Assalamualaikum wr.wb.
Akulturasi Budaya Islam, Hindu-Buddha, dan Asli
Akulturasi Budaya Islam, Hindu-Buddha, dan Asli
KELOMPOK 8Anggota :
1.Ratih Kartika Sari (19)
2.Wahyu Nafita Sari F (28)
3.Windarti (29)
4.Yuliana Novitasari (32)
Masuknya suatu kebudayaan asing ke dalam lingkup suatu masyarakat dapat menimbulkan tiga kemungkinan, yaitu :kedua kebudayaan itu akan berakulturasi, berjauhan, atau salah satu hancur.
Unsur-unsur yang dapat mempersatukan tradisi sejarah Indonesia berasal dari unsur lokal, Hindu-Budha, dan Islam
Unsur-unsur tersebut saling berakulturasi dan membentuk perpaduan budaya di Indonesia
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi
Budaya Asli / Tradisi LokalBangsa Indonesia sebenarnya mempunyai unsur-unsur budaya Indonesia asli. Selain itu, juga telah mengenal kebudayaan Macro & Micro Cosmos, yang merupakan keyakinan adanya supranatural atas kehidupan bumi.Kepercayaan dan tradisi lokal dalam masyarakat yang masih terdapat sisa-sisa tradisi meghalithikum (adalah kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan dari batu besar, seperti menhir adalah tugu yang melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pujaan. Dolmen adalah bentuknya seperti meja batu berkakikan tiang satu dan merupakan tempat sesaji). Pada dasarnya tertumpu pada keyakinan tentang adanya aturan tetap yang mengatasi segala yang terjadi dalam alam dunia. Tradisi kepercayaan dan sistem sosial budaya adalah produk masyarakat lokal dalam menciptakan keteraturan. Seperti tradisi lokal itu adalah melakukan upacara adat, menghadirkan tata cara menanam dan memanen, melakukan selamatan serta melakukan upacara peralihan hidup.
Contoh Tradisi Lokal :
• Di Tapanuli, kepercayaan lokal dikenal dengan nama parmalim atau agama si Raja Batak. Di Kepulauwan Mentawai disebut Sabulungan, di Dayak disebut Kaharingan, di Toraja disebut Aluk to dolo. Di Sulawesi Tengah di sebut Parandangan, di Sumbawa disebut Baramarapu, di Nias disebut Ono niha. Di Sika (Maumere) disebut Ratu bita bantara. Kepercayaan lokal tersebut memang berbeda di setiap daerah, hal itu menunjukkan keragaman budaya yang ada di Indonesia.
• Masyarakat Jawa telah mengenal cerita wayang yang merupakan asli budaya Jawa.
Masuknya Budaya Hindhu- Buddha di Indonesia
Masuknya budaya Hindu-Budha di Indonesia menyebabkan munculnya Akulturasi.
Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja melainkan
melalui proses pengolahan dan penyesuaian dengan kondisi kehidupan masyarakat Indonesia
tanpa menghilangkan unsur-unsur asli.
Kebudayaan Hindu-Budha yang masuk di Indonesia tidak diterima begitu saja karena :
• Masyarakat Indonesia telah memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya kebudayaan asing ke Indonesia menambah perbendaharaan kebudayaan Indonesia.
• Kecakapan istimewa yang dimiliki bangsa Indonesia atau local genius merupakan kecakapan suatu bangsa untuk menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
• Pengaruh kebudayaan Hindu hanya bersifat melengkapi kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Perpaduan budaya Hindu-Budha melahirkan akulturasi yang masih terpelihara sampai sekarang. Akulturasi tersebut merupakan hasil dari proses pengolahan kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan Indonesia.
Masuknya pengaruh budaya dan agama Hindu-Budha di Indonesia dapat dibedakan atas 3 periode, yaitu :
Periode Awal (Abad V-XI M)
1
Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
2 3
Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)
Periode Awal (Abad V-XI M)
Pada periode ini, unsur Hindu-Budha lebih kuat dan lebih terasa serta menonjol sedang unsur/ ciri-ciri kebudayaan Indonesia terdesak. Terlihat dengan banyak ditemukannya patung-patung dewa Brahma, Wisnu, Siwa, dan Budha di kerajaan-kerajaan seperti Kutai, Tarumanegara dan Mataram Kuno.
Periode Tengah (Abad XI-XVI M)
Pada periode ini unsur Hindu-Budha dan Indonesia berimbang. Hal tersebut disebabkan karena unsur Hindu-Budha melemah sedangkan unsur Indonesia kembali menonjol sehingga keberadaan ini menyebabkan munculnyasinkretisme (perpaduan dua atau lebih aliran). Hal ini terlihat pada peninggalan zaman kerajaaan Jawa Timur seperti Singasari, Kediri, dan Majapahit. Di Jawa Timur lahir aliran Tantrayana yaitu suatu aliran religi yang merupakan sinkretisme antara kepercayaan Indonesia asli dengan agama Hindu-Budha.Raja bukan sekedar pemimpin tetapi merupakan keturunan para dewa. Candi bukan hanya rumah dewa tetapi juga makam leluhur.
Periode Akhir (Abad XVI-sekarang)Pada periode ini, unsur Indonesia lebih kuat dibandingkan dengan periode sebelumnya, sedangkan unsur Hindu-Budha semakin surut karena perkembangan politik ekonomi di India. Di Bali kita dapat melihat bahwa Candi yang menjadi pura tidak hanya untuk memuja dewa. Roh nenek moyang dalam bentuk Meru Sang Hyang Widhi Wasa dalam agama Hindu sebagai manifestasi Ketuhanan Yang Maha Esa. Upacara Ngaben sebagai objek pariwisata dan sastra lebih banyak yang berasal dari Bali bukan lagi dari India.
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Sebelum pengaruh budaya Hindu-Budha masuk, bangsa Indonesia talah menggunakan bahasa melayu kuno dan Jawa kuno. Setelah masuknya Hindu-Budha masyarakat menggunakan bahasa sansekerta dan bahasa podi.
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
Sistem Pemerintaha
n
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Dalam ekonomi tidak begitu besar pengaruhnya pada masyarakat Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat telah mengenal pelayaran dan perdagangan jauh sebelum masuknya pengaruh Hindu-Budha di Indonesia.
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
Sistem Pemerintah
an
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Sebelum masuknya Hindu-Budha di Indonesia dikenal sistem
pemerintahan oleh kepala suku yang dipilih karena memiliki
kelebihan tertentu jika dibandingkan anggota kelompok
lainnya. Ketika pengaruh Hindu-Budha masuk maka berdiri
Kerajaan yang dipimpin oleh seorang raja yang berkuasa
secara turun-temurun. Raja dianggap sebagai keturuanan
dari dewa yang memiliki kekuatan, dihormati, dan dipuja.
Sehingga memperkuat kedudukannya untuk memerintah
wilayah kerajaan secara turun temurun serta meninggalkan
sistem pemerintahan kepala suku.
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Masuknya Hindu-Budha juga mempengaruhi kehidupan masyarakat Indonesia dalam bidang pendidikan. Sebab sebelumnya masyarakat Indonesia belum mengenal tulisan. Namun dengan masuknya Hindu-Budha, sebagian masyarakat Indonesia mulai mengenal budaya baca dan tulis.Bukti pengaruh dalam pendidikan di Indonesia yaitu :– Dengan digunakannya bahasa Sansekerta dan Huruf Pallawa dalam
kehidupan sebagian masyarakat Indonesia.– Telah dikenal juga sistem pendidikan berasrama (ashram) dan didirikan
sekolah-sekolah khusus untuk mempelajari agama Hindu-Budha.– Bukti lain tampak dengan lahirnya banyak karya sastra bermutu tinggi yang
merupakan interpretasi kisah-kisah dalam budaya Hindu-Budha. Contoh :Empu Tantular dengan karyanya Sutasoma.
– Pengaruh Hindu Budha nampak pula pada berkembangnya ajaran budi pekerti berlandaskan ajaran agama Hindu-Budha.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Sebelum masuk pengaruh Hindu-Budha ke Indonesia, bangsa Indonesia mengenal dan memiliki kepercayaan yaitu pemujaan terhadap roh nenek moyang (animisme dan dinamisme). Masuknya agama Hindu-Budha mendorong masyarakat Indonesia mulai menganut agama Hindu-Budha walaupun tidak meninggalkan kepercayaan asli seperti pemujaan terhadap arwah nenek moyang dan dewa-dewa alam. Telah terjadi semacam sinkritisme yaitu penyatuaan paham-paham lama seperti animisme, dinamisme, totemisme dalam keagamaan Hindu-Budha.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknolog
i
SistemKalender
1) Seni BangunanSeni bangunan tampak pada bangunan candi sebagai wujud percampuran antara seni asli bangsa Indonesia dengan seni Hindu-Budha. Candi merupakan bentuk perwujudan akulturasi budaya bangsa Indonesia dengan India. Candi merupakan hasil bangunan zaman megalitikum yaitu bangunan punden berundak-undak yang mendapat pengaruh Hindu Budha. Contohnya candi Borobudur.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknolog
i
SistemKalender
2) Seni RupaSeni rupa tampak berupa patung dan relief. Patung dapat kita lihat pada penemuan patung Budha berlanggam Gandara di Bangun Kutai. Serta patung Budha berlanggam Amarawati di Sikending (Sulawesi Selatan). Selain patung terdapat pula relief-relief pada dinding candi seperti pada Candi Borobudur ditemukan relief cerita sang Budha serta suasana alam Indonesia.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknolog
i
SistemKalender
3) Seni Sastra dan AksaraPeriode awal di Jawa Tengah pengaruh sastra Hindu cukup kuat.Periode tengah bangsa Indonesia mulai melakukan penyaduran atas karya India.Contohnya: Kitab Bharatayudha merupakan gubahan Mahabarata oleh Mpu Sedah dan Panuluh.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknolog
i
SistemKalender
4) Seni WayangSeni wayang yang sudah popular dalam kehidupan masyarakat Indonesia (khususnya masyarakat Jawa) bersumber dari cerita Ramayana dan mahabrata yang berasal dari India. Namun, penampilan wujud tokoh dalam wayang tersebut adalah budaya Indonesia yang antara daerah satu dan lainnya berbeda. Baik dalam agama Hindu maupun Budha, keduanya mempercayai adanya hukum karma dan reinkarnasi. Kedua hukum tersebut mengandung makna filosofis, yaitu bahwa manusia harus berbuat kebaikan, kebenaran, dan kejujuran agar lepas dari samsara atau penderitaan. Sedangkan dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu telah berkembang suatu konsep berupa petuah-petuah, nasehat atau pesan yang mengandung makna filosofis tentang kebenaran, kejujuran dan kebaikan.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Pengaruh Hindu-Budha terhadap perkembangan teknologi masyarakat Indonesia terlihat dalam bidang kemaritiman, bangunan dan pertanian. Perkembangan kemaritiman terlihat dengan semakin banyaknya kota-kota pelabuhan, ekspedisi pelayaran dan perdagangan antar negara. Selain itu, bangsa Indonesia yang awalnya baru dapat membuat sampan sebagai alat transportasi kemudian mulai dapat membuat perahu bercadik.Perpaduan antara pengetahuan dan teknologi dari India dengan Indonesia terlihat pula pada pembuatan dan pendirian bangunan candi baik candi dari agama Hindu maupun Budha.
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Asli Indonesia dan Budaya Hindhu- Buddha
Bidang
Sosial
Ekonomi
BidangPendidika
n
Kepercayaan
Seni & Buday
a
BidangTeknologi
SistemKalender
Diadopsi dari sistem kalender/penanggalan India. Hal ini terlihat dengan adanya :– Penggunaan tahun Saka di Indonesia. Tercipta kalender
dengan sebutan tahun Saka yang dimulai tahun 78 M (merupakan tahun Matahari, tahun Samsiah) pada waktu raja Kanishka I dinobatkan jumlah hari dalam 1 tahun ada 365 hari.
– Ditemukan Candrasangkala/ Kronogram ada dalam rangka memperingati peristiwa dengan tahun/ kalender saka. Candrasangkala adalah angka huruf berupa susunan kalimat/ gambaran kata. Bila berupa gambar harus diartikan dalam bentuk kalimat.
Sistem Pemerintaha
n
Masuknya Budaya Islam ke Indonesia
Bersamaan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam, berkembang pula kebudayaan Islam di Indonesia. Unsur kebudayaan Islam itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan Indonesia tanpa menghilangkan kepribadian Indonesia, sehingga lahirlah kebudayaan baru yang merupakan akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam. Akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam itu juga mencakup unsur kebudayaan Hindu-Budha.
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
Seni Banguna
n
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
1) MasjidDilihat dari segi arsitektuknya, masjid-masjid kuno di Indonesia yang menampakan gaya arsitektur asli Indonesia, ciri-ciri sebagai berikut :
• Atapnya bertingkat/tumpang dan ada puncaknya (mustaka).• Pondasinya kuat dan agak tinggi.• Ada serambi di depan atau di samping.• Ada kolam/parit di bagian depan atau samping.Contoh : Masjid Agung Cirebon, Masjid Agung Demak,
Masjid Baiturahman di Aceh
Seni Bangunan
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
Sedangkan gaya arsitektur bangunan masjid yang mendapat pengaruh Islam ialah sebagai berikut:
• Ada hiasan kaligrafi• Memiliki kubah
Seni Bangunan
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
2) MakamCiri-ciri dari wujud akulturasi padabangunan makam terlihat dari:a. makam-makam kuno dibangun di atas bukit atautempat-tempat yang keramat.b. makamnya terbuat dari bangunan batu yang disebutdengan Jirat atau Kijing,nisannya juga terbuat dari batu.c. di atas jirat biasanya didirikan rumah tersendiriyang disebut dengan cungkup atau kubba.d. dilengkapi dengan tembok atau gapura yangmenghubungkan antara makam dengan makam atau kelompok-kelompok makam. Bentukgapura tersebut ada yang berbentuk kori agung (beratap dan berpintu) dan adayang berbentuk candi bentar (tidak beratap dan tidak berpintu).e. Di dekat makam biasanya dibangun masjid, makadisebut masjid makam dan biasanya makam tersebut adalah makam para wali atauraja. Contohnya masjid makam Sendang Duwur di Tuban.
Pengaruh budaya Islam terlihat pada huruf dan bahasa Arab, misalnya Makam Puteri Suwari di Leran (Gresik) dan Makam Sendang Dhuwur di atas bukit (Tuban).
Seni Bangunan
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
3) IstanaBangunan istana yang berasal dari peninggalan zaman Hindu-Budha sudah tidak dapat ditamukan lagi pada zaman Islam. Hal ini karena istana pada zaman itu dibuat dari bahan yang mudah hancur. Berbeda dengan bangunan istana para Sultan yang umumnya dibuat dari batu bata dengan semen sebagai perekatnya. Istana raja merupakan benteng pertahanan terakhir dari suatu Negara ataukerajaan.
Seni Bangunan
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
Dalam perkembangan sejarah Islam dikenal adanya kalifah, artinya seorang pengganti setelah Nabi wafat yang bertugas mengurus Negara dan agama, serta melaksanakan hukum Islam dalam kehidupan Negara.
Pengaruh agama Islam di Indonesia juga terjadi dalam bidang pemerintahan sehingga terjadi akulturasi antara kebudayaan Islam dan kebudyaan pra-Islam. Sebelum masuknya agama Islam, di Indonesia telah berkembang sistem pemerintahan dalam bentuk kerajaan. Raja mempunyai kekuasaan besar dan bersifat turun-temurun. Masuknya pengaruh Islam mengakibatkan perubahan struktur pemerintahan dalam penyebutan raja. Raja tidak lagi dipanggil maharaja, tetapi diganti dengan julukan sultan atau sunan (susuhunan), panembahan, dan maulana. Pada umumnya nama raja pun disesuaikan dengan nama Islam (Arab).
Seni Banguna
n
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintahan
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
Akulturasi bidang seni rupa terlihat pada seni kaligrafi atau seni khot, yaitu seni yang memadukan antara seni lukis dan seni ukir dengan menggunakan huruf Arab yang indah dan penulisannya bersumber pada ayat-ayatsuci Al Qur'an dan Hadits.Adapun fungsi seni kaligrafi adalah untuk motif batik, hiasan pada masjid-masjid, keramik, keris, nisan, hiasan pada mimbar dan sebagainya.
Seni Banguna
n
Seni RupaSeni Sastra &
Aksara Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
1) Seni SastraKesusastraan pada zaman Islam banyak berkembang di daerah sekitar selat Malaka (daerah Melayu) dan Jawa. Pengaruh yang kuat dalam karya sastra pada zaman Islam berasal dari Persia. Misalnya, Hikayat Amir Hamzah, Hikayat Bayan Budiman, dn Cerita 1001 Malam. Di samping itu, pengaruh budaya Hindu-Budha juga terlihat dalam karya sastra Indonesia. Misalnya, Hikayat Pandawa Lima, Hikayat Sri Rama, Hikayat Kuda Semirang, dan Syair Panji Semirang.
Seni Banguna
n
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
2) Aksara Akulturasi kebudayaan Indonesia dan Islam dalam hal aksara diwujudkan dengan berkembangnya tulisan Arab Melayu di Indonesia, yaitu tulisan Arab yang dipakai untuk menulis dalam bahasa Melayu. Tulisan Arab Melayu tidak menggunakan tanda a, i, u seperti lazimnya tulisan Arab. Tulisan Arab Melayu disebut dengan istilah Arab gundul.
Seni Banguna
n
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
Akulturasi pada seni musik terlihat pada musik qasidah dan gamelan pada saat upacara Gerebeg Maulud.
Di bidang seni tari terlihat pada tari Seudati yang diiringi sholawat nabi, kesenian Debus yang diawali dengan membaca Al Qur'an yang berkembang di Banten, Aceh, dan Minangkabau.
Seni Banguna
n
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Hasil Akulturasi Budaya Islam dan Budaya Asli Indonesia
Wujud akulturasi budaya Indonesia dan Islam dalam sistem kalender dapat
dilihat dengan berkembangnya sistem kalender Jawa atau Tarikh Jawa.
Sistem kalender tersebut diciptakan oleh Sultan Agung dari Mataram pada
tahun 1043 H atau 1643 M. Sebelum masuknya budaya Islam, masyarakat
Jawa telah menggunakan kalender Saka yang dimulai tahun 78 M. Dalam
kalender Jawa, nama bulan adalah Sura, Safar, Mulud, Bakda Mulud, Jumadil
Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Ruwah, Pasa, Syawal, Zulkaidah, dan Besar. Nama
harinya adalah Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Ahad yang
dilengkapi hari pasaran, seperti Legi, Pahing, Pon, Wege, dan Kliwon.
Seni Banguna
n
Seni Rupa
Seni Sastra & Aksara
Seni Musik & Seni Tari
SistemKalender
Sistem Pemerintaha
n
Sekian dan Terimakasih..
Wassalamualaikum wr.wb.
Top Related