ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SOLUSI
PENGOBATAN DENGAN PRODUK K-LINK
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
HERI DALMAJI
06.12.1766
JURUSAN SISTEM INFORMASI
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
“AMIKOM“
YOGYAKARTA
aISMS IMPLEMENTATION BASED-ON ISO/IEC 27001 : 2005 IN STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
PENERAPAN ISMS BERDASAR ISO/IEC 27001:2005 PADA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
Heri DalmajiJurusan Sistem Informasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Information is the one of important asset for organization or business life, security defense, nation integrity, consumer or public trust. Confidentiality, integrity, and availability of the information have to be guarded. Information can be prepared in any formats such as text, audio visual, as well as video. It can be stored inside computer or other external storage media (such as harddisk, removable memory, CD, DVD, etc). It can be written on paper or other media.
STMIK AMIKOM Yogyakarta as growth higher education institution, has much data and important information that have to be good managed, be guarded its confidentiality, integrity, and availability, in other to reserve the right authority data access or information, it couldn’t be modified by some one has no right. Information must be accurate, up to date, and available when required.
Data collection technique, adjust the standard/guidance from ISO/IEC 27001:2005, pervasive: survey (by examine and verify condition of computer network topology, and information security system), observation and evaluation the information security management system organization which has been exist with standardized theory and method, evaluation and analyze of the information security management system implementation that have been done, monitoring ISMS policy, evaluation and identification, risk possibility that might shown, and improvement effort that have been applied and planned to improve information security system in other to decrease security risk and system failure, literature study to search and discover correct reference as well as documented.
Keywords : Medical Solution Information Sistem, Health Care, Information System.
1. Pendhuluan
Sistem informasi mempunyai peran yang sangat penting bagi pelaku bisnis
dalam pengambilan keputusan dan melakukan evaluasi maupun dalam upaya
pengembangan sebuah sistem informasi yang memanfaatkan adanya teknologi
informasi. Dalam peningkatan kemajuan ekonomi perlu adanya teknologi yang
semakin lama semakin canggih, apalagi dalam hal pelayanan informasi data untuk
meminimalisasi pengeluaran dan mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan-
kesalahan akibat proses pencatatan data yang kurang efektif yang dapat merugikan
perusahaan maupun konsumen.
Dari pengamatan dan informasi yang diperoleh pada Stockist K-link Yogyakarta
khususnya pada bagian pelayanan terhadap konsumen masih dilakukan secara
manual atau sederhana, dimana output yang berupa informasi atau laporan masih
berupa arsip-arsip yang jumlahnya sangat banyak. Sehingga sering kali terjadi
keterlambatan dalam penyampaian informasi kepada pihak manajemen maupun
dalam pelayanan kepada pembeli.
Berdasarkan uraian di atas, untuk memenuhi kebutuhan Stockist K-link
dibutuhkan suatu sistem informasi layanan solusi pengobatan yang terkomputerisasi,
maka judul penelitian yang diambil penulis pada penelitian ini adalah “Analisis dan
Perancangan sitem Informasi Solusi Pengobatan Dengan Produk K-Link”
dengan harapan pemanfaatan teknologi informasi bisa lebih optimal dan efektif
terutama dibidang sistem pelayanan yang nantinya dapat membantu pengolahan data
yang lebih kompleks sehingga informasi yang dihasilkan dapat mendukung pihak
manajemen K-link Yogyakarta dalam pengambilan keputusan.
2. Landasan Teori
2.1 Definisi Sistem
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu
2.2 Konsep Dasar Informasi
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan
bentuk jamak dan bentuk tunggal data-item. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian adalah
sesuatu yang terjadi pada saat-saat tertentu.
Didalam dunia bisnis, kejadia-kejadian nyata sering terjadi adalah perubahan dari
suatu nilai yang disebut dengan transaksi. Misalnya penjualan adalah transaksi
perubahan nilai barang menjadi nilai uang atau nilai piutang dagang. Kejadian nyata
adalah berupa suatu objek nyata seperti tempat dan orang yang betul-betul ada dan
terjadi.
2.3 Konsep Dasar Sistem Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen di dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi didefinisikan oleh Robert
A. Leitch dan K. Roscoe Davis sebagai berikut : “Sistem informasi adalah suatu sistem di
dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
2.4 Konsep Pemodelan Sistem
Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-
langkah yang dilakukan dalam mnedefinisikan proyek-proyek sistem yang akan
dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya terletak pada ruang lingkup
tugasnya. Di analisis sistem, ruang lingkup tugasnya lebih terinci (detail). Penelitian yang
dilakukan pada tahap analisis sistem merupakan penelitian terinci, sedang di
perencanaan sistem sifatnya hanya penelitian pendahuluan.
Di dalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus
dilakukan oleh analis sistem sebagai berikut :
1. Identify, yaitu mengidentifikasi masalah.
2. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.
3. Analyze, yaitu menganalisis sistem.
4. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.
Perancangan sistem dapat didefinisikan sebagai penggambaran, perencanaan
dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke
dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
Dalam perancangan sistem mempunyai dua maksud atau tujuan utama, yaitu:
a. Untuk memenuhi kebutuhan kepada pengguna sistem.
b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap kepada pemrogram dan
ahli-ahli tekhnik lainnya yang terlibat.
2.5 Konsep Dasar Sistem Basis Data
Prinsip utama basis data adalah pengaturan data atau arsip. Basis data
mempunyai tujuan utama yaitu kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan kembali
data atau arsip. Apabila sistem basis data ini benar-benar lengkap, akurat dan mudah
dalan menampilkan kembali data-data yang termuat dalam basis data tentu akan
meningkatkan kualitas sistem manajemen tersebut.
Basis data sendiri dapat didefinisikan Kumpulan data yang saling berhubungan
yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi)
yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
Komponen Dasar Sistem Basis Data
1. Data
2. Perangkat Keras (Hardware)
3. Perangkat Lunak (Software)
4. User atau Pemakai
3 Analisis dan Perancangan Sistem
Adapun alat ukur yang digunakan untuk menentukan proses penyelesaian
masalah yaitu dengan melakukan peningkatan-peningkatan pada 6 aspek yang
dikenal dengan analisis PIECES. Keenam aspek tersebut meliputi :
a. Analisis Kinerja (Performance)
Melihat kondisi dan situasi dilapangan, kinerja Stockist K-link dalam
pengolahan data pelayanan kesehatan selama ini masih bersifat manual
sehingga pemrosesan data masih kurang efektif jika ditinjau dari Throughput dan
Respon time, hal ini dilihat dalam proses pencarian data, pembuatan laporan
masih menggunakan manual sehingga hal ini bisa memperlambat kinerja dalam
stockist tersebut. Misalkan; dalam melakukan layanan, seorang karyawan harus
membuka dahulu katalog dan mencari arsib tentang penyakit sampai
pengobatannya yang kurang lebih membutuhkan waktu 1 menit untuk
menemukannya, sehingga dalam kinerja sistem membutuhkan adanya perbaikan
sistem.
b. Analisis Informasi (Information)
Dari hasil analisis terhadap informasi yang ada pada Stockist K-link didapatkan
bahwa sempitnya pengetahuan yang dimiliki karyawan membuat informasi yang
diterima kurang maksimal sehingga tidak sesuai dengan keinginan konsumen.
Proses perubahan produk atau harga yang terdapat di katalog membutuhkan
waktu yang lama sehingga menghambat dalam penyampaian informasi terkini.
c. Analisis Ekonomi (Economy)
Secara ekonomis sistem yang ada di Stockist K-link saat ini membutuhkan biaya
operasional yang tidak sedikit seperti untuk membeli peralatan alat tulis, catalog,
buku laporan, tempat arsip, gaji karyawan, dan lain-lain. Dari hasil pengamatan,
biaya yang dikeluarkan oleh Stockist K-link sangat tidak seimbang dengan
manfaat yang didapatkan.
d. Analisis Pengendalian (Control)
Dari hasil pengamatan di lapangan di dapatkan bahwa sistem Stockist K-link
yang sedang berjalan sangat tidak aman karena tidak adanya pembatasan hak
akses terhadap informasi yang ada. Laporan-laporan dan dokumen-dokumen
yang ada masih diletakkan secara terbuka dan sembarangan di kantor sehingga
orang lain dengan mudah dapat mengakses informasi yang ada.
e. Analisis Efisiensi (Efficiency)
Analisis Efisiensi berhubungan dengan sumber daya yang ada guna
meminimalkan pemborosan. Efisiensi dari sistem yang dikembangkan adalah
pemakaian secara maksimal atas sumber daya yang tersedia yang meliputi
manusia, informasi, waktu, biaya dan peralatan.
Pemakaian waktu dan sumber daya manusia yang tidak tepat dapat
menyebabkan pemborosan. Pada sistem lama dibutuhkan waktu yang lama
untuk mengolah data-data dan membuat laporan-laporan.
f. Analisis Pelayanan (Service)
Pelayanan yang diberikan sangat mendukung dalam peningkatan profit
atau laba bagi stockist. Suatu perusahaan akan berusaha meningkatkan
pelayanannya terhadap konsumen sehingga konsumen merasa puas, hal itulah
yang menjadi tujuan utama. Peningkatan pelayanan (service) juga dapat
digunakan untuk memecahkan masalah khusus, yaitu memanfaatkan sebaik-
baiknya peluang yang ada untuk meningkatkan investasi.
Dengan menggunakan sistem yang baru, maka pelayanan terhadap
konsumen lebih cepat karena sebagian besar proses sudah terkomputerisasi.
4 Hasil Penelitian dan Pembahasan
4.1 Implementasi
Setelah sistem selesai dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah
diseleksi dan dipilih, saatnya sistem untuk diimplementasikan. Tahap Implementasi
sistem adalah tahap meletakkan sistem yang baru supaya siap untuk dioperasikan.
Tujuan implementasi sistem adalah untuk menyiapkan semua kegiatan penerapan sistem
sesuai dengan rancangan yang telah ditentukan. Dalam menjalankan kegiatan
implementasi perlu dilakukan beberapa hal yaitu :
1. Menerapkan rencana implementasi
2. Melakukan kegiatan implemntasi
3. Tindak lanjut implementasi
4.2 Rencana Implementasi
Rencana kegiatan yang akan di implementasikan :
1. Pemilihan dan Pelatihan Personil.
2. Pemrograman dan Pengetesan Program.
3. Instalasi Hardware dan software.
4. Pengetesan Sistem.
5. Konversi Sistem.
6. Pemeliharaan Sistem.
4.3 Kegiatan Implementasi
Kegiatan implementasi dilakukan dengan dasar kegiatan yang telah
direncanakan dalam kegiatan implementasi, antara lain sebagai berikut :
4.3.1 Pemilihan dan Pelatihan Personil
Program aplikasi ini ditujukan untuk membantu kinerja karyawan dalam
melakukan transaksi pengolahan data sirkulasi barang. Oleh karena itu seorang
karyawan yang akan menjalankan aplikasi ini harus bisa mengoperasikan sebuah
komputer. Kalaupun dalam kenyataannya seorang karyawan di Stockist K-link kurang
menguasai penggunaan komputer maka akan diadakan pelatihan personil tentang
pengenalan komputer dan penggunaan Aplikasi Pengolahan Data Solusi pengobatan
dengan Produk K-link.
Seorang karyawan akan dilatih terlebih dahulu dimaksudkan agar dalam
pelaksanaan operasi dapat berjalan lancar. Pelatihan ini menekankan pada
bagaimana cara mengoperasikan sistem, yaitu : mempersiapkan input, memproses
data dan menampilkan laporan.
Telah diketahui bahwa manusia merupakan faktor yang perlu diperhatikan
dan dipertimbangkan dalam sistem informasi. Oleh karena itu dalam pemilihan
personil, yang dipilih tentunya yang memenuhi kriteria antara lain :
a. Bisa mengoperasikan komputer
b. Berpengalaman dibidang pengolahan data penyakit
c. Sabar, teliti dan mempunyai disiplin kerja yang tinggi
Pemilihan karyawan yang telah ada menjadi prioritas pertama dibandingkan
dengan merekrut karyawan baru. Hal ini dilakukan mengingat beberapa
pertimbangan berikut :
Mentransfer karyawan yang ada ke posisi yang baru umumnya lebih mudah
dibandingkan dengan merekrut karyawan baru dari luar.
Karyawan yang telah bekerja sebelumnya biasanya lebih memahami operasional
dari sistem pelayanan kesehatan di Stockist Center K-link Yogyakarta
dibandingkan dengan karyawan baru
Pendekatan yang akan dipakai dalam pelatihan kepada personil-personil
yang akan menggunakan sistem baru ini pada Stockist Center K-link adalah
pelatihan prosedural dan latihan langsung di pekerjaan.
Latihan langsung di perkejaan dilakukan dengan meletakkan personil
langsung pada posisi pekerjaannya. Personil-personil yang dilatih diberi penjelasan-
penjelasan dan instruksi-instruksi tentang apa yang harus dikerjakannya dan
bagaimana harus mengerjakannya yang langsung dipraktekkan pada situasi kerja
yang sebenarnya.
4.3.2 Pemrograman dan Pengetesan Program
4.3.2.1 Pemrograman
Pemrograman merupakan tahap implementasi yakni dilakukan
pengkodean berdasarkan hasil perancangan perangkat lunak yang telah dibuat
sehingga berbentuk sistem baru yang sedemikian rupa seperti yang telah
direncanakan. Pengkodean ini dilakukan dengan menggunakan bahasa
pemrograman Visual Basic 6.0 sedangkan database yang digunakan adalah
Microsoft SQL Server 2000.
4.3.2.2 Pengetesan Program
Sebelum program diterapkan, maka program harus bebas dari
kesalahan-kesalahan. Oleh sebab itu program harus dites untuk menemukan
kesalahan-kesalahan yang mungkin dapat terjadi. Program dites untuk tiap-tiap
modul dan dilanjutkan dengan pengetesan untuk semua modul yang telah
dirangkai. Kesalahan dari program yang mungkin terjadi dapat diklasifikasikan
dalam tiga bentuk kesalahan, yaitu sebagai berikut :
1. Kesalahan bahasa (language errors) atau disebut juga dengan kesalahan
penulisan (syntax errors) atau kesalahan tata bahasa (grammatical errors)
adalah kesalahan di dalam penulisan source program yang tidak sesuai
dengan yang telah disyaratkan. Kesalahan ini relatif mudah ditemukan dan
diperbaiki, karena compiler akan memberitahukan letak dan sebab
kesalahannya sewaktu program dikompilasi.
2. Kesalahan sewaktu proses (run-time errors), adalah kesalahan yang terjadi
sewaktu executable program dijalankan. Kesalahan ini akan menyebabkan
proses program berhenti sebelum selesai pada saatnya, karena compiler
menemukan kondisi-kondisi yang belum terpenuhi yang tidak bisa
dikerjakan. Kesalahan ini relatif mudah untuk ditemukan, karena juga
ditunjukkan letak serta sebab kesalahannya.
3. Kesalahan Logika (logical errors) adalah kesalahan dari logika program
yang dibuat. Kesalahan seperti ini sulit ditemukan, karena tidak ada
pemberitahuan mengenai kesalahannya dan tetap akan didapatkan hasil
dari proses program, tetapi hasilnya salah. Kesalahan seperti ini
merupakan kesalahan yang berbahaya, karena bila tidak disadari dan tidak
ditemukan, hasil yang salah dapat menyesatkan bagi yang
menggunakannya. Cara mencari kesalahan logika dapat dilakukandengan
test data, yaitu dengan menjalankan program dengan menggunakan data
tertentu dan membandingkan hasil pengolahannya dengan hasil yang
sudah di ketahui. Bila hasilnya berbeda, berarti mengalami kesalahan dan
harus dilacak serta ditemukan sebab-sebab kesalahannya. Proses
melacak kesalahan ini dikenal dengan istilah mencari kutu (debugging).
Hasil pelacakannya adalah di dapatkan kutu tersebut (bug yang berarti
penyebab kesalahannya).
Pengetesan atau pengujian program ini dilakukan dengan teknik
pengujian white box (white box testing) dan Black Box (Black Box Testing).
Dalam melakukan white box testing seorang tester harus memiliki
pengetahuan tentang struktur program. Pengetesan dilakukan bersamaan
pada saat penulisan program, yaitu sebelum semua modul dirangkai maka
masing-masing modul tersebut dites terlebih dahulu sehingga dapat dipastikan
semua modul telah bekerja dengan baik.
Black Box (Black Box Testing), yaitu untuk pengetesan program
langsung melihat pada aplikasinya tanpa perlu mengetahui struktur
programnya. Testing ini dilakukan untuk melihat suatu program yang telah
memenuhi permintaan atau belum.
4.3.3 Instalasi Hardware dan Software
a. Instalasi Hardware
Hardware atau perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan
sistem informasi solusi pengobatan Stockisr K-link ini. Instalasinya
dilakukan oleh pemasar atau toko komputer pada saat pembelian
perangkat keras.
b. Instalasi Software
Software atau perangkat lunak dalam hal ini adalah program aplikasi
hasil pengkodean yang merupakan sebuah sistem yang baru yaitu Sistem
Solusi pengobatan dengan produk K-link pada Stockist K-link.
Langkah-langkah untuk melakukan kegiatan instalasi adalah :
a. Instalasi Aplikasi Sistem Pengolahan Data Penjualan dan Pemesanan.
1. Masukkan CD yang berisi program Aplikasi Sistem Pengolahan
Data Solusi pengobatan ini ke dalam CD ROM komputer
yang akan program tersebut.
2. Jalankan file setup.exe yang ada pada CD melalui menu run
dengan mengetikkan ‘setup.exe’atau dari windows explorer
double click file setup.exe.
3.Ikuti semua petunjuk dan langkah-langkah yang ditampilkan
selama proses instalasi, tunggu sampai proses instalasi
selesai.
b. Instalasi Database Stockist K-link pada Server
1. Instalasi Database SQL Server, ikuti semua petunjuk dan
langkah-langkah yang ditampilkan selama proses instalasi,
tunggu sampai instalasi selesai.
2. Selanjutnya tinggal mengattach Database
penjualan_pemesanan.MDF melalui Microsoft SQL Server
Enterprise Manager Microsoft SQL Servers SQL Server
Group Local (Windows NT) Database Klik Kanan All
tasks Attach Database Cari folder tempat menyimpan
Database tadi (file database sudah ikut terinstall sewaktu
menginstall program aplikasi “C:\Program Files\K-
Link\Database\”). Setelah menemukan Database K-link cari yang
berekstensi .mdf Klik Ok.
Komputer dapat menjalankan Program Aplikasi Sistem Pengolahan Data
solusi pengobatan tersebut karena sebelumnya sudah terkoneksi dengan
Database yang ada DBMS.
4.3.4 Pengetesan Sistem
Pengetesan sistem biasanya dilakukan setelah pengetesan program.
Pengetesan sistem dilakukan untuk memeriksa kekompakkan antar komponen
sistem yang diimplementasi. Tujuan utama dari pengetesan ini adalah untuk
memastikan bahwa elemen-elemen atau komponen-komponen telah berfungsi
sesuai dengan yang diharapkan. Pengetesan perlu dilakukan untuk mencari
kesalahan-kesalahan atau kelemahan-kelemahan yang mungkin masih terjadi.
Pengetesan sistem termasuk juga pengetesan program secara menyeluruh.
Pada pengetesan program, masing-masing program yang telah berjalan dengan
benar dan baik bukan berarti program tersebut juga akan dapat berjalan dengan
program lainnya dalam sistem dengan baik. Kumpulan dari semua program yang
telah diintegrasikan perlu dites kembali untuk melihat apakah suatu program dapat
menerima input data dengan baik, dapat memprosesnya dengan baik dan dapat
memberikan output kepada program yang lainnya.
Secara spesifik beberapa kegiatan terhadap pengetesan sistem meliputi
pengetesan input data, simpan dan edit data, hapus data dan output (laporan).
1. Pengetesan Terhadap Input Data
a. Mekanisme Pengetesan
Melakukan tes terhadap seluruh komponen input data meliputi tes
terhadap kemampuan kolom pengisian terhadap jenis-jenis data yang
dimasukkan, komponen input yang diuji antara lain ; input data
penyakit, input data gejala, input data penyebab, input data
pencegahan, input data pengobatan, input data penggunan, input
data produk. Programmer juga mencoba mengantisipasi kelemahan
program aplikasi tersebut dengan memperbaiki listing program
maupun database program tersebut jika terjadi data error.
Pengetesan pada tombol enter untuk melakukan pemasukan data
selanjutnya agar lebih praktis dan meminimalisasi penggunaan
mouse.
b. Hasil yang didapat
Seluruh kolom input tidak ditemukan kendala pemasukan data, baik
data bertipe teks, tanggal maupun bertipe angka. Tombol enter sudah
berfungsi dengan semestinya.
2. Pengetesan Ubah dan Simpan Data
a.Mekanisme pengetesan
Melakukan pengetesan seluruh komponen simpan dan ubah terhadap
kemampuan komponen untuk merespon single click mouse dan enter.
Yang mana pada aplikasi ini tombol Ubah yang tampak dalam antar
muka user dan komputer memiliki dua fungsi yaitu untuk mengaktifkan
data pada text box yang akan di ubah dan untuk mengubah data dari
database. Sedangkan menu Ubah digunakan untuk menyimpan data
yang di ubah.
b.Hasil yang didapat
Seluruh komponen Ubah dan Simpan dapat berfungsi dengan baik.
3. Pengetesan Hapus Data
a.Mekanisme pengetesan
Melakukan tes terhadap seluruh komponen hapus data, meliputi tes
terhadap kemampuan komponen untuk merespon single click mouse
dan tombol enter serta konformasi yang dihasilkan ketika dieksekusi.
Pada aplikasi ini tombol Hapus memiliki fungsi untuk menghapus data
yang ada di database. Komponen yang diuji antara lain komponen
hapus data barang dan data supplier.
b.Hasil Yang didapat
Seluruh komponen Hapus dapat berfungsi dengan baik.
4. Pengetesan Terhadap Item Batal
a. Mekanisme Pengetesan
Melakukan tes terhadap seluruh komponen Refresh data, meliputi test
terhadap kemampuan komponen untuk merespon single click mouse
dan tombol enter serta konformasi yang dihasilkan ketika dieksekusi.
Yang mana pada aplikasi ini tombol Refresh memiliki fungsi untuk
membatalkan proses perubahan, penghapusan ataupun penginputan
data ke dalam database.
b. Hasil yang didapat
Seluruh komponen batal berjalan dengan baik.
5. Pengetesan Terhadap Output
a. Mekanisme Pengetesan
Melakukan tes terhadap seluruh komponen output(laporan), meliputi tes
terhadap kemampuan komponen menampilkan laporan-laporan sesuai
kebutuhan user secara periodik (bulanan, tahunan).
b. Hasil yang didapat
Seluruh komponen output yang dikeluarkan sudah sesuai dengan apa
yang dibutuhkan.
4.3.5 Konversi Sistem
Konversi sistem ini dilakukan dalam jangka waktu dua minggu. Data-data
yang ada pada sistem Solusi Pengobatan dikonversi kedalam sistem baru.
Pelaksanaan konversi ini dilakukan secara parallel, artinya konversi dilakukan
dengan mengoperasikan sistem yang baru seiring dengan masa pengenalan antara
karyawan (personil) yang sudah terbiasa menggunakan sistem manual dengan waktu
yang telah ditetapkan. Kedua sistem ini dioperasikan secara bersama-sama untuk
meyakinkan bahwa sistem yang baru benar-benar beroperasi dengan sukses
sebelum sistem yang lama dihentikan atau sebagai pembantu saja, walaupun
terdapat kelemahan pada besarnya biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan dua
sistem secara bersamaan, tetapi mempunyai keuntungan yaitu proteksi yang tinggi
kepada organisasi terhadap kegagalan sistem yang baru.
Tahap Konversi sistem dari sistem yang lama ke sistem yang baru dapat
dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1. Konversi file dari data di catatan manual ke file komputer.
Di karenakan stockiest K-link beroperasi dengan sistem yang manual, maka
semua data yang di perlukan, yang sebelumnya dicatat dicatatan manual atau
masih tercatat di dokumen dasar perlu dikonversikan ke file komputer. Cara
konversi ini hanya dapat dilakukan secara manual, yaitu dengan memasukkan
data tersebut lewat alat input.
4.3.6 Pemeliharaan Sistem
Suatu sistem yang telah didesain, dibangun, dan diujucoba bisa mengalami eror atau
bug yang tidak bisa dihindari. Bug bisa disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
a. Kebutuhan sistem yang kurang divalidsi.
b. Kebutuhan sistem yang kurang dikomunikasikan.
c. Kebutuhan sistem yang disalahtafsirkan.
d. Kesalahan dalam mendesain dan mengimplementasikan kebutuhan sistem.
e. Kesalahan pengguna program semata.
Tujuan utama dari pemeliharaan sistem adalah:
a. Untuk membuat perubahan yang bisa diramalkan untuk sistem yang ada dan
membetulkan kesalahan yang dibuat selama proses sistem didesain dan
implementasi.
b. Untuk memelihara bagian program yang benar dan menghindari untuk
memperbaiki bagian ini, justru yang akan menyebabkan eror pada bagian lain
yang sudah benar.
c. Untuk menjamin keseluruhan proses bisnis yang bergantung pada sistem
infornasi berjalan dengan baik, karena kegagalan sistem bisa saja berakibat
pada stockist tersebut.
5. Penutup
5.1 Kesimpulan
Dengan selesainya seluruh kegiatan penelitian, analisis sistem, perancangan
program hingga tahap implementasi, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Sistem yang ada selama ini masih menggunakan cara manual sehingga
mengakibatkan keterlambatan arus informasi kepada pihak stockist.
Dengan sistem baru keterlambatan arus informasi dapat dicegah karena
pengolahan data dan pencarian data, dan pembuatan laporan sudah
dilakukan secara terkomputerisasi sehingga informasi yang dihasilkan
menjadi lebih berkualitas.
2. Aplikasi Sistem Solusi Pengobatan ini dapat digunakan untuk membantu
kinerja karyawan stockist yang berkepentingan dalam mengolah data
transaksi penjualan, pemesanan maupun pembelian dimana karyawan
tersebut hanya menginputkan data saja dan proses pengolahan
dilakukan oleh komputer sehingga akan meminimalkan tingkat kesalahan
yang biasanya terjadi dalam sistem manual.
3. Penerapan sistem informasi yang baru ini tidak akan merusak sistem
yang selama ini berjalan di stockist tersebut, tetapi dengan sistem ini
diharapkan dapat mendukung kinerja proses pengolahan data pada
stockist tersebut menjadi lebih efisien.
5.2. Saran
Dengan kesimpulan diatas, penulis memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Memahami dan mengerti tujuan dan sasaran yang diinginkan oleh objek
penelitian.
2. Mendata, mencatat dan memberikan klasifikasi terhadap permasalahan
yang ada.
3. Memilih satu permaslahan utama diantara banyak permasalahan yang
ada.
4. Merumuskan apa yang seharusnya dilakukan.
5. Dengan sistem informasi yang baru, pemakai disarankan untuk
memperhatikan kekurangan dan kelemahan sistem baru agar dapat
segera dicari pemecahan masalahnya dan dilakukan pengembangan
sistem untuk masa yang datang demi kelangsungan pelaksanaan sistem
informasi yang baik.
DAFTAR PUSTAKA
Jerry FitzGerald, “Fundamentals of Systems Analysis”, 1981.
Jogiyanto. HM, Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan
Praktek Aplikasi Bisnis, Yogyakarta : Andi Offset, 1999.
Al-Bahra Bin Ladjamudin, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, 2005.
Linda Marlinda, S.Kom.Sistem Basis Data, Edisi satu ; Yogyakarta : Andi Offset.
Sumber : http://www.ivanstech.com
Sumber : http://www.amazon.com
Top Related