ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK INTERNAL PARTAI
PERSATUAN PEMBANGUNAN DALAM MENENTUKAN KOALISI
PADA PEMILU 2014 OLEH HARIAN ONLINE REPUBLIKA.COM
Skripsi
Diajukan Ke Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
KHAIRUI IMAM GHOZALI
NIM : 1110051100058
KONSENTRASI JURNALISTIK
JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435 H/2015 M
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
Analisis Framing Pemberitaan Konflik Internal Partai Persatuan Pembangunan(PPP) dalam Menentukan Koalisi Pada Pemilu 2014 di Harian Online
Republika.com
SKRIPSI
Dia.jukan kepada Fakultas ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk MemenuhiPersyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)
Oleh:
Khairul Imam GhozaliNIM: 1110051100058
Dosen Pembimbing
, t--Dlkw{,/u 1 v
Ade Rina Farida. M. Si.NIP: 19770513 2007012 018
KONSENTRASI JURNALTSTIK
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYTARAN ISLAM
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UTN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1435H/2015M
PENGIiSAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi berjudul Analisis Framing Pemberitaan Konflik Internal PartaiPersatuan Pembangunan dalam Menentukan Koalisi pada Pemilu 2014 olehHarian Online Republika Online.com telah diujikan dalam sidang munaqasyahFakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pad*TMei 2015. Skripsi ini telah diterirna sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarSarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I) Program Studi Konsentrasi Jurnalistik.
Jakarta,2T Mei 2015
Sidang Munaqasyah
SekretarisSidang
1 AnggotaPefrguji t
I
r-=--l\ I q--.
\- \ )*----i
Dr. Tantan lldrmansah. M. Si.NIP: 19760617200501 1006
Dosen Pembimbing
lkl'$Ade Rina Farida. M.Si.
NIP: I 97705132007 012018
Ketua Sidang
199803 2 00 NIP: I 97 104122000032001
Penguji II
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
l. Shripsi ini merupakarr hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh gelar Stara I (Sl) UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini, telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang belaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jika kemudian hari terbukti bahwa karya ini hasil plagiat atau hasil jiplakan
karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN
Syarif H idayatullah Jakarta.
2.
1
Jakarta. 27 Mei20l5^-e.E ---- - - j- -,1a---. ---,-i-_
i
ABSTRAK
ROL merupakan portal berita online nasional yang terbentuk berdasarkan tuntutan globalisasi dan
kebutuhan informasi dengan teknologi hipermedia dan hiperteks yang hadirsejak 17 Agustus 1995 atas
pemikiran ICMI terhadap era perubahan di Indonesia dalam segala aspek. Dalam perkembangannya di
tahun Pemilu 2014, ROL sebagai media berideologi Islam turut memberitakan konflik internal Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) mengenai keputusan koalisi Pilpres.
Penelitan mengenai hubungan kedua institusi ini menjadi menarik karena keduanya sama-sama
secara historis didirikan oleh komunitas Islam. Selanjutnya penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
bagaimana frame dan konstruksi harian Online Republika.com (ROL) dalam memberitakan konflik
internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mengenai koalisi partai Pemilu 2014.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan paradigma konstruktivis yang
didukung oleh analisis framing konsep Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki, teori Konstruksi Sosial,
sertakonsep media massa online.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam memberitakan konflik internal PPP dalam Pemilu
2014 lalu, ROL mengemas pemberitaan secara deskriptif deduktif, melakukan konstruksi realitas di
dalamnya dengan frame yang tertuju pada deskripsi dan pemaparan konflik tersebut. ROL adalah media
berideologi Islam yang dimaknai secara normatif yang selalu mengusung kaidah jurnalisme sehingga
mengangkat konflik internal PPP merupakan urgensi tersendiri bagi ROL agar partai Islam tetap
terjaganya sesuai fungsi dan perannya demi menciptakan Indonesia yang bersatu.
Keyword: ROL, PPP, Framing, Berita, Konstruksi, Konflik Internal, Pan, Kosicki
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahiim
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat, berkah,
pertolongan, hidayah serta kemudahannya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Shawalat serta salam juga tak lupa senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW dan
seluruh keluarga, para sahabat, serta para pengikutnya dari awal sampai akhir zaman
Syukur Alhamdulillah akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Analisis Framing Pemberitaan Konflik Internal Partai Persatuan Pembangunan dalam
Menentukan Koalisi Pada Pemilu 2014 oleh Harian Online Republika.com (ROL), yang disusun
untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar Strata 1 (S1), di lingkungan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Selama masa penelitian, penyusunan, penulisan, sampai masa penyelesaian skripsi ini
penulis mendapat banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dr.
H. Arief Subhan, M.A. Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Suparto, M. Ed, Ph.D.
Wakil Dekan II Bidang Administrasi Umum, Dra. Hj. Raudhonah, M.Ag, serta
Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan, Drs. Suhaimi, M.Si
2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik, Kholis Ridho, M.Si. serta Sekretaris Konsentrasi
Jurnalistik Dra. Hj. Musfirah Nurlaily, M.A. yang telah meluangkan waktunya
iii
untuk sekedar berkonsultasi dan meminta bantuan dalam hal perkuliahan serta
mempermudah proses penyelesaian penelitian ini.
3. Dosen Pembimbing, Ade Rina Farida, M.Si. yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk membimbing, mengarahkan, memberikan banyak pelajaran, dan
menyemangati penulis dengan kesabaran untuk dapat menyelesaikan penelitian ini
dengan baik.
4. Seluruh dosen pengajar dan staf akademik Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi
yang telah memberikan ilmu-ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis.
5. Pimpinan dan karyawan Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi yang telah menyediakan buku
serta fasilitas lainnya sehingga penulis mendapat banyak referensi dalam penelitian
ini
6. Kedua orang tua tercinta, Ibu Ismah dan Bapak Jajang Kurniawan, atas segala doa,
dukungan, serta kasih sayangnya yang tidak ada hentinya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini
7. Kedua kakak tercinta Indra jaya kurniawan dan Irawati Kurniawan, yang turut serta
memberikan kemudahan dan pertolongan kepada penulis.
8. Harian Online Republika.com, khususnya kepada Mansyur Fakih selaku Redaktur
Nasional Harian Online Republika.Com, yang sudah bersedia memberikan
waktunya, untuk membantu dalam proses penelitian ini.
9. Seluruh Mahasiswa Konsentrasi Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah jakrta Angkatan
2010, khususnya rekan-rekan dari kelas B, yang telah memberikan banyak
iv
kenangan, serta bantuannya selama proses perkuliahan dan proses penyelesaian
skripsi ini.
10. Sahabat Dari perkumpulan mahasiswa sederhana, yang sudah penulis anggap
sebagai saudara sendiri, saudara Reza fadilah, saudara Dimas qumz, saudara Ahmad
alghifari, saudara Maulana fitrah, saudara Kun f Syahidan, Saudara Kahfi Ibrahim,
saudara deas, saudara Nur Hakim. serta sahabat lainnya yang tidak bisa di sebutkan
satu persatu, terimakasih atas dukungan, bantuan serta tawa candanya.
11. Sahabat, Partner, Kekasih tercinta Aisyah Zhafira. Yang telah memberikan waktu,
motivasi, semangat, serta bantuan yang luar biasa dengan kasih sayang yang tulus
ikhlas.
12. Semua pihak yang telah berjasa dalam proses penelitian yang tidak bisa di sebutkan
satu persatu, semoga Allah SWT membals segala kebaikan, ketulusan dan bantuan
semua pihak yang banyak
Wassalamualaikum Wr. Wb
Ciputat, 25 Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI .............................. ii
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME .................................. iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI...................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………......... 1
A. Latar Belakang Penelitian .................................................................... 1
B. Batasan Masalah ................................................................................... 5
C. Perumusan Masalah.............................................................................. 5
D. Tujuan Penelitian.................................................................................. 5
E. Manfaat Penelitian................................................................................ 6
F. Tinjauan Pustaka .................................................................................. 6
G. Metodologi Penelitian .......................................................................... 9
H. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 11
I. Sistematika Penulisan ........................................................................... 12
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN KONSEPTUAL .............................. 14
A. Media Massa ........................................................................................ 14
B. Media Online ........................................................................................ 17
C. Konseptualisasi Berita .......................................................................... 20
1. Pengertian Berita .......................................................................... 20
2. Nilai-nilai Berita ........................................................................... 22
3. Kategori Berita ............................................................................. 24
4. Jenis-jenis Berita .......................................................................... 26
D. Konflik ................................................................................................. 26
1. Konflik Secara Umum .................................................................. 26
2. Konflik dalam Islam .................................................................... 32
E. Konstruksi Sosial.................................................................................. 33
F. Konseptualisasi Framing ...................................................................... 37
G. Konsep Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki ................... 41
1. Struktur Sintaksis .......................................................................... 43
2. Struktur Skrip ............................................................................... 43
3. Struktur Tematik ........................................................................... 44
4. Struktur Retoris ............................................................................ 44
BAB III GAMBARAN UMUM HARIAN REPUBLIKA ONLINE ..................... 47
A. Sejarah Singkat ROL ........................................................................... 47
B. Visi dan Misi ROL .............................................................................. 49
C. Prinsip Dasar ROL .............................................................................. 50
D. Produk ROL ......................................................................................... 51
E. Struktur Organisasi ROL ..................................................................... 52
BAB IV Hasil Analisis Framing Pemberitaan Konflik Internal Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) oleh Harian Online Republika.com (ROL)
……………………………………………………………………………… 54
A. Framing Berita Konflik Internal PPP dalam Menentukan Koalisi pada Pemilu 2014
olehHarian Online Republika (ROL) .................................................. 54
B. Analisis Data Berita Konflik Internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam
Menentukan Koalisi pada Pemilu 2014 di Harian Republika Online (ROL)
............................................................................................ ………….. 58
1. Analisis Berita 1 ........................................................................... 58
2. Analisis Berita 2 ........................................................................... 70
3. Analisis Berita 3 ........................................................................... 81
C. Konstruksi dan Keberpihakkan ROL terhadap Pemberitaan Konflik Internal Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Menentukan Koalisi pada Pemilu 2014
.......................................................................................................... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................ 97
A. Kesimpulan .......................................................................................... 97
B. Saran .................................................................................................... 98
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... xiii
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL 1 Kelebihan dan Kekurangan Media
Online………………...…………………………………………..…19
TABEL 2 Dimensi Besar Framing ……………………...……………………39
TABEL 3 Daftar Berita…………...……………………….…….......………...47
TABEL 4 Analisis Framing Berita 1…………………………...……… ……..55
TABEL 5 Analisis Framing Berita 2…………………………..………. ……...67
TABEL 6 Analisis Framing Berita 3………………………………..…. ……...77
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang pesat di masa
kini membuat informasi dan komunikasi menjadi kebutuhan penting dalam
masyarakat. Sehingga kemudian media massa yang berfungsi sebagai penyalur
dan perantara informasi tertuntut untuk bertransformasi mengikuti kebutuhan
tersebut. Pada akhirnya hal ini membuat teknologi dan media massa menjadi dua
hal yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan IPTEK memberikan dunia
jurnalistik ruang yang lebih untuk berproduksi, juga berdistribusi.Hal ini
kemudian terlaksana dalam bentuk media online.
Elvinaro Ardiyanto mendefinisikan media massasebagai sarana dari
komunikasi massa yang pada dasarnya terbagi dalam dua kategori,yakni media
cetak dan media elektronik. Media cetak yakni surat kabar, tabloid dan majalah,
sedangkan media elektronik adalah radio, televisi, film dan media online.1
Dengan perkembangan dan kemudahan akses teknologi informasi yang
dapat di peroleh dengan mudah oleh masyarakat karena kuantitas media massa
pada saat ini, memberikan peluang bagi setiap orang untuk terlibat aktif dalam
kegiatan bermedia. Kecanggihan teknologi juga membuat masyarakat memiliki
1 Elvinaro Ardiyanto, Lukiati Komara,.Siti Karlinah, Komunikasi Massa Suatu Pengantar
Edisi Revisi (Simbiosa Rekatama Media, 2007), h. 103.
2
kebebasan penuh untuk memilih dan sekaligus memaknai semua informasi yang
disajikan oleh media lokal, nasional, maupun internasional.
Setiap saat masyarakat dihadapkan oleh banyak informasi berita dan
hiburan, hingga tanpa sadar memilih dan mengkonsumsi sajian media yang tidak
sepenuhnya dapat dipertanggungjawabkan dengan baik.Isu dan informasi berganti
tiap detik, yang mana menjadi sebuah tuntutan teknologi dan globalisasi.Salah
satu yang berperan dalam hal ini adalah media massaonline yang menampilkan
berbagai realitas sosial yang terjadi ditengah-tengah kehidupan lewat penyajian
berita dan informasi yang begitu cepat.2
Media massa berperan strategis dalam menyampaikan informasi secara
serempak kepada publik, karena fungsi dasarnya sebagai penghantar dan penyebar
pengetahuan, penyelenggara kegiatan dalam lingkungan publik yang dapat
dijangkau setiap anggota masyarakat secara bebas, sukarela, umum dan murah,
hubugan antara pengirim dan penerima seimbang dan sama, serta mampu
menjangkau lebih banyak orang daripada institusi lainnya.3Hal ini juga dipertegas
dalam Undang-undang No. 40 tahun 1999 tentang Pers, yakni fungsi pers adalah
untuk menginformasikan, mendidik, menghibur dan melakukan pengawasan
sosial (social control) baik pada perilaku publik maupun penguasa.4
Kehadiran ikatan cendekiawan muslim se-Indonesia (IICMI) yang berdiri
di Malang pada tahun 1990,menginginkan sebuah wadah inspirasi umat Islam,
2 Elvinaro Ardiyanto, Komunikasi Massa, h. 100.
3 Denis McQuail, Mass Communication Theory, 5
th ed. (London: SAGE Publication, 2005),
h. 51. 4 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
3
serta menembus pembatasan ketat pemerintah untuk mengijinkan penerbitan saat
itu untuk mementingkan upaya-upaya tersebut berubah, sehingga pada 4 Januari
1993 lahirlah harian umum nasional Republika.5 Dengan motto “pegangan
kebenaran” yang menunjukan semangat baru untuk mempersiapkan masyarakat
indoneisa yang memasuki era baru,yaitu era perubahan di segala aspek.6
Media Online dalam bentuk portal berita online (news portal) menjadi
favorit baru masyarakat karena akomodatif atas beritanya yang beragam, anti-
main stream dan up to date.7ROL (republika online) merupakan portal berita yang
menyajikan informasi secara teks, audio, dan video, yang terbentuk berdasakan
teknologi hipermedia dan hiperteks yang hadir sejak 17 Agustus 1995, dua tahun
setelah Harian Republika terbit.ROL kini hadir dengan fitur percampuran
komunikasi media digital.8
ROLsebagai harian online nasional ikut serta memberitakan konflik
internal salah satu partai berbasis islam, yaitu Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) yang cukup menghebohkan di pertengahan tahun.Konflik bermula dari
sikap Suryadharma Ali yang menyatakan bahwa PPP berkoalisi dengan Partai
Gerindra, sedangkan belum ada persetujuan dari seluruh anggota Partai yag
terbiasa dilakukan dalam bentuk muktamar. Pernyataan sepihak ini mengundang
konflik dan kisruh internal antar pimpinan dan elite partai politik (parpol).Ketua
DPP PPP, Aunur Rofiq, menyatakan kisruh dan konflik internal PPP murni
5 Dokumen harian umum Republika,Republika 3 April 2011.
6 Dokumen harian umum Republika,Republika 3 April 2011.
7 Rachmat Widodo, Kredibilitas Pemberitaan Pada Portal Berita Online vivanews.com
(Semarang: UNDIP, 2012), h. 4. 8http://www.republika.co.id/page/about diakses pada 3 Oktober 2014.
4
disebabkan tindakan dan sikap politik Ketum PPP, Suryadharma Ali, yang
dianggap oleh jajaran pimpinan elite PPP lainnya telah melanggar AD/ ART
PPP.9
Sejumlah berita mengenai konflik partai yang berlambang kabah ini
diberitakan oleh media harian online republika.com secara terus-menerus selama
bulan April 2014 hingga bulan September 2014. Pada masa yang sama, dalam
tahun kampanye 2014 ini banyak media massa yang secara pragmatis digunakan
sebagai alat politik sehingga kredibilitas pemberitaannya melenceng jauh dari
etika jurnalistik dan profesionalisme karena latar belakang kepemilikannya.10
Pemberitaan konflik partai internal Partai persatuan pembangunan ini
bukan hanya di sajikan oleh ROL,media online lain pun turut memberitakan
pemberitaan tersebut dengan caranya masing-masing dalam
membingkainya.untuk itu penulis ingin mengetahui bagaimana cara ROL dalam
membingkai (frame) pemberitaan tersebut,sehingga dapat disajikan kepada
khalayak. Selain itu ROL adalah media online terkemuka yang telah diakui
keberadaan dan kredibilitasnya, namun hal ini menjadi menarik karena Republika
dan PPP sama-sama dua institusi berbeda yang didirikan oleh komunitas Islam.
Dari pemaparan yang telah disebutkan, kemudian peneliti menjadi tertarik untuk
melakukan penelitian analisis wacana pemberitaan Republika Online (ROL)
terhadap konflik PPP dengan judul Analisis Framing Pemberitaan Konflik
9http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/05/n53rme-mengapa-ppp-dilanda-
konflik-internal-antar-elite diakses pada tanggal 30 September 2014. 10
Dapat dilihat dalam laporan redaksi remotivi.com di http://remotivi.or.id/meja-
redaksi/siaran-pers-buramnya-wajah-stasiun-televisi-dalam-pemilu-2014
5
Internal Partai Persatuan Pembangunan dalam Menentukan Koalisi Pada
Pemilu 2014 oleh Harian Online Republika.com (ROL).
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini terarah dan tidak terlalu meluas, maka penelitian dibatasi
pada pemberitaan konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam
menentukan koalisi pada pemilu 2014 oleh Harian Online Republika.com (ROL).
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka perumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Bagaimana framing pemberitaan Harian Online Republika.Com (ROL)
mengenai konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ketika
menentukan koalisi di Pemilu 2014?
2. Bagaimana harian online Republika (ROL) mengkonstruksi pemberitaan
konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP)?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bagaimana frame harian Online Republika.com (ROL)
dalam pemberitaan konflik internal partai persatuan pembangunan (PPP)
mengenai koalisi partai pemilu 2014.
6
2. Untuk mengetahui bagaimana harian online republika.com (ROL)
mengkonstruksi konflik internal partai persatuan pembangunan (PPP)
dalam menentukan koalisi di pemilu 2014
E. Manfaat Penelitian
Manfaat Akademis
1. Menambah literatur kajian ilmu jurnalistik untuk serta memberikan
kontribusi pada pengembangan keilmuan komunikasi terutama
komunikasi massa melalui pendekatan analisis framing pemberitaan.
2. Sebagai bahan rujukan penelitian yang bermanfaat selanjutnya dalam
kajian yang sama.
Manfaat Praktis
1. Sebagai karya ilmiah yang dapat memberikan kontribusi pada masyarakat
umumnya yang menjadi praktisi media online, serta peneliti ilmu
jurnalistik dalam menganalisis pemberitaan yang dilakukan media massa.
F. Tinjauan Pustaka
Penelitian ini memakai tiga skripsi sebagai tinjauan pustaka.Tinjauan
pustaka pertama adalah skripsi yang ditulis oleh Donie Kadewandana berjudul
Konstruksi Realitas di Media Massa (Analisis Framing terhadap Pemberitaan
Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di Harian Kompas dan Republika) pada tahun
2008. Skripsi ini meneliti bagaimana pemberitaan Harian Kompas dan Republika
mengemas pemberitaan baitul muslimin Indonesia PDI-P dan apakah terdapat
7
perbedaan struktur wacana framing (sintaksis,skrip,tematik,retoris) dalam
pemberitaan kedua harian tersebut. Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini
adalah paradigma konstruksionis, pendekatan kualitatif, sifat penelitian
eksplanatif, dan analisis data menggunakan framing, model Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa masing-masing
Republika dan Kompas memiliki framing yang berbeda mengenai cara
pemberitaannya, Republika lebih menekankan sisi ke-Islaman dan nasionalisme,
sedangkan Kompas lebih kepada nasionalisme dan pluralisme dan halus dalam
menampilkan wacana Islam.11
Kedua, skripsi yang ditulis oleh Yusuf Nurdin berjudul Analisis Framing
Pemberitaan Pelecehan Seksual di Taman Kanak-Kanak Jakarta Internasioal
School (JIS) pada Media Indonesia, tahun 2014.12
Skripsi ini meneliti bagaimana
harian Media indonesia mengemas pemberitaan pelecehan seksual di taman
kanak-kanak JIS dan apakah terdapat struktur wacana framing dalam pemberitaan
Harian Media Indonesia. Metodologi yang digunakan dalam skripsi ini adalah
paradigma konstruksionis, pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, dan
analisis data menggunakan framing, model Zhongdang Pan dan Gerald M.
Kosicki. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa Media Indonesia
mengkonstruksi pemberitaan pelecehan seksual yang terjadi di taman kanak-
kanak Jakarta Internaional School (JIS) seringkali menggunakan judul berita
11
Donie Kadewandana, Konstruksi Realitas di Media Massa: Analisis Framing terhadap
Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di Harian Kompas dan Republika (Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah, 2008). 12
Yusuf Nurdin, Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual di Taman Kanak-Kanak
Jakarta Internasioal School (JIS) pada Media Indonesia (Jakarta: UIN Jakarta, 2014).
8
yangcendrung membela korban, serta frame Media Indonesia dalam pemberitaan
ini lebih tertuju kepada tindakan tegas yang harus dilakukan pemerintah, terutama
Kemendikbud dan pihak kepolisian dalam menangani kasus terebut. Media
Indonesia lebih cendrung terhadap korban pelecehan dan juga pemberian saran
terhadap pemerintah dalam melanjuti kasus yang terjadidi taman kanak-kanak
Jakarta International school (JIS).
Ketiga adalah Skripsi yang di tulis oleh Rezza Fadhillah, Fakultas Ilmu
Dakwah Dan Ilmu komunikasi Jurusan Jurnalistik tahun 2013 dengan judul
Konstruksi Berita Kekerasan Densus 88 Kepada Terduga Teroris di Poso
(Analisis Framing pada Harian Republika), penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaiman konstruksi, framing, pembingkaian pemberitaan kekerasan
Densus 88 kepada terduga teroris di Poso. Terdapat persamaan dengan skripsi
terdahulu yaitu sama-sama menggunakan Framing Model Zhongdang Pan dan
Gerald M Kosicki.13
Ketiga skripsi yang telah disebutkan memiliki kesamaan dengan peneliti,
yakni menggunakan framing sebagai teknik analisa, namun menjadi berbeda dan
istimewa karena dalam skripsi ini peneliti memiliki objek penelitian politik yakni
konflik internal PPP pada Pemilu 2014, dan menggunakan harian online
Republika.com (ROL) sebagai unit analisa.
13
Rezza Fadhillah, Konstruksi Berita Kekerasan Densus 88 Kepada Terduga Teroris di
Poso: Analisis Framing pada Harian Republika (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2013).
9
G. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian
Lexy J. Moleong yang mengutip Bogdan dan Bilken menyatakan bahwa
paradigma adalah kumpulan proposisi yang mengarahkan cara berpikir dalam
penelitian. Yakni, paradigma merupakan salah satu metode atau cara berpikir
yang digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian baik itu pra maupun
pasca penelitian14
agar penelitian dilakukan dengan terarah.
Pada studi mengenai bahasa yang ditemui oleh peneliti, ada beberapa
paradigma dalam analisisnya antara lain paradigma positivisme-empiris,
paradigma kritisdan paradigma konstruktivisme.
Peneliti menggunakan paradigma konstruktivisme, yakni ketika bahasa
tidak lagi hanya dilihat sebagai alat untuk memahami realitas objektif belaka dan
yang dipisahkan dari subjek sebagai penyampai pernyataan.Konstruktivisme
justru menganggap subjek sebagai faktorsentral dalam kegiatan wacana serta
hubungan-hubungan sosialnya.15
14
LexyJ.Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif(Bandung: PT RemajaRosdakarya,
1997), h. 30 15
Eriyanto, Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media (Yogyakarta: LKiS,Cet VII
Februari, 2009), h. 5
10
Paradigma konstruktivisme ini adalah cara berpikir bagi peneliti dalam
penelitian, bahwa segala peristiwa maupun berita yang ada tidak terjadi sebagai
realitas murni, tetapi terdapat konstruksi-konstruksi realitas sosial.16
Penelitian ini menggunakan analisis framing, yaitu analisis yang melihat
wacana sebagai hasil dari konstruksi realitas sosial, maka penelitian ini termasuk
ke dalam paradigma konstruktivis.17
Menurut pengertian lainnya, framing adalah
pendekatan untuk melihat bagaimana realitas dibentuk dan dikonstruksi oleh
media. Proses pembentukan konstruksi realitas itu, hasil akhirnya adalah adanya
bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah dikenal.18
Analisis framing yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
framing model Model Gamson dan Modigliani (1987), yang mendefinisikan
frame sebagai organisasi gagasan sentral atau alur cerita yang mengarahkan
makna peristiwa-peristiwa yang di hubungkan dengan suatu isu.19
2. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif
memusatkan perhatian pada prinsip-prinsip umum yang mendasari perwujudan
sebuah makna dari gejala-gejala sosial di dalam masyarakat. Objekan analisis
dalam pendekatan kualitatif adalah makna dari gejala-gejala sosial dan budaya
16
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Realitas Media (Yogyakarta: LkiS,
2005), h. 36 17
Ibid., h. 36 18
Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media(Yogyakarta:LkiS,
2005), h. 66. 19
Gamson WA and Modigliani A, The Changing Culture of Affirmative Action. In
Research in Political Sociology, ed. RD Braungart 3:137-77 (Greenwich, CT: JAI) dalam Alex
Sobur, Analisis Teks Media(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 177
11
dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat bersangkutan untuk
memperoleh gambaran mengenai kategorisasi tertentu.20
Menurut Crasswell, beberapa asumsi dalam pendekatan kualitatif yaitu
pertama, peneliti kualitatif lebih memperhatikan proses dari pada hasil. Kedua,
peneliti kualitatif lebih memperhatikan interpretasi.Ketiga, peneliti kualitatif
merupakan alat utama dalam pengumpulan data dan analisis data serta peneliti
kualitatif harus terjun langsung kelapangan, melakukan observasi di lapangan.
Keempat, peneliti kualiatif menggambarkan bahwa peneliti terlibat dalam proses
interpretasi data, dan pencapaian pemahaman melalui kata atau gambar.21
H. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti yaitu data primer dan
sekunder. Data primer merupakan sasaran utama dalam analisis, sedangkan data
sekunder diperlukan guna mempertajam analisis data primer, sekaligus dapat
dijadikan bahan pendukung ataupun pembanding:
Data primer (Primary Sources), yaitu data utama, yang diperoleh langsung
dari pemberitaan di Harian ROL berupa data keras yakni hasil pemberitaan ROL
mengenai konflik internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan hasil
wawancara langsung dengan Redaktur Nasional ROL. Data utama ini didapat
dengan caramelakukan kajian dokumen, yakni sebagai sarana pembantu peneliti
20
Bungin, Sosiologi Komunikasi (Jakarta: Kencana Pranada Media Grup, 2006), h. 302. 21
Agus Salim, Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya,
(Yogyakarta: PT Tiara WacanaYogya, 2001), cet. ke-1, h. 204
12
dalam mengumpulkan data atau informasi dengan cara membaca surat-surat,
pengumuman, iktisar rapat, pernyataan tertulis kebijakan tertentu dan bahan-
bahan tulisan lainnya.
Data sekunder (Secondary-Sources), yaitu dengan mencari referensi berupa
literatur lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini seperti skripsi, jurnal, buku,
dan internet dengan metode yang serupa dengan pencarian data primer.
I. Sistematika Penulisan
Skripsi ini akan ditulis dalam lima bab, dan berikut sistematika penulisan
tiap bab dengan sub bab nya sebagai berikut:
BAB I Pendahuluanyang menjabarkan latar belakang mengapa
pemberitaan republika online terhadap konflik koalisi PPP
diangkat, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat
penelitian, tinjauan pustaka (reading review), metodologi
penelitian yang menjabarkan paradigma dan pendekatan penelitian
serta teknik pengumpulan data, kemudian sistematika penulisan.
BAB II Kajian Teoretis dan Konseptualmengenai konseptualisasi
framing, konseptualisasi berita, dan teori konflik.
BAB III Deskripsi Umum Harian Republika Online (ROL)yang meliputi
sejarah perkembangan perusahan, serta visi dan misi.
13
BAB IV Analisisi Framing Berita Harian Online Republika (ROL)
terhadap Konflik Internal Partai Persatuam Pembangunan
(PPP) Mengenai Koalisi Partai dDalam Pilpres 2014 yang
membahas tentang pengemasan Harian Republika Online (ROL)
terhadap konflik internal koalisi PILPRES 2014 PPP dan
bagaimana ROL melakukan framing berita (pembingkaian)
terhadap konflik tersebut.
BAB V Kesimpulan dan Saranmengenai hasil penelitian yang merupakan
bab terakhir.
14
BAB II
KAJIAN TEORETIS DAN KONSEPTUAL
A. Media Massa
Media Massa kini sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat,
rasa ingin tahu terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitar menjadikan media
massa cetak maupun elektronik menjadi kebutuhan masyarakat luas. Rasa ingin
tahu terhadap apa yang terjadi dalam lingkungan sekitar inilah yang merupakan
sifat dasar yang dimiliki oleh setiap individu. Pada era informasi saat ini rasa
ingin tahu tersebut dapat dipenuhi dengan mudah diberbagai media massa.
Masyarakat memanfaatkan media massa untuk berbagai keperluan, sesuai dengan
fungsi media massa. Para pengkaji sosiologi media menunjukan bagaimana
masyarakat sebenarnya memiliki ketergantungan pada media untuk memperoleh
informasi tentang peristiwa yang terjadi di dunia.
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau
perantara.Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti kelompok
atau kumpulan. Dengan demikian, pengertian media massa adalah perantara atau
alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya satu sama lain.22
Media
massajuga merupakan sebuah institusi atau lembaga yang memiliki serangkaian
kegiatan produksi budaya dan informasi yang dilaksanakan oleh berbagai tipe
22
Burhan Soehadi, Media Komunikasi Massa dan Peranannya dalam Pembentukan Opini
Publik (Fakultas Hukukum USU, Medan, 1978), h. 38.
15
komunikasi massa untuk di salurkan kepada khalayak sesuai dengan peraturan dan
kebiasaan yang berlaku.23
Pengertian Media massa secara umum adalah media informasi yang terkait
dengan masyarakat digunakan untuk berhubungan dengan khalayak umum,
dikelola secara professional yang bertujuan mencari keuntungan. Menurut
pendapat Kurt Lang dan Gladsy Engel Lang, media massa memaksakan perhatian
terhadap isu-isu tertentu. Media massa membangun citra publik tentang figur-
figur politik. Media massa(mass media) dapat berupa surat kabar, video, CD rom,
computer, TV, radio dan lain sebagainya.24
Menurut Joseph R. Domminick dalam Onong Uchjana Effendy25
, ada dua
tahap untuk memperoleh kejelasan mengenai fungsi komunikasi massa atau media
massa. Pertama, kita dapat menggunakan persepektif seorang sosiolog dan
meneropong melalui lensa lebar seraya mempertimbangkan fungsi-fungsi yang
ditunjukan oleh media massa bagi keseluruhan masyarakat (pendekatan ini
kadang-kadang disebut makroanalisis). Titik pandang ini terfokus kepada tujuan
yang jelas dari komunikator dan menekankan tujuan yang tampak itu melekat
pada isi media. Kedua, sebaliknya kita dapat melihatnya melalui lensa close-up
kepada khalayak secara perseorangan, dan meminta kepadanya agar memberikan
laporan mengenai bagaimana mereka mengunakan media massa (pendekatan ini
dinamakan mikroanalisis)
23
Vincent Moscow, The Political Economy of Communication (London: Sage Publications,
1996) h. 150. 24
Lynn H Turner, Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi (Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika, 2008), h.41. 25
Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2001), h. 28.
16
Berikut merupakan fungsi media massa atau komunikasi massa menurut
Joseph R. Dominick:26
a. Pengawasan (Surveillance)
Media massa menyampaikan pesan-pesannya, baik dalam bentuk
informasi maupun berita secara terus menerus untuk membuat masyarakat
menyadari perkembangan di dalam lingkungannya. Fungsi pengawasan ini
terbagi menjadi dua: Pertama, pengawasan peringatan (warning or
bewarw surveillance), pengawasan ini terjadi jika media menyampaikan
informasi kepada kita mengenai ancaman depresi, meningkatnya inflasi
atau bahaya serangan militer. Kedua, pengawasan Instrumental
(instrumental surveillance), yaitu berkaitan dengan penyebaran informasi
yang berguna bagi kehidupan sehari-hari.Berita tentang harga barang
kebutuhan pokok di pasar, film yang di pertunjukan di bioskop, produk-
produk terbaru adalah contoh pengawasan instrumental.
b. Interpretasi (Interpretation)
Media massa tidak hanya menyajikan fakta dan data, tetapi juga
informasi beserta interpretasi/tafsiran mengenai suatu peristiwa
tertentu.contoh dari fungsi ini adalah tajuk rencana atau editorial surat
kabar.
26
Joseph R. Dominick dalam Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi: Teori dan
Praktek, cet. 20 (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 29-31.
17
c. Hubungan (Linkage)
Media massa mampu menghubungkan unsur-unsur yang terdapat
di dalam masyarakat yang tidak bisa dilakukan secara langsung oleh
saluran perseorangan. Contohnya hubungan para elit partai politik dengan
pengikut-pengikutnya ketika membaca berita surat kabar mengenai
partainya yang dikagumi oleh para pengikutnya itu.
d. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan transmisi nilai-nilai (transmission of values)
yang mengacu kepada cara-cara di mana seseorang mengadopsi perilaku
dan nilai-nilai dari satu kelompok.
e. Hiburan (Entertainment)
Media menghadirkan tayangan-tayangan yang bersifat menghibur
bagi pembacanya, yang berguna untuk melepaskan penat dari aktifitas
keseharian maupun setelah melihat berita-berita berat.
B. Media Online
Secara harfiah kata media memiliki arti “perantara” atau
“pengantar”.Association for Education and Communication Technology (AECT)
mendefinisikan media sebagai segala bentuk yang di pergunakan untuk suatu
proses penyaluran informasi. Sedangkan National Education Association (NEA)
mendefinisikan media sebagai sesuatu yang dapat dimanipulasikan, dilihat,
didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan dengan
18
baik dalam kegiatan belajar mengajar dan dapat dipengaruhi efektifitas program
instruksional.27
John M. Echols dan Hasan Shadily memberikan definisi mengenai online,
yakni on berarti sedang berlangsung dan line berarti garis, barisan, jarak dan
tema.28
Singkatnya, online berarti proses pengaksesan informasi yang sedang
berlangsung melalui media intenet
Menurut Harris Poll, lebih 137 juta orang Amerika melaksanakan seluruh
kegiatan mereka melalui dunia internet. Pada tahun 1992 hanya 9% orang yang
belum memanfaatkan internet. Saat ini perkirakan pengguna internet lebih dari
tiga jam perharinya.29
Internet yang kini menjadi bagian dan kebutuhan penting
dalam kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dalam kegiatan sehari-hari.
Seiring teknologi yang berkembang melalui internet yang merupakan sebuah
media dengan segala karakteristiknya, internet mmiliki teknologi, cara
penggunaan, lingkup layanan dan isi serta citra (image) tersendiri.
Media online merupakan media yang menggunakan internet. Sepintas
orang akan menilai media online merupakan media elektronik, tetapi para pakar
memisahkannya dalam kelompok tersendiri. Alasannya, media online
menggunakan gabungan proses media cetak dengan menulis informasi yang di
27
Asnawir dan Usman M Basyiruddin, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002).
h. 11. 28
John M. Echols dan Hasan Shadily, English Indonesia Dictionary (Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2005), h. 360. 29
Brad Schultz, Broadcast News Producing (London: Sage Publication, 2005), h. 134.
19
salurkan melalui sarana elektronik, tetapi juga behubungan dengan komunikasi
personal yang terkesan perorangan30
Dalam dunia jurnalistik pun internet melahirkan ilmu jurnalistik baru yaitu
jurnalisme online.Jurnalisme online ini menggunakan laporan jurnalistik dengan
menggunakan teknologi internet yang disebut media online yang menyajikan
informasi cepat dan mudah diakses oleh masyarakat luas di mana saja dan kapan
saja.
Di bawah ini adalah tabel kelebihan dan kekurangan media online sebagai
penjelas urgensi media online dalam skripsi ini dan deskripsi progres
perkembangan media online di Indonesia.
Tabel II.I
Kelebihan dan Kekurangan Media Online
Kelebihan Media Online31
Kekurangan Media Online32
informasinya lebih “personal”, dapat di
akses oleh siapa saja, kapan saja, dan di
mana saja. Tentu dengan syarat; ada
sarannya, berupa seperangkat computer
dan jaringan internetnya. Informasi yang
disebarkan dapat di-update setiap saat.
Lebih dari itu, media online juga
melengkapi fasilitas pencarian berita dan
pengarsipan berita yang dapat di akses
dengan mudah.
Media online harus menggunakan perangkat
komputer dan jaringan internet yang hingga
saat ini biayanya cukup mahal di Indonesia.
Saat ini, belum seluruh wilayah di
Indonesia memiliki jaringan internet, di
samping diperlukan keahlian khusus guna
memanfaatkannya, dan mungkin juga
belum banyak orang yang menguasainya.
Sumber: Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik.
30
Mondry, Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2008), h.
13 31
Ibid., hal. 22. 32
Ibid., hal. 25.
20
C. Konseptualisasi Berita
1. Pengertian Berita
Totok Djunarto dalam Manajemen Penerbitan Pers menulis bahwa berita
berasal dari bahasa sanskerta, yakni Vrit yang dalam bahasa inggris disebut write,
yang arti sebenarmya ialah ada atau terjadi. Sebagian menyebutnya dengan vritta,
berarti “kejadian” atau “yang telah terjadi”.Vritta dalam bahasa Indonesia
kemudian menjadi berita atau warta.33
Paul De Massener dalam buku Here’s The News: Unesco Associate
menyatakan bahwa news atau berita adalah sebuah informasi yang penting dan
menarik perhatian serta minat khalayak pendengar. Charneley dan James M. Neal
menjelaskan bahwa berita adalah laporan tentang suatu peristiwa, opini,
kecenderungan, situasi, kondisi, interpretasi yang penting, menarik, masih baru
dan harus secepatnya disampaikan kepada khalayak.34
Ada beberapa definisi tentang berita dari pakar ilmuwan dan penulis, di
antaranya:
a. Dean M. Spencer mendefinisikan berita sebagai suatu kenyataan atau ide
yang benar dan dapat menarik perhatian sebagai pembaca.
33
Totok Djunarto, Manajemen Penerbitan Pers (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000), cet
ke-1, h. 46. 34
AS Haris Sumadiria, Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature (Bandung:
simbiosa Rekatama Media, 2005), h. 64.
21
b. Dr. Wiliar C Balayer, berita adalah sesuatu yang termasuk (baru) yang
dipilih wartawan untuk dimuat dalam media cetak oleh karena itu, ia dapat
menarik atau mempunyai makna dan dapat menarik minat bagi pembaca
kabar tersebut.
c. William S. Maaulsby menyebutkan berita sebagai suatu penuturan secara
benar dan tidak memihak dari fakta yang mempunyai arti penting dan baru
terjadi
d. Eric C. Hesfwood, berita adalah laporan pertama dari kejadian yang
penting dan menarik perhatian pembaca.
e. Djafar H. Assegaf mengartikan berita sebagai laporan tentang fakta atau
ide yang termasa dan terpilih oleh staf redaksi suatu media massa untuk
disiarkan dengan harapan dapat menarik perhatian khalayak.
Sementara J.B Wahyudi mendefinisikan berita sebagai laporan tentang
perisitwa atau pendapat yang memiliki nilai penting dan menarik bagi sebagian
khalayak, masih baru dan dipublikasikan secara luas melalui media massa.
Peristiwa atau pendapat tidak akan menjadi berita bila tidak dipublikasikan secara
periodik.35
Berita dapat didefinisikan sebagai perisitwa yang di laporkan.Segala yang
didapat di lapangan dan sedang dipersiapkan untuk dilaporkan, belum dapat
disebut berita.Wartawan yang menonton dan menyaksikan peristiwa, belum tentu
35
Totok Djunarto, Manajemen Penerbitan Pers, h.47
22
telah menemukan perisitwa. Wartawan harus bisa menemukan peristiwa setelah
memahami proses atau jalan cerita, yaitu harus tahu apa(what) yang terjadi, siapa
(who) yang terlibat, bagaimana kejadian itu terjadi (how), kapan (when) terjadi, di
mana (where) peristiwa itu terjadi, dan mengapa (why) sampai bisa terjadi. Unsur
tersebut bersinergi sehingga dapat menjadi sebuah berita.36
Dengan demikian,
berita adalah fakta, opini, pesan, serta informasi yang mengandung nilai-nilai
yang diumumkan dan diinformasikan yang menarik perhatian sejumlah orang
yang memiliki pertimbangan, di antaranya.37
a. Akurat, singkat, padat dan sesuai kenyataan
b. Tepat waktu dan aktual
c. Obyektif, sama dengan fakta yang sebenarnya, tanpa opini dari penulis
d. Menarik, disajikan dengan kata-kata dan kalimat yang khas, segar dan
enak dibaca
e. Baru
2. Nilai-nilai berita
Nilai berita merupakan elemen-elemen dari berita sebagai patokan bagi
wartawan untuk memutuskan berita mana yang pantas untuk diliput dan mana
yang tidak.Nilai berita dalam suatu berita juga menjadi sebuah ukuran yang
36
Eni Setiati, Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan (Yogyakarta: Andi Publisher,
2005), h. 18. 37
Marisa Asumti Kumanti, Dasar-Dasar Publik Relation Teori dan Praktik(Jakarta:
Grasindo, 2002), h. 130.
23
menentukan berita tersebut layak diterbitkan atau tidak. Menurut Eriyanto, hanya
ada beberapa peristiwa yang mempunyai ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu
saja yang layak dan bisa disebut sebagai berita.38
Nilai berita tersebut di antaranya
adalah:39
a. Immediacy atau biasa disebut timelines:
terkait dengan kesegaran peristiwa yang dilaporkan.
b. Proximity
keterdekatan peristiwa dengan pembaca dalam keseharian hidup
mereka. Karena biasanya orang-oarang akan tertarik dengan berita
yang menyangkut dengan kehidupan mereka.
c. Consequence
berita yang mengubah kehidupan pembaca adalah yang mengandung
nilai konsekuensi.
d. Conflict
peristiwa perang, demonstrasi, atau kriminalitas merupakan contoh
elemen konflik di dalam pemberitaan.
e. Oddity:
peristiwa yang tidak biasa terjadi adalah sesuatu hal yang akan
diperhatikan segera oleh masyarakat.
38 Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media, (Yogyakarta:
LkiS, 2005), Cet. ke-3, h. 106.
39
Septiawan Santana K., Jurnalisme Kontemporer (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,
2005), h. 18-20.
24
f. Sex
seks sering menjadi elemen utama dari sebuah pemberitaan, tetapi
sering pula seks menjadi elemen tambahan bagi pemberitaan
tertentu, seperti pada berita olahraga, selebriti dan kriminal.
g. Emotion
elemenemotion ini kadang dinamakan elemen human interest.
h. Prominence
elemen ini adalah unsur keterkenalan selalu menjadi incaran
pembuat berita.
i. Suspence
menunjukan sesuatu yang ditunggu-tunggu, terhadap sebuah
peristiwa oleh masyarakat. Kejelasan mengenai suatu fakta sangat
dituntut oleh masyarakat.
j. Progress
ini adalah elemen “perkembangan” suatu peristiwa yang ditunggu
oleh masyarakat.
3. Kategori Berita
Proses kerja dan produksi berita adalah sebuah konstruksi. Sebagai sebuah
konstruksi ia menentukan mana yang layak dan mana yang disebut berita atau
tidak selain nilai berita, prinsip lain dalam proses produksi berita yakni kategori
berita. Secara umum seperti yang dicatat Gaye Tuchman, wartwan menggunakan
25
lima kategori berita. Kategori tersebut digunakan untuk membedakan isi berita
dan kategori subjek peristiwa yang menjadi berita. Kelima kategori tersebut
digambarkan sebai berikut:40
1. Hard news. Berita mengenai peristiwa yang terjadi pada saat itu.
Kategori berita ini sangat dibatasi oleh waktu dan aktualisasi. Semakin
cepat diberitakan semakin baik. Bahkan ukuran keberhasilan dari
kategori ini adalah kecepatannya.
2. Soft news. Kategori ini adalah hal-hal yang berhubungan dengan kisah
manusiawi (Human Interest). Pada jenis berita ini tidak dibatasi oleh
waktu. Ia bisa diberitakan kapan saja.
3. Spot news. Spot news adalah sub klasifikasi dan kategori yang bersifat
hard news. Dalam spot news, peristiwa yang diliput tidak bisa
direncanakan.
4. Developing news. Developing news adalah sub klasifikasi dari hard
news yang umumnya berhubungan dengan peristiwa yang tidak terduga
seperti spot news. Tetapi dalam developing news dimasukan elemen
lain, seperti peristiwa yang diberitakan adalah bagian dari rangkaian
berita yang akan diteruskan keesokan hari atau dalam berita selanjunya.
40 Eriyanto, Analisis Framing, h.110.
26
5. Continuing news. Adalah sub klasifikasi lain dari hard news. Dalam
contining news, peristiwa-peristiwa yang bisa diprediksi dan
direncanakan
4. Jenis-jenis Berita
Jenis-jenis berita dapat digolongkan menjadi lima bagian:41
a. Straight News: Berita langsung (straight news) adalah berita yang
ditulis apa adanya, ditulis secara singkat dan lugas. Sebagian besar
halaman depan surat kabar berisi berita jenis ini.
b. Deep News: Berita yang mendalam, dan dikembangkan dengan
pendalaman hal-hal yang ada disudut permukaan.
c. Investigation News: Berita yang dikembangkan berdasarkan
penelitian dari berbagai sumber.
d. Interpretative News: Berita yang dikembangkan berdasarkan
pendapat wartawan, bedasarkan fakta yang ditemukan dilapangan.
e. Opinion News: Berita mengenai pendapat seseorang, biasanya
pendapat para tokoh atau cendikiawan mengenai suatu isu atau hal-
hal tersebut.
41Asep Syamsul Romli, Jurnalisme Untuk Pemula (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2005), h. 23.
27
D. Konflik
1. Konflik secara Umum
Konflik merupakan suatu bentuk interaksi di mana tempat, waktu dan
intensitas tunduk pada perubahan. Sosiolog Lewis A. Coser menyebutkan bahwa
konflik merupakan proses instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan
pemeliharaan struktur sosial. Konflik dapat secara positif fungsional sejauh ia
bergerak memperkuat disfungsional melawan struktur.42
Konflik juga dapat
merupakan proses yang bersifat instrumental dalam pembentukan, penyatuan dan
pemeliharaan struktur sosial. Selain itu, konflik dapat pula menempatkan dan
menjaga garis batas antara dua atau lebih kelompok.43
Menurut Soerjono Soekanto, konflik merupakan suatu proses sosial di mana
orang per orangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya
dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman atau kekerasan. Dari
berbagai pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa konflik berlangsung dengan
melibatkan orangorang atau kelompok-kelompok yang saling menantang dengan
ancaman kekerasan.Dalam bentuk ekstrimnya, konflik dilangsungkan tidak hanya
sekadar untuk mempertahankan hidup dan eksistensi. Konflik juga bertujuan
sampai tahap pembinasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang
sebagai lawan atau saingannya.
Teori konflik merupakan perubahan sosial yang tidak terjadi melalui proses
penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan, tetapi terjadi akibat adanya
42
Lewis Coser, The Function of Social Conflict (New York: Free Press, 1956), h. 23 43
Lewis Coser, The Function of Social Conflict (New York: Free Press, 1956), h. 151-210
28
konflik yang menghasilkan kompromi yang berbeda dengan kondisi semula.44
Teori ini berdasarkan pada pemilikan sarana produksi sebagai unsur pokok
pemisahan kelas dalam masyarakat.Teori ini merupakan antitesis dariteori
struktural fungsional, di mana teori struktural fungsional sangat
mengedepankan keteraturan dalam masyarakat sedangkan teori konflik melihat
pertikaian dan konflik dalam sistem sosial. Teori konflik menegaskan bahwa
masyarakat tidak akan selamanya berada pada keteraturan. Teori ini menyebutkan
bahwa konflik membicarakan mengenai otoritas yang berbeda-beda sehingga
melahirkan superordinasi dan subordinasi.Perbedaan antara superordinasi dan
subordinasi dapat menimbulkan konflik karena adanya perbedaan
kepentingan.Oleh sebabnya, teori konflik masyarakat disatukan dengan
“paksaan”.Maksudnya, keteraturan yang terjadi di masyarakat sebenarnya karena
adanya paksaan (koersi).Oleh karena itu, teori konflik lekat hubungannya dengan
dominasi, koersi, dan power.Terdapat dua tokoh sosiologi modern yang
berorientasi serta menjadi dasar pemikiran pada teori konflik, yaitu Lewis A.
Coser dan Ralf Dahrendorf.
Dalam teori Coser, ia merumuskan suatu pemikiran yang disebut dngan
katup penyelamat (safety value). Katup penyelamat berfungsi sebagai jalan ke luar
yang meredakan permusuhan, yang tanpa itu hubungan- hubungan di antara
pihak-pihak yang bertentangan akan semakin menajam.Katup Penyelamat ialah
salah satu mekanisme khusus yang dapat dipakai untuk mempertahankan
44
Bernard Raho,Teori Sosiologi Modern. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007. hlm. 54
29
kelompok dari kemungkinan konflik sosial.Katup penyelamat merupakan
sebuah institusi pengungkapan rasa tidak puas atas sebuah sistem atau struktur.45
Berikut ini merupakan faktor-faktor penyebab konflik:
a. Perbedaan individu yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan.
Setiap manusia adalah individu yang unik.Artinya, setiap orang memiliki
pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan
pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini
dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani
hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya.
Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman,
tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa
terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur.
b. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-
pribadi yang berbeda.
Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran
dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu
pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu
konflik.
45
Lewis Coser , 1956. The Function of Social Conflict. New York: Free Press. page. 151-
210
30
c. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok.
Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan
yang berbeda.Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-
masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda.
Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan
yang berbeda-beda.
d. Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat.
Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika
perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan
tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada
masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang
mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada
masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat
berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai kekerabatan
bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi
formal perusahaan.Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis
dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat
berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan
istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara
cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di
masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk
31
perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehidupan masyarakat
yang telah ada.
Akibat-akibat konflik antara lain:
a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang
mengalami konflik dengan kelompok lain.
b. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
c. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam,
benci, saling curiga dan sebagainya.
d. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
e. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam
konflik.
Solusi Penyelesaian Konflik:
a. Meningkatkan komunikasi dan saling pengertian antara kelompok-
kelompok yang mengalami konflik.
b. Mengusahakan toleransi dan agar masyarakat lebih bisa saling menerima
keragaman yang ada di dalamnya.
c. Membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk memisahkan
perasaan pribadi dengan berbagai masalah dan isu, dan memampukan
32
mereka untuk melakukan negosiasi berdasarkan kepentingan-kepentingan
mereka daripada posisi tertentu yang sudah tetap.
d. Membantu pihak-pihak yang mengalami konflik untuk mengidentifikasi
dan mengupayakan bersama kebutuhan mereka yang tidak terpenuhi, dan
menghasilkan pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan itu.
2. Islam Melihat Konflik
Apabila kita kembali menelaah Al-Qur‟anul karim dan hadits-hadits Nabi
saw. Kita akan menemukan, bahwa aspek sosial menempati posisi yang sangat
penting setelah akidah, sesuai dengan penjelasan kebanyakan ayat Al-Qur‟an,
hadits Nabi serta penjelasan tarikh-tarikh hukum Islam.46
Dalam kitab sunnah atau
buku fiqh, selain akan mendapatkan masalah-masalah yang berhubungan dengan
kewajiban bermasyarakat dan bermuamalah, kita juga akan menemukan keunikan
syariat sosial. Berikut uraian beberapa contoh hadistsosial yang bisa
menimbulkan konflik atau pertentang antar individu maupun sosial.:
a. Berprasangka Buruk:
“Dari Abu Hurairah ra bahwa Rasullah saw bersabda „Jauhkanlah dirimu
dari prasangka karena prasangka adalah sedusta-dustanya pembicaraan.
janganlah saling mengintai dan meraba-raba kesalahan orang lain,
janganlah saling mendengki,saling membenci dan saling membelakangi.
Jadilah kamu hamba Allah yang bersaudara, sebagaimana Allah telah
46
Hasan Ayyub. As Sulukul Ijtima”i Fil Islam, Etika Islam menuju kehidupan yang Hakiki
(Bandung: Trigenda karya, 1994), h. 14.
33
memerintahkannya kepadamu. Orang Islam adalah saudara orang Islam
lainnya,jangnlah menganiayanya, merendahkannya dan menghinanya.
Cukuplah kejahatan seseorang dengan menghinakan saudaranya yang
Islam. Setiap orang Islam atas orang Islam lainnya haram hartanya,
darahnya,dan kehormatannya. Ssesungguhnya Allah tidak memandang
kepada tubuh dan rupamu, tetapi Allah memandang hati dan
amalmu.Takwa itu disini, nabi menunjukkan dadanya.‟” (H.R. Malik,
Bukhari dan Muslim)
b. Hasad atau Dengki:
“Dari Abu Hurairah ra, Rasullah saw bersabda, „Jauhkanlah dirimu dari
perbuatan hasud , sebab perbuatan hasud akan memakan kebaikan
sebagaimana api memakan kayu bakar.‟Atau beliau berkata ,‟memakan
rumput “ ( H.R. Abu Dawud dan Baihaqi ).
c. Ghibah:
“Dari Abu Hurairah ra bahwa sesungguhnya Rasullah saw bersabda,
„Apakah kamu mengetahui, apa ghibah itu?‟ Mereka berkata, „Allah dan
Rasul-Nya lebih mengetahui.‟Beliau bersabda, „Kamu menceritakan
saudaramu dengan ucapan yang tidak disenangi.‟ Beliau ditanya,
„Beritakanlah kepadaku bagaimana jika aku yang diceritakan olehku
benar ada pada saudaraku?‟ Beliau bersabda, ‟Jika yang dikatakanmu itu
benar ada padanya, maka sesungguhnya kamu mengumpatnya.Dan jika
yang dikatakan olehmu tidak ada padanya, maka, sesungguhnya kamu
telah membuat kebohongan kepadanya.‟” (H.R. Muslim)
34
E. Konstruksi Sosial
Gagasan teori konstruksi realitas sosial pertama kali diperkenalkan oleh
Peter Berger bersama Thomas Luckmann dalam bukunya yang berjudul The
Social Construction of Reality,47
diterjemahkan sebagai Pembentukan Realitas
Secara Sosial.hasil konstruksi sosial dalam komunikasi tertentu.48
Berger dan
Luckmannmemahami dunia kehidupan (life world) selalu dalam proses dialektik
antara the self (individu) dan dunia sosio kultural. Proses dialektik itu mencakup
tiga momen simultan, yaitu eksternalisasi (penyesuaian diri dengan dunia sosio
kultural sebagai produk manusia), objektivasi (interaksi dengan dunia
intersubjektif yang dilembagakan atau mengalami institusionalisasi), dan
internalisasi (individu mengidentifikasi dengan lembaga-lembaga sosial atau
organisasi sosial tempat individu menjadi anggotanya).49
Konstruksi sosial media massa diambil dari pendekatan konstruksi sosial
atas realitas Peter L Berger dan Luckmann dengan melihat fenomena media massa
dalam proses eksternalisasi, objektivasi, internalisasi. Menurut pandangan Berger
dan Luckman, tahapan-tahapan dalam proses konstruksi sosial media massa itu
terjadi melalui tahap menyiapkan materi, tahap sebaran konstruksi, tahap
47
Peter L. Berger dan Thomas Luckman, Tafsir Sosial atas Kenyataan: Risalah tentang
Sosiologi Pengetahuan (Jakarta: LP3ES, 1991), h. 75. 48
Stephen W. Littlejhon, Theories of Human Communication, seventh edition (USA:
Wadsworth Publishing Company, 2001), h. 175-176. 49
Peter L. Berger dan Thomas Luckman, Tafsir Sosial.
35
pembentukan konstruksi dan tahap konfirmasi.50
Berikut penjelasan mengenai
tahapan-tahapan dalam proses konstruksi sosial media massa:
1. Tahap menyiapkan materi konstruksi: dalam hal ini ada tiga tahapan
penting yaitu keberpihakan media massa kepada kapitalisme,
keberpihakan semua kepada masyarakat dan keberpihakan kepentingan
umum.
2. Tahap sebaran konstruksi: tahap ini dilakukan melalui strategi media
masa. Prinsip dasar dari tahap ini adalah semua informasi harus sampai
kepada khalayak secara tepat berdasarkan agenda media.
3. Tahap pembentukan konstruksi realitas: pada tahap ini berlangsung
melalui konstruksi realitas pembenaran, kesediaan dikonstruksi oleh media
massa dan sebagai pilihan konsumtif.
4. Tahap konfirmasi: konfirmasi adalah tahapan ketika media massa maupun
penonton member argumentasi dan akuntabilitas terhadap pilihannya
untuk terlibat dalam pembentukan kontruksi.51
Max Weber melihat realitas sosial sebagai perilaku sosial yang memiliki
makna subjektif, karenanya perilaku memiliki tujuan dan motivasi.Pada dasarnya
realitas itu tidak berdiri sendiri tanpa kehadiran individu, baik di dalam maupun di
luar realitas tersebut. Realitas sosial memiliki makna di saat realitas sosial
50 Burhan Bungin, Sosial Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat (Jakarta: Kencana, 2007), h. 205-212.
51
Burhan Bungin, Sosial Komunikasi, h. 14.
36
dikonstruksi dan dimaknakan oleh individu lain sehingga memantapkan realitas
itu secara objektif. Individu yang mengkonstruksi realitas dan mengkonstruksi
dalam dunia realitas, memantapkan realitas itu berdasarkan subjektivitas individu
lain dalam institusi sosialnya.52
Pada konteks media cetak ada tiga tindakan dalam mengkonstruksi realitas,
yang hasil akhirnya berpengaruh terhadap pembentukan citra suatu realitas,
yaitu:53
1. Pemilihan atau kata simbol. Walaupun media cetak biasanya
melaporkan, namun jika dalam pemilihan kata istilah atau simbol secara
umum yang memiliki arti tertentu di masyarakat, tentu akan menarik
perhatian masyarakat tersebut.
2. Pembingkaian suatu berita. Pada media cetak selalu terdapat tuntutan
teknis, seperti keterbatasan kolom dan halaman karena tuntutan dari
kaidah jurnalistik kemudian berita selalu disederhanakan melalui
mekanisme pembingkaian atau framing.
3. Penyediaan ruang. Semakin besar ruang yang diberikan maka akan
semakin besar pula perhatian yang akan diberikan oleh khalayak.54
Kita dapat melihat bahwa bahasa memberi sebutan yang dipakai untuk
membedakan objek.Bagaimana benda-benda dikelompokan bergantung pada
52
Burhan Bungin, Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media Massa,
Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap Peter L Berger & Thomas
Luckmann (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008), h. 12.
53
Eriyanto, Analisis Framing, h.27.
54
Agus Sudibyo, Politik Media dan Pertarungan Wacana(Yogyakarta:LkiS, 2001), h.
2-4.
37
penggunaan realitas sosial tertentu.Begitu juga bagaimana kita memahami objek-
objek dan bagaimana kita berperilaku terhadapnya sengat bergantung pada realitas
sosial yang memegang peranan.55
F. Konseptualisasi Framing
Framing merupakan versi terbaru dari pendekatan analisis wacana,
khususnya untuk menganalisis media.Gagasan mengenai framing pertama kali
dilontarkan oleh Beterson tahun 1955. Pada mulanya frame dimaknai sebagai
struktur konsptual atau perangkat kepercayaan yang mengorganisir pandangan
politik, kebijakan, dan wacana serta menyediakan kategori-kategori standar untuk
mengapresiasi realitas. Konsep ini kemudian dikembangkan lebih jauh oleh
Goffman pada 1974, yang mengandaikan frame sebagai kepingan-kepingan
perilaku (strips of behavior) yang membimbing individu dalam membaca
realitas.56
Framing adalah pendekatan untuk melihat bagaimana realitas dibentuk dan
dikonstruksi oleh media. Proses pembentukan dan konstruksi realitas ini, hasil
akhirnya adalah bagian tertentu dari realitas yang lebih menonjol dan lebih mudah
tampak. Akibatnya, khalayak lebih mudah mengingat aspek-aspek yang tidak
disajikan secara menonjol, bahkan tidak diberitakan, menjadi terlupakan dan sama
sekali tidak diperhatikan oleh khalayak.57
55
Ibid., h. 2-4. 56
Alex Sobur,Analisis Teks Media, h. 161-162. 57
Eriyanto, Analisis Framing, h. 66-77.
38
Dalam persepektif komunikasi, analisis framing dipakai untuk membedah
cara- cara atau ideologi media saat mengkonstruksi fakta. Analisis ini mencermati
strategi seleksi, penonjolan, dan pertautan fakta ke dalam agar lebih bemakna,
lebih menarik, lebih berarti atau lebih diingat, untuk menggiring interpretasi
khalayak sesuai persepektifnya. Dengan kata lain, framing adalah pendekatan
untuk mengetahui bagaimana perspektif atau cara pandang yang digunakan
wartawan ketika nmenyeleksi isu dan menulis berita.58
Cara pandang atau persepektif itu pada akhirnya mementukan fakta apa
yang diambil, bagian mana yang ditonjolkan dan dihilangkan, serta hendak
dibawa ke mana berita tersebut.59
Oleh karenanya, berita menjadi manipulatif dan
bertujuan mendominasi keberadaan subjek sebagai sesuatu yang legitimate
objektif, alamiah, wajar, atau tak terelakkan.60
Jadi, framing adalah cara yang
digunakan untuk menganalisis dan mengetahui bagaimana konstruksi dari suatu
peristiwa yang dilakukan oleh media massa, yang kemudian dikemas menjadi
sebuah berita. Pada dasarnya, framing itu metode untuk melihat cara bercerita
(story telling) media massa atas peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada “cara
pandang” terhadap realitas yang dijadikan berita.“Cara melihat” ini berpengaruh
pada hasil akhir dari konstruksi realitas.Dengan menggunakan analisis framing,
kita dapat mengetahui bagaimana media mengkonstruksikan suatu peristiwa
menjadi sebuah berita untuk disebarluaskan kepada khalayak, dan juga bagaimana
58
Alex Sobur, Analisis Teks Media, h. 162 59
Bimo Nugroho, Eriyanto, Franz sudiarsis, Politik Media Mnegemas Berita (Jakarta:
Institut Studi Arus Informasi, 1999), h. 21. 60
Teguh Imawan, Media Surabaya Mengaburkan Makna (Jakarta: Pantau edisi 09/Tahun
2000), h. 65-73
39
membingkai suatu realitas sesuai dengan pandangan wartawan dan media itu
sendiri.
Tabel II.II
Dimensi Besar Framing
TOKOH DEFINISI
Robert N. Entman
(1993)
Proses seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga
bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol
dibandingkan aspek lain. Ia juga menyertakan
penempatan informasi-informasi dalam konteks yang
khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi
lebih besar dari pada sisi lain
William A. Gamson
(1992)
Cara berbicara atau gugusan ide-ide yang terorganisir
sedemikian rupa dan menghadirkan konstruksi makna
peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan objek suatu
wacana. Cara bercerita itu terbentuk dalam sebuah
kemasan (package). Kemasan itu semacam skema atau
semacam struktur pemahaman yang digunakan
individu untuk mengkonstruksi makna pesan-pesan
yang ia sampaikan, serta untuk menafsirkan makna
pesan-pesan yang ia terima.
Todd Gitlin
(1980)
Strategi bagaimana realitas/dunia dibentuk dan
disederhanakan sedemikian rupa untuk ditampilkan
kepada khalayak pembaca. Peristiwa-peristiwa
ditampilkan dalam pemberitaan agar tampak menonjol
dan menarik perhatian khalayak pembaca. Itu
dilakukan dengan seleki, pengulangan, penekanan dan
40
presentasi aspek tertentu dari realitas
David E. Snow and
Robert Benford
Pemberitaan makna untuk menafsirkan peristiwa dan
kondisi yang relevan. Frame mengorganisasikan
system kepercayaan dan diwujudkan dalam kata kunci
tertentu, anak kalimat, citra tertentu, sumber informasi
dan kalimat tertentu.
Amy Binder Skema interpretasi yang digunakan oleh individu
untuk menempatkan, menafsirkan, mengindenfikasi,
dan melabeli peristiwa secara langsung atau tidak
langsung. Frame mengorganisir peristiwa yang
kompleks ke dalam bentuk dan pola yang mudah
dipahami dan membantu individu untuk mengerti
makna peristiwa.
Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki
(1993)
Strategi konstruksi dan memproses berita. Perangkat
kognisi yang digunakan dalam mengkode informasi,
menafsirkan peristiwa, dan dihubungkan dengan
rutinitas dan konvensi pembentukan berita.
Sumber: Eriyanto, Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi dan Politik Media (h. 67-68)
Ada dua aspek yang digunakan dalam pendekatan analisis framing, yaitu
pertama, memilih fakta/realitas. Proses memilih fakta ini didasarkan pada asumsi,
wartwan tidak mungkin melihat peristiwa tanpa perspektif.61
Dalam memilih fakta
ini selalu terkandung dua kemungkinan yaitu apa yang dipilih (included) dan apa
yang dibuang (excluded). Penekanan pada aspek tertentu itu dilakukan dengan
memilih angel tertentu, fakta tertentu dan melupakan fakta lain, pada intinya
61 Eriyanto, Analisis Framing, h. 69.
41
peristiwa dilihat dari sisi tertentu. Akibatnya, pemahaman dan konstruksi atas
suatu peristiwa bisa jadi berbeda antara suatu media dengan media lain.
Kedua, menuliskan fakta, proses ini berhubungan dengan bagaimana fakta
yang dipilih itu disajikan kepada khalayak. Ide itu diungkapkan kata, kalimat, foto
dan sebagainya.Elemen menulis fakta ini berhubungan dengan penonjolan
realitas.Pemakaian kata, kalimalimat atau foto merupakan implikasi dari memilih
aspek tertentu dari realitas.Akibatnya, realitas yang disajikan secara menonjol
memungkinkan lebih besar untuk diperhatikan dan mempengaruhi khalayak
dalam memahami suatu realitas.
Melalui framing, jurnalis dapat mengemas perisitwa yang kompleks
menjadi perisiwa yang mudah dipahami dengan menggunakan perspekif tertentu
dan lebih menarik perhatian para pembaca. Laporan berita yang ditulis wartawan
pada akhirnya menampilkan apa yang dianggap penting, apa yang perlu
ditonjolkan, dan apa yang perlu disampaikan oleh wartawan kepada para
pembaca.
G. Konsep Framing Zhongdang Pan dan Gerald M. Kosicki
Dalam skripsi ini penulis menggunakan framing model Zhongdang Pan dan
Gerald M. Kosicki.Model ini berasumsi bahwa setiap berita mempunyai frame
yang berfungsi sebagai pusat dari organisasi ide.Frame ini adalah suatu ide yang
dihubungkan dengan elemen yang berbeda dalam teks berita, seperti kutipan
sumber, latar informasi, pemakaian kata atau kalimat tertentu kedalam teks secara
keseluruhan. Frame berhubungan dengan makna, bagaimana seseorang memaknai
42
suatu peristiwa dapat dilihat dari perangkat tanda yang dimunculkan dalam teks.
Elemen yang menandakan pemahaman seseorang yang mempunyai bentuk yang
terstruktur dalam bentuk aturan atau konvensi penulisan sehingga ia dapat
menjadi “jendela” melalui mana makna yang tersirat dari berita menjadi terlihat.62
Pan dan Kosicki membuat suatu model yang mengintegrasikan secara
bersama-sama konsepsi psikologis yang melihat frame semata sebagai persoalan
internal pemikiran dengan konsepsi sosiologis yang lebih tertarik melihat frame
dari sisi bagaimana lingkungan sosial juga dikonstruksi seseorang.63
Bagaimana
konsepsi tadi digabung dalam satu model.Ini dapat ditemukan dari bagaimana
suatu berita diproduksi dan peristiwa dikonstruksi oleh wartawan.
Dalam mengkonstruksi suatu realitas, wartawan tidak menggunakan
konsepsi yang ada dalam pikiran semata, yakni dengan mempertimbangkan
berbagai hal diantaranya yaitu pertama, proses konstruksi itu juga melibatkan
nilai sosial yang melekat dalam diri wartawan. Sebagai bagian dari lingkungan
sosial, wartawan akan menerima nilai-nilai, kepercayaan yang ada di masyarakat.
Kedua, ketika menulis dan mengkonstruksi berita wartawan bukanlah berhadapan
dengan publik kosong.Hal ini karena wartawan bukan menulis untuk dirinya
sendiri, melainkan untuk dinikmati dan dipahami oleh para pembaca.Ketiga,
proses konstruksi itu juga ditentukan oleh proses produksi yang selalu melibatkan
standar kerja, profesi jurnalistik dan standar professional dari wartawan.
62 Eriyanto, Analisis Framing, hal. 293.
63
Eriyanto, Analisis Framing, hal.253.
43
Wartawan menggunakan beberapa perangkat wacana seperti penggunaan
yang strategis di dalam sebuah kata, kalimat, lead, hubungan antarkalimat, foto,
grafik dan perangkat lain untuk membentu dirinya menggungkapkan pemaknaan
mereka sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Perangkat wacana ini dapat juga
menjadi alat bagi peneliti untuk memahami bagaimana media mengemas sebuah
peristiwa.
Dalam pendekatan framing model Pan dan Kosicki, prangkat dibagi menjadi
empat stuktur, yaitu struktur sintaksis, struktur skrip, struktur tematik, dan
struktur retoris:
1. Struktur Sintaksis
Sintaksis berhubungan dengan bagaimana wartawan menyusun peristiwa,
pernyataan, opini, kutipan, pengamatan atas peristiwa ke dalam bentuk susunan
umum berita.dengan demikian dapat diamati dari bagan berita (lead yang dipakai,
latar, headline, kutipan yang diambil, dan sebagaianya). Intinya, ia mengamati
bagaimana wartawan memahami peristiwa yang dapat dilihat dari cara ia
menyusun fakta ke dalam bentuk umum berita.
2. Struktur Skrip
Skrip berhubungan dengan bagaimana wartawan mengisahkan atau
menceritakan peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana
strategi cara bercerita atau bertutur yang dipakai oleh wartawan dalam mengemas
suatu peristiwa ke dalam bentuk berita. Struktur ini melihat bagaimana strategi
44
cara bercerita atau bertutur yang dipakai wartawan dalam mengemas peristiwa ke
dalam bentuk cerita. Struktur skrip dapat dilihat dari kelengkapan unsur 5W+1H:
siapa (Who), apa (What), kapan (When), di mana (Where), mengapa (Why), dan
bagaimana (How) dengan harus mampu menekankan atau menghilangkan bagian
terpenting dalam mengisahkan sebuah fakta.
3. Struktur Tematik
Tematik berhubungan dengan bagaimana wartawan mengungkapkan
pandangannya atas peristiwa ke dalam proposisi, kalimat atau hubungan antar
kalimat yang membentuk teks secara keseluruhan.Struktur ini melihat bagaimana
pemahaman itu diwujudkan dalam bentuk yang lebih kecil. Dalam menulis berita,
seorang wartawan mempunyai tema tertentu untuk peristiwa dan tema inilah yang
akan dibuktikan dengan susunan atau bentuk tertentu.
Struktur tematik mengandung rangkuman dan isi utama.Rangkuman
biasanya dijelaskan melalui headline, peranan atau kesimpulan.Sedangkan isi
utama adalah bukti yang mendukung hipototesis yang dijelaskan dan biasanya
berisi episode, informasi, latar, dan kutipan.
4. Struktur Retoris
Retoris berhubungan dengan bagaimana wartawan menekankan arti tertentu
ke dalam berita. Struktur ini akan melihat bagaimana wartawan memakai pilihan
45
kata, idiom, grafik, dan gambar yang dipakai bukan hanya mendukung tulisan,
melainkan juga menekankan arti tertentu kepada pembaca.64
Keempat struktur tersebut merupakan suatu rangkaian yang dapat
menunjukan framing dari suatu media.Kecenderungan atau kecondongan
wartawan dalam memahami suatu peristiwa dapat diamati dan keempat struktur
tersebut.Wartawan menggunakan unsur tersebut untuk membuat citra,
meningkatkan kemenonjolan pada isi tertentu dan meningkatkan gambaran yang
diinginkan dari suatu berita. Ada beberapa elemen yang digunakan oleh wartawan
antara lain, leksikon, yaitu pemilihan dan pemakaian kata-kata tertentu untuk
menandai atau menggambarkan peristiwa. Pemakaian kata-kata tersebut sering
diikuti dengan penggunaan label-label tertentu.
Pendekatan Pan dan Kosicki dapat dipelajar dalam sekema di bawah ini.65
Struktur Unit Yang
Diamati
Sintaksis Headline,
Lead, Latar,
Cara wartawan Informasi,
Kutipan,
Menyusun fakta Sumber,
Pernyataan,
64 Eriyanto, Analisis Framing, h.256
65
Ibid.,
Perangkat Framing
1. Skema Berita
46
Penutup.
Skrip 5W + 1H
Cara wartawan
Mengisahkan fakta
Tematik Paragraf,
Proposisi,
Cara wartawan Kalimat,
Hubungan
Menulis fakta antarkalimat
Retoris Kata, Idion,
Cara wartawan gambar/foto,
Menekankan fakta Grafik
2. kelengkapan Berita
3. Detail
4. Koherensi
5. Bentuk Kalimat
6. Kata Ganti
7. Leksikon
8. Grafis
9. Metafora
47
BAB III
GAMBARAN UMUM HARIAN REPUBLIKA ONLINE
A. Sejarah Singkat ROL66
Republika adalah koran nasional yang dilahirkan oleh kalangan komunitas
muslim bagi publik di Indonesia. Penerbitan Republika merupakan puncak dari
upaya panjang kalangan umat, khususnya para wartawan profesional muda yang
telah menempuh berbagai langkah.Kehadiran Ikatan Cendekiawan Muslim se -
Indonesia (ICMI) yang dapat menembus pembatasan ketat pemerintah untuk izin
penerbitan saat itu memungkinkan upaya-upaya tersebut berbuah.Republika terbit
perdana pada 4 Januari 1993.
Penerbitan Republika menjadi berkah bagi umat.Sebelum masa itu, aspirasi
umat tidak mendapat tempat dalam wacana nasional.Kehadiran media ini bukan
hanya memberi saluran bagi aspirasi tersebut, namun juga menumbuhkan
pluralisme informasi di masyarakat. Karena itu kalangan umat antusias memberi
dukungan, antara lain dengan membeli saham sebanyak satu lembar saham per
orang PT. Abdi Bangsa Tbk sebagai penerbit Republika pun menjadi perusahaan
media pertama yang menjadi perusahaan publik.
Tahun 1995, Republika menyajikan layanan berita di situs web internet,
dengan alamat www.republika.co.id yang di anggap sebagai koran pertama di
66
Company Profile ROL dapat diakses di www.republika.co.id
48
Indonesia yang tampil di dunia internet. Situs itu kemudian dinamakan Republika
online.
Republika Online yang biasa disebut ROL muncul pertama kali di internet
pada awal 1995 atau sekitar dua tahun setelah surat kabar Republika terbit.
Sebagai situs berita, pada saat itu, muatan ROL hanya menduplikasi materi berita-
berita koran Republika secara lengkap. Tujuan utama penerbitan Republika versi
internet adalah untuk melayani pembaca yang tidak terjangkau distribusi koran
cetak dan untuk pembaca yang berada di luar negeri.67
Pada fase berikutnya ROL
secara bertahap mulai berkembang sesuai dengan kemajuan teknologi, khususnya
teknologi informasi.Desain dan berbagai layanan web dan materi beritanya pun
lebih diperkaya.
Sejak pertengahan 2008 Republika Online mengalami perubahan besar,
dari sekadar situs berita sederhana menjadi web portal multimedia.Perubahan
tersebut terjadi sebagai jawaban atas munculnya tantangan industri media yang
mulai memasuki era konvergensi media. Dalam hal ini, Republika sebagai
institusi industri media dituntut untuk memiliki dan mendistribusikan content
medianya dalam format cetak, online, dan mobile.
Sesuai dengan falsafah dasar Republika, muatan ROL tetap
mengedepankan komunitas Muslim sebagai basis pengunjungnya.Tampilan ROL
terbaru inilah yang diluncurkan kembali (relaunching) pada 6 Februari 2008.
Tema launchingnya kami namakan Reload.
67
http://www.republika.co.id/page/about diakses pada 14 Desember 2014
49
B. Visi dan Misi ROL
Visi:
Republika adalah sebuah surat kabar yang lahir di tengah Indonesia yang
berubah secara cepat. Dalam perubahan yang melanda hampir semua aspek
kehidupan ini politik, ekonomi, iptek, sosial, dan budaya “keterbukaan” menjadi
kata kunci.Republika memilih berposisi untuk turut mempersiapkan masyarakat
Indonesia memasuki masa dinamis ini, tanpa perlu kehilangan segenap kualitas
yang telah dimilikinya.Motto Republika “Mencerdaskan Kehidupan Bangsa”
menunjukan semangat mempersiapkan masyarakat memasuki era baru
itu.Keterbukaan dan perubahan telah dimulai dan tak ada langkah kembali, bila
kita memang bersepakat mencapai kemajuan. Meski demikian, mengupayakan
perubahan yang juga berarti pembaharuan-tidak mesti harus mengganggu
stabilitas yang telah susah payah dibangun.
Misi
- Dalam bidang politik, Republika mendorong demokratis, optimalisasi
lembaga-lembaga negara, partisipasi politik semua lapisan masyarakat,
dan pengutaman kejujuran dan moralitas dalam politik.
- Dalam bidang ekonomi, keterbukaan dan demokratisasi ekonomi menjadi
kepedulian Republika, mempromosikan profesionalisasi yang
mengindahkan nilai-nilai kemanusiaan dan manajemen, menekankan
perlunya pemerataan sumber-sumber daya ekonomi, dan mempromosikan
prinsip-prinsip etika dan moralitas dalam bisnis.
50
- Dalam bidang budaya, Republika mendukung sikap yang terbuka dan
apresiatif terhadap bentuk-bentuk kebudayaan yang menjunjung tinggi
nilai-nilai kemanusiaan, dari mana pun datangnya, mempromosikan
bentuk-bentuk kesenian dan hiburan yang sehat, mencerdaskan,
menghaluskan perasaan, mempertajam kepekaan nurani; serta bersikap
kritis terhadap bentuk-bentuk kebudayaan yang cenderung mereduksi
manusia dan mengandalkan nilai-nilai kemanusiaan.
- Dalam bidang agama, Republika mendorong sikap beragama yang terbuka
sekaligus kritis terhadap realitas sosial-ekonomi kontemporer,
mempromosikan semangat toleransi yang tulus, mengembangkan
penafsiran ajaran-ajaran ideal agama dalam rangka mendapatkan
pencarian titik temu di antara agama-agama.
- Bidang hukum, mendorong terwujudnya masyarakat sadar hukum,
menjunjung tinggi supremasi hukum, jua menjunjung tinggi hak asasi
manusia (HAM).
C. Prinsip Dasar ROL
a. Mengutamakan berita dan informasi interaktif dalam format
netizen (citizen journalism)
b. Memberi ruang luas bagi content how to, tips, people, dan services
c. Santun, ramah, dan akrab dengan keluarga
d. Dekat dengan semua komunitas
51
e. Mengutamakan berita dan informasi keislaman
f. Menyeimbangkan good news dengan bad news
g. Menyajikan berita secara ringkas dan cepat
h. Mudah diakses
D. Produk ROL 68
a. Portal internet multimedia yang
b. menampilkan content dalam format teks,
c. voice, visual, dan mendistribusikan content
d. secara online, mobile, print.
e. Media interaktif komunitas Muslim untuk
f. membangun partisipasi dan kesadaran umat
g. terhadap pluralisme informasi berkualitas.
h. Fokus pada pengembangan content berbasis
i. keislaman
j. Memberi ruang informasi sangat luas dan
k. Cepat, “Tersaji begitu terjadi”
68
Company Profile ROL dapat diakses di www.republika.co.id
52
l. Melayani segmen audiens level SES Class A-B dengan rentang
usia 18-50 tahun
E. Struktur Organisasi ROL69
a) Nama Perusahaan: PT Republika Media Mandiri
CEO Republika: Mira Djarot
Direktur Operasional: Arys Hilman Nugraha
GM Keuangan dan SDM: DidikIrianto
GM Marketing dan Sales: Yulianingsih
b) Redaksi
Pemimpin Redaksi: Nasihin Masha
Wakil Pemimpin Redaksi : Irfan Junaidi
Redaktur Pelaksana Republika Online: Maman Sudiaman
Asisten Redaktur Pelaksana Republika Online : Joko Sadewo
Tim Redaksi: Chairul Akhmad, Indira Rezkisari, Yeyen Rostiani, Didi
Purwadi, Taufiqqurachman Bachdari, Hazliansyah, Yudha Manggala
Putra, Mansyur Faqih, Citra Listya Rini, Damanhuri Zuhri, Bilal
Ramadhan, Nidia Zuraya, M Amin Madani, Esti Maharani, Erick PP,
69
http://www.republika.co.id/page/about diakses pada 12 Januari 2015
53
M. Akbar, Niken Paramitha, Asti Yulia Sundari, Muthia Ramadani,
Sadly Rachman, Agung Sasongko, Fanny Damayanti, M
FauzulAbraar.
Kepala Sales dan Promosi : Heru Supriyatin
Tim Sales dan Promosi: WK Hadi Laga, Sri Hartini, Rani Kurniasari
Tim IT dan Desain: Mohamad Afif, Mufti Nurhadi, Abdul Gadir,
Nandra Maulana Irawan, Mardiah.
Kepala Support dan GA: Slamet Riyanto
Tim Support dan GA: Erna Indriyanti, Essika Gardana
ROLshop: Riky Romadon
54
BAB IV
HASIL ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN KONFLIK INTERNAL
PARTAI PERSATUAN PEMBANGUNAN (PPP) OLEH HARIAN ONLINE
REPUBLIKA.COM (ROL)
A. Framing Berita Konflik Internal PPPdalam Menentukan Koalisi pada
Pemilu 2014 oleh Harian Online Republika (ROL)
Harian Online Republika.com adalah media online pertama di Indonesia
yang berdiri pada tahun 1997, tiga tahun setelah harian cetak.70
ROL sebagai
media online tidak lepas untuk memberitakan semua isu serta peristiwa yang
terjadi di Indonesia yang bisa di jadikan sebuah berita, untuk di konsumsi oleh
publik, tidak terkecuali dengan isu tentang konflik internal di dalam kubu Partai
Persatuan Pembangunan (PPP) dalam menentukan koalisi pada pemilu 2014.
Dalam setiap berita mengenai perseteruam atau konflik, ROL mencoba
menggunakan cara cover both side, memberikan tiap pihak yang berkepentingan
dalam isu tersebut untuk berbicara, bahwa dalam tiap fakta, ada fakta lain
juga.71
Cara tersebut menunjukan bahwa ROL menyajikan berita tidak berat
sebelah atau mendukung salah satu pihak.Dalam memberitakan isu tersebut, ROL
juga mengangkatnya secara berkelanjutan, sesuai dengan isu yang menyangkut
konflik internal PPP.
70
www.republika.co.id diakses pada 14 Desember 2014. 71
Wawancara dengan Mansyur Fakih, Redaktur Nasional ROL pada 22 Januari 2015 di
Gedung Republika.
55
Berikut ini adalah rangkaian berita isu konflik internal Partai Persatuan
Pembangunan dalam menentukan koalisi pada pemilu 2014.Rangkaian berita
dalam tabel disajikan secara berkelanjutan antara berita satu dengan berita
selanjutnya, hal ini mengindikasikan adanya penekanan pada isu pemberitaan
konflik internal PPP tersebut.
Tabel 1V.1
Daftar Berita
No. Edisi Judul Berita Hal. Penulis
1. Sabtu, 19 april
2014
Internal PPP Bereaksi - -
2. Minggu, 20 April
2014
Kubu Romi Pecat Ketum PPP
Suryadharma Ali
- -
3. Senin, 5 Mei 2014 Mengapa PPP dilanda Konflik
Internal Antar Elit?
- -
Sumber: www.republika.co.id/berita/nasional/politik
Berita pertama yang ditulis oleh ROL berjudul Internal PPP Beraksi, terbit
pada sabtu 19 April 2014.Pada judul tersebut dapat disimpulkan bahwa ROL
ingin menjelaskan adanya penyimpangan AD/ART PPP oleh ketum PPP
Suryadharma Ali, yang secara mengejutkan mengadakan acara deklarasi
dukungan kepada kepada Prabowo Subianto, ini diperkuat oleh kutipan yang
terdapat dalam pemberitaan tersebut. Koalisi dengan Gerindra dinilai sebagai
bentuk pengabaian hasil Mukernas PPP yang diselenggarakan Februari 2014
sebelumnya. Padahal Mukernas tersebut telah menghasilkan keputusan enam
56
nama yang layak menjadi capres dan kemungkinan berkoalisi dengan keenam
nama tersebut. Mereka adalah Jusuf Kalla, Joko Widodo (Jokowi), Din
Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Ihsan Noor, dan Jimly Asshiddiqie.
Sekretaris Jenderal PPP Romahurmuziy (Romi) ikut terkejut dengan adanya acara
deklarasi dukungan kepada Prabowo, yang baru diketahuinya dari media massa,
"Saya mengalami keterkejutan. Tidak satupun 50 pengurus harian DPP ini diberi
tahu," tutur Romi sambil menunjuk ke sekitar 25 orang pengurus yang hadir.72
Berita berikutnya yang terbit pada Minggu 20 April 2014 berjudul " Kubu
Romi Pecat ketum PPP Suryadharma Ali.” Pada judul berita tersebut, ROL
menyampaikan bahwa gesekan internal partai PPP ini semakin parah, dapat dilihat
dari keputusan pemberhentian sementara ketum PPP Suryadharma dalam Rapat
pimpinan (Rapimnas) I PPP versi Romahurmuziy. Hal ini tergambar dalam
kutipan yang dapat dilihat pada pemberitaan tersebut, "…Rapimnas I PPP dengan
tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat
pengurus harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang semula peringatan
pertama, menjadi pemberhentian sementara kepada Suryadharma Ali dari
jabatannya selaku Ketua Umum PPP," kata Sekretaris Rapimnas I PPP,
Romahurmuziy atau Romi.”73
72
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-
bereaksi diakses pada tanggal 30 september 2014 73
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/20/n4amvd-ketum-ppp-
suryadharma-ali-diberhentikan-sementara yang di akses pada 30 september 2014
57
Pada edisi selanjutnya, ROL mencoba menjelaskan penyebab terjadinya
konflik internal antar elite PPP, dengan judul Mengapa PPP Dilanda Konflik
Internal Antar Elite?Pada edisi Senin, 5 Mei 2014. Dalam berita ini ROL
memberikan penjelasan dari sejumlah elite PPP, bahwa konflik internal yang
terjadi murni disebabkan oleh ulah Ketum PPP Suryadharma Ali yang dianggap
telah melanggar AD/ART partai, bahkan dapat dilihat dalam pemberitaan tersebut
respon Suryadharma Ali dengan memecat beberapa elite utama PPP yeng terlibat
konflik.74
Pelanggaran ketum PPP Suryadharma Ali juga diperkuat dengan
penuturan ketua DPP PPP, Aunur Rofiq,
"Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma Ali, terlihat jelas dari tindakannya
menghadiri kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Wakil
Ketua Dewan Penasihat PPP, KH. Muhammad Nur Iskandar SQ, dan Fungsionaris
PPP, Dzan Faridz, dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora
bung Karno (GBK), Senayan," tutur Rofiq saat diwawancarai Republika, Senin
petang (5/5) di Jakarta.75
Meninjau dari tiga pemberitaan yang telah disebutkan sebelumnya,
pemberitaan ROL merupakan suatu jenis berita deskriptif deduktif yang mana
menjelaskan detail urut terjadinya konflik dengan melibatkan pernyataan dari
berbagai elit partai demi menggambarkan sebab terjadinya konflik internal PPP
tersebut.
74
: http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/05/n53rme-mengapa-ppp-
dilanda-konflik-internal-antar-elite di akses pada 30 September 2014 75
Ibid., diakses pada 30 September 2014
58
B. Analisis Data Berita Konflik Internal Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) dalam Menentukan Koalisi pada Pemilu 2014 di Harian
Republika Online (ROL)
Berikut akan dijelaskan analisis berita mengenai konflik internal Partai
Persatuan pembangunan (PPP) dalam menentukan koalisi pada Pemilu 2014 di
harian Republika Online (ROL). Analisis ini terdiri dari 3 sampel berita dari
tanggal 29 April – 5 Mei 2014, yang akan diolah dengan analisis sintaksis, skrip,
tematik dan retoris.
1. Analisis Berita 1
a. Analisis Sintaksis
Struktur Unit Teks Keterangan
Sintaksis Headline Internal PPP Bereaksi Judul
Lead Rencana PPP untuk berkoalisi dengan
Gerindra memunculkan reaksi di
internal. Hal ini dapat mengancam
konsistensi partai tersebut dalam
menentukan langkah politiknya
Lead
Latar ROL mengambil latar berita tentang
pernyataan sepihak Ketua Umum PPP
mengenai koalisi PPP dengan Gerindra
yang dikecam oleh sejumlah elit PPP
karena bertentangan dengan hasil
Mukernas PPP Februari lalu
Paragraf 2
Dan
Paragraf 4
59
Kutipan "Keputusan mukernas itu sudah tidak
relevan lagi," ujar Suryadharma Ali di
Jakarta, Sabtu (19/4)
"Sekarang kita masih berdua. Koalisi
Gabah, Garuda-Kabah," lanjut
Suryadharma Ali
"Saya mengalami keterkejutan. Tidak
satupun 50 pengurus harian DPP ini
diberi tahu," tutur Sekjen PPP
Romahurmuziy.
"Ini menjadi bukti pelanggaran etika
atau fatsun politik, mempertontonkan
perilaku politik yang over acting dan
menjatuhkan moral kader partai di
semua tingkatan," imbuh Romi (Sekjen
PPP Romahurmuziy)
Paragraf 3
Paragraf 4
Paragraf 8
Paragraf 11
Pernyataan Ketum PPP, Suryadharma Ali,
menyatakan hasil mukernas itu sifatnya
bisa berubah dengan perkembangan
politik.
Waketum PPP, Emron Pangkapi,
menilai dukungan ini tidak resmi. PPP
dianggapnya bukan perusahaaan
pribadi, tapi ini alat perjuangan umat.
Deklarasi dukungan ke Prabowo hanya
sikap pribadi SDA. Yang jelas, DPP
belum menentukan koalisi dengan
Paragraf 3
Paragraf 5
60
partai manapun. Itu keputusan SDA dan
kawan-kawan saja. Keputusan
dukungan partai harus melalui
mekanismme Mukernas yang akan
dilakukan usai pengumuman hasil Pileg
oleh KPU nanti.
Penutup Langkah politik Suryadharma merapat
ke Gerindra dengan capres Prabowo
dinilai over acting. "ini menjadi bukti
pelanggaran etika atau fatsun politik,
mempertontonkan perilaku politik yang
over acting dan menjatuhkan moral
kader partai di semua tingkatan," imbuh
Romi.
Paragraf 11
Headline
Pada bagian headline beita konflik internal PPP yang diberitakan oleh ROL
mewakili isi berita. Headline tersebut adalah „Internal PPP Bereaksi.‟ Dilihat dari
cara sintaksis, headline tersebut dijelaskan dalam beberapa paragraf:
Waketum PPP, Emron Pangkapi, menilai dukungan ini tidak resmi."Ini ilegal,"
jelasnya.PPP dianggapnya bukan perusahaaan pribadi, tapi ini alat perjuangan
umat.Deklarasi dukungan ke Prabowo hanya sikap pribadi SDA.Yang jelas, DPP
belum menentukan koalisi dengan partai manapun.Itu keputusan SDA dan kawan-
kawan saja. Keputusan dukungan partai harus melalui mekanisme Mukernas yang
akan dilakukan usai pengumuman hasil Pileg oleh KPU nanti. "Mudah-mudahan
ini bukan sebagai dagelan politik," ucap Emron.76
Dia menyampaikan hal itu di sela rapat dengan sejumlah elit PPP, seperti Sekjen
PPP Romahurmuziy yang memimpin rapat, Waketum Suharso Manoarfa,
Waketum Emron Pangkapi, Waketum Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua Dewan
76
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-
bereaksi
61
Majelis Pakar DPP PPP Zarkasih Noor, dan lainnya. Rapat membahas persiapan
Rapimnas serta evaluasi hasil Pileg.77
Lead
Dilihat dari analis sintaksis, ROL memandang konflik internal PPP ini
sebagai suatu bentuk ancaman konsistensi di dalam tubuh partai, sehingga
kemudian mengancam ketentuan langkah politiknya. Hal ini dapat dilihat dari
beberapa kutipan mengenai pertentangan antar elit partai PPP yang ada dalam
berita tersebut, seperti yang tertulis dibawah ini:
Namun demikian, Ketum PPP Suryadharma Ali menyatakan hasil mukernas itu
sifatnya bisa berubah dengan perkembangan politik."Keputusan mukernas itu
sudah tidak relevan lagi," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (19/4).78
Di sisi lain, Waketum PPP Emron Pangkapi menilai dukungan ini tidak resmi."Ini
ilegal," jelasnya.PPP dianggapnya bukan perusahaaan pribadi, tapi ini alat
perjuangan umat.Deklarasi dukungan ke Prabowo hanya sikap pribadi SDA.Yang
jelas, DPP belum menentukan koalisi dengan partai manapun.Itu keputusan SDA
dan kawan-kawan saja. Keputusan dukungan partai harus melalui mekanismme
Mukernas yang akan dilakukan usai pengumuman hasil Pileg oleh KPU nanti.
"Mudah-mudahan ini bukan sebagai dagelan politik," ucap Emron.79
Jenis lead pada berita tersebut termasuk ke dalam jenis lead deskriptif ,
yakni lead yang menciptakan gambaran tentang suatu kejadian. Pada lead berita
dengan tujuan memberikan gambaran agar pembaca mengerti dan merasakan
kejadian tersebut.
Dalam lead berita Internal PPP Bereaksi, ditulis bahwa rencana PPP untuk
berkoalisi dengan partai gerindra memunculkan reaksi di internal. Hal ini dapat
77
Ibid., 78
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-
bereaksi 79
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-
bereaksi
62
mengancam konsistensi partai tersebut dalam menentukan langkah politiknya.
Melalui lead berita tersebut ROL menjelaskan bahwa keputusan PPP untuk
berkoalisi dengan Partai Gerindra menimbulkan suatu konflik yang mengancam
kelangsungan prinsip partai dalam menentukan langkah politiknya ke depan. Lead
tersebut ditulis sebagai pembuka berita yang selanjutnya memaparkan tentang
bagaimana sebenarnya keputusan koalisi antar kedua partai tersebut diambil,
sehingga banyak pihak internal partai yang merasa keberatan dengan keputusan
sepihak tersebut.
Latar
Latar dalam berita ini adalah dalam pernyataan sepihak Ketua Umum PPP
mengenai koalisi PPP dengan Gerindra yang dikecam oleh sejumlah elit PPP
karena bertentangan dengan hasil Mukernas PPP Februari lalu. Hal tersebut
dipaparkan dalam beberapa pernyataan berikut ini:
Tidak ada nama Prabowo dalam daftar tersebut. Namun demikian, Ketum PPP,
Suryadharma Ali, menyatakan hasil mukernas itu sifatnya bisa berubah dengan
perkembangan politik."Keputusan mukernas itu sudah tidak relevan lagi," ujarnya,
di Jakarta, Sabtu (19/4).
Waketum PPP, Emron Pangkapi, menilai dukungan ini tidak resmi."Ini ilegal,"
jelasnya.PPP dianggapnya bukan perusahaaan pribadi, tapi ini alat perjuangan
umat.Deklarasi dukungan ke Prabowo hanya sikap pribadi SDA.Yang jelas, DPP
belum menentukan koalisi dengan partai manapun.Itu keputusan SDA dan kawan-
kawan saja. Keputusan dukungan partai harus melalui mekanismme Mukernas
yang akan dilakukan usai pengumuman hasil Pileg oleh KPU nanti.
Sekjen PPP Romahurmuziy menyatakan PPP belum menentukan koalisi dalam
Pilpres.Mukernas II PPP di Bandung mengamanatkan agar penentuan koalisi
dibahas dalam rapimnas yang digelar sebelum pelaksanaan Pilpres.Hasil mukernas
ini harus dijadikan acuan dalam bertindak, karena menjadi keputusan bersama.
63
Kutipan
Dalam berita ini ada beberapa kutipan langsung yang terkait dengan
pemberitaan konflik internal PPP dalam menentukan koalisi di pada pemilu 2014,
diantaranya adalah kutipan sebagai berikut :
Ketua umum PPP, Suryadharma Ali:
"Keputusan mukernas itu sudah tidak relevan lagi," ujar Suryadharma Ali di
Jakarta, Sabtu (19/4)
"Sekarang kita masih berdua. Koalisi Gabah, Garuda-Kabah," lanjut
Suryadharma Ali.
Sekjen PPP Rahmahurmuziy:
"Ini menjadi bukti pelanggaran etika atau fatsun politik, mempertontonkan
perilaku politik yang over acting dan menjatuhkan moral kader partai di
semua tingkatan," imbuh Romi (Sekjen PPP Romahurmuziy).
"Saya mengalami keterkejutan.Tidak satu pun 50 pengurus harian DPP ini
diberi tahu," tutur Sekjen PPP Romahurmuziy.
Pernyataan
Kutipan pernyataan yang mendukung gagasan pokok ROL ada di dalam
beberapa teks berita berikut ini:
64
Waketum PPP, Emron Pangkapi, menilai dukungan ini tidak resmi.PPP
dianggapnya bukan perusahaaan pribadi, tapi ini alat perjuangan umat.Deklarasi
dukungan ke Prabowo hanya sikap pribadi SDA.Yang jelas, DPP belum
menentukan koalisi dengan partai manapun.Itu keputusan SDA dan kawan-kawan
saja. Keputusan dukungan partai harus melalui mekanisme Mukernas yang akan
dilakukan usai pengumuman hasil Pileg oleh KPU nanti
Peneliti menyimpulkan bahwa konflik internal PPP itu merupakan reaksi
awal karena sikap ketum PPP Suryadharma Ali tanpa sepengetahuan elit partai
lainnya, secara sepihak menentukan dan mengumumkan kepada media mengenai
arah koalisi partai.Hal tersebut menimbulkan gejolak internal PPP dan
mengancam konsolidasi partai karena keputusan tersebut bertolak belakang
dengan hasil Mukernas PPP yang merupakan keputusan tertinggi partai tersebut
sesuai AD/ART. Konflik ini harus pula diselesaikan secara internal dengan
menghadirkan kedua belah pihak agar tercipta kesepakatan dan keputusan yang
tidak bertentangan dengan hasil musyawarah resmi partai.
b. Analisis Skrip Berita 1
Analisis Skrip Berita 1
Struktur Unit Teks
Skrip What Rencana Koalisi PPP dengan Gerindra memicu reaksi internal
Who Sejumlah Elit PPP
When 19 April 2014
Where -
Why Pernyataan sepihak Ketum PPP (Suryadharma Ali) mengenai
koalisi PPP dengan Gerindra yang menyalahi hasil Mukernas
PPP dan tanpa persetujuan sejumlah elit PPP lainnya.
How Terjadi konflik internal PPP sehingga sebagian elit PPP
mengultimatum Ketum PPP (Suryadharma Ali) agar tidak
menyalahi AD/ART PPP mengenai hasil Mukernas.
65
Dari analisis skrip kelengkapan 5W+1H yang di jelaskan oleh ROL dalam
pemberitaan tersebut peneliti menemukan unsure-unsur tersebut.What yang
berbicara tentang apa yang terjadi, yaitu reaksi elit internal PPP,atas rencana
koalisi PPP dengan Gerindra. Unsur Why terdapat pada penyataan sepihak PPP
yang menyalahi hasil mukernas PPP dan tanpa persetujuan sejumlah elit PPP
lainnya.kemudian who tentang siapa yang terlibat dalam reaksi internal PPP
tersebut yaitu elit internal PPP, lalu where yang menceritakan dimana kejadian itu
terjadi, yaitu di tempat masing-masing narasumber. Selanjutnya when yang
menjelakan kapan internal PPP bereaksi, 19 april 2014. Dan how yang
menjelaskan bagaimana proses terjadinya reaksi internal PPP tersebut.
c. Analisis Tematik Berita 1
Tematik Detail:
Sementara itu Romahurmuziy dalam rapat tersebut menilai Ketum tidak
bisa mengatakan sebagai mandataris Muktamar."Justru rapat (hingga
Sabtu dinihari) inilah mandataris muktamar yang resmi," tegasnya.Mereka
yang hadir dalam rapat adalah elit PPP yang tidak datang pada deklarasi
dukungan PPP ke capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.Mereka
mengklaim sebagai mandataris Muktamar PPP yang resmi.
Koherensi:
Koherensi penjelas lead dalam berita ini adalah reaksi protes dari internal
PPP terhadap rencana Ketum PPP Suryadharma Ali berkoalisi dengan
Gerindra. Diikuti dengan pernyataan dari beberapa elit PPP yaitu
Waketum PPP Emron Pangkapi dan Sekjen PPP Romahurmuziy.
Bentuk Kalimat:
ROL menyajikan berita secara deduktif, yaitu menerapkan hal yang lebih
66
umum dahulu dalam lead beritanya untuk seterusnya dihubungkan dengan
bagian-bagian berita yang lebih khusus. Paragraf pertama memberitakan
mengenai munculnya reaksi internal PPP terhadap rencana PPP untuk
berkoalisis dengan Partai Gerindra. Diikuti dengan paragraf selanjutnya
mengenai keterangan-keterangan yang menggambarkan reaksi tersebut.
ROL sering menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan awalan me-
yang mendeskripsikan dalam berita ini ROL menekankan kata-kata
mengenai pertentangan antara kubu internal partai mengenai keputusan
koalisi dalam Pemilu 2014.
Detail
Detail merupakan elemen yang berhubungan dengan control informasi yang
disampaikan seseorang, yang ditulis oleh wartawan dalam pemberitaannya. Dalam
berita Internal PPP Bereaksi, detail pertama yaitu ketum PPP, Suryadharma Ali,
menyatakan hasil mukernas itu sifatnya bisa berubah dengan perkembangan
politik."Keputusan mukernas itu sudah tidak relevan lagi," ujarnya di Jakarta,
Sabtu (19/4).
Detail kedua. Sementara itu Romahurmuziy dalam rapat tersebut menilai
Ketum tidak bisa mengatakan sebagai mandataris Muktamar."Justru rapat (hingga
Sabtu dinihari) inilah mandataris muktamar yang resmi," tegasnya.Mereka yang
hadir dalam rapat adalah elit PPP yang tidak datang pada deklarasi dukungan PPP
ke capres Partai Gerindra Prabowo Subianto.Mereka mengklaim sebagai
mandataris Muktamar PPP yang resmi.
67
Kedua detail yang telah disebutkan sebelumnya merupakan penggiring opini
dalam berita, yang meyakinkan bahwa telah terjadi kontradiksi dalam tubuh
internal PPP antara Ketua Umum Suryadharma Ali dengan beberapa elit partai
lainnya mengenai keputusan Mukernas mengenai pilihan koalisi partai untuk
Pemilu 2014.
Koherensi
Berita ini memiliki koherensi dari paragraf satu hingga paragraf terakhir,
yakni paragraf sebelas. Dalam lead disebutkan tentang reaksi protes dari internal
PPP dikarenakan sikapKetum PPP Suryadharma Ali yang ingin berkoalisi dengan
Gerindra. Paragraf dua sampai enam berisi tentang mengapa internal PPP
bereaksi diikuti dengan pernyataan dari dua kubu elit PPP yaitu ketum PPP
Suryadharma ali dan Waketum PPP Emron Pangkapi.
Selanjutnya paragraf 7hingga paragfraf terakhir bersinergi dengan paragraf
sebelumnya, yakni mengenai tanggapan dan kritik para elit partai yang terkait. Di
antara elit tersebut terdapat sekjen PPP Romahurmuziy yang menganggap
perilaku ketum PPP tersebut salah langkah dan melanggar etika, sehingga
memutuskan untuk memberi peringatan kepada ketum PPP Suryadharma Ali.
Bentuk Kalimat
ROL menyajikan berita secara deduktif, yaitu menerapkan hal yang lebih
umum dahulu dalam lead beritanya untuk seterusnya dihubungkan dengan bagian-
bagian berita yang lebih khusus. Paragraf pertama memberitakan mengenai
68
munculnya reaksi internal PPP terhadap rencana PPP untuk berkoalisis dengan
Partai Gerindra.
Kemudian dalam paragraf selanjutnya disebutkan bahwa Ketum PPP
Suryadharma Ali lah yang merencanakan koalisi tersebut dan menolak keputusan
Mukernas PPP.Hal ini kemudian dibantah oleh Waketum PPP, Emron Pangkapi
dan Sekjen PPP, Romahurmuziy.Keduanya menyatakan Gerindra bukanlah partai
pilihan dalam hasil Mukernas yang telah diselenggrakan Februari 2014 lalu.
Keduanya juga menyatakan mereka dan 50 pengurus harian DPP PPP tidak
mendapatkan undangan maupun pemberitahuan mengenai keputusan Ketum
Suryadharma Ali ini akhirnya, Langkah politik Suryadharma merapat ke Gerindra
dengan capres Prabowo dinilai over acting. "I ni menjadi bukti pelanggaran etika
atau fatsun politik, mempertontonkan perilaku politik yang over acting dan
menjatuhkan moral kader partai di semua tingkatan," imbuh Romi.80
Dari kalimat yang digunakan dalam berita ini, ROL sering menggunakan
kallimat aktif yang diawali dengan awalan me-, seperti memunculkan,
menyampaikan mengancam, menyatakan, memutuskan, merencanakan.Bentuk
kalimat tersebut mendeskripsikan bahwa dalam berita ini ROL menekankan kata-
kata mengenai pertentangan antara kubu internal partai mengenai keputusan
koalisi dalam Pemilu 2014.
80
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-
bereaksidiakses pada 30 Desember 2014.
69
d. Analisis Retoris Berita 1
Retoris Leksikon:
Seleksi kata yang dilakukan ROL dalam penulisan berita bertujuan untuk
menguatkan ide yang akan ditonjolkan. Berita ini menggunakan pemilihan
kata yang mudah dicerna dan lazim digunakan dalam istilah sehari-hari.
Hal ini bertujuan agar berita ROL mudah dipahami oleh pembaca dalam
memaknai isi berita. Dalam beberapa paragraf seringkali disebutkan
kalimat-kalimat penilaian dari sebagian elit PPP mengenai ide koalisi
Ketum Suryadharma Ali dengan Gerindra, yang menekankan kepada
pembaca bahwa telah terjadi reaksi dalam internal PPP yang disebabkan
oleh sikap Ketum Suryadharma Ali yang mengabaikan hasil Mukernas
Partai.
Retoris merupakan gaya wartawan menuliskan berita untuk menonjolkan
atau menekankan suatu makna dalam berita. Dapat dilihat dalam teras berita
berikut ini:
Rencana PPP untuk berkoalisi dengan Gerindra memunculkan reaksi di
internal.Hal ini dapat mengancam konsistensi partai tersebut dalam menentukan
langkah politiknya.Koalisi dengan Gerindra dinilai sebagai bentuk pengabaian
hasil Mukernas PPP yang diselenggarakan Februari lalu. Musyawarah tersebut
menghasilkan keputusan enam nama yang laik jadi capres. Mereka adalah Jusuf
Kalla, Joko Widodo (Jokowi), Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Ihsan
Noor, dan Jimly Asshiddiqie.81
Kutipan paragraf di atas membentuk makna tersendiri demi membentuk
opini pembaca, bahwa telah terjadi pertentangan internal terhadap rencana koalisi
PPP dengan Gerindra, yang mana bertentangan dengan hasil keputusan Mukernas
PPP Februari 2014 lalu.
81
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-
bereaksi
70
- Leksikon
Seleksi kata yang dilakukan ROL dalam penulisan berita bertujuan untuk
menguatkan ide yang akan ditonjolkan. Berita ini menggunakan pemilihan kata
yang mudah dicerna dan lazim digunakan dalam istilah sehari-hari.Hal ini
bertujuan agar berita ROL mudah dipahami oleh pembaca dalam memaknai isi
berita.
2. Analisis Berita 2
a. Analisis Sintaksis
Struktur Unit Teks Keterangan
Sintaksis Headline Kubu Romi Pecat Ketum PPP
Suryadharma Ali
Judul
Lead Rapat pimpinan Nasional (Rapimnas) I
PPP versi Romahurmuziy atau Romi
memutuskan untuk memberhentikan
sementara Ketua Umum PPP,
Suryadharma Ali.Demikian salah satu
keputusan Rapimnas I PPP yang
berakhir Minggu dini hari di DPP PPP,
Jalan Diponegoro, Jakarta.
Lead
Latar ROL mengambil latar mengenai hasil
Rapimnas I PPP mengani sanksi
pemberhentian sementara Ketum PPP
Suryadharma Ali, dan mengangkat
Waketum Emron Pangkapi sebagai
Ketum sementara. Rapimnas I ini juga
mengamanatkan kepada Mukernas III
agar mempercepat pelaksanaan
Paragraf 2
Dan
Paragraf 4
71
Muktamar PPP.
Kutipan "Rapimnas I PPP dengan tetap
berpegang teguh pada AD/ART,
mengoreksi sanksi yang diputuskan
rapat pengurus harian PPP pada tanggal
18 April 2014 dari yang semula
"peringatan pertama" menjadi
pemberhentian sementata kepada
Suryadharma Ali dari jabatannya selaku
Ketua Umum PPP," kata Sekretaris
Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau
Romi.
"Menetapkan Emron Pangkapi selaku
Wakil Ketua Umum PPP untuk mengisi
lowongan jabatan Ketum PPP sesuai
dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran
Rumah Tangga PP sampai pelaksanaan
Muktamar dipercepat," kata Romi.
"Rapimnas I PPP mengamanatkan
kepada Mukernas III untuk menetapkan
jadwal, waktu, tempat pelaksanaan
Muktamar dipercepat," kata Romi.
Paragraf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
Pernyataan Rapat pimpinan Nasional (Rapimnas) I
PPP versi Romahurmuziy atau Romi
memutuskan untuk memberhentikan
sementara Ketua Umum PPP,
Suryadharma Ali.
Rapimnas I PPP juga menetapkan
Wakil Ketua Umum PPP, Emron
Pangkapi sebagai Ketua Umum PPP
sementara atau Pelaksana Tugas (Plt).
Paragraf 1
Paragraf 3
Penutup Selain itu, Rapimnas I PPP memberikan
mandat kepada Emron untuk
Paragraf 4
72
menyelenggarakan Mukernas III pada
Rabu 23 April 2014."Rapimnas I PPP
mengamanatkan kepada Mukernas III
untuk menetapkan jadwal, waktu,
tempat pelaksanaan Muktamar
dipercepat," kata Romi.
Headline
Pada bagian headline beita konflik internal PPP yang di beritakan oleh ROL
mewakili isi berita. Headline tersebut adalah „kubu romi pecat ketum PPP
Suryadharma Ali.‟ Dilihat dari cara sintaksis headline tersebut dijelaskan di
beberapa paragraf:
Rapat pimpinan Nasional (Rapimnas) I PPP versi Romahurmuziy atau Romi
memutuskan untuk memberhentikan sementara Ketua Umum PPP, Suryadharma
Ali.Demikian salah satu keputusan Rapimnas I PPP yang berakhir Minggu dini
hari di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta.
Lead
Dilihat dari analisis sintaksis, ROL menyampaikan bahwa berita ini memuat
tentang keputusan pemberhentian sementara Ketua Umum PPP Suryadharma Ali
dikarenakan sikapnya yang telah melanggar AD/ART partai. Hal ini ditegaskan
dalam potongan paragraf pada berita berikut:
"Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi
yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang
semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian sementata kepada
Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP," kata Sekretaris
Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau Romi.
73
Sama seperti berita pertama, jenis lead pada berita ini deskriptif, untuk
memberikan gambaran persis dan detail mengenai suatu berita sehingga pembaca
merasa dekat dengan peristiwa tersebut.
Latar
Latar dalam berita ini mengenai hasil Rapimnas I PPP versi Romahurmuziy
yang menghasilkan tiga poin: pemecatan Ketua Umum PPP Suryadharma Ali
dikarenakan pelanggaran AD/ART, pengangkatan Emron Pangkapi sebagai Ketua
Umum sementara PPP dan mengenai penyelenggaraan Mukernas III. Jelas
dinyatakan dalam tiga paragraf berikut:
"Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi
yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang
semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian sementata kepada
Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP," kata Sekretaris
Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau Romi.
Rapimnas I PPP juga menetapkan Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi
sebagai Ketua Umum PPP sementara atau Pelaksana Tugas (Plt)."Menetapkan
Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum PPP untuk mengisi lowongan jabatan
Ketum PPP sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga PP sampai
pelaksanaan Muktamar dipercepat," kata Romi.
Selain itu, Rapimnas I PPP memberikan mandat kepada Emron untuk
menyelenggarakan Mukernas III pada Rabu 23 April 2014."Rapimnas I PPP
mengamanatkan kepada Mukernas III untuk menetapkan jadwal, waktu, tempat
pelaksanaan Muktamar dipercepat," kata Romi.
Kutipan
Dalam berita Kubu Romi Pecat Ketum PPP Suryadharma Ali, ROL
menyertakan kutipan-kutipan langsung dari Sekretaris Rapimnas I PPP
Romahurmuziy mengenai hal ini:
74
"Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi
yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang
semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian sementata kepada
Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP," kata Sekretaris
Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau Romi.
"Menetapkan Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum PPP untuk mengisi
lowongan jabatan Ketum PPP sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran Rumah
Tangga PP sampai pelaksanaan Muktamar dipercepat," kata Romi.
Rapimnas I PPP mengamanatkan kepada Mukernas III untuk menetapkan jadwal,
waktu, tempat pelaksanaan Muktamar dipercepat," kata Romi.
Pernyataan
Kutipan pernyataan yang mendukung gagasan pokok ROL ada di dalam beberapa
teks berita berikut ini:
Rapat pimpinan Nasional (Rapimnas) I PPP versi Romahurmuziy atau Romi
memutuskan untuk memberhentikan sementara Ketua Umum PPP, Suryadharma
Ali.
Rapimnas I PPP juga menetapkan Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi
sebagai Ketua Umum PPP sementara atau Pelaksana Tugas (Plt).
Peneliti menyimpulkan dari kutipan di atas bahwa berita ini merupakan
reaksi lanjutan dari sikap Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang telah
melanggar AD/ART partai.Disebutkan bahwa Rapimnas I ini merupakan
Rapimnas versi Romahurmuziy, yang merupakan salah satu elit yang menentang
keputusan Suryadharma Ali mengenai keinginan koalisinya dalam Pemilu
2014.Hasil Rapimnas ini kemudian menjadi keputusan tertinggi yang harus ditaati
dan dijalani oleh seluruh pihak demi menegakkan AD/ART partai.
75
b. Analisis Skrip Berita 2
Struktur Unit Teks
Skrip What Sanksi pemberhentian sementara Ketua Umum PPP
Suryadharma Ali dalam Rapimnas I karena telah melakukan
pelanggaran AD/ART Partai dan Pengangkatan Emron
Pangkapi sebagai Ketua Umum Sementara
Who Suryadhama Ali (Ketua Umum PPP) Romahurmuziy
(Sekretaris Rapimnas I) Emron Pangkapi (Wakil Ketua Umum
PPP)
When 20 April 2014
Where DPP PPP Jl. Diponegoro, Jakarta
Why Telah terjadi pelanggaran AD/ART oleh Ketua Umum PPP
Suryadharma Ali
How Rapimnas I melakukan koreksi sanksi rapat harian pengurus
PPP Suryadhama Ali dari peringatan pertama menjadi
pemberhentian sementara dari Ketua Umum PPP dan
menggantikannya dengan Emron Pangkapi.
Dari analisis skrip ini peneliti menemukan unsure 5W+1H dalam berita
tersebut. What menggambarkan apa yang terjadi mengenai pemberhentian
sementara ketua umum PPP Suryadharma Ali yang dihasilkan dari Rapimnas I
PPP versi Romahurmuziy, why menjelaskan mengapa Suryadharma Ali
diberhentikan sementara oleh PPP, who tentang siapa saja yang terlibat dalam
hasil rapimnas I PPP versi Romahurmuziy, lalu where yang membicarakan di
mana keputusan pemberhentian sementara Dalam Rapimnas tersebut diputuskan,
dan when yang keputusan pemberhentian sementara Dalam Rapimnas tersebut
diputuskan yaitu pada minggu dini hari setelah Rapminas I PPP berakhir. Terakhir
how, mengenai bagaimana proses dan hasil Rapimnas I tersebut.
76
c. Analisis tematik berita 2
Tematik Detail:
Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi
sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18 April
2014 dari yang semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian
sementata kepada Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum
PPP. "Ini menegaskan bahwa Suryadharma Ali selaku ketum PPP di
berhentikan sementara. Yang berarti ada kemungkinan bahwa
Suryadharma Ali bisa kembali menjadi Ketum PPP.
Koherensi:
Koherensi penjelas lead dalam berita ini adalah hasil dari Rapimnas I,
yang memberhentikan sementara ketum PPP Suryadhara Ali dengan
memegang teguh AD/ART pada tanngal 18 April. Diikuti dengan
pernyataan dari Sekjen PPP Rohmahurmuziy.
Bentuk Kalimat:
ROL menyajikan berita secara deduktif, yaitu menerapkan hal yang lebih
umum dahulu dalam lead beritanya untuk seterusnya dihubungkan dengan
bagian-bagian berita yang lebih khusus. Paragraf pertama memberitakan
mengenai hasil Rapimnas I versi romahurmuziy yamg memberhentikan
sementara ketum PPP Suryadharma Ali. Diikuti dengan paragraf
selanjutnya mengenai keterangan-keterangan yang menggambarkan apa
yang harus di lakukan atas pemberhentian ketum PPP tersebut. ROL sering
menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan awalan me- yang
mendeskripsikan dalam berita ini. ROL menekankan kata-kata mengenai
keptusan pemberhentian sementara ketum PPP Suryadharma Ali.
Detail
Detail merupakan elemen yang berhubungan dengan kontrol informasi yang
disampaikan seseorang. Ada dua detail dalam pemberitaan ini, yakni detail
77
menurut dua sisi. Detail merupakan sikap wartawan dalam menyampaikan suatu
isi dalam berita dengan mengembangkan suatu berita dan berkaitan dengan
bagaimana ia memberitakannya.
Detail pertama, "Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada
AD/ART, mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada
tanggal 18 April 2014 dari yang semula "peringatan pertama" menjadi
pemberhentian sementata kepada Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua
Umum PPP," kata Sekretaris Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau Romi.
Detail kedua, Rapimnas I PPP juga menetapkan Wakil Ketua Umum PPP,
Emron Pangkapi sebagai Ketua Umum PPP sementara atau Pelaksana Tugas
(Plt)."Menetapkan Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum PPP untuk
mengisi lowongan jabatan Ketum PPP sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran
Rumah Tangga PP sampai pelaksanaan Muktamar dipercepat," kata Romi.
Dari kedua detail tersebut peneliti dapat memandang bahwa detail tersebut
menunjukan hasil yang memutuskan pemberhentian sementara ketum PPP
Suryadharam ali dan juga menetapkan siapa pengganti sementara Ketum PPP
tersebut, yang berarti kemungkinan bahwa Suryadharam ali bisa menjabat lagi
sebagai ketum PPP.
Koherensi
Dalam pengalan berita ini ada hubungan antara paragraf satu sampai
paragraf terakhir, paragraf satu yaitu lead berbicara tentang hasil keputusan
78
Rapimnas I PPP versi Romahurmuziy yang memutuskan untuk memberhentikan
sementara ketum PPP Suryadharma Ali. Kemudian paragraf dua sampai tiga
membicarakan alasan dari hasil keputusan Rapimnas I PPP yang dengan tetap
berpegang teguh pada AD/ART partai.Paragraph terakhir menuliskan tentang
langkah PPP ke depannya sesuai hasil Rapimnas I dalam kepemimpinan
sementara Emron Pangkapi.
Bentuk kalimat
Dalam berita ini ROL menyajikan berita secara deduktif, yaitu menerapkan
hal yang lebih umum dahulu dalam lead beritanya untuk seterusnya dihubungkan
dengan bagian-bagian berita yang lebih khusus.
Dalam paragraf pertama, disebutkan bahwa telah disenggelarakan Rapimnas
di DPP PPP versi Romahurmuziy (Romi) yang memberhentikan sementara
Suryadharma Ali dari jabatan Ketua Umum.
Paragraf kedua adalah pernyataan Romi mengenai keputusan korektif dalam
Rapimnas I tersebut mengenai sanksi Ketua Umum Suryadharma Ali menjadi
pemberhentian sementara,
"Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi
yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang
semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian sementata kepada
Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP," kata Sekretaris
Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau Romi.
Paragaf ketiga mejelaskan bahwa posisi Ketua Umum digantikan oleh
Emron Pangkapi yang tadinya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum
79
PPP.Terakhir, dalam paragraf keempat dipaparkan hasil Rapimnas I yang
memberikan mandat tugas kepada Emron Pangkapi selanjutnya.
Dari kalimat yang digunakan dalam berita ini, ROL sering menggunakan
kalimat aktif yang diawali dengan awalan me-, seperti memutuskan,
memberhentikan, mengkoreksi.Sedangkan bentuk kalimat dalam berita ini
merupakan pokok-pokok hasil Rapimnas I dengan sedikit mengikutsertakan
kutipan langsung.
d. Analisis Retoris
Retoris Leksikon:
Seleksi kata yang dilakukan ROL dalam penulisan berita bertujuan untuk
menguatkan ide yang akan ditonjolkan. Berita ini menggunakan pemilihan
kata yang mudah dicerna dan lazim digunakan dalam istilah sehari-hari.
Hal ini bertujuan agar berita ROL mudah dipahami oleh pembaca dalam
memaknai isi berita. Dalam beberapa paragraf seringkali disebutkan
kalimat-kalimat pemutusan dari Sekjen PPP Romahurmuziy sebagian elit
PPP mengenai keputusuan pemberhentian sementara Ketum PPP
Suryadharma Ali dari kedudukannya sebagai ketum PPP, yang
menekankan kepada pembaca bahwa telah adanya keputusan mengenai
pemberhentian sementara ketum PPP Suryadharma Ali.
Retoris merupakan gaya wartawan menuliskan berita untuk menonjolkan
atau menekankan suatu makna dalam berita. Dapat dilihat dalam teras berita
berikut ini:
"Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART,
mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus harian PPP pada tanggal 18
80
April 2014 dari yang semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian
sementata kepada Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP,"
kata Sekretaris Rapimnas I PPP, Romahurmuziy atau Romi.
Kutipan paragraf di atas membentuk makna tersendiri demi membentuk
opini pembaca, bahwa telah adanya keputusan dari hasil Rapimnas I PPP dengan
tetap berpegang teguh pada AD/ART umtuk pemberhentian sementara ketum PPP
Suryadharam ali, yang semula hanya pemberhentian sementara.
- Leksikon
Seleksi kata yang dilakukan ROL dalam penulisan berita
bertujuan untuk menguatkan ide yang akan ditonjolkan. Berita ini
menggunakan pemilihan kata yang mudah dicerna dan lazim digunakan
dalam istilah sehari-hari.Hal ini bertujuan agar berita ROL mudah
dipahami oleh pembaca dalam memaknai isi berita.
3. Analisis Berita 3
a. Analisis Sintaksis
Struktur Unit Teks Keterangan
Sintaksis Headline Mengapa PPP Dilanda Konflik Internal
Antar Elit?
Judul
Lead Partai Persatuan Pembangunan (PPP)
dilanda konflik dan kisruh internal antar
pimpinan dan elite partai politik
(parpol).Pasalnya, Ketua Umum
(Ketum) PPP, Suryadharma Ali,
Lead
81
dianggap oleh sebagian besar Ketua
Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP
dan jajaran elite Dewan Pimpinan Pusat
(DPP) PPP telah bertindak melanggar
batas Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran
Rumah Tangga (ART)PPP.
Latar Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq,
menyatakan kisruh dan konflik internal
PPP murni disebabkan tindakan dan
sikap politik Ketum PPP, Suryadharma
Ali, yang dianggap oleh jajaran
pimpinan elite PPP lainnya telah
melanggar AD/ ART PPP.
"Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma
Ali, terlihat jelas dari tindakannya
menghadiri kampanye Partai Gerakan
Indonesia Raya (Gerindra) bersama
Wakil Ketua Dewan Penasihat PPP,
KH. Muhammad Nur Iskandar SQ, dan
Fungsionaris PPP, Dzan Faridz, dalam
kampanye terbuka Partai Gerindra di
Stadion Gelora bung Karno (GBK),
Senayan," tutur Rofiq saat
diwawancarai Republika, Senin petang
(5/5) di Jakarta.
Rekan-rekan elite pimpinan PPP itu,
ujar Rofiq, hanya ingin mengkoreksi
sikap, tindakan dan langkah Ketum PPP
yang telah keluar dari garis batas AD/
ART PPP.Tidak ada maksud atau
tujuan lainnya untuk melengserkan
Paragraf 2
Paragraf 3
Paragraf 4
82
Ketum PPP.Jadi, awal mula konflik dan
kisruh internal itu diawai masalah
pelanggaran Ketum PPP terhadap
konstitusi partai.
Kutipan "Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma
Ali, terlihat jelas dari tindakannya
menghadiri kampanye Partai Gerakan
Indonesia Raya (Gerindra) bersama
Wakil Ketua Dewan Penasihat PPP,
KH. Muhammad Nur Iskandar SQ, dan
Fungsionaris PPP, Dzan Faridz, dalam
kampanye terbuka Partai Gerindra di
Stadion Gelora bung Karno (GBK),
Senayan," tutur Rofiq saat
diwawancarai Republika, Senin petang
(5/5) di Jakarta.
"Klimaks konflik PPP terjadi ketika
Suryadharma Ali berupaya melibatkan
Ketua Majelis Syariah PPP, KH.
Maimun Zubair, untuk turun tangan
menyelesaikan konflik dengan cara
"Ishlah" atau Perdamaian," jelas Rofiq
Paragraf 3
Paragraf 7
Pernyataan Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq,
menyatakan kisruh dan konflik internal
PPP murni disebabkan tindakan dan
sikap politik Ketum PPP, Suryadharma
Ali, yang dianggap oleh jajaran
pimpinan elite PPP lainnya telah
melanggar AD/ ART PPP.
Peneliti menyimpulkan dari kutipan di
atas bahwa berita ini merupakan
Paragraf 2
Paragraf 4
83
penyebab utama terjadinya konflik
antar elit internal PPP yaitu tindakan
Suryadharma ali yang telah
mengabaikan AD?ART dan juga
konstitusi partai
Penutup Jadi, pungkas Rofiq, Suryadharma Ali
segera menghubungi Ketua Majelis
Syariah PPP, KH. Maimun Zubair,
untuk mendamaikan konflik dan
menganulir semua keputusan yang
dibuat oleh jajaran elite pimpinan PPP.
Konflik ini pun mulai reda sejak seruan
"Ishlah" diumuman Ketua Mejalis
Syari'ah PPP, KH. Maimun Zubair.
KH.Maimun Zubair juga meminta
semua elit pimpinan pusat DPP PPP
untuk meninjau ulang koalisi dengan
Partai Gerindra.
Paragraf 9
\
Headline
Pada bagian headline beita konflik internal PPP yang di beritakan oleh ROL
mewakili isi berita. Headline tersebut adalah „Mengapa PPP Dilanda Konflik
Internal Antar Elit?‟ Dilihat dari cara sintaksis headline tersebut dijelaskan di
beberapa paragraf:
Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilanda konflik dan kisruh internal antar
pimpinan dan elite partai politik (parpol).Pasalnya, Ketua Umum (Ketum) PPP,
Suryadharma Ali, dianggap oleh sebagian besar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah
(DPW) PPP dan jajaran elite Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP telah bertindak
melanggar batas Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP.
Lead
84
Dilihat dari analisis sintaksis, ROL menyampaikan bahwa berita ini memuat
tentangapa sebenarnya penyebab PPP dilanda konflik internal antar elit. Hal ini
ditegaskan dalam potongan paragraf pada berita berikut:
Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq, menyatakan kisruh dan konflik internal PPP murni
disebabkan tindakan dan sikap politik Ketum PPP, Suryadharma Ali, yang
dianggap oleh jajaran pimpinan elite PPP lainnya telah melanggar AD/ ART PPP.
"Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma Ali, terlihat jelas dari tindakannya
menghadiri kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Wakil
Ketua Dewan Penasihat PPP, KH. Muhammad Nur Iskandar SQ, dan Fungsionaris
PPP, Dzan Faridz, dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora
bung Karno (GBK), Senayan," tutur Rofiq saat diwawancarai Republika, Senin
petang (5/5) di Jakarta.
Sama seperti berita pertama, jenis lead pada berita ini deskriptif, untuk
memberikan gambaran persis dan detail mengenai suatu berita sehingga pembaca
merasa dekat dengan peristiwa tersebut.
Dalam lead berita Mengapa PPP Dilanda Konflik Internal antar Elit?
ditulis bahwa PPP dilanda konflik dan kisruh internal di sebabkan tindakan
ketum PPP Suryadharma ali yang dianggap oleh sebagian besar elit partai telah
melanggar batas AD/ART PPP.Melalui lead berita tersebut ROL menjelaskan
bahwa tindakan Suryadhrama ali sebagai penyebab konflik dan kisruh internal
PPP.
Latar
Latar dalam berita ini mengenai tindakan Suryadhrama ali yang telah
melanggar dan mengabaikan batasan AD/ART partai juga terhadap konstitusi
partai, sebagai penyebab munculnya konflik internal antar elit. Yang terlihat jelas
85
dari tindakannya menghadiri kampanye Gerindra bersama para elit lainnya, Jelas
dinyatakan dalam tiga paragraf berikut:
Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq, menyatakan kisruh dan konflik internal PPP murni
disebabkan tindakan dan sikap politik Ketum PPP, Suryadharma Ali, yang
dianggap oleh jajaran pimpinan elite PPP lainnya telah melanggar AD/ ART PPP.
"Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma Ali, terlihat jelas dari tindakannya
menghadiri kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Wakil
Ketua Dewan Penasihat PPP, KH. Muhammad Nur Iskandar SQ, dan Fungsionaris
PPP, Dzan Faridz, dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora
bung Karno (GBK), Senayan," tutur Rofiq saat diwawancarai Republika, Senin
petang (5/5) di Jakarta.
Rekan-rekan elite pimpinan PPP itu, ujar Rofiq, hanya ingin mengkoreksi sikap,
tindakan dan langkah Ketum PPP yang telah keluar dari garis batas AD/ ART
PPP.Tidak ada maksud atau tujuan lainnya untuk melengserkan Ketum PPP.Jadi,
awal mula konflik dan kisruh internal itu diawai masalah pelanggaran Ketum PPP
terhadap konstitusi partai.
Kutipan
Pada berita ini terdapat beberapa kutipan langsung yang terkait dengan
pemberitaan penyebab konflik internal PPP, diantaranya di kutipan sebagai
berikut
Ketua DPP PPP Ainur Rofiq
"Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma Ali, terlihat jelas dari tindakannya
menghadiri kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Wakil
Ketua Dewan Penasihat PPP, KH. Muhammad Nur Iskandar SQ, dan Fungsionaris
PPP, Dzan Faridz, dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora
bung Karno (GBK), Senayan," tutur Rofiq saat diwawancarai Republika, Senin
petang (5/5) di Jakarta.
"Klimaks konflik PPP terjadi ketika Suryadharma Ali berupaya melibatkan Ketua
Majelis Syariah PPP, KH. Maimun Zubair, untuk turun tangan menyelesaikan
konflik dengan caraIshlah atau Perdamaian," jelas Rofiq
Pernyataan
86
Kutipan pernyataan yang mendukung gagasan pokok ROL ada di dalam
beberapa teks berita berikut ini:
Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq, menyatakan kisruh dan konflik internal PPP murni
disebabkan tindakan dan sikap politik Ketum PPP, Suryadharma Ali, yang
dianggap oleh jajaran pimpinan elite PPP lainnya telah melanggar AD/ ART PPP.
Peneliti menyimpulkan dari kutipan di atas bahwa berita ini merupakan
penyebab utama terjadinya konflik antar elit internal PPP yaitu tindakan
Suryadharma ali yang telah mengabaikan AD/ART dan juga konstitusi partai.
a. Analisis Skrip Berita 3
Struktur Unit Teks
Skrip What terjadi konflik internal antar elit mengenai keputusan koalisi
sepihak Ketua Umum PPP Suryadharma Ali
Who Para elit PPP
When 5 Mei 2014
Where Bogor
Why Terjadi pelanggaran AD/ART PPP oleh Ketua Umum PPP
Suryadharma Ali sehingga menimbulkan pro kontra internal
antar elit Partai yang membesar sehingga mempercepat
dilaksanakannya Mukernas PPP
How Suryadharma Ali terkesan tidak menyelesaikan masalahnya
dengan elit partai lain yang menolak keputusan koalisi
sepihaknya bahkan pula memecat beberapa elit yang tidak
sepaham, hal ini kemudian memicu digelarnya Mukernas
PPP untuk menyelesaikan konflik ini.
Dari analisis skrip ini peneliti menemukan unsur5W+1H dalam berita
tersebut sebagai berikut: What apayang terjadai dalam tubuh PPP sehingga terjadi
87
konflik internal antar elit, why menjelaskan mengapa terjadi konflik internal antar
elit PPP, who tentang siapa saja elit yang terlibat dalam konflik internal PPP, lalu
where yang membicarakan di mana keputusan mengenai hasil musyawarah
konflik elit tersebut dihelat, dan when kapankah berita konflik internal antar elit
ini diputuskan,terakhir how, mengenai bagaimana proses konflik antar elit ini
terjadi.
b. Analisis TematikBerita 3
Tematik Detail:
Dari kedua detail tersebut peneliti dapat memandang bahwa tidak ada
tujuan dari rekan-rekan elit pimpinan PPP untuk melengserkan ketum PPP
tersebut, karena awal mula konflik ini terjadi disebabkan oleh pelanggaran
Ketua Umum PPP Suryadharma Ali yang mengadiri kampanye terbuka
Gerindra dan kemudian mengumumkan rencana koalisi keduanya yang
bertentangan dengan hasil Mukernas PPP sebelumnya mengenai keputusan
koalisi dalam Pemilu 2014.
Koherensi:
Koherensi penjelas lead dalam berita ini adalah reaksi protes dari internal
PPP terhadap rencana Ketum PPP Suryadharma Ali berkoalisi dengan
Gerindra. Diikuti dengan pernyataan dari beberapa elit PPP yaitu
Waketum PPP Emron Pangkapi dan Sekjen PPP Romahurmuziy.
Bentuk Kalimat:
ROL menyajikan berita secara deduktif, yaitu menerapkan hal yang lebih
umum dahulu dalam lead beritanya untuk seterusnya dihubungkan dengan
bagian-bagian berita yang lebih khusus. Paragraf pertama memberitakan
mengenai munculnya reaksi internal PPP terhadap rencana PPP untuk
berkoalisis dengan Partai Gerindra. Diikuti dengan paragraf selanjutnya
mengenai keterangan-keterangan yang menggambarkan reaksi tersebut.
ROL sering menggunakan kalimat aktif yang diawali dengan awalan me-
yang mendeskripsikan dalam berita ini ROL menekankan kata-kata
88
mengenai pertentangan antara kubu internal partai mengenai keputusan
koalisi dalam Pemilu 2014.
Detail
Detail merupakan elemen yang berhubungan dengan kontrol informasi yang
disampaikan seseorang.
Detail pertama, "Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma Ali, terlihat jelas
dari tindakannya menghadiri kampanye Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)
bersama Wakil Ketua Dewan Penasihat PPP, KH. Muhammad Nur Iskandar SQ,
dan Fungsionaris PPP, Dzan Faridz, dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di
Stadion Gelora bung Karno (GBK), Senayan," tutur Rofiq saat diwawancarai
Republika, Senin petang (5/5) di Jakarta.
Detail kedua, “Rekan-rekan elite pimpinan PPP itu, ujar Rofiq, hanya ingin
mengkoreksi sikap, tindakan dan langkah Ketum PPP yang telah keluar dari garis
batas AD/ ART PPP.Tidak ada maksud atau tujuan lainnya untuk melengserkan
Ketum PPP.Jadi, awal mula konflik dan kisruh internal itu diawai masalah
pelanggaran Ketum PPP terhadap konstitusi partai.”
Dari kedua detail tersebut peneliti dapat memandang bahwa tidak ada tujuan
dari rekan-rekan elit pimpinan PPP untuk melengserkan ketum PPP tersebut,
karena awal mula konflik ini terjadi disebabkan oleh pelanggaran Ketua Umum
PPP Suryadharma Ali yang mengadiri kampanye terbuka Gerindra dan kemudian
89
mengumumkan rencana koalisi keduanya yang bertentangan dengan hasil
Mukernas PPP sebelumnya mengenai keputusan koalisi dalam Pemilu 2014.
Koherensi
Berita ini memiliki koherensi dari paragraf satu hingga paragraf terakhir,
yakni paragraf sembilan. Dalam lead disebutkan tentang konflik internal antar
pimpinan elit PPP dikarenakan pelanggaran AD/ART oleh ketua umum PPP
sendiri, Suryadharam Ali. Paragraf dua sampai lima berisi tentang penjelasan atas
terjadinya konflik internal PPP yang dinyatakan olehketum DPP PPP Aunur
Rofiq.Selanjutnya paragraf enam sampai delapan masih berisikan pernyataan dari
ketum DPP PPP Ainur Rofiq mengenai membesarnya eskalasi konflik internal
yang mencapai klimaks saat Suryadharma Ali berupaya melibatkan ketua Majelis
Syariah PPP KH. Maimun Zubir, yang ditempuh oleh Suryadharma Ali unuk
meninjau ulang koalisi PPP dengan Gerindra dan menganulir pemecatan jajaran
elit PPP oleh Suryadharma Ali.
Paragrafterakhir menjelaskan mulai meredanya konflik internal semenjak
diserukannya prosesi Islah oleh KetuaMajelis Syariah PPP, KH. Maimun Zubair.
Bentuk kalimat
ROL menyajikan berita secara deduktif, yaitu menerapkan hal yang lebih
umum dahulu dalam lead beritanya untuk seterusnya dihubungkan dengan bagian-
bagian berita yang lebih khusus.
90
Pada paragraf pertama, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilanda
konflik dan kisruh internal antar pimpinan dan elite partai politik
(parpol).Pasalnya, Ketua Umum (Ketum) PPP, Suryadharma Ali, dianggap oleh
sebagian besar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP dan jajaran elite
Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP telah bertindak melanggar batas Anggaran
Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP.
Dari kalimat yang digunakan dalam berita ini,ROL sering menggunakan
kallimat pasif yang diawali dengan awalan di-, seperti dilanda, dianggap. Bentuk
kalimat tersebut mendeskripsikan bahwa dalam berita ini ROL menekankan kata-
kata mengenai sesuatu yang hebat dan tidak terduga menimpa PPP sehingga PPP
cukup kewalahan dalam menanganinya.
d. Analisis Retoris berita 3
Retoris Leksikon:
Seleksi kata yang dilakukan ROL dalam penulisan berita bertujuan untuk
menguatkan ide yang akan ditonjolkan. Berita ini menggunakan pemilihan
kata yang mudah dicerna dan lazim digunakan dalam istilah sehari-hari.
Hal ini bertujuan agar berita ROL mudah dipahami oleh pembaca dalam
memaknai isi berita. Dalam beberapa paragraf seringkali disebutkan
kalimat-kalimat pernyataan dari ketua DPP PPP Ainur Rofiq sebagai elit
PPP, mengenai sebab permasalahan munculnya konflik internal PPP ,
ketum DPP PPP tersebut menyatakan bahwa konflik internal PPP murni
dari sikap politik ketum PPP Suryadharma Ali, hal ini yang menekankan
kepada pembaca bahwa konflik itenal PPP murni kesalahan ketum PPP
Suryadharma Ali yang dinyatakan oleh ketua DPP PPP Aiur Rofiq.
91
Retoris merupakan gaya wartawan menuliskan berita untuk menonjolkan
atau menekankan suatu makna dalam berita. Dapat dilihat dalam teras berita
berikut ini:
Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq, menyatakan kisruh dan konflik internal PPP murni
disebabkan tindakan dan sikap politik Ketum PPP, Suryadharma Ali, yang
dianggap oleh jajaran pimpinan elite PPP lainnya telah melanggar AD/ ART PPP.
Kutipan paragraf di atas membentuk makna tersendiri demi membentuk
opini pembaca, bahwa koflik dan kisuh internal PPP benar-benar murni atas
tindakan dan sikap politik ketum PPP Suryadharma Ali.
- Leksikon
Seleksi kata yang dilakukan ROL dalam penulisan berita
bertujuan untuk menguatkan ide yang akan ditonjolkan. Berita ini
menggunakan pemilihan kata yang mudah dicerna dan lazim digunakan
dalam istilah sehari-hari.Hal ini bertujuan agar berita ROL mudah
dipahami oleh pembaca dalam memaknai isi berita.
C. Konstruksi dan Keberpihakan ROL terhadap Pemberitaan Konflik
Internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Menentukan
Koalisi pada Pemilu 2014
Republika Online atau ROL hadir sebagai hasil perkembangan teknologi
dan dinamisasi masyarakat modern dengan konsep, ideologi dan cara pemberitaan
yang sama seperti Harian Cetak Republika. ROL berfungsi sebagai informan
berita yang mudah dan cepat diakses oleh masyarakat. Sama dengan harian cetak
92
Republika, ROL merupakan media yang berbasis islam dan berideologi nilai-nilai
islam, ini di kuatkan oleh penuturan redaktur nasional republika online (ROL)
Mansyur Faqih.
“Ideologi kita mencoba menerapkan nilai-nilai Islam, seperti yang saya bilang
bahwa nilai-nilai Islam bukan sekedar anda harus solat, mengaji dan puasa ataupun
bayar zakat, melainkan lebih dari itu. Contoh, anda harus menghargai tetangga
anda, menghargai orang lain. Anda bebas, tetapi kebebasan itu dibatasi dengan
kebebasan orang lain. Nilai-nilai itu yang dicoba kita dorong, maka dari itu dalam
setiap pemberitaan kita pasti akan mengacu ke sana. Artinya, kalau bisa
mendukung tujuan kita, itu pasti akan kita dorong. Paling mudahnya, setidaknya ia
tidak menyalahi ideologi kita.”82
Namun demikian, ROL melakukan keberpihakan pers jika suatu hal
memiliki tujuan yang sama dengan ideologi ROL tanpa mendiskreditkan prinsip-
prinsip pokok jurnalisme, cover both side.
“Tetapi selagi itu tidak lagi islami, tidak benar dari cara-cara islam, misalnya orang
saling bunuh, seperti kasus ISIS, kan itu kejam sekali. Dan kita sangat jelas terlihat
dari pemberitaan-pemberitaan kita bagaimana kita melawan ISIS. Sebenarnya
mereka bukan Islam, kita tidak melihat pula mereka dari Islamnya, tetapi cara
mereka tidak islami. Bagaimana agama mereka, solat mereka, kita tidak tahu.”83
“Dalam tiap perseteruan, kita mencoba cover both side, memberikan tiap pihak
yang berkepentingan dalam isu tersebut untuk berbicara. Bahwa dalam tiap fakta,
ada fakta lain juga. Kita memberikan porsi yang sama penuh tiap side. Kita bukan
berpihak kepada orang, tetapi ke tujuan kita. Apakah tujuan mereka sama dengan
tujuan kita. Kalau sama, kita tidak perlu membela karena sudah sesuai dengan
tujuan kita. Kita berpihak bukan karena orang, tetapi semata karena saya membela
tujuan saya yang kebetulan sama dengan tujuan mereka.”84
Dalam melakukan pemberitaan terhadap konflik internal PPP yang notabene
merupakan salah satu partai Islam di Indonesia, ROL merasa perlu menjaga
82
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika. 83
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika. 84
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika.
93
manuver partai Islam tersebut agar tetap berjalan dengan semestinya.Pemberitaan
PPP di ROL juga naik karena pada masa itu merupakan momen Pemilu.
“Ada beberapa pertimbangan, yang pertama berita itu naik pada masa Pemilu.
Artinya semua isu terkait pergerakan elit politik, manuver-manuvernya pasti akan
kita beritakan. Kedua, biar bagaimanapun PPP adalah partai Islam, Republika
merasa ikut memiliki kepentingan untuk menjaga partai Islam agar berjalan
dengan semestinya.Ketiga, sikap manuver elit ini bisa menyebabkan dampak
yang berkepanjangan, bisa mempengaruhi masyarakat juga karena bisa saja sikap
dukungan PPP ini berperan terhadap kemenangan Prabowo. Karena selama lima
tahun nantinya semua yang ada di Indonesia, bukan hanya PPP, akan berada di
bawah rezim Prabowo, atau Jokowi. Pada saat itu kan konfliknya panjang.”85
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, meskipun memiliki kepentingan
yang sama dengan PPP, bukan berarti ROL melakukan framing pemberitaan yang
jelas melanggar kaidah jurnalisme,
“Ketika Pemilu, Republika memiliki suatu kebijakan tidak tertulis yang
disampaikan langsung oleh Pemred bahwa kita tidak memihak kepada Jokowi
maupun Prabowo. Kita memberikan peluang untuk membiarkan keduanya bicara
dengan porsi yang sama. Ketika ada dua berita mengenai Prabowo, berarti kita
harus mencari pula berita tentang jokowi.Terlepas dari kesempatan itu digunakan
oleh masing-masing pihak atau tidak, Pemred juga menyebutkan bahwa kita tidak
terlibat dalam konflik keduanya.Kita menyajikan berita secara berimbang, adil,
tidak mengadu domba keduanya, dan membuat berita yang jauh dari potensi
kerusuhan.86
“Makanya kita tidak menempatkan diri untuk mendukung salah satu pihak, kita
memberikan kesempatan berita yang sama untuk keduanya, terlepas dari si
Suryadharma memihak ke Prabowo, kita anggap itu sebagai suatu manuver politik
saja.Jadi meskipun sama-sama berbasis Islam, bukan artinya harus
membela.Republika tidak memandang Islam tersebut hanya dari sekedar simbol-
simbol seperti tulisan harus arab dan sebagainya, lebih ke nilai-nilai; apakah Partai
islam tersebut sudah menerapkan demokrasinya dn keislamannya, tetapi kembali
lagi kita membela sesuatu bukan karena kesamaan simbol Islamnya, tetapi ke
tujuan akhirnya.”87
85
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika. 86
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika. 87
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika.
94
Pandangan konstruksionis dalam berita konflik internal PPP dalam
menentukan koalisi pada Pemilu 2014 oleh harian ROL berdasarkan persepektif
dan ideologi, merupakan faktor yang mempengaruhi kebijakan redaksi. Itulah
yang menyebabkan berita yang kita baca bukan hanya menggambarkan realitas,
dan bukan hanya menunjukan pendapat sumber berita, melainkan juga konstruksi
dari media itu sendiri.88
Demikian, dalam pemberitaan konflik internal PPP, selama bulan April
hingga Mei, ROL berupaya melakukan cover both side dengan mengutip
pernyataan-pernyataan dari setiap pihak yang berkepentingan, sehingga tidak
menimbulkan keberpihakan. Dari keseluruhan judul terlihat bagaimana ROL
menkonstruksi maknanya bahwa penyebab utama terjadinya konfli internal PPP
murni kesalahan ketum PPP Suryadhrama ali yang melanggar AD/ART dan
konstitusi partai, juga mengabaikan hasil Musyawarah kerja Nasional (Mukernas)
PPP.
“Dalam isu ini kita tidak memiliki tendensi berpihak ke satu sisi.Dalam konflik ini
kita mengkonstruknya dengan bahwa ada suatu negara, Indonesia yang harus kita
bela sama-sama dan kalian kebetulan berada satu waktu dan sejarah yang
memungkinkan suatu negara dapa terbelah dua.Yang kita bela adalah persatuan
Indonesianya.”89
Gagasan utama isi berita menjadi prioritas utama peneliti dalam
menggunakan analisis framing untuk pemberitaan PPP ini.Kelengkapan 5W+1H,
kutipan langsung, pemilihan narasumber yang sesuai dengan konflik yang
terjadi.Model dari empat struktur analisis framingoleh Zhongdang Pan dan Gerald
88
Agus Sudibyo, Politik Media, hal. 11. 89
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika.
95
M. Kosicki menunjukan bagaimana wartawan Republika Online (ROL)
menceritakan fakta berdasarkan skema berita, kesesuaian fakta dengan unsur
berita, lalu detail isi yang membawa pesan berita hingga pemilihan kata.Dari
keempat struktur berita tersebut terlihat jelas bagaimana berita yang disajikan oleh
Republika online mengkonstruksi berita konflik internal partai persatuan
pembangunan (PPP) dalam menentukan koalisi pada pemilu 2014, untuk
menampilkan realitas yang coba dibangun.
“Dalam pemberitaan, ketika pada saat itu manuver politik elit sangat nampak
jelas, maka pada saat itu kita menyorot bentuk-bentuk manuver elit.Arahnya mau
ke mana, tujuan akhirnya mau bagaimana terhadap partai dan negara, itulah yang
kita tonjolkan. Ketika Suryadharma Ali bergerak ke Prabowo, motifnya apa,
sudahkan sesuai dengan tata cara kerja (etika) di dalam partainya, atau hanya
sekedar mekanisme pribadi, atau memang cara lazimnya ya demikian. Lebih ke
keingintahuan Republika terhadap maksud pergerakan SDA tersebut.”90
Konstruksi yang dibangun dalam framing pemberitaan konflik internal PPP
ini dikatakan Mansyur Fakih murni bertujuan untuk memberikan berita yang
sebenar-benarnya kepada masyarakat pada saat Pemilu 2014 meskipun bisa
berdampak terhadap masyarakat.
“Kalau ke konstituen ya mungkin tidak bisa tutup mata bahwa seluruh elemen
masyarakat menjadi terbagi dua. Pada akhirnya secara politik ia mendukung siapa
dan secara pribadi justru mendukung siapa itu adalah pilihan masing-masing.
Tetapi dampak terhadap konstituen PPP sendiri akan berdampak jelas apakah
arahnya sudah sesuai dengan keinginan konstituen, menjadi kesepakatan bersama
di antara seluruh elemen pendukung partai.91
“Untuk masyarakat yang paling terasa adalah ikut menentukan siapa yang paling
cocok menjadi presiden berikutnya, akhirnya dengan satu pihak bisa
menggerakkan dukungan dari satu golongan tertentu.Pada akhirnya yang
merasakan dampaknya bukan hanya orang yang mendukung saja, teteapi yang
tidak mendukug ikut merasakan dampaknya.Dampaknya terhadap masyarakat
90
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika. 91
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika.
96
awam, mungkin tidak terasa secara langsung, tetapi ikut mempengaruhi kebijakan
suatu hal.”92
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ROL selalu berusaha
menampilkan fakta dalam berita kepada masyarakat, dengan bangunan realitas
berita meskipun berdampak kepada masyarakat.Namun hal tersebut dinyatakan
sebagai sesuatu yang tidak bisa dipungkiri, dan justru ikut mempengaruhi output
kebijakan.
92
Hasil wawancara dengan Mansyur Fakih Redaktur Nasional ROL, 22 Januari 2015 di
Gedung Republika.
97
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti mengenai
framing pemberitaan Analisis Framing Pemberitaan Konflik Internal Partai
Persatuan Pembangunan dalam Menentukan Koalisi Pada Pemilu 2014 oleh
Harian Online Republika.com (ROL). Maka peneliti merumuskan beberapa
poin kesimpulan sebagai berikut:
1. Frame ROL terhadap pemberitaan konflik internal PPP pada Pemilu
2014 tertuju kepada deskripsi dan pemaparan mengenai konflik internal
yang terjadi. Dalam wawancara dengan Redaktur Nasionalnya, ia
sepakat bahwa ROL menganggap apabila konflik tersebut berkelanjutan,
maka akan mengancam eksistensi partai Islam dan memberikan dampak
pada masyarakat luas.ROL merupakan media online dengan ideologi
Islam dan mendukung setiap pemberitaan yang bertujuan menghidupkan
nilai-nilai Islam. Meski demikian, ROL tetap mengusung kaidah
jurnalisme dalam framing pemberitaannya, tidak mengabaikan prinsip
cover both side, memberikan porsi yang sama dalam tiap pemberitaan,
tidak provokatif, menggunakan tata bahasa yang baik dan benar.
2. Dalam pemberitaan mengenai konflik internal PPP, ROL melakukan
konstruksi realitas dengan menjelaskan detail urut terjadinya konflik dan
melibatkan pernyataan dari berbagai elit partai demi menggambarkan
98
sebab terjadinya konflik internal PPP.ROL melakukan pemberitaan
konflik PPP dengan konstruktif meski keduanya memiliki kesamaan
ideologi, Islam. Pemberitaan tersebut muncul bukan hanya karena waktu
diangkatnya berita tersebut merupakan masa Pemilu, tetapi karena ROL
merasa ikut memiliki kepentingan agar tetap terjaganya partai Islam
sesuai fungsi dan perannya. Meski demikian, memiliki ideologi Islam
bagi ROL dimaknai sebagai sesuatu yang normatif. Islam merupakan
nilai menjalankan setiap kegiatan jurnalisme dengan tujuan menjaga dan
menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara yang baik, demi
terjaganya persatuan Indonesia.
B. Saran
ROL telah melakukan pemberitaan yang baik dan sesuai dengan nilai-nilai
jurnalisme meskipun memiliki ideologi yang tidak dimiliki semua golongan
masyarakat di Indonesia, namun demikian hal ini harus tetap dijaga agar
selanjutnya ROL tetap bersikap objektif dan tidak terjebak pada perspektif suatu
isu.Hal ini penting agar masyarakat tidak mengkonsumsi fakta yang telah
dibumbui dengan subjektifitas institusi, mengingat pers merupakan ujung tombak
informasi masyarakat dunia dan diharapkan memberikan informasi yang faktual
dan aktual. Selanjutnya ROL telah melakukan hal yang sangat tepat dengan
melakukan pemberitaan yang tidak profokatif demi melanggengkan persatuan
Indonesia, ke depannya agar ROL tetap menjunjung tinggi hal ini mengingat
99
bahwa entitas pers telah banyak dimiliki oleh aktor politik yang tidak memiliki
kepentingan yang sama.
100
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku
Ardiyanto,Elvinaro, Lukiati Komara dan Siti Karlinah.Komunikasi Massa Suatu
Pengantar Edisi Revisi.Simbiosa Rekatama Media. 2007.
Asnawir dan Usman M Basyiruddin.Media Pembelajaran.Jakarta: Ciputat Pers.
2002.
Ayyub, Hasan. As Sulukul Ijtima’i Fil Islam, Etika Islam menuju kehidupan yang
Hakiki. Bandung: Trigenda karya. 1994.
Berger, Peter L. and Thomas Luckmann.The Social Construction of Reality, A
Treatise in the Sociological of Knwoladge (Terj.) Hasan Basri. Jakarta:
LPES. 1990.
Bungin, Burhan. Konstruksi Sosial Media Massa: Kekuatan Pengaruh Media
Massa, Iklan Televisi dan Keputusan Konsumen Serta Kritik Terhadap
Peter L Berger & Thomas Luckmann. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group. 2008.
____________. Sosial Komunikasi: Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana. 2007.
____________.Sosiologi Komunikasi. Jakarta: kencana Pranada Media Grup.
2006.
Djunarto, Totok.Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2000.
Echols, John M. dan Hasan Shadily.English Indonesia Dictionary.Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama. 2005.
Effendy, Onong Uchjana.Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya. 2001.
Eriyanto.Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS. Cet
VII. 2009.
Eriyanto.Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media.
Yogyakarta:LkiS, 2005.
K., Septiawan Santana. Jurnalisme Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia. 2005.
101
Kumanti, Marisa Asumti. Dasar-Dasar Publik Relation Teori dan Praktik.Jakarta:
Grasindo. 2002.
Littlejhon,Stephen W. Theories of Human Communication. USA: Wadsworth
Publishing Company. 2001.
McQuail, Denis.Mass Communication Theory, 5th
ed.London: SAGE Publication.
2005.
Moleong, LexyJ. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT
RemajaRosdakarya. 1997.
Mondry.Pemahaman Teori dan Praktek Jurnalistik.Jakarta: Ghalia Indonesia.
2008.
Moscow, Vincent.The Political Economy of Communication.London: Sage
Publications. 1996.
Nugroho,Bimo, Eriyanto dan Franz Sudiarsis. Politik Media Mengemas
Berita.Jakarta: Institut Studi Arus Informasi. 1999.
Romli, Asep Syamsul.Jurnalisme Untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya.
2005.
Salim, Agus. Teori dan Paradigma Sosial dari Denzin Guba dan Penerapannya.
Yogyakarta: PT Tiara WacanaYogya. 2001.
Schultz, Brad.Broadcast News Producing. London: Sage Publication. 2005.
Setiati, En. Ragam Jurnalistik Baru dalam Pemberitaan. Yogyakarta: Andi
Publisher. 2005.
Sobur, Alex. Analisis Teks Media. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006.
Sudibyo, Agus. Politik Media dan Pertarungan Wacana. Yogyakarta: LkiS. 2001.
Sumadiria, AS Haris.Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature.Bandung:
Simbiosa Rekatama Media. 2005.
Turner, Lynn H.Pengantar Ilmu Komunikasi dan Aplikasi.Jakarta: Penerbit
Salemba Humanika. 2008.
Widodo, Rachmat.Kredibilitas Pemberitaan Pada Portal Berita Online
vivanews.com.Semarang: UNDIP. 2012.
102
Sumber Skripsi, Media Massa dan Dokumen
Imawan, Teguh.Media Surabaya Mengaburkan Makna.Jakarta: Pantau edisi
09/Tahun 2000.
Nurdin, Yusuf. Analisis Framing Pemberitaan Pelecehan Seksual di Taman
Kanak-Kanak Jakarta Internasioal School (JIS) pada Media
Indonesia.Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2014.
Kadewandana, Donie. Konstruksi Realitas di Media Massa (Analisis Framing
terhadap Pemberitaan Baitul Muslimin Indonesia PDI-P di Harian Kompas
dan Republika).Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah. 2008.
Fadhillah, Rezza. Konstruksi Berita Kekerasan Densus 88 Kepada Terduga
Teroris di Poso: Analisis Framing pada Harian Republika. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah. 2013.
Harian Umum Republika edisi 3 April 2011.
Sumber Internet
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/05/n53rme-mengapa-
ppp-dilanda-konflik-internal-antar-elite diakses pada tanggal 30 September
2014
http://remotivi.or.id/meja-redaksi/siaran-pers-buramnya-wajah-stasiun-televisi-
dalam-pemilu-2014
www.republika.co.id
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/05/n53rme-mengapa-
ppp-dilanda-konflik-internal-antar-elite di akses pada 30 September 2014
http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-
ppp-bereaksi
http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/20/n4amvd-ketum-ppp-
suryadharma-ali-diberhentikan-sementara yang di akses pada 30 september
2014
Sumber Peraturan dan Undang-undang
103
UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers
Sumber Wawancara
Wawancara dengan Mansyur Fakih, Redaktur Nasional ROL pada 22 Januari
2015 di Gedung Republika.
Jakarta, 29 September 2014Nomor : Istimcrva
l,ampiran : I kertas
I']erihal : Penga.iuan Judul Skripsi
Kepada vanq'l'crhorntatKctua I)crran l)crtirnbangan Skripsi
L, l\ Svaril' I Iidavatullah .lakarla
I)i-'l'empatA.s s' u I a m u' a I a i ku m I( o r a h nt a t u I I a hi W a b a r o ka t u h
Salam se.jahtera saya sampaikan, semoga Bapak/Jbu Dalam lindunganILrhan Allah S\\z'l'. scrla sclalu sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.Sclanjutnva sa),a ),ang bcrlanda tangan di barvah ini :
Nanra : Khairul Imam GhozaliNIM : 1110051100058
Semcster : IX (Sembilan)
Ijakr-rltas : l)akw,ah dan Komunikasi
Jurusan : Kosentrasi .lurnalisikIJermaksud mengajukan .ludul Skripsi dengan Judul "Analisis FramingI'cmberitaan Konflik Internal Partai Persatuan Pembangunan DalamMcncntukan Koalisi Pada Pemilu 2014 olch Flarian Online Republika.com"ploposai skripsi ini sclaniutnya diharapkan dapat dilaniutkan sebagai syarat untukmendapatkan gclar S.Kom.l dalam jcnjang Slara I (Satu) di IJIN SayarifIlidayatullah .laliarta. [)engan lni saya lampirkan:
l. Proposal Skripsi
2. Da{iar l)ustaka Scnrcntara
l)emikian permohonan in.i saya sampaikan, atas segala perhatian []apak/lbu, saya
ucapkan terima kasih.
W a.r,s a I a m u' a I a i ku m v, a r a hm a I u I I a h i u, a b a rr a ka ru h..
Mcngctahui,
Penasihat Akademik Pcmohon
Dr. Rulli Nasrullah, M.Si
NrP. I 97s031 U200801 1 008
Khairul lmam Ghozali
NIM.1t 1005l1000s8
KEMENTERIAN AGAMAUNTVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN)SYARTF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Fax : (021) 7432728 I 74703580
Jl. Ir. H. Juanda No. 95 Ciputat 15412 Indonesia Website: www.fdkuiniakarta.ac.itl, E-mail : dakrvah(irllilk.uiniakarta.ac.id
Nomor : Un.ol/Fs/pp.oo .s4l&0 norcLamp :l(satu)bundel L
Hal : Bimbingan Skripsi
takartaVJuni 2015
/
Kepada Yth.Ade Rina Farida, M.Si.Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu KomunikasiUIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu' alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami sampaikan outline dan naskah proposal skripsi yang diajukan olehmahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UN Syarif Hidayatullah Jakartasebagai berikut,
NamaNomor PokokJurusan/I(onsentrasi
SemesterTelp.Judul Skripsi
Kami mohon kesediaannya untuk membimbing mahasiswa tersebut dalampenyusunan dan penyelesaian skripsinya selama 6 (enam) bulan dart tanggal24 luni 2015s-d.24 Desember 2015.
Demikian, atas perhatian dan kesediaannya kami sampaikan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wh.
an. Dekan,Wakil Dekan Bidang Akademik
M supi
Khairul Imam GhozaliI 1 10051 100058Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) / JurnalistikX (Sepuluh)081282810883Analisis Framing Pemberitaan Konflik Internal Partai persatuan
Pembangunan (PPP) dalam Menentukan Koalisi pada Pemilu2014 oleh Republika Online.
frI.Ed, Ph.D10330 199803 I 004
Tembusan:1. Dekan2. Ketua Konsentrasi Jurnalistik
NIP. I
w wwwwwww
KEMENTERIAN AGAMAUNIVERSITAS TSLAM NEGERI (UIN)SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASITelepon/Far : (021) 7 432728 I 7 47 03580
Jl. Ir. H. JuandaNo.95 Ciputat l54l2lndonesia website: wuw.fclkrriniakana.ac.id,E-mail :rtakivahfii)lilk.uirriakarra.ac.id
NomorLampiranHal
Un.01/F5/PP.00.9/
: Izin Penelitian (Skripsi)
Kepada Yth,Pimpinan Harian Republika Onlinedi
Tempat
As s alamu' alaikum Wr. Wb.
Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif HidayatullahJakarla menerangkan bahwa :
NamaNomor PokokTempat/Tanggal LahirSemesterJurusarVKonsentrasiAlamatTelp.
: Khairul Imam Ghozali: 1110051100058: Jakarta, I 8 Agustus 1991
: X (Sepuluh): Komunikasi dan Penyiaran Islam/Jumalistik: Jl. Tanah Ara Pd. Pinang Kebayoran Jakarta Selatan:081282810883
adalah benar mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UINSyarif Hidayatullah Jakarta yang akan melaksanakan penelitian/mencari data dalamrangka penulisan skripsi berjudul Analisis Framing Pemberitaan Konflik InternalPartai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam Menentukan Koalisi pada Pemilu2014 oleh Republika Online.
Sehubungan dengan itu, dimohon kiranya Bapak/lbu/Sdr. dapatmenerima,/mengizinkan mahasiswa kami tersebut dalam pelaksanaan kegiatandimaksud.
Demikian, atas kerjasama dan bantuannya kami mengucapkan terima kasih.
Wassalamu' alaikum Wr. Wb.
Tembusan :
1. Wakil Dekan Bidang Akademik2. Ketua JurusarVProdi. Jurnalistik
Dekan,
f Subhan, MA9660110 199303
ROrREPUBTIKA ONLINErc
SURAT KETERANGANROL.13
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa :
Nama
NIM
Status
: Khairul lmam Ghozali
:1{10051100058
Mahasiswa Fakultas llmu Dakwah dan llmu Komunikasi,
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran
lslam/J urnal istik, U lN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Yang bersangkutan adalah benar telah melakukan kegiatan observasi untukpenyusunan skripsi yang berluclui "vl'acana Pemberitaan Konflik Paftai PersatuanPembangunan di Republika Online dan Kompas.com"
Demikian surat keterangan inidiberikan untuk digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, 22 Januara 2015
PT. REPUBTIKA MEDIA MANDIRIGedung RLPIIBLIKA, ll Warung Buncit Raya No.37, Jal<arta - 1.2510, inconesiatelepori : +62217803147 (hunting) I Faksirnili : +6221"79979A3e-rnail redaksi: [email protected] le-maii rnarketing: [email protected] le-mail rolslrop: [email protected], www.rolshop.to.id
ONlINE
1
Daftar Pertanyaan
1. Sudut pandang/ideologi:
Ideologi kita mencoba menerapkan nilai-nilai Islam, seperti yang saya bilang
bahwa nilai-nilai Islam bukan sekedar anda harus solat, mengaji dan puasa ataupun
bayar zakat, melainkan lebih dari itu. Contoh, anda harus menghargai tetangga anda,
menghargai orang lain. Anda bebas, tetapi kebebasan itu dibatasi dengan kebebasan
orang lain. Nilai-nilai itu yang dicoba kita dorong, maka dari itu dalam setiap
pemberitaan kita pasti akan mengacu ke sana. Artinya, kalau bisa mendukung tujuan
kita, itu pasti akan kita dorong. Paling mudahnya, setidaknya ia tidak menyalahi
ideologi kita. Kan ada yang mendukung (pemberitaan), ada yang biasa-biasa saja dan
ada juga yang bertentangan. Saat dia (suatu pemberitaan) tidak bertentangan
dengan ideologi kita, maka akan kita dorong. Tetapi selagi itu tidak lagi islami, tidak
benar dari cara-cara islam, misalnya orang saling bunuh, seperti kasus ISIS, kan itu
kejam sekali. Dan kita sangat jelas terlihat dari pemberitaan-pemberitaan kita
bagaimana kita melawan ISIS. Sebenarnya mereka bukan Islam, kita tidak melihat
pula mereka dari Islamnya, tetapi cara mereka tidak islami. Bagaimana agama
mereka, solat mereka, kita tidak tahu.
2. Cara Pemberitaan dan keberpihakkan:
Dalam tiap perseteruan, kita mencoba cover both side, memberikan tiap
pihak yang berkepentingan dalam isu tersebut untuk berbicara. Bahwa dalam tiap
fakta, ada fakta lain juga. Kita memberikan porsi yang sama penuh tiap side. Kita
bukan berpihak kepada orang, tetapi ke tujuan kita. Apakah tujuan mereka sama
dengan tujuan kita. Kalau sama, kita tidak perlu membela karena sudah sesuai
dengan tujuan kita. Kita berpihak bukan karena orang, tetapi semata karena saya
membela tujuan saya yang kebetulan sama dengan tujuan mereka.
3. Apa yang melatar belakangi berdirinya ROL, mengingat sudah ada Harian
Republika?
Masyarakat dunia khususnya Indonesia saat ini dinamis.Media cetak dan
online adalah alat yang kita gunakan untuk penyebaran berita.Dahulu, medium yang
2
paling diterima masyarakat ya cetak, paling available dan gampang, murah dan dapat
diproduksi banyak dalam waktu singkat.Tetapi masyarakat dan teknologi berubah
terus, mengalami perkembangan.Pola pikir masyarakat menjadi lebih
terstruktur.Kalau duu masyarakat membaca berita dari Koran (cetak), tetapi
sekarang tidak bisa. Orang baca berita dari handphone, tab, laptop dan ya koran.
Tetapi itu artinya tidak bisa lagi mengandalkan koran di pasar, sementara pasarnya
telah menuju ke sana (online), tetapi kita (Republika) masih bertahan di cetak, wah
habis itu. Itu juga agak lama baru kita sadari.Sebenarnya ROL adalah media online
pertama di Indonesia, 1997 (tiga tahun setelah harian cetak). Tetapi saat itu
konsepnya masih memindahkan isi koran ke dalam bentuk digital, jadi orang yang
memakai internet bisa melihatnya. Tetapi ternyata tidak cukup karena
perkembangan online di Indonesia berbeda dengan perkembangan konten di luar
negeri.Perkembangan di kita aktif, terupdate, makanya konsep ini tidak cukup untuk
bersaing di pasar industri media.Dan tidak efisien.Oleh karena itu kita harus
membuat konsep online yang lebih menyesuaikan seperti sekarang ini. Karena bicara
media siapa yang cepat update dia yang unggul, dan di situ kita jor-joran sekali
persaingannya. Maka dari itu Republika membentuk media online. Tingkat orang
membaca Indonesia itu masih kalah dengan orang luar, orang Indonesia tidak
menyukai bacaan yang panjang-panjang, baru lima paragraf sudah ‘ngomong apa sih
nih orang?’ belum lagi membaca dari handphone. Kalau media luar itu benar-benar
memakai konsep seperti memasukkan koran ke media online. Polanya seperti itu di
sana, harus ada kedalaman berita, narasumber yang banyak. Tetapi tidak bisa pola
tersebut diterapkan di masyarakat kita. Republika online itu cukup dibaca lima detik,
back (selesai). Konsep seluruh media online di Indonesia ya rata-rata seperti itu.
Lihat berita di twitter, buka, baca lima detik dan selesai.
4. Bagaimana cara ROL menyajikan berita dengan baik sehingga menjadi layak untuk
dipublikasikan?
Kita ada filter untuk itu. Jika kita melihat produksi berita, pertama dari
Reporter.Kita memiliki reporter yang diberi order.Order ini ada dua bisa dar redaktur
dan reporter. Karena reporter yang berada di lapangan dan ia lebih tahu. Itu akan
ketemu nanti, misalkan saya memiliki isu untuk diliput reporter, diarahkan,
3
diberitahu bagaimana angle yang diminta sesuai dengan koordinatornya. Contoh dari
kasus miras, kita berpikir bagaimana caranya agar miras ini tidak beredar langsung,
tetapi dengan cara berita, kita lakukan brain-storming dan segala macam. Kita
memberitahu reporter bahwa arah kita ke sana, kita ga sepaham bahwa miras itu
harus legal mislanya. Nah itu nanti reporter yang bikin, atau nanti dia juga yang
menawarkan isu yang dia punya, kemudian nanti baru didiskusikan.Reporter bikin
berita, masuk ke sistem kita.Kemudian diolah oleh redaktur. Kalau di koran mungkin
jenjangnya agak lebih panjang, pertama dari redaktur ke asrekpel (asisten redaktur
pelaksana), ke rekpel, ke warekpel, redpel, baru ke wartawan. Di media online lebih
singkat karena kita harus cepat. Speed harus dapat karena update adalah yang kita
kejar. Makanya di online layer redaktur paling cuma satu.Tetapi kadang terjadi salah
tulis, jadi ada yang mengawasinya yakni asrekpel, jadi ketika ada masalah dan harus
diperbaiki, ada prosesnya.
5. Bagaimana cara dan strategi ROL dalam memuat berita agar mudah dipahami?
Untuk dapat menyajikan berita yang baik, kita ada tahapan pengangkatan
reporter.Pertama menjadi carep (calon reporter) selama setahun. Adamentoring,
sekitar 3 bulanan, di saat itu akan dimentoring dulu oleh redaktur untuk diberi
pelatihan cara menulis, bahasa, cara republika dan pengenalan korps Republika.
Setelah itu mereka masih menjadi carep, tidak dilepas langsung. Mereka meliput
berita namun tidak untuk dipublish, tetapi setelah dikira cukup meurut redaktur,
baru ia dilepas. Tetapi ia tetap dipantau bagaimana cara menulisnya, cara pikirnya,
logikanya, pemelihan narasumbernya, juga bahasanya, jika ada masalah reporter
akan langsung dipanggil dan diberitahu kesalahannya, kemudian diarahkan.
Kemudian, berita yang ditulis juga tidak boleh panjang, tata bahasa Indonesia harus
baik.
6. Bagaimana ROL menentukan tema, headline dan kutipan?
Itu sebenarnya tergantung orang (wartawan), contohnya saya lebih suka
kutipan yang bombastis.Yang memang ketika orang membaca kutipan itu, maka
seluruh berita terpaparkan.Contoh tentang kenaikkan bbm, saya lebih suka
menulisnya langsung dengan Jokowi mengatakan ‘BBM saya naikkan hari ini.’ Ada
juga orang yang senang kutipannya sebagai pelengkap dan penjelas, itu cara orang
4
berbeda-beda. Tetapi yang paling penting kita memiliki guide tata bahasa. Setiap
wartawan memiliki buku panduan bahasa, mereka harus mengikutinya. Ada biasa
yang bisa dipakai republika, dan juga cara penulisan kalimat yang biasa dipakai
Republika. Tetapi mengenai eksekusi beritanya sperti apa, cara tiap wartawan
berbeda-beda. Buku panduan dan redaktur hanya menyebutkan kata-kata apa saja
yang boleh dan tidak boleh dipakai, untuk penulisan angka, judul, kalimat, anak
kalimat, dan sebagainya.
7. Bagaimana ROL menentukan narasumber untuk suatu berita?
Setiap media pasti ada stake holder atau pemangku kepentingannya yang
terlibat. Ketika kita membicarakan suatu isu, kita akan mencari narasumber yang
paling dekat dengan isu. Misalnya tentang perda anti miras, kita akan mewawancarai
pemerintah terkait, yakni pemerintah daerah. Kemudian di ormas atau LSM.Jadi
yang paling pertama kita kejar adalah yang paling dekat dengan isu.Lingkaran
pertama pelaku langsung.Jika FPI berselisih dengan Ahok, maka yang pertama kali
dikejar adalah FPI nya, kemudian Ahok, baru orang Pemda nya.Kemudian barulah
kita mengambil apakah ormas-ormas lain setuju dengan hal tersebut, terakhir
masyarakat.Menganai adakah batas penentuan jumlah narasumber, tidak ada
karena semakin banyak informasi dari narasumber yang beredar, maka semakin baik,
semakin kaya informasinya. Bisa membandingkan perspektif satu narasumber
dengan narasumber lainnya, tetapi tetap ada perspektif dari Republika dalam berita
tersebut dan hal tersebut akan lebih kuat, balik lagi ke ideologi Republika. Namun,
penyertaan narasumber adalah prinsip jurnalisme, jadi tetap harus kita masukkan.
8. Apa yang melatarbelakangi ROL memuat pemberitaan tentang konflik internal
Partai Persatuan Pembangunan (PPP)?
Ada beberapa pertimbangan, yang pertama berita itu naik pada masa Pemilu.
Artinya semua isu terkait pergerakan elit politik, manuver-manuvernya pasti akan
kita beritakan. Kedua, biar bagaimanapun PPP adalah partai Islam, Republika merasa
ikut memiliki kepentingan untuk menjaga partai Islam agar berjalan dengan
semestinya.Ketiga, sikap manuver elit ini bisa menyebabkan dampak yang
berkepanjangan, bisa mempengaruhi masyarakat juga karena bisa saja sikap
dukungan PPP ini berperan terhadap kemenangan Prabowo. Karena selama lima
5
tahun nantinya semua yang ada di Indonesia, bukan hanya PPP, akan berada di
bawah rezim Prabowo, atau Jokowi. Pada saat itu kan konfliknya panjang.
9. Bagaimana cara ROL melakukan framing dalam pemberitaan konflik PPP?
Ketika Pemilu, Republika memiliki suatu kebijakan tidak tertulis yang
disampaikan langsung oleh Pemred bahwa kita tidak memihak kepada Jokowi
maupun Prabowo. Kita memberikan peluang untuk membiarkan keduanya bicara
dengan porsi yang sama. Ketika ada dua berita mengenai Prabowo, berarti kita harus
mencari pula berita tentang jokowi.Terlepas dari kesempatan itu digunakan oleh
masing-masing pihak atau tidak, Pemred juga menyebutkan bahwa kita tidak terlibat
dalam konflik keduanya.Kita menyajikan berita secara berimbang, adil, tidak
mengadu domba keduanya, dan membuat berita yang jauh dari potensi
kerusuhan.Kita melihat bahwa konflik antar dua kontestan presiden ini sangat krusial
bahkan sampai masyarakat terbelah dua, suami dan istri saling tidak bicara. Makanya
kita tidak menempatkan diri untuk mendukung salah satu pihak, kita memberikan
kesempatan berita yang sama untuk keduanya, terlepas dari si Suryadharma
memihak ke Prabowo, kita anggap itu sebagai suatu manuver politik saja. Jadi
meskipun sama-sama berbasis Islam, bukan artinya harus membela. Republika tidak
memandang Islam tersebut hanya dari sekedar simbol-simbol seperti tulisan harus
arab dan sebagainya, lebih ke nilai-nilai; apakah Partai islam tersebut sudah
menerapkan demokrasinya dn keislamannya, tetapi kembali lagi kita membela
sesuatu bukan karena kesamaan simbol Islamnya, tetapi ke tujuan akhirnya.
10. Bagaimana cara ROL mengkonstruksi pemberitaan konflik internal PPP?
Kembali ke pernyataan sebelumnya bahwa kepentingan kita jalan.Republika
memiliki visi rahmatan lil alamin. Artinya konstruk kita, semua pemberitaan harus
mengarah ke sana. Mengani masalah pemberitaan harus ke sini dan ke sana, itu
lebih ke teknisnya. Masalah ini, seperti yang juga disebutkan di awal bahwa dalam
isu ini kita tidak memiliki tendensi berpihak ke satu sisi.Dalam konflik ini kita
mengkonstruknya dengan bahwa ada suatu negara, Indonesia yang harus kita bela
sama-sama dan kalian kebetulan berada satu waktu dan sejarah yang
memungkinkan suatu negara dapa terbelah dua.Yang kita bela adalah persatuan
Indonesianya.
6
11. Bagaimana ROL memandang konflik internal PPP?
Kita sih mudah saja, lebih kepada tujuan akhir yang ingin dicapai SDA dan PPP
seperti apa. Yang paling mudahnya, bagaimana tata cara dan aturan main yang
dibuat SDA sendiri seperti apa. Kalau memang aturan main itu memungkinkan
adanya suatu manuver politik, tidak ada masalah, sudah ditulisa dalam AD/ART PPP,
sesuai dengan UU parpol dan Pemilu ya kit (Republika) bisa apa? Masalah ada jika
ada penyelewengan.Ada aturannya namun tidak sesuai ya tu jadi masalah, namun
jika sudah berjalan sesuai aturannya ya kita tidak bisa berbuat apa-apa. Misal aturan
partai harus lewat Rakernas, Munas, Kongres, atau harus dalam bentuk pa, ke siapa,
dalam dukungan berapa banyak orang, bolehkah tiba-tiba mengalihkan dukungan
kepada orang lain. Saat hal tersebut ternyata tidak bisa dan menyeleweng, maka
harusnya hal itu tidak boleh dilakukan.
12. Apakah ada sisi yang lebih ditonjolkan oleh ROL dalam melakukan pemberitaan
konflik PPP?
Tidak terlalu, tetapi begini, ketika pada saat itu manuver politik elit sangat
nampak jelas, maka pada saat itu kita menyorot bentuk-bentuk manuver
elit.Arahnya mau ke mana, tujuan akhirnya mau bagaimana terhadap partai dan
negara, itulah yang kita tonjolkan. Ketika Suryadharma Ali bergerak ke Prabowo,
motifnya apa, sudahkan sesuai dengan tata cara kerja (etika) di dalam partainya,
atau hanya sekedar mekanisme pribadi, atau memang cara lazimnya ya demikian.
Lebih ke keingintahuan Republika terhadap maksud pergerakan SDA tersebut.
13. Faktor apa saja yang mempengaruhi ROL dalam melakukan pemberitaan konflik
internal PPP?
Kembali ke jawaban-jawaban sebelumnya bahwa isu politik di tahun Pemilu
mau tidak mau harus kita cover.
14. Apa solusi ROL dalam kasus internal PPP?
Ya mengacu kepada aturan main PPP sendiri. Bagaimana seharusnya aturan
tersebut, dikondisikan dengan cara yang bagaimana. Ada orang yang memanfaatkan
aturan.Namun suka tidak suka, orang berpartai harus mengikuti aturan Partai dan
7
aturan di Negaranya.Kalau tidak suka pada aturannya, jangan mempermasalahkan
orangnya, tetapi aturannya.
15. Apakah Dampak yang ditimbulkan pemberitaan ROL mengenai kasus internal PPP
terhadap cara pandang masyarakat ?
Kalau ke konstituen ya mungkin tidak bisa tutup mata bahwa seluruh elemen
masyarakat menjadi terbagi dua. Pada akhirnya secara politik ia mendukung siapa
dan secara pribadi justru mendukung siapa itu adalah pilihan masing-masing. Tetapi
dampak terhadap konstituen PPP sendiri akan berdampak jelas apakah arahnya
sudah sesuai dengan keinginan konstituen, menjadi kesepakatan bersama di antara
seluruh elemen pendukung partai. Namun jika tidak sesuai justru akan menjadikan
konflik baru. Seperti sekarang, konfliknya tidak selesai-selesai (mengenai dukungan
terhadap Prabowo, bahkan dalam masalah koalis antara KIH dan KMP).Ini dampak
dari pimpinan (SDA) yang mengambil keputusan tidak sesuai aturan.Untu
masyarakat yang paling terasa adalah ikut menentukan siapa yang paling cocok
menjadi presiden berikutnya, akhirnya dengan satu pihak bisa menggerakkan
dukungan dari satu golongan tertentu.Pada akhirnya yang merasakan dampaknya
bukan hanya orang yang mendukung saja, teteapi yang tidak mendukug ikut
merasakan dampaknya.
Dampaknya terhadap masyarakat awam, mungkin tidak terasa secara langsung,
tetapi ikut mempengaruhi kebijakan suatu hal.Yang namanya politik adalah
kekuasaan, mengatur kebijakan, agar meminimalisir konflik dari seluruh kalangan
saat pemerintahan telah berjalan nanti. Dampak langsung mungkin akan
mempegaruhi emosi mereka, namun dampak tidak langsungnya saya tidak dapat
menjawabnya karena harus ada data valid mengenai pernyataan tersebut.
Internal PPP Bereaksi Sabtu, 19 April 2014, 11:29 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto (kiri), Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kanan) melakukan salam
usai konfrensi pers di kantor DPP PPP, Jakarta, Jumat (18/4). PPP menyatakan berkoalisi dengan partai Gerindra dan siap mendukung pencapresan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana PPP untuk berkoalisi dengan Gerindra memunculkan reaksi di
internal.Hal ini dapat mengancam konsistensi partai tersebut dalam menentukan langkah politiknya.
Koalisi dengan Gerindra dinilai sebagai bentuk pengabaian hasil Mukernas PPP yang diselenggarakan
Februari lalu. Musyawarah tersebut menghasilkan keputusan enam nama yang laik jadi capres. Mereka adalah Jusuf
Kalla, Joko Widodo (Jokowi), Din Syamsuddin, Khofifah Indar Parawansa, Ihsan Noor, dan Jimly Asshiddiqie.
Tidak ada nama Prabowo dalam daftar tersebut. Namun demikian, Ketum PPP, Suryadharma Ali,
menyatakan hasil mukernas itu sifatnya bisa berubah dengan perkembangan politik."Keputusan mukernas itu sudah
tidak relevan lagi," ujarnya, di Jakarta, Sabtu (19/4).
SDA memberi istilah jalinan politik ini sebagai koalisi Gabah."Sekarang kita masih berdua. Koalisi Gabah,
Garuda-Kabah," katanya. Dukungan tersebut disebut Suryadharma sebagai dukungan yang ikhlas tanpa syarat
apapun.koalisi dibangun dengan dasar keikhlasan, tanpa adanya iming - iming memperoleh timbal balik kursi
menteri, dan lainnya.
Waketum PPP, Emron Pangkapi, menilai dukungan ini tidak resmi."Ini ilegal," jelasnya.PPP dianggapnya
bukan perusahaaan pribadi, tapi ini alat perjuangan umat.Deklarasi dukungan ke Prabowo hanya sikap pribadi
SDA.Yang jelas, DPP belum menentukan koalisi dengan partai manapun.Itu keputusan SDA dan kawan-kawan saja.
Keputusan dukungan partai harus melalui mekanismme Mukernas yang akan dilakukan usai pengumuman hasil
Pileg oleh KPU nanti. "Mudah-mudahan ini bukan sebagai dagelan politik," ucap Emron.
Dia menyampaikan hal itu di sela rapat dengan sejumlah elit PPP, seperti Sekjen PPP Romahurmuziy yang
memimpin rapat, Waketum Suharso Manoarfa, Waketum Emron Pangkapi, Waketum Lukman Hakim Syaifuddin,
Ketua Dewan Majelis Pakar DPP PPP Zarkasih Noor, dan lainnya. Rapat membahas persiapan Rapimnas serta
evaluasi hasil Pileg.
Romahurmuziy dalam rapat tersebut menilai Ketum tidak bisa mengatakan sebagai mandataris
Muktamar."Justru rapat (hingga Sabtu dinihari) inilah mandataris muktamar yang resmi," tegasnya.Mereka yang
hadir dalam rapat adalah elit PPP yang tidak datang pada deklarasi dukungan PPP ke capres Partai Gerindra
Prabowo Subianto.Mereka mengklaim sebagai mandataris Muktamar PPP yang resmi.
Mereka ini menyatakan tidak diundang dan diberitahu mengenai acara deklarasi dukungan ke Prabowo pada
Jumat sore (18/4) kemarin. Bahkan Romi baru tahu dari media massa bahwa ada acara deklarasi dukungan
Suryadharma ke Prabowo. Romi terkejut dengan acara deklarasi dukungan itu.Sampai dengan penyelenggaraan
acara yang dihadiri pengurus Gerindra, tidak satupun pengurus diundang dan atau diberi tahu."Saya mengalami
keterkejutan.Tidak satupun 50 pengurus harian DPP ini diberi tahu," tuturnya sambil menunjuk ke sekitar 25 orang
pengurus yang hadir.
Dia menyatakan PPP belum menentukan koalisi dalam Pilpres.Mukernas II PPP di Bandung mengamanatkan
agar penentuan koalisi dibahas dalam rapimnas yang digelar sebelum pelaksanaan Pilpres.Hasil mukernas ini harus
dijadikan acuan dalam bertindak, karena menjadi keputusan bersama.
Romi memutuskan untuk memberikan peringatan pertama kepada SDA.Peringatan pertama kepada
Suryadharma dilayangkan dengan maksud agar dirinya tidak menyimpang AD/ART PPP. Peringatan kepada
Suryadharma akan dibahas lebih lanjut. Sanksi itu bertingkat-tingkat.Ada peringatan pertama, pemberhentian
sementara, dan pemberhentian tetap.
Langkah politik Suryadharma merapat ke Gerindra dengan capres Prabowo dinilai over acting. "ini menjadi
bukti pelanggaran etika atau fatsun politik, mempertontonkan perilaku politik yang over acting dan menjatuhkan
moral kader partai di semua tingkatan," imbuh Romi.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/04/19/n49ggc-internal-ppp-bereaksi
Kubu Romi Pecat Ketum PPP Suryadharma Ali
Sunday, 20 April 2014, 02:45 WIB
Republika/ Tahta Aidilla
REPUBLIKA.CO.ID Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum PPP Suryadharma Ali (kanan).
, JAKARTA -- Rapat pimpinan Nasional (Rapimnas) I PPP versi Romahurmuziy atau Romi memutuskan
untuk memberhentikan sementara Ketua Umum PPP, Suryadharma Ali.Demikian salah satu keputusan Rapimnas I
PPP yang berakhir Minggu dini hari di DPP PPP, Jalan Diponegoro, Jakarta.
"Rapimnas I PPP dengan tetap berpegang teguh pada AD/ART, mengoreksi sanksi yang diputuskan rapat pengurus
harian PPP pada tanggal 18 April 2014 dari yang semula "peringatan pertama" menjadi pemberhentian sementata
kepada Suryadharma Ali dari jabatannya selaku Ketua Umum PPP," kata Sekretaris Rapimnas I PPP,
Romahurmuziy atau Romi.
Rapimnas I PPP juga menetapkan Wakil Ketua Umum PPP, Emron Pangkapi sebagai Ketua Umum PPP
sementara atau Pelaksana Tugas (Plt)."Menetapkan Emron Pangkapi selaku Wakil Ketua Umum PPP untuk mengisi
lowongan jabatan Ketum PPP sesuai dengan pasal 12 ayat 1 Anggaran Rumah Tangga PP sampai pelaksanaan
Muktamar dipercepat," kata Romi.
Selain itu, Rapimnas I PPP memberikan mandat kepada Emron untuk menyelenggarakan Mukernas III pada
Rabu 23 April 2014."Rapimnas I PPP mengamanatkan kepada Mukernas III untuk menetapkan jadwal, waktu,
tempat pelaksanaan Muktamar dipercepat," kata Romi.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/04/20/n4amvd-ketum-ppp-suryadharma-ali-
diberhentikan-sementara
Mengapa PPP Dilanda Konflik Internal Antar Elite?
Senin, 05 Mei 2014, 20:18 WIB
Papan kampanye PPP/ilustrasi (Republika/Agung Supriyanto)
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilanda konflik dan kisruh internal
antar pimpinan dan elite partai politik (parpol).Pasalnya, Ketua Umum (Ketum) PPP, Suryadharma Ali, dianggap
oleh sebagian besar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PPP dan jajaran elite Dewan Pimpinan Pusat (DPP)
PPP telah bertindak melanggar batas Anggaran Dasar (AD)/ Anggaran Rumah Tangga (ART) PPP.
Ketua DPP PPP, Aunur Rofiq, menyatakan kisruh dan konflik internal PPP murni disebabkan tindakan dan
sikap politik Ketum PPP, Suryadharma Ali, yang dianggap oleh jajaran pimpinan elite PPP lainnya telah melanggar
AD/ ART PPP.
"Pelanggaran Ketum PPP, Suryadharma Ali, terlihat jelas dari tindakannya menghadiri kampanye Partai
Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) bersama Wakil Ketua Dewan Penasihat PPP, KH. Muhammad Nur Iskandar
SQ, dan Fungsionaris PPP, Dzan Faridz, dalam kampanye terbuka Partai Gerindra di Stadion Gelora bung Karno
(GBK), Senayan," tutur Rofiq saat diwawancarai Republika, Senin petang (5/5) di Jakarta.
Rekan-rekan elite pimpinan PPP itu, ujar Rofiq, hanya ingin mengkoreksi sikap, tindakan dan langkah Ketum
PPP yang telah keluar dari garis batas AD/ ART PPP.Tidak ada maksud atau tujuan lainnya untuk melengserkan
Ketum PPP.Jadi, awal mula konflik dan kisruh internal itu diawai masalah pelanggaran Ketum PPP terhadap
konstitusi partai.
Eskalasi konflik ini, papar Rofiq, terus membesar dan semakin meningkat akibat respon yang diberikan
Ketum PPP tidak menyelesaikan masalah utama, bahkan memperuncing dan memperbesar masalah. Konflik itu
terus meluas hingga melibatkan petinggi partai di Majelis Pertimbangan dan Majelis Pakar PPP.
Respon Suryadharma Ali dengan memecat beberapa elite utama PPP yang terlibat konflik, lanjut Rofiq,
akhirnya berbuntut panjang. Elite-elite PPP yang dipecat tidak terima dengan perlakuan itu dan justru menganggap
sikap dan tindakan politik Ketum PPP semakin jauh dan keluar dari AD/ ART partai.
"Klimaks konflik PPP terjadi ketika Suryadharma Ali berupaya melibatkan Ketua Majelis Syariah PPP, KH.
Maimun Zubair, untuk turun tangan menyelesaikan konflik dengan cara "Ishlah" atau Perdamaian," jelas Rofiq.
Cara ini, terang Rofiq, ditempuh Suryadharma Ali setelah elite-elite PPP menyetujui diselenggarakannya
Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP. Mukernas di Bogor itu bertujuan untuk mempercepat Rapat Pimpinan
Nasional (Rapimnas) PPP pada 9 s/d 10 Mei 2014, meninjau ulang koalisi PPP dengan Partai Gerindra serta
menganulir semua keputusan pemecatan jajaran elite pimpinan PPP oleh Ketum PPP, Suryadharma Ali.
Jadi, pungkas Rofiq, Suryadharma Ali segera menghubungi Ketua Majelis Syariah PPP, KH. Maimun
Zubair, untuk mendamaikan konflik dan menganulir semua keputusan yang dibuat oleh jajaran elite pimpinan PPP.
Konflik ini pun mulai reda sejak seruan "Ishlah" diumuman Ketua Mejalis Syari'ah PPP, KH. Maimun Zubair.
KH.Maimun Zubair juga meminta semua elit pimpinan pusat DPP PPP untuk meninjau ulang koalisi dengan Partai
Gerindra.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/14/05/05/n53rme-mengapa-ppp-dilanda-konflik-
internal-antar-elite
Top Related