i
ANALISA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (SIZE),
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)
(STUDI KASUS PADA BANK UMUM SYARIAH DI
INDONESIA TAHUN 2014-2016)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E)
Disusun Oleh
DEWI OKTAVIA NI’AMI
213 13 094
PROGRAM STUDI S1 PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
2018
ii
iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Oktavia Ni’ami
NIM : 213-13-094
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Judul : Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas
dan Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia tahun
2014-2016)
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini benar-benar karya saya sendiri.
Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau
diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata
penulisan karya ilmiah yang telah lazim.
Salatiga, 05 Maret 2018
Penulis
Dewi Oktavia Ni’ami
NIM. 213-13-094
iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Oktavia Ni’ami
NIM : 213-13-094
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah (S1)
Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Analisa Pengaruh Ukuran
Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage Terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR) (Studi Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun
2014-2016)” benar-benar bebas dari unsur plagiat, dan apabila pernyataan ini
terbukti tidak bernar maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan yang
berlaku.
Demikian surat pernyataan ini saya buat untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Salatiga, 05 Maret 2018
Penulis
Dewi Oktavia Ni’ami
NIM. 213-13-094
v
MOTTO
“Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil”
(Man Jadda Wajada)
“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi
orang lain”
(Khoiru naasi anfa’uhum linaasi)
vi
PERSEMBAHAN
Kedua Orang Tuaku (Bapak Sururun dan Ibu Anik Purwanti)
terimakasih atas dukungan yang tak terhingga serta do’a untuk
kesuksesan penulis kelak,
Mbak Dini Kafanila, Mas Arif dan Raras yang selalu direpotkan,
Untuk sahabat-sahabat seperjuangan S1 Perbankan Syariah angkatan
2013 yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Sejawat-sejawat MAPALA MITAPASA IAIN SALATIGA yang telah
memberikan tempat untuk belajar berorganisasi.
vii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum. WR. WB
Dengan Menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang. Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam atas limpahan
rahmat, hidayah, taufiq dan inayah-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan judul “Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan
Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Kasus Bank
Umum Syariah di Indonesia Tahun 2014-2016) ini dengan baik. Sholawat serta
salam semoga tercurahkan pada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW,
keluarga dan para sahabat.
Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan serta bimbingan dari
berbagai pihak, oleh karenanya dengan segala kerendahan hati penulis
menyampaikan beribu-ribu terimakasih kepada:
1. Dr. Rahmat Hariyadi. M. Pd., selaku Rektor Institut Agama Islam
Negeri (IAIN) Salatiga.
2. Dr. Anton Bawono, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.
3. Bapak Dr. Faqih Nabhan, M.M selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah sabar memberikan pengarahan dan bimbingan sehingga skripsi
ini dapat terselesaikan.
viii
4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN
Salatiga yang selalu membimbing dan mengajarkan banyak ilmu dan
pengalaman sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
5. Seluruh Staf dan Karyawan IAIN Salatiga
6. Kepada Bapak, Ibu, Mbak, Mas yang telah memberikan dukungan dan
do’a restunya.
7. Mas Ahmad Hanafi Zakariya yang selalu memotivasi dan menerima
keluh kesah dari penulis ketika dalam pembuatan skripsi.
8. Sahabat-sahabat di rumah Muna Rif’atil Akhlaq, Maiminna Udkhiani,
Ni’ma Yunita, Khafidza Yunita, Hanik Asih Izzati, yang selalu
menyemangati.
9. Sahabat-sahabat seperjuangan di kampus Ferliansyah, Ratih Lidiya,
Rati Nawastuti, Mia Yunita, Ika Septiana yang selalu mendukung dan
memberikan motivasi satu dengan yang lainnya.
10. Keempat sahabat penulis Yuliana Putri Mega Sari, Mutiara Relung
Sukma, Alif Ibadurrahman dan R Adi Saputro yang selalu
menyemangati penulis untuk menyelesaikan skripsi.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, tanpa mengurangi
rasa hormat, terimakasih atas dukungan dan bantuannya selama ini sehingga karya
sederhana ini bisa terwujud dan bermanfaat untuk kepentingan bersama.
ix
Dengan segala rendah hati penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
banyak kekurangan, untuk itu penulis mengharap kritik dan saran dari pembaca
semua. Semoga bermanfaat untuk kita semua.
Salatiga, Maret 2018
Penulis
Dewi Oktavia Ni’ami
NIM : 213-13-094
x
ABSTRAK
Ni’ami, Oktavia, Dewi. 2018. Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size),
Profitabilitas dan Leverage terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) (Studi kasus Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2014-2016.
Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Program Studi Perbankan
Syariah, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Faqih
Nabhan., MM.
Penelitian ini bertujuan Menganalisa pengaruh Ukuran Perusahaan (Size)
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menganalisa pengaruh
Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Menganalisa
Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).Dalam penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan Bank Umum Syariah di
Indonesia tahun 2014-2016. Sumber data diperoleh dari website masing-masing
bank umum syariah di Indonesia. Teknik Pengumpulan sampel yaitu purposive
sampling dengan kriteria tertentu, yaitu bank umum syariah di Indonesia periode
2014-2016, sehingga terdapat 11 bank umum syariah. Metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan menggunakan
program SPSS 20.. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan
(size) berpengaruh positif signifikan terhadap CSR, Profitabilitas tidak
berpengaruh signifikan terhadap CSR dan Leverage berpengaruh negatif
signifikan terhadap CSR.
Kata Kunci: Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas, Leverage, CSR.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... ii
PENGESAHAN ............................................................................................... iii
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................ iv
PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................................... v
MOTTO............................................................................................................ vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ vii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... viii
ABSTRAK ....................................................................................................... x
DAFTAR ISI .................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 9
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 10
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 10
E. Sistematika Penulisan ............................................................................. 11
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 13
A. Telaah Pustaka ....................................................................................... 13
B. Kerangka Teori ....................................................................................... 18
1. Teori Keagenan (Agency) ................................................................. 18
xii
2. Bank Syariah .................................................................................... 20
a. Fungsi Bank Syariah .................................................................... 20
b. Tujuan Bank Syariah ................................................................... 22
c. Prinsip Bank Syariah ................................................................... 22
3. Ukuran Perusahaan (Size) ................................................................. 23
4. Profitabilitas ..................................................................................... 24
5. Leverage ........................................................................................... 25
6. Corporate Social Responsibility (CSR) ........................................... 26
C. Kerangka Penelitian ................................................................................ 28
D. Hipotesis ................................................................................................. 29
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR) .......................................................................... 29
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) .................................................................................................. 30
3. Pengaruh Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) .................................................................................................. 31
BAB III METODE PENELITIAN ............................................................... 34
A. Jenis Penelitian ....................................................................................... 34
B. Populasi dan Sampel ............................................................................... 34
1. Populasi .............................................................................................. 34
2. Sampel ................................................................................................ 34
C. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 36
D. Definisi Operasional ............................................................................... 37
xiii
1. Variabel Dependen (Y) .................................................................. 37
2. Variabel Independen (X)................................................................ 39
1. Ukuran Perusahaan (Size).......................................................... 39
2. Profitabilitas .............................................................................. 40
3. Leverage .................................................................................... 40
E. Teknik Analisis Data............................................................................... 41
1. Stasioner ......................................................................................... 41
2. Statistik Deskriptif ......................................................................... 42
a. Uji Statistik t .............................................................................. 42
b.Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F).................................... 43
c. Koefisien determinasi (R2) ........................................................ 44
3. Uji Asumsi Klasik .......................................................................... 44
a. Uji Normalitas ........................................................................... 44
b. Uji Multikolonieritas ................................................................. 44
c. Uji Heteroskedastisitas .............................................................. 45
d. Uji Autokorelasi ........................................................................ 46
BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN ...................................... 47
A. Deskriptif Objek Penelitian .................................................................... 47
B. Uji Stasioneritas ...................................................................................... 47
C. Analisa Statistik Deskriptif ..................................................................... 49
1. Persamaan Linier Berganda ......................................................... 50
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji T) ................................................... 52
3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................................ 53
xiv
4. Koefisien Determinasi ................................................................. 53
D. Uji Asumsi Klasik .................................................................................. 54
1. Uji Multikolonieritas .......................................................................... 54
2. Uji Autokorelasi ................................................................................. 55
3. Uji Normalitas .................................................................................... 56
3. Uji Heteroskedastisitas ....................................................................... 57
E. Uji Hipotesis ........................................................................................... 58
F. Pembahasan ............................................................................................. 60
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR ) .................................................................... 60
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) ............................................................................................. 61
3. Pengaruh Leverage Terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR) ............................................................................................. 63
BAB V PENUTUP .......................................................................................... 65
A. Kesimpulan ............................................................................................. 65
B.Saran ........................................................................................................ 65
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 67
LAMPIRAN ..................................................................................................... 70
1. Data Laporan Perbankan ................................................................... 71
2. Hasil Uji Stasioner Unit Root Augment Dickey-Fuller (ADF) .......... 72
1) Output E-Views 7 Variabel Ukuran Perusahaan (Size) .................. 72
2) Output E-Views 7 Variabel Profitabilitas ...................................... 72
xv
3) Output E-Views 7 Variabel Leverage ............................................ 72
4) Output E-Views7 Variabel CSR .................................................... 73
3. UJI AUTOKORELASI .................................................................... 73
4. UJI MULTIKOLONIERITAS ......................................................... 73
5. UJI NORMALITAS ......................................................................... 74
6. UJI HETEROSKEDASTISITAS UJI GEJSLER ............................ 74
7. KOEFISIEN DETERMINASI ......................................................... 74
8. UJI SIGNIFIKANSI SIMULTAN (Uji f) ........................................ 75
9. UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (Uji Statistik t) .............................. 75
10. DAFTAR RIWAYAT HIDUP 76
11. PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI 77
12. DECLARATION 78
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1.1 Research Gap 6
2. Tabel 2.1 Ringkasan Penelitian Terdahulu 16
3. Tabel 2.2 Hipotesis 33
4. Tabel 3.1 Kriteria Sampel 35
5. Tabel 3.2 Jumlah Sampel 36
6. Tabel 4.1 Hasil Uji Unit Root Pada Level 48
7. Tabel 4.2 Uji Unit Root 48
8. Tabel 4.3 Hasil Uji Statistik Deskriptif 49
9. Tabel 4.4 Regresi Berganda 51
10. Tabel 4.5 Uji T 52
11. Tabel 4.6 Uji F 53
12. Tabel 4.7 Uji Koefisien Determinasi 53
13. Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolonieritas 54
14. Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi 55
15. Tabel 4.10 Hasil Uji Normalitas 56
16. Tabel 4.11 Hasil Uji Heteroskedastisitas 57
17. Tabel 4.12 Hasil Uji Hipotesis 64
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran 28
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility
(CSR) Perusahaan sering dianggap inti dari etika bsinis yang merupakan
mekanisme bagi suatu perusahaan yang secara sukarela memberikan
perhatian lebih terhadap lingkungan dan sosial dalam menjalankan
aktivitas bisnisnya. Di dalam melaksanankan tanggung jawab sosial,
perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban-kewajiban ekonomi dan
legal (kepada pemegang saham atau shareholder ) tetapi juga memiliki
kewajiban-kewajiban terhadap pihak-pihak lain yang berkepentingan
(stakeholder). Tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility) merujuk pada semua hubungan yang terjadi antara sebuah
perusahaan dengan semua stakeholder, termasuk didalamnya adalah
pelanggan atau customer, pegawai, komunitas, pemilik atau investor,
pemerintah, dan suplier, Masruroh (2017).
Program CSR merupakan komitmen perusahaan untuk mendukung
terciptanya pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Disisi
lain masyarakat mempertanyakan apakah perusahaan yang berorientasi
pada usaha memaksimalkan keuntungannya ke masyarakat, karena seiring
waktu masyarakat tidak sekedar menuntut perusahaan untuk menyediakan
2
barang dan jasa yang diperlukan, melainkan juga menuntut untuk
bertanggung jawab sosial.
Menurut Sahroni (2016), perkembangan perbankan syariah di
Indonesia juga cukup menggembirakan dengan melihat banyaknya kantor
bank syariah, maupun penghimpunan dan pembiayaan dibandingkan
dengan sejak berdirinya Bank Syariah pertama di Indonesia. Adapun
berdasarkan data yang diperoleh dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam
Statistik Perbankan Syariah (SPS) sampai bulan Desember 2016, Bank
Umum Syariah di Indonesia berjumlah 13, Unit Usaha Syariah (UUS)
berjumlah 34. Sedangkan total aset BUS dan UUS per Desember 2016
telah mencapai Rp 356.50 triliun .
Dalam hal ini yang menjadi tantangan bagi bank syariah saat ini
adalah mewujudkan kepercayaan dari para stakeholder. Kepercayaan dari
stakeholder tersebut mampu memberikan dampak positif bagi
perkembangan bank itu sendiri. Sebagaimana harapan dari para pemegang
saham terhadap bank syariah tidak sama dengan bank konvensional yang
hanya memiliki tujuan profit semata. Ruang lingkup bnk syariah atau
lembaga keuangan menjalankan kegiatan usahanya, lembaga keuangan
syariah selalu sejalan dengan prinsip-prinsip syariah termasuk didalamnya
mengatur segala aspek perilaku serta tindakan yang diperbuat oleh
lembaga, sehingga pada akhirnya dapat mewujudkan kesejahteraan bagai
orang lain menurut Sahroni (2016).
3
Melalui CSR inilah perusahaan dapat membangun reputasinya,
seperti meningkatkan citra perusahaan dan pemegang sahamnya, posisi
merk perusahaan, maupun bidang usaha perusahaan. Alasan tersebut
mendorong perusahaan untuk berlomba-lomba meluncurkan berbagai
program-program CSR yang beraneka ragam.
Selama ini aktivitas yang berhubungan dengan program CSR tidak
memiliki standar atau praktik-praktik tertentu yang dianggap paling baik
hingga pada bulan November 2010. Badan Standarisasi Internasional
mengesahkn ISO 26000 yang merupakan panduan tentang tanggung jawab
sosial perusahaan. Isi dari ISO 26000:2010 pada dasarnya berupa definisi,
prinsip, subjek, inti, dan petunjuk mengenai CSR serta bagaimana CSR
tersebut ditegakkan di dalam suatu organisasi namun pengungkapan CSR
dalam laporan keuangan perusahaan telah diatur di dalam Undang-Undang
Perseroan Terbatas Nomor 40 tahun 2007. Pada pasal 66 ayat (2) bagian C
disebutkan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya
dibidang yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan (Untung, 2014:18).
Menurut Masruroh & Mulazid (2017), alasan perusahaan
khususnya di bidang perbankan melakukan pelaporan sosial adalah karena
adanya perubahan paradigma pertanggungjawaban, dari manajemen ke
pemilik saham menjadi manajemen kepada seluruh stakeholder. Sebagai
wujud bukti kepedulian pra ahli akuntansi di Indonesia dapat dilihat
melalui Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam Penyataan Standar
4
Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 (revisi 2009) paragraf sembilan secara
implisit menyarankan untuk mengungkapkan tanggung jawab akan
masalah lingkungan dan sosial.
Mengingat pentingnya peranan bank syariah di Indonesia, maka
penting bagi bank syariah untuk mendapatkan kepercayaan dari
masyarakat untuk melakukan transaksi di Bank Syariah. Bank syariah juga
harus berperan aktif dalam membangun dinamika di masyarakat dengan
mengalokasikan dananya melalui Corporate Social Responsibility guna
memberikan kesan positif pada benak masyarakat. Perusahaan akan
berhasil apabila tidak hanya memperhatikan profitnya saja namun
memperhatikan kesejahteraan masyarakat dan peduli terhadap
lingkungannya (Masruroh dan Mulazid, 2017).
Menurut Ghazali dan Chariri (2007:404), ada beberapa motivasi
bagi manajer untuk mengungkapkan inforrmasi secara sosial dan
lingkungan, yaitu: keinginan untuk memenuhi persyaratan yang ada dalam
peraturan, pertimbangan rasionalitas ekonomi dan untuk memenuhi
harapan dari masyarakat.
Secara umum, tujuan pengungkapan (Roziani, 2010) adalah
menyajikan informasi yang dipandang perlu untuk mencapai tujuan
pelaporan keuangan dan untuk melayani berbagai pihak yang mempunyai
kepentingan berbeda-beda. Oleh karena pasar modal merupakan sarana
utama pemenuhan dana dari masyarakat, maka pengungkapan dapat
5
diwajibkan untuk tujuan melindungi (protective), informatif (informative),
atau melayani kebutuhan khusus (differential)..
Dalam CSR terdapat banyak faktor yang dapat mempengaruhi
pengungkapan laporan CSR, diantara lainnya yaitu, Ukuran Perusahaan
(Size), Profitabilitas dan Leverage. Sampai saat ini baru beberapa
penelitian yang dilakukan mengenai pengungkapan CSR. Tetapi dari
berbagai penelitian tersebut banyak ditemui hasil penelitian yang berbeda
hasil satu sama yang lainnya.
Ukuran perusahaan merupakan suatu penetapan besar kecilnya
perusahaan. Semakin tinggi total asset yang menunjukkan harta yang
dimiliki perusahaan mengindikasikan bahwa besar pula harta yang dimiliki
perusahaan sehingga investor akan semakin aman dalam berinvestasi ke
perusahaan tersebut.
Profitabilitas mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan
keuntungan atau laba pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham
tertentu. Dengan mengetahui profitabilitas, ktia dapat menilai apakah
perusahaan telah efisien dalam menggunakan aktivanya dalam kegiatan
operasi untuk menghasilkan keuntungan.
Leverage memberikan gambaran mengani struktur modal yang
dimiliki perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat resiko tak tertagihnya
suatu utang. Perusahaan yang mempunyai tingkat leverage tinggi
cenderung mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial itu sendiri.
6
Penelitian yang dilakukan Fahrizqi (2010), Purwanto (2011),
Wijaya (2012) dan Worontika (2015) menunjukkan adanya hubungan
yang signifikan antara ukuran perusahaan terhadap pengungkapan CSR.
Semakin besar ukuran perusahaan maka semakin besar atau luas
mengungkapkan CSRnya. Sementara penelitian Widayuni (2014) dan
Rifqiyah (2016) menunjukkan bahwa ukuran perusahan tidak berpengaruh
terhadap pengungkapan CSR.
Ramdhaningsih (2013) menyebutkan bahwa hubungan antara
profitabilitas dan pengungkapan CSR berpengaruh signifikan dan
didukung oleh peneliti lain Fahrizqi (2010), Widayuni (2014) dan
Rindawati (2015). Namun hasil yang berlawanan ditemukan oleh Wijaya
dan Nur (2012), Adawiyah (2013), Putri dan Rahayu (2014) dan Rifqiyah
(2016) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.
Penelitian yang dilakukan oleh Wijaya (2012) dan Widayuni
(2014) menunjukkan bahwa Leverage tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR.
7
Tabel 1.1. Research Gap
NO Peneliti dan
Tahun
Variabel Kesimpulan
X Y
Ukuran Perusahaan (size) dan CSR
1. Fahrizqi,2010
Ukuran Perusahaan CSR
+/ Signifikan Profitabilitas
Leverage
2. Purwanto,2011
Ukuran Perusahaan CSR
+/ Signifikan Profitabilitas
Tipe Industri
3. Wijaya, 2012
Ukuran Dewan
Komisaris CSR
+/ Signifikan Leverage
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
4. Worontika, 2015
Ukuran Perusahaan CSR
+/ Signifikan ROA
Leverage
5. Masruroh &
Mulazid,2017
Size Perusahaan CSR
+/ Signifikan
CAR
NPF
ROA
FDR
6. Widayuni &
Puji,2014
Jumlah RPDS CSR
- / Signifikan
Jumlah anggota DPS
Profitabilitas
Leverage
Ukuran Perusahaan
7. Rifqiyah,2016
Profitabilitas CSR
-/ Signifikan Ukuran Perusahaan
Kepemilikan Saham
Profitabilitas dan CSR
1. Fahrizqi,2010
Ukuran Perusahaan CSR
+/ Signifikan Profitabilitas
Leverage
2. Widayuni &
Puji,2014
Jumlah RPDS CSR
+/ Signifikan Jumlah anggota DPS
Profitabilitas
Leverage
8
Ukuran Perusahaan
3. Rindawati,2015
Profitabilitas CSR
+/ Signifikan Ukuran Perusahaan
Leverage
Kepemilikan Publik
4. Wijaya, 2012
Ukuran Dewan
Komisaris CSR
-/ Signifikan Leverage
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
5. Nur,2012
Profitabilitas CSR
-/ Signifikan
Kepemilikan Saham
Ukuran Perusahaan
Leverage
Dewan Komisaris
6. Adawiyah,2013
Tipe Industri CSR
-/ Signifikan Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Leverage
7. Rahayu &
Cahyati,2014
Ukuran DPS CSR
-/ Signifikan
Jumlah RDPS
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Leverage dan CSR
1. Ramadhani,2016
Ukuran Perusahaan CSR
+/ Signifikan Profitabilitas
Leverage
Ukuran DPS
2. Wijaya, 2012
Ukuran Dewan
Komisaris CSR
-/ Signifikan Leverage
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
3. Widayuni &
Puji,2014
Jumlah RPDS CSR
-/ Signifikan
Jumlah anggota DPS
Profitabilitas
Leverage
Ukuran Perusahaan
4. Masruroh &
Mulazid,2017
Size Perusahaan CSR -/ Signifikan
CAR
9
NPF
ROA
FDR
Sumber: Jurnal dan Skripsi
Fahrizqi,2010, Purwanto,2011, Wijaya, 2012, Worontika, 2015,
Masruroh & Mulazid,2017 menyatakan bahwa ukuran perusahaan (Size)
berpengaruh positif signifikan terhadap CSR. Sementara Widayuni &
Puji,2014 dan Rifqiyah,2016 menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh
negatif terhadap CSR.
Fahrizqi,2010, Widayuni & Puji,2014, Rindawati,2015 menyatakan
bahwa profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap CSR.
Sementara Wijaya,2012, Nur,2012, Adawiyah,2013, Rahayu &
Cahyati,2014 menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh negatif
terhadap CSR.
Ramadhani,2016 menyatakan bahwa Leverage berpengaruh positif
signifikan terhadap CSR. Sementara Wijaya, 2012, Wijaya, 2012,
Masruroh & Mulazid,2017 menyatakan bahwa Leverage berpengaruh
negatif terhadap CSR.
Adanya hasil penelitian yang berbeda-beda dari peneliti-peneliti
terdahulu, maka berdasarkan latar belakang tersebut penelitian ini
mengangkat judul “PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN (SIZE),
PROFITABILITAS DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE
SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR)”.
10
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penulisan tersebut, maka penulis merumuskan
beberapa permasalahan, yaitu:
1. Bagaimana pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate
Social Responsibility?
2. Bagaimana Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)?
3. Bagaimana Pengaurh Leverage terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)?
C. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah tersebut, maka penelitian ini bertujuan :
1. Menganalisa pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR).
2. Menganalisa pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR).
3. Menganalisa Leverage terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR).
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Perusahaan Perbankan
11
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi serta
pertimbangan dalam pengambilan kebijakan oleh manajemen
perusahaan mengenai pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR) dalam laporan
keuangan yang disajikan.
2. Bagi Akademisi
Dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pemikiran
dalam khasanah ilmu pengetahuan tentang perbankan serta menambah
pengetahuan dan referensi untuk penelitian selanjutnya secara luas dan
mendalam mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan
tanggung jawab sosial / Corporate Social Responsibility (CSR)
perbankan syariah di Indonesia.
3. Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial / Corporate
Social Responsibility (CSR) perbankan syariah khususnya di
Indonesia.
E. Sistematika Penulisan
Sistematika dalam pembahasan penelitian ini terdiri dalam 5 (lima)
bab, yakni :
12
Bab I, Bab ini diuraikan latar belakang masalah yang merupakan
landasan pemikiran. Perumusan masalah merupakan pernyataan tentang
keadaan dan konsep yang memerlukan jawaban melalui penelitian. Tujuan
dan kegunaan penelitian merupakan hal yang ingin dicapai sesuai latar
belakang masalah, perumusan masalah dan hipotesis yang diajukan.
Bab II, Dalam bab ini berisi landasan teori yang merupakan
penjabaran dari teori-teori yang mendukung perumusan hipotesis serta
membantu dalam analisis hasil penelitian. Kerangka pemikiran merupakan
penjelasan secara singkat tentang permasalahan yang akan diteliti.
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang diteliti.
Bab III, Pada bab ini menguraikan tentang jenis penelitian,
menentukan populasi dan sampel, menguraikan variabel-variabel dalam
penelitian yang selanjutnya harus dapaat didefinisikan secara operasional,
menentukan teknik pengumpulan data, serta metode analisis data.
Bab IV, Dalam bagian ini, akan diuraikan deskripsi objek
penelitian yang merupakan gambaran singkat mengenai objek penelitian.
Merupakan penjelasan mengenai gambaran umum dan data deskriptif,
serta hasil analisis dan pembahasan.
Bab V, Bab terakhir ini berisi tentang kesimpulan dari hasil
penelitian, merupakan sajian yang telah diperoleh dari pembahasan. Saran
yang diberikan berkaitan dengan penelitian yang merupakan saran yang
disampaikan kepada pihak yang berkepentingan terhadap hasil penelitian.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka
Berdasarkan penelusuran penulis, terdapat beberapa penelitian
karya ilmiah yang membahas tentang pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan / Corporate Social Responsibility (CSR). Di
antaranya karya Masruroh dan Mulazid (2017) dalam penelitian yang
berjudul “Analisa Pengaruh Size Perusahaan, CAR, NPF, ROA, FDR,
Terhadap Pengungkapan Corporate social Responsibility (CSR)”.
Analisa yang digunakan adalah analisis regresi data panel dengan
jumlah sampel 11 bank Umum Syariah. Hasil penelitian menunjukkan
size perusahaan, CAR, NPF, ROA dan FDR, berpengaruh secara
simultan terhadap pengungkapan corporate socaial responsibility. Size
bank, ROA berpengaruh terhadap pengungkapan corporate social
responsibility (CSR) pada Bank Umum syariah.
Penelitian karya Rahayu dan Cahyati (2014) dalam penelitian
yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan
Corporate Social Responsibility (CSR) Pada Perbankan Syariah”.
Analisa yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil
penelitian menunjukkan UDPS tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Jumlah RDPS tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Size Perusahaan tidak berpengaruh terhadap
14
pengungkapan CSR. Profitabilitas tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. Leverage tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan CSR. UDK berpengaruh signifikan terhadap
pengungkapan CSR.
Karya Ramadhani F (2016) dalam penelitian yang berjudul
“Pengaruh Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage dan Ukuran
Dewan Pengawas Syariah Terhadap Pengungkapan ISR”. Analisis
yang digunakan adalah linear berganda dengan menggunakan sampel
bank umum syariah pada tahun 2010-2014. Hasil penelitian
menunjukkan Ukuran Perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
CSR. Profitabiltias tidak berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. UDPS
berpengaruh terhadap pengungkapan ISR.
Wulandari F (2015) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh
Profitabilitas, Ukuran Perusahaan, Kinerja Lingkungan, dan Leverage
terhadap Pngungkapan ISR”. Analisa yang digunakan adalah regresi
linear berganda dengan jumlah sampel 48 perusahaan yang terdaftar di
daftar efek syariah tahun 2014. Hasil penelitian menujukkan secara
parsial profitabiltias dan ukuran perusahaan berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan ISR. Sedangkan kinerja lingkungan
dan Leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
ISR.
15
Roziani dan Sofi (2010) dalam penelitian yang berjudul
“Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengungkapan
Sosial Dalam Laporan Tahunan Bank Konvensional dan Bank Syariah
di Indonesia”. Analisa yang digunakan adalah regresi linear berganda
dengan sampel bank konvensional dn bank syariah di Indonesi pada
tahun 2004 - 2007. Hasil penelitian menunjukkan Size, likuiditas,
Leverage dan NPM berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan
sosial bank konvensional. Size, Likuiditas, Leverage, dan NPM
mempunyai pengaruh terhadap pengungkapan sosial pada bank
syariah.
Widayuni dan Harto (2014) melakukan penelitian yang
berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Corporate
Social Responsibility Pada Perbankan Syariah di Indonesia dan
Malaysia”. Analisa yang digunakan adalah menggunakan regresi ;inear
berganda dengan jumlah sampel 23 bank syariah di Indonesia dan
Malaysia. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat hubungan
antara jumlah rapat dewan pengawas syariah terhadap tingkat
pengungkapan CSR pada perbankan syariah di Indonesia dan
Malaysia. Tidak terdapat hubungan antara jumlah anggota DPS
terhadap tingkat pengungkapan CSR pada bank syariah di Indonesia
dan Malaysia. Terdapat hubungan positif antara profitabilitas terhadap
tingkat pengungkapan CSR pada bank syariah di Indonesia dan
Malaysia. Terdapat hubugan negatif antara Leverage terhadap tingkat
16
pengungkapan CSR pada bank syariah di Indonesia dan Malaysia.
Tidak terdapat hubungan antara Ukuran Perusahaan terhadap tingkat
pengungakapn CSR pada bank syariah di Indonesia dan Malaysia.
Tabel 2.1. Ringkasan Penelitian Terdahulu
NO Penulis Sampel Variabel Hasil
1. Masruroh, A,
D &
Mulazid, S,
A (2017)
11 BUS
Dependen:
CSR
Independen:
Size
Perusahaan,
CAR, NPF,
ROA, FDR
Size Perusahaan terhadap
CSR berpengaruh.
CAR terhadap CSR tidak
berpengaruh.
NPF terhadap CSR tidak
berpengaruh.
ROA terhadap CSR
berpengaruh.
FDR terhadap CSR tidak
berpengaruh.
2. Rahayu, S, R
& Cahyati,
D, A (2014)
Dependen:
CSR
Independen:
UDPS, RDPS,
Size,
Profitabilitas,
Leverage,
UDK
UDPS terhadap CSR tidak
berpengaruh.
RDPS terhadap CSR tidak
berpengruh.
Size Perusahaan terhadap
CSR tidak berpengaruh
Profitbilitas terhadap CSR
tidak berpengaruh
Leverage terhadap CSR
tidak berpengaruh
UDK terhadap CSR
berpengaruh signifikan
3. Ramadhani,
F (2016)
BUS 2011-
2014
Dependen:
ISR
Ukuran Perusahaan
terhadap ISR bepengaruh
Profitabilitas terhadap ISR
17
Independen:
Ukuran
Perusahaan,
Profitabilitas,
Leverage,
UDPS
tidak berpengaruh
Leverage terhadap ISR
berpengaruh
UDPS terhadap ISR
berpengaruh
4. Wulandari, F
(2015)
48
Perusahaan
yang
terdaftar di
daftar efek
syariah
Dependen:
ISR
Independen:
Profitabilits,
Ukuran
Perusahaan,
Kinerja
Lingkungan,
Leverage
Profitabilitas terhadap ISR
berpengaruh signifikan
Ukuran Perusahaan
terhadap ISR berpengaruh
signifikan
Kinerja Lingkungan
terhdap ISR tidak
berpengaruh signifikan
Leverage terhadap ISR
tidak berpengaruh
signifikan
5. Roziani, A, E
& Sofie
(2010)
Bank
konvensional
dan Bank
syariah pada
tahun 2004-
2007
Dependen:
Pengungkapan
Sosial
Independen:
Size,
Likuiditas,
Leverage,
NPM
Size terhadap
pengungkapan sosial
berpengaruh signifikan
Likuiditas terhadap
pengungkapan sosial
berpengaruh signifikan
Leverage terhadap
pengungkapan sosial
berpengaruh signifikan
NPM terhadapap
pengungkapan sosial
berpengaruh signifikan
6. Widayuni, N
& Harto, P
(2014)
23 bank
syariah di
Indonesia
dan Malaysia
Dependen:
CSR
Independen:
RDPS,
Anggota DPS,
Profitabilitas,
Leverage,
Ukuran
RDPS terhadap CSR tidak
berpengaruh
Anggota DPS terhadap
CSR tidak berpengaruh
Profitabiltas terhadap CSR
(+)
Leverage terhadap CSR (-)
18
Perusahaan Ukuran Perusahaan
terhadap CSR tidak
berpengaruh
Sumber: Jurnal dan Skripsi
B. Kerangka Teori
1. Teori Keagenan (Agency)
Prinsip utama teori ini adanya hubungan kerja antara pihak
yang memberi wewenang (agensi) yaitu manajer. Jansen dan
Meckling (1986) menyatakan hubungan keagenan adalah suatu
kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) melibatkan
oranglain (agen) untuk melakukan beberpa layanan atas nama
meeka yang melibatkan mendegelegasikan sebagian kewenangan
pengambilan keputusan kepada agen.
Teori agensi mengasumsikan bahwa semua individu
bertindak atas kepentingan mereka sendiri. Sehingga terjdi konflik
kepentingan antara pemilik dan agen kareana kemungkinan agen
tidak selalu berbuat sesuai dengan kepentingan prinsipal
diasumsikan hanya tertarik kepada hasil keuangan yang bertambah
atau investasi mereka di dalam perusahaan. Sedang para agen
diasumsikan menerima kepuasan berupa kompensasi keuangan dan
syarat-syarat yang menyertai dalam hubungan terebut.
Dalam hubungan agensi tersebut, terdapat 3 faktor yang
mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
yaitu biaya pengawasan (monitoring cost), biaya kontrak
19
(contracting costs), dan visibilitas politis. Perusahaan yang
melakukan pengungkapan informasi tanggung jawab sosial dengan
tujuan untuk membangun image pada perusahaan dan
mendapatkan perhatian daari masyarakat. Perusahaan memerlukan
biaya dalam rangka untuk memberikan informasi
pertanggungjawaban sosial, sehingga laba yang dilaporkan dalam
tahun berjalan menjadi lebih rendah. Ketika perusahaan
menghadapi biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah dan
visibilitas politis yang tinggi akan cenderung untuk
mengungkapkan informasi pertanggungjawaban sosial. Jadi
pengungkapan infomasi pertanggungjawaban sosial berhubungan
positif dengan kinerja sosial, kinerja ekonomi dan visibilitas politis
dan berhubungan negatif dengan biaya kontrak dan pengawasan
(biaya keagenan) (Belkaoui dan Karpik, 1989 dalam Permatasari,
2014 ).
Berdasarkan teori agensi, perusahaan yang menghadapi
biaya kontrak dan biaya pengawasan yang rendah cenderung akan
melaporkan laba bersih rendah atau dengan kata lain akan
mengeluarkan biaya-biaya untuk kepentingan manajemen (salah
satunya biaya yang dapat meningkatkan reputasi perusahaan di
mata masyarakat). Kemudian, sebagai wujud pertanggungjawaban,
manajer sebagai agen akan berusaha memenuhi seluruh keinginan
20
pihak prinsipal, dalam hal ini adalah pengungkapan informasi
pertanggungjawaban sosial perusahaan.
2. Bank Syariah
Bank Syariah adalah lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lain dalam lalu
lintas pembayaran serta peredaran uang yang beroperasi
disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariah (Antonio, 2001 dalam
Yudiana, 2014:2). Pengertian bank syariah sebenarnya telah diatur
dalam UU pasal 2 PBI No. 6/24/PBI/2004 tentang bank umum
yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah,
memberikan definisi bahwa bank umum syariah dalam
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah yang
dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran
(Yudiana, 2014:2)
a. Fungsi bank syariah
Secara garis besar terdiri atas empat fungsi utama (Antonio,
2001 dalam Yudiana, 2014:3).
1) Fungsi bank syariah sebagai manajemen investasi.
Dalam hal ini bank syariah membantu masyarakat
untuk menyalurkan dananya dalam berbagai macam
alternatif investasi yang halal.
2) Fungsi bank syariah sebagai Intermediary agent.
21
Menurut pasal 4 UU Perbankan syariah No. 21 Tahun
2008 bank syariah wajib menjalankan fungsi
menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat. Bank
syariah akan menginvestasikan dana yang dihimpun
dari masyarakat pada dunia usaha baik itu sebagai
dana modal maupun sebagai dana rekening investasi,
dengan menggunakan alat-alat investasi sesuai dengan
syariat islam. Dalam menjalankan fungsi ini bank
syariah hanya bertindak sebagai perantara antara pihak
yang kelebihan dana dan ingin mengimvestasikan
dananya dengan pihak yang memerlukan dana
(Yudiana, 2014:4).
3) Fungsi bank syariah sebagai jasa keuangan
Bank syariah juga dapat menawarkan beberapa jasa
keuangan dan mendapatkan upah dalam sebuah
kontrak perwakilan atau penyewaan (Yudiana,
2014:4).
4) Fungsi bank syariah sebagai jasa sosial
Menurut pasal 4 UU perbankan syariah No.21 Tahun
2008 fungsi bank syariah dalam bentuk lembaga baitul
mal, yang menerima dana yang berasal dari zakat,
infak, sedekah, hibah dan menyalurkannya kepada
organisasi penyalur zakat (Yudiana, 2014:5).
22
b. Tujuan bank syariah
Menurut UU tentang Perbankan Syariah No.21 Tahun 2008
pasal 3, perbankan syariah bertujuan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam meningkatkan keadilan,
kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat (Yudiana,
2014:7)
c. Prinsip Bank Syariah
Menurut Yudiana (2014:6-7) pada dasarnya prinsip bank
syariah menghendaki semua dana yang diperoleh dalam
sistem perbankan syariah dikelola dengan integritas tinggi dan
sangat hati-hati.
1) Shidiq, memastikan bahwa pengelolaan bank syariah
dilakukan dengan moral yang menjunjung tinggi nilai
kejujuran. Dengan nilai ini pengelola diperkenankan atau
diperbolehkan serta menajuhi cara-cara yang meragukan
terlebih lagi bersifat yang terlarang.
2) Amanah, menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan
kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari
pemilik atau shahibul maal sehingga timbul rasa saling
percaya antara pemilik dana dan pihak pengelola investasi
atau mudharib.
23
3) Tabligh, secara berkesinambungan melakukan sosialisasi
dan melakukan edukasi masyarakat mengenai prinsip-
prinsip, produk dan jasa perbankan syariah. Dalam
melakukan sosialisasi tidak hanya mengedepankan
pemenuhan prinsip syariah semata, namun juga harus
mampu mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bagi
pengguna jasa perbankan syariah.
4) Fathanah, memastikan bahwa pengelolaan bank dilakukan
secara profesional dan kompetitif sehingga menghasilkan
keuntungan maksimum dalam tingkat resiko yang
ditetapkan oleh bank, termasuk didalamnya adalah
pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan
serta penuh rasa tanggung jawab.
3. Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran atau size merupakan variabel yang banyak
digunakan untuk menjelaskan pengungkapan sosial yng dilakukan
oleh perusahaan atau perbankan dalam laporan tahunan yang
dibuat. Secara umum bank yang berukuran besar akan
mengungkapkan informasi lebih banyak daripada bank yang
brukuran kecil. Hal ini karena bank yang berukuran besar akan
menghadapi risiko politis yang lebih besar dibanding bank yang
besasr tidak akan lepas dari tekanan politis, yaitu tekanan untuk
24
melakukan pertanggungjawaban sosial. Pengungkapan sosial yang
lebih besar merupakan pengurangan biaya politis bagi perusahaan
(Purnasiwi dalam Masruroh, 2017).
Besar atau kecilnya suatu perusahaan dapat di lihat dari
total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Pada penelitian ini
ukuran bank dinyatakan dengan total aset yang dimiliki BUS pda
BUS yang terdapat di laporan keuangan tahunan. Pengukuran ini
dilakukan untuk mengetahui bahwa semakin besar total aset yang
dimiliki bank tersebut maka akan semakin besar pula
tanggungjawab sosial yang harus diungkapkan (Sembiring, 2003).
4. Profitabilitas
Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan
manajemen bank dalam memeperoleh keuntungan atau laba secara
keseluruhan. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula
tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Dan semakin baik pula
posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset (Dendawijaya,
2009:118). Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian kinerja
bank dengan menghitung besarnya nilai Return On Asset (ROA).
Hal ini dikarenakan bank Indonesia sebagai pengawas dan pembina
perbankan lebih mengutamakan profitabilitas suatu bank yang
diukur dengan asset yang dananya sebagian besar dananya berasal
dari simpanan masyarakat (Dendawijaya, 2009:118). Dalam
25
kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan menentukan bank itu
sehat apabila bank meiliki ROA diatas 1,215% menurut SK DIR
BI No. 30/12/KEP/DIR dan SEBI No. 30/3/UPPB masing-masing
tanggal 30 April 1997 (Defri,2012).
Rasio ROA dapat dihitung dengan membandingkan antara
laba bersih setelah pajak dengan total aktiva, rasio tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut (Dendawijaya, 2009:118)
ROA= Laba bersih setelah pajak X 100%
Total Aktiva
5. Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar
perusahaan tergantung pada kreditur dalm pembiayaan aset
perusahaan. Perusahaan denga tingkat Leverage tinggi adalah
perusahaan yang sangat bergantung pada pinjaman luar untuk
membiayai asetnya sehingga perusahan akan sebisa mungkin
melaporkan laba yang tinggi dan mengurangi biaya-biaya termasuk
biaya untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial.
Sedangkan perusahaan dengan tingkat Leverage rendah adalah
perusahaan yang lebih banyak membiayai sendiri aset
perusahaanya sehingga perusahaan memiliki biaya yang cukup
untuk melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial (Belkaoui
dan Karpik, 1989) dalam Permtasari (2014).
26
Teori keagenan memprrediksi bahwa perusahaan dengan
rasio leverage yang lebih tinggi akan mengungkapkan lebih banyak
informasi, karena biaya keagenan perusahaan dengan struktur
modal seperti itu lebih tinggi (Jensen dan Meckling, 1976).
Perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban
untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas dari perusahaan
dengan rasio leverage yang rendah.
6. Corporate Social Responsibility (CSR)
Mengabdi kepada sang pencipta dengan cara melakukan
pengelolaan terhadap setiap sumber alam yang di amanatkan-Nya
kepada manusia dengan memperhatikan keseimbangan lingkungan
dan kesejahteraan makhluk-makhluk lain di bumi ini. Ia tidak
boleh memimpin hanya berdasarkan logika dan emosi belaka,
apalagi demi mengejar kepentingan usahanya tanpa
memperhatikan kepentingan lingkungan dan masyarakat banyak.
Dalam hal ini Corporate Social Responsibility (CSR) atau
tanggung jawab sosial perusahaan merupakan salah satu
kepedulian dalam membangun lingkungan sekitar yang baik dan
sejahtera.
Sebagian keuntungan yang diperoleh perusahaan
hendaknya dikembalikan kepada masyarakat , karena merekalah
sesungguhnya yang memberikan keuntungan kepada perusahaan
27
dengan membeli produk barang dan jasa yang telah kita usahakan.
Dengan memberikan sebagian keuntungan perusahaan kepada
masyarakat, maka akan semakin banyak orang yang mendoakan
perusahaan kita (Sucipto, 2010:161)
Tanggung jawab sosial dan lingkungan merupakan materi
yang baru diatur dalam ketentuan Undang-Undang Persereoan
Terbatas. Latar belakang dimaksudkannya ketentuan ini adalah
sebagai bentuk pertanggugjawaban sosial perseroan terhadap
lingkungan dan keadaan masyarakat disekitar tempat usaha
perseroan.
Corporate Social Responsibility perusahaan di kalangan
perbankan Indonesia sudah cukup berkembang. Setelah
ditetapkannya Undang-Undang No. 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal Pasal 15 bagian b, Pasal 17, dan Pasal 34 yang
mengatur setiap Penanaman Modal diwajibkan untuk ikut serta
dalam tanggung jawab sosial perusahaan 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas, Pasal 66 ayat (2) bagian c disebutkan bahwa
selain menyampaikan laporan keuangan, perusahaan diwajibkan
melaporkan pelaksanaan tanggungjawab sosial dan lingkungan
serta Peraturan Peemrintah (PP) No.47 Tahun 2012 tentang
TangggungJawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas
(Untung, 2014:18).
28
C. Kerangka Penelitian
Gambar 2.1. Kerangka Penelitian
Berdasarkan gambar 2.1 di atas, maka dapat dibuat suatu
persamaan matematis sebagai berikut:
Y=β0+β1X1 +β2X2 +β3X3+e
Keterangan:
Y = Corporate Social Responsibility (CSR)
β0 = Konstanta
β1-3 = Koefisien regresi
X1 = Ukuran Perusahaan (Size)
X2 = Profitabilitas
X3 = Leverage
e = error
Ukuran Perusahaan
(X1)
Profitabilitas (X2)
Leverage (X3)
CSR (Y)
29
D. Hipotesis
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) Terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR)
Ukuran perusahaan (Size) merupakan tingkat
identifikasi besar atau kecilnya suatu perusahaan. Perusahaan
besar biasanya melakukan aktivitas yang lebih banyak dan
memiliki dampak yang besar terhadap para stakeholdernya.
Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki
public demand terhadap informasi yang lebih tinggi dibanding
perusahaan yang lebih kecil. Hal ini disebabkan banyaknya
jumlah stakeholder pada bank syariah adalah mayoritas
beragama islam dimana mereka memiliki kebutuhan
pemenuhan informasi kegiatan yang ada pada tempat mereka
berinvestasi.
Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang
lebih banyak sehingga memiliki pengaruh yang lebih besar
terhadap masyarakat, memiliki lebih banyak pemegang saham
yang punya perhatian terhadap program sosial yang dilakukan
perusahaan dan laporan tahunan merupakan alat yang efisien
untuk mengkomunikasikan informasi ini (Cowen et Al., 1987)
dalam (Nur, 2012)
Pengaruh ukuran perusahaan (size) terhadap CSR
tercermin dalam teori agensi yang menjelaskan bahwa
30
perusahaan besar mempunyai biaya agensi yang besar, oleh
karena itu perusahaan besar akan mengungkapkan informasi
yang lebih banyak daripada perusahaan kecil. Perusahaan besar
memiliki sumber daya yang besar sehingga tidak perlu ada
tambahan biaya yang besar untuk dapat melakukan
pengungkapan informasi yang lebih lengkap (Nugraha, 2013).
Hal ini juga dibuktikan oleh Nurani (2017) dalam
penelitiannya yang menjelaskan bahwa ukuran perusahaan
(size) merupakan variabel yang berpengaruh terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR). Berdasarkan uraian
tersebut dapat ditarik hipotesis:
H1: semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
meningkat corporate socail responsibility (CSR).
2. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
Semakin besar profitabilitas suatu bank, semakin besar
pula tingkat keuntungan yang dicapai oleh bank. Dan semakin
baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset
(Dendawijaya,2009:118).
Hasil penelitian yang dilakukakan oleh Wulandari
(2015), menunjukkan bahwa semakin tinggi profitabilitas suatu
perusahaan berarti semakin tinggi pula kemampuan perusahaan
31
dalam menghasilkan laba, sehingga mempengaruhi tingkat
pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan agar dapat
menarik minat investor untuk menanamkan modal pada
perusahaan.
Rindawati (2015) menyatakan bahwa pengungkapan
informsi digunakan oleh para manajer perusahaan kepada para
investor dan untuk membantu mendukung keberlanjutan dan
kompensasi manajemen. Profitabilitas tinggi menunjukkan
kinerja perusahaan yang baik, dan dengan laba yang tinggi
perusahaan memiliki cukup dana untuk mengumpulkan,
mengelompokkan, dan mengolah informasi menjadi lebih
bermanfaat serta dapat menyajikan pengungkapan yang lebih
komprehensif. Oleh karena itu semakin tinggi profitabilitas
perusahaan maka akan semakin tinggi kelengkapan
pengungkapan laporan tahunan. Berdasarkan penjelasan
tersebut, maka dapat ditarik hipotesis:
H2: semakin tinggi profitabilitas maka semakin meningkat
corporate social responsibility (CSR)
3. Pengaruh Leverage terhadap Pengungkapan Corporate
Social Responsibility (CSR)
Tingkat Leverage adalah untuk melihat kemampuan
perusahaan dalam menyelesaikan semua kewajibannya kepada
32
pihak lain. Perusahaan harus menjelaskan kepada investor,
kreditor ataupun pihak berkepentingan lainnya mengenai
kemampuan mereka untuk membayar hutang dan dampak
pinjaman tersebut dalam kegiatan perusahaan.
Menurut (Widayuni, 2014) keputusan untuk
mengungkapkan informasi sosial, akan diikuti pengeluaran
untuk pengungkapan yang dapat menurunkan pendapatan.
Artinya, leverage memberikan sinyal yang buruk bagi para
stakeholder. Para stakeholder perusahaan, akan lebih percaya
dan memilih untuk menginvestasikan dananya pada
perusahaan-perusahaan yang memiliki kondisi keuangan yang
sehat dan baik. Oleh karena itu, manajer perusahaan harus
mengurangi biaya-biaya (termasuk biaya-biaya untuk
mengungkapkan laporan sosial dan lingkungan) agar kinerja
keuangannya menjadi bagus.
Semakin tinggi tingkat leverage suatu perusahaan,
maka pengungkapan informasi tanggung jawab sosial akan
semakin terbatas agar tidak menjadi sorotan dari para
debtholder. Sembiring (2005) dalam Ale (2012) menyatakan
bahwa semakin tinggi tingkat leverage semakin besar
kemungkinan perusahaan akan melanggar perjanjian kredit
sehingga perusahaan akan melaporkan laba sekarang lebih
tinggi. Supaya laba yang dilaporkan tinggi, maka manajer harus
33
mengurangi biaya-biaya termasuk biaya untuk melakukan
kegiatan tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, pengungkapan
informasi sosial juga menjadi rendah atau terbatas.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nur (2012) dan
Ale (2012) menunjukkan adanya pengaruh negatif antara
leverage dengan pengungkapan CSR. Berdasarkan penjelasan
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3: semakin tinggi leverage maka semakin rendah
corporate social responsibility (CSR).
Tabel 2.1. Hipotesis
NO HIPOTESIS
H1 semakin besar ukuran perusahaan maka semakin meningkat
corporate socail responsibility (CSR).
H2 semakin tinggi profitabilitas maka semakin meningkat corporate
social responsibility (CSR)
H3 semakin tinggi leverage maka semakin rendah corporate social
responsibility (CSR).
34
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pendekatan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan data
yang dapat diukur dalam skala angka dengan menggunakan data skunder.
Periode yang digunakan adalah laporan tahun 2014-2016.
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yng
ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan (Sugiyono, 2010:61). Dalam penelitian ini yang menjadi
populasi adalah Bank Umum Syariah yang tercatat pada Bank
Indonesia dari tahun 2014-2016 jumlahnya sebanyak 13 bank.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki
oleh populasi (Sugiyono, 2010:62). Dalam penelitian ini teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik Purposive
sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu (Sugiyono, 2010:68). Jadi dapat diartikan bahwa purposive
35
sampling adalah pengambilan sampel secara sengaja sesuai dengan
kriteria sampel yang diperlukan. Adapun kriteria dalam pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1. Kriteria Sampel
B
Berdasarkan kriteria sampel, maka dalam penelitian ini akan
menggunakan 11 bank umum syariah yang ada di Indonesia sebagai
sampel yaitu:
NO Kriteria Sampel Ket
1. Bank yang akan diteliti adalah bank umum syariah
yang ada di Indonesia 13
2. Bank yang akan diteliti adalah bank umum syariah
yang terdaftar di OJK dan sejak tahun 2014-2016 13
3.
Bank yang akan diteliti memiliki laporan keuangan
tahunan yang telah dipublikasikan di website resmi
OJK atau dari website resmi BUS dari tahun 2014-
2016
11
4. Tersedianya informasi mengenai pelaksanaan CSR
secara lengkap disertai biaya 11
5. Tersedianya informasi mengenai total Liabilitas di
laporan keuangan tahunan 11
36
Tabel 3.2. Jumlah Sampel
No Nama Bank
1 Bank Muamalat Indonesia
2 Bank Negara Indonesia Syariah
3 Bank Bukopin Syariah
4 Bank Rakyat Indonesia Syariah
5 Bank Central Asia Syariah
6 Bank Mandiri Syariah
7 Bank Panin Syariah
8 Maybank Syariah
9 Bank Viactoria Syariah
10 Bank Jabar Banten Syariah
11 Bank Mega Syariah
Sumber: OJK 2017
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data adalah metode atau cara yang dilakukan
oleh peneliti untuk mendapatkan data yang akan dianalisis atau diolah
untuk menghasilkan kesimpulan (Bawono, 2006:29)
Data dalam penelitian ini berupa data sekunder yang diperoleh dari
publikasi laporan keuangan perbankan syariah. Data-data penelitian ini
berasal dari sumbr-sumber yang relevan, seperti buku teks, jurnal ilmiah,
website, dll. Dalam penggunaan teknik pengumpulan data, peneliti
37
memerlukan instrument yaitu alat bantu agar pengerjaan pengumpulan
data menjadi lebih mudah. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah:
Dokumentasi, Yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari
dokumen-dokumen atau arsip-arsip yang berkaitan dengan obyek
penelitian. Pengambilan data diperoleh melalui website resmi masing-
masing bank yang laporannya dipublikasikan pada periode 2014-2016,
data yang diambil berupa informasi laporan keuangan bank umum syariah
serta informasi lainnya yang menunjang penelitian.
D. Definisi Operasional
Definisi Operasional variabel adalah segala sesuatu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang data penelitian tersebut (Sugiyono: 2010). Berikut adalah definisi
operasional dari variabel yang diteliti:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah Corporate Social
Responsibility (CSR). CSR adalah proses pengkomunikasian dampak
sosial dan lingkungan dari kegiatan ekonomi organisasi terhadap
kelompok khusus yang berkepentingan dan terhadap masyarakat secara
keseluruhan (Sembiring, 2005). Setiap perusahaan diwajibkan untuk
melakukan pengungkapan CSR dan melaporkannya dalam laporan
tahunan perusahaan. Dalam laporan tahunan perusahaan terdapat total
38
biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pengungkapan CSR selama
satu tahun.
Variabel pengukuran CSR diukur dengan indeks GRI (Global
Reporting Inviatate) yang merujuk pada penelitian (Trisnawati,2013)
dan (Rama,2014). Untuk mengidentifikasi pengukuran CSr digunakan
metode content analysis dengan cara membaca dan menganalisis
laporan tahunan bank syariah. Jenis pengungkapan CSR tersebut
dikodekan ke dalam coding sheet. Adapun komponen utama dari
indeks CSR adalah terdiri dari enam indikator utama yaitu, tatakelola
organisasi, kinerja ekonomi, kinerja lingkungan, ketenagakerjaan,
masyarakat dan tanggung jawab produk. Enam indikator utama
tersebut kemudian dikembangkan menjadi 50 item.
Berdasarkan model CSR tersebut dilakukan metode skoring, yaitu
nilai 0 untuk setiap item yang tidak diungkapkan dan nilai 1 untuk
setiap item yang diungkapkan. Setelah pemberian nilai pada indeks
CSR selesai dilakukan, maka besarnya disclousure level dapat
ditentukan dengan rumus berikut:
CSR = Jumlah score disclousure yang dipenuhi X 100 %
Jumlah score maskimal
39
2. Variabel Independen (X)
1. Ukuran Perusahaan (Size)
Ukuran perusahaan (size) merupakan besar kecilnya
perusahaan dilihat dari berbagai aspek, menurut Heckston dan
Milne (1996) dari beberapa penelitian ukuran perusahaan dapat
diukur dengan jumlah karyawan, toal nilai aset, volume penjualan,
atau peringkat indeks. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan
(size) diukur dengan mentransformasikan total aset perusahaan ke
dalam bentuk logaritma natural. Ukuran perusahaan diproksikan
dengan menggunakan log natural total asset dengan tujuan agar
mengurangi fluktuasi data yang berlebih. Dengan menggunakan
log natural, jumlah aset dengan nilai ratusan milliar bahkan triliun
akan disederhanakan, tanpa mengubah proporsi dari jumlah aset
sesungguhnya. Total asset yang ditransformasikan dalam logaritma
bertujuan untuk menyamakan dengan variabel lain karena total
asset perusahaan relatif besar dibandingkan dengan variabel-
variabel lain dalam penelitian ini, sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut:
SIZE=Ln Total Asset
Keterangan:
Size = Ukuran Perusahaan
Ln =Logaritma Natural
40
2. Profitabilitas
ROA merupakan rasio ini digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan atau
laba secara keseluruhan. Rasio ROA dapat dihitung dengan
membandingkan antara laba bersih setelah pajak dengan total
aktiva, rasio tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut
(Dendawijaya:2009:118).
ROA= Laba bersih setelah pajak X 100%
Total Aktiva
3. Leverage
Leverage merupakan alat untuk mengukur seberapa besar
perusahaan-perusahaan bergantung kepada kreditur dalam
pembiayai aset perusahaan.
Tingkat Leverage dari suatu perusahaan dapat ditunjukkan
oleh salah satunya menggunakan rasio hutang, dilakukan dengan
membandingkan antara total hutang dan total aset. Pengukuran ini
konsisten dengan pengukuran yang dilakukan oleh (Chandra,
2012):
Leverage: Total hutang
Total Aset
41
E. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dan analisis regresi berganda. Analisis deskriptif
digunakan untuk menggambarkan variabel penelitian. Sedangkan analisis
linier berganda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji hipotesis,
yang terlebih dahulu diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik
atau tidak.
1. Stasionaritas
Stasioner merupakan suatu prasyarat penting untuk runtut waktu
(time series. Data stasioner adalah data yang menunjukkan rata-rata,
varian dan covarian peubah-peubah tersebut seluruhnya tidak
dipengaruhi oleh waktu (Rusdi, 2011). Metode pengujian stasioneritas
dan akar unit yang akan digunakan disini adalah metode Augment
Dickey Fuller (ADF). Prosedur untuk mengetahui data stasioner atau
tidak dengan cara membandingkan antara nilai statistik ADF dengan
nilai kritis distribusi Mac Kinnon. Nilai statistik ADF ditunjukkan oleh
nilai t statistik. Jika nilai absolut statistik ADF lebih besar dari nilai
kritisnya, maka data yang diamati menunjukkan stasioner dan jika
sebaliknya nilai statistik ADF lebih kecil dari nilai krtitisnya maka
tidak stasioner. Model persamaan sebagai berikut:
42
Yt= a0+Yt-1+Yt-1+1+et
Keterangan:
Y = variabel yang diamati
Yt = Yt-Yt-1
T = trend waktu
Menurut Rusdi (2011) nilai statistik t dibandingkan dengan nilai
kritis distribusi Mac Kinnon. Untuk menentukan apakah stasioner atau
tidak. Atuan keputusan diambil berdasarkan kriteria berikut:
1. Jika statistic t lebih besar dari nilai kritis Mac Kinnon
dikatakan stasioner.
2. Jika statistic t lebih kecil dari nilai kritis Mas Kinnon dikatakan
tidak stasioner
2. Satistik Deskriptif
Penelitian ini menggunakan model analisis statistik deskriptif.
Analisis deskriptif akan memberikan gambaran (deskripsi) tentang
suatu data, meliputi rata-rata (mean), nilai maksimum, nilai minimum,
standar deviasi, dari masing-masing data (Ghozali, 2013:19)
a. Uji Statistik t
Uji t dilakukan dengan cara membandingkan antara thitung
dengan ttabel. Adapun thitung dapat dicari dengan rumus:
43
Thitung = r√n-2
√1- r2
Keterangan:
r = koefisien korelasi
n= jumlah data
menggunakan harga koefisien thitung yang dibandingkan
dengan ttabel untuk tingkat alpha 5% dengan dk =(n-2)atau ttabel =
ta/2,(n-2) . kritetia ujinya adalah sebagai berikut:
apabila thitung > ttabel, maka H0 ditolak dan Ha ditermia
papabila thitung < ttabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
b. Uji signifikan simultan (Uji Statistik F)
Fhitung= R2/k
(1- R2)/(n – k – 1)
Keterangan:
R= koefisien korelasi berganda
K= jumlah variabel independen
n= jumlah anggota sampel
harga koefisien Fhitung kemudian dibandingkan dengan Ftabel
pada tingkat alpha yang ditetapkan yaitu 5%, dengan dk
pembilang k,dan dk penyebut (n-k-1). Kriteria ujinya
sebagai berikut:
Apabila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima
Apabila Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak
44
c. Koefisien determinasi (R2)
Nilai Adjusted R2
perlu digunakan dalam mengevaluasi
model regresi yang terbaik. Berbeda dengan nilai R2, nilai
Adjusted R2 ini dapat naik turun apabila satu variabel independen
ditambahkan ke dalam model. Jika dalam uji empiris nilai adjusted
R2=1 , maka nilai adjusted R
2 = R
2 = 1. Sedangkan jika nilai R
2 =
0, maka nilai adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k > 1, maka
nilaiadjusted R2 akan bernilai negarif (Ghazali, 2013)
3. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data dalam penelitian ini menggunakan
dengan uji statistik non parametrik Kolmogrov-Smirnov (KS). Uji
ini dilakukan dengan membuat hipotesis, dimana hipotesis yang
diekmukakan:
Ho= Data residual berdistribusi normal\
Ha= Data residual tidak
berdistribusi normal
b. Uji Multikolinieritas
Multikolonieritas (Multicollinearity) adalah situasi dimana
terdapat korelasi variabel-variabel bebas di antara satu dengan
lainnya. Dalam hal ini dapat disebut variabel-variabel ini tidak
45
orthogonal. Variabel yang bersifat orthogonal adalah variabel
beabs yang nilai korelasi antar sesamanya sama dengan nol
(Bawono, 2006:116).
Uji multikolineritas dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan varian inflation factor atau VIF. Data dikatakan
tidak terdapat masalah multikolinearitas apabila nilai tolerance
≥0,10 atau sama dengan nilai VIF ≤ 10 (Ghozali, 2012:105-106).
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas (heteroscedasticity) bertujuan
menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang alin.
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang
lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut Heteroskedastisitas. Model rergresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas (Ghozali, 2013:69)
Dalam penelitian ini menggunakan metode Glejser dengan
caara meregresi nilai absolute residual terhadap variabel dependen,
sedangkan variabel independennya adalah variabel X1,X2 dan X3
sedangkan pengambilan keputusannya adalah jika nilai signifikansi
lebih dari nilai alfa (0.05) maka data tidak mengandung
heteroskedastisitas, jika nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka
terdapat gejala heteroskedastisitas (Ghozali,2013:72).
46
d. Uji Autokorelasi
Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul
karena residual (kesalahan pengganggu) tidak bebas dari stu
observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering ditemukan pada data
runtut waktu (time series) karena gangguan pada satu variabel yang
sama pada periode berikutnya(Ghozali, 2013:110)
Adapun pengujiannya dapat dilakukan dengan Uji Durbin
Watson (DW test) dengan ketentuan adanya intercept (konstanta)
dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel
independen.
1) 0 < d < dl maka ditolak
2) dl ≤ d ≤ du maka tidak terdapat decision
3) 4 – dl < d < 4 maka ditolak
4) 4 – du ≤ d ≤ 4 – dl maka tidak terdapat decision
5) Du < d < 4 – du maka diterima
47
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Diskriptif Obyek Penelitian
Penelitian ini berjudul pengaruh Ukuran Perusahaan (Size),
Profitabilitas, Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)
study kasus pada Bank Umum Syariah yang terdapat di Indonesia periode
2014-2016. Dalam penelitian ini variabel independen adalah Ukuran
Perusahaan (Size), Profitabilias, Leverage dan variabel dependen
Corporate Social Responsibility (CSR).
Data rasio keuangan sesuai periode penelitian yaitu tahun 2014-2016,
di dapat dari laporan tahunan perbankan syariah yang dipublikasikan
melalui website yang disajikan masing-masing bank.
B. Uji Stasioneritas
Stasioneritas merupakan salah satu prasyarat penting untuk data
runtut waktu (time series). Salah satu konsep yang dipakai untuk
mengetahui stasioneritas data adalah melalui uji akar unit (unit root test).
Uji ini merupakan pengujian yang populer, dikembangkan oleh David
Dickey dan Wayne Fuller dengan sebutan Augment Dickey-Fuller (ADF)
Test (Nachrowi dan Usman:2006).
48
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Unit Root Pada Level
Variabel ADF
Statistik
Nilai Kritis McKinnon
Keterangan
1% 5% 10%
Ukuran
Perusahaan
(Size) -5.408071 -3.752946 -2.998064 -2.638752 Stasioner
Profitabilitas -6.407957 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Stasioner
Leverage -6.602303 -3.653730 -2.957110 -2.617434 Stasioner
CSR -7.282154 -3.661661 -2.960411 -2.619160 Stasioner
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Pengujian Unit Root pada tingkat level menunjukkan bahwa data
sudah stasioner. Hal ini terlihat dari nilai absolut statistik ADF yang lebih
besar dari McKinnon Critical Value pada nilai kritis 1%, 5% dan 10%.
Dengan demikian semua dapat dijelaskan bahwa seluruh variabel yang
akan diestimasi dalam penelitian ini telah stasioner pada tingkat yang sama
yaitu pada tingkat level.
Tabel 4.2. Uji Unit Root
Variabel Prob ADF Apha 5% Keterangan
Size 0.0002 0,05 Stasioner
Profitabilitas 0.0000 0,05 Stasioner
Leverage 0.0000 0,05 Stasioner
CSR 0.0000 0,05 Stasioner
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
49
Pengujian unit root pada tingkat level menunjukkan bahwa data
sudah stasioner. Hal ini terlihat dari nilai Prob statistik ADF yang lebih
kecil dari Alpha 0,05 McKinnon. Dengan demikian semua dapat
dijelaskan bahwa seluruh variabel yang akan diestimasi dalam penelitian
ini telah stasioner pada tingkat yng sama yaitu pada tingkat level.
C. Analisa Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran umum mengenai obyek
penelitian yang dijadikan sampel dalam penelitian yang dilakukan.
Dengan memberikan penjelasan tentang statistik deskriptif, diharapkan
dapat memberikan gambaran awal tentang masalah yang yang diteliti
dalam penelitian.
4.3 Tabel Hasil Uji Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
LgSize 33 ,26 ,32 ,2871 ,01753
Profitabilitas 33 -20,13% 3,61% -0,6209% 4,33187%
Leverage 33 ,1160 2,3470 ,937091 ,4941547
CSR 33 10,00% 66,00% 37,2121% 15,75547%
Valid N (listwise) 33
Sumber: Data sekunder yang diolah 2018
Tabel 4.3 adalah statistik deskriptif variabel ukuran perusahaan
(Size) (X1), Profitabilitas (X2), Leverage (X3) dan CSR (Y).
Berdasarkan tabel 4.3 hasil uji statistik deskriptif dapat diketahui
bahwa secara keseluruhan rata-rata ukuran perusahaan (size) dengan total
asetnya adalah 0,2871 juta rupiah. Dalam penelitian ini ukuran perusahaan
50
paling sedikit total asetnya adalah 0,26 juta rupiah dan paling banyak total
asetnya adalah 0,32 juta rupiah.
Variabel profitabilitas yang diukur dengan ROA menunjukkan
rata-rata sebesar -0,6209%. Nilai profitabilitas minimum -20,13% atau
terdapat kerugian sebesar -20,13% dari seluruh nilai aset perusahaan, dan
proftabilitas maksimum adalah sebesar 3,61%. Hal ini berarti perusahaan
dapat menghasilkan laba hingga 3,61% dari total aset yang dimiliki
perusahaan.
Variabel leverage menunjukkan rata-rata 0,937091 atau sebesar
93,7091% total hutang yang dimiliki perusahaan. Nilai leverage minimum
diperoleh sebesar 0,1160 atau tedapat hutang sebesar 11,6%. Dan leverage
terbesar adalah 2,3470 atau terdapat hutang 234,7% yang dimiliki
perusahaan.
1. Persamaan Regresi Linier Berganda
Regresi berganda digunakan untuk menjelaskan hubungan antara
variabel independen terhadap variabel dependen. Penelitian ini
menggunakan model persamaan regresi linier berganda yang disusun
untuk mengetahui pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan
Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) adalah sebagai
berikut:
51
Tabel 4.4. Tabel Regresi Berganda
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -173,286 23,296 -7,438 ,000
LgSize 764,337 80,214 ,851 9,529 ,000
Profitabilitas ,118 ,328 ,033 ,361 ,721
Leverage -9,504 2,655 -,298 -3,579 ,001
a. Dependent Variable: CSR
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Berdasarkan tabel pada unstandardized coefficients Beta diperoleh
data sebagai berikut: nilai konstanta α = -173,286 dan koefisien regresi β1
= 764,337, β2 = 0,118 dan β3 = -9,504. Berdasarkan data tersebut diperoleh
persamaan sebagai berikut:
CSR =-173,286+764,337Size+0,118Profitabiltias-9,504Leverage +0,05
1. Konstanta sebesar -173,286 menyatakan bahwa jika variabel
independen dianggap konstan, maka CSR sebesar -173,286.
2. Koefisien regresi size sebesar 764,337 menyatakan bahwa setiap total
aset bertambah sebesar 1.000.000 rupiah akan meningkatkan CSR
sebesar 764.337.000 rupiah.
3. Koefisien regresi leverage sebesar -9,504 menyatakan bahwa setiap
hutang bertambah 1.000.000 juta maka akan meningkatkan CSR -
9.504.000 rupiah
52
2. Uji Signifikansi Parsial (Uji T)
Uji t atau uji signifikansi parsial adalah untuk mengetahui tingkat
signifikansi atau pengaruh variabel bebas (independen) terhadap
variabel terikat (dependen) secara parsial. Berikut adalah penjelasan
mengenai analisis uji signifikansi parsial atau uji-t pada ketiga variabel
bebas (independen).
Tabel 4.5. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -173,286 23,296 -7,438 ,000
LgSize 764,337 80,214 ,851 9,529 ,000
Profitabilitas ,118 ,328 ,033 ,361 ,721
Leverage -9,504 2,655 -,298 -3,579 ,001
b. Dependent Variable: CSR
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Dari ketiga variabel independen yang dimasukkan dalam model
regresi, variabel profitabilitas tidak berpengaruh terhadap CSR, hal ini
dapat dilihat dari probabilitas signifikansi untuk profitabilitas sebesar
0,721 yang jauh di atas 0,05. Sementara itu variabel ukuran perusahaan
(size) dan leverage berpengaruh signifikan terhadap CSR masing-masing
dengan tingkat probabilitas signifikansi 0,000 dan 0,001.
53
3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel yang
digunakan mempengaruhi secara simultan terhadap variabel dependen.
Tabel 4.6. Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1
Regression 6384,043 3 2128,014 39,573 ,000b
Residual 1559,472 29 53,775
Total 7943,515 32
a. Dependent Variable: CSR
a. Predictors: (Constant), Leverage, LgSize, Profitabilitas
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Dari uji ANOVA atau uji F didapat nilai hitung sebesar 39,573 dan
nilai signifikan sebesar 0,000. Karena nilai signifikan lebih kecil dari
0,05 (0,000 < 0,05), maka model regresi dapat dikatakan Ukuran
Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage secara bersama-sama
berpengaruh dan signifikan.
4. Koefisien Determinasi
Tabel 4.7. Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 ,896a ,804 ,783 7,33314%
54
b. Predictors: (Constant), Leverage, LgSize, Profitabilitas
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Dari tabel output SPSS model Summary besarnya Adjusted R
Square adalah 0,783, hal ini berarti 78,3 % variabel CSR dapat
dijelaskan oleh variabel independen Size, Profitabiltias dan
Leverage. Sedangkan sisanya (100%-78,3%=21,2 %) dijelaskan
oleh sebab-sebab yang lain diluar variabel independen.
D. Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolonieritas
Tabel 4.8. Uji Multikolonieritas
Coefficientsa
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
(Constant)
LgSize ,850 1,177
Profitabilitas ,832 1,202
Leverage ,976 1,024
a. Dependent Variable: CSR
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Pada hasil uji Multikonolieritas menunjukkan nilai Tolerance
untuk variabel Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage
masing-masing sebesar, 0,850, 0,832 dan 0,976. Nilai Tolerance yang
55
diperoleh dari variabel tersebut lebih dari 0,1 serta nilai VIF untuk
variabel Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan Leverage yaitu
msing-masing sebesar 1,177, 1,202 dan 1,024 dimana nilai VIF pada
variabel tersebut kurang dari 10. Berdasarkan nilai tersebut dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolonieritas.
2. Uji Autokorelasi
Tabel 4.9. Uji Autokorelasi
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Es.
timate
Durbin-Watson
1 ,835a ,697 ,656 ,28036 1,915
a. Predictors: (Constant), LnLeverage, LnSize, LnProfitabiltias
b. Dependent Variable: LnCSR
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Dari uji autokorelasi dengan jumlah sampel 33(n=33) dan jumlah
variabel independen 3(k=3), di dapat nilai Durbin-Watson (DW)
hitung sebesar 1,915. Besarnya DW tabel untuk dl (batas bawah) =
1,258 dan DW tabel untuk du (batas atas) = 1,651. Besarnya nilai d-du
(4-1,651=2,349).
Nilai DW hitung 1,915 lebih besar dari batas atas du (1,651) dan
kurang dari (4-du) 2,349 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada
autokorelasi pada tabel.
56
3. Uji Normalitas
Tabel 4.10. Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 26
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,71491257
Most Extreme
Differences
Absolute ,099
Positive ,099
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,503
Asymp. Sig. (2-tailed) ,962
a. Test distribution is Normal.
a. Calculated from data.
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018 Berdasarkan hasil uji dari statistik non-parametrik Kolmogrov-
Sminov Z menyatakan koefesien Asymp. Sig (2-tailed) sebesar 0,962
sedangkan tingkat signifikansi adalah 0,05. Hasil ini menunjukkan
bahwa data yang digunakan adalah data yang berdistribusi normal
karena nilai Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 (0,962>0,05).
4. Uji Heteroskedastisitas
Tabel 4.11. Uji Heteroskedastisitas
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26,286 10,725 2,451 ,021
Profitabilitas ,098 ,193 ,095 ,506 ,616
Leverage -1,898 1,579 -,211 -1,202 ,239
LOG_SIZE -2,573 1,511 -,317 -1,703 ,099
57
b. Dependent Variable: ABSU
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
Bedasarkan Uji Gejsler uji Heteroskedastisitas terlihat bahwa nilai
signifikan variabel independen Ukuran Perusahaan (Size),
Profitabiltias dan Leverage masing-masing sebesar 0,099, 0,616 dan
0,239. Nilai masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak terjadi
heteroskedastisitas.
E. Uji Hipotesis
Tabel 4.12. Uji T
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -173,286 23,296 -7,438 ,000
LgSize 764,337 80,214 ,851 9,529 ,000
Profitabilitas ,118 ,328 ,033 ,361 ,721
Leverage -9,504 2,655 -,298 -3,579 ,001
c. Dependent Variable: CSR
Sumber: Data Sekunder yang diolah 2018
a. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate
Social Responsibility (CSR)
H01= semakin besar ukuran perusahaan maka semakin kecil
corporate social responsibility (CSR)
Ha1= semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
meningkat corporate social responsibility (CSR)
58
Berdasarkan table 4.11 ditunjukkan hasil pengujian parsial
(uji t) antara variable Ukuran Perusahaan (Size) terhadap CSR
dengan koefisisen regresi sebesar 764,337 sedangkan nilai
probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil; dari 0,05. Dengan
demikian, dapat disimpulkan bahwa ukuran perusahaan (size)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap CSR, sehingga
hipotesis pertama yang menyatakan semakin besar ukuran
perusahaan maka semakin meningkat corporate social
responsibility (CSR) (Ha1) dinyatakan diterima.
b. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)
H02= semakin tinggi profitabilitas maka semakin rendah
corporate social responsibility (CSR)
Ha1= semakin tinggi profitabilitas maka semakin meningkat
corporate social responsibility (CSR)
Berdasarkan tabel 4.11 ditunjukkan hasil pengujian parsial
(uji t) antara variable profitabilitas terhadap CSR dengan
koefisien regresi sebesar 0,118 dengan nilai probabilitas
sebesar 0,721 lebih besar dari 0,05. Dengan, demikian, dapat
disimpulkan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap CSR, sehingga hipotesis (Ha2) yang
menyatakan semakin tinggi profitabilitas maka semakin
59
meningkat corporate social responsibility (CSR) dinyatakan
ditolak.
c. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)
H03= semakin tinggi leverage maka semakin tinggi corporate
social responsibility (CSR)
Ha3= semakin tinggi leverage maka semakin rendah corporate
social responsibility (CSR)
Berdasarkan table 4.11 ditunjukkan hasil pengujian parsial
(uji t) antara variabel leverage terhadap CSR dengan koefisien
regresi sebesar -9,504 dengan nilai probabilitas sebesar 0,01
lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan
bahwa leverage berpengaruh negative signifikan terhadap CSR,
sehingga hipotesis (Ha3) yang menyatakan semakin tinggi
leverage maka semakin rendah corporate social responsibility
(CSR) diterima.
F. Pembahasan
1. Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size) terhadap Corporate Social
Responsibility (CSR)
Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam
penelitian ini antara variabel Ukuran Perusahaan (Size) terhadap CSR
dengan koefisiensi regresi sebesar 764,337 kearah positif,hal ini
60
menunjukkan Ukuran Perusahaan (Size) memiliki pengaruh positif
terhadap CSR, sedangkan nilai probabilitas sebesar 0,000 lebih kecil
dari 0,05. Dengan demikian, dapat disimpulkan H1 yang menyatakan
bahwa semakin besar Ukuran Perusahaan (Size) maka semakin
meningkat Corporate Social Responsibility (CSR) diterima. Hasil
penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh Nur (2012),
Nugraha (2013) Rindawati (2015) yang mengatakan bahwa hasil
penelitian Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh positif signifikan
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Semakin banyak
jumlah aset maka akan semakin banyak pengungkapan CSR yang
dilakukan oleh perusahaan. Hasil penelitian ini juga mendukung teori
agensi yang secara umum menyatakan bahwa semakin besar ukuran
perusahaan maka pengungkapan CSR yang akan dilakukan semakin
luas. Teori agensi menunjukkan bahwa apabila ukuran perusahaan
lebih besar maka biaya keagenan yang dikelaurkan juga lebih besar,
sehingga untuk mengurangi biaya keagenan tersebut perusahaan akan
cenderung mengungkapkan informasi yang lebih luas, salah satunya
dengan pengungkapan informasi tentang laporan pertanggung jawaban
sosial perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung dari penelitian
Rifqiyah (2016) bahwa Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh positif
signifikan terhadap Corporate Social Responsibility (CSR). Besarnya
ukuran perusahaan tidak mendukung luasnya pengungkapan CSR.
Hanya menilai ukuran perusahaan dengan menggunakan total asetnya
61
saja sehingga kurang dapat menggambarkan ukuran perusahaan yang
sebenarnya.
2. Pengaruh Profitabilitas terhadap Corporate Social Responsibility
(CSR)
Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam
penelitian ini antara variabel Profitabilitas terhadap CSR dengan
koefisien regresi sebesar 0,118 kearah positif, hal ini menunjukkan
Profitabilitas memiliki pengaruh positif terhadap CSR, sedangkan nilai
probabilitas sebesar 0,721 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian,
dapat disimpulkan H2 yang menyatakan bahwa semakin tinggi
Profitabilitas maka semakin meningkat Corporate Social
Responsibility (CSR) ditolak. Ini berarti bahwa besar kecilnya
profitabilitas tidak akan mempengaruhi tingkat pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan, hasil ini mendukung dari penelitian
yang sebelumnya oleh Wijaya (2012), Nur (2012), Adawiyah (2013),
Astuti (2013) yang menemukan pengaruh profitabilitas yang tidak
signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Hal ini disebabkan karena perusahaan yang mempunyai profitabilitas
tinggi belum tentu lebih banyak melakukan aktivitas sosial karena
perusahaan lebih berorientasi pada laba semata. Ketika perusahaan
memiliki tingkat laba yang tinggi, perusahaan (manajemen)
menganggap tidak perlu melaporkan hal-hal yang dapat mengganggu
62
informasi tentang sukses keuangan perusahaan. Sebaliknya, pada saat
tingkat profitabilitas rendah, mereka berharap para pengguna laporan
akan membaca “ good news” kinerja perusahaan. Good news ini dapat
berupa aktivitas-aktivitas sosial lingkungan yang dilakukan oleh
perusahaan. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian dari
Chandra dan Santioso (2012), Fahrizqi (2010), Widayuni (2014) yang
menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR). Perusahaan dengan profit yang
lebih tinggi memiliki kecenderungan untuk intervensi kebijakan. Oleh
karena itu, perusahaan tersebut akan terdorong untuk mengungkapkan
informasi yang lebih rinci dalam laporan tahunan mereka dalam
rangka mengurangi biaya politik dan menunjukkan kinerja keuangan
pada publik.
3. Pengaruh Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR)
Berdasarkan analisis dan pengujian data yang dilakukan dalam
penelitian ini antara variabel Leverage terhadap CSR dengan koefisien
regresi sebesar -9,504 kearah negatif hal ini menujukkan Leverage
memiliki pengaruh negatif terhdap CSR, sedangkan nilai probabilitas
sebesar 0,01 lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian, dapat
disimpulkan H3 yang menyatakan bahwa semakin tinggi Leverage
maka semakin rendah Corporate Social Responsibility (CSR)
diterima. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur
63
(2012) Ale (2012) yaitu terdapat pengaruh negatif Leverage terhadap
Corporate Social Responsibility (CSR). Penelitian ini mendukung teori
agensi, yang menyatakan bahwa, tingkat Leverage mempunyai
pengaruh negatif terhadap tanggung jawab sosial. Manajemen
perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung
mengurangi pengungkapan tanggung jawab sosial yang dibuatnya agar
tidak menjadi sorotan dara debtholders. Hasil penelitian ini tidak
mendukung dari penelitian Ramadhani (2016) yang menyatakan
bahwa Leverage berpengaruh positif signifikan. Adanya pengaruh
leverage terhadap CSR perusahaan mengindikasikan bahwa
perusahaan dengan rasio leverage yang tinggi memiliki kewajiban
untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar daripada perusahaan
dengan rasio leverage yang rendah. Semakin besar pengungkapan
maka semakin banyak informasi yang dapat diperoleh pihak-pihak
pengguna informasi. Hal tersebut sebagai jaminan atas going concern
perusahaan dan agar pihak-pihak tersebut dapat memperoleh
keyakinan atas terjaminnya hak mereka.
Tabel 4.12. Hasil Uji Hipotesis
NO Hipotesis Kesimpulan
1
Semakin besar Ukuran Perusahaan
(Size) maka semakin meningkat
corporate social responsibility (CSR)
Diterima
2
Semakin tinggi Profitabilitas maka
semakin meningkat corporate social
responsibility (CSR)
Ditolak
3
Semakin tinggi Leverage maka
semakin rendah corporate social
responsibility (CSR)
Diterima
64
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan melalui
tahap pengumpulan data, pengelolaan data, anlisis data mengenai
pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas, Leverage
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) pada bank umum
syariah di Indonesia tahun 2014-2016, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa:
1. Variabel Ukuran Perusahaan (Size) berpengaruh positif
signifikan terhadap Corporate Social Resposibility (CSR).
2. Variabel Profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap
Corporate Social Resposibility (CSR).
3. Variabel Leverage berpengaruh negatif signifikan terhadap
Corporate Social Resposibility (CSR).
B. Saran
1. Saran untuk perbankan:
Agar dapat diambil langkah-langkah antisipasi dalam
mempertahankan Corporate Social Resposibility (CSR).
65
2. Saran untuk peneliti selanjutnya:
a. Menambah jumlah sampel penelitian yang tidak hanya
terbatas pada bank umum syariah yang ada di Indonesia,
melainkan dapat menambahkan jenis bank lainnya seperti
bank konvensional, BPRS dan yang lainnya yang terdaftar
di Bank Indonesia dan atau Otoritas Jasa Keaungan.
b. Menambah jumlah tahun periode penelitian tidak hanya 3
tahun saja.
c. Karena msih sedikitnya penelitian tentang CSR di
perbankan khususnya pada bank umum syariah, jadi dapat
diteliti kembali tentang CSR di bank umum syariah agar
dapat di generalisasikan. Sebaiknya ditambahkan variabel
independen seperti goog corporate governance (GCG)
terhadap Corporate Social Responsibility (CSR).
LAMPIRAN
1. Data Laporan Perbankan
Bank Tahun Size
Profitabilita
s
Leverag
e CSR
BSM 2014 66.942.422 -0,04% 0,926 56%
Bank Muamalat 2014 62.442.190 0,17% 0,937 58%
Bank BRIS 2014 20.343.249 0,08% 0,916 50%
BNIS 2014 19.492.112 1,27% 0,899 44%
Bank BJB Syariah 2014 6.093.488 0,72% 0,896 42%
Bank Mega 2014 7.042.486 0,29% 0,888 38%
Bank Panin
Syariah 2014 6.207.679 1,99% 0,826 24%
Bank Victoria
Syariah 2014 1.439.632 -1,87% 0,87 22%
Bank BCA 2014 2.994.449 0,80% 0,79 24%
Bank Bukopin 2014 5.161.300 0,27% 2,347 14%
Bank Maybank
Syariah 2014 2.449.723 3,61% 0,572 14%
BSM 2015 70.369.709 0,56% 0,92 56%
Bank Muamalat 2015 57.172.588 0,20% 0,937 60%
Bank BRIS 2015 24.230.247 0,77% 0,903 50%
BNIS 2015 23.017.667 1,43% 0,903 44%
Bank BJB Syariah 2015 6.439.966 0,25% 0,838 42%
Bank Mega 2015 5.559.820 0,30% 0,842 38%
Bank Panin
Syariah 2015 7.134.235 1,14% 0,117 28%
Bank Victoria
Syariah 2015 1.379.266 -2,36% 0,882 32%
Bank BCA 2015 4.349.580 1,00% 0,758 28%
Bank Bukopin 2015 5.827.154 0,79% 2,328 14%
Bank Maybank
Syariah 2015 1.743.439 -20,13% 0,567 10%
BSM 2016 78.831.721 0,59% 0,918 66%
Bank Muamalat 2016 63.712.592 0,22% 0,935 60%
Bank BRIS 2016 27.687.168 0,95% 0,909 52%
BNIS 2016 28.314.175 1,44% 0,912 44%
Bank BJB Syariah 2016 7.441.653 -8,09% 0,882 42%
Bank Mega 2016 6.135.242 2,63% 0,826 42%
Bank Panin
Syariah 2016 8.757.964 0,37% 0,116 42%
Bank Victoria
Syariah 2016 1.625.183 -2,19% 0,88 30%
Bank BCA 2016 4.995.607 1,10% 0,779 30%
Bank Bukopin 2016 7.019.599 0,76% 2,346 16%
Bank Maybank
Syariah 2016 1.344.720 -9,51% 0,559 16%
2. Hasil Uji Stasioner Unit Root Augment Dickey-Fuller (ADF)
2) Output E-Views 7 Variabel Ukuran Perusahaan (Size)
Null Hypothesis: SIZE has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 9 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -5.408071 0.0002
Test critical values: 1% level -3.752946 5% level -2.998064 10% level -2.638752
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
3) Output E-Views 7 Variabel Profitabilitas
Null Hypothesis: PROFITABILITAS has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.407957 0.0000
Test critical values: 1% level -3.653730 5% level -2.957110 10% level -2.617434
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
4) Output E-Views 7 Variabel Leverage
Null Hypothesis: LEVERAGE has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 0 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -6.602303 0.0000
Test critical values: 1% level -3.653730 5% level -2.957110 10% level -2.617434
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
5) Output E-Views 7 Variabel CSR
Null Hypothesis: CSR has a unit root Exogenous: Constant Lag Length: 1 (Automatic based on SIC, MAXLAG=9)
t-Statistic Prob.*
Augmented Dickey-Fuller test statistic -7.282154 0.0000
Test critical values: 1% level -3.661661 5% level -2.960411 10% level -2.619160
*MacKinnon (1996) one-sided p-values.
3. UJI AUTOKORELASI
4. UJI MULTIKOLONIERITAS
Coefficientsa
Model Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolerance VIF
1
(Constant) -173,286 23,296 -7,438 ,000
LgSize 764,337 80,214 ,851 9,529 ,000 ,850 1,177
Profitabilitas ,118 ,328 ,033 ,361 ,721 ,832 1,202
Leverage -9,504 2,655 -,298 -3,579 ,001 ,976 1,024
a. Dependent Variable: CSR
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Es.
timate
Durbin-Watson
1 ,835a ,697 ,656 ,28036 1,915
a. Predictors: (Constant), LnLeverage, LnSize, LnProfitabiltias
b. Dependent Variable: LnCSR
5. UJI NORMALITAS
6. UJI
HETER
OSKEDASTISITAS UJI GEJSLER
7. KOEFISIEN DETERMINASI
8. UJI
SIGNI
FIKA
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Residual
N 26
Normal Parametersa,b
Mean 0E-7
Std. Deviation 1,71491257
Most Extreme Differences
Absolute ,099
Positive ,099
Negative -,084
Kolmogorov-Smirnov Z ,503
Asymp. Sig. (2-tailed) ,962
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 26,286 10,725 2,451 ,021
Profitabilitas ,098 ,193 ,095 ,506 ,616
Leverage -1,898 1,579 -,211 -1,202 ,239
LOG_SIZE -2,573 1,511 -,317 -1,703 ,099
a. Dependent Variable: ABSU
Model Summary
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 ,896a ,804 ,783 7,33314%
a. Predictors: (Constant), Leverage, LgSize, Profitabilitas
9. NSI SIMULTAN (Uji f)
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 6384,043 3 2128,014 39,573 ,000b
Residual 1559,472 29 53,775
Total 7943,515 32
a. Dependent Variable: CSR
b. Predictors: (Constant), Leverage, LgSize, Profitabilitas
10. UJI SIGNIFIKANSI PARSIAL (Uji Statistik t)
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) -173,286 23,296 -7,438 ,000
LgSize 764,337 80,214 ,851 9,529 ,000
Profitabilitas ,118 ,328 ,033 ,361 ,721
Leverage -9,504 2,655 -,298 -3,579 ,001
a. Dependent Variable: CSR
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Data Pribadi:
Nama : Dewi Oktavia Ni’ami
Tempat dan Tanggal Lahir : Salatiga, 19 Oktober 1992
Alamat : Krajan, RT 01 RW 05 Tingkir Lor, Tingkir
Salatiga
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
Telepon : 085728382769
Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan: Periode (Tahun) Sekolah/Institusi/Universitas Jurusan
1997 – 1999 TK Tarbiyatul Banin 22 Salatiga -
1999 – 2005 SDN Tingkir Lor 02 Salatiga -
2005 – 2008 Komunitas Belajar Qaryah
Thayyibah, Kalibening, Salatiga
-
2008 – 2011 Komunitas Belajar Qaryah
Thayyibah, Kalibening, Salatiga
-
2013 – 2018 IAIN Salatiga Perbankan Syariah S1
Pengalaman Organisasi:
2013 – 2018 : Mapala Mitapasa IAIN Salatiga.
Demikian riwayat hidup penulis dibuat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 05 Maret 2018
Penulis
Dewi Oktavia Ni’ami
NIM : 213-13-094
PERNYATAAN PUBLIKASI SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Dewi Oktavia Ni’ami
NIM : 213-13-094
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam
Program Studi : Perbankan Syariah S1
Judul : Analisa Pengaruh Ukuran Perusahaan (Size), Profitabilitas dan
Leverage terhadap Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi
Kasus Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2014-2016)
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar hasil
karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah. Skripsi ini diperkenankan dipublikasi oleh pihak IAIN Salatiga tanpa
menuntut konsekuensi apapun.
Salatiga, 05 Maret 2018
Penulis
Dewi Oktavia Ni’ami
NIM : 213-13-094
DECLARATION
In the name of Allah the most gracious and merciful.
Hereby the writer fully declares that the graduating paper is made by the writer
himself, and it is not contained the materials written or has been published by
other people and others people ideas expect the information from the references.
The writer is capable to account for graduating paper if in the future it can proved
of containing other’s ideas or fact the writer imitated to others graduating paper.
Like wise the declaration made by the writer and she hopes that this declaration
can be understood.
Salatiga, 05 Maret 2018
Penulis
Dewi Oktavia Niami
NIM : 213-13-094
Top Related