ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Sangsang Lusiani Supriyanti
NIM: 151134060
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2019
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PERSEMBAHAN
Saya persembahkan karya ini kepada:
Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menyertai segala usaha saya dalam
menyelesaikan tugas akhir ini dan menjadikan segala kehendaknya sesuai dengan
rencana-Nya.
Untuk kedua orang tuaku bapak Suparjo dan Ibu Mursinah yang selalu
memberikan doa, dukungan, motivasi, mencurahkan kasih sayang dan dukungan
serta kesabaran dalam membimbingku.
Kakak ku Supriyanti, Etin, Slamet, Agus, Yuri dan adikku Yoga, Tata dan Kinan
yang selalu memberikan semangat, doa, dan dukungan.
Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd., dan Ibu Brigitta Erlita Tri
Anggadewi, M.psi yang telah membimbing, mendampingi, dan memberikan
motivasi saya selama menyusun tugas akhir ini.
Sahabat saya Widya Widinia Ulfa yang telah membantu saya dalam melakukan
penelitian.
Sahabat saya seperjuangan payung Bernadeta Ika Meilianawati dan Putri
Nugraheni Wijayanti yang selalu memberikan semangat, bantuan dan motivasi
dalam kesulitan yang saya hadapi.
Keluarga besar civitas akademika Universitas Sanata Dharma khususnya PGSD
yang menjadi tempat dimana saya belajar dan berproses.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
v
MOTTO
Waktumu terbatas. Jangan menyia-nyiakannya dengan menjalani hidup orang
lain.
- Steve Jobs –
Jadi yoga tidak selalu melakukan tapa, brata, dan semadhi, yoga dapat berarti pula
melakukan pekerjaan /kewajiban yang seimbang dalam menjalankan kehidupan
kita masing-masing, terlepas dari keberhasilan ataupun kegagalan, kita tetap harus
berusaha dan berjuang untuk melakukan kewajiban atau pekerjaan tersebut.
- Bagawa Gita2.48 –
Menjadi diri sendiri di dunia yang tanpa henti-hentinya berusaha akan mengubah
ku dalam pencapaian yang terhebat.
- Sangsang Lusiani Supriyanti –
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
ABSTRAK
ANALISIS KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI
PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS V
(STUDI KASUS DI SALAH SATU SD SWASTA DI
KABUPATEN SLEMAN YOGYAKARTA)
Sangsang Lusiani Supriyanti
Universitas Sanata Dharma
2019
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah guru sudah menyusun
perencanaan pembelajaran tematik yang memuat indikator keterampilan berpikir
tingkat tinggi; (2) apakah guru sudah menerapkan kegiatan pembelajaran yang
mengarah pada keterampilan berpikir tingkat tinggi; dan (3) apakah pelaksanaan
penilaian kelas pada penilaian tengah semester telah mengarah pada pengukuran
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif
dengan desain penelitian studi kasus. Subyek penelitian ini adalah guru kelas V
yang menyusun perencanaan pelaksanaan pembelajaran dan menerapakan
pelaksanaan pembelajaran. Data dikumpulkan menggunakan teknik kuesioner,
observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) RPP yang dibuat oleh guru sudah
memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi;(2) Guru mampu
menerapkan kegiatan pembelajaran yang memuat keterampilan berpikir tingkat
tinggi;(3) Penilaian kelas berupa PTS (Penilaian Tengah Semester) dinyatakan
sudah mengarah pada pengukuran keterampilan berpikir tingkat tinggi.
Kata kunci: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Pelaksanaan Pembelajaran
Keterampilan berpikir tingkat tinggi, Pelaksanaan penilaian kelas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
ABSTRACT
ANALYSIS OF HIGH LEVEL THINKING SKILLS ON
THEMATIC LEARNING IN CLASS V
(CASE STUDY IN ONE OF THE PRIVATE ELEMENTARY
SCHOOLS IN SLEMAN YOGYAKARTA DISTRICT)
Sangsang Lusiani Supriyanti
Sanata Dharma University
2019
This study aims to find out: (1) whether the teacher has compiled a thematic
learning plan that contains indicators of high-level thinking skills; (2) whether the
teacher has implemented learning activities that lead to high-level thinking skills;
and (3) whether the implementation of class assessments at midterm assessments
has led to the measurement of high-level thinking skills. This research is a
qualitative research with case study research design. The subjects of this study were
the fifth grade teachers who arranged the implementation of learning planning and
applied the implementation of learning. Data were collected using questionnaire,
observation, interview, and documentation techniques.
The results of the study show that: (1) the lesson plan prepared by the
teacher already contains indicators of high-level thinking skills; (2) the teacher is
able to apply learning activities that contain high-level thinking skills; (3) class
assessment in the form of PTS (Mid Semester Assessment) leads to the measurement
of high-level thinking skills.
Keywords: learning implementation plan (RPP), Learning Implementation, High-
level thinking skills, Implementation of class assessment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul : “Analisis Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran
Tematik Kelas V (Studi Kasus di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta).
Penulisan skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
gelar sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Selama proses penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang
telah membantu sehingga penulisan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr.Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.si. Selaku Dekan Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
2. Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. Sebagai Ketua Prodi PGSD.
3. Ibu Kintan Limiansih, M.Pd. Sebagai Wakaprodi PGSD.
4. Bapak Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. Sebagai dosen
pembimbing I skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing
dalam menyelesaikan skripsi.
5. Ibu Brigitta Erlita Tri Anggadewi, M.Psi. Sebagai dosen pembimbing II
skripsi yang telah memberikan waktunya untuk membimbing dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Segenap Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata
Dharma.
7. Ibu C.Mari Istanti, S.Pd. Selaku Kepala Sekolah di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta yang telah memberikan ijin kepada penulis
untuk melakukan penelitian.
8. Bapak Robetus Supriyana, S.Pd. Selaku wali kelas V atas kerjasama,
bantuan, dan informasi yang baik selama penulis melakukan penelitia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL…………………………………………………… i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………………………. ii
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………….. iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………………………………………... iv
ALAMAN MOTTO…………………………………………………... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………………………………... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS……………………
vii
ABSTRAK……………………………………………………………..... viii
ABSTRACT……………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR………………………………………………….. x
DAFTAR ISI……………………………………………………………. xii
DAFTAR TABEL………………………………………………………. xv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………… xvi
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………. xviii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang…………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………... 5
1.3 Tujuan Penelitian………………………………………………… 5
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………….. 5
1.5 Asumsi Penelitian………………………………………………... 6
1.6 Definisi Operasional……………………………………………... 6
BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………… 8
2.1 Kajian Pustaka…………………………………………………… 8
2.1.1 Teori yang Mendukung…………………………………... 8
a Berpikir Tingkat Tinggi……………………………... 8
b Higher Order Thinking Skills…………………………… 11
c Kurikulum 2013……………………………………... 14
2.1.2 Hasil Penelitian yang Relevan……………………………. 24
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
2.1.3 Kerangka Berpikir………………………………………... 26
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………….. 28
3.1 Jenis Penelitian…………………………………………………… 28
3.2 Setting Penelitian………………………………………………… 28
3.2.1 Tempat Penelitian………………………………………... 29
3.2.2 Waktu Penelitian…………………………………………. 19
3.2.3 Subyek Penelitian………………………………………… 29
3.2.4 Obyek Penelitian…………………………………………. 29
3.3 Desain Penelitian………………………………………………… 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data……………………………………….. 30
3.4.1 Kuesioner………………………………………………..... 30
3.4.2 Observasi…………………………………………………. 31
3.4.3 Dokumentasi……………………………………………… 31
3.4.4 Wawancara……………………………………………….. 31
3.5 Instrumen Penelitian……………………………………………… 33
3.6 Kredibilitas dan Transferbilitas…………………………………... 44
3.7 Teknik Analisis Data……………………………………………... 45
3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……………………… 45
3.7.2 Implementasi Proses Pelaksanaan Pembelajaran…………. 45
3.7.3 Pelaksanaan Penilaian Kelas……………………………… 46
3.7.4 Skala Likert……………………………………………….. 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……………….. 49
4.1 Hasil Penelitian…………………………………………………… 49
4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di
Salah Satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta…………………..............................................
49
4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran di Salah Satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………...
51
4.1.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di Salah Satu SD Swasta
di Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………
63
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
4.2 Pembahasan……………………………………………………..... 77
4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di
Salah Satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta…
77
4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran di Salah Satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta…………………………...
80
4.2.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di Salah Satu SD Swasta
di Kabupaten Sleman Yogykarta………………………….
86
BAB V PENUTUP………………………………………………………. 91
5.1 Kesimpulan……………………………………………………….. 91
5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………... 91
5.3 Saran……………………………………………………………… 92
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………… 93
Lampiran………………………………………………………………… 96
Riwayat Penelitian………………………………………………………. 233
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Indikator guru dan siswa dalam pelaksanaan Pembelajaran…… 33
Tabel 3.2 Instrumen kuesioner siswa……………………………………... 33
Tabel 3.3 Instrumen kuesioner guru……………………………………… 35
Tabel 3.4 Indikator pedoman wawancara………………………………… 36
Tabel 3.5 Instrumen pedoman wawancara……………………………….. 37
Tabel 3.6 Indikator analisis pelaksanaan pada langkah-langkah
pembelajaran dalam RPP K13……………………………...
39
Tabel 3.7 Instrumen pedoman observasi…………………………………. 40
Tabel 3.8 Indikator analisis soal evaluasi dan RPP K13………………….. 42
Tabel 3.9 Instrumen KKO………………………………………………... 42
Tabel 3.10 Hasil interval indeks persepsi Skala Likert…………………… 48
Tabel 4.1 Hasil analisis indikator aspek kognitif perencanaan
pembelajaran tematik………………………………………
50
Tabel 4.2 Hasil analisis kuesioner siswa………………………………….. 53
Tabel 4.3 Hasil analisis kuesioner guru…………………………………... 55
Tabel 4.4 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran…………………….. 56
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Peta literature penelitian…………………………………….. 25
Gambar 2.2 Peta kerangka berpikir………………………………………. 27
Gambar 4.1 Diagram batang hasil kuesioner 19 siswa……………………. 52
Gambar 4.2 Diagram batang hasil kuesioner guru…………………………... 54
Gambar 4.3 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pelajaran
PPKn………………………………………………………........
64
Gambar 4.4 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran PPKn…………………………………
65
Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran PPKn ……………………………...
65
Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis soal essay Penilaian Tengah Semester
pada pelajaran PPKn……………………………………………
66
Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pelajaran
IPA……………………………………………………………...
66
Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPA…………………………………...
67
Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPA………………………………….
67
Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis soal essay Penilaian Tengah
semester pada pelajaran IPA……………………………….
68
Gambar 4.11 Diagram pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester pada
pelajaran Bahasa Indonesia…………………………………
68
Gambar 4.12 Diagram pie hasil analisis soal Romawai I uraian Penilaian
Tengah Semster pada pelajaran Bahasa Indonesia…………….
69
Gambar 4.13 Diagram pie hasil analisis soal Romawa II pilihan ganda
Penilaian Tengah Semester pada pelajaran Bahasa
Indonesia…………………………………………………….
69
Gambar 4.14 Diagram pie hasil analisis soal Romawi III uraian Penilaian
Tengah Semester pada pelajaran Bahasa Indonesia……….....
70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
Gambar 4.15 Diagram pie hasil analisis soal Romawai IV essay Peniaian
Tengah Semester pada pelajaran Bahasa Indonesia……….......
70
Gambar 4.16 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester
pada pelajaran IPS………………………..............................
71
Gambar 4.17 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPS…..................................................
72
Gambar 4.18 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPS…………………………….......
72
Gambar 4.19 Diagram pie hasil analisisi soal essay Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran IPS…………………………….......
73
Gambar 4.20 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semster pada
pelajaran Matematika………………………………..............
73
Gambar 4.21 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran Matematika………………………..
74
Gambar 4.22 Diagram pie hasil analisis soal uraian Penilaian Tengah
Semester pada pelajaran Matematika………………………..
74
Gambar 4.23 Diagram pie hasil soal essay Penilaian Tengah Semester pada
pelajaran Matematika……………………………………….
75
Gambar 4.24 Diagram pie hasil analisis soal Penilaian Tengah Semester
pada 5 bidang mata pelajaran SD……………………………
76
Gambar 4.25 Indkator RPP…………………………………………………. 78
Gambar 4.26 Langkah-langkah pembelajaran yang menunjukkan indikator
pada RPP…………………………………………………….
79
Gambar 4.27 Contoh soal PPKn…………………………………………….. 87
Gambar 4.28 Contoh soal IPA………………………………………………. 88
Gambar 4.29 Contoh soal IPA………………………………………………. 88
Gambar 4.30 Contoh soal IPA………………………………………………. 89
Gambar 4.31 Contoh soal PPKn…………………………………………….. 89
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Surat izin penelitian…………………………………………... 97
Lampiran 2 Surat pernyataan telah melakukan penelitian………………..... 98
Lampiran 3A Hasil validasi instrumen kuesioner siswa…………………… 99
Lampiran 3B Hasil validasi instrumen kuesioner siswa…………………… 100
Lampiran 4A Hasil validasi instrumen kuesioner guru……………………. 101
Lampiran 4B Hasil validasi instrumen kuesioner guru……………………. 102
Lampiran 5A Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru………... 103
Lampiran 5B Hasil validasi instrumen pedoman wawancara guru……….. 104
Lampiran 6A Hasil validasi instrumen observasi pelaksanaan
pembelajaran……………………………………………
105
Lampiran 6B Hasil validasi instrumen observasi pelaksanaan
pembelajaran……………………………………………
106
Lampiran 7A Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP…………….. 107
Lampiran 7B Hasil validasi instrumen analisis indikator RPP…………….. 108
Lampiran 8A Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS……….... 109
Lampiran 8B Hasil validasi instrumen analisis soal evaluasi PTS……….... 110
Lampiran 9 Lembar pedoman analisis indikator RPP……………………... 111
Lampiran 10 Lembar pedoman analisis soal evaluasi PTS………………… 116
Lampiran 11A Hasil kuesioner siswa……………………………………… 121
Lampiran 11B Hasil kuesioner siswa……………………………………… 122
Lampiran 11C Hasil kuesioner siswa……………………………………… 123
Lampiran 12 Hasil rekapitulasi data kuesioner siswa……………………… 124
Lampiran 13 Hasil analisis Skala Likert kuesioner siswa………………….. 128
Lampiran 14 Hasil kuesioner guru………………………………………… 129
Lampiran 15 Hasil rekapitulasi data kuesioner guru………………………. 130
Lampiran 16 Hasil analisis Skala Likert kuesioner guru…………………... 132
Lampiran 17 Hasil wawancara guru……………………………………...... 133
Lampiran 18 Hasil observasi pelaksanaan pembelajaran………………….. 138
Lampiran 19A Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 143
Lampiran 19B Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 144
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xix
Lampiran 19C Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 145
Lampiran 19D Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 146
Lampiran 19E Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 147
Lampiran 19F Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 148
Lampiran 19G Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 149
Lampiran 19H Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 150
Lampiran 19I Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………... 151
Lampiran 19J Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………... 152
Lampiran 19K Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 153
Lampiran 19L Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 154
Lampiran 19M Rencana pelaksanaan pembelajaran………………………. 155
Lampiran 19N Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 156
Lampiran 19O Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………...... 157
Lampiran 19P Rencana pelaksanaan pembelajaran……………………….. 158
Lampiran 20 Hasil analisis indikator RPP…………………………………. 159
Lampiran 21A Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 160
Lampiran 21B Soal evaluasi penilaian tengah semester …………………... 161
Lampiran 21C Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 162
Lampiran 21D Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 163
Lampiran 21E Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 164
Lampiran 21F Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 165
Lampiran 21G Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 166
Lampiran 21H Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 167
Lampiran 21I Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………. 168
Lampiran 21J Soal evaluasi penilaian tengah semester……………………. 169
Lampiran 21K Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 170
Lampiran 21L Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 171
Lampiran 21M Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 172
Lampiran 21N Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 173
Lampiran 21O Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 174
Lampiran 21P Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 175
Lampiran 21Q Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 176
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xx
Lampiran 21R Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 177
Lampiran 21S Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 178
Lampiran 21T Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 179
Lampiran 21U Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 180
Lampiran 21V Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 181
Lampiran 21W Soal evaluasi penilaian tengah semester………………....... 182
Lampiran 21X Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 183
Lampiran 21Y Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………... 184
Lampiran 21Z Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………… 185
Lampiran 21AA Soal evaluasi penilaian tengah semester…………………. 186
Lampiran 22 Hasil rekapitulasi analisis soal evaluasi PTS………………… 187
Lampiran 23A Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 211
Lampiran 23B Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 212
Lampiran 23C Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 213
Lampiran 23D Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 214
Lampiran 23E Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 215
Lampiran 23F Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 216
Lampiran 23G Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 217
Lampiran 23H Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 218
Lampiran 23I Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………....... 219
Lampiran 23J Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………...... 220
Lampiran 23K Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 221
Lampiran 23L Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 222
Lampiran 23M Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………… 223
Lampiran 23N Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 224
Lampiran 23O Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 225
Lampiran 23P Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 226
Lampiran 23Q Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 227
Lampiran 23R Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 228
Lampiran 23S Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 229
Lampiran 23T Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS…………………….. 230
Lampiran 23U Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 231
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xxi
Lampiran 23V Hasil hitung analisis soal evaluasi PTS……………………. 232
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pembangunan dan peningkatan mutu pendidikan tentu bukan hal yang
mudah. Diperlukan kerja keras dan peran aktif dari berbagai pihak mulai dari
praktisi pendidikan, serta pemerintah itu sendiri. Meski demikian, kita tentu
menyadari bahwa semua persoalan tersebut tidak mungkin bisa diselesaikan
sekaligus. Persoalan-persoalan seperti pengadaan sarana dan prasarana
pendidikan, pemerataan akses pendidikan, akan berhubungan dengan banyak
faktor lain, seperti prioritas kebijakan pemerintah, kondisi dan iklim ekonomi
suatu negara, tingkat kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya (Saputra,
2016:85).
Era globalisasi saat ini ditandai dengan persaingan kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi yang telah merubah gaya hidup manusia, baik dalam
bekerja, bersosialisasi, bermain maupun belajar. Memasuki abad 21 kemajuan
teknologi tersebut telah memasuki sendi kehidupan tidak terkecuali dalam
bidang pendidikan (Yana, 2013). Dimensi pendidikan abad 21, output student
profile yang diharapkan yaitu memiliki kemampuan 4 C yaitu critical thinking,
creative, collaborative, dan communicative. Dimana kemampuan berpikir
kritis atau sering disebut critical thinking penting dalam keterampilan
pemecahan masalah dan keputusan. Kreativitas atau sering di sebut creative
penting dalam keterampilan berpikir kritis dan membuat inovasi. Sementara itu
kolaborasi atau collaborative dan komunikasi atau communicative diperlukan
dalam menjalin hubungan kerjasama dalam tim dan komunikasi efektif. Guru
dan peserta didik dituntut memiliki kompetensi masyarakat global yang dikenal
dengan sebutan “four Cs” atau 4C dalam belajar mengajar pada pendidikan
abad 21. (Julia, Isrok & Saferi, 2017:287).
Konteks para pelaku pendidikan, terutama bagi seorang guru, salah satu
tindakan yang bisa segera dilakukan adalah membenahi sistem pendidikan
pembelajaran atau meningkatkan kualitas praktik belajar yang ada di sekolah.
Pembenahan dan peningkatan mutu pembelajaran yang ada di sekolah, pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
dasarnya adalah sebuah upaya untuk menciptakan transformasi kehidupan
yang mampu bersaing di tengah masyarakat global dan tuntutan perubahan itu
sendiri untuk membekali peserta didik dalam mengembangkan kecakapan
melek informasi seperti literasi dasar (membaca, matematika, dan sains),
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berpikir kreatif dalam memecahkan
masalah, dan lain sebagainya sebagai modal untuk menghadapi tantangan dan
tuntutan kehidupan global untuk membekali peserta didik memiliki kecakapan
melek informasi yang bertujuan untuk mengembangkan berpikir tingkat tinggi
siswa (Saputra, 2016:85-86).
Permasalahan secara umum capaian keterampilan berpikir tingkat tinggi
untuk siswa Indonesia yang dilihat pada data UNDP sebelumnya dapat dilihat
bahwa mutu pendidikan terkait literasi dasar (membaca, matematika, dan
sains). Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga dalam laporan
yang lebih rinci dari OECD (Organization for Economic Cooperation and
Development) tentang PISA (Programme for Internastional Assesment)
menunjukkan bahwa Indonesia menempati rangking 64 dari 65 negara atau
kedua dari bawah di atas Peru. Hasil ini bahkan menunjukkan kesenjangan
yang signifikan dengan negara-negara tetangga seperti Malaysia (52) atau
Thailand (50) (Saputra, 2016:86).
Laporan OECD dan UNDP menunjukkan tingkat penguasaan literasi yang
rendah. Penguasaan literasi merupakan penanda umum dari mutu pembelajaran
yang di lembaga-lembaga pendidikan di Indonesia, khususnya sekolah.
Sekolah-sekolah di Indonesia belum mampu menghadirkan generasi terdidik
yang memiliki modalitas literasi yang cukup untuk bersaing di era global.
Rendahnya tingkat literasi dasar memperlihatkan adanya persoalan dalam
praktik belajar-mengajar. Padahal sejatinya setiap anak didik memiliki peluang
dan kesempatan yang sama untuk memahami dan menguasai setiap mata
pelajaran yang diberikan
Dengan melihat kenyataan yang ada pada tes PISA, banyak tenaga
pendidik di lembaga pendidikan yang hanya berorientasi pada pencapaian nilai,
sebagai akibatnya mulai dari perencanaan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran hingga pelaksanaan penilaian kelas hanya mengacu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kemampuan menghafal guna mendapatkan nilai, sehingga sistem pendidikan
yang demikian akan membuat siswa memiliki pandangan bahwa apa yang ia
kerjakan dan ia kejar di bangku sekolah semata-mata hanyalah nilai. Akibatnya
sistem pendidikan yang ada pada isi kurikulum tidak dijalankan dengan baik,
Selain itu, sistem pembelajaran abad 21 merupakan suatu peralihan
pembelajaran dimana kurikulum yang dikembangkan saat ini menuntut sekolah
untuk merubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada pendidik
(teacher-centered learning) menjadi pendekatan pembelajaran yang berpusat
pada peserta didik (student-centered learning).
Kurikulum 2013 menuntut perubahan zaman. Kurikulum menjadi hal
yang sangat penting dalam membangun kemajuan dunia pendidikan abad 21
dan solusi bagi masa depan peserta didik yang semakin kompetitif. Akhir dari
kurikulum 2013 adalah terlahirnya peserta didik yang kompeten sesuai dengan
standar kelulusan yang di tetapkan yang mengacu pada standar isi, standar
proses, dan standar penilaian. Kurikulum 2013 menekankan pada kecerdasan
tingkat tinggi yang dibingkai oleh sikap ketuhanan dan nilai-nilai sosial yang
terintegrasi dalam proses pembelajaran.
Para siswa digiring harus belajar berpikir tingkat tinggi. Guru
memberitahu siswa sudah tidak lazim lagi, melainkan siswa harus mencari
tahu. Siswa harus membelajarkan dirinya dengan stimulus guru sebagai
“teman” belajar di ruang kelas dan luar kelas. Peserta didik harus
memberdayakan potensi nalarnya. Guru harus menjadi mentor menggiring
siswa dari berpikir mengingat sampai memahami serta memecahkan
permasalahan. Kemampuan berpikir komplek akan menjadikan peserta didik
terbiasa menghadapi sesuatu yang sulit. Menghadapi sesuatu yang sulit
membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking
Skill). Peserta didik yang mampu berpikir tingkat tinggi akan dapat bersaing di
dunia global. Di era global mampu berpikir saja tidak cukup melainkan harus
mampu berpikir tingkat tinggi.
Dalam menyelesaikan masalah berpikir diperlukan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Kemampuan berpikir menjadi salah satu kemampuan yang harus
dikembangkan untuk menghadapi tantangan abad 21. Salah satu upaya untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
meningkatkan kemampuan tersebut yaitu melalui proses pembelajaran. Proses
pembelajaran dikelas di fokuskan pada kemampuan 4C yaitu creativity siswa
dapat menemukan solusi secara kreatif, critical thinking siswa menyelesaikan
tantangan secara kritis, communication siswa terampil berkomunikasi secara
lisan dan tulisan, collaboration siswa dapat bekerja secara efisien dalam tim
(Mufidah & Wijaya, 2017).
Proses pembelajaran yang tepat dapat mendorong siswa untuk
mengembangkan kemampuan sekaligus meningkatkan kemampuan berpikir
tingkat tinggi. Selain itu, guru memiliki peran untuk mewujudkan kegiatan
pembelajaran yang dapat memfasilitasi siswa untuk meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi. Proses kognitif dibagi menjadi dua yaitu kemampuan
berpikir tingkat rendah (Lower Order Thinking) yang meliputi mengingat,
memahami, dan menerapkan, sedangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
(Higher Order Thinking) meliputi menganalisis, mengevaluasi dan mencipta,
taksonomi Bloom (dalam Mufidah & Wijaya, 2007).
Tingkatan dalam kemampuan berpikir tingkat tinggi meliputi
menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Dalam mencapai tingkatan
kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa harus terlebih dahulu menguasai awal
dalam berpikir yaitu mengingat, memahami, dan menerapkan. Pentingnya
berpikir tingkat tinggi siswa di sekolah dasar tidak hanya sekedar menguasai
tingkatan awal dalam berpikir, namun membutuhkan kemampuan lain yang
lebih tinggi seperti kemampuan kemampuan berpikir kritis dan kreatif.
Persoalan yang terjadi di lapangan ditemukan bahwa penelitian ini belum
ada yang meneliti pada jenjang Sekolah Dasar yang membahas mengenai tiga
aspek yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian. Oleh karena itu, peneliti
tertarik ingin meneliti pembelajaran tematik di kelas V untuk memberikan
pengetahuan dan bekal baru di dunia pendidikan terutama bagi para pendidik
agar pembelajaran tidak hanya berorientasi pada keterampilan menghafal yang
harus diubah dan diarahkan agar mampu menerapkan pembelajaran yang
mampu mengarahkan pada proses kognitif yang mendorong dan meningkatkan
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada setiap siswanya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Analisis Keterampilan
Berpikir Tingkat Tinggi Pada Pembelajaran Tematik Kelas V (Studi Kasus di
salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Bagaimana Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah
satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V?
1.2.2 Bagaimana Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam
Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten
Sleman Yogyakarta Kelas V?
1.2.3 Bagaimana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta
di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Perencanaan Pembelajaran
Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta kelas V.
1.3.2 Untuk mendeskripsikan sejauh mana penerapan Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan Pembelajaran di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.
1.3.3 Untuk mendeskripsikan sejauh mana Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi
di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Untuk Guru, dapat memberikan masukkan dan menambah informasi
bagi guru, agar dapat merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), melakukan kegiatan pembelajaran, dan proses penilaian yang
tidak hanya menanamkan keterampilan menghafal, melainkan dapat
membentuk kemampuan berpikir tingkat tinggi.
1.4.2 Untuk Siswa, dapat memberikan kemampuan berpikir tingkat tinggi
pada siswa agar siswa tidak hanya menghafal saja.
1.4.3 Untuk Peneliti, dapat memberikan masukan kepada peneliti agar nanti
ketika menjadi seorang guru dapat menerapakan keterampilan berpikir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
tingkat tinggi baik saat membuat RPP, melaksanakan kegiatan
pembelajaran dan proses penilaian.
1.4.4 Untuk Universitas, memberikan tambahan bacaan, referensi atau
masukkan bagi mahasiswa Universitas Sanata Dharma.
1.5 Asumsi Penelitian
Asumsi dalam penelitian ini adalah:
1.5.1 Keterampilan berpikir tingkat tinggi sudah diterapkan pada
perencanaan pelaksanaan pembelajaran tematik kelas V.
1.5.2 Berpikir Tingkat Tinggi sudah diterapkan pada proses pelakasanaan
pembelajaran tematik kelas V melalui penerapan kemampuan 4C
meliputi critical thinking, collaborative, creativity, dan
communication.
1.5.3 Kata kerja operasional yang terdapat pada Taksonomi Bloom
tingkatan C4, C5 dan C6 sudah diterapkan pada soal evaluasi
tematik kelas V.
1.6 Definisi Operasional.
1.6.1 Berpikir Tingat Tinggi merupakan peningkatan aktivitas
kemampuan dan pemahaman siswa dalam penguasaan materi
pembelajaran di kelas yang difokuskan pada kemampuan 4C yaitu
Critical Thinking siswa berpikir secara kritis, Creativity siswa dapat
menyelesaikan tugas secara kreatif, Communication siswa dapat
berkomunikasi secara lisan dan tulisan, dan Collaboration siswa
dapat bekerja dalam tim yang beragam.
1.6.2 Higher Order Thinking Skills merupakan kemampuan berpikir yang
mengacu pada proses kognitif siswa meliputi C4, C5, dan C6.
Tingkatan dalam kemampuan berpikir Higer Order Thinking Skills
meliputi proses menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
1.6.3 Kurikulum 2013 merupakan kurikulum yang berlaku dalam sistem
pendidikan di Indonesia dimana konsep dalam pembelajaran
meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang mengacu pada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
tiga komponen yaitu standar isi atau RPP, standar proses atau
kegiatan pembelajaran, dan standar penilaian atau penilaian kelas.
1.6.3.1 Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) merupakan
rencana kegiatan menggambarkan prosedur pembuatan dan
perancangan yang di buat oleh guru berdasarkan pada silabus
yang terdapat pada standar isi demi mencapai tujuan
pembelajaran.
1.6.3.2 Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran) merupakan proses
serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar timbal balik
yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
1.6.3.3 Standar Penilaian (Penilaian Kelas) merupakan kegiatan guru
terkait dengan pengambilan keputusan mengenai pencapaian
kompetensi atau hasil belajar peserta didik selama proses belajar
berlangsung.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
LANDASAN TEORI
Uraian pada bab ini berisi mengenai landasan teori, penelitian yang relevan
dan kerangka berpikir.
2.1 Kajian Pustaka
Pada bagian ini, peneliti menuliskan teori yang mendukung berdasarkan
penelitian kemudian peneliti akan mengambil kesimpulan dari setiap teori yang di
tuliskan. Teori tersebut meliputi (1) Berpikir Tingkat Tinggi 4C, (2) Higher Order
Thinking Skills atau berpikir tingkat tinggi, (3) Kurikulum 2013.
2.1.1 Teori-teori yang mendukung
a. Berpikir tingkat tinggi
1) Pengertian Berpikir Tingkat Tinggi (4C)
Menurut Saputra (dalam Dhinni, 2018:2) berpikir tingkat tinggi adalah suatu
proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang
dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif dan taksonomi
pembelajaran, dan penilaian dimana meliputi kemampuan pemecahan masalah,
kemampuan berpikir kreatif, kemampuan berpikir kritis, kemampuan beragrumen,
dan kemampuan mengambil keputusan.
Menurut Jumiati (2016:2) berpikir tingkat tinggi merupakan suatu
kemampuan yang tidak hanya membutuhkan kemampuan mengingat akan tetapi
membutuhkan kemampuan lainnya yang lebih tinggi seperti kemampuan berpikir
kreatif dan kritis.
Menurut kementrian pendidikan dan kebudayaan direktorat jendral
pendidikan dasar dan menengah direktorat pembinaan sekolah dasar (2016:3)
berpikir tingkat tinggi merupakan kemampuan berfikir yang tidak sekedar
mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan
pengolahan (recite).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Berdasarkan pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa berpikir tingkat
tinggi merupakan suatu proses berpikir peserta didik dalam level kognitif yang lebih
tinggi yang tidak sekedar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau
merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) dimana siswa di tuntut untuk mampu
memecahkan masalah, berpikir kritis, berpikir kreatif, kemampuan beragrumen,
dan kemampuan mengambil keputusan.
2) Macam-macam Berpikir Tingkat Tinggi (4C)
Menurut BSNP (dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:4) dalam pembelajaran
abad 21 pada learning and innovation skills -4CS atau kemampuan belajar dan
berinovasi dalam 4C terdapat empat kemampuan yang harus di terapkan yaitu
critical thinking (berpikir kritis), collaborative (kolaborasi), creativity (kreatif), dan
communication (komunikasi).
a) Critical Thinking/Berpikir Kritis
Keterampilan fundamental pada pembelajaran abad ke 21. Keterampilan
berpikir kritis mencangkup kemampuan mengakses, menganalisis, mensintesis
informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai dimana siswa mampu
berpikir jelas, rasional, terbuka dan mampu berargumen (Zubaidah, 2016:4).
b) Creativity / Berpikir Kreatif
Siswa di minta untuk mampu berpikir kreatif, bekerja secara kreatif dan
menciptakan inovasi baru di luar kebiasaan yang ada, melibatkan cara berpikir yang
baru, memperoleh kesempatan untuk menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru,
mengajukan pertanyaan yang tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan,
Triling & Fadel (dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:7).
c) Communication/Komunikasi
Kemampuan dalam berkomunikasi menekankan pada siswa untuk terampil
dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Proses pembelajaran
komunikasi ini dapat mendorong siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam
berkomunikasi sekaligus kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi (Mufidah &
Wijaya, 2017:2).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
d) Collaborative/Kolaborasi
Kemampuan dalam kolaborasi menekankan pada siswa agar dapat bekerja
secara efisien dalam tim yang beragam dimana kemampuan ini dapat mendorong
siswa untuk mengembangkan kemampuan dalam tim saat berdiskusi ataupun
bekerja kelompok sekaligus dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir
tingkat tinggi (Mufidah & Wijaya, 2017:2).
3) Karakteristik Soal Berpikir Tingkat Tinggi (4C)
Menurut Widana (dalam Aningsih, 2018:8) karakteristik soal-soal berpikir
tingkat tinggi sangat direkomendasikan untuk digunakan pada berbagai bentuk
penilaian kelas. Berikut adalah karakteristik soal-soal berpikir tingkat tinggi.
a) Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat tinggi
Kemampuan berpikir tingkat tinggi termasuk kemampuan untuk
memecahkan masalah (problem solving), keterampilan berpikir kritis (critical
thinking), kemampuan beragrumen (reasoning), dan kemampuan mengambil
keputusan (decision making). Kemampuan berpikir tingkat tinggi merupakan
salah satu kompetensi penting dalam dunia modern, sehingga wajib dimiliki oleh
setiap peserta didik. Kreativitas menyelesaikan permasalahan dalam berpikir
tingkat tinggi yaitu kemampuan menyelesaikan permasalahan yang tidak
familier, kemampuan mengevaluasi strategi yang digunakan untuk
menyelesaikan masalah dari berbagai sudut pandang yang berbeda, dan
menemukan model-model penyelesaian baru yang berbeda dengan cara-cara
sebelumnya.
b) Berbasis Permasalahan Kontekstual
Soal-soal berpikir tingkat tinggi merupakan asesmen yang berbasis situasi
nyata dalam kehidupan sehari-hari, dimana peserta didik diharapkan dapat
menerapkan konsep-konsep pembelajaran di kelas untuk menyelesaikan
masalah. Soal harus terkait dengan konteks pengalaman kehidupan nyata
(relating), soal ditekankan kepada pengalian, penemuan, dan penciptaan
(experience), soal juga menuntut kemampuan peserta didik untuk menerapkan
ilmu pengetahuan yang di peroleh di dalam kelas untuk menyelesaikan masalah
nyata (applying), soal menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
mengkomunikasikan kesimpulan model pada konteks masalah
(communicating), dan soal menentukan kemampuan peserta didik untuk
mentransformasi konsep pengetahuan dalam kelas ke situasi atau konteks baru
(transferring).
c) Membangun Bentuk Soal Beragam
Bentuk soal yang digunakan untuk menulis butir soal berpikir tingkat tinggi
yaitu soal pilihan ganda, pilihan ganda kompleks (benar atau salah dan ya atau
tidak), isian singkat atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan menggunakan seluruh poin
karakteristik sebagai bahan acuan dalam menganalisis soal penilaian tengah
semester yang di buat oleh guru. Untuk berbasis permasalahan kontektual
merupakan karakteristik sebagai acuan utama peneliti dalam menganalisis soal
penilaian tengah semester. Maka soal penilaian tengah semester dapat ditentukan
tingkat penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
b. Higher Order Thinking Skills
1) Pengertian Higher order thinking skills
Menurut Saputra (2016:91) Higher Order Thinking Skills merupakan suatu
proses berpikir anak didik dalam level kognitif yang lebih tinggi yang dapat
dikembangkan dari berbagai konsep dan metode kognitif serta taksonomi
pembelajaran seperti metode problem solving Krulik dan Rudnick (1998),
Taksonomi Bloom (1956), dan Taksonomi pembelajaran, pengajaran dan
penilaian dari Andreson dan Krathwohl (2001). Selain itu Saputra (2016: 92)
Higher Order Thinking Skills adalah peningkatan kemampuan pemahaman dan
penguasaan anak didik atas materi pembelajaran agar ia dapat berpikir kritis
(critical thinking), kreatif (creative thinking), mampu memecahkan masalah
(problem solving), dan mampu membuat putusan (making decision) dalam
situasi-situasi sulit.
Menurut Heong dkk (dalam Mitri, 2016:27) Higher Order Thinking Skills
di definisikan sebagai penggunaan pikiran secara lebih luas untuk menemukan
tantangan baru yang menghendaki seseorang untuk menerapkan informasi baru
atau pengetahuan sebelumnya dan memanipulasi informasi untuk menjangkau
kemungkinan jawaban dalam situasi baru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
Menurut Wardana (dalam Mitri, 2016:27) Higher Order Thinking Skills
merupakan proses berpikir yang melibatkan aktivitas mental dalam usaha
mengeksplorasi pengalaman yang kompleks, reflektif dan kreatif yang dilakukan
secara sadar untuk mencapai tujuan, yaitu memperoleh pengetahuan yang
meliputi berpikir analitis, sintesis, dan evaluatif.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa
Higher Order Thinking Skills merupakan proses berpikir anak didik dalam level
kognitif yang lebih tinggi yang melibatkan aktivitas mental untuk menemukan
tantang baru dalam usaha mengekplorasi pengalaman yang komplek, reflektif,
dan kreatif agar anak didik dapat berpikir kritis (critical thinking), kreatif
(creative thinking), mampu memecahkan masalah (problem solving), dan
mampu membuat putusan (making decision) dalam situasi-situasi sulit untuk
mencapai tujuan yaitu memperoleh pegetahuan berpikir analitis, sintesis dan,
evaluative.
2) Tujuan Higher order thinking skills
Menurut Saputra (2016:91-92) tujuan utama dari Higher Order Thinking
Skills adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir anak didik pada
level yang lebih tinggi, terutama yang berkaitan kemampuan untuk berpikir
secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi yang datang kepadanya,
berpikir kreatif dalam memecahkan masalah dengan pengetahuan yang
dimilikinya serta membuat putusan dalam situasi-situasi yang kompleks.
3) Indikator Higher order thinking skills
Menurut Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,
2016:216-218) indikator Higher Order Thinking Skills yakni menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Sedangkan ketiga proses kognitif dalam ranah
yang sama yakni kemampuan mengingat, memahami, dan mengaplikasikan atau
menerapkan merupakan kemampuan berpikir yang berada pada tingkatan
rendah. Masing-masing indikator akan dijelaskan satu persatu sebagai berikut:
a) Mengingat
Mengemukakan kembali apa yag sudah dipelajari dari guru, buku, sumber
lainnya sebagaimana aslinya tanpa melakukan perubahan. Pengetahuan hafalan:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
ketepatan, kecepatan, kebenaran pengetahuan, fakta, definisi konsep, prosedur
hukum, teori dari apa yang sudah dipelajari dikelas tanpa diubah atau berubah.
b) Memahami
Proses pengolahan dari bentuk aslinya tetapi arti dari kata, istilah, tulisan,
grafik, tabel, gambar, foto tidak berubah. Kemampuan mengolah pengetahuan
yang dipelajari menjadi sesuatu yang baru seperti menggantikan, menulis
kembali, mengubah bentuk komunikasi, memberi tafsir, dan memperkirakan.
c) Mengaplikasikan/Menerapkan
Menggunakan informasi, konsep, prosedur, prinsip, hukum, teori yang
sudah dipelajari untuk sesuatu yang baru/belum dipelajari. Kemampuan
menggunakan pengetahuan seperti konsep, massa, cahaya, membagi/mengali/
menambah/mengurangi/menjumlah/menerapkan dalam mempelajari sesuatu
yang belum pernah dipelajari sebelumnya.
d) Menganalisis
Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu
informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi,
menentukan keterhubungan antara satu kelompok/ informasi dengan
kelompok/informasi lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi
dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya
lainnya. Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan
perbedaan, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi, menemukan
keterkaitan fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antar apa yang
dikemukakan, menemukan pikiran pokok dan menemukan kesamaan dalam alur
berpikir.
e) Mengevaluasi
Menentukkan nilai suatu benda atau informasi berdasarkan suatu kriteria.
Kemampuan menilai apakah informasi yang diberikan berguna, apakah suatu
infomasi/ benda menarik atau menyenangkan bagi dirinya, adakah penyimpanan
dari kriteria suatu pekerjaan/keputusan/peraturan, memberikan pertimbangan
alternative mana yang harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai
benar/salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil kerja berdasarkan kriteria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
f) Mencipta
Membuat sesuatu yang baru dari apa yang sudah ada sehingga hasil tersebut
merupakan satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen yang digunakan
untuk membentuknya. Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari berbagai
sumber yang dibacanya, membuat suatu benda dari bahan yang tersedia,
mengembangkan fungsi baru dari suatu benda, mengembangkan berbagai
bentuk kreativitas lainnya.
Berdasarkan beberapa indikator yang dijabarkan peneliti di atas, peneliti
memutuskan untuk menentukan suatu perencanaan pembelajaran dan soal
evaluasi (Penilian Tengah Semester) yang terpaku pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi dengan menggunakan kata kerja operasional menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta.
c. Kurikulum 2013
1) Pengertian Kurikulum 2013
Menurut Kurniansih & Sani (2014: 32) kurikulum 2013 merupakan
serentetan rangkaian penyempurnaan terhadap kurikulum yang telah dirilis
tahun 2004 yang berbasis kompetensi lalu diteruskan dengan kurikulum 2006
(KTSP).
Menurut Prastowo (2015:5) kurikulum 2013 merupakan upaya peningkatan
mutu pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan mampu
menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.
Menurut Surnati & Rahmawati (2014:1) kurikulum 2013 merupakan salah
satu upaya memperbaruhi setelah dilakukannya penelitian untuk pengembangan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Kurikulum 2013
memadukan tiga konsep yang menyimbangkan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan. Melalui konsep itu, keseimbangan antara hardskill dan softskill
dimulai dari standar isi, standar proses, dan standar penilaian dapat di wujudkan.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat di tarik kesimpulan bahwa
kurikulum 2013 merupakan serentetan rangkaian dari penyempurnaan
kurikulum yang telah di rilis tahun 2004 yang diteruskan dengan kurikulum 2006
dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan yang disesuaikan dengan
kebutuhan generasi muda untuk memadukan tiga konsep sikap, keterampilan,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
dan pengetahuan di mulai dari standar isi, standar proses, dan standar penilaian
yang dapat di wujudkan untuk menghasilkan lulusan yang kreatif dan mampu
menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang.
2) Komponen kurikulum 2013
Menurut Abdul & Chaerul (2014:14) kurikulum 2013 dilakukan pada tiga
komponen, yaitu: 1) standar isi atau rencana pelaksanaan pembelajaran, 2)
standar proses atau kegiatan pembelajaran, dan 3) standar penilaian atau
penilaian kelas. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing komponen:
1) Standar Isi (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
a) Pengertian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Menurut Majid (2014:87) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah
rencana pembelajaran yang dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok
atau tema tertentu yang mengacu pada silabus.
Menurut Mitri (2016:76) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran adalah
rencana pembelajaran yang disusun oleh guru yang dikembangkan mengacu
pada silabus.
Berdasarkan pengertian dari beberapa teori di atas. Maka dapat disimpulkan
bahwa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana pelaksanaan
pembelajaran yang disusun oleh guru sesuai dengan materi pokok dan tema
tertentu yang mengacu pada silabus untuk mencapai tujuan tertentu. Komponen
dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Menurut Mitri (2016:76).
secara teknis rencana pelaksanaan pembelajaran minimal mencangkup
komponen-komponen sebagai berikut :
(1) Data Sekolah/Identitas Sekolah
(2) Identitas mata pelajajran
(3) Kelas/Semester
(4) Materi pokok
(5) Alokasi waktu
(6) Tujuan pembelajaran
(7) Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian
(8) Materi Pembelajaran
(9) Metode Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
(10) Media, alat, dan sumber belajar
(11) Langkah-langkah pembelajaran
(12) Penilaian hasil pembelajaran
Berdasarkan komponen yang sudah disebutkan di atas, peneliti akan
menggunakan komponen pada poin 7 untuk menganalisis indikator pencapaian
dan poin 11 untuk melihat langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan
indikator pencapaian.
2) Standar Proses (Kegiatan Pembelajaran)
a) Pengertian Kegiatan Pembelajaran
Menurut Rusman (dalam Prasetya, 2018:1) proses kegiatan pembelajaran
adalah proses yang di dalamnya terdapat kegiatan interaksi antara guru dan siswa
serta komunikasi timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan belajar. Menurut Arikunto (dalam Mitri, 2016:42) kegiatan
pembelajaran adalah proses berlangsungnya kegiatan belajar dan
membelajarkan siswa di kelas. Pandangan lain yang sejalan dengan hal tersebut
dikemukakan oleh Arifin (dalam Mitri, 2016:42) pelaksanaan pembelajaran
adalah pelaksanaan strategi-strategi yang telah dirancang untuk mencapai tujuan
pembelajaran dimana strategi, pendekatan, prinsip-prinsip dari metode
pembelajaran diarahkan guna mencapai tujuan pembelajaran yang efektif dan
efisien.
Berdasarkan ketiga teori di atas, dapat di simpulkan bahwa proses kegiatan
pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh guru bersama
siswa dengan menjalin komunikasi secara edukatif dengan menggunakan
startegi, pendekatan, prinsip, dan metode tertentu untuk mencapai tujuan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
b) Tahap-tahap dalam kegiatan pembelajaran
Menurut Majid (2014:92) tahapan dalam kegiatan pembelajaran meliputi
kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.
(1) Kegiatan pendahuluan guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan
fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan terkait dengan materi
yang akan dipelajari, mengantarkan peserta didik kepada suatu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
permasalahan atau tugas yang akan dilakukan untuk mempelajari suatu
materi dan menjelaskan tujuan pembelajaran atau KD yang akan dicapai dan
menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan dan
tugas.
(2) Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk aktif menjadi pencari informasi, serta
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologi peserta
didik. Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik dan mata pelajaran, yang meliputi proses
observasi, menanya, mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi.
Untuk pembelajaran yang berkenaan dengan KD yang bersifat proserdur
untuk melakukan sesuatu, guru memfasilitasi agar peserta didik dapat
melakukan pengamatan terhadap pemodelan atau demonstrasi oleh guru
atau ahli, peserta didik menirukan, selanjutnya guru melakukan pengecekan
dan pemberian umpan balik, serta latihan lanjutan kepada peserta didik.
Contoh aplikasi lima kegiatan pembelajaran yang yaitu (1) mengamati
dimana guru memberikan fasilitas peserta didik untuk melakukan
pengamatan seperti melihat, membaca, dan mendengar, (2) menanya guru
membimbing peserta didik untuk dapat mengajukan pertanyaan, (3)
mengumpulkan informasi dan mengasosiasikan dimana tindak lanjut dari
bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi dari berbagai
sumber melalui cara, (4) mencoba guru meminta siswa mencoba berbagai
sumber media yang ada pada saat pembelajaran, (5) mengkomunikasikan
menuliskan atau menceritakan apa yang ditemukan saat mencari informasi.
(3) Kegiatan penutup guru bersama-sama dengan peserta didik dan atau sendiri
membuat rangkuman atau kesimpulan pelajaran, melakukan penilaian dan
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran, merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
pembelajaran, remidi, program pengayaan, layanan konseling, memberikan
tugas baik tugas individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar
peserta didik dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan
berikutnya.
Berdasarkan dari tahap-tahap pada kegiatan pembelajaran di atas,
peneliti akan mengobservasi kegiatan pembelajaran dari kegiatan pembuka,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Untuk mengetahui bagaiamana cara
guru menerapkan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi (4C).
c) Prinsip kegiatan pembelajaran
Menurut Permendikbud No.103 tahun 2014 (dalam Mitri, 2016:47)
untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip sebagai berikut:
(1) Peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu.
(2) Peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar.
(3) Proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah.
(4) Pembelajaran berbasis kompetensi.
(5) Pembelajaran terpadu.
(6) Pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi.
(7) Pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif.
(8) Peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hard
skills dan soft-skills.
(9) Pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat.
(10) Pembelajar yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan
(ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun
karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses
pembelajaran (tut wuri handayani).
(11) Pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat
(12) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan
efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
(13) Pengakuan atas perbedaan individu dan latar belakang budaya peserta
didik.
(14) Suasana belajar menyenangkan dan menantang.
Berdasarkan prinsip dari kegiatan pembelajaran di atas, peneliti akan
menggunakan beberapa prinsip pada poin di atas sesuai dengan penelitian
yaitu point no 1, 2, 3, 8, dan 14 yang akan peneliti gunakan saat melakukan
observasi di dalam kelas.
3) Standar Penilaian (Pelaksanaan penilian kelas)
a) Pengertian Pelaksanaan Penilaian Kelas pada Kurikulum 2013
Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:7) (dalam Permendikbud no 66
tahun 2013) tentang standar penilaian pendidikan, penilaian pendidikan
merupakan proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Penilaian merupakan rangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan manafsirkan data tentang
proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan. Penilaian adalah bagian dari kegiatan pembelajaran
yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan pengetahuan.
Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:3) penilaian pada kurikulum 2013
lebih menekankan pada penilian autentik. Penilaian autentik merupakan
penilaian yang dilakukan secara menyeluruh untuk menilai masukan, proses,
dan hasil pembelajaran. Kurikulum 2013 menekankan pada aspek kognitif,
afektif dan psikomotor yang sesuai dengan karakteristik siswa yang
sistemnya berdasarkan penilainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa penilaian
merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil peserta didik yang di lakukan
secara sistematis pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
b) Prinsip Penilaian
Menurut lampiran Permendikbud no 66 tahun 2013 (dalam Sunarti &
Rahmawati, 2014:12) tentang standar penilaian, prinsip penilaian dalam
kurikulum 2013 sebagai berikut:
(1) Obyektif: penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi oleh
faktor subjektivitas penilaian.
(2) Terpadu: penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana, menyatu
dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
(3) Ekonomis: penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporannya.
(4) Transparan: prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
(5) Akuntabel: penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak
internal sekolah maupun ekternal untuk aspek teknik prosedur dan
hasilnya.
(6) Edukatif: mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
c) Cakupan Penilaian
Menurut lampiran Permendikbud no 66 tahun 2013 (dalam Sunarti &
Rahmawati, 2014:13) mencangkup penilaian autentik, penilaian diri,
penilaian berbasis portofolio, ulangan, ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu
tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/madrasah yang
diuraikan sebagai berikut:
(1) Penilaian autentik: penilaian yang dilakukan secara komperhensif untuk
menilai masukan (input), proses, dan keluaran (output) pembelajaran.
(2) Penilaian diri: penilaian yang dilakukan peserta didik secara reflektif
untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang diterapkan.
(3) Penilaian berbasis portofolio: penilaian yang dilaksanakan untuk menilai
keseluruhan proses belajar peserta didik dalam penugasan perorangan
atau perkelompok di dalam atau di luar kelas khususnya pada sikap atau
perilaku dan keterampilan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
(4) Ulangan harian: penilaian yang dilakukan secara periodik untuk menilai
kompetensi peserta didik.
(5) Ulangan tengah semester: Penilaian semester merupakan kegiatan yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta
didik setelah melaksanakan 8 sampai 9 minggu kegiatan pembelajaran.
Cakupan ulangan tengah semester meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut.
(6) Ulangan Akhir Semester: kegitan yang dilakukan oleh pendidik untuk
mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan
semua KD pada semester tersebut.
(7) Ujian Sekolah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi di luar
kompetensi yang diujikan pada UN, yang di lakukan oleh satuan
pendidikan.
Berdasarkan cakupan nilai di atas yang sudah disebutkan, peneliti akan
menganalisis penilaian kelas pada cakupan penilaian ulangan tengah semester
atau yang sekarang sering di sebut sebagai penilaian tengah semester untuk
mengetahui tentang kata kerja operasional yang terdapat pada taksonomi
bloom untuk menentukan apakah soal-soal yang berada pada penilaian tengah
semester termasuk berpikir tinggkat tinggi.
d) Ranah Penilian
Menurut Sunarti & Rahmawati (2014:15) tujuan penilaian hasil belajar,
yaitu untuk mengetahui capaian penguasaan kompetensi oleh setiap peserta
didik sesuai rencana pembelajaran. Ditinjau dari dimensi kompetensi yang
ingin di capai meliputi ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotor.
(1) Ranah kognitif komponen meliputi tingkatan menghafal, memahami,
mengaplikasikan/menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
(2) Ranah afektif ada dua hal yang perlu dinilai, yaitu (1) kompetensi afektif
dan (2) sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran serta proses
belajar. Jenis tingkatan ranah afektif yaitu penerimaan, partisipasi,
penilaian, penentuan sikap, organisasi, dan pembentukan pola hidup.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
(3) Ranah psikomotor penilaian terhadap pencapaian komptensi sebagai
berikut persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa,
gerakan kompleks, penyesuaian pola gerakan, kreativitas.
Berdasarkan ranah penilaian yang sudah di sebutkan di atas, peneliti akan
menggunakan ranah penilaian kognitif ini dikarenakan peneliti hanya akan
melihat proses kogntif pada siswa yang dilakukan guru pada proses penilaian
tengah semester.
e) Konsep Penilaian Autentik
Menurut permendikbud no. 65 tahun 2013 tentang standar proses dan
Permendikbud no. 66 tahun 2013 tentang standar penilaian (dalam Sunarti &
Rahmawati, 2014: 28-36) penilaian kurikulum 2013 menggunakan penilaian
autentik pada proses dan hasil yang mencangkup 3 aspek penilaian, yaitu
kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian autentik harus di tekankan pada
rata-rata ketiga ranah tersebut secara menyeluruh sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Namun, peneliti hanya mengambil konsep penilaian autentik
pada aspek penilaian kognitif.
(1) Penilaian kognitif
Penilaian kognitif ada 6 tingkatan dalam ranah kognitif yaitu
pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi sama hal
nya dengan menghafal, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mencipta. Indikator-indikator penilaian ranah kognitif
berdasarkan pada 6 tingkatan Taksonomi Bloom yang dapat dijadikan
landasan sebagai pengembangan penilaian dalam ranah kognitif.
(a) Pengetahuan dapat menyebutkan atau menunjukkan lagi. Cara penilaian
pertanyaan/tugas dan tes
(b) Pemahaman dapat menjelasakan atau mendefinisikan. Cara penilaian
pertanyaan/tugas dan tes.
(c) Penerapan dapat memberi contoh atau memecahkan masalah. Cara
penilaian tugas/ permasalahan.
(d) Analisis dapat menguraikan atau mengklarifikasi. Cara penilaian
tugas/analisis/masalah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
(e) Sintesis dapat menyimpulkan kembali atau menggeneralisasi. Cara
penilaian tugas atau perasalahan.
(f) Evaluasi dapat menginterpretasikan atau memberikan pertimbangan atau
penilaian.
f) Bentuk Penilaian Kognitif.
Penilaian kognitif dapat dilakukan dengan tes tertulis, tes lisan, dan
penugasan/proyek
(1) Tes tertulis adalah tes yang menuntut peserta tes memberi jawaban secara
tertulis berupa pilihan ganda dan uraian.
a) Tes bentuk uraian soal bentuk uraian menuntut kemampuan siswa untuk
mengorganisasi dan merumuskan jawaban menggunakan kata-kata
sendiri. Soal bentuk uraian hendaknya mengukur berbagai kemampuan
(ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, dan kemampuan yang lebih
tinggi). Keuntungan soal bentuk uraian, antara lain (a) memberikan
kesempatan kepada murid untuk mengorganisasikan dan merumuskan
sendiri jawabannya, (b) mudah menyusunnya, (c) jawaban sukar di tebak.
Kelemahannya adalah (a) sukar dalam skoring dan (b) tidak dapat
mencangkup bahan yang luas. Soal-soal bentuk uraian terdiri dari atas
tiga ragam, yaitu bentuk uraian bebas, bentuk uraian terbatas, dan bentuk
uraian terstruktur.
b) Tes Pilihan Ganda terdiri atas sebuah pernyataan atau kalimat yang
belum lengkap, kemudian diikuti oleh sejumlah pernyataan atau bentuk
yang dapat digunakan untuk melengkapinya. Dari sejumlah “pelengkap”
tersebut, hanya satu yang tepat, yang lain merupakan pengecoh
(distractors). Soal pilihan ganda dapat mengukur pengetahuan mulai dari
tingkat pengetahuan, pemahaman dan aplikasi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
2.1.2 Hasil penelitian yang relevan
Penelitian ini didasarkan pada hasil yang telah dilakukan oleh bebrapa
peneliti. Adapun hasil penelitian ini antara lain:
Mulyadi, Marzuki, & Andi Usman tahun 2013 dengan judul “Implementasi
Pembelajaran Tematik Terpadu Berbasis Lingkungan Untuk Perolehan
Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Di SD”, adapun penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan pembelajaran tematik terpadu berbasis lingkungan
untuk memperoleh kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik di SD.
Sedangkan hasil penelitian ini adalah bahwa kemampuan berpikir tingkat
tinggi peserta didik dikategorikan “baik” karena pembelajaran dengan tematik
terpadu berbasis lingkungan sebagian besar peserta didik memperoleh
kemampuan berpikir tingkat tinggi berupa menganalisis, mengevaluasi, dan
mengkreasikan.
Maria Agustina Amelia (2016) dengan judul “Analisis Soal Tes Hasil
Belajar High Order Thinking Skills (HOTS) Matematika Materi Pecahan Untuk
Kelas 5 Sekolah Dasar”. Adapun tujuan untuk menganalisis kualitas tes hasil
belajar matematika buatan guru mengenai materi pecahan untuk siswa kelas V.
Adapun hasil penelitian ini adalah uji analisis tingkat kesukaran soal yaitu 1
soal (5%) memiliki tingkat kesukaran kategori sedang dan 4 soal (20%) yang
memiliki tingkat kesukaran kategori sukar. Hasil uji pengecoh pada soal secara
keseluruhan ada 11 pengecoh tidak berfungsi.
Tia Agusti Annuru, Riche Cynthia Johan, Mohammad Ali tahun 2017
dengan judul “Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Dalam
Pelajaran Pengetahuan Alam Peserta Didik Sekolah Dasar Melalui Model
Pemebelajaran Treffinger”. Adapun penelitian ini bertujuan untuk melihat
seberapa besar pengaruh model Treffinger dalam meningkatkan kemampuan
berpikir tingkat tinggi peserta didik Sekolah Dasar dalam mata pelajaran IPA.
Sedangkan hasil penelitian hasil uji hipotesis tersebut dapat disimpulkan bahwa
kemampuan berpikir tingkat tinggi pada aspek mencipta (C6) pada peserta
didik yang memperoleh model pembelajaran Treffinger lebih tinggi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
dibandingkan dengan peserta didik yang memperoleh model pembelajaran
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Berikut ini adalah hasil
penelitian yang relevan dalam bentuk bagan dengan judul yang akan dilakukan
oleh peneliti. Berikut ini hasil penelitian yang relevan dalam bentuk bagan
dengan judul yang akan di lakukan oleh peneliti.
Gambar 2.1 Peta Literatur Penelitian
Berdasarkan tiga penelitian yang relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, penelitian ini memiliki beberapa kekhasan antara lain
penelitian dilakukan pada pembelajaran tematik disalah satu jenjang sekolah
dasar kelas V yang meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian
kelas dengan metode penelitian kualitatif dan desain penelitian adalah studi
kasus karena peneliti terfokus pada salah satu objek penelitian yaitu guru kelas
V.
Maria Agustina Amelia (2016)
“Analisis Soal Tes Hasil
Belajar High Order Thingking
Skills (HOTS) Matematika
Materi Pecahan Untuk Kelas 5
Sekolah Dasar
Mulyadi, Marzuki, Andi
Usman (2013) “Implementasi
Pembelajaran Tematik Terpadu
Berbasis Lingkungan Untuk
Perolehan Kemampuan
Berpikir Tingkat Tinggi di SD”
Peneliti Melakukan Penelitian:
“Analisis Keterampilan Berpikir
Tingkat Tinggi Pada
Pembelajaran Tematik Kelas V
(Studi Kasus Di Salah Satu SD
Swasta Di Kabupaten Sleman
Yogyakarta)”
Tia Agusti Annuru, Riche
Cynthia Johan, Mohammad Ali
(2017) “Peningkatan
Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Dalam Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Peserta didik
Sekolah melalui Pembelajaran
“Treffinger”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
2.1.3 Kerangka Berpikir
Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan penguasaan ilmu
pengetahuan menjadi semakin komplek dimana era globalisasi saat ini di tandai
dengan sebuah persaingan dimana memasuki abad ke 21 kemajuan teknologi
sudah memasuki bidang pendidikan yaitu pendidikan yang memiliki
kemampuan 4C yaitu critical thinking, creative, collaborative, dan
communicative. Dimana kemampuan berpikir kritis atau sering disebut critical
thinking penting dalam keterampilan pemecahan masalah dan keputusan.
Kreativitas atau sering di sebut creative penting dalam keterampilan berpikir
kritis dan membuat inovasi. Sementara itu kolaborasi atau collaborative dan
komunikasi atau communicative diperlukan dalam menjalin hubungan
kerjasama dalam tim dan komunikasi efektif. Guru dan peserta didik dituntut
memiliki kompetensi masyarakat global yang dikenal dengan sebutan “four
Cs” atau 4C dalam belajar mengajar pada pendidikan abad 21.
Keterampilan berpikir tingkat tinggi dapat diterapkan melalui kurikulum
2013 yang mengacu pada standar isi, standar proses, dan standar penilaian.
Dimana dalam kegiatan ini di khususkan pada standar isi (perencanaan
pembelajaran), standar proses (proses pembelajaran), dan pada standar
penilaian yaitu penilaian kognitif pada Penilaian Tengah Semester.
Dengan menerapkan pembelajaran yang mengarah pada keterampilan
berpikir tingkat tinggi, maka guru akan menghasilkan siswa yang tidak hanya
mampu memperoleh nilai tinggi dengan cara menghafal maupun memahami
tetapi siswa dapat berpikir kritis, kreatif, komunikasi, dan berkolaborasi
dengan kemampuan untuk menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta.
Melalui kegiatan yang dilakukan oleh peneliti di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta, peneliti ingin mengetahui bagaimana cara guru
di SD tersebut dalam melakukan kegiatan berpikir tingkat tinggi khususnya
pada perencanaan, proses belajar dan penilaian tengah semester di mana kelas
yang dipilih adalah kelas V.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti ingin mengetahui ada atau
tidaknya dan tingkat penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada di
salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta, yang menggunakan
pembelajaran tematik pada proses pembelajarannya. Selain itu, peneliti juga
ingin mengetahui bagaimana salah satu guru dalam penerapan keterampilan
berpikir tingkat dikelasnya.
Gambar 2.2 Peta kerangka berpikir
ABAD 21
“Kemampuan untuk menghadapi tantangan era
globalisasi yang mengacu pada Kurikulum 2013”
Guru
“peran guru untuk
memenuhi tantangan di
abad 21 dengan berpacu
pada kurikulum dan
kegiatan berpikir tingkat
tinggi”
Kurikulum 2013
“Kurikulum sebagai
wadah untuk
mengembangkan
keterampilan berpikir
tingkat tinggi”
Berpikir Tingkat Tinggi
“Kegiatan dimana siswa
dituntut untuk berpikir
yang tidak hanya
menghafal saja”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu
penelitian, subyek penelitian, dan teknik pengambilan sampel, data yang dicari,
teknik pengumpulan data, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.
3.1 Jenis penelitian
Jenis penelitian yang digunakan peneliti yaitu penelitian kualitatif. Penelitian
kualitatif merupakan keterkaitan spesifik pada studi hubungan sosial yang
berhubungan dengan fakta dalam kehidupan, Flick (dalam Gunawan, 2013:81).
Sedangkan menurut Bogdan & Taylor (dalam Gunawan, 2013:82) penelitian
kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati
yang diarahkan pada latar dan individu secara utuh. Berbeda dengan Sugiyono
(dalam Gunawan, 2013:107) ada tiga tahapan pada penelitian kualitatif yaitu (1)
tahap deskripsi atau tahap orientasi, di tahap ini peneliti mendeskripsikan apa yang
dilihat, didengar, dan dirasakan, kemudian peneliti baru mendata sepintas tentang
informasi yang diperolehnya;(2) tahap reduksi, di tahap ini peneliti mereduksi
segala informasi yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada
masalah tertentu; dan (3) tahap seleksi, pada tahap ini peneliti menguraikan fokus
yang telah ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara
mendalam tentang fokus masalah.
Berdasarkan penjelasan di atas, penelitian kualitatif merupakan prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif yang berhubungan dengan fakta
dalam kehidupan yang berupa kata-kata tertulis atau lisan yang mengacu pada tiga
tahap yaitu deskripsi, orientasi, dan seleksi.
3.2 Setting penelitian
3.2.1 Tempat penelitian
Peneliti memilih salah satu sekolah dasar swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta. Sekolah ini di pilih karena peneliti ingin mengetahui apakah sekolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
yang berada ditengah masayarakat Kabupaten Sleman ini mengenai bagaimana
hasil belajar siswa tersebut sudah pada tahapan mengenai keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau masih pada tahapan keterampilan berpikir tingkat rendah. Alasan
lain yang membuat peneliti memilih salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta pada kelas V karena peneliti ingin mengetahui apakah guru kelas V di
salah satu Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta ini menerapkan keterampilan
berpikir tingkat tinggi atau justru menerapakan keterampilan berpikir tingkat
rendah.
3.2.2 Waktu penelitian
Penelitian ini dilakukan selama masa PPL hingga selesai PPL dari mulai
bulan 14 Sepetember 2018 hingga bulan 5 November 2018. Jadi, dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini dilakukan selama hampir 3 bulan.
3.2.3 Subyek penelitian
Subyek penelitian yang peneliti pilih adalah guru kelas V sebagai subyek
utama dan siswa kelas V sebagai subyek kedua di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogykarta di tahun ajaran 2018/2019. Guru kelas V adalah
subyek dalam mempraktikan kegiatan proses pembelajaran, narasumber
wawancara dan sebagai sumber dokumentasi untuk mengisikan kuesioner, untuk
meminta rencana pelaksanaan pembelajaran serta dokumen soal penilaian tengah
semester. Siswa sebagai subyek untuk menerima pelaksanaan pembelajaran dan
narasumber dokumentasi.
3.2.4 Obyek penelitian
Obyek penelitian ini adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),
Proses pelaksanaan pembelajaran dan soal evaluasi (Penilaian Tengah Semester).
3.3 Desain penelitian
Desain penelitian yang peneliti gunakan adalah studi kasus. Menurut Furchan
(dalam Triwiyatno, 2015:32) studi kasus merupakan studi yang mendalam tentang
individu dan berjangka waktu relative lama, terus menerus serta menggunakan
objek tunggal, artinya kasus dialami oleh satu orang. Dalam studi kasus ini peneliti
mengumpulkan data mengenai diri subjek dari keadaan terbesar dari studi kasus
adalah kemungkinan untuk melakukan penyelidikan secara mendalam dimana studi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
kasus berusaha untuk memahami anak atau orang dewasa secara utuh dalam
totalitas lingkungan individu. Menurut Gunawan (2013:113) studi kasus
merupakan penelitian yang dibutuhkan untuk meneliti atau mengungkapkan secara
utuh dan menyeluruh terhadap kasus yang menarik perhatian untuk diteliti.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti mengungkapkan bahwa studi kasus
merupakan metode studi yang mendalam untuk mengungkapkan secara utuh dan
menyeluruh terhadap kasus yang menarik perhatian yang dilakukan dengan jangka
waktu yang relative lama untuk memahami anak atau orang dewasa secara utuh
dalam lingkungan. Penelitian melakukan studi kasus dengan landasan teori sebagai
acuan ketika peneliti akan menggali suatu hal yang berkaitan dengan subjek.
Diharapkan dengan landasan teori yang telah disebutkan pada bab sebelumnya
dapat mendasari setiap langkah yang dilakukan oleh peneliti, baik ketika menyusun
instrumen penelitian, wawancara, maupun kusioner.
3.4 Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data yang dipilih oleh peneliti untuk mengumpulkan
seluruh sumber data yaitu berupa:
3.4.1 Kuesioner
Menurut Pujihastuti (2010:2) kuesioner merupakan alat pengumpulan data
primer dengan metode survey untuk memperoleh data opini responden, kuesioner
digunakan untuk memperoleh informasi dimana semua kuesioner yang dibagikan
kepada responden akan diterima kembali oleh peneliti dalam kondisi yang baik dan
kemudian akan dianalisis lebih lanjut. Teknik pengumpulan ini digunakan oleh
peneliti untuk mengambil data mengenai bagaimana persepsi siswa terhadap guru
pada saat guru mengajar dan persepsi guru terhadap dirinya sendiri dalam
pembelajaran yang dilakukan.
Penelitian ini menggunakan kusioner tertutup karena responden (adalah guru
dan siswa) dimana data kuesioner ini hanya peneliti yang akan mengetahui nya serta
akan langsung diminta untuk memilih satu jawaban yang sudah disediakan dengan
pilihan Sangat Sering skor 4, Sering skor 3, Jarang skor 2 dan Tidak Pernah skor 1.
Kusioner ini terdiri dari 16 pernyataan yang mengandung 4C (Critical Thinking),
(Creativity), (Collaborative), dan (Communication) dalam keterampilan berpikir
tingkat tinggi dapat dilihat pada lampiran 11A halaman 121.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
3.4.2 Observasi
Menurut Arikunto (2007:87) observasi merupakan proses yang kompleks,
suatu proses yang tersusun dari proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya
yang terpenting, yaitu proses pengamatan dan ingatan. Pada masing-masing proses
observasi ini terkandung sumber kesesatan yang perlu mendapat perhatian dengan
saksama.
Penelitian menggunakan teknik observasi untuk memperoleh data mengenai
bagaimana guru menerapkan pembelajaran yang mengacu pada kegiatan 4C yaitu
kegiatan (Critical Thinking), (Creative), (Collaboration), dan (Communication).
Apakah guru dapat menerapkan atau meningkatkan keterampilan berpikir tingkat
tinggi bagi siswanya dengan menggunakan berbagai metode yang ada pada saat
pelaksanaan pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 138.
3.4.3 Dokumentasi
Menurut Arikunto (2007:87) dokumentasi merupakan dokumen untuk
mencari data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar,
agenda, dan sebagainya. Teknik ini digunakan peneliti untuk mengumpulkan data
berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan soal evaluasi (Penilaian
Tengah Semester) yang digunakan oleh guru sebagai bahan untuk mengetahui
pemahaman siswa. RPP sendiri akan dianalisis oleh peneliti dan rekan peneliti pada
aspek indikator apakah indikator menggunakan tingkatan berpikir tingkat tinggi
atau berpikir tingkat rendah. Sedangkan untuk soal evaluasi akan dianalisis oleh
peneliti dan rekan peneliti pada aspek soalnya sudah termasuk dalam indikator
berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah. Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 19A halaman 143 sampai 19P halaman
158 dan soal Penilaian tengah Semester bisa dilihat pada lampiran 21A halaman
160 sampai 21AA halaman 186.
3.4.4 Wawancara
Menurut Kartono (dalam Gunawan, 2016:160) wawancara merupakan suatu
percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu yang merupakan proses
tanya jawab lisan, dimana dua orang atau lebih berhadap-hadapan secara fisik.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara guna
memperoleh data yang konsisten terhadap data yang didapatkan oleh peneliti saat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
melakukan observasi, memberikan kuesioner dan dokumentasi. Peneliti melakukan
wawancara langsung terhadap guru kelas V untuk mengetahui lebih jauh mengenai
proses penyusunan RPP, Pelaksanaan Pembelajaran yang sudah dilakukan guru
serta soal evaluasi. Pedoman wawancara dapat dilihat di lampiran 17 halaman 133.
Sementara itu untuk mengumpulkan data-data di atas, peneliti membagi
menjadi dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder sebagai berikut:
1) Data Primer
Menurut Sugiyono (dalam Mitri, 2016-78) data primer adalah data yang
diperoleh atau dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dari sumber datanya.
Data primer juga merupakan data asli yang bersifat up to date atau data terbaru
.Data primer yang dimakusd dalam penelitian ini meliputi:
a) Persepsi guru dalam menerapkan kegiatan pembelajaran melalui
kegiatan wawancara, kuesioner dan observasi
b) Persepsi siswa terhadap guru dalam menerapkan pembelajaran yang
meningkatkan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada data kuesioner
c) Penilain guru terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh guru kelas
dengan menggunakan metode, model dan teknik dalam rangka mencapai
tujuan pembelajaran berupa keterampilan berpikir tingkat tinggi pada
kuesioner dan observasi
2) Data Sekunder
Menurut Sugiyono (dalam Mitri,2016:79) data yang diperoleh atau
dikumpulkan peneliti melalui berbagai sumber yang telah ada. Data yang dimaksud
dalam penelitian ini meliputi:
a) Desain rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang dibuat guru kelas,
apakah telah memuat indikator keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
berpikir tingkat rendah. Data yang didapatkan oleh peneliti adalah satu
RPP yang disusun untuk satu pembelajaran.
b) Pelaksanaan penilaian kelas yang didapatkan dari penilaian tengah
semester untuk mengetahui sejauh guru dalam membuat soal apakah
mengandung kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi atau berpikir
tingkat rendah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
3.5 Instrumen penelitian
Pada penelitian ini, penelitian menggunakan beberapa instrumen pendukung
karena peneliti berperan sebagai instrumen utama.
Menurut Djaali (dalam Matondang. Z, 2009: 1) instrumen adalah suatu alat
yang karena memenuhi akademis maka dapat dipergunakan sebagai alat untuk
mengukur objek atau mengumpulkan data mengenai suatu variabel. Pada penelitian
ini, peneliti memutuskan untuk menggunakan berbagai instrumen yang akan
digunakan untuk mengumpulkan beberapa data yang dibagi menjadi data primer
dan data sekunder. Data persepsi siswa dan guru didapatkan dari kuesioner yang
disusun berdasarkan indikator instrumen di bawah:
Tabel 3.1 Indikator Kuesioner guru dan siswa dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Pada tabel 3.1 dapat dijelaskan bahwa untuk mendapatkan data mengenai
persepsi siswa terhadap guru dan persepsi guru terhadap proses pembelajaran yang
sudah dilakukan menggunakan kemampuan 4C yaitu kemampuan critical thinking,
collaboration, creativity, dan communication dengan masing-masing kemampuan
terdiri dari 4 pernyataan. Perbedaan yang ada antara kuesioner guru dan siswa
terletak pada kalimatnya dimana kalimat siswa lebih disederhanakan lagi.
Instrumen kuesioner siswa dan guru dapat dilihat di bawah ini:
Tabel 3.2 Instrumen Kuesioner siswa.
No. 4 C Keterangan SS S JR TP
1. Critical Thinking/Berpikir
Kritis
Saya diberikan soal oleh
guru untuk diselesaikan
secara mandiri
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk mencari
informasi dari sumber-
sumber lain.
No Indikator Nomor Item Jumlah
1 Berpikir Kritis
(Critical Thinking) 1 (4 pernyataan) 4
2 Kolaborasi
(Collaboration) 2 (4 pernyataan) 4
3 Kreativitas (Creativity) 3 (4 pernyataan) 4
4 Komunikasi
(Communication) 4 (4 pernyataan) 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk bertanya
materi yang belum dipahami
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk memberikan
masukan, tanggapan
(kegiatan int), dan kritik.
2. Collaborative/Kolaborasi
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk membentuk
kelompok diskusi
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk
mengerjakan soal bersama
dengan teman sekelompok
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk mencari
informasi bersama dengan
teman sekelompok
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk bertukar
pikiran dan pendapat saat
berdiskusi
3. Creativity/Kreativitas
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk membuat
karya
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk
memecahkan masalah
dengan cara sendiri
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk mencari
informasi secara mandiri
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk
menampilkan hasil karya di
dalam kelas.
4. Communication/
Komunikasi
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk
mempresentasikan hasil dari
pembelajara yang dilakukan
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk memberikan
masukan atau tanggapan
pada akhir pembelajaran
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk mengingat
kembali materi pada
pembelajaran sebelumnya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
Saya diberikan kesempatan
oleh guru untuk
menyimpulkan
pembelajaran yang sudah
dilakukan
Tabel 3.3 Instrumen Kuesioner guru
No. 4 C Keterangan SS S JR TP
1. Critical Thinking/Berpikir
Kritis
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menganalisis permasalahan
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mencari sumber lain dalam
meningkatkan kemampuan
berpikir kritis
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menyampaikan masukkan,
tanggapan (kegiatan inti),
kritik dan saran.
Guru memberian kesempatan
siswa untuk bertanya
mengenai pembelajaran
2. Collaborative/Kolaborasi
Guru meminta siswa
membentuk kelompok untuk
melakukan diskusi saat
pembelajaran
Guru memberikan soal untuk
dikerjakan bersama kelompok
melalui kegiatan diskusi
Guru meminta siswa mencari
informasi bersama teman
kelompok
Guru meminta siswa untuk
saling bertukar pikiran dan
pendapat dalam berdiskusi
3. Creativity/Kreativitas
Guru meminta siswa
membuat sebuah karya
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mencari informasi secara
mandiri
Guru memberikan
kesempatan kepada siswa
dalam menampilkan hasil
karyanya di dalam kelas.
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
memecahkan masalah dengan
caranya sendiri.
4. Communication/Komunik
asi
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil dari
pembelajaran.
Guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memberikan masukan atau
tanggapan
Guru untuk memberikan
kesempatan siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran
yang sudah dilakukan.
Guru memberi kesempatan
siswa untuk mengingat
kembali materi pada
pembelajaran sebelumnya.
Selain persepsi siswa dan guru, untuk membandingkan hasil observasi dan
analisis yang dilakukan terhadap RPP dan soal evaluasi yang sudah dilakukan
peneliti dibutuhkan data berupa hasil wawancara yang dilakukan bersama dengan
guru kelas V dengan indikator dibawah ini:
Tabel 3.4 Indikator Pedoman Wawancara Guru Kelas
No Indikator Nomor Item Jumlah
1 Pembelajaran
Tematik 1 (7 pertanyaan) 7
2 Berpikir Tingkat
Tinggi 2 (4 pertanyaan) 4
3
Soal Ujian Tengah
Semester / Ulangan
Harian / Penilaian
Akhir Semester
Tematik
3 (1 pernyataan) 1
4 Kendala yang
dihadapi 4 (2 pernyataan) 2
Pada tabel 3.4 diketahui bahwa pedoman wawancara yang disusun peneliti
terdiri dari 4 indikator yaitu pembelajaran tematik, keterampilan berpikir tingkat
tinggi, soal Ujian Tengah Semester/Ulangan Harian/Peniaian Akhir Semester, dan
kendala yang dihadapi. Masing-masing indikator tersebut terdiri dari beberapa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
pernyataan yang dapat disesuaikan dengan indikator yang sudah ditentukan.
Pernyataan wawancara dapat dibawah ini.
Tabel 3.5 Instrumen pedoman wawancara
NO Aspek Pertanyaan
Wawancara
Jawaban
1. Pembelajaran
Tematik
1. Dalam
melaksanakan
pembelajaran
tematik, apakah
Bapak/Ibu guru tidak
terlalu banyak
menerapkan metode
ceramah? metode
ceramah hanya
digunakan ketika
menjelaskan materi
tertentu yang cukup
sukar?
2. Apakah Bapak/Ibu
Guru mampu
menerapkan model,
teknik, dan metode
pembelajaran
tematik yang mampu
menumbuhkan
partisipasi siswa
melalui kagiatan
diskusi dan
memecahkan
masalah?
3. Apakah guru
menerapkan metode
pembelajaran yang
menumbuhkan
partisipasi siswa
seperti presentasi,
tanya jawab, debat
dan lain sebagainya
ketika melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
tematik?
4. Apakah Bapak/Ibu
guru selalu
menghampiri siswa
ke tempat duduk
masing-masing
untuk memantau
aktivitas siswa
dalam kegiatan
diskusi guna
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
memastikan bahwa
setiap siswa terlibat
dan berpartisispasi
dalam kegiatan
diskusi?
5. Apakah Bapak/Ibu
Guru dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
tematik sesuai
dengan yang tertera
pada RPP tematik?
6. Apakah Bapak/Ibu
guru selalu
mengkaitkan materi
dengan pengetahuan
yang relevan ketika
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
tematik?
7. Apakah dalam
kegiatan
pembelajaran
Bapak/Ibu guru
dapat mengelola
waktu dengan efisien
dan efektif?
2. Berpikir tingkat
tinggi
1. Apakah Bapak/Ibu
mengetahui tentang
berpikir tingkat
tinggi?
2. Menurut Bapak/Ibu
apa pentingnya
berpikir tingkat
tinggi?
3. Apakah Bapak/Ibu
menerapkan
kegiatan
pembelajaran yang
bersifat
mengarahkan siswa
pada keterampilan
berpikir tingkat
tinggi?
4. Apakah Bapak/Ibu
menggunakan kata
kerja operasional
taksonomi bloom
pada indikator RPP
dengan mengacu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
tingkatan C4, C5,
dan C6?
3.
Soal Ujian
Tengah
Semester /
Ulangan Harian
/ Penilaian
Akhir Semester
tematik
1. Dalam membuat soal
Ujian Tengah
Semester / Ulangan
Harian / Penilaian
Akhir Semester,
apakah Bapak/Ibu
Guru mengacu pada
kata kerja
operasional
taksonomi bloom
pada tingkatan C4,
C5, dan C6?
4. Kendala yang
dihadapai
1. Menurut Bapak/Ibu
apakah ada kesulitan
dalam membuat RPP
tematik?
2. Apakah ada kendala
yang dihadapi
Bapak/Ibu Guru
dalam menerapkan
pembelajaran yang
mengacu pada
berpikir tingkat
tinggi?
Data yang diperlukan peneliti yaitu data proses pelaksanaan pembelajaran
yang dilakukan oleh guru di dalam kelas, untuk mengetahui apakah pada saat proses
pembelajaran guru sudah menerapakan kegiatan proses pembelajaran dengan
menggunakan pedoman observasi yang disusun dari indikator di bawah ini:
Tabel 3.6 Indikator Analisis Pelaksanaan pada Langkah-langkah
Pembelajaran dalam RPP K13
No Indikator Nomor Item Jumlah
1 Communication
(Komunikasi) 1 (4 kriteria) 4
2 Colaborative
(Kolaborasi) 2 (4 kriteria) 4
3
Critical Thinking and
Problem Solving
(Berpikir Kritis dan
Pemecahan Masalah) 3 (4 kriteria) 4
4
Creativity and
Innovation (Kreativitas
dan Inovasi)
4 (4 kriteria) 4
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
Berdasarkan tabel 3.6 dapat disimpulkan bahwa pedoman observasi disusun
berdasarkan kemampuan 4C dengan masing-masing kemampuan yang terdiri dari
4 kriteria yang sudah divalidasi oleh pihak expert judgment yaitu dosen
pembimbing. Instrumen pedoman observasi dapat dilihat dibawah ini.
Tabel 3.7 Instrumen Pedoman Observasi
No. 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1.
Communicatio
n
(Komunikasi)
1. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mempresentasikan hasil
dari pembelajaran.
2. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memberikan masukan atau
tanggapan
3. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru untuk memberikan
kesempatan siswa untuk
menyimpulkan
pembelajaran yang sudah
dilakukan.
4. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberi kesempatan
siswa untuk mengingat
kembali materi pada
pembelajaran sebelumnya
2. Collaborative
(Kolaborasi)
1. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
membentuk kelompok
melakukan diskusi
2. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan soal
untuk di kerjakan secara
berdikusi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
3. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan siswa
untuk mencari informasi
bersama teman diskusi
4. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memeprlihatkan proses
guru memberikan siswa
kesempatan untuk saling
bertukar pikiran dan
pendapat dalam berdiksusi
3.
Critical
thinking and
Problem
Solving
(Berpikir Kritis
dan
Pemecahan
Masalah).
1. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
menganalisis
permasalahan.
2. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
mencari sumber lain dalam
meningkatkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis
3. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai
pembelajaran
4. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memberikan masukan,
tanggapan (kegiatan inti),
dan kritik
4.
Creativity and
Innovation (Kr
eativitas dan
Inovasi)
1. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
membuat sebuah karya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
2. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan siswa untuk
memecahkan masalah
dengan caranya sendiri.
3. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatka proses guru
memberikan kesempatan
siswa untuk mencari
informasi secara mandiri
4. Di dalam langkah-langkah
pembelajaran
memperlihatkan proses
guru memberikan
kesempatan kepada siswa
dalam menampilkan hasil
karyanya di dalam kelas.
Data yang dibutuhkan yaitu data hasil analisis indikator RPP dan soal evaluasi
dengan menggunakan pedoman analisis yang disusun dibawah ini:
Tabel 3.8 Indikator Analisis Pada Soal Evaluasi dan RPP K13
No Indikator Kata Kerja Operasional
1 C1 Mengetahui 28 KKO
2 C2 Memahami 25 KKO
3 C3 Mengaplikasikan 34 KKO
4 C4 Menganalisis 28 KKO
5 C5 Mengevaluasi 22 KKO
6 C6 Membuat / Mencipta 35 KKO
Pada tabel 3.8 dapat diketahui bahwa untuk mengetahui keterampilan berpikir
tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah pada masing-masing soal digunakan 6
tingkatan berpikir pada Taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Anderson &
Kartwohl dengan masing-masing indikator pada KKO yang sudah ditentukan.
Instrumen KKO dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 3.9 Instrumen KKO
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan
b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan
c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan
d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan
f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi
g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi
h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi
i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung
j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun
k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan
l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan
m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah
n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan
o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan
p. Menghafal p. Menggali p. Menilai
q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih
r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali
s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan
t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi
u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki
v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan
w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan
x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonsepkan
y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan
z. Memberi kode z. Meramalkan
aa. Menelusuri aa. Memproduksi
bb. Menulis bb. Memproses
cc. Mengaitkan
dd. Menyusun
ee. Menstimulasikan
ff. Memecahkan
gg. Melakukan
hh. Mentabulasi
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi
b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur
c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi
d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan
e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan
f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode
g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan
i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun
j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang
k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun
l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi
m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan
n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan
o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan
p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi
q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang
r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan
s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan
u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas
v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi
w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk
x. Mengkaitkan x. Merumuskan
y. Memilih y. Menggeneralisasikan
z. Mengukur z. Mengabungkan
aa. Melatih aa. Memadukan
bb. Mentransfer bb. Membatas
cc. Mereparasi
dd. Menampilkan
ee. Menyiapkan
ff. Memproduksi
gg. Merangkum
hh. Merekontruksi
ii. Membuat
3.6 Kredibilitas dan transferbilitas
Pada penelitian kualitatif ini, peneliti melakukan pengecekan keabsahan data
melalui uji kredibilitas dan uji transferbilitas. Menurut Sugiyono (dalam Setyowati,
2011:19) mengemukakan bahwa kreadibilitas merupakan data hasil penelitian yang
disajikan oleh peneliti agar hasil penelitian yang dilakukan tidak meragukan
sebagai sebuah karya ilmiah dilakukan yang memiliki tiga jenis yaitu perpanjangan
pengamatan, meningkatkan kecermatan dalam penelitian, dan triangulasi. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan metode triangulasi karena menurut Wiersma
(dalam Setyowati, 2011:21) mengatakan triangulasi dalam pengujian kredibilitas
diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai waktu.
Selain metode triangulasi, peneliti menggunakan expert judgment sebagai
teknik yang digunakan untuk pengujian kelayakan seluruh instrumen yang
digunakan peneliti. Menurut Wardani (2013:3) expert judgement merupakan suatu
proses diskusi yang melibatakan para pakar (ahli) untuk mengidentifikasi masalah
analisis penyebab masalah, menentukan cara-cara penyelesaian masalah, dan
mengusulkan berbagai alternatif pemecahan masalah dengan mempertimbangkan
sumber daya yang tersedia. Melalui teknik ini peneliti akan meminta bantuan satu
dosen PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar) di Universitas Sanata Dharma untuk
menilai instrument penelitian yang sudah disusun peneliti.
Selain melakukan pengujian instrumen melalui ahli, didapatkan bahwa
seluruh instrumen yang digunakan oleh peneliti layak digunakan dengan kriteria
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
antara lain instrumen penelitian kuesioner untuk siswa dan guru, pedoman
wawancara guru kelas, lembar observasi proses pembelajaran, pedoman analisis
perencanaan analisis indikator RPP K13, pedoman analisis soal evaluasi
pembelajaran yang seluruhnya dinyatakan bahwa layak digunakan untuk uji coba
dilapangan tanpa revisi. Hasil validasi dapat dilihat di lampiran 3A halaman 99
sampai 8B halaman 110.
Selain menggunakan metode kreadibilitas, peneliti juga menggunakan
metode transferbilitas. Menurut Sugiyono (dalam Setyowati, 2011:23)
mengungkapkan bahwa validitas ekternal dalam penelitian kualitatif dimana
menunjukkan derajat ketepatan atau dapat diterapkan hasil penelitian ke populasi
dimana sampel tersebut diambil. Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer
sampai saat ini masih diterapkan dalam situasi lain. Bagi peneliti nilai transfer
sangat bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan
dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai transfer
masih dapat dipertanggungjawabkan. Maka dapat disimpulkan bahwa instrumen
yang digunakan peneliti bisa digunakan peneliti lainnya tetapi harus bisa
dipertanggungjawabkan.
3.7 Teknik analisis data
3.7.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Peneliti melakukan analisis terhadap desain Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran pada komponen indikator. Peneliti menganalisis untuk mengetahui
apakah guru sudah membuat Rencana Pelakasanaan Pembelajaran yang memuat
kata kerja operasional (KKO) dengan penggunaan kata kerja kognitif pada
tingkatan menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta. Setelah dilakukan analisis
peneliti dan rekan peneliti, peneliti akan menentukan KKO berpikir tingkat tinggi
pada RPP yang sudah disusun oleh guru kemudian peneliti akan menyesuaikan
masing-masing indikator dengan susunan langkah kegiatan pembelajaran yang ada
pada RPP.
3.7.2 Implementasi Proses Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat
Tinggi
Peneliti akan meneliti proses pelaksanaan pembelajaran untuk mengetahui
kegiatan pembelajaran sudah sesuai dengan indikator keterampilan berpikir tingkat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
tinggi melalui persepsi siswa kepada guru dengan memberikan kuesioner dengan
16 pernyataan yang terdiri dari 4 kategori yaitu communication, collaborative,
critical thinking dan creativity. Selain melalui persepsi siswa terhadap guru, peneliti
juga akan melihat dari persepsi guru terhadap pelaksanaan yang sudah dilakukan
melalui kuesioner, dan wawancara.
Pada kuesioner guru, isi setiap pernyataan sesuai dengan kuesioner siswa
hanya saja peneliti menyederhanakan pernyataan yang akan diberikan pada siswa.
Setelah kuesioner diisi oleh siswa dan guru, peneliti melakukan rekapitulasi data
dan menganalisis data yang sudah didapatkan menggunakan skala likert. Selain data
dari kuesioner dan wawancara, peneliti juga melakukan observasi pada proses
pembelajaran didalam kelas. Observasi dilakukan bersama teman yang bukan satu
payung untuk membandingkan hasil observasi yang kemudian akan didiskusikan
untuk mendapatkan hasil akhir.
3.7.3 Pelaksanaan Penilaian Kelas (Assesment)
Peneliti melakukan analisis terhadap soal evaluasi pada penilaian tengah
semester yang di buat oleh guru-guru se-KSK Sleman Timur. Soal evaluasi
dinyatakan baik bila hasil analisis menunjukkan bahwa kata kerja operasional yang
digunakan sebagai soal ujian mengandung kata kerja operasional yaitu indikator
keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta. Teknik analisis dilakukan dengan cara triangulasi. Menurut Raharjo
(2010:1) mengungkapkan bahwa triangulasi merupakan pendekatan multimode
yang dilakukan peneliti pada saat mengumpulkan dan menganalisis data. Ide
dasarnya adalah bahwa fenomena yang diteliti dapat dipahami dengan baik
sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika didekati dari berbagai sudut
pandang. Sedangkan menurut Denkin (dalam Raharjo, 2010:2) mengungkapkan
bahwa triangulasi sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai
untuk mengkaji fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perspektif
yang berbeda.
Menurut Denkin (dalam Raharjo, 2010:2) mengungkapkan bahwa triangulasi
meliputi empat hal, yaitu (1) triangulasi metode;(2) triangulasi antar-peneliti;(3)
triangulasi sumbe data;(4) triangulasi teori. Berikut penjelasannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
1. Triangulasi metode dilakukan dengan membandingkan infromasi atau data
dengan cara yang berbeda.
2. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari
satu orang dalam pengumpulan dan analisis data.
3. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran infromasi tertentu
melalui berbagai metode dan sumber perolehan data.
4. Triangulasi teori
Pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk melakukan triangulasi antar-
penelitian karena peneliti akan meminta bantuan dua rekan peneliti untuk
menganalisis soal penilaian tengah semester. Setelah itu, peneliti dan dua rekan
peneliti akan menganalisis setiap nomor soal dengan waktu dan tempat yang
berbeda untuk menghindari adanya pengaruh dari peneliti lain. Setelah semua
peneliti selesai menganalisis soal, ketiga peneliti bertemu dan mendiskusikan hasil
akhir pada tingkatan masing-masing nomor soal yang menggunakan kata kerja
operasional apakah mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi atau berpikir
tingkat rendah.
3.7.4 Skala Likert
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti akan banyak menggunakan Skala
Likert untuk menganalisis mengenai kuesioner persepsi siswa terhadap guru dan
persepsi guru terhadap proses pembelajaran. Menurut Siregar (2010:138)
mengungkapkan bahwa Skala Likert adalah Skala yang dapat digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau
fenomena tertentu. Alternatif jawaban yang dibuat oleh peneliti yang sangat sering,
sering, jarang, dan tidak pernah. Peneliti memutuskan untuk membuat empat
alternative jawaban karena menurut peneliti, dengan membuat empat alternative
jawaban maka responden tidak dapat memilih alternatif jawaban yang
menimbulkan keraguan. Pada penelitian ini, peneliti akan melihat banyak fenomena
yang benar-benar terjadi dan tidak disengaja sehingga tidak disediakan pilihan
netral.
Pada kuesioner peneliti menentukan skor sebagai berikut: (1) skor 4 untuk
jawaban sangat sering; (2) skor 3 untuk jawaban sering;(3) skor 2 untuk jawaban
jarang; (4) skor 1 untuk jawaban tidak pernah. Peneliti juga menentukan interval
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
yang akan digunakan untuk menentukan pernyataan penerapan sesuai dengan hasil
analisis kuesioner perspesi siswa dan guru dengan rumus:
𝐼𝑛𝑡𝑒𝑟𝑣𝑎𝑙 𝑆𝑘𝑎𝑙𝑎 (𝑅𝑆) =𝑚 − 𝑛
𝑏
Keterangan:
m = angka tertinggi dalam skor jawaban
n = angka terendah dalam skor jawaban
b = banyaknya kelas atau kategori jawaban
Melalui rumus di atas maka peneliti mendapatkan hasil interval
sebagai berikut:
Tabel 3.10 Hasil Interval Indeks Persepsi
Nilai Persepsi Interval Indeks Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 – 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 – 2.51 Jarang
3 2.52 – 3.27 Sering
4 3.28 – 4.0 Sangat Sering
Setelah didapatkan nilai interval dan pernyataan penerapan, peneliti dapat
menentukan tingkat penerapan pada masing-masing kemampuan 4C yang ada pada
kuesioner siswa dan guru.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab IV ini berisi tentang hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
peneliti terkait dengan penelitian mengenai analisis terhadap perencanaan
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi penilaian yang dilakukan
oleh guru kelas V terhadap siswa kelas V.
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V
4.1.1.1 Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada RPP Tematik
Pada penelitian ini peneliti akan memaparkan hasil analisis dari
indikator aspek kognitif pada perencanaan pelaksanaan pembelajaran. Pada
tanggal 5 November 2018 peneliti mendapatkan seperangkat perencanaan
pembelajaran dari guru kelas II dikarenakan guru kelas V belum memiliki
rencana pelaksanaan, rencana pelaksanaan pembelajaran milik guru kelas V
yang baru masih berada di yayasan dan harus meminta izin ke yayasan
sehingga peneliti semakin lama mendapatkan rencana pelaksanaan
pembelajaran maka dari itu peneliti meminta kepada guru kelas II yang dulu
sempat mengajar dikelas V karena dulu guru ini sudah membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran. Sebelum peneliti meminta rencana pelaksanaan
pembelajaran pada guru kelas II peneliti sudah meminta izin terlebih dahulu
kepada guru kelas V yang sekarang dan sangat diperbolehkan oleh guru
kelas V.
Pada akhirnya peneliti mendapatakan rencana pelaksanaan
pembelajaran dari guru wali kelas II yang dulu sempat mengajar di kelas V,
setelah peneliti mendapatkan rencana pelaksanaan pembelajaran peneliti
mulai mengandakan rencana pelaksanaan pembelajaran menjadi 2 untuk di
analisis indikator kognitif oleh dua rekan peneliti lainnya di tempat yang
berbeda, setelah di analisis kemudian peneliti dan dua rekan peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
berkumpul untuk mendiskusikan hasil dari analisis indikator tersebut.
Berikut adalah hasil analisis dari indikator aspek kognitif yang sudah di
analisis peneliti dan kedua rekan peneliti.
Tabel 4.1 Hasil Analisis Indikator Aspek Kognitif pada Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Berdasarkan tabel 4.1, peneliti dapat menjelaskan bahwa dari tiga
indikator dengan muatan pembelajaran yang berbeda yaitu PPKn, IPS dan
Bahasa Indonesia hanya ada satu indikator saja pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang menggunakan kata kerja operasional pada berpikir tingkat
tinggi pada tingkatan C4 yaitu menganalisis, peneliti memilih kata kerja
operasional menganalisis karena pada indikator tersebut menjelaskan bahwa
“Mencari ide pokok yang terdapat pada bacaan” kata kerja indikator
mencari sebenarnya tidak terdapat pada kata kerja operasional tetapi peneliti
dan dua rekan peneliti berdiskusi bahwa mencari suatu ide pokok sama
dengan menganalisis ide pokok bacaan terlebih dahulu maka dari itu peneliti
memilih kata kerja operasional menganalisis.
Sementara dua indikator lainnya hanya pada berpikir rendah. Hasil
di atas dapat menjelaskan bahwa indikator aspek kogitif yang di buat oleh
guru didominasi oleh indikator berpikir tingkat rendah. Ini dapat dilihat
NO Indikator LOTS HOTS Keterangan
Muatan PPKn
3.1.1 Menjelaskan cara
mengikuti gotong
royong secara
benar
√ Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan
C2 yaitu “Memahami”
Muatan IPS
3.1.1 Menunjukkan
kondisi geografis
pulau-pulau di
Indonesia
√ Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan
C1 yaitu “Mengetahui”
Muatan Bahasa Indonesia
3.1.1 Mencari ide
pokok yang
terdapat pada
bacaan
√ Kata kerja operasional
terdapat pada tingkatan
C4 yaitu “Menganalisis”
Jumlah indikator 2 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
51
lampiran 9 halaman 111 untuk cara mencari indikator KKO dan lampiran
20 halaman 159 untuk melihat hasil analisis RPP.
4.1.1.2 Hasil Analisis Wawancara Guru Kelas V
Wawancara bersama dengan guru kelas dilakukan pada tanggal 17
Oktober 2018 setelah selesai melakukan kuesioner siswa. Melalui kegiatan
wawancara bersama dengan guru kelas V peneliti mendapatkan beberapa
informasi mengenai sejauh mana guru dapat memahami dan mampu
menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran tematik. Hasil wawancara
yang peneliti gunakan adalah aspek satu pada nomor pertanyaan lima dan
aspek dua nomor pertanyaan empat serta aspek empat pada nomor
pertanyaan satu dan dua dapat dilihat pada lampiran wawancara.
Berdasarkan hasil wawancara bersama dengan guru kelas V dapat
dilihat di lampiran 17 halaman 133. Peneliti dapat menyimpulkan bahwa
guru sudah memahami tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi atau
HOTS karena sudah diberikan program bersama yayasan mengenai
keterampilan berpikir tingkat tinggi, tetapi pada kenyataannya beliau dalam
membuat RPP hanya beberapa yang menggunakan kata kerja operasional
berpikir tinggkat tinggi beberapa hal tersebut dapat dilihat dari penjelasan
beliau mengenai penyusunan perencanaan pembelajaran di susun atau RPP
dikerjakan bersama dengan guru kelas V se-KSK Timur dengan
berkoordinasi bersama. Pada penyusunan RPP kurikulum 2013 ada
kesulitan saat membuat RPP tersebut namun kesulitan itu dapat di atasi
karena guru dalam membuat RPP dilakukan bersama dengan guru kelas V
se-KSK Sleman Timur sehingga dapat saling berkomunikasi. Kendala yang
beliau rasakan adalah kurangnya sarana prasarana yang dapat menunjang
kegiatan keterampilan berpikir tingkat tinggi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
4.1.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan
Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta Kelas V
4.1.2.1 Hasil Analisis Kuesioner Siswa Kelas V
Peneliti melakukan kegiatan pengambilan kuesioner siswa dan guru
dilakukan pada tanggal 17 Oktober 2018 dimana guru mengerjakan
kuesioner di ruang guru dan siswa mengerjakan di kelas dengan didampingi
oleh peneliti. Berikut adalah hasil analisis akhir diagram batang tingkat
penerapan kemampuan 4C pada pembelajaran di kelas menurut persepsi
siswa kelas V yang berjumlah 19 siswa terhadap proses pelaksanaan
pembelajaran yang diberikan oleh guru kelas V. Penerapan masing-masing
kemampuan dapat dilihat menggunakan hasil hitung interval Skala Likert
pada tabel 3.10 halaman 48 . Dibawah ini merupakan diagram hasil analisis
kuesioner siswa.
Gambar 4.1 Diagram batang hasil analisis kuesioner 19 siswa
Diagram batang di atas di dapatkan dari hasil analisis terhadap 19
kuesioner yang sudah diisi oleh 19 siswa kelas V melalui bimbingan peneliti
dan tanpa ditemani oleh guru kelas V. Hal ini dilakukan peneliti agar siswa
dapat menilai guru kelas berdasarkan presepsi masing-masing siswa selama
proses pelaksanaan pembelajaran tanpa ada tekanan dari guru kelas nya.
3.1
2.3
2.762.57
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Critical Thinking Collaborative Creativity Communication
Ra
ta-r
ata
Sk
or
Sel
uru
h S
isw
a
Kriteria
HASIL ANALISIS KUESIONER
SISWA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
Setelah itu peneliti menghitung rata-rata setiap kemampuan 4C yang terbagi
menjadi 4 indikator. Berdasarkan analisis peneliti dapat dilihat bahwa dari
keempat kemampuan 4C yang berbeda-beda seperti kemmpuan critical
thinking yang memiliki skor rata-rata 3.1 dari 19 siswa rata-rata ini
merupakan rata-rata tertinggi dari kemampuan yang lain sehingga siswaa
mengatakan bahwa berdasarkan persepsi siswa kemampuan critical
thinking sering di terapkan oleh guru di dalam kelas. Berbeda dengan 3
kemampuan lainnya seperti kemampuan collaborative memiliki skor rata-
rata 2.3 dari 19 siswa sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan persepsi
siswa kemampuan ini termasuk kemampuan yang jarang di terapkan oleh
guru di dalam kelas, sedangkan untuk kemampuan creativity memiliki skor
rata-rata 2.76 dari 19 siswa sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan
persepsi siswa kemampuan ini termasuk kemampuan yang sering dilakukan
guru dan kemampuan terakhir untuk communication memiliki skor 2.57 dari
19 siswa sehingga dapat dikatakan bahwa berdasarkan persepsi siswa
kemampuan ini sering dilakukan oleh guru di dalam kelas. Berikut hasil
analisis akhir dari persepsi siswa terhadap proses pembelajaran yang
dilakukan guru di dalam kelas.
Tabel 4.2 Hasil Analisis Kuesioner 19 Siswa
4.1.2.2 Hasil Analisis Kuesioner Guru Kelas V
Berikut adalah hasil analisis diagram batang tingkat penerapan
kemampuan 4C pada pembelajaran dikelas menurut persepsi guru kelas V
terhadap proses pembelajaran yang diberikan oleh guru terhadap 19 siswa
kelas V yang dapat dilihat lampiran 14 halaman 129. Hasil ini didapatkan
oleh peneliti dengan meminta waktu oleh guru kelas V untuk mengisi
kuesioner mengenai persepsi guru dalam mengajar dikelas, guru mengisi
kuesioner ini di ruangan guru tanpa peneliti damping dikarenakan peneliti
No Kriteria Rata-rata Skor
Seluruh Siswa
Pernyataan
Penerapan
1
Critical
Thinking 3.1 Sering
2 Collaborative 2.3 Jarang
3 Creativity 2.76 Sering
4 Communication 2.57 Sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
mendampingi siswa pada saat mengisi kuesioner. Ketentuan penerapan
masing-masing kemampuan dilihat dari hasil hitung interval menggunakan
Skala Likert yang dapat dilihat pada tabel 3.10 halaman 48 . Dibawah ini
merupakan diagram mengenai hasil kuesioner guru.
Gambar 4.2 Diagram batang hasil analisis kuesioner guru
Diagram di atas didapatkan dari hasil analisis terhadap 1 kuesioner
yang sudah diisi oleh guru kelas V. Setelah itu, peneliti menghitung rata-
rata setiap kemampuan 4C yang masing-masing dibagi menjadi 4 indikator.
Berdasarkan analisis peneliti dapat dilihat bahwa dari keempat kemampuan
4C, kemampuan critical thinking berada pada tingkat skor paling tingg 3.75
sehingga dapat di katakan bahwa persepsi guru terhadap proses
pembelajaran yang sudah dilakukan dari kedua kemampuan tersebut sangat
sering diterapkan oleh guru di dalam kelas dibandingkan dengan 3
kemampuan lainnya dimana 2 kemampuan lainnya memiliki tingkat yang
sama dengan rata-rata skor 3.25 pada kemampuan collaborative dan
creativity sehingga dapat di katakan bahwa berdasarkan persepsi guru
terhadap proses pembelajaran yang dilakukan dari kedua kemampuan
tersebut sangat sering dilakukan pada saat proses pembelajaran berbeda
dengan kemampuan 4C yaitu pada communication mendapatkan skor rata-
rata 3.5 dari persepsi guru terhadap proses pembelajaran yang sudah
dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kemampuan tersebut
sangat sering dilakukan dalam proses pembelajaran dikelas. Berikut adalah
3.75
3.25 3.25
3.5
3
3.2
3.4
3.6
3.8
Critical Thinking Collaborative Creativity Communication
Rata
-rata
Kriteria
HASIL ANALISIS KUESIONER
GURU
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
hasil analisis akhir dari persepsi guru terhadap proses pembelajaran di dalam
kelas. Untuk melihat kuesioner guru dilihat lampiran 14 halaman 130 dan
untuk melihat hasil lampiran 15 halaman 130 dan lampiran 16 halaman 132.
Tabel 4.3 Hasil Analisis kuesioner Guru
4.1.2.3 Hasil Wawancara Guru Kelas V
Wawancara dilakukan oleh peneliti pada tanggal 17 Oktober 2018
setelah selesai melakukan kuesioner siswa dan guru. Melalui kegiatan
wawancara terhadap guru kelas V peneliti mendapatkan beberapa informasi
mengenai sejauh mana guru mengetahui pembelajaran tematik, kemampuan
berpikir tingkat tinggi dan cara guru menyusun soal evaluasi. Namun pada
poin ini, peneliti hanya menggunakan aspek satu pada nomor pertanyaan
satu sampai empat dan aspek dua pada nomor pertanyaan satu sampai tiga
untuk mengetahui lebih jauh bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang
sudah dilakukan oleh guru kelas V.
Berdasarkan hasil wawancara bersama guru kelas V dapat dilihat pada
lampiran wawancara, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa guru kelas
V. Pada pembelajaran di dalam kelas beliau sudah mengurangi metode
ceramah, metode cermah hanya digunakan pada saat materi susah, beliau
juga sudah melaksanakan model, teknik dan metode pembeajaran tematik
sesuai dengan program RPP melalui diskusi terkadang guru juga melakukan
musyawarah saat pembelajaran dan memantau kegiatan siswa saat diskusi.
Beliau sudah mengetahui mengenai pembelajaran berpikir tingkat tinggi
karena beliau sudah mendapatkan program dari yayasan karena beliau
mengetahui bahwa berpikir tingkat tinggi itu penting bagi siswa dimana
siswa selalu ingin tahu, membuktikan dan melaksanakan. Saat pembelajaran
No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan
Kemunculan
1 Critical Thinking 3.75 Sangat sering
2 Collaborative 3.25 Sangat sering
3 Creativity 3.25 Sangat sering
4 Communication 3.5 Sangat sering
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
beliau juga mengarahkan kepada berpikir tingkat tinggi pada pembelajaran
tematik dapat dilihat lampiran 17 halaman 133.
4.1.2.4 Hasil Observasi Proses Pembelajaran di Kelas V
Kegiatan Obseravasi dilakukan pada tanggal 5 November 2018 guru
melakukan pembelajaran seperti biasanya. Berikut adalah hasil observasi
yang sudah dilakukan oleh peneliti dalam pelaksanaan yang dilakukan oleh
guru kelas V. Untuk observasi dapat dilihat lampiran 18 halaman 138.
Tabel 4.4 Hasil Observasi Pelaksanaan pembelajaran
No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1.
Communicatio
n/
Komunikasi
1. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran
memperlihat
kan proses
guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
mempresen-
tasikan hasil
dari
pembelaja-
ran.
√ Guru memberikan
kesempatan pada
masing-masing
kelompok untuk
mempresntasikan
hasil pekerjaan
yang diberikan guru
ketika melakukan
diskusi kelompok
2. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
memberikan
masukan
atau
tanggapan
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
tanggapan atau
masukan ketika
siswa presentasi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
3. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran
memperlihat
kan proses
guru untuk
memberikan
kesempatan
siswa untuk
menyimpul-
kan
pembelaja-
ran yang
sudah
dilakukan.
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
menyimpulkan
hasil pembelajaran
yang sudah di
lakukan dan hanya
menutup kegiatan
pembelajaran
4. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran
memperlihat
kan proses
guru
memberi
kesempatan
siswa untuk
mengingat
kembali
materi pada
pembelaja-
ran
sebelumnya
√ Pada awal
pembelajaran guru
tidak
mengingkatkan
kembali materi
sebelumnya dan
langsung meminta
siswa mmebuka
buku paket saja.
2. Collaborative
(Kolaborasi)
1. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
membentuk
kelompok
melakukan
diskusi
√ Guru meminta
siswa untuk
membuat kelompok
berjumlah 4-5
ketika akan mulai
mengerjakan soal
yang diberikan guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
2. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
soal untuk di
kerjakan
secara
berdikusi
√ Dalam proses
pembelajaran guru
meminta siswa
mencatat soal yang
diberikan guru
kemudian meminta
siswa untuk
mengerjakan secara
berkelompok/berdis
kusi
3. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
siswa untuk
mencari
informasi
bersama
teman
diskusi
√ Guru
memperlihatkan
proses memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mencari informasi
atau jwaban pada
buku atau atas dasar
pengalamannya
sendiri
4. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
siswa
kesempatan
untuk saling
bertukar
pikiran dan
pendapat
dalam
berdiksusi
√ Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk saling
bertukar pikiran
pada saat siswa
mengerjakan soal
yang diberikan oleh
guru secara
otomatis siswa akan
saling bertukar
pikiran mana
jawaban yang tepat
3.
Critical
thinking and
Problem
Solving
(Berpikir Kritis
dan
Pemecahan
Masalah).
1. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
√ Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untik mencari
jawaban atas
permasalahan yang
ada di sekitar
lingkungan rumah
atau sekolah
mengenai hewan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
mengana-
lisis
permasala-
han.
yang hidup di
sekitar rumah
2. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
mencari
sumber lain
dalam
meningkat-
kan
kemampuan
berpikir
kritis
√ Guru memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
mencari sumber
lain dalam
meningkatkan
berpikir krtis dalam
menjawab
pertanyaan guru
siswa mencari
sumber lain melalui
pengalamannya
sendiri melihat
hewan
3. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
bertanya
mengenai
pembelaja-
ran
√ Guru belum
memperlihatkan
kesempatan siswa
untuk bertanya.
Guru lebih
menekankan siswa
untuk menjawab
pertanyaan
4. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
memberikan
masukan,
tanggapan
(kegiatan
inti), dan
kritik.
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan siswa
untuk memberikan
masukan,
tanggapan atau
kritikan saat proses
pembelajaran.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
4.
Creativity and
Innovation (Kr
eativitas dan
Inovasi)
1. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
membuat
sebuah
karya
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan siswa
untuk membuat
sebuah karya
2. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
memecah-
kan masalah
dengan
caranya
sendiri.
√ Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk memcahkan
soal yang diberikan
oleh guru dengan
mencari sumber
lain
3. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
siswa untuk
mencari
informasi
secara
mandiri
√ Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari
informasi dari
sumber lain
4. Di dalam
langkah-
langkah
pembelaja-
ran memper-
lihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan
kepada
√ Guru tidak meminta
siswa membuat
sebuah karya maka
siswa tidak
memperlihatkan
hasil karya nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
siswa dalam
menampil-
kan hasil
karya nya di
dalam kelas.
Berdasarkan tabel di atas pada aspek kemampuan komunikasi pada
kriteria pertama, guru menerapkan kesempatan siswa pada masing-masing
kelompok untuk mempresentasikan hasil pekerjaan yang diberikan guru
ketika melakukan diskusi kelompok karena pada saat melakukan observasi
peneliti melihat guru meminta perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil pekerjaan yang didiskusikan bersama kelompok.
Pada kriteria kedua, guru tidak menerapkan kepada siswa untuk
mengungkapkan tanggapan atau masukan ketika siswa presentasi karena
pada saat melakukan observasi peneliti melihat guru tidak menyuruh siswa
untuk mengungkapkan tanggapan atau masukan dan hanya mempersilahkan
siswa yang sudah selesai presentasi kembali ketempat duduk. Pada kriteria
ketiga, guru tidak menerapkan kepada siswa untuk menyimpulkan
pembelajaran yang sudah dilakukan karena saat peneliti melakukan
observasi peneliti melihat guru langsung menutup pembelajaran
dikarenakan ada kegiatan rapat. Sedangkan untuk kriteria keempat guru
tidak menerapkan kegiatan mengingat kembali materi sebelumnya karena
pada saat peneliti melakukan observasi peneliti melihat guru langsung
meminta siswa membuka buku paket dan masuk ke materi baru. Jadi
berdasarkan aspek komunikasi yang diterapkan guru pada saat pembelajaran
adalah kriteria pertama sedangkan sedangkan untuk kriteria kedua, ketiga,
keempat guru tidak menerapkan kriteria tersebut.
Disisi lain, untuk aspek kolaborasi pada kriteria pertama, guru
menerapkan kegiatan untuk membuat kelompok berjumlah 4-5 karena pada
kegiatan ini siswa akan mengerjakan soal yang dapat di diskusikan bersama.
Pada kriteria kedua, guru menerapkan kegiatan guru meminta siswa untuk
mencatat soal yang diberikan guru kemudian meminta siswa untuk mencatat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
soal yang diberikan guru kemudian meminta siswa untuk mengerjakan soal
secara berkelompok karena pada saat peneliti melakukan observasi peneliti
melihat secara langsung guru membacakan soal untuk dikerjakan dan
meminta siswa berdiskusi. Pada kriteria ketiga guru menerapkan kepada
siswa untuk mencari informasi bersama dengan temannya karena pada saat
melakukan observasi peneliti melihat guru meminta siswa mencari
informasi bersama untuk didiskusikan. Sedangkan pada kriteria keempat
guru menerapkan kesempatan siswa untuk bertukar pikiran pada saat
mengerjakan soal karena peneliti melihat secara langsung guru meminta
masing-masing kelompok untuk saling bertukar pikiran mengenai jawaban
yang tepat. Jadi berdasarkan aspek kolaborasi guru menerapakan semua
kriteria dalam proses pembelajaran.
Untuk aspek berpikir kritis pada kriteria pertama guru memberikan
kesempatan siswa untuk mencari jawaban atas permasalahan yang ada di
sekitar lingkungan rumah karena pada saat peneliti melakukan observasi
peneliti melihat guru meminta siswa untuk tidak mencari pada satu buku
tetapi harus mencari dari pengalamannya sendiri. Pada kriteria kedua guru
telah menerapkan kegiatan dimana siswa harus mencari sumber lain dalam
meningkatkan berpikir kritis karena dalam melakukan observasi guru
meminta siswa untuk mencari sumber lain agar mampu berpikir secara
kritis. Pada kriteria ketiga tidak menerapkan kegiatan bertanya karena guru
yang peneliti lihat hanya menekankan pada guru memberikan pertanyaan.
Sedangkan untuk kriteria keempat guru tidak menerapkan kegiata siswa
memberikan masukan, tanggapan atau kritikan karena pada saat peneliti
melakukan observasi peneliti melihat guru memberikan pertanyaan dan
tidak pernah meminta siswa memberikan tanggapan. Jadi berdasarkan aspek
berpikir kritis kriteria yang diterapkan hanya kriteria satu dan dua saja
sedangkan kriteria 3 dan 4 tidak di terapkan.
Pada kemampuan aspek kreativitas kriteria pertama guru tidak
menerapkan kegiatan siswa membuat karya karena pada saat itu peneliti
melakukan observasi tidak melihat guru meminta siswa membuat karya.
Pada kriteria kedua guru menerapkan kegiatan siswa untuk memecahkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
masalah yang diberikan guru dengan mencari sumber lain karena pada saat
melakukan observasi guru memberikan kesempatan siswa untuk melakukan
kegiatan mencari sumber lain. Pada kriteria ketiga guru menerapkan
kegiatan mencari infomasi dari sumber lain karena pada saat melakukan
observasi terlihat guru meminta siswa jangan terpaku akan satu buku saja,
sedangkan untuk kriteria terakhir guru tidak meminta siswa membuat
sebuah karya dan tidak mempresentasikan hasil karyanya karena dalam
melakukan observasi peneliti melihat bahwa guru tidak meminta siswa
membuat sebuah karya. Jadi berdasarkan aspek kreativitas guru hanya
menerapkan kriteria dua dan empat sedangkan kriteria yang tidak diterapkan
kriteria satu dan tiga.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa dari
keempat kemampuan diatas kemampuan yang sering diterapkan yaitu
kemampuan kolaborasi karena guru sering meminta siswa untuk melakukan
diskusi bersama dengan kelompok sedangkan untuk kemampuan yang
jarang digunakan yaitu ada tiga kemampuan. Kemampuan komunikasi
hanya dua kriteria yang diterapkan dan untuk dua kriteria tidak diterapkan
karena guru tidak memberikan tanggapan dan tidak menyimpulkan hasil
pembelajaran, untuk kemampuan berpikir kritis hanya dua kriteria yang
diterapkan dan dua kriteria lagi tidak di terapkan karena guru tidak
memberikan kesempatan siswa untuk bertanya dan tidak meminta siswa
memberikan masukan atau tanggapan, untuk kemampuan kreativitas guru
jarang menerapakan hanya ada dua kriteria yang diterapkan dan dua yang
tidak diterapkan karena guru tidak meminta siswa membuat karya dan guru
tidak meminta siswa mempresentasikan hasil karya.
4.1.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V
4.1.3.1 Hasil Analisis Soal Penilian Tengah Semester
Pelaksanaan penilaian pembelajaran merupakan proses dan hasil
belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan.
Dari soal Penilaian Tengah Semester dianalisis tingkat
kesesuaiannya dengan indikator kriteria berpikir tingkat tinggi ketika
komponen soal menggunakan kata kerja operasional pada taksonomi bloom
mengarahkan siswa pada kemampuan menganalisis, mengevaluasi, dan
mencipta.
Pada hasil penelitian ini, peneliti melakukan analisis terhadap 5
bidang mata pelajaran yang disusun oleh guru-guru se-KSK Sleman Timur.
Guru kelas memberikan soal PTS karena guru memiliki pertimbangan
bahwa soal PTS memiliki ragam soal lengkap seperti adanya pilihan ganda,
uraian, dan essay dengan jumlah butir soal yang berbeda-beda dan semua
muatan serta kompetensi tertuang di dalamnya dengan menggunakan lima
bidang mata pelajaran sekolah dasar seperti PPKn, IPA,IPS, Matematika,
dan Bahasa Indonesia. Untuk melihat hasil analisis soal PTS dapat dilihat
lampiran 23A halaman 211 sampai 23V halaman 232. Berdasarkan hasil
analisis, peneliti menemukan bahwa:
Gambar 4.3 Diagram Pie hasil analisis Penilaian Tengah Semester Pelajaran
PPKn
Dari diagram pie di atas didapatkan hasil analisis Penilaian Tengah
Semester pada mata pelajaran PPKn dengan sistem analisis triangulasi yang
dilakukan oleh tiga peneliti dari satu payung yang sama. Hal ini di lakukan
supaya peneliti dapat mengambil keputusan dan keabsahan data.
Berdasarkan gambar 4.3, dijelaskan bahwa pada muatan PPKn hanya
10%
90%
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
terdapat 10% soal yang mengandung kata kerja operasional berpikir tingkat
tinggi dan terdapat 90% soal yang mengandung kata kerja operasional
berpikir tingkat rendah dari 40 butir soal dengan ragam soal pilihan ganda,
uraian, dan essay. Setelah menganalisis permata pelajaran PPKn peneliti
juga menganalisis soal pilihan ganda PPkn yang di dapatkan hasil dibawah
in
Gambar 4.4 Diagram Pie hasil analisis soal pilihan ganda Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran PPKn
Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran
PPKn diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 15 % sedangkan
untuk presentase hasil soal LOTS ada 85 % dari total jumlah soal PTS
pilihan ganda ada 20 butir soal. Setelah peneliti menganalisis soal pilihan
ganda pada mata pelajaran PPKn peneliti juga menganalisis soal uraian
dengan hasil diagram dibawah ini:
Gambar 4.5 Diagram pie hasil analisis soal uraian PTS pada Pelajaran PPKn
15%
85%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semster Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
7%
93%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada soal
uraian mata pelajaran PPKn di dapakan hasil soal HOTS ada 7 % dan soal LOTS
ada 93 % dari total jumlah PTS uraian ada 15 butir soal. Kemudian peneliti juga
menganalisi soal essay pada mata pelajaran PPKn dengan diagram dibawah ini.
Gambar 4.6 Diagram pie hasil analisis soal essay
Penilaian Tengah Semester pada pembelajaran PPKn
Dari hasil analisis diagram di atas maka dapat diketahui bahwa
presentase soal HOTS 0% berarti tidak ada soal yang mengandung HOTS
sedangkan untuk soal LOTS 100% yang berarti bahwa 5 butir soal essay
terdapat pada soal LOTS saja. Setelah peneliti menganalisis soal PPKn,
peneliti juga meneliti soal IPA yang terdiri dari soal pilihan ganda, uraian,
dan essay. Peneliti juga mendapatkan hasil diagram di bawah ini untuk
keseluruhan soal mata pelajaran IPA
Gambar 4.7 Diagram pie hasil analisis Penilain Tengah Semester pada Pelajaran IPA
0%
100%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
15%
85%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada
Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 15 % untuk soal
HOTS sedangkan 85 % untuk soal LOTS pada mata pelajaran IPA dari
jumlah soal 40 butir dengan ragam soal pilihan ganda, uraian, dan essay.
Setelah menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis soal
pilihan ganda pada IPA didapatkan hasil diagram dibawah ini
Gambar 4.8 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda
Penilaian Tengah Semester pada pelajaran IPA
Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran IPA
diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 8% sedangkan untuk
presentase hasil soal LOTS ada 92 % dari total jumlah soal PTS pilihan
ganda ada 25 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal pilihan
ganda peneliti juga menganalisis soal uraian dengan hasil diagram dibawah
ini.
Gambar 4.9 Diagram pie hasil analisis soal uraian
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPA
8%
92%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
10%
90%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada
soal uraian mata pelajaran IPA di dapatkan hasil soal HOTS ada 10 % dan
soal LOTS ada 90 % dari total jumlah PTS uraian ada 10 butir soal.
Kemudian peneliti juga menganalisis soal essay pada mata pelajaran IPA
dengan diagram dibawah ini.
Gambar 4.10 Diagram pie hasil analisis soal essay
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPA
Dari hasil analisis diagram di atas maka dapat diketahui bahwa
presentase soal HOTS ada 60% sedangkan untuk soal ada LOTS 40% dari
total soal essay ada 5 butir soal. Setelah peneliti menganalisis soal IPA,
peneliti juga menganalisis soal Bahasa Indonesia yang terdiri dari soal
romawi I uraian, soal romawi II pilihan ganda, soal romawi III uraian, dan
soal romawi IV Essay. Peneliti juga mendapatkan hasil diagram di bawah
ini untuk keseluruhan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia
Gambar 4.11 Diagram pie hasil analisis
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia
60%
40%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
35%
65%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 35 % untuk soal
HOTS sedangkan 65 % untuk soal LOTS pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dari jumlah soal 43 butir dengan ragam soal romawi I uraian,
romawi II pilihan ganda, romawi III uraian, dan romawi IV essay. Setelah
menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis romawi I uraian
pada Bahasa Indonesia didapatkan hasil diagram dibawah ini.
Gambar 4.12 Diagram pie hasil analisis soal romawi I Penilaian Tengah
Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Hasil dari diagram analisis soal romawi I uraian pada pembelajaran
Bahasa Indonesia diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 40%
sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS ada 60 % dari total jumlah soal
PTS romawi I uraian ada 5 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis
soal romawi I uraian peneliti juga manganalisis soal romawi II pilihan ganda
dengan hasil diagram dibawah ini.
Gambar 4.13 Diagram pie hasil analisis soal romawi II pilihan ganda
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia
40%60%
Hasil Analisis Soal Romawi I Uraian Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
HOTS LOTS
30%
70%
Hasil Analisis Soal romawi II Pilihan Ganda
Penilaian Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada
soal romawi II pilihan ganda mata pelajaran Bahasa Indonesia di dapatkan
hasil soal HOTS ada 30 % dan soal LOTS ada 70% dari total jumlah PTS
romawi II pilihan ganda ada 20 butir soal. Kemudian peneliti juga
menganalisi soal romawi III uraian pada mata pelajaran Bahasa Indonesia
dengan diagram dibawah ini.
Gambar 4.14 Diagram pie hasil analisis soal romawi III uraian
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia
Dari hasil diagram di atas menunjukkan bahwa hasil presentase pada
soal romawi III uraian mata pelajaran Bahasa Indonesia di dapatkan hasil
soal HOTS ada 27 % dan soal LOTS ada 73% dari total jumlah PTS romawi
III uraian ada 15 butir soal. Selanjutnya peneliti juga menganalisi soal
romawi IV essay pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan diagram
dibawah ini.
Gambar 4.15 Diagram pie hasil analisis soal romawi IV essay
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Bahasa Indonesia
27%
73%
Hasil Analisis Soal III Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
HOTS LOTS
100%
0%
Hasil Analisis Soal IV Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
Dari hasil analisis diagram di atas maka dapat diketahui bahwa
presentase soal HOTS ada 100% dimana semua soal romawi IV essay
merupakan soal HOTS sedangkan untuk soal ada LOTS 0% yang berarti
tidak ada soal LOTS dari total soal essay ada 3 butir soal. Setelah peneliti
menganalisis soal Bahasa Indonesia, peneliti juga menganalisis soal IPS
yang terdiri dari soal pilihan ganda, uraian, dan soal essay. Peneliti juga
mendapatkan hasil diagram di bawah ini untuk keseluruhan soal mata
pelajaran IPS.
Gambar 4.16 Diagram pie hasil analisis soal
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS
Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 12 % untuk soal
HOTS sedangkan 88% untuk soal LOTS pada mata pelajaran IPS dari
jumlah soal 40 butir dengan ragam soal uraian, pilihan ganda, dan essay.
Setelah menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis pilihan
ganda pada IPS didapatkan hasil diagram dibawah ini.
12%
88%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Gambar 4.17 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS
Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran IPS
diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 15% sedangkan untuk
presentase hasil soal LOTS ada 85 % dari total jumlah soal PTS pilihan
ganda ada 20 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal pilihan
ganda peneliti juga menganalisis soal uraian dengan hasil diagram dibawah
ini.
Gambar 4.18 Diagram pie hasil analisis soal uraian
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS
Hasil dari diagram analisis soal uraian pada pembelajaran IPS
diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 0% berarti pada soal uraian
tidak mengandung soal HOTS sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS
ada 100 % yang berarti soal uraian lebih mengandung soal LOTS 100% dari
total jumlah soal PTS uraian ada 15 butir soal. Setelah peneliti melakukan
15%
85%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
0%
100%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
analisis soal urian peneliti juga menganalisis soal Essay dengan hasil
diagram dibawah ini.
Gambar 4.19 Diagram pie hasil analisis soal essay
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran IPS
Hasil dari diagram analisis soal essay pada pembelajaran IPS
diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 40% sedangkan untuk
presentase hasil soal LOTS ada 60% dari total jumlah soal PTS uraian ada
5 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal uraian peneliti juga
menganalisis soal Matematika dengan ragam soal pilihan ganda, uraian, dan
essay dengan hasil diagram dibawah ini.
Gambar 4.20 Diagram pie hasil analisis soal
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika
Dari hasil diagram di atas maka hasil presentase 32 % untuk soal
HOTS sedangkan 68% untuk soal LOTS pada mata pelajaran Matematika
40%
60%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
32%
68%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada
Mata Pelajaran Matematika
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
dari jumlah soal 40 butir dengan ragam soal pilihan ganda, uraian, dan essay.
Setelah menganalisis permata pelajaran peneliti juga menganalisis pilihan
ganda pada Matematika yang didapatkan hasil diagram dibawah ini
Gambar 4.21 Diagram pie hasil analisis soal pilihan ganda
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika
Hasil dari diagram analisis soal pilihan ganda pada pembelajaran
Matematika diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 25%
sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS ada 75% dari total jumlah soal
PTS uraian ada 20 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal uraian
peneliti juga menganalisis soal uraian Matematika dengan hasil diagram
dibawah ini.
Gambar 4.22 Diagram pie hasil analisis soal uraian
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika
25%
75%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran
Matematika
HOTS LOTS
20%
80%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Matematika
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Hasil dari diagram analisis soal uraian pada pembelajaran Matematika
diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 20% sedangkan untuk
presentase hasil soal LOTS ada 80% dari total jumlah soal PTS uraian ada
15 butir soal. Setelah peneliti melakukan analisis soal uraian peneliti juga
manganalisis soal essay Matematika dengan hasil diagram dibawah ini.
Gambar 4.23 Diagram pie hasil analisis soal essay
Penilaian Tengah Semester pada Pelajaran Matematika
Hasil dari diagram analisis soal uraian pada pembelajaran Matematika
diketahui bahwa presentase hasil soal HOTS ada 100% yang berarti soal
essay pada matematika mengandung soal HOTS semua dengan total soal
ada 5 butir soal sedangkan untuk presentase hasil soal LOTS ada 0% yang
berarti soal essay matematika tidak ada soal LOTS nya.
Berdasarkan hasil analisis yang di lakukan oleh peneliti terhadap
analisis soal penilaian tengah semester pada lima bidang mata pelajaran
sekolah dasar dapat diketahui hasil diagram di bawah ini.
100%
0%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Matematika
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
Gambar 4.24 Diagram pie hasil analisis soal
Penilaian Tengah Semester pada 5 Bidang Mata Pelajaran SD
Hasil diagram di atas maka dapat di simpulkan bahwa untuk soal yang
mengandung HOTS paling banyak terdapat pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia dengan presentase 35% sedangkan untuk soal HOTS paling
rendah terdapat pada mata pelajaran PPKn dengan presentase 9%.
4.1.3.2 Hasil Wawancara Guru Kelas V
Berdasarkan hasil wawancara yang dapat dilihat pada lampiran
wawancara, guru kelas V sudah memahami mengenai penggunaan
taksonomi bloom karena guru sudah mendapatkan panduan dari yayasan
sehingga guru-guru sudah menggunakan kata kerja operasional tentang
taksonomi bloom walaupun tidak semua soal ada kata kerja taksonomi
bloom. Guru kelas V dalam membuat soal di kerjakan bersama-sama guru
kelas V yang lain se-KSK Sleman Timur sehingga guru-guru dengan mudah
dapat berkomunikasi antara guru satu dengan guru yang lain untuk
menentukan kata kerja operasional berpikir tingkat tinggi.
9%
14%
35%12%
30%
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada 5 Bidang Mata Pelajaran Sekolah Dasar
1 PPKn 2 IPA 3 Bahasa Indonesia 4 IPS 5 Matematika
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
4.2 Pembahasan
4.2.1 Perencanaan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi di salah satu SD
Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V
Pada Penelitian ini akan memaparkan bagaimana perencanaan
berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta Kelas V adalah dengan melakukan analisis terhadap rencana
pelaksanaan pembelajaran yang disusun oleh guru se-KSK Sleman Timur
dengan menggunakan proses triangulasi dimana dalam menganalisis di
lakukan oleh peneliti dan dua rekan peneliti lainnya untuk di diskusikan
mengenai indikator yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi,
peneliti menganalisis bersama rekan peneliti lainnya karena peneliti ingin
mendapatkan keabsahan data. Awal mula proses koordinasi bersama guru
kelas, beliau tidak keberatan ketika peneliti ingin meminta satu buah RPP
yang disusun oleh guru, pada saat saya akan meminta satu buah RPP kepada
guru kelas V beliau sangat lama memberikan RPP dengan alasan guru
tersebut masih banyak tugas sehingga saya harus bolak-balik menemui guru
kelas V untuk meminta RPP. Setelah saya menghubungi kembali guru kelas
V ini untuk meminta RPP beliau menjanjikan hari senin tanggal 29 Oktober
2018 namun setelah saya ke sekolah beliau meminta waktu lagi dan pada
akhirnya saya meminta izin beliau untuk meminta RPP kepada guru kelas
II yang dulu sempat mengajar dikelas V, akhirnya beliau mengizinkan
kemudian saya meminta RPP kepada guru kelas V.
Pada tanggal 5 November 2018 melalui guru kelas V yang dulu
sempat mengajar di kelas V, peneliti mendapatkan RPP. Setelah itu, peneliti
mengandakan RPP dan memberikan kepada dua rekan peneliti lain untuk
dilakukan analisis secara terpisah. Masing-masing peneliti melakukan
analisis terhadap indikator aspek kognitif dan menentukan kata kerja
operasional termasuk dalam berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat
rendah. Setelah selesai melakukan analisis, ketiga peneliti bertemu kembali
untuk mendiskusikan hasil analisis dan menemukan kesimpulan akhir
bahwa dari tiga indikator kognitif dari mata pelajaran PPKn, Bahasa
Indonesia, dan IPS hanya satu indikator yang mengandung kata kerja
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
operasional berpikir tingkat tinggi sementara dua indikator yang lainnya
pada tingkatan rendah.
Indikator yang mengandung keterampilan berpikir tingkat tinggi ada
pada muatan pelajaran Bahasa Indonesia karena disebutkan bahwa siswa
diminta “mencari ide pokok terdapat pada bacaan”. Sebenarnya, pada
indikator ini tidak terdapat kata kerja operasional keterampilan berpikir
tingkat tinggi karena tidak ada kata kerja operasional “mencari” pada
taksonomi bloom yang digunakan peneliti. Maka peneliti melakukan
diskusi bersama dengan tiga peneliti untuk memutuskan bahwa indikator
“mencari ide pokok terdapat pada bacaan” termasuk dalam kata kerja
operasional C4 “Menganalisis” dapat dilihat pada lampiran 9 pada kata
kerja operasional. Alasan peneliti memutuskan untuk memilih C4
“menganalisis” sebagai tingkatan berpikir indikator tersebut sesuai dengan
teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,
2016:216-218) menjelaskan bahwa tingkatan C4 “Menganalisis”
merupakan kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan
dan perbedaan, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi,
menemukan keterkaitan fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi
antar apa yang dikemukakan, menemukan pikiran pokok dan menemukan
kesamaan dalam alur berpikir. Peneliti menggunakan teori dibawah ini
termasuk dalam C4 karena indikator mencari ide pokok terdapat bacaan
termasuk dalam menganalisis.
Gambar 4.25 Indikator RPP
Langkah-langkah pembelajaran dibawah ini termasuk kegiatan yang
mengacu pada indikator perencanaan pembelajaran yang termasuk dalam
C4 yaitu menganalisis. Hal ini dibuktikan dengan adanya teori yang sesuai
yaitu pada menemukan pikiran pokok yang sesuai dengan fakta dan
kesimpulan pada bacaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
Gambar 4.26 langkah-langkah yang menunjukan indikator RPP
Pada kedua indikator yang hanya mengandung kata kerja
operasional berpikir tingkat rendah ada pada muatan PPKn dan IPS. Pada
muatan PPKn, peneliti menentukan kata kerja operasional menjelaskan
yang ada pada tingkatan C2 “Memahami”. Tidak berbeda dengan kata kerja
operasional pada muatan IPS, peneliti juga menemukan bahwa kata kerja
operasional yang digunakan oleh guru kelas adalah menunjukkan yang ada
pada tingkatan C1 “Mengetahui”. Alasan peneliti memilih tingkatan C2 dan
C1 ini terdapat pula pada teori Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa,
Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) karena pada tingkatan C2 “Memahami”
merupakan kemampuan mengolah pengetahuan yang dipelajari menjadi
sesuatu yang baru menggantikan, menulis kembali, mengubah bentuk
komunikasi, memberi tafsir, dan memperkirakan. Sedangkan untuk C1
“Mengetahui/Mengingat” merupakan pengetahuan hafalan.
Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa guru
kelas masih menggunakan kata kerja operasional pada keterampilan
berpikir tingkat rendah dibandingkan dengan kata kerja operasional
keterampilan berpikir tingkat tinggi. Adanya ketidak sesuaian antara kata
kerja pada indikator yang digunakan guru dengan kata kerja operasional
yang ada pada taksonomi bloom. Sesuai dengan penjelasan guru kelas V
pada saat melakukan wawancara bahwa kendala yang di hadapi jika
menerapkan keterampilan berpikir tingkat tinggi yaitu kurangnya sarana
prasarana saat pembelajaran walaupun guru sudah dibekali dengan
pelatihan mengenai berpikir tingkat tinggi atau pada taksonomi bloom.
Kendala tersebut tidak menghalangi guru dalam menysun RPP yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
mengandung kata kerja operasional walaupun beliau sudah memahami dan
kurangnya sarana prasarana. Melalui penjelasan ini, maka dapat dikatakan
bahwa walaupun guru sudah paham mengenai keterampilan berpikir tingkat
tinggi namun guru belum sepenuhnya menerapkan penggunaan kata kerja
operasional keterampilan berpikir tingkat tinggi.
4.2.2 Penerapan Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi dalam Pelaksanaan
Pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta Kelas V
Pada Penelitian ini peneliti akan memaparkan bagaimana penerapan
keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan pembelajaran di
Salah Satu SD Swasta Di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas V, peneliti
mendapatkan data dari kuesioner yang meminta siswa untuk menentukan
bagaimana pembelajaran yang siswa dapatkan dari guru kelas yang akan di
bandingkan dengan hasil kuesioner yang diisi oleh guru kelas V. Seluruh
pernyataan dalam kuesioner siswa dan guru memiliki makna sama namun
dalam penyampaian kalimat siswa lebih di sederhanakan lagi oleh peneliti.
Pada saat proses pengambilan data kuesioner ini tidak begitu
membuat peneliti kesulitan, awalnya peneliti meminta waktu kepada guru
kelas supaya peneliti dapat menyebarkan kuesioner kepada siswa di dalam
kelas. Saat peneliti meminta izin guru kelas sangat terbuka, dan
mempersilahkan peneliti untuk membagikan kuesioner kepada siswa, tak
lupa peneliti juga meminta waktu kepada guru kelas untuk mengisi
kuesioner, beliau mengisi kuesioner di ruang guru, sedangkan siswa
mengerjakan kuesioner di dalam kelas tanpa ditunggu oleh guru.
Pada akhirnya peneliti mendapatkan izin, peneliti masuk kedalam
kelas untuk membagikan lembar kuesioner siswa dan membagikan bolpein,
kemudian peneliti meminta siswa agar mengisi kuesioner sesuai fakta ketika
guru mengajar di dalam kelas. Tetapi, ada beberapa siswa yang mengatakan
bahwa guru kelas nya jarang sekali menerapkan kegiatan selama proses
pembelajaran sesuai dengan pernyataan yang peneliti buat dan pada
akhirnya peneliti meminta siswa untuk tetap mengerjakan kuesioner dengan
jujur. Setelah dilakukannya pengambilan data kuesioner dari siswa, peneliti
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
diberikan kuesioner yang diisi oleh guru. Selesai mendapatkan data
kuesioner peneliti langsung meminta waktu atau meminta izin guru untuk
melakukan wawancara dan guru mengiyakan tanpa merasa keberatan
peneliti melakukan wawancara guna mengetahui secara pasti bagaimana
pandangan guru terhadap pembelajaran tematik yang dilakukan guru selama
mengajar dikelas dan bagaiamana pandangan guru mengenai keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Berdasarkan tiga data yang sudah di dapatkan,
peneliti akan melakukan analisis data hasil kuesioner dan menentukan
kesimpulan dari wawancara yang sudah peneliti lakukan. Kuesioner yang
diisikan siswa akan peneliti bandingkan dengan hasil kuesioner guru dan
kesimpulan yang peneiti dapatkan dari wawancara bersama guru kelas pada
aspek 1 dan 2.
Selain ketiga data di atas, peneliti juga melakukan observasi di
dalam kelas. Observasi dilakukan beberapa hari setelah mengambil data
kuesioner dan wawancara. Hal ini dikarenakan peneliti meminta agar setiap
guru mengajar menggunakan RPP yang akan diteliti oleh peneliti, namun
guru tidak memberikan RPP dengan alasan RPP masih dibawa oleh guru-
guru se-KSK timur dan peneliti meminta RPP pada guru kelas sebelumnya
serta dalam melakukan observasi pelaksanaan pembelajaran tidak sama
dengan RPP yang akan diteliti oleh peneliti.
Pada hari kamis, 5 November peneliti melakukan observasi di dalam
kelas bersama dengan rekan peneliti yang berbeda skripsi sebagai bahan
pembanding hasil observasi yang didapatkan oleh peneliti utama dan rekan
peneliti. Selesai melakukan observasi peneliti dan rekan peneliti melakukan
diskusi untuk mengambil keputusan akhir masing-masing kriteria yang
didapatkan saat dilakukan observasi. Hasil observasi ini digunakan peneliti
sebagai data untuk lebih menegaskan persepsi siswa dan guru selama proses
pembelajaran berlangsung.
Pada akhirnya peneliti selesai mendapatkan seluruh data dari
kuesioner siswa, kuesioner guru, wawancara dan hasil observasi
pembelajaran dikelas, peneliti langsung melakukan olah data dan
mendapatkan hasil persepsi guru kelas yang mendapatkan skor 3.75 bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
beliau beransumsi sangat sering melakukan kegiatan berpikir kritis berbeda
halnya dengan persepsi siswa dikelas V yang mendapatkan skor rata-rata
3.1 yang menilai bahwa guru kelas sering melakukan berpikir kritis dalam
proses pembelajaran di dalam kelas dan hal ini sesuai dengan persepsi yang
diberikan guru pada hasil analisis yang diisi oleh guru pada hasil analisis
kuesioner guru, beliau mengatakan bahwa sangat sering mendorong siswa
untuk berpikir kritis dalam proses pembelajaran yaitu dengan memberikan
siswa kesempatan untuk menganalisis permasalahan, memberikan siswa
untuk mencari sumber lain dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis,
memberikan kesempatan siswa untuk menyampaikan masukan
tanggapan/kritik dan saran, serta memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai pembelajaran. Hal tersebut sesuai dengan teori Zubaidah
(2016:4) mengenai berpikir kritis dimana berpikir kritis merupakan
keterampilan fundamental pada pembelajaran abad ke 21. Keterampilan
berpikir kritis mencangkup kemampuan mengakses, menganalisis,
mensintesis informasi yang dapat dibelajarkan, dilatihkan dan dikuasai
dimana siswa mampu berpikir jelas, rasional, terbuka dan mampu
berargumen.
Alasan peneliti menggunakan teori tersebut di dasarkan pada
peroleh data yang didapatkan peneliti pada saat dilakukannya observasi
karena pada proses pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa untuk
mencari jawaban atas permasalahan yang ada disekitar lingkungan rumah,
sekolah mengenai pembelajaran IPA. Selain itu, peneliti juga melihat bahwa
pada observasi proses pembelajaran guru memberikan kesempatan siswa
untuk mencari sumber lain dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis
siswa saat menjawab sebuah pertanyaan dan menganalisis jawaban.
Sayangnya untuk kesempatan siswa untuk bertanya dan memberikan
masukan, tanggapan serta kritik dan saran belum terlihat secara nyata pada
saat proses pembelajaran dimana guru hanya memberikan pertanyaan pada
siswa dan kemudian siswa menjawab.
Kemampuan lainnya yang mendapatkan persepsi yang berbeda
antara guru dan siswa yaitu kemampuan kolaborasi dengan skor rata-rata
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
guru adalah 3.25 yang berarti sering melakukan kegiatan kolaborasi berbeda
dengan skor rata-rata siswa 2,3 dimana siswa berpendapat bahwa guru
jarang melakukan kegiatan kolaborasi ini di mungkinkan bahwa persepsi
guru dan siswa berbeda karena siswa kurang mengerti kegiatan kolaborasi
itu seperti apa namun ada kemungkinan lain bahwa guru memang tidak
memberikan kolaborasi pada siswa tetapi pada hasil observasi guru sangat
memberikan kegiatan kolaborasi pada siswa.
Disisi lain, pada kemampuan ini, guru sering memberikan
kesempatan siswa untuk membentuk kelompok, memberikan soal untuk
dikerjakan bersama dengan kelompok, meminta siswa mencari sumber
informasi bersama kelompok dan kesempatan siswa untuk bertukar pikiran
dan pendapat saat berdiskusi, Semua kriteria di atas sudah dilaksanakan
guru saat proses pembelajaran dikelas pada saat peneliti melakukan
observasi. Hal tersebut sesuai dengan teori Mufidah & Wijaya (2017:2)
yang mengatakan bahwa kemampuan dalam kolaborasi menekankan pada
siswa agar dapat bekerja secara efisien dalam tim yang beragam dimana
kemampuan ini dapat mendorong siswa untuk mengembangkan
kemampuan dalam tim saat berdiskusi ataupun bekerja kelompok sekaligus
dapat meningkatkan kemampuan dalam berpikir tingkat tinggi Mufidah &
Wijaya, (2017:2). Alasan peneliti memutuskan menggunakan teori tersebut
karena sesuai dengan proses pembelajaran yang dilakukan guru.
Disisi lain, yang membuat peneliti mengungkapkan persepsi guru
dan siswa berbeda dalam menjawab kuesioner ini apakah hanya ketika di
observasi guru maka guru memberikan proses pembelajaran yang terbaik
sehingga ada siswa yang bertanya “mengapa, bapak guru mengajarnya
berbeda ketika, ibu berada di dalam kelas, padahal setiap hari nya tidak
seperti itu”. Nah peneliti berasumsi bahwa guru memberikan kegiatan
kolaborasi in hanya pada saat di observasi agar pembelajaran terkesan baik
tetapi siswa yang sehari-harinya diajar oleh guru mengatakan jarang
melakukan kegiatan kolaborasi pada hasil pengisian kuesioner siswa.
Sehingga di sini ada hal yang berbeda antara persepsi guru dan siswa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
Kemampuan lain yang mendapat hasil persepsi yang sama antara
persepsi guru dengan siswa yaitu kemampuan kreativitas dengan skor rata-
rata guru 3.25 dan skor rata-rat siswa adalah 2.76. Pada kemampuan ini,
guru sering memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat sebuah
karya, memberikan kesempatan untuk mencari informasi secara mandiri,
memberikan kesempatan pada siswa untuk dalam menampilkan hasil karya
dan memberikan kesempatan siswa untuk memecahkan masalahnya sendiri.
Hal tersebut sesuai dengan teori Triling & Fadel (dalam Yuni, Agus, &
Nyoto, 2016:7) dimana siswa di minta untuk mampu berpikir kreatif,
bekerja secara kreatif dan menciptakan inovasi baru di luar kebiasaan yang
ada, melibatkan cara berpikir yang baru, memperoleh kesempatan untuk
menyampaikan ide-ide dan solusi-solusi baru, mengajukan pertanyaan yang
tidak lazim, dan mencoba mengajukan dugaan. Alasan peneliti memutuskan
memilih teori tersebut karena siswa mampu menciptakan inovasi baru
dengan kreatifitas. Namun dari keempat kriteria indikator tersebut hanya
ada dua kriteria indikator yang dilakukan guru kelas V pada saat melakukan
observasi yaitu kegiatan guru memberikan kesempatan siswa untuk
memecahkan masalahnya sendiri dan guru memberikan kesempatan siswa
untuk mencari informasi secara mandiri.
Kemampuan terakhir yang memiliki persepsi sama antara guru dan
siswa yaitu kemampuan komunikasi yang dikatakan sering dilakukan guru
dalam proses pembelajaran. Persepsi dari siswa memiliki skor 2.57 dan
persepsi guru memiliki skor 3.5. Hal tersebut membuat kemampuan ini
sering diterapkan guru dalam proses pembelajaran berlangsung, ini
dipertegas dengan kegiatan guru yang memberikan kesempatan siswa untuk
mempersentasikan hasil dari pembelajaran, memberikan kesempatan siswa
untuk memberikan masukan, memberikan kesempatan siswa untuk
menyimpulkan pembelajaran, dan memberikan kesempatan siswa untuk
mengingat kembali materi yang di pelajari sebelumnya. Hal tersebut sesuai
dengan teori Mufidah & Wijaya, (2017:2) yang mengungkapkan bahwa
Kemampuan dalam berkomunikasi menekankan pada siswa untuk terampil
dalam berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan. Proses
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
pembelajaran komunikasi ini dapat mendorong siswa untuk
mengembangkan kemampuan dalam berkomunikasi sekaligus kemampuan
dalam berpikir tingkat tinggi. Alasan peneliti memilih teori tersebut karena
sesuai dengan proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru mengenai
komunikasi.
Dari empat kriteria komunikasi di atas pada saat kegiatan observasi
dikelas guru hanya menerapkan ada satu kriteria yang dilakukan guru yaitu
kegiatan guru memberikan kesempatan pada masing-masing kelompok
untuk mempersentasikan hasil pekerjaan atau tugas yang diberikan guru
dalam berdiskusi didepan kelas sedangkan untuk tiga kriteria di atas seperti
kriteria memberikan kesempatan siswa untuk memberikan masukan,
memberikan kesempatan untuk menyimpulkan pembelajaran dan
kesempatan siswa mengingat materi sebelumnya belum terlihat dilakukan
guru pada saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan penjelasan di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa
guru kelas V sering menerapkan kemampuan berpikir kritis, dan kreativitas
dalam proses pembelajaran karena siswa dan guru memiliki persepsi yang
sama yaitu sering melakukan kegiatan pembelajaran yang mengacu pada
kemampuan tersebut dan hasil wawancara juga membuktikan ketiga
kemampuan tersebut sering diterapkan walaupun pada saat proses
pembelajaran hanya ada beberapa kriteria yang dilakukan oleh guru.
Sementara untuk kemampuan kolaborasi dan komunikasi pada persepsi
siswa, guru dan hasil observasi sangatlah berbeda, untuk kegiatan
kolaborasi pada kuesioner siswa mengatakan bahwa guru jarang melakukan
kegiatan kolaborasi sedangkan persepsi guru sering melakukan kolaborasi
namun pada saat pelaksanaan pembelajaran melalui observasi guru sering
melakukan kegiatan kolaborasi. Sedangkan untuk komunikasi persepsi guru
dan siswa mengatakan sering namun pada saat kegiatan pelaksanaan
pembelajaran hanya ada satu kriteria yang diterapkan guru pada saat
pembelajaran.
Berdasarkan hasil wawancara, guru kelas menjelaskan beliau sudah
memahami mengenai berpikir tingkat tinggi dengan alasan beliau sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
mendapatakn pelatihan mengenai berpikir tingkat tinggi namun ada
beberapa yang belum diterapkan dalam proses pembelajaran karena
terkendala sarana dan prasarana yang di ucapkan guru saat wawancara
berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran dikatakan mampu melaksanakan
proses pembelajaran untuk menciptakan kegiatan berpikir tingkat harus
diintergrasikan melalui 4C pada setiap langkah-langkah pembelajaran yang
dikemukakan pada teori di bab II yang mengatakan bahwa teori menurut
BSNP(dalam Yuni, Agus, & Nyoto, 2016:4) mengungkapkan bahwa dalam
pembelajaran abad 21 pada learning and innovation skills -4CS atau
kemampuan belajar dan berinovasi dalam 4C terdapat empat kemampuan
yang harus di terapkan yaitu critical thinking (berpikir Kritis), collaborative
(kolaborasi), creativity (kreatif), dan communication (komunikasi).
4.2.3 Penilaian Berpikir Tingkat Tinggi di di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta Kelas V
Peneliti akan mendapatkan data untuk mengetahui bagaiamana
penilaian berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten
Sleman Yogyakarta kelas V. Dengan meminta soal PTS yang sudah di susun
oleh guru kelas V terlebih dahulu kemudian soal-soal di kumpulkan
bersama dan di bahas kembali oleh koordinator PTS se-KSK Sleman Timur.
Peneliti mendapatkan soal PTS karena guru meminta sendiri untuk
peneliti meneliti soal PTS dengan anjuran guru yang kemudian peneliti
meminta ijin kepala sekolah untuk menggunakan soal PTS dan diijinkan
oleh guru. Peneliti meminta soal PTS sebelum PTS berlangsung, namun
guru memberikan ketika PTS sudah selesai di laksanakan. Kemudian
peneliti menggunakan soal PTS karena di dalam soal PTS ragam soal ragam
soal lengkap seperti adanya pilhan ganda, uraian, dan essay dengan jumlah
butir soal yang berbeda-beda dan semua muatan serta kompetensi tertuang
di dalamnya dengan menggunakan lima bidang mata pelajaran sekolah
dasar seperti PPKn, Matematika, Bahasa Indonesia, IPA dan IPS.
Disisi lain dalam mendapatkan soal PTS peneliti mengandakan soal
PTS untuk dua rekan peneliti lainnya untuk sebagai bahan triangulasi,
sehingga dua rekan peneliti lainnya dapat melakukan analisis di tempat yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
berbeda supaya tidak ada pengaruh antara satu rekan peneliti dengan satu
rekan peneliti lain pada saat menganalisis. Kemudian setelah semua peneliti
selesai menganalisis soal PTS ketiga peneliti berkumpul untuk melakukan
diskusi untuk memutuskan hasil akhir dari soal PTS yang sudah disusun
oleh guru kelas V yang di buat bersama guru-guru se-KSK Sleman Timur
apakah soal-soal tersebut termasuk dalam soal HOTS atau LOTS dan pada
kerja operasional pada taksonomi bloom serta pada soal HOTS tingkatan
nya yaitu menganalisis, mengevaluasi dan mencipta sedangkan untuk soal
LOTS tingkatnya yaitu mengetahui, memahami dan mengevaluasi.
Maka peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa soal PTS yang
mengandung HOTS pada pembelajaran PPKn dengan jumlah presentase
9%, IPA jumlah HOTS 14 %, IPS jumlah HOTS 12%, Matematika jumlah
HOTS ada 30% dan Bahasa Indonesia 35%. Sehingga, yang mengandung
HOTS paling banyak terdapat pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Berikut adalah soal yang mengandung kata kerja operasional berpikir
tingkat tinggi:
Gambar 4.27 Contoh soal PPKn
Soal tersebut merupakan contoh soal mata pelajaran PPKn yang
mendorong siswa untuk berpikir tingkat tinggi pada tingkatan C4 kategori
“menganalisis”. Alasan peneliti memilih C4 termasuk dalam teori dari
Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-
218) menjelaskan bahwa tingkatan C4 “Menganalisis” merupakan
keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum
diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan
keterhubungan antara satu kelompok/informasi dengan kelompok/informasi
lainnya, antara fakta dengan konsep, antara argumentasi dengan
kesimpulan, benang merah pemikiran antara satu karya dengan karya
lainnya. Dimana siswa kelas V harus memahami sebuah bacaan yang belum
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
diketahui informasinya, tahu bagaiamana mengaplikasikan perbuatan yang
ada disoal kemudiaan siswa menganalisis jawaban yang benar sesuai
dengan perbuatan pada soal tetapi sangat disayangkan pada
pengecoh/distractors soal kurang baik. Berikut adalah contoh soal mata
pelajaran IPA berpikir tingkat tinggi menurut peneliti
Gambar 4.28 Contoh soal IPA
Soal di atas merupakan salah satu contoh soal tingkatan C5
Mengevaluasi dengan kata kerja operasional “membandingkan”. Alasan
peneliti memilih C5 sesuai dengan teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam
Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) menjelaskan bahwa
mengevaluasi yaitu menentukan nilai suatu benda atau informasi
berdasarkan kriteria. Hal tersebut sesuai dengan soal dimana soal tersebut
menuntut siswa untuk berpikir tingkat tinggi karena siswa di haruskan untuk
membandingkan antara tulang kering dan tulang betis sesuai informasi
berdasarkan kriteria.
Berbeda dengan soal di atas yang berpedoman pada berpikir tingkat
tinggi ada beberapa soal juga yang hanya menuntut siswa untuk berpikir
tingkat rendah beberapa contoh ada pada nomor soal 4 pilihan ganda mata
pelajaran IPA, soal nomor 8 uraian mata pelajaran IPA dan soal nomor 1
essay mata pelajaran PPKn. Berikut adalah contoh soal yang memiliki
kemampuan berpikir tingkat rendah mulai C1, C2 dan C3.
Gambar 4.29 Contoh soal IPA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Pada soal nomor di atas, peneliti menyimpulkan bahwa soal tersebut
berada pada tingkatan C2 Memahami dengan kata kerja operasional
“Mencontohkan” ini sesuai dengan teori dari Andreson dan Krthwohl
(dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) yang mengungkapkan
bahwa memahami yaitu kemampuan mengelola pengetahuan yang baru
yaitu menggantikan, menulis kembali, mengubah bentuk, dan
memperkirakan ini sesuai dengan soal siswa diminta untuk memperkirakan
kelompok jenis aves sangat disayangkan guru membuat soal dengan
distraksi yang tidak baik sehingga membuat siswa kebingungan dalam
menjawab sebagai contoh jawaban ada elang, ayam, pelican, kakaktua disini
ayam juga termasuk aves bisa terbang tetapi tidak setinggi burung lainnya.
Kemudian contoh soal berpikir tingkat rendah lainya terdapat pada
soal nomor 8 uraian mata pelajaran IPA soal tersebut berbunyi
Gambar 4.30 Contoh soal IPA
Peneliti menyimpulkan bahwa soal tersebut ada pada tingkatan C1
Mengingat dengan kata kerja operasional menyebutkan ini sesuai dengan
teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam Mulyasa, Iskandar, & Aryani,
2016:216-218) mengungkapkan bahwa mengingat merupaka pengetahuan
hafalan dimana siswa hanya diminta menyebutkan dengan hafalan bahwa
ikan bernapas menggunakan ingsan. Selanjutnya soal terakhir berpikir
tingkat rendah terdapat pada soal essay nomor 1 mata pelajaran PPKn
berikut contoh soalnya
Gambar 4.31Contoh soal PPKn
Peneliti menyimpulkan soal tersebut ada pada tingkatan C3
“Menerapkan” ini sesuai dengan teori dari Andreson dan Krthwohl (dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
Mulyasa, Iskandar, & Aryani, 2016:216-218) mengungkapkan bahwa
menerapkan merupakan kemampuan pengetahuan menggunakan informasi,
konsep, prosedur dan prinsip ini dikarenakan siswa harus menggunakan
informasi untuk memahami terbih dahulu kemudian mengaplikasikan
dengan cara di terapkan.
Berdasarkan hasil analisis yang sudah peneliti lakukan, guru kelas
V tidak banyak membuat soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi karena
pada masing-masing muatan soal berpikir tingkat tinggi jauh lebih sedikit
dari soal berpikir tingkat rendah. Hal tersebut dikarenakan sesuai dengan
hasil wawancara bersama dengan guru kelas V mengenai soal penilain
tengah semester guur kelas menjelaskan bahwa beliau mengatakan bahwa
dalam pembuatan soal ternayata guru membuat soal dengan panduan
mengenai kata kerja operasional taksonomi bloom yang diberikan oleh
yayasan. Tetapi pada kenyataannya soal yang mengandung kata kerja
operasional berpikir tingkat tinggi hanya sampai pada tingkatan C4 dan C5.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan terhadap rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP), hasil observasi, kuesioner guru dan siswa, soal penilaian
tengah semester dan wawancara guru kelas di salah satu SD Swasta di Kabupaten
Sleman Yogyakarta Kelas V maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
5.1.1 Perencanaan pembelajaran berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di
Kabupaten Sleman Yogyakarta dikelas V pada indikator kognitif sudah
memuat tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi pada muatan
pembelajaran Bahasa Indonesia dengan indikator mencari ide pokok yang
termasuk dalam kata kerja operasional menganalisis, tetapi masih didominasi
keterampilan berpikir tingkat rendah pada muatan PPKn yaitu dengan
indikator menjelaskan pada C2 dan IPS yaitu dengan indikator menunjukkan
C1.
5.1.3 Penerapan keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pelaksanaan
pembelajaran di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman Yogyakarta kelas
V sudah mendorong untuk berpikir tingkat tinggi yang jarang dilakukan oleh
guru yaitu pada kemampuan kolaborasi dan komunikasi. Sementara
kemampuan berpikir tingkat tinggi yang sering dilakukan oleh guru yaitu
kemampuan berpikir kritis dan kreativitas.
5.1.4 Penilain berpikir tingkat tinggi di salah satu SD Swasta di Kabupaten Sleman
Yogyakarta sudah memuat kata kerja oeperasional yang ada pada taksonomi
bloom di tingkat yang lebih tinggi C4, C5, dan C6 tetapi masih didominasi
oleh kata kerja operasional tingkat rendah C1, C2, dan C3.
5.2 Keterbatasan Penelitian
Selama melakukan penelitian dari awal persiapan hingga proses dilakukannya
penelitian, penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan penelitian yaitu:
5.2.1 Pada penelitian perencanaan pelaksanaan pembelajaran peneliti tidak
mendapatkan RPP melalui guru kelas V tetapi peneliti mendapatkan RPP dari
guru kelas V sebelumnya yang sekarang mengajar dikelas II.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5.2.2 Pada penelitian pelaksanaan pembelajaran peneliti tidak dapat melakukan
observasi sesuai dengan RPP akan diteliti oleh peneliti karena adanya
keterbatasan waktu saat meminta RPP. Pada saat penelitian guru
menggunakan waktu penelitian sehari penuh khusus untuk melakukan
observasi dengan izin kepala sekolah.
5.2.3 Soal yang peneliti dapatkan adalah soal penilaian tengah semester dimana
soal tersebut terpisah menjadi berberapa muatan pelajaran.
5.2.4 Pada proses expert Judment hanya menggunakan satu ahli dalam proses
validasi ataupun dalam memutuskan hasil akhir pada indikator perencanaan
dan soal penilaian tengah semester.
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan penelitian, peneliti memiliki
beberapa saran untuk pihak-pihak terkait anatara lain:
5.3.1 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus melakukan koordinasi dengan guru
kelas lebih baik lagi.
5.3.2 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus menyusun jadwal penelitian lebih
panjang lagi agar jika terjadi gangguan di lapangan peneliti masih bisa
mengundur waktu tanpa berpengaruh pada proses penelitian
5.3.3 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus memeriksa kembali atau meminta
soal yang akan di teliti sesuai dengan kurikulum 2013 yang soal nya tidak
terpisah-pisah permata pelajaran namun harus sesuai dengan tema.
5.3.4 Pada penelitian selanjutnya, peneliti harus melakukan expert judgment lebih
dari satu orang ahli agar data-data nya lebih akurat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Amelia, M.A. (2016). Analisis Soal Tes Hasil Belajar High Order Thinking Skills
(HOTS) Matematika Materi Pecahan untuk Kelas 5 Sekolah Dasar.
Jurnal Penelitian (Edisi Khusus PGSD). Vol. 20, No. 2, Desember
2016, 123-131.
Annuuru, T.A., Johan, R.C., & Ali, M. Peningkatan Kemampuan Berpikir Tingkat
Tinggi Dalam Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Peserta Didik
Sekolah Dasar Melalui Model Pembelajaran Treffinger. Vol. 3, NO. 2,
2017, 136-144.
Gunawan, Imam. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
Julia., Atun, I., & Safari, I. (2017). Prosiding Seminar Nasional. Sumedang.
(tersedia di https://books.google.co.id ).
Jumiati. (2016). IPA dan Pembelajaran Berpikir Tingkat Tinggi (Telaah Buku
Siswa MI/SD Kelas VI Tema , Karya Afriki, dkk). Vol. 2, NO. 1, 2016,
1-10.
Kurniasih, I., & Sani, B. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Konsep &
Penerapan. Surabaya: Kata Pena.
Majid, A. (2014). Implementasi Kurikulum 2013 Kajian Teoritis dan Praktis.
Bandung: Interes Media.
Matondang, Z. (2009). Validasi dan Reliabilitas Suatu Instrumen Penelitian. Jurnal
Tabularasa PPS Unimed. Vol.6, No. 1, Juni 2009, 87.
Mitri, H.(2016). Analisis Pembelajaran Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi
Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA N 8 Yogyakarta: (tersedia di
https://repository.usd.ac.id).
Mufidah, S., & Wijaya, A. (2017). Pengembangan Perangkat Realistik Pada
Materi Aritmatika Soal untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi Siswa SMP Kelas VII. Jurnal Pendidikan Matematika.
Vol. 6, no.4, 2017, 11-18.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
94
Mulyadi, Marzuki, & Usman, A. (2013). Implementasi Pembelajaran Tematik
Terpadu Berbasis Lingkungan untuk Perolehan Kemampuan Berpikir
Tingkat Tinggi (tersedia https://Jurnal.untan.ac.id ).
Mulyasa, Iskandar, & Aryani. (2016). Revolusi dan Inovasi Pembelajaran.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Ningsih, A. (2018). Bab II Landasan Teori (tersedia di
https://repository.ump.ac.id/7373/3ANUGRAH%Bab20II.pdf).
Prastowo, A. (2015). Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Tematik Terpadu. Jakarta:Prenadamedia Group.
Pujihastuti, I. (2010). Prinsip Penulisan Kuesioner Penelitian. Jurnal Agribisnis
dan Pengembangan Wilayah. Vol. 2, No. 1, Desember 2010. 43.
Raharjo, M. (2010). Triangulasi dalam Penelitian Kualitatif. (tersedia di
https://repository.uin-malang.ac.id/1133/1/triangulasi.pdf ).
Rohim A., Ridho B. A., & Julian S.G. (2016). Belajar dan Pembelajaran di Abad
21. Skripsi. FIP. Kurikulum dan Teknologi Pendidikan. Universitas
Negeri Yogyakarta: (tersedia di
http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/wp-
content/uploads/sites/1984/2017/03/KMP-Belajar-dan-Pembelajaran-
di-Abad-21.pdf) .
Rusman. (2017). Belajar dan Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta:PT Kharisma Utama.
Saputra, H. (2016). Pengembangan Mutu Pendidikan Menuju Era Global.
Bandung: CV. Smile’s Indonesia Institute.
Siregar, S. (2010). Statistika Deskriptif untuk Penelitian Dilengkapi Perhitungan
Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta:Rajawali pers.
Sisi. (2017). Panduan Bagaimana Pendidik Dapat Menulis Soal Yang Berkriteria
untuk Berpikir Tingkat Tinggi (tersedia di
www.berkasedukasi.com/?m=1).
Setyowati, S. (2011). Jenis dan Desain Penelitian. (tersedia di
http://eprints.ums.ac.id/12891/6/BAB_III_bner.pdf ).
Arikunto, S. (2007). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta:PT Bumi Aksara.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
95
Sunarti, & Rahmawati, S. (2014). Penilaian Kurikulum 2013. Yogyakarta: C.V
Andi Offset.
Triwiyarto, U. (2015). Studi Kasus Tentang Penyebab Kenakalan Remaja. (tersedia
di https://repository.usd.ac.id).
Wardani, A.K. (2013). Bab III Metode Penelitian (tersedia di
http://digilib.uinsby.ac.id/10718/6/bab%203.pdf ).
Wijaya, Sudjimat, & Nyoto. (2016). Transformasi Pendidikan Abad 21 Sebagai
Pengembanagan Sumber Daya Manusia di Era Global. Vol. 1 , 2016,
4-16.
Zubaidah, S. (2016). Keterampilan Abad Ke-21. (tersedia di
https://www.researchgate.net/profile/Siti_Zubaidah5/publication/3180
13627_KETERAMPILAN_ABAD_KE-
21_KETERAMPILAN_YANG_DIAJARKAN_MELALUI_PEMBEL
AJARAN/links/5954c8450f7e9b2da1b3a42b/KETERAMPILAN-
ABAD-KE-21-KETERAMPILAN-YANG-DIAJARKAN-
MELALUI-PEMBELAJARAN.pdf ).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
96
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
98
Lampiran 2 Surat Pernyataan telah melakukan penelitian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Lampiran 4A Hasil Validasi Insrumen Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
102
Lampiran 4B Hasil Validasi Instrumen Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
103
Lampiran 5A Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Lampiran 5B Hasil Validasi Instrumen Pedoman Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
109
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
110
Lampiran 8B Hasil Validasi Instrumen Analisis Soal Evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
Instrumen Perencanaan untuk Analisis Indikator pada RPP K13
Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada Indikator Aspek
Kognitif dalam RPP K13 berdasarkan pada tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir
tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
a. Mengutip a. Memperkirakan a. Menugaskan
b. Menyebutkan b. Menjelaskan b. Mengurutkan
c. Menjelaskan c. Mengkategorikan c. Menentukan
d. Menggambar d. Mencirikan d. Menerapkan
e. Membilang e. Merinci e. Menyesuaikan
f. Mengidentifikasikan f. Mengasosiasikan f. Mengkalkulasi
g. Mendaftar g. Membandingkan g. Memodifikasi
h. Menunjukkan h. Menghitung h. Mengklasifikasi
Lampiran 9 Lembar Pedoman Analisis Indikator RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
112
i. Memberi label i. Mengkontraskan i. Menghitung
j. Memberi indeks j. Mengubah j. Membangun
k. Memasangkan k. Mempertahankan k. Mengurutkan
l. Menamai l. Menguraikan l. Membiasakan
m. Menandai m. Menjalin m. Mencegah
n. Membaca n. Membedakan n. Mengambarkan
o. Menyadari o. Mendiskusikan o. Menggunakan
p. Menghafal p. Menggali p. Menilai
q. Meniru q. Mencontohkan q. Melatih
r. Mencatat r. Menerangkan r. Menggali
s. Mengulang s. Mengemukakan s. Mengemukakan
t. Mereproduksi t. Mempolakan t. Mengadaptasi
u. Meninjau u. Memperluas u. Menyelidiki
v. Memilih v. Menyimpulkan v. Mengoperasikan
w. Menyatakan w. Meramalkan w. Mempersoalkan
x. Mempelajari x. Merangkum x. Mengkonspepkan
y. Mentabulasi y. Menjabarkan y. Melaksanakan
z. Memberi kode z. Meramalkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
113
aa. Menelusuri aa. Memproduksi
bb. Menulis bb. Memproses
cc. Mengaitkan
dd. Menyusun
ee. Menstimulasikan
ff. Memecahkan
gg. Melakukan
hh. Mentabulasi
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
a. Menganalisis a. Membandingkan a. Mengabstrasi
b. Mengaudit b. Menyimpulkan b. Mengatur
c. Memecahkan c. Menilai c. Menganimasi
d. Menegaskan d. Mengarahkan d. Mengumpulkan
e. Mendeteksi e. Mengkritik e. Mengkategorikan
f. Mengdiaknosis f. Menimbang f. Mengkode
g. Menyeleksi g. Memutuskan h. Mengkombinasikan
i. Memerinci h. Memisahkan i. Menyusun
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
114
j. Menominasikan i. Memprediksi j. Mengarang
k. Mendiagramkan j. Memperjelas k. Membangun
l. Mengkorelasikan k. Menugaskan l. Menanggulangi
m. Merasionalkan l. Menafsirkan m. Menghubungkan
n. Menguji m. Mempertahankan n. Menciptakan
o. Mencerahkan n. Memerinci o. Mengkreasikan
p. Menjelajah o. Mengukur p. Mengoreksi
q. Membagankan p. Merangkum q. Merancang
r. Menyimpulkan q. Membuktikan r. Merencanakan
s. Menemukan r. Memfalidasi s. Mendikte
t. Menelaah s. Mengetes t. Meningkatkan
u. Memaksimalkan t. Mendukung u. Memperjelas
v. Memerintahkan u. Memilih v. Memfasilitasi
w. Mengedit v. Memproyeksikan w. Membentuk
x. Mengkaitkan x. Merumuskan
y. Memilih y. Menggeneralisasikan
z. Mengukur z. Mengabungkan
aa. Melatih aa. Memadukan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
115
bb. Mentransfer bb. Membatas
cc. Mereparasi
dd. Menampilkan
ee. Menyiapkan
ff. Memproduksi
gg. Merangkum
hh. Merekontruksi
ii. Membuat
Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?
. Diunduh dari Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf
Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas V
Indikator HOTS LOTS Keterangan
Jumlah Indikator
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
116
Instrumen Analisis pada Soal Evaluasi Pembelajaran
Kata kerja taksonomi bloom yang terdapat pada soal Ulangan Harian/Penilaian Tengah Semester/Penilaian Akhir Semester berdasarkan pada
tingkatan kognitif C4 sampai C6 untuk mengetahui soal tersebut berada pada level berpikir tingkat tinggi atau berpikir tingkat rendah!
C1 Mengetahui C2 Memahami C3 Mengaplikasikan
b. Mengutip c. Memperkirakan d. Menugaskan
e. Menyebutkan d. Menjelaskan e. Mengurutkan
f. Menjelaskan f. Mengkategorikan f. Menentukan
g. Menggambar g. Mencirikan g. Menerapkan
h. Membilang h. Merinci z. Menyesuaikan
aa. Mengidentifikasikan i. Mengasosiasikan h. Mengkalkulasi
Lampiran 10 Lembar Pedoman Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
117
i. Mendaftar bb. Membandingkan i. Memodifikasi
j. Menunjukkan cc. Menghitung j. Mengklasifikasi
k. Memberi label dd. Mengkontraskan k. Menghitung
l. Memberi indeks ee. Mengubah l. Membangun
m. Memasangkan ff. Mempertahankan m. Mengurutkan
n. Menamai gg. Menguraikan n. Membiasakan
o. Menandai hh. Menjalin o. Mencegah
p. Membaca ii. Membedakan p. Mengambarkan
q. Menyadari jj. Mendiskusikan q. Menggunakan
r. Menghafal kk. Menggali r. Menilai
s. Meniru ll. Mencontohkan s. Melatih
t. Mencatat mm. Menerangkan t. Menggali
u. Mengulang nn. Mengemukakan u. Mengemukakan
v. Mereproduksi oo. Mempolakan v. Mengadaptasi
w. Meninjau pp. Memperluas w. Menyelidiki
x. Memilih qq. Menyimpulkan x. Mengoperasikan
y. Menyatakan rr. Meramalkan y. Mempersoalkan
z. Mempelajari ss. Merangkum z. Mengkonsepkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
118
aa. Mentabulasi tt. Menjabarkan aa. Melaksanakan
bb. Memberi kode bb. Meramalkan
cc. Menelusuri cc. Memproduksi
dd. Menulis ii. Memproses
jj. Mengaitkan
kk. Menyusun
ll. Menstimulasikan
mm. Memecahkan
nn. Melakukan
oo. Mentabulasi
C4 Menganalisis C5 Mengevaluasi C6 Membuat/Mencipta
b. Menganalisis b. Membandingkan c. Mengabstrasi
d. Mengaudit c. Menyimpulkan d. Mengatur
e. Memecahkan d. Menilai e. Menganimasi
f. Menegaskan e. Mengarahkan f. Mengumpulkan
g. Mendeteksi f. Mengkritik g. Mengkategorikan
h. Mengdiaknosis g. Menimbang h. Mengkode
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
119
i. Menyeleksi j. Memutuskan k. Mengkombinasikan
l. Memerinci k. Memisahkan l. Menyusun
m. Menominasikan l. Memprediksi m. Mengarang
n. Mendiagramkan m. Memperjelas n. Membangun
o. Mengkorelasikan n. Menugaskan o. Menanggulangi
p. Merasionalkan o. Menafsirkan p. Menghubungkan
q. Menguji p. Mempertahankan q. Menciptakan
r. Mencerahkan q. Memerinci r. Mengkreasikan
s. Menjelajah r. Mengukur s. Mengoreksi
t. Membagankan s. Merangkum t. Merancang
u. Menyimpulkan t. Membuktikan u. Merencanakan
v. Menemukan u. Memfalidasi v. Mendikte
w. Menelaah v. Mengetes w. Meningkatkan
x. Memaksimalkan w. Mendukung x. Memperjelas
y. Memerintahkan x. Memilih y. Memfasilitasi
z. Mengedit y. Memproyeksikan z. Membentuk
aa. Mengkaitkan z. Merumuskan
aa. Memilih aa. Menggeneralisasikan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
120
bb. Mengukur bb. Mengabungkan
cc. Melatih cc. Memadukan
dd. Mentransfer jj. Membatas
kk. Mereparasi
ll. Menampilkan
mm. Menyiapkan
nn. Memproduksi
oo. Merangkum
pp. Merekontruksi
qq. Membuat
Sumber Taksonomi Bloom: Utari Retno. Taksonomi Bloom Apa dan Bagaimana Menggunakannya?. Diunduh dari
Http://Ueu7361.weblog.esaunggul.ac.id/wp-content/uploads/sites/Taksonomi-Bloom.pdf
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
No Soal HOTS LOTS Keterangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
121
Lampiran 11A Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
122
Lampiran 11B Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
123
Lampiran 11C Hasil Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
124
Data Analisis Kuesioner Siswa
Keterangan:
1. SS (Sering Sekali) : 4
2. S (Sering) : 3
3. JR (Jarang) : 2
4. TP (Tidak Pernah) : 1
No Nama
Siswa
Critical Thinking Jumlah
Skor
Rata-rata
Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GAR √ √ √ √ 13 3.25
2 RDR √ √ √ √ 12 3
3 MLS √ √ √ √ 9 2.25
4 EA √ √ √ √ 13 3.25
5 AGK √ √ √ √ 15 3.75
6 BTS √ √ √ √ 16 4
7 MD √ √ √ √ 13 3.25
8 NPA √ √ √ √ 15 3.75
9 YFDA √ √ √ √ 15 3.75
Lampiran 12 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
125
10 APS √ √ √ √ 14 3.5
11 SSH √ √ √ √ 12 3
12 MMKS √ √ √ √ 10 2.5
13 KNI √ √ √ √ 13 3.25
14 MIWT √ √ √ √ 9 2.25
15 AFM √ √ √ √ 12 3
16 JFT √ √ √ √ 11 2.75
17 LJFT √ √ √ √ 12 3
18 TAS √ √ √ √ 10 2.5
19 ARW √ √ √ √ 12 3
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 3.10
No Nama
Siswa
Collaborative Jumlah
Skor
Rata-rata
Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GAR √ √ √ √ 8 2
2 RDR √ √ √ √ 8 2
3 MLS √ √ √ √ 6 1.5
4 EA √ √ √ √ 9 2.25
5 AGK √ √ √ √ 12 3
6 BTS √ √ √ √ 9 2.25
7 MD √ √ √ √ 10 2.5
8 NPA √ √ √ √ 10 2.5
9 YFDA √ √ √ √ 9 2.25
10 APES √ √ √ √ 13 3.25
11 SSH √ √ √ √ 8 2
12 MMKS √ √ √ √ 9 2.25
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
126
13 KNI √ √ √ √ 4 1
14 MIWT √ √ √ √ 6 1.5
15 AFM √ √ √ √ 8 2
16 JFT √ √ √ √ 13 3.25
17 LJFT √ √ √ √ 12 3
18 TAS √ √ √ √ 8 2
19 ARW √ √ √ √ 13 3.25
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2.30
No Nama
Siswa
Creativity Jumlah
Skor
Rata-rata
Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GAR √ √ √ √ 13 3.25
2 RDR √ √ √ √ 9 2.25
3 MLS √ √ √ √ 12 3
4 EA √ √ √ √ 9 2.25
5 AGK √ √ √ √ 8 2
6 BTS √ √ √ √ 11 2.75
7 MD √ √ √ √ 8 2
8 NPA √ √ √ √ 10 2.5
9 YFDA √ √ √ √ 9 2.25
10 APES √ √ √ √ 13 3.25
11 SSH √ √ √ √ 14 3.5
12 MMKS √ √ √ √ 13 3.25
13 KNI √ √ √ √ 15 3.75
14 MIWT √ √ √ √ 12 3
15 AFM √ √ √ √ 9 2.25
16 JFT √ √ √ √ 14 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
127
17 LJFT √ √ √ √ 10 2.5
18 TAS √ √ √ √ 13 3.25
19 ARW √ √ √ √ 8 2
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2.76
No Nama
Siswa
Communication Jumlah
Skor
Rata-rata
Skor Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 GAR √ √ √ √ 10 2.5
2 RDR √ √ √ √ 8 2
3 MLS √ √ √ √ 8 2
4 EA √ √ √ √ 12 3
5 AGK √ √ √ √ 11 2.75
6 BTS √ √ √ √ 14 3.5
7 MD √ √ √ √ 12 3
8 NPA √ √ √ √ 12 3
9 YFDA √ √ √ √ 12 3
10 APES √ √ √ √ 8 2
11 SSH √ √ √ √ 10 2.5
12 MMKS √ √ √ √ 8 2
13 KNI √ √ √ √ 12 3
14 MIWT √ √ √ √ 7 1.75
15 AFM √ √ √ √ 11 2.75
16 JFT √ √ √ √ 11 2.75
17 LJFT √ √ √ √ 12 3
18 TAS √ √ √ √ 9 2.25
19 ARW √ √ √ √ 9 2.25
Rata-rata Skor Seluruh Siswa 2.57
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
128
Hasil Analisis Kuesioner Siswa
No Interval Indeks
Persepsi Pernyataan Penerapan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
No Kriteria
Rata-rata Skor Seluruh
Siswa
Penyataan
Kemunculan
1 Critical Thinking 3.1 Sering
2 Collaborative 2.3 Jarang
3 Creativity 2.76 Sering
4 Communication 2.57 Sering
3.1
2.3
2.762.57
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
Critical Thinking Collaborative Creativity Communication
Rata
-rata
Sk
or
Sel
uru
h S
isw
a
Kriteria
Hasil Analisis Kuesioner 19 Siswa
Lampiran 13 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
129
Lampiran 14 Hasil Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
130
Data Analisis Kuesioner Guru
Keterangan:
1. SS (Sering Sekali) : 4
2. S (Sering) : 3
3. JR (Jarang) : 2
4. TP (Tidak Pernah) : 1
No Nama Guru
Critical Thinking
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 S √ √ √ √
Jumlah 3 4 4 4
Rata-rata 3.75
No Nama Guru
Collaborative
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 S √ √ √ √
Jumlah 3 3 3 4
Rata-rata 3.25
Lampiran 15 Hasil Rekapitulasi Data Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
131
No Nama Guru
Creativity
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 S √ √ √ √
Jumlah 3 3 4 3
Rata-rata 3.25
No Nama Guru
Communication
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 S √ √ √ √
Jumlah 3 4 3 4
Rata-rata 3.5
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
132
Hasil Analisis Kuesioner Guru
No Interval Indeks
Persepsi
Pernyataan
Kemunculan
1 1.0 - 1.75 Tidak Pernah
2 1.76 - 2.51 Jarang
3 2.52 - 3.27 Sering
4 3.28 - 4.00 Sering Sekali
No Kriteria Rata-rata Skor Pernyataan
Kemunculan
1 Critical Thinking 3.75 Sangat Sering
2 Collaborative 3.25 Sering
3 Creativity 3.25 Sering
4 Communication 3.5 Sangat Sering
3.75
3.25 3.25
3.5
33.13.23.33.43.53.63.73.8
Rata
-rata
Kriteria
Hasil Analisis Kuesioner Guru
Lampiran 16 Hasil Analisis Skala Likert Kuesioner Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
133
Pedoman Wawancara Guru Kelas
Nama Narasumber : S
Jabatan Narasumber : Guru wali kelas V
Nama Sekolah : SD Kanisius Babadan
NO Aspek Pertanyaan Wawancara Jawaban
1. Pembelajaran
Tematik
1. Dalam melaksanakan pembelajaran
tematik, apakah Bapak/Ibu guru tidak
terlalu banyak menerapkan metode
ceramah? metode ceramah hanya
digunakan ketika menjelaskan materi
tertentu yang cukup sukar?
2. Apakah Bapak/Ibu Guru mampu
menerapkan model, teknik, dan
1. Metode ceramah sudah
berkurang, metode ceramah
digunakan saat materi susah.
2. Mampu melaksanakan model,
teknik, dan metode
pembelajaran tematik karena
sudah sesuai dengan program
Lampiran 17 Hasil Wawancara Guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
134
metode pembelajaran tematik yang
mampu menumbuhkan partisipasi
siswa melalui kagiatan diskusi dan
memecahkan masalah?
3. Apakah guru menerapkan metode
pembelajaran yang menumbuhkan
partisipasi siswa seperti presentasi,
tanya jawab, musyawarah dan lain
sebagainya ketika melaksanakan
kegiatan pembelajaran tematik?
4. Apakah Bapak/Ibu guru selalu
menghampiri siswa ke tempat duduk
masing-masing untuk memantau
aktivitas siswa dalam kegiatan
diskusi guna memastikan bahwa
setiap siswa terlibat dan
berpartisispasi dalam kegiatan
diskusi?
RPP mellui diskusi saat
pembelajaran
3. Kadang melakukan musyawarah
saat pembelajaran tematik pada
PPKn
4. Sering memantau kegiatan siswa
saat diskusi jadi berkeliling ke
anak-anak agar tau jalannya
diskusi
5. Sudah sesuai dengan RPP.
Dikarenakan saya berpedoman
pada RPP yang sudah di buat
bersama-sama oleh guru kelas V
kumpulan yayasan se-KSK
Sleman Timur.
6. Ya, mengkaitan pembelajaran
yang relevan karena selalu
mendukung pengalaman siswa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
135
5. Apakah Bapak/Ibu Guru dalam
melaksanakan kegiatan pembelajaran
tematik sesuai dengan yang tertera
pada RPP tematik?
6. Apakah Bapak/Ibu guru selalu
mengkaitkan materi dengan
pengetahuan yang relevan ketika
Melaksanakan kegiatan pembelajaran
tematik?
7. Apakah dalam kegiatan pembelajaran
Bapak/Ibu guru dapat mengelola
waktu dengan efisien dan efektif?
sehingga mudah diingat oleh
anak-anak
7. Waktu pembelajaran belum
mampu mengelola waktu
dengan efisisen dan efektif
2. Berpikir tingkat
tinggi
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui
tentang berpikir tingkat tinggi?
2. Menurut Bapak/Ibu apa pentingnya
berpikir tingkat tinggi?
3. Apakah Bapak/Ibu menerapkan
kegiatan pembelajaran yang bersifat
1. Sudah mengetahui karena sudah
di sampaikan oleh program dari
yayasan
2. Berpikir tingkat tinggi itu
penting bagi siswa karena siswa
selalu ingin tahu, membuktikan
dan melaksanakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
136
mengarahkan siswa pada
keterampilan berpikir tingkat tinggi?
4. Apakah Bapak/Ibu menggunakan
kata kerja operasional taksonomi
bloom pada indikator RPP dengan
mengacu tingkatan C4.C5 dan C6?
3. Dalam pembelajaran ada yang
mengarah kepada berpikir
tingkat tinggi contohnya pada
PPKn, IPA,Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPS
4. Ya menggunakan kata kerja
operasional pada taksonomi
bloom selalu ada dan
menggunakan nya karena sudah
di diskusikan bersam guru kelas
V se-KSK timur dan yayasan
pernah diberikan program untuk
mengenai taksonomi bloom
3.
Soal Ujian
Tengah Semester
/ Ulangan Harian
/ Penilaian Akhir
Semester tematik
1. Dalam membuat soal Ujian Tengah
Semester / Ulangan Harian / Penilaian
Akhir Semester, apakah Bapak/Ibu
Guru mengacu pada kata kerja
operasional taksonomi bloom pada
tingkatan C4,C5, dan C6?
1. Ujian tengah semester
menggunakan kata kerja
taksonomi bloom dikarenakan
dalam membuat soal sudah ada
panduan dari yayasan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
137
4. Kendala yang
dihadapai
1. Menurut Bapak/Ibu apakah ada
kesulitan dalam membuat RPP
tematik?
2. Apakah ada kendala yang dihadapi
Bapak/Ibu Guru dalam menerapkan
pembelajaran yang mengacu pada
berpikir tingkat tinggi?
1. Ada kesulitan dalam membuat
RPP tetapi karena dikerjakan
bersama-sama jadi bisa saling
berkomunikasi
2. Ada beberapa kendala yang
dihadapi saat menerapkan
pembelajaran yang mengacu
pada berpikir tingkat tinggi jadi
kurangnya sarana prasarana.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara bersama wali kelas V, peneliti dapat
menyimpulkan bahwa wali kelas V sudah memahami mengenai keterampilan
berpikir tingkat tinggi pada taksonomi bloom karena sudah diberikan sosialisasi
oleh yayasan, sehingga dalam pembuatan RPP ataupun soal penilaian tengah
semester mengacu pada kata kerja taksonomi bloom. Hal ini dapat dilihat dari
penyusunan perencanaan dalam indikator nya mengandung kata kerja
taksonomi bloom berpikir tingkat tinggi walaupun masih di dominasi berpikir
tingkat rendah. Beliau menerapkan keterampilan berpikir tingkat ringgi dalam
pembelajaran namun terkandala ileh sarana dan prasarana yang mengakibatkan
kegiatan berpikir tingkat tinggi kurang optimal.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
138
No 4 C Kriteria Ya Tidak Keterangan
1.
Communicatio
n/
Komunikasi
5. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk
mempresentasikan
hasil dari
pembelajaran.
√ Guru memberikan
kesempatan pada
masing-masing
kelompok untuk
mempresntasikan
hasil pekerjaan
yang diberikan guru
ketika melakukan
diskusi kelompok
6. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk memberikan
masukan atau
tanggapan
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengungkapkan
tanggapan atau
masukan ketika
siswa presentasi
7. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru untuk
memberikan
kesempatan siswa
untuk
menyimpulkan
pembelajaran yang
sudah dilakukan.
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
menyimpulkan
hasil pembelajaran
yang sudah di
lakukan dan hanya
menutup kegiatan
pembelajaran
Lampiran 18 Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
139
8. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberi
kesempatan siswa
untuk mengingat
kembali materi pada
pembelajaran
sebelumnya
√ Pada awal
pembelajaran guru
tidak
mengingkatkan
kembali materi
sebelumnya dan
langsung meminta
siswa mmebuka
buku paket saja.
2. Collaborative
(Kolaborasi)
5. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk membentuk
kelompok
melakukan diskusi
√ Guru meminta
siswa untuk
membuat kelompok
berjumlah 4-5
ketika akan mulai
mengerjakan soal
yang diberikan guru
6. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan soal
untuk di kerjakan
secara berdikusi
√ Dalam proses
pembelajaran guru
meminta siswa
mencatat soal yang
diberikan guru
kemudian meminta
siswa untuk
mengerjakan secara
berkelompok/berdi
skusi
7. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan siswa
untuk mencari
informasi bersama
teman diskusi
√ Guru
memperlihatkan
proses memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mencari informasi
atau jwaban pada
buku atau atas dasar
pengalamannya
sendiri
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
140
8. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan siswa
kesempatan untuk
saling bertukar
pikiran dan
pendapat dalam
berdiksusi
√ Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk saling
bertukar pikiran
pada saat siswa
mengerjakan soal
yang diberikan oleh
guru secara
otomatis siswa akan
saling bertukar
pikiran mana
jawaban yang tepat
3.
Critical
thinking and
Problem
Solving
(Berpikir
Kritis dan
Pemecahan
Masalah).
5. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk menganalisis
permasalahan.
√ Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untik mencari
jawaban atas
permasalahan yang
ada di sekitar
lingkungan rumah
atau sekolah
mengenai hewan
yang hidup di
sekitar rumah
6. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari
sumber lain dalam
meningkatkan
kemampuan
berpikir kritis
√ Guru memberikan
kesempatan pada
siswa untuk
mencari sumber
lain dalam
meningkatkan
berpikir krtis dalam
menjawab
pertanyaan guru
siswa mencari
sumber lain melalui
pengalamannya
sendiri melihat
hewan
7. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk bertanya
√ Guru belum
memperlihatkan
kesempatan siswa
untuk bertanya.
Guru lebih
menekankan siswa
untuk menjawab
pertanyaan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
141
mengenai
pembelajaran
8. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk memberikan
masukan, tanggapan
(kegiatan inti), dan
kritik
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan siswa
untuk memberikan
masukan,
tanggapan atau
kritikan saat proses
pembelajaran
4.
Creativity and
Innovation (Kr
eativitas dan
Inovasi)
5. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk membuat
sebuah karya
√ Guru tidak
memberikan
kesempatan siswa
untuk membuat
sebuah karya
6. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk memecahkan
masalah dengan
caranya sendiri.
√ Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk memcahkan
soal yang diberikan
oleh guru dengan
mencari sumber
lain
7. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
√ Guru memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
142
proses guru
memberikan
kesempatan siswa
untuk mencari
informasi secara
mandiri
informasi dari
sumber lain
8. Di dalam langkah-
langkah
pembelajaran
memperlihatkan
proses guru
memberikan
kesempatan kepada
siswa dalam
menampilkan hasil
karya nya di dalam
kelas.
√ Guru tidak meminta
siswa membuat
sebuah karya maka
siswa tidak
memperlihatkan
hasil karya nya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
143
Lampiran 19A Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
144
Lampiran 19B Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
145
Lampiran 19C Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
146
Lampiran 19D Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
147
Lampiran 19E Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
148
Lampiran 19 F Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
149
Lampiran 19G Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
150
Lampiran 19H Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
151
Lampiran 19I Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
152
Lampiran 19J Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
153
Lampiran 19K Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
154
Lampiran 19L Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
155
Lampiran 19M Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
156
Lampiran 19N Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
157
Lampiran 19O Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
158
Lampiran 19P Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
159
Hasil Analisis Indikator Kognitif Pada RPP Tematik Kelas III
Indikator HOTS LOTS Keterangan
3.1.1 Menjelaskan cara mengikuti
gotong royong secara benar √
Kata kerja
operasional terdapat
pada tingkatan C2
yaitu Memahami
3.1.1 Menunjukkan kondisi geografis
pulau-pulau di Indonesia √
Kata kerja
operasional terdapat
pada tingkatan C1
yaitu Mengetahui
3.1.1 Mencari ide pokok yang terdapat
pada bacaan √
Kata kerja
operasional terdapat
pada tingkatan C4
yaitu menganalisis
Jumlah Indikator 1 2
Lampiran 20 Hasil Analisis Indikator RPP
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
160
Muatan Pelajaran PPKn
Lampiran 21A Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
161
Lampiran 21B Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
162
Lampiran 21C Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
163
Lampiran 21D Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
164
Lampiran 21E Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
165
Muatan Pelajaran IPA
Lampiran 21F Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
166
Lampiran 21G Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
167
Lampiran 21H Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
168
Lampiran 21I Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
169
Muatan Pelajaran Bahasa Indonesia
Lampiran 21J Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
170
Lampiran 21K Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
171
Lampiran 21L Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
172
Lampiran 21M Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
173
Lampiran 21 N Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
174
Muatan Pelajaran IPS
Lampiran 21 O Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
175
Lampiran 21P Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
176
Lampiran 21Q Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
177
Lampiran 21R Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
178
Lampiran 21S Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
179
Muatan Pelajaran Matematika
Lampiran 21T Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
180
Lampiran 21 U Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
181
Lampiran 21V Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
182
Lampiran 21W Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
183
Lampiran 21X Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
184
Lampiran 21Y Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
185
Lampiran 21Z Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
186
Lampiran 21AA Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
187
HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN PPKn
Soal HOTS LOTS Keterangan
PILIHAN GANDA
1. Pemilihan ketua kelas dengan kesepakatan bersama
merupakan contoh penerapan Pancasila yang berbunyi…
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
2. Masyarakat gunung kidul setiap minggu pagi melakukan
gotong royong membersihkan selokan termasuk kegiatan
tersebut termasuk pengalaman pancasila ke…
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Mengidentifikasi”
3. Contoh perilaku yang sesuai dengan pengalaman
Pancasila sila pertama adalah…
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
4. Surya memiliki teman bernama Antonia yang tinggal di
Lombok. Ia merasa sedih karena keluarga Antona menjadi
korban bencana gempa bumi. Sikap Surya yang sesuai
dengan nilai-nilai Pancasila sila kedua adalah…
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menganalisis”
Tidak baik karena pada pilihan ganda
terlalu mudah dan tidak ada
pembanding yang dijawab oleh
siswa.
5. Mempelajari kesenian daerah merupakan nilai-nilai luhur
Pancasila ke…
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Mengkaitkan”
6. Contoh perilaku yang tidak sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila adalah…
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
Kurang baik pada pilihan jwaban
soal nya
Lampiran 22 Hasil Rekapitulasi Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
188
7. Melindungi segenap tanah air dan bangsa Indonesia
merupakan kewajiban negara yang sesuai dengan nilai-
nilai Pancasila ke …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja
“Mengkategorikan”
8. Perhatikan gambar dibawah ini!
Kegiatan pada gambar merupakan pengalaman Pancasila sila
ke …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Memperkirakan”
9. Lambang sila kelima Pancasila adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
10. Dengan menjaga dan memlihara rasa persatuan dan
kesatuan antarmasyarakat dapat menciptakan suasana …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Menyimpulkan”
11. Berikut yang bukan tanggung jawab sebagai masyarakat
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menafsirkan”
12. Segala perbuatan yang kita lakukan harus dapat … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
13. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta
perlakuan yang sama di hadapan hukum. Pernyataan
tersebut tercantum dalam UUD 1945 pasal …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menghafal”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
189
14. Perhatikan macam-macam hak berikut!
1) Ha katas kemerdekaan berserikat dan berkumpul
2) Hak berkumpul untuk mengembangkan diri
3) Hak untuk hidup serta mempertahankan kehidupan
4) Ha katas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan
Hak warga negara dalam UUD 1945 pasal 27 ayat 2
ditunjukkan oleh nomor …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menunjukkan”
15. Perhatikan pernyataan di bawah ini !
1) Melaksanakan hak dan kewajiban secara seimbang
2) Mematuhi hukum karena takut dengan aparat
kepolisian
3) Turut serta dalam program pembangunan Nasional
4) Membela negara agar diuji dan mendapat hadiah dari
pemerintah
Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menunjukkan”
16. Sikap mengikuti kemauan sendiri, seenaknya sendiri,
merasa kaya sendiri, mengakibatkan orang dengan begitu
mudahnya meyalahgunakan kekuasaannya. Mermehkan
hak-hak orang lain, dapat menjadi penyebab terjadinya
pelenggaran HAM karena …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menyimpulkan”
17. Berikut kewajiban Negara terhadap wagannya, kecuali … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Memilih ”
18. Contoh adanya pelanggaran hak dalam kehidupan sehari-
hari adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
19. Perhatikan macam-macam hak berikut ini !
1) Hak membela Negara
2) Hak beragama dan beribadah
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menunjukkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
190
3) Hak berserikat dan berkumpul
4) Hak mendapatkan pendidikan
Hak warga Negara menurut UUD 1945 pasal 31adalah nomor
…
20. Kewajiban sebagai siswa yang baik adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
URAIAN
1. Contoh sikap yang sesuai dengan pengalaman Pancasila
sila kelima adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
2. Mempelajari tari tradisional yang beraneka ragam termasuk
ke dalam nilai-nilai luhur Pancasila yang tercermin dalam sila
ke …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menganalisis”
3. Bunyi sila Pancasila yang berkaitan dengan gemar
melakukan kegiatan kemanusiaan adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
4. Dalam butir-butir Pancasila, kepala banteng melambangkan
sila ke …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
5. Perhatikan gambar di bawah ini !
Kegiatan di atas menunjukkan penerapan sila ke …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
191
6. Dalam butir-butir Pancasila, padi dan kapas melambangkan
sila ke …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
7. Semboyan negara Indonesia yang terdapat pada lambang
burung Garuda adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
8. Segala sesuatu yang harus diterima disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
9. Sesuatu yang harus dilakukan menurut aturan yang berlaku
disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
10. Kebersihan dan keamanan kelas menjadi tanggung jawab
…
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
11. Contoh hak yang dimiliki seseorang sebagai warga
masyarakat adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
12. Belajar yang rajin dan selalu menghormati orang tua dan
guru merupakan … anak
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
13. Menjaga kerapian kamar merupakan tanggung jawab kita
di …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
14. Salah satu kewajiban negara terhadap peninggalan sejarah
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
15. Kita harus mendahulukan kepentingan … daripada
kepentingan sendiri
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
ESSAY
1.Sebutkan masing-masing tiga (3) sikap yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila di sekolah dan masyarakat!
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
2. Sebutkan empat (4) sikap yang mencerminkan sila kedua
Pancasila!
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Sebutkan masing-masing tiga (3) hak dan kewajiban
peserta musyawarah !
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
192
4. Tuliskan masing-masing tiga (3) contoh sikap tanggung
jawab di sekolah dan di rumah !
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menerapkan”
5. Sebutkan empat (4) kewajiban kita sebagai warga negara
Indonesia yang baik !
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
Soal HOTS LOTS Keterangan
PILIHAN GANDA
1. Hewan bertulang belakang disebut dengan … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
2. Alat gerak yang dimiliki oleh lumba-lumba adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Tulang berfungsi sebagai alat gerak … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
4. Kelompok aves (burung) yang tidak dapat terbang adalah
…
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
5. Yang termasuk hewan ampibi adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
6. Mengubah warna tubuh adalah bentuk adaptasi pada … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencirikan”
7. Gerak yang terjadi tanpa di sadari disebut gerak … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
8. Golongan hewan yang tidak memiliki sistem syaraf
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menyeleksi”
9. Kegiatan berikut yang kurang baik bagi kesehatan tulang
dan otot adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menerapkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
193
10. Kelainan tulang terlalu membungkuk ke depan disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
11. Bagian tubuh manusia yang memiliki fungsi terpenting
dan sangat lunak adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
12. Berikut ini yang merupakan organ gerak adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
13. Berikut yang bukan termasuk fungsi rangka adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencirikan”
14. Otot merupakan alat gerak … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
15. Serangga bernafas menggunakan … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
16. Organ pernapasan manusia adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
17. Berikut yang bukan merupakan dampak yang dapat
ditimbulkan oleh asap kebakaran dan kendaraan bermotor
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menganalisis”
18. Berikut ini yang tidak termasuk cara memelihara organ
pernapasan adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menerapkan”
19. Berikut cara yang kita lakukan untuk menjaga agar alat
pernapasan kita tetap sehat, kecuali …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menerapkan”
20. Berikut ini yang bukan manfaat hutan adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
21. Menghirup udara yang kotor menyebabkan … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Mengidentifikasi”
22. Paru-paru terletak di … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
194
23. Udara segar yang kita hirup saat bernapas di hasilkan oleh
…
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
24. Penanaman kembali hutan yang gundul disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menamai”
25. Sampah yang menumpuk akan berbau … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyatakan”
URAIAN
1.Contoh hewan mamalia yang menggunakan sirip untuk
berenang adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencontohkan”
2. Hewan vertebrata memiliki bagain tubuh yang …
sedangkan hewan invertebrata memiliki bagian tubuh yang …
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Membandingkan”
3. Jenis otot yang terdapat pada usus halus dan usus besar
adalah otot …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
4. Fungsi otot jantung bagi manusia adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Menjelaskan”
5. Gerakan otot menekuk atau melurukan yaitu gerakan pada
…
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
6. Penyakit berupa pengeroposan tulang akibat kekurangan
kalsium disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
7. Kelainan tulang punggung membengkok ke arah depan
tubuh disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
8. Ikan bernapas menggunakan … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
9. Salah satu penyebab penyakit pada sistem pernapasan
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menjelaskan”
10. Salah satu cara untuk menjaga kesehatan sistem
pernapasan adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Menjelaskan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
195
ESSAY
1.Mengapa ikan hiu dan katak digolongkan ke dalam hewan
vertebrata ? …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menyimpulkan”
2. Apakah perbedaan dari tulang kering dan tulang betis ?
jelaskan!
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Membandingkan”
3. Sebutkan 3 alat pernapasan makhluk hidup! √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
4. Tuliskan tiga bahaya merokok bagi kesehatan pernapasan
manusia !
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Menjelaskan”
5. Mengapa kita harus menghindari tempat-tempat dengan
tingkat polusi udara tinggi ?
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menyimpulkan”
HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA
Soal HOTS LOTS Keterangan
URAIAN
1.(Bacaan)
Di manakah letak wisata alam kalibiru?
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Mengidentifikasi”
2. (Bacaan)
Wisata apa sajakah yang ada di kabupaten Kulon Progo selain
Kalibiru?
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Mengidentifikasi
”
3. (Bacaan) √ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menyimpulkan ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
196
Bagaimanakah kondisi perjalanan menuju wisata alam
Kalibiru?
4. (Bacaan)
Fasilitas apa sajakah yang ditawarkan di wisata alam
Kalibiru?
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
5. (Bacaan)
Mengapa para wisatawan merasa dimanjakan berwisata di
wisata alam Kalibiru?
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menyimpulkan ”
PILIHAN GANDA
1. Sebuah paragraf terdiri atas kalimat utama dan kalimat … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
2. Gagasan yang menjadi dasar untuk membuat sebuah
paragraf adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Berikut yang bukan merupakan cara menemukan ide
pokok berdasarkan bacaan adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Mendeteksi”
4. (Bacaan)
Bacaan di atas menjelaskan tentang ..
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menyimpulkan ”
5. (Bacaan)
Ide pokok bacaan di atas adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menganalisis ”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
197
6. (Bacaan)
Pokok pikiran bacaan diatas adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menyimpulkan”
7. Masalah utama yang dibahas dalam suatu paragraf disebut
…
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
8. Ide pokok bacaan dapat ditemukan dengan cara … √ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menemukan”
9. Kegiatan untuk mendapatkan informasi dari narasumber
dengan cara melakukan tanya jawab disebut dengan …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
10. Berikut yang termasuk cara untuk menemukan ide pokok
dari teks percakapan adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
11. Kata tanya “Apa” berisi pertanyaan mengenai… √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Menjelaskan”
12. Kata tanya “Bagaimana” berisi pertanyaan mengenai … √ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menjelaskan”
13. Kalimat tanya yang tepat untuk mengetahui tentang waktu
yang sedang terjadi adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menyesuaikan”
14. (Bacaan)
Informasi yang terdapat pada paragraf di atas adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menyimpulkan ”
15. (Bacaan)
Apa kepanjangan dari RTH?
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Mengutip”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
198
16. (Bacaan)
Tokoh dalam pengggalan cerpen tersebut adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
17. (Bacaan)
… yang disemprotkan Nenek Ijah untuk mengobati penyakit
asamanya? Nenek Ijah menyemprotkan di dalam botol spray
untuk mengobati asmanya. Kata tanya yang tepat untuk
melengkapi pernyataan di atas adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
18. Kalimat yang digunakan untuk menanyakan sesuatu
disebut kalimat …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
19. (Bacaan)
Kalimat tanya yang tepat sesuai jawaban diatas adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menentukan”
20. Kata tanya “dimana” digunakan untuk mengetahui … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menjelaskan”
URAIAN
1.Inti dasar permaslahan utama yang dibahas dalam teks
bacaan disebut dengan …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
2. Kalimat yang berisi informasi utama yang menjelaskan
dasar permasalahan dalam teks disebut dengan …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Kalimat utama dapat kita jumpai di … √ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menemukan ”
4. Sebuah paragraf terdiri dari kalimat utama dan .. √ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Memperjelas”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
199
5. Informasi yang disajikan dalam kalimt penjelas berupa … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja
“Mengkategorikan”
6. Teks hasil percakapan seseorang disebut dengan teks … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
7. Untuk menentukan ide pokok pada bacaan, kita harus
membaca teks bacaan dengan …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyatakan”
8. Orang yang kita jadikan sumber berita dalam wawancara
disebut dengan …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
9. Kalimat utama dalam sebuah paragraf mencerminkan
sebuah …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Memperkirakan”
10. Tujuan menemukan ide pokok dalam sebuah adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Menjelaskan”
11. Kapan acara lomba melukis dilaksanakan ?
Kata tanya “kapan” pada pertanyaan di atas di gunukan untuk
menanyakan …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menyimpulkan”
12. Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air
yang berlebihan merendam daratan.
Pertanyaan yang tepat berdasarkan jawaban di atas adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Mengkaitkan”
13. Kata tanya yang berfungsi untuk menunjukkan
penyebutan nama orang, jabatan, atau pekerjaan adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menentukan”
14. Salah satu ciri-ciri pengunaan kalimat tanya yaitu selalu di
akhir dengan tanda …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencirikan”
15. Salah satu ciri dari pengunaan kalimat tanya yaitu kalimat
tanya selalu terletak di …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja “Mencirikan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
200
ESSAY
1.(Bacaan)
Tuliskan 3 (tiga) kalimay penjelas yang ada didalam bacaan
di atas
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menganalisis”
2. (Bacaan)
Tuliskan ide pokok pada paragraf kedua pada bacaan di atas !
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menganalisis”
3. (Bacaan)
Sebutkan 3 (tiga) langakah untuk menentukan ide pokok pada
suatu teks bacaan
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menemukan”
HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Soal HOTS LOTS Keterangan
PILIHAN GANDA
1. Batas wilayah Indonesia sebelah selatan adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
2. Letak astronomis Indonesia adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Peta yang menggambarkan hal-hal khusus dari suatu
daerah di sebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
201
4. Perhatikan gambar di samping !
Hewan tersebut hidup di Pulau …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja
“Mengidentifikasikan”
5. Salah satu flora yang ada di Pula Sumatra adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Menyeleksi”
6. Yang tidak termasuk mata pencharian penduduk di daerah
pesisir adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja
“Mengkategorikan”
7. Berikut adalah dampak negatif letak geografis Indonesia
terhadap kondisi sosial masyarakat …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menemukan”
8. Suku Dayak berasal dari pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
9. Bandara yang terletak di Banten adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
10. Pelabuhan Bakauheni terletak di … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
11. Kegiatan mengolah bahan mentah menajdi barang jadi
disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
202
12. Salah satu hasil barang tambang mineral logam adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
13. Batu bara merupakan barang tambang … √ Termasuk dalam tingkatan C2
dengan kata kerja
“Mengaktegorikan”
14. Salah satu objek wisata budaya adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Menemukan”
15. Berikut adalah contoh usaha jasa yang dikelola secara
perorangan yaitu …
√ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menyeleksi”
16. Perusahaan yang didirikan oleh satu orang pengusaha
atau lebih dengan modal sendiri dan beberapa penanaman
modal disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
17. Surat berharga sebagai tanda keikutsertaan menanamkan
modal dalam perusahaan disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
18. Berikut yang tidak termasuk bentuk-bentuk koperasi di
Indonesia adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menamai”
19. Kegiatan menyalurkan barang disebut … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
20. Salah satu kegiatan konsumsi yang kamu lakukan sebagai
pelajar adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Melaksanakan”
URAIAN
1.Garis yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan
disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
203
2. Sungai Kapuas terletak di pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Gunung Slamet terletak di pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
4. Pegunungan Jaya Wijaya terletak di pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
5. Garis yang memisahkan fauna bagian barat dan tengah
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
6. Indonesia memiliki perairan yang sangat luas, maka
Indonesia disebut negara …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
7. Suku Bugis berasal dari pulau … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
8. Pelabuhan yang terletak di Bali adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
9. Perikanan air payau merupakan usaha perikanan yang
dilakukan di …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
10. Indonesia disebut negara agraris karena sebagaian besar
penduduknya bermata pencaharian sebagai …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
11. Usaha penanaman lahan dengan tanaman-tanaman
tertentu seperti kopi, teh, dan kelapa sawit disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
12. Orang yang bertugas memberikan bantuan dan informasi
terhadap pengunjung tempat wisata disebut …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
13. Gambar disamping merupakan pedaganag … √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Mengidentifikasi”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
204
14. Lembaga keuangan bukan bank yang menerima simpanan
dan memberikan pinjaman dengan bunga sendiri-sendiri
disebut koperasi …
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
15. Kegiatan untuk menghasilkan barang disebut… √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
ESSAY
1.Perhatikan gambar dibawah ini ! √ Termasuk dalam tingkatan C4
dengan kata kerja “Menemukan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
205
Sebutkan batasan wilayah sebelah timur, barat, dan selatan
pulau Sumatra…
2. Tuliskan 3 fauna Indonesia Bagia Tengah (tipe peralihan)! √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
3. Sebutkan 3 jenis usaha di bidang pariwisata! √ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
4. Sebutkan 3 jenis usaha ekonomi yang dikelola secara
berkelompok!
√ Termasuk dalam tingkatan C1
dengan kata kerja “Menyebutkan”
5. Sebutkan 3 cara yang dapat dilakukan untuk menghargai
usaha orang lain!
√ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “menyimpulkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
206
HASIL ANALISIS SOAL PTS PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA
Soal HOTS LOTS Keterangan
PILIHAN GANDA
1. Urutan pecahan dari yang terkecil ke terbesar dari
pecahan 1
5 ;
1
3 ;
1
2 ;
1
4 …
√ Termasuk dalam tingkatan C3
dengan kata kerja “Mengurutkan”
2. Bentuk persen dari pecahan 3
20 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
3. Hasil dari 14
25 + 35 % = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
4. Hasil dari 35
4 + 1
5
18 + 2
2
9 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
5. Pecahan biasa di bawah ini yang tidak senilai 10% adalah
…
√ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
6. Hasil dari 1,47 – 0,122 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
7. Hasil dari 7
8 +
1
5 +
1
4 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
8. Bentuk decimal dari pecahan 17
20 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
9. Hasil dari 0.45 + 3
5 – 93% = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
10. Ana memiliki pita sepanjang 12
3 meter. Ia memberikan
3
4
meter kepada Indah. Kemudian, Ibu membelikan Anak
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
207
2,5 meter. Panjang pita yang dimiliki Ana sekarang adalah
… meter
11. 74 % … 18
25. Tanda pembanding yang tepat adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C5
dengan kata kerja “Membandingkan”
12. Pak Handoko membeli 77
8 kg tanaman. Sebanyak 2
1
4 kg
digunakan untuk memupuk tanaman pertama dan 31
2 kg
untuk memupuk tanaman kedua, dan sisanya untuk
tanaman ketiga. Banyak pupuk untuk tanaman ketiga
adalah … kg
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
13. 15 % x 2,4 = p. Nilai p adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
14. Hasil dari 45 % : 6
7 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
15. 3
4 X
4
5 X
8
9 = a. Nilai a adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
16. Ibu membeli rambutan sebanyak 3 ikat. Setiap ikat
beratnya 22
3 kg. Berat rambutan Ibu seluruhnya adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
17. 21
2 x n = 40. Nilai n adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
18. Sebuah toko kain “sari warna” mempunyai persediaan
kain sutra sepanjang 61
2 kodi. Kain tersebut akan di
setorkan kepada pelanggannya. Setiap pelanggan
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
208
mendapat 1
4 kodi. Banyak pelanggan yang mendapat
setoran kain adalah … orang
19. Hasil dari 22
3 x
4
5 :
7
10 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
20. Hasil dari 24
7 X 1
4
9 adalah √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
URAIAN
1.Bentuk pecahan dari 7
8 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
2. Urutan dari yang terbesar ke terkecil pecahan 0,7; 3
5 ; 82 %
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C3dengan
kata kerja “Mengurutkan”
3. Hasil dari 52 % + 0.742 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
4. Rian mengisi sebuah jerigen dengan 0.25 liter minyak. Lalu
Ibu mengisi jerigen itu dengan 1.5 liter minyak. Jumlah
minyak yang ada dalam jiregen adalah … liter
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
5. 34
5+
3
4+ 1
9
10 = n Nilai n adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
6. Hasil dari 1 – 48 % - 0.325 adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
7. Nilai dari 3 − 33
8 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
209
8. Hasil dari 34
5 + 15 % + 2.25 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
9. Sehelai kertas berwarna-warni terdiri atas 3
8 berwarna biru.
2
5 berwarna merah, sisanya berwarna hijau, Kertas berwarna
apakah yang mempunyai bagian terbesar?
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
10. Hasil dari 0,56 : 0.7 : 0.4 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
11. m ; 2.5 = 6,5. Nilai m adalah … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
12. Kaca jendela kamar Aldi berbentuk persegi panjang
dengan panjang 1,25 m dan lebar 0.63 m. Luas kaca jendela
adalah …
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
13. Hasil dari 2
7 x 4
1
5 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
14. Hasil dari 2 % : 0,05 + 4
5 = … √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
15. Hasil dari ( 21
8 +
3
4 ) : ( 2 x 4
2
3 ) = √ Termasuk dalam tingkatan C2dengan
kata kerja “Menghitung”
ISIAN
1.Bu Fitri mempunyai 4 katong beras masing-masing
beratnya 12,25 kg dan 4 karung gandum masing-masing
beratnya 71
4 kg. Berapa jumlah berat keseluruhan beras dan
gandum Bu Fitri ?
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
210
2. Bibi membeli 121
2 kg gula pasir. Jika harga 1 kg gula pasir
adalah Rp 13.000,00. Maka berapakah harga seluruh beras
yang di beli bibi ?
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
3. Hari membeli 71
4 kg jeruk, kemudian membeli lagi
sebanyak 21
2 kg jeruk. Karena disimpan terlalu lama, 1
1
4 kg
jeruk busuk. Jeruk yang masih bagus dibagikan kepada 4 anak
sama banyak. Berapa bagian yang diterima setiap anak?
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
4. Sekarung beras seberat 90 kg akan dibagikan kepada
beberapa orang. Setiap orang akan memeperoleh 2,5 kg beras.
Berapa banyak orang yang akan menerima beras tersebut ?
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
5. Harga televisi di bulan Mei Rp 1.500.000,00. Karena
banyak peminatnya, maka aka nada kenaikan harga sebesar
12 % di bulan April.
a. Berapa rupiah kenaikan harga televisi tersebut ?
b. Berapa harga televisi di bulan April ?
√ Termasuk dalam tingkatan C4dengan
kata kerja “Memecahkan”
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
211
Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay
4 2 1 1 1
11 2 3 2
16 3 4 3
5 5 4
6 6 5
7 7
8 8
9 9
10 10
12 11
13 12
14 13
15 14
17 15
18
19
20
4 36
Jenis Soal Jumlah
HOTS 4
LOTS 36
10%
90%
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah
Semester Pada Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
Lampiran 23A Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
212
Hasil Hitung Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Muatan IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay
8 2 1 1 1 2
17 2 2 3 3
5 3 4
4 5
5 6
6 7
7 8
9 9
10 10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
6 34
Jenis Soal Jumlah
HOTS 6
LOTS 34
15%
85%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
Lampiran 23B Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
213
Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan Bahasa Indonesia
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
I
Uraia
n
II Pilihan
Ganda
III
Uraia
n
IV
Essa
y
I
Uraia
n
II Pilihan
Ganda
III
Uraia
n
IV
ESSA
Y
3 3 3 1 1 1 1
5 4 4 2 2 2 2
5 11 3 4 7 5
6 12 8 6
14 9 7
19 10 8
11 9
12 10
13 13
15 14
16 15
17
18
20
15 28
Jenis Soal Jumlah
HOTS 15
LOTS 28
35%
65%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester Pada
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
HOTS LOTS
Lampiran 23C Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
214
Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan IPS
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay
5 1 1 1 2
7 5 2 2 3
15 3 3 4
4 4
6 5
8 6
9 7
10 8
11 9
12 10
13 11
14 12
16 13
17 14
18 15
19
20
5 35
12%
88%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
Jenis Soal Jumlah
HOTS 5
LOTS 35
Lampiran 23D Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
215
Hasil Hitung Analisis Penilaian Tengah Semester Muatan Matematika
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Uraian Essay Pilihan Ganda Uraian Essay
10 4 1 1 1
11 9 2 2 2
12 12 3 3 3
16 4 4 5
18 5 5 6
6 7
7 8
8 10
9 11
13 13
14 14
15 15
17
19
20
13 27
Jenis Soal Jumlah
HOTS 13
LOTS 27
32%
68%
Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada Mata Pelajaran Matematika
HOTS LOTS
Lampiran 23E Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
216
No Mata Pelajaran
Jumlah Soal
HOTS
1 PPKn 4
2 IPA 6
3 Bahasa Indonesia 15
4 IPS 5
5 Matematika 13
9%
14%
35%
12%
30%
Hasil Analisis Soal Penilaian Tengah Semester
Pada 5 Bidang Mata Pelajaran Sekolah Dasar
1 PPKn 2 IPA 3 Bahasa Indonesia 4 IPS 5 Matematika
Lampiran 23F Hasil Hitung Analisis Soal Evaluasi Penilaian Tengah Semester
Keseluruhan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
217
Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
4 1
11 2
16 3
5
6
7
8
9
10
12
13
14
15
17
18
19
20
3 17
Pilihan
Ganda Jumlah
HOTS 3
LOTS 17
15%
85%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semster Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
Lampiran 23G Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
218
Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
8 1
17 2
3
4
5
6
7
9
10
11
12
13
14
15
16
18
19
20
21
22
23
24
25
2 23
8%
92%
Hasil Analisis Soal Pilihan
Ganda Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
Lampiran 23H Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS
Pilihan
Ganda Jumlah
HOTS 2
LOTS 23
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
219
Hasil Analisis I uraian Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
I Uraian I Uraian
3 1
5 2
3
2 3
I Uraian Jumlah
HOTS 2
LOTS 3
40%
60%
Hasil Analisis Soal Romawi I Uraian Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
HOTS LOTS
Lampiran 23I Hasil analisis I uraian Bahasa Indonesia PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
220
Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
II Pilihan Ganda II Pilihan Ganda
3 1
4 2
5 7
6 8
14 9
19 10
11
12
13
15
16
17
18
20
6 14
II Pilihan Ganda Jumlah
HOTS 6
LOTS 14
30%
70%
Hasil Analisis Soal romawi II Pilihan Ganda
Penilaian Tengah Semester Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia
HOTS LOTS
Lampiran 23J Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
221
Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan IPS
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
5 1
7 2
15 3
4
6
8
9
10
11
12
13
14
16
17
18
19
20
3 17
Pilihan
Ganda Jumlah
HOTS 3
LOTS 17
15%
85%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
Lampiran 23K Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
222
Hasil Analisis Pilihan Ganda Muatan Matematika
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Pilihan Ganda Pilihan Ganda
10 1
11 2
12 3
16 4
18 5
6
7
8
9
13
14
15
17
19
20
5 15
Pilihan
Ganda Jumlah
HOTS 5
LOTS 15
25%
75%
Hasil Analisis Soal Pilihan Ganda Penilaian
Tengah Semester Mata Pelajaran
Matematika
HOTS LOTS
Lampiran 23L Hasil analisis pilihan ganda soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
223
Hasil Analisis Uraian Muatan PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Uraian Uraian
2 1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
1 14
Uraian Jumlah
HOTS 1
LOTS 14
7%
93%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
Lampiran 23M Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
224
Hasil Analisis Uraian Muatan IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Uraian Uraian
2 1
3
4
5
6
7
8
9
10
1 9
Uraian Jumlah
HOTS 1
LOTS 9
10%
90%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
Lampiran 23N Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
225
Hasil Analisis Uraian Muatan Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
III Uraian III Uraian
3 1
4 2
11 5
12 6
7
8
9
10
13
14
15
4 11
III Uraian Jumlah
HOTS 4
LOTS 11
27%
73%
Hasil Analisis Soal III Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
HOTS LOTS
Lampiran 23O Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
226
Hasil Analisis Uraian Muatan IPS
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Uraian Uraian
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
0 15
Uraian Jumlah
HOTS 0
LOTS 15
0%
100%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
Lampiran 23P Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
227
Hasil Analisis Uraian Muatan Matematika
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Uraian Uraian
4 1
9 2
12 3
5
6
7
8
10
11
13
14
15
3 12
Uraian Jumlah
HOTS 3
LOTS 12
Lampiran 23Q Hasil analisis Uraian soal evaluasi PTS
20%
80%
Hasil Analisis Soal Uraian Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Matematika
HOTS LOTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
228
Hasil Analisis Essay Muatan PPKn
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay Essay
1
2
3
4
5
0 5
Essay Jumlah
HOTS 0
LOTS 5
0%
100%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran PPKn
HOTS LOTS
Lampiran 23R Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
229
Hasil Analisis Essay Muatan IPA
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay Essay
1 2
2 3
5
3 2
Essay Jumlah
HOTS 3
LOTS 2
60%
40%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPA
HOTS LOTS
Lampiran 23S Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
230
Hasil Analisis Essay Muatan Bahasa Indonesia
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
IV Essay IV Essay
1
2
3
3
Essay Jumlah
HOTS 3
LOTS 0
100%
0%
Hasil Analisis Soal IV Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
HOTS LOTS
Lampiran 23T Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
231
Hasil Analisis Essay Muatan IPS
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay Essay
1 2
5 3
4
2 3
Essay Jumlah
HOTS 2
LOTS 3
40%
60%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran IPS
HOTS LOTS
Lampiran 23U Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
232
Hasil Analisis Essay Muatan Matematika
Nomor Soal HOTS Nomor Soal LOTS
Essay Essay
1
2
3
4
5
5 0
Essay Jumlah
HOTS 5
LOTS 0
100%
0%
Hasil Analisis Soal Essay Penilaian Tengah
Semester Mata Pelajaran Matematika
HOTS LOTS
Lampiran 23V Hasil analisis Essay soal evaluasi PTS
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
233
RIWAYAT PENELITI
Sangsang Lusiani Supriyanti lahir pada 09 Agustus 1996 di
Sleman, Yogyakarta. Merupakan anak ke enam dari pasangan
Bapak Suparjo dan Ibu Mursinah. Daerah tempat tinggal Desa
Panjen, Wedomartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta.
Bercita-cita menjadi seorang guru yang tidak hanya
memberikan ilmu nya kepada peserta didik namun dapat
membentuk karakter peserta didik. Tamat SD 2009 di SD Negeri Pokoh 1,
Kabupaten Sleman. Menyelesaikan studi SMP pada tahun 2012 di SMP Kanisius
Kalasan, Kota Yogyakarta. Lulusan SMA pada tahun 2015 di SMA Marsudi Luhur
Yogyakart, Kota Yogyakarta. Melanjutkan studi S1 pada Program PGSD,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Top Related