Download - Akhlaqul karimah 1

Transcript

TUGAS AGAMA

NamaKelompok : Akhlaqul Karimah

1. Ari Hidayah (03) 2. DendysAji K (07)

3. Devi Ratna Sari (08) 4. DickyFirdaus (09)

5. FarhanSiswanto (15)

6. RachmadAffandiSimatupang (28) 7. Rosalinda Putri (33)

Akhlaqul Karimah

Pengertian Sikap Terpuji. Akhlak terpuji ialah sikap atau perilaku baik dari segi ucapan

ataupun perbuatan yang sesuai dangan tuntunan ajaran islam dan norma-norma aturan yang

berlaku. Akhlak terpuji adalah akhlak yang baik, diwujudkan dalam bentuk sikap, ucapan dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran islam. Akhlak terpuji yang ditujukan kepada Allah SWT berupa ibadah, dan kepada Rasulullah SAW dengan mengikuti ajaran-ajarannya, serta kepada sesama manusia dengan selalu bersikap baik kepada sesama. (AQIDAH AKHLAQ Ahmad Abid Al-Arif ) Akhlak terpuji adalah akhlak yang meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah SWT dan juga dalam pandangan manusia. Memiliki akhlak yang baik atau akhlak mulia bagi setiap manusia adalah suatu hal yang sangat penting. Karena dimanapun kita berada, apapun pekerjaan kita, akan di senangi oleh siapa pun. Artinya, akhlak menentukan baik buruknya seseorang di hadapan sesama. Dari pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa yang dimaksud dengan akhlak terpuji adalah sikap atau perbuatan seorang muslim baik dari segi ucapannya ataupun perbuatannya yang tidak melanggar dari apa yang telah dicontohkan Rasulullah SAW dan ajaran-ajaran islam. Contoh-Contoh Sikap Terpuji Ada beberapa contoh sikap terpuji yang harus di miliki dan di amalkan oleh setiap orang terutama bagi seorang muslim, di antaranya:

1. Amanah (dapat dipercaya) Amanah merupakan salah satu sifat terpuji yang di miliki oleh rasulullah SAW yang harus di contoh oleh kita selaku umatnya. Sifat dapat dipercaya artinya menyampaikan amanat kepada orang yang berhak menerimanya tanpa di lebih-lebihkan atau di kurangi.

2. Shidiq (benar)

Shidiq juga merupakan salah satu sifat terpuji yang dimiliki Rasulullah SAW. Dalam kehidupan sehari-hari shidiq dapat diartikan jujur. Seorang muslim harus bersikap jujur dalam setiap ucapan atau perbuatan, karena kejujuran merupakan salah satu kunci dari kesuksesan.

3.Adil Adil menurut bahasa Arab disebut dengan kata ‘adilun, yang berarti samadengan seimbang.Menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah diartikan tidak berat sebelah,tidak memihak,berpihak pada yang benar,berpegang pada kebenaran, sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dan menurut ilmu

akhlak ialah meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu sesuai haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan menghukumyang jahat sesuai dan kesalahan dan pelanggaranya.

1. Karakteristik Sikap Adil Islam mengajarkan bahwa semua orang mendapat perlakuan yang sama dan sederajat dalam

hukum. Dalam islam , tidak ada diskriminasi hukum karena perbedaan kulit, status social, ekonomi,atau politik . Berikut ini beberapa contoh sikap adil dalam Al-Qur’an : Adil terhadap diri sendiri. Adil terhadap istri dan anak Adil dalam mendamaikan perselisihan Adil dalam bertuturkata Adil terhadap musuh sekalipun

2. Nilai Positif Sikap Adil Keadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi, baik, dan mulia. Apabila keadilan diwujudkan dalam kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, serta bangsa dan Negara, sudah tentu ketinggian, kebaikan, dan kemuliaan akan diraih. Jika seseorang mampu mewujudkn keadilan dalam

dirinyasendiri, tentu akan meraih keberhasilan dalam hidupnya, memperoleh kegembiraan batin, disenangi banyak orang, dapat meningkatkan kualitas diri, dan memperoleh kesejahteraan hidup duniawi serta ukkhrawi (akhirat). Jika keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, akan terwujud masyarakat yang aman,tentra , serta damai sejahtera lahir dan batin. Hal ini disebabkan masing-masing anggota masyarakat melaksanakan kewajiban terhadap orang lain dan akan memenuhi

hak orang lain dengan seadil-adilnya . 3. Membiasakan Sikap Adil Seorang hendaknya membiasakan diri berlaku adil, baik terhadap dirinya,kedua orang tua nya,saudara-saudaranya,anak-anaknya, teman-temannya, tetangganya, masyarakatnya, bangsa dan

Negaranya, maupun terhadap sang Khalik(Alloh swt). Apabila keadilan itu ditegakan dalam setiap aspek kehidupan, tentu keamanan, ketentraman,kedamaian, serta kesejahteraan lahir dan batin, duniawi dan ukhrawi akan dapat diraih.

4.Rida Perkataan rida berasal dari bahasa arab, radiya yang artinya senang hati (rela). Rida

menurut syariah adalah menerima dengan senang hati atas segala yang diberikan Allah swt,

baik berupa hokum (peraturan-peraturan) maupun ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan-Nya. Sikap rida harus ditunjukkan, baik ketika menerima nikmat maupun tatkala ditimpa musibah.

Kebanyakan manusia merasa sukar atau gelisah ketika menerima keadaan yang menimpa dirinya, seperti kemiskinan, kerugian, kehilangan barang, pangkat, kedudukan, kematian anggota keluarganya, dan lain-lain, kecuali orang yang mempunyai sifat rida terhadap takdir. Orang yang memiliki sifat rida tidak mudah bimbang atau kecewa atas pengorbanan yang dilakukannya. Ia tidak menyesal dengan kehidupan yang diberikan Allah swt dan tidak iri hati atas kelebihan yang didapat orang lain karena yakin bahwa semua itu berasal dari Allah swt. Sedangkan kewajibannya adalah berusaha atau berikhtiar dengan kemampuan yang ada. Rida terhadap takdir bukan berarti menyerah atau pasrah tanpa usaha lebih dulu untuk mencari jalan keluarnya. Menyerah dan berputus asa tidak dibenarkan oleh tatanan hidup dan tidak dibenarkan pula oleh ajaran Islam. Allah swt. memberikan cobaan atau ujian dalam rangka menguji keimanan dan ketakwaan hamba-Nya. Firman Allah swt.:

Artinya : “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedik it ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (156) (yaitu) orang-orang yangapabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Sesungguhnya Kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah Kami kembali. kalimat

ini dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. (Q.S. Al Baqarah:155-156). Sikap rida dapat ditunjukkan melalui hal-hal sebagai berikut:

1. Sabar dalam melaksanakan kewajiban hingga selesai dengan kesungguhan usaha atau ikhtiar dan penuh tanggung jawab.

2. Senantiasa mengingat Allah swt. dan tetap melaksanakan shalat dengan kusyuk. 3. Tidak iri hati atas kekurangan atau kelebihan orang lain dan tidak ria untuk dikagumi hasil usahanya. 4. Senantiasa bersyukur atau berterima kasih kepada Allah swt. atas segala nikmat pemberian-Nya. Hal

itu adalah upaya untuk mencapai tingkat tertinggi dalam perbaikan akhlak. 5. Tetap beramal saleh (berbuat baik) kepada sesama sesuai dengan keadaan dan kemampuan, seperti

aktif dalam kegiatan social, kerja bakti, dan membantu orangtua di rumah dalam menyelesaikan

pekerjaan mereka. 6. Menunjukkan kerelaan atau rida terhadap diri sendiri dan Tuhannya. Juga rida terhadap kehidupan

terhadap takdir yang berbentuk nikmat maupun musibah, dan terhadap perolehan rezeki atau karunia

Allah swt. Menurut kamus besar Indonesia, rida diartikan rela, suka, dan senang hati.sedangkan menurut

bahasa adalah ketetapan hati untuk menerima segala keputusan yang sudah ditetapkan dan ridha merupakan akhir dari semua keinginan dan harapan yang baik . 2. Karakteristik sikap rida Apabila sebagian pendapat para ahli hikmah, rida dikelompokan menjadi tiga tingkatan, yaitu rida

kepada Alloh, rido pada apa yang datang dari Alloh, dan rida pada qada Alloh. Rida kepada Allah adalah fardu ain.Rida pada apa yang datang dari Allah meskipun merupakan sesuatu yang sangat luhur, hal ini termasuk ubudiah yang sangat mulia. Sesungguhnya pilihan tuhan untuk hamba-Nya dibagi dua macam yaitu pertama, ikhtiyar ad-din wa syar’I (pilihan keagamaan dan syariat).kedua, ikhtiyar kauni kadari (pilihan yang berkenaan dengan alam dan takdir).Takdir yang tidak dicintai dan diridai Alloh yaitu perbuatan aib dan dosa-dosa. Macam-macam rida : a. Ridha terhadap perintah dan larangan Allah Artinya ridha untuk mentaati Allah dan Rasulnya. Pada hakekatnya seseorang yang telah

mengucapkan dua kalimat syahadat, dapat diartikan sebagai pernyataan ridha terhadap semua nilai dan syari’ah Islam. Perhatikan firman Allah dalam Q.S. al-Bayyinah (98) ayat 8

Artinya : Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di bawahnya sungai -

sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha

kepadanya. Yang demik ian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya. (Q.S.al-

Bayyinah ayat 8 )

Dari ayat tersebut dapat dihayati, jika kita ridha terhadap perintah Allah maka Allah pun ridha

terhadap kita. b. Ridha terhadap taqdir Allah. Mari kita simak, apa yang dikisahkan berikut ; pada suatu hari Ali bin Abi Thalib r.a. melihat Ady bin Hatim bermuram durja, maka Ali bertanya ; “Mengapa engkau tampak bersedih hati ?”. Ady menjawab ; “Bagaimana aku tidak bersedih hati, dua orang anakku terbunuh dan mataku tercongk el dalam

pertempuran”. Ali terdiam haru, kemudian berkata, “Wahai Ady, barang siapa ridha terhadap taqdir Allah swt. maka taqdir itu tetap berlaku atasnya dan dia mendapatkan pahalaNya, dan barang siapa tidak ridha terhadap taqdirNya maka hal itupun tetap berlaku atasnya, dan terhapus amalnya”. Ada dua sikap utama bagi seseorang ketika dia tertimpa sesuatu yang tidak diinginkan yaitu ridha dan sabar. Ridha merupakan keutamaan yang dianjurkan, sedangkan sabar adalah keharusan dan kemestian yang perlu dilakukan oleh seorang muslim. Perbedaan antara sabar dan ridha adalah sabar merupakan perilaku menahan nafsu dan mengekangnya dari kebencian, sekalipun menyakitkan dan mengharap akan segera berlalunya musibah. Sedangkan ridha adalah kelapangan jiwa dalam menerima taqdir Allah swt. Dan menjadikan

ridha sendiri sebagai penawarnya. Sebab didalam hatinya selalu tertanam sangkaan baik (Husnuzan) terhadap sang Khaliq bagi orang yang ridha ujian adalah pembangkit semangat untuk semakin dekat kepada Allah, dan semakin mengasyikkan dirinya untuk bermusyahadah kepada Allah. Dalam suatu kisah Abu Darda’, pernah melayat pada sebuah keluarga, yang salah satu anggota keluarganya meninggal dunia. Keluarga itu ridha dan tabah serta memuji Allah swt. Maka Abu Darda’ berkata kepada mereka. “Engkau benar, sesungguhnya Allah swt. apabila memutuskan suatu perkara,

maka dia senang jika taqdirnya itu diterima dengan rela atau ridha. Begitu tingginya keutamaan ridha, hingga ulama salaf mengatakan, tidak akan tampak di akhirat derajat yang tertinggi daripada orang-orang yang senantiasa ridha kepada Allah swt. dalam situasi

apapun (Hikmah, Republika, Senin 5 Februari 2007, Nomor: 032/Tahun ke 15) c. Ridha terhadap perintah orang tua. Ridha terhadap perintah orang tua merupakan salah satu bentuk ketaatan kita kepada Allah swt. karena keridhaan Allah tergantung pada keridhaan orang tua, perintah Allah dalam Q.S. Luqman (31) ayat 14 ;

Bahkan Rasulullah bersabda : “Keridhaan Allah tergantung keridhaan orang tua, dan murka Allah tergantung murka orang tua”. Begitulah tingginya nilai ridha orang tua dalam kehidupan kita, sehingga untuk mendapatkan keridhaan dari Allah, mempersyaratkan adanya keridhaan orang tua. Ingatlah

kisah Juraij, walaupun beliau ahli ibadah, ia mendapat murka Allah karena ibunya tersinggung ketika ia tidak menghiraukan panggilan ibunya. d. Ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara Mentaati peraturan yang belaku merupakan bagian dari ajaran Islam dan merupakan salah satu bentuk ketaatan kepada Allah swt. karena dengan demikian akan menjamin keteraturan dan ketertiban

sosial. Mari kita hayati firman Allah dalam Q.S. an-Nisa (4) ayat 59 berikut :

Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah

(Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demik ian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik ak ibatnya.( Q.S. an-Nisa :59) Ulil Amri artinya orang-orang yang diberi kewenangan, seperti ulama dan umara (Ulama dan pemerintah). Ulama dengan fatwa dan nasehatnya sedangkan umara dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk dalam ridha terhadap peraturan dan undang-undang negara adalah ridha terhadap peraturan sekolah, karena dengan sikap demikian, berarti membantu diri sendiri, orang tua, guru dan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan. Dengan demikian mempersiapkan diri menjadi kader

bangsa yang tangguh. 3. Nilai Positif Sikap Rida Rida merupakan kesadaran diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang

berkenaan sepenuh hati untuk menerima apa yang didapat ataupun yang dihadapi dengan penuh semangat dan rasa kasih sayang. 4. Membiasakan Sikap Rida Konsekuensi rida kepada Alloh harus mengikuti semua yang diajarkan oleh Rasululloh saw. (ittiba’

ar-Rasul). Apabila seorang rida kepada Alloh, tentu dia akan selalu berusaha melakukan segala sesuatu yang diterima dari-Nya dan meninggalkan segala sesuatu yang dibenci-Nya.

5. Amal Saleh Menurut kamus besar bahasa Indonesia, amal diartikan sebagai perbuatan (baik atau buruk). Secara istilah, amal saleh berarti perbuatan sungguh- sungguh dalam menjalankan ibadah ataupun

menunaikan kewajiban agama yang dilakukan dalam bentuk berbuat kebaikan terhadap masyarakat atau sesama manusia.contoh mengumpulkan dana untuk membantu korban bencana alam, penyandang cacat, orang jompo dan anak yatim piatu. Dalam al-Qur’an banyak dijumpai perkataan amal dengan berbagai bentuknya yaitu ‘amila, a’mala, ta’malun, ya’malun, ‘amilun, ‘amalus-salihat, dan ‘amalus-syyari’at. 2. Karakteristik Amal Saleh Orang yang hidup pada zaman pra-islam mempunyai anggapan bahwa kekayaan, keturunan,

kedudukan, dan bermacam-macam kelebihanduniawi lainnya menjadi factor yang akan menentukan keadaan seseorang. Agama islam membawa satu ajaran (dokrin) bahwa keturunan, pangkat, kedudukan yang tinggi, dan

kekayaan yang bayak , semua itu tidak mendatangkan keuntungan, terutama untuk kehidupan di akhirat kelak. Satu-satunya yang memberikan faedah ialah amal saleh, yakni perbuatan baik. Secara umum, pengelompokan amal itu terbagi dua, yaitu amal saleh (amal yang baik) dan ‘amalus

sayyi’ah (amal yang buruk). Amal saleh ialah segala perbuatan kebbijakan yang mendatangkan manfaat untuk diri sendiri, keluarga, bangsa, dan manusia seluruhnya, baik berupa perbuatan, ucapan, maupun sikap.bahkan melakukan suatu perbuatan yang dilarang Alloh, itu pun termasuk amal saleh.

3. Nilai Positif Amal Saleh Dalam Al-Qur’an, banyak diuraikan hasil (buah) dari amal saleh, baik didunia maupun diakhirat, yaitu: a. rezeki yang baik (al-Hajj/22:50); b. derajat yang tinggi (Taha/20:75); c. keberuntungan (al-Qasas/28:67); d. keadilan (Yunus/10:4); e. keluar dari kegelapan (at-Talaq/65:11); f. rahmat dan cinta (al-Jasiyah/45:30); g. hilang perasaan takut (Taha/20:112); h. pahala yang cukup (Alli ‘Imran/3:57); i. ampunanIlahi (Fatir/3:57); J. kehidupan di surga (al-Mu’minun/23:40). 4. Membiasakan Amal Saleh Setiap amal saleh, harus didasari niat yang suci dan ikhlas. Jangan sampai seorang yang beramal

memiliki niat yang salah, ada udang dibalik madu. Misasal, mengharap kedudukan,pujian, atau keuntungan yang lain-lain. Berusaha atau beramal, pada umumnya tidak memandang ruang dan waktu serta tidak hanya pada

saat yang lapang. Dalam situasi apa pun, kita tidak menyianyiakan untuk beramal atau berusaha. Walaupun hasil amal itu belum tampak sekarang, hal itu tidak boleh menjadikan kita malas beramal.

6. Memaafkan

Kita sebagai seorang muslim harus menyadari bahwa siapa pun sebagai manusia pasti

mengalami kesalahan dan kekhilafan. Untuk itu, dalam menjalani kehidupan sehari-hari

hendaknya kita selalu memiliki jiwa yang lapang dan berhati besar sehingga mudah

memaafkan kesalahan-kesalahan yang di perbuat oleh orang lain.

7.Tolong-Menolong

Tiada ada manusia yang dapat hidup berdiri sendiri, tanpa memerlukan bantuan orang lain

walaupun setinggi apapun jabatan yang dimilikinya dan sekaya apapun harta yang

dipunyainya. Setiap manusia yang hidup di dunia ini pasti membutuhkan pertolongan orang

lain. Oleh karena itu islam sangat menganjurkan kepada umatnya agar saling tolong-

menolong dengan sesama, baik berupa materi, tenaga atau pikiran.

8.Kerja Keras

Di dunia ini tidak ada kesuksesan tanpa adanya usaha, tidak ada yang bersifat bim salabim,

hanya dengan membalikan telapak tangan, melaikan semuanya harus melalui proses sebab

akibat dan itu merupakan sunnatullah. Kesuksesan dapat diraih dengan cara berusaha dan

bekerja keras. Karna sesungguhnya Allah menyukai hambanya yang mau bersungguh-

sungguh dalam mengerjakan segala amal kebaikan.

9.Islah

Yang dimaksud islakh di sini adalah usaha mendamaikan antara dua orang atau lebih yang

bertengkar atau bermusuhan, atau mendamaikan dari hal-hal yang dapat menimbulkan

peperangan dan permusuhan.

Islam diturunkan oleh Allah sebagai rahmat (kedamaian) bagi seluruh alam. Untuk itu siapa

pun insan yang mengaku sebagai muslim harus selalu berusaha memancarkan rahmat, yang

di antaranya dapat berupa mendamaikan seorang manusia yang sedang bertikai atau

bermusuhan. karena dengan perdamaian itu akan lahir kesadaran. Dengan kesadaran ia akan

mengakui segala kekhilafan dan kealpaan.

10.Silaturrahim

Istilah silaturrahim tersusun dari kata sillah (menyambung) dan rahimi (tali persaudaraan).

Adapun maksudnya adalah usaha untuk menyambung, mengikat, dan menjalin kasih sayang

atau tali persaudaraan antara sesama manusia, terutama dangan sanak keluarga (kerabat).

Manusia pertama di alam semeata ini adalah Nabi Adam As dan Siti Hawa. Untuk itu semua

manusia di muka bumi ini pada hakekatnya adalah saudara. Maka dari itu kita sebagai umat

islam, marilah kita jalin silaturrahim agar terciptanya tali persaudaraan antar sesama muslim.

Tawaduk, Taat, Qana'ah dan Sabar

A. TAWADUK

1. Pengertian Tawaduk Tawaduk secara bahasa artinya rendah hati. Secara istilah tawaduk adalah sikap

merendahkan hati, baik di hadapan Allah SWT maupun sesama manusia. Sikap tawaduk

merupakan bagian dari Akhlakul karimah sehingga sikap dan perilaku manusia kan menjadi lebih baik. Manusia yang sadar akan hakikat kejadian dirinya tidak akan pernah mempunya i

alasan untuk merasa lebih baik antara yang satu dan yang lainnya. Firman Allah SWT dalam surah Al Furqan ayat 63.

اهلون قالوا سالما ) نا وإذا خاطب هم الم ( ٣٦وعباد الرحمن الذين يمشون على األرمض هوم

Artinya : “Dan hamba-hamba Tuhan Yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila ada orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata yang baik”(QS.Al Furqan :63)

Berdasarkan ayat di atas, Allah Swt memerintahkan umat-Nya untuk merendahkan hati terhadap sesama dengan cara mengucapkan kata-kata yang baik dan lemah lembut.

Rasulullah saw dalam sebuah hadistnya juga menjelaskan bahwa orang-orang yang tawaduk akan diangkat derajatnya oleh Allah Swt.

تكرب عل ان رسول هللا صلى هللا عليه و سلم قال من تواضع هلل درجة حىت جيعله يف عليني ومن )هللا درجة وضعه هللا حىت جيعله ىف اسفل سافلني )رواه احد

Artinya : Sesungguhnya Rosululloh SAW bersabda “Barang siapa yang merendahkan diri di

hadapan Allah SWT,maka Allah akan mengangkat derajatnya pada tempat yang tinggi. Dan barang siapa yang takabur kepada Allah, maka Allah akan menghinakannya sampai ke tempat

yang serendah-rendahnya”.(HR Ahmad) Sebagai pelajar muslim, setinggi apapun ilmu yang kita miliki, sepandai apapun kita

disekolah, secantik apapun paras kita, jika kita tidak menghiasai nya dengan sikap tawaduk

maka semua yang kita miliki akan sia-sia. Oleh karena itu menurut pepatah “Ambilah pelajaran dari buah padi, semakin berisi semakin merunduk. Semakin orang punya ilmu tinggi, semakin

rendah hati”.

2. Contoh Perilaku Tawaduk Contoh seseorang yang menampakkan sikap tawaduk, antara lain sebagai berikut :

a. Seseorang yang mempersilakan duduk untuk orang alim terlebih dahulu.

b. Seseorang ketika bertemu dengan sesama muslim selalu menampakan wajah yang berseri-seri, bertutur kata dengan lemah lembut, dan tidak menganggap dirinya lebih baik dari orang lain.

c. Seseorang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi tidak segan untuk mengunjungi orang-orang yang menjadi bawahannya.

d. Seseorang yang mau duduk, berdiskusi, dan berjalan bersama dengan orang-orang miskin atau orang-orang cacat.

e. Seseorang yang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tidak berlebih-lebihan dan

tidak sombong.

B. TAAT 1. Pengertian Taat

Taat secara bAhasa artinya senantiasa tunduk dan patuh. Secara istilah taat adalah

tunduk dan patuh, baik terhadap perintah Allah Swt, Rasul-Nya, maupun ulil amri (pemimpin). Firman Allah Swt :

ر منمكمم فإنم ت نازعمتمم يف ش يا أي ها الذين آمنوا أطيعوا الل وأطي الل والرسول عوا الرسول وأول األمم ف ردوه إ يمسن تأمويال ) ر وأحم م اآلخر ذلك خي م منون بالل والمي وم (٩٥إنم كنمتمم ت ؤم

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (nya), dan ulil

amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar

beriman kepada Allah dan hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”(QS An Nisa:59)

Berdasarkan ayat di atas, Allah Swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman

supaya taat kepada Allah Swt, Rasulullah saw, dan ulil amri (pemimpin). Dengan demikian perintah ketaatan itu dibagi menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :

1. Taat kepada Allah Swt

Taat kepada Allah Swt berarti bahwa setiap mukmin harus melaksanakan segala perintah-Nya sebagaimana yang terdapat didalam Al qur~an dan menjauhi larangan-Nya. Karena apapun

yang diperintahkan Allah Swt itu mengandung maslahat (kebaikan) dan apa yang dilarang oleh-Nya mengandung mudarat (keburukan).

Firman Allah Swt.

ا فإن الل ال يب المكافرين ) (٦٣قلم أطيعوا الل والرسول فإنم ت ولوم

Artinya : Katakanlah: "Ta'atilah Allah dan Rasul-Nya; jika kamu berpaling, Maka Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir" . (QS Ali Imran:32)

2. Taat kepada Rasul-Nya Taat kepada Rasul-Nya berarti setiap mukmin harus melaksanakan ajaran-ajaran yang terdapat dalam hadist Nabi Muhammad Saw. Sebagai rasul Allah Swt, beliau mempunyai tugas

menyampaikan amanah kepada umat-Nya. Oleh karena itu, bagi setiap muslim yang taat kepada Allah Swt juga harus taat kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad saw)

Firman Allah Swt :

ا على رسولنا المبالغ الممبني ) (٢٣وأطيعوا الل وأطيعوا الرسول فإنم ت وليمتمم فإن

Artinya : “Dan taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul-Nya, jika kamu berpaling Sesungguhnya kewajiban Rasul kami hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan

terang.” (QS At Tagabun:12) 3. Taat kepada Ulil Amri (Pemimpin)

Taat kepada ulil amri berarti setiap mukmin harus taat kepada peraturan-peraturan pemimpinnya selama tidak menyimpang dari ajaran islam . Bahkan tidak hanya terhadap pemimpin, tetapi juga orang-orang mempunyai yang kuasa atau kedudukan lebih tinggi, seperti

anak kepada orang tua, murid kepada guru, istri kepada suami, dan masyarakat kepada pemimpin setempat.

صل هللا عليه و سلم قا ل على املر املسلم السمع والطاعة فيما عن ايب عمر رضي هللا عنه عن النيب مر مبعصية فال مسع وال طاعة )رواه مسلم( احب وكره اال ان يو

Artinya : “Dari Ibnu Umar r.a dari Nabi Muhammad SAW bersabda, Wajib bagi seorang muslim mendengarkan dan taat sesuai dengan yang ia sukai dan apabila diperintah untuk

menjalankan maksiat jangan dengarkan dan jangan taati.”(HR Muslim) 2. Contoh Perilaku Taat

Diantara contoh perilaku taat, baik kepada Allah Swt, Rasulullah Saw, maupun ulil amri adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan rukun iman, yaitu iman kepada Allah Swt, malaikat, rasul, kitab, qada dan qadar, serta hari akhir.

b. Melaksanakan rukun Islam, yaitu membaca kedua syahadat, salat, puasa, zakat, dan haji. c. Menaati peraturan yang dibuat oleh pemerintah dan pihak-pihak tertentu yang memiliki kuasa,

seperti tidak melanggar peraturan lalu lintas, tidak berbuat kekerasan, dan turut serta dalam kegiatan-kegiatan sosial.

C. QANAAH 1. Pengertian Qanaah

Menurut bahasa qanaah artinya merasa cukup. Menurut Istilah qanaah berarti merasa cukup atas apa yang telah dikaruniakan Allah Swt kepada kita sehingga mampu menjauhkan diri dari sifat tamak, sifat tersebut berdasarkan pemahaman bahwa rezeki yang kita dapatkan

sudah menjadi ketentuan Allah Swt. Apapun yang kita terima dari Allah Swt merupakan

karunia yang tiada terhingga. Oleh karena itu, sebagai umat Islam kita wajib bersyukur kepada-Nya.

Firman Allah Swt :

دعها كل يف كتاب مبني وما منم دابة يف األرمض إال على ت وم ت قرها ومسم (٣ )الل رزمق ها وي عملم مسم

Artinya: “Dan tidak ada sesuatu binatang melata pun di bumi ini, melainkan Allahlah yang memberi rezekinya.”(QS Hud : 6 )

Ayat diatas menjelaskan bahwa setiap rezeki yang kita peroleh adalah dari Allah Swt, Akan tetapi, tidak berarti kita harus pasrah tanpa ada ikhtiar atau usaha, justru kita dituntut untuk berusaha semaksimal mungkin demi meningkatkan kesejahteraan hidup.

Sifat qanaah tidak membuat orang mudah putus asa atas ujian dan cobaan yang

diberikan Allah Swt, baik berupa ketakutan, kelaparan, bencana, maupun kekurangan harta benda. Akan tetapi, mereka akan tetap bersabar menerima ujian tersebut dan tidak patah

semangat untuk menjalani kehidupannya kembali. Hal ini sebagaimana Firman Allah Swt dalam Al qur`an surah Al Baqarah:155)

اب وال واألن مفس والثمرات وبشر الص وع ون قمص من األمم ومف والم من الملونكمم بشيم (٢٩٩ين )ر ولنب م

Artinya: “Dan sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada

orang-orang yang sabar.” (QS Al Baqarah:155) Orang yang memiliki sifat qanaah merasa cukup dengan apa yang dia dapatkan

meskipun sedikit. Dengan demikian, hati kita bisa menjadi tenang dan jauh dari sifat ketamakan. Sebagaimana hadist Nabi Muhammad saw, yang menjelaskan bahwa seseorang yang dapat melaksanakan hidup dengan sifat qanaah, maka ia termasuk orang-orang yang

beruntung.

Sabda Nabi Muhammad SAW.

عن عبدهللا ابن عمر رضي هللا عنه قال: قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم : قد افلح من اسلم ورزق كفافا وقنعه هللا مبا اتاه )رواه مسلم(

Artinya : “dari Abdillah bin Umar r.a berkata Rosululloh SAW, “Sungguh beruntung orang

yang masuk Islam mendapat rizki secukupnya dan ia merasa cukup dengan apa yang telah Allah berikan kepadanya.”(HR. Muslim)

2. Contoh Perilaku Qanaah

Diantara beberapa contoh yang mencerminkan sifat qanaah adalah sebagai berikut :

A. Menerima dengan ikhlas setiap rezeki yang diberikan Allah Swt. B. Senantiasa berpikir positif menerima ujian, cobaan, kegagalan, bahkan nikmat dari

Allah Swt. C. Bekerja keras dan tetap optimis.

D. Tidak berlebih- lebihan artinya membelanjakan harta sesuai kebutuhan.

D. SABAR

1. Pengertian Sabar Sabar dalam arti bahasa adalah menghadapi cobaan (tidak lekas marah, tidak lekas

putus asa), dan tabah. Adapun seara istilah adalah menahan diri dari segala sesuatu yang tidak

disukai karena mengharap ridlo Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Surah Lukman ayat : 17.

ربم على ما أصابك إن ذلك منم روف وانمه عن الممنمكر واصم زمم األمور ع يا ب ن أقم الصالة وأممرم بالممعم(٢١)

Artinya : “Bersabarlah terhadap musibah yang menimpa kamu sesungguhnya yang demikian

itu adalah sebaik-baiknya pekerjaan.’ (QS. Luqman : 17) Dalam ayat tersebut, sebagai muslim kita dituntut untuk bersabar terhadap musibah

atau cobaan, seperti kematian, sakit, kelaparan atau kegagalan atas sebuah cita-cita.Namun

demikian, tidak berarti kita hanya bersabar terhadap hal-hal yang tidak disukai tetapi bisa juga berupa hal-hal yang disukai misalnya segala kenikmatan duniawi. Sabar dalam hal ini berarti

menahan dan mengekang diri dari memperturutkan hawa nafsu.

Menurut Imam Al Ghazali, sabar merupakan ciri khas yang dimiliki manusia. Binatang tidak memerlukan sabar karena diciptakan tunduk sepenuhnya kepada hawa nafsu, bahkan hawa nafsu itulah satu-satunya yang mendorong binatang untuk bergerak atau diam.

Sedangkan malaikat, tidak memerlukan sifat sabar karena memeng tidak ada hawa nafsu yang harus dihadapinya. Malaikat cenderung kepada kesucian, sehingga tidak diperlukan sifat sabar

untuk memelihara dan mempertahankan kesuciannya itu.

2. Macam-macam Sabar

Menurut Yusuf Al Qardawi dalam bukunya As Sabr fi Al Quran, sabar dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu :

a. Sabar Menerima Cobaan Hidup

Cobaan hidup baik fisik maupun nonfisik akan menimpa semua orang, seperti lapar, haus, rasa sakit da kerugian harta. (lihat firman Allah SWT QS.Al Baqarah ayat 155-156). Oleh karena

itu, untuk dapat bertahan hidup di dunia ini dibutuhkan kesabaran dan ketegaran.

ر الصاب وع ون قمص من األمموال واألن مفس والثمرات وبش ف والم وم من الم ن (الذي٢٩٩ين )ر ولنب ملونكمم بشيم (٢٩٣إذا أصاب ت مهمم مصيبة قالوا إنا لل وإنا إليمه راجعون )

155. dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,

kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. 156. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan:

"Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun" b. Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu

Hawa nafsu menginginkan segala macam kenikmatan hidup, kesenangan dan kemegahan

dunia. Untuk mengendalikan segala keinginan itu diperlukan kesabaran. Jangan sampai keseangan hidup di dunia ini, berupa harta benda dan anak-aak menyebabkan seseorang lalai

dari mengingat Allah SWT. (lihat firman Allah SWT QS Munafiqun ayat 9)

علم ذلك فأو ي ر الل ومنم ي فم والكمم وال أومالدكمم عنم ذكم لئك هم ا أي ها الذين آمنوا ال ت لمهكمم أمماسرون ) (٥الم

9. Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari

mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi.

c. Sabar dalam Taat Kepada Allah SWT. Dalam hal beribadah kepada Allah SWT juga diperlukan kesabaran yang berlipat gandsa

mengingat banyaknya rintangan yang menggoda, baik dari dalam maupun dari luar diri kita, seperti rasa malas, mengantuk dan kesibukan yang menyita waktu kita untuk beribadah. (lihat

firman Allah SWT QS. Maryam : 65)

طربم لعبادته هلم ت ه واصم (٣٩لم له مسياا )عم رب السماوات واألرمض وما ب ي من هما فاعمبدم

65. Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, Maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui

ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)? d. Sabar dalam Berdakwah

Jalan untuk berdakwah cukup melelahkan dan penuh dengan ujian, seperti penghinaan dari

orang-orang yang menyuklainya. Oleh karena itu diperlukan kesabaran yang luar biasa dalam diri seorang dai untuk menyampaikan kebenaran. (lihat firman Allah SWT QS. Luqman : 17)

ربم على ما أصابك إن ذلك روف وانمه عن الممنمكر واصم منم عزمم يا ب ن أقم الصالة وأممرم بالممعم (٢١األمور )

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu.

Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah). e. Sabar dalam Perang

Dalam peperangan sangat diperlukan kesabaran, apalagi menghadapi musuh yang lebih banyak atau lebih kuat. Sekalipun dalam keaadaan terdesak, seorang prajurit islam tidak boleh lari meninggalkan medan perang, kecuali hanya sebagai taktik semata. (lihat firman Allah SWT

QS Al Baqarah :177)

رق والممغمرب ولكن المرب منم آمن بالل و ليمس المي ومم اآلخر المرب أنم ت ولوا وجوهكمم قبل الممشمن السبيل اكني وابم والممالئكة والمكتاب والنبيني وآتى الممال على حبه ذوي المقرمب والميتامى والممس

دهمم إذا عاهدوا والص ابرين يف والسائلني ويف الرقاب وأقام الصالة وآتى الزكاة والمموفون بعهم وحني المبأمس أولئك الذين صدقوا وأولئك هم الممت قون ) (٢١١المبأمسا والضرا

177. bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi

Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak

yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menuna ikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar

dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. mereka Itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka Itulah orang-orang yang bertakwa.

f. Sabar dalam Pergaulan Dalam pergaulan sesama manusia, baik antara suami istri, orang tua dan anak, sesama tetangga, murid dan guru atau dalam masyarakat yang lebih luas, akan ditemui hal-hal yang tidak

menyenangkan atau menyinggung perasaan. Oleh karena itu, diperlukan kesabaran supaya tidak cepat marah atau terhindar dari putusnya hubungan silaturrahmi.(lihat firman Allah SWT

QS An Nisa’ : 19)

هبوا بب عم كرمها وال ت عمضلوهن لتذم ض ما آت يمتموهن يا أي ها الذين آمنوا ال يل لكمم أنم ترثوا النساتموهن ف إال أنم يأمتني بفاحشة مبينة وع روف فإنم كرهم رهوا شيمئا وجيمعل اشروهن بالممعم عسى أنم تكم

را كثريا ) (٢٥الل فيه خي م

19. Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan

paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah dengan mereka secara patut. kemudian bila kamu tidak menyuka i

mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

3. Contoh-contoh Perilaku Sabar Berikut ini adalah contoh-contoh yang menampilkan perilaku sabar.

a. Menerima dengan rasa syukur semua nikmat maupun ujian yang diberikan Allah SWT kepada

kita. b. Mengalah untuk kepentingan orang lain c. Dapat menguasai nafsu amarah yang ada dalam diri kita

d. Memperhatikan cara bergaul dengan baik di dalam masyarakat e. Jangan terlena oleh kehidupan duniawi, seperti harta, benda atau keluarga

4. Manfaat Sabar dalam Kehidupan

Sabar memiliki manfaat yang sangat penting dalam kehidupan ini. Sabar dapat menjadikan

kehidupan ini penuh kesejukan, dapat mengubah dunia penuh kedamaian. Adapun manfaat-manfaat sabar dalam kehidupan diantaranya :

a. Mendorong tercapainya cita-cita b. Mendapatkan kebahagiaan dan keberuntungan c. Memiliki semangat hidup dan tidak mudah putus asa d. Dapat menciptakan kedamaian hidup

e. Terhindar dari hal-hal yang buruk, selamat dari godaan hawa nafsu

1. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kebaikan bersifat mutlak, yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak Islam adalah murni baik untuk individu maupun masyarakat.

2. Kebaikannya bersifat menyeluruh, yaitu kebaikan yang selalu berlaku secara universal.

3. Tetap, artinya kebaikannya tidak mengalami perubahan.

4. Kewajiban yang harus dipenuhi, yaitu kebaikan yang terkandung dalam akhlak Islam merupakan hukum yang harus dilaksanakan sehingga ada sangsi hukum tertentu bagi yang

tidak melaksanakan.

5. Pengawasan yang menyeluruh, karena akhlak dari Allah maka pengaruhnya lebih kuat dari

akhlak buatan manusia.

3 Dasar kesusilaan akhlak islami secara umum berkisar pada: Tujuan hidup setiap muslim adalah untuk tunduk dan taat menjalankan syariat Allah untuk mencapai keridhaan-Nya.

Keyakinan terhadap wahyu Allah dan sunnah membawa konsekuensi logis sebagai pedoman utama bagi setiap muslim. Keyakinan terhadap hari pembalasan, mendorong manusia berbuat

baik dan berusa untuk menjadi manusia yang sebaik-baiknya. Islam mendidik berbuat baik , dan mencegah semua kemungkaran yang bertentangan dengan ajaran islam. Ajaran akhlak islam meliputi segala segi hidup dan kehidupan manusia yang berasaskan pada kebaikan.

Konsep akhlakul karimah secara umum ada dua, yaitu meliputi percaya kepada tuhan dan percaya adanya hari pembalasan. Selanjutnya akhlak islam dapat diartikan sebagai akhlak

yang mengunakan tolok ukur ketentuan Allah. Dan dalam konsep akhlaqul karimah ini bersifat mengarahkan, membimbing, mendorong, membangun peradaban manusia, dan menggobati beberapa penyakit-penyakit sosial. 4

Perintah Untuk Berakhlakul Karimah Perintah merupakan sesuatu yang wajib dilakukan

secara invidu maupun kelompok. Perintah dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian yaitu

perintah dari Allah dan yang kedua adalah perintah dari sesama manusia.tetapi jika perintah

tersebut memerintahkan kita untuk berbuat buruk maka kita tidak wajib mengikutinya atau

menjalankanya. Dalam berbuat kebaikan Allah telah memrintahkan kita melalui AL-Qur’an

termasuk juga didalamnya perintah untuk beraklakqul karimah seperti yang tercantum di

dalam Al-Qur'an Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada

kebajikan, menyeru pada yang ma’ruf dan mencegah pada yang mungkar; dan merekalah

orang-orang yang beruntung.(QS.Ali Imran(3):104). Konsep akhlaqul karimah dapat

ditegaskan sebagai berikut : Konsep kebijakan yang mutlak.Islam telah mengarahkan

akhlaqul karimah baik perorangan maupun kelompok pada setiap keadaan, dengan demikian

kaum muslimin harus melaksanakan perintah tersebut secara terus menerus. Konsep kebaikan

yang menyeluruh.Akhlak islami menjamin kebaikan untuk seluruh umat manusia bahkan

seluruh alam. Konsep kemampuan.Akhlak islami menjamin kebaikan yang mutlak dan sesuai

pada ilmu dan kemampuan manusia. Konsep kewajiban yang dipenuhi.Akhlak bersumber

dari nash yang wajib dipatuhi oleh umat manusia,karena mencapai seluruh aspek kehidupan.

Dalil tentang akhlaqul karimah