Download - Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Transcript
Page 1: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

PERGURUAN TINGGI

SWASTA WILAYAH XII

OLEH: HAMIDAH

Page 2: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Informasi Pengajuan AIPT

Agustus 2014 : Semua Program Studi dan Institusi

Perguruan Tinggi HARUS terakreditasi.(?)

Jika TIDAK TERAKREDITASI maka sesuai UU No 12

Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 28 ayat 3 dan 4 :

Gelar akademik, gelar vokasi, gelar profesi dinyatakan tidak

sah dan dicabut oleh Menteri apabila dikeluarkan oleh:

a. Perguruan Tinggi dan/atau Program Studi yang tidak

terakreditasi; dan/atau

b. perseorangan, organisasi, atau penyelenggara Pendidikan

Tinggi yang tanpa hak mengeluarkan gelar akademik dan

gelar vokasi.

???????

Page 3: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

o Anggota tim yang kurang cakap

o Data menyebar, sehingga sulit untuk dikumpulkan

o Data base yang jelek

o Sulit mengumpulkan anggota tim

o Penulisan tidak mengacu pada standar penilaian

Page 4: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Perlu dibentuk tim yang terdiri dari ketua, koordinator standar dan

satuan tugas unit

Ketua bertugas mengkoordinasi koordinator tiap-tiap standar

Koordinator standar bertanggungjawab sepenuhnya terhadap isian

borang pada standar tersebut

Satuan tugas unit bertugas melacak data-data yang belum

terdokumnetasi

Setiap anggota tim wajib mengkosongkan kegiatan pada hari

tertentu

Page 5: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Penetapan Waktu Persiapan

AIPT

Pembentukan Team Work

Penghimpunan Data Pendukung

Standar Borang AIPT

Tabulasi Data

Presentasi/Penyajian Data

Persiapan Visitasi Asesor

STRATEGI PENYIAPAN AIPT

Page 6: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Ketua Borang

Koordinator

Standar 1

Koordinator

Standar 2

Koordinator

Standar 3

Koordinator

Standar 4

Koordinator

Standar 5

Koordinator

Standar 6

Koordinator

Standar 7

Koordinator

Evaluasi Diri

Satuan Tugas Unit Tiap Fakultas

Page 7: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Ketua Borang

Evaluator Standar

1 & 2

Koordinator Standar

1 & 2

Evaluator Standar

3 & 4

Koordinator Standar

2 & 4

Evaluator Standar

5 & 6

Koordinator Standar

5 & 6

Evaluator Standar 7 & ED

Koordinator Standar 7 & ED

Page 8: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

No

.

Komponen Penilaian Bobot (%)

A Mutu evaluasi-diri PT (Penilaian kualitatif laporan

evaluasi-diri institusi)

10

B Mutu data dan informasi pemenuhan tujuh standar

akreditasi perguruan tinggi (Penilaian kualitatif dan

kuantitatif berdasarkan Buku V: Matriks Penilaian

Borang)

90

Total 100

Page 9: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

No. Standar Bobot (%)

1 Standar 1. Visi, misi, tujuan, dan sasaran, serta

strategi pencapaian

2,62

2 Standar 2. Tata pamong, kepemimpinan, sistem

pengelolaan, dan penjaminan mutu

26,32

3 Standar 3. Mahasiswa dan lulusan 13,16

4 Standar 4. Sumber daya manusia 18,42

5 Standar 5. Kurikulum, pembelajaran, dan suasana

akademik

7,89

6 Standar 6. Pembiayaan, sarana dan prasarana, serta

sistem informasi

18,42

7 Standar 7. Penelitian, pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat, dan kerjasama

13,16

Total 100,00

Page 10: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

<< STANDAR 1 >>

Page 11: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Visi, misi, tujuan dan sasaran yang:

(1) Sangat jelas.

(2) Sangat realistik.

(3) Saling terkait satu sama lain.

(4) Melibatkan dosen, mahasiswa, tenaga kependidikan, alumni

dan masyarakat.

Visi, misi dan sasaran mutu harus jelas dan terukur Disusun oleh stakeholders Visi dijadikan acuan dalam merancang sasaran mutu dan kurikulum

1.1 KEJELASAN, KEREALISTIKAN, DAN KETERKAITAN ANTAR VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PERGURUAN TINGGI, DAN PEMANGKU KEPENTINGAN YANG TERLIBAT

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Page 12: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen formal berisi:

(1) Rumusan tujuan bertahap yang akan dicapai pada kurun

waktu tertentu

(2) Tonggak-tonggak capaian tujuan dalam setiap periode

kepemimpinan perguruan tinggi

(3) Mekanisme kontrol ketercapaian dan tindakan perbaikan

untuk menjamin pelaksanaan tahap-tahap pencapaian

tujuan.

Adanya Rencana Induk Pengembangan (RIP). Adanya renstra di tingkat Universitas dan Fakultas Adanya RKAT ditingkat prodi sampai universitas RKAT di audit secara berkala Ketercapaian Renstra dan RKAT serta evaluasi

1.2 PERGURUAN TINGGI MENETAPKAN TONGGAK-TONGGAK CAPAIAN (MILESTONES) TUJUAN SEBAGAI PENJABARAN ATAU PELAKSANAAN RENSTRA, SERTA MEKANISME KONTROL KETERCAPAIANNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Page 13: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Visi dan misi perguruan tinggi disosialisasikan secara sistematis

dan berkelanjutan kepada semua pemangku kepentingan, internal

maupun eksternal.

Sosialisasi : dipasang didinding, dicantumkan dlm kalender, buku agenda, website, kartu mahasiswa

1.3.1 SOSIALISASI VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGI DILAKSANAKAN SECARA SISTEMATIS DAN BERKELANJUTAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Page 14: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Visi dan misi dipahami dengan baik dan dijadikan acuan

penjabaran renstra pada semua tingkat unit kerja.

Visi dan misi dijadikan acuan dalam menyusun renstra universitas dan fakultas dan diatur dalam statuta. Renstra mendapat persetujuan rapat senat

1.3.2 VISI DAN MISI PERGURUAN TINGGI DIJADIKAN PEDOMAN, PANDUAN, DAN RAMBU-RAMBU BAGI SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN INTERNAL SERTA DIJADIKAN ACUAN PELAKSANAAN RENSTRA, KETERWUJUDAN VISI, KETERLAKSANAAN MISI, KETERCAPAIAN TUJUAN MELALUI STRATEGI-STRATEGI YANG DIKEMBANGKAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Page 15: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

<< STANDAR 2 >>

Page 16: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.1.1 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI TATA PAMONG YANG MEMUNGKINKAN

TERLAKSANANYA SECARA KONSISTEN PRINSIP-PRINSIP TATA PAMONG, TERUTAMA YANG TERKAIT DENGAN PELAKU TATA PAMONG (AKTOR) DAN SISTEM KETATAPAMONGAN YANG BAIK (KELEMBAGAAN, INSTRUMEN, PERANGKAT PENDUKUNG, KEBIJAKAN DAN PERATURAN, SERTA KODE ETIK)

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Peraturan/pedoman/acuan terkait tata pamong Kredibel : adanya legalitas lembaga serta WT, mekanisme pemilihan yang demokratis, adanya mekanisme yang jelas dalam penentuan kebijakan mutu, sasaran mutu, renstra dan RKAT Transparasi : keterbukaan dan mekanisme komunikasi Akuntabilitas : dokumen dan informasi yang dapat diakses, adanya audit internal dan eksternal Tanggung jawab : pertanggung jawaban dalam forum resmi (rapat tahunan) Keadilan : Terbukanya kesempatan

Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa

sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya

misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan,

memenuhi lima pilar berikut:

(1) kredibel

(2) transparan

(3) akuntabel

(4) bertanggung jawab

(5) adil

Page 17: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.1.2 KELENGKAPAN DAN KEEFEKTIFAN STRUKTUR ORGANISASI YANG DISESUAIKAN DENGAN KEBUTUHAN PENYELENGGARAAN DAN PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI YANG BERMUTU

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Struktur organisasi mengacu dalam 8 organ : 1) Pimpinan 2) Senat 3) Dewan pengawas 4) Dewan

pertimbangan 5) Pelaksana

kegiatan akademik

6) Pelaksana administrasi, pelayanan dan pendukung

7) Pelaksana penjaminan mutu

8) Unit perencana dan pengembangan tri dharma

Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur

organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapi dengan

deskripsi tertulis yang jelas tentang tugas, fungsi, wewenang,

dan tanggung jawab.

Page 18: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.1.3 KEBERADAAN LEMBAGA, MUTU, SOP, DAN EFEKTIFITAS PELAKSANAAN KODE ETIK

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Badan Etika dan Hukum (BEH) Dewan

petimbangan pegawai

Dewan Etika dosen

Pedoman yang digunakan BEH adalah kode etik dosen, kode etik tenaga kependidikan, peraturan disiplin mahasiswa

Pelaksanaan kode etik sangat lengkap, meliputi:

(1) Lembaga tersendiri,

(2) Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan

karya ilmiah), dan non-akademik,

(3) SOP sangat lengkap dan jelas,

(4) SOP dilaksanakan secara efektif.

Page 19: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL, KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN PUBLIK

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kepemimpinan operasional : kemampuan menjabarkan visi, misi dan tujuan strategis dalam renstra dan RKAT Kepemimpinan organisasional : pemahaman tata kerja unit dalam organisasi (WT, tata kerja organisasi, mekanisme/prosedur kerja) Kepemimpinan publik : kiprah pimpinan di masyarakat

Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik:

(1) kepemimpinan operasional,

(2) kepemimpinan organisasi,

(3) kepemimpinan publik

Page 20: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.2 KARAKTERISTIK KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF DALAM KEPEMIMPINAN OPERASIONAL, KEPEMIMPINAN ORGANISASI, DAN KEPEMIMPINAN PUBLIK

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kepemimpinan operasional : kemampuan menjabarkan visi, misi dan tujuan strategis dalam renstra dan RKAT Kepemimpinan organisasional : pemahaman tata kerja unit dalam organisasi (WT, tata kerja organisasi, mekanisme/prosedur kerja) Kepemimpinan publik : kiprah pimpinan di masyarakat

Point (2)

Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki satu dari karakteristik

berikut:

(1) kepemimpinan operasional,

(2) kepemimpinan organisasi,

(3) kepemimpinan publik

Point (1)

Kepemimpinan perguruan tinggi tidak memiliki karakteristik

berikut:

(1) kepemimpinan operasional,

(2) kepemimpinan organisasi,

(3) kepemimpinan publik

Page 21: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.3.1 SISTEM PENGELOLAAN FUNGSIONAL DAN OPERASIONAL PERGURUAN TINGGI MENCAKUP FUNGSI PENGELOLAAN (PLANNING, ORGANIZING, STAFFING, LEADING, DAN CONTROLLING), YANG DILAKSANAKAN SECARA EFEKTIF UNTUK MEWUJUDKAN VISI DAN MELAKSANAKAN MISI PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Planning : perencanaan dilakukan secara terstruktur oleh rektor Organizing : rektor dibantu oleh WR1, WR2, WR3 mengelola aktivitas, proses dan sumber daya yang dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas kinerja institusi. Staffing : penempatan dan pengembangan personil mengacu pada struktur organisasi. Leading : Rektor menjalankan tugasnya sesuai dengan WT Controlling : Melaksanakan fungsi pengendalian implementasi semua aktivitas

Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi

mencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan

secara efektif.

Page 22: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.3.2 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI ANALISIS JABATAN, DESKRIPSI TUGAS, PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI MANAJERIAL YANG MENJAMIN TERJADINYA PROSES PENGELOLAAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN DI SETIAP UNIT KERJA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Desain struktur organisasi Deskripsi tugas tingkat universitas dan fakultas Wewenang dan Tugas (WT) Konsep yang dijalankan adalah Plan-Do-Check- Action. Program kompetensi manajerial dilakukan secara berkala (pelatihan dosen, karyawan dan pimpinan)

Perguruan tinggi memiliki:

(1) rancangan dan analisis jabatan,

(2) uraian tugas,

(3) prosedur kerja,

(4) program peningkatan kompetensi manajerial yang

sistematis untuk pengelola unit kerja,

yang menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemen

operasi di setiap unit kerja.

Page 23: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.3.3 DISEMINASI HASIL KERJA PERGURUAN TINGGI SEBAGAI AKUNTABILITAS PUBLIK, SERTA KEBERKALAANNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Laporan Rektor Laporan tahunan kinerja unit Website

Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluaskan hasil

kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap

tahun.

.

Page 24: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.3.4 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDIT INTERNAL, DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DAN INSTRUMEN PENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGUKUR KINERJA SETIAP UNIT KERJA, SERTA DISEMINASI HASILNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Audit Mutu Internal : • Prosedur Mutu

Audit Internal • Panduan Audit :

Jadwal, agenda, lingkup, tugas auditor dan auditee

• Kode Etik Auditor

Diseminasi dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).

Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian,

menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil

pengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik.

Page 25: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.3.5 KEBERADAAN DAN KEEFEKTIFAN SISTEM AUDIT EKSTERNAL, DILENGKAPI DENGAN KRITERIA DAN INSTRUMEN PENILAIAN SERTA MENGGUNAKANNYA UNTUK MENGUKUR KINERJA PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

TUV Rheinland ISO 17025 Akuntan Publik Diseminasi dalam Rapat RTM.

Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan

serta didiseminasikan dengan baik.

Page 26: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.4.1 PERGURUAN TINGGI MENJALANKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU YANG DIDUKUNG DENGAN ADANYA BUKTI-BUKTI BERUPA MANUAL MUTU, DAN PELAKSANAANNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Manual Mutu yang lengkap meliputi:

(1) Pernyataan Mutu

(2) Kebijakan Mutu

(3) Unit Pelaksana

(4) Standar Mutu

(5) Prosedur Mutu

(6) Instruksi Kerja

(7) Pentahapan Sasaran Mutu

dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen.

Page 27: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.4.2 IMPLEMENTASI PENJAMINAN MUTU

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• Penetapan Norma,Standar,Program, Peraturan, manual

• Penyusunan perangkat sistem

• Implementasi • Monitoring • Pengukuran • Audit mutu internal • RTM dan Tindak

lanjut

Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang

mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan

evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk

laporan monev dan audit.

Page 28: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.4. 3 MONITORING DAN EVALUASI HASIL PENJAMINAN MUTU DI BIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, SARANA PRASARANA, KEUANGAN, MANAJEMEN, SERTA TINDAK LANJUTNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

• Pendidikan Penelitian, PkM dan Manajemen dilakukan lewat Audit Mutu Internal

• Sarana Prasarana dan Keuangan melalui Audit Mutu Internal dan Yayasan

Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu di bidang

(1) pendidikan

(2) penelitian

(3) PkM

(4) sarana prasarana,

(5) keuangan,

(6) manajemen

yang terdokumentasi dan disosialisasikan dengan baik, serta

ditindaklanjuti.

Page 29: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.4.4 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI SISTEM PEMBINAAN PROGRAM STUDI YANG MENCAKUP: (1) PENGEMBANGAN PROGRAM STUDI, (2) PENYUSUNAN DOKUMEN AKREDITASI DALAM BENTUK PELATIHAN, DANA, DAN INFORMASI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

BPA bertugas pengembangan konsep dan desain pendidikan/akademik. Program BPM adalah membangun, implementasi, evaluasi dan pengembangan SPM terkait dengan akreditasi Hibah prodi untuk peningkatan akreditasi

Perguruan tinggi memberikan pembinaan sangat baik dalam:

(1) pengembangan program studi,

(2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan

informasi..

Page 30: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.4.5 KELENGKAPAN DAN AKSESIBILITAS SISTEM BASIS DATA INSTITUSI YANG MENDUKUNG PENYUSUNAN EVALUASI DIRI INSTITUSI DAN PROGRAM STUDI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Sistem informasi • Sistem informasi

akademik • Sistem informasi

keuangan • Sistem informasi

perpustakaan • Sistem informasi

akuntansi • SIM SDM • SIM AMI ( didesain

untuk akreditasi)

Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar

akreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi

maupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah.

Page 31: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

2.4.6 STATUS AKREDITASI BAN-PT UNTUK SELURUH PROGRAM STUDI DALAM PERGURUAN TINGGI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

NA = Jumlah program studi dengan status akreditasi A

NB = Jumlah program studi dengan status akreditasi B

NC = Jumlah program studi dengan status akreditasi C

NK = Jumlah program studi yang status akreditasinya kadaluwarsa

NO = Jumlah program studi yang belum terakreditasi

N = Jumlah seluruh program studi

= NA + NB + NC + NK + NO

Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki

izin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistem

akreditasi BAN-PT.

Rumus

Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.

Page 32: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

<< STANDAR 3 >>

Page 33: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.1 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU DISUSUN SECARA LENGKAP (KEBIJAKAN, KRITERIA, PROSEDUR, INSTRUMEN, SISTEM PENGAMBILAN KEPUTUSAN) DAN KONSISTENSI PELAKSANAANNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kebijakan penerimaan mahasiswa baru dituangkan dalam Peraturan rektor Buku panduan Pola seleksi Pengambilan keputusan berdasarkan pada rapat Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)

Dokumen mutu penerimaan mahasiswa baru yang memuat unsur-

unsur berikut:

(1) Kebijakan/ pendekatan penerimaan mahasiswa baru

(2) kriteria penerimaan mahasiswa baru

(3) prosedur penerimaan mahasiswa baru

(4) instrumen; penerimaan mahasiswa baru

(5) sistem pengambilan keputusan

dan dilaksanakan dengan konsisten.

Page 34: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.2 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG MEMBERIKAN PELUANG DAN MENERIMA MAHASISWA YANG MEMILIKI POTENSI AKADEMIK NAMUN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI DAN/ATAU CACAT FISIK DISERTAI BUKTI IMPLEMENTASI SISTEM TSB BERUPA KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kebijakan penerimaan mahasiswa baru tidak mampu ekonomi dan cacat fisik Beasiswa bagi ekonomi lemah (internal atau eksternal) Menyediakan fasilitas untuk para difabel

Dokumen sistem untuk memberikan peluang dan menerima

mahasiswa yang memiliki potensi akademik tetapi tidak mampu

secara ekonomi dan cacat fisik dan bukti implementasi sistem tsb.

yang ditunjang oleh fasilitas yang sangat lengkap

Page 35: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.3 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU YANG MENERAPKAN PRINSIP-PRINSIP EKUITAS

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kebijakan dituangkan dalam surat keputusan rektor Panduan admisi mahasiswa baru terhadap prinsip ekuitas.

Dokumen kebijakan yang sesuai dengan prinsip ekuitas yang

diterapkan secara konsisten

Page 36: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.4 SISTEM PENERIMAAN MAHASISWA BARU MENERAPKAN PRINSIP PEMERATAAN WILAYAH ASAL MAHASISWA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kebijakan dituangkan dalam surat keputusan rektor

Point (4)

Jika NP ≥ 7

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika NP < 7 maka skor = (5 + NP) / 3.

NP = Jumlah propinsi asal mahasiswa

Page 37: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.5.1 RASIO JUMLAH CALON MAHASISWA YANG IKUT SELEKSI TERHADAP JUMLAH CALON MAHASISWA YANG LULUS SELEKSI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

NB = Jumlah calon mahasiswa dari semua jenjang pendidikan yang lulus seleksi

NA = Jumlah calon

mahasiswa dari semua jenjang pendidikan yang ikut seleksi

Rasio = (NA / NB)

Jika Rasio ≥ 5

maka skor = 4.

Page 38: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.5.2 RASIO JUMLAH MAHASISWA YANG MENDAFTAR ULANG TERHADAP JUMLAH MAHASISWA YANG LULUS SELEKSI

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

NB = Jumlah mahasiswa dari semua jenjang pendidikan yang lulus seleksi

NC = Jumlah

mahasiswa baru bukan transfer dari semua jenjang pendidikan

Rasio = (NC/NB) x

100%

Jika Rasio ≥ 95%

maka skor = 4

Page 39: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.5.3 RASIO JUMLAH MAHASISWA BARU TRANSFER TERHADAP JUMLAH MAHASISWA BARU BUKAN TRANSFER

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

NC = Jumlah mahasiswa baru bukan transfer dari semua jenjang pendidikan

ND = Jumlah

mahasiswa baru transfer dari semua jenjang pendidikan

Rasio = (ND/NC)

Jika Rasio ≤ 0.25

maka skor = 4.

Page 40: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kuesioner di uji terlebih dahulu Dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Dilakukan secara on-line .

Point (4)

Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan

kemahasiswaan yang

(1) sahih,

(2) andal,

(3) mudah digunakan,

(4) dilaksanakan secara berkala setiap semester

Point (3)

Instrumen pengukuran kepuasan mahasiswa terhadap layanan

kemahasiswaan yang

(1) sahih,

(2) andal, namun tidak mudah digunakan,

(3) dilaksanakan secara berkala minimal setiap tahun

Page 41: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.6 INSTRUMEN DAN TATA CARA PENGUKURAN KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEMAHASISWAAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Kuesioner di uji terlebih dahulu Dilakukan dengan menyebarkan kuesioner. Dilakukan secara on-line

Point (2)

Instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap

layanan kemahasiswaan, yang sahih, tetapi kurang andal atau

tidak berkala.

Point (1)

Tidak memiliki instrumen untuk mengukur kepuasan mahasiswa

terhadap layanan kemahasiswaan.

Page 42: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.7 HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP LAYANAN KEGIATAN KEMAHASISWAAN, DAN TINDAK LANJUTNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Kepuasaan mahasiswa Nilai Kinerja Dosen Pelayanan kepada

mahasiswa Kepuasan mahasiswa

untuk softskill Kuesioner diuji (Validitas dan reabilitas) Hasil survey disampaikan dalam Rapat Tinjauan Mutu untuk tindak lanjut

Laporan tentang hasil survei kepuasan mahasiswa terhadap

layanan kegiatan kemahasiswaan yang:

(1) komprehensif,

(2) dianalisis dengan metode yang tepat,

(3) disimpulkan dengan baik,

(4) digunakan untuk perbaikan sistem manajemen layanan

kegiatan kemahasiswaan,

(5) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.

Page 43: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT, PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DAN KESEHATAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Tim bimbingan dan konseling diangkat berdasarkan surat keputusan rektor Tempat yang memadai Ada personel yang memiliki kompetensi

Aksesibilitas dan layanan unit pembinaan dan pengembangan

bidang:

(1) bimbingan dan konseling

(2) minat dan bakat

(3) pembinaan soft skills

(4) beasiswa

(5) kesehatan

Page 44: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.8 LAYANAN KEPADA MAHASISWA DALAM BIDANG BIMBINGAN DAN KONSELING, MINAT DAN BAKAT, PEMBINAAN SOFT SKILLS, BEASISWA, DAN KESEHATAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

No. Jenis Pelayanan kepada

Mahasiswa Uraian Kegiatan

Frekuensi

Pelaksanaan

Jumlah

Mahasiswa

1 Bimbingan dan konseling 1. Sosialisasi Konseling 1 bln Seluruh mahasiswa UII melalui

website dan jejaring sosial

internet.

2. Bimbingan Konseling 1 thn 10 Orang

2 Minat dan bakat (ekstra

kurikuler)

1. Workshop PKM 1 thn 98 Orang

2. PIMNAS 1 thn 2 Orang

3. MTQ UII 1 thn 115 Orang

4. MTQ Nasional 2 thn 13 Orang

3 Pembinaan soft skills 1. Wokshop ICB 1 thn 25 Orang

2.Workshop Dunia Kerja 1 thn 150 Orang

3.Workshop Kewirausahaan 1 thn 80 Orang

4 Beasiswa 1. AKMS, 1 thn 19 orang

2. IPK Tertinggi 1 thn 20 orang

3. PPA, 1 thn 266 orang

4. BBM, 1 thn 415 orang

5. Dikpora 1 thn 1 orang

6. Bank Permata, Insidental 20 orang

7. BRI Insidental 25 orang

5 Kesehatan 1. Asuransi Kecelakaan Insidental 10 Orang

Page 45: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN LULUSAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Program masuk dalam RKAT

Dokumen formal kebijakan dan program terjadual tentang

pemberian layanan bimbingan karir dan informasi kerja bagi

mahasiswa serta lulusan, yang mencakup:

(1) penyebaran informasi kerja

(2) penyelenggaraan bursa kerja secara berkala

(3) perencanaan karir

(4) pelatihan melamar kerja

(5) layanan penempatan kerja

Page 46: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.9 PEMILIKAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN LULUSAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

No JENIS KEGIATAN

1 TAHUN

I II III IV V VI VII VII IX X XI XII

1 Penyebaran informasi kerja.

Informasi Lowongan Pekerjaan

2 Penyelenggaraan bursa kerja

Job Fair/Career Day

Job On-line

3 Perencanaan karir

Career Meeting

Intrepreneurship Workshop

3 Pelatihan melamar kerja

JobSeeker Workshop

Seminar

4 Layanan penempatan kerja

On Campus Recruitment

Page 47: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.10 PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN BIMBINGAN KARIR DAN INFORMASI KERJA BAGI MAHASISWA DAN LULUSAN, SERTA HASILNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

ACC UII menyelenggarakan bursa kerja bekerjasama dengan perusahaan (Job Offer) untuk melaksanakan rekruitmen melalui program On Campus Recruitment (OCR) dan Walk-in Interview yang dilaksanakan minimal satu bulan sekali. ACC menyelenggarakan Job Fair/Career Day yang diselenggarakan setahun sekali.

Pelaksanaan program layanan bimbingan karir dan informasi

kerja bagi mahasiswa dan lulusan yang menghasilkan

kemudahan bagi mahasiswa dan lulusan untuk:

(1) memperoleh informasi yang komprehensif tentang pasar

kerja,

(2) merencanakan karir yang realistik,

(3) mengajukan lamaran kerja dengan baik.

Page 48: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.11 PENCAPAIAN PRESTASI MAHASISWA DI TINGKAT PROPINSI/ WILAYAH, NASIONAL, DAN INTERNASIONAL

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

NA = Jumlah penghargaan tingkat propinsi/wilayah NB = Jumlah penghargaan tingkat nasional NC = Jumlah penghargaan tingkat internasional N = Jumlah semua program studi. NPMHS = (2 x NA + 3 x NB + 4 x NC) / N

Jika NPMHS ≥ 4,

maka skor = 4.

Page 49: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.1.12 UPAYA INSTITUSI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI MAHASISWA DALAM BIDANG AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Peningkatan prestasi mahasiswa di bidang akademik dan non-akademik dituangkan dalam Rencana Strategis (Renstra). Bagian kemahasiswaan melakukan upaya peningkatan prestasi mahasiswa yang dituangkan dalam RKAT. Program peningkatan prestasi dilakukan secara rutin melalui workshop penulisan karya ilmiah mahasiswa. Peningkatan prestasi mahasiswa yang bersifat non-akademik dilakukan melalui menyediakan fasilitas-fasilitas yang menunjang peningkatan prestasi mahasiswa di bidang olahraga dan seni.

Ketiga upaya berikut:

(1) Bimbingan peningkatan prestasi

(2) Penyediaan dana

(3) Pemberian kesempatan untuk berpartisipasi

dilakukan secara terprogram.

Page 50: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.1.1 PERSENTASE MAHASISWA DO ATAU MENGUNDURKAN DIRI UNTUK SEMUA PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Keterangan: (a) = (a1) + ... + (a7) (b) = (b1) + ... + (b7) (c) = (c1) + ... + (c7) MDO = (a) – (b) – (c) x 100% (a)

Jika MDO ≤ 6%

maka skor = 4.

Page 51: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.1.2 PERSENTASE KELULUSAN TEPAT WAKTU UNTUK SEMUA PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Keterangan (d) = (d1) + ... + (d7) (f) = (f1) + ... + (f7) KTW = [(f) / (d)] x 100%

Jika KTW ≥ 50%

maka skor = 4.

Page 52: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program doktor

RS3 = Rata-rata masa studi program doktor.

Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.

Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengan

cara berikut:

Jika RS3 ≤ 3.5 tahun, maka SS3 = 4; Jika 3.5 < RS3 < 7, maka SS3 =

8 – (8 x RS3) / 7 ; Jika RS3 ≥ 7, maka SS3 = 0.

Untuk program magister

RS2 = Rata-rata masa studi program magister.

Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.

Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitung dengan

cara berikut:

Jika RS2 ≤ 2 tahun, maka SS2 = 4; Jika 2 < RS2 < 4, maka SS2 = 8 –

(2 x RS2) ;

Jika RS2 ≥ 4, maka SS2 = 0.

Page 53: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program sarjana

RS1 = Rata-rata masa studi program sarjana.

Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.

Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengan

cara berikut:

Jika RS1 ≤ 4 tahun, maka SS1 = 4; Jika 4 < RS1 < 7, maka SS1 =[ 28

– (4 x RS1) ] / 3; Jika RS1 ≥ 7, maka SS1 = 0.

Untuk program diploma IV

RD4 = Rata-rata masa studi program diploma IV.

Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0.

Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD4 ≤ 4 tahun, maka SD4 = 4; Jika 4 < RD4 < 7, maka SD4 =[

28 – (4 x RD4) ] / 3; Jika RD4 ≥ 7, maka SD4 = 0.

Page 54: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma III

RD3 = Rata-rata masa studi program diploma III

Jika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.

Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD3 ≤ 3 tahun, maka SD3 = 4; Jika 3 < RD3 < 5, maka SD3 =10

– (2 x RD3) ; Jika RD4 ≥ 5, maka SD3 = 0.

Untuk program diploma II

RD2 = Rata-rata masa studi program diploma II.

Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.

Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD2 ≤ 2 tahun, maka SD2 = 4; Jika 2 < RD2 < 3, maka SD2 =12

– (4 x RD2) ; Jika RD2 ≥ 3, maka SD2 = 0.

Page 55: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.1 RATA-RATA LAMA STUDI LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma I

RD1 = Rata-rata masa studi program diploma I.

Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0.

Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitung

dengan cara berikut:

Jika RD1 ≤ 1 tahun, maka SD1 = 4; Jika 1 < RD1< 2, maka SD1 =8 –

(4 x RD1) ; Jika RD1 ≥ 2, maka SD2 = 0.

Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1

+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)

Page 56: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program doktor

IPKS3 = Rata-rata IPK program doktor.

Jika tidak ada program doktor, maka SS3 = 0, dan IS3 = 0.

Jika ada program doktor, maka IS3 = 1, dan SS3 dihitung dengan

cara berikut:

Jika IPKS3 ≥ 3.8, maka SS3 = 4; Jika 3 < IPKS3 < 3.8, maka SS3 =

(2.5 x IPKS3) – 5.5 ; Jika IPKS3 ≤ 3, maka SS3 = 2.

Untuk program magister

IPKS2 = Rata-rata IPK program magister.

Jika tidak ada program magister, maka SS2 = 0, dan IS2 = 0.

Jika ada program magister, maka IS2 = 1, dan SS2 dihitung dengan

cara berikut:

Jika IPKS2 ≥ 3.5, maka SS2 = 4; Jika 3 < IPKS2 < 3.5, maka SS2 =

(4 x IPKS2) - 10 ; Jika IPKS2 ≤ 3, maka SS2 = 2.

Page 57: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program sarjana

IPKS1 = Rata-rata IPK program sarjana.

Jika tidak ada program sarjana, maka SS1 = 0, dan IS1 = 0.

Jika ada program sarjana, maka IS1 = 1, dan SS1 dihitung dengan

cara berikut:

Jika IPKS1 ≥ 3, maka SS1 = 4; Jika 2.75 < IPKS1 < 3, maka SS1 = (4

x IPKS1) - 8; Jika 2 ≤ IPKS1 ≤ 2.75, maka SS1 = [(4 x IPKS1) – 2] / 3.

Untuk program diploma IV

IPKD4 = Rata-rata IPK program diploma IV.

Jika tidak ada program diploma IV, maka SD4 = 0, dan ID4 = 0.

Jika ada program diploma IV, maka ID4 = 1, dan SD4 dihitung

dengan cara berikut:

Jika IPKD4 ≥ 3, maka SD4 = 4; Jika 2.75 < IPKD4 < 3, maka SD4 = (4

x IPKD4) - 8; Jika 2 ≤ IPKD4 ≤ 2.75, maka SD4 = [(4 x IPKD4) – 2] /

3.

Page 58: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma III

IPKD3 = Rata-rata IPK program diploma III

Jika tidak ada program diploma III, maka SD3 = 0, dan ID3 = 0.

Jika ada program diploma III, maka ID3 = 1, dan SD3 dihitung dengan

cara berikut:

Jika IPKD3 ≥ 3, maka SD3 = 4; Jika 2.75 < IPKD3 < 3, maka SD3 = (4 x

IPKD3) - 8; Jika 2 ≤ IPKD3 ≤ 2.75, maka SD3 = [(4 x IPKD3) – 2] / 3.

Untuk program diploma II

IPKD2 = Rata-rata IPK program diploma II.

Jika tidak ada program diploma II, maka SD2 = 0, dan ID2 = 0.

Jika ada program diploma II, maka ID2 = 1, dan SD2 dihitung dengan

cara berikut:

Jika IPKD2 ≥ 3, maka SD2 = 4; Jika 2.75 < IPKD2 < 3, maka SD2 = (4 x

IPKD2) - 8; Jika 2 ≤ IPKD2 ≤ 2.75, maka SD2 = [(4 x IPKD2) – 2] / 3.

Page 59: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.2.2 RATA-RATA IPK LULUSAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Untuk program diploma I

IPKD1 = Rata-rata IPK program diploma I.

Jika tidak ada program diploma I, maka SD1 = 0, dan ID1 = 0.

Jika ada program diploma I, maka ID1 = 1, dan SD1 dihitung

dengan cara berikut:

Jika IPKD1 ≥ 3, maka SD1 = 4; Jika 2.75 < IPKD1 < 3, maka SD4 = (4

x IPKD1) - 8; Jika 2 ≤ IPKD1 ≤ 2.75, maka SD1 = [(4 x IPKD1) – 2] /

3.

Skor akhir = (SS3 + SS2 + SS1 + SD4 + SD3 + SD2 + SD1) / (IS3 + IS2 + IS1

+ ID4 + ID3 + ID2 + ID1)

Page 60: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.3 SISTEM EVALUASI LULUSAN YANG EFEKTIF, MENCAKUP KEBIJAKAN DAN STRATEGI, KEBERADAAN INSTRUMEN, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA TINDAK LANJUTNYA

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Strategi lewat wawancara langsung, mengirimkan email atau melalui website Instrumen berupa kuesioner

Sistem evaluasi yang efektif yang mencakup:

(1) Kebijakan dan strategi dan komitmen institusi untuk mendorong

seluruh program studi melakukan proses pelacakan dan evaluasi lulusan

(2) Instrumen yang sahih dan andal disesuaikan dengan kondisi

perguruan tinggi

(3) Monitoring dan evaluasi keefektifan proses pelacakan dan

pemberdayaan lulusan,

(4) Tindak lanjut untuk mencapai sasaran yang ditetapkan.

Page 61: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.4 RASIO ALUMNI DALAM LIMA TAHUN TERAKHIR YANG MEMBERIKAN RESPONS TERHADAP STUDI PELACAKAN

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

NA = Banyaknya alumni tiga tahun terakhir yang memberikan respon

N = Banyaknya alumni dalam tiga tahun terakhir

Rasio = (NA / N) x 100%

Jika Rasio ≥ 20%

maka skor = 4.

Page 62: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

3.2.5 PARTISIPASI ALUMNI DALAM MENDUKUNG PENGEMBANGAN PERGURUAN TINGGI DALAM BENTUK: SUMBANGAN DANA, SUMBANGAN FASILITAS, MASUKAN UNTUK PERBAIKAN PROSES PEMBELAJARAN, DAN PENGEMBANGAN JEJARING

AKREDITASI

INSTITUSI

PERGURUAN

TINGGI (AIPT)

Semua bentuk partisipasi dilakukan oleh alumni.

Page 63: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

<< STANDAR 4 >>

Page 64: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen formal sistem pengelolaan sumber daya manusia

yang mencakup:

(1) perencanaan,

(2) rekrutmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai

(3) orientasi dan penempatan pegawai,

(4) pengembangan karir,

(5) remunerasi, penghargaan, dan sanksi,

yang transparan dan akuntabel berbasis pada meritokrasi.

.

4.1 SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG LENGKAP, TRANSPARAN, DAN AKUNTABEL, MENCAKUP: PERENCANAAN, REKRUTMEN, SELEKSI, DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI, ORIENTASI DAN PENEMPATAN PEGAWAI, PENGEMBANGAN KARIR, REMUNERASI, PENGHARGAAN, DAN SANKSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Perencanaan dan Pengembangan Dosen: Peta Potensi, Tantangan Dosen dan Tenaga Kependidikan Rekruitmen, seleksi, dan pemberhentian pegawai berpedoman pada Peraturan Yayasan; Peraturan Universitas; SK Rektor Orientasi dan penempatan pegawai berpedoman pada Peraturan Yayasan ; Peraturan Universitas . Pengembangan karir : karir jabatan struktural dan fungsional yang berpedoman pada: Peraturan Yayasan dan Peraturan Universitas Remunerasi, penghargaan, dan sanksi, yang dilaksanakan berdasarkan Peraturan Yayasan dan Peraturan Universitas

Page 65: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Pedoman formal yang lengkap; dan ada bukti

dilaksanakan secara konsisten.

4.2.1 PEDOMAN FORMAL TENTANG SISTEM MONITORING DAN EVALUASI, SERTA REKAM JEJAK KINERJA DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN.

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Dosen Monitoring dan evaluasi

Nilai Kinerja Dosen (NKD) yang dilakukan setiap semester

Laporan Kinerja Dosen (LKD)

Monitoring dan Evaluasi juga dilakukan melalui Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SIMSDM).

Karyawan Daftar Penilaian

Pelaksanaan Pekerjaan (DP3)

Kehadiran, kemampuan, kepribadian

Page 66: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Monev kinerja dosen di bidang:

(1) pendidikan

(2) penelitian

(3) pelayanan/ pengabdian kepada masyarakat

yang terdokumentasi dengan baik.

4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 67: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

4.2.2 PELAKSANAAN MONITORING DAN EVALUASI (MONEV) KINERJA DOSEN DI BIDANG PENDIDIKAN, PENELITIAN, PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Fakultas

Semester Genap

2010/2011

Semester Ganjil

2011/2012

Keterangan

Memenuhi Tidak Memenuhi Memenuhi Tidak Memenuhi

FE % % % %

Prosentase laporan per semester

berdasarkan jumlah dosen pada

masing-masing unit yang melaporkan

kinerjanya terhadap jumlah dosen yang

berkewajiban membuat laporan

semesteran

FH % % % %

FTSP % % % %

FTI % % % %

FPSB % % % %

FMIPA % % % %

FK % % % %

FIAI % % % %

% % % %

Lain-lain % % % % Pejabat Negara/Sedang studi/tidak

membuat LKD

Page 68: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika Rasio ≤ 30, maka skor = 4.

4.3.1.1 RASIO JUMLAH MAHASISWA TERHADAP JUMLAH DOSEN TETAP

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

NMHS = Jumlah mahasiswa pada TS

= NMR + NMT (Lihat Tabel 3.1.5 yaitu = NMR + NMT)

NDT = Jumlah dosen tetap Rasio = NMHS/NDT

NMR = Jumlah mahasiswa reguler NMT = Jumlah mahasiswa transfer

Page 69: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika NDTS3 ≥ 50%

maka skor = 4.

4.3.1.2 PERSENTASE DOSEN TETAP BERPENDIDIKAN DOKTOR/SP-2

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

NDTS3 = persentase dosen tetap berpendidikan doktor/Sp-2

Page 70: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS, DAN SEKOLAH TINGGI

Jika Pprof ≥ 30%

maka skor = 4.

4.3.1.3 PERSENTASE DOSEN TETAP DENGAN JABATAN GURU BESAR (UNTUK INSTITUT, UNIVERSITAS, DAN SEKOLAH TINGGI) DAN LEKTOR KEPALA (UNTUK AKADEMI DAN POLITEKNIK).

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Pprof = Persentase dosen dengan jabatan guru besar PLK = Persentase dosen dengan jabatan lektor kepala NB: (untuk institut, universitas, dan sekolah tinggi)

Page 71: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika PDTT ≤ 10%

maka skor = 4.

4.3.2 PERSENTASE JUMLAH DOSEN TIDAK TETAP TERHADAP JUMLAH SELURUH DOSEN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

PDTT = Persentase jumlah dosen tidak tetap terhadap jumlah seluruh dosen.

Page 72: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika persentase dosen bergelar doktor/Sp-2 ≥ 50%, maka skor =

4.

Jika tidak, gunakan aturan berikut.

SP = (0.25 NPL + 0.75 NS2 + 1.25 NS3) / NPS

dimana:

NPL = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan tanpa gelar

NS2 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S2/Sp-1

NS3 = Banyaknya dosen yang mengikuti pendidikan S3/Sp-2

NPS = Banyaknya program studi (Tabel 2.9.3)

Jika SP ≥ 4

maka skor = 4.

4.4 PERSENTASE DOSEN TETAP YANG MENJALANI PROGRAM PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI TUGAS BELAJAR

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 73: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Point (4)

Jika A ≥ 4

maka skor = 4.

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika A < 4

maka skor = A.

4.5.1.1 PUSTAKAWAN DAN KUALIFIKASINYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Catatan: nilai dihitung dengan rumus berikut:

A = (4 X1 + 3 X2 + 2 X3)/4

X1 = jumlah pustakawan yang berpendidikan S2/S3/Special Librarian.

X2 = jumlah pustakawan yang berpendidikan D4 atau S1.

X3 = jumlah pustaka-wan yang berpendidik-an D1, D2, atau D3.

Page 74: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.

4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DAN PROGRAMER

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 75: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

4.5.1.2 LABORAN, TEKNISI, ANALIS, OPERATOR, DAN PROGRAMER

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No Jenjang Jabatan

Laboran

Jabatan

Fungsional Pendidikan

Angka

Kredit Jumlah

1 Laboran Tingkat Ahli Laboran

Pertama S1 100 7

2 Laboran Tingkat

Terampil

Laboran

Pelaksana D3 60 17

3 Laboran Tingkat

Terampil

Laboran

Pelaksana

SLTA ditambah

pendidikan/pelati

han kompetensi

sesuai

penugasan

laboratorium

30 15

Laboran Dengan Jabatan Fungsional

Page 76: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jumlah cukup dan sangat baik kegiatannya.

4.5.1.3 TENAGA ADMINISTRASI: JUMLAH, KUALIFIKASI, DAN MUTU KERJANYA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 77: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika PTKS ≥ 70%

maka skor = 4.

4.5.1.4 PERSENTASE LABORAN/TEKNISI/ANALIS/OPERATOR/PROGRAMER YANG MEMILIKI SERTIFIKAT KOMPETENSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

PTKS = persentase tenaga laboran/ teknisi/analis/ operator/programer yang memiliki sertifikat kompetensi.

Page 78: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Semua empat upaya berikut:

(1) kesempatan belajar/ pelatihan

(2) pemberian fasilitas termasuk dana

(3) jenjang karir yang jelas

(4) studi banding

dilaksanakan dengan baik sehingga dapat meningkatkan

kualifikasi dan kompetensi tenaga kependidikan.

4.5.2 UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENINGKATKAN KUALIFIKASI DAN KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Program studi lanjut dan dana Tes kompetensi jenjang karir Program studi banding secara rutin

Page 79: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Instrumen untuk mengukur kepuasan dosen, pustakawan,

laboran, teknisi, dan tenaga administrasi, terhadap sistem

pengelolaan sumber daya manusia, yang memiliki:

(1) validitas,

(2) reliabilitas, dan

(3) mudah digunakan.

4.6.1 INSTRUMEN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 80: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran, teknisi, dan

tenaga administrasi terhadap sistem pengelolaan sumber-daya

manusia yang:

(1) jelas,

(2) komprehensif,

(3) mudah diakses oleh pemangku kepentingan.

4.6.2 PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, TENAGA ADMINISTRASI, DAN TENAGA PENDUKUNG TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 81: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Pemanfaatan hasil survei dalam perbaikan yang berkelanjutan

untuk mutu:

(1) pengelolaan sumber daya manusia,

(2) instrumen pengukuran kepuasan dosen, pustakawan,

laboran, teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung,

(3) analisis hasil survei kepuasan dosen, pustakawan, laboran,

teknisi, tenaga administrasi, dan tenaga pendukung

4.6.3 PEMANFAATAN HASIL SURVEI KEPUASAN DOSEN, PUSTAKAWAN, LABORAN, TEKNISI, DAN TENAGA ADMINISTRASI TERHADAP SISTEM PENGELOLAAN SUMBER DAYA MANUSIA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 82: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

<< STANDAR 5 >>

Page 83: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen formal yang mencakup :

(1) kebijakan,

(2) peraturan,

(3) pedoman atau buku panduan

yang memfasilitasi program studi untuk melakukan

perencanaan, pengembangan, dan pemutakhiran kurikulum

secara berkala.

5.1.1 DOKUMEN KEBIJAKAN TENTANG PENGEMBANGAN KURIKULUM YANG LENGKAP

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

SK rektor tentang kebijakan pengembangan dan pemutakhiran kurikum Peraturan universitas tentang kompetensi Road map pengembangan akademik sebagai bagian dari upaya sasaran mutu Pedoman perencanaan, pengembanganan pemutakhiran.

Page 84: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen analisis dan evaluasi pemutakhiran kurikulum

program studi yang ditindaklanjuti untuk penjaminan mutu

secara berkesinambungan.

5.1.2 MONITORING DAN EVALUASI PENGEMBANGAN KURIKULUM PROGRAM STUDI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Adanya dokumen analisis dan pemutakhiran kurikulum Monitoring dan evalusi dilalukan dua sisi yaitu : Evaluasi pengembangan kurikulum dilakukan oleh BPA dan implementasi dilakukan oleh Badan penjaminan mutu Aturan perubahan, review dan penyusunan dokumen dirumuskan dalam SK Rektor

Page 85: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Unit atau lembaga yang khusus berfungsi untuk mengkaji dan

mengembangkan sistem serta mutu pembelajaran,

melaksanakan fungsinya dengan baik serta hasilnya

dimanfaatkan oleh institusi.

5.2.1 UNIT PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM DAN MUTU PEMBELAJARAN MENDORONG MAHASISWA UNTUK BERFIKIR KRITIS, BEREKSPLORASI, BEREKSPRESI, BEREKSPERIMEN DENGAN MEMANFAATKAN ANEKA SUMBER YANG HASILNYA DIMANFAATKAN OLEH INSTITUSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Unit pengkajian dan pengambangan dilakukan oleh Badan Pengembangan Akademik (BPA) Hasil kajian digunakan untuk menyelenggarakan hibah kompetensi peningkatan penyelenggaraan pendidikan.

Page 86: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem yang menjamin terselenggaranya proses pembelajaran

yang efektif berpusat kepada pebelajar dengan memanfaatkan

beragam sumber belajar minimal mencakup :

(1) pendekatan sistem pembelajaran dan pengajaran

(2) perencanaan dan sumber daya pembelajaran

(3) syarat kelulusan

dan dilaksanakan secara konsisten, dimonitor serta dievaluasi

secara berkala.

5.2.2 SISTEM PENGENDALIAN MUTU PEMBELAJARAN DITERAPKAN INSTITUSI TERMASUK PROSES MONITORING, EVALUASI, DAN PEMANFAATANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Pendekatan Student-centered learning dituangkan dalam peraturan rektor. E-learning dituangkan dalam peraturan rektor Perencanaan dilakukan secara bertingkat Course outline dan SAP

dievaluasi pada awal semester

Evaluasi kompetensi dosen

Evaluasi penyelenggaraan perkuliahan

Kelulusan diatur oleh Peraturan Rektor

Page 87: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Pedoman dijadikan acuan unit pelaksana yang mewajibkan

pengintegrasian hasil penelitian dan PkM ke dalam proses pembelajaran, serta dilaksanakan secara konsisten.

5.2.3 PEDOMAN PELAKSANAAN TRIDARMA PERGURUAN TINGGI YANG DIGUNAKAN SEBAGAI ACUAN BAGI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PROGRAM TRIDARMA UNIT DI BAWAHNYA, MENJAMIN TERINTEGRASINYA KEGIATAN PENELITIAN DAN PKM KE DALAM PROSES PEMBELAJARAN

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Rencana Induk Pengembangan Rencana Induk penelitian Hibah Peningkatan kualitas pembelajaran dengan tema local genius Materi ajar dan buku dari penelitian

Page 88: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen formal yang lengkap mencakup informasi tentang

otonomi keilmuan, kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik, serta dilaksanakan secara konsisten.

5.3.1 DOKUMEN FORMAL TENTANG KEBEBASAN AKADEMIK, KEBEBASAN MIMBAR AKADEMIK, DAN OTONOMI KEILMUAN, SERTA KONSISTENSI PELAKSANAANNYA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Kebebasan akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan tercantum dalam statuta Pelaksanaannya dirumuskan dalam Peraturan Universitas

Page 89: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dalam bentuk:

(1) kebijakan dan strategi

(2) program implementasi yang terjadwal

(3) pengerahan sumber daya

(4) monitoring dan evaluasi

(5) tindak lanjut untuk langkah perbaikan secara

berkelanjutan.

.

5.3.2 SISTEM PENGEMBANGAN SUASANA AKADEMIK YANG KONDUSIF BAGI PEBELAJAR UNTUK MERAIH PRESTASI AKADEMIK YANG MAKSIMAL

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Kebijakan dan strategi dituangkan dalam peraturan universitas. Program kurikuler dan ekstra kurikuler. Pengembangan forum ilmiah bagi dosen dan mahasiswa Pengembangan ekstra kurikuler oleh bidang 3 Pengembangan kemampuan mahasiswa secara terpadu Orientasi Nilai Dasar

Islam (ONDI) Latihan

kepemimpinan

Page 90: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

KRITERIA PENILAIAN AIPT

<< STANDAR 6 >>

Page 91: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen yang lengkap yang mencakup:

(1) perencanaan penerimaan dan pengalokasian dana

(2) pelaporan

(3) audit

(4) monitoring dan evaluasi

(5) pertanggung jawaban kepada pemangku kepentingan

6.1.1 DOKUMEN PENGELOLAAN DANA YANG MENCAKUP PERENCANAAN PENERIMAAN, PENGALOKASIAN, PELAPORAN, AUDIT, MONITORING DAN EVALUASI, SERTA PERTANGGUNGJAWABAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja (RAPB) disusun oleh program studi dan fakultas sesuai dengan prediksi penerimaan dan program. RAPB rektorat disesuaikan dengan RAPB program studi Program Studi RAPB disahkan senat universitas diajukan ke Yayasan. Pelaporan keuangan di dokumentasikan dengan baik dan dapat dilihat secara real time melalui sistem Audit dilakukan oleh Yayasan dan eksternal

Page 92: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Mekanisme yang terdokumentasi tentang penetapan biaya

pendidikan yang dibebankan pada mahasiswa berdasarkan

hasil analisis kebutuhan yang mengikutsertakan semua

pemangku kepentingan internal

6.1.2 MEKANISME PENETAPAN BIAYA PENDIDIKAN MAHASISWA DENGAN MENGIKUTSERTAKAN SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN INTERNAL

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

1. Rapat dewan dosen

2. Rapat tingkat fakultas dengan mempertimbangkan rencana pengembangan fisik

3. Ditetapkan dalam rapat fakultas, universitas dan yayasan

Page 93: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Kebijakan mengenai keringanan/ pembebasan biaya untuk mahasiswa

yang berpotensi secara akademik dan kurang mampu secara ekonomi

yang dilaksanakan dengan konsisten serta dapat dibuktikan dengan data

mahasiswa penerima keringanan biaya pendidikan atau dibebaskan

dalam jumlah yang memadai.

6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Kebijakan berdasarkan pada Peraturan Rektor atau Peraturan Universitas

Page 94: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

6.1.3 KEBIJAKAN MENGENAI PEMBIAYAAN MAHASISWA YANG BERPOTENSI SECARA AKADEMIK DAN KURANG MAMPU SECARA EKONOMI, SERTA PERSENTASE MAHASISWA YANG MENDAPATKAN KERINGANAN ATAU PEMBEBASAN BIAYA PENDIDIKAN TERHADAP TOTAL MAHASISWA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No Jenis Beasiswa Jumlah Penerima Beasiswa

TS-2 TS-1 TS Total

1 UII Bebas SPP Mhs. Unggulan 71 74 81 226

2 UII Bebas SPP Mhs Teladan Juara I-III 3 3 3 9

3 UII Bebas SPP Tetap Setiap Jurusan 21 21 19 61

4 UII Beasiswa Khusus AK 108 119 133 360

5 UII A. Kahar Muzakir-Sardjito 75 96 72 243

6 UII Beasiswa Daerah Tertinggal 9 15 15 39

7 UII Pengurus Lembaga berprestasi 0 0 25 25

8 Beasiswa Toyota Astra 15 15 15 45

9 Beasiswa Supersemar 5 15 8 28

10 Beasiswa PPA 438 284 452 1.174

11 Beasiswa BBM 517 455 407 1.379

12 Beasiswa Bank Permata Syariah 20 20 20 60

13 Beasiswa Bank Rakyat Indonesia 25 25 25 75

14 Beasiswa BKLN 20 25 45 90

Total

1.318 1.152 1.305 3.775

Jenis Beasiswa dan Jumlah Penerima Beasiswa

Page 95: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Point (4)

Jika PDMHS ≤ 33%,

maka skor = 4.

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika 33% < PDMHS ≤ 100%,

maka skor = [ 334 - (200 x PDMHS)] / 67.

6.1.4 PERSENTASE DANA PERGURUAN TINGGI YANG BERASAL DARI MAHASISWA (SPP DAN DANA LAINNYA)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

PDMHS = Persentase dana perguruan tinggi yang berasal dari mahasiswa (SPP dan dana lainnya)

Page 96: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika DOM ≥ Rp.18 juta,

maka skor = 4.

6.1.5 PENGGUNAAN DANA UNTUK OPERASIONAL (PENDIDIKAN, PENELITIAN, PENGABDIAN PADA MASYARAKAT, TERMASUK GAJI DAN UPAH, DAN INVESTASI PRASARANA, SARAN, DAN SDM).

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Jumlah dana operasional/ mahasiswa/tahun (=DOM)

Page 97: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika RPD ≥ 3 juta

maka skor = 4.

6.1.6 DANA PENELITIAN DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR. RATA-RATA DANA PENELITIAN/DOSEN TETAP/TAHUN

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

RPD = Rata-rata dana penelitian/dosen tetap/tahun

Page 98: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika RPKM ≥ 1,5 juta

maka skor = 4.

6.1.7 DANA YANG DIPEROLEH DALAM RANGKA PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR.

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

RPKM = Rata-rata dana pelayanan/pengabdian kepada masyarakat /dosen tetap/tahun.

Page 99: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem monitoring dan evaluasi pendanaan serta kinerja yang

akuntabel yang dilakukan secara berkala, hasilnya

didokumentasikan dan ditindaklanjuti.

6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN KEUANGAN YANG BERLAKU

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 100: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

6.1.8 SISTEM MONITORING DAN EVALUASI PENDANAAN INTERNAL UNTUK PEMANFAATAN DANA YANG LEBIH EFEKTIF, TRANSPARAN DAN MEMENUHI ATURAN KEUANGAN YANG BERLAKU

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Impelemntasi

Monitoring

Audit internal (Yayasan)

Rapat laporan hasil

pemeriksaan

Evaluasi dan tindak lanjut

Page 101: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Laporan audit keuangan yang dilakukan secara berkala oleh

auditor eksternal yang kompeten dan hasilnya dipublikasikan

serta ditindaklanjuti oleh perguruan tinggi

6.1.9 LAPORAN AUDIT KEUANGAN OLEH AUDITOR EKSTERNAL YANG TRANSPARAN DAN DAPAT DIAKSES OLEH SEMUA PEMANGKU KEPENTINGAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP)

Dipublikasikan di koran, majalah kampus atau media elektronik (website).

Page 102: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen pengelolaan prasarana dan sarana yang berisi

kebijakan, peraturan, dan pedoman/panduan untuk semua

aspek berikut.

(1) Pengembangan dan pencatatan

(2) Penetapan penggunaan

(3) Keamanan dan keselamatan penggunaan

(4) Pemeliharaan/ perbaikan/kebersihan

yang diimplementasian

6.2.1 SISTEM PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA BERUPA KEBIJAKAN, PERATURAN, DAN PEDOMAN/PANDUAN UNTUK ASPEK: PENGEMBANGAN DAN PENCATATAN, PENETAPAN PENGGUNAAN, KEAMANAN DAN KESELAMATAN PENGGUNAAN, PEMELIHARAAN/PERBAIKAN/KEBERSIHAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Pengelolaan prasarana dan sarana harus jelas.

Yayasan mengelola ?

Universitas mengelola?

Fakultas mengelola ?

Page 103: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Kepemilikan dan penggunaan lahan:

(1) Lahan milik sendiri

(2) Luas lahan > 5000m2

(3) Lahan digunakan untuk kegiatan kependidikan

6.2.2 KEPEMILIKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 104: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Prasarana sangat lengkap, dibuktikan dengan tersedianya

fasilitas kegiatan akademik dan non-akademik yang sangat memadai.

6.2.3 KECUKUPAN DAN MUTU PRASARANA YANG DIKELOLA PERGURUAN TINGGI, UNTUK KEGIATAN AKADEMIK DAN NON-AKADEMIK

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 105: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Rencana pengembangan prasarana sangat baik dan

didukung oleh dana yang memadai

6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• Master plan fisik

• Penambahan Fasilitas dalam tiga tahun terakhir

• Jumlah dana dan Sumber Pendanaan.

Page 106: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

6.2.4 RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No. Jenis Prasarana Tambahan

Investasi

Prasarana

Selama Tiga

Tahun Terakhir

(Juta Rupiah)

Rencana Investasi Prasarana dalam

Lima Tahun Mendatang

Nilai Investasi

(Juta Rupiah)

Sumber Dana

1 Fasilitas Akademik Fakultas Rp YBW

2 Fasilitas Pendukung Rp YBW

3 Perpustakaan Rp YBW

4 Student Centre Rp YBW

5 Pusat Studi Rp YBW

6 Gedung Kuliah Umum Rp YBW

7 Bulevard Kampus Rp YBW

8 Masjid dan Auditorium "KH. Kahar Mudzakkir" Rp YBW

9 Kemahasiswaan Rp YBW

10 Klaster Akademik: Agama dan Kemanusiaan Rp YBW

11 Klaster Akademik: Alam dan Ilmu Hayati Rp YBW

12 Campus Life Facility / Fasilitas Kehidupan Kampus Rp YBW

13 Manajemen Fasilitas Kampus Rp YBW

14 Ruang Terbuk Hijau (RTH) dan Ruang Publik Rp YBW

15 Fasilitas Parkir dan Transportasi Rp YBW

16 Rumah Sakit Pendidikan Rp YBW

TOTAL Rp Rp

Page 107: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Untuk setiap bahan pustaka berikut.

A. Buku teks

B. Jurnal internasional

C. Jurnal nasional terakreditasi

D. Prosiding

Diberi skor dengan aturan:

4 jika sangat memadai

3 jika memadai

2 jika cukup

1 jika kurang

0 jika sangat kurang

Skor akhir = (4 Skor A + 3 Skor B + 2 Skor C + 1 Skor D) / 10.

6.2.5 KECUKUPAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN, AKSESIBILITAS TERMASUK KETERSEDIAAN DAN KEMUDAHAN AKSES E-LIBRARY

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• Jumlah judul dan rencana penambahan

• Jurnal internasional yang dilanggan DIKTI.

• DOAJ, Global Ethics, PubMed, Highwire, e-Resources, Copernicus Office (Gratis).

Page 108: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Perpustakaan dikelola dengan

(1) waktu layanan

(2) mutu layanan

(3) ketersediaan layanan e-library

yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik dan

dikunjungi oleh > 30% mahasiswa dan dosen

6.2.6 AKSESIBILITAS DAN PEMANFAATAN BAHAN PUSTAKA, MENCAKUP WAKTU LAYANAN, MUTU LAYANAN (KEMUDAHAN MENCARI BAHAN PUSTAKA, KELELUASAAN MEMINJAM, BANTUAN MENCARIKAN BAHAN PUSTAKA DARI PERPUSTAKAAN LAIN), DAN KETERSEDIAAN LAYANAN E-LIBRARY

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• Melayani pemustaka dengan waktu yang memadai.

• Mutu layanan : jumlah pegawai, penelusuran secara online, peminjaman mandiri, bookdrop.

• Survey kepuasan pemustaka

Page 109: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Prasarana dan sarana pembelajaran (antara lain perpustakaan

dan laboratorium) yang terpusat dan lengkap serta mudah diakses sivitas akademika

6.2.7 PENYEDIAAN PRASARANA DAN SARANA PEMBELAJARAN TERPUSAT UNTUK MENDUKUNG INTERAKSI AKADEMIK ANTARA MAHASISWA, DOSEN, PAKAR, DAN NARA SUMBER LAINNYA DALAM KEGIATAN-KEGIATAN PEMBELAJARAN DAN AKSESIBILITASNYA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Auditorium Perpustakaan terpadu. Student Internet Service Laboratorium terpadu

Page 110: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan tinggi

dalam proses pembelajaran, meliputi semua fasilitas berikut.

(1) komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet,

(2) software yang berlisensi dengan jumlah yang memadai.

(3) fasilitas e-learning yang digunakan secara baik,

(4) akses on-line ke koleksi perpustakaan.

6.3.1 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM PROSES PEMBELAJARAN (HARDWARE, SOFTWARE, E-LEARNING, E-LIBRARY)

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 111: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem informasi dan fasilitas yang digunakan perguruan

tinggi dalam administrasi yang meliputi semua fasilitas

berikut.

(1) Komputer yang terhubung dengan jaringan luas/internet

(2) Software basis data yang memadai.

(3) Akses terhadap data yang relevan sangat cepat.

.

6.3.2 SISTEM INFORMASI DAN FASILITAS YANG DIGUNAKAN PERGURUAN TINGGI DALAM ADMINISTRASI (AKADEMIK DAN UMUM)

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• SIM akademik

• SIM perpustakaan

• SIMSDM

• SIM keuangan

• SIM Mahasiswa dan alumni.

Page 112: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem informasi untuk pengelolaan prasarana dan sarana

yang transparan, akurat dan cepat.

6.3.3 SISTEM INFORMASI UNTUK PENGELOLAAN PRASARANA DAN SARANA YANG TRANSPARAN, AKURAT DAN CEPAT

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• SIM Inventaris

• SIM pengelolaan prasarana dan sarana

Page 113: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem pendukung pengambilan keputusan yang lengkap,

efektif, dan obyektif.

6.3.4 SISTEM PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN (DECISION SUPPORT SYSTEM) YANG LENGKAP, EFEKTIF, DAN OBYEKTIF

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

SIM pengambilan keputusan :

• Level operasional yang sifatnya monitoring.

• level strategis untuk pengembangan jangka pendek dan jangka panjang

Page 114: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Sistem informasi yang dikembangkan minimal meliputi:

(1) Website institusi

(2) Fasilitas internet

(3) Jaringan lokal

(4) Jaringan nirkabel

telah dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal kampus

serta memberikan kemudahan akses terhadap sumber informasi

6.3.5 MANFAAT SISTEM INFORMASI UNTUK MAHASISWA DAN DOSEN SERTA AKSES TERHADAP SUMBER INFORMASI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 115: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Jika KBPM ≥ 0.75

maka skor = 4.

6.3.6 PERGURUAN TINGGI MEMILIKI KAPASITAS INTERNET DENGAN RASIO BANDWIDTH PER MAHASISWA YANG MEMADAI.

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

KBPM = Kapasitas bandwidth (dalam Kbps per mahasiswa)

Page 116: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Keterangan

NA = Banyaknya jenis data yang hanya dapat diakses secara

manual.

NB = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan

komputer tanpa jaringan.

NC = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan

komputer yang terhubung jaringan lokal (intranet).

ND = Banyaknya jenis data yang maksimum dapat diakses dengan

komputer yang terhubung jaringan luas (internet).

Skor akhir = (NA + 2 x NB + 3 x NC + 4 x ND) / 13.

6.3.7 AKSESIBILITAS DATA DALAM SISTEM INFORMASI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 117: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

6.3.7 AKSESIBILITAS DATA DALAM SISTEM INFORMASI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

No. Jenis Data

Sistem Pengelolaan Data

Secara

Manual

Dengan

Komputer

Tanpa

Jaringan

Dengan

Komputer

Jaringan

Lokal

(Intranet)

Dengan

Komputer

Jaringan

Luas

(Internet)

1 Mahasiswa √

2 Pembayaran SPP √

3 Kartu Rencana Studi (KRS) √

4 Jadwal mata kuliah √

5 Nilai mata kuliah √

6 Transkrip akademik √

7 Lulusan √

8 Tenaga pendidik √

9 Tenaga kependidikan √

10 Tenaga pendukung lainnya √

11 Keuangan √

12 Inventaris √

13 Perpustakaan √

Jumlah tanda √ NA= NB= NC = ND = 13

Page 118: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Blue print pengembangan, pengelolaan, dan pemanfaatan sistem

informasi, yang mencakup:

(1) prasarana dan sarana yang mencukupi

(2) unit pengelola di tingkat institusi

(3) sistem aliran data dan otorisasi akses data,

(4) sistem disaster recovery.

6.3.8 BLUE PRINT PENGEMBANGAN, PENGELOLAAN, DAN PEMANFAATAN SISTEM INFORMASI YANG LENGKAP

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 119: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

<< STANDAR 7 >>

Page 120: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen pedoman pengelolaan penelitian yang dikembangkan dan

dipublikasikan oleh institusi, mencakup aspek-aspek:

(1) Kebijakan dasar penelitian yang meliputi antara lain: arah dan fokus,

jenis dan rekam jejak penelitian unggulan, pola kerja sama dengan pihak

luar, pendanaan, sistem kompetisi,

(2) Penanganan plagiasi, paten dan hak atas kekayaan intektual

(3) Rencana dan pelaksanaan penelitian yang mencakup agenda tahunan,

(4) Peraturan pengusulan proposal penelitian dan pelaksanaannya

yang terdokumentasi dengan baik serta mudah diakses oleh semua pihak.

7.1.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAAN PENELITIAN YANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTA DIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• Lembaga penelitian dan struktur organisasi

• Rencana Induk Penelitian

• Buku pedoman penelitian

Page 121: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Penilaian dilakukan dengan penghitungan berikut:

NK = Nilai kasar =

4xna + 2xnb + nc

f

Jika NK ≥ 2

maka skor = 4.

7.1.2 JUMLAH PENELITIAN DOSEN TETAP SELAMA TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Keterangan: na = N5=Jumlah penelitian

dengan biaya luar negeri nb = N3+N4=Jumlah

penelitian dengan biaya luar

nc = N1+N2=Jumlah

penelitian dengan biaya dari PT atau dosen

f = Jumlah dosen tetap perguruan tinggi

Page 122: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Perhitungan:

NK = Nilai kasar =

Na + 2xNb

f

Jika NK ≥ 1

maka skor = 4.

7.1.3 JUMLAH ARTIKEL ILMIAH YANG DIHASILKAN OLEH DOSEN TETAP DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

Keterangan:

f = Jumlah dosen tetap PT

Na = A1 + B1 + C1 + D1

Nb = A2 + B2 + C2 + D2

A1 + B1 + C1 + D1 =

Nasional

A2 + B2 + C2 + D2 =

Internasional

Page 123: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

NK =(NA/f) x 1000

dimana:

NA = Banyaknya artikel ilmiah karya dosen tetap dalam tiga

tahun terakhir yang disitasi

f = Banyaknya dosen tetap perguruan tinggi.

Jika NK ≥ 25

maka skor = 4.

7.1.4 BANYAKNYA ARTIKEL YANG TERCATAT DALAM LEMBAGA SITASI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

• Bisa dilacak di Scopus

Page 124: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

NK = (4 x Na + Nb + 2 x Nc) / NPS

Jika NK ≥ 8 maka skor 4.

7.1.5 KARYA DOSEN DAN ATAU MAHASISWA YANG BERUPA PATEN/HAK ATAS KEKAYAAN INTELEKTUAL (HAKI)/KARYA YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN TINGKAT NASIONAL/INTERNASIONAL

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Na = Jumlah karya yang memperoleh paten

Nb = Jumlah karya yang

memperoleh HaKI Nc = Jumlah karya yang

memperoleh penghargaan dari lembaga nasional atau internasional.

NPS = Jumlah program studi

Page 125: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

PT mewajibkan dan mengupayakan semua unit memenuhi aspek

berikut:

• Memiliki agenda penelitian jangka panjang.

• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan

terlaksananya penelitian secara berkelanjutan.

• Mengembangkan dan membina jejaring penelitian.

• Menyediakan atau mencari berbagai sumber dana penelitian

seperti hibah penelitian nasional maupun internasional.

Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.

7.1.6 KEBIJAKAN DAN UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENJAMIN KEBERLANJUTAN PENELITIAN

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI

(AIPT)

• Rencana induk penelitian

• SDM yang handal dan cukup

• Laboratorium • Kerjasama

penelitian • Jumlah hibah yang

didapat.

Page 126: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen pedoman pengelolaan pelayanan/pengabdian kepada

masyarakat yang dikembangkan dan dipublikasikan oleh institusi,

mencakup semua aspek.

7.2.1 PEMILIKAN PEDOMAN PENGELOLAAN PELAYANAN/PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT YANG LENGKAP, DAN DIKEMBANGKAN SERTA DIPUBLIKASIKAN OLEH INSTITUSI

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 127: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

NK = Nilai kasar =

4xna + 2xnb + nc

f

Point (4)

Jika NK ≥ 1

maka skor = 4.

Point (3), Point (2), dan Point (1)

Jika 0 < NK < 1

maka skor = 1 + (3 x NK)

Jika NK = 0,

maka skor = 0.

7.2.2 JUMLAH KEGIATAN PKM DOSEN TETAP SELAMA TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Keterangan: na = N5=Jumlah PkM dengan

biaya luar negeri nb = N3+N4=Jumlah PkM

dengan biaya luar nc = N1+N2=Jumlah PkM

dengan biaya dari PT atau dosen

f = Jumlah dosen tetap perguruan tinggi

Page 128: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

PT mewajibkan dan mengupayakan semua unit memenuhi aspek

berikut:

• Memiliki agenda PkM jangka panjang.

• Tersedianya SDM, prasarana dan sarana yang memungkinkan

terlaksananya PkM secara berkelanjutan.

• Mengembangkan dan membina jejaring PkM.

• Mencari berbagai sumber dana PkM.

Kebijakan dan upaya untuk ke-empat aspek.

7.2.3 KEBIJAKAN DAN UPAYA PERGURUAN TINGGI DALAM MENJAMIN KEBERLANJUTAN KEGIATAN PKM

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 129: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Kebijakan yang sangat jelas dan upaya (pengelolaan dan monev)

yang efektif untuk menjamin mutu, relevansi, produktivitas dan

keberlanjutan kegiatan kerjasama.

7.3.1 KEBIJAKAN, PENGELOLAAN, DAN MONEV OLEH PERGURUAN TINGGI DALAM KEGIATAN KERJASAMA UNTUK MENJAMIN EMPAT ASPEK: MUTU KEGIATAN KERJASAMA, RELEVANSI KEGIATAN KERJASAMA, PRODUKTIVITAS KEGIATAN KERJASAMA, KEBERLANJUTAN KEGIATAN KERJASAMA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 130: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Kerjasama dengan institusi di dalam negeri, sangat banyak

dalam jumlah. Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang

ada di PT.

7.3.2 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN INSTANSI DI DALAM NEGERI DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 131: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Kerjasama dengan institusi di luar negeri, banyak dalam jumlah.

Semuanya relevan dengan bidang keahlian yang ada di PT.

7.3.3 KEGIATAN KERJASAMA DENGAN INSTANSI DI LUAR NEGERI DALAM TIGA TAHUN TERAKHIR

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 132: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Dokumen rancangan, proses, dan hasil monitoring dan evaluasi

kerjasama secara berkala selama kerja sama berlangsung, yang

dapat diakses oleh semua pemangku kepentingan.

7.3.4 MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN DAN HASIL KERJA SAMA SECARA BERKALA

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 133: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)

Manfaat dan kepuasan hasil kerjasama dirasakan sebagai bahan

untuk meningkatkan mutu program, dan pengembangan lembaga,

serta keberlanjutan kerja sama pada kedua mitra yang

bersangkutan.

7.3.5 MANFAAT DAN KEPUASAN MITRA KERJA SAMA.

AKREDITASI INSTITUSI

PERGURUAN TINGGI (AIPT)

Page 134: Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT-Dikti)