ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN METODE
CAMELS DAN RGEC PADA BPRS HARTA INSAN KARIMAH
PERIODE 2013-2017
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
YULIA SARASATI
NIM. (1113046000156)
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/2018 M
i
ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN
METODE CAMEL DAN RGEC PADA BPRS HARTA INSAN
KARIMAH PERIODE 2013-2017
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk Memenuhi Salah Satu
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Oleh:
YULIA SARASARI
NIM. 1113046000156
Pembimbing
Drs. H. Ahmad Yani, M. Ag
NIP. 19640412 199403 1 004
PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1439 H/ 2018 M
ii
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Hari ini Jumat, 28 September 2018 telah dilakukan Ujian Skripsi atas mahasiswi:
1. Nama : Yulia Sarasati
2. NIM : 1113046000156
3. Jurusan : Ekonomi Syariah
4. Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan Metode
CAMEL dan RGEC Pada BPRS Harta Insan
Karimah Periode 2013-2017
Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan serta kemampuan yang
bersangkutan selama proses Ujian Skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswi
tersebut dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 28 September 2018
PANITIA UJIAN:
1. Ketua : AM. Hasan Ali, MA
NIP. 19751201 200501 1 005 ( ...................... )
2. Sekretaris : Dr. Abdurrauf, Lc., M.A.
NIP. 19731215 200501 1 002 ( ...................... )
3. Pembimbing : Drs. Ahmad Yani, M. Ag.
NIP. 19640412 199403 1 004 ( ...................... )
4. Penguji I : Dr. Sofyan Rizal, S.E., M.Si.
NIP. 19760430 20110 1 002 ( ...................... )
5. Penguji II : Mohamad Mujibur Rohman, M.A
NIP. 19760408 200710 1 001 ( ...................... )
iii
LEMBAR PERNYATAAN
KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan dibawah ini:
NAMA : Yulia Sarasati
NIM : 1113046000156
JURUSAN : Ekonomi Syariah
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar strata satu untuk Universitas
Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, Oktober 2018
Yulia Sarasati
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. Data Pribadi
Nama : Yulia Sarasati
Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 26 Juli 1994
Alamat : Jl. H. Unus No. 54 RT.05/01, Larangan Utara,
Tangerang, Banten 15154
Email : [email protected]
II. Riwayat Pendidikan
SDN Larangan 2 Tangerang (2001-2006)
SMP Hang Tuah 2 Jakarta (2007-2010)
SMK Kartika X-2 Jakarta (2011-2013)
S1 Ekonomi Syariah UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (2013-2018)
III. Latar Belakang Keluarga
Nama Ayah : Kasnap
Nama Ibu : Nur Asih
Alamat Orang Tua : Jl. H. Unus No. 54 RT.05/01, Larangan Utara,
Tangerang, Banten 15154
Anak ke/dari : 2 dari 4 bersaudara
v
ABSTRAK
YULIA SARASATI NIM : 1113046000156, Analisis Kinerja Keuangan
Menggunakan Metode CAMEL dan RGEC pada BPRS (Bank Pembiayaan Rakyat Syariah)
Harta Insan Karimah Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1439 H/ 2018 M. Kinerja keuangan
adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan
efektivitas dari aktivitas perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
Data penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan oleh
BPRS Harta Insan Karimah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan analisis kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian bahwa BPRS Harta Insan Karimah tidak mempunyai perbedaan
kinerja keuangan yang signifikan namun secara keseluruhan indikator-indikator penilaian
kesehatan bank dapat dikatakan sangat baik dan analisis menggunakan RGEC lebih baik
karena lebih adanya risiko dibandingkan dengan CAMEL karena hanya laba.Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja keuangan BPRS Harta Insan Karimah dengan
menggunakan analisis keuangan seperti CAMEL dengan indikator CAR, KAP, BOPO, dan
FDR sedangkan RGEC dengan indikator NPF, ROA, ROE.
Kata Kunci :camel, rgec, indikator penilaian tingkat kesehatan
vi
ABSTRACT
YULIA SARASATI NIM: 1113046000156, Financial Performance Analysis Using
CAMEL and RGEC Methods on BPRS (Islamic People's Financing Bank) Treasures of
Karimah Individuals Islamic Economics Study Program, Faculty of Economics and Business
Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 1439 H / 2018 M. Financial
performance is a formality used to evaluate and study certain activities. This research data
uses secondary data obtained from financial reports by BPRS Harta Insan Karimah. This type
of research is descriptive with qualitative analysis. Based on the results of research that BPRS
Harta Insan Karimah does not have significant differences that are significantly still good and
the analysis using RGEC is better because it is more than CAMEL because it is only Profit.
The purpose of this study was to determine the financial performance of BPRS Harta Insan
Karimah by using financial analysis such as CAMEL with indicators of CAR, KAP, BOPO,
and FDR while the RGEC with indicators of NPF, ROA, ROE.
Keywords: camel, rgec, health indicators
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah Swt yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir
perkuliahan berupa skripsi sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
(S.E). Skripsi penulis berjudul “Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan
Metode CAMEL dan RGEC Pada BPRS Harta Insan Karimah Periode
2013-2017”.
Shalawat serta salam semoga selalu senantiasa tercurah kepada Nabi
Muhammad SAW sebagaimana beliau telah menyempurnakan akhlak dan
mengubah dunia yang penuh dengan kejahiliyahan menjadi dunia yang penuh
dengan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik berkat
doa, dukungan, bimbingan, semangat, dan bantuan dari berbgai pihak baik secara
langsung maupun tidak langsung. Maka dari itu penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., M.Si, Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Asep Saepudin Jahar, M.A, Ph.D., Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Yoghi Citra Pratama, M.Si., Ketua Program Studi Ekonomi Syariah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat Fakultas
Syariah dan Hukum, sebagai sosok mengayomi mahasiswa, membantu dan
memberikan penulis masukan serta arahan dalam penulisan skripsi.
5. Ibu Ir. Rr. Tini Anggraeni, S.T, M.Si., Sekretaris Program Studi Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
viii
6. Bapak Dr. H. Abdurrauf, Lc., M.A., Sekretaris Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum yang telah banyak membantu dalam hal
akademik terkait penyelesaian studi penulis.
7. Bapak Drs. Ahmad Yani, M.Ag., Dosen Pembimbing yang dengan
kesabarannya senantiasa meluangkan waktu serta memberikan arahan dan
masukan agar skripsi ini terselesaikan dengan baik.
8. Bapak Dr. M. Bukhari Muslim, Lc., M.A., Dosen Penasihat Akademik
yang banyak membantu dan memberikan masukannya sehingga penulis
dapat menyelesikan skripsi ini dengan baik.
9. Seluruh Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta yang telah memberikan ilmunya, serta karyawan/karyawati UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan bantuannya kepada
penulis.
10. Seluruh Staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Syariah dan
Hukum serta Perpustakaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan pelayanan sehingga
membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
11. BPRS Harta Insan Karimah Ciledug yang telah berkenan memberikan
informasi terkait penelitian ini.
12. Teristimewa cinta dan kasih yang teramat untuk Bapak Kasnap dan Ibu
Nur Asih orangtua penulis, kakak Retno Agustina, adik-adik Yoman
Sumartono, Reva Gustiawan dan abang ipar Agung, serta segenap
keluarga besar yang selama ini selalu memberikan dukungan yang tiada
hentinya. Baik secara moril maupun material serta doa yang tidak pernah
putus untuk penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Semoga Allah Swt selalu memberikan kesehatan, memberikan kehidupan
yang penuh keberkahan dan membalas segala kebaikan untuk semua
terutama bapak dan mama, Aamiin.
13. Para sahabat Maghfiroh, Finka Agustina, Pradita Septiani yang telah
memberikan semangat dan motivasi kepada penulis sehingga penulis
selesai menyelesaikan skripsi ini.
ix
14. Teman-teman seperjuangan dari semester awal hingga sekarang Fariha,
Klarisa, Rozi, Yunus dan Danang serta teman-teman lainnya Nailah,
Astiti, Mutia, Nisa, Gina yang selalu memberikan semangat dan motivasi
penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
15. Keluarga besar Muamalat 2013, terutama konsentrasi Perbankan syariah
dan Muamalat D yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima
kasih atas kebersamaannya selama kegiatan perkuliahaan dalam canda
tawa dan edukasi.
16. Penulis berterima kasih kepada para penulis buku, jurnal, tesis maupun
skripsi yang serupa dengan topik pembahasan penulis, karena penulis
sangat terbantu dengan adanya referensi tersebut.
17. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, hal itu tidak
akan mengurangi rasa terimakasih atas do’a dan dukungannya. Semoga
semua kebaikan yang diberikan Allah SWT dibalas dengan berlipat
ganda.
Akhir kata kepada semua pihak yang telah membantu selesainya skripsi
ini penulis ucapkan terima kasih sebesar-besarnya, semoga Allah Swt
mencatatnya sebagai amal baik. Penulis menyadari skripsi ini masih ada
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan penulis, oleh karena itu
penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi penelitian
yang lebih baik lagi. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis sendiri, para akademisi maupun masyarakat lainnya yang menaruh
perhatian terhadap perkembangan Perbankan Syariah di Indonesia.
Jakarta, 9 Oktober 2018
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN .................................................... iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ......................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... v
ABSTRACT ............................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................................. 7
C. Pembatasan Masalah ............................................................................ 7
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................ 8
F. Sistematika Penulisan........................................................................... 8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Keuangan................................................................................. 10
1. Pengertian Kinerja Keuangan .................................................. 10
2. Pengukuran Kinerja Keuangan ................................................ 10
B. Laporan Keuangan ............................................................................... 12
1. Pengertian Laporan Keuangan ................................................. 12
2. Tujuan Laporan Keuangan ....................................................... 15
3. Pengguna Laporan Keuangan .................................................. 16
4. Jenis-Jenis Laporan Keuangan ................................................. 19
5. Keterbatasan Laporan Keuangan ............................................. 19
xi
C. Analisis Laporan Keuangan ................................................................. 20
1. Pengertian Laporan Keuangan ................................................. 20
2. Tujuan dan Manfaat Analisis ................................................... 21
D. Tingkat Kesehatan Bank ...................................................................... 21
1. Penilaian Tingkat Kesehatan BPRS ......................................... 22
2. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank ............................... 23
E. Kerangka Berpikir ................................................................................ 30
F. Kajian Studi Terdahulu ........................................................................ 31
BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................... 37
B. Jenis Penelitian ..................................................................................... 37
C. Populasi dan Sampel ............................................................................ 38
D. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 38
E. Sumber Data ......................................................................................... 39
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 39
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ..................................................... 42
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 45
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .......................................................................................... 53
B. Saran ..................................................................................................... 55
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 56
LAMPIRAN ..................................................................................................... 60
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Pertumbuhan Dari Sisi Kelembagaan .................................. 1
Tabel 2.1 Predikat Kesehatan Bank NPF ............................................. 26
Tabel 2.2 Predikat Kesehatan Bank FDR ............................................ 27
Tabel 2.3 Peringkat Komposit GCG .................................................... 28
Tabel 2.4 Predikat Kesehatan Bank ROA............................................ 29
Tabel 2.5 Predikat Kesehatan Bank BOPO ......................................... 29
Tabel 2.6 Predikat Kesehatan Bank CAR ............................................ 30
Tabel 2.7 Kajian Studi Terdahulu ........................................................ 33
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebagai sistem hidup yang sempurna Islam menginginkan pada umatnya
agar dalam melakukan kegiatan ekonomi harus berpedoman dengan Al-quran.1
Sistem perbankan Islam telah dijadikan salah satu pilihan alternatif di Indonesia
dan sistem tersebut telah menjadi daya tarik tersendiri di praktisi bank dan
kalangan bisnis. Pada tahun 1980 dan 1990an bisnis perbankan mulai aktif
mengejar nasabah. Puluhan bank baru berdiri disebabkan oleh kesempatan yang
diberikan pemerintah untuk mendirikan bank begitu mudah misalnya dengan
modal Rp. 50.000.000,- setiap orang dapat mendirikan BPR.2
Menurut Undang Undang Nomor 21 tahun 2008 tentang Perbankan Syariah
yang mencakup Bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah Dalam kurun waktu 17 tahun, bank syariah mengalami
perkembangan yang sangat signifikan, meskipun secara nasional market share
bank syariah masih rendah dibandingkan dengan bank konvensional.3 Namun
sebagai salah satu BRPS pertama di Indonesia, BPRS Harta Insan Karimah
Ciledug tetap berusaha memberikan layanan yang terbaik kepada masyarakat dan
menunjukkan kekuatannya dalam bertahan menghadapi persaingan yang terjadi di
lembaga keuangan perbankan syariah.
Tabel 1.1
Pertumbuhan Dari Sisi Kelembagaan
Perbankan Syariah 2011 2012 2013 2014 2015 2016
Bank Umum Syariah 11 11 11 12 12 13
Unit Usaha Syariah 24 24 23 22 22 21
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah 155 158 163 163 162 165
1Muhammad Syafi’I Antonio, Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek, (Jakarta: Gema Insan
Press, 2001), cet. 1 hal.4 2 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2000), hal.3
3 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta: Kencana, 2011), hal.5
2
Tabel 1.1 diatas, menunjukan bahwa perkembangan perbankan syariah
dari sisi kelembagaan mengalami perubahan yang fluktuatif, pada tahun 2011
sampai 2013 BUS di Indonesia berjumlah 11 unit dan pada tahun 2014 sampai
dengan 2015 bertambah satu unit menjadi 12 unit. Sedangkan pada UUS pada
tahun 2013 mengalami penurunan dari 24 unit menjadi 23 unit kemudian tahun
2014 dan 2015 UUS menurun menjadi 22 unit disebabkan oleh adanya spin off
UUS menjadi BUS. Pada BPRS cenderung fluktuatif pada tahun 2011 berjumlah
155 unit kemudian mengalami peningkatan pada tahun 2012 sejumlah 158 unit
dan terus meningkat pada tahun 2013 dan 2014 hingga 163 unit dan pada tahun
2015 BPRS mengalami penurunan hingga 162 unit. Pada akhir tahun 2016 UUS
berkurang menjadi 21 unit namun BUS bertambah menjadi 13 unit.4
Perkembangan perbankan syariah selaku regulator, Bank Indonesia
memberikan perhatian yang serius dan bersungguh-sungguh dalam mendorong
perkembangan perbankan syariah. Dengan pesatnya perkembangan perbankan di
Indonesia yang antara lain ditandai dengan banyaknya bank yang bermunculan,
maka sangat diperlukan suatu pengawasan terhadap bank-bank tersebut.
Perbankan syariah di Indonesia dikatakan relatif apabila kemunculan perbankan
syariah sendiri terjadi pada awal 1990an, prakarsa untuk mendirikan Bank Syariah
di Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) pada 18-20 Agustus
1990.5
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya kegiatan operasional
perbankan berkembang lagi menjadi tempat penitipan uang atau yang disebut
sekarang ini kegiatan simpanan. Selanjutnya kegiatan perbankan bertambah
dengan kegiatan peminjaman uang. Uang yang disimpan oleh masyarakat, oleh
perbankan dipinjamkan kembali kepada masyarakat yang membutuhkannya.
Dalam hal ini Bank Indonesia sebagai bank sentral memerlukan suatu kontrol
terhadap bank-bank untuk mengetahui bagaimana keadaan keuangan serta
kegiatan usaha masing-masing bank.
4
www.ojk.go.id
5 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013),
hal.167
3
Salah satu yang memberikan kontribusinya dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat melalui penyaluran pembiayaan yang adil dan sesuai
syariat Islam adalah Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). Kehadiran BPRS
bisa menjadi sumber permodalan bagi pengembangan usaha-usaha masyarakat
golongan ekonomi lemah, sehingga pada saatnya dapat meningkatkan pendapatan
dan kesejahteraan masyarakat. Peraturan BI Nomor 11/23/PBI/2009 menyebutkan
bahwa keberadaaan BPRS dimaksudkan untuk dapat memberikan pelayanan
perbankan yang cepat, mudah dan sederhana kepada masyarakat khususnya
pengusaha menengah, kecil dan mikro baik di pedesaan maupun perkotaan yang
belum terjangkau oleh Bank Umum.6
Kinerja BPRS saat ini masih terdapat beberapa permasalahan yang masih
dihadapi BPRS dari sisi internal dan eksternal. Dari sisi internal di antaranya
adalah keterbatasan modal, tata kelola (Good Corporate Governance), kualitas,
dan kuantitas Sumber Daya Manusia (SDM), biaya dana mahal yang berdampak
pada suku bunga, serta produk dan layanan yang belum variatif. Sedangkan dari
sisi eksternal yaitu persaingan semakin meningkat. Tingkat kesehatan BPRS
merupakan hasil penilaian komposit atas berbagai aspek yang berpengaruh
terhadap kondisi atau kinerja suatu BPRS. Penilaian tingkat kesehatan BPRS
tersebut dilakukan melalui penilaian kuantitatif dan kualitatif terhadap faktor
keuangan, termasuk kemampuan BPRS dalam mengelola berbagai risiko, serta
penilaian kualitatif terhadap faktor manajemen, termasuk kepatuhan BPRS
terhadap prinsi-prinsip syariah dan ketentuan yang berlaku.
Perbankan mempunyai kegiatan yang mempertemukan pihak yang
membutuhkan dana dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana.7 Kinerja bank
adalah salah satu faktor yang harus diperhatikan oleh bank untuk bisa terus
bertahan hidup. Kinerja perbankan secara keseluruhan merupakan gambaran
prestasi yang dicapai bank dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek
keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi, maupun
sumber daya manusia. Kinerja perbankan menjadi acuan bagi masyarakat dalam 6 Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/23/PBI/2009
7 Julius, R. Latumeirisa, Mengenal Aspek-Aspek Bank Umum, (Jakarta: Bumi Aksara,
1999). hal.1
4
mengukur tingkat perkembangan ekonomi yang terjadi. Dalam praktiknya
perbankan syariah di Indonesia terdapat dua model yaitu perbankan konvensional
dan perbankan syariah.8
Kinerja keuangan perusahaan merupakan hasil dari
banyak keputusan individual yang dibuat secara terus menerus oleh manajemen.
Oleh karena itu, untuk menilai kinerja keuangan suatu perusahaan, perlu
dilibatkan analisa dampak keuangan kumulatif dan ekonomi dari keputusan dan
mempertimbangkannya dengan menggunakan ukuran komparatif.
Dengan mengetahui kinerja perusahaan dapat mendorong manajemen untuk
memperbaiki kekurangan serta meningkatkan prestasinya. Mengukur kinerja
adalah mengukur tingkat keberhasilan pengelolaan perusahaan dalam periode
tertentu pada aspek keuangan, operasional, dan administrasi sebagai alat penilaian
kesehatan perusahaan yang mana tingkat kesehatan perusahaan dapat dilihat dan
diukur melalui laporan keuangan. Analisis laporan keuangan merupakan alat yang
sangat penting untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan posisi
keuangan serta hasil-hasil yang telah dicapai sehubungan dengan pemilihan
strategi perusahaan. Bersumber dari laporan keuangan maka dapat dijadikan dasar
untuk mengukur tingkat kesehatan.
Tingkat kesehatan bank digunakan sebagai salah satu sarana dalam
melakukan evaluasi terhadap kondisi dan permasalahan yang dihadapi bank serta
menentukan tindak lanjut untuk mengatasi kelemahan atau permasalahan bank
oleh Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, untuk mengukur tingkat kesehatan
keuangan perusahaan dapat menggunakan analisis laporan keuangan yang akan
memberikan hasil terbaik dalam suatu kombinasi untuk menunjukan suatu
perubahan kondisi keuangan atau kinerja operasional selama periode tertentu,
lebih lanjut dapat memberikan gambaran suatu trend dan pola perubahan, yang
pada akhirnya bisa memberikan indikasi adanya risiko dan peluang bisnis.9
Tingkat kinerja keuangan suatu BPRS dapat dinilai melalui laporan
keuangan, diantaranya dari neraca dan laporan laba rugi. Penilaian kinerja
keuangan BPRS adalah salah satu upaya untuk mengetahui sejauh mana
8 Kasmir, Manajemen Perbankan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2004), hal.36
9Mudrajat Kuncoro dan Suhardjono, Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi, (
Yogyakarta: BPFE, 2002), hal. 557
5
keberhasilan manajemen dalam mengelola keuangannya dan untuk mengetahui
seberapa banyak dana yang masuk dan keluar dari tiap-tiap produk BPRS. Untuk
menilai sejauh mana kinerja keuangan suatu perusahaan, diperlukan suatu alat
atau metode untuk menganalisis laporan keuangan BPRS, dalam hal ini BPRS
Harta Insan Karimah.
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami dan
dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan keuangan.
Tujuan analisis keuangan yaitu untuk dapat mengetahui posisi keuangan saat ini
dan untuk melihat apakah BPRS dapat mencapai target yang telah direncanakan.
Hasil dari analisis laporan keuangan dapat dijadikan acuan BPRS untuk masa
yang akan datang. Laporan keuangan bank merupakan bentuk pertanggung-
jawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang berkepentingan dengan kinerja
bank yang dicapai selama periode tertentu. Tujuan laporan keuangan bank adalah
untuk memberikan informasi tentang posisi keuangan, kinerja perubahan ekuitas,
arus kas, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan
dalam rangka membuat keputusan ekonomi serta menunjukkan pertanggung-
jawaban manajemen atas penggunaaan sumber daya yang dipercayakan kepada
mereka.10
Keuangan perusahaan merupakan aspek yang sangat penting untuk
kemajuan suatu usaha, sebab kebanyakan suatu usaha bermula dari buruknya
pengelolaan keuangan. Pengalaman dari krisis keuangan global telah mendorong
perlunya peningkatan efektifitas penerapan manajemen risiko dan GCG.
Tujuannya adalah agar bank mampu mengidentifikasi masalah secara lebih dini,
melakukan tindak lanjut perbaikan yang sesuai dan lebih cepat, serta menerapkan
GCG manajemen risiko yang lebih baik sehingga bank lebih tahan dalam
menghadapi krisis.11
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 bank umum
memiliki aturan baru mengenai penilaian tingkat kesehatan. Cakupan
10Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, (Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia, 2008),
hal.5
11 Bank Indonesia, Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum No. 13/DPNP Jakarta 2011
Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, hal.24
6
penilaiannya menggunakan pendekatan risiko dengan faktor-faktor yang dinilai
antara lain Risk profile (Profil Risiko), Good Corporate Governance (GCG),
Earnings (Rentabilitas), Capital (Permodalan). Penilaian tingkat kesehatan bank
ini dikenal dengan metode RGEC, namun berdasarkan peraturan tersebut metode
ini hanya digunakan untuk bank umum konvensional. Sedangkan bank syariah
hingga tahun 2013 masih menggunakan metode CAMELS (Capital, Assets,
Management, Earnings, Liquidity, Sensitivity). Akan tetapi sejak diterbitkan
POJK Nomor 8/03/2014 barulah bank syariah memiliki pedoman baru dalam
penilaian tingkat kesehatannya yaitu dengan menggunakan metode RGEC, karena
isi dari POJK Nomor 8/03/2014 hampir sama dengan PBI No.13/1/PBI/2011 yang
menjelaskan bahwa penilaian tingkat kesehatan bank dilakukan dengan
pendekatan risiko RBBR (Risk-based Bank Rating) dengan menggunakan faktor
RGEC (Risk profile, GCG, Earnings, Capital).
Alasan dilakukannya analisis untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran
kinerja keuangan suatu perusahaan sangat berguna untuk membandingkan
perusahaan dengan perusahaan manufaktur sehingga dapat dilakukan suatu
tindakan yang dianggap perlu untuk memperbaikinya. Analisis kinerja keuangan
khususnya dengan menggunakan laporan neraca/laba rugi perusahaan agar dapat
membantu dalam pengambilan keputusan atau penyusunan kebijakan untuk masa
yang akan datang demi terciptanya peningkatan hasil dari kinerja keuangan
perusahaan.
Melihat betapa pentingnya dilakukan suatu analisis terhadap laporan
keuangan untuk menilai kinerja keuangan perusahaan ini, maka penulis
melakukan suatu penelitian yang berjudul: “Analisis Kinerja Keuangan
Menggunakan Metode CAMEL dan RGEC pada BPRS Harta Insan
Karimah Periode 2013-2017”.
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasi berbagai masalah,
seperti :
1. Laporan keuangan yang disajikan harus transparan sehingga dapat
menunjukkan kinerja keuangan yang baik.
2. Diperlukan sebuah metode analisis keuangan untuk mengukur kinerja
keuangan BPRS.
3. Analisis kinerja keuangan dapat disajikan acuan untuk mengambil
tindakan di masa yang akan datang.
C. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya pembahasan dan guna memberikan fokus
masalah pada kajian skripsi ini, maka masalah yang dibatasi dalam pembahasan
skripsi ini meliputi :
1. Kinerja keuangan BPRS Harta Insan Karimah periode 2013-2017.
2. Metode analisisnya menggunakan metode CAMEL dan RGEC.
3. Laporan keuangan data yang digunakan laporan yang dipublikasikan oleh
BPRS Harta Insan Karimah periode 2013-2017.
4. Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa laporan keuangan
tahunan BPRS Harta Insan Karimah periode 2013-2017.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana kinerja keuangan BPRS Harta Insan Karimah yang diukur
dengan metode RGEC?
2. Bagaimana kinerja keuangan BPRS Harta Insan Karimah yang diukur
dengan metode CAMEL?
3. Bagaimana perbandingan kinerja keuangan BPRS Harta Insan Karimah
antara metode CAMEL dengan RGEC pada Periode 2013-2017?
8
E. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan memahami kinerja keuangan BPRS Harta Insan Karimah
dengan menggunakan metode CAMEL dan RGEC periode 2013-2017.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
Penelitian ini sebagai salah satu media untuk menerapkan ilmu
yang diperoleh selama kuliah. Selain itu diharapkan penelitian ini
juga bermanfaat bagi pembaca sebagai sumber informasi mengenai
kinerja keuangan menggunakan metode analisis CAMEL dan
RGEC.
b. Bagi Perusahaan
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan
bahan pertimbangan dalam mengetahui perubahan kinerja
keuangan dan memprediksi keadaan perusahaan di masa
mendatang.
F. Sistematika Penulisan
Agar pembahasan dalam penelitian ini mendapat gambaran yang jelas dan
lengkap maka dalam sistematika penulis ini dibagi dalam 5 (lima) bab yaitu:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan
masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini terdiri dari pengertian kinerja keuangan, pengukuran kinerja
keuangan, pengertian laporan keuangan, tujuan laporan keuangan, pemakai
laporan keuangan, jenis-jenis laporan keuangan, keterbatasan laporan keuangan,
9
pengertian analisis laporan keuangan, tujuan dan manfaat analisis, pengertian
kesehatan bank, metode CAMEL, metode RGEC, kerangka berpikir dan kajian
studi terdahulu.
BAB III : METODE PENETILIAN
Bab ini terdiri dari tempat dan waktu penelitian, jenis dan pendekatan
penelitian, sumber data dan jenis data, teknik pengumpulan data, dan teknik
analisis data.
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini terdiri dari gambaran umum objek penelitian BPRS Harta Insan
Karimah dan hasil analisis kinerja keuangan menggunakan metode CAMELS dan
RGEC pada BPRS Harta Insan Karimah.
BAB V : PENUTUP
Dalam bab ini penulis akan menyimpulkan dari semua pembahasan yang
didapat dari penelitian, serta saran-saran yang dapat penulis sampaikan terkait
skripsi ini.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kinerja Keuangan
1. Pengertian Kinerja Keuangan
Kinerja perusahaan adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan
perusahaan untuk mengevaluasi efisien dan efektivitas dari aktivitas
perusahaan yang telah dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
Pengertian kinerja keuangan adalah penentuan ukuran-ukuran tertentu
yang dapat mengukur keberhasilan suatu organisasi atau perusahaan dalam
menghasilkan laba.12
Kinerja keuangan adalah kemampuan perusahaan
dalam mengelola dan mengendalikan sumber daya yang dimilikinya.13
Dari pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja
keuangan adalah usaha formal yang telah dilakukan oleh perusahaan yang
dapat mengukur keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan laba,
sehingga dapat melihat prospek, pertumbuhan, dan potensi perkembangan
baik perusahaan dengan mengandalkan sumber daya yang ada. Suatu
perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai standar dan
tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengukuran Kinerja Keuangan
Pengukuran kinerja digunakan perusahaan untuk melakukan
perbaikan diatas kegiatan operasionalnya, agar dapat bersaing dengan
perusahaan lain. Analisis kinerja keuangan merupakan proses pengkajian
secara kritis terhadap review data, menghitung, mengukur,
menginterprestasi, dan memberi solusi terhadap keuangan perusahaan pada
suatu periode tertentu.
12
Sucipto, Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi, Program Sarjana Universitas
Sumatera Utara, Medan. 2003.
13
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat,
2007), hal. 55
11
Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis.
Berdasarkan teknisnya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi 8
macam, yaitu14
:
a. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik
analisis dengan cara membandingkan laporan keuangan dua
periode atau lebih dengan menunjukkan perubahan, baik dalam
jumlah (absolut) maupun dalam persentase (relatif).
b. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk
mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan
kenaikan atau penurunan.
c. Analisis Persentase per Komponen (common size), merupakan
teknik analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-
masing aktiva terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun
utang.
d. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik
analisis untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal
kerja melalui dua periode waktu yang dibandingkan.
e. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis
untuk mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan
kas pada suatu periode waktu tertentu.
f. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis untuk
mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun
laporan laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.
g. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untu
mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.
h. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui
tingkat penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak
mengalami kerugian.
14
Jumingan, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2006), hal.242
12
B. Laporan Keuangan
1. Pengertian Laporan Keuangan
Laporan keuangan meliputi ikhtisar-ikhtisar yang menggambarkan
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas serta perubahan ekuitas sebuah
organisasi dalam satu periode waktu tertentu.15
Laporan keuangan pada dasarnya adalah hasil dari proses akuntansi
yang dapat digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data
keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan dengan data atau aktivitas perusahaan tersebut.16
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan
perhitungan laba rugi serta perubahan modal dimana neraca menunjukkan
atau menggambarkan jumlah aktiva, hutang dan modal dari suatu
perusahaan pada tangga tertentu sedangkan perhitungan laba/rugi
memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan serta biaya
yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan modal
menunjukkan sumber-sumber penggunaan dana atau alasan-alasan yang
menyebabkan perubahan modal.17
Laporan keuangan disajikan setiap akhir tahun menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada akhir tahun
tertentu. Maksud laporan keuangan yang menunjukkan kondisi perusahaan
saat ini adalah merupakan kondisi terkini. Laporan keuangan merupakan
media yang paling penting untuk menilai prestasi dan kondisi ekonomis
suatu perusahaan. Karena seorang analis tidak dapat melakukan
pengamatan langsung ke suatu perusahaan. Dan seandainya dilakukan, ia
pun tidak akan dapat mengetahui banyak tentang situasi perusahaan. Oleh
karena itu, laporan keuangan inilah yang menjadi bahan saran dan
informasi dalam proses pengambilan keputusan. Pada dasarnya laporan
keuangan merupakan hasil pencatatan dari sekian banyak transaksi yang
terjadi dalam suatu perusahaan.
15Samryn, Pengantar Akuntansi, (Jakarta: RajawaliPers, 2015), hal.30
16
Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty Yogyaarta, 1995), hal.2
17Munawir, Analisis Laporan Keuangan, (Yogyakarta: Liberty Yogyaarta, 1995), hal.5
13
Laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan
yang diperoleh dalam suatu periode. Dalam praktiknya, dikenal beberapa
macam laporan keuangan. Masing-masing laporan memiliki komponen
keuangan tersendiri, tujuan, dan maksud tersendiri.
1) Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan jumlah aktiva (harta),
kewajiban (utang), dan modal perusahaan (ekuitas) pada saat tertentu.
Pembuatan neraca biasanya dibuat berdasarkan periode tertentu (tahunan).
Akan tetapi, pemilik atau manajemen dapat pula meminta laporan neraca
sesuai kebutuhan untuk mengetahui secara persis berapa harta, utang, dan
modal yang dimilikinya pada saat tertentu.18
Dalam neraca disajikan berbagai informasi yang berkaitan dengan
komponen yang ada di neraca. Secara lengkap informasi yang disajikan
dalam neraca meliputi:
a) Jenis-jenis aktiva atau harta (asset) yang dimiliki;
b) Jumlah rupiah masing-masing jenis aktiva;
c) Jenis-jenis kewajiban atau utang (liability);
d) Jumlah rupiah masing-masing jenis kewajiban;
e) Jenis-jenis modal (equity)
f) Jumlah rupiah masing-masing jenis modal.
2) Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi menunjukkan kondisi usaha dalam suatu periode
tertentu. Dalam laporan laba rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan
sumber-sumber pendapatan yang diperoleh. Kemudian, juga tergambar
jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Dari jumlah pendapatan dan jumlah biaya ini terdapat selisish
yang disebut laba atau rugi. Jika jumlah pendapatan lebih besar dari
18Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
hal.8
14
jumlah biaya, perusahaan dikatakan laba. Sebaliknya bila jumlah
pendapatan lebih kecil dari jumlah biaya, perusahaan dikatakan rugi.
3) Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal menggambarkan jumlah modal yag dimiliki
perusahaan saat ini. Kemudian, laporan ini juga menunjukkan peubahan
modal serta sebab-sebab berubahnya modal. Informasi yang diberikan
dalam laporan perubahan modal meliputi:
a) Jenis-jenis dan jumlah modal yang ada saat ini;
b) Jumlah rupiah tiap jenis kodal;
c) Jumlah rupiah modal yang berubah;
d) Sebab-sebab berubahnya modal;
e) Jumlah rupiah modal sesudah perubahan.19
4) Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang
dibuat berkaitan dengan laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini
memberikan informasi tentang penjelasan yang dianggap perlu atas
laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab penyebabnya.
Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat memahami jelas
data yang disajikan.
5) Laporan Arus Kas
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan arus kas
masuk dan arus kas keluar di perusahaan. Arus kas masuk berupa
pendapatan atau pinjaman dari pihak lain, sedangkan arus kas keluar
merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan. Baik arus kas
masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.
19Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
hal.9
15
Laporan keuangan akan tergambar kondisi keuangan suatu perusahaan
yang dapat memudahkan manajemen dalam menilai kinerja manajemen
perusahaan. Penilaian kinerja akan menjadi patokan atau ukuran apakah
manajemen mampu atau berhasil dalam menjalankan kebijakan yang telah
digariskan.20
2. Tujuan Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan dibuat dengan tujuan untuk
menyampaikan informasi tentang kondisi keuangan perusahaan pada suatu
waktu tertentu.21
Memahami latar belakang penyusunan dan penyajian
laporan keuangan merupakan langkah yang sangat penting sebelum
menganalisa laporan keuangan itu sendiri, bahkan mengetahui tujuan
daripada laporan keuangan itu sendiri menjadi proses yang sangat penting.
Adapun tujuan dari laporan keuangan itu adalah :
1) Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan yang
dipengaruhi oleh sumber daya yang dikendalikan, struktur
keuangan, likuiditas dan solvabilitas, serta kemampuan beradaptasi
terhadap perubahan lingkungannya.
2) Informasi kinerja perusahaan terutama profitabilitas diperlukan
untuk menilai perubahan potensial sumber daya ekonomi yang
mungkin dikendalikan di masa depan.
3) Serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi, dan juga untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan kas serta kebutuhan perusahaan
untuk memanfaatkan arus kasnya.22
20
Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2015),
hal.10 21
Samryn, Pengantar Akuntansi, (Jakarta: RajawaliPers, 2015), hal.33 22
Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 Penyajian
Laporan Keuangan, (Jakarta: Salemba Empat, 2009)
16
Tujuan laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi kepada
pihak yang berkepentingan tentang kondisi suatu perusahaan dari sudut
angka-angka dalam satuan moneter. Laporan keuangan juga menunjukan
apa yang telah dilakukan manajemen, atau pertanggung- jawaban
manajemen atas sumber daya yang telah dipercayakan kepadanya.23
3. Pengguna Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan berbagai tujuan. Tujuan
utamanya adalah untuk kepentingan pemilik dan manajemen perusahaan
dan memberikan informasi kepada berbagai pihak yang sangat
berkepentingan terhadap perusahaan. Artinya pembuatan dan penyusunan
laporan keuangan ditujukan untuk memenuhi kepentingan berbagai pihak,
baik pihak intern maupun ekstern perusahaan.24
Berikut ini penjelasan
masing-masing pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan.
a. Pemilik
Pemilik pada saat ini adalah mereka yang memiliki usaha
tersebut. Kepentingan bagi para pemegang saham yang merupakan
pemilik perusahaan terhadap hasil laporan keuangan yang telah
dibuat adalah:
1) Untuk melihat kondisi dan posisi perusahaan saat ini.
2) Untuk melihat perkembangan dan kemajuan perusahaan
dalam satu periode.
3) Untuk menilai kinerja manajemen atas target yang telah
ditetapkan.25
b. Manajemen
Bagi pihak manajemen laporan keuangan yang dibuat
merupakan cermin kinerja mereka dalam suatu periode tertentu.
Berikut ini nilai yang penting laporan keuangan bagi manajemen:
23
Irham Fahmi, Analisis Laporan Keuangan, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.26 24
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.18
25Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.19
17
1) Manajemen dapat menilai dan mengevaluasi kinerja mereka
dalam suatu periode, apakah telah mencapai target-target
atau tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
2) Manajamen juga akan melihat kemampuan mereka
mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki perusahaan
yang ada selama ini.
3) Laporan keuangan dapat digunakan untuk melihat kekuatan
dan kelemahan yang dimiliki perusahaan saat ini sehingga
dapat menjadi dasar pengambilan keputusan di masa yang
akan datang.
4) Laporan keuangan dapat digunakan untuk mengambil
keputusan keuangan ke depan berdasarkan kekuatan da
kelemahan yang dimiliki perusahaan, baik dalam hal
perencanaan, pengawasan, dan pengendalian ke depan
sehingga target-target yang diinginkan dapat tercapai.26
c. Kreditor
Kreditor adalah pihak penyandang dana bagi perusahaan.
Artinya pihak pemberi dana seperti bank atau lembaga keuangan
lainnya. Bagi pihak kreditur, prinsip kehati-hatian dalam
menyalurkan dana (pinjaman) kepada berbagai perusahaan sangat
diperlukan.27
Kepentingan pihak kreditur antara lain sebagi berikut:
1) Pihak kreditur tidak ingin usaha yang dibiayainya
mengalami kegagalan dalam hal pembayaran kembali
pinjaman tersebut (macet).
2) Pihak kreditur juga perlu memantau terhadap kredit yang
sudah berjalan untuk melihat kepatuhan perusahaan
membayar kewajibannya.
3) Pihak kreditur juga tidak ingin kredit atau pinjaman yang
diberikan justru menjadi beban nasabah dalam
26
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.20 27
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.21
18
pengembaliannya apabila ternyata kemampuan perusahaan
di luar dari yang diperkirakan.
d. Pemerintah
Pemerintah juga memiliki nilai penting atas laporan keuangan
yang dibuat perusahaan. Bahkan pemerintah melalui Departemen
Keuangan mewajibkan kepada setiap perusahaan untuk menyusun
dan melaporkan keuangan perusahaan secara periodik. Arti penting
laporan keuangan bagi pihak pemerintah adalah:
1) Untuk menilai kejujuran perusahaan dalam melaporkan
seluruhkan keuangan perusahaan yang sesungguhnya.
2) Untuk mengetahui kewajiban perusahaan terhadap negara
dari hasil laporan keuangan yang dilaporkan. Dari laporan
ini akan terlihat jumlah pajak yang harus dibayar kepada
negara secara jujur dan adil.28
e. Investor
Investor adalah pihak yang hendak menanamkan dana di suatu
perusahaan. Bagi investor yang ingin menanamkan dananya dalam
suatu usaha sebelum memutuskan untuk membeli saham, perlu
mempertimbangkan banyak hal secara matang. Dasar
pertimbangan investor adalah dari laporan keuangan yang di
sajikan perusahaan yang akan ditanamnya. Dalam hal ini investor
akan melihat prospek usaha ini sekarang dan masa yang akan
datang. Prospek yang dimaksud adalah keuntungan yang akan
diperolehnya (dividen) serta perkembangan nilai saham ke depan.
Setelah itu, barulah investor dapat mengambil keputusan untuk
membeli saham suatu perusahaan atau tidak.29
28
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.22 29
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.23
19
4. Jenis-Jenis Laporan Keuangan
Beberapa jenis laporan keuangan yang sering digunakan dalam suatu
perusahaan yaitu :30
a. Laporan posisi keuangan
b. Laporan laba rugi komprehensif
c. Laporan perubahan ekuitas
d. Laporan arus kas
e. Catatan atas laporan keuangan
f. Laporan posisi keuangan awal periode
5. Keterbatasan Laporan Keuangan
Laporan keuangan juga memiliki beberapa keterbatasan yang perlu
diketahui, antara lain:
a. Pembuatan laporan keuangan disusun berdasarkan sejarah (historis), di
mana data-data yang diambil dari data masa lalu.
b. Laporan keuangan dibuat umum, artinya untuk semua orang bukan hanya
untuk pihak tertentu saja.
c. Proses penyusunan tidak terlepas dari taksiran-taksiran dan pertimbangan-
pertimbangan tertentu.
d. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi situasi
ketidakpastian. Misalnya dalam suatu peristiwa yang tidak
menguntungkan selalu dihitung kerugiannya. Sebagai contoh harta dan
pendapatan, nilainya dihitung dari yang paling rendah.
e. Laporan keuangan selalu berpegang teguh kepada sudut pandang ekonomi
dalam memandang peristiwa-peristiwa yang terjadi bukan kepada sifat
formalnya.
Keterbatasan laporan keuangan tidak akan mengurangi arti nilai keuangan
secara langsung karena hal ini memang harus dilakukan agar dapat menunjukkan
30Ikatan Akuntansi Indonesia, Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 Penyajian
Laporan Keuangan, Jakarta: Salemba Empat. 2009.
20
kejadian yang mendekati sebenarnya, meskipun perubahan berbagai kondisi dari
berbagai sektor terus terjadi. Artinya selama laporan keuangan disusun sesuai
aturan yang telah ditetapkan, maka inilah yang dianggap telah memenuhi syarat
sebagai suatu laporan keuangan.31
C. Analisis Laporan Keuangan
1. Pengertian Analisis Laporan Keuangan
Agar laporan keuangan menjadi lebih berarti sehingga dapat dipahami
dan dimengerti oleh berbagai pihak, perlu dilakukan analisis laporan
keuangan. Bagi pihak pemilik dan manajemen, tujuan utama analisis
laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah
dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat
apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan
sebelumnya atau tidak. Hasil analisis laporan keuangan juga akan memberi
informasi tentang kelemahan ini, manajemen akan dapat memperbaiki atau
menutupi kelemahan tersebut. Kemudian kekuatan yang dimiliki
perusahaan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Kekuatan ini
dapat dijadikan modal selanjutnya ke depan. Dengan adanya kelemahan
dan kekuatan yang dimiliki, akan tergambar kinerja manajemen selama
ini.32
Dan pada akhirnya bagi pihak pemilik dan manajemen, dengan
mengetahui posisi keuangan dapat merencanakan dan mengambil
keputusan yang tepat tentang apa yang harus dilakukan ke depan.
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode atau teknik analisis yang tepat sehingga hasil yang
diharapkan benar-benar tepat pula. Kesalahan dalam memasukkan angka
atau rumus akan berakibat pada tidak akuratnya hasil yang hendak dicapai.
Kemudian, hasil perhitungan tersebut, dianalisis dan diinterprestasikan
31
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.17 32
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2015), hal.66
21
sehingga diketahui posisi keuangan yang sesungguhnya. Kesemuanya ini
harus dilakukan secara teliti, mendalam, dan jujur.33
2. Tujuan dan Manfaat Analisis
Ada beberapa tujuan dan manfaat bagi berbagai pihak dengan adanya
analisis laporan keuangan. Secara umum dikatakan bahwa tujuan dan
manfaat analisis laporan keuangan adalah:
a. Untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dalam satu periode
tertentu, baik harta, kewajiban, modal, maupun hasil usaha yang telah
dicapai untuk beberapa periode;
b. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan apa saja yang menjadi
kekurangan perusahaan;
c. Untuk mengetahui kekuatan-kekuatan yang dimiliki;
d. Untuk mengetahui langkah-langkah perbaikan apa saja yang perlu
dilakukan ke depan yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
saat ini;
e. Untuk melakukan penilaian kinerja manajemen ke depan apakah perlu
penyegaran atau tidak karena sudah dianggap berhasil atau gagal;
f. Dapat juga digunakan sebagai perbandingan dengan perusahaan sejenis
tentang hasil yang mereka capai.34
D. Tingkat Kesehatan Bank
Kesehatan merupakan hal penting dalam setiap kehidupan. Hal ini pun juga
berlaku bagi lembaga keuangan. Kesehatan suatu lembaga keuangan merupakan
kepentingan semua pihak yang terkait, baik itu pemilik modal dan pengelola bank,
masyarakat yang menggunakan jasa bank, maupun OJK slaku pemilik otoritas
dalam mengawasi bank.35
33
Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Pers, 2015), hal.67 34
Dr. Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: PT Raja Pers, 2015), hal.68
35
Iswi Haryani, Restrukturisasi dan Penghapusan Pembiayaan Macet, (Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2010), hal.46
22
Secara sederhana bank dikatakan sehat jika bank mampu menjalankan
fungsinya dengan baik, dimana bank mempunyai modal yang cukup dan dapat
menjaga kualitas aset dengan baik, mengelola dengan baik dan
mengoperasikannya berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan keuntungan
yang cukup untuk mempertahankan operasional usahanya, serta memelihara
likuiditasnya sehingga dapat memenuhi kewajibannya setiap saat. Selain itu, bank
harus memenuhi ketentuan dan aturan yang telah ditetapkan, yang pada dasarnya
berupa ketentuan yang mengacu pada prinsip kehati-hatian di dalam operasional
perbankan.36
1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS)
Sebagai salah satu media yang dapat digunakan untuk menilai kondisi
kesehatan bank adalah laporan keuangan, yaitu hasil akhir proses akuntansi.37
Laporan keuangan menurut PSAK No.1 tahun 2004 merupakan bagian dari
proses pelaporan keuangan yang lengkap dari laporan laba rugi, neraca,
laporan arus kas, laporan perubahan posisi keuangan catatan dan laporan serta
materi penjelasan yang merupakan bagian internal dalam laporan keuangan.38
Penilaian kesehatan BPRS memiliki penilaian khusus, yaitu penilaian
kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi, perkembangan dan proyeksi
rasio-rasio keuangan BPRS, sedangkan penilaian kualitatif adalah penilaian
terhadap faktor-faktor manajemen dan faktor-faktor hasil penilaian
kuantitatif. Untuk menilai kesehatan bank dapat dilihat dari berbagai aspek.
Penilaian ini bertujuan untuk menentukan apakah bank tersebut dalam
kondisi sehat, cukup sehat, kurang sehat atau tidak sehat.39
36 Totok Budisantoso dan Sigit Triandani, Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi Ketiga,
(Jakarta: Salemba Empat, 2014), hal. 129 37
Agnes Sawir, Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2005), hal.2
38 Abdullah Amrin, Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2009), hal.171
39 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam, (Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2002), hal.46
23
2. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
a) Metode CAMELS
Berdasarkan Surat Edaran BI NO. 13/24/DPNP tentang Tata
Cara Penilaian dan Peraturan BI NO. 13/1/PBI/2011 tentang Sistem
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. CAMELS meupakan salah
satu metode untuk mengukur kinerja bank. CAMELS merupakan alat
ukur resmi yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia untuk
menghitung kesehatan bank di Indonesia.40
CAMELS adalah aspek yang paling banyak berpengaruh
terhadap kondisi keuangan bank, yang mempengaruhi pula tingkat
kesehatan bank, CAMELS merupakan objek pemeriksaan bank yang
dilakukan oleh pengawas bank. CAMELS terdiri dari lima kriteria
yaitu modal, aktiva, manajemen, pendapatan, dan kualitas.
Faktor-faktor penilaian analisis CAMELS yaitu:
1) Capital (Permodalan)
Penilaian didasarkan kepada permodalan yang dimiliki oleh
salah satu bank. Salah satu penilaiannya adalah dengan metode
CAR (Capital Adequency Ratio) yaitu dengan cara
membandingkan modal terhadap aktiva tertimbang menurut
risiko (ATMR).
2) Asset (Kualitas Aktiva)
Penilaian didasarkan kepada kualitas aktiva yang dimiliki
bank. Rasio yang diukur ada dua macam, yaitu:
o Rasio aktiva produktif digunakan untuk mengukur
tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana yang
ditanam.41
o Rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif
digunakan untuk menunjukkan kemampuan bank
40 www.bi.go.id
41 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), hal.11
24
dalam menjaga kolektabilitas atau pinjaman yang
disalurkan semakin baik.
3) Management (Manajemen)
Penilaian didasarkan pada manajemen permodalan,
manajemen aktiva, manajemen rentabilitas, manajemen
likuiditas, dan manajemen umum.
4) Earning (Rentabilitas)
Penilaian dalam unsur ini didasakan kepada dua macam yaitu:
o Rasio laba terhadap total aset (ROA). Rasio ini
digunakan untuk mengukur efektivitas bank didalam
memperoleh keuntungan secara keseluruhan.
o Rasio beban operasional terhadap pendapatan
operasional (BOPO). BOPO merupakan perbandingan
antara beban operasional terhadap pendpatan
operasional.
5) Liquidity (Likuiditas)
Yaitu untuk menilai likuiditas bank. Penilaian likuiditas
didasarkan kepada dua macam rasio yaitu:
o Rasio jumlah kewajiban bersih call money terhadap
aktiva lancar.
o Rasio antara kredit terhadap dana yang diterima oleh
bank.42
6) Sensitivity
Penilaian sensitivitas atas risiko pasar dilakukan dengan
menilai besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk
menutup risiko bank dibandingkan dengan besarnya risiko
kerugian yang timbul dari pengaruh perubahan risiko pasar43
.
42 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2012), hal.12 43
Dwi Nuraini Ihsan, Manajemen Treasury, (Tangerang : UIN Press, 2015), hal.386
25
Dari bobot nilai ini dapat dipastikan kondisi suatu bank. Batas
minimal dan maksimal untuk menentukan predikat suatu bank dapat
dilihat dalam tabel berikut ini.44
Tabel 2.1 Bobot CAMEL
Rasio Bobot
Peringkat Permodalan 25%
Peringkat Kualitas Aktiva Produktif 50%
Peringkat Rentabilitas 10%
Peringkat Likuiditas 10%
Peringkat Sensitivitas Terhadap Resiko Pasar 5%
Tabel 2.2 Nilai Kredit
Nilai Kredit Predikat
81 – 100 Sehat
66 - < 81 Cukup Sehat
51 - <66 Kurang Sehat
0 - <51 Tidak Sehat
b) Metode RGEC
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.13/1/PBI/2011 tanggal
5 Januari 2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum,
Bank wajib melakukan penelitian tingkat kesehatan secara individual
atau konsolidasi dengan menggunakan metode RGEC. Berdasarkan
Surat Edaran BI No. 13/24/DPNP metode RGEC merupakan penilaian
yang digunakan dalam menganalisis kinerja keuangan perbankan,
indikator penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkat kinerja
perusahaan adalah sebagai berikut:
o Risk Profile (Profil Risiko)
44
Kasmir , Dasar-Dasar Perbankan, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004), h. 44-45
26
Penilaian profil risiko merupakan penilaian terhadap kualitas
penerapan manajemen risiko dalam aktivitas operasional bank. Rasio
keuangan yang digunakan dalam menilai tingkat kesehatan bank
ditinjau dari aspek risk profile masing-masing dibahas dalam
perhitungan adalah sebagai berikut:
o Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank. Risiko kredit umumnya
terdapat pada seluruh aktivitas bank yang kinerjanya bergantung pada
kinerja pihak lawan (counterparty), penerbit (issuer), atau kinerja
penyedia dana (borrower). Risiko kredit dapat meningkat antara lain
karena terkonsentrasinya penyediaan dana pada debitur, wilayah
geografis, produk, jenis pembiayaan, atau lapangan usaha tertentu.45
Rasio ini dirumuskan dengan:
Tabel 2.1
Predikat Kesehatan Bank
NO RASIO PREDIKAT
1 0%<NPF<7% Sangat Sehat
2 7%≤NPF<10% Sehat
3 10%≤NPF<13% Cukup Sehat
4 13%<NPF<16% Kurang Sehat
5 NPF>16% Tidak Sehat
Sumber: SE BI No. 6/23/DPNP tahun 2017
1) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan bank untuk
memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus
45 Bank Indonesia, Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum No. 13/DPNP Jakarta 2011
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. hal.6
27
kas dan/atau dari aset likuiditas pendanaan (funding liquidty risk) dan
risiko likuiditas pasar (market liquidty risk).46
Rasio ini dirumuskan
dengan menghitung rasio Financing to Deposit Ratio (FDR):
Tabel 2.2
Predikat Kesehatan Bank
NO RASIO PREDIKAT
1 50%<FDR≤75% Sangat Sehat
2 75%<FDR≤85% Sehat
3 85%<FDR≤100% Cukup Sehat
4 100%<FDR≤120% Kurang Sehat
5 FDR>120% Tidak Sehat
a. Good Corporate Governance (GCG)
Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas
manajemen bank atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Fokus penilaian
terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG mengacu pada ketentuan Bank
Indonesia yang berlaku mengenai Bank Umum dengan memperhatikan
karakteristik dan kompleksitas usaha bank. Parameter pelaksanaan prinsip-
prinsip GCG yang digunakan dalam menilai faktor GCG antara lain:47
1) Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Dewan Komisaris
2) Pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Direksi
3) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite
4) Penanganan benturan kepentingan
5) Penerapan fungsi kepatuhan bank
6) Penerapan fungsi audit intern
46 Bank Indonesia, Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum No. 13/DPNP Jakarta 2011
tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. hal.8
47 Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum. hal.2
28
7) Penerapan fungsi audit ekstern
8) Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern
9) Penyediaan dana kepada pihak terkait (ralated party) dan debitur besar
(large exposures)
10) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan keuangan
pelaksanaan GCG dan laporan intern
11) Rencana strategi bank
Tabel 2.3
Peringkat Komposit GCG
NO KRITERIA PREDIKAT
1 Nilai Komposit<1,5 Sangat Baik
2 1,5<Nilai Komposit<2,5 Baik
3 2,5<Nilai Komposit<3,5 Cukup Baik
4 3,5<Nilai Komposit<4,5 Kurang Baik
5 Nilai Komposit>4,5 Tidak Baik
b. Earning (Rentabilitas)
Rentabilitas merupakan alat untuk menganalisis atau mengukur
tingkat efisien usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang
bersangkutan.48
Penilaian faktor rentabilitas bank dapat menggunakan
parameter diantaranya yaitu:
1) ROA (Return On Asset)
Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan dalam menghasilkan
laba melalui penanaman dana pada seluruh aktiva produktif.49
Rasio ini
dirumuskan dengan:
48 Sari, S.P, Seminar Manajemen Keuangan, (Palembang: UIN Raden Fatah Palembang,
2016), hal.4 49 Lukman Dendawijaya, Manajemen Perbankan, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2005), hal.118
29
Tabel 2.4
Predikat Kesehatan Bank
NO RASIO PREDIKAT
1 2%<ROA Sangat Baik
2 1,25%<ROA≤2% Baik
3 0,5%<ROA≤1,25% Cukup Baik
4 0%>ROA≤0,5% Kurang Baik
5 ROA≤0% (atau negatif) Tidak Baik
2) ROE (Return On Equity)
Merupakan rasio untuk mengukur kemampuan bank dalam
memperoleh keuntungan bersih dikaitkan dengan pembayaran deviden.
Rasio ini dirumuskan dengan:50
3) Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO)
digunakan untuk mengukur tingkat efisien dan kemampuan bank
dalam melakukan kegiatan operasinya. Rasio ini dirumuskan dengan:
Tabel 2.5
Predikat Kesehatan Bank
NO RASIO PREDIKAT
1 BOPO≤94% Sangat Baik
2 94%<BOPO≤95% Baik
3 95<BOPO≤96% Cukup Baik
4 96%<BOPO≤97% Kurang Baik
5 BOPO>97% Tidak Baik
50 Sari, S.P, Seminar Manajemen Keuangan, (Palembang: UIN Raden Fatah Palembang,
2016), hal.5
30
c. Capital (Permodalan)
Sesuai peraturan Bank Indonesia No. 13/1/PBI/2011 Pasal 7 ayat 2
sebagaimana dimaksud dalam pasal 6 huruf d meliputi penilaian
terhadaptingkap kecukupan permodalan dan pengelolaan permodalan.
Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kinerja bank untuk mengukur
kecukupan modal yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang
mengandung atau menghasilkan risiko.51
Rasio ini dirumuskan dengan:
Tabel 2.6
Predikat Kesehatan Bank
NO RASIO PREDIKAT
1 12%<CAR Sangat Sehat
2 9%<CAR≤12% Sehat
3 8<CAR≤9% Cukup Sehat
4 6%<CAR≤8% Kurang Sehat
5 CAR<6% Tidak Sehat
E. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori
berhubungan dengan berbagai faktor yang diidentifikasikan sebagai hal yang
penting. Jadi kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang melandasi
pemahaman–pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling mendasar
dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari
keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan.52
51
Kasmir, Analisis Laporan Keuangan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2009), hal.198
52
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Afabeta, 2011),
hal.60
31
Gambar 2.1
Kerangka Konsep
F. Kajian Studi Terdahulu
Berdasarkan penelusuran kajian kepustakaan yang penulis lakukan, berikut
ada beberapa penelitian yang terkait dengan permasalah yang ada dalam
penelitian ini. Penelitian dahulu yang terkait dengan penelitian ini adalah :
1. Ayu Sartika, “Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Tabungan Pensiunan
Negara Syariah Periode 2013-2014”. Berdasarkan hasil penelitian ini
BPRS Harta Insan Karimah
Laporan Keuangan
CAMELS
CAR
KAP
ROA
NOM
Metode
RGEC
NPF FDR
ROA ROE
BOPO GCG
CAR
ROE
Hasil Analisis
Kinerja Keuangan
Analisis Kinerja Keuangan Menggunakan
Metode CAMELS dan RGEC Pada BPRS Harta Insan Karimah
Periode 2013-2017
32
menunjukkan bahwa secara keseluruhan kinerja perusahaan yang
dianalisis dengan metode CAMEL dapat dikatakan dalam keadaan baik.53
2. Sutardisa, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Kualits Laba Pada
Bank Umum Sasta Nasional Devisa Se-Indonesia (2008-2012)”.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel
tingkat kesehatan bank terdiri dari Credit Risk yang diproksikan dengn
NPL, Liquidity Risk (LR), Interest Rare Risk (IRR), Solvency Risk yang
diproksikan dengan DR, Effeciency Risk yang di proksikan dengan FACR,
ROA, ROE, NIM, BOPO, CAR secara bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laba bank pada tingakt signifikansi 5%.54
3. Dwi Ismawati, “Pengaruh FDR, CR, CAR, dan DPK Terhadap Tingkat
Profitabilitas Pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2006-2008”.
Hasil penelitian ini yaitu uji F, FDR, CR, CAR dan Dana Pihak Ketiga
mempunyai pengaruh signifikan terhadap tingkat likuiditas perusahaan,
sedangkan hasil pengujian secara parsial FDR tidak berpengaruh
signifikan pada CR berpengaruh negatif signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan pada rasio CAR berpengaruh positif signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan dan pada Dana Pihak Ketiga juga berpengaruh
positif signifikan.55
4. Puji Astutik, “Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based
Bank Rating terhadap Kinerja Keuangan) (Studi pada Bank Umum
Syariah di Indonesia)”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara
simultan tingkat kesehatan bank umum syariah yang diukur menggunakan
NPF, FDR, GCG, BOPO, NOM, CAR berpengaruh terhadap kinerja
keuangan (ROA). Sedangkan secara parsial hanya variabel FDR dan NOM
53 Ayu Sartika, Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Tabungan Pensiunan Negara
Syariah Periode 2013-2014, (Tugas Akhir D3 Perbankan Syariah UIN Raden Fatah Palembang,
2015) 54 Sutardisa, Analisis Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Kualitas Laba Pada Bank Umum
Swasta Nasional Devisa Se-Indonesia (2008-2012). (Skripsi Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Hasanudin Makasar, 2013) 55 Dwi Ismiwati, Pengaruh FDR, CR, CAR, dan DPK Terhadap Tingkat Profitabilitas Pada
PT Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2006-2008, (Skripsi Ekonomi Islam UIN Raden Fatah
Palembang, 2009)
33
yang mempengaruhi ROA dan FDR merupakan variabel yang paling
dominan.56
5. Heidy Arrvida, “Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan
Pedekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings,
Capital) (Studi Pada PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk periode 2011-
2013)”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa predikat kesehatan bank
pada periode 2011-2013 secara keseluruhan sehat. Faktor Risk Profile
yang dinilai melalui NPL, IRR, LDR, LAR dan Cash Ratio secara
eseluruhan menggambarkan pengelolaan risiko yangbtelah dilaksanakan
dengan baik. Faktor Good Corporate Governance BRI sudah memiliki dan
menerapkan tata kelola perusahaan dengan sangat baik. Faktor Earnings
yang penilaiannya terdiri dari ROA dan NIM mengalami kenaikan dan hal
ini menandakan bertambahnya jumlah aset yang dimiliki BRI diikuti
dengan bertambahnya keuntungan yang didapat oleh BRI. Dengan
menggunakan indikator CAR, peneliti membuktikan bahwa BRI memiliki
faktor Capital yang baik, yaitu diatas ketentuan Bank Indonesia sebesar
8%.57
Tabel 2.7
Studi Terdahulu
Dibawah ini merupakan kumpulan penelitian terdahulu yang disajikan
dalam bentuk table sebagai berikut :
No Penulis
Peneliti
Judul Penelitian
Hasil Penelitian
1. Ayu Sartika
(2015)
Analisis Kinerja
Keuangan Pada Bank
Tabungan Pensiunan
Berdasarkan hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa secara
keseluruhan kinerja perusahaan
56 Puji Astutik, Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based Bank Rating
terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia), (Jurnal
FakultasEkonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya: 2014) 57 Heidy Arrvida, Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan
RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital), (Studi Pada PT. Bank
Rakyat Indonesia, Tbk periode 2011-2013), Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 13 No. 2 Agustus
2014, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
34
Negara Syariah Periode
2013-2014
yang dianalisis dengan metode
CAMEL dapat dikatakan dalam
keadaan baik.
2. Sutardisa
(2013)
Analisis Tingkat
Kesehatan Bank Terhadap
Kualits Laba Pada Bank
Umum Sasta Nasional
Devisa Se-Indonesia
(2008-2012)
Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan menunjukkan
bahwa variabel tingkat kesehatan
bank terdiri dari Credit Risk
yang diproksikan dengn NPL,
Liquidity Risk (LR), Interest
Rare Risk (IRR), Solvency Risk
yang diproksikan dengan DR,
Effeciency Risk yang di
proksikan dengan FACR, ROA,
ROE, NIM, BOPO, CAR secara
bersama-sama berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laba
bank pada tingakt signifikansi
5%.
3. Dwi
Ismiwati
(2009)
Pengaruh FDR, CR, CAR,
dan DPK Terhadap
Tingkat Profitabilitas Pada
PT Bank Syariah Mandiri,
Tbk Periode 2006-2008
Hasil penelitian ini yaitu uji F,
FDR, CR, CAR dan Dana Pihak
Ketiga mempunyai pengaruh
signifikan terhadap tingkat
likuiditas perusahaan, sedangkan
hasil pengujian secara parsial
FDR tidak berpengaruh
signifikan pada CR berpengaruh
negatif signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan pada
35
rasio CAR berpengaruh positif
signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan dan pada Dana Pihak
Ketiga juga berpengaruh positif
signifikan
4. Puji Astutik
(2014)
Pengaruh Tingkat
Kesehatan Bank Menurut
Risk Based Bank Rating
terhadap Kinerja
Keuangan (Studi pada
Bank Umum Syariah di
Indonesia).
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa secara simultan tingkat
kesehatan bank umum syariah
yang diukur menggunakan NPF,
FDR, GCG, BOPO, NOM, CAR
berpengaruh terhadap kinerja
keuangan (ROA). Sedangkan
secara parsial hanya variabel
FDR dan NOM yang
mempengaruhi ROA dan FDR
merupakan variabel yang paling
dominan.
5. Heidy
Arrvida
(2014)
Analisis Tingkat
Kesehatan Bank dengan
Menggunakan Pendekatan
RGEC (Risk Profile, Good
Corporate Governance,
Earnings, Capital) (Studi
Pada PT. Bank Rakyat
Indonesia, Tbk periode
2011-2013)
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa predikat kesehatan bank
pada periode 2011-2013 secara
keseluruhan sehat. Faktor Risk
Profile yang dinilai melalui
NPL, IRR, LDR, LAR dan Cash
Ratio secara keseluruhan
menggambarkan pengelolaan
risiko yang telah dilaksanakan
dengan baik. Faktor Good
Corporate Governance BRI
36
sudah memiliki dan menerapkan
tata kelola perusahaan dengan
sangat baik. Faktor Earnings
yang penilaiannya terdiri dari
ROA dan NIM mengalami
kenaikan dan hal ini
menandakan bertambahnya
jumlah aset yang dimiliki BRI
diikuti dengan bertambahnya
keuntungan yang didapat oleh
BRI. Dengan menggunakan
indikator CAR, peneliti
membuktikan bahwa BRI
memiliki faktor Capital yang
baik, yaitu diatas ketentuan Bank
Indonesia sebesar 8%.
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Sifat penelitian ini adalah survey data sekunder. Data yang digunakan
merupakan data time series karena data dalam penelitian ini terdiri dari satu objek
namun terdiri dari beberapa waktu periode (runtun waktu). Penelitian ini
bermaksud bertujuan untuk menilai tingkat kinerja keuangan BPRS Harta Insan
Karimah. Analisis yang digunakan berupa laporan keuangan Bank Pembiayaan
Rakyat Syariah yang dipublikasikan untuk umum oleh Otoritas Jasa Keuangan
periode 2013 sampai 2017 dan website resmi BPRS Harta Insan Karimah.
Kinerja keuangan diatas dianalisis menggunakan metode CAMELS adapun
variabel data kuantitatif yang digunakan untuk melihat kesehatan keuangan bank
menggunakan rasio CAR untuk capital serta ROA dan ROE untuk faktor earning.
Rasio FDR untuk melihat likuiditas bank, sedangkan metode RGEC digunakan
sama dengan metode CAMELS, berbeda pada variabel data kualitatifnya.
B. Jenis Penelitian
1. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif.
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti objek
alamiah, dimana peneliti merupakan instrumen kunci.58
2. Prosedur dan Teknik Pengambilan Data
Data dalam penelitian ini merupakan populasi finit yaitu sebuah populasi
dengan jumlah individu tertentu. Pengambilan data yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian. Adapun data yang diambil yaitu BPRS Harta
Insan Harimah Pusat dengan kriteria sebagai berikut :
a) Kantor pusat BPRS Harta Insan Karimah yang terletak di Ciledug
58 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Jakarta: Afabeta, 2011),
hal.79
38
b) Laporan keuangan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah tersedia
dalam Direktori Bank Indonesia atau Otoritas Jasa Keuangan
periode 2013 sampai 2017.
c) Bukan Bank Perkreditan Rakyat.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.59
Populasi
dalam penelitian ini adalah laporan keuangan konsolidasi BPRS Harta
Insan Karimah periode 2013-2017.
2. Sampel
Sampel adalah bagian atau jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misal karena keterbatasan
dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti akan mengambil sampel dari
populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan
diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi
harus betul-betul representative.60
Sampel yang digunakan pada penelitian
ini adalah laporan neraca, laba/rugi BPRS Harta Insan Karimah periode
2013-2017.
D. Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder yang
diperoleh dari berbagai sumber. Data-data tersebut diperoleh melalui berbagai
cara, yaitu:
1. Library Research
59
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Afabeta,
2011), hal.80 60
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Afabeta,
2011), hal.80
39
Merupakan cara pengumpulan data melalui studi pustaka yaitu
mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan pembahasan, jurnal-jurnal
dan skripsi-skripsi untuk memperoleh teori yang mendukung penelitian
ini.
2. Internet Research
Merupakan pengumpulan data yang diakses melalui internet. Cara ini
digunakan untuk mencari jurnal-jurnal, laporan keuangan bprs hik serta
referensi lainnya guna mendukung penelitian ini.
E. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang
digunakan yaitu laporan keuangan neraca tahunan BPRS Harta Insan Karimah
periode 2013-2017 yang dipublikasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan. Jenis data
tersebut merupakan data sekunder yang berarti data yang diperoleh berupa laporan
keuangan BPRS Harta Insan Karimah Periode 2013-2017.
F. Teknik Analisis Data
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan kinerja keuangan BPRS
Harta Insan Karimah menggunakan dua metode yang berbeda yaitu metode
CAMELS dan metode RGEC. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif dengan membandingkan metode penilaian
kinerja keuangan bprs kemudian menganalisa laporan keuangan bprs tersebut
dengan menggunakan pendekatan CAMELS dan RGEC.
1) CAMELS
Adapun faktor-faktor penilaian CAMELS sebagai berikut :
Capital
Rasio Permodalan berfungsi untuk mengukur kemampuan bank dalam
menyerap kerugian-kerugian yang tidak dapat dihindari lagi
40
Aset
Rasio ini digunakan untuk mengetahui kualitas aktiva produktif selain
itu juga untuk mengantisipasi risiko gagal bayar dari pembiayaan
Management
Penilaian manajemen untuk menilai kemampuan manajerial pengurus
bank dalam menjalankan usaha sesuai dengan prinsip manajemen
umum, kecukupan manajemen risiko dan kepatuhan bank terhadap
ketentuan baik yang terkait dengan prinsip kehati-hatian maupun
kepatuhan terhadap prinsip syariah dan komitmen bank kepada Bank
Indonesia.
Earning
Rasio rentabilitas merupakan alat untuk mengukur tingkat efisiensi
usaha dan kemampuan bank dalam menghasilkan laba.
( )
Liquidity
Rasio likuiditas digunakan untuk menganalisis kemampuan bank
dalam memenuhi kewajiban-kewajibannya terutama kewajiban jangka
pendeknya.
Sensitivity to Market Ratio
Penilaian sensitivitas atas resiko pasar dilakukan dengan menilai
besarnya kelebihan modal yang digunakan untuk menutup risiko bank
41
dibandingkan dengan besarnya risiko kerugian yang timbul dari
pengaruh perubahan risiko pasar.
2) RGEC
Adapun faktor-faktor penilaian RGEC sebagai berikut :
Risk Profil
Good Corporate Governance
Penilaian faktor GCG bagi Bank Umum Syariah merupakan penilaian
terhadap kualitas manajemen bank atas lima pelaksanaan prinsip GCG
yaitu transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, profesional dan
kewajaran.
Earning
( )
Capital
42
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Berdirinya BPRS Harta Insan Karimah
YAHMI (Yayasan Harapan Mulya Insani) yang didirikan pada
tanggal 25 Juli 1990 merupakan perintis dan penggerak Alumni HMI FE
UGM untuk mendirikan BPRS HIK, BPRS HIK berdiri tanggal 8
September 1993, dengan kantor pusat dan kantor cabang di Ciledug
Tangerang, Pembukaan cabang ke 2 Juni 2005, di Cikarang Bekasi.
Pembukaan cabang ke 3 Desember 2007, di Karawaci Tangerang, Pendiri
dari INDUK HIK pada tahun 2008 yang dimaksudkan sebagai holding
company dari group BPRS HIK dengan visi mewujudkan Nations Sharia
Micro Banking, Pembukaan cabang ke 4 Januari 2011 di Pondok Gede,
Jakarta Timur, BPRS HIK mendapatkan penghargaan sebagai “1st
Rank,
The Best Islamic Rular Bank (BPR Syariah terbaik) dalam ajang Islamic
Finance Award 2013 dari KARIM Business Consulting.
Perseroan didirikan pada tanggal 8 September 1993,
berpengalaman selama lebih dari 13 tahun di dunia perbankan syariah.
Perseroan telah meletakkan pondasi yang kuat untuk menjaga
pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkesimbungan melalui
pengembangan sektor pembiayaan dengan prinsip kehati-hatian (frudential
banking) yang berorientasi pelayanan yang cepat dan Islami.
Perseroan sangat serius dalam pembinaan dan pengembangan
sumber daya insani untuk dijadikan sebagai tenaga yang profesional.
Berbagai pelatihan yang berlatar belakang religius dan motivasi prestatip
serta keahlian dibidang perbankan senantiasa dilaksanakan dengan tujuan
semata-mata untuk tumbuh dan berkembangnya iman, ilmu dan amal.
Pengelolaan perseroan dilaksanakan dengan mengacu pada nilai-nilai
Islam, peraturan dan perundung-undangan yang berlaku yang saat ini
dikenal sebagai tata kelola perusahaan yang baik.
43
Pemegang Saham Perseroan adalah Alumni Himpunan
Mahasiswa Islam Fakultas Ekonomi Gajah Mada (HMI FE UGM)
Yogyakarta. Sampai dengan Desember 2011, jumlah pemegang saham
sebanyak 249 orang dengan jumlah saham yang tersebar (tidak ada
pemegang saham pengendali). Kekurangan dan silaturahmi adalah niat dan
tekad awal para pemegang saham ketika mendirikan Perseroan, yang
sampai saat ini tetap terbina dengan baik.
Melalui visinya, Perseroan bertekad untuk menjadi Bank Syariah
yang unggul dan amanah serta terkemuka di segmen jasa usaha mikro,
kecil dan menegah (UMKM). Inisiatif dan arah baru Perseroan ini akan
memberikan landasan yang lebih kokoh serta mempercepat proses
perubahan dan perwujudan dari keinginan Perseroan untuk menjadi salah
satu Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yang terbaik di Indonesia.
2. Visi dan Misi BPRS Harta Insan Karimah
Manajemen BPRS HIK percaya bahwa keberhasilan organisasi
sangat bergantung kepada seberapa kuat seluruh jajarannya mempedomani
visi, misi dan nilai-nilai ideal yang tumbuh dari dalam organisasinya.
Nilai-nilai yang telah terbukti berkali-kali menopang kinerja dan
mempersembahkan karya yang dapat dinikmati bersama oleh BPRS HIK
para stakeholdernya.
Visi
Terwujudkan Bank Syariah yang unggul dan terpercaya.
Misi
Menjalankan usaha perbankan yang sehat dan amanah
Memberikan pelayanan yang terbaik dan Islami
Berperan aktif dalam pengembangan dunia usaha peningkatan
kesejahteraan masyarakat
44
Meningkatkan kemakmuran pemegang saham. Pengurus dan
karyawan
Menjalankan misi dakwah yang rahmatan lilalamin.
Motto
Maju bersama dalam usaha sesuai Syariah
3. Produk Penyaluran Dana (Pembiayaan) BPRS Harta Insan Karimah
a) Deposito Hasanah
Bank Syariah Harta Insan Karimah telah memberikan bukti tingkat
bagi hasil deposito hasanah melebih tingkat suku bunga bank
umum atau bagi hasil bank umum syariah lainnya.
b) Tabungan Anak Sholeh
Tabungan khusus pelajar dan mahasiswa, memperoleh bagi hasil
dan mendapatkan santunan Asuransi Syariah sebesar Rp
1.000.000,- (satu juta rupiah) sekiranya pelajar/mahasiswa
meninggal dunia.
c) Tabungan Karimah
Tabungan untuk perorangan, memperoleh bagi hasil dan santunan
asuransi syariah sebesar Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) sekiranya
nasabah meninggal dunia karena kecelakaan.
d) Tasbih
Tabungan yang disediakan bagi umat Islm yang berencana
menunaikan ibadah haji dan umroh, berasuransi syariah dan
mendapatkan fasilitas pembiayaan talangan haji.
e) Taslim
Tabungan yang dirancang khusus untuk lembaga-lembaga
pendidikan syariah atau umum yang berencana mengatur dana
keuangan sekolah secara syariah, aman dan menguntungkan.
45
f) Tabungan Qurban
Tabungan yang dirancang khusus bagi nasabah yang berkeinginan
merencanakan ibadah qurban secara teratur stiap tahunnya.
Pembelian hewan qurban dan penyalurannya dapat dipercayakan
ke Bank.
4. Produk Penghimpunan Dana BPRS Harta Insan Karimah
a) Murabahah (Jual Beli)
b) Istishna’ (Pesanan)
c) Musyarakah (Bagi Hasil)
d) Mudharabah (Bagi Hasil)
e) Ijarah (Sewa)
f) Ijarah Muntahiyyah Bit Tamlik
B. Hasil Penelitian
1. Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan CAMEL
a) Capital (Permodalan)
Semakin tinggi nilai CAR berarti semakin tinggi modal sendiri
untuk membiayai aktiva produktif dan semakin rendah biaya yang
dikeluarkan oleh bank. Adanya penurunan CAR disebabkan oleh
penurunan modal terhadap kenaikan ATMR.
Tabel 4.1 Rasio CAR
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 14% 1
2 2014 14,85% 1
3 2015 14% 1
4 2016 16,90% 1
5 2017 15,93% 1
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rasio
permodalan BPRS Harta Insan Karimah selama lima tahun 2013-2017
secara berturut-turut adalah 14%, 14,85%, 14%, 16,90%, 15,93%.
46
Dilihat bahwa rasio CAR BPRS Harta Insan Karimah fluktuatif dari
tahun ke tahun. Penurunan terjadi pada tahun 2015 dimana rasio CAR
sebesar 14% namun pada tahun 2016 BPRS Harta Insan Karimah
mampu meningkatkan kecukupan penyediaan modal, walaupun terjadi
fluktuatif dari tahun ke tahun rasio CAR BPRS Harta Insan Karimah
berada pada KPMM ≥ 12% sehingga rasio permodalannya dapat
dikategorikan sangat sehat serta menunjukkan bahwa kemampuan
BPRS Harta Insan Karimah dalam menyerap kerugian dan mengelola
kecukupan permodalannya dengan baik.
Berdasarkan tabel 4.1 peringkat kesehatan BPRS Harta Insan
Karimah dilihat dari permodalannya memperoleh peringkat 1 yang
artinya mendapatkan predikat sanagt baik, karena rasio CAR melebihi
standar minimal Bank Indonesia yaitu 8%.
b) Kualitas Aset
Tabel 4.2 Kualitas Aset
No Tahun Rasio
1 2013 0,48%
2 2014 0,5%
3 2015 0,5%
4 2016 1,3%
5 2017 1,7%
Dari hasil perhitungan rasio KAP dapat dilihat bahwa rasio KAP semakin
tahun semakin naik, hal ini menunjukkan bahwa semakin besar rasio KAP maka
semakin tidak sehat bagi BPRS. Hal ini karena semakin besar APYD tidak
disertai kenaikan total aktiva produktif sehingga manajemen harus dapat mengkaji
ulang kembali terhadap pemberian kredit terhadap nasabahnya. BPRS Harta Insan
Karimah mampu menjaga rasio KAP dibawah 10,35% sehingga berdasarkan
kriteria penilaian rasio KAP dapat dikategorikan dalam kelompok sangat sehat.
Besarnya rasio KAP dibawah 10,35% yang diperoleh BPRS Harta Insan Karimah
menunjukkan bahwa BPRS memiliki aktiva produktif bermasalah yang relatif
kecil. Karena semakin kecil rasio KAP, maka semakin besar tingkat kemungkinan
47
diterimanya kembali dana yang ditanamkan. Oleh karena itu, nilai kredit dibatasi
maksimum 100 maka nilai rasio BPRS Harta Insan Karimah pada tahun 2013-
2017 diakui sebagai 100, karena angka ini kreditnya lebih dari nilai maksimum
yang telah ditentukan maka bobot presentasi sejumlah 25%.
c) Earning (Rentabilitas)
Tabel 4.3 ROA
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 4,30% 1
2 2014 4,30% 1
3 2015 4,80% 1
4 2016 3,50% 1
5 2017 -3,38% 5
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rasio ROA BPRS Harta Insan
Karimah selama lima tahun 2013-2017 secara berturut-turut adalah 4,30%, 4,30%,
4,80%, 3,50%, -3,38%. Dilihat bahwa pada tahun 2013 dan 2014 nilai ROA
dalam kondisi stabil sebesar 4,30%. Pada tahun 2015 nilai ROA naik sebesar
0,5% menjadi 4,80% dan turun 1,3% pada tahun 2016. Namun dilihat dari tahun
2013-2016 nilai ROA dinilai sangat sehat karena melebihi dari standar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia, sedangkan pada tahun 2017 mengalami
penurunan yang cukup drastis sebesar 0,12% ini menunjukkan bahwa rasio ROA
berada poisi yang tidak sehat karena kurang dari penilaian yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
Tabel 4.4 Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 21% 1
2 2014 20% 1
3 2015 19% 1
4 2016 18,9% 1
5 2017 22,2% 1
Berdasarkan hasil perhitungan nilai BOPO BPRS Harta Insan Karimah
selama lima tahun periode 2013-2017 secara berturut-turut adalah 21%, 20%,
48
19%, 18,9%, 22,2%. Dari data diatas dapat dilihat bahwa nilai BOPO menurun
setiap tahunnya dari tahun 2013 hingga tahun 2016 namun pada tahun 2017 BPRS
Harta Insan Karimah mampu meningkatkan kecukupan penyedian modalnya,
walaupun terjadi penurunan BOPO setiap tahunnya nilai BOPO BPRS Harta
Insan Karimah berada pada interval BOPO < 94% sehingga biaya operasional dan
pendapatan operasionalnya dapat dikategorikan sangat sehat serta menunjukkan
bahwa kemampuan BPRS Harta Insan Karimah dalam melakukan kegiatan
operasinya dengan baik.
d) Likuiditas
Tabel 4.5 Financing to Deposit Ratio
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 116,70% 4
2 2014 105,90% 4
3 2015 97,70% 3
4 2016 99,10% 3
5 2017 88,12% 3
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rasio FDR BPRS Harta Insan
Karimah selama lima tahun 2013-2017 penurunan dari tahun ke tahun. Walaupun
penurunan terjadi selama lima tahun nilai rasio FDR masih berada melebihi nilai
standar yang sudah ditetapkan. Jumlah kredit yang diberikan semakin tinggi
daripada jumlah dana yang diterima sehingga perlu diperhatikan untuk
memberikan kredit terhadap nasabahah. Rasio FDR BPRS Harta Insan Karimah
berada pada tingkat peringkat 4 pada tahun 2013-2014 namun pada tahun 2015-
2017 rasio FDR mengalami penurunan, namun angka ini berada di posisi yang
cukup baik karena berada di peringkat 3 dapat dikategorikan cukup sehat.
2. Penilaian Kinerja Keuangan Menggunakan REC
a) Risk Profile
o Non Performing Financing (NPF)
49
Rasio NPF ini diperoleh dari pembiayaan bermasalah yaitu
pembiayaan kepada pihak ketiga (bukan bank) dibagi dengan total
pembiayaan kepada pihak ketiga (bukan bank).
Tabel 4.6 Non Performing Financing (NPF)
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 3,69 1
2 2014 4,20 1
3 2015 3,26 1
4 2016 5,62 1
5 2017 29,58 5
Berdasarkan perhitungan NPF yang yang menunjukkan bahwa dari tahun
2013-2016 NPF BPRS Harta Insan Karimah berada dibawah nilai yang ditentukan
oleh Bank Indonesia yaitu pada Peringkat Komposit-1 (PK-1). Kenaikan tertinggi
berada pada tahun 2017 cukup tinggi yaitu sebesar 29,58% dengan (PK- 5).
Semakin tinggi nilai NPF maka semakin tinggi tunggakan kredit yang dapat
menurunkan pendapatan. Namun nilai NPF BPRS Harta Insan Karimah
dinyatakan sangat sehat karena nilai NPF dibawah standar dari 11% yang sudah
ditetapkan BI.
o Financing to Deposit Ratio (FDR)
Rasio FDR ini digunakan untuk menilai likuiditas dengan cara
membandingkan antara jumlah pembiayaan yang diberikan oleh
bank dan dana pihak ketiga.
Tabel 4.7 Financing to Deposit Ratio (FDR)
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 116,70 4
2 2014 105,90 4
3 2015 97,70 3
4 2016 99,10 3
5 2017 88,12 3
50
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa rasio FDR BPRS Harta Insan
Karimah secara tahun ke tahun menurun yaitu 116,70%, 105,90%, 97,70%,
99,10%, 88,12%. Namun pada tahun 2016 rasio FDR meningkat sebesar 1,4%.
Rasio FDR BPRS Harta Insan Karimah berada di tingkat peringkat 4 pada tahun
2013-2014 namun pada tahun 2015-2017 rasio FDR berada di posisi yang cukup
baik karena berada di peringkat 3.
b) Earning (Rentabilitas)
Rasio ROA digunakan untuk mengukur kemampuan bank
memperoleh laba sebelum pajak. Semakin besar nilai ROA maka
semakin besar pula keuntungan yang dicapai oleh bank.
o Return On Asset (ROA)
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 4,30% 1
2 2014 4,30% 1
3 2015 4,80% 1
4 2016 3,50% 1
5 2017 -3,38% 5
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa pada tahun 2013 dan 2014
nilai ROA dalam kondisi stabil sebesar 4,30%. Pada tahun 2015 nilai ROA naik
sebesar 0,5% menjadi 4,80% dan turun 1,3% pada tahun 2016. Namun dilihat dari
tahun 2013-2016 nilai ROA dinilai sangat sehat karena melebihi dari standar yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia, sedangkan pada tahun 2017 mengalami
penurunan yang cukup drastis sebesar 0,12% ini menunjukkan bahwa rasio ROA
berada poisi yang tidak sehat karena kurang dari penilaian yang ditetapkan oleh
Bank Indonesia.
o Return On Equity (ROE)
4.8 Return On Equity (ROE)
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 35,70% 1
51
2 2014 32,80% 1
3 2015 40,60% 1
4 2016 22,90% 1
5 2017 -29,05% 5
Berdasarkan tabel diatas menunjukan bahwa dari tahun 2013 sampai dengan
tahun 2017 nilai ROE BPRS Harta Insan Karimah berubah secara penurunan.
Peningkatan ROE tertinggi selama periode terjadi pada tahun 2015 dimana nilai
ROE sebesar 40,60%, sedangkan penurunan drastis terjadi pada tahun 2017
dengan nilai sebesar -29,05%. Peringkat komposit ROE dari tahun 2013-2016
dinilai sangat sehat karena melebihi dari kriteria penilaian yang ditetapkan oleh BI
yaitu 1,2%, sedangkan pada tahun 2017 mengalami penurunan ROE yang sangat
drastis pada tahun 2017 diketahui nilai ROE adalah -52.4% ini menunjukan
bahwa rasio ROE berada pada posisi yang tidak sehat karena berada kurang dari
nilai yang ditetapkan oleh BI.
c) Capital (Permodalan)
Capital (Permodalan)
No Tahun Rasio Peringkat
1 2013 14% 1
2 2014 14,85% 1
3 2015 14% 1
4 2016 16,90% 1
5 2017 15,93% 1
Berdasarkan tabel diatas rasio CAR pada tahun 2013 sampai dengan tahun
2017 bahwa BPRS Harta Insan Karimah memiliki nilai CAR diatas batas minimal
yaitu 8%. Dengan ini menunjukkan bahwa modal yang dimiliki oleh bank dapat
menutupi penurunan aktiva sebagai akibat dari kerugian yang disebabkan oleh aktiva
meskipun pada tahun 2013 hingga tahun 2015 nilai CAR bank cenderung semakin
menurun. Penurunan CAR terjadi sebagai akibat dari peningkatan jumlah ATMR
yang lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan total modal, namun pada tahun
52
2016 bank mampu meningkatkan rasio pemodalannya hingga 16,90%. CAR terjadi
akibat peningkatan jumlah modal yang lebih tinggi dibandingkan dengan
peningkatan jumlah ATMR. Namun pada tahun 2017 CAR mengalami penurunan
sebesar 0,97%.
Nilai rasio CAR BPRS Harta Insan Karimah pada tahun 2013 sampai dengan
2017 menunjukkan bahwa nilai kredit CAR lebih besar dibandingkan dengan batas
minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Maka rasio yang dicapai oleh BPRS
Harta Insan Karimah dikategorikan sangat sehat. Dimana indikator sangat sehat
menunjukan bahwa semakin besar nilai rasio CAR yang dimiliki bank maka akan
semakin baik karena bank mampu menyediakan modal dalam jumlah besar sehingga
dapat memenuhi kewajiban yang dimilikinya, baik dalam mendanai kegiatan
operasional maupun untuk menghadapi risiko yang mungkin akan terjadi.
53
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis dan penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
perbandingan dengan menggunakan metode CAMEL dan REC pada BPRS Harta
Insan Karimah periode 2013-2017 adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan analisis metode CAMEL: hasil penilaian Risk Profile BPRS
Harta Insan Karimah dengan menggunakan 2 indikator yaitu faktor risiko
kredit dengan menggunakan rasio NPF dan risiko likuiditas dengan rasio
FDR selama tahun 2013-2017 berada dalam kondisi yang sehat. Terbukti
dengan nilai NPF selama tahun 2013-2017 adalah 3,69%, 4,20%, 3,26%,
5,62%, 29,58% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Sedangkan nilai
FDR BPRS Harta Insan Karimah selama tahun 2013-2017 adalah
116,70%, 105,90%, 97,70%, 99,10%, 88,12% berada dalam kondisi yang
cukup sehat. Hasil penilaian Earning BPRS Harta Insan Karimah dengan
menggunakan 2 indikator yaitu faktor ROA dan ROE selama tahun 2013-
2017 berada dalam kondisi yang sehat. Terbukti dengan nilai ROA selama
tahun 2013-2017 adalah 4,30%, 4,30%, 4,80%, 3,50%, -3,38% berada
dalam kondisi yang sangat sehat. Sedangkan nilai ROE BPRS Harta Insan
Karimah selama tahun 2013-2017 adalah 35,70%, 32,80%, 40,60%,
22,90%, -29,05% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Niali ROA dan
ROE yang diperoleh BPRS Harta Insan Karimah telah berhasil mampu
menghasilkan profitabilitas. Hasil penilaian Capital BPRS Harta Insan
Karimah selama tahun 2013-2017 berada dalam kondisi yang sangat sehat.
Terbukti dengan nilai CAR selama tahun 2013-2017 adalah 14%, 14,85%,
14%, 16,90%, 15,93% berada dalam kondisi yang sangat sehat. Nilai CAR
tersebut berada di atas standar minimal CAR yang telah ditetapkan oleh BI
serta hal ini menunjukkan bahwa BPRS Harta Insan Karimah mampu
mengelola permodalan dengan sangat baik.
54
2. Berdasarkan analisis metode REC: hasil penilaian Capital BPRS Harta
Insan Karimah selama tahun 2013-2017 berada dalam kondisi yang sangat
sehat. Terbukti dengan nilai CAR selama tahun 2013-2017 adalah 14%,
14,85%, 14%, 16,90%, 15,93% berada dalam kondisi yang sangat sehat.
Hasil penilaian Asset quality BPRS Harta Insan Karimah selama tahun
2013-2017 berada dalam kondisi yang sangat sehat. Terbukti dengan nilai
KAP selama tahun 2013-2017 adalah 0,488%, 0,5%, 0,5%, 1,3%, 1,7%
berada dalam kondisi yang sangat sehat. Besarnya rasio KAP dibawah
10,35% yang diperoleh BPRS Harta Insan Karimah menunjukkan bahwa
BPRS memiliki aktiva produktif bermasalah yang relatif kecil. Hasil
penilaian Earning BPRS Harta Insan Karimah dengan menggunakan 2
indikator yaitu faktor ROA dan ROE selama tahun 2013-2017 berada
dalam kondisi yang sehat. Terbukti dengan nilai ROA selama tahun 2013-
2017 adalah 4,30%, 4,30%, 4,80%, 3,50%, -3,38% berada dalam kondisi
yang sangat sehat. Sedangkan nilai BOPO BPRS Harta Insan Karimah
selama tahun 2013-2017 adalah 21%, 20%, 19%, 18,9%, 22,2%. Nilai
BOPO BPRS Harta Insan Karimah berada pada interval BOPO<94%
dapat dikategorikan sangat sehat serta menunjukkan bahwa kemampuan
BPRS Harta Insan Karimah dalam melakukan kegiatan operasinya dengan
baik. Hasil penilaian Liquidity terbukti nilai FDR BPRS Harta Insan
Karimah selama tahun 2013-2017 berada dalam kondisi yang cukup sehat.
3. Berdasarkan hasil penelitian dengan CAMEL dan RGEC tidak mempunyai
perbedaan kinerja keuangan yang signifikan namun secara keseluruhan
faktor-faktor penilaian dapat dikatakan sangat baik dan nalisis
menggunakan RGEC lebih baik karena lebih adanya risiko dibandingkan
dengan CAMEL karena hanya laba.
B. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan melalui hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
55
1) Bagi BPRS Harta Insan Karimah, sebaiknya mengembangkan usahanya
dan meningkatkan lagi pengelolaan keuangan perusahaannya.
2) Bagi Peneliti Selanjutnya, diharapkan dapat mengukur kesehatan bank
dengan sensitivitas, manajemen dan Good Corporate Governance sehingga
dapat memberikan hasil yang lebih akurat.
C. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu: penelitian ini tidak mengukur
faktor penilaian Good Corporate Governance karena keterbatasan data.
56
DAFTAR PUSTAKA
Buku:
Amrin, Abdullah. 2009. Bisnis, Ekonomi, Asuransi dan Keuangan Syariah. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Antonio Syafi’I Muhammad. 2001. Bank Syariah: Dari Teori ke Praktek. Jakarta: Gema
Insan Press.
Bank Indonesia. 2011. Surat Edaran Kepada Semua Bank Umum No. 13/DPNP Tentang
Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia
Budisantoso, Totok dan Sigit Triandani. 2014. Bank dan Lembaga Keuangan Lain Edisi
Ketiga. Jakarta: Salemba Empat.
Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan
Publik serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana, Prenada Media Grup.
Dendawijaya, Lukman. 2005. Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.
Harahap, Sofyan Syafri. 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali
Pers.
Haryani, Iswi. 2010. Restrukturisasi dan Penghapusan Pembiayaan Macet. Jakarta: PT Elex
Media Komputindo.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan, PSAK No. 1 Penyajian
Laporan Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Ismail. 2011. Perbankan Syariah. Jakarta: Kencana.
Kasmir. 2002. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Edisi Keenam. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
57
Kasmir. 2004. Manajemen Perbankan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2013. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Kasmir. 2015. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kuncoro, Mudrajat dan Suhardjono. 2002. Manajemen Perbankan: Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta: BPFE.
Latumeirisa, Julius R. 1999. Mengenal Aspek-Aspek Bank Umum. Jakarta: Bumi Aksara.
Lewis K. Mervyn, dan Lativah M. Algaoud. 2003. Perbankan Syariah: Prinsip, Praktek,
Prospek. Jakarta: PT Serambi Ilmu Semesta.
Muhammas. 2005. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta: Medio.
Munawir. 1995. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
Prastowo Dwi, dan Rifka Juliaty. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Konsep dan Aplikasi.
Yogyakarta: Unit Penerbit & Percetakan AMP YKPN.
Rahardjo, Budi. 2001. Akuntansi dan Keuangan Untuk Manajer Non Keuangan. Edisi Satu.
Yogyakarta: Andi.
Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : dari Teori ke
Praktis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Samryn. 2015. Pengantar Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sawir, Agnes. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Jakarta: Afabeta.
Teguh, Muhammad. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT
Raja Grafindo Persada.
Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia. 2008. Jakarta: Ikatan Akuntansi Indonesia.
Peraturan Bank Indonesia No. 11/23/PBI/2009
58
Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate
Governance Bagi Bank Umum
Skripsi dan Jurnal:
Arrvida, Heidy. 2014. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan Pendekatan
RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital), (Studi Pada
PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk periode 2011-2013), Jurnal Administrasi Bisnis Vol.
13 No. 2 Agustus 2014, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya: Malang.
Astutik, Puji. 2014. Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Menurut Risk Based Bank Rating
terhadap Kinerja Keuangan (Studi pada Bank Umum Syariah di Indonesia), Jurnal
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Universitas Brawijaya: Malang.
Ismiwati, Dwi. 2009. Pengaruh FDR, CR, CAR, dan DPK Terhadap Tingkat Profitabilitas
Pada PT Bank Syariah Mandiri, Tbk Periode 2006-2008. Skripsi Ekonomi Islam UIN
Raden Fatah Palembang.
Minarrohman, Khisti. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank dengan Menggunakan
Pendekatan RGEC (Risk Profile, Good Corporate Governance, Earnings, Capital)
(Studi Pada PT. Bank Central Asia, Tbk Periode 2010-2012). Jurnal Fakultas Ilmu
Administrasi Universitas Brawijaya: Malang.
Sari, S.P. 2016. Seminar Manajemen Keuangan. Palembang: UIN Raden Fatah Palembang
Sartika Ayu. 2015. Analisis Kinerja Keuangan Pada Bank Tabungan Pensiunan Negara
Syariah Periode 2013-2014. Tugas Akhir D3 Perbankan Syariah UIN Raden Fatah
Palembang.
Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi, Program Sarjana Universitas
Sumatera Utara: Medan.
Sutardisa. 2013. Analisis Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Kualitas Laba Pada Bank
Umum Swasta Nasional Devisa Se-Indonesia (2008-2012). Skripsi Fakultas Ekonomi
Dan Bisnis Universitas Hasanudin: Makasar.
Website:
59
www.ojk.go.id, “Laporan Keuangan”
www.bprshik.co.id
Posisi Maret 2013
397,484
0
24,757,456
165,781,302
0
0
765,000
99,664,213
0
205,460
1,139,477
2,600,171
0
0
3,892,355
2,538,970
5,234,430
296,698,036
5,295,918
123,492
0
19,099,563
0
50,000
0
0
32,718,381
203,784,312
0
7,504,500
11,882,840
0
13,865,796
2,373,234
296,698,036
Nama
LAINNYA (55.82%)
NORAINI BAWAZIER (10.15%)
SURYATI BAWAZIER (9.97%)
M. JUSUF WIBISANA SE. AK. MEC. (9.09%)
OOM KOMALA (2.94%)
SUGENG SANTOSO (2.88%)
PT. INDUK HIK (2.64%)
WIYOTO SE. MM. (2.59%)
SUHARTATY (2.17%)
RUSHADI, H. DRS. AK (1.75%)
BUDI YUWONO
NORAINI BAWAZIER
KHOMSIYAH
KHUSNUL KHORIP
ALFI WIJAYA
KURNIAWAN
KH. M. MASYHOERI NAIM MA.
KARNAEN A. PERWATAATMADJA
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
17 Dewan Pengawas Syariah
18 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
14 Direksi
15 Direksi
16 Direksi
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
e. Saldo Laba(Rugi) 9,463,720
JUMLAH PASIVA 240,827,656
No Jabatan
b. Tambahan Modal Disetor 8,442,393
c. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0
d. Cadangan 6,146,390
b. Deposito Mudharabah 168,893,737
Ekuitas : 0
a. Modal Disetor 7,504,500
Modal Pinjaman 0
Dana Investasi Tidak Terikat : 0
a. Tabungan Mudharabah 23,998,286
Kewajiban Lain-Lain 15,302,123
Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 0
Pinjaman Subordinasi 50,000
Kewajiban Segera 922,992
Tabungan Wadiah 103,515
Kewajiban Kepada Bank Indonesia 0
Aktiva Lain-Lain 5,521,218
JUMLAH AKTIVA 240,827,656
PASIVA
Persediaan 0
Aktiva Tetap dan Inventaris 4,178,239
Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap -/- 2,063,927
Piutang Multijasa 89,617
Penyisihan Penghapusan Aktiva -/- 2,297,498
Aktiva Istishna' 0
Pembiayaan Musyarakah 72,596,151
Ijarah 0
Qardh 316,239
Piutang Salam 0
Piutang Istishna' 0
Pembiayaan Mudharabah 1,410,000
Penempatan Pada Bank Indonesia 0
Penempatan Pada Bank Lain 17,438,298
Piutang Murabahah 143,366,347
Pos-pos Posisi Maret 2012
AKTIVA
Kas 272,972
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananNeraca
Maret 2013
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2013
13,738,575
13,308,276
13,043,947
0
264,329
430,299
6,419,350
5,909,187
374,172
5,535,015
0
0
510,163
7,319,225
4,219,320
0
1,310,031
2,598,772
59,216
251,301
3,099,905
0
33,041
3,066,864
76,672
616,958
2,373,234
Nama
LAINNYA (55.82%)
NORAINI BAWAZIER (10.15%)
SURYATI BAWAZIER (9.97%)
M. JUSUF WIBISANA SE. AK. MEC. (9.09%)
OOM KOMALA (2.94%)
SUGENG SANTOSO (2.88%)
PT. INDUK HIK (2.64%)
WIYOTO SE. MM. (2.59%)
SUHARTATY (2.17%)
RUSHADI, H. DRS. AK (1.75%)
BUDI YUWONO
NORAINI BAWAZIER
KHOMSIYAH
KHUSNUL KHORIP
ALFI WIJAYA
KURNIAWAN
KH. M. MASYHOERI NAIM MA.
KARNAEN A. PERWATAATMADJA
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
17 Dewan Pengawas Syariah
18 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
14 Direksi
15 Direksi
16 Direksi
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
X. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 557,098
XI. LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 2,229,300
No Jabatan
VII. BEBAN NON OPERASIONAL 29,996
VIII. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 2,857,844
IX. ZAKAT 71,446
5. Lainnya 27,399
V. LABA (RUGI) OPERASIONAL (III - IV) 2,887,840
VI. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 0
2. Beban Administrasi dan Umum 1,026,519
3. Beban Personalia 2,548,625
4. Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 16,628
III. PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL (I - II) 6,507,011
IV. BEBAN OPERASIONAL 3,619,171
1. Bonus Titipan Wadiah 0
c. Lainnya 0
2. Bank Indonesia 0
3. Bank - bank lain 323,850
1. Pihak Ketiga Bukan Bank 5,153,539
a. Tabungan Mudharabah 320,055
b. Deposito Mudharabah 4,833,484
c. Dari Bank-Bank Lain di Indonesia 128,667
2. Pendapatan Operasional Lainnya 460,896
II. BAGI HASIL KEPADA PEMILIK DANA -/- 5,477,389
1. Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana 11,523,504
a. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 11,394,837
b. Dari Bank Indonesia 0
Pos-pos Posisi Maret 2012
LABA_RUGI
I. PENDAPATAN OPERASIONAL 11,984,400
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananLaba RugiMaret 2013
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2013
0
0
0
0
0
0
573,375
0
573,375
0
1,400,064
0
Nama
LAINNYA (55.82%)
NORAINI BAWAZIER (10.15%)
SURYATI BAWAZIER (9.97%)
M. JUSUF WIBISANA SE. AK. MEC. (9.09%)
OOM KOMALA (2.94%)
SUGENG SANTOSO (2.88%)
PT. INDUK HIK (2.64%)
WIYOTO SE. MM. (2.59%)
SUHARTATY (2.17%)
RUSHADI, H. DRS. AK (1.75%)
BUDI YUWONO
NORAINI BAWAZIER
KHOMSIYAH
KHUSNUL KHORIP
ALFI WIJAYA
KURNIAWAN
KH. M. MASYHOERI NAIM MA.
KARNAEN A. PERWATAATMADJA
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
17 Dewan Pengawas Syariah
18 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
14 Direksi
15 Direksi
16 Direksi
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
IV. AKTIVA PRODUKTIF YANG DIHAPUSBUKU 1,015,342
V. PENERUSAN DANA MUDHARABAH MUQAYYADAH (CHANELLING) 238,780
No Jabatan
a. Garansi (Kafalah) yang Diterima 0
b. Pendapatan yang Akan Diterima 201,864
c. Lainnya 0
a. Fasilitas Pembiayaan yang Belum Ditarik 0
b. Lainnya 156,860
III. TAGIHAN KONTINJENSI 201,864
a. Fasilitas Pembiayaan yang Diterima dan Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
II. KEWAJIBAN KOMITMEN 156,860
Pos-pos Posisi Maret 2012
KOMITMEN_KONTIJENSI
I. TAGIHAN KOMITMEN 0
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKomitmen dan Kontijensi
Maret 2013
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
L D Jumlah
23,617,524 0 23,617,524
161,565,902 428,406 167,126,239
160,220,965 428,406 165,781,302
0 0 0
0 0 0
205,460 0 205,460
1,139,477 0 1,139,477
96,118,772 0 100,429,213
665,000 0 765,000
95,453,772 0 99,664,213
0 0 0
281,302,198 428,406 291,172,976
0 0 0
3.69
1,406,510 12,309 2,359,324
1,412,306 60,296 2,600,171
14
117
4
36
Nama
LAINNYA (55.82%)
NORAINI BAWAZIER (10.15%)
SURYATI BAWAZIER (9.97%)
M. JUSUF WIBISANA SE. AK. MEC. (9.09%)
OOM KOMALA (2.94%)
SUGENG SANTOSO (2.88%)
PT. INDUK HIK (2.64%)
WIYOTO SE. MM. (2.59%)
SUHARTATY (2.17%)
RUSHADI, H. DRS. AK (1.75%)
BUDI YUWONO
NORAINI BAWAZIER
KHOMSIYAH
KHUSNUL KHORIP
ALFI WIJAYA
KURNIAWAN
KH. M. MASYHOERI NAIM MA.
KARNAEN A. PERWATAATMADJA
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
17 Dewan Pengawas Syariah
18 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
14 Direksi
15 Direksi
16 Direksi
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
13. ROE(%)
No Jabatan
11. FDR(%)
12. ROA(%)
9. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Telah Dibentuk 39,694 1,087,875
10. KPMM(%)
7. Rasio Non Performing Financing (NPF) (%)
8. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib dibentuk 4,274 936,231
5. Jumlah Aktiva Produktif 779,301 8,663,071
6. Aktiva Produktif Kepada Pihak Terkait 0 0
b. Musyarakah 5,500 4,204,941
4. Ijarah 0 0
3. Pembiayaan : 5,500 4,304,941
a. Mudharabah 0 100,000
d. Qardh 0 0
e. Piutang Multijasa 0 0
b. Piutang Salam 0 0
c. Piutang Istishna 0 0
2. Piutang : 773,801 4,358,130
a. Piutang Murabahah 773,801 4,358,130
Pos-pos KL M
1. Penempatan Pada Bank Lain 0 0
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKAP dan Informasi Lain
Maret 2013
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2014
540,932
0
30,856,763
195,229,025
0
0
665,000
115,106,775
0
262,009
1,619,891
2,527,462
0
0
13,030,381
3,030,632
5,522,735
357,275,417
8,586,468
168,856
0
13,530,556
0
50,000
0
0
41,179,461
249,232,181
0
14,413,800
11,022,070
0
16,363,339
2,728,686
357,275,417
Nama
PERORANGAN LAINYNA (53.55%)
NORAINI BAWAZIER (12.72%)
SURYATI BAWAZIER (12.56%)
M. JUSUF WIBISANA (7.15%)
WIYOTO (2.86%)
SUGENG SANTOSO (2.73%)
PT. INDUK HIK (2.47%)
OOM KOMALA (2.45%)
SUHARTATY (1.84%)
RUSHADI (1.67%)
Drs. ZAHRUL HADIPRABOWO
NORAINI BAWAZIER BSc
DR. KHOMSIYAH AK., MM.
ALFI WIJAYA (DLM PROSES)
KURNIAWAN
DR. KH. M. MASYHOERI NAIM
Drs. KARNAEN ANWAR PERWATAATMADJA, MPA.
*
*
*
17 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
14 Direksi
15 Direksi
16 Dewan Pengawas Syariah
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
e. Saldo Laba(Rugi) 2,373,234
JUMLAH PASIVA 296,698,036
No Jabatan
b. Tambahan Modal Disetor 11,882,840
c. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0
d. Cadangan 13,865,796
b. Deposito Mudharabah 203,784,312
Ekuitas : 0
a. Modal Disetor 7,504,500
Modal Pinjaman 0
Dana Investasi Tidak Terikat : 0
a. Tabungan Mudharabah 32,718,381
Kewajiban Lain-Lain 19,099,563
Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 0
Pinjaman Subordinasi 50,000
Kewajiban Segera 5,295,918
Tabungan Wadiah 123,492
Kewajiban Kepada Bank Indonesia 0
Aktiva Lain-Lain 5,234,430
JUMLAH AKTIVA 296,698,036
PASIVA
Persediaan 0
Aktiva Tetap dan Inventaris 3,892,355
Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap -/- 2,538,970
Piutang Multijasa 1,139,477
Penyisihan Penghapusan Aktiva -/- 2,600,171
Aktiva Istishna' 0
Pembiayaan Musyarakah 99,664,213
Ijarah 0
Qardh 205,460
Piutang Salam 0
Piutang Istishna' 0
Pembiayaan Mudharabah 765,000
Penempatan Pada Bank Indonesia 0
Penempatan Pada Bank Lain 24,757,456
Piutang Murabahah 165,781,302
Pos-pos Posisi Maret 2013
AKTIVA
Kas 397,484
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananNeraca
Maret 2014
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2014
16,221,034
16,141,886
15,741,908
0
399,978
79,148
7,549,619
7,301,279
468,385
6,832,894
0
0
248,340
8,671,415
4,893,089
0
1,486,882
3,007,563
84,252
314,392
3,778,326
0
46,790
3,731,536
93,288
909,562
2,728,686
Nama
PERORANGAN LAINYNA (53.55%)
NORAINI BAWAZIER (12.72%)
SURYATI BAWAZIER (12.56%)
M. JUSUF WIBISANA (7.15%)
WIYOTO (2.86%)
SUGENG SANTOSO (2.73%)
PT. INDUK HIK (2.47%)
OOM KOMALA (2.45%)
SUHARTATY (1.84%)
RUSHADI (1.67%)
Drs. ZAHRUL HADIPRABOWO
NORAINI BAWAZIER BSc
DR. KHOMSIYAH AK., MM.
ALFI WIJAYA (DLM PROSES)
KURNIAWAN
DR. KH. M. MASYHOERI NAIM
Drs. KARNAEN ANWAR PERWATAATMADJA, MPA.
*
*
*
Laporan Publikasi TriwulananLaba RugiMaret 2014
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Pos-pos Posisi Maret 2013
LABA_RUGI
I. PENDAPATAN OPERASIONAL 13,738,575
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
c. Dari Bank-Bank Lain di Indonesia 264,329
2. Pendapatan Operasional Lainnya 430,299
II. BAGI HASIL KEPADA PEMILIK DANA -/- 6,419,350
1. Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana 13,308,276
a. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 13,043,947
b. Dari Bank Indonesia 0
c. Lainnya 0
2. Bank Indonesia 0
3. Bank - bank lain 510,163
1. Pihak Ketiga Bukan Bank 5,909,187
a. Tabungan Mudharabah 374,172
b. Deposito Mudharabah 5,535,015
2. Beban Administrasi dan Umum 1,310,031
3. Beban Personalia 2,598,772
4. Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 59,216
III. PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL (I - II) 7,319,225
IV. BEBAN OPERASIONAL 4,219,320
1. Bonus Titipan Wadiah 0
VII. BEBAN NON OPERASIONAL 33,041
VIII. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 3,066,864
IX. ZAKAT 76,672
5. Lainnya 251,301
V. LABA (RUGI) OPERASIONAL (III - IV) 3,099,905
VI. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 0
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
X. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 616,958
XI. LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 2,373,234
No Jabatan
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
17 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
14 Direksi
15 Direksi
16 Dewan Pengawas Syariah
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2014
0
0
0
0
0
0
653,666
0
653,666
0
1,807,688
0
Nama
PERORANGAN LAINYNA (53.55%)
NORAINI BAWAZIER (12.72%)
SURYATI BAWAZIER (12.56%)
M. JUSUF WIBISANA (7.15%)
WIYOTO (2.86%)
SUGENG SANTOSO (2.73%)
PT. INDUK HIK (2.47%)
OOM KOMALA (2.45%)
SUHARTATY (1.84%)
RUSHADI (1.67%)
Drs. ZAHRUL HADIPRABOWO
NORAINI BAWAZIER BSc
DR. KHOMSIYAH AK., MM.
ALFI WIJAYA (DLM PROSES)
KURNIAWAN
DR. KH. M. MASYHOERI NAIM
Drs. KARNAEN ANWAR PERWATAATMADJA, MPA.
*
*
*
17 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
14 Direksi
15 Direksi
16 Dewan Pengawas Syariah
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
IV. AKTIVA PRODUKTIF YANG DIHAPUSBUKU 1,400,064
V. PENERUSAN DANA MUDHARABAH MUQAYYADAH (CHANELLING) 0
No Jabatan
a. Garansi (Kafalah) yang Diterima 0
b. Pendapatan yang Akan Diterima 573,375
c. Lainnya 0
a. Fasilitas Pembiayaan yang Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
III. TAGIHAN KONTINJENSI 573,375
a. Fasilitas Pembiayaan yang Diterima dan Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
II. KEWAJIBAN KOMITMEN 0
Pos-pos Posisi Maret 2013
KOMITMEN_KONTIJENSI
I. TAGIHAN KOMITMEN 0
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKomitmen dan Kontijensi
Maret 2014
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
L D Jumlah
29,233,943 0 29,233,943
191,095,479 477,896 197,110,925
189,256,839 434,636 195,229,025
0 0 0
0 0 0
260,134 1,875 262,009
1,578,506 41,385 1,619,891
108,660,564 0 115,771,775
665,000 0 665,000
107,995,564 0 115,106,775
0 0 0
328,989,986 477,896 342,116,643
0 0 0
4.20
1,644,949 37,258 2,527,166
1,541,802 73,100 2,527,462
15
106
4
33
Nama
PERORANGAN LAINYNA (53.55%)
NORAINI BAWAZIER (12.72%)
SURYATI BAWAZIER (12.56%)
M. JUSUF WIBISANA (7.15%)
WIYOTO (2.86%)
SUGENG SANTOSO (2.73%)
PT. INDUK HIK (2.47%)
OOM KOMALA (2.45%)
SUHARTATY (1.84%)
RUSHADI (1.67%)
Drs. ZAHRUL HADIPRABOWO
NORAINI BAWAZIER BSc
DR. KHOMSIYAH AK., MM.
ALFI WIJAYA (DLM PROSES)
KURNIAWAN
DR. KH. M. MASYHOERI NAIM
Drs. KARNAEN ANWAR PERWATAATMADJA, MPA.
*
*
*
17 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
14 Direksi
15 Direksi
16 Dewan Pengawas Syariah
11 Dewan Komisaris
12 Dewan Komisaris
13 Dewan Komisaris
9 Pemegang Saham
10 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
6 Pemegang Saham
7 Pemegang Saham
8 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
5 Pemegang Saham
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
13. ROE(%)
No Jabatan
11. FDR(%)
12. ROA(%)
9. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Telah Dibentuk 1,571 910,989
10. KPMM(%)
7. Rasio Non Performing Financing (NPF) (%)
8. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib dibentuk 791 844,168
5. Jumlah Aktiva Produktif 133,721 12,515,040
6. Aktiva Produktif Kepada Pihak Terkait 0 0
b. Musyarakah 0 7,111,211
4. Ijarah 0 0
3. Pembiayaan : 0 7,111,211
a. Mudharabah 0 0
d. Qardh 0 0
e. Piutang Multijasa 0 0
b. Piutang Salam 0 0
c. Piutang Istishna 0 0
2. Piutang : 133,721 5,403,829
a. Piutang Murabahah 133,721 5,403,829
Pos-pos KL M
1. Penempatan Pada Bank Lain 0 0
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKAP dan Informasi Lain
Maret 2014
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2015
944,874
0
66,547,315
210,356,727
0
0
665,000
149,977,263
0
126,764
305,536
2,549,795
0
0
13,818,064
3,604,130
5,677,363
442,264,981
14,354,338
341,881
0
16,933,947
0
50,000
0
0
58,592,642
303,810,177
0
14,413,800
15,584,200
0
15,000,000
3,183,996
442,264,981
Nama
Perorangan Lainnya (71.46%)
Noraini Bawazier BSc (13.27%)
Suryati Bawazier (13.07%)
Perseroan (2.20%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, BSc
DR. Khomsiyah AK.MM.
Alfi Wijaya, SE. MM
Imam Nimatullah LC. SEI.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, MPA
*
*
*
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananNeraca
Maret 2015
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Penempatan Pada Bank Indonesia 0
Penempatan Pada Bank Lain 30,856,763
Piutang Murabahah 195,229,025
Pos-pos Posisi Maret 2014
AKTIVA
Kas 540,932
Pembiayaan Musyarakah 115,106,775
Ijarah 0
Qardh 262,009
Piutang Salam 0
Piutang Istishna' 0
Pembiayaan Mudharabah 665,000
Persediaan 0
Aktiva Tetap dan Inventaris 13,030,381
Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap -/- 3,030,632
Piutang Multijasa 1,619,891
Penyisihan Penghapusan Aktiva -/- 2,527,462
Aktiva Istishna' 0
Kewajiban Segera 8,586,468
Tabungan Wadiah 168,856
Kewajiban Kepada Bank Indonesia 0
Aktiva Lain-Lain 5,522,735
JUMLAH AKTIVA 357,275,417
PASIVA
Modal Pinjaman 0
Dana Investasi Tidak Terikat : 0
a. Tabungan Mudharabah 41,179,461
Kewajiban Lain-Lain 13,530,556
Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 0
Pinjaman Subordinasi 50,000
b. Tambahan Modal Disetor 11,022,070
c. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0
d. Cadangan 16,363,339
b. Deposito Mudharabah 249,232,181
Ekuitas : 0
a. Modal Disetor 14,413,800
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
e. Saldo Laba(Rugi) 2,728,686
JUMLAH PASIVA 357,275,417
No Jabatan
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
11 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2015
19,126,861
18,790,113
18,097,453
0
692,660
336,748
9,193,679
8,849,257
613,650
8,235,607
0
0
344,422
9,933,182
5,505,631
0
1,752,235
3,234,411
284,254
234,731
4,427,551
0
73,369
4,354,182
108,854
1,061,332
3,183,996
Nama
Perorangan Lainnya (71.46%)
Noraini Bawazier BSc (13.27%)
Suryati Bawazier (13.07%)
Perseroan (2.20%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, BSc
DR. Khomsiyah AK.MM.
Alfi Wijaya, SE. MM
Imam Nimatullah LC. SEI.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, MPA
*
*
*
Laporan Publikasi TriwulananLaba RugiMaret 2015
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Pos-pos Posisi Maret 2014
LABA_RUGI
I. PENDAPATAN OPERASIONAL 16,221,034
1. Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana 16,141,886
a. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 15,741,908
b. Dari Bank Indonesia 0
c. Dari Bank-Bank Lain di Indonesia 399,978
2. Pendapatan Operasional Lainnya 79,148
II. BAGI HASIL KEPADA PEMILIK DANA -/- 7,549,619
1. Pihak Ketiga Bukan Bank 7,301,279
a. Tabungan Mudharabah 468,385
b. Deposito Mudharabah 6,832,894
c. Lainnya 0
2. Bank Indonesia 0
3. Bank - bank lain 248,340
III. PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL (I - II) 8,671,415
IV. BEBAN OPERASIONAL 4,893,089
1. Bonus Titipan Wadiah 0
2. Beban Administrasi dan Umum 1,486,882
3. Beban Personalia 3,007,563
4. Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 84,252
5. Lainnya 314,392
V. LABA (RUGI) OPERASIONAL (III - IV) 3,778,326
VI. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 0
VII. BEBAN NON OPERASIONAL 46,790
VIII. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 3,731,536
IX. ZAKAT 93,288
X. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 909,562
XI. LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 2,728,686
No Jabatan
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
11 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2015
0
0
0
0
0
0
886,927
0
886,927
0
2,305,241
0
Nama
Perorangan Lainnya (71.46%)
Noraini Bawazier BSc (13.27%)
Suryati Bawazier (13.07%)
Perseroan (2.20%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, BSc
DR. Khomsiyah AK.MM.
Alfi Wijaya, SE. MM
Imam Nimatullah LC. SEI.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, MPA
*
*
*
11 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
IV. AKTIVA PRODUKTIF YANG DIHAPUSBUKU 1,807,688
V. PENERUSAN DANA MUDHARABAH MUQAYYADAH (CHANELLING) 0
No Jabatan
a. Garansi (Kafalah) yang Diterima 0
b. Pendapatan yang Akan Diterima 653,666
c. Lainnya 0
a. Fasilitas Pembiayaan yang Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
III. TAGIHAN KONTINJENSI 653,666
a. Fasilitas Pembiayaan yang Diterima dan Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
II. KEWAJIBAN KOMITMEN 0
Pos-pos Posisi Maret 2014
KOMITMEN_KONTIJENSI
I. TAGIHAN KOMITMEN 0
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKomitmen dan Kontijensi
Maret 2015
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
L D Jumlah
62,656,193 0 62,656,193
205,134,842 620,242 210,789,027
204,732,882 612,328 210,356,727
0 0 0
0 0 0
115,019 7,914 126,764
286,941 0 305,536
144,510,087 9,981 150,642,263
665,000 0 665,000
143,845,087 9,981 149,977,263
0 0 0
412,301,122 630,223 424,087,483
0 0 0
3.26
2,061,505 173,709 4,760,727
1,893,893 75,629 2,549,795
14
98
5
41
Nama
Perorangan Lainnya (71.46%)
Noraini Bawazier BSc (13.27%)
Suryati Bawazier (13.07%)
Perseroan (2.20%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, BSc
DR. Khomsiyah AK.MM.
Alfi Wijaya, SE. MM
Imam Nimatullah LC. SEI.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, MPA
*
*
*
11 Dewan Pengawas Syariah
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
13. ROE(%)
No Jabatan
11. FDR(%)
12. ROA(%)
9. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Telah Dibentuk 88,439 491,834
10. KPMM(%)
7. Rasio Non Performing Financing (NPF) (%)
8. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib dibentuk 36,687 2,488,826
5. Jumlah Aktiva Produktif 1,692,938 9,463,200
6. Aktiva Produktif Kepada Pihak Terkait 0 0
b. Musyarakah 0 6,122,195
4. Ijarah 0 0
3. Pembiayaan : 0 6,122,195
a. Mudharabah 0 0
d. Qardh 3,831 0
e. Piutang Multijasa 0 18,595
b. Piutang Salam 0 0
c. Piutang Istishna 0 0
2. Piutang : 1,692,938 3,341,005
a. Piutang Murabahah 1,689,107 3,322,410
Pos-pos KL M
1. Penempatan Pada Bank Lain 0 0
Harta Insan Karimah
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKAP dan Informasi Lain
Maret 2015
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2016
1,403,933
0
68,949,207
214,124,147
0
0
1,450,000
185,393,700
0
118,637
969,558
6,354,903
0
0
14,291,816
4,081,370
7,632,825
483,897,550
1,237,305
4,684,918
0
15,691,226
0
0
0
0
49,113,265
346,845,243
0
24,192,900
20,227,768
0
9,000,000
12,904,925
483,897,550
Nama
Perorangan Lainnya (70.23%)
Noraini Bawazier BSc (13.97%)
Suryati Bawazier (13.78%)
Perseroan (2.02%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, B.Sc.
DR. Khomsiyah, A.K., M.M.
Alfi Wijaya, S.E., M.M.
Iman Nimatullah, LC., S.E.I.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, M.P.A.
DR. Dede Abdul Fatah, M.Si
Muhammad Gunawan Yasni, S.E., M.M., CIFA
*
*
*
Laporan Publikasi TriwulananNeraca
Maret 2016
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Pos-pos Posisi Maret 2015
AKTIVA
Kas 944,874
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Piutang Salam 0
Piutang Istishna' 0
Pembiayaan Mudharabah 665,000
Penempatan Pada Bank Indonesia 0
Penempatan Pada Bank Lain 66,547,315
Piutang Murabahah 210,356,727
Piutang Multijasa 305,536
Penyisihan Penghapusan Aktiva -/- 9,161,064
Aktiva Istishna' 0
Pembiayaan Musyarakah 149,977,263
Ijarah 0
Qardh 126,764
Aktiva Lain-Lain 5,677,363
JUMLAH AKTIVA 435,653,712
PASIVA
Persediaan 0
Aktiva Tetap dan Inventaris 13,818,064
Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap -/- 3,604,130
Kewajiban Lain-Lain 16,933,947
Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 0
Pinjaman Subordinasi 50,000
Kewajiban Segera 14,354,338
Tabungan Wadiah 341,881
Kewajiban Kepada Bank Indonesia 0
b. Deposito Mudharabah 303,810,177
Ekuitas : 0
a. Modal Disetor 14,413,800
Modal Pinjaman 0
Dana Investasi Tidak Terikat : 0
a. Tabungan Mudharabah 58,592,642
e. Saldo Laba(Rugi) 1,572,727
JUMLAH PASIVA 435,653,712
No Jabatan
b. Tambahan Modal Disetor 15,584,200
c. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0
d. Cadangan 10,000,000
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
11 Dewan Pengawas Syariah
12 Dewan Pengawas Syariah
13 Dewan Pengawas Syariah
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2016
20,465,318
20,329,345
19,592,940
0
736,405
135,973
10,102,126
9,751,680
577,456
9,174,224
0
0
350,446
10,363,192
5,809,629
0
2,064,015
3,282,053
229,830
233,731
4,553,563
0
82,361
4,471,202
111,780
1,089,855
3,269,567
Nama
Perorangan Lainnya (70.23%)
Noraini Bawazier BSc (13.97%)
Suryati Bawazier (13.78%)
Perseroan (2.02%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, B.Sc.
DR. Khomsiyah, A.K., M.M.
Alfi Wijaya, S.E., M.M.
Iman Nimatullah, LC., S.E.I.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, M.P.A.
DR. Dede Abdul Fatah, M.Si
Muhammad Gunawan Yasni, S.E., M.M., CIFA
*
*
*
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananLaba RugiMaret 2016
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
1. Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana 18,790,113
a. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 18,097,453
b. Dari Bank Indonesia 0
Pos-pos Posisi Maret 2015
LABA_RUGI
I. PENDAPATAN OPERASIONAL 19,126,861
1. Pihak Ketiga Bukan Bank 8,849,257
a. Tabungan Mudharabah 613,650
b. Deposito Mudharabah 8,235,607
c. Dari Bank-Bank Lain di Indonesia 692,660
2. Pendapatan Operasional Lainnya 336,748
II. BAGI HASIL KEPADA PEMILIK DANA -/- 9,193,679
III. PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL (I - II) 9,933,182
IV. BEBAN OPERASIONAL 7,116,900
1. Bonus Titipan Wadiah 0
c. Lainnya 0
2. Bank Indonesia 0
3. Bank - bank lain 344,422
5. Lainnya 234,731
V. LABA (RUGI) OPERASIONAL (III - IV) 2,816,282
VI. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 0
2. Beban Administrasi dan Umum 1,752,235
3. Beban Personalia 3,234,411
4. Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 1,895,523
X. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 1,061,332
XI. LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 1,572,727
No Jabatan
VII. BEBAN NON OPERASIONAL 73,369
VIII. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 2,742,913
IX. ZAKAT 108,854
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
11 Dewan Pengawas Syariah
12 Dewan Pengawas Syariah
13 Dewan Pengawas Syariah
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2016
0
0
0
0
0
0
1,415,514
0
1,415,514
0
6,170,840
0
Nama
Perorangan Lainnya (70.23%)
Noraini Bawazier BSc (13.97%)
Suryati Bawazier (13.78%)
Perseroan (2.02%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, B.Sc.
DR. Khomsiyah, A.K., M.M.
Alfi Wijaya, S.E., M.M.
Iman Nimatullah, LC., S.E.I.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, M.P.A.
DR. Dede Abdul Fatah, M.Si
Muhammad Gunawan Yasni, S.E., M.M., CIFA
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
11 Dewan Pengawas Syariah
12 Dewan Pengawas Syariah
13 Dewan Pengawas Syariah
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
IV. AKTIVA PRODUKTIF YANG DIHAPUSBUKU 2,305,241
V. PENERUSAN DANA MUDHARABAH MUQAYYADAH (CHANELLING) 0
No Jabatan
a. Garansi (Kafalah) yang Diterima 0
b. Pendapatan yang Akan Diterima 886,927
c. Lainnya 0
a. Fasilitas Pembiayaan yang Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
III. TAGIHAN KONTINJENSI 886,927
a. Fasilitas Pembiayaan yang Diterima dan Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
II. KEWAJIBAN KOMITMEN 0
Pos-pos Posisi Maret 2015
KOMITMEN_KONTIJENSI
I. TAGIHAN KOMITMEN 0
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKomitmen dan Kontijensi
Maret 2016
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
L D Jumlah
66,203,758 0 66,203,758
202,346,919 740,022 215,212,342
201,270,468 740,022 214,124,147
0 0 0
0 0 0
106,893 0 118,637
969,558 0 969,558
177,119,104 17,355 186,843,700
1,450,000 0 1,450,000
175,669,104 17,355 185,393,700
0 0 0
445,669,781 757,377 468,259,800
0 0 0
5.62
2,228,348 33,412 6,688,206
1,957,425 33,412 6,354,903
17
99
3
23
Nama
Perorangan Lainnya (70.23%)
Noraini Bawazier BSc (13.97%)
Suryati Bawazier (13.78%)
Perseroan (2.02%)
Drs. Zahrul Hadiprabowo
Noraini Bawazier, B.Sc.
DR. Khomsiyah, A.K., M.M.
Alfi Wijaya, S.E., M.M.
Iman Nimatullah, LC., S.E.I.
Kurniawan
Drs. Karnaen A. Perwataatmadja, M.P.A.
DR. Dede Abdul Fatah, M.Si
Muhammad Gunawan Yasni, S.E., M.M., CIFA
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
11 Dewan Pengawas Syariah
12 Dewan Pengawas Syariah
13 Dewan Pengawas Syariah
8 Direksi
9 Direksi
10 Direksi
5 Dewan Komisaris
6 Dewan Komisaris
7 Dewan Komisaris
3 Pemegang Saham
4 Pemegang Saham
PENGURUS BANK
PEMILIK BANK
1 Pemegang Saham
2 Pemegang Saham
13. ROE(%)
No Jabatan
11. FDR(%)
12. ROA(%)
9. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Telah Dibentuk 14,339 4,349,727
10. KPMM(%)
7. Rasio Non Performing Financing (NPF) (%)
8. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib dibentuk 14,339 4,412,107
5. Jumlah Aktiva Produktif 1,270,421 20,562,221
6. Aktiva Produktif Kepada Pihak Terkait 0 0
b. Musyarakah 0 9,707,241
4. Ijarah 0 0
3. Pembiayaan : 0 9,707,241
a. Mudharabah 0 0
d. Qardh 0 11,744
e. Piutang Multijasa 0 0
b. Piutang Salam 0 0
c. Piutang Istishna 0 0
2. Piutang : 1,270,421 10,854,980
a. Piutang Murabahah 1,270,421 10,843,236
Pos-pos KL M
1. Penempatan Pada Bank Lain 0 0
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKAP dan Informasi Lain
Maret 2016
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2017
851,992
0
119,550,681
159,856,405
0
0
450,000
203,321,315
0
274,810
15,450,777
22,431,905
0
0
13,760,259
3,650,620
8,620,715
496,054,429
631,949
8,239,710
0
11,677,095
0
0
0
0
66,312,667
350,213,567
0
24,186,400
22,801,228
0
13,734,908
(1,743,095)
496,054,429
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
e. Saldo Laba(Rugi) 12,904,925
JUMLAH PASIVA 483,897,550
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
b. Tambahan Modal Disetor 20,227,768
c. Selisih Penilaian Kembali Aktiva Tetap 0
d. Cadangan 9,000,000
b. Deposito Mudharabah 346,845,243
Ekuitas : 0
a. Modal Disetor 24,192,900
Modal Pinjaman 0
Dana Investasi Tidak Terikat : 0
a. Tabungan Mudharabah 49,113,265
Kewajiban Lain-Lain 15,691,226
Pembiayaan/Pinjaman Yang Diterima 0
Pinjaman Subordinasi 0
Kewajiban Segera 1,237,305
Tabungan Wadiah 4,684,918
Kewajiban Kepada Bank Indonesia 0
Aktiva Lain-Lain 7,632,825
JUMLAH AKTIVA 483,897,550
PASIVA
Persediaan 0
Aktiva Tetap dan Inventaris 14,291,816
Akumulasi Penghapusan Aktiva Tetap -/- 4,081,370
Piutang Multijasa 969,558
Penyisihan Penghapusan Aktiva -/- 6,354,903
Aktiva Istishna' 0
Pembiayaan Musyarakah 185,393,700
Ijarah 0
Qardh 118,637
Piutang Salam 0
Piutang Istishna' 0
Pembiayaan Mudharabah 1,450,000
Penempatan Pada Bank Indonesia 0
Penempatan Pada Bank Lain 68,949,207
Piutang Murabahah 214,124,147
Pos-pos Posisi Maret 2016
AKTIVA
Kas 1,403,933
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananNeraca
Maret 2017
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2017
19,661,257
19,169,005
17,664,212
0
1,504,793
492,252
9,460,972
9,295,512
629,779
8,665,733
0
0
165,460
10,200,285
6,498,041
0
2,010,774
3,545,258
276,849
665,160
3,702,244
527,927
130,120
4,100,051
0
0
4,100,051
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
X. TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN 1,089,855
XI. LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 3,269,567
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
VII. BEBAN NON OPERASIONAL 82,361
VIII. LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK 4,471,202
IX. ZAKAT 111,780
5. Lainnya 233,731
V. LABA (RUGI) OPERASIONAL (III - IV) 4,553,563
VI. PENDAPATAN NON OPERASIONAL 0
2. Beban Administrasi dan Umum 2,064,015
3. Beban Personalia 3,282,053
4. Beban Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif 229,830
III. PENDAPATAN OPERASIONAL SETELAH DISTRIBUSI BAGI HASIL (I - II) 10,363,192
IV. BEBAN OPERASIONAL 5,809,629
1. Bonus Titipan Wadiah 0
c. Lainnya 0
2. Bank Indonesia 0
3. Bank - bank lain 350,446
1. Pihak Ketiga Bukan Bank 9,751,680
a. Tabungan Mudharabah 577,456
b. Deposito Mudharabah 9,174,224
c. Dari Bank-Bank Lain di Indonesia 736,405
2. Pendapatan Operasional Lainnya 135,973
II. BAGI HASIL KEPADA PEMILIK DANA -/- 10,102,126
1. Pendapatan Operasional dari Penyaluran Dana 20,329,345
a. Dari Pihak Ketiga Bukan Bank 19,592,940
b. Dari Bank Indonesia 0
Pos-pos Posisi Maret 2016
LABA_RUGI
I. PENDAPATAN OPERASIONAL 20,465,318
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananLaba RugiMaret 2017
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Posisi Maret 2017
0
0
0
0
0
0
2,893,784
0
2,893,784
0
8,525,835
0
*
*
*
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
IV. AKTIVA PRODUKTIF YANG DIHAPUSBUKU 6,170,840
V. PENERUSAN DANA MUDHARABAH MUQAYYADAH (CHANELLING) 0
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
a. Garansi (Kafalah) yang Diterima 0
b. Pendapatan yang Akan Diterima 1,415,514
c. Lainnya 0
a. Fasilitas Pembiayaan yang Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
III. TAGIHAN KONTINJENSI 1,415,514
a. Fasilitas Pembiayaan yang Diterima dan Belum Ditarik 0
b. Lainnya 0
II. KEWAJIBAN KOMITMEN 0
Pos-pos Posisi Maret 2016
KOMITMEN_KONTIJENSI
I. TAGIHAN KOMITMEN 0
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKomitmen dan Kontijensi
Maret 2017
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
L D Jumlah
118,434,152 0 118,434,152
151,805,691 3,277,367 175,581,992
136,170,394 3,277,367 159,856,405
0 0 0
0 0 0
262,334 0 274,810
15,372,963 0 15,450,777
115,318,851 1,631,774 203,771,315
0 0 450,000
115,318,851 1,631,774 203,321,315
0 0 0
385,558,694 4,909,141 497,787,459
0 0 0
29.58
1,927,793 492,536 22,287,813
2,709,416 497,661 22,431,905
16
88
(3)
(29)
*
*
* Bagi BPRS dengan total asset Rp.10 Milyar atau lebih wajib mencantumkan nama Kantor Akuntan Publik dan nama Akuntan Publik yang bertanggungjawab terhadap audit (partner in-charge
13. ROE(%)
Laporan Keuangan Publikasi ini belum diaudit
Laporan Keuangan Publikasi ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Direksi BPRS
11. FDR(%)
12. ROA(%)
9. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif yang Telah Dibentuk 44,152 19,180,676
10. KPMM(%)
7. Rasio Non Performing Financing (NPF) (%)
8. Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif Wajib dibentuk 103,860 19,763,624
5. Jumlah Aktiva Produktif 27,817,603 79,502,021
6. Aktiva Produktif Kepada Pihak Terkait 0 0
b. Musyarakah 20,942,967 65,427,723
4. Ijarah 0 0
3. Pembiayaan : 20,942,967 65,877,723
a. Mudharabah 0 450,000
d. Qardh 732 11,744
e. Piutang Multijasa 77,814 0
b. Piutang Salam 0 0
c. Piutang Istishna 0 0
2. Piutang : 6,874,636 13,624,298
a. Piutang Murabahah 6,796,090 13,612,554
Pos-pos KL M
1. Penempatan Pada Bank Lain 0 0
UNAUDITED BY OTORITAS JASA KEUANGAN
Ribuan Rp.
Laporan Publikasi TriwulananKAP dan Informasi Lain
Maret 2017
PT BPRS Harta Insan KarimahJALAN CILEDUG RAYA NO 88D
Hal: 1/ 1
Top Related