perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP
KUALITAS LABA PADA MASA KRISIS GLOBAL
(Studi Pada Perusahaan Sektor Kimia, Aneka Industri, dan Barang
Konsumsi)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar S1 Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
ANDRI SRI WIBOWO
F0309006
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP
KUALITAS LABA PADA MASA KRISIS GLOBAL
(Studi Pada Perusahaan Sektor Kimia, Aneka Industri, dan Barang
Konsumsi)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar S1 Pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh:
ANDRI SRI WIBOWO
F0309006
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2013
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis persembahkan untuk:
Teruntuk. . . .
Ibu, Almarhum Ayah, Keluarga Besarku
Someone, Sahabat, dan Rekan-rekan terbaikku
Almamater Kebanggaanku
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
MOTTO
”Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan”
(Q.S. Al-Insyirah: 6).
”Jangan sembrono, berpikir dahulu baru menjawab”
(Dr. Bandi, M.Si., Ak., Dosen FE UNS).
”Gunakan penalaran jangan hanya book oriented”
(Sulardi, SE, M.Si., Ak., Dosen FE UNS).
”Jangan patah semangat apapun yang terjadi, jika kita menyerah, habislah
sudah”
(TOP, tokoh fiksi Thailand).
”Awali hidup dengan usaha dan keikhlasan”
(Penulis).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Pujisyukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat,
karunia, dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi
yang berjudul “Analisis Pengaruh Kualitas Audit Terhadap Kualitas Laba
Pada Masa Krisis Global (Studi Pada Perusahaan Sektor Kimia, Aneka
Industri, dan Barang Konsumsi)”.
Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi persyaratan dalam mencapai
Gelar Sarjana Ekonomi pada Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, untuk itu dengan segala kerendahan
dan ketulusan hati penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada
1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.S., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
2. Bapak Drs. Santoso Tri Hananto, M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Bapak Dr. Bandi, M.Si., Ak., selaku pembimbing skripsi atas semua
kritik, saran, dan perhatiannya yang sangat membantu penulis untuk
mencapai hasil yang terbaik.
4. Ibu Muthmainah, M.Si., Ak., selaku pembimbing akademik atas nasihat,
saran, dan sharing ceritanya yang sudah diberikan selama ini.
5. Bapak-bapak dan ibu-ibu dosen serta karyawan FE UNS, terima kasih
penulis ucapkan atas semua ilmu yang telah diberikan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
6. Ibuku tercinta atas semua doa dan dukungannya, terima kasih untuk
selalu setia mendengar keluh kesah putramu dan perjuangan tak kenal
lelah untuk memberiku masa depan yang baik.
7. Keluargaku (Eyang Putri, Pakde Bowo, Bude Yani, Pakde Totok, Bude
Uci, Om Budi, dan sepupu-sepupuku) terima kasih atas segala doa dan
dukungan yang telah kalian berikan.
8. Someone. Terima kasih untuk segala kesabaranmu dalam menghadapi
maupun mendegar keluh kesaku, nasihat agar selalu mensyukuri hidup,
dan selalu memberiku motivasi untuk mengupayakan segalanya sebaik
mungkin.
9. Sahabat-sahabatku Ardan, Taufik, Adhiyanto, Tomi, Gita, Novita (terima
kasih atas bantuannya selama ini), Jihan, Tiffany (terima kasih sudah
meminjamkan buku Ghozali, sangat bermanfaat dalam penelitian ini),
Andre (semangat menyelesaikan kuliah). Sri Praba Aditya (go dota, dota,
dan dota). Semoga kesuksesan senantiasa untuk kita semua.
10. Pengelola ICD FE UNS (Pak Anas, Bu Rini, Mas Aan, Pak Eri) yang
telah banyak memberikan pengalaman dan bimbingan mengenai magang
di ICD.
11. Teman-teman KEI’ers, Mbak Isna, Mbak Maya, Ngatijo, Laely, Anisa,
Lely, Ami, Sandra, Yeni, Sari, Rozi, Hananto dan teman-teman lain yang
tak dapat penulis sebutkan satu per satu, serta Akei Mbak Retna, Mbak
Riesa, Mbak Dewilis, Mbak Rena, Mbak Tika, Mas Syukron, Mas
Listyo, terima kasih atas kerja sama dan pengalaman yang telah teman-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
teman berikan selama ini. Semoga ukhuwah yang selama ini sudah
terjalin dapat tetap terjaga sampai kapan pun.
12. Rekan-rekan ICD (Devia, Putra, Risma, Dicky). Semoga softskill kalian
terasah di ICD dan ilmu kalian selama magang dapat berguna di masa
depan. (Mbak Dini, Bang Eja, Mas Andrew, Mbak Iput) terima kasih atas
bimbingan training di awal magang ICD. Eksternal ICD (Anisa, Eka,
Mbak Anggi) terima kasih atas kerjasamanya selama ini.
13. Teman-teman akuntansi 2009 (Adit, Gepeng, Aulia, Afe, Rani, Edwin,
Erin, Fajar, Plue, Fatur, Ferda, Jayko, Hendro, Jessica, Ila, Lucky, Mahe,
Harun, Dea (terimakasih atas pinjaman rmk komprenya), Prihanto
Wahyu, Raisa, Rachel, Retnia, Rifqi, Rizka, Irma, Tina, Ulva, Lani),
serta teman akuntansi 2009 lainnya yang tak dapat penulis sebutkan satu
per satu, atas kebersamaan yang telah kita jalin dan telah menjadikan kita
layaknya sebuah keluarga besar. Semoga ke depan kita dapat kembali
dipertemukan untuk berbagi kisah sukses kita masing-masing kelak.
Senantiasa SEMANGAT untuk masa depan yang lebih baik.
14. Orang-orang di sekitarku yang telah memberikan banyak warna dan arti
dalam hidupku, yang tak dapat penulis sebutkan satu per satu karena
keterbatasan tempat, maaf, dan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan sebagai masukan yang berharga dan demi perbaikan yang berkelanjutan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan semua pihak yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Surakarta, 19 Februari 2013
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ........................................ ii
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii
PERSEMBAHAN ..................................................................................... iv
MOTTO .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xv
ABSTRACT .............................................................................................. xvi
ABSTRAKSI ............................................................................................ xvii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ........................................................................ 6
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori ............................................................................ 8
2.1.1. Teori Agensi...................................................................... 8
2.1.2. Asimetri Informasi ............................................................ 8
2.1.3. Kualitas Laba .................................................................... 9
2.1.4. Kualitas Audit ................................................................... 10
2.2. Penelitian Terdahulu ................................................................... 11
2.2.1. Penelitian Mengenai Kualitas Laba .................................. 11
2.2.2. Penelitian Mengenai Kualitas Audit ................................. 12
2.2.3. Pengaruh Variabel Kontrol Terhadap Kualitas Laba ........ 13
2.3. Kerangka Pemikiran .................................................................... 14
2.4. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 16
2.4.1. Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Kualitas Laba.......... 16
2.4.2. Pengaruh Lama Hubungan Auditor Dengan Perusahaan
Terhadap Kualitas Laba .................................................... 17
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian ........................................................................ 19
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................. 19
3.2.1. Populasi Penelitian ............................................................ 20
3.2.2. Sampel Penelitian.............................................................. 20
3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .......................... 21
3.3.1. Definisi Variabel ............................................................... 21
3.3.1.1. Variabel Dependen ............................................... 21
3.3.1.2. Variabel Independen dan Kontrol ........................ 22
3.3.2. Pengukuran Variabel ......................................................... 23
3.3.2.1. Pengukuran Kualitas Laba (ADA) ....................... 23
3.3.2.2. Pengukuran Ukuran Auditor (BIG4) .................... 24
3.3.2.3. Pengukuran Lama Hubungan Auditor Dengan
Perusahaan ........................................................... 24
3.3.2.4. Pengukuran Ukuran Perusahaan .......................... 24
3.3.2.5. Pengukuran Kinerja Perusahaan (ROA) .............. 24
3.3.2.6. Pengukuran Tingkat Kewajiban (LEV) ............... 25
3.3.2.7. Pengukuran Arus Kas Operasi (CFO) .................. 25
3.4. Teknik Pengujian Data ................................................................ 25
3.4.1. Statistik Deskriptif ............................................................ 25
3.4.2. Uji Normalitas ................................................................... 26
3.4.3. Teknik Pengujian Asumsi Klasik...................................... 27
3.4.3.1. Uji Multikolinieritas ............................................. 27
3.4.3.2. Uji Asumsi Homogenitas (Heteroskedastisitas) ... 28
3.4.3.3. Uji Autokorelasi ................................................... 29
3.5. Teknik Pengujian Regresi ........................................................... 30
3.5.1. Uji Koefisien Determinasi (R2) ......................................... 31
3.5.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Fisher) .............................. 32
3.5.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) ..... 33
BAB IV. HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 34
4.1.1. Hasil Pemilihan Sampel dan Penggunaan Data ................ 34
4.1.2. Besaran Angkat Variabel Penelitian ................................. 35
4.1.2.1. Absolute Discretionary Accruals (ADA) ............. 36
4.1.2.2. Lama Hubungan (TENURE) ................................ 37
4.1.2.3. Ukuran Perusahaan (SIZE) ................................... 38
4.1.2.4. Return On Asset (ROA) ....................................... 38
4.1.2.5. Leverage (LEV) .................................................... 39
4.1.2.6. Cash Flow Operation (CFO) ................................ 40
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
4.1.3. Uji Normalitas Data .......................................................... 40
4.1.4. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 41
4.1.4.1. Uji Multikolinieritas ............................................. 41
4.1.4.2. Uji Heteroskedastisitas ......................................... 42
4.1.4.3. Uji Autokorelasi ................................................... 43
4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis ................................................. 43
4.1.5.1. Uji Hipotesis I (H1) ............................................... 45
4.1.5.2. Uji Hipotesis 2 (H2) .............................................. 45
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ................................................................................. 47
5.2. Keterbatasan ................................................................................ 48
5.3. Saran ........................................................................................... 48
5.4. Implikasi ..................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................... 50
LAMPIRAN
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR GAMBAR
2.1. Skematis Penelitian ....................................................................... 16
4.1. Scatter Plot Persamaan Regresi (2) ............................................... 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
3.1. Kriteria Pengambilan Keputusan Autokorelasi ............................. 30
4.1. Pemilihan Sampel ......................................................................... 34
4.2. Statistik Deskriptif ........................................................................ 36
4.3. Hasil Uji Normalitas Data ............................................................. 41
4.4. Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan Regresi (2) ....................... 42
4.5. Hasil Uji Autokorelasi................................................................... 43
4.6. Hasil Regresi Ordinary Least Square Dengan Variabel Dependen
Absolute Discretionary Accruals .................................................. 44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar Perusahaan Sampel ............................................................ 1
2. Data Perusahaan Sampel ............................................................... 4
3. Deskripsi Data ............................................................................... 7
4. Pengujian Normalitas .................................................................... 9
5. Uji Multikolinieritas ...................................................................... 10
6. Uji Autokorelasi ............................................................................ 11
7. Uji Heterokedastisitas ................................................................... 12
8. Uji Anova (Uji F) .......................................................................... 13
9. Uji Parsial (Uji t) ........................................................................... 14
10. Uji Determinasi (Adjusted R2) ...................................................... 15
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
THE IMPLICATION ANALYSIS OF AUDIT QUALITY ON
EARNINGS QUALITY IN GLOBAL CRISIS AGE
(Study on Chemical Sector Company, Miscellaneous Industrial and
Consumer Goods)
Andri Sri Wibowo
F0309006
This study aims to find empirical evidence on the effect of audit quality
on earnings quality corporate financial statement in Indonesia. This study uses
secondary data with the observation during the period 2004 to 2008. The
population used in this study includes companies that are in the chemical sector,
various industries, and consumer goods that have been listed on the Indonesia
Stock Exchange. With purposive sampling method, 92 samples obtained.
Proxies of the dependent variable, the earnings quality, is Absolute
Discretionary Accruals that have been used by Kothari et al. (2005). Audit
Quality is proxied by the size of the auditor (BIG4) and Old Relationships
(TENURE). In addition there are control variables like firm size (SIZE),
profitability (ROA), the level of debt (LEV), and operating cash flow (CFO).
The results of the test show that there is no significant effect between the
size of the auditors on the quality of corporate earnings. From the test results also
show that there is a significant effect of the long-standing relationship with the
company's earnings quality. This implies that using of a long working relationship
between the auditor and the client company as a proxy for audit quality during the
economic crisis, is more relevant than using auditor size.
Keyword : audit quality, auditor size, length of relationship, quality
of earnings, discretionary accruals.
Data Availability : Indonesia Stock Exchange and bei5000.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAKSI
ANALISIS PENGARUH KUALITAS AUDIT TERHADAP
KUALITAS LABA PADA MASA KRISIS GLOBAL
(Studi Pada Perusahaan Sektor Kimia, Aneka Industri, dan Barang
Konsumsi)
Andri Sri Wibowo
F0309006
Penelitian ini bertujuan untuk mencari bukti empiris mengenai pengaruh
kualitas audit terhadap kualitas laba pada laporan keuangan perusahaan di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder dengan periode pengamatan
2004 – 2008. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini mencakup perusahaan
yang berada pada sektor kimia, aneka industri, dan barang konsumsi yang telah
listing pada Bursa Efek Indonesia. Dengan metode purposive sampling, diperoleh
92 sampel.
Proksi dari variabel dependen kualitas laba adalah Absolute Discretionary
Accruals yang telah digunakan oleh Kothari et al. (2005). Sedangkan kualitas
audit diproksikan oleh ukuran auditor (BIG4) dan lama hubungan (TENURE).
Selain itu terdapat variabel kontrol ukuran perusahaan (SIZE), tingkat
profitabilitas (ROA), tingkat utang (LEV), dan arus kas operasi (CFO).
Hasil dari pengujian menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh
signifikan antara ukuran auditor terhadap kualitas laba perusahaan. Dari hasil
pengujian juga menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara lama
hubungan perusahaan dengan kualitas laba. Hal ini mengimplikasikan bahwa
penggunaan lama hubungan kerja antara auditor dan perusahaan client sebagai
proksi kualitas audit pada masa krisis ekonomi adalah lebih relevan daripada
menggunakan ukuran auditor.
Kata kunci : kualitas audit, ukuran auditor, lama hubungan, kualitas
laba, discretionary accruals.
Ketersediaan Data : Bursa Efek Indonesia dan bei5000.com
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Laporan keuangan dalam perusahaan go public merupakan kewajiban dari
manajemen untuk menyajikan keadaan keuangan perusahaan ke dalam sebuah
laporan sesuai standar yang berterima umum. Dalam laporan keuangan, terdapat
beberapa komponen yang salah satunya adalah komponen laba yang merupakan
poin yang menarik bagi investor. Menurut Widjaja dan Maghviroh (2011),
kualitas laba merupakan salah satu informasi penting yang tersedia untuk publik
dan dapat digunakan investor untuk menilai perusahaan. Jika laba yang
ditampilkan dalam laporan keuangan tidak mencerminkan keadaan yang
sebenarnya maka akan menimbulkan kesalahan persepsi bagi pihak yang
menggunakan laporan keuangan tersebut.
Dalam dunia akuntansi, terdapat istilah manajemen laba yang merupakan
istilah yang didapat dari ”Income Smoothing”. Menurut Meutia (2004),
manajemen laba adalah perilaku manajemen yang disengaja untuk memanipulasi
laporan keuangan selama tidak melanggar dari prinsip akuntansi guna
memberikan informasi yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan agar
manajer dapat mempercantik kinerjanya. Secara prinsip, tindakan memanipulasi
laba ini dapat menurunkan kepercayaan dari pihak eksternal dan dapat
menurunkan kualitas laba dari laporan keuangan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Proses menilai kualitas laba perusahaan go public merupakan hal yang
diperlukan agar investor tidak salah dalam menentukan pilihan dalam
berinvestasi. Menurut Kirschenheiter dan Melumad (2005), kualitas laba yang
tinggi dihasilkan dari peraturan akuntansi yang dipilih untuk menghasilkan
laporan yang mencantumkan laba sebenarnya. Oleh karena itu dalam pelaporan
laporan keuangan sangat diperlukan review dari pihak lain yaitu auditor
independen. Dengan adanya auditor independen, maka akan dapat mengontrol
pelaporan laporan keuangan agar terbebas dari salah saji maupun kecurangan.
Menjelang tahun 2008, dunia keuangan disibukkan oleh adanya krisis
ekonomi global yang berasal dari Amerika. Menurut Bank Indonesia (2009),
krisis ekonomi global muncul sejak bulan Agustus 2007 yaitu pada saat Bank
Perancis BNP Paribas mengumumkan bahwa pihaknya telah membekukan
sekuritas yang terkait dengan kredit perumahan yang memiliki risiko tinggi yang
dikenal dengan subprime mortgage. Masalah ini menjadi krisis ekonomi global
karena kredit perumahan berisiko tinggi tersebut diperdagangkan ke dalam
sekuritas dan akhirnya gagal bayar dan berefek ke pasar modal Amerika dan ke
para investor yang merugi. Krisis ekonomi global ini juga dirasakan sampai ke
Indonesia ditandai dengan melemahnya nilai IHSG dan melemahnya ekspor
akibat lesunya perdagangan dunia sehingga menuntut perusahaan untuk dapat
tampil dengan baik agar harga saham tidak jatuh.
Menurut Lin dan Shih (2002), perusahaan akan cenderung untuk
melakukan manajemen laba dalam masa krisis agar dapat meningkatkan nilai dari
kinerja perusahaan. Selama ini penelitian mengenai kualitas auditor dari KAP BIG
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
4 (Lawrence, Minuti-Meza, dan Zhang, 2011; Becker, Defond, Jiambalvo, dan
Subramanyam, 1998; Siagian dan Tresnaningsih, 2011; dan DeAngelo, 1981)
selalu berada pada masa perekonomian yang stabil sehingga akan bias jika hasil
tersebut diterapkan di masa krisis ekonomi. Selain menggunakan ukuran auditor,
kualitas audit juga dapat diukur dengan menggunakan lamanya hubungan dari
perusahaan dan auditor. Menurut Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011),
kualitas audit dapat diukur dengan menggunakan lamanya hubungan antara
auditor dan perusahaan.
Dalam penelitian (Lawrence et al., 2011; Becker et al., 1998; Siagian dan
Tresnaningsih, 2011; dan DeAngelo, 1981) menemukan bahwa auditor besar
akan mempunyai kualitas audit yang lebih baik dibanding auditor kecil. Berbeda
dengan Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011) yang menemukan bahwa tidak
ada pengaruh antara kualitas audit yang diukur oleh ukuran auditor dengan
discretionary accruals. Sementara itu, Widiastuty dan Febrianto (2003)
menyebutkan fakta tentang jatuhnya Arthur Andersen merupakan bukti bahwa
adanya ketidakkonsistenan dalam penelitian yang mengukapkan bahwa kualitas
audit dari auditor besar lebih baik dibanding auditor kecil. Untuk itu peneliti
termotivasi untuk melakukan penelitian atas perbedaan antara temuan dalam
penelitian terdahulu dengan fakta. Menurut Krishnan dan Visvanathan (2007),
tingkat manajemen laba dari perusahaan yang diaudit oleh Arthur Anderson
adalah setara dengan KPMG sedangkan Delloite adalah yang terburuk dalam
tingkat manajemen laba.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
Penelitian ini menguji kembali penelitian dari Lawrence, Minuti-Meza,
dan Zhang (2011). Peneliti membedakan penelitian sebelumnya dengan
mengambil sebagian dari pengujian yaitu tentang pengaruh BIG 4 terhadap
discretionary accruals. Selain itu penelitian ini juga membedakan dengan
penelitian sebelumnya dengan merubah variabel CURR yang merupakan variabel
kontrol untuk risiko keuangan menjadi CFO (cash flow operation) karena risiko
keuangan sudah diwakili oleh LEV (leverage) mengikuti penelitian Siagian dan
Tresnaningsih (2011). Hal yang membedakan lainnya adalah menambah variabel
independen TENURE (lama hubungan auditor dan perusahaan) mengikuti
penelitian dari dan Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011).
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, peneliti mencoba menguraikan
permasalahan di atas ke dalam penelitian skripsi yang berjudul Analisis Pengaruh
Kualitas Audit Terhadap Kualitas Laba Pada Masa Krisis Global.
1.2 Rumusan Masalah
Penelitian-penelitian terdahulu tentang pengaruh ukuran auditor terhadap
kualitas laba yang diproksikan dengan discretionary accruals (Lawrence et al.,
2011; Becker et al., 1998; Siagian dan Tresnaningsih, 2011; DeAngelo, 1981;
Kabir, Sharma, Islam, dan Salat, 2011; Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker, 2011;
Krishnan dan Visvanathan, 2007; dan Widiastuty dan Febrianto, 2003),
menemukan adanya ketidak konsistenan temuan.
Lawrence et al. (2011); Becker et al. (1998); Siagian dan Tresnaningsih
(2011); dan DeAngelo (1981) menemukan bahwa auditor besar lebih baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
daripada auditor kecil. Berbeda dengan temuan empiris Kabir, Sharma, Islam, dan
Salat (2011); dan Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011) yang menemukan
bahwa BIG 4 tidak lebih baik dari non BIG 4, serta fakta yang diungkapkan oleh
Widiastuty dan Febrianto (2003) mengenai jatuhnya Arthur Anderson yang
dulunya merupakan anggota BIG 5 terlibat dalam skandal manajemen laba dari
Enron, dan juga temuan empiris dari Krishnan dan Visvanathan (2007) mengenai
tingkat manajemen laba dari Arthur Anderson yang tidak lebih buruk dari Delloite
dan KPMG. Dari temuan empiris terdahulu dan fakta yang telah dipaparkan maka
rumusan masalah yang ditemukan adalah adanya perbedaan temuan empiris yang
diperkuat oleh fakta.
Untuk menjawab masalah dari penelitian ini maka dapat dirumuskan
pertanyaan penelitian sebagai berikut.
1. Bagaimana pengaruh kualitas audit yang diukur dengan ukuran audit
terhadap tingkat manajemen laba perusahaan pada masa krisis ekonomi
global?
2. Bagaimana pengaruh kualitas audit yang diukur dengan lamanya
hubungan perusahaan dan auditor terhadap tingkat manajemen laba
perusahaan pada masa krisis ekonomi global?
Sedangkan permasalahan utama dalam penelitian ini adalah mengenai
pengaruh kualitas audit terhadap kualitas laba yang diukur dengan discretionary
accruals pada masa krisis ekonomi global.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian merupakan sebuah proses mencari jawaban atas masalah yang
muncul. Maka tujuan dari diadakan penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mencari bukti mengenai pengaruh kualitas audit yang diukur
dengan ukuran auditor terhadap kualitas laba pada masa krisis ekonomi
global.
2. Untuk mencari bukti mengenai pengaruh kualitas audit yang diukur
dengan menggunakan lamanya hubungan perusahaan dan auditor
terhadap kualitas laba pada masa krisis ekonomi global.
Tujuan utama penelitian ini adalah untuk menguji apakah kualitas audit
yang diukur dengan menggunakan ukuran auditor dan lamanya hubungan auditor
dengan perusahaan berpengaruh terhadap kualitas laba dari perusahaan (client)
pada masa krisis ekonomi global.
1.4 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi
berbagai pihak adalah sebagai berikut.
1. Manfaat bagi investor
Hasil pada penelitian ini diharapkan dapat menambah
pengetahuan investor mengenai kualitas laba dari perusahaan yang
diaudit oleh Big 4 pada masa krisis ekonomi global. Selain itu dapat
menambah pengetahuan mengenai dampak dari semakin lamanya
hubungan auditor dan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
2. Manfaat bagi perusahaan
Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
perusahaan, sehingga dapat mengetahui konsekuensi praktik
manajemen laba jika diaudit oleh KAP Big 4 dan jika perusahaan
menggunakan jasa KAP yang sama dalam waktu yang relatif lama pada
masa krisis ekonomi global.
3. Manfaat bagi dunia akademik
Penelitian ini diharapkan dapat menambah bukti empiris dari
penelitian-penelitian sebelumnya mengenai kualitas audit Big 4 dan
lamanya hubungan auditor dan perusahaan terhadap kualitas laba pada
masa krisis ekonomi global.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
2.1. Landasan Teori
2.1.1. Teori Agensi
Kualitas audit merupakan hal penting bagi investor karena sama seperti
Teori Agensi. Jensen dan Meckling (1976) berpendapat bahwa hubungan
keagenan muncul ketika satu atau lebih individu (principal) mempekerjakan
individu lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian mendelegasikan
kekuasaan kepada agen untuk membuat suatu keputusan atas nama principal
tersebut. Dengan adanya perbedaan kepentingan ini maka manajer cenderung
akan melakukan hal-hal yang legal namun tidak etis seperti manajemen laba.
Dalam pengertian dan hubungan tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
perbedaan kepentingan antara agent dan principal sehingga akan cenderung
terjadi asimetri informasi sebagai akibat dari keinginan agent untuk tampil baik di
pandangan pihak principal.
2.1.2. Asimetri Informasi
Tujuan utama dibuatnya akuntansi adalah sebagai sistem pencatatan yang
merujuk pada transparansi dan kejujuran. Namun dalam perkembangannya
akuntansi memiliki kelemahan dan munculnya pihak yang menutupi keadaan
keuangan yang sebenarnya. Dalam konteks akuntansi terdapat istilah asimetri
informasi. Asimetri informasi merupakan keadaan di mana terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
ketidaksinkronan antara informasi yang didapat oleh manajemen dengan pihak
luar perusahaan. Hal ini dapat disebabkan oleh pembuatan laporan keuangan yang
menutupi keadaan sebenarnya. Dapat dikatakan bahwa asimetri informasi muncul
setelah adanya perbedaan kepentingan yang sering disebut dalam teori agensi.
Menurut Scott (2006), terdapat dua macam asimetri informasi yaitu:
1. adverse selection, adalah para manager dan orang dalam perusahaan
memiliki informasi yang lebih mengenai prospek dan keadaaan
keuangan perusahaan namun belum disampaikan kepada pihak luar
sehingga terjadi asimetri informasi,
2. moral hazard, adalah kegiatan yang dilakukan oleh manager yang tidak
selalu diketahui oleh pihak pemegang saham maupun pihak luar yang
berkepentingan sehingga informasi tidak sampai kepada pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap perusahaan dan bahkan mungkin
melanggar etika, kontrak, dan moral.
.
2.1.3. Kualitas laba
Kualitas laba dapat diukur dengan menggunakan beberapa proksi dalam
penelitian, salah satu metode yang paling populer adalah dengan menggunakan
discretionary accuals. Menurut Stubben (2010), discretionary accruals adalah
perbedaan antara perubahan accrual aktual dengan prediksi accrual yang
diprediksikan. Menurut Sloan (1996), kualitas laba yang diukur dengan
discretionary accruals dengan menggunakan model Jones dan modifikasi dari
model Jones merupakan persamaan discretionary accruals paling tepat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
2.1.4. Kualitas Audit
Kualitas audit didefinisikan sebagai kemungkinan gabungan dari
kemampuan seorang auditor untuk menemukan pelanggaran dalam laporan
keuangan klien, dan melaporkan pelanggaran tersebut (DeAngelo, 1981;
Herusetya, Rossieta, dan Veronica, 2012).
Kualitas audit merupakan hal yang sulit untuk dilakukan observasi, maka
dalam penelitian mengenai kualitas audit lebih banyak menggunakan ukuran dari
auditor sebagai proksi dari kualitas audit (Lawrence et al., 2011; Becker et al.,
1998; dan Siagian dan Tresnaningsih, 2011; Francis, Maydew, dan Sparks, 1999).
Dalam dunia keuangan terdapat dua tipe ukuran auditor yang sering digunakan,
yaitu auditor BIG 4 dan non BIG 4. Auditor BIG 4 adalah auditor yang sudah
memiliki nama besar, memiliki pendapatan terbesar, dan memiliki jaringan yang
meliputi berbagai negara sedangkan non BIG 4 sebaliknya.
Kualitas audit juga dapat diukur dengan menggunakan lama hubungan
auditor dan perusahaan. Penelitian yang menggunakan lama hubungan sebagai
proksi kualitas audit antara lain Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011); Meutia
(2004); Allen dan Woodland (2010). Lama hubungan antara auditor dengan
perusahaan dapat menunjukkan seberapa tingkat kedekatan dari auditor dan
perusahaan. Hal ini akan memicu adanya konspirasi manajemen laba terhadap
laporan keuangan yang diaudit oleh auditor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
2.2. Penelitian Terdahulu
2.2.1. Penelitian mengenai kualitas laba
Dechow dan Dichev (2002) menyebutkan kualitas laba berhubungan
dengan akrual dan arus kas. Dalam penelitian mereka, Dechow dan Dichev (2002)
menemukan bahwa akrual merupakan proksi yang terbaik untuk mengukur
kualitas laba. Selain itu, mereka menemukan bahwa terdapat hubungan positif
antara kualitas akrual dengan persistensi laba sehingga akan menunjukkan
seberapa besar kualitas laba yang sebenarnya.
McNichols (2002) mendefinisikan bahwa laba berkualitas tinggi jika laba
adalah konsisten dari waktu ke waktu. Dalam penelitiannya, McNichols (2002)
me-review literatur terdahulu dan mendefinisikan bahwa laba yang berkualitas
tinggi jika laba menyajikan keakuratan laba ekonomi yaitu transaksi dan kejadian
yang terjadi dalam perusahaan.
Kothari, Leone, dan Wasley (2005) melakukan penelitian terhadap kualitas
laba dengan memproksikannya ke dalam absolute discretionary accruals (ADA)
untuk menguji earnings management dan efisiensi pasar. Dalam penelitiannya,
Kothari et al. (2005) menggunakan model Jones yang juga dipakai oleh Dechow
et al. (1995) dan kemudian memodifikasinya agar dapat terhindar dari
misspecified. Model Jones merupakan model yang paling populer digunakan
untuk mengestimasi tingkat discretionary accruals. Kothari et al. (2005)
menyarankan dalam penelitian earnings management dengan menggunakan
absolute discretionary accruals dilakukan dengan hati-hati. Kothari et al. (2005)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
menemukan bahwa pengukuran akrual dapat menunjukkan tingkat discretionary
accruals.
2.2.2. Penelitian mengenai kualitas audit
DeAngelo (1981) menjelaskan bahwa auditor besar lebih fokus untuk
mempertahankan reputasi sehingga cenderung untuk bekerja lebih baik, namun
dalam penelitiannya menemukan bahwa ukuran auditor yang besar akan
bermanfaat bagi perusahaan yang besar. DeAngelo (1981) meragukan akan
persepsi dari literatur lain yang memandang bahwa auditor besar selalu lebih baik.
Hubungan auditor besar auditor kecil kembali dijelaskan oleh Becker et al.
(1998) yang menyatakan bahwa auditor besar mempunyai kualitas audit yang
lebih tinggi daripada auditor kecil. Namun dalam penelitiannya, Becker et al.
(1998) memandang bahwa auditor BIG 6 tidak selalu mempunyai kualitas audit
yang tinggi. Becker et al. (1998) juga menjelaskan bahwa preaudit earnings
management merupakan sesuatu yang sulit untuk diteliti karena sulit untuk
diestimasi.
Sun dan Liu (2011) menemukan bahwa auditor besar lebih efektif daripada
auditor kecil dalam mengatasi manajemen laba. Auditor besar cenderung untuk
mempertahankan reputasinya agar nama baik dari auditor dapat bertahan.
Semakin tinggi kualitas audit maka semakin tinggi pula kualitas laba.
Chi dan Huang (2004) menemukan bahwa lamanya hubungan dari auditor
dengan perusahaan akan menurunkan kualitas laba dan meningkatkan manajemen
laba. Dalam penelitiannya, Chi dan Huang (2004) menyebutkan bahwa penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
tersebut dapat memberi masukan kepada regulator pasar modal untuk menetapkan
batas waktu lama perusahaan menggunakan auditor yang sama.
Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011) menemukan bahwa kualitas audit
yang diukur dengan menggunakan ukuran auditor merupakan pengukuran yang
kurang tepat. Dalam penelitiannya, Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011)
menemukan bahwa tidak terdapat hubungan signifikan antara ukuran auditor
BIG4 dengan discretionary accruals. Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011)
juga menemukan hubungan positif signifikan antara lama hubungan perusahaan
dengan auditor terhadap discretionary accruals. Temuan tersebut dapat diartikan
bahwa semakin lama hubungan kerjasama perusahaan dengan auditornya maka
manajemen laba semakin tinggi dan kualitas laba akan semakin rendah.
Meutia (2004) menemukan bahwa kualitas audit yang diukur dengan
menggunakan lama perusahaan mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap
discretionary accruals. Dari temuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
perusahaan yang memiliki hubungan kerja sama yang semakin lama maka akan
meningkatkan discretionary accruals dan akan menurunkan kualitas laba.
2.2.3. Pengaruh variabel kontrol terhadap kualitas laba
Na’im dan Rakhman (2000) membuktikan bahwa leverage berpengaruh
signifikan terhadap luas pengungkapan. Semakin besar luas pengungkapan maka
kemungkinan manajer untuk melakukan manipulasi laba akan semakin tinggi.
Lawrence et al. (2011) menemukan bahwa return on assets (ROA)
berhubungan negatif dengan discretionary accruals. Hal ini dapat diartikan bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
jika return on asset (ROA) semakin besar maka discretionary accruals akan
menurun dan kualitas laba akan meningkat.
Lang dan Lundholm (1993) menyatakan bahwa tingkat informasi dalam
pengungkapan perusahaan akan meningkat seiring dengan meningkatnya ukuran
perusahaan (SIZE). Perusahaan dengan ukuran yang besar cenderung mempunyai
tanggung jawab informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan kecil
sehingga akan mempengaruhi kualitas laba. Lawrence et al. (2011) menemukan
hubungan negatif antara ukuran perusahaan dengan discretionary accruals. Hal
ini dapat diartikan bahwa jika ukuran perusahaan semakin besar maka
discretionary accruals menurun dan kualitas laba akan semakin meningkat.
Dechow dan Dichev (2002) mendefinisikan arus kas operasi (CFO)
sebagai arus kas yang diterima atau dibayar pada periode saat ini dari hasil operasi
utama perusahaan. Arus kas operasi dapat menunjukkan seberapa jauh perusahaan
menunjukkan laba ekonomi yang sesungguhnya. Dengan mendasarkan kepada
arus kas operasi maka kemungkinan terjadinya salah prediksi mengenai kualitas
laba yang sebenarnya dapat dikurangi.
2.3. Kerangka Pemikiran
Konsep laba merupakan angka dari laporan keuangan yang menunjukkan
tingkat pendapatan bersih dari perusahaan yang tercantum di dalam laporan
keuangan. Dalam hal kualitas laba, salah satu proksi yang dapat digunakan dalam
menentukan apakah laba tersebut mencerminkan kinerja sebenarnya perusahaan
adalah dengan absolute discretionary accruals (ADA) (Kothari et al., 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
ADA dalam penelitian ini merupakan variabel dependen yang dipengaruhi oleh
variabel independen yang mencerminkan tingkat manajemen laba dari
manajemen.
Dalam beberapa penelitian Lawrence et al. (2011), Siagian dan
Tresnaningsih (2011), dan Behn et al. (2008) mengungkapkan bahwa kualitas
audit dapat diproksikan oleh ukuran dari auditor. Ukuran auditor besar dan kecil
dipandang merupakan penentu apakah perilaku manajemen dalam memanajemen
laba dapat ditekan. Dalam penelitian Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker (2011);
Meutia (2004); Allen dan Woodland (2010) mengungkapkan bahwa kualitas audit
selain menggunakan ukuran auditor juga dapat diproksikan dengan lama
hubungan auditor dengan perusahaan. Semakin lama perusahaan berhubungan
dengan auditor maka akan memicu tingkat manajemen laba semakin tinggi karena
tingkat independensi akan semakin turun.
Selain itu pengaruh leverage (LEV) dari perusahaan akan mempengaruhi
manajemen agar melakukan manajemen laba dikarenakan adanya kepentingan
dari pihak kreditur untuk memberikan kredit. Selain itu faktor return on asset
(ROA) yang merupakan tingkat profitabilitas perusahaan semakin rendah maka
akan perusahaan akan terdorong untuk melakukan manajemen laba. Ukuran
perusahaan (SIZE) juga menentukan kemungkinan manajemen melakukan
manajemen laba. Semakin besar perusahaan maka kemungkinan manajemen
melakukan manajemen laba akan berkurang karena akan semakin banyak pihak
eksternal yang berkepentingan yang ikut mengawasi kinerja perusahaan.
Sedangkan arus kas operasi (CFO) yang semakin rendah akan menunjukkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kualitas laba yang rendah dan dapat mendorong manajemen melakukan
manajemen laba.
Dari penjelasan mengenai kerangka pemikiran penelitian ini kemudian
dapat digambarkan dalam skematis penelitian berikut ini.
Gambar 2.1
Skematis Penelitian
Sumber : Gambar Olahan
2.4. Pengembangan Hipotesis
2.4.1. Pengaruh Ukuran Auditor Terhadap Kualitas Laba
Penelitian terdahulu (Lawrence et al., 2011; Siagian dan Tresnaningsih,
2011; Becker et al., 1998; Sun dan Liu, 2011) telah menguji dan menemukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
bahwa perusahaan yang menggunakan jasa auditor besar mempunyai kualitas
audit yang lebih baik daripada perusahaan yang menggunakan jasa selain Big 4.
Dari beberapa penelitian terdahulu (Lawrence et al., 2011; Siagian dan
Tresnaningsih, 2011) menemukan bahwa perusahaan yang diaudit oleh Big 4
dapat menurunkan manajemen laba (discretionary accruals) sehingga kualitas
laba menjadi meningkat.
Dengan adanya ukuran audit besar maka dapat mengurangi perilaku
manajemen dalam memanipulasi laba sehingga kualitas laba akan meningkat dan
informasi dari laporan keuangan dapat menunjukkan situasi yang mendekati
kebenaran. Peneliti memperkirakan bahwa kualitas dari sistem pelaporan
keuangan yang menggunakan jasa audit Big 4 akan meningkat dan tingkat
manajemen laba akan menurun. Peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai
berikut.
H1: Perusahaan yang diaudit oleh auditor Big 4 berpengaruh negatif
terhadap absolute discretionary accruals.
2.4.2. Pengaruh Lama Hubungan Auditor dengan Perusahaan Terhadap
Kualitas Laba
Penelitian terdahulu (Al-Thuneibat, Al Issa, dan Baker, 2011; Meutia, 2004;
Chi dan Huang, 2004) telah menguji dan menemukan bahwa terdapat hubungan
positif antara lama hubungan antara auditor dengan perusahaan terhadap absolute
discretionary accruals.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
Dengan adanya lama hubungan antara auditor dengan perusahaan maka dapat
mengurangi independensi auditor dalam menekan manajemen dari memanipulasi
laba sehingga kualitas laba akan menurun dan informasi dari laporan keuangan
tidak dapat menunjukkan situasi yang mendekati kebenaran. Peneliti
memperkirakan bahwa kualitas dari sistem pelaporan keuangan yang
menggunakan jasa audit semakin lama akan meningkatkan manajemen laba dan
kualitas laba akan menurun. Peneliti dapat merumuskan hipotesis sebagai berikut.
H2: Perusahaan yang menjalin hubungan kerjasama yang semakin lama,
akan meningkatkan absolute discretionary accruals.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan jenis pengujian hipotesis (hypothesis testing)
yaitu dengan menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini
dilakukan untuk menguji hipotesis yang menjelaskan hubungan antar variabel
suatu fenomena mengenai pengaruh kualitas audit yang diproksikan dengan
ukuran auditor dan lama hubungan terhadap kualitas laba dengan memasukkan
ukuran perusahaan (SIZE), tingkat profitabilitas (ROA), tingkat utang (LEV), dan
arus kas operasi (CFO) sebagai variabel kontrol. Penelitian ini menggunakan data
sekunder yang merupakan laporan keuangan perusahaan manufaktur sektor kimia,
sektor aneka industri, dan sektor barang konsumsi tahun 2008 yang telah
dipublikasi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
3.2. Populasi Dan Sampel Penelitian
Penelitian ini menguji pengaruh auditor Big 4 dan lamanya hubungan
auditor dengan perusahaan terhadap ketepatan penilaian laba dalam laporan
keuangan pada masa krisis ekonomi global. Ketepatan penilaian kualitas audit ini
diukur dengan proksi laba yaitu discretionary accruals. Dalam pengujian
discretionary accruals, laba diukur dengan menggunakan pendekatan absolute
discretionary accruals (ADA) yang juga dipakai oleh Lawrence et al. (2011) yang
menggunakan persamaan dari Kothari et al. (2005). Untuk prosedur pengujian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
penelitian ini, bab ini menjelaskan pemilihan sampel dan data, pengukuran
variabel, dan pengujian hipotesis.
3.3.1. Populasi Penelitian
Populasi penelitian adalah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek
Indonesia (BEI) dan dalam proses pengunduhan data laporan keuangan penelitian
ini menggunakan situs http://bei5000.com yang merupakan direktori dari laporan
keuangan karena situs dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu http://www.idx.co.id
tidak menampilkan laporan keuangan sebelum tahun 2010. Data dipilih pada
tahun 2008 karena pada tahun tersebut sedang terjadi krisis global.
3.3.2. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi dan dalam penelitian ini dipilih
dengan kriteria tertentu (purposive sampling) yang memenuhi kriteria yaitu:
1. perusahaan berada pada sektor kimia, aneka industri, dan barang
konsumsi. Sektor tersebut dipilih karena memiliki struktur laporan
keuangan yang hampir sama,
2. perusahaan yang memiliki tahun fiskal yang berakhir 31 Desember,
3. laporan keuangan tersedia untuk tahun 2004-2008,
4. dalam laporan keuangan perusahaan mencantumkan laporan auditor
independen, dan
5. perusahaan yang menggunakan mata uang Rupiah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
3.3. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel
3.3.1. Definisi Variabel
Menurut Sekaran (2003), variabel merupakan faktor pembeda atau
pembawa variansi pada nilai. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan 3 jenis
variabel yaitu variabel dependen, independen, dan variabel kontrol. Variabel
dependen pada penelitian ini adalah absolute discretionary accruals. Variabel
independen dari penelitian ini adalah ukuran auditor dan lama hubungan antara
auditor dengan perusahaan. Sedangkan variabel kontrol yang digunakan antara
lain ukuran perusahaan (SIZE), tingkat profitabilitas (ROA), tingkat utang (LEV),
dan arus kas operasi (CFO).
3.3.1.1. Variabel Dependen
Menurut Sekaran (2003) variabel dependen adalah variabel pokok yang
menjadi perhatian peneliti. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah kualitas laba yang diproksikan dengan menggunakan absolute
discretionary accruals (ADA). Absolute discretionary accruals (ADA) digunakan
untuk menghitung seberapa besar tingkat manajemen laba yang dilakukan oleh
manajemen.
Model dari absolute distrectionary accruals yang pertama adalah model
Jones (1991). Dalam perkembangannya, model Jones (1991) kemudian
dimodifikasi oleh Dechow, Sloan, dan Sweeney (1995) dan Kothari et al. (2005).
Dechow et al. (1995) membuat model Jones dengan pendekatan modal kerja
(working capital) yaitu dengan menambah dengan arus kas operasi. Namun dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
penelitian selanjutnya yaitu Kothari et al. (2005) mengatakan bahwa model yang
digunakan dalam penelitian Dechow et al. (1995) memiliki kelemahan yaitu
misspecified jika menggunakan perusahaan yang berkelanjutan misalnya
perusahaan mengganti auditor independen. Selain itu juga memiliki kelemahan
ketika diaplikasikan secara aktual.
Variabel absolute discretionary accruals (ADA) merupakan hasil absolut
dari residual persamaan regresi yang dirancang oleh Kothari et al. (2005) yang
disebut dengan Performance Matched Discretionary Accrual.
3.3.1.2. Variabel independen dan kontrol
Dalam pengujian manajemen laba, terdapat dua variabel independen yaitu
ukuran auditor (BIG4) dan lama hubungan (TENURE) yang merupakan fokus
dari penelitian ini. Selain itu terdapat variabel kontrol yang digunakan untuk
mengurangi kebiasan dan menyertakan faktor selain variabel independen.
Variabel kontrol dalam penelitian ini antara lain tingkat profitabilitas (ROA) yang
merupakan kinerja perusahaan yang sebaiknya tidak dihilangkan (Lawrence et al.,
2011; Kothari et al., 2005). Dalam penelitian ini, peneliti mengganti LOGMKT
dari model Lawrence et al. (2011) dengan ukuran perusahaan (SIZE) karena
memiliki fungsi yang sama yaitu mengukur perusahaan. Selain itu peneliti juga
menambah variabel arus kas operasi (CFO) mengikuti penelitian dari Siagian dan
Tresnaningsih (2011). Semua variabel independen dan kontrol diregresikan
bersama untuk menguji apakah ukuran auditor (BIG4) dan lama hubungan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
(TENURE) berpengaruh dalam tingkat manajemen laba dan akhirnya berpengaruh
terhadap kualitas laba yang dihasilkan.
3.3.2. Pengukuran Variabel
3.3.2.1. Pengukuran Kualitas Laba (ADA)
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran absolute discretionary
accruals sebagai proksi kualitas laba mengikuti Lawrence et al. (2011) yang
menggunakan model Jones yang telah dimodifikasi oleh Kothari et al. (2005).
Model persamaan yang dipakai yaitu:
(1)
TACCit : laba bersih sebelum adanya item pos luar biasat dikurangi
dengan arus kas operasi perusahaant,
∆SALES : perubahan penjualan dari tahunt-1 ke penjualan tahunt,
∆REC : perubahan dari piutang tahunt-1 ke piutang tahunt, dan
PPE : aset tetap periodet.
Semua variabel baik dependen maupun independen diskalakan dengan
total aset periode lalu atau ASSETSt-1. Untuk mendapatkan nilai absolute
discretionary accruals (ADA), dari regresi persamaan (1) dicari residualnya dan
kemudian residual tersebut diabsolutkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
3.3.2.2. Pengukuran Ukuran Auditor (BIG 4)
Ukuran auditor merupakan variabel pokok yang ingin diteliti dalam
penelitian ini. Berdasarkan pada penelitian sebelumnya (Lawrence et al., 2011;
Siagian dan Tresnaningsih, 2011; Behn et al., 2008), ukuran auditor diukur
dengan variabel dummy yaitu 1 untuk auditor yang tergabung dalam BIG 4 dan 0
untuk auditor selain auditor BIG 4.
3.3.2.3. Pengukuran Lama Hubungan Auditor Dengan Perusahaan
(TENURE)
Lama hubungan merupakan variabel pokok yang ingin diteliti dalam
penelitian ini. Berdasarkan penelitian sebelumnya Al-Thuneibat, Al Issa, dan
Baker (2011), lama hubungan diukur dengan jumlah tahun dari angka 1,2,3,4 dan
seterusnya.
3.3.2.4. Pengukuran Ukuran Perusahaan (SIZE)
Dalam menentukan ukuran perusahaan (SIZE) peneliti mengikuti
penelitian dari Siagian dan Tresnaningsih, (2011) yang mendasarkan ukuran
perusahaan dari total aset yang dimiliki. SIZE diukur dengan LN dari total aset
pada periode t.
3.3.2.5. Pengukuran Kinerja Perusahaan (ROA)
Menurut Kothari et al. (1995) ROA merupakan kinerja perusahaan yang
tidak dapat dihindarkan dalam mengukur discretionary accruals. Dalam penelitian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Lawrence et al. (2011), return on assets (ROA) diukur dengan menggunakan laba
bersih sebelum pos luar biasa periode t-1 diskalakan dengan aset periode t-1.
3.3.2.6. Pengukuran Tingkat Kewajiban (LEV)
Tingkat kewajiban (LEV) merupakan tingkat risiko yang diakibatkan oleh
tingginya utang daripada modal yang dimiliki. Berdasarkan penelitian sebelumnya
(Lawrence et al., 2011; Siagian dan Tresnaningsih, 2011), untuk mengukur risiko
keuangan adalah dengan membagi utang t-1 dengan aset periode t-1.
3.3.2.7. Pengukuran Arus Kas Operasi (CFO)
Arus kas operasi (CFO) menunjukkan tingkat non-akrual dari perusahaan.
Dalam penelitian Siagian dan Tresnaningsih (2011), CFO diukur dengan
menggunakan arus kas operasi periode t dibagi dengan total aset periode t-1.
3.4. Teknik Pengujian Data
3.4.1. Statistik Deskriptif
Menurut Ghozali (2011) statistik deskriptif merupakan alat untuk
menganalisis data kuantitatif sehingga dapat diketahui gambaran atau deskripsi
suatu data yang meliputi nilai rata-rata (mean), maksimum, minimum, standar
deviasi, varian, sum, range, kurtosis, dan skewness. Analisis statistik deskriptif
bertujuan untuk mendapatkan gambaran semua perusahaan yang dijadikan sampel
penelitian sehingga karakteristik dari data dapat diketahui.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
Dalam penelitian ini, item dari statitstik deskriptif yang digunakan adalah
mean, median, dan standar deviasi. Mean digunakan untuk mengukur rata-rata
dari variabel dalam penelitian ini. Median digunakan untuk mengukur nilai tengah
dari variabel dalam penelitian ini. Standar deviasi digunakan untuk mengukur
seberapa besar tingkat kemencengan dari rata-rata variabel.
3.4.2. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan syarat penelitian apakah terjadi bias atau tidak.
Uji normalitas menguji apakah data terdistribusi secara normal atau tidak. Data
yang baik adalah data yang terdistribusi secara normal. Menurut Gujarati (2003),
data yang terdistribusi normal merupakan model yang cukup baik untuk data yang
bersifat kontinu yang nilainya tergantung pada sejumlah faktor di mana masing-
masing faktor memiliki pengaruh positif atau negatif yang relatif kecil.
Data dari setiap variabel dapat diuji apakah terdistribusi normal atau tidak
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Dalam pengujian Kolmogorov-
Smirnov level signifikan yang diterapkan adalah 0.05 atau 5%. Dasar pengambilan
dari Kolmogorov-Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis H0 dan Ha yang
dapat dijabarkan sebagai berikut.
H0: Data residual terdistribusi normal (asymp sig < 0,05).
Ha: Data residual tidak terdistribusi normal (asymp sig > 0,05).
Dari ketentuan tersebut maka dapat diambil kesimpulan bahwa jika nilai
dari p-value ≥ 0,05 maka data yang akan digunakan dalam penelitian tersebut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
terdistribusi secara normal atau H0 diterima. Sebaliknya jika nilai dari p-value <
0,05 atau 5% maka data tidak terdistribusi secara normal atau Ha yang diterima.
Dalam pengujian normalitas jika masih terdapat data tidak terdistribusi
normal maka dapat menggunakan transformasi data dengan syntax log10, sqrt,
1/x, dan lainnya (Ghozali, 2011). Setelah dilakukan transformasi data dan hasilnya
masih belum normal maka dapat dilakukan dengan membuang data outlier dengan
z-score lebih dari 3 atau membuang data ekstrim yang terlalu besar maupun
terlalu kecil.
3.4.3. Teknik Pengujian Asumsi Klasik
3.4.3.1. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali (2011), uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji
apakah antar variabel independen terdapat korelasi atau tidak. Untuk mendeteksi
adanya multikolinieritas atau tidak dalam model regresi adalah sebagai berikut.
1. Nilai R2
yang dihasilkan oleh model regresi didapatkan nilai yang
terlalu tinggi, namun jika dilihat secara individual variabel
independen banyak yang tidak berpengaruh secara signifikan.
2. Menganalisis matrik korelasi variabel independen. Jika antar
variabel independen terdapat korelasi yang sangat tinggi yang
umumnya bernilai lebih dari 0,9 maka model regresi tersebut
terindikasi multikolinieritas.
3. Menggunakan nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Uji multikolinieritas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance pada Collinearity Statistic pada
output SPSS. Dalam teknik ini variabel independen diubah menjadi variabel
dependen dan diregresikan terhadap variabel independen lainnya. Rumus
persamaan dari VIF dengan Tolerance adalah VIF = (1/Tolerance). Nilai VIF
tidak diperbolehkan untuk melebihi 10 dan nilai Tolerance tidak boleh kurang
dari 0,1. Dasar dari pengambilan keputusan adalah sebagai berikut.
H0: Model regresi tidak terjadi gejala multikolinearitas (VIF < 10 dan
tolerance > 0,1).
Ha: Model regresi terjadi gejala multikolinearitas (VIF > 10 dan tolerance
< 0,1).
3.4.3.2. Uji Asumsi Homogenitas (Heteroskedastisitas)
Menurut Ghozali (2011) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji
apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
observasi satu observasi ke observasi lain (Ghozali, 2011). Pada penelitian ini
dalam memprediksi apakah ada atau tidaknya heteroskedatisitas menggunakan
metode pengamatan plot titik dalam Scatterplot dengan nilai prediksi variabel
dependen ZSPRED dan residualnya SRESID. Heteroskidasitas tidak terjadi jika
dalam Scatterplot menunjukkan kriteria yaitu:
1. titik-titik data menyebar secara merata di atas dan di bawah angka 0
pada sumbu Y,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
2. penyebaran titik tidak diperbolehkan mempunyai pola penyebaran
yang sama.
3.4.3.3. Uji Autokorelasi
Autokorelasi merupakan situasi dimana terdapat korelasi yang terjadi pada
satu observasi ke observasi lainnya. Menurut Ghozali (2011) uji autokorelasi
bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linier terdapat kesalahan
pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Pada
penelitian ini menggunakan uji Durbin Watson.
Uji Durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan
mempunyai syarat terdapat intercept (konstanta) dalam model regresi dan tidak
ada variabel lag di antara variabel dependen. Dasar dari pengambilan keputusan
dilakukan dengan pengujian dengan ketentuan sebagai berikut.
H0 : Tidak terdapat autokorelasi (d berada di 1.801< d <2.199).
Ha : Terdapat autokorelasi (d tidak berada di 1.801< d <2.199).
Pengambilan keputusan dengan menggunakan Durbin Watson jika
menggunakan jumlah sampel 92 dan variabel independen berjumlah 2 dan
variabel kontrol berjumlah 4 adalah dengan ketentuan sesuai tabel 3.1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
TABEL 3.1
Kriteria Pengambilan Keputusan Autokorelasi
Ho Keputusan Jika
Tidak ada autokorelasi
positif Tolak
0 < d < dl
(0 < d < 1.535)
Tidak ada autokorelasi
positif
Tidak ada
keputusan
dl < d < du
(1.524 < d < 1.801)
Tidak ada autokorelasi
negative Tolak
4 – dl < d < 4
(2.476< d < 4)
Tidak ada autokorelasi
negative
Tidak ada
keputusan
4 – du < d < 4 – dl
(2.199 < d < 2.476)
Tidak ada autokorelasi
positif atau negative Tidak ditolak
du < d < 4 – du
(1.801< d <2.199)
Sumber : Ghozali (2011); Savin dan White (1977); data olahan
3.5. Teknik Pengujian Regresi
Setelah memenuhi uji asumsi klasik maka pengujian selanjutnya adalah
pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda. Persamaan
regresi berganda akan digunakan untuk menguji hipotesis yang telah dibangun.
Berdasar teori yang telah dijelaskan untuk membangun hipotesis maka model
regresi dari penelitian ini adalah:
(2)
ADA : nilai absolut dari residual persamaan (1),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
BIG4 : variabel dummy, 1 jika perusahaan diaudit oleh auditor
BIG 4 dan 0 jika perusahaan diaudut oleh selainnya,
TENURE : jumlah tahun dari lama hubungan perusahaan dengan
auditor independen sampai tahun t,
SIZE : log natural dari total asett,
ROA : laba bersih sebelum pos luar biasat-1 dibagi dengan asett-1,
LEV : total utangt-1 dibagi dengan asett-1, dan
CFO : arus kas operasit dibagi dengan total asett-1.
Dengan model regresi ini peneliti berharap agar variabel BIG4 memiliki
koefisien negatif dan p-value berada pada tingkat 0,05 dan variabel TENURE
memiliki koefisien negatif dan p-value berada pada tingkat 0,05. Menurut Azwar
(2005) hasil uji statistik dapat dikatakan tidak signifikan jika kita tidak ingin
menanggung risiko error sebesar p yang diperoleh. Sebaliknya hasil uji statistik
dikatakan signifikan jika kita mampu untuk menanggung risiko. Menurut
Diekhoff (1992) signifikansi statistik memang dapat dihitung karena bersifat
objektif namun secara praktik perlu dilandasi pertimbangan akal.
Persamaan regresi (2) kemudian dianalisis dengan menggunakan SPSS
15.0. Langkah-langkah dalam menganalisis adalah sebagai berikut.
3.5.1. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Menurut Ghozali (2011) koefisien determinasi (R2) pada intinya
merupakan pengukur seberapa jauh kemampuan model untuk menerangkan
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah berada di antara 0 dan 1.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan
variabel dependen semakin terbatas. Kelemahan mendasar dalam menggunakan
R2 adalah bias terhadap jumlah variabel independen maka sangat dianjurkan untuk
menggunakan adjusted R square.
3.5.2. Uji Signifikansi Simultan (Uji Fisher)
Menurut Ghozali (2011) uji statistik F merupakan uji yang menunjukkan
apakah semua variabel independen yang dimasukkan ke dalam model regresi
memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependennya. Dalam
pengambilan keputusan mengenai hasil pengujian F berdasar hipotesis berikut.
H0 : Semua parameter dalam model sama dengan nol, atau semua
variabel bukan merupakan penjelas yang signifikan.
Ha : Tidak semua parameter dalam model sama dengan nol, atau
semua variabel merupakan penjelas yang signifikan.
Prosedur pengujian dalam uji F yaitu membandingkan nilai F hitung
dengan F tabel. Kriteria keputusan yang dapat diambil adalah dengan sebagai
berikut.
1. Jika nilai F hitung > F tabel dengan tingkat signifikansi (α) < 0.05
maka H0 ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara
simultan semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
2. Jika nilai F hitung < F tabel dengan tingkat signifikansi (α) > 0.05
maka Ho diterima. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
simultan semua variabel independen tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
3.5.3. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali (2011) uji statistik t digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh masing-masing variabel independen secara individual terhadap
variabel dependen. Dalam pengujian t dilakukan dasar pemikiran dengan hipotesis
berikut.
H0 : Suatu parameter sama dengan nol, atau dapat diartikan variabel
independen bukan merupakan penjelas terhadap variabel dependen.
Ha : Suatu parameter tidak sama dengan nol, atau dapat diartikan variabel
independen merupakan penjelas terhadap variabel dependen.
Dalam pengujian statistik t digunakan kriteria dalam pengambilan
keputusan sebagai berikut.
1. Jika t hitung > t tabel dengan tingkat signifikansi (α) < 0.05 maka
H0ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu secara parsial
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
2. Jika t hitung < t tabel dengan tingkat signifikansi (α) > 0.05 maka Ho
diterima. Hal ini berarti secara parsial variabel independen tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
BAB IV
HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Statistik Deskriptif
4.1.1. Hasil Pemilihan Sampel Dan Penggunaan Data
Sesuai dengan kriteria yang dipilih oleh penulis yakni perusahaan yang
berada pada sektor kimia, aneka industri, dan barang konsumsi. Sektor tersebut
dipilih karena memiliki struktur laporan keuangan yang hampir sama. Kriteria
lainnya yaitu perusahaan yang memiliki tahun fiskal yang berakhir 31 Desember,
laporan keuangan tersedia untuk tahun 2004-2008, dalam laporan keuangan
perusahaan mencantumkan laporan auditor independen, dan perusahaan yang
menggunakan mata uang Rupiah. Secara ringkas dapat ditampilkan pada tabel 4.1.
Tabel 4.1
Pemilihan Sampel
TOTAL PERUSAHAAN 430
PERUSAHAAN BEDA SEKTOR
298
132
LAPORAN KEUANGAN TIDAK TERSEDIA 15
117
TIDAK TERDAPAT OPINI AUDITOR INDEPENDEN 12
105
MENGGUNAKAN MATA UANG SELAIN RUPIAH 10
95
OUTLIER
3
TOTAL OBSERVASI 92 Sumber : data olahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
Dari populasi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dipilih sampel
perusahaan yang berada di sektor kimia, aneka industri, dan sektor barang
konsumsi sejumlah 132 perusahaan. Pada rentang tahun 2004-2008 terdapat 15
perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan atau tidak listing lagi pada
Bursa Efek Indonesia. Selama masa observasi terdapat 12 perusahaan yang tidak
mencantumkan opini dari auditor dan 10 perusahaan yang menggunakan mata
uang selain Rupiah pada laporan keuangan tahunan. Dalam proses penormalan
data terdapat 3 sampel yang outlier. Jumlah sampel yang digunakan pada
penelitian ini adalah 92 perusahaan. Dalam proses pemilihan sampel, sampel
digunakan selama tidak mengganggu normalitas dari model regresi Ordinary
Least Square (OLS).
4.1.2. Besaran Angka Variabel Penelitian
Untuk mengawali sebuah analisis empiris, maka dapat ditampilkan pada
tabel 4.2 yang menyajikan statistik deskriptif antara perusahaan yang
menggunakan jasa auditor BIG 4 dengan non BIG 4. Statistik deskriptif pada
penelitian ini menggunakan nilai mean, median, dan standar deviasi dari masing-
masing variabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Semua
Observasi BIG4
NON
BIG4 Perbedaan
Mean Mean Mean Mean
Median Median Median Median
Std Deviasi
Std
Deviasi
Std
Deviasi
ADA 0.092 0.084 0.098 -0.013
0.067 0.067 0.067 0.000
0.082 0.065 0.093
TENURE 3.478 4.175 2.942 1.233
4.000 5.000 3.000 2.000
1.471 1.217 1.434
SIZE 13.775 14.581 13.155 1.427
13.693 14.545 13.261 1.284
1.456 1.492 1.084
ROA 0.034 0.065 0.011 0.054
0.030 0.046 0.022 0.024
0.125 0.097 0.138
LEV 0.574 0.516 0.618 -0.103
0.552 0.542 0.558 -0.016
0.470 0.244 0.587
CFO 0.068 0.144 0.010 0.134
0.051 0.108 0.004 0.104
0.149 0.160 0.111
No. Obs 92 40 52
Persentase 100 43.48 56.52
Sumber : data olahan
4.1.2.1. Absolute Discretionary Accruals (ADA)
Variabel ini digunakan untuk mengukur tingkat manajemen laba. Rata-rata
ADA pada perusahaan yang diaudit oleh KAP BIG 4 adalah 0,084 dan median
adalah 0,067. Sedangkan pada non BIG 4 memiliki rata-rata 0,098 dan median
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
0,067. Selisih dari rata-rata antara BIG 4 dan non BIG 4 adalah -0,013 sehingga
dapat disimpulkan bahwa rata-rata manajemen laba dari perusahaan yang diaudit
oleh KAP BIG 4 pada masa krisis ekonomi global adalah lebih rendah daripada
KAP non BIG 4 sedangkan nilai tengah dari perusahaan yang diaudit oleh BIG 4
dan non BIG 4 adalah sama yaitu 0,067. Hal ini berarti secara nilai tengah kualitas
laba dari perusahaan yang diaudit oleh BIG 4 dan non BIG 4 adalah sama. Secara
umum standar deviasi dari ADA BIG 4 dan non BIG 4 berada di bawah 3 yang
berarti tidak terdapat outlier yang signifikan. Secara keseluruhan data, nilai dari
mean, median, dan standar deviasi yaitu 0,095, 0,069, dan 0,081.
4.1.2.2. Lama Hubungan (TENURE)
Variabel ini digunakan untuk mengetahui lama hubungan dari auditor
dengan perusahaan. Rata-rata TENURE pada perusahaan yang diaudit oleh KAP
BIG 4 adalah 4,175 dan median adalah 5,000. Sedangkan pada non BIG 4
memiliki rata-rata 2,942 dan median 3,000. Selisih dari rata-rata antara BIG 4 dan
non BIG 4 adalah 1,233 sehingga dapat disimpulkan bahwa rata-rata lama
hubungan (TENURE) dari perusahaan yang diaudit oleh KAP BIG 4 pada masa
krisis ekonomi global adalah lebih tinggi daripada KAP non BIG 4. Selisih dari
median antara perusahaan BIG 4 dengan non BIG 4 adalah 2,000. Hal ini berarti
secara nilai tengah lama hubungan dari perusahaan yang diaudit oleh BIG 4
adalah lebih lama dari non BIG 4. Secara umum standar deviasi dari TENURE
BIG 4 dan non BIG 4 berada di bawah 3 yang berarti tidak terdapat outlier yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
signifikan. Secara keseluruhan data nilai dari mean, median, dan standar deviasi
yaitu 3,478, 4,000, dan 1,471.
4.1.2.3. Ukuran Perusahaan (SIZE)
Variabel ini digunakan untuk mengukur besarnya perusahaan yang
dihitung dari logaritma natural total aset tahun berjalan. Variabel ini merupakan
variabel kontrol untuk persamaan regresi (2). Pada tabel 4.2 ditampilkan bahwa
rata-rata SIZE untuk perusahaan yang diaudit oleh KAP BIG 4 adalah 14,581
sedangkan rata-rata untuk KAP non BIG 4 adalah 13,155 sehingga dapat
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan yang diaudit oleh KAP BIG 4 lebih besar
1,427 daripada ukuran perusahaan yang diaudit oleh KAP non BIG 4. Hal ini juga
diperkuat dengan nilai median yaitu 14,545 untuk perusahaan yang diaudit oleh
KAP BIG 4 dan 13,261 untuk KAP non BIG 4 dengan selisih 1,284. Hal ini
didasari oleh tarif dari auditor BIG 4 lebih mahal daripada KAP non BIG 4
sehingga pemakai jasa auditor BIG 4 lebih banyak perusahaan yang cenderung
besar. Untuk standar deviasi di antara keduanya masih di bawah 3 yang berarti
tidak ada data yang berada menyimpang terlalu besar. Untuk nilai mean, median,
dan standar deviasi secara keseluruhan yaitu 13,775, 13,693, dan 1,456.
4.1.2.4. Return On Assets (ROA)
Variabel ini digunakan untuk mengukur kinerja dari perusahaan yang
dihitung dari laba sebelum pos luar biasat-1 dibagi dengan total asett-1. Variabel ini
merupakan variabel kontrol untuk persamaan regresi (2). Pada tabel 4.2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
ditampilkan bahwa nilai rata-rata dari ROA perusahaan yang diaudit oleh KAP
BIG 4 adalah 0,065 dan perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4 adalah 0,011.
Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh KAP BIG 4
mempunyai profitabilitas yang lebih tinggi daripada perusahaan yang diaudit oleh
KAP non BIG 4 yaitu terdapat selisih 0,054 sedangkan nilai median yang
menunjukkan hasil yang sama yaitu 0,046 untuk perusahaan yang diaudit BIG 4
dan 0,022 untuk perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4 dan memiliki selisih
0,024. Standar deviasi dari keduanya berada di bawah 3 yang dapat diartikan
bahwa tidak ada data yang menyimpang terlalu jauh. Secara keseluruhan nilai
mean, median, dan standar deviasi berada pada nilai 0,034, 0,030, dan 0,125.
4.1.2.5. Leverage (LEV)
Variabel ini digunakan untuk mengukur tingkat utang dari perusahaan dan
tingkat risiko dari investor jika perusahaan terjadi kebangkrutan. Variabel ini
merupakan variabel kontrol dari persamaan regresi (2) yang dihitung dengan
menggunakan total utangt-1 dibagi total asett-1. Dari tabel 4.2 di atas maka dapat
disimpulkan bahwa rata-rata perusahaan yang diaudit oleh BIG 4 memiliki
leverage yang lebih rendah daripada perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4
yaitu 0,516 untuk perusahaan yang diaudit BIG 4 dan 0,618 untuk perusahaan
yang diaudit oleh non BIG 4. Hasil ini juga diperkuat oleh nilai tengah dari
sampel yaitu 0,542 untuk perusahaan yang diaudit oleh BIG 4 dan 0,558 untuk
perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4. Nilai dari standar deviasi juga
menunjukkan nilai di bawah 3 yang berarti tidak ada penyimpangan outlier yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
signifikan. Secara keseluruhan nilai mean, median, dan standar deviasi yaitu
0,574, 0,552, dan 0,470.
4.1.2.6. Cash Flow Operation (CFO)
Variabel ini digunakan untuk mengukur tingkat perputaran arus kas
perusahaan selama setahun. Variabel ini merupakan variabel kontrol yang
digunakan pada persamaan regresi (2) yang dihitung dengan arus kas operasit-1
dibagi dengan total asett-1. Dari tabel 4.2, hasil menunjukkan bahwa rata-rata arus
kas operasi dari perusahaan yang diaudit oleh BIG 4 memiliki arus kas operasi
yang lebih tinggi daripada perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4 yaitu 0,144
untuk BIG 4 dan 0,010 untuk perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4. Hal ini
juga diperkuat dengan nilai median 0,108 untuk perusahaan yang diaudit oleh BIG
4 dan 0,004 untuk perusahaan yang diaudit oleh non BIG 4. Nilai dari standar
deviasi juga menunjukkan nilai di bawah 3 yang berarti tidak ada penyimpangan
outlier yang signifikan. Secara keseluruhan nilai mean, median, dan standar
deviasi yaitu 0,068, 0,051, dan 0,149.
4.1.3. Uji Normalitas Data
Alat yang digunakan untuk menguji normalitas pada penelitian ini adalah
adalah one sample kolmogorov-smirnov. Dengan menggunakan uji K-S ini,
normalitas dari distribusi data dapat diketahui.
Pengujian yang digunakan adalah pengujian dua arah atau two-tailed yang
mempunyai batas nilai α adalah 0.05 dengan ketentuan data terdistribusi normal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
jika p-value lebih besar dari 0.05. Sebaliknya, jika p-value lebih kecil dari 0.05
maka data terdistribusi tidak normal. Pada penelitian ini normalitas residual yang
diuji yaitu pada regresi persamaan (2).
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas Data
Objek Pengujian Asymp. Sig. Keterangan
Unstandardized Residual
Persamaan regresi 0.981 Normal
Sumber : data olahan
Pada pengujian persamaan regresi (2) ditemukan bahwa data tidak
terdistribusi normal. Maka dilakukanlah transformasi dengan teknik sqrt seperti
diterangkan pada pembahasan mengenai cara transformasi menurut Ghozali
(2011). Hasil transformasi tersaji pada tabel 4.3.
4.1.4. Uji Asumsi Klasik
4.1.4.1. Uji Multikolinieritas
Dalam pengujian multikolinieritas, peneliti menggunakan metode dengan
melihat nilai VIF dan Tolerance. Pada penelitian ini terdapat pengujian
multikolinieritas yang diuji adalah persamaan regresi (2).
Pada Tabel 4.4 disajikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada
variabel independen persamaan regresi (2). Hal ini ditandai dengan nilai tolerance
tidak kurang dari 0,1 dan nilai VIF tidak lebih dari 10. Dari nilai tersebut maka
dapat diintepretasikan bahwa tidak terdapat multikolinieritas pada variabel
independen persamaan regresi (2).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinieritas Persamaan Regresi (2)
Variabel Tolerance VIF Intepretasi
big4 0.569 1.757 Tidak terdapat Multikolinieritas
tenure 0.813 1.230 Tidak terdapat Multikolinieritas
size 0.753 1.327 Tidak terdapat Multikolinieritas
roa 0.713 1.403 Tidak terdapat Multikolinieritas
lev 0.906 1.103 Tidak terdapat Multikolinieritas
cfo 0.632 1.583 Tidak terdapat Multikolinieritas Sumber : data olahan
4.1.4.2. Uji Heteroskedasitas
Uji heteroskedasitas pada penelitian ini adalah dengan menggunakan
pengamatan terhadap scatterplot untuk menguji persamaan regresi (2).
Hasil dari uji Heteroskedasitas dapat dilihat pada Gambar 4.1. Dari
gambar grafik tersebut tidak terdapat titik-titik berpola dan titik tersebar secara
merata maka dapat diintepretasikan bahwa tidak terjadi heteroskedasitas.
Gambar 4.1
Scatter Plot Persamaan Regresi (2)
Sumber : data olahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
4.1.4.3. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi pada penelitian ini menggunakan metode Durbin-Watson
yang dilakukan pada persamaan regresi (2).
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
d Keterangan
Persamaan Regresi (2) 2.153 Tidak terjadi autokorelasi Sumber : data olahan
Hasil uji autokorelasi pada persamaan regresi (2) disajikan pada Tabel 4.5.
Dari tabel tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi baik positif
maupun negatif karena nilai barada pada du < d < 4 – du (1.801< d <2.199).
4.1.5. Hasil Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis merupakan tahap untuk membuktikan hipotesis yang
telah dibangun sebelumnya. Pengujian hipotesis yang dilakukan pertama kali
dalam penelitian ini adalah mencari nilai absolute discretionary accruals dengan
menggunakan regresi OLS.
Sebelum pengujian hipotesis ini, peneliti telah menguji normalitas data
dan menguji model agar terbebas dari kebiasan hasil. Seperti dalam uraian pada
Bab 2, peneliti berharap agar variabel BIG4 bernilai (p < 0,05 dan koefisien
negatif). Sedangkan variabel TENURE bernilai (p < 0,05 dan koefisien positif).
Dari Tabel 4.6, hasil uji Fisher menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah
7,715 dengan signifikansi 0.000 (p < 0,05). Dari hasil tersebut dapat ditarik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
kesimpulan bahwa variabel independen berpengaruh secara bersamaan terhadap
variabel dependen.
Koefisien determinasi (adjusted R2) menunjukkan nilai 0,307. Nilai ini
menunjukkan bahwa 30,7 % dari variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel
independennya. Sedangkan sisanya 69,3 % dijelaskan oleh faktor lainnya.
Tabel 4.6
Hasil Regresi Ordinary Least Square Dengan Variabel Dependen Absolute
Discretionary Accruals
Prediksi
Koefisien
p-value
t-statistic
(Constant)
0.653 0.000
5.344
Big4 - 0.005 0.859
0.178
Tenure + 0.017 0.048
2.007
Size - -0.036 0.000
-3.994
Roa - -0.355 0.002
-3.244
Lev + 0.089 0.001
3.451
Cfo - 0.296 0.003
3.055
No. Obs
92
F
7.715 0.000
Adjusted R2
0.307
Sumber : data olahan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
4.1.5.1. Uji Hipotesis 1 (H1)
Hasil uji t dari variabel independen BIG4 tidak menunjukkan adanya
hubungan antara ukuran auditor terhadap absolute discretionary accruals yaitu
dengan p-value 0,859. Hasil ini berbeda dengan temuan dari DeAngelo (1981),
Francis et al. (1999); Becker et al. (1998), Lawrence et al. (2011), dan Siagian
dan Tresnaningsih (2011) yang menemukan hubungan negatif signifikan pada
kualitas audit yang diukur dengan menggunakan ukuran auditor terhadap absolute
discretionary accruals. Hasil ini mendukung temuan Al-Thuneibat, Al Issa, dan
Baker (2011) yang tidak menemukan pengaruh signifikan ukuran auditor terhadap
absolute discretionary accruals. Hasil ini dipengaruhi pengambilan data sampel
yang berada di masa krisis ekonomi global sehingga perusahaan cenderung untuk
melakukan manajemen laba. Selain itu, menurut Krishnan dan Visvanathan
(2007), Delloite dan KPMG pun tidak lebih baik dari Arthur Anderson yang telah
tumbang terlebih dahulu karena kegagalan audit terhadap manajemen laba
perusahaan Enron. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas audit
tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba karena tidak dapat memenuhi
syarat signifikan pada tingkat 5% sehingga menerima H0 dan menolak H1.
4.1.5.2. Uji Hipotesis 2 (H2)
Hasil uji t dari variabel independen TENURE menunjukkan hubungan
positif dengan signifikansi 0,048. Hasil ini mendukung temuan dari Al-Thuneibat,
Al Issa, dan Baker (2011) yang menemukan hubungan positif signifikan pada
kualitas audit yang diukur dengan menggunakan lama hubungan auditor dengan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
perusahaan terhadap absolute discretionary accruals. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa H2 dapat diterima sehingga kualitas audit lebih tepat diukur dengan
menggunakan lama hubungan antara auditor dengan perusahaan daripada ukuran
auditor. Dari hasil pengujian regresi dapat diartikan bahwa semakin lama
perusahaan menjalin hubungan kerjasama dengan auditor maka akan menurunkan
independensi dari auditor dan manajemen laba semakin tinggi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan bukti empiris
mengenai pengaruh kualitas audit dari BIG 4 dan lama hubungan auditor dengan
perusahaan terhadap kualitas laba yang diukur dengan menggunakan absolute
discretionary accruals (ADA). Pengujian dilakukan dengan hypothesis testing
untuk melihat pengaruh BIG 4 dan TENURE terhadap kualitas laba yang diukur
dengan absolute discretionary accruals.
Hasil dari analisis H1 menunjukkan bahwa perusahaan yang diaudit oleh
KAP BIG 4 tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kualitas laba. Hasil
ini dipengaruhi oleh kecenderungan auditor BIG 4 yang berada di Indonesia
memiliki masa hubungan kerjasama yang relatif lebih lama daripada auditor non
BIG 4, selain itu juga dipengaruhi oleh pengambilan sampel yang berada pada
masa krisis ekonomi global. Temuan ini mendukung temuan dari Al-Thuneibat,
Al Issa, dan Baker (2011) yang tidak menemukan hubungan antara ukuran auditor
terhadap absolute discretionary accruals.
Hasil dari analisis H2 menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki
hubungan kerja sama yang lebih lama dengan auditornya akan mengurangi tingkat
independensi dari auditor sehingga manajemen laba tidak mampu ditekan dan
kualitas laba akan menurun. Temuan ini mendukung temuan dari Al-Thuneibat,
Al Issa, dan Baker (2011), Chi dan Huang (2004), dan Meutia (2004).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
5.2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan yaitu penelitian hanya dilakukan pada
masa krisis ekonomi global, sehingga akan bias jika hasil penelitian diterapkan
pada masa ekonomi yang stabil. Selain itu penelitian ini hanya menggunakan
sektor kimia, aneka industri, dan sektor barang konsumsi sehingga tidak dapat
digeneralisasi ke sektor selain ketiga sektor tersebut.
5.3. Saran
Untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk memperluas ke sektor lain
agar hasil temuan dapat digeneralisasi ke semua sektor. Selain itu dapat
menambah spesifikasi kualitas audit dengan menggunakan intensitas bertemu
untuk berunding antara klien dan auditor.
5.4. Implikasi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan pengetahuan bagi para
pengguna laporan keuangan dalam mengetahui kualitas audit yang dinilai
berdasarkan ukuran audit dan lama hubungan antara auditor dan perusahaan pada
masa krisis global. Dengan hasil penelitian ini diharapkan pengguna eksternal
dapat menyadari bahwa menilai kualitas laba berdasar kualitas audit yang dinilai
dengan ukuran auditor adalah kurang tepat jika digunakan pada masa krisis
global.
Implikasi secara praktis yaitu investor dapat lebih mempertimbangkan
kualitas audit yang diukur dengan TENURE daripada hanya dengan ukuran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
auditor (BIG4) selama masa krisis ekonomi sehingga dapat menentukan akan
berinvestasi pada perusahaan dengan kualitas laba yang tinggi. Secara teoritis,
penelitian ini mengkonfirmasi teori agensi dan teori asimetri informasi.
Top Related