i
ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN, UKURAN PERUSAHAAN DAN
PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP PROFITABILITAS
(Studi Kasus Pada SPBU di Daerah Tangerang Periode Tahun 2012 - 2015)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Eka Setifani Afrianah
NIM: 1112081000002
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1437 H/2016
ii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI
1. Nama : Eka Setifani Afrianah
2. Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 16 April 1994
3. Alamat : Jl. P&K II No. 64 RT 003 RW 005
Parung Serab, Ciledug Tangerang
4. Telepon : 0857 7213 7432
5. E-mail : [email protected]
II. PENDIDIKAN
1. SDN 1 Wnonorejo Tahun 2001-2006
2. SMP 2 Kadungora Garut Tahun 2006-2009
3. SMA 12 Tangerang Tahun 2009-2012
4. S1 Ekonomi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012-2016
III. LATAR BELAKANG KELUARGA
1. Ayah : H. Achmad Riyadi
2. Tempat Tanggal Lahir : Cilacap, 18 Maret 1959
3. Alamat : Jl. P&K II No. 64 RT 003 RW 005
Parung Serab, Ciledug Tangerang
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Ibu : Ibu Rumah Tangga
6. Tempat Tanggal Lahir : Pekalongan, 13 Maret 1977
7. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
vii
ABSTRACT
This research has a purpose is to analyze the influence of sales growth, Cash Turnover, Inventory Turnover, Size firm and Total Asset Turnover on Profitability, both simultaneously and partial in SPBU company on Tangerang. This method analyze data uses multiple regression analysis with eviews 7 and level of significance 5%. Data used in this study uses secondary data obtained from the company SPBU in Tangerang and the sample in this study is a company SPBU in Tangerang from 2012 until 2015.
The result of this study indicate that there are significant variables simultaneously on Sales Growth, Cash Turnover, Inventory Turnover, Size firm and Total asset turnover of Return On Asset. The result of this study also showed variable Inventory turnover and sales growth has a significant partial to Return On Asset. Result of determination coefficient of 90.45%, this means the ability of the independent variables explain the dependent variable at 90.45%, while the remaining 9.55% are influenced by other variables and not inclued in this regression analysis. Keywords: Inventory Turnover, Ratio Cash turnover, Return On asset, Sales growt , Size Firm.
viii
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pertumbuhan penjualan, perputaran kas, perputaran persediaan, ukuran perusahaan dan perputaran aktiva terhadap profitabilitas baik secara simultan maupun secara parsial pada perusahaan SPBU di Tangerang. Metode analisis data yang digunakan adalah metode linier regresi berganda dengan eviews 7 dan tingkat signifikasi 5%. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari Perusahaan SPBU di daerah Tangerang dan sampel yang digunakan adalah perusahaan SPBU di Tangerang dari tahun 2012-2015. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh secara simultan pada variabel Pertumbuhan penjualan, Perputaran kas, Perputaran Persediaan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran aktiva terhadap Return On Asset. Hasil penelitian ini juga menunjukkan variabel Perputaran persediaan dan Pertubuhan penjualan berpengaruh signifikan secara parsial secara parsial terhadap Return On Asset. Hasil koefisien determinasi sebesar 90.45% hal ini berarti kemampuan variabel independen mempengaruhi variabel dependen sebesar 90.45% sedangkan 9.55% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk ke dalam regresi ini. Kata Kunci: Perputaran aktiva, Perputaran persediaan, Perputaran Kas , Pertumbuhan penjualan, Return On Asset,Ukuran Persahaan.
ix
KATA PENGANTAR Assalamu’alikum Wr. Wb
Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Analisis Pengaruh Pertumbuhan penjualan, Perputaran Kas,
Perputaran Persediaan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran aktiva
terhadap Profitabilitas”. Shalawat serta salam selalu dipanjatkan pada Nabi
Muhammad SAW Sang Suri Tauladan sepanjang zaman. Penyusunan skripsi ini
dimaksudkan untuk memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarifhidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat terselesaikan tanpa
dukungan dari berbagai pihak baik moril maupun materiil. Oleh karena itu,
penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada:
1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan rohani dan jasmani sehingga
tugas akhir ini dapat terselesaikan atas ijinnya.
2. Kedua orang tuaku, Ayahanda tercinta H. Achmad Riyadi dan Ibunda
tersayang Hj. Kusniati yang telah memberikan dukungan doa serta selalu
memotivasi untuk terus maju sehingga skrispi ini dapat terselesaikan.
3. Kepada keluargaku tercinta yang senantiasa memberikan doanya dan
mendukung dalam proses pembuatan skirpsi ini sehingga dapat terselesaikan
dengan baik.
4. Bapak Dr. M. Arief Mufraini , Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Ibu Dr. Pudji Astuti, selaku pembimbing I yang senantiasa memberikan
Motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai.
6. Bapak Taridi Kasbi Ridho, SE., MBA. Selaku pembimbing II, yang
senantiasa memberikan Motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi
ini hingga selesai.
x
7. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah,
khususnya dosen-dosen manajemen, terima kasih atas ilmu dan bimbingannya
yang telah diberikan kepada penulis.
8. Para staff akademik jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah banyak membantu penulis.
9. Untuk temanku Rizki Eka Putri dan Larasati Septariani yang sudah menemani
mencari referensi buku dan yang telah memberikan semangat kepada penulis
hingga menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu.
10. Semua keluarga SF (Second Family: Dwi Aryani, Putri Handayani, Zahra
Afifah, Ibnu Kamal Aldin, M. Reza, M. Ehan, Maksum dan Rangga Permana)
yang sudah memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Kepada teman-teman KKN Jariyah (Dwi, Santi, Ana, Leni, Nurul, Irsyad,
Dedi, Faris, Awal, Bli, Iki, Acus, Arfan, Azis dan Ical) yang telah
memberikan kenangan dan kesan-kesan selama melakukan kegiatan
pengabdian di Desa Citaringgul selama satu bulan.
12. Semua teman-teman konsentrasi Manajemen Keuangan untuk
kebersamaannya selama kuliah.
13. Dan kepada semua teman-teman dan pihak-pihak lain yang telah membantu,
mendukung dan mendoakan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan skirpsi ini masih
terdapat kekurangan, hal ini dikarenakan adanya keterbatasan dari penulis. Oleh
karena itu, penulis ucapkan terima kasih atas kritik dan saran yang dapat
membangun demi perbaikan skirpsi ini. Semoga skirpsi ini bermanfaat bagi kita
semua amiin.
Jakarta,17 Mei 2016
Eka Setifani Afrianah
xi
xii
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ...................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .................................................... iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................ vi
ABSTRACT ...................................................................................................... vii
ABSTRAK ....................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv
BAB 1 PENDAHULUAN
A.Latar Belakang MAsalah ......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 8
C. Tujuan dan Manfaat ............................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKAN
A. Profitabilitas ......................................................................................... 10
1. Pengertian Profitabilitas ................................................................... 12
2. Tujuan dan Manfaat Profitabilitas ..................................................... 15
B. Definisi Pertumbuhan Penjualan ........................................................... 15
C. Perputaran Kas ..................................................................................... 20
D. Perputaran Persediaan .......................................................................... 24
E. Ukuran Persediaan ................................................................................ 27
F. Perputaran aktiva .................................................................................. 29
1. Faktor yang mempengaruhi perputaran aktiva................................... 31
G. Hubungan Antar Variabel..................................................................... 33
H. Penelitian Terdahulu ............................................................................ 36
xiii
I. Kerangka Pemikiran .............................................................................. 44
J. HIpotesis ............................................................................................... 45
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 47
B. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel................................................ 47
C. Metode Pengumpulan Data ................................................................... 49
D. Metode Analisis Data ........................................................................... 49
1. Pengujian Asumsi Klasik .................................................................. 49
2. Pengujian Hipotesis .......................................................................... 52
3. Koefisien Determinasi ...................................................................... 55
4. Analisis Regresi Linier Berganda ..................................................... 56
E. Operasional Variabel ........................................................................... 57
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ...................................................... 61
1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi ........................................................... 61
2. Objek Penelitian ............................................................................... 62
B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 70
1. Penemuan dan Pembahasan .............................................................. 76
2. Interpretasi ....................................................................................... 76
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan .......................................................................................... 77
1. Hasil Uji F ........................................................................................ 77
2. Hasil Uji t ......................................................................................... 77
B. Saran .................................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 79
LAMPIRAN ...................................................................................................... 87
xiv
DAFTAR TABEL
tabel 2.1 ............................................................................................................. 40 tabel 3.1 ............................................................................................................. 49 tabel 3.2 ............................................................................................................. 53 tabel 4.1 ............................................................................................................. 58 tabel 4.2 ............................................................................................................. 59 tabel 4.3 ............................................................................................................. 60 tabel 4.4 ............................................................................................................. 61 tabel 4.5 ............................................................................................................. 63 tabel 4.6 ............................................................................................................. 64 tabel 4.7 ............................................................................................................. 65 tabel 4.8 ............................................................................................................. 67 tabel 4.9 ............................................................................................................. 68 tabel4.10 ............................................................................................................ 69 tabel 4.11 ........................................................................................................... 70 tabel 4.12 ........................................................................................................... 72 tabel 4.13 ........................................................................................................... 73 tabel 4.14 ........................................................................................................... 74
xv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 .......................................................................................................... 2 Gambar 2.1 ........................................................................................................ 44 Gambar 4.1 ........................................................................................................ 58 Gambar 4.2 ........................................................................................................ 60 Gambar 4.3 ........................................................................................................ 61 Gambar 4.4 ........................................................................................................ 62 Gambar 4.5 ........................................................................................................ 64 Gambar 4.6 ........................................................................................................ 65 Gambar 4.7 ........................................................................................................ 66
xvi
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 ........................................................................................................ 87 Lampiran 2 ........................................................................................................ 88
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak sumber daya alam
yang merupakan modal penting dalam pembangunan nasional dan
peningkatan kemakmuran masyarakat. Salah satu sumber daya alam yang ada
di Indonesia adalah minyak bumi dan gas bumi, yang sebagian besar
pengelolaannya diberikan kepada Pertamina. Pertamina adalah perusahaan
minyak dan gas bumi yang dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (National Oil
Company). Maksud didirikannya Pertamina adalah untuk menyelenggarakan
usaha di bidang minyak dan gas bumi, baik didalam maupun luar negeri serta
kegiatan usaha lain yang terkait, juga untuk menunjang kegiatan usaha
dibidang minyak dan gas bumi tersebut.
Pertamina kemudian melaksanakan pendistribusian dan pemasaran atas
keseluruhan produknya terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
Indonesia. Dalam kegiatan pendistribusian produk Pertamina, khususnya
BBM, Pertamina dituntut untuk melaksanakan pendistribusian ke seluruh
pelosok tanah air dalam jumlah yang cukup, waktu yang cepat, mutu yang
baik dan harga yang layak (sesuai ketentuan berlaku).
Penulis dalam penelitian ini memilih untuk meneliti perusahaan yang
bergerak dibidang SPBU dikarenakan BBM merupakan salah satu kebutuhan
masyarakat dalam menggunakan transportasi mereka. Apabila BBM didalam
2
SPBU mengalami kekosongan akan mengganggu aktivitas masyarakat dalam
roda ekonomi yang sangat bergantung dengan transportasi mereka untuk
pergi dan melakukan kegiatan sehari – hari yang nantinya dari kekosongan
tersebut akan memberhentikan perputaran ekonomi masyarakat. Dengan
meningkatnya volume kendaraan di Indonesia perlu untuk perusahaan SPBU
dalam melakukan pengawasan dalam kegiatan operasionalnya.
Berikut volume peningkatan transportasi kendaraan di Indonesia sampai
tahun 2013 yang mengalami peningkatan:
Gambar 1.1.
Perkembangan Jumlah Kendaraan
Sumber : Kantor Kepolisian Republik Indonesia
Seperti yang sudah diperlihatkan dari data diatas bahwa jumlah
kendaraan di Indonesia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Hal ini yang
mendorong peneliti untuk meneliti mengenai kebutuhan pokok dalam
berkendara yaitu BBM. Karena BBM sangat diperlukan bagi pengendara
0
10000000
20000000
30000000
40000000
50000000
60000000
70000000
80000000
90000000
Tahu
n 19
90Ta
hun
1992
Tahu
n 19
94Ta
hun
1996
Tahu
n 19
98Ta
hun
2000
Tahu
n 20
02Ta
hun
2004
Tahu
n 20
06Ta
hun
2008
Tahu
n 20
10Ta
hun
2012
Mobil Penumpang
Bus
Truk
Sepeda Motor
3
maka dari itu peneliti meneliti faktor yang dapat mempengaruhinya dalam
perusahaan yang bergerak di bidang SPBU. Dalam penelitian ini peneliti
memilih pengaruh faktor – faktor yang dapat mempengaruhi laba dari
perusahaan SPBU karena untuk dapat menghasilkan keuntungan dari kegiatan
operasionalnya pihak perusahaan harus melakukan pengaturan yang dapat
meminimalkan biaya untuk memaksimalkan labanya. Agar dapat
memaksimalkan laba yang didapat oleh perusahaan, manajer keuangan perlu
mengetahui faktor-faktor yang memiliki pengaruh besar terhadap
profitabilitas perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan
manajemen dengan tingkat efektifitas yang tinggi. Dengan mengetahui
pengaruh dari masing-masing fakor terhadap profitabilitas, perusahaan dapat
menentukan langkah untuk mengatasi masalah-masalah dan meminimalisir
dampak negatif yang timbul.
Pengukuran tingkat efektifitas manajemen yang ditunjukkan oleh laba
yang dihasilkan perusahaan yang berasal dari berbagai faktor. Untuk
mengukur seberapa besar pengaruh dari beberapa faktor yang diambil untuk
mengukur tingkat efisiensi perusahaan yang dilihat dari rasio profitabilitas
yang dicapai oleh perusahaan.
Profitabilitas suatu perusahaan menunjukkan perbandingan antara laba
dengan aktiva atau modal yang menghasilkan laba tersebut, dengan kata lain
profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba
selama periode tertentu (Riyanto, 2011: 35). Profitabilitas mempunyai arti
penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar untuk penilaian
4
kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas menggambarkan kinerja
perusahaan yang dilihat dari kemampuan perusahaan menghasilkan profit.
Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan return on asset (ROA)
karena dapat menunjukkan bagaimana kinerja perusahaan dilihat dari
penggunaan keseluruhan aset yang dimiliki oleh perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan.
Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan
perusahaan dalam suatu industri. Penjualan memiliki pengaruh penting bagi
sebuah perusahaan karena penjualan yang dilakukan harus didukung
dengan harta atau aktiva dan bila penjualan ditingkatkan maka aktiva
pun harus ditambah. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran mengenai
kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan penjualan
yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman dibanding
dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil.
Perputaran kas merupakan ukuran efisiensi penggunaan kas yang
dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat perputaran kas menggambarkan
kecepatan arus kas yang telah ditanamkan didalam modal kerja menjadi kas
kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai uang kontan yang ada dalam
perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam jangka waktu dekat dapat
diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan financial, yang mempunyai
sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat digunakan sewaktu-waktu
kas itu dibutuhkan (Indriyo, 2002: 61). Perputaran Kas merupakan salah satu
metode dalam perputaran modal kerja. Kas memiliki kedudukan yang sangat
5
penting dalam menjaga kelancaran operasi perusahaan. Jumlah kas yang lebih
atau kurang dapat berakibat kurang baik pada perusahaan. Jadi rasio
perputaran kas ini bermanfaat untuk mengukur tingkat kecukupan modal
kerja perusahaan yang dibutuhkan membayar tagihan dan membiayai
penjualan.
Persediaan pada umumnya merupakan salah satu jenis aktiva lancar
yang jumlahnya cukup besar dalam suatu perusahaan. Hal ini mudah
dipahami karena persediaan merupakan faktor penting dalam menentukan
kelancaran operasi perusahaan. Pengendalian persediaan yang efektif
diperlukan untuk memelihara jumlah, jenis dan kualitas barang yang sesuai
dan mengatur investasi dalam persediaan. Menurut Harahap (2011: 308),
perputaran persediaan adalah menunjukkan seberapa cepat perputaran
persediaan dalam siklus produksi normal. Perputaran persediaan merupakan
salah satu rasio aktivitas, dimana rasio ini menunjukkan bagaimana sumber
daya telah dimanfaatkan secara optimal. Perputaran persediaan diperoleh
dari penjualan dibagai dengan rata – rata persediaan (Sartono, 2010: 395).
Perusahaan yang relatif besar cenderung akan menggunakan dana
eksternal yang besar pula karena dana yang dibutuhkan semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Ukuran perusahaan mempengaruhi
kemampuan perusahaan untuk memperoleh tambahan modal eksternal untuk
membiayai aktivitas operasional perusahaan. Ukuran perusahaan
menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan (Sartono, 2010: 249).
Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana
6
eksternal berupa hutang dalam jumlah yang besar sehingga akan membantu
kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas perusahaan
meningkat sehingga profitabilitas perusahaan akan meningkat pula.
Total Asset Turnover merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur efektivitas penggunaan aset dalam menghasilkan pendapatan dari
penjualan. Semakin efisiennya suatu perusahaan dalam menggunakan
asetnya untuk memperoleh pendapatan, maka akan menunjukkan semakin
baiknya profit yang akan diterima, dan sebaliknya, ketidakefisienan
perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki hanya akan menambah
beban perusahaan berupa investasi yang tidak mendatangkan keuntungan
(Leliani dan Andreani Caroline, 2013).
Hubungan antara variabel tersebut juga telah diuji oleh peneliti
terdahulu dengan hasil yang berbeda – beda. Para peneliti terdahulu tersebut
antara lain: Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) melakukan penelitian yang
berjudul Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan
terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran
Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas
Ni Made Vironika Sari (2014) melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset
Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER
berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover
dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
7
Ketut Yuli Astini, dkk (2014) melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh tingkat Perputaran Kas dan Tingkat Perputaran piutang terhadap
Profitabilitas Ekonomis (2008-2012). Hasil penelitian ini menunjukkan
Perputaran kas berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan Perputaran
piutang tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
Yazdanfar (2013), melakukan penelitian yang berjudul Profitability
Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh
terhadap profitability.
Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti ingin melakukan penelitian
yang mengambil judul :“ ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN
PENJUALAN, PERPUTARAN KAS, PERPUTARAN PERSEDIAAN,
UKURAN PERUSAHAAN DAN PERPUTARAN AKTIVA TERHADAP
PROFITABILITAS (Studi kasus pada SPBU di daerah Tangerang periode
2012 - 2015).
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan –
permasalahan dalam dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh secara parsial antara Inventory Turnover, Ratio Cash
Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap
Profitabilitas ?
2. Bagaimana pengaruh secara simultan antara Inventory Turnover, Ratio
Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap
Profitabilitas ?
3. Berapa besar pengaruh Inventory Turnover, Ratio Cash Turnover, Size firm,
Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap Profitabilitas ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara Inventory Turnover,
Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover
terhadap Profitabilitas ?
2. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan antara Inventory Turnover,
Ratio Cash Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover
terhadap Profitabilitas ?
3. Untuk mengetahui berapa besar pengaruh Inventory Turnover, Ratio Cash
Turnover, Size firm, Sales growth dan Total Asset Turnover terhadap
Profitabilitas ?
9
Manfaat dari penelitian yaitu:
1. Bagi perusahaan
Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
lebih memperhatikan kondisi perusahaannya terutama dalam segi
profitabilitasnya dari waktu ke waktu, sehingga dapat mengetahui kondisi
dari perusahaanya. Selain itu dari segi variabel yang peneliti ambil dapat
dijadikan sebagai salah satu mampu dijadikan sebagai bahan pertimbangan
untuk perusahaan dalam melakukan pengawasan sekaligus dapat di
implementasikan dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan.
2. Bagi Institusi
Diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan
kontribusi yang positif dan dapat berguna untuk ilmu pengetahuan
khususnya dibidang manajemen keuangan dan sebagai perbandingan dengan
penelitian selanjutnya.
3. Bagi Peneliti
Peneliti dapat mengetahui seberapa pentingnya profitabilitas bagi
keberlangsungan suatu perusahaan. Untuk itu perlu memperhatikan faktor
yang dapat meningkatkan profitabilitas sekaligus melakukan pengawasan
dalam melakukannya. Selain itu juga sebagai media pembelajaran penulis
guna memperoleh pengetahuan yang lebih luas, khususnya dalam bidang
manajemen keuangan. Serta penelitian ini digunakan sebagai tambahan
pengatahuan serta peneliti mampu menerapkan ilmu yang didapat selama
perkuliahan yang diharapkan menjadi dasar untuk penelitian selanjutnya.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba
dari kegiatan bisnis yang dilakukannya. Profitabilitas mengukur tingkat
keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan. Profitabilitas mencakup
seluruh pendapatan dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sebagai
penggunaan aset dan pasiva dalam sutu periode. Profitabilitas
mempunyai arti penting bagi perusahaan karena merupakan salah satu dasar
untuk penilaian kondisi suatu perusahaan. Tingkat profitabilitas
menggambarkan kinerja perusahaan yang dilihat dari kemampuan
perusahaan menghasilkan profit. Kemampuan perusahaan memperoleh profit
ini menunjukkan apakah perusahaan mempunyai prospek yang baik atau
tidak dimasa yang akan datang.
Profitabilitas dapat digunakan sebagai informasi bagi pemegang
saham untuk melihat keuntungan yang benar-benar diterima dalam bentuk
dividen. Investor menggunakan profitabilitas untuk memprediksi seberapa
besar perubahan nilai atas saham yang dimiliki. Kreditor menggunakan
profitabilitas untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar
pokok dan bunga pinjaman bagi kreditor. Dalam penelitian ini,
pengukuran terhadap profitabilitas diukur dengan membandingkan jumlah
laba setelah pajak dengan total aset.
11
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dalam kegiatan
operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi perusahaan
(analisis fundamental perusahaan) karena laba perusahaan selain merupakan
indikator kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban bagi para
penyandang dananya juga merupakan elemen dalam penciptaan nilai
perusahaan yang menunjukkan prospek perusahaan di masa yang akan
datang. Dari sini permasalahannya menyangkut efektifitas manajemen dalam
menggunakan total aktiva maupun aktiva bersih seperti yang tercatat dalam
neraca.
Dengan memperoleh laba yang maksimal seperti yang telah ditargetkan,
perusahaan dapat berbuat banyak bagi kesejahteraan pemilik, karyawan, serta
meningkatkan mutu produk dan melakukan investasi baru. oleh karena itu,
manajemen perusahaan dalam praktiknya dituntut harus mampu untuk
memenuhi target yang telah ditetapkan. Artinya besarnya keuntungan
haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal
untung. Untuk mengukur tingkat keuntungan suatu perusahaan, digunakan
rasio keuntungan atau rasio profitabilitas.
12
1. Pengertian Profitabilitas
Profitabilitas menurut Harahap (2008: 219) adalah kemampuan
perusahaan mendapatkan laba melalui semua sumber yang ada,
penjualan,kas, aset, modal. Semakin besar risiko yang dihadapi maka
semakin besar keuntungan yang diharapkan. Risiko yang timbul akan sejalan
dengan kemampuan laba yang diharapkan. Menurut Agus Sartono (2010:
122), rasio profitabilitas adalah : “Kemampuan perusahaan memperoleh laba
dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.”
Perusahaan yang berhasil meningkatkan profitabilitasnya, dapat dikatakan
bahwa perusahaan tersebut mampu mengelola modal yang dimilikinya
secara efektif dan efisien. Menurut Irham Fahmi (2012: 82): “Return on
asset sering juga disebut sebagai return on investment, karena ROA ini
melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan mampu memberikan
pengembalian keuntungan sesuai dengan yang diharapkan dan investasi
tersebut sebenarnya sama dengan aset perusahaan yang ditanamkan
atau ditempatkan.”
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran
tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh
laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya adalah
penggunaan rasio ini menunjukkan efesiensi perusahaan (Kasmir, 2012:
196).
13
Menurut Sartono (2010: 122-125) dalam bukunya terdapat beberapa
macam rasio profitabilitas yaitu:
a. Gross profit margin =
Rasio ini mengukur laba bersih dari penjualan dihitung dengan membagi
laba bersih dengan penjualan.
b. Net profit margin =
Rasio ini untuk mengukur profitabilitas dengan cara membagi laba setelah
pajak dengan penjualan.
c. Return on investment =
Return on investment atau return on asset menunjukkan kemampuan
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.
d. Return on equity =
Return on equity mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham perusahaan.
e. Profit margin =
Rentabilitas ekonomis =
Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari asset
perusahaan, sebelum pengaruh pajak dan hutang.
f. Earning power ratio =
x
Earning power merupakan tolak ukur kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Rasio ini menunjukkan
14
pula tingkat efisiensi investasi yang nampak pada tingkat perputaran aktiva.
Dalam hal ini peneliti menggunakan ROA rasio dari profitabilitas untuk
mengukur efisiensi perusahaan. Dimana ROA (Return On Asset) atau yang
sering disebut sebagai rentabilitas ekonomi mengukur kemampuan
perusahaan menghasilkan laba. Return on asset adalah perbandingan antara
laba sesudah pajak dengan total aktiva, atau dapat dikatakan perbandingan
antara laba bersih dengan total aset. Semakin besar ROA semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan dan semakin baik posisi
perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset. Begitu juga sebaliknya
bila ROA kecil maka tingkat keuntungan yang dicapai oleh perusahaan
akan kecil dan posisi perusahaan akan kurang baik.
Dari definisi di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa return on asset
merupakan rasio yang dapat mengukur kemampuan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan yang dilihat dari segi aset perusahaan
tersebut. Dengan demikian profitabilitas (ROA) suatu perusahaan dapat
mencerminkan kemampuan suatu perusahaan dalam memperoleh laba.
Apabila ROA suatu perusahaan tinggi, berarti efisiensi suatu perusahaan
tersebut juga tinggi. Rasio ini memberikan gambaran tentang tingkat
efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya.
Efektifitas manajemen ini dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap
penjualan dan investasi perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan
perbandingan antara berbagai komponen yang ada di laporan keuangan,
15
terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat
dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar
terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik
penurunan atau kenaikkan, sekaligus mencari penyebab perubahan tersebut.
Jadi profitabilitas merupakan kemampuan suatu perusahaan memperoleh
laba dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri.
Profitabilitas sendiri, dipengaruhi oleh banyak faktor. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh faktor – faktor tersebut terhadap profitabilitas
(ROA) suatu perusahaan, dapat digunakan rasio keuangan. Untuk
mengetahui tingkat profitabilitas sebuah perusahaan, pada umumnya
dilakukan analisis terhadap laporan keuangannya. Rasio perofitabilitas
berguna untuk mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan
(profitabilitas) pada tingkat penjulan asset, dan modal saham tertentu.
2. Tujuan dan Manfaat Rasio Profitabilitas
Rasio profitabilitas mempunyai tujuan dan manfaat, tidak hanya bagi
pihak pemilik usaha atau manajemen saja, tetapi juga bagi pihak di luar
perusahaan, terutama pihak-pihak yang memiliki hubungan atau kepentingan
dengan perusahaan.
16
Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi
pihak luar perusahaan menurut Kasmir (2014: 197-198), yaitu:
1. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan
dalam satu periode tertentu;
2. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan
tahun sekarang;
3. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu;
4. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri;
5. Untuk mengukur produktivitas seluruh dana perusahaan yang
digunakan baik modal pinjaman maupun modal sendiri;
6. Untuk mengukur produktivitas dari seluruh dana perusahaan
yang digunakan baik modal sendiri dsb.
17
B. Definisi Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan menggambarkan perubahan peningkatan
ataupun penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari
masing- masing laporan laba-rugi perusahaan. Perusahaan yang baik dapat
juga ditinjau dari aspek penjualannya dari tahun ke tahun yang terus
mengalami peningkatan. Hal ini akan berimbas pada meningkatnya
keuntungan perusahaan sehingga pendanaan internal perusahaan juga
meningkat.
Penjualan merupakan komponen utama bagi penghasilan perusahaan.
Perusahaan akan selalu berupaya meningkatkan penjualan produknya untuk
mendapatkan tingkat pertumbuhan penjualan yang tinggi atau stabil.
Pertumbuhan penjualan yang stabil nantinya akan dapat berpengaruh
positif. Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena
jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka
secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan
karena sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun
akan berkurang.
Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding keberhasilan
perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan penjualan adalah indikator
penting dari penerimaan pasar atas produk jasa suatu perusahaan, produk atau
jasa suatu perusahaan, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan
akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan
(Pritarini 2011) dalam Chusnul Chotimah dan Jono Susilo Wibowo (2014).
18
Menurut Rudianto (2009: 56) menyatakan bahwa: “pertumbuhan
penjualan merupakan volume penjualan pada tahun-tahun mendatang,
berdasarkan data pertumbuhan volume penjualan historis”.
Menurut I Made Sudana (2011: 57) menyatakan bahwa: “pendekatan
persentase penjualan adalah suatu metode perencanaan keuangan, yang
mana semua akun dalam laporan keuangan perusahaan berubah
tergantung pada prediksi tingkat penjualan perusahaan”.
Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun
sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan
dalam bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Sambharakreshna
(2010) mengungkapkan, bahwa pertumbuhan penjualan mencerminkan
keberhasilan perusahaan dalam investasi yang dilakukan pada periode yang
lalu, sehingga dapat memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa yang
akan datang.
Berdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat
pertumbuhan penjualan merupakan tingkat perubahan penjualan dari
tahun ke tahun yang dapat dilihat dari laporan laba rugi masing-masing
perusahaan sebagai prediksi perusahaan dimasa yang akan datang sebagai
dampak dari permintaan dan daya saing perusahaan.
Dengan mengetahui penjualan dari tahun sebelumnya, perusahaan
dapat mengoptimalkan sumber daya yang ada. Perusahaan harus
menggunakan dan mengelola sumber daya yang dimiliki untuk
19
menghasilkan pendapatan melalui penjualan. Dengan mengetahui seberapa
besar pertumbuhan penjualan, perusahaan dapat memprediksi seberapa besar
profit yang akan didapatkan. Pertumbuhan penjualan merupakan ukuran
mengenai kondisi kestabilan keuangan suatu perusahaan. Perusahaan dengan
penjualan yang relatif stabil dapat memperoleh lebih banyak pinjaman
dibanding dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Hal ini
dikarenakan para investor akan lebih menyukai saham dari perusahaan
yang mempunyai kondisi keuangan yang baik dan ditandai dengan laju
pertumbuhan yang stabil. Suatu perusahaan yang berada dalam industri
yang mempunyai laju pertumbuhan yang tinggi, harus menyediakan
modal yang cukup untuk perusahaan. Perusahaan yang tumbuh pesat
cenderung lebih banyak menggunakan utang untuk membiayai kegiatan
usahanya daripada perusahaan yang tumbuh secara lambat.
Dengan sales growth yang tinggi maka badan usaha tersebut
menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau melakukan
diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan harga jual. Oleh
karena itu sales growth harus selalu dipertahankan dan sales growth yang
tinggi memberi indikator badan usaha yang bersangkutan dapat
meningkatkan pertumbuhan perusahaannya dan diharapkan dapat
meningkatkan laba yang dihasilkan.
20
Pertumbuhan penjualan (growth) memiliki peranan yang penting dalam
manajemen modal kerja. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan
penjualan perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan
didapatkan. Untuk mengukur pertumbuhan penjualan digunakan rumus:
Keterangan:
St = Penjualan pada tahun t
St-1 = Penjualan pada periode sebelumnya
Perusahaan yang mempunyai rasio pertumbuhan yang positif
mengidentifikasikan bahwa perusahaan tersebut dapat mempertahankan posisi
ekonominya dan kelangsungan hidupnya. Pertumbuhan penjualan juga
menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memsarkan hasil produksinya.
C. Perputaran Kas
“Perputaran kas (cash turnover) adalah rasio yang menggambarkan
berapa kali perusahaan telah memutar kas selama periode pelaporan, yang
dihitung dari omset tunai berdasarkan pendapatan perusahaan dibagi saldo kas
rata-rata selama periode tersebut”. (Kasmir, 2008: 176).
Menurut Riyanto (2012: 95) menyatakan semakin tinggi tingkat perputaran
kas berarti semakin efisien tingkat penggunaan kasnya. Sebaliknya semakin
rendah tingkat perputaranya semakin tidak efisien, karena semakin banyaknya
uang yang berhenti atau tidak dipergunakan.
21
Sedangkan menurut Indriyo (2002: 61), tingkat perputaran kas merupakan
ukuran efisiensi penggunaan kas yang dilakukan oleh perusahaan, karena tingkat
perputaran kas menggambarkan kecepatan arus kas yang telah ditanamkan
didalam modal kerja menjadi kas kembali. Kas dapat diartikan sebagai nilai
uang kontan yang ada dalam perusahaan beserta pos-pos lain yang dalam
jangka waktu dekat dapat diuangkan sebagai alat pembayaran kebutuhan
financial, yang mempunyai sifat paling tinggi likuiditasnya sehingga dapat
digunakan sewaktu-waktu kas itu dibutuhkan. Dari beberapa pendapat di
atas, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat perputaran kas menunjukkan
kecepatan kembalinya modal kerja yang tertanam pada kas atau setara kas
menjadi kas kembali melalui penjualan atau pendapatan. Dimana rata-rata kas
dapat dihitung dari saldo kas awal ditambah saldo kas akhir dibagi dua.
Makin tinggi perputaran kas, berarti makin tinggi efisiensi penggunaan
kasnya. Tingkat perputaran kas dapat dihitung dengan membagi pendapatan
usaha dengan kas rata-rata (Ketut Yuli Astini: 2014).
Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai
pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali
menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar
kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Hal ini akan
mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya.
Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan
diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi.
22
Menurut Menuh (dalam Nina dan Ketut Purnawati, 2013)
perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada saat kas
diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali menjadi kas-
kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi likuiditasnya.
Menurut Kasmir (dalam Dewi, 2013) rasio perputaran kas (cash
turnover) berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal kerja
perusahaan yang dibutuhkan untuk membayar tagihan dan membiayai
penjualan. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas
untuk membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan
penjualan. Apabila rasio perputaran kas tinggi, ini berarti ketidakmampuan
perusahaan dalam membayar tagihannya. Sebaliknya apabila rasio perputaran
kas rendah, dapat diartikan kas yang tertanam pada aktiva yang sulit dicairkan
dalam waktu singkat sehingga perusahaan harus bekerja keras dengan kas yang
lebih sedikit.
Perputaran kas merupakan salah satu dari rasio modal kerja. Metode
perputaran modal kerja ini berbeda dengan metode keterikatan dana, karena
metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan
perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri (Sartono, 2010: 393).
Rasio ini menunjukkan efektivitas manajemen dalam mengelola aset yang
digunakan oleh perusahaan. Dengan menghitung tingkat perputaran kas akan
dapat diketahui sampai sejauh mana tingkat efisiensi yang dapat dicapai
perusahaan dalam mengelola kas untuk mencapai tujuan dari perusahaan itu
sendiri. Yang dimaksud dengan perputaran kas adalah berapa kali kas berputar
23
dalam suatu periode tertentu melalui penjualan barang atau jasa (Deni Irman,
2014).
Tingkat perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai
pada saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali
menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat likuiditasnya.
Ini berarti semakin besar jumlah kas yang dimiliki perusahaan berarti besar
kemungkinan akan semakin rendah perputarannya. Hal ini akan
mencerminkan adanya over investment dalam kas, begitu pula sebaliknya.
Jumlah kas yang relatif kecil kemungkinan besar akan menyebabkan
diperolehnya tingkat perputaran kas yang tinggi. Perputaran kas dapat dihitung
dengan membandingkan penjualan bersih dengan jumlah rata-rata kas
(Kasmir, 2014). Rata-rata kas dalam perhitungan ini adalah kas akhir yang
diperoleh ditambah dengan kas awal dibagi dua.
Menurut Sartono (2010: 393) perputaran kas dapat dihitung berdasarkan
rumus:
Perputaran Kas =
24
D. Perputaran Persediaan
Setiap perusahaan, apakah perusahaan itu perdagangan ataupun perusahaan
pabrik serta perusahaan jasa selalu mengadakan persediaan. Tanpa adanya
persediaan, para pengusaha akan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaannya
pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan pelanggan yang memerlukan
atau meminta barang atau jasa.
Persediaan diadakan apabila keuntungan yang diharapkan dari persediaan
tersebut hendaknya lebih besar daripada biaya – biaya yang ditimbulkannya.
Maka periode perputaran persediaan ini perlu diperhatikan untuk mengetahui
berapa lama waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menghabiskan
persediaan dalam proses produksinya. Hal ini dikarenakan semakin lama periode
perputaran persediaan, maka semakin banyak biaya yang harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk menjaga agar persediaan di gudang tetap baik. Oleh karena itu
diperlukan penghematan ongkos penyimpanan dan pemeliharaan agar
keuntungan yang diperoleh semakin besar sehingga semakin kecil biaya yang
harus ditanggung perusahaan, semakin besar laba yang akan didapat dan
perputaran persediaan semakin tinggi (Deni Irman, 2014). Persediaan adalah
barang atau bahan-bahan yang akan dijual kembali, baik dengan pengolahan
maupun tanpa pengolahan dari perusahaan serta merupakan aset yang
mengalami perputaran secara terus menerus (Rahma, 2011).
Perputaran persediaan yang semakin meningkat menunjukkan tingkat
perputaran dana yang tertanam pada persediaan juga tinggi. Perputaran
persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan tersimpan di perusahaan,
25
sehingga hal ini dapat memperbesar biaya persediaan, dan akan mempengaruhi laba
perusahaan (Fitri, 2013). Hal ini dikarenakan apabila jumlah persediaan
terlalu tinggi, dana yang tertanam dalam persediaan juga akan tinggi, sehingga
akan menimbulkan kerugian.
Ratio inventory turnover (rasio perputaran persediaan) ini melihat sejauh
mana tingkat perputaran persediaan yang dimiliki oleh perusahaan (Irham
Fahmi, 2012: 77). Menurut Kasmir (2014:180) perputaran persediaan
merupakan Perputaran persediaan merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yamg ditanam dalam persediaan (inventory) ini
berputar dalam suatu periode.
Untuk mengetahui efektivitas pengelolaan persediaan dapat dilihat dari
perhitungan tingkat perputaran persediaannya, karena semakin tinggi tingkat
perputaran persediaan akan menunjukkan semakin pendek waktu terikatnya
modal dalam persediaan sehingga untuk memenuhi volume penjualan
tertentu dalam naiknya perputaran persediaan maka dibutuhkan jumlah modal
kerja yang lebih kecil (Deni Irman, 2014).
Perputaran Persediaan menunjukkan berapa kali persediaan barang dijual
atau diadakan kembali selama satu periode tertentu. Tingkat perputaran
persediaan menjadi tolok ukur perusahaan dalam pengelolaan persediaannya.
Perputaran persediaan yang cepat menandakan efektifitas manajemen
persediaan yang baik. Menurut Sawir (2005: 15), Perputaran persediaan
mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagang. Rasio ini
merupakan indikasi yang cukup populer untuk efisiensi operasional, yang
26
memperlihatkan seberapa baiknya manajemen mengontrol modal yang ada
pada persediaan. Jadi meningkat atau turunnya jumlah perputaran persediaan
ditentukan dari pembagian harga pokok penjualan dengan persediaan. Semakin
cepat dan semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko terhadap
kerugian yang disebabkan karena penurunan harga atau karena perubahan
selera konsumen terhadap persediaan tersebut (Nursyami, 2011).
Perputaran persediaan merupakan merupakan salah satu dari rasio aktivitas.
Rasio ini menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada berbagai aktiva.
Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan bagaimana sumber daya telah
dimanfaatkan secara optimal (Sartono, 2010: 118). Perusahaan yang perputaran
persediaannya makin tinggi itu berarti makin efisien, tetapi perputaran
persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk itu perlu ditentukan
keseimbangan (Sartono, 2010: 120).
Berikut rumus perputaran persediaan yaitu:
Perputaran persediaan :
27
E. Ukuran Perusahaan
Firm size merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan
profitabilitas. Semakin besar firm size akan mengakibatkan biaya yang lebih
besar, sehingga dapat mengurangi profitabilitas. Perusahaan besar cenderung
memiliki skala dan keleluasaan ekonomis yang lebih besar dibandingkan dengan
perusahaan kecil sehingga akan lebih mudah untuk mendapatkan pinjaman yang
pada akhirnya akan meningkatkan profitabilitas perusahaan (Prihayaryanto,
2009) dalam (Ni Made Vironika Sari, 2014).
Ukuran perusahaan mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk
memperoleh tambahan modal eksternal untuk membiayai aktivitas operasional
perusahaan. Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan (Sartono, 2010: 249). Perusahaan yang lebih besar akan semakin
mudah untuk mendapatkan dana eksternal berupa hutang dalam jumlah yang
besar sehingga akan membantu kegiatan operasional perusahaan dan
menyebabkan produktivitas perusahaan meningkat sehingga profitabilitas
perusahaan akan meningkat pula. Perusahaan yang berada pada pertumbuhan
penjualan yang tinggi membutuhkan dukungan sumber dana atau modal yang
semakin besar, begitu juga sebaliknya. Perusahaan kecil cenderung
menggunakan dana internalnya terlebih dahulu, kemudian berhutang dalam
jumlah yang lebih kecil. Perusahaan kecil memiliki tingkat risiko yang tinggi
apabila terjadi financial distress dibandingkan dengan perusahaan besar. Hal
ini dikarenakan perusahaan dengan ukuran yang lebih besar tidak mempunyai
kendala berarti untuk mendapatkan dana eksternal dalam bentuk hutang.
28
Menurut Becker-Blease, Kaen, Etebari & Baumann (2010), ada tiga teori
yang secara implisit menjelaskan hubungan antara ukuran perusahaan dan
tingkat keuntungan, antara lain :
a. Teori teknologi, yang menekankan pada modal fisik, economies of scale, dan
lingkup sebagai faktor-faktor yang menentukan besarnya ukuran perusahaan
yang optimal serta pengaruhnya terhadap profitabilitas.
b. Teori organisasi, menjelaskan hubungan profitabilitas dengan ukuran
perusahaan yang dikaitkan dengan biaya transaksi organisasi,
didalamnya terdapat teori critical resources.
c. Teori institusional mengaitkan ukuran perusahaan dengan faktor-faktor seperti
sistem perundang-undangan, peraturan anti-trust, perlindungan patent,
ukuran pasar dan perkembangan pasar keuangan.
Variabel ukuran perusahaan diukur dengan logaritma natural (Ln) dari
total asset. Hal ini dikarenakan besarnya total asset masing-masing perusahaan
berbeda bahkan mempunyai selisih yang besar, sehingga didapat menyebabkan
nilai yang ekstrim. Untuk menghindari adanya data yang tidak normal tersebut
maka data total asset perlu di Ln kan. Penggunaan total aktiva sebagai alat
ukuran perusahaan didasarkan pada penelitian.
29
Variabel ukuran perusahaan dapat dinyatakan dengan rumus :
Ukuran Perusahaan (Size) = LnTotalAktiva
F. Perputaran Aktiva
Total assets turn over (Perputaran Aktiva) merupakan rasio yang
menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume penjualan. Jadi semakin
besar rasio ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar
dan meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan
aktiva dalam menghasilkan penjualan. Dengan kata lain jumlah asset yang sama
dapat memperbesar volume penjualan apabila assets turn overnya ditingkatkan
atau diperbesar. Total assets turn over ini penting bagi para kreditur dan pemilik
perusahaan, tapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal
ini akan menunjukkan efisien tidaknya penggunaan seluruh aktiva dalam
perusahaan. Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi
perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume
penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka
semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam
menghasilkan penjualan.
Total assets turnover merupakan perbandingan antara penjualan dengan
total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini mampu untuk
menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva dalam satu periode
tertentu. Total assets turnover merupakan rasio yang menunjukkan tingkat
30
efisiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan dalam menghasilkan
volume penjualan tertentu (Syamsuddin, 2009:19). Rasio ini merupakan ukuran
sampai seberapa jauh aktiva telah dipergunakan dalam kegiatan perusahaan atau
menunjukan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu. Apabila dalam
menganalisis rasio ini selama beberapa periode menunjukan suatu trend yang
cenderung meningkat, memberikan gambaran bahwa semakin efisiensi
penggunaan aktiva sehingga hasil usaha akan meningkat (Sawir 2012:56).
Menurut Hanafi dan Halim (2009:81) Total Asset Turnover adalah:
“Rasio untuk menghitung efektivitas penggunaan total aktiva. Rasio
yang tinggi biasanya menunjukan manajemen yang baik, sebaliknya rasio yang
rendah harus membuat manajemen mengevaluasi strategi, pemasaran, dan
pengeluaran modalnya (investasi)”.
Total Asset Turnover menurut Sutrisno (2012:221) “Merupakan ukuran
efektifitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan”. Semakin besar
perputaran aktiva semakin efektif perusahaan mengelola aktivanya. Dan rasio
ini juga menunjukan bagaimana sumberdaya telah dimanfaatkan secara
optimal.
Selanjutnya menurut Gitman (2006:62) Total Asset Turnover adalah
“Indicate the efficiency with which the firm uses it assets to generated
sales” Artinya bahwa mengidentifikasikan efisiensi yang digunakan oleh
perusahaan atas penggunaan asetnya dalam menghasilkan penjualan.
Sementara Van Horne dan Wachowicz (2005:221) dalam bukunya Prinsip–
Prinsip Manajemen Keuangan menyatakan bahwa rasio ini menjelaskan
31
hubungan dari penjualan bersih dengan aktiva total.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Total Asset Turnover adalah
perbandingan antara penjualan bersih atau net sales dengan total aktiva
yaitu akumulasi dari aktiva tetap dan aktiva lancar. Aktiva tetap terdiri
dari tanah, bangunan, mesin dan lain – lain yang memiliki umur ekonomis
lebih dari satu tahun sedangkan aktiva lancar terdiri dari kas, piutang dan lain
lain yang memiliki umur ekonomis kurang dari satu tahun
Menurut Sartono (2010: 120), Total assets turn over di hitung sebagai berikut:
Penjualan bersih (net sales) merupakan hasil penjualan bersih selama satu
tahun. Total aktiva merupakan penjumlahan dari total aktiva lancar dan
aktiva tetap.
1. Faktor yang mempengaruhi Total Asset Turnover
Total Asset Turnover yang biasanya digunakan untuk mengukur seberapa
efektifnya pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan penjualan. TATO yang
rendah dapat diartikan bahwa penjualan bersih perusahaan lebih kecil dari pada
operating asset perusahaan. Jika perputaran aktiva perusahaan tinggi maka akan
semakin efektif dalam mengelola aktivanya.
32
Menurut Irawati (2006: 52), Ada beberapa faktor yang mempengaruhi Total
Asset Turnover yaitu:
1. Sales (penjualan)
2. Total aktiva yang terdiri dari :
1. Current Asset (harta lancar)
1. Cash (kas)
2. Marketable securities (surat berharga)
3. Account payable (piutang)
4. Inventories (persediaan)
2. Fixed Asset
1. Land & Building (tanah dan bangunan)
2. Machine (mesin)
33
G. Hubungan Antar Variabel
1. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan terhadap Return On Asset (ROA)
Pertumbuhan penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun
sekarang dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan dalam
bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014). Sambharakreshna (2010)
mengungkapkan, bahwa pertumbuhan penjualan mencerminkan
keberhasilan perusahaan dalam investasi yang dilakukan pada periode yang
lalu, sehingga dapat memprediksi pertumbuhan perusahaan di masa yang
akan datang. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan,
perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan didapatkan.
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gladys
Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan (2016), bahwa Pertumbuhan
penjualan berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.
2. Pengaruh Perputaran Kas terhadap Return On Asset (ROA)
Perputaran kas merupakan periode berputarnya kas yang dimulai pada
saat kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai saat kembali
menjadi kas sebagai unsur modal kerja yang paling tinggi tingkat
likuiditasnya. Perputaran kas merupakan salah satu dari rasio modal kerja.
Metode perputaran modal kerja ini berbeda dengan keterikatan dana, karena
metode ini menentukan kebutuhan modal kerja dengan memperhatikan
perputaran elemen pembentuk modal kerja itu sendiri (Sartono, 2010: 393).
Menurut Kasmir (dalam Dewi, 2013) Perputaran kas (Cash Turnover)
berfungsi untuk mengukur tingkat kecukupan modal perusahaan yang
34
dibutuhkan untuk membayar tagihan dan penjualan. Artinya perputaran kas
ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk membayar
tagihan dan biaya – biaya yang berkaitan dengan penjualan. Hal ini sesuai
dengan penelitian yang dilakukan (Ketut Yuli Astini dkk, 2014)
menghasilkan bahwa perputaran kas berpengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas perusahaan.
3. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Return On Asset (ROA)
Perputaran Persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas. Rasio
ini digunakan untuk menentukan seberapa besar efisiensi investasi pada
berbagai aktiva. Dengan kata lain rasio aktivitas menunjukkan bagaimana
sumber daya telah dimanfaatkan secara optimal (Sartono, 2010: 118).
Perusahaan yang perputaran persediaannya makin tinggi itu berarti makin
efisien, tetapi perputaran persediaan yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk
itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120).
Perputaran persediaan sendiri menunjukkan berapa kali persediaan
barang dijual atau diadakan kembali selama periode tertentu. Tingkat
perputaran persediaan menjadi tolak ukur perusahaan dalam pengelolaan
persediaan. Yang nantinya dengan pengelolaan persediaan yang dilakukan
perusahaan berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Seperti penelitian
yang dilakukan oleh Wang Zuquan dan Asif Iqbal (2014), bahwa perputaran
persediaan, penjualan, Cash Conversion Cycle mempunyai pengaruh psitif
terhadap Proffitability.
35
4. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Return On Asset (ROA)
Ukuran perusahaan bisa dilihat dari total asset perusahaan. Menurut
(Astuti dan zuhrotun,2007) dalam (Dewi Sartika, 2012) perusahaan dengan
total asset yang besar mencerminkan kemapanan perusahaan. Perusahaan
yang sudah mapan biasanya kondisi keuangannya juga sudah stabil.
Perusahaan yang lebih besar akan semakin mudah untuk mendapatkan dana
eksternal berupa hutang dalam jumlah besar sehingga akan membantu
kegiatan operasional perusahaan dan menyebabkan produktivitas
perusahaan meningkat sehingga keuntungan perusahaan akan meningkat
pula. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Ni Made
Virinika Sari (2014), bahwa Ukuran perusahaan tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas.
5. Pengaruh Perputaran Aktiva terhadap Return On Asset (ROA)
Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan efisiensi perusahaan
dalam menggunakan aset yang dimiliki agar menghasilkan volume
penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012). Semakin tinggi rasio tersebut, maka
semakin efisien pula penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam
menghasilkan penjualan. Total assets turnover merupakan perbandingan
antara penjualan dengan total aktiva suatu perusahaan dimana rasio ini
mampu untuk menggambarkan kecepatan perputarannya total aktiva
dalam satu periode tertentu. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
oleh Ni Made Vironika Sari (2014) bahwa Perputaran aktiva tidak
berpengaruh terhadap Profitabilitas.
36
H. Penelitian Terdahulu
Sebagai acuan dari penelitian ini dikemukakan hasil-hasil penelitian
yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu :
1. Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap
Profitabilitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan
dan Pertumbuhan Penjualan berpengaruh terhadap Profitabilitas.
2. Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan (2016) melakukan
penelitian yang berjudul Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Pertumbuhan
Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan
Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Tahun 2010-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan
penjualan berpengaruh signifikan sedangkan Cash Conversion Cycle dan
Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.
3. Kadek Agustia Dewi, dkk (2016), melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan
terhadap Profitabilitas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perputaran
Persediaan, Perputaran Piutang dan Perputaran Kas berpengaruh terhadap
Profitabilitas.
4. Davood Asefi Nejad (2015) melakukan penelitian yang berjudul Effect of
Working Capital Management on the Profitability of Companies in Tehran
Stock Exchange. The result is a significant relationship between cash
37
conversion cycle and its components, including inventory turnover and
account payable turnover period and profitability of the firm.
5. Ni Made Vironika Sari (2014) melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset
Turnover pada Profitabilitas. Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER
berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover
dan asset turnover tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
6. Theresia Trisnia Susanti (2014) melakukan penelitian yang berjudul
Pengaruh Perputaran persediaan, Perputaran piutang dan Pertumbuhan
penjualan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI
(2009-2012). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang
berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan Perputaran persediaan dan
Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap ROA.
7. Prof.Dr.Abdul Hafoor Awan (2014) melakukan penelitian tentang Impact
of Working Capital Management on Profitability of cement Sector
Pakistan. The result is ROE negatively correlated with CR and Inventory
turnover. ROE positively correlated with WCT, QR, and Size.
8. Wang Zuquan and Asif Iqbal (2014) mekukan penelitian tentang Working
Capital Management and its impact on Firm’s Performance. This result
Sales, CCC, ITD, APP and Debts showed positive relationship to the
dependent variable Profitability, component of WCM, ACP showed
negative relationship to profitability.
38
9. Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo (2013) melakukan penelitian
yang berjudul Working Capital Management and Firm Profitability:
Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on
Nairobi Securities Exchange, Kenya.The study finds a positive relationship
between profitability and number of days of inventory. Moreover the
financial leverage, sales growth, current ratio and size firm also significant
effect on the firm’s profitability.
10. Leliani dan Andreani Caroline Barus (2013) melakukan penelitian yang
berjudul Analisis faktor –faktor yang mempengaruh Profitabilitas pada
perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI (2008-2011). Hasil penelitian
menunjukkan TATO, DR dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap
profitabilitas sedangkan CR, DER dan Pertumbuhan penjualan tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas.
11. Yazdanfar (2013), melakukan penelitian yang berjudul Profitability
Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh
terhadap profitability.
12. Sarbapriya Ray (2012), melakukan penelitian yang berjudul Evaluating the
Impact of Working Capital Management Components on Corp
Profitability: Evidence from Indian Manufacturing Firms. The result a
strong negative relationship between working capital management and
insignificant negative relationship between firm size with corporate
profitability.
39
13. Serrasqueiro (2009), melakukan penelitian yang berjudul Growth and
Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan
berpengaruh terhadap Profitability.
14. Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas (2006), melakukan
penelitian yang berjudul Effect of Firm Size on Profitability: Evidence
from Nigerian Manufacturing Sector. Hasil penelitian ini menunjukkan
Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability.
40
Tabel 2.1. Penelitian Terdahulu
No Judul Penelitian dan Nama Peneliti
Variabel Hasil Penelitian
1. Pengaruh Perputarab Persediaan dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitabilitas (Cintya Dewi Farhana, dkk 2016)
Perputaran Persediaan, Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas.
The Result is significant positive relationship among Average Collection Periode, CR and Size firm with profitability and insignificant a negative relationship with Inventory Turnover and Average payment periode with Profitability.
2. Pengaruh Manajemen Modal Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014 (Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan 2016)
CCC, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan sedangkan Cash Conversion Cycle dan Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.
3. Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (Kadek Agustia Dewi, dkk 2016)
Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang, Perputaran Kas dan Profitabilitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang dan Perputaran Kas berpengaruh terhadap Profitabilitas.
4. Effect of Working Capital Management on the Profitability of Companies in Tehran Stock Exchange (Davood Asefi Nejad, 2015)
Cash Conversion Cycle, Inventory turnover, account payable turnover period and profitability
The result is a significant relationship between cash conversion cycle and its components, including inventory turnover and account payable turnover period and profitability of the firm.
5. Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover dan Asset Turnover pada Profitabilitas (Ni Made Vironika Sari,
Debt to Equity Ratio, Firm size, Inventory turnover,
Hasil penelitin menunjukkan bahwa DER berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan firm size, inventory turnover dan asset turnover tidak berpengaruh
41
2014) asset turnover and profitability.
terhadap profitabilitas.
4. Pengaruh Perputaran persediaan, Perputaran piutang dan Pertumbuhan penjualan terhadap ROA pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI 2009-2012 (Theresia Trisnia Susanti, 2014)
Perputaran piutang, Perputaran Persediaan, Pertumbuhan penjualan dan ROA.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perputaran piutang berpengaruh signifikan terhadap ROA sedangkan Perputaran persediaan dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap ROA.
7. Impact of Working Capital Management on Profitability of cement Sector Pakistan (Prof.Dr.Abdul Hafoor Awan, 2014)
Current Ratio, Inventory Turnover, Quick Ratio, Size, WCT and ROE
ROE is negatively correlated with CR and Inventory turnover. ROE positively correlated with WCT, QR, and Size.
8. Working Capital Management and its impact on Firm’s Performance (Wang Zuquan and Asif Iqbal, 2014)
Sales, CCC, ITD, APP, Debts, WCM and Profitability.
This result Sales, CCC, ITD, APP and Debts showed positive relationship to the dependent variable Profitability, component of WCM, ACP showed negative relationship to profitability.
9. Working Capital Management and Firm Profitability: Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya (Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo 2013)
Days of inventory, Financial leverage, sales growth, CR, Size, Profitabiity.
The study finds a positive relationship between profitability and number of days of inventory. Moreover the financial leverage, sales growth, current ratio and size firm also significant effect on the firm’s profitability. .
10. Analisis faktor –faktor yang mempengaruh Profitabilitas pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI 2008-2011 (Leliani dan Andreani Caroline Barus,2013)
TATO, DER, Ukuran Perusahaan, CR, DER, Pertumbuhan penjualan dan profitabilitas.
Hasil penelitian menunjukkan TATO, DR dan Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas sedangkan CR, DER dan Pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.
11. Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from Swedish Data. (Yazdanfar, 2013)
Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability.
42
12. Evaluating the Impact of Working Capital Management Components on Corp Profitability: Evidence from Indian Manufacturing Firms (Sarbapriya Ray, 2012)
Working Capital Management, Size, and Profitability.
The result a strong negative relationship between working capital management and insignificant negative relationship between firm size with corporate profitability. .
13. Growth and Profitability in Portuguese Companies: A Dynamic Panel Data Approach (Serrasqueiro, 2009)
Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap Profitability.
14. Effect of Firm Size on Profitability: Evidence from Nigerian Manufacturing Sector (Agiomirgianakis, Voulgaris & Papadogonas, 2006)
Pertumbuhan penjualan dan Profitabilitas
Hasil penelitian ini menunjukkan Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap profitability. .
43
Berdasarkan penelitian terdahulu terdapat perbedaan antara penelitian
terdahulu dengan penelitian yang di uji oleh peneliti saat ini. Dari segi
variabel – variabel yang digunakan dalam penelitian, objek penelitian dan
periode penelitian yang digunakan juga berbeda. Sehingga hasil yang di
peroleh antara uang peneliti lakukan dengan peneliti terdahulu memiliki
perbedaan dari hasil variabel yang digunakan. Selain memiliki perbedaan
dengan peneliti terdahulu, persamaan antara penelitian terdahulu dengan
peneliti saat ini yaitu dalam hal penggunaan variabel dependennya yaitu
untuk mengukur profitabilitas menggunakan Return On Asset (ROA).
44
I. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan masalah yang ada, maka dibuat suatu kerangka berfikir dari
pengaruh pengendalian persediaan, perputaran kas, perputaran persediaan,
ukuran perusahaan dan peramalan penjualan terhadap profitabilitas pada
gambar berikut:
Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran
Pertumbuhan Penjualan
X1
Perputaran Kas X2
Perputaran Persediaan
X3
Ukuran Perusahaan
X4
Perputaran Aktiva
X5
Profitabilitas (ROA) Y
Uji Asumsi Klasik
Uji Regresi Berganda
Kesimpulan dan Saran
45
J. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah
penelitian dan dari hasil penelitian sebelumnya. Berdasarkan konsep-konsep
dasar dan kerangka pemikiran diatas yang beraitan dengan adanya pengaruh
atau tidak dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun
hipotesis yang digunakan adalah:
1. Uji Hipotesis untuk Signifikasi Parsial t
Menurut Ghozali (2011), Uji parsial t dilakukan untuk menguji
pengaruh variabel independen secara individual dalam menerangkan
variabel dependen. Tahap dalam pengujiannya adalah:
a. H0: b1≥0, Variabel Inventory Turnover (ITR) tidak
berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
Ha: b1<0, Variabel Inventory Turnover berpengaruh positif
terhadap Return On Asset (ROA)
b. H0: b2≥0, Variabel Ratio Cash Turnover (RCT) tidak
berpengaruh positif terhadap Return On Asset (ROA)
Ha: b2<0, Variabel Rati Cash Turnover berpengaruh positif
terhadap Return On Asset (ROA)
c. H0: b3≥0, Variabel Sales Growth (SG) tidak berpengaruh
positif terhadap Return On Asset (ROA)
Ha: b3<0, Variabel Sales Growth (SG) berpengaruh
positifterhadap Return On Asset (ROA)
46
d. H0: b4≥0, Variabel Ukuran Perusahaan (Size) tidak
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)
Ha: b4<0, Variabel Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh
negatif terhadap Return On Asset (ROA)
e. H0: b5≥0, Variabel Total Asset Turnover (TATO) tidak
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)
Ha: b5<0, Variabel Total Asset Turnover (TATO)
berpengaruh negatif terhadap Return On Asset (ROA)
2. Uji Hipotesis untuk Signifikasi Simultan F
Uji signifikasi F menguji apakah variabel independen mempengaruhi
secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau menguji apakah
model dapat digunakan atau tidak (Ghozali, 2011). Dalam penelitian ini
hipotesis untuk uji signifikasi F yaitu:
H0 : b1, b2, b3, b4, b5 = 0, Variabel independen yang terdiri dari Inventory
Turnover, Ratio Cash Turnover, Sales Growth,
Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva,
tidak berpengaruh terhadap Return On Asset.
Ha : b1, b2, b3, b4, b5 ≠ 0, Variabel independen yang terdiri dari Inventory
Turnover, Ratio Cash Turnover, Sales Growth,
Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva
berpengaruh terhadap Return On Asset.
47
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Pada penelitian ini, data yang digunakan yaitu dengan mengambil
laporan keuangan dari perusahaan SPBU dari tahun 2012-2015. Pemilihan
lokasi penelitian ini karena dianggap sebagai rujukan yang tepat dalam
memperoleh data yang diperlukan berupa laporan keuangan serta dokumen
penunjang lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Pada penelitian ini
membahas variabel – variabel independen (variabel bebas) yaitu Economic
Order Quantity (EOQ), Inventory Turnover (ITR), Ratio Cash Turnover
(RCT), Ukuran perusahaan (SIZE) dan Peramalan Penjualan (TL). Sedangkan
variabel dependen (variabel terikat) yakni efisiensi perusahaan yang diukur
dengan rasio profitabilitas Return on Asset (ROA).
B. Teknik penentuan Populasi dan Sampel
Populasi merupakan suatu wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009: 72). Populasi bukan hanya orang tetapi obyek dan benda -
benda alam lainnya yang meliputi seluruh karakteristik/sifat yang dimiliki
oleh subyek dan obyek yang diteliti tersebut. Adapun populasi dalam
penelitian ini adalah perusahaan SPBU di daerah Tangerang selama periode
2012-2015. Dalam penelitian ini, teknik penentuan sampel yang digunakan
49
yaitu metode purposive sampling, yakni metode pengambilan atas dasar
penentuan karakteristik dan kriteria tertentu yang sudah ditentukan
(Sugiyono, 2009: 122). Adapun pertimbangan yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu:
Tabel 3.1.
Sampel Perusahaan No Persyaratan 1 Perusahaan yang dipilih adalah perusahaan yang bergerak di bidang
Bahan Bakar Minyak (SPBU) pada periode 2012-2015.
2 Perusahaan yang membuat laporan keuangan secara lengkap tahun 2012-2015.
3 Perusahaan yang selalu menjalankan operasinya selama periode penelitian
4 Laporan keuangan serta data yang dibuat oleh pihak perusahaan mempunyai informasi yang dibutuhkan peneliti
5 Perusahaan yang mampu menghasilkan profitabilitas selama periode penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data, sumber data menjadi hal penting dalam
menentukan taknik pengumpulan data. Ada dua macam sumber data yang
bisa digunakan dalam penelitian yaitu data primer dan data sekunder. Dalam
penelitian ini, data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder
adalah data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
media perantara atau telah diperoleh dan dicatat oleh pihak lainnya yang
50
umumnya berupa bukti catatan ataupun laporan historis yang dipublikasikan
atau tidak dipublikasikan.
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang berasal dari laporan keuangan selama periode 2012-2015. Dimana data
tersebut berasal dari pihak perusahaan yang diambil peneliti sebagai sampel.
Dimana data sekunder ini didapat oleh peneliti melalui pihak perusahaan.
D. Metode Analisis Data
Metode analisis data menggunakan uji asumsi klasik, uji hipotesis dan
koefisien determinasi.
1. Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kelayakan penggunaan
model dalam penelitian ini. Pengujian ini juga bertujuan untuk memastikan
bahwa dalam model regresi tidak terdapat mutikolinearitas,
heterokedastisitas, autokorelasi, serta untuk memastikan bahwa data yang
dihasilkan berdistribusi normal (Ghozali, 2011).
51
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam regresi
variabel pengganggu atau residual mempunyai distribusi normal.
Terdapat dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik
(Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah yang mempunyai
distribusi data normal atau mendekati normal.
Dalam uji normalitas data peneliti menggunakan diagaram
distribusi normal.
Dalam pengujian hipotesis, kriteria untuk menolak atau tidak
menolak Ho berdasarkan P- value adalah sebagai berikut:
Jika P-Value 0,05 H0 diterima
Jika P- value > 0,05 H0 ditolak
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen).
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen (Ghozali, 2011: 105)
Untuk mendeteksi ad atau tidaknya multikolinearitas di dalam
model regresi dapat dilakukan dengan cara menganalisis matrik
korelasi variabel – variabel independen, jika antar variabel independen
ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,95), maka hal ini
merupakan indikasi adanya multikolinearitas (Ghozali, 2011)
52
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu
pengamantan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika beda maka disebut heterokedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas
(Ghozali, 2011). Uji Heterokedastisitas yang digunakan dalam
penelitian ini adalah dengan menggunakan Uji Glejser. Pada Uji
Glejser untuk menguji Heterokedastisitas langkanya yaitu dengan
menggunakan nilai absolut residual diregresi dengan variabel
independen X, untuk mendapatkan nilai absolut residualnya
(Widarjono, 2009: 139).
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi dikenalkan oleh Maurince G. Kendali dan William
R. Buckland. Uji ini merupakan pengujian asumsi dalam regresi
dimana nilai variabel dependen tidak berkorelasi dengan nilai variabel
dependen itu sendiri, baik nilai periode sebelumnya atau nilai periode
sesudahnya. Untuk menguji autokorelasi menggunakan uji Durbin –
watson (DW). Uji ini menghasilkan DW hitung (d) dari nilai DW
tabel (dl dan dv).
53
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ada korelasi antara anggota serangkaian data observasi yang
diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross section).
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut
Widarjono (2009) adalah:
Tabel 3.2. Uji Statistik Durbin Watson d
Nilai statistik d Hasil 0 < d < du Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi
positif
dl ≤ d ≤ du Daerah keragu – raguan; tidak ada keputusan
du ≤ d ≤ 4-du Menerima Hipotesis nol; tidak ada autokorelasi positif/negatif
4 – du ≤ d ≤ 4 - du Daerah keragu – raguan; tidak ada keputusan
4 – dl ≤ d ≤ 4 Menolak Hipotesis nol; ada autokorelasi negatif
2. Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis – hipotesis yang
diajukan, perlu digunakan analisis regresi melalui uji t maupun uji f.
Tujuan digunakan analisis regresi adalah untuk mengetahui pengaruh
variabel – variabel independen terhadap variabel dependen, baik secara
parsial maupun simultan, serta mengetahui besarnya dominasi variabel –
variabel independen terhadap variabel dependen. Metode pengujian
terhadap hipotesa yang diajukan dilakukan dengan pengujian secara
parsial dan pengujian secara simultan.
54
1. Uji statistik t
Uji statistik t menunjukan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel
independen (Ghozali, 2011: 98). Oleh karena itu uji t ini digunakan
untuk menguji hipotesis yang telah dibuat. Langkah – langkah
pengujian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Merumuskan hipotesis
Hipotesis diterima : berarti terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel independen terhadap variabel dependen (ROA)
secara parsial.
2. Menentukan tingkat signifikasi dengan α sebesar 5%.
3. Membandingkan t hitung dengan t tabel. Jika t hitung t tabel
maka Ha diterima.
2. Uji statistik F
Uji F digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh Economic
Inventory turnover (ITR), Ratio Cash Turnover (RCT), Sales Growth
(SG)Ukuran perusahaan (SIZE), dan PerputaranAKtiva (TATO)
terhadap Return on Asset (ROA) secara simultan.
55
Untuk menguji apakah koefisien regresi secara bersama – sama
atau menyeluruh berpengaruh terhadap variabel dependen terdapat
prosedur untuk menguji F yaitu sebegai berikut (Widarjono, 2009:
69):
a. Menyusun Hipotesis
Hipotesa yang akan diuji adalah kemampuan variabel bebas
menjelaskan tingkah laku variabel tidak bebas, apabila variabel
bebas tidak dapat mempengaruhi variabel bebas dapat dianggap
nilai koefisien regresinya sama dengan nol sehingga berapapun
nilai variabel bebas tidak akan berpengaruh terhadap variabel tidak
bebas.
Dalam menyusun hipotesa selalu ada hipotesa nol dalam
hipotesa alternatif. Untuk hipotesa nol selalu mengandung unsur
kesamaan, maka dapa dirumuskan hipotesa nol adalah koefisien
regresi sama dengan nol. Untuk hipotesa alternatifnya adalah
koefisien regresi tidak sama dengan nol. Hipotesanya kemudian
dirumuskan sebagai berikut:
H0 : β1 = β2 = 0
Ha : β1 ≠ β2 ≠ 0
b. Menentukan daerah keputusan
Untuk uji ini digunakan tabel F. Untuk mencari nilai F-tabel
perlu diketahui derajat bebas pembilang pada kolom, derajat bebas
penyebut pada baris dan taraf nyata. Umumnya pada dua taraf
56
nyata dipakai yaitu 1% dan 5% untuk derajat pembilang digunakan
nilai k- 1, yaitu jumlah variabel berkurang 1. Dan untuk derajat
penyebut digunakan n-1, yaitu jumlah sample dikurangi dengan
jumlah variabel.
c. Menentukan nilai F- hitung
Nilai F- hitung ditentukan dengan rumus:
F = /( )( )/( )
Keterangan:
R2 = Koefisien Determinasi
K = Jumlah variabel independen
N = Jumlah Sampel
d. Menentukan keputusan
Menghitung untuk mengetahui apakah menerima H0 atau
menerima Ha.
e. Menentukan hipotesa
Jika F- hitung > F-tabel maka H0 ditolak, dan jika F- hitung <
F- tabel maka H0 diterima.
3. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (푅 ) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai
koefisien determinasi adalah antara nol dan 1 atau ( 0 < x < 1) (Ghozali,
2011: 97).
57
Nilai (푅 ) yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel
independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai
yang mendekati 1 berarti variabel – variabel independen memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis Regresi Linear Berganda digunakan untuk meramalkan
bagaimana keadaan (naik turunnya) variabel dependen, bila dua atau
lebih variabel independen sebagai faktor prediksi dimanipulasi (dinaik
turunkan nilainya) (Sugiyono, 2010: 277). Rumus regresi berganda
adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +e
Dimana:
Y = Variabel dependen ( Profitabilitas)
X1= Variabel independen (Economic Order Quantity)
X2= Variabel independen (Inventory Turnover)
X3= Variabel independen (Ratio Cash Turnover)
X4= Variabel independen (Ukuran perusahaan)
X5=Variabel independen (Peramalan Penjualan)
a = Konstanta
b = perubahan nilai Y apabila x berubah 1 unit
e = error
58
E. Operasional Variabel
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Variabel dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah profitabilitas
yang diukur menggunakan ROA. Return on Asset menunjukkan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang
dipergunakan (Agus Sartono, 2010: 123).
2. Variabel independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya
atau terpengaruhnya variabel dependen. Variabel independen dalam
penelitian ini yaitu:
a. Sales Growth (X1)
Pertumbuhan merupakan salah satu kunci pembanding
keberhasilan perusahaan dalam suatu industri. Pertumbuhan
penjualan menggambarkan perubahan peningkatan ataupun
penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari
masing- masing laporan laba-rugi perusahaan. Pertumbuhan
penjualan adalah peningkatan penjualan antara tahun sekarang
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang dinyatakan
dalam bentuk persentase (Carvalho & Costa, 2014).
Untuk mengukur pertumbuhan penjualan digunakan rumus:
59
b. Ratio Cash Turnover (X2)
Merupakan salah satu rasio untuk mengukur modal kerja
dengan memperhatikan perputaran elemen pembentuk modal
kerja itu sendiri seperti kas, piutang dan persediaan (Agus
Sartono, 2010: 393)
Perputaran Kas =
c. Inventory turnover (X3)
Merupakan salah satu dari rasio aktivitas yang
menunjukkan bagaimana sumber daya telah dimanfaatkan secara
optimal. Perputaran persediaan dimaksudkan agar lebih tepat lagi
apabila persediaan mengalami perubahan yang cukup besar (Agus
Sartono, 2010: 120).
Perputaran Persediaan = (Brigham Houston, 2010:
136).
d. Ukuran perusahaan (X4)
Ukuran perusahaan adalah ukuran atau besarnya asset yang
dimiliki perusahaan. Dalam penelitian ini, pengukuran terhadap
ukuran perusahaan mengacu pada penelitian Yunita (2008),
dimana perusahaan diproksi dengan nilai logaritma dengan tital
asset. Karna aset biasanya sangat besar nilainya dan untuk
menghindari bias skala maka biasan aset perlu dikompres.
60
Secara umum proksi size dipakai Logaritma (log) atau
Logaritme Natural aset(Ahmad Rodhoni dan Herni Ali, 2012:
180)
Firm size = log natural Total Asset
e. Perputaran Aktiva (X5)
Total assets turn over (Perputaran Aktiva) merupakan rasio
yang menggambarkan perputaran aktiva diukur dari volume
penjualan. Assets turnover adalah rasio yang menunjukkan
efisiensi perusahaan dalam menggunakan aset yang dimiliki
agar menghasilkan volume penjualan tertentu (Sari, dkk, 2012).
Semakin tinggi rasio tersebut, maka semakin efisien pula
penggunaan keseluruhan aset perusahaan dalam menghasilkan
penjualan. Menurut Sartono (2010: 120), Total assets turn over
di hitung sebagai berikut:
61
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan
yang bergerak di bidang Bahan Bakar Minyak (BBM) periode 2012-2015.
Tidak semua perusahaan menjadi sampel penelitian. Perusahaan yang telah
memenuhi kriteria dan dapat digunakan sebagai sampel berjumlah 6
perusahaan yang berada di daerah Tangerang selama periode 2012 – 2015.
Dengan menggunakan metode penggabungan data (panel) yang dilihat
berdasarkan quartal selama periode penelitian maka data penelitian yang
diperoleh sebanyak 96 observasi.
1. Sejarah PT. Tegar Jaya Abadi
PT. TEGAR JAYA ABADI merupakan suatu perusahaan yang
berbentuk Perseroan Komanditer (PT) dan berbadan hukum. Berdasarkan
Akta Notaris No. 3 tanggal 24 Agustus 2006 dengan nama PT. TEGAR
JAYA ABADI dan berkedudukan di Puri Beta I Aloha Blok C6/15
Larangan Utara, Ciledug – Kota Tangerang 15157. Secara umum
perusahaan ini bergerak dalam bidang Contractor SPBU dan General
Supplier.
Keberadaan PT. Karya Teknik Jaya Abadi didukung oleh tenaga-
tenaga profesional yang merupakan ahli pada bidang masing-masing dan
telah memiliki pengalaman. Sesuai dengan Visinya, yaitu
57
selalu memberikan pelayanan terbaik bagi Client atau pelanggan, kami
akan memberikan kemampuan yang terbaik dalam setiap pekerjaan dengan
profesional.
1. Visi dan Misi
Visi PT. TEGAR JAYA ABADI
Menjadi perusahaan yang menciptakan inovasi dan kualitas guna
menjaga kopetensi dan daya saing, sehingga menjadi perusahaan yang
memberikan pelayanan terbaik bagi Clien atau pelanggan.
Misi PT. TEGAR JAYA ABADI
Bergerak di bidang Contractor SPBU dan General Supplier, yang
memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi para Clien,
serta menjadi perusahaan lokal yang memiliki kemampuan Nasional
maupun Internasional.
2. Struktur Organisasi
Dengan adanya struktur organisasi, diharapkaan tercapainya suatu
kondisi yang baik diantara unit-unit maupun bagian-bagian dalam
organisasi. Oleh karena itu, struktur organisai yang digunakan harus
disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan institusi agar
pendayagunaan sumber daya yang seoptimal mungkin.
Demikan juga dengan PT. TEGAR JAYA ABADI dari tahun ke
tahun pengelolaan terus diusahakan untuk meningkatkan dan
menyesuaikan struktur organisasi, agar sesuai dengan tuntutan
kegiatan-kegiatan yang semakin banyak dan kompleks.
58
Dengan adanya struktur organisasi, setiap dan tugas dan tanggung
jawab dapat dikerjakan dan diselesaikan oleh masing-masing individu
yang dalam organisasi tersebut, sehingga tujuan yang telah ditetepkan
tercapai. Adapun PT. TEGAR JAYA ABADI mempunyai struktur
organisai sebagai berikut:
2. Cabang perusahaan yang menjadi objek penelitian Tabel 4.1.
Cabang perusahaan yang menjadi Objek Penelitian No Kode Nama Cabang 1 34-15123 Cabang Keragilan 2 34-15813 Cabang Legok 3 34-15207 Cabang Pondok Kacang 4 34-15608 Cabang Balaraja 5 34-15315 Cabang Bhayangkata 6 34-15713 Cabang Solear
Gambar 4.1.
Nilai ROA dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
(Sumber : Data diolah)
0
0.05
0.1
0.15
0.2
0.25
0.3
0.35
0.4
0.45
0.5
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
Series 1
Column1
Column2
59
Tabel 4.2.
Nilai – nilai ROA masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang Perusahaan Rata – rata ROA 1 Pondok Kacang 0.27714 2 Keragilan 0.34828 3 Solear 0.3577 4 Legok 0.27879 5 Balaraja 0.46106 6 Bhayangkara 0.31151
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan data rata – rata ROA dari masing – masing cabang
perusahaan sejak tahun 2012-2015 pada tabel 4.2 di perusahaan SPBU
yang memiliki ROA tertinggi yaitu cabang perusahaan Balaraja sebesar
0.46106 atau 46,10% dan ROA terendah dimiliki cabang Pondok Kacang
sebesar 0.27714 atau 27,71%. Semakin tinggi ROA suatu perusahaan
semakin bagus, karena menunjukkan keuntungan atau profit yang
dihasilkan oleh suatu perusahaan dari semua aktifitasnya dari modal yang
dikeluarkan. Sedangkan rendahnya ROA suatu perusahaan menunjukkan
keuntungan atau profit yang diterima suatu perusahaan atas
dikeluarkannya modal untuk aktifitas perusahaannya menunjukkann
keuntungan yang sedikit.
60
Gambar 4.2.
Nilai SG dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.3.
Nilai SG dari masing – masing perusahaan 2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata Sales Growth 1 Pondok Kacang 1.06 2 Keragilan 0.91 3 Solear 0.99 4 Legok 0.59 5 Balaraja 0.74 6 Bhayangkara 0.48
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.3 nilai Pertumbuhan penjualan terbesar dimiliki
oleh cabang perusahaan Pondok Kacang dengan nilai Sales Growth
sebesar 1.06 sedangkan nilai Sales growth terendah dimiliki oleh cabang
perusahaan Bhayangkara sebesar 0.48.
-
.20000
.40000
.60000
.80000
1.0000
1.20000
Cabang1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
Series 1
Column1
Column2
61
Semakin tinggi nilai Sales growth suatu perusahaan semakin bagus karena
itu berarti menunjukkan kemampuan dalam menembus pasar baru atau
melakukan diversifikasi produk dan saluran distribusi serta menetapkan
harga jual.
Gambar 4.3.
Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.4.
Nilai RCT dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
No Cabang perusahaan Rata – rata RCT
1 Pondok Kacang 0.04
2 Keragilan 0.06
3 Solear 0.03
4 Legok 0.06
5 Balaraja 0.06
6 Bhayangkara 0.03 (Sumber: Data diolah)
0
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.07
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
Series 1
Column1
Column2
62
Berdasarkan Tabel 4.4 Rasio perputaran kas tertinggi dimiliki oleh
cabang perusahaan Keragilan, Legok dan Balaraja dengan nilai sebesar
0.06 sedangkan nilai terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Solear dan
Bhayangkara dengan nilai sebesar 0.3. Semakin tinggi rasio perputaran kas
suatu perusahaan berarti menunjukkan semakin cepat kembalinya kas
masuk pada perusahaan. Dengan demikian kas akan dapat dipergunakan
kembali untuk membiayai kegiatan operasional sehingga tidak
mengganggu kondisi keuangan perusahaan.
Gambar 4.4.
Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
(Sumber : Data diolah)
0.0010,000.0020,000.0030,000.0040,000.0050,000.0060,000.0070,000.0080,000.0090,000.00
100,000.00
Cabang 1Cabang 2Cabang 3Cabang 4Cabang 5Cabang 6
Series 1
Column2
Column1
63
Tabel 4.5.
Nilai ITR dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata ITR 1 Pondok Kacang 23.288,6 2 Keragilan 50.139,5 3 Solear 67.845,9 4 Legok 87.201,2 5 Balaraja 24.983,9 6 Bhayangkara 24.794,8
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 nilai perputaran persediaan tertinggi dimiliki
oleh cabang perusahaan Legok sebesar 87.201,2 sedangkan nilai terendah
dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 23.288,6.
Perputaran persediaan merupakan salah satu dari rasio aktivitas.
Perusahaan yang nilai perputaran persediaannya semakin tinggi itu berarti
semakin efisien, tetapi perputaran yang terlalu tinggi juga tidak baik untuk
itu perlu ditentukan keseimbangan (Sartono, 2010: 120).
64
Gambar 4.5.
Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.6.
Nilai SIZE dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata SIZE 1 Pondok Kacang 916.53 2 Keragilan 961.09 3 Solear 918.75 4 Legok 925.07 5 Balaraja 922.12 6 Bhayangkara 927.55
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.6 nilai dari Ukuran Perusahaan nilai paling tinggi
terdapat pada cabang perusahaan Keragilan sebesar 961.09 sedangkan nilai
terendah dimiliki oleh cabang perusahaan Pondok kacang sebesar 916.53.
semakin tinggi ukuran suatu perusahaan menunjukkan bahwa tingkat
pengawasan dari kegiatan usahanya semakin tinggi.
890
900
910
920
930
940
950
960
970
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 Cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
Series 1
Column1
Column2
65
Gambar 4.6.
Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015
(Sumber : Data diolah)
Tabel 4.7.
Nilai TATO dari masing – masing cabang perusahaan 2012-2015 No Cabang perusahaan Rata – rata TATO 1 Pondok Kacang 0.107 2 Keragilan 1.554 3 Solear 0.139 4 Legok 0.117 5 Balaraja 0.144 6 Bhayangkara 0.096
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukkan bahwa nilai dari perhitungan
perputaran aktiva paling tinggi nilainya dimiliki oleh cabang perusahaan
Keragilan sebesar 1.554 sedangkan perputaran aktiva terendah dimiliki
oleh cabang perusahaan Bhayangkara sebesar 0.096. Semakin besar rasio
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
Cabang 1 Cabang 2 Cabang 3 cabang 4 Cabang 5 Cabang 6
Series 1
Column1
Column2
66
ini semakin baik yang berarti bahwa aktiva dapat lebih cepat berputar dan
meraih laba dan menunjukkan semakin efisien penggunaan keseluruhan
aktiva dalam menghasilkan penjualan.
B. Analisis dan Pembahasan
1. Penemuan dan Pembahasan
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi variabel dependen dan variabel independen keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Untuk menguji data
terdistribusi normal atau tidak, ada dua cara untuk mendeteksinya
yaitu dengan cara grafik dan uji statistik.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan analisi grafik untuk
menguji normalitas data. Analisis grafik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah grafik histogram yaitu sebagai berikut:
Gambar 4.7. Grafik Histogram
(Sumber: Data diolah)
0
2
4
6
8
10
12
14
16
-0.01 0.00 0.01 0.02
Series: Standardized ResidualsSample 2012Q1 2015Q4Observations 96
Mean 5.74e-16Median -0.000313Maximum 0.023785Minimum -0.016067Std. Dev. 0.007731Skewness 0.370935Kurtosis 3.103475
Jarque-Bera 2.244308Probability 0.325578
67
Berdasarkan hasil dari grafik Histogram diatas menunjukkan
bahwa Probability sebesar 0.325578 atau 32.56% yang artinya > dari
signifikasi 0.05 atau 5%. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal.
b. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas
(independen). Jika variabel independen saling berkorelasi, maka
variabel – variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah
variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel
independen sama dengan nol (Ghozali, 2011: 105).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya multikolinearitas dapat
dilihat dari nilai masing – masing variabel independen. Berikut tabel
hasil uji multikolinearitas:
Tabel 4.8. Hasil Uji Multikolinearitas
ITR RPK SG SIZE TATO ITR 1.000000 -0.518719 0.040422 -0.135499 -0.078106 RCT -0.518719 1.000000 -0.095281 0.064193 0.188870 SG 0.040422 -0.095281 1.000000 0.121032 0.474130
SIZE -0.135499 0.064193 0.121032 1.000000 0.089494 TATO -0.078106 0.188870 0.474130 0.089494 1.000000
(Sumber: Data diolah)
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai dari koefisien
korelasi antar sesama variabel independen yang terdiri dari Inventory
Turnover Ratio (ITR), Rasio Cash Turnover (RCT), Sales Growth
(pertumbuhan penjualan), Ukuran Perusahaan (SIZE) dan Total Asset
68
Turnover (Perputaran aktiva)cyang mempunyai nilai koefisien
korelasi dibawah 0,95. Hal ini menunjukkan bahwa dari variabel
independen yang digunakan tidak terdapat multikolinearitas.
c. Uji Heterokedastisitas
Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan e
pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika
berbeda maka disebut heterokedastisitas.
Tabel 4.9. Uji Heterokedastisitas
Dependent Variable: ABSRES Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 21/06/16 Time: 23:21 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ITR -0.312303 0.780236 -0.400268 0.6899
RCT -4.86E-05 8.18E-05 -0.594069 0.5540 SG -21.02688 50.88791 -0.413200 0.6804
SIZE 0.075224 0.185496 0.405532 0.6860 TATO -0.328949 0.187481 -1.754572 0.0827
C 5.543782 4.397115 1.260777 0.2106 (Sumber: Data diolah)
69
Berdasarkan perhitungan diatas menunjukkan bahwa probabilitas
dari masing – masing variabel 5% atau α. Sedangkan t hitung > t
tabel. Maka dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa hasil terbebas
dari heterokedastisitas atau data termasuk homokedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul
karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama
lainnya. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi
(Ghozali, 2011).
Tabel 4.10. Uji Autokorelasi
R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197
Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022 S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149 Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589 Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162 F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407 Prob(F-statistic) 0.000034
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas pada tabel 4.10 maka
diperoleh nilai hitung Durbin Watson sebesar 1.897407; sedangkan
besarnya DW – tabel: dl (batas luar)= 1.5600; du (batas dalam)=
1.7785; 4 – du = 2.2215; dan du = 1.7785.
70
Maka dari itu perhitungan disimpulkan bahwa DW test terletak
antara 1.7785 dan 2.2215 atau du<d<4-du. Ini berarti tidak ada
autokorelasi positif maupun negatif.
e. Uji Parsial (Uji t)
Uji t – stat dilakukan untuk mengetahui signifikasi masing –
masing variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. Dalam
uji ini peneliti menggunakan uji t pada tingkat keyakinan 95% dan
tingkat kesalahan dalam analis (α) 5%. Hasil uji t pada penelitian ini
dapat dilihat pada tabel:
Tabel 4.11.
Uji significant parsial t
Dependent Variable: ROA Method: Panel EGLS (Cross-section random effects) Date: 06/23/16 Time: 00:03 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96 Swamy and Arora estimator of component variances
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. 2.610311 0.0106 ITR 0.021402 0.000801 2.610311 0.0106
RCT 0.000724 0.000810 0.893450 0.3740 SG 0.132562 0.043229 3.066469 0.0029
SIZE -0.000157 0.000673 -0.233080 0.8162 TATO -5.38E-08 2.95E-07 -0.182692 0.8555
C -0.279780 0.125010 -2.238063 0.0277 (Sumber: Data diolah)
71
Pada variabel Inventory Turnover dapat dilihat bahwa dari hasil
perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 2.610311
dengan nilai Probability sebesar 0.0106. Karena nilai sifnifikasi lebih
kecil dari 5% maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan
antara variabel Inventory Turnover dengan variabel ROA.
Variabel Rasio Perputaran Kas dapat dilihat bahwa dari hasil
perhitungan uji secara parsial diperoleh nilai t hitung sebesar 0.893450
dengan nilai signifikasi sebesar 0.3740. Karena nilai signifikasi lebih
besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh
signifkan antara variabel Rasio Perputaran Kas dengan variabel ROA.
Variabel Sales Growth dapat dilihat bahwa dari hasil perhitungan
uji secara parsial diperoleh nilai t hitung 3.066469 dengan nilai
signifikasi sebesar 0.0029. Karena nilai signifikasi lebih kecil dari 5%
maka hipotesis diterima berarti ada pengaruh signifikan antara
variabel Sales Growth dengan variabel ROA
Variabel Ukuran Perusahaan dapat dilihat bahwa dari hasil
perhitungan uji secara parsial dapat diperoleh nilai t hitung -0.233080
dengan nilai signifikasi sebesar 0.862. Karena nilai signifikasi lebih
besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel Ukuran Perusahaan dengan variabel ROA.
Variabel Perputaran Aktiva dapat dilihat bahwa dari hasil uji
perhitungan secara parsial dapat diperoleh nilai t hitung -0.182692
72
dengan nilai signifikasi sebesar 0.8555. Karena nilai signifikasi lebih
besar dari 5% maka hipotesis ditolak berarti tidak ada pengaruh
signifikan antara variabel Perputaran aktiva dengan variabel ROA.
f. Uji F
Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel
independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh
secara bersama – sama terhadap variabel dependennya (Ghozali,
2011).
Hasil perhitungan Uji F ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12.
Uji F R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197
Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022 S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149 Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589 Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162 F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407 Prob(F-statistic) 0.000034
(Sumber: Data diolah)
pengambilan keputusan:
hipotesis ditolak jika F hitung < F tabel pada α = 5%
hipotesis diterima jika F hitung > F tabel pada α = 5%
Dari perhitungan diatas dapat dilihat bahwa Fhitung (7.372679) >
Ftabel(2.31) dengan nilai Prob(F-statistic) lebih kecil dari 0.05 atau
0.000034<0.05. Maka Ha diterima berarti secara simultan (bersama –
sama ) Inventort Turnver, Rasio perputaran kas, Pertmbuhan
73
penjualan, Ukuran Perusahaan dan Perputaran Aktiva berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
g. Analisis Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependennya.
Nilai R2 yang mendekati satu berarti variabel – variabel
independennya memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen (Ghozali, 2011) dalam
(Yunita: 84).
Hasil perhitungan koefisien determinasi pada penelitian ini dapat
dilihat pada tabel 4.13 berikut:
Tabel 4.13.
Koefisien Determinasi R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197
Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022 S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149 Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589 Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162 F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407 Prob(F-statistic) 0.000034
(Sumber: Data diolah)
Berdasarkan output eviews tampak bahwa dari hasil perhitungan
diperoleh nilai koefisien determinai=si (R2) pada cabang di PT. Tegar
Jaya Abadi periode 2012-2015 sebesar 90.45%. Hal ini menunjukkan
bahwa besar pengaruh variabel independen yaitu Inventory turnover,
Rasio perputaran kas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran perusahaan
dan Perputaran Aktiva terhadap variabel dependen yaitu Return on
74
Asset (ROA) yang dapat diterangkan oleh model persamaan ini adalah
90.45% sedangkan sisanya sebesar 9.55% dipengaruhi oleh faktor –
faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi.
h. Persamaan Regresi Linear Berganda
Berdasarkan hasil output eviews secara parsial pengaruh lima
variabel independen yaitu EOQ,ITR,RCT,SIZE dan TL terhadap
variabel dependen yaitu ROA diperlihatkan pada tabel 4.14:
Tabel 4.14.
Hasil Regresi Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 06/21/16 Time: 11:37 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ITR 0.021754 0.000895
4.296587 0.0000 RCT 0.000665 0.000869 0.765415 0.4460 SG 0.163699 0.048550 3.371746 0.0011
SIZE -4.48E-05 0.000710 -0.063082 0.9498 TATo -0.003919 0.004080 -0.960349 0.3395
C 0.335740 0.114716 -2.926709 0.0043 (Sumber: Data diolah)
Dari hasil regresi di atas didapatkan hasil bahwa dari lima
variabel independen yang diuji hanya duavariabel yang berpengaruh
75
terhadap variabel dependen. Dimana hubungan masing-masing
variabel yang berpengaruh yaitu:
a. Constanta sebesar 0.335740 menyatakan bahwa jika nilai ITR,
RCT, SG, SIZE dan TATO diasumsikan konstan atau tetap, maka
perusahaan akan mendapatkan kenaikan tingkat profitabilitas
sebesar 0.335740
b. Koefisien regresi Inventory turnover adalah 0.021754 menyatakan
bahwa setiap kenaikan 1% Inventory Turnover akan
meningkatkan Return On Asset sebesar 0.021754
c. Koefisien regresi Sales Growth adalah 0.163699 menyatakan
bahwa setiap kenaikan 1% Sales growth akan meningkatkan
Return On Asset sebesar 0.163699
76
2. Interpretasi
Berdasarkan hasil diatas dan atas penelitian terdahulu maka variabel –
variabel yang mampu mempengaruhi profitabilitas perusahaan sekaligus
menjadi bahan pertimbangan untuk diterapkan pada masing – masing
cabang perusahaan yaitu:
a. Variabel Inventory turnover dapat dijadikan sebagai tolak ukur untuk
menunjukkan tingkat perputaran dana yang tertanam pada persediaan.
Perputaran persediaan yang lambat menunjukkan lamanya persediaan
tersimpan di perusahaan sehingga hal ini dapat memperbesar biaya
persediaan dan akan empengaruhi laba perusahaan (Fitri, 2013). Hal ini
dsesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh (Kadek Agustia Dewi,
dkk. 2016) yang menyatakan bahwa perputaran persediaan mampu
mempengaruhi profitabilitas perusahaan.
b. Variabel Sales growth dapat dijadikan sebagai tolak untuk
menggambarkan perubahan peningkatan ataupun penurunan penjualan
dari tahun ke tahun. Dengan mengetahui penjualan dari tahun
sebelumnya, perusahaan dapat mengoptimalkan sumber daya yang
ada. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjualan
perusahaan dapat memprediksi seberapa besar profit yang akan
didapatkan. Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh
Cintya Dewi Farhana, dkk (2016) yang menyatakan bahwa
Pertumbuhan penjualan dan perputaran persediaan berpengaruh
terhadap profitabilitas.
77
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini mencoba untuk menganalisa seberapa pengaruh antara
variabel independen Inventory Turnover (ITR), Rasio Cash Turnover (RCT),
Sales Growth (SG), Ukuran Perusahaan (SIZE), dan Perputaran Aktiva
(TATO) terhadap Profitabilitas (ROA). Berdasarkan analisa hasil penelitian
dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab – bab sebelumnya, maka
kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Hasil Uji F
Hasil uji F bertujuan untuk menguji variabel independen terhadap variabel
dependen secara simultan. Dari hasil analisa dan pembahasan
menunjukkan bahwa dengan nilai Fhitung > Ftabel dengan nilai Prob (F-
statistic) < 0,05. Maka variabel Inventory turnover, Ratio Cash Tunrnover,
Inventory Turnover, Ukuran perusahaan dan peramalan penjualan
berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset.
2. Hasil uji t
Hasil uji t atau uji parsial menunjukkan bahwa dari variabel independen
yang digunakan hasil menunjukkan bahwa variabel Inventory
Turnover(ITR) dan Sales Growth (SG) berpengaruh positif signifikan
terhadap Return On Asset. Sedangkan variabel variabel Ratio Cash
78
Turnover (RCT), ukuran perusahaan dan Perputaran Aktiva tidak
berpengaruh terhadap Return on Asset.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti
dapat menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Jumlah sampel yang digunakan masih sedikit apabila dibandingkan
dengan populasi sektor SPBU yang terdapat di Indonesia. Sehingga
memungkinkan terjadinya ketidakakuratan pada hasil penelitian. Oleh
karena itu, disarankan dalam penelitian selanjutnya diharapkan agar
jumlah sampel yang digunakan dapat ditambah menjadi lebih banyak.
hal ini dikarenakan supaya penelitian selanjutnya dapat menghasilkan
hasil yang akurat.
2. Dalam penelitian ini periode yang digunakan dalam penelitian hanya
pada periode 2012-2015 atau seama 4 tahun. Oleh karena itu dalam
penelitian selanjutnya disarankan supaya peneliti menambah periode
yang digunakan agar mendapatkan hasil yang akurat.
3. Pada penelitian ini peneliti menggunakan variabel Economic Order
Quantity, Inventory Turnover, Rasio Cash Turnover, Ukuran
Perusahaan dan Peramlan penjualan. Disarankan untuk penelitian
selanjutnya peneliti dapat menggunakan variabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini untuk memperluas penelitian.
83
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Ghafoor Awan et al, “Impact of Working Capital Management on Profitability of Cement Sector in Pakistan”, Jurnal: 2014.
Agiomirgianakis, G. M., Voulgaris, F., & Papadogonas, T, “Financial
Factors Affecting Profitability and Employment Growth: The Case of GreekManufacturing. International Journal ofFinancial Services Management, 1(2/3), 235-245”, Jurnal: 2006.
Agus Widarjono, Ekonometrika.2009. Assauri, sofjan, “Manajemen Produksi dan Operasi Edisi Revisi 2004”, FE-UI,
Jakarta, 2004. Becker-Blease, J. R., Kaen, F. R., Etebari, A., & Baumann, H. Employees, “Firm
Size and Profitability in U.S Manufacturing Industries. Investment Management and Financial Innovation, 7(2), 7-23”, Jurnal: 2010.
Brigham Houston, “Dasar – dasar Manajemen Keuangan”, Salemba Empat, 2010 Carvalho, L., & Costa, T. “Small and Medium Enterprises (SMEs) and
Competitiveness: An Empirical Study. Journal of Management Studies, 2(2), 88-95”, Jurnal: 2014.
Chusnul Chotimah dan Joni Susilowibowo, “Pengaruh Struktur Modal, Modal Kerja
dan Pertumbuhan Penjualan terhadap Profitbilitas”, Jurnal : 2014. Cintya Dewi Farhana, dkk “Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan
Penjualan terhadap Profitabilitas”, Jurnal: 2016. Daniel Mogaka Makori dan Amrose Jagongo “Working Capital Management and
Firm Profitability: Emprical Evidence from Manufacturing Construction Firms Listed on Nairobi Securities Exchange, Kenya”, Jurnal: 2013.
Davood Asefi Nejad, “Effect of Working Capital Management on the Profitability
of Listed Companies in Tehran Stock Exchange”, Jurnal: 2015. Fitri, Meria, “Pengaruh Perputaran Piutang Usaha dan Perputaran Persediaan
Terhadap Tingkat Profitabilitas Perusahaan Otomotif dan Komponen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Pendidikan Ekonomi. 3(1): 2013.
Ghozali, Imam, “Aplikasi Multivariate dengan Program SPSS” Cetakan ke-4, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2011.
84
Gitman, L. J. “Principles of Managerial Finance” (10th ed.). Boston: Pearson
Education, Inc. Jurnal: 2006. Gladys Suryaputra dan Yulius Jogi Christiawan, “Pengaruh Manajemen Modal
Kerja, Pertumbuhan Penjualan dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Properti dan Real Estate Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2014”, Jurnal: 2016.
Hanafi, Mahmud M dan Abdu Halim, “Analisis Laporan Keuangan”, Edisi.
Keempat, Yogyakarta, 2009. Harjanto, Eddy, “Manajemen Operasi”, Edisi ke-3, Grasindo, Jakarta,2008. Heizer dan Render,”Manajemen Operasi”, Edisi Sembilan, Salemba Empat,
Jakarta, 2009. Herni Ali dan Dr. Ahmad Rodoni, “Manajemen Keuangan”, Edisi Pertama, Mitra
Wacana Media, 2010. Indriyo, “Manajemen Keuangan”, BPFE. Yogyakarta, 2002. Irham Fahmi, “Pengantar Manajemen Keuangan”, Alfabeta. Bandung, 2013. Irman Deni Jurusan Akutansi, Fakultas Ekonomi Uniersitas Maritim Raja Ali
Haji, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”, Jurnal Indonesia,2014.
James C, Van Home dan John M. Wachowicz, “Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan”, Pustaka. Bandung, 2005. Kasmir, “Bank dan Lembaga Keuangan lainnya”, PT. Rajagrapindo, 2014. Kesuma, Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Serta
Pengaruhnya Terhadap Harga Saham Perusahaan Real Estate yang Go Public di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2009. 11(1): 38-45.
Ketut Yuli Astini, dkk, “Pengaruh Tingkat Perputaran Kas dan Tingkat
Perputaran Piutang terhadap Rentabilitas Ekonomi pada LPD”, Singaraja, Indonesia, 2014.
Leliani dan Andreani Caroline Barus. “Analisis Faktor-faktor yang
mempengaruhi Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI”, Jurnal: 2013.
85
Mowen, Hansen, “Akuntansi Manajerial”. Edisi Kedua. Buku Kedua. Jakarta : Penerbit Salemba Empat, 2009.
NurSiyami, “Pengaruh Perutaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Tingkat Profitabilitas pada PT. Astra Indonesia TBK”, Jurnal : 2011.
Ni Made Vironika Sari, “Pengaruh Debt to Equity Ratio, Firm Size, Inventory
Turnover dan Asset Turnover pada profitabilitas”, Jurnal : 2014. Nina dan Ketut Purnawati, “Pengaruh Peputaran Kas, Perputaran Piutang dan
Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas”, Jurnal, 2013. Rahma, Aulia, “Analisis Pengaruh Manajemen Modal Kerja Terhadap
Profitabilitas Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Manufaktur PMA dan PMDN Yang Terdaftar di BEI periode 2004-2008)”, Jurnal: 2011.
Richard Kofi Akoto et al, “Working Capital Management and Profitability: Evidence from Ghanaian listed manufacturing firms”, Jurnal 2013. Riyanto, Bambang. “Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan “, BPFE.
Yogyakarta, 2010. Rudianto (2009). Penganggaran. Jakarta : Erlangga. Sambharakreshna, Y. “Pengaruh Size, Growth dan Profitabilitas Terhadap
Struktur Modal Perusahaan. Jurnal Akuntansi, Manajemen Bisnis dan Sektor Publik, 6(2), 197-216”, Jurnal: 2010.
Sari, Desfita; Mariso, Muchtar; dan Sjahruddin, “ Pengaruh Assets turnover dan
Profit Margin Terhadap Return On Assets Pada Perusahaan Farmasi yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2006-2010”, 2012.
Sartono, Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi.” Edisi
Keempat. Yogyakarta: BPFE,2012. Sawir, Agnes. “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan”, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2005. Serrasqueiro, Z. “(Growth and Profitability in Portuguese Companies: A
Dynamic Panel Data Approach. Amfiteatru Economics Journal, 11(26), 565-573”, Jurnal: 2009.
Sudana, I Made “Manajemen Keuangan Perusahaan Teori Dan Praktik”
Jakarta : Erlangga 2011.
86
Sugiyono, “Metode Penelitian Bisnis : Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D”, Alfabeta, Bandung, 2009.
Sumaira Tufail et al, “Impact of Working Capital Management on Profitability of Textile Sector on Pakistan”, Jurnal: 2013.
Susan Irawati, “Manajemen Keuangan”, Pustaka. Bandung: 2006. Sutrisno, “Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi (8 th ed)”,
Yogyakarta, 2012. Syamsuddin, Lukman, “Manajemen Keuangan Perusahaan”, PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta: 2009. Theresia Trisna Susanti, “Pengaruh Perputaran Persediaan, Perputaran Piutang
dan Pertumbuhan Penjualan terhadap ROA pada Perusahaan Dagang di BEI”, Jurnal: 2014.
Wang Zhuquan and Asif Iqbal, “ Working Capital Management and its Impact on
Firm’s Performane”, Jurnal: 2014. Yazdanfar, D. “Profitability Determinants Among Micro Firms: Evidence from
Swedish Data. International Journal of Managerial Finance, 9(2), 150-160”, 2013.
87
LAMPIRAN
Lampiran 1
(Daftar Perusahaan Objek Penelitian)
. Perusahaan Objek Penelitian
No Kode Nama Cabang
1 34-15123 Cabang Keragilan
2 34-15813 Cabang Legok
3 34-15207 Cabang Pondok Kacang
4 34-15608 Cabang Balaraja
5 34-15315 Cabang Bhayangkata
6 34-15713 Cabang Solear
88
Lampiran 2
(Data Mentah ROA)
Keragilan Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 6% 9% 5% 10%
Feb 8% 9% 6% 9%
Mar 4% 8% 4% 7%
Apr 15% 8% 5% 10%
Mei 13% 9% 4% 9%
Jun 19% 7% -50% 7%
Jul 6% 9% 2% 7%
Aug 5% 10% 5% 9%
Sept 2% 9% 6% 7%
Okt 13% 8% 6% 7%
Nov 11% 2% 5% 10%
Des 11% 6% 9% 10%
89
Solear Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 8% 9% 15% 7%
Feb 5% 11% 9% 9%
Mar 12% 9% 5% 3%
Apr 4% 7% 13% 12%
Mei 5% 3% 6% 8%
Jun 9% 10% 17% 10%
Jul 11% 4% 15% 9%
Aug 12% 8% 10% 6%
Sept 11% 8% 23% 12%
Okt 13% 10% 6% 12%
Nov 9% 6% 3% 10%
Des 7% 4% 3% 8%
90
Pondok
Kacang Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 3% 8% 2% 4%
Feb 3% 21% 2% 7%
Mar 10% 11% 4% 4%
Apr 13% 7% 1% 1%
Mei 13% 11% 2% 4%
Jun 2% 8% 5% 7%
Jul 10% 7% 9% 2%
Aug 14% 6% 5% 4%
Sept 14% 7% 6% 3%
Okt 9% 3% 3% 3%
Nov 13% 3% 1% 21%
Des 11% 22% 2% 2%
Balaraja Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 4% 7% 13% 15%
Feb 10% 8% 14% 15%
Mar 10% 4% 11% 9%
Apr -2% 8% 9% 14%
Mei 14% 13% 5% 7%
Jun 9% 6% 15% 11%
Jul 3% 10% 17% 6%
Aug 4% 8% 19% 12%
Sept 3% 13% 19% 14%
Okt 3% 15% 8% 8%
Nov 5% 9% 10% 100%
Des 7% 6% 10% 9%
91
Bhayangkara Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 2% 5% 21% 5%
Feb 6% 6% 11% 8%
Mar 12% 12% 7% 4%
Apr 4% 3% 23% 15%
Mei 11% 2% 5% 5%
Jun 2% 9% 6% 7%
Jul 4% 9% 1% 5%
Aug 9% 2% 3% 2%
Sept 3% 5% 19% 7%
Okt 4% 13% 6% 4%
Nov -25% 16% 5% -16%
Des 2% 18% 2% 3%
Legok Bulan Tahun 2012 2013 2014 2015
Jan 5% 10% 15% 7%
Feb 8% 8% 8% 10%
Mar 6% 9% 6% 6%
Apr 6% 6% 11% 8%
Mei 5% 9% 4% 2%
Jun 7% 6% 9% 12%
Jul 11% 8% 2% 3%
Aug 6% 12% 5% 4%
Sept 8% 9% 1% 11%
Okt 6% 4% 4% 7%
Nov 6% 5% 5% 17%
Des 8% 6% 5% 3%
92
Ratio Cash Turnover
BHY
2012 2013 2014 2015
0.000259511 0.000209537 0.000123676 0.000176811
0.000176552 0.002085675 0.000544905 4.677E-05
0.000385341 0.000185175 0.000359573 0.000169759
0.00020566 0.000285519 0.011261514 7.41454E-05
0.000166663 5.01512E-05 0.000260364 0.000261735
0.000497833 0.000126281 8.46458E-05 0.000522003
0.002231043 0.000155168 9.28564E-05 0.000372159
0.000250236 0.002780655 0.00014096 9.49887E-05
0.000200501 8.34597E-05 0.000293751 5.22657E-05
0.000192638 0.004297303 0.000300193 0.000178319
0.001887361 0.000296222 0.000112473 0.000198383
5.05077E-05 0.00035802 0.000267396 0.000176387
0.006503846 0.010913165 0.013842307 0.002323725
93
Pdk Kacang
2012 2013 2014 2015
0.000225682 0.000302299 0.00209285 0.000147886
0.000473959 0.000287266 9.56837E-05 0.000311268
0.000337198 6.52539E-05 0.000262046 0.000227542
0.000394967 0.000322553 0.00040256 0.000212022
0.000353575 0.003570272 0.000142995 0.000164247
0.000258043 0.000390903 0.000100381 3.61242E-05
0.004823774 0.000298946 0.000263103 0.000118706
8.94843E-05 0.000318162 0.000365627 0.00018164
0.004521114 0.003118777 0.00013382 0.000186201
0.000402651 0.000212918 0.000206186 0.001009962
0.000477948 0.000227746 0.000130152 0.000398108
0.005384503 0.001059018 0.000382218 8.62232E-05
0.017742897 0.010174114 0.004577622 0.003079928
94
KRG
2012 2013 2014 2015
0.000139823 0.000362977 0.006403678 0.000486909
0.000188465 0.000344408 6.72282E-06 0.000395732
0.000146045 0.003132447 0.000690815 0.000272598
0.000302026 0.000301086 0.000196717 0.000461827
0.000208464 0.000383974 1.3666E-05 0.000386371
6.04138E-05 0.000258204 0.015169567 0.000251762
0.000158651 0.000371843 0.000116993 0.000252817
0.000144588 0.0002789 0.000184076 0.002868995
0.001967627 0.000280944 0.000247537 0.000242416
0.004201595 0.000269565 0.003320211 0.000275403
0.000246762 0.000279063 0.000221697 0.003293403
0.001776406 0.000313417 0.004705469 0.000339744
0.009540867 0.006576827 0.031277148 0.009527978
95
LGK
2012 2013 2014 2015
6.20834E-05 5.42255E-05 5.51489E-05 5.69879E-05
0.000204344 0.000322313 0.00043193 0.002349951
7.0068E-05 0.000377529 0.000302831 0.000235345
0.004068065 0.000263145 7.45559E-05 5.91339E-05
0.000116522 0.000413854 0.000157226 0.000147487
0.000280949 0.000206726 0.000127786 8.94043E-05
0.00033 9.67594E-05 8.01695E-05 0.000292859
0.002984959 7.50005E-05 0.000147422 0.000187829
0.001258343 0.000529978 0.000114977 0.000114853
0.001905905 0.00039161 0.000350864 0.033980828
0.001596839 0.000314688 0.000360085 7.14113E-05
6.48901E-05 0.003219598 0.000512874 0.00015983
0.012942968 0.006265426 0.00271587 0.03774592
96
SLR
2012 2013 2014 2015
0.000185246 5.79008E-05 6.78623E-05 0.000325466
0.000302068 0.000774032 0.000346696 5.76042E-05
0.000513696 0.000302471 0.000246096 0.000266004
0.00014408 0.000290405 0.000484256 7.40017E-05
0.00012581 0.000268827 0.000333587 0.000301037
0.000320122 0.000498618 0.000218118 0.000612966
0.000399237 0.000376039 0.007482218 0.000360131
7.64506E-05 0.000420633 0.000388406 0.000425821
3.77548E-05 0.000358667 0.00548376 9.13665E-05
7.08101E-05 0.000463563 0.000362831 0.000525497
0.000370426 0.000355993 0.000204975 0.000151744
0.000230899 0.002499158 0.000880075 0.000351578
0.0027766 0.006666306 0.016498881 0.003543215
97
BLRJ
2012 2013 2014 2015
0.000493037 0.000327854 0.008428196 0.000283802
0.000295046 4.78605E-05 0.006971188 0.000119361
0.000238223 0.002841374 0.006035018 0.002895209
0.000714138 0.000288898 8.37646E-05 0.00010449
0.000129514 6.19882E-05 0.000264968 0.00028334
0.00026486 0.000227542 0.000134727 0.00057927
0.000450737 0.0039016 0.00696777 0.000222471
0.004019422 0.000586222 0.001027476 0.000408536
0.000512447 7.09412E-05 0.000275518 0.000842575
0.000365498 0.000711562 0.000387545 0.00029458
0.000492189 0.000175077 0.000509297 0.000287047
0.000130234 0.00049499 0.00056607 0.000318932
0.008105345 0.009735909 0.031651538 0.006639613
98
Inventory Turnover
Pdk Kacang 2012 2013 2014 2015
484.745 510.603 724.685 476.406
499.683 578.3 725.963 413.497
472.885 507.073 480.815 500.586
363.99 443.518 471.71 438.601
584.839 459.253 487.957 393.206
484.943 455.722 485.922 368.069
484.119 435.965 519.996 343.711
464.471 423.526 589.116 351.358
492.16 484.143 601.777 424.007
621.208 517.527 589.572 405.367
590.301 407.056 574.665 342.911
590.301 286.672 549.963 377.174
6133.645 5509.358 6802.141 4834.893
99
KRG 2012 2013 2014 2015
646.315 505.392 438.214 641.783
569.23 478.074 438.206 572.048
541.35 526.21 409.036 539.813
527.917 886.44 456.576 520.202
525.134 475.094 457.872 585.157
422.788 480.363 199.869 555.319
445.003 505.237 658.196 556.09
437.916 425.162 692.808 573.69
594.22 518.073 677.668 595.39
452.975 494.585 724.57 624.032
543.852 548.079 636.533 594.97
501.257 679.768 601.115 611.925
6207.957 6522.477 6390.663 6970.419
100
SLR 2012 2013 2014 2015
553.257 586.941 547.651 552.817
423.549 507.572 492.618 425.19
539.377 559.92 558.582 435.983
396.39 489.564 511.619 339.13
451.552 494.325 556.469 425.093
414.909 510.011 535.059 463.735
504.814 468.338 586.956 523.05
508.027 488.023 539.325 681.243
350.123 535.71 625.585 509.5
344.858 532.144 597.884 466.649
386.701 594.451 575.66 568.185
304.808 496.975 499.79 510.577
5178.365 6263.974 6627.198 5901.152
101
LGK 577.812 2013 2014 2015
509.559 484.569 505.441 587.733
496.039 534.86 459.66 503.372
486.619 523.955 572.78 557.324
609.905 527.526 554.213 494.106
555.577 441.317 629.786 493.041
495.351 435.965 556.206 508.118
486.464 566.369 572.601 469.186
536.459 601.55 582.722 488.977
536.527 532.225 781.746 537.908
533.033 548.973 489.445 606.775
379.5 526.821 594.95 432.008
6202.845 593.257 559.81 474.228
11827.878 6317.387 6859.36 6152.776
102
BLRJ 2012 2013 2014 2015
655.7 555.821 696.799 504.122
472.562 347.187 740.036 493.729
529.343 360.07 577.111 520.401
475.636 339.132 546.867 483.23
611.556 425.419 659.684 498.779
529.124 460.509 620.85 480.334
548.116 497.256 528.532 506.388
610.089 663.538 442.593 322.178
475.56 500.697 679.768 517.933
554.718 434.776 631.139 482.419
488.328 511.135 603.581 502.098
532.578 575.668 609.729 502.098
6483.31 5671.208 7336.689 5813.709
103
BHY 2012 2013 2014 2015
461.973 482.677 482.677 469.6
513.015 422.565 422.565 507.17
524.007 586.375 586.375 513.337
492.663 446.197 446.197 454.437
440.538 400.694 400.694 437.09
432.005 388.533 388.533 435.654
420.761 352.655 352.655 423.689
519.295 376.443 376.443 512.74
492.664 375.354 375.354 574.057
568.682 406.897 406.897 639.499
590.86 904.115 904.115 543.232
659.773 233.192 233.192 460.108
6116.236 5375.697 5375.697 5970.613
104
Sales Growth
BHY 2012 2013 2014 2015
0.00 -19.90 3.816388 -1.56165
-2.885638 -5.925944 38.15573 -14.5464
6.7310015 15.190205 16.20307 3.722527
-5.266535 -14.40547 -13.6766 -4.02987
-9.563143 4.8487232 -12.7692 1.99981
4.4041754 -5.775541 6.095733 -5.44396
-3.829552 -6.119914 -5.08014 -3.6863
5.7332031 7.9650754 9.200097 9.485423
-16.91576 -4.629926 10.64117 0.475482
15.310173 14.256701 -4.34707 8.799114
1.6024888 1.4008826 -8.51745 -36.3863
22.05 13.624361 -9.35577 43.4854
BLRJ
2012 2013 2014 2015
0.00 -1.021182 12.19035 20.46762
-9.807636 -8.101024 29.08165 0.649954
2.4863091 5.6190781 -11.9899 9.842556
3.9826478 3.3151524 4.45364 -7.5146
-2.970658 3.5009717 -0.90258 3.207657
-15.85648 5.919374 -2.02815 -0.88434
7.2207859 17.382394 4.125323 7.19721
13.676512 -8.48837 -16.3841 -0.99275
-3.126972 10.248107 33.38077 0.845914
11.014693 11.599844 4.560962 -13.7883
-13.37317 -30.05981 -5.19204 -22.0986
-5.055796 11.44022 -29.6131 45.78743
105
Solear
2012 2013 2014 2015
0.00 51.483431 19.901 8.281669
-8.466483 -7.657735 -8.62532 -8.00525
-9.042452 -1.343562 -7.17895 5.467708
-3.319467 -2.592634 15.94081 3.240938
4.6648281 -0.548788 0.215192 3.612758
-5.295902 7.600724 -10.4147 6.084981
9.7306651 -19.61841 22.90797 17.61468
-8.623851 34.19842 -20.9787 -7.70693
-15.85872 10.216945 15.86765 13.99337
4.188388 3.7617013 -8.27502 12.08141
8.6842054 -12.17422 -4.388 -42.4221
-8.339308 -2.252613 -18.3591 60.82675
Legok
2012 2013 2014 2015
0.00 4.2610321 23.18624 -0.69329
-15.4083 20.395351 18.84577 -7.66469
-0.078556 16.203071 18.69127 -1.30663
7.4958504 -13.67656 -9.37349 -2.53247
42.969292 -28.13261 14.69977 -0.53838
-8.323216 -5.435086 -24.8711 7.600241
-20.60945 29.259627 -18.311 -19.6756
2.9951986 20.820267 26.8798 34.21226
1.5158481 -4.347067 5.98293 10.25002
6.9399497 -17.12014 -0.69499 3.83819
-8.458043 10.366521 -10.117 -26.3202
-11.55844 -22.43089 -2.18149 11.99272
106
KRG
2012 2013 2014 2015
0.00 29.30925 29.81279 -5.15306
16.457234 0.6680681 -9.16148 -5.92506
3.2863508 9.755019 -7.52301 13.71419
-2.194573 -7.42716 -8.20112 -2.55868
-11.54262 3.2004742 9.042855 5.974148
-7.428205 -0.887907 -1.58812 -4.56643
-2.002181 7.206566 -3.51312 -5.39376
5.7283398 -0.995233 21.41581 10.09844
3.9700344 0.7329676 1.596628 -3.39769
-13.69689 -13.82447 0.280675 2.439956
0.2247924 -10.04441 -4.94267 -2.78503
5.8803031 37.249704 0.131473 7.245559
Pondok kacang
2012 2013 2014 2015
0.00 10.14875 95.92508 -29.8211
-12.45902 20.395351 15.24947 -5.92594
15.517491 -29.01791 -34.2414 -0.04988
21.084224 3.7574254 24.08874 -2.3686
0.8813832 -3.999611 -11.8603 3.958339
1.8299482 1.9617515 -8.01 -3.98123
-5.14511 -5.435086 23.19317 -6.11991
-4.058222 -3.64822 7.387786 7.965075
3.7255654 9.4808958 -19.7303 5.32869
4.26 -12.36717 0.380684 -0.49655
-7.304783 5.9199401 -5.4182 -50.6946
7.6686391 -33.28881 27.028 84.46544
107
Ukuran Perusahaan
KRG 2012 2013 2014 2015
Jan 20.1368517 19.6424358 20.5511179 19.8261074
Feb 20.085059 19.6758026 20.3625575 19.8248582
Mar 20.2518583 19.8225665 20.5415183 20.2895495
Apr 20.1358869 19.7870773 20.0366399 19.8652662
Mei 20.2592726 19.6442686 20.5432636 20.0833249
Juni 19.7985684 19.8882437 18.8009104 20.225293
Juli 20.1096542 19.6641435 20.5562242 20.1466727
Agust 20.151677 20.0145962 20.4251424 20.2110786
Sept 19.8250298 19.8343048 20.257258 20.2599697
Okt 19.5829906 19.6816224 20.1359864 20.1253921
Nov 19.9241161 19.7735782 20.2446011 20.0937469
Des 20.2774624 19.7470157 19.8283356 20.1397223
108
SLR 2012 2013 2014 2015
Jan 19.8692919 18.8300814 19.3192113 19.2008395
Feb 19.3031585 18.5654218 19.439126 18.8553496
Mar 18.9323353 19.3411366 19.485993 19.2937968
Apr 19.7223747 19.2701701 19.4315908 18.9951848
Mei 17.7001283 19.1718083 19.4167481 19.4661014
Juni 19.1424896 18.9996772 18.3377663 19.0544885
Juli 19.262136 18.72725 19.2827038 19.4915549
Agust 18.660918 19.1275407 19.3320552 19.3048542
Sept 18.9230317 19.3716256 18.0762698 19.2542562
Okt 18.4152102 19.2758408 19.2736954 19.5947847
Nov 18.9589044 19.1434895 19.648191 20.1021075
Des 19.325029 19.3928952 18.0545808 19.605881
109
Pdk
Kacng 2012 2013 2014 2015
Jan 19.0024509 19.2748329 19.3337242 19.4587551
Feb 18.1429038 18.3939791 19.0516508 18.94927
Mar 18.9910492 18.5299438 19.0415082 19.1346763
Apr 19.264069 19.0553143 19.2978948 19.1278894
Mei 19.3270174 18.9785714 19.565745 19.3945696
Juni 19.0702697 18.9066075 18.8134567 18.8290062
Juli 18.8080989 19.0649102 19.4447671 19.4857455
Agust 18.4381903 18.8887677 19.2029468 19.2709555
Sept 19.0353442 19.0223242 18.3259419 19.1887429
Okt 18.9470744 19.318782 19.4152181 19.8110731
Nov 18.9289796 19.1761254 19.550007 19.2899058
Des 18.8134014 19.1077736 19.2271714 19.8344779
110
BHY 2012 2013 2014 2015
Jan 20.0144377 19.1785348 19.3062256 19.7362506
Feb 19.4362813 19.117748 19.0349651 18.8640177
Mar 19.2232683 19.8085725 19.6302668 19.6207895
Apr 20.1002806 19.3923106 18.2044076 18.6685471
Mei 19.7343742 18.8093644 19.3323381 19.4616924
Juni 19.3070372 19.7765822 18.7990999 19.1220355
Juli 19.1471206 19.5457265 20.3011217 19.1497242
Agust 19.2438552 19.3743429 19.9812749 20.139443
Sept 19.5374381 18.8236673 18.4005634 18.7483071
Okt 19.2024166 18.9425401 19.408459 19.5447217
Nov 18.0323774 19.7271634 19.0025043 19.8357954
Des 19.2427402 19.7821397 19.2660969 19.4948843
111
BLRJ 2012 2013 2014 2015
Jan 18.8269679 19.1812389 19.3438638 19.7723411
Feb 19.4996716 18.9025464 19.2610871 19.1471206
Mar 19.530623 19.1600054 19.2417445 19.8907902
Apr 18.3332291 19.3891843 19.1347789 19.2447624
Mei 18.3985724 18.9564844 19.7285849 19.8666618
Juni 19.4648857 19.6047522 16.4345612 19.4612862
Juli 18.7271013 19.4739809 19.6857058 20.0527353
Agust 19.3901911 18.9463029 19.4001491 19.851163
Sept 19.371276 19.1080169 18.6366212 19.3889723
Okt 19.6467464 19.3260013 19.6814207 17.4631675
Nov 19.323504 19.2920638 19.4487337 20.420422
Des 17.8023719 18.9737186 19.095088 19.8434544
112
LGK 2012 2013 2014 2015
Jan 19.8267788 16.6902087 19.2902513 19.1209806
Feb 19.723287 19.3770847 19.1879293 18.6866232
Mar 18.7460974 19.4104643 19.7801835 19.6924067
Apr 19.1896587 19.6067717 19.0671295 19.142919
Mei 19.2055672 18.8684628 20.2482039 19.7531585
Juni 19.364439 19.3408538 18.9244626 18.8472201
Juli 19.4115717 18.4951058 20.2355105 19.1296637
Agust 19.4725784 18.8805635 20.1139499 19.8634765
Sept 18.7601337 18.9897285 20.4216592 19.064993
Okt 19.343389 18.8168061 19.2440727 19.519212
Nov 19.3470386 19.1712365 19.3546209 19.4217071
Des 18.9150763 18.9870608 19.1139023 19.9040276
113
Total Asset Turnover (TATO)
BHY Bulan 2012 2013 2014 2015
Jan 0.001 0.002 0.001776225 0.00132697
Feb 0.00 0.002 0.003218651 0.00271267
Mar 0.00 0.001 0.002062316 0.00132011 Apr 0.001 0.001 0.00740844 0.00328321
Mei 0.001 0.002 0.002091908 0.00151509 Juni 0.002 0.001 0.003782883 0.00201205
Juli 0.002 0.001 0.000799577 0.00188496 Agust 0.002 0.001 0.001202239 0.00076706 Sept 0.001 0.002 0.006462521 0.00309779
Okt 0.002 0.002 0.002256196 0.00151984 Nov 0.005 0.001 0.003097554 0.00072267
Des 0.002 0.001 0.00215716 0.00145815
Solear Bulan 2012 2013 2014 2015
Jan 0.001 0.004 0.00272767 0.00236499
Feb 0.002 0.004 0.002210749 0.00307352
Mar 0.003 0.002 0.001958086 0.00209093
Apr 0.001 0.002 0.002397147 0.0029099
Mei 0.009 0.002 0.002438228 0.00188267
Juni 0.002 0.003 0.006425502 0.00301432
Juli 0.002 0.003 0.003069771 0.00229
Agust 0.003 0.003 0.002308963 0.00254734
Sept 0.002 0.002 0.009392037 0.00305451
Okt 0.004 0.003 0.00260143 0.00243549
Nov 0.002 0.003 0.001710343 0.00084433
Des 0.001 0.002 0.006872065 0.00223039
114
Balaraja Bulan Column1 Column2 Column3 Column4 2012 2013 2014 2015
Jan 0.00410015 0.002414197 0.003336171 0.00190599 Feb 0.0018872 0.002925523 0.003647709 0.00358479 Mar 0.001875175 0.002388542 0.003273056 0.00187182 Apr 0.006048476 0.001962302 0.003804797 0.00330295 Mei 0.005868797 0.003130613 0.002082127 0.00183032 Juni 0.001700105 0.001734066 0.005497748 0.00272096 Juli 0.003812154 0.00231986 0.002217109 0.00161452 Agust 0.002232878 0.00359837 0.00246656 0.00195547 Sept 0.00220436 0.00337478 0.007059613 0.00313066 Okt 0.001857923 0.003028584 0.002596569 0.00186854 Nov 0.00222363 0.002191317 0.0031067 0.00074954 Des 0.009663853 0.003357398 0.002428487 0.00194576
Legok Bulan Column1 Column2 Column3 Column4 2012 2013 2014 2015
Jan 0.001 0.003 0.002 0.00275824 Feb 0.001 0.002 0.00292195 0.00393223 Mar 0.003 0.003 0.001918133 0.00141945 Apr 0.002 0.002 0.003546577 0.00239674 Mei 0.003 0.003 0.001248642 0.00129495 Juni 0.003 0.002 0.003524834 0.00344754 Juli 0.002 0.005 0.000776107 0.00208782 Agust 0.002 0.004 0.001112006 0.00134522 Sept 0.004 0.003 0.000866376 0.00329572 Okt 0.002 0.003 0.002793168 0.00217291 Nov 0.002 0.003 0.002247834 0.00176497 Des 0.003 0.002 0.002797229 0.00122028
115
Keragilan Bulan 2012 2013 2014 2015
Jan 0.001 0.002 0.001350962 0.00248723 Feb 0.001 0.002 0.001481849 0.00234279 Mar 0.001 0.002 0.001059295 0.00167392 Apr 1.268 0.002 0.001538832 0.00249311 Mei 0.001 0.002 0.001144966 0.00212442 Juni 0.001 0.002 0.006434789 0.00175908 Juli 0.001 0.002 0.001073197 0.00180032 Agust 0.001 0.002 0.001485535 0.00185849 Sept 0.002 0.002 0.001785145 0.00170968 Okt 0.002 0.002 0.002020962 0.00200369 Nov 0.001 0.002 0.001723348 0.00201051 Des 0.001 0.002 0.002616529 0.00205929
Pdk kacang 2012 2013 2014 2015
Jan 0.002029384 0.00210325 0.002082879 0.0012597 Feb 0.004196355 0.006110132 0.003182775 0.00197244 Mar 0.002 0.003785739 0.002114284 0.00163782 Apr 0.002 0.00232276 0.002030245 0.00160992 Mei 0.002 0.002407722 0.001287062 0.00128187 Juni 0.002 0.002638136 0.002672148 0.00216682 Juli 0.003 0.002129498 0.001750945 0.00105482 Agust 0.004 0.002447003 0.002394686 0.0014117 Sept 0.002 0.002344067 0.004620388 0.00161434 Okt 0.003 0.001824437 0.001560493 0.0008621 Nov 0.003 0.001865605 0.001289827 0.0007158 Des 0.003 0.00133261 0.00226275 0.00076595
116
LAMPIRAN 3 (Hasil Pengujian Regresi Berganda dengan eviews)
ROA ITR RCT SG SIZE TATO Mean -2.793965 9.325878 6.101847 -7.931402 2.972985 10.47594 Median -2.620229 9.198560 6.183002 -8.166228 2.976177 10.81154 Maximum -0.692615 10.16406 8.674466 -4.188464 3.023164 11.93054 Minimum -5.289282 8.457214 3.780103 -11.91000 2.898280 4.318288 Std. Dev. 0.745357 0.382270 0.960489 1.285332 0.029430 1.295749 Skewness -0.688017 0.202060 0.042543 0.493428 -0.256510 -1.937233 Kurtosis 4.441951 2.094468 5.425161 4.238856 2.267098 8.269041 Jarque-Bera 15.89078 3.933202 23.55457 10.03460 3.201341 171.0971 Probability 0.000354 0.139932 0.000008 0.006622 0.201761 0.000000 Sum -268.2207 895.2843 585.7773 -761.4146 285.4066 1005.691 Sum Sq. Dev. 52.77793 13.88239 87.64113 156.9475 0.082282 159.5016 Observations 96 96 96 96 96 96
117
Panel Least Square
Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 2/06/16 Time: 23:26 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.
ITR 0.021754 0.000895
4.296587 0.0000 RCT 0.000665 0.000869 0.765415 0.4460 SG 0.163699 0.048550 3.371746 0.0011
SIZE -4.48E-05 0.000710 -0.063082 0.9498 TATO -0.003919 0.004080 -0.960349 0.3395
C 0.335740 0.114716 -2.926709 0.0043 R-squared 0.904548 Mean dependent var 0.023197
Adjusted R-squared 0.899246 S.D. dependent var 0.025022 S.E. of regression 0.022218 Akaike info criterion -4.725149 Sum squared resid 0.044921 Schwarz criterion -4.591589 Log likelihood 231.8072 Hannan-Quinn criter. -4.671162 F-statistic 7.372679 Durbin-Watson stat 1.897407 Prob(F-statistic) 0.000034
118
Uji Chow
Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 5.348057 (5,85) 0.0003
Cross-section Chi-square 26.258499 5 0.0001
Cross-section fixed effects test equation: Dependent Variable: ROA Method: Panel Least Squares Date: 21/06/16 Time: 23:52 Sample: 2012Q1 2015Q4 Periods included: 16 Cross-sections included: 6 Total panel (balanced) observations: 96
Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. ITR 0.604653 0.306838 1.970592 0.0518
RCT 0.012976 0.073602 0.176304 0.8605 SG 0.132980 0.056764 2.342656 0.0214
SIZE -8.679341 3.753194 -2.312521 0.0230 TATO 0.142446 0.061927 2.300207 0.0237
C 16.85395 9.260675 1.819948 0.0721 R-squared 0.210583 Mean dependent var -2.793965
Adjusted R-squared 0.166726 S.D. dependent var 0.745357 S.E. of regression 0.680391 Akaike info criterion 2.128162 Sum squared resid 41.66382 Schwarz criterion 2.288434 Log likelihood -96.15178 Hannan-Quinn criter. 2.192946 F-statistic 4.801625 Durbin-Watson stat 1.745870 Prob(F-statistic) 0.000616
119
Uji Haustman
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled Test cross-section random effects
Test Summary Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f. Prob.
Cross-section random 26.740283 5 1.0000
Cross-section random effects test comparisons:
Variable Fixed Random Var(Diff.) Prob. ITR 0.182849 0.604653 0.049014 0.0567
RCT -0.029260 0.012976 0.000094 0.0000 SG 0.067930 0.132980 0.000310 0.0002
SIZE -15.665377 -8.679341 7.944278 0.0132 TATO 0.137632 0.142446 0.001325 0.8948
Top Related