Download - ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

Transcript
Page 1: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN

SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM

HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Yogyakarta

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

NIM: 122114048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

i

ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN

SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM

HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Yogyakarta

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh:

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

NIM: 122114048

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Dunia ini adalah dunia yang aneh

Dunia yang hijau tapi lucu

Dunia yang kotor tapi indah

Mungkin karena itulah saya telah jatuh cinta dengan kehidupan

dan saya akan mengisinya, membuat mimpi-mimpi yang indah

dan membius diri saya dalam segala-galanya

Semua dengan kesadaran

Setelah itu hati rasanya menjadi lega.

Dunia itu seluas langkah kaki

Jelajahilah dan jangan pernah takut melangkah

Hanya dengan itu kita bisa mengerti kehidupan

dan menyatu dengannya.

-Soe Hok Gie-

Ku persembahkan untuk:

Ayahku I Ketut Suartawan dan Ibuku Ni Nengah Sartini

Adikku Cinsya dan Icha

Keluarga besar di Pulau Dewata

Keluarga besar Mapasadha Yogyakarta

Serta sahabat-sahabat terbaikku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI-PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL

AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Yogyakarta

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 26 Juli 2016 adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi

ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil

dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol

yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang

saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian

atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan

orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,

dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil

tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan

tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya

sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya

terima.

Yogyakarta, 26 Juli 2016

Yang membuat penyataan,

(Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

Nomor Mahasiswa : 122114048

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS

AUDIT

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan

mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya

selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 31 Agustus 2016

Yang menyatakan

(Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Sang Hyang Widhi Wasa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi,

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan

untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA selaku Kepala Program Studi

Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Drs. YFM. Gien Agustinawan, M.M., Akt selaku Pembimbing I yang telah

sabar membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak dan Ibu Akuntan Publik di Yogyakarta, yang telah bersedia menjadi

responden dan meluangkan waktu guna mengisi kuesioner yang telah

dibagikan penulis.

6. Bapak dan Ibu yang peduli pada pendidikan anaknya, dan banyak mendorong

dan mendoakan penulis sehingga skripsi ini dapat selesai.

7. Adikku Cinsya dan Icha yang selalu mendoakan dan memberikanku semangat.

8. Keluarga Besar di Pulau Bali yang selalu memberikan dukungan.

9. Bapak dan Ibu Dosen, yang telah memberi bekal ilmu yang tak ternilai

harganya kepada penulis selama belajar di Universitas Sanata Dharma.

10. Keluarga Besar Mapasadha, yang telah membuat saya merasa memiliki

keluarga baru di Yogyakarta dan telah memberi saya banyak hal yang tak

ternilai harganya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

viii

11. Sahabat-sahabat yang mendorong dan memberikan semangat penulis agar

segera menyelesaikan penulisan skripsi ini.

12. Teman-teman kelas MPAT atas kerjasama dan masukannya kepada penulis

dalam menyelesiakan skripsi ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 26 Juli 2016

(Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... I

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ................................v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................. vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ..................................................................... vii

HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ............................................................................ xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ....................................................................... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. xiii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

ABSTRACT ...........................................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................1

A. Latar Belakang Permasalahan .........................................................1

B. Rumusan Masalah ............................................................................5

C. Batasan Masalah ..............................................................................5

D. Tujuan Penelitian .............................................................................5

E. Manfaat Penelitian ...........................................................................5

F. Sistematika Penulisan .......................................................................7

BAB II LANDASAN TEORI ...........................................................................8

A. Tinjauan Umum Audit .....................................................................8

B. Fee Audit .......................................................................................18

C. Tenure Audit ..................................................................................19

D. Skeptisme Profesinoal Auditor ......................................................20

E. Kualitas Audit ................................................................................21

F. Tinjauan Penelitian Terdahulu .......................................................26

G. Kerangka Pemikiran ......................................................................31

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................35

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

x

A. Jenis Penelitian ..............................................................................35

B. Subjek Dan Objek Penelitian .........................................................35

C. Tempat Dan Waktu Penelitian ...............................................35

D. Metode Penelitian ..........................................................................36

E. Populasi Dan Sampel .....................................................................36

F. Data ................................................................................................36

G. Teknik Pengumpulan Data ............................................................37

H. Definisi Operasional Variabel .......................................................37

I. Teknik Analisis Data .......................................................................72

BAB IV GAMBARAN UMUM KANTOR AKUNTAN

PUBLIK (KAP) DI YOGYAKARTA................................................77

A. KAP Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pramudji and Partners.........77

B. KAP Drs. Bismar, Muntalib & Yunus ...........................................78

C. KAP Drs. Soeroso Donosapoetro, Mm ..........................................78

D. KAP Drs. Hadiono .........................................................................79

E. KAP Indarto Waluyo .....................................................................79

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN........................................80

A. Paparan Data ..................................................................................80

B. Deskripsi Responden .....................................................................81

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian .......................................................84

1. Hasil Uji Validitas ......................................................................84

2. Hasil Uji Reabilitas ....................................................................87

D. Hasil Uji Hubungan Antar Variabel

(Korelasi Spearman) ......................................................................88

E. Pembahasan Hasil Penelitian .........................................................90

BAB VI PENUTUP ..........................................................................................95

A. Kesimpulan ....................................................................................95

B. Keterbatasan Penelitian..................................................................95

C. Saran ..............................................................................................96

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................97

LAMPIRAN .........................................................................................................101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 5.1 Diskripsi Penyebaran Kuesioner ...............................................80

Tabel 5.2 Sampel dan Tingkat Pengembalian ...........................................81

Tabel 5.3 Data Responden Berdasarkan Jabatan Responden ....................81

Tabel 5.4 Data Responden Berdasarkan Lama Pengalaman

Kerja di Bidang Audit ...............................................................82

Tabel 5.5 Data Responden Berdasarkan Keahlian Khusus .......................82

Tabel 5.6 Data Responden Berdasarkan Lama

Menekuni Keahlian Khusus ......................................................83

Tabel 5.7 Data Responden Berdasarkan Tingkat

Pendidikan Formal.....................................................................83

Tabel 5.8 Data Responden Berdasarkan Sertifikat/

Gelar Profesi ..............................................................................84

Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas Variabel Fee Audit .....................................85

Tabel 5.10 Hasil Uji Validitas Variabel Tenure Audit ................................86

Tabel 5.11 Hasil Uji Validitas Variabel Skeptisme

Profesional Auditor ...................................................................86

Tabel 5.12 Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit ..............................87

Tabel 5.13 Hasil Uji Reabilitas....................................................................88

Tabel 5.14 Hasil Uji Korelasi Spearman .....................................................89

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I. Hirarki Kantor Akuntan Publik .................................................17

Gambar II. Kerangka Pemikiran ..................................................................34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Kuesioner .....................................................................................101

Lampiran 2 Surat Keterangan Penelitian .........................................................108

Lampiran 3 Hasil Tabulasi Data Isian Instrumen ............................................113

Lampiran 4a Hasil Uji Validitas Variabel Fee Audit ........................................118

Lampiran 4b Hasil Uji Validitas Variabel Tenure Audit ..................................119

Lampiran 4c Hasil Uji Validitas Variabel Skeptisme Audit .............................120

Lampiran 4d Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit ................................121

Lampiran 5a Hasil Uji Reabilitas Fee Audit .....................................................124

Lampiran 5b Hasil Uji Reabilitas Tenure Audit ................................................125

Lampiran 5c Hasil Uji Reabilitas Skeptisme Audit ..........................................126

Lampiran 5d Hasil Uji Reabilitas Kualitas Audit ..............................................127

Lampiran 6 Hasil Uji Korelasi Spearman .......................................................128

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

xiv

ABSTRAK

ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN

KUALITAS AUDIT

Studi Kasus di Kantor Akuntan Publik Yogyakarta

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

NIM : 122114048

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2016

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) hubungan fee audit dengan

kualitas audit, (2) hubungan tenure audit dengan kualitas audit, dan (3) hubungan

skeptisme professional auditor dengan kualitas audit. Tempat penelitian ini di

Kantor Akuntan Publik yang berada di wilayah Yogyakarta.

Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh dengan menyebarkan

kuesioner di Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta. Model analisis data yang

digunakan adalah uji korelasi spearman.

Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan

yang signifikan antara fee audit dan kualitas audit dengan nilai koefisien korelasi

0,495>0,306 (rtabel) dan sig. (2-tailed) sebesar 0,005<0,025, adanya hubungan

yang signifikan antara tenure audit dan kualitas audit dengan nilai koefisien

korelasi sebesar 0,461>0,306 dan sig. (2-tailed) sebesar 0,010<0,025, dan adanya

hubungan yang signifikan antara skeptisme profesional auditor dan kualitas audit

dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,697>0,306 dan sig. (2-tailed) sebesar

0,000<0,025.

Kata kunci: Fee Audit, Tenure Audit, Skeptisme Profesional Auditor dan Kualitas

Audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

xv

ABSTRACT

ANALISYS OF AUDIT FEE, AUDIT TENURE AND AUDITOR

PROFESSIONAL SKEPTICISM IN RELATIONSHIP

WITH AUDIT QUALITY

A Case Study at Public Accountant Firm in Yogyakarta

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

Student Number: 122114048

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2016

The aim of this research was: (1) to determine relationship between

auditor fee with audit quality, (2) to determine relationship between audit tenure

with audit quality, (3) to determine relationship between auditor professional

skepticism with audit quality. The location of this research was at Public

Accountant Firm in Yogyakarta.

The reseach was case study. The data was collected using questionnaire. The

data was analysed using Spearman correlation test.

Based on the result, it shows that there is significant relationship between

audit fee and audit quality with correlation coefficient 0,495 and sig. (2-tailed)

0,005. There is significant correlation between audit tenure and audit quality with

value of correlation coefficient 0,461 and sig. (2-tailed) 0,010. There is significant

correlation between auditor professional skepticism and audit quality with value

of correlation coefficient 0,697 and sig. (2-tailed) 0,000.

Keyword: Audit Fee, Audit Tenure, auditor professional skepticism and audit

quality.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Profesi akuntan menjadi salah satu profesi yang berhubungan erat

dengan etika dan praktik bisnis. Profesi akuntan seharusnya dapat menjadi

suatu profesi yang terhormat yang berdiri tegak di atas landasan karakter

profesionalnya. Seorang akuntan yang profesional harus berani menolak suatu

yang bertentangan dengan profesionalisme akuntan dan melakukan hal yang

sejalan dengan moralitasnya sebagai seorang akuntan.

Banyaknya kasus-kasus skandal akuntansi yang terjadi sering dikaitkan

dengan kegagalan auditor dalam pengauditan laporan keuangan klien. Hal ini

akan mempengaruhi kredibilitas laporan keuangan. Situasi ini juga dapat

mempengaruhi persepsi masyarakat terhadap kualitas laporan keuangan dan

hasil auditnya. Kualitas laporan keuangan sangat penting bagi pengguna

laporan keuangan karena akan digunakan sebagai dasar dalam pengambilan

sebuah keputusan bisnis. Para pengguna laporan keuangan mengharapkan

bahwa laporan keuangan yang telah diaudit sudah bebas dari salah saji

material sehingga dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan.

Seorang akuntan publik harus berpedoman pada standar audit yang

ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI).

Standar tersebut terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

2

standar pelaporan. Standar ini harus dilakukan oleh setiap auditor karena jika

standar tesebut dijalankan maka kualitas dari hasil audit akan dapat terlihat.

Standar umum mengharuskan seorang auditor untuk memiliki keahlian dan

pelatihan teknis yang cukup dalam menjalankan prosedur audit. Standar

pekerjaan lapangan dan standar pelaporan mengatur auditor dalam hal

pengumpulan data dan kegiatan lainnya yang dilaksanakan selama melakukan

audit serta mewajibkan auditor untuk menyusun suatu laporan atas laporan

yang diauditnya secara keseluruhan.

Selain harus menjalankan ketiga standar tersebut seorang auditor pun

harus menaati kode etik profesi yang mengatur prilaku akuntan publik dalam

menjalankan tugasnya sebagai seorang auditor. Kode etik ini mengatur tentang

tanggung jawab profesi, kompetensi dan kehati-hatian profesional,

kerahasiaan, perilaku profesional serta standar teknis bagi seorang auditor

dalam menjalankan profesinya.

Salah satu yang diatur dalam standar umum adalah besaran fee audit

yang akan diterima oleh auditor tersebut dalam melakukan tugasnya. Fee audit

merupakan salah satu tanggung jawab auditor kepada kliennya. Besaran fee

inilah yang kadang membuat seorang auditor berada di dalam posisi dilematis,

di satu sisi auditor harus bersikap independen dalam memberi opini mengenai

kewajaran laporan keuangan yang berkaitan dengan kepentingan banyak

pihak, namun disisi lain auditor juga harus bisa memenuhi tuntutan yang

diinginkan oleh klien yang membayar fee atas jasanya agar kliennya puas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

3

dengan pekerjaannya dan tetap menggunakan jasanya diwaktu yang akan

datang. Posisi unik seperti itulah yang menempatkan auditor pada situasi yang

dilematis sehingga dapat mempengaruhi kualitas auditnya.

Pada tahun 2015 muncul lagi skandal akuntansi yaitu pada perusahaan

Toshiba yang menggegerkan dunia profesi akuntansi. Perusahaan yang telah

berusia 140 tahun itu tiba-tiba kehabisan akal untuk mempertahankan kinerja

keuangannya. Penggelembungan laba sebesar 151,8 miliar yen atau 1,22

miliar dolar AS ini yang awalnya ingin menciptakan investor’s

confidence ternyata telah mencoreng nama besar Toshiba selama ini. Profesi

akuntan dan auditor lagi–lagi dipertanyakan. Ternyata tidak cukup setelah

kasus Enron tahun 2001 yang juga telah membohongi publik dengan menutupi

kerugian sebesar 2 miliar dolar Amerika Serikat dengan menyatakan laba

sebesar 600 juta dolar Amerika Serikat. Mungkin masih terngiang di telinga

para akuntan dan auditor tentang kasus Enron yang dianggap sebagai the

biggest audit failure in the century, yang malangnya melibatkan Arthur

Anderson salah satu the big five accounting firms saat itu. Akademisi dan

profesi berdebat tentang apakah auditor harus diganti setelah beberapa lama

memberikan jasa audit kepada satu klien karena kasus Enron diduga terjadi

karena lama hubungannya dengan klien. Setahun setelah itu dunia akuntansi

dan audit dipaksa patuh kepada Sarbanes-Oxley Act/Sarbox/SOX yang

memperketat lagi peraturan laporan keuangan bagi perusahaan publik maupun

non-publik (Mukhlisin, 2015).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

4

Namun setelah muncul peraturan itu, mengapa masih ada lagi fraud di

mana–mana? Termasuk di perusahaan Toshiba yang terkenal dipandu oleh

prinsip-prinsip Komitmen Dasar Grup Toshiba "Berkomitmen untuk orang-

orang, Komitmen untuk Masa Depan", Toshiba mempromosikan operasi

global dengan mengamankan "Pertumbuhan Melalui Kreativitas dan Inovasi",

dan memberikan kontribusi terhadap pencapaian dunia di mana orang-orang

hidup dalam masyarakat aman, tenang dan nyaman. Ternyata pada tahun 2015

masyarakat tidak aman, tenang, dan nyaman hanya karena Toshiba telah gagal

menjalankan prinsip kebenaran dan tanggung jawab (Mukhlisin, 2015).

Masa perikatan auditor (tenure audit) yang panjang dapat menyebabkan

auditor dapat mengembangkan hubungan yang lebih nyaman serta kesetiaan

yang kuat atau hubungan emosional dengan klien mereka, yang dapat

mencapai tahap dimana independensi auditor terancam. Lamanya masa

perikatan juga bisa membuat seorang auditor lebih mementingkan kepentingan

kliennya dibandingkan dengan dengan kepentingan profesinya. Kartika juga

berpendapat bahwa masa perikatan auditor berpengaruh terhadap kualitas

audit. Apabila masa perikatan auditor bertambah lama maka kualitas audit

menjadi buruk.

Atas dasar latar belakang di atas, maka penulis akan memfokuskan

penelitian pada “Analisis Fee Audit, Tenure Audit dan Skeptisme Profesional

Auditor dalam Hubungan dengan Kualitas Audit”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

5

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan

yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

1. Apakah fee audit berhubungan dengan kualitas audit?

2. Apakah tenure audit berhubungan dengan kualitas audit?

3. Apakah skeptisme profesional auditor berhubungan dengan kualitas audit?

C. Batasan Masalah

Penelitian ini terbatas pada persepsi auditor terhadap fee audit, tenure

audit, skeptisme profesional auditor dalam hubungan dengan kualitas audit.

Objek penelitian juga terbatas pada auditor yang bekerja di Kantor Akuntan

Publik (KAP) di Yogyakarta yang menjadi responden dalam penelitian

sehingga dimungkinkan adanya perbedaan hasil, pembahasan ataupun

kesimpulan untuk variabel dan objek penelitian yang berbeda.

D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui:

1. Hubungan antara fee audit dengan kualitas audit.

2. Hubungan antara tenure audit dengan kualitas audit.

3. Hubungan antara skeptisme profesional auditor dengan kualitas audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

6

E. Manfaat Penelitian

Tujuan lain dari dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan

manfaat terhadap:

1. Bagi Auditor Independen

Membantu auditor independen atau auditor eksternal dalam membuat

laporan audit atas laporan keuangan klien dengan pemahaman skeptisme

profesional. Auditor eksternal dapat memiliki kualitas jasa audit yang

lebih baik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan para pemakai jasa

audit dan meningkatkan nilai profesi akuntan di dunia bisnis. Hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi masukan pemikiran yang

dapat dipertimbangkan oleh auditor dalam melakukan penelitian.

2. Bagi Penulis

Menambah wawasan dan pengetahuan yang sangat berharga dalam

menganalisis persoalan-persoalan penerapan teori yang telah diperoleh di

bangku kuliah dengan praktik di dunia nyata.

3. Bagi Akademisi

Membantu orang-orang yang ingin mengetahui dan memperdalam

tentang audit dan dapat digunakan sebagai pengetahuan serta bahan

pertimbangan untuk peneliti berikutnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

7

4. Bagi Masyarakat

Adanya referensi bagi masyarakat atau pihak yang membutuhkan

agar penelitian ini dapat digunakan sebagai dokumentasi ilmiah yang

berguna untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Bagi Penulis Lain

Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan guna pengembangan

penelitian lebih lanjut dengan model analisis yang berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika pembahasan dalam skripsi ini terdiri atas enam bab, masing-

masing urutan yang secara garis besar dapat diterangkan sebagai berikut.

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian,

dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan Teori

Pada bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan

untuk membantu memecahkan masalah penelitian, yanng meliputi

teori dasar yang digunakan, pengertian audit, tujuan audit, tipe

audit, tipe auditor, pengertian akuntan publik, pengertian Kantor

Akuntan Publik (KAP), pengertian fee audit, pengertian tenure

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

8

audit, pengertian skeptisme profesional, pengertian kualitas audit,

tinjauan peneliti terdahulu, dan kerangka pemikiran.

Bab III Metode Penelitian

Pada bab ini menjelaskan mengenai jenis penelitian, subjek dan

objek penelitian, tempat dan waktu penelitian, metode penelitian

yang digunakan, populasi dan sampel, jenis dan sumber data,

metode pengumpulan data, definisi operasional variabel dan teknik

analisis data.

Bab IV Gambaran Umum Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta

Pada bab ini menguraikan gambaran umum KAP di Yogyakarta

yang menjadi responden penelitian, seperti alamat, nomor

telepon/fax, emai/website, nomor register akuntan publik dan

daftar akuntan publik yang terdaftar.

Bab V Analisis Data dan Pembahasan

Pada bab ini menguraikan hasil-hasil pengolahan data penelitian

sekaligus pembahasannya.

Bab V Penutup

Pada bab ini menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik

berdasarkan hasil pengolahan data, keterbatasan dalam penelitian,

dan saran yang berkaitan dengan penelitian sejenis dimasa

mendatang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Umum Audit

1. Pengertian Audit

ASOBAC (A Statement of Basic Auditing Concept) dalam Halim

(2008: 1) mendefinisikan auditing sebagai:

Suatu proses sistematik untuk menghimpun dan mengevaluasi bukti-

bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi tentang berbagai tindakan dan

kejadian ekonomi untuk menentukan tingkat kesesuaian antara asersi-

asersi tersebut dengan kriteria yang telah ditentukan dan menyampaikan

hasilnya kepada para pemakai yang berkepentingan.

Menurut Soekrisno (2012:4), “Auditing adalah suatu pemeriksaan

yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen,

terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta

catatan-catatan pembuktian dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan

untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan

tersebut”.

Jadi Auditing adalah suatu proses pemeriksaan yang dilakukan secara

sistematis oleh pihak independen terhadap laporan keuangan yang telah

disusun oleh manajemen untuk membuktikan bahwa laporan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

10

keuangan yang telah disajikan secara wajar (bebas dari salah saji yang

material).

2. Tujuan Audit

Berdasarkan Standar Profesi Akuntan Publik (SPAP) (2011, 110: 1),

tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen pada

umumnya adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran, dalam

semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,

dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di

Indonesia. Laporan auditor merupakan sarana bagi auditor untuk

menyatakan pendapatnya, atau apabila keadaan mengharuskan, untuk

menyatakan tidak memberikan pendapat. Baik dalam hal auditor

menyatakan pendapat maupun menyatakan tidak memberikan pendapat, ia

harus menyatakan apakah auditnya telah dilaksanakan berdasarkan standar

auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar

auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia mengharuskan

auditor menyatakan apakah, menurut pendapatnya, laporan keuangan

disajikan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan jika

ada, menunjukkan adanya ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi

dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

11

3. Tipe Audit

Menurut Mulyadi (2002: 30-32), auditing umumnya digolongkan

menjadi tiga golongan: audit laporan keuangan, audit kepatuhan, dan audit

operasional.

a. Audit Laporan Keuangan

Audit laporan keuangan (financial statement audit) adalah audit

yang dilakukan oleh auditor independen terhadap laporan keuangan

yang disajikan oleh kliennya untuk menyatakan pendapat mengenai

kewajaran laporan keuangan tersebut. Hasil auditing terhadap laporan

keuangan tersebut disajikan dalam bentuk tertulis berupa laporan audit

dan dibagikan kepada para pemakai informasi keuangan seperti

pemengang saham, kreditor dan Kantor Pelayanan Pajak.

b. Audit Kepatuhan

Audit kepatuhan (compliance audit) adalah audit yang tujuannya

untuk menentukan apakah yang diaudit sesuai dengan kondisi atau

peraturan tertentu. Hasil audit kepatuhan umumnya dilaporkan kepada

pihak yang berwenang membuat kriteria. Audit kepatuhan banyak

dijumpai dalam pemerintahan.

c. Audit Operasional

Audit operasional (operational audit) merupakan review secara

sistematik kegiatan organisasi, atau bagiandaripadanya, dalam

hubungannya dengan tujuan tertentu. Tujuan audit operasional adalah

untuk mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

12

peningkatan, membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan

lebih lanjut. Hasil audit operasional diserahkan kepada pihak yang

meminta dilaksanakannya audit tersebut.

4. Tipe Auditor

Menurut Halim (2008: 11-12), pada umumnya auditor

diklasifikasikan dalam tiga kelompok yaitu Auditor Internal, Auditor

Pemerintah, dan Auditor Independen.

a. Auditor Internal

Auditor internal merupakan karyawan suatu perusahaan tempat

mereka melakukan audit. Tujuan audit internal adalah untuk membantu

manajemen dalam melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

Auditor internal terutama berhubungan dengan audit operasional dan

audit kepatuhan.

b. Auditor Pemerintah

Auditor pemerintah adalah auditor yang bekerja di instansi

pemerintah yang tugas utamanya adalah melakukan audit atas

pertanggungjawaban keuangan dari berbagai unit organisasi dalam

pemerintahan. Auditing ini dilaksanakan oleh auditor pemerintah yang

bekerja di BPKP, BPK dan audior pemerintah yang bekerja di

Direktorat Jenderal Pajak.

c. Auditor Independen (Akuntan Publik)

Auditor independen (independen auditor) adalah para praktisi

individual atau anggota kantor akuntan publik yang memberikan jasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

13

auditing profesional kepada klien. Klien dapat berupa perusahaan

bisnis yang beerorientasi jasa, organisasi nirlaba, badan-badan

pemerintah, maupun individu perseorangan.

5. Pengertian Akuntan Publik

Akuntan publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin dari

Menteri Keuangan untuk memberikan jasa akuntan publik di Indonesia.

Ketentuan mengenai akuntan publik ini diatur dalam Undang-Undang

Dasar Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik

dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 tentang Jasa

Akuntan Publik.

Izin menjadi akuntan publik dikeluarkan oleh Menteri Keuangan dan

berlaku selama 5 tahun dan dapat diperpanjang. Untuk mengajukan

permohonan menjadi akuntan publik, akuntan mengajukan permohonan

tertulis kepada Sekretaris Jenderal u.p Kepala pusat dengan memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki nomor register Negara untuk Akuntan.

b. Memiliki Sertifikat Tanda Lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik

(USAP) yang sah yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik

Indonesia (IAPI) atau perguruan tinggi yang terakreditasi IAPI untuk

menyelenggarakan pendidikan profesi akuntan publik.

c. Apabila tanggal kelulusan USAP telah melewati masa 2 tahun, maka

wajib menyerahkan bukti telah mengikuti Pendidikan Profesional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

14

Berkelanjutan (PPL) paling sedikit 60 Satuan Kredit PPL (SKP) dalam

2 tahun terakhir.

d. Berpengalaman praktik di bidang audit umum atas laporan keuangan

paling sedikit 1000 jam dalam 5 tahun terakhir dan paling sedikit 500

(lima ratus) jam diantaranya memimpin dan/atau mensupervisi

perikatan audit umum, yang disahkan oleh Pemimpin/Pemimpin Rekan

KAP.

e. Berdomisili di wilayah Republik Indonesia yang dibuktikan dengan

Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau bukti lainnya sesuai dengan

peraturan undang-undang yang berlaku.

f. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

g. Tidak pernah dikenakan sanksi pencabutan izin akuntan publik.

h. Tidak pernah dipidana yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap

karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan

pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih.

i. Menjadi anggota Institut Akuntan Publik Indonesia.

j. Tidak berada dalam pengampuan.

k. Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan Izin

Akuntan Publik, membuat surat pernyataan tidak merangkap jabatan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 46, dan membuat surat pernyataan

bermeterai cukup yang menyatakan bahwa data persyaratan yang

disampaikan adalah benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

15

6. Pengertian Kantor Akuntan Publik

Untuk melaksanakan tugasnya, seorang akuntan publik bekerja pada

kantor akuntan publik. Kantor Akuntan Publik (KAP) adalah bada usaha

yang telah mendapatkan izin dari Menteri Keuangan sebagai wadah bagi

akuntan publik dalam memberikan jasanya.

Badan usaha KAP dapat berbentuk:

a. Perseorangan – hanya dapat didirikan dan dijalankan oleh seorang

akuntan publik yang juga sekaligus bertindak sebagai pimpinan.

b. Persekutuan perdata atau persekutuan firma – hanya dapat didirikan

oleh paling sedikit 2 orang akuntan publik dan/atau 75% dari seluruh

sekutu adalah akuntan publik. Masing-masing sekutu disebut Rekan

(Partner) dan salah seorang sekutu bertindak sebagai Pemimpin Rekan.

c. Untuk mendirikan KAP, seseorang harus mendaftar pada Departemen

Keuangan RI sebagaimana diatur pada pasal 5 Undang-undang No. 5

tahun 2011 tentang Perizinan Akuntan Publik. Izin usaha KAP

dikeluarkan oleh Menteri Keuangan. KAP berbentuk badan usaha

perseorangan yang mengajukan permohonan untuk mendapatkan izin

usaha KAP harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

1) Memiliki izin akuntan publik.

2) Menjadi anggota IAPI.

3) Mempunyai paling sedikit 3 orang auditor tetap dengan tingkat

pendidikan formal bidang akuntansi yang paling rendah berijazah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

16

setara Diploma III dan paling sedikit 1 orang diantaranya memiliki

register negara untuk akuntan.

4) Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Memiliki rancangan

Sistem Pengendalian Mutu (SPM) KAP yang memenuhi SPAP dan

paling kurang mencakup aspek kebijakan atas seluruh unsur

pengendalian mutu.

5) Domisili Pemimpin KAP sama dengan domisili KAP.

6) Memiliki bukti kepemilikan atau sewa kantor, dan denah kantor

yang menunjukkan kantor terisolasi dari kegiatan lain.

7) Membuat Surat Permohonan, melengkapi formulir Permohonan

Izin Usaha Kantor Akuntan Publik, dan membuat surat pernyataan

bermeterai cukup yang menyatakan bahwa data persyaratan yang

disampaikan adalah benar.

Untuk KAP berbentuk badan usaha persekutuan, selain persyaratan-

persyaratan di atas, juga harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Memiliki NPWP KAP.

b. Memiliki perjanjian kerja sama yang disahkan oleh notaris.

c. Memiliki surat izin akuntan publik bagi Pemimpin Rekan dan Rekan

yang akuntan publik.

d. Memiliki tanda keanggotaan IAPI yang masih berlaku bagi Pemimpin

Rekan dan Rekan yang akuntan publik.

e. Memiliki surat persetujuan dari seluruh Rekan KAP mengenai

penunjukan salah satu Rekan menjadi Pemimpin Rekan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

17

f. Memiliki bukti domisili Pemimpin Rekan dan Rekan KAP.

KAP berbentuk badan usaha persekutuan dapat membuka Cabang

KAP di seluruh wilayah Indonesia dengan izin dari Menteri Keuangan.

KAP berbentuk badan usaha perseorangan menggunakan nama akuntan

publik yang bersangkutan. Untuk KAP berbentuk badan usaha

persekutuan, menggunakan nama seorang atau lebih Rekan akuntan publik

dan ada penambahan kata “& Rekan” di belakangnya apabila jumlah

akuntan publik pada KAP tersebut lebih banyak dari jumlah akuntan

publik yang namanya tercantum sebagai nama KAP. Nama KAP dilarang

menggunakan singkatan atau penggalan nama. KAP dapat melakukan

kerjasama dengan KAP atau organisasi audit asing. KAP dapat

mencantumkan nama KAP atau organisasi audit asing tersebut pada

dokumennya setelah mendapat persetujuan Menteri Keuangan. Penulisan

huruf nama KAP atau organisasi audit tidak boleh melebihi besarnya huruf

nama KAP.

Gambar I. Hirarki Kantor Akuntan Publik

Sumber: Halim (2008: 17)

Partner

Akuntan Senior

Manajer

Akuntan Yunior

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

18

Hirarki staf organisasi KAP pada umumnya seperti yang digambarkan

sebagai berikut:

a. Partner, merupakan top legal client relationship, yang bertugas mereview

(menelaah) pekerjaan audit, menandatangani laporan audit, menyetujui

masalah fee dan penagihannya, dan penanggungjawab atas segala hal yang

berkaitan dengan pekerjaan audit.

b. Manajer, merupakan staf yang banyak berhubungan dengan klien,

mengawasi langsung pelaksanaan tugas-tugas audit, me-review lebih rinci

terhadap pekerjaan audit, dan melakukan penagihan atas fee audit.

c. Akuntan senior, merupakan staf yang bertanggung jawab langsung

terhadap perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan audit, dan me-review

pekerjaan para akuntan yunior di bawahnya.

d. Akuntan yunior, merupakan staf pelaksana langsung dan bertanggung

jawab atas pekerjaan lapangan.

B. Fee Audit

Menurut Soekrisno (2012: 46) dan Halim (2008: 36), besarnya fee yang

diterima oleh akuntan publik setelah melaksanakan jasa auditnya tergantung

antara lain: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat

keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya

KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya. Anggota KAP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

19

tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang

dapat merusak citra profesi.

Menurut Soekrisno (2012: 47) dan Halim (2008: 37), komisi adalah

imbalan dalam bentuk uang atau barang atau bentuk lainnya yang diberikan

kepada atau diterima dari klien/pihak lain untuk memperoleh perikatan dari

klien/pihak lain. Anggota KAP tidak diperkenankan untuk

memberikan/menerima komisi apabila pemberian/penerimaan komisi tersebut

dapat mengurangi independensi.

Menurut SPAP Seksi 240.1 (2011), dalam hal melakukan negosiasi

mengenai jasa profesional yang diberikan. Praktisi dapat mengusulkan jumlah

imbalan jasa profesional yang dipandang sesuai. Fakta terjadinya jumlah

imbalan jasa profesional yang diusulkan oleh Praktisi yang satu lebih rendah

dari praktisi yang lain bukan merupakan pelanggaran terhadap kode etik

profesi. Namun demikian, ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar

etika profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan jasa profesional yang

diusulkan. Sebagai contoh, ancaman kepentingan pribadi terhadap kompetensi

serta sikap kecermatan dan kehati-hatian profesional dapat terjadi ketika

besaran imbalan jasa profesional yang diusulkan sedemikian rendahnya,

sehingga dapat mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya perikatan dengan

baik berdasarkan standar teknis dan standar profesi yang berlaku.

Jadi fee audit adalah biaya yang dikeluarkan oleh klien atau imbalan jasa

yang diterima oleh audior independen setelah melakukan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

20

C. Tenure Audit

Tenure adalah lamanya waktu auditor tersebut telah melakukan

pemeriksaan terhadap suatu unit-unit usaha/perusahaan atau instansi

(Wijiastuti,2012). Di Indonesia masa pemberian jasa audit diatur dalam

Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nmor:17/PMK.01/2008

tentang jasa akuntan publik Pasal 3 Ayat 1 membatasi pemberian jasa audit

umum atas laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP

paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang

Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut.

Menurut Kartika, masa perikatan audit (tenure audit) adalah jangka

waktu seorang auditor secara berturut turut dalam melaksanakan tugasnya

mengaudit laporan keuangan kliennya.

Jadi dapat disimpukan bahwa jangka waktu seorang auditor dalam

mengaudit laporan keuangan klien disebut tenure audit dan di Indonesia

ketentuannya telah dimuat dalam Peraturan Menteri Keuangan.

D. Skeptisme Profesional Auditor

1. Pengertian Skeptisme Profesional Auditor

Skeptisme dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berasal dari kata

skeptis yang berarti kurang percaya atau ragu-ragu. Menurut Tuanakota

(2013:321) skeptisme profesional adalah kewajiban auditor untuk

menggunakan dan mempertahankan skeptisme profesional, sepanjang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

21

periode penugasan. Terutama kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya

kecurangan.

Menurut Tuanakota (2013:321) ada beberapa petunjuk ringkas

mengenai kewaspadaan profesional dalam menghadapi kemungkinan

kecurangan yaitu:

a. Sadari, manajemen selalu bisa membuat kecurangan

1) Manajemen berada dalam posisi meniadakan (override)

pengendalian intern yang baik.

2) Anggota tim audit harus mengesampingkan keyakinan/kepercayaan

mereka bahwa manajemen dan those charged with governance

(TCWG) jujur dan punya integritas, sekalipun pengalaman dalam

audit yang lalu menunjukan mereka jujur dan punya integritas.

b. Sikap berfikir yang senantiasa mempertanyakan

Buat penilaian kritis (critical assesment) tentang sah atau

validnya bukti audit yang diperoleh.

c. Waspada

1) Apakah bukti audit bertentangan dengan atau mempertanyakan

keandalan?

2) Dokumen dan tanggapan terhadap pertanyaan auditor?

3) Semua informasi lain yang diperoleh dari manajemen?

d. Terapkan kehati-hatian

Jangan:

1) Abaikan/sepelekan situasi aneh/luar biasa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

22

2) Menggeneralisasi kesimpulan mengenai mengamatan audit.

3) Gunakan asumsi keliru dalam menentukan sifat, waktu pelakanaan

dan luasnya prosedur audit dan dalam mengevaluasi hasil atau

temuannya.

4) Terima bukti audit yang kurang persuasif, dengan harapan atau

kepercayaan manajemen jujur dan punya integritas.

5) Terima representasi dari manajemen sebagai substitusi/pengganti

dari bukti audi yang cukup dan tepat yang seharusnya diperoleh.

E. Kualitas Audit

Menurut Soekrisno (2008: 43), Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)

menyatakan bahwa audit yang dilakukan auditor dikatakan berkualitas, jika

memenuhi standar auditing dan standar pengendalian mutu. Akuntan publik

atau auditor independen dalam menjalankan tugasnya harus memegang

prinsip-prinsip profesi. Ada 8 (delapan) prinsip etika profesi Ikatan Akuntan

Indonesia yang harus dipatuhi yaitu:

1. Tanggung Jawab Profesi

Setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan

profesional dalam semua kegiatan yang dilakukannya.

2. Kepentingan Publik

Setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam

kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan

menunjukkan komitmen atas profesionalisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

23

3. Integritas

Setiap anggota harus memenuhi tanggung jawab profesionalnya

dengan intregitas setinggi mungkin.

4. Objektivitas

Setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari

benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalnya.

5. Kompetensi dan Kehati-Hatian Profesional.

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan

kehati-hatian, kompetensi dan ketekunan serta mempunyai kewajiban

untuk mempertahankan pengetahuan dan keterampilan profesional pada

tingkat yang diperlukan untuk memastikan bahwa klien atau pemberi kerja

memperoleh manfaat dari jasa profesional yang kompeten berdasarkan

perkembangan praktik, legislasi dan teknik yang paling mutakhir.

6. Kerahasiaan

Setiap anggota harus menghormati kerahasiaan informasi yang

diperoleh selama melakukan jasa profesional dan tidak boleh memakai

atau mengungkapkan informasi tersebut tanpa persetujuan, kecuali bila ada

hak atau kewajiban profesional atau hukum untuk mrngungkapkannya.

7. Perilaku Profesional

Setiap anggota harus berperilaku yang konsisten dengan reputasi

profesi yang baik dan menjauhi tindakan yang dapat mendiskreditkan

profesi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

24

8. Standar Teknis

Setiap anggota harus melaksanakan jasa profesionalnya dengan

standar teknis dan standar profesional yang relevan. Selain itu akuntan

publik juga harus berpedoman pada Standar Auditing dalam Standar

Profesi Akuntan Publik (SPAP) yang ditetapkan oleh IAPI. Menurut SPAP

Seksi 150.1 (2011). Standar auditing terdiri dari standar umum, standar

pekerjaan lapangan dan standar pelaporan.

a. Standar Umum

1) Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai auditor.

2) Dalam semua hal yang berhubungan dengan perikatan,

independensi dalam sikap mental harus dipertahankan oleh auditor.

3) Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporannya, auditor

wajib menggunakan kemahiran profesionalnya dengan cermat dan

seksama.

b. Standar Pekerjaan Lapangan

1) Pekerjaan harus direncanakan sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengan semestinya.

2) Pemahaman memadai atas pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan.

3) Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi,

pengamatan, permintaan keterangan, dan konfirmasi sebagai dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

25

memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang

diaudit.

c. Standar Pelaporan

1) Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia.

2) Laporan auditor harus menunjukkan atau menyatakan, jika ada,

ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan

laporan keuangan periode berjalan dibandingkan dengan penerapan

prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya.

3) Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang

memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan auditor.

4) Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat

mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau suatu asersi

bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat

secara keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus

dinyatakan. Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan

keuangan, maka laporan auditor harus memuat petunjuk yang jelas

mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan, jika ada, dan

tingkat tanggung jawab yang dipikul oleh auditor.

Menurut Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN)

unsur-unsur kualitas laporan adalah sebagai berikut:

a) Tepat waktu

b) Lengkap

c) Akurat

d) Objektif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

26

e) Meyakinkan

f) Jelas

g) Ringkas

Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas audit adalah

kemampuan dari seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya

dalam mengaudit dan melaporkan laporan keuangan dengan sebaik

mungkin dan bertanggung jawab pada kepercayaan masyarakat.

Kualitas ini sangat penting dalam hasil audit karena hasil dari audit

akan mempengaruhi keputusan para pengguna laporan keuangan.

F. Tinjauan Penelitian Terdahulu

1. Hamid (2013), dengan judul penelitian “Pengaruh Tenure KAP dan

Ukuran KAP Terhadap Kualitas Audit” yang melakukan penelitian

studi kasus pada perusahaan manufaktur di BEI. Dari penelitian

tersebut menunjukkan bahwa dengan masa perikatan 3 (tiga) tahun

tidak lebih berkualitas daripada KAP dengan masa perikatan kurang

dari 3 tahun. KAP Big Four atau Internasional lebih berkualitas

daripada KAP non Big Four atau non Internasional.

2. Indah (2014), dengan judul penelitian ”Pengaruh Integritas dan

Skeptisme Profesional Auditor Terhadap Kualitas Audit” yang

melakukan penelitian di Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota

Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK. Dari penelitian tersebut

menunjukkan bahwa masih ada beberapa auditor pada Kantor Akuntan

Publik yang berada di kota Bandung yang terdaftar di BAPEPAM-LK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

27

yang tidak selalu bersikap jujur dan berani, agar auditor harus selalu

berani dan jujur, sebaiknya dilakukan pengawasan agar setiap auditor

yang melaksanakan audit bisa menjaga kejujuran, keberanian dan tetap

patuh pada aturan yang ada, sehingga menghasilkan kualitas audit

yang baik. Ada beberapa auditor pada Kantor Akuntan Publik yang

berada di kota Bandung yang terdaftar di Badan Pengawas Pasar

Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) yang belum

memiliki sikap skeptisme, auditor harus lebih kritis, teliti, dan lebih

peka terhadap kecurangan yang dilakukan manajemen agar dapat

menemukan bukti-bukti yang akurat dan menghasilkan kualitas audit

yang baik. Selain itu seorang auditor diharuskan sering mengikuti

pelatihan dan melakukan evaluasi agar dapat menumbuhkan sikap

skeptisme profesionalnya dalam mendeteksi kecurangan dan

pelanggaran dalam laporan keuangan klien. Kualitas Audit pada

Kantor Akuntan Publik yang berada di kota Bandung yang terdaftar di

BAPEPAM-LK berada dalam kategori baik karena masih adanya

beberapa auditor yang belum memiliki integritas dan skeptisme

profesional auditor yang tinggi sehingga berpengaruh terhadap kualitas

audit yang dihasilkan. Maka auditor perlu meningkatkan sikap

kritis,teliti, jujur, tidak memihak, selalu objektif dan berani dalam

bertindak agar disetiap pelaksanaan audit tidak terjadi kecurangan dan

kesalahan yang menyebabkan kualitas audit dipertanyakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

28

3. Wijiastuti (2012), dengan judul penelitian “Analisis Persepsi Auditor

atas Pengalaman Auditor dan Tenure Terhadap Kualitas Audit” yang

melakukan penelitian di KAP Yogyakarta. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa pengalaman auditor, tenure audit berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit, serta pengelaman auditor dan tenure

audit secara bersama-sama juga berpengaruh signifikan terhadap

kualitas audit.

4. Nugraheni dan Suzan (2014), dengan judul penelitian “Pengaruh

Kompetensi, Independensi dan Audit Fee Terhadap Kualitas Audit”

yang melakukan penelitian studi kasus di Kantor Akuntan Publik di

Kota Bandung. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi

dan independensi berpengaruh positif dan signifikan pada kualitas

audit akuntan publik di Kota Bandung, sedangkan Audit fee

berpengaruh positif tetapi tidak signifikan pada kualitas audit akuntan

publik di Kota Bandung.

5. Purba (2013), dengan judul penelitian “Pengaruh Fee Audit dan

Pengalaman Auditor Eksternal terhadap Kualitas Audit” yang

melakukan penelitian di KAP Wilayah Bandung. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa fee audit berpengaruh terhadap Kualitas audit

pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung, dimana fee audit

yang diterima tinggi maka akan membuat kualitas audit yang

dihasilkan menjadi baik. KAP yang menerima fee yang tinggi akan

cenderung melakukan audit dengan seksama dan benar sehingga akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

29

menghasilkan kualitas audit yang baik. Sementara dengan pengalaman

auditor eksternal yang banyak dalam melakukan audit maka akan

menghasilkan kualitas audit yang baik pula pada Kantor Akuntan

Publik di Wilayah Bandung. Fee Audit dan Pengalaman Auditor

Eksternal secara bersama-sama berpengaruh terhadap kualitas audit

pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung. Fee Audit yang

sesuai serta Pengalaman Auditor Eksternal yang banyak akan membuat

kualitas audit yang dihasilkan baik dan memuaskan. Namaun

kurangnya kesadaran atas resiko audit dan masih kurangnya

pengalaman bidang audit pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah

Bandung akan membuat kualitas audit yang dihasilkan kurang baik.

6. Anugerah dan Akbar (2011), dengan judul penelitian “Pengaruh

Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan Skeptisme Profesional Terhadap

Kualitas Audit” yang melakukan penelitian di Inspektorat Se-Provinsi

Riau. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi dan

skeptisme professional auditor Inspektorat berpengaruh terhadap

kualitas auditnya, sementara kompleksitas tugas para auditor

Inspektorat tidak ada pengaruhnya terhadap kualitas audit mereka.

7. Adnyani, Atmaja dan Herawati (2014), dengan judul penelitian

“Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi, dan

Pengalaman Auditor Terhadap Tanggungjawab Auditor Dalam

Mendeteksi Kecurangan dan Kekeliruan Laporan Keuangan” yang

melakukan penelitiann studi kasus pada Kantor Akuntan Publik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

30

Wilayah Bali. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa skeptisme

professional, independensi dan pengalaman auditor berpengaruh

signifikan terhadap tanggungjawab auditor dalam mendeteksi

kecurangan dan kekeliruan laporan keuangan.

8. Anwar (2014), dengan judul penelitian “Pengaruh Fee Audit dan

Tekanan Anggaran Waktu Audit terhadap Kualitas Audit” yang

melakukan penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Kota

Bandung yang terdaftar di IAPI. Dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa fee audit memberikan pengaruh yang positif dan signifikan

terhadap kualitas audit sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-

faktor lain seperti kompleksitas tugas yang dihadapi dan motivasi

auditor. Terdapat hubungan kuat antara fee audit dengan kualitas audit.

Hal ini berarti apabila fee audit yang diterima oleh auditor meningkat,

maka kualitas auditnya pun akan meningkat. Fee audit pada Kantor

Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang terdaftar di IAPI berada

dalam kategori yang cukup tinggi. Tekanan anggaran waktu audit

memberikan pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap kualitas

audit sementara sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti

pengalaman auditor dan kompetensi auditor. Terdapat hubungan yang

sedang antara tekanan anggaran waktu audit dengan kualitas audit. Hal

ini berarti apabila tekanan anggaran waktu audit meningkat maka

kualitas auditnya akan menurun. Tekanan anggaran waktu audit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

31

dikategorikan tinggi pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung

yang terdaftar di IAPI.

9. Rusyanti (2010), dengan judul penelitian “Pengaruh Sikap Skeptisme

Auditor, Profesionalisme Auditor, dan Tekanan Anggaran Waktu

terhadap Kualitas Audit” yang melakukan penelitian di KAP Wilayah

Jakarta Utara menyatakan bahwa skeptisme profesional seorang

auditor, profesionalisme auditor dan tekanan anggaran waktu

berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditnya.

10. Saputri (2013), dengan judul penelitian “Pengaruh Skeptisme

Profesional, Pengalaman dan Fee Audit terhadap Kualitas Audit” yang

melakukan penelitian di KAP Yogyakarta. Dari hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada pengaruh antara variabel skeptisme

profesional, pengalaman, fee audit terhadap kualitas audit, baik secara

parsial maupun simultan.

11. Taringan (2013), dengan judul penelitian “Pengaruh Kompetensi,

Etika dan Fee Audit Terhadap Kualitas Audit” yang melakukan

penelitian di KAP Wilayah Jakarta. Dari hasil penelitian menunjukkan

bahwa tidak ada pengaruh antara kompetensi dan kualitas audit, etika

profesi berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit dan fee

audit juga berpengaruh positif signifikan terhadap kualitas audit.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dapat disimpulkan bahwa

fee audit tidak selalu berpengaruh terhadap kualitas audit, namun

tenure audit dan skeptisme profesional auditor cenderung berpengaruh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

32

terhadap kualitas audit sehingga semakin lama tenure audit KAP maka

kualitas auditnya semakin buruk dan sikap skeptisme audior pun bisa

berkurang.

G. Kerangka Pemikiran

1. Hubungan Fee Audit dengan Kualitas Audit

Menurut Soekrisno (2012: 46) menyatakan bahwa besarnya fee

yang diterima oleh akuntan publik berpengaruh terhadap kualitas audit

yang dinyatakan dalam kalimat berikut.

“Anggota Kantor Akuntan Publik tidak diperkenankan

mendapatkan klien dengan cara menawarkan fee yang dapat

merusak citra profesi”.

Menurut Kartika (2013) yang melakukan penelitian Survey di

Kantor Akuntan Publik wilayah Bandung menyatakan bahwa fee audit

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Menurut Hartadi

(2009) dalam penelitiannya dengan judul penelitian Pengaruh Fee

Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi Auditor Terhadap Kualitas Audit di

Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa bahwa Fee audit

berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit.

2. Hubungan Tenure Audit dengan Kualitas Audit

Khususnya di Indonesia, masalah audit tenure atau lamanya

hubungan dengan klien telah diatur oleh Menteri Keuangan yang

dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

33

Nomor:17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik. Peraturan

Menteri Keuangan membatasi pemberian jasa audit umum atas laporan

keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh Kantor Akuntan

Publik (KAP) paling lama untuk 6 (enam) tahun buku berturut-turut

dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun

buku berturut-turut. Pembatasan ini dimaksudkan agar hubungan klien

dengan auditor tidak terlalu dekat sehingga dapat mencegah terjadinya

kasus kecurangan akuntansi.

Namun ada beberapa perbedaan penjelasan dalam hasil penelitian

terdahulu yang dinyatakan sebagai berikut. Menurut Kartika (2013)

yang melakukan penelitian Survey di Kantor Akuntan Publik (KAP)

wilayah Bandung menyatakan bahwa tenure audit berpengaruh

signifikan terhadap kualitas audit.

3. Hubungan Skeptisme Profesional Auditor dengan Kualitas Audit

Menurut Tuanakota (2013:321) skeptisme profesional adalah

kewajiban auditor untuk menggunakan dan mempertahankan

skeptisme profesional, sepanjang periode penugasan. Terutama

kewaspadaan atas kemungkinan terjadinya kecurangan.

Tuanakota (2011:94) menyatakan sikap skeptisme profesional

auditor akan mempengaruhi perilaku sikap skeptismenya dan pada

akhirnya akan meningkatkan kualitas audit.

Indah (2014) dengan judul ”Pengaruh Integritas dan Skeptisme

Profesional Auditor Terhadap Kualitas Audit” di Kantor Akuntan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

34

Publik di Wilayah Kota Bandung yang terdaftar di Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) menunjukkan

bahwa skeptisme professional auditor berpengaruh terhadap kualitas

audit. Ketika seorang auditor kehilangan skeptisme profesionalnya

maka hasil dari auditnya dapat dipertanyakan.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka pemikiran dalam

penelitian ini sebagai berikut.

Gambar II. Kerangka Pemikiran

Sumber: Halim (1995), Soekrisno (2012), Wijiastuti (2012),

Noviyanti (2008), Rusyanti (2010), IAPI (2011), Tuanakotta (2013)

Fee Audit

(X1)

Tenure Audit (X2)

Skeptisme Auditor

(X3)

Kualitas Audit

(Y)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

35

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu menggunakan

data yang diperoleh langsung dari auditor yang menjadi responden. Hasil dari

penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan untuk mewakili seluruh auditor

yang ada di Indonesia karena penelitian ini menggunakan sampel auditor di

Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta.

B. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di Kantor

Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah mengenai fee audit, tenure (masa

perikatan) audit, skeptisme profesional auditor dan kualitas audit.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Akuntan Publik yang berada di

Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

36

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April-Mei 2016.

D. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dimana

model analisisnya menggunakan analisis statistik.

E. Populasi dan sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor yang bekerja di

Kantor Akuntan Publik yang berada di Yogyakarta. Sampel dalam penelitian

ini adalah auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode convinience sampling (pengambilan sampel secara nyaman) yaitu

dengan cara memilih auditor–auditor secara bebas sekehendak peneliti

berdasarkan data yang diperoleh.

F. Data

Jenis data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari

jawaban atas instrumen yang penelitian. Data primer dalam penelitian ini

diperoleh melalui kuesioner yang akan disebarkan kepada responden yang

akan menjadi sampel penelitian. Data sekunder juga meliputi dokumen-

dokumen Kantor Akuntan Publik seperti alamat dan nomor telepon.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

37

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan

angket (kuesioner) yaitu dengan menyebarkan kuesioner yang akan diisi oleh

auditor di Kantor Akuntan Publik di Yogyakarta. Kuesioner terdiri dari dua

bagian. Bagian pertama terdiri dari sejumlah pertanyaan yang bersifat umum

atau yang berhubungan dengan identitas responden. Bagian kedua berisi

sejumlah pertanyaan yang berhubungan dengan fee audit, tenure audit,

skeptisme profesional auditor dan kualitas audit. Pengukuran variabel-variabel

menggunakan instrumen berbentuk pertanyaan dan pernyataan.

H. Definisi Operasional Variabel

Operasional Variabel adalah bagaimana menemukan dan mengukur

variabel-variabel tersebut di lapangan dengan merumuskan secara singkat dan

jelas serta tidak menimbulkan berbagai tafsiran. Pertanyaan dan pernyataan

dalam kuesioner untuk masing-masing variabel dalam penelitian ini diukur

dengan menggunakan skala likert. Jawaban yang didapat akan dibuat skor

tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu). Untuk jawabannya yaitu sangat tidak

setuju (STS) = skor 1, tidak setuju (TS) = skor 2, ragu-ragu (R) = skor 3,

setuju (S) = skor 4 dan sangat setuju (SS) = skor 5.

Variabel dalam penelitian ini diklasifikasikan menjadi dua, yaitu

variabel independen (bebas) dan variabel depeden (terikat). Definisi

operasional masing-masing variabel sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

38

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen adalah variabel bebas dan mempengaruhi

variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah fee audit

(X1), tenure audit (X2) dan skeptisme profesional auditor (X3).

a. Fee Audit (X1)

Biaya jasa audit menentukan kualitas audit yang dilakukan oleh

KAP (Rosnidah, 2010). Ada 4 (empat) faktor dominan yang

`menentukan fee audit yaitu keuangan, lingkungan, karakteristik

operasi dan kegiatan auditor eksternal (Halim, 1995).

Untuk mengetahui hubungan fee audit dengan kualitas audit

digunakan indikator berikut: (a) keuangan (struktur biaya KAP yang

bersangkutan), (b) lingkungan, (c) karakteristik operasi, (d) kegiatan

auditor eksternal, (e) risiko penugasan, (f) kompleksitas jasa yang

diberikan. (g) Tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan

jasa audit. Instrumen yang digunakan untuk mengukur terdiri dari 6

(enam) item pertanyaan. Masing-masing item tersebut diukur

menggunakan skala likert 5 poin (Halim, 1995 dan Soekrisno, 2012).

Adapun penjelasan dari masing-masing indikator dan instrumen

penelitian sebagai berikut.

1) Keuangan (struktur biaya KAP yang bersangkutan)

Pertanyaan yang berkaitan dengan indikator yaitu: Struktur

keuangan KAP tempat saya bekerja menjadi auditor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

39

mempengaruhi fee yang saya terima. Kriteria Gradasi dari

alternatif jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden struktur keuangan KAP yang

mengaudit sama sekali tidak mempengaruhi fee yang

responden diterima.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden struktur keuangan KAP yang

mengaudit tidak mempengaruhi fee yang responden terima.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden terkadang struktur keuangan KAP yang

mengaudit mempengaruhi fee yang responden terima dan

terkadang tidak mempengaruhi fee yang responden terima.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden struktur keuangan KAP yang mengaudit

mempengaruhi fee yang responden terima.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden struktur keuangan KAP yang mengaudit

sangat mempengaruhi fee yang responden terima.

2) Lingkungan

Pertanyaan yang berkaitan dengan indikator yaitu: Klien selalu

menyanggupi pembayaran fee yang saya tawarkan. Kriteria gradasi

dari alternatif jawaban sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

40

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika klien tidak pernah menyanggupi pembayaran

fee sesuai yang responden tawarkan.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika klien tidak selalu menyanggupi pembayaran fee sesuai

yang responden tawarkan.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika klien terkadang menyanggupi pembayaran fee sesuai yang

responden tawarkan namun terkadang tidak.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

klien terkadang pernah menyanggupi pembayaran fee sesuai

yang responden tawarkan.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika selalu menyanggupi pembayaran fee sesuai yang

responden tawarkan namun terkadang tidak.

3) Kegiatan auditor eksternal

Pertanyaan yang berhubungan dengan indikator yaitu: Saya

melakukan audit sesuai dengan fee yang saya terima. Kriteria

gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika responden selalu melakukan audit sesuai

dengan standar yang berlaku bukan berdasarkan fee yang

diterima.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

41

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika responden melakukan audit sesuai dengan standar yang

berlaku bukan berdasarkan fee yang diterima.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika responden terkadang melakukan audit sesuai dengan

standar yang berlaku bukan berdasarkan fee yang diterima

namun pernah juga berdasarkan fee yang diterima.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

responden melakukan audit berdasarkan fee yang diterima.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika responden selalu melakukan audit berdasarkan fee yang

diterima.

4) Risiko penugasan

Pertanyaan yang berkaitan dengan indikator yaitu: Semakin besar

risiko penugasan yang saya hadapi, maka semakin tinggi fee yang

saya peroleh. Kriteria Gradasi dari alternatif jawaban sebagai

berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden semakin besarnya risiko

penugasan yang dihadapi sama sekali tidak mempengaruhi fee

yang diperoleh responden.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden semakin besarnya risiko penugasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

42

yang dihadapi tidak mempengaruhi fee yang diperoleh

responden.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden terkadang semakin besarnya risiko

penugasan yang dihadapi mempengaruhi fee yang responden

terima dan terkadang tidak mempengaruhi fee yang responden

terima.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden semakin besarnya risiko penugasan yang

dihadapi mempengaruhi fee yang responden terima.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden semakin besarnya risiko penugasan

yang dihadapi sangat mempengaruhi fee yang responden

terima.

5) Kompleksitas jasa yang diberikan dan karakteristik operasi

Pertanyaan yang berhubungan dengan indikator yaitu: Sebagai

auditor, semakin bervariasi/kompleks jenis usaha klien saya maka

saya akan menawarkan fee yang lebih tinggi. Kriteria gradasi dari

alternatif jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden semakin bervariasi/kompleks

jenis usaha klien, auditor sama sekali tidak pernah menawarkan

fee yang lebih tinggi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

43

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden semakin bervariasi/kompleks jenis

usaha klien, auditor tidak menawarkan fee yang lebih tinggi.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden terkadang semakin bervariasi/kompleks

jenis usaha klien maka auditor menawarkan fee yang lebih

tinggi namun pernah tidak menawarkan fee yang lebih tinggi.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden terkadang semakin bervariasi/kompleks jenis

usaha klien maka auditor juga menawarkan fee yang lebih

tinggi.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden terkadang semakin bervariasi/kompleks

jenis usaha klien maka auditor selalu menawarkan fee yang

lebih tinggi.

6) Tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa audit.

Pertanyaan yang berhubungan dengan indikator yaitu: Biasanya fee

yang saya dapatkan sesuai dengan tingkat keahlian yang saya

gunakan dalam mengaudit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban

sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden fee yang didapatkan sama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

44

sekali tidak dipengaruhi oleh tingkat keahlian yang digunakan

untuk mengaudit.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden fee yang didapatkan tidak dipengaruhi

oleh tingkat keahlian yang digunakan untuk mengaudit.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden terkadang fee yang didapatkan dipengaruhi

oleh tingkat keahlian yang digunakan untuk mengaudit

terkadang tidak.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden fee yang didapatkan biasanya dipengaruhi oleh

tingkat keahlian yang digunakan untuk mengaudit.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden fee yang didapatkan selalu dipengaruhi

oleh tingkat keahlian yang digunakan untuk mengaudit.

b. Tenure Audit (X2)

Tenure adalah lamanya waktu auditor tersebut telah melakukan

pemeriksaan terhadap suatu unit-unit usaha/perusahaan atau instansi

(Wijiastuti, 2012). Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik

Indonesia Nomor:17/PMK.01/2008 tentang jasa akuntan publik Pasal 3

Ayat 1 membatasi pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan

dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP paling lama untuk 6

(enam) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

45

paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut. Tujuan dari

adanya pembatasan ini agar akuntan publik tidak memiliki hubungan

terlalu dekat dengan klien dan mencegah terjadinya kecurangan

akuntansi.

Untuk mengetahui lama hubungan auditor dengan klien

digunakan indikator berikut: (1) Lama bekerja sebagai auditor; (2)

Lama auditor berhubungan dengan klien, (3) Lamanya mengaudit

klien. Instrumen yang digunakan untuk mengukur terdiri dari 7 (tujuh)

item pertanyaan. Masing-masing item tersebut diukur menggunakan

skala likert 5 poin (Wijiastuti,2012). Adapun penjelasan dari masing-

masing indikator dan instrumen penelitian sebagai berikut.

1) Lama bekerja sebagai auditor

Instrumen penelitian yang berhubungan dengan indikator yaitu:

a) Semakin banyak jumlah klien yang saya audit, menjadikan

audit yang saya lakukan semakin lebih baik. Kriteria gradasi

dari alternatif jawaban sebagai berikut.

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden semakin banyak jumlah klien

yang diaudit tidak pernah menjadikan audit yang saya lakukan

semakin lebih baik.

Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden semakin banyak jumlah klien yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

46

diaudit tidak menjadikan audit yang saya lakukan semakin

lebih baik.

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden semakin banyak jumlah klien yang diaudit

terkadang menjadikan audit yang saya lakukan semakin lebih

baik.

Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden semakin banyak jumlah klien yang diaudit

menjadikan audit yang saya lakukan semakin lebih baik.

Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden semakin banyak jumlah klien yang

diaudit selalu menjadikan audit yang saya lakukan semakin

lebih baik.

b) Lama bekerja sebagai auditor, membuat saya semakin teliti

dalam melakukan audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban

sebagai berikut.

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden lama bekerja sebagai auditor

tidak pernah membuat saya semakin teliti dalam melakukan

audit.

Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden lama bekerja sebagai auditor pernah

membuat saya semakin teliti dalam melakukan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

47

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden lama bekerja sebagai auditor terkadang

membuat saya semakin teliti dalam melakukan audit.

Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden lama bekerja sebagai auditor membuat saya

semakin teliti dalam melakukan audit.

Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden lama bekerja sebagai auditor selalu

membuat saya semakin teliti dalam melakukan audit.

2) Lama auditor berhubungan dengan klien

Instrumen penelitian yang berhubungan dengan indikator yaitu:

a) Saya berupaya tetap bersifat independen dalam melakukan

audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien

tersebut. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai

berikut.

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika responden sama sekali tidak pernah berupaya

tetap bersifat independen dalam melakukan audit ketika telah

lama menjalin hubungan dengan klien.

Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika responden tidak berupaya tetap bersifat independen

dalam melakukan audit ketika telah lama menjalin hubungan

dengan klien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

48

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika responden terkadang berupaya tetap bersifat independen

dalam melakukan audit ketika telah lama menjalin hubungan

dengan klien.

Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

responden pernah bersifat independen dalam melakukan audit

ketika telah lama menjalin hubungan dengan klien.

Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika selalu bersifat independen dalam melakukan audit

ketika telah lama menjalin hubungan dengan klien.

b) Tidak semua kesalahan klien yang saya temukan, saya laporkan

karena lamanya hubungan dengan klien tersebut. Kriteria

gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

Skor 1: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika responden tidak pernah melaporkan semua kesalahan

klien yang ditemukan karena lamanya hubungan dengan klien.

Skor 2: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

responden tidak melaporkan semua kesalahan klien yang

ditemukan karena lamanya hubungan dengan klien.

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika responden terkadang melaporkan semua kesalahan klien

yang ditemukan karena lamanya hubungan dengan klien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

49

Skor 4: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika responden pernah melaporkan semua kesalahan klien

yang ditemukan karena lamanya hubungan dengan klien.

Skor 5: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika responden selalu melaporkan kesalahan klien

yang ditemukan karena lamanya hubungan dengan klien.

c) Auditor sebaiknya memiliki hubungan dengan klien yang sama

paling lama 3 tahun. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban

sebagai berikut.

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika responden selalu memiliki hubungan dengan

klien lebih dari 3 tahun.

Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika responden memiliki hubungan dengan klien lebih dari 3 tahun.

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

responden pernah memiliki hubungan dengan klien lebih dari 3

tahun namun pernah juga memiliki hubungan dengan klien paling

lama 3 tahun.

Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

responden pernah memiliki hubungan dengan klien paling lama 3

tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

50

Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika responden selalu memiliki hubungan dengan klien paling lama

3 tahun.

3) Lamanya mengaudit klien

Instrumen penelitian yang berhubungan dengan indikator yaitu:

a) Sebagai auditor, saya mampu mengendalikan waktu dalam

melakukan tugas audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban

sebagai berikut.

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden dia tidak pernah mampu

mengendalikan waktu dalam melakukan tugas audit.

Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden dia tidak mampu mengendalikan waktu

dalam melakukan tugas audit.

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden dia terkadang mampu mengendalikan

waktu dalam melakukan tugas audit namun pernah juga tidak

mampu.

Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden dia mampu mengendalikan waktu dalam

melakukan tugas audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

51

Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden dia selalu mampu mengendalikan waktu

dalam melakukan tugas audit.

b) Menurut pendapat saya selaku auditor, lamanya mengaudit

klien sangat tergantung dari kesiapan klien dalam memberikan

data untuk keperluan audit. Kriteria gradasi dari alternatif

jawaban sebagai berikut.

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden lamanya mengaudit klien

sama sekali tidak tergantung dari kesiapan klien dalam

memberikan data untuk keperluan audit.

Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden lamanya mengaudit klien tidak

tergantung dari kesiapan klien dalam memberikan data untuk

keperluan audit.

Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden lamanya mengaudit klien tidak tergantung

dari kesiapan klien dalam memberikan data untuk keperluan

audit namun terkadang bisa tergantung dari kesiapan klien

memberikan data.

Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden lamanya mengaudit klien tergantung dari

kesiapan klien dalam memberikan data untuk keperluan audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

52

Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden lamanya mengaudit klien sangat

tergantung dari kesiapan klien dalam memberikan data untuk

keperluan audit.

c. Skeptisme Profesional Auditor (X3)

Skeptisme profesional auditor merupakan indikator dalam hal

kualitas audit seorang auditor dalam mengevaluasi bukti audit secara

terus menerus dan auditor tersebut mampu menemukan pelanggaran-

pelanggaran yang ada pada laporan keuangan (Rusyanti, 2010).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur terdiri dari 6 (enam)

item pertanyaan. Masing-masing item tersebut diukur menggunakan

skala likert 5 poin (Rusyanti, 2010).

1) Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptisme terhadap proses

audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika responden tidak pernah mempunyai sikap

skeptis terhadap proses audit.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika responden tidak mempunyai sikap skeptis terhadap

proses audit.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika responden terkadang pernah mempunyai sikap skeptis

terhadap proses audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

53

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

responden mempunyai sikap skeptis terhadap proses audit.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika responden selalu mempunyai sikap skeptis terhadap

proses audit.

2) Sikap skeptisme berpengaruh dalam menemukan pelanggaran-

pelanggaran dalam laporan keuangan. Kriteria gradasi dari

alternatif jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden sikap skeptisme tidak pernah

berpengaruh dalam menemukan pelanggaran-pelanggaran

dalam laporan keuangan.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden sikap skeptisme tidak berpengaruh

dalam menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam laporan

keuangan

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden sikap skeptisme terkadang berpengaruh

dalam menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam laporan

keuangan.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden sikap skeptisme dalam menemukan

pelanggaran-pelanggaran dalam laporan keuangan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

54

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden sikap skeptisme selalu berpengaruh

dalam menemukan pelanggaran-pelanggaran dalam laporan

keuangan

3) Auditor dalam mengevaluasi temuan audit harus menggunakan

sikap skeptisme. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai

berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden dalam mengevaluasi temuan

audit tidak selalu harus menggunakan sikap skeptisme.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden dalam mengevaluasi temuan audit tidak

harus menggunakan sikap skeptisme.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden dalam mengevaluasi temuan audit

terkadang harus menggunakan sikap skeptisme.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden dalam mengevaluasi temuan audit harus

menggunakan sikap skeptisme.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden dalam mengevaluasi temuan audit

selalu harus menggunakan sikap skeptisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

55

4) Tuntutan profesional seorang auditor dalam mengaudit

mengakibatkan tumbuhnya sikap skeptisme. Kriteria gradasi dari

alternatif jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden tuntutan profesional seorang

auditor dalam mengaudit tidak pernah mengakibatkan

tumbuhnya sikap skeptisme.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden tuntutan profesional seorang auditor

dalam mengaudit tidak mengakibatkan tumbuhnya sikap

skeptisme.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden tuntutan profesional seorang auditor dalam

mengaudit terkadang mengakibatkan tumbuhnya sikap

skeptisme.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden tuntutan profesional seorang auditor dalam

mengaudit mengakibatkan tumbuhnya sikap skeptisme.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden tuntutan profesional seorang auditor

dalam mengaudit selalu mengakibatkan tumbuhnya sikap

skeptisme.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

56

5) Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptis terhadap temuan

audit yang berhubungan dengan wajar dan tidaknya laporan

keuangan. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak selalu

diharapkan mempunyai sikap skeptis terhadap temuan audit

yang berhubungan dengan wajar dan tidaknya laporan

keuangan.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi responden auditor tidak diharapkan mempunyai

sikap skeptis terhadap temuan audit yang berhubungan dengan

wajar dan tidaknya laporan keuangan.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi responden auditor terkadang diharapkan mempunyai

sikap skeptis terhadap temuan audit yang berhubungan dengan

wajar dan tidaknya laporan keuangan.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden auditor diharapkan mempunyai sikap skeptis

terhadap temuan audit yang berhubungan dengan wajar dan

tidaknya laporan keuangan.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden auditor selalu diharapkan mempunyai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

57

sikap skeptis terhadap temuan audit yang berhubungan dengan

wajar dan tidaknya laporan keuangan.

6) Bersikap cermat dan seksama dalam melaksanakan tugas audit

merupakan faktor sikap skeptisme. Kriteria gradasi dari alternatif

jawaban sebagai berikut.

a) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi auditor bersikap cermat dan seksama

dalam melaksanakan tugas audit sama sekali bukan merupakan

faktor sikap skeptisme.

b) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban

TS jika bagi auditor bersikap cermat dan seksama dalam

melaksanakan tugas audit bukan merupakan faktor sikap

skeptisme.

c) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R

jika bagi auditor bersikap cermat dan seksama dalam

melaksanakan tugas audit terkadang merupakan faktor sikap

skeptisme.

d) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika

bagi responden auditor bersikap cermat dan seksama dalam

melaksanakan tugas audit merupakan faktor sikap skeptisme.

e) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban

SS jika bagi responden auditor bersikap cermat dan seksama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

58

dalam melaksanakan tugas audit selalu menjadi faktor sikap

skeptisme.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen adalah variabel yang terikat atau yang

dipengaruhi variabel lain. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kualitas audit. Kualitas jasa sangat penting untuk meyakinkan bahwa

profesi bertanggungjawab kepada klien, masyarakat umum dan aturan –

aturan. Kualitas audit seorang auditor diharapkan dapat menemukan salah

saji material dalam laporan keuangan klien dan laporan keuangan bisa

diterima oleh pihak eksternal perusahaan atau para pemakai laporan

keuangan yang berkepentingan (Rusyanti,2010).

Kualitas audit adalah segala kemungkinan (probability) dimana

auditor pada saat mengaudit laporan keuangan klien dapat menemukan

pelanggaran yang terjadi dalam sistem akuntansi klien dan melaporkannya

dalam laporan keuangan auditan, dimana dalam melaksanakan tugasnya

tersebut auditor berpedoman pada standar auditing dan kode etik akuntan

publik yang relevan (Irawati, 2011).

Instrumen yang digunakan untuk mengukur terdiri dari 11 (sebelas)

item pertanyaan. Masing-masing item tersebut diukur menggunakan skala

likert 5 poin (Rusyanti, 2010).

a. Pendidikan yang berhubungan dengan profesi auditor dapat

meningkatkan kualitas audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

59

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden pendidikan yang berhubungan

dengan profesi auditor tidak pernah dapat meningkatkan kualitas

audit

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden pendidikan yang berhubungan dengan profesi

auditor tidak dapat meningkatkan kualitas audit

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden pendidikan yang berhubungan dengan profesi

auditor terkadang dapat meningkatkan kualitas audit

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden pendidikan yang berhubungan dengan profesi auditor

dapat meningkatkan kualitas audit.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden pendidikan yang berhubungan dengan profesi

auditor selalu dapat meningkatkan kualitas audit.

b. Pengalaman menjadi pelajaran yang baik bagi auditor dalam proses

audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden pengalaman tidak pernah

menjadi pelajaran yang baik bagi auditor dalam proses audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

60

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden pengalaman bukan pelajaran yang baik bagi

auditor dalam proses audit.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden pengalaman terkadang menjadi pelajaran yang baik

bagi auditor dalam proses audit.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden pengalaman menjadi pelajaran yang baik bagi auditor

dalam proses audit.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden pengalaman selalu menjadi pelajaran yang baik

bagi auditor dalam proses audit.

c. Auditor dituntut memiliki integritas dalam meningkatkan kualitas

audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah dituntut

memiliki integritas dalam meningkatkan kualitas audit.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dituntut memiliki integritas dalam

meningkatkan kualitas audit.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dituntut memiliki integritas

dalam meningkatkan kualitas audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

61

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dituntut memiliki integritas dalam meningkatkan

kualitas audit.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu dituntut memiliki integritas

dalam meningkatkan kualitas audit

d. Auditor ditutut menggunakan standar auditing dalam proses audit agar

tercipta kualitas audit. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai

berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah ditutut

menggunakan standar auditing dalam proses audit agar tercipta

kualitas audit.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak ditutut menggunakan standar

auditing dalam proses audit agar tercipta kualitas audit.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang ditutut menggunakan standar

auditing dalam proses audit agar tercipta kualitas audit.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor ditutut menggunakan standar auditing dalam

proses audit agar tercipta kualitas audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

62

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu ditutut menggunakan standar

auditing dalam proses audit agar tercipta kualitas audit.

e. Auditor dituntut independen dalam proses audit. Kriteria gradasi dari

alternatif jawaban sebagai berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah dituntut

independen dalam proses audit.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dituntut independen dalam proses

audit.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dituntut independen dalam

proses audit.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dituntut independen dalam proses audit.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor dituntut independen dalam proses

audit.

f. Auditor dituntut dapat mengetahui temuan yang bersifat material dan

tidak material. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

63

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah dituntut

dapat mengetahui temuan yang bersifat material dan tidak material.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dituntut dapat mengetahui temuan

yang bersifat material dan tidak material.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dituntut dapat mengetahui

temuan yang bersifat material dan tidak material.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dituntut dapat mengetahui temuan yang bersifat

material dan tidak material.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu dituntut dapat mengetahui

temuan yang bersifat material dan tidak material.

g. Auditor dituntut melakukan audit dengan cermat dan seksama. Kriteria

gradasi dari alternatif jawaban sebagai berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah dituntut

melakukan audit dengan cermat dan seksama.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dituntut melakukan audit dengan

cermat dan seksama.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

64

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dituntut melakukan audit dengan

cermat dan seksama.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dituntut melakukan audit dengan cermat dan

seksama.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu dituntut melakukan audit dengan

cermat dan seksama.

h. Auditor dituntut objektif dalam hal mengungkap fakta atas kecurangan

yang terjadi dalam laporan keuangan. Kriteria gradasi dari alternatif

jawaban sebagai berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak penah dituntut

objektif dalam hal mengungkap fakta atas kecurangan yang terjadi

dalam laporan keuangan.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dituntut objektif dalam hal

mengungkap fakta atas kecurangan yang terjadi dalam laporan

keuangan.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dituntut objektif dalam hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

65

mengungkap fakta atas kecurangan yang terjadi dalam laporan

keuangan.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dituntut objektif dalam hal mengungkap fakta

atas kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu dituntut objektif dalam hal

mengungkap fakta atas kecurangan yang terjadi dalam laporan

keuangan.

i. Auditor selalu mendahulukan kepentingan publik daripada

kepentingan pribadi. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai

berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak selalu

mendahulukan kepentingan publik daripada kepentingan pribadi.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak mendahulukan kepentingan

publik daripada kepentingan pribadi.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang mendahulukan kepentingan

publik daripada kepentingan pribadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

66

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor mendahulukan kepentingan publik daripada

kepentingan pribadi.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu mendahulukan kepentingan

publik daripada kepentingan pribadi.

j. Auditor dapat memberikan pernyataan apakah wajar atau tidak laporan

keuangan tersebut. Kriteria gradasi dari alternatif jawaban sebagai

berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah dapat

memberikan pernyataan apakah wajar atau tidak laporan keuangan

tersebut.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dapat memberikan pernyataan

apakah wajar atau tidak laporan keuangan tersebut.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dapat memberikan pernyataan

apakah wajar atau tidak laporan keuangan tersebut.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dapat memberikan pernyataan apakah wajar atau

tidak laporan keuangan tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

67

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu dapat memberikan pernyataan

apakah wajar atau tidak laporan keuangan tersebut.

k. Auditor dituntut mempunyai rasa skeptisme terhadap temuan audit

sehingga dapat meningkatkan kualitas audit. Kriteria gradasi dari

alternatif jawaban sebagai berikut.

1) Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS). Responden akan memilih

jawaban STS jika bagi responden auditor tidak pernah dituntut

mempunyai rasa skeptisme terhadap temuan audit sehingga dapat

meningkatkan kualitas audit.

2) Skor 2: Tidak Setuju (TS). Responden akan memilih jawaban TS

jika bagi responden auditor tidak dituntut mempunyai rasa

skeptisme terhadap temuan audit sehingga dapat meningkatkan

kualitas audit.

3) Skor 3: Ragu-ragu (R). Responden akan memilih jawaban R jika

bagi responden auditor terkadang dituntut mempunyai rasa

skeptisme terhadap temuan audit sehingga dapat meningkatkan

kualitas audit.

4) Skor 4: Setuju (S). Responden akan memilih jawaban S jika bagi

responden auditor dituntut mempunyai rasa skeptisme terhadap

temuan audit sehingga dapat meningkatkan kualitas audit.

5) Skor 5: Sangat Setuju (SS). Responden akan memilih jawaban SS

jika bagi responden auditor selalu dituntut mempunyai rasa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

68

skeptisme terhadap temuan audit sehingga dapat meningkatkan

kualitas audit.

Adapun ringkasan dari definisi operasionel variabel sebagai berikut.

1. Variabel Independen (X) terdiri dari tiga variabel yaitu:

a. Fee Audit (X1)

Instrumen yang digunakan untuk mengukur fee audit terdiri

dari 6 (enam) item pertanyaan sebagai berikut.

1) Struktur keuangan KAP yang saya audit mempengaruhi fee

yang saya terima.

2) Semakin besar risiko penugasan yang saya hadapi, maka

semakin tinggi fee yang saya peroleh.

3) Sebagai auditor, semakin bervariasi/kompleks jenis usaha

klien saya maka saya akan menawarkan fee yang lebih

tinggi.

4) Biasanya Fee yang saya dapatkan sesuai dengan tingkat

keahlian yang saya gunakan dalam mengaudit.

5) Saya melakukan audit sesuai dengan fee yang saya terima.

6) Klien selalu menyanggupi pembayaran fee yang saya

tawarkan.

Instrumen di atas terdapat dalam pertanyaan pada kuesioner

nomor 1-6.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

69

b. Tenure Audit (X2)

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tenure audit

terdiri dari 7 (tujuh) item pertanyaan sebagai berikut.

1) Sebagai auditor, saya mampu mengendalikan waktu dalam

melakukan tugas audit.

2) Menurut pendapat saya selaku auditor, lamanya mengaudit

klien sangat tergantung dari kesiapan klien dalam

memberikan data untuk keperluan audit.

3) Saya berupaya tetap bersifat independen dalam melakukan

audit walaupun telah lama menjalin hubungan dengan klien

tersebut.

4) Tidak semua kesalahan klien yang saya temukan, saya

laporkan karena lamanya hubungan dengan klien tersebut.

5) Auditor sebaiknya memilki hubungan dengan klien yang

sama paling lama 3 tahun.

6) Semakin banyak jumlah klien yang saya audit, menjadikan

audit yang saya lakukan semakin lebih baik.

7) Lama bekerja sebagai auditor, membuat saya semakin teliti

dalam melakukan audit.

Instrumen di atas terdapat dalam pertanyaan pada kuesioner

nomor 7-13.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

70

c. Skeptisme Profesional Auditor (X3)

Instrumen yang digunakan untuk mengukur skeptisme

profesional auditor terdiri dari 6 (enam) item pertanyaan sebagai

berikut.

1) Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptisme terhadap

proses audit.

2) Sikap skeptisme berpengaruh dalam menemukan

pelanggaran-pelanggaran dalam laporan keuangan.

3) Auditor dalam mengevaluasi temuan audit harus

menggunakan sikap skeptisme.

4) Tuntutan profesional seorang auditor dalam mengaudit

mengakibatkan tumbuhnya sikap skeptisme.

5) Auditor diharapkan mempunyai sikap skeptis terhadap

temuan audit yang berhubungan dengan wajar dan tidaknya

laporan keuangan.

6) Bersikap cermat dan seksama dalam melaksanakan tugas

audit merupakan faktor sikap skeptisme.

Instrumen di atas terdapat dalam pertanyaan pada kuesioner

nomor 14-19.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen penelitian ini adalah kualitas audit.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur kualitas audit terdiri dari

11 (sebelas) item pertanyaan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

71

1) Pendidikan yang berhubungan dengan profesi auditor dapat

meningkatkan kualitas audit.

2) Pengalaman menjadi pelajaran yang baik bagi auditor dalam

proses audit.

3) Auditor dituntut memiliki integritas dalam meningkatkan kualitas

audit.

4) Auditor ditutut menggunakan standar auditing dalam proses audit

agar tercipta kualitas audit.

5) Auditor dituntut independen dalam proses audit.

6) Auditor dituntut dapat mengetahui temuan yang bersifat material

dan tidak material.

7) Auditor dituntut melakukan audit dengan cermat dan seksama.

8) Auditor dituntut objektif dalam hal mengungkap fakta atas

kecurangan yang terjadi dalam laporan keuangan.

9) Auditor selalu mendahulukan kepentingan publik daripada

kepentingan pribadi.

10) Auditor dapat memberikan pernyataan apakah wajar atau tidak

laporan keuangan tersebut.

11) Auditor dituntut mempunyai rasa skeptisme terhadap temuan

audit sehingga dapat meningkatkan kualitas audit.

Instrumen di atas terdapat dalam pertanyaan pada kuesioner

nomor 20-30.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

72

I. Teknik Analisis Data

1. Uji Instrumen Penelitian

Setelah instrumen selesai disusun, selanjutnya harus diyakinkan

bahwa instrumen tersebut memang benar-benar dapat mengukur

senyatanya (actually) dan seakuratnya (accurately) terhadap konsep yang

diukur. Pengukuran konsep senyatanya berhubungan dengan validitas, dan

pengukuran seakuratnya berhubungan dengan reliabilitas (Wiyono, 2011:

111).

Pengujian validitas dan reabilitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan bantuan program SPSS Statistic 23.

a. Uji Validitas

Instrumen yang valid artinya instrumen dapat digunakan untuk

mengukur apa yang seharusnya diukur. Konsep mengenai validitas

dikenal dengan adanya validitas eksternal dan validitas internal.

Pengukuran validitas eksternal berhubungan dengan hasil penelitian,

sedangkan validitas internal meliputi: validitas isi, validitas kriteria,

dan validitas konstruk (Wiyono, 2011: 111). Validitas dapat dihitung

dengan rumus berikut.

Keterangan:

Rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

N = jumlah subjek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

73

= jumlah skor item

= jumlah skor total

= jumlah perkalian x dan y

= kuadrat dari x

= kuadrat dari y

Hasil perhitungan rxy akan diuji validitasnya dengan taraf

kesalahan 0,05 atau 5%, jika rxy lebih besar dari rtabel maka item

soal tersebut valid (Wiyono, 2011: 119).

b. Uji Realibilitas

Uji reabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi kuesioner

dalam mengukur suatu konstruk yang sama atau stabilitas koesioner

jika digunakan sari waktu ke waktu. Uji reabilitas dilakukan dengan

metode internal consistency. Reabilitas instrumen penelitian diuji

menggukanan rumus koefisien Cronbach’s Alpha. Data akan diuji

reabilitasnya dengan taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen

dinyatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product

moment. (Wiyono, 2011: 124). Adapun rumus yang digunakan adalah:

Keterangan:

= Cronbach’s Coefficient Alpha reliabilitas instrumen

K = Jumlah pecahan atau banyak butir pertanyaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

74

= Total dari varian masing-masing pecahan

= Varian dari total skor

(Wiyono, 2011: 116).

2. Uji Hubungan Antar Variabel

Setelah diuji validitas dan reabilitas, maka untuk menguji

hubungan antar variabel digunakan uji korelasi spearman .

Korelasi spearman bisa digunakan untuk pengukuran korelasi

pada statistik non-parametrik (data bisa ordinal) (Santoso, 2012:

329). Korelasi ini juga digunakan untuk mencari hubungan atau

untuk menguji signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing

variabel yang dihubungkan berbentuk ordinal, dan sumber data antar

variabel tidak harus sama (Sugiyono, 2009: 356).

Menurut Sanusi (2011: 151) untuk menyatakan kuat-tidaknya

hubungan antar peringkat, dapat digunakan aturan guilfford (guilfford’s

empirical rule) sebagai berikut.

Koefisien Korelasi Kekuatan Hubungan

0 < 0,2 dapat diabaikan

≥ 0,2 < 0,4 lemah

≥ 0,4 < 0,7 sedang

≥ 0,7 < 0,9 kuat

≥ 0,9 < 1,0 sangat kuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

75

Adapun cara pengujian menggunakan korelasi spearman sebagai berikut.

1. Pembuatan hipotesis.

Menurut Kinney, Jr (1986) dalam buku Jogiyanto (2013) hipotesis

adalah prediksi tentang fenomena. Hipotesis dalam penelitian ini

sebagai berikut.

: Tidak terdapat hubungan antara fee audit dan kualitas audit.

: Terdapat hubungan antara fee audit dan kualitas audit.

: Tidak terdapat hubungan antara tenure audit dan kualitas audit.

: Terdapat hubungan antara tenure audit dan kualitas audit.

: Tidak terdapat hubungan antara skeptisme profesional auditor

dan kualitas audit.

: Terdapat hubungan antara skeptisme profesional auditor dan

kualitas audit.

2. Menentukan kriteria pengujian.

1) Koefisien korelasi dibandingkan dengan nilai rtabel (korelasi

tabel).

a) Apabila koefisien korelasi > rtabel, maka ada korelasi yang

signifikan (Ha diterima).

a. Apabila koefisien korelasi < rtabel, maka tidak ada korelasi

yang signifikan (Ho diterima) (Samian, 2008).

b. Melihat Pvalue (nilai Sig. 2-tailed) (Wiyono, 2011: 394).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

76

a) Apabila Pvalue (nilai Sig. 2-tailed) < 0,025 maka ada korelasi

yang signifikan (Ho ditolak).

b) Apabila Pvalue (nilai Sig. 2-tailed) < 0,025 maka tidak ada

korelasi yang signifikan (Ho diterima)

Koefisien korelasi peringkat spearman bernilai -1 < rs < 1. Nilai

1 menunjukkan korelasi positif sempurna antar peringkat dengan arah

yang sama, sedangkan nilai -1 menunjukkan korelasi negatif sempurna

antarperingkat dengan arah berlawanan. Adapun nilai koefisien

korelasi 0 menunjukkan tidak ada hubungan antar peringkat.

3. Melakukan pengujian.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan bantuan Software

SPSS Statistics 23.

4. Membuat kesimpulan.

Pengambilan keputusan statistiknya dapat digunakan 2 cara yaitu

dengan melihat koefisien korelasi dan Pvalue (nilai Sig. 2-tailed)

(Wiyono, 2011: 394).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

77

BAB IV

GAMBARAN UMUM

KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI YOGYAKARTA

Penelitian ini dilakukan di lima (5) Kantor Akuntan Publik (KAP) di

Yogyakarta yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per tanggal 31

Januari 2015 karena dari delapan (8) KAP yang ada tiga (3) KAP menolak

izin untuk dijadikan tempat penelitian. Adapun daftar KAP yang menjadi

responden sebagai berikut.

A. Kantor Akuntan Publik Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pramudji and

Partners (KKSP & PARTNERS)

Kumalahadi, Kuncara, Sugeng Pramudji and Partners (KKSP &

PARTNERS) adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) yang berdiri di

Yogyakarta pada tahun 2015. KAP baru ini ada setelah merger antara KAP

Kumalahadi, KAP Kuncara dan KAP Sugeng Pramudji.

Sugeng Pramudji telah beroperasi sejak pertama kali di legalisasi

oleh Kementerian Keuangan (KEMENKEU) tahun 1985, Kumalahadi

mendapatkan lisensi pada tahun 1990 dan Kuncara telah berpengalaman

bekerja di Delloite lebih dari lima (lima) tahun di bidang Auditing dan juga

di KAP yang berada di Jakarta dan Yogyakarta. Adapun pelayanan yang

diberikan oleh KAP seperti Financial Statement Audit, Special Audit, Due

Diligence, Financial Accounting, System dan Process Assurance. Partner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

78

dari KAP ini yaitu Kumalahadi, Kuncara, Soegeng Pramudji dan Tjoepit

Samiadji.

KAP ini berkedudukan di Jalan Kranji No.90 Serang Baru, Mudal,

Sariharjo, Ngaglik, Sleman. Email: [email protected],

[email protected], dan [email protected], website:

kksppartners.com. Land line: (0274) 446-3648, mobile: 0812-2796-796,

Pusat informasi: Jalan Godean Km.5 No.104 Godean Yogyakarta 55292,

land line: (0274) 530-5200 / 0813-2775-8927, email:

[email protected].

B. Kantor Akuntan Publik Drs. Bismar, Muntalib & Yunus

Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Bismar, Muntalib & Yunus

berkedudukan di Jalan Soka No. 24, Baciro, Yogyakarta 55225. Telepon:

(0274) 551-813, fax: (0274) 589-079. Jumlah akuntan publik yang

terdaftar sebanyak satu orang yaitu Drs. Abdul Munthalib, Ak dengan

nomor register akuntan publik D-2355.

C. Kantor Akuntan Publik Drs. Soeroso Donosapoetro, MM

Kantor Akuntan Publik (KAP) Drs. Soeroso Donosapoetro didirikan

pada tanggal 25 Juni 2004 berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri

Keuangan Republik Indonesia No.KEP-254/KM.6/2004 tanggal 25 Juni

2004. Kantor berkedudukan di Jalan Beo No. 49 Demangan Baru

Yogyakarta 55281. Telepon/fax: (0274) 589-283, email:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

79

[email protected]. Tujuan didirikannya KAP ini adalah memberikan

jasa atestasi maupun non-atestasi. Jumlah akuntan publik yang terdaftar

sebanyak satu orang yaitu Drs. Soeroso Donosapoetro, Ak dengan nomor

register akuntan publik D-788.

D. Kantor Akuntan Publik Drs. Hadiono

Kantor berkedudukan di Jalan Kusbini No. 27 Yogyakarta. Telepon:

(0274) 555-100, fax: (0274) 555-101. Jumlah akuntan publik yang

terdaftar sebanyak satu orang yaitu Drs. Hadiono dengan nomor register

akuntan publik D-6355.

E. Kantor Akuntan Publik Indarto Waluyo

Kantor berkedudukan di Jalan Ring Road Timur No. 33, Wonocatur,

Yogyakarta. Telepon: (0274) 927-6429, fax: (0274) 830-6123. Jumlah

akuntan publik yang terdaftar sebanyak satu orang yaitu Indarto Waluyo.

M.Acc.,Akt.,CPA dengan nomor register akuntan publik D-16292.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

80

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Paparan Data

Sampel diambil dengan metode convenience sampling dengan

mempertimbangkan waktu dan kemudahan memperoleh data. Penulis

menyebarkan 50 kuesioner ke 8 KAP di wilayah Yogyakarta. Namun izin

penelitian hanya diterima oleh 5 KAP.

Data penyebaran kuesioner, dideskripsikan pada tabel berikut.

Tabel 5.1

Deskripsi Penyebaran Kuesioner

No. Nama KAP Wilayah Jumlah

Kuesioner

1. Kuncara (KKSP dan Rekan) Yogyakarta 5

2. Soeroso Donosapoetro Yogyakarta 5

3. Drs. Hadiono Yogyakarta 10

4. BMY Yogyakarta 5

5. Indarto Waluyo Yogyakarta 5

6. Drs. Henry dan Sugeng Yogyakarta 8

7. Kumalahadi Yogyakarta 7

8. Doli, Bambang & Rekan Yogyakarta 5

Total 50

Sumber: Data yang diolah, 2016

Semua kuesioner yang disebar sebanyak 50 buah sedangkan yang ditolak

sebanyak 20 buah atau 40%. Kuesioner yang kembali dengan lengkap dan

dapat diolah yaitu sebanyak 30 buah atau 60%. Gambaran mengenai data

sampel dan tingkat pengembaliannya dapat dilihat pada tabel 5.2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

81

Tabel 5.2

Sampel dan Tingkat Pengembalian

Keterangan Jumlah Persentase

Penyebaran Kuesioner 50 100%

Kuesioner yang kembali dan dapat diolah 30 60%

Kuesioner yang ditolak 20 40%

Sumber: Data yang diolah, 2016

B. Deskripsi Responden

Responden dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja di KAP

wilayah Yogyakarta. Berikut ini deskripsi profil responden terdiri dari jabatan,

lama pengalaman kerja di bidang audit, keahlian khusus, lama menekuni

keahlian khusus, tingkat pendidikan formal dan sertifikat/gelar profesi.

1. Deskripsi responden berdasarkan jabatan

Tabel 5.3

Data Responden Berdasarkan Jabatan Responden

Jabatan Jumlah Persentase

Partner 1 orang 3%

Auditor Senior 11 orang 37%

Auditor Junior 17 orang 57%

Lain-lain (IT) 1 orang 3%

Total 30 orang 100%

Sumber: Data yang diolah, 2016

Tabel 5.3 di atas menunjukkan bahwa mayoritas jabatan responden

adalah auditor junior sebanyak 17 orang atau 57% dan auditor senior

sebanyak 11 orang atau 37%. Responden yang menduduki jabatan partner

sebanyak 1 orang atau 3% dan yang menduduki jabatan lain-lain (IT)

sebanyak 1 orang atau 3%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

82

2. Deskripsi responden berdasarkan lama pengalaman kerja di bidang audit

Tabel 5.4

Data Responden Berdasarkan Lama Pengalaman Kerja di Bidang Audit

Lama Pengalaman Kerja di

Bidang Audit Jumlah Persentase

< 1 tahun 13 orang 43%

1-2 tahun 5 orang 17%

2-3 tahun 3 orang 10%

3-4 tahun 6 orang 20%

>4 tahun 3 orang 10%

Total 30 orang 100%

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.4 di atas dapat diketahui bahwa lama

pengalaman kerja responden di bidang audit mayoritas < 1 tahun sebanyak

13 orang atau 43%. Responden yang memiliki lama pengalaman kerja di

bidang audit 1-2 tahun sebanyak 5 orang atau 17%, yang memiliki lama

pengalaman kerja di bidang audit 2-3 tahun sama dengan yang memiliki

lama pengalaman kerja > 4 tahun yaitu sebanyak 3 orang atau 10%.

Sisanya sebanyak 6 orang responden memiliki pengalaman kerja di bidang

audit selama 3-4 tahun.

3. Deskripsi responden berdasarkan keahlian khusus

Tabel 5.5

Data Responden Berdasarkan Keahlian Khusus

Keahlian Khusus Jumlah Persentase

Analisis Sistem 12 36%

Konsultan Pajak 5 15%

Konsultan Manajemen 1 3%

Tidak Memiliki Keahlian

Khusus

15 45%

Total 33 100%

Sumber: Data yang diolah, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

83

Berdasarkan tabel 5.5 di atas dapat dilihat bahwa ada responden yang

memiliki lebih dari satu keahlian khusus. Namun mayoritas responden

yang tidak memiliki keahlian khusus sebanyak 15 atau 45%. Responden

yang memiliki keahlian analisis sistem sebanyak 12 atau 36%, konsultan

pajak sebanyak 5 atau 15% dan konsultan manajemen sebanyak 1 orang

atau 3%.

4. Deskripsi responden berdasarkan lama menekuni keahlian khusus

Tabel 5.6

Data Responden Berdasarkan Lama Menekuni Keahlian Khusus

Lama Menekuni

Keahlian Khusus Jumlah Persentase

< 1 tahun 8 orang 40%

1-2 tahun 12 orang 60%

>3 tahun 0 orang 0%

Total 20 orang 100%

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.6 di atas dapat diketahui bahwa mayoritas

responden menekuni keahlian khusus selama 1-2 tahun sebanyak 12 orang

atau 60% sedangkan yang menekuni keahlian khusus <1 tahun sebanyak 8

orang atau 40%.

5. Deskripsi responden berdasarkan tingkat pendidikan formal

Tabel 5.7

Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal

Lama Menekuni Keahlian Khusus Jumlah Persentase

D3 0 orang 0%

S1 30 orang 100%

S2 0 orang 0%

S3 0 orang 0%

Total 30 orang 100%

Sumber: Data diolah, 2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

84

Berdasarkan tabel 5.7 di atas diperoleh informasi bahwa semua

responden memiliki tingkat pendidikan formal Strata Satu (S1) sebanyak

30 orang atau 100% dan mayoritas bergelar Sarjana Ekonomi (SE).

6. Deskripsi responden berdasarkan sertifikat/gelar profesi

Tabel 5.8

Data Responden Berdasarkan Responden Berdasarkan

Sertifikat/Gelar Profesi

Sertifikat/Gelar Profesi Jumlah Persentase

CA 2 orang 7%

Akt 8 orang 27%

CPA - 0%

MAFIS - 0%

Tidak Memiliki Gelar

Profesi

20 orang 67%

Total 30 orang 100%

Sumber: Data diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.8 di atas diperoleh informasi bahwa sebagian

besar dari responden tidak memiliki gelar profesi sebanyak 20 orang atau

67%. Responden yang memiliki gelar Akt sebanyak 8 orang atau 27% dan

Chartered Accountant (CA) 2 orang atau 7%. Sedangkan tidak ada

responden yang memiliki gelar Certified Public Accountant (CPA) dan

Master of Accoutancy and Financial Information Systems (MAFIS).

C. Hasil Uji Instrumen Penelitian

1. Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor item

pertanyaan dengan skor totalnya. Adapun ketentuannya jika rhitung>rtabel

maka item pertanyaan tersebut dikatakan valid (Wiyono, 2011: 119).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

85

Tabel-tabel dibawah ini menunjukkan hasil uji validitas dari empat

variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu: fee audit, tenure audit,

skeptisme profesional auditor dan kualitas audit.

Pada tabel 5.9 berikut disajikan hasil uji validitas data hasil statistik

variabel fee audit.

Tabel 5.9

Hasil Uji Validitas Variabel Fee Audit

Butir

Pertanyaan rhitung rtabel Keterangan

Item1 0.818 0.361 Valid

Item2 0.903 0.361 Valid

Item3 0.686 0.361 Valid

Item4 0.794 0.361 Valid

Item5 0.895 0.361 Valid

Item6 0.922 0.361 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.9 menjelaskan bahwa

variabel fee audit terdiri atas 6 butir pertanyaan yang keseluruhannya

adalah valid dengan nilai rhitung>rtabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa

masing-masing butir pertanyaan dapat disertakan dalam penelitian

berikutnya.

Pada tabel 5.10 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil uji

statistik variabel tenure audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

86

Tabel 5.10

Hasil Uji Validitas Variabel Tenure Audit

Butir Pertanyaan Rhitung rtabel Keterangan

Item7 0,752 0,361 Valid

Item8 0,541 0,361 Valid

Item9 0,545 0,361 Valid

Item10 0,043 0,361 Tidak Valid

Item11 0,193 0,361 Tidak Valid

Item12 0,597 0,361 Valid

Item13 0,809 0,361 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.10 menjelaskan bahwa

variabel tenure audit terdiri atas 7 butir pertanyaan. Item 10 dan item 11

tidak valid karena memiliki rhitung<rtabel. Lima item pertanyaan yang

lain valid dengan nilai rhitung>rtabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa lima

butir pertanyaan dapat disertakan dalam penelitian berikutnya sedangkan

yang lain tidak.

Pada tabel 5.11 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil uji

statistik variabel skeptisme profesional auditor.

Tabel 5.11

Hasil Uji Validitas Variabel Skeptisme Profesional Auditor

Butir Pertanyaan Rhitung Rtabel Keterangan

Item14 0.704 0.361 Valid

Item15 0.877 0.361 Valid

Item16 0.877 0.361 Valid

Item17 0.878 0.361 Valid

Item18 0.913 0.361 Valid

Item19 0.755 0.361 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.11 menjelaskan bahwa

variabel skeptisme profesional auditor terdiri atas 6 butir pertanyaan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

87

keseluruhannya adalah valid dengan nilai rhitung>rtabel. Jadi dapat

disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan dapat disertakan

dalam penelitian berikutnya.

Pada tabel 5.12 berikut ini disajikan hasil uji validitas data hasil uji

statistik variabel kualitas audit.

Tabel 5.12

Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Audit

Butir Pertanyaan rhitung Rtabel Keterangan

Item20 0.843 0.361 Valid

Item21 0.784 0.361 Valid

Item22 0.750 0.361 Valid

Item23 0.817 0.361 Valid

Item24 0.813 0.361 Valid

Item25 0.913 0.361 Valid

Item26 0.765 0.361 Valid

Item27 0.754 0.361 Valid

Item28 0.741 0.361 Valid

Item29 0.568 0.361 Valid

Item30 0.702 0.361 Valid

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan hasil uji statistik pada tabel 5.12 menjelaskan bahwa

variabel kualitas audit terdiri atas 11 butir pertanyaan yang keseluruhannya

adalah valid dengan nilai rhitung>rtabel. Jadi dapat disimpulkan bahwa

masing-masing butir pertanyaan dapat disertakan dalam penelitian

berikutnya.

2. Hasil Uji Reabilitas

Pengujian reabilitas menggunakan rumus Alpha. Adapun ketentuan

pengujian Cronbach’s Alpha, bahwa suatu instrumen dinyatakan reliabel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

88

jika nilai alpha > r kritis product moment. Jadi, jika nilai alpha > rtabel

berarti instrumen reliabel dan jika nilai alpha < rtabel berarti instrumen tidak

reliabel (Wiyono, 2011: 126).

Tabel 5.13

Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Jumlah Butir

Pertanyaan

Cronbach’s

Alpha rtabel Keterangan

Fee Audit (X1) 6 0,911 0,361 Reliabel

Tenure Audit (X2) 6 0,801 0,361 Reliabel

Skeptisme Profesional

Auditor (X2) 6 0,910 0,361 Reliabel

Kualitas Audit (Y) 11 0,921 0,361 Reliabel

Sumber: Data yang diolah, 2016

Berdasarkan tabel 5.13 menunjukkan bahwa instrumen untuk setiap

variabel penelitian adalah reliabel, karena α hitung > rtabel. Pada variabel

fee audit memiliki α hitung 0,911 > 0,361. Variabel tenure audit memiliki α

hitung 0,652 > 0,361. Variabel skeptisme profesional auditor memiliki α

hitung 0,910 > 0,361 dan variabel kualitas audit memiliki α hitung 0,921 >

0,361. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa instrumen penelitian ini akan

menghasilkan data yang sama jika digunakan untuk mengukur objek yang

sama.

D. Hasil Uji Hubungan Antar Variabel (Korelasi Spearman)

Korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan atau untuk menguji

signifikansi hipotesis asosiatif bila masing-masing variabel. Berikut tabel hasil

uji korelasi spearman menggunakan software spss 23.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

89

Tabel 5.14

Hasil Uji Korelasi Spearman

Correlations

Fee_Audit Tenure_Audit Skeptisme

_Auditor

Kualitas

_Audit

Spear

man's

rho

Fee_Au

dit

Correlation

Coefficient 1.000 .161 .583

** .495

**

Sig. (2-

tailed) . .394 .001 .005

N 30 30 30 30

Tenure

_Audit

Correlation

Coefficient .161 1.000 .640

** .461

*

Sig. (2-

tailed) .394 . .000 .010

N 30 30 30 30

Skeptis

me_Au

ditor

Correlation

Coefficient .583

** .640

** 1.000 .697

**

Sig. (2-

tailed) .001 .000 . .000

N 30 30 30 30

Kualita

s_Audit

Correlation

Coefficient .495

** .461

* .697

** 1.000

Sig. (2-

tailed) .005 .010 .000 .

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Sumber: Data yang diolah, 2016

Pada tabel 5.14 di atas menunjukkan nilai koefisien korelasi fee audit

dengan kualitas audit sebesar 0,495>0,306(rtabel spearman) maka ada

korelasi yang signifikan antara fee audit dan kualitas audit, nilai koefisien

korelasi tenure audit dengan kualitas audit sebesar 0,461>0,306 maka ada

korelasi yang signifikan antara tenure audit dan kualitas audit, dan nilai

koefisien korelasi skeptisme profesional auditor dengan kualitas audit sebesar

0,697>0,306 maka ada korelasi yang signifikan antara skeptisme profesional

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

90

auditor dan kualitas audit. Jika melihat sig. (2-tailed) antara fee audit dan

kualitas audit sebesar 0,005<0,025 maka ada korelasi yang signifikan antara

fee audit dan kualitas audit, sig. (2-tailed) antara tenure audit dan kualitas

audit sebesar 0,010<0,025 maka ada korelasi yang signifikan antara tenure

audit dan kualitas audit, dan sig. (2-tailed) antara skeptisme profesional

auditor dan kualitas audit sebesar 0,000<0,025 maka ada korelasi yang

signifikan antara skeptisme profesional auditor dan kualitas audit. Semua

koefisien korelasi di atas memiliki tanda positif (+) hal ini menunjukkan

korelasi antar variabel memiliki arah yang sama.

E. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah menganalisis hubungan fee audit, tenure audit, skeptisme

profesional auditor dengan kualitas audit, maka penulis akan membahas hasil

dari pengujiannya.

1. Hubungan fee audit dengan kualitas audit

Dari hasil uji korelasi spearman, angka koefisien korelasi untuk

variabel fee audit dengan kualitas audit menunjukkan angka 0,495 lebih

besar dari 0,306 (rtabel spearman). Hal ini berarti kekuatan hubungan

antar variabel sedang, untuk menguji apakah hipotesis diterima atau

ditolak maka perlu dilakukan uji signifikansi. Pada hasil pengujian sig. (2-

tailed) menunjukkan 0,005. Angka ini lebih kecil dari nilai 0,025 sehingga

keputusan pengujiannya Ho ditolak, yaitu ada hubungan antara fee audit

dan kualitas audit. Seorang auditor disini dapat mengusulkan jumlah fee

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

91

atas jasanya kepada klien sesuai dengan tingkat kerumitan dan

pengeluaran yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik ketika

melakukan audit agar tidak terjadi kerugiatan. Hasil ini membuktikan teori

dari SPAP.

Menurut SPAP Seksi 240.1 (2011) dinyatakan sebagai berikut.

“Dalam hal melakukan negosiasi mengenai jasa profesional yang

diberikan. Praktisi dapat mengusulkan jumlah imbalan jasa

profesional yang dipandang sesuai. Fakta terjadinya jumlah imbalan

jasa profesional yang diusulkan oleh Praktisi yang satu lebih rendah

dari praktisi yang lain bukan merupakan pelanggaran terhadap kode

etik profesi. Namun demikian, ancaman terhadap kepatuhan pada

prinsip dasar etika profesi dapat saja terjadi dari besaran imbalan jasa

profesional yang diusulkan. Sebagai contoh, ancaman kepentingan

pribadi terhadap kompetensi serta sikap kecermatan dan kehati-

hatian profesional dapat terjadi ketika besaran imbalan jasa

profesional yang diusulkan sedemikian rendahnya, sehingga dapat

mengakibatkan tidak dapat dilaksanakannya perikatan dengan baik

berdasarkan standar teknis dan standar profesi yang berlaku”.

Hasil di atas sejalan dengan Soekrisno (2012: 46) yang menyatakan

anggota KAP tidak diperkenankan mendapatkan klien dengan cara

menawarkan fee yang dapat merusak citra profesi. Hal ini didukung oleh

penelitian yang dilakukan oleh Taringan (2013), Hartadi (2009) yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

92

mengatakan bahwa fee audit berpengaruh positif signifikan terhadap

kualitas audit.

2. Hubungan tenure audit dengan kualitas audit

Dari hasil uji korelasi spearman, angka koefisien korelasi untuk

variabel tenure audit dengan kualitas audit menunjukkan angka 0,461

lebih besar dari rtabel (0,306). Hasil ini menunjukkan hubungan antar

kedua variabel sedang. Dilihat dari hasil uji sig. (2-tailed) menunjukkan

0,010. Angka ini lebih kecil dari nilai 0,025 sehingga keputusan

pengujiannya Ho ditolak artinya ada hubungan antara tenure audit dan

kualitas audit. Hasil ini membuktikan bahwa hipotesis yang berbunyi

terdapat hubungan antara tenure audit dan kualitas audit terbukti dan

diterima kebenarannya.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh

Wijiastuti (2012) menyatakan bahwa tenure audit berpengaruh signifikan

terhadap kualitas audit, Kartika yang melakukan penelitian Survey di

Kantor Akuntan Publik (KAP) wilayah Bandung juga menyatakan bahwa

tenure audit berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. Namun hasil

penelitian yang dilakukan oleh Hamid (2013) tidak sejalan dengan hasil

dalam penelitian ini, dalam penelitiannya menyatakan bahwa tenure KAP

tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas audit. KAP dengan masa

perikatan 3 (tiga) tahun tidak lebih berkualitas daripada KAP dengan masa

perikatan kurang dari 3 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

93

Namun lamanya hubungan auditor dengan klien di Indonesia telah

diatur oleh Menteri Keuangan yang dituangkan dalam Peraturan Menteri

Keuangan Republik Indonesia Nomor: 17/PMK.01/2008 tentang jasa

akuntan publik. Dalam peraturan tersebut membatasi pemberian jasa audit

umum atas laporan keuangan dari suatu entitas yang dilakukan oleh KAP

paling lama enam (6) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan

Publik paling lama tiga (3) tahun buku berturut-turut. Pembatasan ini

dimaksudkan agar hubungan klien dengan auditor tidak terlalu dekat

sehingga dapat mencegah terjadinya kasus kecurangan akuntansi.

3. Hubungan skeptisme profesional auditor dengan kualitas audit

Hasil uji korelasi spearman, angka koefisien korelasi untuk

variabel skeptisme profesional auditor dengan kualitas audit menunjukkan

angka 0,697 lebih besar dari 0,306. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan

antar variabel sedang. Dilihat dari hasil uji sig. (2-tailed) menunjukkan

0,000. Angka ini lebih kecil dari nilai 0,025 sehingga keputusan

pengujiannya Ho ditolak artinya ada hubungan antara skeptisme

profesional auditor dan kualitas audit.

Hal ini sejalan dengan teori yang diungkapkan oleh Tuanakota

(2011) yang menyatakan, sikap skeptisme profesional auditor akan

mempengaruhi perilaku sikap skeptismenya dan pada akhirnya akan

meningkatkan kualitas audit.

Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh

Adnyani, Atmaja dan Herawati (2014) yang menyatakan bahwa skeptisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

94

professional berpengaruh signifikan terhadap tanggungjawab auditor

dalam mendeteksi kecurangan dan kekeliruan laporan keuangan, Rusyanti

(2010) yang menyatakan bahwa skeptisme profesional seorang auditor

berpengaruh signifikan terhadap kualitas auditnya, Saputri (2013)

menyatakan bahwa ada pengaruh antara variabel skeptisme profesional

terhadap kualitas audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

95

BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat

diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Ada hubungan yang signifikan antara fee audit dan kualitas audit. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,005<0,025.

Hubungan antara fee audit dengan kualitas audit ini merupakan

hubungan positif yang signifikan yang ditunjukkan dengan angka

korelasi spearman sebesar 0,495.

2. Ada hubungan yang signifikan antara tenure audit dan kualitas audit.

Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed) sebesar 0,010<0,025.

Hubungan antara tenure audit dengan kualitas audit ini merupakan

hubungan positif yang signifikan yang ditunjukkan dengan angka

korelasi spearman sebesar 0,461.

3. Ada hubungan yang signifikan antara skeptisme profesional auditor

dan kualitas audit. Ada hubungan yang signifikan antara tenure audit

dan kualitas audit. Hal ini ditunjukkan dengan nilai sig. (2-tailed)

sebesar 0,000<0,025. Hubungan antara tenure audit dengan kualitas

audit ini merupakan hubungan positif yang signifikan yang

ditunjukkan dengan angka korelasi spearman sebesar 0,697.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

96

B. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu lamanya penulis mengumpukan

data karena pada saat pengumpulan data adalah bulan-bulan sibuknya

KAP untuk menyelesaikan laporannya. Hal ini menyebabkan auditor

kurang fokus untuk mengisi kuesoner dan bagian administrasi KAP juga

sibuk menyiapkan berbagai kebutuhan lain selain izin penelitian.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini dan untuk penelitian-penelitian

selanjutnya, penulis memberi saran antara lain.

1. Penelitian selanjutnya sebaiknya melakukan pengumpulan data sekitar

bulan Juni-Oktober karena bukan bulan sibuk Kantor Akuntan Publik

untuk membuat laporan audit.

2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel

pengalaman atau kompetensi auditor terhadap kualitas audit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

97

DAFTAR PUSTAKA

Anugerah dan Akbar. 2014. “Pengaruh Kompetensi, Kompleksitas Tugas dan

Skeptisme Profesional Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi. Vol. 2

(April). No. 2 : 139-148. ISSN 2337-4314.

Anwar, Ahmad Nugraha Syaifupl.“Pengaruh Fee Audit dan Tekanan Anggaran

Waktu Audit terhadap Kualitas Audit”. Universitas Komputer Indonesia.

Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia, Surat Keputusan Nomor 01

Tahun 2007 Tentang Standar Pemeriksaan Keuangan Negara.

Boynton, William C., Johnson, Raymond N., Kell, Walter G. 2003. Modern

Auditing. Edisi Ketujuh. Jilid I. Penerbit Erlangga, Jakarta.

Hamid, Abdul. 2013. “Pengaruh Tenure KAP dan Ukuran KAP Terhadap

Kualitas Audit”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Negeri Padang.

Halim, Abdul. 1995. Auditing 1 (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi

Pertama. AMP YKPN, Yogyakarta.

Halim, Abdul. 2008. Auditing (Dasar-dasar Audit Laporan Keuangan). Edisi

Keempat. Jilid 1. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.

Hartadi, Bambang. 2009. ““Pengaruh Fee Audit, Rotasi KAP, dan Reputasi

Auditor Terhadap Kualitas Audit di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Ekonomi

dan Keuangan. Akreditasi No. 110/DIKTI/Kep/2009, ISSN 1411-0393.

Herawati dkk. 2014. “Pengaruh Skeptisme Profesional Auditor, Independensi, dan

Pengalaman Auditor Terhadap Tanggungjawab Auditor Dalam Mendeteksi

Kecurangan dan Kekeliruan Laporan Keuangan”. Jurnal Akuntansi Program

S1. Volume 2 No. 1. e-Journal S1 AK Universitas Pendidikan Ganesha.

Hoitash, Markelevich, Barragato. 2007. “Autitor Fees and Audit Quality”.

Managerial Auditing Journal. Volume 22 No. 8, pp. 761-786. Emerald

Group Publishing Limited, 0268-6902.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2011. Standar Profesi Akuntan Publik.

Salemba Empat, Jakarta.

Ifsan L.H. 2015. Skandal Terungkap, CEO Toshiba Mundur.

http://bisnis.liputan6.com/read/2277114/skandal-terungkap-ceo-toshiba-

mundur. Diakses tanggal 23 November 2015.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

98

Indah, Herliandini Trirahayu. ”Pengaruh Integritas Dan Skeptisme Profesional

Auditor Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Komputer Indonesia.

Irawati, ST Nur. 2011. “Pengaruh Kompetensi Dan Independensi Auditor

Terhadap Kualitas Audit Pada Kantor Akuntan Publik Di Makassar”. Skripsi

Tidak Dipublikasikan. Universitas Hasanuddin, Makasar.

Jogiyanto. 2013. Metodologi Penelitian Bisnis. BPFE, Yogyakarta.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.Arti Kata Skeptisme. http://kbbi.web.id/. Diakses

tanggal 8 Desember 2015.

Kartika, Eka. “Pengaruh Fee Audit dan Masa Perikatan Auditor Terhadap

Kualitas Audit”. Universitas Komputer Indonesia.

Menteri Keuangan Republik Indonesia, Surat Keputusan Nomor 17/PMK.01/2008

Tentang Jasa Akuntan Publik.

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi 6. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Mukhlisin, Murniati. 2015. Skandal Akuntansi Toshiba dan Tantangan Bisnis

Syariah (1). http://www.republika.co.id/berita/jurnalisme-

warga/wacana/15/07/23/nrx7kl-skandal-akuntansi-toshiba-dan-tantangan-

bisnis-lembaga-syariah-1. Diakses tanggal 23 November 2015.

Nordiansyah, Eko. 2015. Terlibat Skandal Akuntansi, CEO Thosiba

Mundur.http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2015/07/21/149344/terlibat-

skandal-akuntansi-ceo-toshiba-mundur. Diakses Tanggal 23 November

2015.

Noviyanti, Suzy. 2008.”Skeptisme Profesional Auditor dalam Mendeteksi

Kecurangan”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia. Volume 5 (Juni).

Nomor 1: 102-125.

Purba, Fitriani Kartika. “Pengaruh Fee Audit dan Pengalaman Auditor Eksternal

terhadap Kualitas Audit”. Universitas Komputer Indonesia.

Pramono, Emanuel Dian. 2012. “Pengaruh Kompetensi dan Independensi Auditor

Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Nomor

5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

99

Raharjo, Sahid. 2014. “Cara Uji Korelasi Berganda dengan SPSS”.

http://www.konsistensi.com/2014/06/cara-uji-korelasi-berganda-dengan-

spss.html. Diakses tanggal 06 Juni 2016.

Rusyanti, Rina. 2010. “Pengaruh Sikap Skeptisme Auditor, Profesionalisme

Auditor, dan Tekanan Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit”. Skripsi

Tidak Dipublikasikan. Universitas Islam Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Samian. 2008. “SPSS Korelasi dan Regresi”.

https://samianstats.files.wordpress.com/2008/10/korelasional-spss1.pdf.

Diakses tanggal 06 Juni 2016.

Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat, Jakarta.

Saputri, Noviani. 2013. “Pengaruh Skeptisme Profesional, Pengalaman dan Fee

Audit terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Imu Ekonomi, Sosial dan

Humaniora. Volume 6 (Oktober). , Nomor 2: ISSN 1829-7935

Simatauw, Nidya F. 2011. “Hubungan Antara Pengalaman Audit dan Batasan

Waktu dengan Kualitas Audit”. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Universitas

Sanata Dharma, Yogyakarta.

Soekrisno, Agoes. 2012.Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan oleh

Akuntan Publik. Edisi 4. Buku 1. Salemba Empat, Jakarta.

Sukmana, Yoga. 2015. Bos Thosiba Dilaporkan Terlibat Skandal Akuntansi.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2015/07/21/161317026/.Bos.Toshib

a.Dilaporkan.Terlibat.Skandal.Penyimpangan.Akuntansi. Diakses tanggal 23

November 2015.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung.

Suzan dan Nugraheni. “Pengaruh Kompetensi, Independensi dan Audit Fee

Terhadap Kualitas Audit”. Universitas Telkom.

Taringan, Malem Ukur. 2013. “Pengaruh Kompetensi, Etika dan Fee Audit

Terhadap Kualitas Audit”. Jurnal Akuntansi. Volume 13 (April). Nomor 1:

803-832.

Trihendradi C.2009. Step by Step SPSS 16 Analisis Data Statistik. Andi Ofset, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

100

Tuanakota, Theodorus M. 2013. Audit Berbasis ISA (International Standards on

Auditing). Salemba Empat, Jakarta.

Tuanakota, Theodorus M. 2011. Berpikir Kritis dalam Auditing. Jakarta: Salemba

Empat.

Wijiastuti, Dian Patrisia. 2012. “Analisis Persepsi Auditor atas Pengalaman

Auditor dan Tenure Terhadap Kualitas Audit”. Skripsi Tidak

Dipublikasikan. Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

Wiyono, Gendro. (2011). 3 In One: Merancang Penelitian Bisnis Dengan Alat

Analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0. Edisi 1. UPP STIM YKPN,

Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

101

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

102

Lampiran 1: Kuesioner

SURAT PENGANTAR KUESIONER

Yogyakarta, 21 Maret 2016

Kepada Yth. Bpk/Ibu/Sdr/i Responden

Di tempat

Dengan hormat,

Saya adalah mahasiswa Universitas Sanata Dharma, Fakultas Ekonomi,

Program Studi Akuntansi yang sedang menyusun skripsi dalam bidang kualitas

audit dengan judul “Analisis Fee Audit, Tenure Audit dan Skeptisme

Profesional Auditor dalam Hubungan dengan Kualitas Audit”. Dalam

penyusunan skripsi untuk meraih gelar sarjana ini, saya membutuhkan kerja sama

dari Bpk/Ibu/Sdr/i Responden untuk memberikan jawaban atas daftar pertanyaan

yang telah disusun guna melengkapi data yang saya perlukan.

Mengingat data yang diperoleh semata-mata hanya akan digunakan untuk

keperluan ilmiah maka saya akan sangat berterima kasih bila Bpk/Ibu/Sdr/i

Responden bersedia mengisi dengan sejujur-jujurnya. Saya berjanji tidak akan

menyalahgunakan keterangan yang telah diberikan untuk hal-hal di luar

penelitian.

Atas bantuan dan kerja sama Bpk/Ibu/Sdr/i Responden, saya ucapkan

terima kasih.

Hormat saya,

Ni Putu Rusmitha Cintya Dewi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

103

ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME

PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS

AUDIT

IDENTITAS RESPONDEN

Berilah tanda (X) pada jawaban yang Bpk/Ibu/Sdr/i Responden pilih.

1. Nama Kantor Akuntan Publik:

……………………………………………….

2. Jabatan/posisi Anda pada KAP saat ini:

a. Partner

b. Auditor Senior

c. Auditor Junior

d. Lain-lain (sebutkan)

3. Lama pengalaman kerja di bidang audit sampai saat ini:

…….tahun…..bulan.

4. Keahlian khusus yang Anda miliki saat ini disamping audit:

a. Analisis Sistem

b. Konsultan Pajak

c. Konsultan Manajemen

d. Lain-lain (sebutkan)

5. Lama Anda menekuni keahlian tersebut (pertanyaan no. 4): ..........

tahun ......... bulan.

6. Tingkat pendidikan formal Anda

a. Pendidikan Pra Sarjana (setingkat D3 jika ada)

Program/bidang studi (akuntansi, manajemen, dll)

b. Pendidikan Sarjana (S1), gelar (missal : Drs, SE, dll)

Program/bidang studi (akuntansi, manajemen, dll)

c. Pendidikan Strata (S2), gelar (missal : MSi, MM, dll)

Program/bidang studi (akuntansi, manajemen, dll)

d. Pendidikan Strata (S3)

Program/bidang studi (akuntansi, manajemen, dll)

7. Apakah Anda mempunyai sertifikat/gelar profesional lain yang

menunjang bidang keahlian Anda (selain akuntan publik)

a. Ya, sebutkan ..........

b. Tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

104

PERTANYAAN PENELITIAN

Bapak/Ibu/Sdr/i dimohon untuk memberikan tanggapan yang sesuai atas

pertanyaan-pertanyaan berikut dengan memilih skor yang tersedia dengan cara

disilang (X). Jika menurut Bapak/Ibu/Sdr/i tidak ada jawaban yang tepat,

maka skor jawaban dapat diberikan pada pilihan yang paling mendekati. Skor

jawaban adalah sebagai berikut :

Skor 1: Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2: Tidak Setuju (TS)

Skor 3: Ragu-ragu (R)

Skor 4: Setuju (S)

Skor 5: Sangat Setuju (SS)

1. Variabel Fee Audit

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS R S SS

1 Struktur keuangan KAP tempat saya

bekerja mempengaruhi fee yang saya

terima

2 Semakin besar risiko penugasan yang

saya hadapi, maka semakin tinggi fee

yang saya peroleh

3 Sebagai auditor, semakin

bervariasi/kompleks jenis usaha klien

saya maka saya akan menawarkan fee

yang lebih tinggi

4 Biasanya Fee yang saya dapatkan sesuai

dengan tingkat keahlian yang saya

gunakan dalam mengaudit

5 Saya melakukan audit sesuai dengan fee

yang saya terima

6 Klien selalu menyanggupi pembayaran

fee yang saya tawarkan

Sumber: Halim (1995), Soekrisno (2013)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

105

2. Variabel Tenure Audit

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS R S SS

7 Sebagai auditor, saya mampu

mengendalikan waktu dalam melakukan

tugas audit.

8 Menurut pendapat saya selaku auditor,

lamanya mengaudit klien sangat

tergantung dari kesiapan klien dalam

memberikan data untuk keperluan audit.

9 Saya berupaya tetap bersifat independen

dalam melakukan audit walaupun telah

lama menjalin hubungan dengan klien

tersebut.

10 Tidak semua kesalahan klien yang saya

temukan, saya laporkan karena lamanya

hubungan dengan klien tersebut.

11 Auditor sebaiknya memilki hubungan

dengan klien yang sama paling lama 3

tahun.

12 Semakin banyak jumlah klien yang saya

audit, menjadikan audit yang saya

lakukan semakin lebih baik.

13 Lama bekerja sebagai auditor, membuat

saya semakin teliti dalam melakukan

audit.

Sumber: Wijiastuti (2012)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

106

3. Variabel Skeptisme Profesional Auditor

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS R S SS

14 Auditor diharapkan mempunyai sikap

skeptisme terhadap proses audit.

15 Sikap skeptisme berpengaruh dalam

menemukan pelanggaran-pelanggaran

dalam laporan keuangan.

16 Auditor dalam mengevaluasi temuan

audit harus menggunakan sikap

skeptisme.

17 Tuntutan profesional seorang auditor

dalam mengaudit mengakibatkan

tumbuhnya sikap skeptisme.

18 Auditor diharapkan mempunyai sikap

skeptis terhadap temuan audit yang

berhubungan dengan wajar dan

tidaknya laporan keuangan.

19 Bersikap cermat dan seksama dalam

melaksanakan tugas audit merupakan

faktor sikap skeptisme.

Sumber: Noviyanti (2008)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

107

4. Variabel Kualitas Audit

No. Pertanyaan/Pernyataan STS TS R S SS

20 Pendidikan yang berhubungan dengan

profesi auditor dapat meningkatkan

kualitas audit.

21 Pengalaman menjadi pelajaran yang

baik bagi auditor dalam proses audit.

22 Auditor dituntut memiliki integritas

dalam meningkatkan kualitas audit.

23 Auditor ditutut menggunakan standar

auditing dalam proses audit agar

tercipta kualitas audit.

24 Auditor dituntut independen dalam

proses audit.

25 Auditor dituntut dapat mengetahui

temuan yang bersifat material dan tidak

material.

26 Auditor dituntut melakukan audit

dengan cermat dan seksama.

27 Auditor dituntut objektif dalam hal

mengungkap fakta atas kecurangan

yang terjadi dalam laporan keuangan.

28 Auditor selalu mendahulukan

kepentingan publik daripada

kepentingan pribadi.

29 Auditor dapat memberikan pernyataan

apakah wajar atau tidak laporan

keuangan tersebut.

30 Auditor dituntut mempunyai rasa

skeptisme terhadap temuan audit

sehingga dapat meningkatkan kualitas

audit.

Sumber: IAPI (2011), Rusyanti (2010)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

108

Lampiran 2: Surat Keterangan Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

110

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

111

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

112

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

113

Lampiran 3: Hasil Tabulasi Data Isian Instrumen

Fee Audit

Responden Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Total

1 4 4 4 4 4 4 24

2 4 4 4 4 4 4 24

3 4 4 4 4 4 4 24

4 5 5 5 5 5 5 30

5 5 5 5 5 5 5 30

6 5 5 5 5 5 5 30

7 4 4 4 4 4 4 24

8 4 4 4 4 4 4 24

9 5 5 5 5 5 5 30

10 5 5 5 5 5 5 30

11 4 4 4 4 4 3 23

12 4 3 4 3 2 3 19

13 3 3 4 3 4 2 19

14 2 2 5 4 4 2 19

15 4 4 4 4 2 2 20

16 4 4 4 4 4 4 24

17 2 2 4 3 2 2 15

18 2 4 4 4 2 2 18

19 4 4 4 4 4 4 24

20 4 4 4 4 4 4 24

21 4 3 4 4 4 4 23

22 4 1 1 4 2 2 14

23 4 4 5 4 4 5 26

24 2 2 4 4 2 3 17

25 4 4 5 4 4 5 26

26 4 4 4 4 4 4 24

27 4 4 4 4 4 4 24

28 4 4 4 4 4 4 24

29 5 5 5 5 5 5 30

30 4 4 4 4 4 4 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

114

Tenure Audit

Responden Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Total

1 4 4 4 4 4 4 4 28

2 4 4 4 4 4 4 4 28

3 4 4 4 4 4 4 4 28

4 5 5 5 4 5 5 5 34

5 4 4 4 4 4 4 4 28

6 5 5 5 4 4 5 5 33

7 4 4 4 4 3 4 4 27

8 4 4 4 4 4 4 4 28

9 5 5 5 4 3 5 5 32

10 4 4 4 4 4 4 4 28

11 3 4 4 4 4 5 4 28

12 4 4 5 4 3 5 5 30

13 4 4 4 4 3 5 4 28

14 3 5 5 4 2 4 4 27

15 4 4 4 4 4 4 4 28

16 4 5 4 4 4 4 5 30

17 4 5 4 4 4 4 4 29

18 3 5 4 4 4 4 4 28

19 4 4 4 4 4 4 4 28

20 5 5 5 4 4 5 5 33

21 4 5 4 4 4 4 5 30

22 5 5 4 4 2 5 5 30

23 4 5 4 2 5 4 5 29

24 4 5 5 4 4 4 4 30

25 4 5 4 2 5 4 5 29

26 4 4 4 4 4 4 4 28

27 4 4 5 4 4 4 5 30

28 4 4 4 4 4 5 4 29

29 5 5 5 4 4 5 5 33

30 4 4 4 4 4 4 4 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

115

Skeptisme Profesional Auditor

Responden Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Total

1 5 4 4 5 5 5 28

2 4 4 4 5 5 5 27

3 4 4 4 4 4 4 24

4 5 5 5 5 5 5 30

5 4 4 4 5 5 5 27

6 5 5 5 5 5 5 30

7 4 4 4 4 4 4 24

8 4 4 4 4 4 4 24

9 5 5 5 5 5 5 30

10 4 4 4 5 5 5 27

11 4 4 4 3 4 3 22

12 5 5 5 5 5 4 29

13 4 4 4 4 4 4 24

14 4 4 4 4 4 4 24

15 4 4 4 4 4 4 24

16 5 4 4 4 4 4 25

17 4 4 4 4 4 4 24

18 4 3 3 3 4 4 21

19 4 4 4 4 4 4 24

20 5 5 5 5 5 5 30

21 5 4 4 3 4 4 24

22 5 5 5 4 5 4 28

23 5 4 4 4 4 4 25

24 4 4 4 3 4 4 23

25 5 4 4 4 4 4 25

26 4 4 4 4 4 4 24

27 5 5 5 5 5 4 29

28 4 4 4 4 4 4 24

29 5 5 5 5 5 5 30

30 4 4 4 4 4 4 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

11

6

Kualitas A

udit

R

esponden

Item

20

Item

21

Item

22

Item

23

Item

24

Item

25

Item

26

Item

27

Item

28

Item

29

Item

30

T

otal

1

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

2

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

3

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

4

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

6

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

7

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

8

4

4

4

4

4

4

4

4

4

5

4

45

9

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

10

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

11

4

4

4

4

5

4

4

5

5

4

4

47

12

5

4

5

5

5

4

5

4

4

2

5

48

13

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

14

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

15

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

16

4

5

5

4

4

4

4

5

3

4

4

46

17

4

4

4

4

4

4

5

4

4

4

4

45

18

4

5

5

5

5

4

5

4

4

4

3

48

19

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

11

7

20

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

21

4

5

5

4

4

4

4

5

3

4

4

46

22

4

5

5

5

5

4

5

5

3

3

4

48

23

5

4

4

5

4

4

5

4

4

4

5

48

24

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

4

54

25

5

4

4

5

4

4

5

4

4

4

5

48

26

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

27

5

4

5

5

5

4

5

4

4

2

5

48

28

4

4

5

4

4

5

4

5

5

4

4

48

29

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

5

55

30

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

4

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

118

Lampiran 4a: Hasil Uji Validitas Fee Audit

Correlations

Item1 Item2 Item3 Item4 Item5 Item6 Total

Item

1

Pearson

Correlation 1 .720

** .236 .662

** .681

** .774

** .818

**

Sig. (2-tailed) .000 .210 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item

2

Pearson

Correlation .720

** 1 .646

** .670

** .722

** .761

** .903

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item

3

Pearson

Correlation .236 .646

** 1 .447

* .600

** .566

** .686

**

Sig. (2-tailed) .210 .000 .013 .000 .001 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item

4

Pearson

Correlation .662

** .670

** .447

* 1 .670

** .687

** .794

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .013 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item

5

Pearson

Correlation .681

** .722

** .600

** .670

** 1 .794

** .895

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item

6

Pearson

Correlation .774

** .761

** .566

** .687

** .794

** 1 .922

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson

Correlation .818

** .903

** .686

** .794

** .895

** .922

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

119

Lampiran 4b: Hasil Uji Validitas Tenure Audit

Correlations

Item7 Item8 Item9 Item10 Item11 Item12 Item13 Total

Item7 Pearson

Correlation 1 .323 .419

* .050 .045 .525

** .606

**

.792*

*

Sig. (2-

tailed) .082 .021 .795 .813 .003 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Item8 Pearson

Correlation .323 1 .408

* -.286 .032 .189 .600

**

.596*

*

Sig. (2-

tailed) .082 .025 .126 .865 .317 .000 .001

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Item9 Pearson

Correlation .419

* .408

* 1 .175 -.159 .463

** .505

**

.707*

*

Sig. (2-

tailed) .021 .025 .355 .402 .010 .004 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Item1

0

Pearson

Correlation .050 -.286 .175 1 -.454

* .189 -.327 .043

Sig. (2-

tailed) .795 .126 .355 .012 .317 .077 .823

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Item1

1

Pearson

Correlation .045 .032 -.159 -.454

* 1 -.240 .099 .193

Sig. (2-

tailed) .813 .865 .402 .012 .201 .603 .306

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Item1

2

Pearson

Correlation .525

** .189

.463*

*

.189 -.240 1 .433*

.639*

*

Sig. (2-

tailed) .003 .317 .010 .317 .201 .017 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Item1

3

Pearson

Correlation .606

**

.600*

*

.505*

*

-.327 .099 .433* 1

.774*

*

Sig. (2-

tailed) .000 .000 .004 .077 .603 .017 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson

Correlation .792

**

.596*

*

.707*

*

.043 .193 .639**

.774**

1

Sig. (2-

tailed) .000 .001 .000 .823 .306 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

120

Lampiran 4c: Validitas Skeptisme Profesional Auditor

Correlations

Item14 Item15 Item16 Item17 Item18 Item19 Total

Item1

4

Pearson

Correlation 1 .674

** .674

** .400

* .522

** .333 .704

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .029 .003 .072 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item1

5

Pearson

Correlation .674

** 1 1.000

** .642

** .714

** .412

* .877

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .024 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item1

6

Pearson

Correlation .674

** 1.000

** 1 .642

** .714

** .412

* .877

**

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .024 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item1

7

Pearson

Correlation .400

* .642

** .642

** 1 .836

** .793

** .878

**

Sig. (2-tailed) .029 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item1

8

Pearson

Correlation .522

** .714

** .714

** .836

** 1 .771

** .913

**

Sig. (2-tailed) .003 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Item1

9

Pearson

Correlation .333 .412

* .412

* .793

** .771

** 1 .755

**

Sig. (2-tailed) .072 .024 .024 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

Total Pearson

Correlation .704

** .877

** .877

** .878

** .913

** .755

** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000

N 30 30 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

12

1

La

mp

iran

4d

: Hasil U

ji Valid

itas K

ualita

s Au

dit

Correla

tion

s

Item

20

Item

21

Item

22

Item

23

Item

24

Item

25

Item

26

Item

27

Item

28

Item

29

Item

30

T

otal

Item2

0

Pearso

n

Correlatio

n

1

.464

**

.548

**

.875

**

.668

**

.675

**

.818

**

.401

* .6

05

**

.270

.893

**

.843

**

Sig

. (2-tailed

)

.010

.002

.0

00

.000

.0

00

.000

.028

.000

.149

.000

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

1

Pearso

n

Correlatio

n

.464

**

1

.818

**

.607

**

.668

**

.675

**

.548

**

.802

**

.292

.523

**

.290

.784

**

Sig

. (2-tailed

) .0

10

.0

00

.0

00

.000

.0

00

.002

.000

.117

.003

.121

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

2

Pearso

n

Correlatio

n

.548

**

.818

**

1

.665

**

.740

**

.665

**

.593

**

.740

**

.305

.136

.389

* .7

50

**

Sig

. (2-tailed

) .0

02

.0

00

.000

.000

.0

00

.001

.000

.102

.474

.034

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

3

Pearso

n

Correlatio

n

.875

**

.607

**

.665

**

1

.802

**

.573

**

.935

**

.401

* .4

38

* .1

52

.676

**

.817

**

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.0

00

.000

.0

00

.0

01

.000

.028

.015

.423

.000

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

12

2

Item2

4

Pearso

n

Correlatio

n

.668

**

.668

**

.740

**

.802

**

1

.623

**

.740

**

.600

**

.573

**

.168

.482

**

.813

**

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.0

00

.000

.0

00

.000

.000

.000

.001

.374

.007

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

5

Pearso

n

Correlatio

n

.675

**

.675

**

.665

**

.573

**

.623

**

1

.526

**

.761

**

.832

**

.682

**

.575

**

.913

**

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.0

00

.000

.0

01

.000

.0

03

.000

.000

.000

.001

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

6

Pearso

n

Correlatio

n

.818

**

.548

**

.593

**

.935

**

.740

**

.526

**

1

.336

.410

* .1

36

.632

**

.765

**

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.0

02

.001

.0

00

.000

.0

03

.069

.025

.474

.000

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

7

Pearso

n

Correlatio

n

.401

* .8

02

**

.740

**

.401

* .6

00

**

.761

**

.336

1

.469

**

.505

**

.361

* .7

54

**

Sig

. (2-tailed

) .0

28

.0

00

.000

.0

28

.000

.0

00

.069

.009

.004

.050

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

8

Pearso

n

Correlatio

n

.605

**

.292

.305

.4

38

* .5

73

**

.832

**

.410

* .4

69

**

1

.605

**

.508

**

.741

**

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.1

17

.102

.0

15

.001

.0

00

.025

.009

.000

.004

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item2

9

Pearso

n

Correlatio

n

.270

.5

23

**

.136

.1

52

.168

.6

82

**

.136

.505

**

.605

**

1

.198

.568

**

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

12

3

Sig

. (2-tailed

) .1

49

.0

03

.474

.4

23

.374

.0

00

.474

.004

.000

.295

.001

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Item3

0

Pearso

n

Correlatio

n

.893

**

.290

.389

* .6

76

**

.482

**

.575

**

.632

**

.361

* .5

08

**

.198

1

.702

**

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.1

21

.034

.0

00

.007

.0

01

.000

.050

.004

.295

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

Total

Pearso

n

Correlatio

n

.843

**

.784

**

.750

**

.817

**

.813

**

.913

**

.765

**

.754

**

.741

**

.568

**

.702

**

1

Sig

. (2-tailed

) .0

00

.0

00

.000

.0

00

.000

.0

00

.000

.000

.000

.001

.000

N

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

30

**. C

orrelatio

n is sig

nifican

t at the 0

.01 lev

el (2-tailed

).

*. C

orrelatio

n is sig

nifican

t at the 0

.05 lev

el (2-tailed

).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

124

Lampiran 5a: Hasil Uji Reabilitas Fee Audit

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.911 6

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 19.67 14.230 .734 .897

Item2 19.77 12.875 .845 .881

Item3 19.37 15.826 .579 .917

Item4 19.47 16.326 .742 .906

Item5 19.77 12.944 .833 .882

Item6 19.80 12.234 .869 .877

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

125

Lampiran 5b: Hasil Uji Reabilitas Tenure Audit

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.801 5

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

Item7 17.50 2.190 .617 .753

Item8 17.13 2.464 .482 .795

Item9 17.30 2.424 .584 .764

Item12 17.27 2.478 .518 .783

Item13 17.20 2.166 .734 .715

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

126

Lampiran 5c: Hasil Uji Reabilitas Skeptisme Profesional Auditor

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.910 6

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item14 21.37 5.551 .588 .915

Item15 21.57 5.082 .820 .884

Item16 21.57 5.082 .820 .884

Item17 21.57 4.461 .794 .891

Item18 21.40 5.007 .872 .877

Item19 21.53 5.361 .650 .907

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

127

Lampiran 5d: Hasil Uji Reabilitas Kualitas Audit

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100.0

Excludeda 0 .0

Total 30 100.0

a. Listwise deletion based on all

variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.921 11

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item20 44.40 17.352 .806 .908

Item21 44.40 17.628 .735 .911

Item22 44.30 17.803 .696 .913

Item23 44.33 17.471 .775 .910

Item24 44.37 17.482 .770 .910

Item25 44.50 17.155 .892 .905

Item26 44.30 17.734 .713 .912

Item27 44.37 17.757 .700 .913

Item28 44.57 17.013 .666 .915

Item29 44.67 17.471 .430 .934

Item30 44.47 17.706 .631 .916

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: ANALISIS FEE AUDIT, TENURE AUDIT DAN SKEPTISME PROFESIONAL ... · SKEPTISME PROFESIONAL AUDITOR DALAM HUBUNGAN DENGAN KUALITAS AUDIT ... DAFTAR ISI Halaman ... dengan etika dan p

12

8

La

mp

iran

6: H

asil U

ji Korela

si Spearm

an

Non

para

metr

ic C

orrela

tion

s

Correla

tion

s

F

ee_A

udit

Ten

ure_

Audi

t

Skep

tisme_

A

udito

r K

ualitas_

Audit

Spearm

an's rh

o

Fee_

Audit

Correlatio

n

Coefficien

t 1.0

00

.1

61

.583

**

.495

**

Sig

. (2-tailed

) .

.394

.001

.005

N

30

30

30

30

Ten

ure_

Audit

Correlatio

n

Coefficien

t .1

61

1.0

00

.640

**

.461

*

Sig

. (2-tailed

) .3

94

. .0

00

.010

N

30

30

30

30

Skep

tisme_

Audito

r

Correlatio

n

Coefficien

t .5

83

**

.640

**

1.0

00

.697

**

Sig

. (2-tailed

) .0

01

.000

. .0

00

N

30

30

30

30

Kualitas_

Audit

Correlatio

n

Coefficien

t .4

95

**

.461

* .6

97

**

1.0

00

Sig

. (2-tailed

) .0

05

.010

.000

.

N

30

30

30

30

**. C

orrelatio

n is sig

nifican

t at the 0

.01 lev

el (2-tailed

).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI