TUGAS EKOLOGI
ALIRAN ENERGI PADA EKOSISTEM PADANG LAMUN
OLEH:M.YUSUF WEANDARA
P4600216004PROGRAM MAGISTER PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR TERPADU
PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN2016
ALIRAN ENERGI
Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari lalu ke
produsen, ke konsumen primer (herbivora), ke konsumen tingkat tinggi (karnivora), sampai ke saproba, aliran energi juga dapat diartikan
perpindahan energi dari satu tingkatan trofik ke tingkatan berikutnya. Pada proses perpindahan selalu terjadi pengurangan jumlah energi
setiap melalui tingkat trofik makan-memakan. Energi dapat berubah menjadi bentuk lain, seperti energi kimia, energi mekanik, energi listrik,
dan energi panas. Perubahan bentuk energi menjadi bentuk lain ini dinamakan transformasi energy.
LAMUN (Seagrass)
• Lamun (seagrass) adalah kelompok tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) dan berkeping tunggal (monokotil) yang mampu hidup secara permanen di bawah permukaan air laut. • Komunitas lamun berada di antara batas terendah daerah pasang-surut
sampai kedalaman tertentu dimana cahaya matahari masih dapat mencapai dasar laut. • Padang lamun merupakan suatu komunitas dengan produktivitas primer
dan sekunder yang sangat tinggi, detritus yang dihasilkan sangat banyak, dan mampu mendukung berbagai macam komunitas hewan. • Padang lamun memiliki peranan ekologis yang sangat penting, yaitu
sebagai tempat berlindung, tempat mencari makan, tempat tinggal atau tempat migrasi berbagai jenis hewan.
Lamun (seagrass) adalah tumbuhan berbunga (angiospermae) yang berbiji satu (monokotil) dan mempunyai akar rimpang, daun, bunga dan buah. Jadi sangat berbeda dengan rumput laut (algae) (Wood et al. 1969; Thomlinson 1974; Azkab 1999).
JENIS-JENIS LAMUN DI PERAIRAN INDONESIAFamili Potamogetonacea Famili Hydrocharitaceae
Halodule univernis (serabut ) Enhalus acoroides (tropic)
Halodule pinifolia (lamun serabut) Thalassia hemprichii (dugong)
Cymodocea rotundara ( berujung bulat) Halophila ovalis (senduk)
Cymodocea serrulata ( bergigi) Halophila minor (isenduk kecil)
Syrongodium isoelifolium (alat suntik) Halophila deciplents (senduk tak berurat)
Thalassodendron ciliatum (kayu) Halophila spinulosa (senduk dasar keriting)
MORFOLOGI LAMUN Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera lamun (Seagrass) memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong.
Halophila
Morfologi LamunBerbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan
dengan perbedaan ekologik lamun (den Hartog, 1977). Misalnya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir semua
habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai lumpur yang lunak, mulai dari daerah dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka
sampai estuari
Magnosterid dapat dijumpai pada berbagai substrat, tetapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah surut. Secara umum lamun memiliki bentuk luar yang sama, dan yang membedakan antar spesies adalah keanekaragaman bentuk organ sistem vegetatif.
Menjadi tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun juga memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan tumbuhan darat yaitu rumput. Berbeda dengan rumput laut (marine alga/seaweeds), lamun memiliki akar sejati, daun, pembuluh internal yang merupakan sistem yang menyalurkan nutrien, air, dan gas.
CIRI-CIRI EKOLOGIS PADANG LAMUNEkosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Ciri-ciri ekologis padang lamun antara lain adalah :• Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir• Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran
terumbu karang• Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung• Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan• Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan
tubuhnya terbenam air termasuk daur generatif• Mampu hidup di media air asin• Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
ALIRAN ENERGI PADA EKOSISTEM LAMUN
Proses Fotosintesis
SUN
CO2Carbon
Dioksida
H2OWater
6H2O+6CO2Water+Carbon Dioxide
C6H12O6+6O2Sugar+Oxygen
Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa menjadi bahan bakar dasar pembangunan zat makanan lainnya yaitu lemak dan protein dalam tubuh. Zat –zat ini menjadi makanan bagi hewan maupun manusia. Oleh karena itu kemampuan tumbuhan mengubah energy cahaya (sinar matahari menjadi energy kimia (zat makanan) selalu menjadi matarantai
ALIRAN ENERGI PADA RANTAI MAKANAN DI EKOSISTEM LAMUN
SUN
Proses pembuatan energy atau zat
makanan/glukosa yang berlangsung atas peran cahaya matahari dengan menggunakan zat
hara/mineral, karbon dioksida dan air
Detritus : Partikel organik hasil dari proses penguraian sampah organik baik yang berasal dari tumbuhan ataupun hewan. Detrifora : Organisme yang bertugas menguraikan sisa jasad makhluk hidup menjadi partikel-partikel sederhana
Padang Lamun
Guguran daun
Bahan organic terlarut
Fitoplankton Produsen
Zooplankton konsumen I
IKAN KECIL konsumen I
DETRIUS
Cacing,udang,kepiting
Konsumen 1
IKAN SEDANGKonsumen II
IKAN BESARKonsumen II
BAKTERIdetrivor
DogongPenyu
Konsumen 1Bulu Babi
Konsumen i
Ikan BuntalKonsumen II
Ikan HiuPredator
ALIRAN ENERGI DI EKOSISTEM PADANG LAMUN
DALAM EKOSISTEMNYA, PADANG LAMUN MEMILIKI BERBAGAI MACAM FUNGSI, ANTARA LAIN:
1. Sebagai media untuk filtrasi atau menjernihkan perairan laut dangkal.2. Sebagai tempat tinggal berbagai biota laut, termasuk biota laut yang bernilai ekonomis,
seperti ikan baronang/lingkis, berbagai macam kerang, rajungan atau kepiting, teripang dll. Keberadaan biota tersebut bermanfaat bagi manusia sebagai sumber bahan makana.
3. Sebagai tempat pemeliharaan anakan berbagai jenis biota laut. Pada saat dewasa, anakan tersebut akan bermigrasi, misalnya ke daerah karang.
4. Sebagai tempat mencari makanan bagi berbagai macam biota laut, terutama duyung (Dugong dugon) dan penyu yang hampir punah.
5. Mengurangi besarnya energi gelombang di pantai dan berperan sebagai penstabil sedimen sehingga mampu mencegah erosi di pesisir pantai.
6. Berperan dalam Berperan dalam mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (Kennedy & Björk, 2009; McKenzie, 2008; Dorenbosch et al., 2005; Green & Short, 2003; Nagelkerken et al., 2002; Nagelkerken et al., 2000).
TERIMAKASIH
Top Related