Download - (ac) PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. DAN …bigcms.bisnis.com/file-data/1/2388/bf459888_Des17-Unggu...LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 15.838.301 8.375.374 Utang usaha

Transcript
Page 1: (ac) PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. DAN …bigcms.bisnis.com/file-data/1/2388/bf459888_Des17-Unggu...LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 15.838.301 8.375.374 Utang usaha

kamis 29 maRET 2018

44 INDUSTRIES, TRADE & SERVICES

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (IL-MATE) Kemenperin Harjanto mengatakan, dalam pekan ini, industri baja diharapkan sudah bisa memberikan daftar kemampuan produksi, yang nantinya diserahkan kepada Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sebab, saat ini, Kemenperin tidak lagi berwewenang memberikan rekomendasi impor baja.

Namun, sebagai upaya pencegahan, dia menuturkan, Kemenperin memberikan produk apa saja yang sudah bisa dan belum

diproduksi dalam negeri. Hal ini diharapkan bisa efektif mencegah banjir impor baja, terutama di sektor hilir.

“Kami memang sudah t idak bisa mengawasi, tapi kami bisa memberikan gambaran produk-produk apa saja yang sudah bisa kita buat, dan mana yang belum, mana yang masih butuh impor mana yang belum,” kata Harjanto kepada Investor Daily di Jakarta, Rabu (28/3).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Februari 2018, impor baja mencapai US$ 1,528 miliar,  naik

52,6% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai US$ 1,002 miliar.

Direktrur Logam Ditjen ILMATE Kemen-perin Doddy Rahadi mengatakan, industri dalam negeri khawatir aturan postborder dapat memicu banjir impor di pasar dalam negeri, terutama untuk produk baja hilir. Jika terjadi, utilisasi industri baja nasional terancam kembali tertekan.

Industri, kata dia, mengkhawatirkan dam-pak dari perang dagang Amerika Serikat dan Tiongkok. Saat ini, Negeri Paman Sam menerapkan bea masuk (BM) 25% terhadap impor  baja. Alhasil, Indonesia bisa menjadi pasar buangan produk baja Tiongkok.

“Yang masih kami awasi saat ini adalah efek postborder. Kalau perang dagang, saya rasa dampaknya belum signifikan,” kata Doddy.

Sebelumnya, Direktur Eksekutif As-osiasi Industri Besi dan Baja Indonesia (The Indonesian Iron and Steel Industri Association/IISIA) Hidayat Triseputro mengatakan, ada potensi Indonesia menjadi buangan produk baja hulu hingga hilir Oleh sebab itu, dia meminta Permendag tersebut bisa diimplementasikan dengan baik, dan pemerintah mau menerima masukan dari asosiasi.

Pasalnya, kata dia, asosiasi melihat ban-

yak celah yang bisa digunakan untuk memasukkan barang yang tidak sesuai peruntukannya.

“Permendag itu sangat longgar. Kalau sudah masuk, pasar bisa kolaps duluan, jika tidak diawasi dengan baik. Selain itu, sejauh mana kesiapan dan kontrol importasi dari sisi SDN,” jelas Hidayat.

Selain dari Tiongkok, dia menuturkan, potensi importasi dari negara lain besar, Namun, Tiongkok yang paling dikhwatirkan, karena seringkali menerapkan harga jauh di bawah rata-rata. Ini lantaran perusahaan baja setempat mendapatkan fasilitas tax rebate.

Hidayat mengatakan, Tiongkok kini men-jadi penentu harga baja dunia. Pemangkasan kapasitas produksi sebanyak 150 juta ton hingga 2020 yang dilakukan Tiongkok bisa tidak tidak terasa dampaknya terhadap In-donesia. Sebab, masih ada peluang Tiongkok memasok baja murah ke Indonesia.

Sebelumnya, Asosiasi Semen Indone-sia (ASI) juga keberatan dengan aturan postborder, yang diatur Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) 07 Tahun 2018 tentang Ketentuan Impor Semen Klinker dan Semen. Kebijakan ini mengancam utilisasi industri semen yang kini sangat rendah, 55-75%, seiring terjadinya kelebihan kapasitas produksi.

JAKARTA – Komisi VI DPR tidak setuju dengan rencana pemerintah mengenakan cukai terhadap kemasan plastik untuk menggenjot penerimaan dan mengatasi pengendalian sampah plastik. DPR menilai, kebijakan itu bisa menekan daya saing industri nasional pengguna kemasan plastik, seperti makanan dan minuman (mamin) olahan.

Wakil Ketua Komisi VI DPR Inas Nasrullah Zu-bir mengatakan, pemerintah jangan mencari jalan pintas, tanpa memikirkan dampak yang akan terjadi terhadap industri-industri di Tanah Air akibat pen-erapan peraturan tersebut.

“Saya tidak setuju, pemerintah jangan cari gampangnya saja, cukai plastik bukan jalan keluar mengurangi sampah platik,” ujar Inas di Jakarta, Rabu (28/3).

Menurut Inas, sebaiknya pemerintah memikirkan inovasi-inovasi dalam memanfaatkan sampah plastik, misalnya, didaur ulang menjadi barang-barang yang dapat dimanfaatkan kembali. “Pikirkan daur ulangnya, ini yang harus dicermati oleh pemerintah, bukan langsung mengenakan cukai plastik, banyak hal yang bisa dilakukan,” tutur Inas.

Inas menilai, pengenaan cukai plastik dapat menekan daya saing produk-produk dalam negeri, karena beban dari perusahaan nasional akan naik, sehingga harga jual produk terkeret. “Kebijakan ini jelas menekan daya saing industri kita, karena bebannya menjadi bertambah,” ucap Inas.

Pemerintah menargetkan Peraturan Pemerintah (PP) mengenai pengenaan cukai plastik terbit pada Mei 2018. (ac)

Oleh Rahajeng Kusumo

JAKARTA – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan industri baja menyusun daftar kemampuan produksi dalam negeri. Hal ini dilakukan sebagai upaya mencegah lonjakan impor, seiring kebijakan pemeriksaan barang di luar pelabuhan (postborder) yang diatur dalam Permendag 22/2018 tentang Ketentuan Impor Besi atau Baja, Baja Turunan, dan Produk Turunannya.

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

Ukuran : 8 kolom x 160 mmMedia : Investor DailyTerbit : 29 Maret 2018File : D6

PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk. DAN ENTITAS ANAKNYA

Jakarta, 29 Maret 2018

PT UNGGUL INDAH CAHAYA Tbk.

DIREKSI

ASET 31 Desember 2017 31 Desember 201731 Desember 2016 31 Desember 2016LIABILITAS DAN EKUITAS

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIANTanggal 31 Desember 2017

(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2017(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)

2017 20172016 2016

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember

ASET LANCARKas dan setara kas 10.937.042 9.559.546 Piutang usaha Pihak berelasi 30.274.741 38.304.196 Pihak ketiga 14.393.756 11.603.198 Piutang lain-lain Pihak berelasi 55.806 60.567 Pihak ketiga 576.931 627.211 Persediaan 87.681.790 82.343.077 Persediaan unit apartemen 8.331.729 8.353.728 Pajak dibayar di muka 1.288.085 198.960 Biaya dibayar di muka 789.329 607.888 Deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya 466.079 393.903 Aset lancar lainnya 75.104 554.101 Total Aset Lancar 154.870.392 152.606.375

ASET TIDAK LANCARTagihan pajak penghasilan 914.369 3.361.268 Aset tetap 33.724.102 35.165.785 Aset real estat 20.243.642 20.329.549 Aset pajak tangguhan 13.755.379 15.138.041 Aset tidak lancar lainnya 239.066 312.621

Total Aset Tidak Lancar 68.876.558 74.307.264

TOTAL ASET 223.746.950 226.913.639

LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang bank jangka pendek 15.838.301 8.375.374 Utang usaha Pihak ketiga 21.791.196 17.549.060 Pihak berelasi 3.207.570 2.494.907 Utang lain-lain Pihak ketiga 1.955.063 2.081.061 Pihak berelasi 7.012.917 6.866.652 Biaya masih harus dibayar 1.742.923 7.733.259 Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 1.388.744 1.404.893 Utang pajak 300.488 886.267 Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 6.760.940 3.753.702 Pendapatan yang ditangguhkan 228.938 192.898 Liabilitas jangka pendek lainnya 231.779 306.745 Total Liabilitas Jangka Pendek 60.458.859 51.644.818 LIABILITAS JANGKA PANJANGUtang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 392.951 7.175.564 Liabilitas imbalan kerja 4.437.806 3.854.657 Obligasi konversi Entitas Anak - 2.407.465 Liabilitas pajak tangguhan - 596.832 Liabilitas jangka panjang lainnya 45.655 46.036 Total Liabilitas Jangka Panjang 4.876.412 14.080.554 TOTAL LIABILITAS 65.335.271 65.725.372 EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk Modal saham - nilai nominal Rp500 per saham Modal dasar - 1.160.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 383.331.363 saham 90.198.298 90.198.298 Tambahan modal disetor 19.104.388 19.104.388 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Entitas Anak (36.388.241 ) (37.256.843 )Saldo laba Cadangan umum 6.084.972 5.984.972 Belum ditentukan penggunaannya 73.799.124 82.713.491 Sub-total 152.798.541 160.744.306 Kepentingan Nonpengendali 5.613.138 443.961 TOTAL EKUITAS 158.411.679 161.188.267 TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS 223.746.950 226.913.639

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari pelanggan 359.441.156 290.615.942 Pembayaran untuk: Gaji dan kesejahteraan karyawan lainnya (19.662.086 ) (18.935.471 ) Pembelian dari pemasok (289.093.494 ) (232.829.624 ) Beban operasi lainnya (2.042.866 ) (1.265.890 )Kas neto yang diperoleh dari operasi 48.642.710 37.584.957 Penerimaan dari tagihan pajak penghasilan 3.560.558 2.008.735 Penerimaan penghasilan bunga 169.406 246.496 Penerimaan (pembayaran) instrumen derivatif 78.370 (774.979 )Pembayaran beban bunga dan beban keuangan lainnya (1.263.486 ) (1.670.913 )Pembayaran pajak penghasilan (5.179.417 ) (3.791.051 )Pembayaran pajak pertambahan nilai dan bea masuk (27.387.139 ) (21.438.649 )Kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi 18.621.002 12.164.596 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Tambahan setoran modal pada Entitas Anak dari Kepentingan Nonpengendali 3.040.540 - Hasil pelepasan aset tetap 103.635 35.896 Penambahan aset tetap (3.157.130 ) (2.865.720 )Kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi (12.955 ) (2.829.824 )ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari utang bank jangka pendek 151.454.687 132.559.894 Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi 694.907 856.400 Penempatan deposito yang dibatasi penggunaannya (58.117 ) (52.864 )Pembayaran pinjaman dari pihak berelasi (1.158.682 ) (371.219 )Pembayaran dividen kas (20.930.781 ) (47.119 )Pelunasan utang bank jangka panjang (3.800.369 ) (3.804.464 )Pelunasan utang bank jangka pendek (143.861.815 ) (142.646.881 )Kas neto yang digunakan untuk aktivitas pendanaan (17.660.170 ) (13.506.253 )Pengaruh perubahan kurs terhadap kas dan setara kas serta selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan, neto 429.619 (158.537 )KENAIKAN/(PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS 1.377.496 (4.330.018 )KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 9.559.546 13.889.564 KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 10.937.042 9.559.546

PENJUALAN 320.549.223 276.111.954BEBAN POKOK PENJUALAN (281.490.536 ) (241.865.218 )LABA BRUTO 39.058.687 34.246.736Beban penjualan dan distribusi (8.822.974 ) (8.549.908 )Beban umum dan administrasi (11.698.184 ) (11.702.250 )Penghasilan operasi lain 1.026.588 1.940.714Pajak final atas penghasilan sewa (55.904 ) (61.067 )Beban operasi lain (1.081.714 ) (1.568.313 )LABA USAHA 18.426.499 14.305.912Penghasilan keuangan 927.751 299.278Pajak final atas penghasilan keuangan (34.908 ) (52.074 )Beban keuangan (1.665.562 ) (3.147.931 )LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN 17.653.780 11.405.185Manfaat (beban) pajak penghasilan Kini (4.376.509 ) (3.147.464 ) Tangguhan (1.344.577 ) 14.721.282 Pajak final pada revaluasi aset tetap - (1.855.447 ) Final (1.295 ) (1.280 ) Manfaat (beban) pajak penghasilan (5.722.381 ) 9.717.091LABA TAHUN BERJALAN 11.931.399 21.122.276PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Pengukuran kembali program imbalan pasti (631.835 ) (335.524 )Pajak penghasilan terkait pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi 157.959 83.881Pos yang akan direklasifikasi ke laba rugi: Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan Entitas Anak 847.775 (442.492 )PENGHASILAN (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 373.899 (694.135 )TOTAL PENGHASILAN KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 12.305.298 20.428.141Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 12.558.355 22.854.889 Kepentingan nonpengendali (626.956 ) (1.732.613 ) Total 11.931.399 21.122.276Total penghasilan (rugi) komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk 12.979.235 22.161.354 Kepentingan nonpengendali (673.937 ) (1.733.213 ) Total 12.305.298 20.428.141LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 0,0328 0,0596

Catatan:1. Informasi keuangan di atas diambil dari laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, yang telah diaudit oleh Kantor

Akuntan Publik Purwantono, Sungkoro & Surja, yang dalam laporannya tanggal 28 Maret 2018 beropini bahwa laporan keuangan konsolidasian PT Unggul Indah Cahaya Tbk. dan Entitas Anaknya (bersama-sama dirujuk sebagai “Kelompok Usaha”) menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2017, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.

2. Informasi tertentu, seperti laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan catatan atas laporan keuangan konsolidasian, tidak termasuk dalam informasi yang disajikan di atas.

Zainudin
Typewriter
29 Maret 2018, Investor Daily | Hal.44