Download - (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

Transcript
Page 1: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

(ANAKOVA, 3X2 faktorial)

(Dosen: Prof. Dr. H. Faat Maonde, MS)

ANGGOTA KELOMPOK:

AHMAD RUSTAM (G2 I1 12 008)

HERLINA (G2 I1 12 007)

WAODE NURLINA MBAY (G2 I1 12 021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

JUNI, 2013

Page 2: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

2

JUDUL:

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Dengan Jenis Sekolah Terhadap Hasil

Belajar Matematika dengan Mengontrol kovariat Minat

(Studi Eksperimen pada Siswa SMP)

RUMUSAN MASALAH:

1. Apakah ada pengaruh kovariat minat (X) terhadap hasil belajar matematika.

2. Apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan level sekolah

termasuk interaksinya secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika dengan

mengontrol kovariat minat (X)?

3. Apakah ada perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif termasuk interaksinya

secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap hasil belajar matematika dengan

mengontrol kovariat minat (X)?

a) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan khusus

sekolah Swasta?

b) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Swasta?

c) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe TPS?

d) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw?

Page 3: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

3

e) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT?

4. Apakah ada perbedaan pengaruh level sekolah termasuk interaksinya secara bersama-

sama maupun secara terpisah terhadap hasil belajar matematika dengan mengontrol

kovariat minat (X)?

a) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT?

b) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Negeri?

c) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta?

d) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Negeri?

e) Apakah ada pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Swasta?

Page 4: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

4

TUJUAN

1. Untuk mempelajari pengaruh kovariat minat (X) terhadap hasil belajar matematika.

2. Untuk mempelajari perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif dan level sekolah

termasuk interaksinya secara bersama-sama terhadap hasil belajar matematika dengan

mengontrol kovariat minat (X)?

3. Untuk mempelajari perbedaan pengaruh model pembelajaran kooperatif termasuk

interaksinya secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap hasil belajar

matematika dengan mengontrol kovariat minat (X)?

a) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan khusus

sekolah Swasta?

b) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Swasta?

c) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe TPS?

d) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw?

e) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT?

Page 5: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

5

4. Untuk mempelajari perbedaan pengaruh level sekolah termasuk interaksinya secara

bersama-sama maupun secara terpisah terhadap hasil belajar matematika dengan

mengontrol kovariat minat (X)?

a) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT?

b) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus sekolah

Negeri?

c) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengontrol

kovariat minat khusus sekolah Swasta?

d) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Negeri?

e) Untuk mempelajari pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT khusus

sekolah Swasta?

Page 6: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

6

Desain Penelitian

Tabel. Desain penelitian 3x2 faktorial

Model Pembelajaran Jenis SekolahNegeri Swasta

Kooperatif tipe TPS

Kooperatif tipe Jigsaw

Kooperatif tipe NHT

PERNYATAAN HIPOTESIS DAN HIPOTESIS STATISTIK

1. Kovariat minat mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

matematika.

Hipotesis Statistik:

H0: δ0 = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2

H1: Bukan H0

2. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif dan level sekolah termasuk interaksinya secara bersama-sama terhadap hasil

belajar matematika dengan mengontrol kovariat minat SMP mempunyai perbedaan

pengaruh yang signifikan.

Hipotesis Statistik:

H0: Ai = Bj = (AB)ij = kovariat minat (X) = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2

H1: Bukan H0

3. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif termasuk interaksinya secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap

hasil belajar matematika dengan mengontrol kovariat minat SMP mempunyai perbedaan

pengaruh yang signifikan.

Hipotesis Statistik:

H0: Ai = (AB)ij = kovariat minat (X) = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2

H1: Bukan H0

Page 7: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

7

a) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengontrol

kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 1 ≤ 0 lawan H1: δ 1 > 0

b) Sec Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 2 ≤ 0 lawan H1: δ 2 > 0

c) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe TPS.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 3 ≤ 0 lawan H1: δ 3 > 0

d) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 4 ≤ 0 lawan H1: δ 4 > 0

e) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

Page 8: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

8

Hipotesis Statistik:

H0: δ 5 ≤ 0 lawan H1: δ 5 > 0

4. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa berdasarkan level sekolah termasuk

interaksinya secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap hasil belajar

matematika dengan mengontrol kovariat minat SMP mempunyai perbedaan pengaruh

yang signifikan.

Hipotesis Statistik:

H0: Bj = (AB)ij = kovariat minat (X) = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2

H1: Bukan H0

a) Se Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 1 ≤ 0 lawan H1: δ 1 > 0

b) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengontrol

kovariat minat khusus sekolah Negeri.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 2 ≤ 0 lawan H1: δ 2 > 0

c) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengontrol

kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Hipotesis Statistik:

Page 9: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

9

H0: δ 3 ≤ 0 lawan H1: δ 3 > 0

d) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Negeri.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 4 ≤ 0 lawan H1: δ 4 > 0

e) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Hipotesis Statistik:

H0: δ 5 ≤ 0 lawan H1: δ 5 > 0

ANALISIS

STATISTIK DESKRIPTIF

Tabel. Crosstabulation

FS6 * Y_BARU CrosstabulationCount

Y_BARU Total1,00 2,00 3,00 4,00 5,00

FS6

11,00 1 8 10 6 0 2512,00 0 6 9 10 0 2521,00 0 8 16 1 0 2522,00 0 6 15 3 1 2531,00 0 5 16 4 0 2532,00 0 3 13 8 1 25

Total 1 36 79 32 2 150

Keterangan:

FS6 = 11 : model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada sekolah Negeri

FS6 = 12 : model pembelajaran kooperatif tipe TPS pada sekolah Swasta

FS6 = 21 : model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada sekolah Negeri

FS6 = 22 : model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada sekolah Swasta

Page 10: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

10

FS6 = 31 : model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada sekolah Negeri

FS6 = 32 : model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada sekolah Swasta.

Pengelompokkan nilai hasil belajar matematika siswa yaitu sebagai berikut:

Y< 50 : kelompok 1.

Y ≥ 50&Y < 63 : kelompok 2.

Y ≥ 63 & Y < 76 : kelompok 3.

Y ≥ 76 & Y < 89 : kelompok 4.

Y ≥ 89 : kelompok 5.

Berdasarkan Tabel. Crosstabulation terlihat bahwa paling banyak siswa berada pada

kelompok 3 yaitu mendapat nilai dengan interval Y ≥ 63 & Y < 76. Pada kelompok 3 terlihat

bahwa paling banyak siswa berada di baris (21,00) dan baris (31,00) yaitu model

pembelajaran kooperatif tipe TPS pada sekolah Negeri dan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT pada sekolah Negeri. Jadi model paling efektif yaitu model pembelajaran

kooperatif tipe TPS pada sekolah Negeri dan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada

sekolah Negeri.

STATISTIK INFERENSIAL

Analisis inferensial dipakai untuk menguji masing-masing hipotesis kerja (H1).

Masing-masing pengujian hipotesis didahului dengan pengujian sifat homogen dengan

menggunakan statistic uji Levene’s. Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah

data mempunyai varians yang sama (homogen).

Hipotesis statistik untuk menguji sifat homogenitas Design: Intercept + X adalah:

H0: σ11 = σ12 = σ21 = σ22= σ31 = σ32 = 0

H1: Bukan H0Tabel 1

Hasil Analisis Statistik Uji Levenne’sLevene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: YF df1 df2 Sig.

1,404 5 144 ,226Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.a. Design: Intercept + X

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Page 11: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

11

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel. 1 dapat disimpulkan bahwa, H0 diterima

berdasarkan Statistic Levenne’s dengan df1 = 5 dan df2 = 144 untuk masing-masing variabel

Y, A, B, dan kovariat X dengan Fh = 1,404 dan nilai–p = 0,226 > α = 0,05, sehingga H0

diterima. H0 diterima berarti data mendukung asumsi bahwa ketiga variabel Y, A, B dan

kovariat minat mempunyai varian yang sama (homogen) antar kelompok model

pembelajaran kooperatif (A) dan level sekolah (B) dengan mengontrol kovariat minat.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis ke-1 “Kovariat minat (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap hasil

belajar matematika”.

H0: H0: δij = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2H1: Bukan H0

Tabel. 15Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: YSource Type III Sum of

Squaresdf Mean Square F Sig. Partial Eta

SquaredCorrected Model 405,237a 1 405,237 5,168 ,024 ,034

Intercept 95648,677 1 95648,677 1219,912 ,000 ,892X 405,237 1 405,237 5,168 ,024 ,034

Error 11604,123 148 78,406Total 721200,000 150

Corrected Total 12009,360 149a. R Squared = ,034 (Adjusted R Squared = ,027)

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 15 dengan memperhatikan baris X pada

kolom 5 dan 6 dengan nilai Fhitung = 5,168 dengan nilai-p = 0,024 > α = 0,05 yang

menunjukkan bahwa H0 diterima. Dengan diterimanya H0 maka kovariat minat mempunyai

perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar matematika.

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data mempunyai varians

yang sama (homogen).

Hipotesis statistik untuk menguji sifat homogenitas adalah:

H0: σ11 = σ12 = σ21 = σ22= σ31 = σ32 = 0

H1: Bukan H0

Page 12: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

12

Tabel 1Hasil Analisis Statistik Uji Levenne’s

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: YF df1 df2 Sig.1,916 5 144 ,095

Tests the null hypothesis that the error varianceof the dependent variable is equal across groups.a. Design: Intercept + X + A + B + A * B

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel. 1 dapat disimpulkan bahwa, H0 diterima

berdasarkan Statistic Levenne’s dengan df1 = 5 dan df2 = 144 untuk masing-masing variabel

Y, A, B, dan kovariat X dengan Fh = 1,916 dan nilai–p = 0,095 > α = 0,05, sehingga H0

diterima. H0 diterima berarti data mendukung asumsi bahwa ketiga variabel Y, A, B dan

kovariat minat mempunyai varian yang sama (homogen) antar kelompok model

pembelajaran kooperatif (A) dan level sekolah (B) dengan mengontrol kovariat minat.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis ke-2 dengan pernyataan: “Rerata hasil belajar matematika antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif dan level sekolah termasuk interaksinya

secara bersama-sama dengan mengontrol kovariat minat mempunyai perbedaan pengaruh

yang signifikan”.

Model umum persamaan untuk menguji pernyataan hipotesis di atas menggunakan

model analisis varian sebagai berikut:

Yijk = μ + Ai + Bj + (AB)ij + kovariat minat (X) + εijk ... (1)

Hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: Ai = Bj = (AB)ij = kovariat minat (X) = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2

H1: Bukan H0

Page 13: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

13

Tabel 2Hasil Analisis Varian Antara Faktor A dan B

Terhadap Hasil Belajar Matematika

Tests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: Y

Source Type III Sum of

Squares

df Mean Square F Sig. Partial Eta

Squared

Corrected Model 1055,567a 6 175,928 2,297 ,038 ,088

Intercept 72709,552 1 72709,552 949,211 ,000 ,869

X 104,447 1 104,447 1,364 ,245 ,009

A 275,372 2 137,686 1,797 ,169 ,025

B 326,216 1 326,216 4,259 ,041 ,029

A * B 62,258 2 31,129 ,406 ,667 ,006

Error 10953,793 143 76,600

Total 721200,000 150

Corrected Total 12009,360 149

a. R Squared = ,088 (Adjusted R Squared = ,050)Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis dalam tabel di atas dengan memperhatikan baris corrected

model pada kolom 5 dan 6 dengan nilai Fhitung = 2,297 dengan nilai-p = 0,038 < α = 0,05,

yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan ditolaknya H0 maka rerata hasil belajar

matematika antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran koperatif dan level sekolah

termasuk interaksinya secara bersama-sama dengan mengontrol kovariat minat mempunyai

perbedaan pengaruh yang signifikan.

Uji heterogen digunakan untuk mengetahui apakah data mempunyai varians yang

heterogen.

Hipotesis statistik untuk menguji sifat homogenitas adalah:

H0: σ11 = σ12 = σ21 = σ22= σ31 = σ32 = 0

H1: Bukan H0

Page 14: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

14

Tabel 1Hasil Analisis Statistik Uji Levenne’s

Levene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: YF df1 df2 Sig.

10,169 5 144 ,000Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.a. Design: Intercept + X + A + A * B + A * X + A *

B * XSumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel. 1 dapat disimpulkan bahwa, H0 diterima

berdasarkan Statistic Levenne’s dengan df1 = 5 dan df2 = 144 untuk masing-masing variabel

Y, A, B, dan kovariat X dengan Fh = 10,169 dan nilai–p = 0,000 > α = 0,05, sehingga H0

diterima. H0 diterima berarti data mendukung asumsi bahwa ketiga variabel Y, A, B dan

kovariat minat mempunyai varian yang sama (homogen) antar kelompok model

pembelajaran kooperatif (A) dan level sekolah (B) dengan mengontrol kovariat minat.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis ke-3 dengan pernyataan: “Rerata hasil belajar matematika antara siswa yang

diajar dengan model pembelajaran kooperatif termasuk interaksinya secara bersama-sama

mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan dengan mengontrol kovariat minat”.

Model umum persamaan untuk menguji pernyataan hipotesis di atas menggunakan model

analisis varian sebagai berikut:

Yijk = μ + Ai + (AB)ij +kovariat minat (X) + εijk ... (2)

Berdasarkan model di atas disusun hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: Ai = (AB)ij = kovariat minat (X) = 0, dengan i = 1,2,3 dan j = 1,2

H1: Bukan H0

Page 15: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

15

Tabel 3Hasil Analisis Varian Menurut Faktor A

Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan mengontrol kovariat minat

Tests of Between-Subjects EffectsDependent Variable: YSource Type III Sum of

Squaresdf Mean Square F Sig. Partial Eta

SquaredCorrected Model 3828,345a 11 348,031 5,871 ,000 ,319Intercept 31079,461 1 31079,461 524,258 ,000 ,792X 1175,474 1 1175,474 19,828 ,000 ,126A 1774,503 2 887,251 14,966 ,000 ,178A * B 2246,231 3 748,744 12,630 ,000 ,215A * X 2286,722 2 1143,361 19,287 ,000 ,218A * B * X 2566,487 3 855,496 14,431 ,000 ,239Error 8181,015 138 59,283Total 721200,000 150Corrected Total 12009,360 149a. R Squared = ,319 (Adjusted R Squared = ,264)

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis dalam tabel 3,574 dengan nilai-p = 0,000 < α = 0,05 yang

menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan ditolaknya H0 maka Rerata hasil belajar matematika

antara siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif termasuk interaksinya secara

bersama-sama mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan dengan mengontrol kovariat

minat.

Berdasarkat hasil interaksi A*B dengan mengontrol kovatriat minat mempunyai

perbedaan pengaruh yang signifikan maka analisis selanjutnya adalah menguji hipotesis

dengan faktor khusus.

Faktor khusus y/ang dimaksud adalah berkaitan dengan hasil analisis menurut faktor

A terhadap hasil belajar matematika dengan mengontrol kovariat minat yang terdiri dari 5

hipotesis yang hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Page 16: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

16

Tabel. 5

Parameter Estimates

Dependent Variable: YParameter B Std.

Errort Sig. 95% Confidence Interval Partial Eta

SquaredLowerBound

UpperBound

Intercept 5,002E-012 11,322 ,000 1,000 -22,386 22,386 ,000

X 1,000 ,155 6,466 ,000 ,694 1,306 ,232[A=1,00] 76,749 12,243 6,269 ,000 52,541 100,958 ,222[A=2,00] 66,770 12,585 5,305 ,000 41,885 91,655 ,169[A=3,00] 0a . . . . . .

[A=1,00] * [B=1,00] -2,349 6,575 -,357 ,721 -15,350 10,652 ,001[A=1,00] * [B=2,00] 0a . . . . . .[A=2,00] * [B=1,00] ,994 7,447 ,133 ,894 -13,732 15,719 ,000

[A=2,00] * [B=2,00] 0a . . . . . .

[A=3,00] * [B=1,00] 75,163 12,234 6,144 ,000 50,972 99,354 ,215

[A=3,00] * [B=2,00] 0a . . . . . .

[A=1,00] * X -1,050 ,160 -6,576 ,000 -1,366 -,735 ,239

[A=2,00] * X -,997 ,160 -6,234 ,000 -1,314 -,681 ,220[A=3,00] * X 0a . . . . . .

[A=1,00] * [B=1,00] * X -,021 ,056 -,374 ,709 -,132 ,090 ,001[A=1,00] * [B=2,00] * X 0a . . . . . .[A=2,00] * [B=1,00] * X -,020 ,058 -,349 ,728 -,134 ,094 ,001[A=2,00] * [B=2,00] * X 0a . . . . . .[A=3,00] * [B=1,00] * X -1,060 ,162 -6,560 ,000 -1,379 -,740 ,238[A=3,00] * [B=2,00] * X 0a . . . . . .

a. This parameter is set to zero because it is redundant.Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.17

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilakukan pengujian secara parsial menggunakan

model analisis regresi non hirarki dengan persamaan sebagai berikut :

Yijk = δ 0 + δ1[A=1] + δ2[A=2] + δ3[A=1][B=1] + δ4[A=2][B=1] + δ5[A=3][B=1] + δ 0X + ε

Koefisien regresi non hirarki menurut persamaan di atas sebagai berikut :

Tabel. 6Koefisien Regresi Pengaruh Linier kovariat minat (X)

B = 1 B = 2 1 – 2A = 1 δ 0 + δ 1 + δ 3 δ 0 + δ 1 δ 3

A = 2 δ 0 + δ 2 + δ 4 δ 0 + δ 2 δ 4

A = 3 δ 0 + δ 5 δ 0 δ 5

1 – 3 X δ 1

2 – 3 X δ 2

Selanjutnya diperoleh:

Page 17: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

17

Y^ = 5,002 – 1,05[A=1] – 0,997[A=2] – 0,021[A=1][B=1] – 0,02[A=2][B=1] –

0,06[A=3][B=1] + 1,000 X

Berdasarkan Tabel koefisien regresi non hirarki menurut faktor A dapat disusun

hipotesis parsial sebagai berikut :

Hipotesi (3.a. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta”.

Hipotesis Statistik:

H0: α 1 ≤ 0 lawan H1: α 1 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 5 diperoleh nilai th = -6,144 dan nilai-

p/2 = 0,000/2 = 0,000 < α = 0,05, yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan

ditolaknya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta”.

Hipotesi (3.b. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT khusus sekolah Swasta”,

hipotesis statistik:

H0: α 2 ≤ 0 lawan H1: α 2 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 5 diperoleh nilai th = -6,234 dan nilai-

p/2 = 0,000/2 = 0,000 > α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan

ditolaknya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

Page 18: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

18

rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Hipotesis (3.c. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe TPS”,

dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: α 3 ≤ 0 lawan H1: α 3 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 5 diperoleh nilai t = -0,374 dan nilai-

p/2 = 0,709/2 = 0,3504 > α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 diterima. Dengan

diterimanya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri tidak lebih baik

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe TPS.

Hipotesis (3.d. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw”.

H0: α 4 ≤ 0 lawan H1: α 4 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 5 diperoleh nilai t = -0,349 dan nilai-

p/2 = 0,728/2 = 0,364< α = 0,05, yang menunjukkan bahwa H0 diterima. Dengan

diterimanya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah tidak Negeri lebih baik

Page 19: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

19

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

Hipotesis (3.e. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT”.

H0: α5 ≤ 0 lawan H1: α 5 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 5 di atas diperoleh nilai t = -6,560 dan

nilai-p/2 = 0,000/2 = 0,000 > α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan

ditolaknya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri tidak lebih baik

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw.

Uji Homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data mempunyai varians

yang sama (homogen).

Hipotesis statistik untuk menguji sifat homogenitas adalah:

H0: σ11 = σ12 = σ21 = σ22= σ31 = σ32 = 0

H1: Bukan H0

Tabel 1Hasil Analisis Statistik Uji Levenne’sLevene's Test of Equality of Error Variancesa

Dependent Variable: YF df1 df2 Sig.

10,169 5 144 ,000Tests the null hypothesis that the error variance

of the dependent variable is equal across groups.a. Design: Intercept + X + B + A * B + B * X + A *

B * XSumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis pada Tabel. 1 dapat disimpulkan bahwa, H0 diterima

berdasarkan Statistic Levenne’s dengan df1 = 5 dan df2 = 84 untuk masing-masing variabel

Page 20: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

20

Y, A, B, dan kovariat X dengan Fh = 10,169 dan nilai–p = 0,000 > α = 0,05, sehingga H0

ditolak. H0 ditolaknya berarti data mendukung asumsi bahwa ketiga variabel Y, A, B dan

kovariat minat mempunyai varian yang berbeda (heterogen) antar kelompok model

pembelajaran kooperatif (A) dan level sekolah (B) dengan mengontrol kovariat minat.

Selanjutnya dilakukan uji hipotesis-hipotesis sebagai berikut:

Hipotesis ke-4 dengan pernyataan: “Rerata hasil belajar matematika antara siswa sekolah

negeri dengan sekolah swasta termasuk interaksinya secara bersama-sama maupun secara

terpisah mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan dengan mengontrol kovariat

minat”.

Model umum persamaan untuk menguji pernyataan hipotesis di atas menggunakan

model analisis varian sebagai berikut:

Yijk = μ + Bj + (AB)ij + kovariat minat (X) + εijk ... (3)

Berdasarkan model (3) disusun hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: Bj = (AB)ij = kovariat minat (X) = 0, dengan i = 1,2 dan j = 1,2H1: Bukan H0

Tabel 4Hasil Analisis Varian Menurut Faktor B

Terhadap Hasil Belajar Matematika dengan mengontrol kovariat minatTests of Between-Subjects Effects

Dependent Variable: YSource Type III Sum of

Squaresdf Mean Square F Sig. Partial Eta

SquaredCorrected Model 3828,345a 11 348,031 5,871 ,000 ,319

Intercept 31079,461 1 31079,461 524,258 ,000 ,792X 1175,474 1 1175,474 19,828 ,000 ,126B 1300,282 1 1300,282 21,934 ,000 ,137

A * B 2413,145 4 603,286 10,176 ,000 ,228B * X 2205,990 1 2205,990 37,211 ,000 ,212

A * B * X 2624,272 4 656,068 11,067 ,000 ,243Error 8181,015 138 59,283Total 721200,000 150

Corrected Total 12009,360 149a. R Squared = ,319 (Adjusted R Squared = ,264)

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.20

Berdasarkan hasil analisis dalam tabel di atas dengan memperhatikan baris corrected

model pada kolom 5 dan 6 dengan nilai Fh = 5, 871 dengan nilai-p = 0,000 < α = 0,05 yang

Page 21: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

21

menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan ditolaknya H0 maka Rerata hasil belajar matematika

antara siswa sekolah negeri dengan sekolah swasta termasuk interaksinya secara bersama-

sama maupun secara terpisah mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan dengan

mengontrol kovariat minat.

Berdasarkat hasil interaksi A*B mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan

maka analisis selanjutnya adalah menguji hipotesis dengan faktor khusus.

Faktor khusus yang dimaksud adalah berkaitan dengan hasil analisis menurut faktor B

terhadap hasil belajar matematika dengan mengontrol kovariat minat yang terdiri dari 5

hipotesis yang hasil analisisnya dapat dilihat pada Tabel berikut:

Tabel. 7Parameter Estimates

Dependent Variable: YParameter B Std.

Errort Sig. 95% Confidence Interval Partial Eta

SquaredLowerBound

UpperBound

Intercept -3,741E-012 11,322 ,000 1,000 -22,386 22,386 ,000

X 1,000 ,155 6,466 ,000 ,694 1,306 ,232

[B=1,00] 75,163 12,234 6,144 ,000 50,972 99,354 ,215

[B=2,00] 0a . . . . . .

[A=1,00] * [B=1,00] -,763 6,559 -,116 ,908 -13,731 12,205 ,000

[A=1,00] * [B=2,00] 76,749 12,243 6,269 ,000 52,541 100,958 ,222

[A=2,00] * [B=1,00] -7,400 6,837 -1,082 ,281 -20,919 6,120 ,008

[A=2,00] * [B=2,00] 66,770 12,585 5,305 ,000 41,885 91,655 ,169

[A=3,00] * [B=1,00] 0a . . . . . .

[A=3,00] * [B=2,00] 0a . . . . . .

[B=1,00] * X -1,060 ,162 -6,560 ,000 -1,379 -,740 ,238

[B=2,00] * X 0a . . . . . .

[A=1,00] * [B=1,00] * X -,011 ,061 -,188 ,851 -,132 ,109 ,000

[A=1,00] * [B=2,00] * X -1,050 ,160 -6,576 ,000 -1,366 -,735 ,239

[A=2,00] * [B=1,00] * X ,042 ,062 ,684 ,495 -,080 ,165 ,003

[A=2,00] * [B=2,00] * X -,997 ,160 -6,234 ,000 -1,314 -,681 ,220

[A=3,00] * [B=1,00] * X 0a . . . . . .

[A=3,00] * [B=2,00] * X 0a . . . . . .

a. This parameter is set to zero because it is redundant.

Sumber : Data Primer Diolah Dengan SPSS/PC Ver.17

Page 22: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

22

Berdasarkan Tabel di atas dapat dilakukan pengujian secara parsial menggunakan

model analisis regresi non hirarki dengan persamaan sebagai berikut :

Y = δ0 + δ1[B=1] + δ2[A=1][B=1] + δ3 [A=1][B=2] + δ4 [A=2][B=1]+ δ5[A=2][B=2] + δ0X+ ε

Koefisien regresi non hirarki menurut persamaan di atas sebagai berikut :

Tabel. 8Koefisien Regresi Pengaruh Linier kovariat minat (X)

B = 1 B = 2 1 – 2A = 1 δ 0 + δ 1 + δ 2 δ 0 + δ 3 XA = 2 δ 0 + δ 1 + δ 4 δ 0 + δ 5 XA = 3 δ 0 + δ 1 δ 0 δ 1

1 – 3 δ 2 δ 3

2 – 3 δ 4 δ 5

Selanjutnya diperoleh:

Y = - 3,741 – 1,06[B=1] – 0,011[A=1] [B=1] -1,05[A=1][B=2] + 0,042[A=2][B=1] –

0,997[A=2][B=2].

Berdasarkan Tabel koefisien regresi non hirarki menurut faktor B dapat disusun hipotesis

parsial sebagai berikut :

Hipotesis (4.a. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik

dibandingkan Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model

pembelajaran Kooperatif tipe NHT”

Hipotesis Statistik:

H0: β 1 ≤ 0 lawan H1: β 1 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 7 diperoleh nilai t = -6,560 dan nilai-

p/2 = 0,000/2 = 0,000 > α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan

ditolaknya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan

Sekolah Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran

Kooperatif tipe NHT.

Page 23: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

23

Hipotesis (4.b. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Negeri”,

dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: β 2 ≤ 0 lawan H1: β 2 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 7 diperoleh nilai t = -0,188 dan nilai-

p/2 = 0,851 /2 = 0,425< α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 diterima. Dengan

diterimanya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw tidak lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Hipotesis (4.c. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta”,

dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

H0: β 3 ≤ 0 lawan H1: β 3 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 7 diperoleh nilai t = -6,576 dan nilai-

p/2 = 0,000 /2 = 0,000 < α = 0,05, yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan

ditolaknya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Page 24: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

24

Hipotesis (4.d. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Negeri”.

H0: β 4 ≤ 0 lawan H1: β 4 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 7 diperoleh nilai t = 0,684 dan nilai-

p/2 = 0,495/2 = 0,2452< α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 diterima. Dengan

diterimanya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw tidak lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif

tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Negeri.

Hipotesis (4.e. dengan pernyataan: “Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat

(X) terhadap rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta”.

H0: β 5 ≤ 0 lawan H1: β 5 > 0

Berdasarkan hasil analisis dalam Tabel. 7 diperoleh nilai t = -6,234 dan nilai-

p/2 = 0,000/2 = 0,000 > α = 0,05 yang menunjukkan bahwa H0 ditolak. Dengan

ditolaknya H0 maka Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap

rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe

NHT dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

Page 25: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

25

KESIMPULAN

1. Kovariat minat mempunyai perbedaan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar

matematika.

2. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif dan level sekolah termasuk interaksinya secara bersama-sama terhadap hasil

belajar matematika dengan mengontrol kovariat minat SMP mempunyai perbedaan

pengaruh yang signifikan.

3. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran

kooperatif termasuk interaksinya secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap

hasil belajar matematika dengan mengontrol kovariat minat SMP mempunyai perbedaan

pengaruh yang signifikan.

a) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe TPS

lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan mengontrol

kovariat minat khusus sekolah Swasta.

b) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

c) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri tidak lebih baik dibandingkan Sekolah

Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe

TPS.

d) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri tidak lebih baik dibandingkan Sekolah

Page 26: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

26

Swasta dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe

Jigsaw.

e) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe NHT.

4. Rerata hasil belajar matematika untuk siswa berdasarkan level sekolah termasuk

interaksinya secara bersama-sama maupun secara terpisah terhadap hasil belajar

matematika dengan mengontrol kovariat minat SMP mempunyai perbedaan pengaruh

yang signifikan.

a) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa Sekolah Negeri lebih baik dibandingkan Sekolah Swasta

dengan mengontrol kovariat minat khusus Model pembelajaran Kooperatif tipe

NHT.

b) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS tidak lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Negeri.

c) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

TPS lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

d) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw tidak lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

dengan mengontrol kovariat minat khusus sekolah Negeri.

Page 27: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

27

e) Secara signifikan pengaruh linier kovariat minat (X) terhadap rerata hasil belajar

matematika untuk siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw lebih baik dibandingkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan

mengontrol kovariat minat khusus sekolah Swasta.

DATA PRIMER SMP

Nomor A B X Y Nomor A B X Y Nomor A B X Y

1 1 1 176 67 51 2 1 54 62 101 3 1 75 672 1 1 78 73 52 2 1 154 62 102 3 1 65 623 1 1 87 68 53 2 1 147 64 103 3 78 654 1 1 67 80 54 2 1 124 63 104 3 1 78 695 1 1 56 62 55 2 1 132 66 105 3 1 87 656 1 1 132 56 56 2 1 178 67 106 3 1 69 697 1 1 123 63 57 2 1 92 70 107 3 1 89 678 1 1 121 78 58 2 1 73 62 108 3 1 75 629 1 1 86 79 59 2 1 94 75 109 3 1 54 7910 1 1 123 72 60 2 1 75 52 110 3 1 154 6311 1 1 87 56 61 2 1 78 55 111 3 1 147 6612 1 1 65 64 62 2 1 154 70 112 3 1 124 8713 1 1 72 55 63 2 1 73 80 113 3 1 132 6914 1 1 169 60 64 2 1 123 61 114 3 1 178 5515 1 1 77 71 65 2 1 145 66 115 3 1 92 6016 1 1 88 68 66 2 1 167 64 116 3 1 73 6217 1 1 87 82 67 2 1 164 75 117 3 1 94 7518 1 1 120 79 68 2 1 78 74 118 3 1 75 7419 1 1 125 50 69 2 1 89 72 119 3 1 78 8720 1 1 124 55 70 2 1 127 55 120 3 1 154 6721 1 1 89 61 71 2 1 76 69 121 3 1 65 6522 1 1 93 79 72 2 1 131 68 122 3 1 70 7023 1 1 187 69 73 2 1 121 65 123 3 1 72 7224 1 1 190 48 74 2 1 93 69 124 3 1 75 7525 1 1 167 66 75 2 1 190 57 125 3 1 87 8726 1 2 186 78 76 2 2 120 63 126 3 2 61 6127 1 2 135 84 77 2 2 125 70 127 3 2 67 6728 1 2 143 74 78 2 2 124 55 128 3 2 89 8929 1 2 145 62 79 2 2 89 67 129 3 2 69 6930 1 2 176 59 80 2 2 93 62 130 3 2 63 6331 1 2 76 66 81 2 2 187 56 131 3 2 55 5532 1 2 72 67 82 2 2 190 63 132 3 2 60 60

Page 28: (ANAKOVA, 3X2 faktorial) (D osen: Prof. Dr. H. Faat Maonde ... · (anakova, 3x2 faktorial) (d osen: prof. dr. h. faat maonde, ms) anggota kelompok: ahmad rustam (g 2 i1 12 008) herlina

28

33 1 2 87 79 83 2 2 167 70 133 3 2 87 8734 1 2 79 82 84 2 2 186 69 134 3 2 82 8235 1 2 168 71 85 2 2 135 65 135 3 2 69 6936 1 2 134 62 86 2 2 143 67 136 3 2 80 8037 1 2 152 69 87 2 2 145 62 137 3 2 67 6738 1 2 129 57 88 2 2 176 80 138 3 2 65 6539 1 2 146 59 89 2 2 76 82 139 3 2 70 7040 1 2 128 77 90 2 2 72 65 140 3 2 65 6541 1 2 123 72 91 2 2 87 67 141 3 2 87 8742 1 2 56 72 92 2 2 79 68 142 3 2 66 6643 1 2 75 73 93 2 2 168 65 143 3 2 73 7344 1 2 65 65 94 2 2 134 69 144 3 2 88 8845 1 2 78 56 95 2 2 152 55 145 3 2 86 8646 1 2 78 76 96 2 2 129 89 146 3 2 85 8547 1 2 87 80 97 2 2 146 77 147 3 2 69 6948 1 2 69 82 98 2 2 128 70 148 3 2 63 6349 1 2 89 79 99 2 2 123 67 149 3 2 70 7050 1 2 75 79 100 2 2 56 55 150 3 2 77 77