Bab II
Pembahasan
1.1. Akuntansi Kas
Dalam kegiatan operasional bank, uang kas dikelola oleh teller dan supervisor kas/pimpinan
unit kerja bank. Uang kas yang berada dalam counter teller merupakan tanggung jawab teller,
sedangkan uang kas yang berada dalam brankas bank merupakan tanggung jawab supervisor
kas/pimpinan unit kerja bank.
1.1.1. Kegiatan Pengelolaan Kas
1) Pengurusan kas harian.
Uang kas yang masih disimpan di dalam brankas kantor cabang/kas induk maupun kas
yang dipegang oleh teller untuk operasional selama jam kerja.
2) Kas porti atau (petty cash).
Dana khusus yang disediakan untuk membayar pengeluaran-pengeluaran yang
jumlahnya relative kecil dan untuk keperluan internal.
3) Kas di anjungan tunai mandiri (automatic teller machine - ATM).
4) Pergeseran ke unit kerja atau kantor cabang.
Apabila kebutuhan kas untuk operasional hari tersebut ternyata tidak dapat dipenuhi dari
uang kas yang ada di brankas kantor cabang bank/kas induk, maka dilakukan
penambahan kas dari kantor cabang lain/unit kerja lain (pergeseran kas antar kator
cabang/unit kerja) maupun dengan cara mengambil ke Bank Indonesia dan sebaliknya.
5) Pengamanan kas.
Uang kas bank, baik yang berada di dalam penguasaan teller, dalam brankas kantor
cabang/kas induk, dalam ATM maupun dalam pergeseran antarkantor cabang/unit kerja
harus diamankan dari tindak kejahatan dan kebakaran.
1.1.1 Prosedur Akuntansi Kas
1) Penambahan Kas Teller Awal hari
Pada pagi hari pemegang kas kantor cabang/kas induk (yaitu pemimpin unit
kerja/supervisor kas) akan memberikan uang kas kepada teller sebagai modal operasional
kegiatan pelayanan nasabah.
Debit 100-010-00-000x Kas Teller 1 1.000.000.000
Kredit 100-010-00-0001 Kas kantor/induk 1.000.000.000
2) Kegiatan Penerimaan Setoran
Kegiatan penerimaan uang setoran dari nasabah berupa setoran simpanan, setoran
pinjaman, dan sebaliknya dilakukan teller.
Penerimaan setoran tunai
Debit 100-010-00-000x Kas Teller 100.000.000
Kredit xxxx-01-xxxx-50-x Rekening Tabungan 100.000.000
Apabila setoran dilakukan tidak secara tunai (nontunai), akan tetapi dengan cara
mengambil dari rekening lain (overbooking).
Penerimaan setoran non tunai
Debit xxxx-01-xxxxxx-
30-x
Rekening Giro an Nasabah 100.000.000
Kredit xxxx-01-xxxxxx-
50-x
Rekening Tabungan
Nasabah
100.000.000
3) Kegiatan Pembayaran Pengambilan
Kegiatan pembukuan, pembayaran, dan pengambilan oleh nasabah berupa pengambilan
simpanan, pengambilan transfer. Jurnal pembukuan:
Pembayaran pengambilan tunai
Debit xxxx-01-xxx-50-x Rekening Tabungan 100.000.000
Kredit 100-010-00-000x Kas Teller 100.000.000
Apabila pengambilan tersebut dilakukan tidak secara tunai, akan tetapi disetorkan lagi ke
rekening lain (overbooking), maka teller akan melakukan kegiatan pembukuan seperti
halnya transaksi penyetoran nontunai yang telah diuraikan diatas.
4) Tambahan dan Setoran Kas Teller Selama Jam Kerja
Apabila dari kegiatan penerimaan dan pembayaran tersebut ternyata uang kas teller
kurang, maka teller akan meminta tambahan kas dari kantor cabang/kas induk
Debit 100-010-
00-000x
Kas Teller 1 1.000.000.000
Kredit 100-010-
00-0001
Kas kantor/induk 1.000.000.000
Sebaliknya jika dari kegiatan penerimaan dan pembayaran tersebut ternyata kas teller
besar dan melebihi ketentuan maksimal yang diperkenankan oleh pimpinan unit
kerja/supervisor kas, maka teller harus menyetorkan kelebihan kas tersebut ke kantor
cabang/kas induk.
Debit 100-010-
00-0001
Kas
kantor/induk
1.000.000.000
Kredit 100-010-
00-000x
Kas Teller 1 1.000.000.000
5) Setoran Kas Teller Akhir hari
Pada akhir hari seluruh kas yang dipegang oleh teller harus disetorkan ke kas kantor
cabang/induk. Pencatatan transaksi setoran kas ini dengan jurnal pembukuan:
Debit 100-010-
00-0001
Kas
kantor/induk
1.575.250.000
Kredit 100-010-
00-000x
Kas Teller 1 1.575.250.000
Setelah dilakukan penyetoran tersebut, kas teller saldonya akan nihil. Apabila terjadi
kelebihan di buku sebagai pendapatan non-operasional bila kekurangan harus
dipertanggungjawabkan oleh teller yang bersangkutan.
6) Kas ATM
Kegiatan kas yang berkaitan dengan ATM adalah tambahan kas ATM dan pengambilan
kas oleh nasabah. Tambahan kas ATM dilakukan oleh salah satu teller dengan
pengawasan dari supervisor kas, dengan cara melakukan pencatatan dalam computer
serta kas fisik tersebut dimasukkan ke box uang selanjutnya dimasukkan ke mesin ATM.
Komputer akan mencatat transaksi tambahan kas ATM tersebut dengan jurnal:
Debit 100-010-
00-0002
Kas ATM 100.000.000
Kredit 100-010-
00-0001
Kas
kantor/induk
100.000.000
Sedangkan transaksi pengambilan kas melalui ATM yang dilakukan oleh nasabah,
misalnya mengambil sebesar Rp 1.000.000 maka transaksi akan dicatat oleh computer
secara otomatis dengan jurnal pembukuan:
Debit xxxx-01-
xxxxxx-50-x
Rekening Tabungan
Nasabah
100.000.000
Kredit 100-010-00-
000x
Kas ATM 100.000.000
Oleh karena setiap akhir hari kas ATM tidak habis di ambil, maka sisa kas ATM tersebut
akan tercatat pada neraca harian/akhir bulan.
6) Pergeseran ke unit kerja atau kantor cabang.
Selanjutnya apabila kebutuhan kas untuk operasional kantor cabang/unit kerja
tersebut ternyata tidak dapat dipenuhi dari uang kas yang ada di brankas kantor cabang/kas
induk, maka kantor cabang/unit kerja harus melakukan penambahan kas fisik dari kantor
cabang lain/unit kerja lain (pergeseran kas antarkantor cabang/unit kerja).
Tambahan kas kantor cabang/unit kerja tersebut akan dibukukan oleh pemimpin
unit kerja/supervisor kas di unit kerja penerima kas dengan menggunakan computer yang
secara otomatis akan mencatat transaksi ini dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja sebelum berangkat mengambil uang
kas dilakukan pembukuan
Debit 100-020-
00-0001
Kas dalam Perjalanan 8.000.000.000
Kredit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang X
8.000.000.000
Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja setelah uang kas diterima di kantor
cabang yang membutuhkan dilakukan pembukuan
Debit 100-010-
00-0001
Kas kantor/kas induk 8.000.000.000
Kredit 199-020-
00-0001
Kas dalam Perjalanan 8.000.000.000
Sedangkan unit kerja lain yang diminta untuk mencukupi kebutuhan kas tersebut akan
mencatat transaksi ini sebagai setoran kas ke unit kerja lain Pencatatan transaksi ini
dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Setoran ke kantor cabang/unit kerja pada saat menyerahkan uang kas dilakukan
pembukuan dengan jurnal
Debit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang Y
8.000.000.000
Kredit 100-010-
00-0001
Kas kantor/kas induk 8.000.000.000
Atas kedua transaksi tersebut maka sistem di kantor pusat bank akan melakukan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Debit 157-080- Rekening antarkantor 8.000.000.000
00-0002 likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang Y
Kredit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang X
8.000.000.000
Misalkan Bank BRI Cabang Klaten mengaambil uang fisik ke Bank Indonesia Yogyakarta
sebesar Rp 10.000.000.000 maka akan dilakukan pencatatan sebagai berikut:
Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten
Debit 100-
010-00-
0001
Kas kantor cabang/kas
induk
10.000.000.000
Kredit 200-
030-30-
0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
10.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit 200-
030-30-
0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
10.000.000.000
kredit 103-
010-00-
0001
Giro pada Bank
Indonesia
10.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit xxxx-
xxxx-
xxxx
Giro Bank BRI pada
Bank Indonesia
10.000.000.000
Kredit xxxx-
xxxx-
xxxx
Kas 10.000.000.000
Sedangkan apabila tambahan kas Kantor Cabang Bank BRI Klaten dilakukan dengan
mengambil kas fisik ke kantor Cabang Bank BNI Klaten sebesar Rp 10.000.000.000 maka
akan dilakukan pencatatan transaksi sebagai berikut:
Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten
Debit 100-010-
00-0001
Kas kantor cabang/kas
induk
10.000.000.000
Kredit 200-030-
30-0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
10.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit 200-030-
30-0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
10.000.000.000
Kredit 103-010-
00-0001
Giro pada Bank
Indonesia
10.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit xxxx-
xxxx-
xxxx
Giro Bank BRI pada
Bank Indonesia
10.000.000.000
Kredit xxxx-
xxxx-
xxxx
Giro Bank BNI pada
Bank Indonesia
10.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BNI
Debit xxx-
xxxx-
xxxxxxx
Giro Bank BNI pada
Bank Indonesia
10.000.000.000
Kredit xxx-
xxxx-
xxxxxxx
Tagihan Bank BRI
Klaten melalui Kantor
Pusat (HO)
10.000.000.000
Pembukuan di Kantor Cabang Bank BNI Klaten
Debit xxx-
xxxx-
Tagihan Bank BRI
Klaten melalui Kantor
10.000.000.000
xxxxxxx Pusat (HO)
Kredit xxx-
xxxx-
xxxxxxx
Kas 10.000.000.000
7) Setoran Kas Kantor Cabang/Kas Induk
Sebaliknya apabila uang kas kantor cabang/kas induk terlampau banyak melebihi
ketentuan maksimum yang diperkenankan oleh pimpinan unit kerja/supervisor kas, maka
kantor cabang/unit kerja tersebut harus menyetorkan ke Bank Indonesia atau mengirimkan
ke kantor cabang lain/unit kerja lain yag membutuhkan kas (pergeseran kas antarkantor
cabang/unit kerja). Setoran kas kantor cabang/unit kerja ke kantor cabang/unit kerja lain
akan dibuku oleh pemimpin unit kerja/supervisor kas Pencatatan transaksi ini dengan
jurnal pembukuan sebagai berikut:
Setoran ke kantor cabang/unit kerja pada saat menyerahkan uang kas dilakukan
pembukuan dengan jurnal
Debit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang A
12.000.000.000
Kredit 100-010-
00-0001
Kas kantor/kas induk 12.000.000.000
Sedangkan unit kerja lain yang menerima setoran kas tersebut akan mencatat transaksi ini
sebagai tambahan kas dari unit kerja lain Pencatatan transaksi ini dengan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja sebelum berangkat mengambil uang
kas dilakukan pembukuan
Debit 100-020-
00-0001
Kas dalam Perjalanan 12.000.000.000
Kredit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
12.000.000.000
Kantor Cabang B
Tambahan kas dari kantor cabang/unit kerja setelah uang kas diterima di kantor
cabang yang membutuhkan dilakukan pembukuan
Debit 100-010-
00-0001
Kas kantor/kas induk 12.000.000.000
Kredit 199-020-
00-0001
Kas dalam Perjalanan 12.000.000.000
Atas kedua transaksi tersebut maka sistem di kantor pusat bank akan melakukan jurnal
pembukuan sebagai berikut:
Debit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang A
8.000.000.000
Kredit 157-080-
00-0002
Rekening antarkantor
likuiditas Nasabah –
Kantor Cabang B
8.000.000.000
Setoran kas kantor cabang tersebut di samping dapat dilakukan ke unit kerja lain di bank
yang sama, dapat juga dilakukan dengan cara disetorkan ke Kantor Bank Indonesia (BI)
atau ke kantor cabang bank lain. Kedua cara tersebut dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan pimpinan unit kerja masing-masing. Penyelesaian pembukuan transaksi
dengan Bank Indonesia atau kantor cabang bank lain akan dilakukan dengan sarana real
time gross settlement (RTGS) yang dilakukan oleh kantor pusat masing-masing bank
melalui Kantor Pusat Bank Indonesia.
Misalnya Bank BRI Cabang Klaten kelebihan uang fisik sebesar Rp 12.000.000.000 dan
disetorkan ke Bank Indonesia Yogyakarta maka akan dilakukan pencatatan transaksi
sebagai berikut:
Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten
Debit 200-030-
30-0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
12.000.000.000
Kredit 100-010-
00-0001
Kas kantor cabang/kas
induk
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit 103-010-
00-0001
Giro pada Bank
Indonesia
12.000.000.000
Kredit 200-030-
30-0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit xxxx-
xxxx-xxxx
Kas 12.000.000.000
Kredit xxxx-
xxxx-xxxx
Giro Bank BRI pada
Bank Indonesia
12.000.000.000
Sedangkan apabila kelebihan kas fisik Kantor Cabang bank BRI Klaten tersebut diambil
oleh Kantor Cabang Bank Mandiri Klaten sebesar Rp 12.000.000.000 maka akan
dilakukan pencatatan transaksi sebagai berikut:
Pembukuan Kantor/Cabang Bank BRI Klaten
Debit 200-030-
30-0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
12.000.000.000
Kredit 100-010-
00-0001
Kas kantor cabang/kas
induk
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank BRI
Debit 103-010-
00-0001
Giro pada Bank
Indonesia
12.000.000.000
Kredit 200-030-
30-0999
Titipan lainnya dengan
Kantor Pusat (HO)
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Indonesia
Debit xxxx-
xxxx-xxxx
Giro Bank Mandiri
pada Bank Indonesia
12.000.000.000
Kredit xxxx-
xxxx-xxxx
Giro Bank BRI pada
Bank Indonesia
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Pusat Bank Mandiri
Debit xxx-xxxx- Tagihan Bank BRI 12.000.000.000
xxxxxxx Klaten melalui Kantor
Pusat (HO)
Kredit xxx-xxxx-
xxxxxxx
Giro Bank Mandiri
pada Bank Indonesia
12.000.000.000
Pembukuan di Kantor Cabang Bank Mandiri Klaten
Debit xxx-xxxx-
xxxxxxx
Kas 12.000.000.000
Kredit xxx-xxxx-
xxxxxxx
Tagihan Bank BRI
Klaten melalui Kantor
Pusat (HO)
12.000.000.000
Sebagai alat control bahwa jumlah uang kas sudah sesuai dengan pembukuan, maka harus
dilakukan perhitungan uang kas fisik dengan pembukuannya, baik dalam hal jumlah
maupun rinciannya. Kegiatan ini dilakukan baik pada saat penambahan kas awal kepada
Teller, setoran kas Teller ke kantor cabang/induk, maupun pada akhir hari setelah semua
kas disetorkan ke kas cabang/induk, maupun pada akhir hari setelah semua kas disetorkan
ke kas kantor cabang/induk.
8) Pengurusan Kas Porti
Pengurusan kas porti oleh petugas rumah tangga/logistic yang penggunaannya diawasi
oleh pemimpin unit kerja dan dibatasi jumlahnya, misalnya maksimal Rp 500.000 sampai
dengan Rp 1.000.000. petugas yang memegang kas porti pada awal hari mengambil kas
dari teller dan sepanjang hari tersebut melakukan tentang penggunaannya, selanjutnya
pada akhir hari membuat bukti pembukuan untuk diselesaikan dengan teller.
Pembukuan atas transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kas porti adalah pengisian pada
awal hari, penggunaan kas porti dan penyetoran kas pada akhir hari.
Pengisian Kas Porti pada Awal Hari
Debit 100-010-
00-0099
Kas Porti 1.000.000
Kredit 199-020-
00-000x
Kas teller 1.000.000
Misalkan pada hari tersebut kas porti dipergunakan untuk membayar biaya porto sebesar
Rp 100.000 membeli alat tulis sebesar Rp 500.000 dan membeli bhan bakar sebesar Rp
150.000 maka dilakukan pencatatan pembukuan sebagai berikut:
Penggunaan Kas Porto
Debit 521-030-
00-09xx
Biaya Porto 100.000
Kredit 100-010-
00-0099
Kas Porti 100.000
Debit 521-030-
00-09xx
Biaya Alat Tulis 500.000
Kredit 100-010-
00-0099
Kas Porti 500.000
Debit 521-030-
00-09xx
Biaya Bahan Bakar 150.000
Kredit 100-010-
00-0099
Kas Porti 150.000
Pada akhir hari sisa kas porti sebesar Rp 250.000 yang harus disetorkan kembali ke teller
dengan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Penyetoran Kas Porti pada Akhir Hari
Debit 199-020-
00-000x
Kas teller 250.000
Kredit 100-010-
00-0099
Kas Porti 250.000
9) Pengamanan Kas dan Pengamanan Operasional Lembaga Penyimpanan
Untuk pengamanan dan pengawasan pengelolaan kas, bank menetapkan bahwa
semua transaksi yang berkaitan dengan kas harus melalui teller. Dengan demikian teller
merupakan satu-satunya petugas bank yang menjadi pintu bagi keluar masuknya uang ka
bank. Teller diberikan kewenangan untuk mengeluarkan/membayarkan kas sampai
jumlah tertentu, di atas jumlah yang ditetapkan tersebut wajib minta persetujuan
(otorisasi) dari supervisor kas/pimpinan unit kerja bank.
Seluruh uang kas yang dimiliki oleh bank harus diamankan dari tindak kejahatan
dan kebakaran. Oleh karena itu,bank mengasuransikan uang tersebut sebagai upaya
pengamanan. Pengamanan uang dalam perjalanan dalam rangka pergeseran kas antar
kantor cabang/unit kerja atau Bank Indonesia dan sebaliknya diasuransikan dengan
deklarasi asuransi cash in transit (CIT) yang dilakukan stiap bulan sesuai dengan
terjadinya transaksi pergeseran kas, sedangkan uang kas yang berada di brankas kantor
cabang/kas induk diasuransikan dengan deklarasi asuransi cash in save (CIS), selanjutnya
kas yang dalam penguasaan teller selama jam kerja dan kas ATM diasuransikan dengan
deklarasicash in counter box (CICB). CIS dan CICB dideklarasikan setahun sekali sesuai
permintaan besarnya pertanggungan asuransi dari pihak bank.
Apabila polis asuransi pengamanan kas tersebut telah diterima oleh kantor
cabang/unit kerja, maka premi harus segera dibayarkan sesuai ketentuan dalam polis
tersebut. Biaya-biaya yang berkaitan dengan tagihan premi asuransi harus segera
dibayarkan setelah diterimanya tagihan premi asuransi dari perusahaan asuransi.
Misalkan tagihan premi untuk asuransi CIT sebesar Rp 5.000.000 tagihan premi untuk
asuransi CIS sebesar Rp 3.000.000 maka akan dilakukan pembukuan oleh teller denga
jurnal pembukuan:
Debit 521-030-00-1204 Biaya Asuransi CIT 5.000.000
Debit 521-030-00-1204 Biaya Asuransi CIS 3.000.000
Debit 521-030-00-1204 Biaya Asuransi CICB 1.500.000
Kredit xxx-xx-xxx-xx-x Kas teller/ 9.500.000
Rekening giro perusahaan
asuransi
1.2. Akuntansi Giro pada Bank Indonesia
Giro pada Bank Indonesia adalah saldo rekening giro bank baik dalam rupiah maupun
dalam valuta asing di Bank Indonesia. Saldo giro Bank Indonesia dipergunakan untuk
menyelesaikan utang-piutang (menang-kalah) dengan bank lain, tammbahan kas, dan
sebagainya. Saldo rekening Giro pada Bank Indonesia tidak boleh dikurangkan dengan kredit
likuiditas yang diterima bank dari Bank Indonesia.
1. Kegiatan bank yang berkaitan dengan giro:
Pengambilan dan penyetoran kas fisik
Bila bank yang bersangkutan kekurangan atau kelebihan dana kas.
Penyelesaian kewajiban kepada pihak lain
Bila bank yang bersangkutan menerima tagihan dari bank lain melalui kliring atau adanya
penarikan kredit likuiditas dari Bank Indonesia. Kliring adalah suatu tata cara lalu lintas
pembayaran giral antar bank dengan menggunakan warkat kliring yang dilakukan dengan cara
saling memperhitungkan, baik atas beban maupun untuk keuntungan nasabah masing-masing
bank peserta kliring yang dilakukan melalui lembaga kliring
Warkat Kliring : warkat kliring yang digunakan dalam lalu lintas pembayaran giral terdiri dari
cek, bilyet giro, surat bukti penerimaan transfer, wesel unjuk, nota debit/ kredit dsb yang
disetujui Bank Indonesia. Warkat kliring dibagi menjadi dua jenis yaitu :
- Warkat Debit yaitu surat pengakuan bahwa bank mempunyai piutang kepada bank lain.
- Warkat Kredit yaitu surat pengakuan bahwa bank mempunyai utang kepada bank lain.
Penerimaan tagihan dari pihak lain
Bila bank yang bersangkutan menerima dana hasil kliring dari pihak lain atau adanya kucuran
dana dari kredit likuiditas dari Bank Indonesia.
2. Jenis Kliring
Jenis Kliring antara lain :
Kliring Keluar Merupakan kegiatan penerimaan warkat-warkat kliring dari nasabah untuk
ditagihkan/ diserahkan ke bank lain melalui lembaga kliring.
Kliring Masuk Merupakan kegiatan penerimaan warkat-warkat kliring yang diterima dari bank
lain atas beban rekening nasabah yang ditatausahakan di bank yang bersangkutan.
3. Mekanisme Kliring
Kliring Keluar
1. Teller Kliring Bank : Teller kliring bank setiap hari menerima setoran dari nasabah dalam bentuk
warkat/ tagihan ke bank lain (setoran nontunai) yang selanjutnya dikliringkan. Warkat yang
dikliringkan dibagi menjadi dua yaitu :
- Warkat kliring keluar debit : cek/bilyet giro milik bank lain atau nota debit atas beban bank
lain.
Debet 157-070-00-0018 Pelimpahan kliring 2.500.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar 2.500.000
- Warkat kliring keluar kredit : nota kredit kepada bank lain.
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Kas kantor/Rek Giro/Tabungan/Pinjaman 5.000.000
Kredit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar 5.000.000
Kredit 403-041-00-0602 Jasa transaksi kliring 15.000*
2. Petugas Kliring Bank : Petugas kliring bank mencatat warkat-warkat kliring pada daftar kliring
menurut bank. Masing-masing bank peserta kliring dibuatkan satu daftar kliring. Daftar kliring
terdiri dari tiga lembar: Lembar pertama diserahkan ke bank lawan, lembar kedua untuk Bank
Indonesia dan lembar ketiga untuk arsip bank yang bersangkutan.
3. Pejabat Bank : Sebelum petugas kliring berangkat ke lembaga kliring, semua hasil kerjanya
diperiksa dahulu oleh pejabat bank.
4. Lembaga Kliring : Petugas kliring masing-masing bank membagikan daftar kliring beserta
warkat-warkat kliringnya ke masing-masing bank peserta kliring. Oleh Bank Indonesia maka
daftar kliring dan rekapitulasi daftar kliring yang diterima dari masing-masing bank peserta
kliring dilakukan perhitungan.
Daftar Kliring Bank A
Jenis warkat Nomor warkat Nilai
Cek CAA 251100 2.500.000
Cek CAA 251102 5.000.000
Cek CAA 251104 10.000.000
Bilyet giro BAA 252703 2.500.000
Bilyet giro BAA 252707 5.000.000
Bilyet giro BAA 252708 10.000.000
Subjumlah Warkat Debit 35.000.000
Nota kredit NK 002011 15.000.000
Transfer TR 003002 5.000.000
Subjumlah Warkat Kredit 20.000.000
Jumlah tagihan Bank A 15.000.000
Kliring Masuk
Kliring masuk merupakan kelanjutan dari mekanisme kerja kliring keluar :
1. Petugas Kliring Bank membawa dan lalu menyerahkan daftar kliring ke pejabat bank untuk
diperiksa kebenarannya.
2. Teller Kliring Bank
- Memeriksa keaslian warkat dan kebenaran penulisan dan tanda tangan
- Pengecekan kebenaran pengisian warkat dan tanda tangan
- Apabila saldonya cukup maka membukukan warkat ke rekening nasabah
- Membuat surat penolakan bila saldo tidak cukup
Jurnal apabila saldo mencukupi :
Debet Rekening Giro/Pinjaman Nasabah Sesuai nilai warkatnya
Kredit Kas kliring masuk
Jurnal apabila saldo tidak mencukupi :
Debet Pengembalian kliring Sesuai nilai warkatnya
Kredit Pengembalian kliring
Apabila semua warkat kliring dapat ditagihkan maka jurnalnya :
Debet Kas kliring masuk 350.000.000
Kredit Giro pada BI-Penampungan hasil kliring 350.000.000
Warkat kliring masuk berupa nota kredit dari bank lain, teller akan membukukan ke rekening
yang dituju :
Debet Kas kliring masuk 350.000.000
Kredit Rekening Giro/Pinjaman Nasabah 350.000.000
Apabila semua warkat kliring masuk terebut berhasil ditagihkan misalnya jumlah seluruhnya Rp
350.000.000 selanjutnya dibuatkan jurnal pembukuan sebagai berikut:
Debit 157-070-00-0005 Kas kliring masuk 350.000.000
Kredit 103-010-10-0002 Giro pada Bank Indonesia – Penampungan
hasil kliring
350.000.000
Warkat kliring masuk berupa nota kredit dari bank lain, oleh teller akan dilakukan pembukuan ke
rekening masing-masing yang dituju sesuai dengan nilai nominalnya dengan jurnal pembukuan:
Debit 157-070-00-0005 Kas kliring masuk Sesuai nilai
warkat kreditKredit xxxx-xx-xxxxxx Rekening Giro/Tabungan/Pinjaman Nasabah
3. Petugas Kliring Bank: menerima warkat-warkat yang ditolak dan membuat daftarkliring warkat
yang ditolak serta membuat rekapitulasi daftar kliring tolakan. Sealnjutnya hasil kerja tersebut
diserahkan kepada Pejabat Bank untuk diperiksa (sebagai checker dan sekaligus
persetujuan/signer). Setelah mendapat persetujua Pejabat bank, petugas kliring bank membawa
ke lembaga kliring hal-hal sebagai berikut: warkat klirig yang ditolak, daftar kliring tolakan,
rekapitulasi daftar kliring tolakan dan surat penolakan (SP) bagi warkat kliring yang ditolak (jika
ada).
4. Lembaga kliring: warkat dan surat-surat diserahkan ke bank lawan dan tindasannya disampaikan
ke Bank Indonesia atau Bank Koordinator Kliring. Berdasarkan surat-surat tersebut Bank
Indonesia atau Bank Koordinator Kliring. Berdasarkan surat-surat tersebut Bank Indonesia atau
Bank Koordinator melakukan perhitungan dan menggabungkan dengan perhitungan kliring
sebelumnya (Kliring Pertama). Hasil gabungan perhitungan tersebut akan menghasilkan menang
atau kalah kliring masing-maing bank, selanjutnya Bank Indonesia membukukan menang/kredit
dan kalah/debit tersebut ke rekening masing-masing bank peserta kliring. Kegiatan kliring ini
lazim disebut dengan kliring kedua, atau pengembalian warkat-warkat yang ditolak. Hasil
perhitungan/pembukuan kliring tersebut di bawa pulang oleh petugas kliring bank dan
selanjutnya diberikan kepada pejabat bank untuk dicocokan dengan daftar kliring dan warkat
yang ditolak. Apabila semuanya telah cocokk pejabat bank memerintah kepada teller kliring
untuk melakukan pembukuan sebagai berikut:
- Pembukuan untuk mengefektifkan warkat kliring keluar debit dilakukan terhadap masing-masing
rekening tujuannya sebesar nilaiwarkatnya, dengan jurnal pembukuan.
Debit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar Sesuai nilai
warkat kreditKredit xxxx-xx-xxxxxx Rekening Simpanan/Pinjaman Nasabah
Apabila ada beberapa warkat kliring debit, maka dilakukan pembukuan dengan cara yang sama
sebanyak jumlah warkat kliring debit tersebut, dengan nilai uang menurut nilai nominal masing-
masing warkat tersebut.
Kemudian dilakukan penihilan rekenig pelimpahan kliring atas beban rekening penampungan
hasil kliring dengan jurnal pembukuan:
Debit 103-010-10-0002 Giro pada Bank Indonesia – Penampungan
hasil kliring
Sesuai nilai
warkat kredit
Kredit 157-070-00-0018 Pelimpahan Kliring
- Pembukuan untuk penolakan warkat kliring keluar debit (cek/bilyet giro yang ditolak oleh bank
lain), dengan jurnal pembukuan:
Debit 157-070-00-0004 Kas kliring keluar Sesuai nilai
warkat kredit
Kredit 157-070-00-0018 Pelimpahan Kliring
- Pembukuan pelimpahan hasil kliring ke bagian Setlement kantor pusat. Semua hasil kliring dari
seluruh unit kerja dikirimkan ke kantor pusat ank utuk rekonsiliasi/perhitungan dengan Bank
Indonesia. jurnal pembukuan yang dilakukan sebagai berikut:
Pembukuan di Kantor Cabang
Debit Kas Kliring Keluar
Kredit
Debit/Kredit
Debit/Kredit
Pembukuan di Bagian Setlement Kantor Pusat Bank saat memberikan persetujua
approval)
1.3. Akuntansi Giro pada Bank Lain
Giro pada bank lain adalah saldo rekening giro bank, baik dalam rupiah ataupun dalam
valuta asing di bank lain. Giro di Bank Indonesia tidak termasuk dalam rekening ini. Saldo
rekening giro ke bank lain tidak boleh dikurangi dengan saldo rekening simpanan atau dana yang
diterima bank dari bank lain tersebut. Saldo rekening giro pada bank lain disajikan sebagai
kewajiban. Dalam hal bank memiliki rekening giro pada bank yang sama, maka saldo kredit dan
saldo debit rekening giro tersebut dapat digabungkan dan disajikan pada neraca sebagai satu
kesatuan. Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan giro pada bank lain adalah
penerimaan setoran pajak, penyelesaian utang piutang, dan sebagainya. Pembukaan rekening
giro di bank lain dalam negeri pada umumnya dipergunakan untuk menyelesaikan utang piutang
berupa pajak.
Prosedur akuntansi giro pada bank lainBank dalam negeri
Beberapa kantor cabang bank pemerintah ditunjuk sebagai pengelola rekening kas
Negara. Rekening kas Negara tersebut dipergunakan untuk menampung pendapatan untuk
Negara, antara lain berupa pajak dan nonpajak. Rekening kas Negara menampung
setoran/pelimpahan pajak dan nonpajak dari bank persepsi, yaitu kantor cabang bank yang
ditunjuk oleh pemerintah sebagai pihak yang dapat menerima setoran pajak dan nonpajak dari
masyarakat.
Untuk penyelesaian pelimpahan pajak tersebut, pada umumnya diselesaikan dengan
system kliring, sehingga tidak diperlukan pembukaan rekening di bank lain. Namun demikian di
wilayah tertentu, dimana belum ada kliring dan belum banyak bank, maka bank-bank penerima
pajak akan membuka rekening giro di kantor cabang bank yang ditunjuk sebagai pemegang
rekening kas Negara.
Apabila akan melimpahkan pajak ke rekening kas negara, maka bank penerima pajak
yang akan melimpahkan pajak tersebut ke kas negara akan menerbitkan bilyet giro atas beban
rekeningnya di bank pemegang rekening kas negara tersebut. Rekening giro yang dibuka di
cabank bank lain tersebut harus ada dananya dan ditetapkan sesuai kebutuhan, apabila kurang
harus disetor lagi secara tunai. Dengan cara demikian penyelesaian pelimpahan pajak menjadi
cepat.
Contoh : Bank Papua cabang Nabire akan melimpahkan dana pajak yang telah diterimanya dari
masyarakat sebesar Rp 25.000.000 ke kantor cabang BRI cabang Biak. Untuk
menyelesaikan transaksi ini Bank Papua cabang Nabire membuka rekening giro di
kantor cabang BRI cabang Biak. Dengan pembukaan rekening tersebutakan lebih
memudahkan dalam pelimpahan pajak ke kas negara. Dalam kasus ini yang
mempunyai giro pada bank lain adalah Bank Papua cabang Nabire.
Bank Pembangunan Daerah Papua Cabang Nabire setiap menerima setoran pajak dari
masyarakat akan melakukan pembukuan sebagai berikut :
Debit xxx-xxx-xxxxxx-x Kas Sesuai penerimaan
pajak dari masyarakatKredit xxx-xxx-xxxxxx-x Titipan pajak
Bank Pembangunan Daerah Papua Cabang Nabire saat melimpahkan pajak sebesar Rp
25.000.000 ke Bank BRI cabang Biak menerbitkan bilyet giro yang akan diserahkan ke Bank
BRI dan melakukan pembukuan sebagai berikut :
Debit xxx-xxx-xxxxxx-x Titipan pajak 25.000.000
Kredit xxx-xxx-xxxxxx-x Giro pada bank lain-BRI cabang Biak 25.000.000
Sedangkan bagi Bank BRI cabang Biak akan tercatat sebagai simpanan bank lain.
Bank BRI Cabang Biak seterimanya bilyet giro
Debet 206-010-xx-xxxx Giro bank lain-BPD Papua cabang Nabire 25.000.000
Kredit 203-010-xx-xxxx Giro kas negara 25.000.000
Sebagai alat control bahwa jumlah saldo giro pada bank lain antara pembukuan di bank yang
bersangkutan dengan bank pemegang rekening telah cocok, maka dilakukan pencocokan setiap
hari. Oleh karena itu, bank pemilik rekening harus menanyakan jumlah saldonya setiap hari ke
bank pengelola rekening.
Bank luar negeri
Transaksi giro pada bank lain dalam valuta asing dicatat sesuai valuta asing yang telah
dikonversikan ke dalam rupiah berdasarkan kurs laporan Bank Indonesia (Booking Rate) pada
saat terjadinya transaksi (multicurrency). Penyajian ke dalam rupiah dipergunakan untuk
keperluan laporan ke Bank Indonesia pada laporan keuangan publikasi ke masyarakat.
Pembukaan rekening giro pada bank di luar negeri (NOSTRO) dimaksudkan untuk
menyelesaikan transaksi utang-piutang dengan pihak-pihak di luar negeri, antara lain
penyelesaian transaksi perdagangan internasional, pembayaran transfer ke luar negeri, dan
sebagainya.
Pada perdagangan luar negeri, setiap terjadi transaksi perdagangan selalu melibatkan
bank dalam pembayarannya. Hal ini terjadi karena pembeli (importir) tidak mungkin membawa
uang dalam jumlah banyak untuk membayar ke penjual (eksportir), di samping tidak efisien
membawa uang dalam jumlah besar, juga memasuki suatu negara lain dengan membawa uang
banyak, merupakan pelanggaran. Di samping itu, juga adanya perbedaan jenis mata uang yang
digunakan. Oleh karena itu, bank sangat diperlukan dalam penyelesaian pembayaran transaksi
perdagangan internasional.
Transaksi perdagangan luar negeri terdiri dari :
Transaksi ekspor adalah kegiatan pengiriman barang dan atau jasa ke luar wilayah pabean
Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Transaksi impor adalah kegiatan memasukkan barang dan atau jasa ke dalam wilayah pabean
Indonesia sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
Cara-cara pembayaran internasional dibagi menjadi dua :
1. Pembayaran tanpa Letter of Credit (L/C)
Pembayaran tanpa Letter of Credit (L/C) terdiri dari :
a. Advance Payment
Cara pembayaran yang dilakukan oleh Buyer/pembeli/importer sebelum barang dikirimkan.
Kesepakatan tentang cara pembayaran ini dicantumkan dalam kontrak jual-beli (sales contras)
antara kedua belah pihak, atau dalam surat pesanan (order) yang diterima seller dari buyer.
Pembayaran di muka dapat dilakukan melalui bank devisa atau langsung kepada seller. Adapun
caranya dapat dilakukan dengan transfer, payment order, cheques, wesel, dan sebagainya.
Sedangkan dokumen pengapalan dan dokumen lainnya pada umumnya dikirim langsung oleh
seller kepada buyer.
b. Open Account
Cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer kepada seller suatu waktu tertentu setelah barang
dikirimkan.
c. Collection (inkaso)
Cara pembayaran yang dilakukan oleh buyer setelah buyer menerima tagihan dari seller.
Penagihan dilakukan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen kepada buyer. Collection ini
dibagi menjadi 3 yaitu :
Documentary Collection : penagihan dilakukan dengan mengirim seluruh dokumen baik
commercial document ataupun financial document
Clean/Bill Collection : penagihan dilakukan dengan mengirim hanya financial documenti (wesel)
Cash Againts Document : penagihan dilakukan dengan hanya mengirim commercial document.
d. Consigment (konsinyasi)
Mengekspor barang yang belum terjual. Dengan kata lain barang tersebut merupakan barang
titipan oleh eksportir kepada importer. Sampai saat barang yang dijual oleh importer, hak barang
tersebut milik eksportir. Sehingga pembayaran atas barang baru dikirim ke eksportir ketika
barang telah dijual.
Pembayaran tanpa Letter of Credit tersebut diselesaikan oleh bank di dalam negeri dengan cara
mengirimkan instruksi pembayaran ke bank korespondennya di luar negeri, selanjutnya bank
korespondeng tersebut yang akan meneruskan ke eksportir. Bank korespondensi merupakan bank
di luar negeri yang mempunyai hubungan bisnis dengan bank di dalam negeri, sehingga untuk
kepentingan bisnisnya bank dalam negeri membuka rekening di bank luar negeri tersebut
(nostro). Tujuan pembukaan rekening ini adalah untuk menyelesaikan semua transaksi utang-
piutang dengan bank di luar negeri sesuai dengan perintah bank di dalam negeri.
2. Pembayaran dengan Letter of Credit (L/C)
Berdasarkan ICC dinyatakan bahwa L/C adalah perjanjian tertulis dari sebuah bank
(issuing bank) yang diberikan kepada penjual (beneficiary, exportir) atas permintaaannya dan
sesuai dengan instruksi-instruksi dari pembeli (applicant) untuk melakukan pembayaran yakni
dengan cara membayar, mengaksep atau menegoisasi wesel sampai jumlah tertentu dalam jangka
waktu yang ditentukan dan atas dokumen-dokumen yang ditetapkan.
Dalam melakukan transaksi perdagangan ekspor-impor, sistem pembayaran yang umum
digunakan adalah Letter of Credit (L/C) atau Documentary Credit. Walaupun transaksi yang
dilakukan antara kedua belah pihak dimungkinkan untuk tidak menggunakan L/C, namun untuk
melindungi kedua belah pihak biasanya transaksi dengan L/C lebih disenangi. Karena eksportir
dan importir terpisah baik secara geografis maupun geopolitik, bagi eksportir merupakan risiko
besar mengirimkan barang bila tidak ada jaminan pembayaran. L/C inilah yang merupakan
jaminan atas pelunasan barang yang akan dikirimkan leh eksportir. Sebaliknya, pembukaan L/C
merupakan jaiminan pula bagi importir bersangkutan untuk memperoleh pengapalan barang
secara utuh sesuai yang diinginkannya
Pihak-pihak yang Terlibat dalam L/C
Ada beberapa pihak yang terlibat dalam L/C :
1. Pihak langsung
a. Pembeli, atau disebut juga applicant/account party/accountee/importir/ buyer adalah pihak yang
memohon pembukaan L/C dari bank.
b. Penjual, atau disebut juga beneficiary/party to be paid/exporter/seller/shipper adalah pihak
kepada siapa L/C diterbitkan/diperuntukkan.
c. Bank pembuka / penerbit L/C disebut juga opening bank/issuing bank/importer’s bank. Bank
pembeli yang membuka/menerbitkan L/C kepada beneficiary, biasanya melalui perantaraan bank
di negara beneficiary. Bank ini pula yang akan memeriksa dokumen-dokumen untuk memastikan
kecocokannya dengan syarat-syarat L/C, mengatur pembiayaan transaksi-transaksi bilamana
diminta dan melepaskan dokumen-dokumen L/C kepada pembeli dan meminta pembayaran
dari/mendebit rekening pembeli.
d. Bank penerus L/C, disebut juga advising bank/seller’s bank/foreign correspondent bank adalah
bank yang memberitahukan/mengadviskan/meneruskan L/C dan menegaskan
kebenaran/otentikasi dari L/C tersebut kepada eksportir tanpa disertai kewajiban lain.
e. Bank yang menegaskan/menjamin pembayaran atas L/C, disebut juga confirming bank/foreign
corespondent bank adalah bank kedua, biasanya advising bank yang bertindak sebagai
confirming bank, yakni menegaskan kepada beneficiary/eksportir bahwa L/C tersebut otentik
dan bilamana importir atau opening bank tidak melakukan pembayaran maka bank kedua ini
akan membayarnya.
f. Bank pembayar atau disebut juga paying bank, adalah bank yang namanya disebutkan dalam L/C
sebagai pihak yang melakukan pembayaran kepada beneficiary/eksportir asalkan dokumen-
dokumen sesuai dengan syarat-syarat L/C
g. Bank menegoisasi atau disebut juga negotiating bank adalah bank yang menyetujui untuk
membeli wesel (draft) dari beneficiary/eksportir.
h. Bank yang diminta mengganti pembayaran (me-reimburse) atau disebut juga reimbursing bank.
Bilamana antarabank eksportir dan bank importir tidak ada hubungan rekening, maka untuk
penyelesaian pembayarannya biasanya ditunjuk bank ketiga.
Proses transaksi ekspor-impor dengan menggunakan L/C :
Keterangan :
1. Buyer mengajukan aplikasi pembukaan L/C kepada Issuing Bank.
2. Issuing Bank mendebet rekening Applicant untuk deposit margin.
3. Issuing membuka L/C dan mengirim berita kepada korespondennya di negara eksportir, disertai
dengan no.bank.
4. Advising Bank sebagai bank penerima akan memeriksa kebenaran
5. Advising Bank mengadviskan L/C kepada Beneficiary
6. Beneficiary (eksportir) mengirimkan barang dengan instruksi pada Shipping Order supaya
consignee dicantumkan Negotiating Bank
7. Eksportir melengkapi dokumen lainnya yang disyaratkan dalam L/C, kemudian menyerahkannya
kepada Negotiating Bank
8. Negotiating Bank mengirimkan dokumen kepada Issuing Bank, dengan pembayaran kepada
eksportir sesuai avaibility dari pada L/C
9. Issuing memberitahukan tibanya dokumen kepada Applicant (importir) dan melakukan
perhitungan kekurangan pembayaran L/C
10. Issuing mendebet rekening applicant atas kekurangan di atas (9)
11. Issuing menyerahkan shipping dokumen kepada importir
12. Reimbursing Bank mendebet rekening issuing bank atas klaim dari negotiating bank
13. Reimbursing Bank mengkredit rekening Negotiating Bank
Pembayaran dengan Letter of Credit dilakukan dengan beberapa cara :
Payment
Pembayaran Pengambilan barang
Keterangan :
Pembayaran kepada penjual (ekportir) dilakukan oleh bank pembayar (paying bank) di luar
negeri yang ditunjuk oleh bank pembuka letter of credit di dalam negeri (opening bank) pada
saat eksportir menyerahkan dokumen-dokumen yang diminta dalam letter of credit (kredit
dokumen) tersebut. Bank yang ditunjuk sebagai bank pembayar adalah bank koresponden yang
memelihara rekening (nostro) atas nama bank di luar negeri.
Selanjutnya setelah melakukan pembayaran kepada eksportir, bank pembayar
mendebit/membebankan sejumlah uang yang dibayarkan atas beban rekening atas nama bank di
dalam negeri yang ditunjuk oleh bank korespondensi (nostro). Pada saat melakukan pembukuan
tersebut bank korespondensi menginformasikan kepada bank patnernya di dalam negeri bahwa
dananya telah didebit sesuai dengan jumlah dalam Letter of Credit dan kemudian mengirimkan
dokumen-dokumen ekspor tersebut ke bank dalam negeri. Setelah diterimanya dokumen
tersebut, bank di dalam negeri meneruskan dokumen tersebut kepada importer, selanjutnya
importer mengambil barangnya di pelabuhan dan pada saat penyerahan dokumen, bank mendebit
sejumlah nilai impor beserta biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut atas beban rekening
importer. Dengan demikian transaksi pembayaran tersebut telah diselesaikan oleh bank.
Negotiation
Panah hitam : arus dokumen / penyerahan dokumen
Panah abu-abu : arus dana
Keterangan : Pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan oleh bank di luar negeri
(negotiating bank) yang bersedia mengambil alih pembayaran terlebih dahulu atas penyerahan
dokumen-dokumen dari eksportir. Pengambilalihan tersebut dimungkingkan bila dalam Letter of
Credit tersebut tidak menyebutkan bank pembayar tertentu (unrestricted).
Pembayaran kepada eksportir dilakukan bersamaan dengan penyerahan dokumen-dokumen yang
diminta dalam Letter of Credit kepada negotiating bank. Setelah melakukan pembayaran tersebut
negotiating bank mengirimkan dokumen-dokumen kepada opening bank yang disertai dengan
tagihan besarnya nilai pembayaran yang telah dilakukan dan memberikan instruksi kepada bank
di dalam negeri agar pembayarannya tersebut dialamatkan ke rekening negotiating bank di luar
negeri. Setelah menerima dokumen dan penagihan tersebut, bank di dalam negeri (opening bank)
memerintahkan bank korespondensinya di luar negeri agar memindahkan sejumlah dananya
sesuai letter of credit atas beban rekeningnya kepada rekening negotiating bank. Saat yang
bersamaan opening bank memberitahukan ke importir (pembeli) bahwa dokumen importirnya
telah sampai, dan bank kemudian mendebit rekening importir sejumlah nilai impor beserta biaya-
biaya yang timbul dari transaksi tersebut. Dengan demikian pembayaran transaksi perdagangan
luar negeri telah diselesaikan oleh bank.
Acceptance (Akseptasi)
Keterangan : Pembayaran kepada penjual (eksportir) dilakukan dengan cara mengaksep wesel
berjangka oleh bank di luar negeri. Jangka waktu pembayaran wesel tersebut misalnya 60 hari,
90 hari, atau 360 hari, dan sebagainya. Dengan wesel berjangka yang telah diakseptasi tersebut,
penjual (eksportir) dapat menggunakannya untuk mendapatkan pendanaan kembali (refinancing)
dengan jalan mendiskontokan ke pasar uang atau banknya. Pada saat melakukan pembayaran
tersebut, bank yang mengakseptasi wesel melakukan penagihan ke bank di dalam negeri.
Diterimanya dokumen penagihan, bank dalam negeri memerintahkan bank korespondennya di
luar negeri agar memindahkan dananya sejumlah tertentu atas beban rekeningnya (nostro) untuk
kepentingan bank yang mengaksep wesel tersebut di atas. Dengan demikian pembayaran
transaksi perdagangan luar negeri telah diselesaikan oleh bank.
Prosedur akuntansi transaksi ekspor Bill Collection
Collection adalah penagihan dengan cara mengirimkan dokumen-dokumen ekspor kepada
opening bank.
Ada dua cara collection yaitu :
Dokumen penagihan atas dasar sight L/C
Apabila bank di dalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank di luar negeri atas hasil ekspor
nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden di luar negeri harus
dilakukan dengan pencatatan atas outgoing collection pada rekening memorandum. Maksud
pencatatan ini adalah untuk memonitor penyelesaian outgoing collection tersebut.
Misalkan nilai collection dokumen sebesar USD 1.000.000 maka jurnal pembukuannya adalah
sebagai berikut :
Debit 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000
Kredit 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum
kredit
USD 1.000.000
Atas pengiriman dokumen tersebut, nasabah dikenakan biaya pengiriman dan biaya-biaya lain,
misalnya biaya provisi USD 100, biaya administrasi USD 20 dan biaya komunikasi USD 25,
maka akan dicatat dengan jurnal pembukuan :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah/kas kantor USD 145
Kredit 403-020-30-0203 Provisi inkaso keluar-Pihak III USD 100
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran outgoing collection dari bank kresponden
melalui nota faksimili atau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas
pembayaran ekspor, bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang, selanjutnya dilakukan pembukuan dengan jurnal :
Debet 157-080-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank akan dilakukan
pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro dengan jumlah pembukuan sebagai
berikut :
Debet 106-010-20-00xx Rekening nostro USD 1.000.000
Kredit 157-080-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Setelah semua tagihan terselesaikan, selanjutnya dilakukan penihilan rekening memorandum
inkaso keluar yang dilakukan dengan jurnal pembukuan :
Debet 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum
kredit
USD 1.000.000
Kredit 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000
Dokumen penagihan atas dasar usance L/C
Apabila di dalam negeri melakukan penagihan ke bank-bank di luar negeri atas hasil ekspor
nasabahnya, maka pada saat mengirimkan dokumen ke bank koresponden di luar negeri harus
dilakukan pencatatan atas outgoing collection pada rekening memorandum. Maksud pencatatan
ini adalah untuk memonitor penyelesaian outgoing collection tersebut. Misalkan nilai dokumen
penagihan sebesar USD 1.000.000 maka jurnal pembukuan :
Debet 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000
Kredit 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum
kredit
USD 1.000.000
Atas pengiriman dokumen tersebut, nasabah dikenakan biaya pengiriman dan biaya-biaya lain,
misalnya biaya provisi USD 100, biaya administrasi USD 20 dan biaya komunikasi USD 25,
maka jurnal pembukuan :
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah/kas kantor USD 145
Kredit 403-020-30-0203 Provisi inkaso keluar-Pihak III USD 100
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Atas pengiriman dokumen ke luar negeri tersebut, akan diterima kembali surat akseptasi dari
bank koresponden, maka jurnal pembukuan :
Debet 145-040-20-0001 Tagihan akseptasi kepada Accepting Bank USD 1.000.000
Kredit 221-040-30-0001 Kewajiban akseptasi L/C Ekspor Pihak III USD 1.000.000
Setelah semua tagihan diselesaikan, selanjutnya dilakukan penihilan rekening memorandum
inkaso keluar yang dilakukan dengan jurnal pembukuan :
Debet 921-000-00-0601 Kontra inkaso keluar – memorandum kredit USD 1.000.000
Kredit 911-000-00-0501 Inkaso keluar – memorandum debit USD 1.000.000
Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari bank koresponden melalui nota faksimili
etau message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran proced espor,
bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang, selanjutnya dilakukan pembukuan dengan jurnal :
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank akan dilakukan
pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro dengan jumlah pembukuan sebagai
berikut :
Debet 106-010-20-00xx Rekening nostro USD 1.000.000
Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Prosedur akuntansi transaksi ekspor Sight Letter of Credit (Sight LC)
Sight L/C adalah L/C yang pembayarannya kepada eksportir (beneficiary) dilakukan pada saat
dokumen L/C ditunjukkan kepada bank. Sedangkan beneficiary adalah eksportir/penjual yang
tercantum dalam L/C sebagai pihak yang menerima pembukaan L/C.
a. Pada saat menerima L/C dan atau perubahan-perubahan (amandement) L/C dari bank pembuka
L/C (issuing bank), misalnya senilai USD 1.000.000 dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Jika bank tidak melakukan konfirmasi atas L/C tersebut (confirmed L/C)
Tidak ada jurnal pembukuan
Jika bank melakukan konfirmasi atas L/C tersebut dilakukan jurnal pembukuan (confirmed L/C)
Debet 821-010-00-0801 Kontra kewajiban kontijensi
konfirmasi
USD 1.000.000
Kredit 820-010-00-0801 Kewajiban kontijensi konfirmasi L/C
masuk
USD 1.000.000
b. Pada saat meneruskan L/C kepada penerima (beneficiary) dilakukan pencatatan untuk
membebankan biaya penerusan (advising fee L/C) dan penggantian biaya lain (jika ada), misanya
biaya fee penerusan sebesar USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25,
maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah/kas kantor USD 65
Kredit 403-044-00-0006 Pendapatan fee penerusan L/C USD 20
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
c. Pada saat mengambil alih (negosiasi) dokumen ekspor yang diserahkanoleh eksportir
(beneficiary) dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Jika L/C sebelumnya dilakukan konfirmasi, maka harus dilakukan penihilan rekening kontijensi
terlebih dahulu dengan jurnal pembukuan :
Debet 820-010-00-0801 Kewajiban kontijensi konfirmasi L/C
masuk
USD 1.000.000
Kredit 821-010-00-0801 Kontra kewajiban kontijensi
konfirmasi
USD 1.000.000
Membukukan pengambilalihan dokumen (negosiasi) dengan jurnal pembukuan :
Debit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah eksportir USD 1.000.000
Membebankan fee-fee dan penggantian biaya lainnya (jika ada), misalnya besarnya provisi
negosiasi wesel ekspor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25,
maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145
Kredit 403-020-30-0101 Pendapatan Provisi Negosiasi Wesel
Ekspor
USD 100
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Melakukan pembukuan tagihan bunga (transit interest) secara akrual setiap hari, karena bank
tellah melakukan pembayaran kepada eksportir dan di pihak lain bak mengambil alih wesel
ekspor yang diterbitkan eksportir. Wesel ekspor adalah perintah kepada bank tertarik untuk
melakukan pembayaran kepada eksportir atau banknya sejumlah uang pada suatu waktu tertentu
atau pada saat diunjukkan, sehingga sebelum dana kembali pada bank dikenakan bunga (transit
interest) sesuai ketentuan dan dilakukan pembukuan dengan jurnal :
Debet 157-070-00-0014 Tagihan bunga transit interest Sesuai perhitungan
Kredit 403-020-30-0101 Pendapatan Provisi Negosiasi Wesel Bunga yang berlaku
Ekspor
d. Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari opening bank melalui nota faksimili atau
message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran procced ekspor, bank
akan melakukan pembukuan dengan jurnal :
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor sama dengan nilai wesel
ekspor, misalnya sebesar USD 1.000.000, kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan :
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil
dibanding nilai wesel ekspor, misalnya procced ekspor yang diterima sebesar USD 950.000 dan
kekurangan tersebut dibayar oleh nasabah secara tunai, maka kantor cabang akan melakukan
jurnal pembukuan :
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar
kekurangan procced ekspor)
USD 50.000
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar
procced ekspor yang diterima)
USD 950.000
Kredit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000
Pada saat diterima pembayaran kas dari nasabah , kemudian dilakukan penihilan rekening
perantara Trade Finance – debit sebesar kekurangan procced ekspor yang akan dibayar tunai
oleh nasabah maka akan dilakukan jurnal pembukuan :
Debet 100-010-00-0001 Kas kantor USD 50.000
Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 50.000
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil
dibanding nilai wesel ekspor, dan kekurangan tersebut dibayar dengan mendebit rekening
nasabah, maka kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 50.000
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar
procced ekspor yang diterima)
USD 950.000
Kredit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi devisa divisi internasional, kantor pusat bank akan dilakukan
pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro. Misalnya procced ekspor yang diterima
sama dengan wesel ekspor sebesar USD 1.000.000 maka akan dilakukan jurnal pembukuan
Debet 106-010-20-00xx Rekening Nostro USD 1.000.000
Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar
procced ekspor yang diterima)
USD 1.000.000
e. Tagihan transit interest tersebut di atas harus dibayar oleh nasabah. Apabila pembayaran
dilakukan secara tunai, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :
Penerimaan kas dibukukan terlebih dahulu ke rekening perantara, kemudian ditagihkan ke
rekening bunga transit
Debet 100-010-00-0001 Kas kantor Sesuai perhitungan
bunga yang
ditetapkanKredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance
Kredit 157-022-39-0006 Tagihan Bunga Transit
Sedangkan jika tagihan bunga transit tersebut di atas dibayar dengan membebankan ke rekening
nasabah, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah Sesuai perhitungan
bunga yang
ditetapkanKredit 157-022-39-0006 Tagihan Bunga Transit
Prosedur akuntansi transaksi ekspor Usance Letter of Credit (Sight LC)
Usance L/C adalah L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada waktu tertentu
atau jangka waktu tertentu setelah tanggal pengapalan barang atau tanggal penyerahan dokumen
ekspor . Sedangkan beneficiary adalah eksportir/penjual yang tercantum dalam L/C sebagai
pihak yang menerima pembukaan L/C.
a. Pada saat menerima L/C dan atau perubahan-perubahan (amandement) L/C dari bank pembuka
L/C (issuing bank), misalnya senilai USD 1.000.000 dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Jika bank tidak melakukan konfirmasi atas L/C tersebut (confirmed L/C)
Tidak ada jurnal pembukuan
Jika bank melakukan konfirmasi atas L/C tersebut dilakukan jurnal pembukuan (confirmed L/C)
Debet 821-010-00-0801 Kontra kewajiban kontijensi
konfirmasi
USD 1.000.000
Kredit 820-010-00-0801 Kewajiban kontijensi konfirmasi L/C
masuk
USD 1.000.000
b. Pada saat meneruskan L/C kepada penerima (beneficiary) dilakukan pencatatan untuk
membebankan biaya penerusan (advising fee L/C) dan penggantian biaya lain kepada nasabah
(jika ada), misalnya biaya penerusan sebesar USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya
komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 65
Kredit 403-044-00-0006 Pendapatan fee penerusan L/C USD 20
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
c. Pada saat bank mengambil alih dokumen ekspor yang diserahkan oleh eksportir, eksportir dapat
meminta pembayaran dari bank dengan cara mendiskonto tagihan wesel ekspor. Transaksi ini
oleh bank dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debet 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – usance USD 1.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000
Membukukan pengambilalihan dokumen (negosiasi) dengan jurnal pembukuan :
Debit 115-050-30-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah eksportir USD 1.000.000
Apabila dari transaksi mendiskontokan wesel ekspor tersebut timbul biaya, maka biaya-biaya
dibebankan ke nasabah. misalnya besarnya provisi negosiasi wesel ekspor USD 100, biaya
administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145
Kredit 403-020-30-0101 Pendapatan Provisi Diskonto Wesel
Ekspor
USD 100
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
d. Tagihan wesel ekspor dikirim ke opening bank/accepting bank untuk mendapatkan akseptasi.
Jikatagihan wesel ekspor telah mendapatkan akseptasi dari opening bank/accepting bank , maka
dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debet 145-040-20-0001 Tagihan Akseptasi-L/C Ekspor
Usance-Bank
USD 1.000.000
Kredit 157-010-20-0005 Wesel Ekspor – usance USD 1.000.000
Pada saat yang sama bank mulai mebukukan bunga diskonto wesel ekspor Usance dengan jurnal
pembukuan :
Debet 157-024-30-0002 Tagihan Bunga Ekspor Sesuai perhitungan
bunga diskontoKredit 227-113-00-0004 Pendapatan Bunga Ditangguhkan-
Ekspor
Pendapatan Bunga Ditangguhkan tersebut setiap hari diakui sebagai pendapatan bunga (akrual)
dan dibukukan dengan jurnal pembukuan :
Debet 227-113-00-0004 Pendapatan Bunga Ditangguhkan-
Ekspor
Sesuai perhitungan
bunga diskonto
Kredit 400-024-31-0002 Pendapatan Bunga Wesel
e. Pada saat menerima pemberitahuan pembayaran dari opening bank melalui nota faksimili atau
message type (MT 910) perihal pengkreditan rekening nostro atas pembayaran procced ekspor,
bank akan melakukan pembukuan dengan jurnal :
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor sama dengan nilai wesel
ekspor, misalnya sebesar USD 1.000.000, kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan :
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit 145-040-20-0001 Wesel Ekspor – sight USD 1.000.000
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil
dibanding nilai wesel ekspor, misalnya procced ekspor yang diterima sebesar USD 950.000 dan
kekurangan tersebut dibayar oleh nasabah secara tunai, maka kantor cabang akan melakukan
jurnal pembukuan :
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar
kekurangan procced ekspor)
USD 50.000
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar procced
ekspor yang diterima)
USD 950.000
Kredit 145-040-20-0001 Tagihan Akseptasi-L/C Ekspor Usance-
Bank
USD
1.000.000
Pada saat diterima pembayaran kas dari nasabah , kemudian dilakukan penihilan rekening
perantara Trade Finance – debit sebesar kekurangan procced ekspor yang akan dibayar tunai
oleh nasabah maka akan dilakukan jurnal pembukuan :
Debet 100-010-00-0001 Kas kantor USD 50.000
Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance USD 50.000
Setelah transaksi disetujui oleh kantor cabang dan nilai procced ekspor ternyata lebih kecil
dibanding nilai wesel ekspor, dan kekurangan tersebut dibayar dengan mendebit rekening
nasabah, maka kantor cabang akan melakukan jurnal pembukuan
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 50.000
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar procced
ekspor yang diterima)
USD 950.000
Kredit 145-040-20-0001 Tagihan Akseptasi-L/C Ekspor Usance-
Bank
USD 1.000.000
Sedangkan di bagian administrasi devisa divisi internasional, kantor pusat bank akan dilakukan
pembukuan untuk menyesuaikan posisi rekening nostro. Misalnya procced ekspor yang diterima
sama dengan wesel ekspor sebesar USD 1.000.000 maka akan dilakukan jurnal pembukuan
Debet 106-010-20-00xx Rekening Nostro USD 1.000.000
Kredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance (sebesar procced
ekspor yang diterima)
USD 1.000.000
f. Selanjutnya tagihan transit interest tersebut di atas harus dibayar oleh nasabah. Apabila
pembayaran dilakukan secara tunai, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :
Penerimaan kas dibukukan terlebih dahulu ke rekening perantara, kemudian ditagihkan ke
rekening bunga transit
Debet 100-010-00-0001 Kas kantor Sesuai perhitungan
bunga yang
ditetapkanKredit 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance
Debet 157-070-00-0014 Perantara Trade Finance
Kredit 157-024-30-0002 Tagihan Bunga Transit
Sedangkan jika tagihan bunga transit tersebut di atas dibayar dengan membebankan ke rekening
nasabah, maka akan dilakukan jurnal pembukuan :
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah Sesuai perhitungan
bunga yang
ditetapkanKredit 157-024-30-0002 Tagihan Bunga Wesel Ekspor
Prosedur Akuntansi Transaksi Impor Sight Letter of Credit (LC)
Impor adalah kegiatan memasukkan barang dan atau jasa ke dalam wilayah pabean Indonesia
sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sight L/C adalah L/C yang pembayaran
kepada beneficiary dilakukan pada saat dokumen-dokumen L/C diunjukkan kepad bank.
Sedangkan pengertian Letter of credit (L/C) adalah jaminan yang dikeluarkan/diterbitkan oleh
bank atas permintaan importir (applicant) dimana bank berjanji akan melaksanakan pembayaran
atau akseptasi kepada eksportir (beneficiary) jika eksportir telah memenuhi ketentuan-ketentuan
dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C.
Prosedur pembukuan untuk transaksi import sight L/C adalah sebagai berikut :
a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukaan L/C, bank akan membuka L/C dan
melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalnya nilai L/C yang dibuka sebesar
USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :
Debet 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 1.000.000
Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000
Pada saat yang sama, vjika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah, maka
apabila nasabah menyetor jaminan impor senilai L/C yang dibuka ditambah dengan biaya yang
akan timbul misalnya USD 1.300.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai
berikut:
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000
Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000
Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukaan L/C
impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD
25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 100
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukaan L/C (amandement). Apabila
perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan pembukuan
terhadap biaya-biaya komunikasi dan administrasi dan dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C impor
(increase), maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalnya sebesar USD 500.000
Debit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 500.000
Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 500.000
Membukukan tambahan setoran jaminan impor, misalnya sebesar USD 600.000
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 600.000
Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 600.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor
USD 50, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Sedangkan, apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan pengurangan nilai
nominal L/C impor (decrease), misalnya dikurangi sebesar USD 200.000 :
Membukukan pengurangan kewajiban komitmen
Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 200.000
Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 200.000
Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada), misalkan jaminan impor dikurangi
sebesar USD 150.000
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 150.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 150.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor
USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 65
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 20
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
c. Pada saat pembatalan pembukaan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening komitmen,
pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan pembukaan L/C kepada
nasabah
Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada)
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembataln pembukaan L/C
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Membukukan penihilan kewajiban komitmen
Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000
Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 1.000.000
d. Pada saat menerima dokumen impor dan menyelesaikan kewajiban impor kepada bank
koresponden (sight L/C) harus dilakukan pengakuan kewajiban impor kepada beneficiary (bank
koresponden) atas beban nasabah. Misalkan nilai impor sebesar USD 1.000.000, bank akan
menjurnal :
Apabila setoran jaminan impor 100% atau lebih dari nilai L/C impor
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.000.000
Kredit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000
Apabila setoran jaminan impor kurang dari 100% dari nilai L/C impor (misalnya hanya USD
900.000)
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 900.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 100.000
Kredit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000
Apabila setoran jaminan impor tidak ada sama sekali
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.000.000
Kredit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000
Pada saat yang sama membukukan biaya-biaya berkaitan dengan penyelesain impor (jika ada)
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah Sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku di bank
yang bersangkutan
Kredit 403-020-30-0602 Pendapatan Komisi L/C impor
(Endosemen)
Kredit 403-020-30-0603 Pendapatan Komisi L/C impor (Komisi
atas PIUD)
Membukukan penihilan kewajiban komitmen
Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000
Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 1.000.000
e. Pada saat melakukan pembayaran kepada bank di luar negeri melalui kantor pusat bank (sebagai
pengelola rekening nostro). Apabila tidak menunjuk bank lain sebagai reimbursing bank maka
dilakukan pengiriman remittance kepada bank koresponden di luar negeri untuk mebayarkan
sejumlah nilai impor kepada eksportir (beneficiary). Reimbursing bank adalah bank yang
ditunjuk oleh opening bank untuk melakukan pembayaran kepada eksportir atau banknya.
Pembukuan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor
Debit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000
Kredit403-044-00-0007 Discrepancies Fee 0
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian Biaya Komunikasi 0
Kredit 227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di Bagian Administrasi Devisa – Divisi Internasional
kantor pusat bank
Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000
Sedangkan apabila menunjukan bank lain sebagai reimbursing bank, maka pembayarannya tidak
dilakukan dengan mengirimkan remittance, melainkan menunggu debit advance atau Massage
Type (MT 900) dari bank pembayar di luar negeri.
Pembukuan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor setelah menerima debit advance dari kantor
pusat bank yang bersangkutan
Debit 200-030-30-0017 Kewajiban Impor Sight L/C USD 1.000.000
Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di divisi internasional kantor pusat bank
Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000
Prosedur Akuntansi Transaksi Impor Usance Letter of Credit (LC)
Usance L/C adalah L/C yang pembayarannya kepada beneficiary dilakukan pada waktu tertentu
atau jangka waktu tertentu setelah tanggal pengapalan barang atau tanggal penyerahan dokumen
ekspor . Sedangkan pengertian Letter of credit (L/C) adalah jaminan yang
dikeluarkan/diterbitkan oleh bank atas permintaan importir (applicant) dimana bank berjanji
akan melaksanakan pembayaran atau akseptasi kepada eksportir (beneficiary) jika eksportir telah
memenuhi ketentuan-ketentuan dan syarat-syarat yang ditetapkan dalam L/C.
Prosedur pembukuan untuk transaksi import sight L/C adalah sebagai berikut :
a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukaan L/C, bank akan membuka L/C dan
melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalnya nilai L/C yang dibuka sebesar
USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :
Debet 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 1.000.000
Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 1.000.000
Pada saat yang sama, vjika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah, maka
apabila nasabah menyetor jaminan impor senilai L/C yang dibuka ditambah dengan biaya yang
akan timbul misalnya USD 1.300.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000
Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000
Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukaan L/C
impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD
25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 100
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukaan L/C (amandement). Apabila
perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan pembukuan
terhadap biaya-biaya komunikasi dan administrasi dan dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C impor
(increase), maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalnya sebesar USD 500.000
Debit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Sight
L/C
USD 500.000
Kredit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Sight L/C USD 500.000
Membukukan tambahan setoran jaminan impor, misalnya sebesar USD 600.000
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 600.000
Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 600.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor
USD 50, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Sedangkan, apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan pengurangan nilai
nominal L/C impor (decrease), misalnya dikurangi sebesar USD 200.000 :
Membukukan pengurangan kewajiban komitmen
Debit 720-030-00-0201 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 200.000
Kredit 721-030-00-0201 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 200.000
Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada), misalkan jaminan impor dikurangi
sebesar USD 150.000
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 150.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 150.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi, misalnya provisi impor
USD 20, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD 25
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 65
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 20
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
c. Pada saat pembatalan pembukaan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening komitmen,
pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan pembukaan L/C kepada
nasabah
Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada)
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembatalan pembukaan L/C impor
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Membukukan penihilan kewajiban komitmen
Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 1.000.000
Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 1.000.000
d. Pada saat menerima dokumen impor dari bank koresponden di luar negeri dilakukan akseptasi terhadap
wesel impor dan dilakukan pembukuan terhadap wesel impor, biaya-biaya yang berkaitan dengan
akseptasi dan penihilan rekening komitmen.
Mencatat/mengakui tagihan dan kewajiban akseptasi impor Usance
Debit145-010-30-0001 Tagihan Akseptasi L/C Impor Usance USD 1.000.000
Kredit221-010-30-0001 Kewajiban Akseptasi L/C Impor
Usance
USD 1.000.000
Pada saat yang sama membukukan biaya-biaya berkaitan dengan akseptasi (jika ada)
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabahSesuai dengan
ketentuan yang
berlaku di bank
bersangkutan
Kredit403-020-30-0304 Provisi Akseptasi-Dokumen Impor
Kredit 403-020-30-0602 Pendapatan Komisi L/C Impor
(Endosemen)
Kredit 403-020-30-0603 Pendapatan Komisi L/C Impor (Komisi
atas PIUD)
Membukukan penihilan kewajiban komitmen
Debit721-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C
yang masih berjalanUSD 1.000.000
Kredit721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/CUSD 1.000.000
e. Pada saat tagihan akseptasi L/C impor jatuh tempo, bank akan melakukanpembayaran kepada
bank di luar negeri melalui kantor pusat bank (sebagai pengelola rekening nostro). Apabila tidak
menunjuk bank lain selain reimbursing bank maka dilakukan pengiriman remittance kepada
bank koresponden di luar negeri untuk mebayarkan sejumlah nilai impor kepada eksportir
(beneficiary)
Penyelesaian tagihan impor leh importir dilakukan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.000.000
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah 0
Kredit 145-010-30-0001 Tagihan Akseptasi L/C Impor UsanceUSD 1.000.000
Kantor cabang pelaksanaan L/C impor melakukan pembayaran ke bank koresponden di luar
negeri melalui kantor pusatnya
Debit 221-010-30-0001 Kewajiban Impor Usance L/C USD 1.000.000
Kredit403-044-00-0001 Penggantian Biaya Komunikasi USD 25
Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Penerusan pembayaran ke bank koresponden dan penyesuai saldo nostro yang dilakukan di bagian
administrasi devisa-divisi internasional kantor pusat bank
Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000
Sedangkan apabila menunjukan bank lain sebagai reimbursing bank, maka pembayarannya tidak
dilakukan dengan mengirimkan remittance, melainkan menunggu debit advance atau Massage
Type (MT 900) dari bank pembayar di luar negeri.
Pembukuan di kantor cabang pelaksanaan L/C impor setelah menerima debit advance dari kantor
pusat bank yang bersangkutan
Debit 221-010-30-0001 Kewajiban Akseptasi Impor
Usance L/C
USD 1.000.000
Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Penyesuaian saldo nostro yang dilakukan di bagian administrasi devisa-divisi internasional
kantor pusat bank
Debit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.000.000
Kredit106-010-20-xxxx Rekening Nostro USD 1.000.000
Prosedur Akuntansi Transaksi Refinancing Impor
Refinancing impor adalah fasilitas pembiayaan impor yang diberikan kepada importir dengan
menggunakan dana dari bank lain (bank koresponden). Prosedur pembukuan transaksi
refinancing impor hampir sama dengan pembukuan transaksi impor lainnya, hanya terjadi
penambahan transaksi atas kredit yang diterima importir dari bank.
Prosedur pembukuan untuk transaksi refinancing impor adalah sebagai berikut
a. Pada saat nasabah melakukan permohonan pembukaan L/C, bank akan membuka L/C dan
melakukan jurnal pembukuan kewajiban komitmen. Misalnya nilai L/C yang dibuka sebesar
USD 1.000.000, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal sebagai berikut :
Debet 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 1.000.000
Kredit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 1.000.000
Pada saat yang sama, jika bank mensyaratkan penyetoran jaminan impor kepada nasabah, maka
apabila nasabah menyetor jaminan impor, misalnya USD 1.300.000, maka dilakukan pencatatan
dengan jurnal sebagai berikut :
Debet xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000
Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000
Sedangkan biaya-biaya yang dibebankan kepada nasabah berkaitan dengan pembukaan L/C
impor, misalnya provisi impor USD 100, biaya administrasi USD 20, dan biaya komunikasi USD
25, maka dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 145
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 100
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
b. Pada saat terjadi perubahan-perubahan berkaitan dengan pembukaan L/C (amandement). Apabila
perubahan tidak berkaitan dengan jumlah nominal L/C, maka hanya dilakukan pembukuan
terhadap biaya-biaya :
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan penambahan nilai nominal L/C impor
(increase), misalnya sebesar USD 500.000 dan tambahan jaminan sebesar USD 600.000 maka
dilakukan pencatatan dengan jurnal :
Membukukan tambahan kewajiban komitmen misalnya sebesar USD 500.000
Debit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 500.000
Kredit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 500.000
Membukukan tambahan setoran jaminan impor
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 600.000
Kredit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 600.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Sedangkan, apabila perubahan L/C (amandement) berkaitan dengan pengurangan nilai
nominal L/C impor (decrease), misalnya nilai L/C turun sebesar USD 500.000 dan jaminan
impor ditarik USD 400.000
Membukukan pengurangan kewajiban komitmen
Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 500.000
Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 500.000
Membukukan pengurangan setoran jaminan impor (jika ada)
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 400.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 400.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan perubahan L/C dan provisi
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 95
Kredit 403-020-30-0601 Pendapatan provisi impor USD 50
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
c. Pada saat pembatalan pembukaan L/C impor, maka dilakukan penihilan rekening komitmen,
pengembalian setoran jaminan dan membebankan biaya pembatalan pembukaan L/C kepada
nasabah
Membukukan pengembalian setoran jaminan impor (jika ada)
Debit 227-080-30-0001 Setoran Jaminan L/C Impor USD 1.300.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 1.300.000
Membukukan biaya-biaya berkaitan dengan pembatalan pembukaan L/C impor
Debit xxx-xxx-xx-xxxx Rekening nasabah USD 45
Kredit 403-044-00-0001 Penggantian biaya komunikasi USD 25
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi USD 20
Membukukan penihilan kewajiban komitmen, misalnya sebesar USD 1.000.000
Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C USD 1.000.000
Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 1.000.000
d. Pada saat bank menerima konfirmasi refinancing dari funding bank, kantor cabang pelaksan
transaksi L/C impor membuku kredit refinancing dan pinjaman yang diterima funding bank.
Sedangkan pembukuan rekening kredit dana refinancing dilakukan seperti halnya membuka
rekening pinjaman pada umumnya. Biaya-biaya yang berkaitan dengan pemberian kredit
dipungut sesuai ketentuan yang berlaku. Misalnya debitur diberikan kredit refinancing sebesar
USD 1.000.000. Jurnal transaksi yang berkaitan dengan penerimaan kredit refinancing adalah
Membukukan rekening pinjaman refinancing dari pinjaman yang diterima dari funding bank
Debit127-010-34-0001 Kredit Modal Kerja- refinancing USD 1.000.000
Kredit215-080-20-0001 Pinjaman Diterima- refinancing USD 1.000.000
Membukukan biaya provisi kredit dan biaya-biaya lain
Debitxxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah Sesuai ketentuan
yang berlakuKredit
xxx-xxx-xx-xxxx Biaya lain (jika ada)
Kredit 403-044-00-0004 Penggantian biaya administrasi
Pada saat yang sama dilakukan penihilan atau pengurangan kewajiban komitmen pembukaan
L/C usance payable at sight basis sesuai dengan relalisasi L/C
Debit 720-030-00-0202 Kewajiban Komitmen Usance L/C
yang masih berjalan
USD 1.000.000
Kredit 721-030-00-0202 Kontra Kewajiban Komitmen Usance
L/C
USD 1.000.000
e. Pada saat menerima dokumen impor dari bank koresponden di luar negeri kemusian diteruskan
kepada importir dan kepada importir dikenakan biaya yang berkaitan dengan penyerahan
dkumen impor
Debitxxx-xxx-xx-xxxx Rekening Nasabah Sesuai dengan
ketentuan yang
berlaku di bank
bersangkutan
Kredit403-020-30-0602 Pendapatan Komisi L/C Impor
(Endosemen)
Kredit 403-020-30-0603 Pendapatan Komisi L/C Impor (Komisi
atas PIUD)
f. Atas pinjaman yang diterima berkaitan dengan refinancing impor tersebut, bank harus
melakukan pengakuan utang dan perhitungan bunga atas pinjaman diterima, yang dilakukan
secara akrual
Debit500-058-20-0001 Beban Bunga Pinjaman Diterima-
Refinancing
Perhitungan
bunga sesuai
dengan saldonyaKredit
227-047-20-0001 Beban Bunga yang Masih Harus
Dibayar-Refinancing
g. Pada saat refinancing impor jatuh tempo, nasabah harus menyelesaikan kewajiban pokok beserta
bunga, kemudian bank melakukanpembayaran kepada bank di luar negeri (funding bank) melalui
kantor pusat bank (sebagai pengelola rekening nostro). Misalnya tagihan bunga total sebesar
USD 1.000.000.
Penyelesaian kewajiban oleh nasabah
Debitxxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 1.100.000
Kredit127-010-34-0001 Kredit Modal Kerja- refinancing USD 1.000.000
Kreditxxx-xxx-xx-xxxx Tagihan bunga (Bunga dalam
Penyelesaian)
USD 100.000
Kemudian bunga yang menjadi hak bank koresponden (funding bank) dan pokok pinjaman
diterima refinancing dijadikan satu dan dibayarkan ke bank koresponden di luar negeri
Debit227-047-20-0001 Beban Bunga yang Masih Harus
Dibayar-Refinancing
USD 1.100.000
Kredit215-080-20-0001 Pinjaman Diterima- refinancing USD 1.100.000
Debit215-080-20-0001 Pinjaman Diterima- refinancing USD 1.100.000
Kredit227-220-00-0011 Perantara Trade Finance USD 1.100.000
Pengiriman/Penerimaan Transfer ke/dari Luar Negeri
Pengiriman/Penerimaan Transfer ke/dari Luar Negeri juga akan melibatkan penggunaan
rekening nostro di bank koresponden atau menggunakan rekening giro di bank lain di luar
negeri. Prosedur pembukuan transfer yang dikirim ke luar negeri atau transfer yang dikirim ke
luar negeri atau transfer yang diterima dari luar negeri sebagai berikut :
a. Transfer Keluar (Outgoing Transfer)
Pada saat kantor cabang bank menerima permohonan pengiriman uang ke luar negeri dari
nasabah, maka transfer akan dilakukan dengan sarana SWIFT (Society of Worldwide
International Funds Transfer ) yaitu sarana komunikasi antarbank yang telah diterima oelh
perbankan di seluruh dunia atau menggunakan Western Union. Pada saat teller menerima
permohonan transfer dan uang yang akan ditransfer (misalnya sebesar USD 15.000) dari nasabah
dikenakan provisi sebesar 1% dan biaya transfer sebesar Rp 100.000 kemudian dilakukan penjurnalan :
Debitxxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 15.150 +
IDR 100.000
Kredit157-070-00-0024 Perantara SWIFT Keluar USD 15.000
Kredit 403-044-00-0005 Provisi Transfer USD 150
Kredit 403-044-00-0001 Pendapatan Biaya Komunikasi IDR 100.000
Apabila penyetoran dilakukan dengan mata uang rupiah (IDR), maka tidak dikenakan provisi
transfer akan tetapi diberlakukan kurs jual devisa umum (DU).
Pengiriman melalui sarana SWIFT tersebut harus mendapat persetujuan dari Bagian Administrasi Devisa-
Divisi Internasional kantor pusat bank yang sekaligus bertindak sebagai pengelola rekening nostro dan
penghubung dengan bank koresponden di luar negeri. Dengan persetujuan untuk meneruskan dana ke
bank di luar negeri tersebut, pada saat yang sama uang sudah dapat dicairkan di bank koresponden
(bank tujuan transfer). Sedangkan pada saat yang sama Bagian Administrasi Devisa-Divisi Internasional
melakukan penyesuaianpembukkuan rekening nostro :
Debit157-070-00-0024 Perantara SWIFT Keluar USD 15.000
Kredit106-010-20-00xx Rekening nostro USD 15.000
Apabila Bagian Administrasi Devisa-Divisi Internasional kantor pusat bank menolak
mengirimkan transfer dengan alas an tertentu (misalnya tidak ada bank koresponden di negara
tujuan), maka dana dikembalikan kepada pengirim dan teller menjurnal sebagai berikut :
Debit 157-070-00-0024 Perantara SWIFT Keluar USD 15.000
Debit 403-044-00-0005 Provisi Transfer USD 150
Debit 403-044-00-0001 Pendapatan Biaya Komunikasi IDR 100.000
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 15.150 +
IDR 100.000
b. Transfer Masuk
Bank-bank koresponden di luar negeri, apabila mengirim uang ke bank-bank di dalam negeri
juga menggunakan sarana SWIFT atau Western Union. Misalnya CitiBank Amerika
mengirimkan dana sebesar USD 20.000 untuk Sdr. Suhardjono di Klaten, maka CitiBank
Amerika menggunakan BRI untuk menyampaikan kepada penerima. Penerimaan transfer dari
luar negeri pertama kali akan diterima oleh Bagian Administrasi Devisa-Divisi Internasional
kantor pusat bank. Apabila transfer telah disetujui, maka akan diteruskan ke kantor cabang bank
pembayar. Pada saat yang sama Bagian Administrasi Devisa-Divisi Internasional kantor pusat
bank melakukan penyesuaian pembukuan rekening nostro dengan jurnal :
Debit 106-010-20-00xx Rekening nostro USD 20.000
Kredit 227-220-00-0020 Perantara SWIFT Keluar USD 20.000
Sedangkan Kantor Cabang BRI Klaten akan membayarkan kepada penerima dengan jurnal
pembukuan :
Debit 227-220-00-0020 Perantara SWIFT Keluar USD 20.000
Kredit 403-044-00-0005 Provisi Transfer Jika ada
Kredit xxx-xxx-xx-xxxx Kas Kantor / Rekening Nasabah USD 20.000
Jika transfer dicairkan oleh nasabah atau disetorkan ke rekening simpanannya dalam mata uang
rupiah, maka nasabah dikenakan kurs beli Devisa Umum (DU). Sedangkan jika diambil dalam
mata uang yang sama akan dikenakan provisi Bank Noter USD. Nasabah tidak dikenakan biaya
apapun apabila transfer tersebut disetorkan ke rekening simpanannya dalam mata uang yang
sama (USD)
Pembentukan PPAP
Penempatan giro pad abank lain mengandung resiko tidak dapat ditarik, sesuai dengan ketentuan
BI pad SK BI No. 31/148/KE/DIR Tanggal 12 November 1998, penempatan giro pada bank lain
harus dibentuk PPAP-nya (Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif ) minimal sebesar berikut:
Cadangan Umum sebesar 1% x Aktiva Produktif Lancar x Resiko Bank (%)
Cadangan Khusus sebesar :
o 5% x Aktiva Produktif Dalam Perhatian Khusus (DPK) x Resiko Bank
o 15% x (Aktiva Produktif Lancar – Nilai Agunan) x Resiko Bank
o 50% x Aktiva Produktif Diragukan – Nilai Agunan) x Resiko Bank
o 100% x Aktiva Produktif Macet – Nilai Agunan) x Resiko Bank
Dengan selesainya pembukuan yang berkaitan dengan rekening giro pada bank lain, maka
selesailah kegiatan yang menyangkut giro pada bank lain. Saldo giro pada bank lain tampak pada
Laporan Neraca pada pos giro pada bank lain. Sedangkan saldo PPAP akan disajikan sebagai pos
pengurang (offsetting account) dari saldo giro pada bank lain.
http://www.google.co.id/imgres?q=bentuk+kliring&hl=id&client=firefox-
a&sa=X&rls=org.mozilla:en-
US:official&biw=1366&bih=502&tbm=isch&prmd=imvns&tbnid=4icAQxMCJeTVgM:&imgre
furl=http://www.bi.go.id/web/id/Info%2Bdan%2BEdukasi%2BKonsumen/Alat
%2BPembayaran/&docid=2x7rUTSqc-R2AM&imgurl=http://www.bi.go.id/NR/rdonlyres/
DED88596-BB67-438B-A8C0-358303B75902/23429/cek.gif&w=630&h=380&ei=5-U5T-
f7MYXorQf9gNnmCA&zoom=1&iact=hc&vpx=535&vpy=157&dur=1453&hovh=174&hovw=
289&tx=122&ty=102&sig=105935447910070334240&page=1&tbnh=106&tbnw=175&start=0
&ndsp=13&ved=1t:429,r:2,s:0
Kesimpulan
1. Pengertian kas adalah alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk
membiayai kegiatan umum perusahaan mencakup uang kertas dan uang logam, baik
rupiah maupun valuta asing, yang masih berlaku sebagai alat pembayaran yang sah,
termasuk mata uang rupiah yang ditarik dari peredaran dan masih dalam masa tenggang
untuk penukarannya ke Bank Indonesia.
2. Kegiatan bank yang berkaitan dengan pengelolaan kas setiap hari adalah pengurusan kas
harian, kas porti atau (petty cash), kas di anjungan tunai mandiri (automatic teller
machine - ATM), pergeseran ke unit kerja atau kantor cabang, dan pengamanan kas.
3. Prosedur akuntansi kas antara lain penambahan kas teller awal hari, kegiatan penerimaan
setoran, kegiatan pembayaran pengambilan, tambahan dan setoran kas teller selama jam
kerja, setoran kas teller akhir hari, kas ATM, tambahan kas kantor cabang/kas induk,
setoran kas kantor cabang/kas induk, pengurusan kas porti, pengamanan kas dan
pengamanan operasional lembaga penyimpanan.
Top Related