Download - ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

Transcript
Page 1: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

17

ACARA PRAKTIKUM II

ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN TERNAK DAN BOMB KALORIMETER

2.1 Landasan Teori

Segala sesuatu yang dapat dimakan dinamakan bahan makanan. Tetapi tidak

semua yang dapat dimakan bermanfaat bagi tubuh. Komponen bahan makanan

yang dapat dicerna, diserap serta bermanfaat bagi tubuh disebut zat makanan. Ada

6 macam zat makanan yaitu air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral.

Kecuali air, tiap zat makanan tersebut terdiri atas berbagai macam. Misalnya

mineral tidak kurang 15 – 21 macam, vitamin terdiri dari 13 – 15 macam. Dengan

demikian analisis bahan makanan akan banyak sekali. Jika semuanya itu akan

dianalisis jelas akan makan banyak waktu, tenaga dan biaya.

Mengingat sangat kompleksnya penganalisaan bahan makanan itu orang

mencoba membuat penyederhanaan yaitu mencoba mengelompokkan zat-zat

makanan berdasar sifat fisik dan kimianya. Analisis lain yang tidak terwakili oleh

pengelompokkan itu dilakukan secara khusus. Usaha ini telah dirintis oleh para

sarjana Jerman sejak awal abad 19. Antara lain oleh Thaer pada tahun 1809.

Kemudian pada tahun 1860 oleh Henneberg dan Stohman dari Weende (nama

kota di Jerman Timur) metode Thaer disempurnakan.

Metode ini kemudian sampai sekarang dikenal dengan nama analisis

Proksimat Weende. Proksimat berarti terdekat. Artinya terdekat dalam

menggambarkan komposisi zat makanan suatu bahan makanan. Metode tersebut

sangat popular hingga kini.

Pengelompokkan zat makanan suatu bahan makanan menurut analisis

proksimat digambarkan dalam ilustrasi sebagai berikut :

Page 2: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

18

Bahan ----- Air makanan ----- Bahan ----- Abu/ mineral Kering ----- Bahan ----- Protein Organik ----- BOTN ----- Lemak ----- Karbohidrat ----- Serat Kasar ----- BETN

Ilustrasi tersebut nampak bahwa bahan makanan terbagi ke dalam 10 zat

makanan, 5 diantaranya, yaitu bagian atas bagan pembagian tersebut, diperoleh

dengan jalan analisis dan 5 lainnya dihitung sebagai selisih.

Analisis proksimat didasarkan atas komposisi kimia dari bahan makanan,

dengan skema sebagai berikut :

Bahan Makanan

----------------------Pemanasan 105 ºC

Bahan Kering

Ekstraksi ether Kjeldhal

Lemak Nitrogen

Asam

Filtrat

Residu

Filtrat

Basa

Abu dan Serat Kasar

Pembakaran

600 ºC

Abu Serat Kasar

Analisis Proksimat Weende

Page 3: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

19

Dengan memanaskan bahan makanan pada suhu 100 ºC, seluruh air yang

dikandung bahan makanan itu akan menguap, yang tertinggal adalah bahan

kering. Bila pemanasan dilanjutkan pada suhu 600 ºC maka seluruh bahan organik

akan menguap dan yang tertinggal adalah Abu (mineral). Selisih antara Bahan

Kering dan Abu adalah Bahan Organik.

Protein bahan makanan ditentukan dengan metode Kjeldhal. Metode ini

menganut asumsi bahwa semua Nitrogen bahan makanan berasal dari protein dan

semua protein mengandung Nitrogen sebesar 16 %. Maka protein bahan makanan

ditentukan dengan menganalisis kandungan Nitrogennya. Hasil yang diperoleh

dikalikan denngan 100/ 16 atau 6,25. Prinsip metode Kjeldahl adalah sebagai

berikut : Nitrogen bahan makanan diubah menjadi ammonium sulfat dengan jalan

memasaknya di dalam asam sulfat pekat. Kemudian setelah didinginkan

diencerkan dengan air suling, lau dibuat basa dengan menambahkan NaOH. Maka

ammonia akan dibebaskan. Amonia itu ditangkap oleh laruutan asam borat, lalu

dititar dengan asam sulfat yang telah ditentukan normalitasnya.

Bahan kering setelah dikurangi dengan N dinamakan Bahan Organik Tanpa

Nitrogen (BOTN). BOTN ada yang larut dalam pelarut organik ada yang tidak.

Fraksi yang larut dinamakan lemak sedangkan yang tidak larut dinamakan

karbohidrat.

Dalam analisi proksimat kadar lemak ditentukan dengan jalan

mengekstraksikan bahan makanan ke dalam pelarut organic (misal petroleum

ether atau hexan).

Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak

Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat yang tidak larut setelah

dimasak berturut-turut dalam larutan H2SO4 1,25 % mendidih selama 30 menit

dan dalam larutan NaOH 1,35 % mendidih selama 30 menit.

CARA MENYIAPKAN SAMPEL UNTUK DIANALISA

1. Semua contoh (sampel) yang akan dianalisa di Laboratorium harus

ditimbang dengan segera, baik masih segar maupun sudah kering.

2. Bila contoh terdiri dari hijauan segar, maka hijauan tersebut harus

dikeringkan lebih dahulu dengan cara menjemur di panas matahari atau

Page 4: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

20

dimasukkan ke dalam alat pengering pada suhu 40 – 60 ºC selama 24 – 28

jam dan sesudah dingin ditimbang kembali.

3. Buah-buahan dan biji-bijian yang mempunyai kulit, lebih dahulu harus

dikupas dan bagian-bagian yang tidak dapat dipisahkan dari bagian-bagian

yang dapat dimakan ditimbang berturut-berturut dan baru dikeringkan dan

kemudian ditimbang lagi.

4. Semua bahan yang akan dianalisa harus dihaluskan terlebih dahulu dengan

gilingan dan disaring dengan saringan yang bergaris tengah satu

millimeter.

5. Semua contoh/ sampel bahan yang akan dianalisa harus diberi kode dan

arti dari kode tersebut harus dicatat di dalam buku khusus.

PENGAMBILAN SAMPEL

Sampel merupakan bagian dari suatu bahan yang diambil secra acak dari

bahan tersebut untuk selanjutnya dievaluasi. Dalam pengambilan sampel suatu

bahan harus dilakukan secra benar agar diperoleh sampel yang benar-benar

representatif, yang mampu menggambarkan keadaan bahan yang diambil

sampelnya secara tepat. Untuk tujuan tersebut maka pengambilan sampel perlu

diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Homogenitas sampel

Salah satu faktor yang menentukan tingkat represetatif sampel yang diambil

adalah homogenitas bahan yang akan diambil sampelnya. Efek ukuran dan

berat partikel sangat berpengaruh terhadap homogenitas bahan, dimana

bagian yang berukuran dan berat yang lebih besar kemungkinan akan

berpisah dengan bagian lebih kecil atau ringan (segresi). Sehingga pada

bahan yang ditumpuk atau dimuat diatas truk, bagian bahan yang mempunyai

ukuran dan berat partikel yang lebih besar terletak pada bagian bawah atau

bagian dasar dari tumpukan tersebut. Oleh karena itu sebelum bahan diambil

sampelnya harus dicampur secara merata sehingga bahan benar-benar

homogen, atau sampel diambil secara acak dari beberapa bagian baik bagian

dasar, tengah maupun bagian atas sehingga diperoleh sampel yang benar-

benar representatif. Demikian juga pada hijauan disuatu lahan, kualitas

Page 5: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

21

hijauan pada tiap-tiap bagian lahan, kemungkinan mempunyai kualitas yang

berbeda karena adanya kemungkinan perbedaan kesuburan tanah pada lahan

tersebut. Oleh karena itu agar diperoleh sampel yang representatif,

pengambilan sampel harus dilakukan pada beberapa bagian lahan secara acak,

sehingga data yang diperoleh memberikan informasi yang benar terhadap

kualitas bahan tersebut.

2. Cara pengambilan sampel

a. Aselectif : yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari

keseluruhan bahan tanpa memperhatikan atau memisahkan bagian-bagian

dari bahan tersebut. Misalnya dalam pengambilan sampel pada rumput

gajah, sampel kita ambil dari seluruh bagian rumput gajah tersebut baik

bagian daun maupun bagian batang, kemudian dipotong-potong dan

dicampur secara merata agar diperoleh bahan yang benar-benar

homogeny, sehingga sampel yang diambil benar-benar representatif.

b. Selectif : yaitu cara pengambilan sampel yang dilakukan secara acak dari

bagian-bagian tertentu dari suatu bahan. Misalnya dalam pengambilan

sampel bagian batang dan bagian daun rumput gajah, maka sebelum

diambil sampelnya bagian-bagian tersebut harus dipisah terlebih dahulu,

baru masing-masing bagian diambil sampelnya dengan tetap

memperhatikan homogenitas bahan tersebut.

3. Jumlah sampel

Jumlah sampel yang diambil akan sangat berpengaruh terhadap tingkat

representatif sampel yang diambil. Jumlah sampel yang diambil tergantung

pada kebutuhan untuk evaluasi dan jumlah bahan yang diambil sampelnya.

Sebagai pedoman jumlah sampel yang diambil adalah 10% dari jumlah

bahan. Pada bahan yang berjumlah banyak misalnya lebih dari 100 kg,

sampel diambil 10% dari jumlah tersebut secara acak, kemudian sampel

diambil lagi 10% dari sampel yang diambil tersebut.

4. Penanganan sampel

Sanpel yang telah diambil harus segera diamankan agar tidak rusak atau

berubah sehingga mempunyai sifat yang berbeda dengan bahan dari mana

sampel tersebut diambil. Misalnya terjadinya penguapan air, pembusukan

atau tumbuhnya jamur, ketengikan dan lain-lain. Sampel yang diproleh dari

Page 6: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

22

bahan dengan kadar air rendah (kurang dari 15%), kemungkinan terjadinya

kerusakan sampel sangat kecil sekali. Sehingga sampel dapat lansung

dimasukkan kedalam kantong plastik dan dibawa ke labolatorium untuk

dianalisis.

Sedang sampel yang diperoleh dari bahan segar misalnya hijauan atau silase,

maka kemungkinan terjadinya penguapan air besar sekali. Sehingga untuk

mengontrol penguapan air selama penganan sampel, maka sampel yang telah

diambil harus segera ditimbang, dimasukkan kedalam kantong plastik yang

kedap udara, dibawa ke labolatorium dan segera dianalisis kadar bahan

keringnya, sehingga kemungkinan terjadinya penguapan air kecil sekali dan

bahan tidak mudah rusak. Hal ini mungkin dilakukan jika lokasi pengambilan

sampel dengan labolatorium. Tetapi jika lokasi pengambilan sampel jauh dari

labolatorium maka sampel yang telah diambil segera ditimbang, dikeringkan

atau dijemur sampai beratnya konstan ditempat yang aman (diusahakan tidak

terdapat bagian sampel yang hilang), kemudian dibawa ke labolatorium untuk

dianalisis.

5. Prosesing sampel

Untuk tujuan evaluasi terutama evaluasi secara mikroskopik, kimia dan

biologi semua sampel harus digiling lebih dulu sehingga diperoleh sampel

yang halus.

Untuk menganalisis bahan pakan secra kimiawi dapat dilakukan dengan beberapa

cara. Analisis proksimat merupkan salah satu cara yang sering dilaksanakan.

Melalui analisis proksimat dapat diketahui kualitas suatu bahan pakan.

EVALUASI KUALITAS PAKAN

Terkadang sangatlah sulit untuk menentukan kualitas suatu bahan

makanan ternak jika dilakukan dengan indra, juga dalam membandingkan dua

atau lebih bahan pakan tanpa analisis baik secara fisik, khemis, maupun biologis.

Dua macam hay atau bijian seperti jagung atau kedelai mungkin terlihat mirip satu

dengan lainnya, namun yang satu mungkin mengadung bahan kering 12% dan

lainnya 18%. Sehingga analisis keduanya harus dilakukan. Analisis kimia saja

Page 7: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

23

tidak akan cukup, percobaan dengan menggunakan ternakpun harus dilakukan

karena bahan pakan yang bernutrisi tinggi tapi mempunyai daya cerna yang

rendah adalah hanya pengisi perut saja.

Pendekatan yang sistematik untuk mengukur kualitas suatu bahan pakan

sudah dilakukan sejak tahun 1800, cara ini terus berkembang dan memungkinkan

pengukuran bermacam-macam bahan pakan yang lebih detail. Pada abad 20

isolasi dan identifikasi dari faktor-faktor pemacu pertumbuhan dan nutrisi seperti

vitamin sudah dapat dilaksanakan. Pengetahuan dasar biokimia sejajar dengan

ilmu nutrisi dapat diadopsikan untuk menganilisis dan mengevaluasi bahan pakan.

Cara-cara baru dan canggih banyak digunakan di dalam industry makanan ternak

untuk mendeteksi komponen bahan pakan dalam ukuran 10-6

Keuntungan adalah kriteria utama dari kesuksesan di dalam

pengoperasian peternakan, dan biaya pakan adalah faktor penting dalam

penentuan kesuksesan. Nilai komposisi bahan pakan dalam beberapa buku

menyajikan rataan dari sekumpulan data yang diperoleh dari beberapa hasil

analisa yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam menentukan komposisi

kimia suatu bahan pakan. Tetapi karena kmposisi kimia suatu bahan pakan

dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti umur tanaman, kondisi tanah, iklim dan

lain-lain, maka dalam penyusunan Pakan bahan-bahan penyusunnya harus

dianalisis agar diperoleh Pakan yang seimbang.

Analisa bahan pakan hanya akan dicapai secara baik jika pengambilan

sampel dilakukan secara benar dan representatif.

Page 8: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

24

1. PENETAPAN KADAR BAHAN KERING UDARA (HIJAUAN SEGAR)

Alat-alat :

- Sabit

- Gunting rumput

- Timbangan

- Kantong plastik

- Kotak kertas

- Oven

Cara kerja :

- Memotong rumput, rumput yang tumbuh di dalam petak-petak dipotong

semua sedangkan rumput yang tumbuh pada bagian pinggir petak sebagai

Border Effect. Rumput dipotong dengan ketinggian 15-20 cm dari tanah.

Kemudian rumput tersebut di masukkan ke dalam kantong plastic untuk

menghindari adanya penguapan, kemudian ditimbang. Beratnya A.

- Kemudian rumput dipotong kecil-kecil sekitar 2 cm, dimasukkan kembali

ke dalam kantong plastic (berat rumput B gram).

- Kotak kertas ditimbang beratnya, masukkan rumput yang telah dipotong-

potong sebanyak 150-200 gram ke dalam kotak tersebut, beratnya C gram,

kemudian masukkan ke dalam oven dengan suhu 60-70°C selama 14 jam.

- Setelah itu dikeluarkan dan diangin-anginkan di dalam ruangan selama 2-3

jam, kemudian ditimbang. Beratnya D gram.

Perhitungan :

Kadar Bahan Kering Udara rumput :

Page 9: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

25

2. PENETAPAN KADAR BAHAN KERING

Prinsip :

Dengan pemanasan 105°C, air yang terkandung dalam suatu bahan pakan

akan menguap seluruhnya. Bahan yang tertinggal setelah penguapan air disebut

bahan kering.

Alat-alat :

- Cawan porselin atau aldisk

- Oven 105° C

- Eksicator (silica gel biro)

- Penjepit

- Timbangan analitis

Cara Kerja :

- Cawan porselin dimasukkan dalam oven 105°C selama 1 jam.

- Cawan diambil dan dimasukkan eksicator (gunakan tang penjepit) selama

1 jam. Dalam praktikum pekerjaan ini biasanya sudah dilakukan oleh

laboran.

- Timbang cawan tersebut dengan teliti, misalnya beratnya A gram.

- Masukkan sampel ± 5 gram dalam cawan dan ditimbang kembali.

Misalnya beratnya B gram. Kemudian masukkan cawan yang berisi

sampel tersebut kedalam oven 105°C selama 4 jam.

- Cawan diambil, dimasukkan dalam eksicator selama 1 jam, kemudian

ditimbang beratnya dengan teliti, misalnya C gram. Pada waktu

mengambil cawan, gunakan tang penjepit.

Perhitungan : Kadar BK =

Keterangan :

A= berat cawan

B= berat cawan + sampel

C= berat cawan + sampel setelah dioven

BK = bahan kering

Page 10: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

26

3. PENETAPAN KADAR BAHAN ANORGANIK (ABU)

Prinsip :

Dengan pemanasan pada 550-600°C semua bahan organik akan terbakar.

Bahan anorganik yang tidak tebakar disebut abu.

Alat- alat:

- Alumunium disk atau cawan porselin - Tanur 550-600°C - Eksikator (silica gel biro) - Penjepit - Timbangan analitis

Cara kerja :

- Ambil Al- disk dan masukkan ke dalam tanur (600°C) selama 1 jam.

- Dengan menggunakan tang penjepit Al- disk dimasukkan dalam eksikator

diamkan selama 1 jam. Dalam praktikum pekerjaan ini biasanya sudah

dilakukan oleh laboran.

- Timbang Al- disk tersebut, misal beratnya A gram. Ambil sampel kira-kira

3-5 gram masukkan dalam Aldisk dan ditimbang kembali, misal beratnya

B gram.

- Masukkan Aldisk yang berisi sampel ke dalam tanur 600°C sampai

warnanya berunah menjadi putih atau berubah menjadi abu. Tidak boleh

terdapat warna hitam (kira-kira selama 4 jam).

- Al-disk diambil dimasukkan ke dalam eksikator diamkan selama 1 jam

kemudian ditimbang dengan teliti (beratnya C gram).

Perhitungan :

Kadar Abu =

Keterangan :

Jika sampel berisi banyak protein atau lemak (daging) tidak boleh langsung dimasukkan ke dalam tanur, tetapi harus terlebih dahulu dipanaskan diatas kompor (di dalam lemari asam) sampai tidak ada uap lagi.

Page 11: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

27

4. PENETAPAN KADAR PROTEIN KASAR

Prinsip :

Asam sulfat pekat dengan katalisator dapat memecah ikatan N organik

dalam bahan makanan menjadi ammonium sulfat, kecuali ikatan N = N; NO;

NO2. Ammonium sulftat dalam suasana basa akan melepaskan NH3 yang

kemudian disuling (destilasi). Hasil sulingan ditampung dalam beakerglas yang

berisi H2SO4 0,1 N yang telah diberi indicator campuran. Setelah selesai destilasi,

larutan penampung di titrasi dengan NaOH 0,1 N sampai warna berubah.

Cara yang umum digunakan adalah cara Kjeldahl :

a. Proses destruksi (oksidasi)

Pengubahan N-protein menjadi ammonium sulfat.

Sampel dipanaskan dengan asam sulfat pekat (H2SO4) dan katalisator dapat

memecah semua ikatan N dalam bahan pakan menjadi (NH4)2SO4 kecuali

ikatan N = N, NO dan NO2. Amoniak dalam asam sulfat terdapat dalam

bentuk ammonium sulfat. CO2 dan H2O terus menguap. SO2 yang terbentuk

adalah hasil reduksi dari sebagian N asam sulfat, SO2 pun menguap.

N-organik + H2SO4 CO2 + H2O + (NH4)2SO4 + SO2

Dalam reaksi ini digunakan katalisator selenium /Hg/Cu.

Destruksi dihentikan setelah larutan berwarna hijau jernih.

b. Proses distilasi (penyulingan)

Setelah larutan menjadi jernih dan berwarna hijau labu destruksi didinginkan

kemudian dengan pengenceran 60 ml aquades larutan dimasukkan dalam labu

Erlenmeyer 300 ml.

Pengenceran dilakukan untuk mengurangi kehebatan reaksi jika larutan

ditambah alkali larutan dijadikan basa dengan menambahkan NaOH 40 %,

labu dipasang pada alat penyuling.

Hasil sulingan (uap NH3 dan air) ditangkap oleh larutan H2SO4 yang terdapat

dalam labu Erlenmeyer dan membentuk senyawa (NH4)2SO4. Senyawa ini

dalam suasana basa akan melepaskan NH3. NH3 yang dilepaskan diikat

kembali oleh H2SO4 membentuk Amonium Sulfat. Penyulingan dihentikan

Page 12: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

28

jika semua N sudah tertangkap oleh asam sulfat dalam labu Erlenmeyer (2/3

bagian cairan dalam labu penyuling telah menguap).

2NH3 + 2H2SO4 (NH4)2SO4 + H2SO4

c. Proses Titrasi

Kelebihan H2SO4 yang digunakan untuk menangkap N dititrasi dengan

Natrium Hidroksida. Titrasi dihentikan jika larutan berubah dari ungu ke

biru kehijauan.

Alat-alat :

- Timbangan analitis

- Labu didih kjeldhal (50 ml)

- Gelas ukur 5 ml atau dispenser

- Erlenmeyer (300 ml)

- Beaker glas (300 ml)

- Alat untuk destilasi

- Pipet volume 25 ml atau dispenser

- Buret 50 ml

Bahan kimia :

- H2SO4 pekat (95 – 97 %)

- Katalisator (Seleniumgemisch, buatan Merck)

- Aquadest

- NaOH 40 %

- H2SO4 0,1 N

- Indikator (2 gram methyl red + methyl blue per liter etanol 96 %)

- NaOH 0,1 N

- Batu didih

Cara Kerja :

1. DESTRUKSI

- Timbang kertas minyak, misal berat A gram. Ambil sampel kira-kira 0,3

gram untuk bahan yang mengandung protein rendah atau 0,2 gram untuk

Page 13: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

29

bahan yang mengandung protein tinggi, tuangkan dalam kertas minyak

dan timbang kembali, misal beratnya B gram. Masukkan sampel (tidak

dengan kertas minyak) ke dalam labu kjeldahl.

- Tambahkan 1,4 gram katalisator dan batu didih. Kemudian tambahkan 5

ml H2SO4 pekat (di dalam lemari asam) dengan menggunakan dispenser.

- Didestruksi sampai warna menjadi hijau. Biarkan menjadi dingin.

- Tambahkan 60 ml aquadest (dibagi 4 kali), kocok dan masukkan larutan

ke dalam Erlenmeyer 300 ml.

2. DESTILASI

- Ambil beaker glas 300 ml, isi dengan H2SO4 0,1 n sebanyak 25 ml dengan

menggunakan dispenser. Tambahkan 3 tetes indikator mix, warna menjadi

ungu. Kemudian letakkan beakerglas dibawah ujung alat destilasi (ujung

alat destilasi harus masuk kedalam cairan penampung, agar tidak ada NH3

yang hilang).

- Untuk destilasi, tambahkan 20 ml NaOH 40 % dalam Erlenmeyer hasil

destruksi, kemudian dengan cepat (agar tidak ada NH3 yang hilang) pasang

dalam alat destilasi.

- Selama destilasi warna tetap ungu. Destilasi selesai kalau larutan di dalam

erlenmeyer 300 ml mulai mendidih tidak lancar lagi.

3. TITRASI

- Beakerglas yang berisi hasil sulingan dititrasi dengan NaOH 0,1 n sampai

warna berubah menjadi hijau jernih. Misal jumlah NaOH untuk titrasi C

ml.

- Buat blanko, caranya sama tetapi tidak memakai sampel (Misal untuk

titrasi perlu D ml NaOH 0,1n).

Perhitungan :

Kadar PK =

Keterangan : A = berat kertas minyak B = berat kertas minyak plus sampel C = jumlah NaOH untuk titrasi sampel D = jumlah NaOH untuk titrasi blanko

Page 14: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

30

5. PENETAPAN KADAR LEMAK KASAR

Prinsip :

Eter dipanaskan terus menerus kemudian didinginkan secara kondensasi

akan mengekstrak semua bahan-bahan yang larut dalam eter. Bahan ekstraksi

dikumpulkan dalam suatu tabung. Jika proses sudah selesai (4 jam). Eter

dikumpulkan ditempat lain dan sisa lemak kasar dikeringkan dalam oven, setelah

dingin ditimbang.

Lemak adalah sekelompok zat-zat yang tidak larut dalam air tetapi larut

dalm eter, kloroform, dan benzene. Yang termasuk dalam golongan lipida adalah

lemak, fosfatida, seterol, dll. Lemak merupakan bagian yang terpentin dari

golongan zat-zat tersebut.

Lemak mengandung C, H, dan O. dalam perbandingannya lemak lebih

banyak mengandung C dan H daripada O, misalnya C57H110O6. Lemak

memberikan 2,25 kali energy lebih banyak disbanding dengan karbohidrat jika

mengalami metabolism karena lemak mengandung unsur H lebih banyak daripada

unsur O.

Alat-alat :

- Alat ekstraksi Goldfish

- Beaker glas khusus untuk lemak

- Alat porselin atau selongsong S

- Gelas ukur

- Oven vacuum 80 ºC

- Timbangan analitis

- Eksikator

- Penjepit

Bahan Kimia :

- N-hexan

- Batu didih

Page 15: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

31

Cara Kerja :

- Masukan beaker glas yang sudah diberi 2 -3 buah batu didih ke dalam oven

dengan suhu 105 ºC selama 1 jam.

- Ambil beakerglas dan masukkan dalam eksikator selama 1 jam. Pekerjaan ini

biasanya sudah dilakukan oleh laboran.

- Timbang kertas saring bebas abu, misal A gram. Ambil sampel kira 3 – 5

ggram taruh diatas kertas saring dan ditimbang kembali, misal beratnya B

gram. Bungkus sampel dengan menggunakan kertas saring tersebut,

kemudian masukkan sampel ke dalam alat porselin atau selongsong S.

- Ambil beakerglas khusus untuk analisa lemak dari eksikator dan ditimbang,

misal beratnya C gram. Isi beakerglas dengan 50 ml n-hexan dengan

menggunakan gelas ukur.

- Kemudian beakerglas dan alat porselin (atau selongsong S) dipasang ke alat

ekstraksi Goldfish, dan di ekstraksi selama 4 jam.

- Ambil alat porselin atau selongsong S dengan sampel dang anti dengan labu

khusus untuk mengumpulkan hexan lagi, sampai hexan dalam beakerglas

tinggal sedikit saja.

- Beakerglas yang telah berisi lemak dimasukkan ke dalam oven vacuum 80

ºC.

- Lalu dihisap udara dari oven, beakerglas di oven selama 1,5 jam.

- Beaker glas dimasukkan ke dalam eksikator selama 1 jam, dan ditimbang

dengan teliti, misal beratnya D gram.

Perhitungan :

Kadar Lemak =

Page 16: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

32

6. PENETAPAN KADAR SERAT KASAR

Prinsip :

Serat kasar adalah suatu indikator dari daya cerna dan bulkiness dari suatu

bahan. Serat kasar merupakan senyawa yang tidak larut jika direbus berturut-turut

dalam larutan H2SO4 0,3 n selama 30 menit dan NaOH 1,5 n selama 25 menit.

Tujuan penambahan H2SO4 untuk menguraikan senyawa N dalam pakan,

penambahan NaOH untuk menguraikan/ penyabunan senyawa lemak dalam pakan

sehingga mudah larut. Sisa bahan pakan yang tidak tercerna setelah proses

perebusan kemudian ditimbang dan diabukan. Perbedaan berat residu pertama dan

berat residu setelah diabukan menunjukkan jumlah serta yang terdapat dalam

suatu bahan pakan.

Fraksi serat kasar terdiri dari selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pada ternak

ruminansia dan herbifora non ruminansia selulosa dapat dicerna melalui degradasi

microbial. Mendekati 95 % dari serat kasar adalah selulosa. Sistem ini

dikembangkan oleh Van Soest untuk mengevaluasi fraksi-fraksi dari suatu bahan

pakan yang dapat dicerna.

Alat-alat :

- Timbangan analitis

- Beaker glas khusus untuk serat kasar

- Alat untuk mendidihkan

- Cawan filtrasi (crusible) serta alat filtrasinya

- Eksikator (silica gel biro)

- Oven 140 ºC

- Tanur 550 – 600 ºC

Bahan Kimia :

- H2SO4 0,3 n - NaOH 1,5 n

- HCl 0,3 n - EDTA

- Aceton - Aquadest panas

- Pasir bersih dan batu didih

Page 17: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

33

Cara Kerja :

- Timbang kertas minyak, misal beratnya A gram. Ambil sampel kira-kira 1

gram taruh diatas kertas minyak dan timbang kembali, misal beratnya B

gram. Tuangkan sampel (kertas minyak tidak diikutkan) dalam beaker glas

khusus untuk analisa serat kasar dan tambahkan H2SO4 0,3 n sebanyak 50 ml

dengan menggunakan gelas ukur, didihkan selam 30 menit.

- Selanjutnya dengan cepat ditambahkan 25 ml NaOH 1,5 n dan didihkan lagi

selama 25 menit tepat.

- Dengan cepat pula ditambah 0,5 gram EDTA kemudian didihkan lagi selama

5 menit tepat.

- Matikan tombol pemanas. Ambil beaker glas.

- Saring dengan cawan filtrasi yang sebelumnya sudah diisi dengan pasir.

- Bersihkan beaker glas dengan aquadest panas sesedikit mungkin sampai

semua larutan masuk ke cawan filtrasi.

- Lalu tambahkan 50 ml HCl 0,3 n diamkan 1 menit lalu dihisap dengan pom

vacuum.

- Ditambah dengan 10 ml aquadest panas (sampai 5 kali).

- Kemudian ditambahkan lagi 40 ml aceton, diamkan 1 menit lalu dihisap

sampai kering.

- Selanjutnya dioven pada t = 105 ºC selama 1,5 jam, kemudian masukkan ke

dalam eksikator selama 1 jam dan ditimbang dengan teliti (beratnya C gram).

- Setelah itu masukkan ke dalam tanur 550 – 600 ºC selama 2 jam, keluarkan

dengan tang penjepit dan masukkan kembali ke dalam eksikator, diamkan

selama 1 jam dan timbanglah dengan teliti (beratnya D gram).

Perhitungan :

Kadar Serat Kasar =

Page 18: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

34

7. PENETAPAN KANDUNGAN ENERGI BRUTO

Energi suatu bahan dapat diketahui dengan membakar seluruh bahan

tersebut dalam bom calorimeter, panas yang dihasilkan dari proses oksidasi

disebut gross energy.

Bahan yang akan diuji ditimbang dalam bentuk kapsul (pellet) kemudian

diletakkan dalam bom yang berisi 25 -30 atm oksigen. Bom dilindungi oleh air

sebanyak 2000 g dalam selubung adiabatic. Setelah bom dan calorimeter diatur

pada posisi yang tepat dan temperature konstan, bahan yang akan diuji dibakar

melalui kawat pembakar yang dialiri listrik. Kenaikan temperature diukur dalam

keadaan adiabatic (suatu keadaan dimana tidak ada panas yang keluar dan tidak

ada panas yang masuk). Dari perubahan suhu tersebut dapat diketahui kandungan

gross energy suatu bahan.

Bom calorimeter dapat digunakan untuk mengukur gross energy dari bahan

pakan, hasil sisa bahan pakan (feses, urin dsb) dan jaringan.

Satu kalori adalah sejumlah panas yang dibutuhkan untuk menaikan

temperature 1 ºC dari 1 g air, tepatnya dari 14,5 ke 15,5 ºC. Dari kenyataan ini

kita dapat memikirkan bagaimana cara bekerja sebuah bom calorimeter.

Kawat beraliran listrik ditempatkan (disentuhkan) pada contoh bahan yang

akan dianalisa, dengan dialiri listrik kawat akan membakar contoh bahan. Air

dituangkan disekitar bom dan ditambahkan 25 – 30 atm oksigen. Panas yang

dihasilkan dari pembakaran akan memanaskan air dan kenaikan panas ini akan

dicatat oleh thermometer.

Pembakaran yang tidak sempurna dapat disebabkan oleh :

1. Penambahan gas ke dalam bom terlalu cepat menyebabkan partikel-

partikel bahan terhambur ke luar cawan

2. Proses pemadatan bahan yang tidak sempurna

3. Contoh bahan mengandung partikel-partikel yang sulit terbakar

4. Kawat patah sebelum pembakaran berlangsung karena arus listrik terlalu

rendah/ terlalu tinggi

5. Penempatan kawat tidak menyentuh contoh bahan yang dibakar

6. Penggunaan oksigen yang tidak cukup untuk pembakaran

Page 19: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

35

Alat-alat :

- Pelletting machine

- Perangkat bomb calorimeter

- Timbangan analitis

Cara Kerja :

1. Sampel dibuat pellet dengan berat kira-kira 1-1,5 gram. Misal beratnya A

gram.

2. Timbang kawat (7-10 cm), misal beratnya B gram.

3. Letakkan cawan pada crucible.

4. Kawat dipasang pada bomb. Hubungkan sampel dengan kawat dengan

menggunakan benang.

5. Timbang air sebanyak 2000 gram masukkan pada bucket.

6. Isi bomb dengan 5 atm O2 kemudian keluarkan dan selanjutnya diisi lagi

dengan 25-30 atm O2. Sekrup pada bomb dikencangkan. Masukkan bomb ke

dalam bucket.

7. Masukkan bucket ke dalam jaket dan ditutup

8. Periksalah pengaduk dan termometer.

9. Hubungkan dengan arus listrik.

10. Tunggu sampai suhu menjadi konstan, dan catat (T1).

11. Tekan tombol pembakaran (astilah umumnya di-bom).

12. Catat suhu terakhir setelah 7-10 menit (T2).

13. Matikan aliran listrik.

14. Buka tutup jaket dan keluarkan bom.

15. Keluarkan oksigen dari dalam bomb (minimal 1 menit).

16. Cuci bagian bomb sebelah dalam, crucible dan tempat melekatnya kawat,

dengan aquadest sehingga mencapai volume kira-kira 50 ml. Tuangkan

aquadest tersebut pada beaker glas dan tambahkan 2-3 tetes indikator.

17. Titrasi dengan NaOH 0,1 N. Timbang sisa kawat (C gram).

PERHITUNGAN : (GE dalam satuan kal/g)

Page 20: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

36

8. PENETAPAN KADAR KALSIUM

Prinsip:

Larutan garam kalsium diendapkan dengan ammonium oxalat, sebagai ca-

oxalat. Ca-oxalat ini dilarutkan kembali dengan H2SO4 dan kemudian kadar

oxalate-nya dititrasi dengan KMnO4 standar.

Alat-alat :

- Pipet 10 ml

- Corong

- Beaker glass 250 ml

- Erlenmeyer 250 ml.

Reagentia :

- NH4OH 1:1 dan 1:50

- Ammonium oxalate jenuh

- HCl 1:3

- Larutan standard KMnO4 0,1 N

- Methyl red indicator

- H2SO4 pekat

Cara :

1. Ambil 50 ml filtrat dari penetapan SiO2 dan masukkan ke dalam beaker glass

250 ml.

2. Tambahkan filtrat tersebut dengan 2 tetes indikator methyl red dan tambah

pula NH4OH 1:1 tetes demi tetes hingga pH menjadi 5,6 yang terlihat dari

perubahan warna menjadi merah muda (orange).

3. Asamkan kembali dengan 2 tetes HCl 1:3 dan didihkan.

4. Tambah 10-20 ml Amonium oxalat jenuh dan didihkan lagi.

5. Bila ada perubahan warna menjadi kuning, tambahkan HCl 1:3 tetes demi

tetes hingga warna kembali seperti semula.

6. Biarkan endapan mengendap dan saring dengan kertas saring ke dalam

Erlenmeyer 250 ml.

7. Cuci beberapa kali dengan air panas atau NH4OH 1:50 sampai bebas asam.

Page 21: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

37

8. Presipitat dan kertas saring tersebut dimasukkan ke dalam beaker glass 250

ml, lalu ditambah dengan 125 ml aquadest dan 5 ml H2SO4 pekat.

9. Panaskan larutan tersebut sampai 80oC dan titrasi dengan larutan KMnO4

standard 0,1 N ampai timbul warna merah muda.

10. Buat balanko dengan cara sebagai berikut:

11. Ambil 10 ml HCl pekat (sesuai dengan jumlah HCl yang dipakai pada

penetapan SiO2) lalu dimasukkan ke dalam labu ukur 250 ml dan ditambah

aquadest sampai tanda batas. Ambil 50 ml larutan tersebut dan kerjakan

langkah-langkah seperti tersebut di atas.

PERHITUNGAN :

1 ml KMnO4 0,1 N = 0,0020 gram Ca = 0,0028 gram CaO

di mana:

A = Jumlah ml KMnO4 yang dipakai untuk titrasi sampel

B = Jumlah ml KMnO4 yang dipakai untuk titrasi blanko

P = Pengenceran yaitu 250 : 50

20 = berat equivalen Ca

S = berat sampel pada penetapan abu.

Page 22: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

38

9. PENETAPAN KADAR SILIKAT Prinsip :

Semua oksida dari unsure-unsur yang terdapat dalam abu akan bereaksi

dengan HCl pekat menjadi bentuk chloride yang larut dalam air kecuali SiO2.

Alat-alat :

- Penangas air

- Erlenmeyer 250 ml

- Silica dish (cawan porselin)

- Corong

- Pipet 10 ml

- Labu ukur 250 ml

Reagentia :

- HCl pekat

- AgNO3

- Lakmus

Cara :

1. Tambahkan pada abu (dari penetapan kadar abu) kurang lebih 5 ml HCl pekat

dan panaskan di atas penangas air sampai kering.

2. Tambahkan lagi 5 ml HCl pekat, panaskkan lagi selama 2 menit di atas

penangas air.

3. Tambahkan kurang lebih 20-50 ml aquadest dan didihkan selama 5 menit

sambil diaduk dengan batang gelas.

4. Saring dalam labu ukur 250 ml dengan menggunakan kertas saring bebas abu.

5. Cuci beberapa kali dengan air panas sampai filtrat terakhir bebas dari asam,

hal ini dapat ditest dengan kertas lakmus, tambah lagi aquadest sampai tanda.

6. Filtrat tersebut disimpan untuk penetapan kalsium

7. Masukkan kertas saring ke dalam silica dish yang sudah ditimbang beratnya

(X) kemudian dipijarkan sampai putih warnanya. Didinginkan dan timbang

(Z).

Perhitungan :

Kadar Silikat = {(Z-X) : berat sampel} x 100 %

Page 23: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

39

10. PENETAPAN KADAR CHLORIDA

Prinsip :

Garam-garam chloride diendapkan dengan AgNO3. Sisa AgNO3 yang

berlebihan dititrasi dengan KCNS dan ion ferri sebagai endikatornya. Setelah

semua ion Ag diendapkan oleh ion CNS, kemudian ion CNS akan bereaksi

dengan ion ferri terjadi ferri thiocyanat = Fe(CNS)3 yang berwarna Coklat.

Alat-alat :

- Erlenmeyer 250 ml

- Beaker glass 250 ml

- Corong

- Pipet

Reagentia :

- Ferri sulfat

- HNO3 pekat

- NH4OH 1:19

- AgNO3 0,1 N

- KCNS 0,1 N.

Cara :

1. Ambil 3 gram sampel dan masukkan dalam Erlenmeyer 250 ml.

2. Tambahkan 50 ml larutan ferri sulfat dan dikocok baik-baik (jangan sampai

menggumpal)

3. Tambahkan 100 ml NH4OH 1:19 dan dikocok, kemudian didiamkan selama

10 menit lalu disaring.

4. Ambil 50 ml filtrate tersebut dan dimasukkan dalam beaker glass 250 ml.

5. Tambah 10 ml NHO3 pekat dan 10 ml larutan ferri sulfat (sebagai indikator).

6. Tambahkan pula 20 ml AGNO3 0,1 N sambil dikocok dan dipanaskan.

7. Dinginkan dengan air dingin.

8. Kelebihan dari AgNO3 tersebut ditritasi dengan KCNS 0,1 N sampai timbul

warna merah kecoklatan.

Page 24: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

40

Perhitungan :

1 ml AgNO3 0,1 N = 0,00035 g Cl

Dimana :

A = jumlah ml KCNS untuk titrasi

B = normalitet KCNS

C = normalitet AgNO3

Page 25: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

41

LEMBAR KERJA

Acara : PENETAPAN BAHAN KERING UDARA

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II A =

Gr

B =

Gr

C =

Gr

D =

Gr

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 26: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

42

Acara : PENETAPAN KADAR BAHAN KERING

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat cawan (A) gr Gr Berat cawan plus sampel (B) gr Gr Berat cawan + sampel setelah dioven

gr gr

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 27: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

43

Acara : PENETAPAN KADAR BAHAN ANORGANIK (ABU)

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat cawan (A) gr gr Berat cawan plus sampel (B) gr gr Berat cawan + sampel setelah dioven

gr gr

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 28: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

44

Acara : PENETAPAN KADAR PROTEIN KASAR

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat cawan (A) gr gr Berat kertas + sampel (B) gr gr Jumlah titrasi sampel (C) ml ml Jumlah titrasi blanko (D) ml ml Normalitas NaOH

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 29: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

45

Acara : PENETAPAN KADAR LEMAK

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat kertas saring (A) gr gr Berat kertas saring + sampel (B) gr gr Berat beaker glass (C) gr gr Berat beaker glass + lemak (D) gr gr

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 30: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

46

Acara : PENETAPAN KADAR SERAT KASAR

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat kertas minyak (A) gr gr Berat kertas + sampel (B) gr gr Berat crucible stlh dioven (C) gr gr Berat crucible stlh ditanur (D) gr gr

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 31: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

47

Acara : PENETAPAN KADAR KALSIUM

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat sampel (S) gr gr Jumlah titrasi sampel (A) gr gr Jumlah titrasi blanko (B) gr gr Normalitas KMnO4

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 32: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

48

Acara : PENETAPAN KANDUNGAN ENERGI BRUTO

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat sampel (A) gr gr Berat kawat mula-mula (B) gr gr Berat kawat sisa (C) gr gr Suhu awal (T1) Suhu akhir (T2)

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 33: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

49

Acara : PENETAPAN KADAR SILIKAT

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat sampel (S) gr gr Berat silica dish (X) gr gr Berat silica dish plus isi (Z) gr gr

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 34: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

50

Acara : PENETAPAN KADAR CHLORIDA

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Berat sampel gr gr Jumlah KCNS untuk titrasi (A) gr gr Normalitas KCNS gr gr Normalitas AgNO3

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :

Page 35: ACARA PRAKTIKUM II ANALISIS PROKSIMAT BAHAN PAKAN …...Karbohidrat terbagi menjadi 2 fraksi yaitu Serat Kasar dan Bahan Ekstrak Tanpa Nitrogen (BETN). Serat kasar adalah karbohidrat

51

Acara : PENETAPAN BETN (BAHAN EKSTRAK TANPA NITROGEN)

Tanggal : _____________________

Pengamatan :

I II Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kasar Kadar Lemak Kasar Kadar Serat Kasar

BETN = 100 – (AIR + ABU + PK + LK + SK)

Perhitungan :

Pembahasan :

Mengetahui : Dosen / Asisten :