Download - ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR …repository.usd.ac.id/3228/2/121134175_full.pdf · ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN

Transcript
  • ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

    SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD

    DI KECAMATAN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Intan Utami

    NIM: 121134175

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • i

    ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

    SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015

    MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD

    DI KECAMATAN DEPOK, SLEMAN, YOGYAKARTA

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

    Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

    Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

    Oleh:

    Intan Utami

    NIM: 121134175

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS SANATA DHARMA

    YOGYAKARTA

    2016

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • iv

    PERSEMBAHAN

    Karya tulis ini kupersembahkan sebagai ucapan Syukur dan Terimakasih kepada :

    1. Allah SWT yang selalu menyertai, memberikan jalan serta menuntun tiap

    langkahku.

    2. Orang tuaku tersayang, Wibowo dan Annastasia Patrisia Gillipa

    3. Kedua kakakku tercinta, Arry Mukti Prabowo dan Puspa Wulandari

    4. Teman-teman seperjuangan payungku Tina Yuniasari, Natalia Desy

    Cahyaningtyas, Feriza Anggraeni, Arum Tyas Asih, Annisa Sinta Putri, Maria

    Stefani Mustida Nugraha, Yosica Ronanda, Laurensia Erlina Apriliawati,

    Antonius Ade, Mustika Ayu Kunandari, Adinda Titis, Felix Nolayan Fajar,

    Bonifantinus Rudi, Kurniawan Harianto.

    5. Teman-teman seangkatanku Luky Erningtyas, Fransisca Herning Tyastuti,

    Ana Andriyastuti, Anastasia Desi Hartanti, Intansari Desy Saputri.

    6. Sahabat-sahabatku tersayang Surya Guritno, Sintani Rahmawati, Yogie

    Yolanda, Kusuma Wardhani, Tri Wijayanti, Almas Yusuf Kusuma, Diyah

    Retnosari, Aji Dwiantoro, Mufti Hidayat, Andi Tri Sulistyawan, Yoga

    Prakoso, Sri Satini, Theresia Yuhanis, Dewi Setyo Wulan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • v

    MOTTO

    The best way to predict your future is to create it

    - Abraham Lincoln-

    Kebanggan kita yang terbesar adalah bukan kita pernah gagal, tetapi bangkit

    kembali setiap kali kita jatuh

    - Muhammad Ali -

    If yo do what you’ve always done, you’ll get what you’ve always

    gotten

    – Tony Robbins –

    “Barang siapa keluar mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah”

    (HR. Turmudzi)

    Apapun masalah yang sedang terjadi dalam hidupmu hadapilah dengan penuh

    kesabaran, karena dengan kesabaran akan membantu mendewasakanmu dengan

    sendirinya

    - Intan Utami-

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • vii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • viii

    ABSTRAK

    ANALISIS BUTIR SOAL PILIHAN GANDA ULANGAN AKHIR

    SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2014/2015 MATA

    PELAJARAN PKn KELAS IV SD DI KECAMATAN DEPOK,

    SLEMAN, YOGYAKARTA.

    Oleh:

    Intan Utami

    121134175

    Latar belakang penelitian ini adalah jarang dilakukannya penelitian

    analisis butir soal di Kecamatan Depok. Kualitas butir soal dapat dilakukan

    dengan cara menganalisis butir soal. Untuk itu peneliti melakukan penelitian

    dengan tujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir

    Semester (UAS) di Kecamatan Depok dengan cara menganalisis validitas isi,

    reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh butir soal

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas butir soal pilihan ganda

    Ulangan Akhir Semester (UAS) di Kecamatan Depok.

    Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif. Populasi penelitian adalah

    seluruh SD baik yang swasta maupun negeri di Kecamatan Depok yang

    menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Sampel pada

    penelitian ini ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan purposive

    sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah SD di Kecamatan Depok yang

    menggunakan KTSP. Instrumen penelitian ini berupa wawancara dan daftar cek

    yang berisi daftar SD yang telah menyerahkan soal, jawaban siswa dan kunci

    jawaban.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Validitas isi butir soal pilihan

    ganda UAS dinyatakan valid dengan persentase sebesar 100%. (2) Reliabilitas

    butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan tinggi atau viiieliable yaitu sebesar

    0,749%. (3) Daya beda butir soal pilihan ganda UAS dinyatakan baik dengan

    persentase sebesar 66,67%. (4) Tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS

    dinyatakan baik sebesar 50%. (5) Keberfungsian pengecoh butir soal UAS yang

    berfungsi dengan baik, yaitu sebesar 73,33%.

    Kata kunci: analisis, pilihan ganda, mata pelajaran PKn, kelas IV.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • ix

    ABSTRACT

    ANALYSIS MULTIPLE-CHOICE QUESTIONS ITEM DURING SEMESTER

    TEST ON CIVIC EDUCATION SUBJECT BY FOURTH GRADERS

    OF ELEMENTARY SCHOOL, YEAR 2014/2015 IN DEPOK,

    SLEMAN, YOGYAKARTA.

    By:

    Intan Utami

    121134175

    The background of this study is to know the quality of a test in Depok. In

    Depok rarely uses an analysis of the test items. The quality of test can be detected

    by analyzing on each item from the questions. The aim of this study was to

    describe the criteria about the good in accordance with the content validity,

    reliability, power difference, level of difficulty and the functioning of humbug

    items on the semester final test towards the fourth graders in Depok specifically

    on the civic education subjects in the academic year 2014/2015.

    This research used quantitative descriptive. The subject population was all

    elementary school students both the public and private school in Depok using

    Education Unit Level Curriculum (SBC)/ Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    (KTSP). Samples in this study were determined by using purposive sampling

    technique of sampling. The sample in this study was a primary school in Depok

    are using SBC/KTSP. This research instrument was in the form of a check list

    containing the list of elementary schools which have submitted questions,

    students’ answers and answer keys.

    The results showed that (1) The validity item of the multiple choice

    questions content during the Semester test was declared as valid with a

    percentage of 100%. (2) Reliability item of multiple choice questions during

    semester test expressed highly reliable in the amount of 0.749%. (3) Power

    difference of the multiple choice questions during semester test is declared good

    with a percentage of 66.67%. (4) The difficulty level of multiple choice questions

    during semester test showed a good result with the percentage of 50%. (5) the

    functioning of humbug items during semester test had been functioning properly,

    which scored 73.33%.

    Key concept : analysis, items, subject, civic education, fourth graders

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • x

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas semua berkat, rahmat,

    karunia dan hidayah-Nya yang diberikan kepada penulis sehingga penulis mampu

    menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Butir Soal Pilihan Ganda

    Ulangan Akhir Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015 Mata Pelajaran PKn

    Kelas IV SD Di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta” disusun untuk

    memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah

    Dasar, Jurusan Ilmu Pendidikan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan

    Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

    Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari banyak pihak yang telah

    memberikan bantuan moril, materiil, dukungan, bimbingan, kerjasama, dan doa.

    Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Universitas Sanata Dharma.

    2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Guru

    Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

    3. Apri Damai Sagita Krissandi, S.S., M.Pd. selaku Wakil Program Studi

    Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

    4. Maria Melani Ika Susanti, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I yang

    selalu sabar dalam memberikan bimbingan, arahan, dan sarannya dalam

    penyusunan skripsi ini

    5. Irine Kurniastuti, S.Psi., M.Psi. selaku Dosen Pembembing II yang tak kalah

    luar biasa sabar membimbing peneliti dalam penyusunan skripsi ini.

    6. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar dan staf

    karyawan Universitas Sanata Dharma yang memberikan ilmu dan pelayanan

    selama penulis menjadi mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

    7. Kepala dan staf karyawan Bapeda yang telah mengizinkan penulis untuk

    mengadakan penelitian di Kecamatan Depok.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xi

    8. Kepala dan staf karyawan UPTD Pendidikan Kecamatan Depok, yang telah

    bersedia meluangkan waktu untuk kami wawancarai dan memfasilitasi

    selama proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

    9. Seluruh Kepala SD di Kecamatan Depok yang sudah bekerjasama, membantu

    serta memfasilitasi peneliti pada saat penelitian akan dan sedang berlangsung.

    10. Kedua orang tuaku tersayang, Bapak Wibowo dan Ibu Annastasia Patrisia

    Gillipa yang sungguh luar biasa hebat dan tak pernah letih memberikan

    dukungan, perhatian, cinta, kasih sayang, semangat serta motivasi. Happist

    and luckiest person in the world have a great parents like yours in my life.

    11. Kedua kakakku Arry Mukti Prabowo dan Puspa Wulandari yang selalu

    memberiku penguatan dan perhatian yang begitu besar untukku. The one of

    my moodbosters.

    7. Teman-teman seperjuangan payungku Teman-teman seperjuangan payungku

    Tina Yuniasari, Natalia Desy Cahyaningtyas, Feriza Anggraeni, Arum Tyas

    Asih, Annisa Sinta Putri, Maria Stefani Mustida Nugraha, Yosica Ronanda,

    Laurensia Erlina Apriliawati, Antonius Ade, Mustika Ayu Kunandari, Adinda

    Titis, Felix Nolayan Fajar, Bonifantinus Rudi, Kurniawan Harianto.

    12. Teman-teman seangkatanku Luky Erningtyas, Fransisca Herning Tyastuti,

    Ana Andriyastuti, Anastasia Desi Hartanti, Intansari Desy.

    13. Sahabat-sahabatku tersayang, Surya Guritno, Sintani Rahmawati, Yogie

    Yolanda, Kusuma Wardhani, Tri Wijayanti, Almas Yusuf, Diyah Retnosari,

    Aji Dwiantoro, Mufti Hidayat, Andi Tri Sulistyawan, Yoga Prakoso, Sri

    Satini, Davit Riyanto, Theresia Yuhanis, Dewi Setyo Wulan dan Kusnurul

    Khotimah.

    14. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu namun telah

    banyak membantu peneliti penyelesaikan skripsi ini.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xii

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiii

    DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

    HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................... ii

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

    HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................. iv

    HALAMAN MOTTO .............................................................................. v

    PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

    LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

    ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................... vii

    ABSTRAK ................................................................................................ viii

    ABSTRACT ............................................................................................... ix

    KATA PENGANTAR .............................................................................. x

    DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii

    DAFTAR TABEL .................................................................................... xvi

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xviii

    DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xiv

    BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1

    A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

    B. Batasan Masalah ............................................................... 7

    C. Rumusan Penelitian .......................................................... 8

    D. Tujuan Penelitian ............................................................. 9

    E. Manfaat Penelitian ........................................................... 9

    F. Definisi Operasional ........................................................ 10

    BAB II LANDASAN TEORI ............................................................. 12

    A. Kajian Pustaka .................................................................. 12

    1. Evaluasi ..................................................................... 12

    2. Instrumen .................................................................. 14

    3. Analisis Butir Soal .................................................... 18

    4. Validitas .................................................................... 20

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xiv

    5. Reliabilitas ................................................................ 24

    6. Daya Beda ................................................................. 26

    7. Tingkat Kesukaran .................................................... 28

    8. Keberfungsian Pengecoh ........................................... 30

    9. ITEMAN .................................................................... 32

    10. Mata Pelajaran PKn .................................................. 38

    B. Hasil Penelitian yang Relevan ......................................... 43

    1. Literature Map Hasil Penelitian Relevan .................. 48

    C. Kerangka Berpikir ............................................................ 50

    D. Hipotesis Penelitian .......................................................... 51

    BAB III METODE PENELITIAN ..................................................... 53

    A. Jenis Penelitian ................................................................. 54

    B. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................... 55

    C. Populasi dan Sampel ......................................................... 56

    D. Variabel Penelitian ........................................................... 61

    E. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 62

    F. Instrumen Penelitian ......................................................... 63

    G. Teknik Analisis Data ........................................................ 66

    1. Analisis secara Kualitatif .......................................... 69

    2. Analisis secara Kuantitatif ........................................ 69

    BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................. 75

    A. Deskripsi Penelitian ......................................................... 75

    B. Hasil Penelitian ................................................................ 77

    1. Validitas Isi ............................................................... 77

    2. Reliabilitas ................................................................ 87

    3. Daya Beda ................................................................. 88

    4. Tingkat Kesukaran .................................................... 89

    5. Keberfungsian Pengecoh ........................................... 94

    C. Pembahasan ...................................................................... 108

    BAB V PENUTUP .............................................................................. 118

    A. Kesimpulan ...................................................................... 118

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xv

    B. Keterbatasan Penelitian .................................................... 119

    C. Saran ................................................................................. 121

    DAFTAR REFERENSI ........................................................................... 122

    LAMPIRAN .............................................................................................. 124

    CURRICULUM VITAE ............................................................................ 149

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvi

    DAFTAR TABEL

    Halaman

    Tabel 2.1 Koefisien korelasi/ validitas ............................................... 23

    Tabel 2.2 Kriteria Reliabilitas ............................................................ 25

    Tabel 2.3 Kriteria Daya Beda ............................................................. 27

    Tabel 2.4 Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................ 28

    Tabel 2.5 Kriteria Keberfungsian Pengecoh ....................................... 31

    Tabel 2.6 Output Statistik Butir Soal ITEMAN .................................. 35

    Tabel 2.7 Statistik Tes ........................................................................ 36

    Tabel 2.8 SK, KD, dan Indikator ............................................................. 41

    Tabel 3.1 Populasi Penelitian ............................................................. 56

    Tabel 3.2 Sampel Penelitian ............................................................... 59

    Tabel 3.3 Instrumen penelitian berupa daftar check list ..................... 64

    Tabel 3.4 Input data ............................................................................ 66

    Tabel 3.5 Hasil output ITEMAN ......................................................... 67

    Tabel 3.6 Kriteria Reliabilitas ............................................................ 70

    Tabel 3.7 Kriteria Daya Beda ............................................................. 72

    Tabel 3.8 Kriteria Tingkat Kesukaran ................................................. 73

    Tabel 3.9 Kriteria Keberfungsian Pengecoh ....................................... 74

    Tabel 4.1 Validitas Isi ......................................................................... 78

    Tabel 4.2 Validitas .............................................................................. 84

    Tabel 4.3 Kategori Validitas ............................................................... 85

    Tabel 4.4 Output ITEMAN .................................................................. 87

    Tabel 4.5 Reliability Statistic .............................................................. 88

    Tabel 4.6 Daya Beda .......................................................................... 89

    Tabel 4.7 Kategori Daya Beda ........................................................... 90

    Tabel 4.8 Tingkat Kesukaran .............................................................. 91

    Tabel 4.9 Kategori Tingkat Kesukaran................................................ 93

    Tabel 4.10 Keberfungsian Pengecoh .................................................... 94

    Tabel 4.11 Kategori Keberfungsian Pengecoh ..................................... 107

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xvii

    Tabel 4.12 Output data ITEMAN .......................................................... 116

    Tabel 4.13 Statistik Tes ......................................................................... 117

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xviii

    DAFTAR GAMBAR

    Halaman

    Gambar 2.1 Literature Map penelitian sebelumnya ............................... 48

    Gambar 4.1 Diagram Validitas isi .......................................................... 86

    Gambar 4.2 Diagram Daya Beda ........................................................... 91

    Gambar 4.3 Diagram Tingkat Kesukaran ............................................... 93

    Gambar 4.4 Diagram Keberfungsian Pengecoh ..................................... 108

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • xix

    DAFTAR LAMPIRAN

    Halaman

    Lampiran 1 Pedoman dan Hasil Wawancara ......................................... 125

    Lampiran 2 Surat Perizinan dari Bapeda ............................................... 126

    Lampiran 3 Surat Perizinan dari UPTD ................................................. 127

    Lampiran 4 Daftar Nama Mahasiswa Kelompok payung ...................... 128

    Lampiran 5 Daftar Cek Instrumen Penelitian ........................................ 129

    Lampiran 6 Soal Ulangan Akhir Semester Genap ................................. 130

    Lampiran 7 Kunci Jawaban .................................................................... 135

    Lampiran 8 Lembar Jawab Siswa .......................................................... 136

    Lampiran 9 Rekapan Hasil Analisis Validitas, Reliabilitas, Daya

    Beda, Tingkat Kesukaran Keberfungsian Pengecoh .......... 137

    Lampiran 10 Hasil output ITEMAN ....................................................... 140

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan adalah sebagai proses pembentukan kemampuan dasar yang

    fundamental, yang menyangkut daya berpikir (intelektual) maupun daya rasa

    (emosi) manusia (Dewey dalam Arifin, 2003: 3). Proses pendidikan adalah

    proses perkembangan yang memiliki tujuan. Proses pendidikan umumnya terjadi

    dalam pembelajaran di kelas. Pembelajaran di kelas yang berlangsung secara

    efektif dan menyenangkan akan lebih berdampak positif bagi siswa sekolah

    dasar. Pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

    Peningkatan kualitas sumber daya manusia bukanlah hal yang mudah untuk

    ditentukan ukuran kuantitasnya. Oleh karena itu, ukuran kuantitatif tersebut

    umumnya didekati dengan pencapaian prestasi dalam belajar. Sementara, prestasi

    belajar dapat ditentukan berdasarkan hasil evaluasi belajarnya. Prestasi belajar

    yang dicapai siswa adalah hasil dari kegiatan belajarnya. Syah (2003:133)

    mengatakan bahwa pendekatan belajar (approach to learning), strategi belajar,

    dan metode belajar adalah faktor-faktor yang menentukan tingkat efisiensi

    kegiatan belajar dan prestasi belajar siswa.

    Kenyataannya permasalahan yang terlihat dalam pendidikan sekarang

    adalah rendahnya mutu pendidikan di Indonesia dibandingan dengan negara-

    negara sekitar, karena sistem pendidikan di Indonesia belum berfungsi dengan

    baik. Menurut survey PISA pada tahun 2012 menunjukkan kualitas pendidikan di

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 2

    Indonesia menurun. Indonesia termasuk dalam peringkat 6 terbawah dari 64

    negara (OECD (2013), PISA 2012 Result). Penilaian merupakan salah satu faktor

    yang menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar selain itu untuk

    meningkatkan kemampuan mengajar guru dan membantu siswa untuk mencapai

    perkembangan belajarnya secara optimal (Arifin, 2009: 5). Kegiatan untuk

    menilai atau pemberian nilai atau mentukan suatu kualitas disebut sebagai

    evaluasi. Evaluasi pendidikan memerlukan suatu alat evaluasi atau instrumen

    penilaian untuk dapat memenuhi tujuan, sedangkan definisi alat evaluasi atau

    instrumen penilaian adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah

    seseorang dalam mencapai tujuan secara lebih efektif dan efisien (Arikunto,

    2012: 40). Alat evaluasi atau instrumen penilaian memiliki dua teknik, yaitu

    teknik nontes dan teknik tes (Arikunto, 2012: 40). Teknik nontes meliputi skala

    bertingkat, kuesioner, check list, wawancara, dan observasi (Arikunto, 2012: 41).

    Tes adalah sekumpulan pernyataan yang harus dijawab atau dikerjakan yang

    nantinya akan memberikan informasi (Azwar, 1996: 2). Tes prestasi merupakan

    hasil salah-satu alat pengukuran dibidang pendidikan yang sangat penting yang

    nantinya digunakan untuk sumber informasi pengambilan keputusan. Tes prestasi

    belajar berupa tes yang disusun secara terencana untuk mengungkap performasi

    maksimal subjek dalam menguasai bahan-bahan atau materi yang telah diajarkan.

    Seorang tenaga pengajar haruslah mengetahui dasar-dasar penyusunan tes

    prestasi belajar yang baik agar dapat memperoleh hasil yang akurat (valid) dan

    dapat dipercaya (reliabel) (Azwar, 1996: 9). Penilaian hasil belajar siswa dapat

    diukur salah satunya dengan memberikan soal yang kemudian soal tersebut akan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 3

    diujikan kepada siswa untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa akan

    suatu materi. Maka dari itu soal yang akan diberikan kepada siswa haruslah

    memiliki kualitas yang baik dari segi karakterisik atau cirinya. Ciri-ciri soal yang

    baik dijadikan sebagai alat ukur harus memenuhi 5 persyaratan tes, yaitu

    memiliki : a) validitas, b) reliabilitas, c) tingkat kesukaran, d) daya pembeda, e)

    analisis pengecoh. Penyusunan soal yang baik pun harus disusun sesuai dengan

    prinsip dan prosedur penyusunan soal. Untuk mengetahui apakah soal yang

    dibuat itu baik atau tidak, maka perlu dilakukan analisis kualitas butir soal.

    Analisis kualitas butir soal merupakan suatu tahapan yang harus ditempuh

    untuk mengetahui tingkat kualitas suatu tes secara keseluruhan maupun butir soal

    saja yang menjadi bagian dari tes tersebut (Arifin, 2009: 246). Analisis butir soal

    berkaitan dengan pertanyaan apakah butir soal sebagai suatu alat ukur benar-

    benar mengukur apa yang hendak dan yang seharusnya diukur. Pertanyaan

    tersebut merujuk pada karakteristik alat ukur yang baik. Ciri-ciri soal yang baik

    dijadikan sebagai alat ukur harus memenuhi 5 persyaratan tes, yaitu memiliki : a)

    validitas, b) reliabilitas, c) tingkat kesukaran, d) daya pembeda, e) analisis

    pengecoh (Azwar, 1996 173). Baik atau tidak baiknya suatu soal dapat kita lihat

    berdasarkan karakteristik-karakteristik tersebut. Karakteristik tersebut dijadikan

    sebagai patokan/ parameter kualitas soal (Surapranata, 2004: 10). Untuk lebih

    jelasnya akan dibahas pada bab kajian teori.

    Validitas merupakan kata benda yang merujuk pada arti kata tepat. Suatu

    alat ukur dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa

    mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat (Oemar, 2003:72).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 4

    Validitas dimaksudkan untuk menyatakan sejauh mana data yang ditampung

    pada suatu kuesioner akan mengukur apa yang ingin diukur. Validitas isi adalah

    kesesuaian antara indikator dengan butir soal yang diujikan (Azwar, 1996: 175).

    Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Suatu

    alat ukur dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang konsisten/tepat/benar

    walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga alat ukur tersebut

    dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Oemar, 2003:72). Reliabilitas adalah

    istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran

    relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali.

    Daya pembeda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

    membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang belum

    atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Surapranata,

    2004: 23). Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, semakin

    mampu butir soal tersebut membedakan antara siswa yang yang sudah menguasai

    kompetensi dan siswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi (Arifin,

    2009:273).

    Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran

    atau kemudahan suatu soal (Arikunto, 2010:223). Rentang perbandingan indeks

    kesukaran ini berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Jika indeks kesukaran

    menunjukkan angka 1,0 maka itu berarti soal itu tidak terlalu sukar dikerjakan.

    Sebaliknya jika indeks kesukarannya 0,00 maka soal tersebut sangat sukar

    dikerjakan.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 5

    Keberfungsian pengecoh adalah berfungsinya pengecoh yang ada dalam

    alternatif pilihan jawaban pada soal tipe pilihan ganda yang apabila dipilih siswa

    dapat menyebabkan jawaban menjadi salah atau tidak sesuai dengan kunci

    jawaban. Butir soal yang baik adalah jika pengecohnya dipilih secara merata oleh

    siswa yang menjawab salah (Arifin, 2009: 279).

    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan materi yang

    menyangkut pemahaman tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga

    Negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga Negara dalam

    berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan

    Kewarganegaraaan sangat penting diajarkan bagi siswa sekolah dasar

    untuk membentuk manusia Pancasila yang dapat bermanfaat dan

    membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PKn siswa dapat belajar menjadi

    warga negara yang baik mulai dari lingkungan keluarga hingga lingkungan

    Pemerintahan.

    Pembelajaran PKn di SD selama ini sangat beragam materi

    pembahasannya. Sampel dalam penelitian ini adalah mata pelajaran PKn kelas

    IV. Alasan peneliti memilih mata pelajaran ini karena mata pelajaran PKn mulai

    dari kelas IV sudah diperkenalkan globalisasi. Hal itu menunjukkan bahwa

    materi mulai kelas IV ini diperluas lagi hingga internasional. Selain itu pada soal-

    soal yang diujikan pada mata pelajaran ini masih banyak soal yang sulit

    dikerjakan siswa dan memiliki banyak pengecoh di setiap soalnya. Untuk alasan

    pemilihan kelasnya peneliti memilih kelas IV karena pada kelas ini, cangkupan

    materi PKn sangat luas sehingga mungkin saja siswa akan sulit dalam

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 6

    mengerjakan soal-soal yang akan diujikan nantinya. Untuk itu peneliti

    mengambil mata pelajaran dan kelas IV.

    Lokasi atau daerah yang peneliti gunakan dalam mengambil sampel soal

    dan jawaban dalam penelitian ini adalah seluruh SD yang berada di dalam

    Kecamatan Depok. Peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Depok ini

    karena sebelumnya jarang ada penelitian tentang analisis butir soal UAS

    semester genap mata pelajaran PKn kelas IV SD. Berdasarkan data yang sudah

    didapatkan dari UPT Pendidikan Kecamatan Depok, total SD Se-Kecamatan

    Depok ada 53 SD, terbagi menjadi 2 yaitu Swasta dan Negeri. Jumlah SD Negeri

    yaitu ada 37 dan swasta ada 16 Sekolah Dasar. Jumlah siswa yang akan

    mengikuti Ulangan Akhir Sekolah ada 2670 siswa.

    Berdasarkan hasil wawacara yang telah kami laksanakan dengan Kepala

    UPT Pendidikan Kecamatan Depok, kami telah menemukan beberapa data untuk

    mememperkuat alasan peneliti mengambil judul penelitian ini yaitu yang

    pertama, sebelumnya jarang ada penelitian mengenai analisis butir soal di

    Kecamatan ini, kedua keistimewaan Kecamatan Depok itu sendiri baik dari segi

    kependudukan maupun segi pendidikan, ketiga prestasi di Kecamatan Depok ini

    selalu masuk dalam 10 besar.

    Dari segi pendidikan, ada beberapa sekolah favorit yang terdapat di

    Kecamatan ini baik negeri maupun swasta sama-sama favoritnya. Sekolah Dasar

    Negeri berjumlah 3 yang masing-masing Sekolah Dasar Negeri ini memiliki

    karakteristik dalam mendidik siswa-siswi mereka. Sekolah Dasar Swasta yang

    favorit berjumlah 2 SD. Jumlah SD di Kecamatan Depok ini banyak yang favorit

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 7

    dan idola dikarenakan ada beberapa faktor, antara lain : a) sudah ada kesadaran

    para orang tua siswa tentang pentingnya pendidikan untuk masa depan siswa

    mereka, b) orang tua sisawa mendukung semua program yang akan dijalankan

    sekolah baik kurikuler maupun non-kurikuler, c) siswa-siswa di Kecamatan

    Depok pun sudah mengerti mengenai cita-cita mereka dan bagaimana mereka

    harus meraihnya melalui prestasi di sekolah mereka masing-masing, d) adanya

    komunikasi yang intensif antara orang tua wali siswa dengan guru kelas tentang

    perkembangan anaknya, e) adanya komitmen antara siswa dan guru yang tinggi

    untuk menciptakan suasana pembelajaran yang bermutu.

    Dari segi Prestasi, Kecamatan Depok ini selalu menduduki peringkat 10

    besar, seperti tahun lalu Kecamatan Depok mendapatkan peringkat 5 besar dari

    17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sleman. Hal ini menunjukkan bahwa di

    Kecamatan Depok ini banyak SD lain yang berprestasi.

    Berdasarkan wawancara dengan kepala UPT Pendidikan Kecamatan

    Depok, didapatkan data bahwa jarang ada penelitian mengenai analisis butir soal

    pilihan ganda semester genap UAS SD di Kecamatan Depok. Maka dari itu

    peneliti tertarik untuk melakukan penelitian analisis butir soal untuk mengetahui

    kualitas butir soal UAS di Kecamatan Depok ini.

    B. Batasan Masalah

    Masalah dalam penelitian ini adalah kualitas butir soal ulangan akhir

    sekolah (UAS). Penelitian ini dibatasi oleh analisis butir soal pilihan ganda

    ulangan akhir semester genap kelas IV SD di Kecamatan Depok mata pelajaran

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 8

    PKn tahun pelajaran 2014/2016 yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

    Pendidikan.

    C. Rumusan Penelitian

    Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan di atas, peneliti

    merumuskan masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimanakah validitas isi butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap

    tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan

    Depok, Sleman, Yogyakarta?

    2. Bagaimanakah reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap

    tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan

    Depok, Sleman, Yogyakarta?

    3. Bagaimanakah tingkat kesukaran butir soal pilihan ganda UAS SD semester

    genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di

    Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

    4. Bagaimanakah daya pembeda butir soal pilihan ganda UAS SD semester

    genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di

    Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

    5. Bagaimanakah keberfungsian pengecoh butir butir soal pilihan ganda UAS

    SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV

    SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta?

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 9

    D. Tujuan Penelitian

    Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah:

    1. Untuk memaparkan validitas isi butir soal pilihan ganda UAS SD semester

    genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di

    Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

    2. Untuk memaparkan reliabilitas butir soal pilihan ganda UAS SD semester

    genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di

    Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

    3. Untuk memaparkan indeks kesukaran butir soal pilihan ganda UAS SD

    semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD

    di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

    4. Untuk memaparkan daya butir soal pilihan ganda UAS SD semester genap

    tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV SD di Kecamatan

    Depok, Sleman, Yogyakarta.

    5. Untuk memaparkan keberfungsian pengecoh butir soal pilihan ganda UAS

    SD semester genap tahun pelajaran 2014/2015 mata pelajaran PKn kelas IV

    SD di Kecamatan Depok, Sleman, Yogyakarta.

    E. Manfaat Penelitian

    1. Bagi Peneliti

    Hasil penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menambah

    pengetahuan dan sebagai latihan dalam menganalisis suatu masalah terutama

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 10

    dalam menganalisis kualitas butir soal tentang validitas isi, reliabilitas, daya

    beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh

    2. Bagi Sekolah

    Hasil penelitian ini bisa menjadi koreksi diri supaya lebih selektif lagi

    jika memberikan soal kepada siswa.

    3. Bagi UPT

    Hasil penelitian ini dapat dijadikan motivasi untuk penelitian selanjutnya

    mengenai analisis butir soal.

    F. Definisi Operasional

    Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, definisi operasional

    penelitian ini adalah:

    1. Validitas isi adalah kesesuaian antara butir soal dengan materi yang telah

    diajarkan dalam pembelajaran.

    2. Reliabilitas adalah sesuatu untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil

    pengukuran relatif konsisten apabila alat ukur digunakan berulangkali.

    3. Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

    membedakan siswa yang sudah menguasai kompetensi dengan siswa yang

    belum atau kurang menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu.

    4. Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan tingkat kesukaran

    atau kemudahan suatu soal.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 11

    5. Keberfungsian pengecoh adalah jebakan jawaban yang terdapat dalam

    pilihan jawaban pada bentuk soal pilihan ganda.

    6. Tes adalah sekumpulan pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa yang

    digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa memahami suatu

    materi.

    7. Pilihan ganda adalah beberapa alternatif jawaban yang terdiri dari kunci

    jawaban dan pengecoh yang terdapat dalam suatu tes.

    8. Pendidikan Kewarganegaraan adalah mata pelajaran yang memfokuskan

    pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

    hak-hak serta kewajiban untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas,

    terampil dan berkarakter oleh Pancasila dan Undang-undang Dasar (UUD)

    1945.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 12

    BAB II

    LANDASAN TEORI

    Pada bab ini membahas kajian pustaka, hasil penelitian sebelumnya dan

    kerangka berfikir.

    A. Kajian Pustaka

    1. Evaluasi

    Evaluasi adalah suatu kegiatan untuk mengukur suatu hal dengan

    menggunakan satu ukuran yang bersifat kuantitatif yang kemudian

    dilanjutkan dengan kegiatan mengambil keputusan baik atau buruknya

    terhadap sesuatu yang bersifat kualitatif atau sering dikenal dengan menilai

    (Arikunto, 2012: 3). Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis yang

    dilaksanakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efisiensi dari

    program yang bersangkutan (Subali, 2012: 3).

    Berdasarkan pengertian di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa

    evaluasi adalah suatu proses untuk mengukur suatu benda yang bersifat

    kuantitatif.

    Evaluasi pendidikan adalah proses evaluasi bukan sekedar mengukur

    sejauh mana tujuan suatu pendidikan itu tercapai, tetapi digunakan juga

    ketika akan membuat suatu keputusan (Cronbach dalam Arikunto, 2012: 3).

    Evaluasi pendidikan dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan

    secara nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 13

    kepada pihak-pihak berkepentingan, diantaranya terhadap siswa, lembaga

    dan program pendidikan (UU RI No 20 Th 2003).

    Berdasarkan definisi evaluasi pendidikan, maka dapat peneliti

    simpulkan evaluasi pendidikan adalah proses pengukuran sejauh mana suatu

    tujuan pendidikan itu tercapai dalam rangka menjaga pengendalian mutu

    pendidikan secara nasional.

    Tujuan evaluasi ada tujuh, yaitu: untuk mengetahui tingkat

    penguasaan peseta didik terhadap materi yang diberikan; untuk mengetahui

    kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap siswa terhadap program

    pembelajaran; meningkatkan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar dengan

    SK dan KD yang sudah di tetapkan; mendiagnosis keunggulan dan

    kelemahan siswa dalam mengikuti pembelajaran; untuk seleksi; menentukan

    kenaikan kelas; menempatkan siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya

    (Arifin, 2009: 15). Secara umum tujuan evaluasi ada tiga, yaitu: untuk

    mengukur kemajuan; menunjang penyusunan rencana; memperbaiki/

    menyempurnakan kembali (Sudijono, 2006: 9).

    Berdasarkan tujuan evaluasi di atas peneliti menyimpulkan ada

    sepuluh. Tujuan evaluasi pendidikan antara lain, untuk mengukur kemajuan;

    mengetahui kecakapan, motivasi, bakat, minat, dan sikap siswa terhadap

    program pembelajaran; meningkatkan kemajuan dan kesesuaian hasil belajar

    dengan SK dan KD yang sudah ditetapkan; mendiagnosis keunggulan dan

    kelemahan siswa dalam mengikuti pembelajaran; untuk seleksi; menentukan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 14

    kenaikan kelas; menempatkan siswa sesuai dengan potensi yang dimilikinya;

    menunjang penyususan rencana dan memperbaiki/ menyempurnakan suatu

    rencana.

    2. Instrumen

    Instrumen atau yang biasa disebut juga dengan istilah “alat” secara

    umum, adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang

    dalam melaksanakan tugas atau untuk mencapai tujuan secara efektif dan

    efisien. Alat evaluasi juga dikenal dengan instrumen evaluasi. Dalam

    kegiatan mengevaluasi, fungsi instrumen digunakan untuk memperoleh hasil

    yang lebih baik sesuai kenyataan yang dievaluasi. Instrumen penilaian

    dikatakann baik jika memenuhi beberapa persyaratan yaitu memiliki

    validitas, reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, ekonomis (Arikunto, 2012:

    72). Berikut keterangan dari masing-masing persyaratan.

    a. Validitas

    Sebuah instrumen penilaian dikatakan valid apabila data yang

    dihasilkan atau didapatkan sesuai dengan keadaan

    kenyataannya. Instrumen dikatakan valid apabila dapat

    mengukur apa yang hendak di ukur.

    b. Reliabilitas

    Instrumen penilaian dikatakan reliabel apabila instrumen

    tersebut dapat dipercaya karena memberikan hasil yang tetap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 15

    apabila di uji cobakan secara berulang-ulang hasilnya

    sama/tetap.

    c. Objektivitas

    Instrumen penilaian dikatakan dikatakan objektif jika dalam

    pelaksanaan sistem skoringnya tidak dipengaruhi faktor

    pribadi.

    d. Praktikabilitas

    Instrumen penilaian dikatakan praktis jika mudah

    dilaksanakan, mudah dalam pemeriksaan dan memiliki

    petunjuk yang jelas.

    e. Ekonomis

    Instrumen penilaian dikatakan ekonomis jika dalam

    pelaksanaan tidak membutuhkan biaya yang banyak, tenaga

    yang banyak, dan waktu yang lama.

    Teknik tes merupakan suatu alat yang digunakan untuk menilai atau

    mengukur secara keseluruhan kemampuan seorang siswa (Arikunto, 2012:

    33). Ditinjau dari segi kegunaan, tes dibagi menjadi 3, yaitu: 1) tes

    diagnostik, 2) tes formatif, 3) tes sumatif (Arikunto, 2012: 47). Berikut

    penjelasan singkat mengenai ketiga bagian tes di atas:

    a. Tes diagnostik

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 16

    Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-

    kelemahan siswa sehingga berdasarkan hal tersebut dapat dilakukan

    penanganan yang tepat.

    b. Tes formatif

    Adalah tes yang digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa

    telah terbentuk setelah mengikuti program tertentu.

    c. Tes sumatif

    Adalah tes yang digunakan untuk memberikan tanda kepada

    siswa bahwa mereka telah mengikuti suatu program, serta menentukan

    posisi kemampuan siswa dibandingkan dengan temannya yang lain

    dalam suatu kelompok.

    Peneliti manganalisis butir soal pilihan ganda Ulangan Akhir

    Semester (UAS) termasuk dalam kategori tes sumatif. Bentuk tes

    dibedakan menjadi dua yaitu, tes subjektif dan tes objektif. Tes subjektif

    umumnya dalam bentuk esai/uraian. Tes subjektif ini bertujuan untuk

    memantau kemajuan belajar siswa yang memerlukan jawaban bersifat

    pembahasan atau dengan uraian kata-kata. Sedangkan tes objektif

    merupakan tes yang pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif.

    Hal ini dilakukan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada

    tes berbentuk esai (Arikunto, 2014: 162).

    Macam-macam tes objektif dibagi menjadi empat yaitu, tes

    benar-salah, pilihan ganda, menjodohkan, dan uraian singkat. Tes

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 17

    objektif yang digunakan peneliti dalam menganalisis buti soal adalah tes

    obektif tipe pilihan ganda.

    Tes bentuk pilihan ganda merupakan tes yang memiliki satu

    pemberitahuan tentang suatu materi tertentu yang belum sempurna serta

    beberapa alternatif jawaban yang terdiri dari kunci jawaban dan

    pengecoh (Arikunto, 2012: 183). Pilihan ganda umumnya terdiri dari

    satu kalimat pertanyaan atau kalimat pernyataan dan beberapa pilihan

    jawaban yang salah satu pilihan jawaban tersebut merupakan jawaban

    yang benar (Azwar, 2015: 80). Berikut penjelasan singkat mengenai

    kelebihan dan kekurangan tes tipe pilihan ganda (Sukardi, 2009: 125).

    1) Kelebihan Tes Pilihan Ganda

    a) Waktu untuk mengerjakan tes pilihan ganda relatif lebih

    singkat.

    b) Cangkupan materi pelajaran lebih banyak

    c) Pengoreksian jawaban lebih cepat dikoreksi karena adanya

    kunci jawaban dan dapat dikoreksikan bersama siswa atau

    orang lain.

    2) Kekurangan tes pilihan ganda

    a) Penyusunan tes pilihan ganda membutuhkan waktu yang lebih

    lama dibandingkan tes obyektif jenis lain.

    b) Tes pilihan ganda memberi peluang kepada siswa untuk

    menjawab dengan menebak.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 18

    3. Analisis Butir Soal

    Analisis kualitas butir soal berkaitan dengan pertanyaan apakah butir

    soal sebagai suatu alat ukur benar-benar mengukur apa yang hendak dan

    yang seharusnya diukur. Pertanyaan tersebut merujuk pada karakteristik alat

    ukur yang baik. Alat ukur yang baik adalah alat ukur yang valid ran reliabel.

    Ciri-ciri soal yang baik dijadikan sebagai alat ukur harus memenuhi lima (5)

    persyaratan tes, yaitu memiliki : a) validitas, b) reliabilitas, c) objektifitas, d)

    praktikabilitas, e) ekonomis (Arikunto, 2012: 72). Analisis butir soal adalah

    proses penelaah butir soal melalui informasi dari jawaban peserta tes guna

    meningkatkan mutu butir soal yang bersangkutan dengan menggunakan

    teori. Aspek yang diperhatikan dalam analisis butir soal secara klasik

    ditelaah dari tiga segi yaitu, a) tingkat kesukaran butir, b) daya pembeda

    butir dan c) penyebaran jawaban pada setiap pilihan jawaban (Kusaeri &

    Suprananto, 2012: 173). Analisis butir soal dapat dilakukan dengan cara

    menganalisis tingkat kesukaran, menganalisis efektifitas pengecoh,

    menganalisis validitas, dan menganalisis reliabilitas (Azwar, 2015: 134).

    Berdasarkan definisi di atas, analisis butir soal adalah pengkajian

    atau penelaahan butir soal jawaban peserta tes guna meningkatkan kualitas

    butir soal. Salah satu tujan utama dilakukan analisis adalah untuk

    meningkatkan kualitas soal apakah soal tersebut dapat diterima karena

    didukung statistik yang memadai, diperbaiki karena terbukti beberapa

    kelemahan, tidak digunakan sama sekali karena ada beberapa hal yang tidak

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 19

    dapat berfungsi (Surapranata, 2004:11). Cara untuk mengetahui kualitas

    butir soal yaitu dengan menganalisisnya. Ada lima cara untuk menganalisis

    butir soal yaitu dengan menganalisis validitas isi soal, kereliabilitas soal,

    daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh.

    Analisis soal digunakan untuk mengetahui kualitas butir soal sejauh

    mana butir soal tersebut dapat membedakan antara siswa yang memiliki

    kemampuan tinggi dengan siswa dengan kemampuan rendah. Analisis soal

    dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan analisis kualitatif dan

    kuantitatif. Analisis kualitaitf digunakan untuk menganalisis soal yang

    ditinjau berdasarkan isi/kandungan, teknis dan editorial. Sedangkan analisis

    kuantitatif digunakan untuk menangalisis karakteristik internal tes melalui

    data yang sudah diperoleh.

    Penelitian ini membahas atau menganalisis butir soal dengan cara

    analisis kualitatif yaitu dengan menganalisis validitas isi suatu soal. Validitas

    isi suatu soal disusun harus berdasarkan tujuan yang telah dirumuskan jika

    tidak valid dan sesuai dengan tujuan maka soal tersebut (Sugiono, 2015:

    176). Analisis yang kedua menggunakan analisis kuantitatif yaitu penelaahan

    butir soal yang didasarkan pada data yang diperoleh dari soal yang telah

    diujikan. Analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan empat cara yaitu

    menganalisis reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian

    pengecoh (Kusaeri & Suraprananto, 2012: 173).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 20

    Analisis validitas isi dilakukan dengan cara menganalisis kesesuaian

    butir soal Ujian Akhir Semester (UAS) siswa kelas IV mata pelajaran PKn

    dengan dengan indikator yang telah dirumuskan oleh Pemerintah Kecamatan

    Depok. Sedangkan program Iteman digunakan untuk menganalisis

    reliabilitas, tingkat kesukaran, daya beda, dan keberfungsian pengecoh.

    Berdasarkan analisis butir soal, disimpulkan bahwa analisis butir soal dalam

    penelitian ini dilakukan dengan lima cara yaitu menganalisis validitas isi,

    reliabilitas, daya beda, tingkat kesukaran dan keberfungsian pengecoh

    4. Validitas

    Validitas merupakan instrumen tertentu yang dapat digunakan untuk

    mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas adalah sebuah tes yang

    dapat memberikan informasi yang sesuai dan dapat digunakan untuk

    mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2009: 247). Berdasarkan definisi di atas,

    dapat peneliti simpulkan bahwa instrument tes yang digunakan untuk

    mengukur apa yang seharusnya diukur untuk mendapatkan informasi yang

    sesuai dengan tujuan yang akan di capai. Suatu alat ukur dikatakan valid,

    apabila mampu mengukur apa yang diingikan dan bisa mengungkapkan data

    dari variabel yang diteliti secara tepat.

    Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang

    terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.

    Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 21

    data dan mengukurnya itu valid (dapat digunakan untuk mengukur apa yang

    seharusnya diukur).

    Validitas dibagi menjadi dua macam, yaitu validitas logis dan

    validitas empiris (Arikunto, 2012: 80).

    a. Validitas Logis

    Validitas logis adalah sebuah instrumen evaluasi yang menunjuk

    pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid

    berdasarkan hasil penalaran. Kondisi valid dipandang terpenuhi karena

    instrumen yang bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti

    teori dan ketentuan yang sudah ada. Validitas logis tidak perlu diuji

    kondisinya, tetapi langsung diperoleh sesudah instrumen sudah selesai

    disusun. Validitas logis ada dua macam, yaitu: validitas isi dan validitas

    konstrak (Arikunto, 2012: 81).

    1) Validitas isi

    Sebuah tes dikatakan memiliki validitas isi apabila mengukur

    tujuan khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang

    diberikan. Oleh karena nya materi yang diajarkan sudah tertera dalam

    kurikulum (Sudijono, 2006: 164). Maka validitas isi ini sering disebut

    juga sebagai validitas kurikulum. Validitas isi dapat diusakan

    tercapainya sejak saat penyusunan dengan cara merinci materi

    kurikulum, buku pelajaran. Dapat peneliti simpulkan bahwa validitas isi

    adalah kesesuaian antara butir soal dengan materi yang telah diajarkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 22

    dalam pembelajaran Pengujian validitas isi tidak melalui analisis

    statistika tetapi menggunakan analisis rasional. Pengujian validitas isi

    sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi belajar dan harus

    dilakukan dengan seksama. Salah satu cara untuk mengetahui terpenuhi

    atau kesesuaian validitas isi adalah dengan menyesuaikan butir-butir

    soal yang diujikan dengan blue print atau domain ukurnya. Domain ukur

    dalam penelitian ini adalah standar kompetensi, kompetensi dasar, dan

    indikator yang didapatkan peneliti melalui Lembar Kerja Siswa (LKS).

    Validitas isi ini sangat penting dalam proses penyusunan tes prestasi

    belajar dan harus dilakukan dengan seksama, butir soal harus di

    validitaskan terlebih dahulu kepada suatu panel ahli dibidang tersebut

    (Azwar, 1996: 175). Validitas isi inilah yang digunakan oleh peneliti

    untuk menganalisis kualitas soal yang diujikan kepada siswa. Sesuai

    atau tidak dengan apa yang indikator yang telah dibuat oleh pemerintah.

    2) Validitas konstrak

    Sebuah tes dikatakan memiliki validasi konstrak apabila butir-

    butir soal yang membangun tes tersebut mengukur setiap aspek berpikir.

    Validitas konstruk dapat diketahui dengan cara merinci dan

    memasangkan setiap butir soal dengan setiap aspek. Proses validasinya

    dilakukan berdasarkan logika, bukan pengalaman (Sudijono, 2006: 164).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 23

    b. Validitas Empiris

    Validitas empiris adalah sebuah instrumen evaluasi yang

    menunjuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi

    persyaratan valid setelah diuji dari pengalaman (Arikunto, 2012: 81).

    Suatu instrumen dikatakan valid, apabila mampu mengukur apa

    yang diingikan dan bisa mengungkapkan data dari variabel yang diteliti

    secara tepat. Pengujian validitas dilakukan dengan mengkorelasikan

    antara skor jawaban masing-masing item pertanyaan pengujian validitas

    dilakukan dengan menggunakan rumus teknik korelasi product moment

    simpangan dan product moment dengan angka kasar (Arikunto,

    2012:85).

    Adapun kriteria koefisien korelasi/ validitas soal sebagai berikut

    (Arifin, 2009: 257):

    Tabel 2.1 Koefisien Korelasi/ Validitas

    No Rentang Angka Kriteria

    1 0,81 – 1,00 Sangat tinggi

    2 0,61 – 0,80 Tinggi

    3 0,41 – 0,60 Cukup

    4 0,21 – 0,40 Rendah

    5 0,00 – 0,20 Sangat Rendah

    Sumber: Arifin (2009: 257)

    Tabel 2.1 menunjukkan nilai koefisien korelasi/ validitas, dapat

    dilihat bahwa koefisien korelasi dibagi menjadi lima kriteria yaitu

    koefisien korelasi sebesar 0,00 – 0,20 yang menunjukkan kategori

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 24

    sangat rendah, 0,21 – 0,40 menunjukkan kategori rendah, 0,41 – 0,60

    menunjukkan kategori cukup, 0,61 – 0,80 menunjukkan kategori tinggi,

    dan 0,81 – 1,00 menunjukkan kategori sangat tinggi.

    5. Reliabilitas

    Reliabilitas berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya.

    Suatu alat ukur dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepat/benar

    walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga alat ukur dapat

    dipercaya atau dapat diandalkan. Reliabilitas adalah istilah yang dipakai

    untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten

    apabila alat ukur digunakan berulangkali (Oemar, 2003: 72).

    Setuju dengan pendapat tokoh di atas, reliabilitas menunjukkan

    kemantapan atau konsistensi hasil pengukuran. Suatu alat pengukur

    dikatakan mantap atau konsisten, apabila untuk mengukur berulang kali, alat

    pengukur itu menunjukkan hasil yang sama, dalam kondisi yang sama. Suatu

    instrumen atau alat ukur dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap

    instrumen itu ajeg atau stabil.

    Instrumen dikatakan reliabel, bila memberikan hasil yang tepat/benar

    walaupun dilakukan oleh siapa saja dan kapan saja sehingga instrumen dapat

    dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas didasarkan pada

    perhitungan koefisien alpha (α) dari Cronbach (Arikunto, 2000:235-236)

    Faktor utama yang mempengaruhi reliabilitas adalah adanya

    perbedaan individual. Tinggi rendahnya koefisien reliabilitas dipengaruhi

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 25

    oleh beberapa faktor antara lain panjang suatu tes, kecepatan, homogenitas

    belahan, dan tingkat kesukaran soal (Crocker & Algina dalam Surapranata,

    2004:92). Secara empirik, angka yang menunjukka tinggi-rendahnya

    reliabilitas disebut koefisien reliabilitas Berikut kriteria soal dikatakan

    reliabel. Semakin tinggi koefisien korelasi antara hasil ukur dari dua tes

    parallel, menandakan keduanya semakin baik dan dapat dikatakan reliabel

    dan sebaliknya. Kriteria reliabilitas berdasarkan pendapat Basuki &

    Hariyanto (2014: 119) seperti pada tabel berikut ini.

    Tabel 2.2 Kriteria Reliabilitas

    No Rentang Angka Kriteria

    1 0,90 – 1,00 Sangat tinggi

    2 0,70 – 0,89 Tinggi

    3 0,40 – 0,69 Cukup

    4 0,20 – 0,39 Rendah

    5 0,00 – 0,19 Amat rendah

    Sumber: Basuki & Hariyanto (2014:119)

    Kriteria reliabilitas dibedakan menjadi lima, yaitu koefisien

    reliabilitas pada angka di antara 0,00 – 0,19, di antara 0,20 – 0,39, di antara

    0,40 – 0,69, di antara 0,70 – 0,89, dan 0,90 – 1,00 (Basuki & Hariyanto,

    2014: 119). Angka di antara 0,00 – 0,19 bermakna korelasi yang amat

    rendah, di antara 0,20 – 0,39 bermakna korelasi yang rendah, di antara 0,40

    – 0,69 bermakna korelasi yang cukup, di antara 0,70 – 0,89 bermakna

    korelasi yang tinggi, dan 0,90 – 1,00 bermakna korelasi yang amat tinggi.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 26

    Uji reliabilitas butir soal peneliti menggunakan program Iteman 3.0 dengan

    melihat nilai Alfa.

    6. Daya Beda

    Daya beda adalah pengukuran sejauh mana suatu butir soal mampu

    membedakan siswa atau kelompok yang sudah menguasai kompetensi

    dengan siswa atau kelompok lain yang belum atau kurang menguasai

    kompetensi berdasarkan kriteria tertentu (Azwar, 1996: 137). Semakin tinggi

    koefisien daya beda suatu butir soal, semakin mampu butir soal tersebut

    membedakan antara siswa yang yang sudah menguasai kompetensi dan

    siswa yang belum atau kurang menguasai kompetensi. Apabila proporsisi

    penjawab benar dari dua kelompok sama, itu menunjukkan butir soal yang

    bersangkutan tidak mampu membedakan antara siswa yang memiliki

    kemampuan tinggi dengan kelompok siswa yang memiliki kemampuan

    rendah. Setiap butir soal yang memiliki indeks/angka pembeda lebih bedar

    daripada 0,50 dapat langsung dianggap sebagai butir soal yang berdaya beda

    baik. Sedangkan untuk butir soal yang memilili indeks/angka deskriminasi

    kurang dari 0,20 dapat langsung dibuang dan sisa lainnya dapat ditelaah atau

    direvisi (Thorndike & Cunningham dalam Azwar, 1996: 139)

    Rumus daya beda menurut Azwar (1996: 137) adalah sebagai berikut:

    D = N it / NT – nir / NR

    Keterangan:

    D = daya beda

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 27

    n it = banyaknya penjawab butir soal dengan benar dari kelompok tinggi

    NT = banyaknya penjawab dari kelompok tinggi

    n ir = banyaknya penjawab butir soal dengan benar dari kelompok rendah

    NR = banyaknya penjawab dari kelompok rendah

    Daya beda adalah indeks/angka yang digunakan untuk membedakan

    antara peserta tes yang berkemampuan tinggi dengan peserta yang

    berkemampuan rendah. Angka daya pembeda berkisar antara -1 sampai +1.

    Tanda negatif menunjukkan siswa yang memiliki kemampuan rendah dapat

    menjawab benar dan sebaliknya angka positif menunjukkan peserta dengan

    kemampuan tinggi yang menjawab salah. Dengan penjabaran tersebut soal

    yang indeks daya pembedanya negatif menunjukkan terbaliknya kualitas

    peserta tes (Azwar, 1996: 139). Berikut empat kriteria daya beda (Arikunto,

    2012: 232):

    Tabel 2.3 Kriteria Daya Beda

    No Indeks Daya Beda Kriteria

    1 0,00 – 0,20 Jelek

    2 0,21 – 0,40 Cukup

    3 0,41 – 0,70 Baik

    4 0,70 - 1,00 Baik Sekali

    Sumber: Arikunto (2012: 232)

    Tabel 2.3 menunjukkan kriteria daya beda kriteria yang terdiri dari

    0,00 – 0,20 yang termasuk dalam kategori jelek, 0,21 – 0,40 yang termasuk

    dalam kategori cukup, 0,41 – 0,70 yang termasuk dalam kategori baik, dan 0,

    71 – 1,00 yang termasuk dalam kategori baik sekali.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 28

    7. Tingkat Kesukaran

    Tingkat kesukaran atau taraf kesukaran adalah bilangan yang

    menunjukkan tingkat kesukaran atau kemudahan suatu soal (Arikunto: 2010,

    223). Tingkat kesukaran merupakan rasio antara penjawab butir soal dengan

    benar dan banyaknya penjawab butir soal (Azwar, 1996: 134). Dapat peneliti

    simpulkan bahwa tingkat kesukaran adalah perbandingan antara penjawab

    benar dengan banyaknya penjawab yang di tunjukkan dengan angka.

    Rentang perbandingan indeks kesukaran ini berkisar antara 0,00 sampai

    dengan 1,0. Jika indeks kesukaran menunjukkan angka 1,0 maka itu berarti

    soal itu tidak terlalu sukar dikerjakan. Sebaliknya jika indeks kesukarannya

    0,00 maka soal tersebut sangat sukar dikerjakan. Tingkat kesukaran suatu

    butir soal tidak selalu sama antara satu kelompok dengan kelompok siswa

    yang lain karena memang suatu butir soal yang dirasakan sulit bagi satu

    kelompok siswa, mungkin terasa mudah bagi kelompok siswa yang lain yang

    lebih pandai. Apabila siswa dapat menjawab benar suatu butir soal itu

    menunjukkan bahwa tingkat kesukaran butir soal tersebut lebih rendah dari

    pada taraf kemampuan menjawabnya (Azwar, 1996: 136).

    Tingkat kesukaran diberi simbol P yaitu merupakan singkatan dari

    proporsi. Rumus untuk mencari P yang dikemukakan oleh Arikunto (2012:

    223) adalah:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 29

    Keterangan :

    P = tingkat kesukaran

    B = banyaknya peserta yang menjawab dengan benar

    JS = jumlah seluruh peserta tes

    Tabel 2.4 Kategori tingkat kesukaran

    No Nilai p Kategori

    1 0,00 ≤ 0,30 Sukar

    2 0,31 ≤ p ≤ 0,70 Sedang

    3 0,7 ≤ 1,00 Mudah

    Sumber: Arifin (2009: 273)

    Kategori tingkat kesukaran dibedakan menjadi 3 kategori seperti

    pada tabel di atas. karakteristik tingkat kesukaran yang berkisar antara 0,00 ≤

    0,30 termasuk soal yang sulit, antara 0,31 ≤ p ≤ 0,70 termasuk soal yang

    sedang, dan 0,7 ≤ 1,00 termasuk soal yang mudah (Arifin, 2009: 273).

    Analisis tingkat kesukaran dapat digunakan sebagai suatu indikator

    untuk menentukan adanya perbedaan kemampuan peserta tes. Soal yang

    memiliki tingkat kesukaran 0 maupun 1 hanya akan berpengaruh terhadap

    rerata (mean), tetapi tidak akan berpengaruh terhadap reliabilitas, validitas

    ataupun keputusan berdasarkan skor yang diperoleh peserta tes. Tingkat

    kesukaran akan berpengaruh pada variabilitas skor dan ketepatan

    membedakan antara kelompok peserta tes (Surapranata, 2004:22).

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 30

    8. Keberfungsian Pengecoh

    Keberfungsian merupakan suatu jawaban salah yang berfungsi jika

    dipilih secara merata oleh siswa. Arikunto (2012: 234) menyebutkan bahwa

    suatu pengecoh dikatakan dapat berfungsi dengan baik jika paling sedikit

    dipilih oleh 5% pengikut tes. Butir soal yang baik adalah jika pengecohnya

    dipilih secara merata oleh siswa yang menjawab salah (Arifin, 2009: 279).

    Kombinasi penyebaran jawaban akan bervariasi namun dasar terpenting

    dalam melakukan penilaian terhadap kualitas butir soal adalah dengan

    melihat fungsi pilihan jawaban, terutama pengecohnya yang harus terlihat

    sebagai jawaban benar bagi subjek dari kelompok rendah. Idealnya jika

    penyusunan butir soal yang pengecohnya dapat dijawab dengan benar oleh

    semua subjek kelompok tinggi, sedangkan subjek kelompok rendah semua

    memilih pengecoh (Azwar, 1996: 144). Keberfungsian pengecoh dapat

    diperiksa dengan frekuensi pemilih masing-masing alternatif jawaban, yakni

    jumlah pemilih yang sudah terdistribusi dengan cukup merata. Apabila

    pengecoh dipilih oleh sedikit sekali peserta, tes itu menunjukkan bahwa

    terlalu jelas salahnya sehingga tidak dapat berfungsi. (Azwar, 1996: 149).

    Perhitungan efektivitas pengecoh dapat menggunakan rumus Arifin (2009:

    279) adalah sebagai berikut:

    IP =

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 31

    Keterangan :

    IP = indeks pengecoh

    P = jumlah siswa yang memiliki pengecoh

    N = jumlah siswa yang ikut tes

    B = jumlah siswa yang menjawab benar pada setiap soal

    n = jumlah alternatif jawaban (opsi)

    1 = bilangan tetap

    Keberfungsian pengecoh dapat dilihat dari dua kriteria: a.) pengecoh

    yang dipilih oleh siswa dari kelompok rendah, b.) pengecoh yang dipilih

    oleh kelompok tinggi (Azwar, 1996: 142). Jika nilai IP = 0 maka soal

    tersebut jelek, dan demikian pengecoh tidak berfungsi. Berikut kriteria

    keberfungsian pengecoh Arifin (2009: 280).

    Tabel 2.5 Kriteria Keberfungsian Pengecoh

    No Nilai IP Kriteria

    1 76% - 125% Sangat baik

    2 51% - 75% atau 126% - 150% Baik

    3 26% - 50% atau 151% - 175% Kurang baik

    4 0% - 25% atau 176% - 200% Jelek

    5 Lebih dari 200% Sangat jelek

    Sumber: Arifin (2009: 280)

    Tabel 2.5 menunjukkan kriteria pengecoh yang dibagi menjadi 5

    kategori. Jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 76% - 125% maka

    pengecoh tersebut berfungsi dengan sangat baik, pengecoh menunjukkan

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 32

    persentase sebesar 51% - 75% atau 126% - 150% maka pengecoh tersebut

    berfungsi dengan baik, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 26% -

    50% atau 151% - 175% maka pengecoh tersebut berfungsi dengan kurang

    baik, jika pengecoh menunjukkan persentase sebesar 0% - 25% atau 176% -

    200% maka pengecoh tersebut jelek, jika pengecoh menunjukkan persentase

    sebesar Lebih dari 200% maka pengecoh tersebut sangat jelek.

    9. ITEMAN

    Item and Test Analysis (ITEMAN) merupakan sebuah perangkat

    lunak yang dibuat melalui bahasa pemrograman komputer yang diciptakan

    khusus untuk analisis statistik butir soal dan tes. Program ini berguna untuk

    menentukan kualitas butir soal dan tes berdasarkan data empiris hasil uji

    coba. Hasil analisis butir mencangkup tingkat kesukaran, daya beda dan

    keberfungsian pengecoh. Selain statistik butir soal, ITEMAN juga

    menghasilkan statistik tes (Kusaeri & Suprananto, 2012: 178).

    Berikut statistik dari output dari butir soal yang dianalisis peneliti

    (Kusaeri & Suprananto, 2012: 179):

    a. Sequence. No adalah nomor urut butir soal dalam file data. Fungsinya

    untuk penomoran butir soal.

    b. Scala-item adalah nomor urut butir soal dalam skala (tes/subtes)

    c. Prop. Correct adalah proporsi siswa( peserta tes) yang menjawab benar

    butir soal. Nilai ekstrim (mendekati nol atau satu) menunjukkan bahwa

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 33

    butir soal tersebut terlalu sukar atau terlalu mudah untuk peserta tes.

    Indeks ini disebut juga indeks tigkat kesukaran soal secara klasikal.

    d. Biser adalah indeks daya pembeda soal dengan menggunakan koefisien

    korelasi biserial. Nilai positif menunjukkan bahwa peserta tes yang

    menjawab benar butir soal, mempunyai skor yang relatif tinggi dalam

    tes/skala tersebut. Sebaliknya nilai negatif menunjukkan bahwa peserta

    tes yang menjawab benar butir soal, memperoleh skor yang relatif

    rendah dalam tes/skala tersebut. Untuk statistik pilihan jawaban

    (alternatif) korelasi biserial negatif sangat tidak dikehendaki untuk kunci

    jawaban dan sangat dikehendaki untuk pilihan jawaban yang lain

    (pengecoh).

    e. Point-biser adalah juga indeks daya pembeda soal dan pilihan jawaban

    (alternatif) dengan menggunakan koefisien korelasi point-biserial.

    Penafsirannya sama dengan statistik biserial.

    Catatan: Nilai -9.000 menunjukkan bahwa statistik butir soal atas pilihan

    jawaban tidak dapat dihitung. Hal ini sering kali terjadii apabila tidak ada

    peserta tes yang menjawab butir soal/ pilihan jawaban tersebut

    Statistik pilihan jawaban (alternatif) memberikan informasi yang

    sama dengan statistik butir soal. Perbedaannya adalah bahwa statistik pilihan

    jawaban dihitung secara terpisah. Untuk setiap piihan jawaban dan

    didasarkan pada dipilih tidaknya alternatif tersebut, bukan pada benarnya

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 34

    jawaban. Tanda (*) yang muncul di sebelah kanan hasil analisis

    menunjukkan kunci jawaban.

    Langkah kerja input data pada program ITEMAN sebagai berikut:

    Contoh data penelitian peneliti adalah sebagai berikut.

    a. Buka file data (misalkan: skripsi.txt), contoh dibawah ini yang berisi:

    030 o N 14 (MUSTOKOREJO, RINGINSARI, ADI SUCIPTO 1, 2 )

    BABDDCCBACBCADCBCABDBDBCACDBCA

    4444444444444444444444444444444444444444

    YYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYYY

    000001 BABBABCBACBCAACCDABDBDACAAADCA

    000002 BDBBDBBBDCDCCADCAADDBCBACCDBCB

    000003 OABADCDABCACAOABDABDBBADCCDBAA

    000004 AACBAADBDACDAAABBDCDBDCADCDCCB

    Berikut penjelasan singkat program ITEMAN:

    1) Baris pertama adalah baris pengontrol yang mendeskripsikan data.

    Kolom Keterangan

    1-3 Jumlah soal (30 butir soal)

    4 Kosong (spasi)

    5 Jawaban omit (kosong)

    6 Kosong (spasi)

    7 Soal yang belum sempat dijawab (N)

    8 Kosong (spasi)

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 35

    9-10 Jumlah identitas (14)

    2) Baris kedua adalah daftar kunci jawaban setiap butir soal.

    3) Baris ketiga adalah daftar jumlah option untuk setiap butir soal.

    4) Baris keempat adalah daftar butir soal yang hendak dianalisis (jika

    butir yang akan dianalisis diberi tanda Y (yes), jika tidak diikutkan

    dalam analisis diberi tanda N (no).

    5) Baris kelima dan seterusnya adalah data siswa dan pilihan jawaban

    siswa.

    Setiap pilihan jawaban siswa (untuk soal bentuk pilihan

    ganda) diketik dengan menggunakan huruf, misal ABCD atau angka

    1234 untuk 4 pilihan jawaban atau ABCDE atau 12345 untuk 5

    pilihan jawaban.

    b. Double click pada software ITEMAN

    1) Isikan nama input data yang akan diolah dalam ITEMAN (misalkan

    skripsi.txt) tekan enter.

    2) Isikan nama output data (misalkan skripsi-out.txt) tekan enter.

    3) Tuliskan Y/N untuk pemunculan hasil skor.

    4) Jika Y tuliskan nama output hasilnya (misalkan skripsi-scr.txt)

    tekan enter maka akan muncul pada tabel sebagai berikut:

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 36

    Tabel 2.6 Output Statistik Butir Soal ITEMAN

    MicroCAT (tm) Testing System

    Copyright (c) 1982, 1984, 1986, 1988 by Assessment Systems Corporation

    Item and Test Analysis Program -- ITEMAN (tm) Version 3.00

    Item analysis for data from file skripsi.txt Page 1

    Item Statistics Alternative Statistics

    ----------------------- -----------------------------------

    Seq. Scale Prop. Point Prop. Point

    No. -Item Correct Biser. Biser. Alt. Endorsing Biser. Biser. Key

    ---- ----- ------- ------ ------ ----- --------- ------ ------ ---

    1 0-1 0.658 0.529 0.410 A 0.189 -0.456 -0.315

    B 0.658 0.529 0.410 * C 0.021 -0.522 -0.184 D 0.129 -0.220 -0.138 Other 0.002 0.232 0.035

    2 0-2 0.705 0.568 0.429 A 0.705 0.568 0.429 *

    B 0.153 -0.435 -0.285 C 0.033 -0.436 -0.179 D 0.107 -0.325 -0.194 Other 0.002 -0.196 -0.030

    Tabel 2.6 di atas menunjukkan output ITEMAN. Bersadarkan tabel di

    atas diketahui bahwa Prop.correct menunjukkan angka 0.658. Berdasarkan

    penjelasan sebelumnya tentang ITEMAN, Prop.correct menunjukkan besarnya

    angka tingkat kesukaran butir soal. Sebagai contoh butir soal nomor 1 pada

    Prop.correct menunjukkan angka 0.658 menunjukkan kategori sedang.

    Berdasarkan penjelasan sebelumnya, Point biser menunjukkan kategori daya

    beda butir soal. Point biser menunjukkan angka 0.410 yang termasuk dalam

    kategori baik. Sedangkan Prop. Endorsing menunjukkan besarnya angka

    keberfungsian pengecoh butir soal. Sebagai contoh butir soal nomor 1 yaitu

    Daya

    Beda

    Tingkat

    Kesukara

    n

    Efektivitas

    Pengecoh

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 37

    pada alternatif jawaban A sebesar 0.189 atau sebesar 18,8%, pilihan C sebesar

    0.021 atau sebesar 021%dan pilihan D sebesar 0.129 atau sebesar 12,9%.

    Berdasarkan hasil alternatif jawaban dapat ditarik kesimpulan bahwa

    pengecoh tidak berfungsi dengan baik. Hal ini dikarenakan ada alternatif

    jawaban yang dipilih oleh siswa

  • 38

    Tabel 2.7 menunjukkan hasil output ITEMAN. Berdasarkan tabel di

    atas dapat dilihat bahwa nilai Alpha sebesar 0.749. Alpha menunjukkan

    besarnya reliabilitas butir soal. Reliabilitas butir soal sebesar 0.749

    menunjukkan bahwa reliabilitas butir soal peneliti termasuk dalam kategori

    yang tinggi.

    10. Mata Pelajaran PKn

    a. Definisi Pendidikan Kewarganegaraan (PKn)

    Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan mata pelajaran

    yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami

    dan mampu melaksanakan hak-hak erta kewajiban untuk menjadi warga

    negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter oleh Pancasila

    dan Undang-undang Dasar (UUD) 1945. Pendidikan Kewarganegaraan

    mengarahkan siswa untuk menjadi warga negara yang demokratis, yang

    menghargai perbedaan, dan mencintai keadilan dan kebenaran (Utami,

    2010: 2). Materi yang ada didalam mata pelajaran PKn ini menyangkut

    pemahaman tentang persatuan dan kesatuan, kesadaran warga

    Negara dalam bernegara, hak dan kewajiban warga Negara dalam

    berbangsa dan bernegara, serta pendidikan bela negara. Pendidikan

    Kewarganegaraaan sangat penting diajarkan bagi siswa sekolah

    dasar untuk membentuk manusia Pancasila yang dapat bermanfaat

    dan membanggakan bangsa. Melalui pelajaran PKn siswa dapat

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 39

    belajar menjadi warga negara yang baik mulai dari lingkungan

    keluarga hingga lingkungan Pemerintahan.

    Tujuan PKn dibagi menjadi dua, yaitu tujuan secara umum dan

    secara khusus. Tujuan PKn secara umum adalah membawa siswa untuk

    menjadi ilmuan dan professional yang memiliki rasa kebanggan dan

    cinta tanah air, demokratis, berkeadaban. Tujuan secara umum adalah

    untuk menjadikan warga negara yang berkarakter yang memiliki daya

    saing, berdisiplin, berparsisipas aktif dalam membangun kehidupan

    yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila dan UUD 1945

    (Wiharyanto, 2007: 5)

    Fungsi Pendidikan Kewarganegaraan menurut Azis

    (2002:20) ialah :

    1) Mengembangkan dan melestarikan nilai-nilai moral Pancasila

    secara dinamis dan terbuka. Dinamis dan terbuka dalam arti

    bahwa nilai dan moral yang dikembangkan mampu menjawab

    tantangan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat, tanpa

    kehilangan jati diri sebagai bangsa Indonesia, yang merdeka,

    bersatu, dan berdaulat.

    2) Mengembangkan dan membina manusia Indonesia seutuhnya

    yang sadar politik dan Konstitusi Negara Kesatuan Republik

    Indonesia berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 40

    3) Membina pemahaman dan kesadaran terhadap hubungan antar

    warga negara dengan negara, antara warganegara dengan

    warganegara, dan pendidikan pendahuluan bela negara agar

    mengetahui dan mampu melaksanakan dengan baik hak dan

    kewajiban sebagai warganegara.

    Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan, menurut Wiharyanto

    (2008: 5), adalah membawa siswa untuk menjadi ilmuwan dan

    profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air,

    demokratis dan berkeadaban, dan menjadi warga negara yang memiliki

    daya saing, berdisiplin, berpartisipasi aktif dalam membangun

    kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai pancasila.

    b. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator PKn

    Mata Pelajaran PKn kelas IV semester 2 tahun pelajaran

    2014/2015 memiliki standar kompetensi, kompetensi dasar dan

    indikator sebagai berikut. Dapat dilihat di tabel 2.8

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 41

    Tabel 2.8 SK, KD dan Indikator

    No Standar

    Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

    3 3. Mengenal

    sistem

    pemerintahan

    tingkat pusat

    3.1 Mengenal

    lembaga-lembaga

    negara dalam

    susunan

    pemerintahan tingkat

    pusat, seperti MPR,

    DPR, Presiden, MA,

    MK dan BPK dll.

    3.1.1 Mengidentifikasi

    lembaga-lembaga

    pemerintahan tingkat

    pusat seperti MPR,

    DPR, Presiden, MAK,

    MK dan BPK

    3.1.2 Menjelaskan tugas

    lembaga-lembaga

    negara dalam susunan

    pemerintahan tingkat

    pusat

    3.1.3Menjelaskan

    tanggung jawab

    lembaga-lembaga

    negara tingkat pusat

    3.2.1 Membuat bagan

    struktur organisasi

    pemerintah tingkat

    pusat seperti presiden

    wakil presiden dan para

    menteri

    3.2.2 Menjelaskan tugas

    pemerintahan tingkat

    pusat

    3.2.3 Menjelaskan

    tanggung jawab

    pemerintah tingkat

    pusat

    3.2 Menyebutkan

    organisasi

    pemerintahan tingkat

    pusat, seperti

    Presiden, Wakil

    Presiden dan para

    Menteri

    4 4.

    Menunjukkan

    sikap terhadap

    globalisasi di

    lingkungannya

    4.1 Memberikan

    contoh sederhana

    pengaruh globalisasi

    4.1.1 Menjelaskan arti

    globalisasi

    4.1.2 Mengidentifikasi

    contoh-contoh

    globalisasi di

    lingkungan

    4.1.3 Membandingkan

    kehidupan masyarakat

    lingkungan sebelum dan

    sesudah globalisasi

    4.2 Mengidentifikasi

    jenis budaya

    Indonesia yang

    pernah ditampilkan

    dalam misi

    kebudayaan

    internasional

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 42

    No Standar

    Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

    4.3 Menentukan

    sikap terhadap

    pengaruh globalisasi

    yang terjadi di

    lingkungan

    4.2.1 Menjelaskan

    jenis-jenis budaya

    Indonesia

    - Mengidentifikasi

    kebudayaan Indonesia

    yang ditampilkan di

    luar negeri

    4.3.1 Menentukan sikap

    terhadap pengaruh

    globalisasi

    4.3.2 Mengidentifikasi

    perilaku yang negatif

    akibat globalisasi

    4.3.4 Menunjukkan

    sikap menolak akibat

    perilaku yang negatif

    dari pengaruh

    globalisasi

    Tabel 2.8 menunjukkan standar kompetensi, kompetensi dasar

    dan indikator pembelajaran yang harus di capai oleh siswa dalam

    semester genap tahun pelajaran 2014/2015 di Kecamatan Depok.

    Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa untuk semester genap

    terdapat dua Standar Kompetensi (SK) dan maing-masing terdiri dari

    dua dan tiga Kompetensi Dasar (KD). SK ke 3 terdiri dari 2 KD dan 6

    indikator. SK ke 4 terdiri dari 3 KD dan 7 indikator. Dilihat bahwa

    untuk KD ke 4 menunjukkan materi yang sudah memasuki dunia global

    yang menandakan materi PKn ini cukup luas.

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 43

    B. Hasil Penelitian yang Relevan

    Penelitian yang dilakukan oleh Wahyuningrum (2014) bertujuan

    untuk (1) mendeskripsikan tingkat kesukaran butir soal UAS Mata Pelajaran

    Bahasa Jawa siswa kelas V SD, (2) mendeskripsikan daya pembeda butir

    soal UAS Mata Pelajaran Bahasa Jawa siswa kelas V SD, (3)

    mendeskripsikan validitas dan reliabilitas butir soal UAS Mata Pelajaran

    Bahasa Jawa siswa kelas V SD Negeri Kledung Kradenan Banyuurip

    Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Pengumpulan data dilakukan dengan

    cara Pengambilan sampel menggunakan teknik sampling jenuh dengan

    mengambil 17 siswa kelas V seluruhnya. Sumber data penelitian ini adalah

    dokumen soal Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa

    Kelas V SD. Data dalam penelitian ini adalah Butir Soal Ujian Akhir

    Semester Mata Pelajaran Bahasa Jawa Siswa Kelas V SD Negeri Kledung

    Kradenan Banyuurip Purworejo Tahun Pelajaran 2013/2014. Teknik

    pengumpulkan data menggunakan metode observasi dan metode

    dokumentasi untuk mengetahui gambaran secara kongkrit mengenai evaluasi

    belajar siswa. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai

    instrumen utama, selanjutnya instrumen bantu dalam penelitian ini adalah

    buku-buku tentang teori evaluasi belajar dan nota pencatat. Teknik alalisis

    data mengunakan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah (1) tingkat

    kesukaran butir soal dari keseluruhan butir soal yang memenuhi persyaratan

    kelayakan sebesar 70% (2) daya pembeda butir soal dari keseluruhan butir

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 44

    soal yang memenuhi syarat daya pembeda sebesar 76% (3) validitas butir

    soal pilihan ganda yang mempunyai validitas cukup sebesar 31,4%, validitas

    rendah sebesar 22,9% dan validitas sangat rendah sebesar 45,7%, sedangkan

    validitas isi soal esai dan uraian mempunyai kesesuaian terhadap kurikulum

    sebesar 86,7%, butir soal yang tidak mempunyai kesesuaian terhadap

    kurikulum sebesar 13,3%, dan untuk reliabilitas butir soal dengan

    menggunakan rumus KR-20 adalah 1,0277 dan reliabilitas tes dengan

    menggunakan rumus KR-21 adalah 1,0271 dengan arti reliabilitas butir soal

    pilihan ganda memiliki korelasi yang tinggi, sedangakan reliabilitas butir

    soal esai menggunakan rumus Alpha sebesar -0,140 dengan arti reliabilitas

    soal esai kolerasinya sangat rendah, dan reliabilitas butir soal uraian sebesar

    0,416 itu berarti reliabilitas soal uraian memiliki kolerasi sedang. Butir soal

    yang memenuhi syarat tes yang baik sebesar 44% dan yang tidak memenuhi

    persyaratan sebesar 56%.

    Penelitian dilakukan oleh Suminarsih (2012) bertujuan untuk

    mengetahui kualitas butir soal mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa MI

    Negeri Jejeran, Bantul, Yogyakarta apabila ditinjau dari analisis: validitas,

    reliabilitas, daya pembeda, fungsi pengecoh, derajat kesukaran, dan

    pencapaian kompetensi. Pengumpulan data dilakukan dengan Pengumpulan

    data dengan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Analisis data

    dengan program Microcat Model Iteman versi 3.00 dan Anates versi 4.0.5.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa soal Ulangan Tengah Semester genap

    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  • 45

    mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas 3 MI Negeri Jejeran Bantul

    Yogyakarta tahun pelajaran 2011/2012 memiliki 25 soal pilihan ganda dan

    16 soal essay yang valid, reliabilitas soal pilihan ganda sebesar 0,88 berarti

    reliabilitasnya tinggi, sedangkan soal essay reliabilitasnya sebesar 0,81

    berarti reliabilitasnya tinggi, derajat kesukaran item butir tes pilihan ganda

    dan essay terlalu mudah, daya pembeda item yang diterima sebanyak 27

    butir, fungsi pengecohnya yaitu sebanyak 30 dari 50 pengecoh berfungsi

    dengan baik, soal tersebut belum mampu mengukur semua kompetensi yang

    harus dicapai siswa pada semester genap,karena kisi-kisi pembuatan soal

    dikerjakan setelah soal diujikan. Kualitas soalnya tergolong kurang baik,

    karena yang memiliki kriteriavaliditas, reliabilitas, derajat kesukaran item,

    daya pembeda item, dan fungsi pengecoh yang bai