Download - Analisis Dan Perancangan OOP

Transcript
Page 1: Analisis Dan Perancangan OOP

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BERORIENTASI

OBJEK STUDI KASUS : PEMBUATAN SKCK

PADA POLSEK CIBITUNG

Nur Fitriana Bintarika

Jurusan Sistem Informasi

Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Universitas Gunadarma

[email protected]

28 Agustus 2009

ABSTRAKSI

Analisis dan Perancangan Sistem ini bertujuan memperbaiki sistem

pembuatan SKCK yang sudah ada pada Polsek Cibitung. Selama ini proses

pembuatan SKCK dilakukan secara manual. Data para pemohon SKCK tidak

disimpan dalam suatu database sehingga petugas kesulitan dalam melakukan

pencarian data.

Selanjutnya penulis melakukan pengembangan dan implementasi dari hasil

analisis dan perancangan maka dihasilkan suatu program aplikasi yang dibuat

menggunakan bahasa pemrograman Java dan MySQL sebagai database. Akhirnya

penulis berharap dengan adanya aplikasi pembuatan SKCK pada Polsek Tambun

dapat meningkatkan efisiensi kerja dan memaksimalkan pelayanan dalam pembuatan

SKCK kepada masyarakat.

Kata kunci : Analisis, Java, Perancangan, UML

1

Page 2: Analisis Dan Perancangan OOP

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi sudah

merambah semua bidang, mulai dari

bidang ekonomi, sosial, budaya,

politik bahkan bidang medis. Salah

satu yang bidang yang juga terambah

adalah bidang yang bergerak pada

pelayanan masyarakat yaitu

Kepolisian. Mulai dari pembuatan

Surat Izin Mengemudi (SIM) sampai

dengan pembuatan STNK secara

online. Namun ada satu pelayanan

yang belum terambah oleh teknologi,

yaitu pembuatan Surat Catatan

Kepolisian (SKCK) yang dahulu

bernama Surat Keterangan Kelakuan

Baik (SKKB). Salah satu Kepolisian

yang menyelenggarakan jasa

pembuatan SKCK adalah Kepolisian

Sektor (Polsek) Cibitung.

Permasalahan yang ada pada

proses pembuatan SKCK pada Polsek

Cibitung adalah sistem yang tersedia

atau ada saat ini kurang mendukung

jalannya pembuatan SKCK secara

efektif dan efisien sebab sistem

pembuatan masih dilakukan secara

manual dan data pemohon tidak

disimpan dalam satu penyimpanan

khusus. Data-data tersebut disimpan

dalam satu ruangan penyimpanan

arsip. Ruangan penyimpan arsip yang

terbatas memungkinkan arsip-arsip

pemohon SKCK tercecer. Belum lagi

bila arsip-arsip pemohon SKCK

tersebut lapuk dimakan waktu. Maka

kesulitan petugas untuk mendapatkan

data yang cepat dan akurat pun

bertambah.

1.2 Ruang Lingkup

Batasan-batasan ruang lingkup

yang akan dibahas yaitu :

- Objek : Kepolisian Sektor

Cibitung, salah satu Kepolisian

yang menyediakan jasa

pembuatan SKCK

- Aplikasi : Sistem yang kan

dibuat meliputi sistem login

petugas SKCK, pembuatan

SKCK bagi pemohon SKCK

baru dan perpanjangan SKCK

dan pembuatan laporan.

Sistem yang diusulkan yaitu sistem

yang terkomputerisasi dengan baik

serta terintegrasi satu sama lain guna

2

Page 3: Analisis Dan Perancangan OOP

memudahkan proses pembuatan

SKCK pada Polsek Cibitung.

2. Tinjauan Pustaka

2.1 Analisis Sistem

Analisis sistem adalah penelitian

atas sistem yang telah ada dengan

tujuan untuk merancang sistem baru

atau diperbarui. Tahapan-tahapan

dalam analisis sistem adalah sebagai

berikut :

1. Mengumumkan penelitian

sistem

2. Mengorganisasikan tim proyek

3. Mendefinisikan kebutuhan

informasi

4. Mendefinisikan kriteria kinerja

system

5. menyiapkan usulan rancangan

6. Menyetujui atau menolak

rancangan proyek

2.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah

penentuan proses dan data yang

diperlukan oleh sistem baru. Tujuan

dari perancangan sistem adalah untuk

memenuhi kebutuhan pemakai sistem

serta untuk memberikan gambaran

yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap. Perancangan sistem

mengandung dua pengertian yaitu

merancang sistem yang baru dan

memperbaiki rancangan sistem yang

sudah ada.Langkah-langkah yang

dilakukan dalam tahap perancangan

sistem yaitu :

- Menyiapkan rancangan sistem

yang terinci

- Mengidentifikasi berbagai

alternatif konfigurasi sistem

- Mengevaluasi berbagai alternatif

konfigurasi sistem

- Memilih konfigurasi terbaik

- Menyiapkan usulan penerapan

- Menyetujui atau menolak

penerapan sistem

2.3 Pengertian Objek Oriented

Analysis and Design (OOAD)

Menurut Mathiassen Object-

Oriented Analysis and Design

(OOAD) adalah metode untuk

menganalisa dan merancang sistem

3

Page 4: Analisis Dan Perancangan OOP

dengan pendekatan berorientasi object.

Object diartikan sebagai suatu entitas

yang memiliki identitas, state, dan

behavior.

Pada analisa, identitas sebuah

object menjelaskan bagaimana seorang

user membedakannya dari object lain,

dan behavior object digambarkan

melalui event yang dilakukannya.

Sedangkan pada perancangan, identitas

sebuah object digambarkan dengan

cara bagaimana object lain

mengenalinya sehingga dapat diakses,

dan behavior object digambarkan

dengan operation yang dapat dilakukan

object tersebut yang dapat

mempengaruhi object lain dalam

sistem.

2.4 Prinsip Umum OOAD

- Model the context : Sistem yang

bermanfaat sesuai dengan konteks

OOAD. Emphasize the

architecture : Merupakan

arsitektur yang mudah dipahami

yang memfasilitasi kolaborasi

antara designer dan programmer.

- Reuse Patters : Dibangun

berdasarkan gagasan-gagasan

yang kuat dan komponen

pretested memperbaiki kualitas

sistem dan produktivitas dari

proses development.

- Tailor the method to suit

specific projects : Setiap usaha

devlopment masing-masing

mempunyai tantangan yang

unik. OOA&D harus

disesuaikan dengan kebutuhan-

kebutuhan yang khusus dari

situasi analisis dan desain yang

diberikan.

2.5 Keuntungan OOAD

1. Menurut konsep umum yang

dapat digunakan untuk

memodelkan hampir semua

fenomena dan dapat dinyatakan

dalam bahasa umum (natural

language)

- Noun menjadi object

atau class

- Verb menjadi behaviour

- Adjective menjadi

attribute

4

Page 5: Analisis Dan Perancangan OOP

2. Memberikan informasi yang

jelas tentang context dari

sistem

3. Mengurangi biaya

maintainance

4. Memudahkan untuk mencari

hal yang akan diubah

5. Membuat perubahan menjadi

lokal tidak berpengaruh pada

modul yang lain.

2.6 Unified Modelling Language

Notasi UML dibuat sebagai

kolaborasi dari Graddy Booch, James

Rumbough, Rebbecca Wirfs-Brock,

Peter Yourdon, dan lain-lain. Jacobson

menulis tentang pendefinisian

persyaratan-persyaratan system yang

disebut use case. Juga

mengembangkan sebuah metode untuk

perancangan sistem yang disebut

Object-Oriented Software Engineering

(OOSE) yang berfokus pada analisis.

Booch, Rumbough, dan Jacobson biasa

disebut dengan tiga sekawan (tree

amigos). Semuanya bekerja di

Rational Software Corporation dan

berfokus pada standarisasi dan

perbaikan ulang UML. Simbol UML

mirip dengan Booch, notasi OMT, dan

juga ada kemirioan dengan notasi

lanilla.

Penggabungan beberapa metode

menjadi UML dimulai tahun 1993.

setiap orang dari Rational mulai

menggabungkan idenya dengan

metode-metode lanilla. Pada akhir

tahun 1995 Unified Method versi 8.0

diperkenalkan. Unified Method

diperbaiki dan diubah menjadi UML

pada tahun 1996, UML 1.0 disahkan

dan diberikan pada Object Technology

Group (OTG) pada tahun 1997, dan

pada tahun itu juga beberapa

perusahaan pengembangan utama

perangkat lunak mulai mengadopsinya.

Pada tahun yang sama OMG merilis

UML 1.1 sebagai standar industri.

UML menyediakan beberapa

diagram visual yang menunjukkan

berbagai aspek dalam sistem, ada

bebrapa diagram yang disediakan

dalam UML, antara lain :

- Use Case Diagram

- Activity Diagram

- Sequential Diagram

- Collaboration Diagram

- Class Diagram

- Statechart Diagram

5

Page 6: Analisis Dan Perancangan OOP

- Component Diagram

- Deployment Diagram

3. Metodologi Penelitian

Gambar 3.1 Tahapan-tahapan

penelitian

3.1 Investigasi Sistem

Studi lapangan pada investigasi

sistem adalah penulis melakukan

wawancara langsung dengan petugas

yang bertugas pada bagian pembuatan

SKCK, pemohon yang sedang

membuat SKCK, dan Pimpinan

Kepolisian (Kapolsek Cibitung) yang

diwakilkan oleh wakilnya

(Wakapolsek Cibitung). Beberapa

pertanyaan pada wawancara tersebut

adalah :

1. Apakah tugas dan tanggung

jawab telah didefinisikan dan

diterapkan dengan jelas?

2. Apakah kebijaksanaan dan

prosedur telah dipahami dan

diikuti?

3. Berapa banyak jumlah

pemohon yang mungkin?

4. Berapa lama waktu yang

diperlukan untuk mebuat 1

buah SKCK?

5. Data-data apa sajakah yang

diperlukan dalam pembuatan

SKCK?

3.1.1 Analisis Sistem yg berjalan

Beberapa masalah dalam proses

pembuatan SKCK di Polsek Cibitung

diantaranya, pemohon SKCK yang

akan memperpanjang masa berlaku

SKCK harus membawa SKCK asli

mereka. Sementara beberapa

perusahaan atau instansi meminta

SKCK asli pemohon ketika pemohon

melamar kerja. Pemohon tidak

mungkin meminta SKCK asli mereka

6

Page 7: Analisis Dan Perancangan OOP

kepada perusahaan, karena perusahaan

menahan SKCK tersebut sebagai arsip

Jika pemohon tidak bisa

menyerahkan SKCK asli yang pernah

mereka buat kepada petugas, maka

petugas menganggap pemohon belum

pernah membuat SKCK dan dianggap

sebagai pemohon baru. Sehingga

pemohon harus mengikuti proses

pembuatan SKCK dari awal, seperti

mengisi formulir, menyerahkan surat

pengantar dari RT , kelurahan, dan

lain-lain, sehingga sangat menyita

waktu. Permasalahan tesebut terjadi,

karena tidak ada penyimpanan data

pemohon SKCK yang

terkomputerisasi.

Masalah yang lain adalah

pengecekan data tindak pidana.

Pemohon SKCK bisa memperoleh

SKCK apabila ia tidak terlibat atau

sedang terlibat dalam suatu kasus

tindak pidana, dan pengecekan data

tindak pidana ini memerlukan waktu

yang cukup lama karena harus mencari

berkas pada bagian kriminalitas.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

FACTOR kriteria yang terdiri dari

6 elemen, dapat diuraikan sebagai

berikut :

- Functionality : mencatat data-

data pemohon yang memohon

SKCK baik yang membuat

SKCK baru atau perpanjangan

SKCK dan membuat laporan

data pemohon periode bulanan

- Application Domain : petugas

bagian pembuatan SKCK pada

Polsek Cibitung

- Condition : Hanya bisa berjalan

jika petugas login dan melakukan

penginputan data pemohon

- Technology : Personal

Computer dengan spesifikasi

minimal CPU Pentium 4 2.6

GHz, RAM 256 MB, Hardisk 80

GB serta dilengkapi dengan

printer. Sistem Operasi yang

digunakan adalah Microsoft

Windows XP, database

menggunakan MySQL, dan

pembuatan aplikasi

menggunakan bahasa

pemrograman Java.

7

Page 8: Analisis Dan Perancangan OOP

- Object : pemohon, petugas,

pimpinan, SKCK, Tindak Pidana

dan Laporan

- Responsibility : sebagai media

antarmuka (interface) untuk

penginputan data pemohon ke

database oleh petugas dan

menyediakan fitur pembuatan

laporan

3.3 Perancangan Sistem

3.3.1 Skenario Use case

Sistem Pembuatan SKCKPolsek Cibitung

pemohon

login

pembuatan SKCK baru

perpanjangan SKCK

pembuatan laporan

petugas

«uses»

«uses»

«uses»

«uses»

«uses»

«uses»

Pimpinan

«uses»

«uses»

«uses»

Gambar 3.2 Diagram Use case

Pembuatan SKCK

1. Use Case Login

Petugas harus login terlebih dahulu

untuk dapat mengakses sistem

pembuatan SKCK. Di halaman login

ini petugas harus memasukkan nama,

NIP, dan password. Lalu akan dicek

apakah nama, NIP, dan password

benar.

2. Use Case Pembuatan SKCK

baru

Use Case mengenai penginputkan

data-data pemohon SKCK yang baru

pertama kali membuat SKCK.

Selanjutnya data-data tersebut akan

disimpan dalam database.

3. Use Case Perpanjangan

SKCK

Use Case mengenai pemohon

SKCK yang akan memperpanjang

masa berlaku SKCK mereka.

4. Use Case Pembuatan

Laporan

Use Case mengenai petugas SKCK

yang akan mencetak laporan data diri

pemohon pada periode bulan tertentu.

3.3.2 Aktor

Aktor utama adalah pemohon

SKCK, petugas pada bagian

pembuatan SKCK, serta Pimpinan

dalam hal ini Kepala Polsek Tambun

yang nanti akan memvalidasi SKCK

dan Laporan

8

Page 9: Analisis Dan Perancangan OOP

petugasPemohon Pimpinan

Gambar 3.3 Aktor yang terlibat

3.3.3 Class Diagram

Terdapat enam buah kelas yaitu

class pemohon, class skck, class

petugas, class login, class laporan dan

class tindak pidana.

+login()+logout()+lupapassword()()

#nip-nm_petugas-password

login

+simpan()+edit()+hapus()

#nip-nm_petugas-password-tanya_lupa-keyword

petugas

+tambah()+simpan()+update()+cetak()

#no_skck-nip-no_ktp-nm_pemohon-ttl-agama-pekerjaan-alamat-tujuan_buat-tgl_buat-tgl_habis

SKCK

+tambah()+simpan()+edit()+update()+cari()+crosscheck()

#no_ktp-nm_pemohon-ttl-jns_kelamin-agama-kebangsaan-pekerjaan-pendidikan-alamat-no_tlp-nm_ayah-nm_ibu-ttl_ibu-status-jml_anak-tinggi_bdn-berat_bdn-warna_kulit-bentuk_tubuh-warna_rambut-jns_rambut-bentuk_kepala-bentuk_muka-bentuk_dahi-warna_mata-bentuk_hidung-bentuk_bibir-bentuk_dagu-bentuk_telinga-cacat_tubuh-tatto-rms_sdk_jr

pemohon

1

1

1

1..*

+cari()+cetak()

-nip-nm_petugas-no_skck-no_ktp-nm_pemohon-ttl-agama-pekerjaan-alamat-tujuan_buat

Laporan

1

1..*

1..*

1

+crosscheck()

#no_pol-no_ktp_pelaku-nm_pelaku-ttl_pelaku-jns_kelamin_pelaku-agama_pelaku-kebangsaan_pelaku-pekerjaan_pelaku-pendidikan_pelaku-alamat_pelaku-pilihan-tgL_pidana_lama-jns_pidana_lama-tkp_lama-tgl_pidana_baru-jns_pidana_baru-tkp_pidana_baru-keterangan-rms_sdk_jr

tindakPidana

1..*

*

Gambar 3.4 Diagram Class

Pembuatan SKCK

- satu orang pemohon memohon satu

buah SKCK

- satu orang pemohon mungkin

mempunyai satu atau lebih catatan

tindak pidana

- satu orang petugas dapat

membuat satu atau lebih SKCK

- satu orang petugas dapat

membuat satu atau lebih laporan

- satu buah laporan dapat berisi

satu atau lebih data-data

pembuatan SKCK

- petugas harus login untuk masuk

ke sistem

3.3.4 Sequence Diagram

Diagram sekuensial

menggambarkan urutan langkah

yang dilakukan petugas pada saat

menggunakan aplikasi

Top Package::Petugas

form login bidata petugas

login()

get data user()

result()

menu utama SKCK

buka menu utama()

form buat skck baru

klik pembuatan skck baru

form perpanjangan skck

klik perpanjangan SKCK()

form pembuatan laporan

klik pembuatan laporan

Gambar 3.5 Diagram Sekuensial

Pembuatan SKCK

4. Implementasi

4.1 Perangkat Keras

Sistem ini dapat dijalankan pada

PC (personal Computer) dengan

9

Page 10: Analisis Dan Perancangan OOP

spesifikasi minimum yaitu CPU

Pentium 4 2.6 GHz, RAM 256

MB, Hardisk 80 GB serta

dilengkapi dengan printer untuk

mencetak dokumen-dokumen yang

diperlukan seperti print out SKCK

dan laporan.

4.2 Software

Sistem ini dibangun menggunakan

bahasa pemrograman Java dan

menggunakan MySQL server

sebagai database, serta Windows

XP SP 2 sebagai sistem operasi.

Database

Ada dua database yang digunakan

dalam Sistem Pembuatan SKCK

ini, yang pertama yaitu database

pembuatan SKCK dan database

kriminalitas, dan yang penulis

fokuskan adalah database

pembuatan SKCK.

4.3 Antarmuka (interface)

Gambar 4.1 Halaman Utama

Aplikasi

Gambar 4.2 Form Pengecekan Data

Tindak Pidana

Gambar 4.3 Form Pembuatan

SKCK Baru

Gambar 4.4 Form Perpanjangan

SKCK

Gambar 4.6 Form Pembuatan

Laporan

10

Page 11: Analisis Dan Perancangan OOP

4.4 Output

4.4.1 Output SKCK

Gambar 4.7 Print out SKCK

4.4.2 Output Laporan

Gambar 4.8 Print out Laporan

5. Kesimpulan

Pemodelan sistem pembuatan

Surat Keterangan Catatan

Kepolisian (SKCK) merupakan

pengembangan dari sistem

pembuatan SKCK yang sedang

berjalan saat ini di Kepolisian

Sektor Cibitung. Tujuan penelitian

merancang dan membangun sistem

pembuatan SKCK, dengan harapan

sistem dapat digunakan untuk

mempermudah sistem pembuatan

SKCK yang telah ada sebelumnya.

6. Referensi

[1] Fatchurrochman, Pemrograman

Visual java Graha Ilmu, 2007.

[2] Abdul Kadir, Konsep dan

Tuntunan Praktis Basis Data Andi,

1998.

[3] Abdul Kadir, Dasar

Pemrograman Java 2 Andi, 2004.

[4] Adi Ternate, Membuat Aplikasi

Database dengan Java 2 Andi,

2007.

[5] Lars Mathiassen, Object

Oriented Analisys and Design

Marko Publisher, 2000.

11

Page 12: Analisis Dan Perancangan OOP

[6] Jogiyanto Hartono, Analisis

dan desain Sistem Andi, 2005.

[7] Raymond McLeod Jr., Sistem

Informasi Manajemen PT.

Prehalindo, 1998.

[8] Grady Booch et al, The Uni_ed

Modelling Language User Guide

Addison- Wesley, 2000.

[9] Sholiq, Pemodelan Sistem

Informasi Berorientasi Objek

Graha Ilmu, 2006.

[10] Yuniar Supardi, PSistem

Informasi Penjualan dengan Java

PT. Elex Media Komputindo,

2008.

[11] Lintang Yuniar Banowosari,

Sistem Informasi Bidang

Kemahasiswaan dengan Metode

Berorientasi Objek menggunakan

Uni_ed Modelling Language

Universitas Gunadarma, 2006,

ISSN : 1411-6286.

[12] Tri Pudjadi, Analisis dan

Perancangan Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan dan

Penerimaan Kas Pada PT. Batara

Titian Kencana Universitas

Lampung, 2008, ISSN : 978-979-

1165-74-7.

[13] _Towards a High Level

System Design Using UML and

Java,

http://wooddes.intranet.gr/papers/k

risp.pdf, 2 April 2009, 10:55.

12