MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR
BAG-TKB.004.A-86
28 JAM
Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL EDISI 2001
1
KEGIATAN BELAJAR 1 MENENTUKAN TITIK PUSAT PASANGAN BATU BAT A
BENTUK BUSUR A. Lembar Informasi
Sebelum memasang pasangan konstruksi batu bata bentuk busur,
perlu ditentukan letak titik pusat lengkung busur terlebih dahulu.
Tujuannya adalah agar lengkung busur yang direncanakan dapat
dikerjakan dengan baik dan benar. Jarak radius lengkung busur
r ditetapkan sebesar 1 ¼ - 1 ½ dari lebar pintu/jendela.
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur didasari atas
pemikiran dari konstruksi pelengkung tiga sendi. Pada konstruksi balok
dengan beban terbagi rata, momen yang timbul akibat beban ditunjukkan
oleh gambar bidang momennya (lihat gambar di bawah)
Gambar 1. Dasar Pemikiran Konstruksi Bentuk Busur.
Bidang Momen
Sumbu balok berimpit dengan garis bidang momen
+
2
Dalam kenyataannya jarang sekali ditemui, bahkan tidak ada
sumbu balok yang betul-betul berimpit dengan garis tekannya disepanjang
balok tersebut. Usaha maksimum adalah memperkecil jarak garis tekan
dengan sumbu balok sehingga momen yang timbul juga menjadi kecil.
Dengan momen yang kecil ini memungkinkan digunakan bahan yang
hanya kuat menahan tekanan tetapi kurang kuat menahan tarikan, seperti
batu bata, batu kali dan seterusnya.
Oleh karena itu aplikasi dari teori di atas adalah pada penggunaan
pasangan konstruksi batu bata untuk lengkung busur. Bidang momen
beban terbagi rata yang berbentuk lengkung seolah-olah dibalik
kedudukannya menjadi di atas.
Beban yang berupa pasangan batu bata sebagai berat sendiri
yang berada di atas kusen, mengakibatkan kusen mengalami defleksi,
sehingga daun pintu/jendela tidak dapat ditutup. Pasangan konstruksi batu
bata bentuk busur berfungsi memindahkan beban tersebut ke samping
kanan dan ke samping kiri dari kusen, sehingga daun pintu/jendela tidak
terganggu fungsinya apabila ditutupkan.
B. Lembar Kerja
1. Alat
a. Palu besi ¼ kg.
b. Pensil.
c. Unting-unting.
d. Cetok.
e. Pahat bata (Bolster).
f. Waterpass
2. Bahan
a. Kusen pintu/jendela.
b. Benang.
c. Paku reng.
d. Reng kayu 2/3 cm.
3
e. Adukan (1 kp : 1 sm : 1ps).
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul
(sarung tangan, topi, sepatu dan peralatan kerja yang lain).
b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang
mengganggu pekerjaan.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan
bersendau gurau.
g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.
h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-
urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera
tanyakan pada pembimbing.
i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling
membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi
kecelakaan
j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang
merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.
4. Langkah Kerja
a. Setelah kusen pintu/jendela terpasang vertikal dan kokoh, tentukan
panjang r = 1¼ - 1½ lebar pintu.
b. Tentukan as pintu pada lebar pintu, pada balok bagian atas pintu
pasang p aku tepat pada as-nya.
c. Pasang unting-unting dari paku kemudian tentukan letak pusat
panjang r = 1¼ - 1½ lebar pintu.
d. Tandai letak pusat r dengan memasang reng pada balok tegak
pintu.
4
e. Buat pasangan landasan lengkung dari batu bata sesuai dengan
lengkung r yang telah ditentukan.
C. Lembar Latihan
Gambar 2. Gambar Kerja Cara Menentukan Titik Pusat lengkung Busur
5
KEGIATAN BELAJAR 2 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR
LURUS 1 BATA UNTUK T EMBOK TEBAL ½ BATA
A. Lembar Informasi
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada
pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari
pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang
bekerja pada kusen.
Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur.
1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil.
2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik
tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari
kusen pintu/jendela.
3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari
samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga
bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya.
4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah
benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun
dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung.
5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang
cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat.
6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu
kesatuan pasangan yang baik.
7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin
tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm.
8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya.
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang
dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain :
6
1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata
dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata.
2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk
tembok tebal 1 bata.
3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata
untuk tembok tebal 1 bata.
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah
terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur
biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih
baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan
untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang
pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton
bertulang.
B. Lembar Kerja
1. Alat
a. Cetok
b. Meteran/Rol meter
c. Benang dan line bobbins.
d. Penyiku.
e. Unting-unting.
f. Palu/martil ½ kg.
g. Blebes pelurus
h. Cangkul/sekop.
i. Saringan pasir.
j. Bak spesi.
k. Bolster
l. Tongkat ukur.
m. Jointer.
n. Ember.
7
2. Bahan
a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps).
b. Batu bata.
c. Benang
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul,
(sarung tangan, topi, sepatu dll).
b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang
mengganggu pekerjaan.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh dan
mudah dijangkau.
e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan
bersendau gurau.
g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.
h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-
urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera
tanyakan pada pembimbing.
i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling
membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi
kecelakaan
j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang
merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.
4. Langkah Kerja
a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu
bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri.
b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan.
c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai
tengah.
8
d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya.
e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer.
C. Lembar Latihan
Gambar 3. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata.
9
KEGIATAN BELAJAR 3 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA
A. Lembar Informasi
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada
pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari
pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang
bekerja pada kusen.
Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur.
1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil.
2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik
tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari
kusen pintu/jendela.
3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari
samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga
bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya.
4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah
benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun
dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung.
5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang
cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat.
6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu
kesatuan pasangan yang baik.
7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin
tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm.
8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya.
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang
dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain :
10
1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata
dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata.
2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk
tembok tebal 1 bata.
3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata
untuk tembok tebal 1 bata
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah
terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur
biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih
baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan
untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang
pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton
bertulang.
B. Lembar Kerja
1. Alat
a. Cetok
b. Meteran/Rol meter
c. Benang dan line bobbins.
d. Penyiku.
e. Unting-unting.
f. Palu/martil ½ kg.
g. Blebes pelurus
h. Cangkul/sekop.
i. Saringan pasir.
j. Bak spesi.
k. Bolster
l. Tongkat ukur.
m. Jointer.
n. Ember.
11
2. Bahan
a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps).
b. Batu bata.
c. Benang
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul,
(sarung tangan, topi, sepatu dll).
b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang
mengganggu pekerjaan.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan
bersendau gurau.
g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.
h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-
urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera
tanyakan pada pembimbing.
i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling
membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi
kecelakaan
j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang
merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.
4. Langkah Kerja
a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu
bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri.
b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan.
c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai
tengah.
12
d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya.
e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer.
C. Lembar Latihan
Gambar 4. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½ bata.
13
KEGIATAN BELAJAR 4 MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR
LENGKUNG 1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL 1 BATA
A. Lembar Informasi
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur biasanya dipakai pada
pasangan tembok di atas kusen pintu atau kusen jendela. Tujuan dari
pasangan ini untuk mengurangi atau menghilangkan gaya desak yang
bekerja pada kusen.
Persyaratan dalam memasang konstruksi batu bata bentuk busur.
1. Jumlah bilangan bata yang dipasang harus ganjil.
2. Lapisan bata (bata + spesi) harus diukur mulai tengah, tempat titik
tengah bata tengah yang terletak di sumbu vertikal kepala kusen dari
kusen pintu/jendela.
3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus dimulai dari
samping kiri ke kanan dan dari samping kanan ke kiri, sehingga
bertemu di sumbu vertikal kepala kusennya.
4. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur harus mengikuti arah
benang yang telah dipasang sebelumnya, baik yang tegak maupun
dengan arah ke pusat atau dengan arah melengkung.
5. Bata tengah dipasang terakhir dan dipasang dengan desakan yang
cukup kuat, agar pasangan seluruhnya menjadi kuat dan rapat.
6. Pasangan harus dipasang sekaligus selesai, agar didapat satu
kesatuan pasangan yang baik.
7. Tebal siar datar di atas kusen pintu/jendela, makin ke tengah makin
tebal, misal : siar di tepi ½ cm dan siar di tengah 1 cm.
8. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya.
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur dapat dipasang
dengan berbagai cara, tergantung pada tebal temboknya antara lain :
14
1. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata
dengan arah terpusat untuk tembok tebal ½ bata.
2. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus tinggi 1 bata untuk
tembok tebal 1 bata.
3. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lengkung tinggi 1 bata
untuk tembok tebal 1 bata
Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur lurus dengan arah
terpusat lebih baik dari pada pasangan konstruksi batu bata bentuk busur
biasa (vertikal), demikian pula pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur bentuk lengkung karena pemindahan gaya desak ke samping lebih
baik. Pasangan konstruksi batu bata bentuk busur hanya diperkenankan
untuk bentang pintu/jendela maksimum 1 meter. Untuk bentang
pintu/jendela lebih dari 1 meter, harus dipasang balok latei dari beton
bertulang.
B. Lembar Kerja
1. Alat
a. Cetok
b. Meteran/Rol meter
c. Benang dan line bobbins.
d. Penyiku.
e. Unting-unting.
f. Palu/martil ½ kg.
g. Blebes pelurus
h. Cangkul/sekop.
i. Saringan pasir.
j. Bak spesi.
k. Bolster
l. Tongkat ukur.
m. Jointer.
n. Ember.
15
2. Bahan
a. Adukan (1 kp : 1 sm : 1 ps).
b. Batu bata.
c. Benang
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Gunakan pakaian dan perlengkapan kerja yang lengkap dan betul,
(sarung tangan, topi, sepatu dll).
b. Bersihkan tempat pekerjaan dari kotoran atau benda-benda yang
mengganggu pekerjaan.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindarkan pemakaian alat yang tidak sesuai dengan kegunaannya.
f. Bekerjalah dengan sungguh-sungguh, hati-hati serta jangan
bersendau gurau.
g. Perhatikan petunjuk dari pembimbing.
h. Perhatikan dan pelajari dengan seksama gambar tugas dan urut-
urutan kerja, bila terdapat materi yang kurang jelas segera
tanyakan pada pembimbing.
i. Bekerjalah bersama-sama dengan teman seregu, dengan saling
membantu dan perhatikanlah teman-teman agar tidak terjadi
kecelakaan
j. Laporkan segera kepada pembimbing, bila terjadi sesuatu yang
merugikan (kecelakaan) sewaktu bekerja.
4. Langkah Kerja
a. Setelah cetakan terpasang di atas kusen dengan rapi, pasang batu
bata menurut benang yang ditarik dari as busur dimulai dari kiri.
b. Pasang bata seperti langkah a, dimulai dari sisi kanan.
c. Ulangi langkah kerja seperti pada point a dan b hingga sampai
tengah.
16
d. Pasang batu bata pengunci ditengah-tengahnya.
e. Bersihkan dan rapikan pasangan yang telah jadi dengan jointer.
C. Lembar Latihan
Gambar 5. Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal 1 bata
17
LEMBAR EVALUASI
Tes Tertulis
1. Apakah dasar pemikiran dari pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur ? Jelaskan !
2. Berikan alasan kenapa jumlah bilangan bata yang dipasang pada
konstruksi batu bata bentuk busur harus ganjil ?
3. Sebutkan urut-urutan (cara) pemasangan konstruksi batu bata bentuk
busur di atas kusen pintu/jendela ?
4. Adukan yang digunakan untuk pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur harus lebih baik dari adukan untuk pasangan temboknya,
Jelaskan !
5. Tepatkah untuk bentang lebih dari 1 meter dipasang konstruksi batu
bata bentuk busur ? Jelaskan !
Hasil Keterampilan
1. Cara menggunakan alat : 20 %.
2. Sistematika kerja : 20 %.
3. Perhatian terhadap keselamatan kerja : 10 %.
4. Sikap kerja : 10 %.
5. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan : 15 %.
6. Hasil pekerjaan meliputi :
a. Ketegakan busur : 5 %.
b. Kelurusan pasangan : 5 %.
c. Ukuran pasangan : 5 %.
d. Susunan batu bata dan kerapian siar : 5 %.
e. Kebersihan : 5 %.
Jumlah 100 %
18
LEMBAR KUNCI JAWABAN
Tes Tertulis
1. Dasar pemikiran pasangan konstruksi batu bata bentuk busur ialah
Konstruksi lengkung tiga sendi.
Penjelasan : Pada beban merata yang dilimpahkan pada batang kusen
atas akan membentuk bidang momen berbentuk lengkung. Bidang
momen bentuk lengkung ini posisinya dibalik ke atas, sehingga
membentuk bidang busur. Bidang busur inilah yang digunakan sebagai
konstruksi pasangan batu bata bentuk busur. Karena pada dasarnya
lengkung busur yang dibalik ke atas setelah dibebani dengan berat
tembok sebagai beban merata, momennya mendekati nol. Sedangkan
untuk pasangan batu bata tidak kuat menahan tarikan, sehingga cocok
bila diaplikasikan pada permasalahan ini.
2. Pada konstruksi batu bata bentuk busur Jumlah bilangan bata harus
ganjil, karena bilangan ganjil untuk bata terakhir berfungsi sebagai
pengunci pasangan batu bata dan membuat rapi pasangan dalam
bentuk yang simetris baik kekanan maupun kekiri.
3. Pemasangan konstruksi batu bata bentuk busur di atas kusen
pintu/jendela adalah pasangan dimulai dari sisi kiri dan sisi kanan
secara bersamaan kemudian diakhiri pada pemasangan bata pengunci
ditengah-tengah pasangan bentuk busur.
4. Adukan untuk pasangan busur yang lebih baik (keras) dari adukan
pasangan batu bata bertujuan agar pasangan batu bata bentuk busur
kedudukannya lebih kompak (stabil), karena susunan batu bata bentuk
busur posisinya berlainan dengan posisi batu pada pasangan tembok.
5. Tidak, karena bentang lebih besar dari 1 meter sudah melebihi dari
standar ukuran yang telah ditentukan. Lebih baik dipasang balok latei
di atas kusen pintu/jendela bila bentang lebih besar dar 1 meter.
19
DAFTAR PUSTAKA
Department Of Labour and Immigration. 1975. “Basic Trade Manual, 13-1 Bricklaying Fundamentals”. Canberra : Australian Government Publishing Service.
Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. 1988. “Kumpulan Job
Sheet Penataran Dosen FPTK IKIP Jakarta-Surabaya-Ujung Pandang Di FPTK IKIP Yogyakarta”. Yogyakarta : FPTK IKIP Yogyakarta.
Soegeng Djojowirono 1988. “Konstruksi Bangunan Gedung”.
Yogyakarta : Biro penerbit Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakara.
ii
KATA PENGANTAR
Modul dengan judul “Memasang Konstruksi Batu Bata Bentuk
Busur” merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan
praktikum peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk
membentuk salah satu bagian dari kompetensi Melaksanakan Pekerjaan
Pasangan Batu.
Modul ini mengetengahkan pasangan konstruksi batu bata bentuk
busur. Pengertian pasangan batu bata bentuk busur tidak harus
membentuk suatu pasangan batu bata yang berbentuk lengkung.
Pasangan rolag lurus di atas kusen dengan titik pusat tertentu juga bisa
dikatakan bentuk busur. Konstruksi pasangan batu bata bentuk busur
biasanya dipakai pada pasangan tembok di atas kusen pintu, kusen
jendela atau diantara ujung (kop) dua tembok. Tujuan dari pasangan ini
untuk mengurangi, menghilangkan atau mendistribusikan gaya desak
yang bekerja pada kusen ke sisi-sisi tembok disampingnya. Beban yang
berupa pasangan batu bata sebagai berat sendiri yang berada di atas
kusen mengakibatkan kusen mengalami defleksi. Akibat defleksi ini daun
pintu/daun jendela tidak dapat ditutup. Untuk mengatasinya maka dibuat
pasangan konstruksi batu bata bentuk busur. Dengan adanya konstruksi
pasangan batu bata bentuk busur diharapkan fungsi daun pintu/daun
jendela tidak terganggu, dapat ditutup dengan baik dan mudah. Modul ini
terkait dengan beberapa modul lain yang membahas pasangan tembok
baik ikatan setengah bata maupun satu bata, pasangan kusen pada
dinding batu bata.
Dengan modul ini diharapkan peserta diklat dapat melaksanakan
praktik tanpa harus banyak dibantu oleh Instruktur.
Tim Penyusun
iii
DESKRIPSI JUDUL
Modul ini terdiri dari empat kegiatan belajar. Keempat kegiatan
belajar tersebut adalah: (1) Menentukan Titik Pusat Pasangan Batu Bata
Bentuk Busur, (2) Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lurus 1
Bata Untuk Tembok Tebal ½ Bata, (3) Memasang Pasangan Batu Bata
Bentuk Busur Lengkung 1 Bata Untuk Tembok Tebal ½ Bata, (4)
Memasang Pasangan Batu Bata Bentuk Busur Lengkung 1 Bata Untuk
Tembok Tebal 1 Bata.
Kegiatan belajar 1, membahas tentang bagaimana cara
menentukan titik pusat pasangan batu bata bentuk busur. Kegiatan ini
merupakan langkah awal dari segala macam bentuk konstruksi pasangan
batu bata bentuk busur dan sangat menentukan tingkat kerapian
pasangannnya. Kegiatan belajar 2, membahas tentang bagaimana cara
memasang pasangan batu bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok
tebal ½ bata. Kegiatan belajar 3, membahas tentang bagaimana cara
memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk
tembok tebal ½ bata. Kegiatan belajar 4, membahas tentang bagaimana
cara memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk
tembok tebal 1 bata.
iv
PETA KEDUDUKAN MODUL
v
PRASYARAT
Untuk melaksanakan modul dengan judul Memasang Konstruksi
Batu Bata Bentuk Busur memerlukan kemampuan awal yang harus dimiliki
peserta diklat, yaitu :
1. Peserta diklat telah menguasai cara-cara membuat adukan untuk
pasangan.
2. Peserta diklat telah menguasai cara-cara melukis bentuk busur baik
tembereng maupun ½ lingkaran.
3. Peserta diklat telah menguasai cara-cara pemasangan tembok baik
ikatan ½ bata maupun 1 bata.
4. Peserta diklat telah menguasai cara-cara memasang kusen pada
dinding/jendela.
vi
DAFTAR ISI
Halaman JUDUL MODUL ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DESKRIPSI JUDUL ..................................................................................... iii
PETA KEDUDUKAN MODUL .................................................................... iv
PRASYARAT ................................................................................................ v
DAFTAR ISI ................................................................................................. vi
PERISTILAHAN/GLOSSARY .................................................................... viii
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ...................................................... ix
TUJUAN ......................................................................................................... x
KEGIATAN BELAJAR 1
MENENTUKAN TITIK PUSAT PASANGAN BATU BATA BENTUK
BUSUR ........................................................................................................... 1
A. Lembar Informasi ............................................................................. 1
B. Lembar Kerja .................................................................................... 2
C. Lembar Latihan ................................................................................. 4
KEGIATAN BELAJAR 2
MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LURUS
1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA ............................................ 5
A. Lembar Informasi ............................................................................. 5
B. Lembar Kerja .................................................................................... 6
C. Lembar Latihan ................................................................................. 8
KEGIATAN BELAJAR 3 :
MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG
1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL ½ BATA ............................................ 9
A. Lembar Informasi ............................................................................. 9
B. Lembar Kerja .................................................................................... 10
C. Lembar Latihan ................................................................................. 12
vii
Halaman KEGIATAN BELAJAR 4 :
MEMASANG PASANGAN BATU BATA BENTUK BUSUR LENGKUNG
1 BATA UNTUK TEMBOK TEBAL 1 BATA ............................................. 13
A. Lembar Informasi ............................................................................. 13
B. Lembar Kerja .................................................................................... 14
C. Lembar Latihan ................................................................................. 16
LEMBAR EVALUASI ................................................................................... 17
LEMBAR KUNCI JAWABAN ...................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 19
viii
PERISTILAHAN/GLOSSARY
Lengkung Busur : Suatu bentuk kelengkungan dengan ukuran panjang
jari-jari (r) tertentu.
Bidang Momen : Hasil kali antara gaya dengan jarak tegak lurus dari
gaya tersebut pada sebuah titik tinjau.
Defleksi : Penurunan struktur akibat muatan/beban diatasnya
pada balok dengan bentang tertentu yang ditumpu
pada ujung-ujung balok te rsebut.
ix
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Bagaimana kabar peserta diklat ? Mudah-mudahan peserta diklat
dalam keadaan sehat sehingga bisa meneruskan mempelajari modul ini.
Pada bahasan ini peserta diklat diajak untuk mempelajari dan
mempraktekkan 4 (empat) kegiatan belajar yaitu: (1) Menentukan titik
pusat pasangan batu bata bentuk busur, (2) Memasang pasangan batu
bata bentuk busur lurus 1 bata untuk tembok tebal ½ bata, (3) Memasang
pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata untuk tembok tebal ½
bata, (4) Memasang pasangan batu bata bentuk busur lengkung 1 bata
untuk tembok tebal 1 bata.
Setelah mempelajari modul ini peserta diklat diharapkan dapat
(1) menghitung panjang jari-jari r dari bidang busur dengan rumus
(1¼ - 1½) b dengan benar, (2) menentukan letak titik as jari-jari bidang
busur dengan benar, (3) membuat cetakan busur bentuk lengkung dari
pasangan batu dengan benar, (4) memasang konstruksi pasangan batu
bata bentuk busur dengan benar. Untuk dapat mencapai tujuan tersebut
kamu perlu mempelajari modul ini dengan cermat serta
mempraktekkannya.
Waktu yang disediakan untuk mempelajari modul ini adalah 28 x 50
menit (28 jam tatap muka) termasuk mengerjakan tes.
Setelah menerima modul ini segeralah peserta diklat mempelajari
dan mengerjakan perintah-perintah pada setiap kegiatan. Dalam
melaksanakan praktek bentuklan 1 group yang terdiri dari 3 - 4 peserta
diklat, kemudian bekerjalah secara bersama-sama.
Selamat belajar, semoga berhasil !
x
TUJUAN
A. Tujuan Akhir :
Setelah selesai mengikuti dan mempraktekkan pelajaran
pasangan konstruksi batu bata bentuk busur sampai selesai diharapkan
peserta diklat dapat :
1. Mengetahui tentang cara-cara menentukan as busur pada pasangan
konstruksi batu bata bentuk busur.
2. Mengetahui tentang cara-cara bagaimana menbuat cetakan busur.
3. Mengetahui tentang cara-cara bagaimana menbuat pasangan
konstruksi batu bata bentuk busur.
4. Mengetahui fungsi pasangan konstruksi batu bata bentuk busur.
B. Tujuan Antara :
Setelah selesai mempelajari dan mempraktekkan pelajaran
pasangan konstruksi batu bata bentuk busur sampai selesai dan benar
diharapkan peserta diklat dapat :
1. Menghitung panjang jari-jari r dari bidang busur dengan rumus :
(1 ¼ - 1 ½ ) b dengan benar.
2. Menentukan letak titik as jari-jari bidang busur dengan benar.
3. Membuat cetakan dari pasangan batu dengan benar.
4. Memasang konstruksi pasangan batu bata bentuk busur dengan
benar.
iv
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN Program Keahlian : Teknik Konstruksi Bangunan
Tingkat I Tingkat II Tingkat III BAG-TGB.001.A BAG-TKB.004.A BAG-TKB.010.A BAG-TGB.001.A-01 BAG-TKB.004.A-85 BAG-TKB.010.A-105 BAG-TKB.004.A-86 BAG-TGB.001.A-02 BAG-TKB.004.A-87 BAG-TKB.010.A-106 BAG-TKB.004.A-88 BAG-TGB.001.A-03 BAG-TKB.004.A-89 BAG-TKB.010.A-107 BAG-TGB.001.A-04 BAG-TKB.005.A BAG-TKB.010.A-108 BAG-TGB.001.A-05 BAG-TKB.005.A-90 BAG-TGB.001.A-06 BAG-TKB.011.A BAG-TGB.001.A-07 BAG-TKB.005.A-91 BAG-TKB.011.A-109 BAG-TSP.001.A BAG-TKB.005.A-92 BAG-TKB.011.A-110 BAG-TSP.001.A-32 BAG-TKB.005.A-93 BAG-TKB.011.A-111 BAG-TKB.001.A BAG-TKB.001.A-71 BAG-TKB.005.A-94 BAG-TKB.011.A-112 BAG-TKB.001.A-72 BAG-TKB.001.A-73 BAG-TKB.006.A BAG-TKB.011.A-113 BAG-TKB.001.A-74 BAG-TKB.006.A-95 BAG-TKB.001.A-75 BAG-TKB.011.A-114 BAG-TKB.001.A-76 BAG-TKB.006.A-96 BAG-TKB.011.A-115 BAG-TKB.002.A BAG-TKB.007.A BAG-TKB.002.A-77 BAG-TKB.007.A-97 BAG-TKB.011.A-116 BAG-TKB.007.A-98 BAG-TKB.002.A-78 BAG-TKB.007.A-99 BAG-TKB.011.A-117 BAG-TKB.007.A-100 BAG-TKB.002.A-79 BAG-TKB.012.A BAG-TKB.008.A BAG-TKB.012.A-118 BAG-TKB.002.A-80 BAG-TKB.008.A-101 BAG-TKB.012.A-119
BAG-TKB.002.A-81
BAG-TKB.008.A-102
BAG-TKB.012.A-120 BAG-TKB.003.A BAG-TKB.009.A BAG-TKB.003.A-82 BAG-TKB.009.A-103 BAG-TKB.013.A BAG-TKB.013.A-121 BAG-TKB.003.A-83 BAG-TKB.009.A-104 BAG-TKB.013.A-122 BAG-TKB.003.A-84 BAG-TKB.013.A-123 BAG-TKB.013.A-124 BAG-TKB.014.A BAG-TKB.014.A-125 BAG-TKB.014.A-126 BAG-TKB.014.A-127 BAG-TKB.014.A-128
Keterangan : BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan TGB : Program Keahlian Teknik Gambar
Bangunan TSP : Program Teknik Survai dan Pemetaan TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi
Bangunan TPK : Program Teknik Perkayuan TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi : Modul yang dibuat