Download - A4 Final Banget

Transcript
Page 1: A4 Final Banget

A STRUCTURED APPROACHED TOMANAGING PROJECTS

Manajemen proyek adalah proses dimana perubahan yang menguntungan itu diimplementasikan dalam proyek yang dilakukan. Pendekatakan terstruktur dari proses berdasarkan 2 asumsi : definisi proyek adalah usaha keras, dan pendekatan proyek memiliki 3 fundamental level.Hierarchical level manajemen proyek Level 1 – PremisMengapa proyek diperlukan? Elemen-elemen yang menjawab diuraikan sbb :1) Purpose , menciptakan perubahan yang menguntungkan. a) Menambah value (mutu, biaya, waktu ) b)Menangani transien managementc) Melaksanakan risk management (sifat proyek unik. 2) Context, ada 3 elemen a) Proyek untuk mencapai sasaran strategi perusahaan b)Pihak dalam proyek (sponsor, user, supporter, stakeholder) c) Elemen terkait majajemen strategi :Sikap pihak” yg terlibat;Maksud & sasaran proyek;Sarana & pendekatan untuk me-mange proyek;Bgamana me-manage proyek;Cara pemanfaatan sumber daya proyek 3) Prinsip menurut Structured approach a.Me-manage menggunakan work breakdown structured b.Focus pada hasil (bukan pekerjaan) c. Menyeimbangkan hasil (antara area teknologi, orang”, sistem, perubahan organisasi d.Dibuat simple (tetapi jelas)Level 2 – strategy (cara mencapai)Terdapat 3 dimensi untuk mencapainya :1) PM objectives Ada 5 tujuan manajemen proyek : mengatur ruang lingkup, mengatur organisasi, mengatur kualitas, mengatur biaya, mengatur waktu. Perlu dibuat risk assesment dari 5 sasaran diatas. 2) PM processes Ada 3 cara pandang ttg proses (projek manajemen) Proses manajemen klasik (plan, organize, implement, control) ;Umur Mgt Project : penanaman, pertumbuhan, dewasa, mati. ;Problem solving atau pembuatan keputusan : proyek dianggap sbg maslah dislsein scr problem solving ;Buat,menentukan dan melaksanakan keputusan.5 fungsi manajemen :

10 langkah problem solving cycle :

7 tingkatan Bank Dunia : a) Identifikasi konsep proyek b) Persiapan data c) Indentifikasi data dan solusi proyekd) Negosiasi dan mobilisasi proyek organisasi e)Implementasi detail design dan konstruksif) Operasi g) Rekap ulang setelah proyek

Project Life CycleStage Nama Mgt Objective

Germination

Proposal dan Inisiasi

Definisi scope, objektif, desain fungsi, decision

Growth Desain dan indentifikasi

Desain sistem, planning &resourcing, estimasi anggaran, base line

Maturity Pelaksanaan dan kontrol

Edukasi, komunikasi, detail desain, alokasi kerja, monitoring dan control

Death Penyelesaian dan penutupan

Penyelesaian, use of product, benefit, pembubaran tim, audit

3) Level proyek (Fundamental of the approach) Tujuan leveling : menghubungkan : tujuan sistem dg manajemen proses, proyek dan konteks, dan orang yang melaksanaan. Ada 3 level strategi : a) Integratif:-Menentukan tujuan-Merumuskan fasilitas u/ capai tujuan-Merumuskan Sumber Daya-Merumuskan Kendala-Identifikasi kendala & buat asumsi-Tentuin sistem & prosedur dasar b)Strategik / Administratif:-Rumuskan milestone (sasaran)-Rumusin organisasi, fungsi dan tgg jwb-Jadwalin work package-Nyusun anggaran-Buat desain sistem (P & ID) c) Taktikal / operasional:-Merumuskan aktifitas u/ mencapai milestone (Sumber2 daya)-Fasilitas detail design yang akan dibangun (u/ CPI : piping layout, eq. Drawing)TOOLS & TECHNIQUESTeknik dan peralatan yg digunakan sbg metoda implementasi diambil dri PMBOK. Alat dan teknik yg ptg :Managing Scope : pake work breakdown structure. Managing organization : pake organizational break down structure dan responsibility charts. Managing quality : QA, QC, Change control Managing Cost : Cost breakdown structure, cost control cube, ada jga analisa varian dan paramerik Managing time : CPM, Gantt Chart Sarana Komunikasi dalam Organisasi (work listing)RANGKUMANProyek:-Adlh cakupan kerja yg unik-Menjalankan perusahaan asing-Mencapai perubahan yang menguntungkan. Maka proyek :-Mambawa ketidakpastian & risk-Membutuhkan integrasi dari organisasi asing-Adalah subjek u/ menghalangi wktu, biaya & quality Proyek mengantarkan fasilitas:-Yg dioperasikan u/ menghasilkan produk-Menghasilkan keuntungan. Manajemen Proyek adalah sebuah proses dimana proyek dibawa ke kesuksesan.. Manajemen Proyek memilki 3 dimensi :-Objective : scope, organisasi, quality, biaya, wkt-Manajemen proses : plan, organize, implement, ctrl-Level : integratice, strategic, tactical. Manajemen Proyek memiliki 3 level : Why: the purpose, context & prinsip-What : metode pendekatan-How : alat & teknik pendekatan. Tujuan untuk memberikan perubahan yg menguntungkan scr sukses. Context memiliki 3 elements :-Project & corporate strategy-Kelompok yg terkait-Strategic mgt of project. Pendekatan berdasar dari 5 prinsip manajemen yg baik :-Mengelola melalui “structured work breakdown” -Fokus pd hasil- Kesetimbangan hasil- Organisir kontrak antara klmpk yg trkait- Keep it simpleMetode2 itu merupakan 3 dimensi dari project manajemen :-5 tujuan proyek-Manajemen proses-3 level. 3 pandangan dari manajemen proses :-Pendekatan klasikal : plan, organize, implement, control- Problem solving, decision making cycle : buat keputusan, ambil keputusan & implementasikan -Life Cycle : penanaman, pertumbuhan, dewasa, death

SEJARAH PERKEMBANGAN P.Mgt Revolusi Industri:otot diganti mesin; produksi massal; menghslkan kemapanan (birokrasi) shg tercipta stabilitas&effisiensi utk situasi ttt Sdh berubah pd bbrp dekade ini: tjd perubahan endemik (dmpk dri teknologi& komunikasi); 50 thn blkgan smkn menunjukkan perubahan ini ;Birokrasi dipandang sbg penghmbt kemampuan organisasi dlm menjwb perubahan afar ttp kompetitif : (*)perusahaan manufaktur berjuang meningkatkan output, metoda produksi, dan menerapkan sistem u/ meningkatkan kinerja proses; (*)different buyer different product; (*)1990

pelanggan menginginkan yg baru, perlu-> R&D dan fleksibilitas; (*)flexible manufacturing system. Project based management merupakan jwbn agar kompetitif : (*)new general manager; (*)cara perusahaan menjwb perubahan (persaingan); (*)diperkirakan digunakan sejak 1953 (Atlas Project di USA)PENGERTIAN MANAJEMEN PROYEk MANAJEMEN: Proses P-O-L-C sumber daya untuk mencapai sasaran organisasi PROYEK: (*)Kegiatan sekali lewat dengan waktu & sumber daya terbatas; (*)untuk mencapai hasil akhir yg telah ditentukan (beneficial change), mis produk /fasilitas produksi CAKUPAN MP: Obyek Studi; Konsep; Area Ilmu Manajemen Proyek; Metode, Teknik dan Prosedur; Aplikasi Konsep Manajemen proyek sepanjang siklus proyek CONTOH (TIPOLOGI MNRT UKURAN) a)Traditional Major Project (besar, perlu tim khusus, umumnya perlu kerjasama beberapa sponsor)-Industri berat (Shipbuilding, aerospace, construction, energy) b) Proyek yang lebih kecil: Maintenance; Membangun fasilitas; Penerapan Teknologi Baru; Produk Baru; Aktivitas Sosial: Pindah rumah, kepanityaan dsb. DEFINISI Proyek ialah sebuah usaha keras dimana sumber daya manusia dan sumber daya lainnya dikelola dengan cara baru, untuk menangani cakupan pekerjaan yang unik dengan spesifikasi tertentu, dan yang dibatasi oleh kendala biaya &waktu, untuk mendapatkan suatu manfaat yang terukur secara kualitatif dan kuantitatif. Bila kata cara baru dihapus dan kata unik diganti repetitif maka proyek berubah menjadi OPERASIPROJECT VS OPERATION Proyek: unik, ada titik akhir, perubahan revolusioner, disequilibrium, obyektifnya tdk imbang (unbalanced), sumber daya transien Operasi: repetitive, eternal, evolutionary change, equilibrium, obyektifnya imbang (balanced), sumber daya stabilPERBEDAAN BUDAYA PROJECT VS OPERATIONBudaya proyek dan tuntutan PMgr: bersifat fleksibel, fokus pada efektivitas, fokus pada sasaran (goal), bnyk berhadapan dgn resiko & ketdk pastian. Budaya operation dan tuntutan Op.Mgr: bersifat stabil, fokus pada efisiensi, fokus pada peran para anggota, bnyk dipengaruhi pengalaman MENGAPA MENCIPTAKAN PROYEK?Proyek menghslkan sebuah FASILITAS (mis: pabrik) yg stlh dioperasikan akan menciptakan BENEFIT. Produk (sebagai tujuan akhir) ← Fasilitas(sebagai sasaran) ←Proyek (berupa pekerjaan) APA ITU MANPRO? Pertama: manpro adalah sebuah proses untuk menyelesaikan sebuah proyek dgn sukses Kedua: merupakan cara yang sistematis (structured management approach). Sehubungan dgn kedua hal tsb, ada 2 cara memandang (VIEW) Manpro DUA CARA PANDANG MANPROCara pandang TRADISIONAL: merumuskan Manpro sebagai a body of knowledge of tools and techniques Cara pandang ALTERNATIF (disarankan u/ dipakai): merumuskan Manpro sbg suatu proses manajemen yg diperlukan u/ menangani proyek spt disebutkan di atasTHE BODY OF KNOWLEDGE (BOK) Sejak populernya Manpro (1953) sejumlah body of knowledge telah diciptakan dalam bentuk tools and techniques – tetapi tidak cukup banyak petunjuk cara penggunaannya. Diantaranya terdapat Critical Path Method (Metoda Lintasan Kritis). Cost Specification (C/SPEC) atau cost /schedule control system criteria. Catatan: Pandangan BOK ini tidak menghasilkan fokus yang tepat karena hanya terpusat pada pekerjaan, jangka waktu, biaya dan kualitas proyek saja (tidak dalam konteks keseluruhan) PANDANGAN ALTERNATIF Definisi Pandangan ALTERNATIF: Manpro adalah proses yang digunakan untuk menangani proyek tsb. secara sukses, yaitu tercapainya tujuan bisnis (Business purpose) Proses ini memiliki 3 dimensi-Obyektif proyek tsb (menjawab kata kunci PROYEK) →skope, organisasi, kualitas, biaya, waktu- Proses dari Manajemen dalam rangka mencapai obyektif (menjawab kata kunci MANAJEMEN ) → plan, organize, implement, control-Tingkatan dimana proses ini diterapkan (menggabungkan kata proyek dengan manajemen termasuk dengan pihak luar→ integrative, strategic, tacticalOBYEKTIF PROYEK Dalam mencapai tujuan proyek diperlukan pengelolaan/ manajemen lima sasaran (management process to achieve objectives): Managing scope; Managing organization; Managing quality; Managing cost; Managing time; (plus) Managing risk (since each element contains risk) Catatan: Pendekatan tradisional terpusat pada pengelolaan

waktu dan dikompromikan dengan optimalisasi (trade off) kualitas, biaya, dan waktu (kemudian hari juga scope)TINGKATAN SETIAP OBYEKTIF-SCOPE Sebuah proyek memiliki tiga tingkatan fundamental dimana setiap obyektif dikelola.a) Pengelolaan Scope menurut tingkatanLevel-1 Tingkatan Integratif (bagaimana maksud/ purpose proyek sesuai dengan tujuan bisnis ybs Level-2 Tingkatan Strategik ( merumuskan strategi untuk mencapai maksud/purpose) Level-3 Tingkatan Taktis (membuat rencana taktis untuk mencapai setiap elemen rencana strategik tsb) Ketiga tingkatan itu dapat diteruskan ke level yang lebih rendah dan menjadi dasar pembuatan WBS (Work Breakdown Structure) TINGKATAN SETIAP OBYEKTIF-ORGANISASI DSB Untuk OrgasisasiLevel-1 Tingkatan Integratif (mengintegrasikan proyek ke konteks) Level-2 Tingkatan Strategik (menterjemahkan obyektif perusahaan menjadi strategi proyek Level-3 Tingkatan Taktis (implementasi strategi) Untuk Kualitas , biaya dan waktu berlaku hal serupa dan parallel. Ketiga tingkatan itu (levels) menciptakan integrasi horisontal, yang menghubungkan obyektif proyek satu sama lain dan dengan proses manajemen dan menciptakan integrasi vertikal, yangmenghubungkan proyek dengan konteksnya di tingkat puncak dan dengan alat & teknik (tools & techniques) yang digunakan ditingkat yang lebih rendah (note: akan diuraikan lagi lebih lanjut KESIMPULAN TTG PANDANGAN ALTERNATIF-STRUCTURED APPROACH Manpro sebagai management of five project objectives through three fundamental levels Catatan: Pendekatan yang digunakan disini menggabungkan CPM 7 & C/SPEC dengan yang ketiga yaitu TOTAL QUALITY MANAGEMENT dan menghasilkan pendekatan yang menggunakan BOK untuk mengelola kelima sasaran proyek

CHAPTER III – OPERATIONS MANAGEMENT.OBYEK PEMBELAJARAN : 1) Mampu mendefinisikan : Struktur kerja Breakdown, Critical Path, Bagan kerja AOA dan AON, Forward dan Backward Passes, Variabel-variabel dalam waktu aktivitas. 2) Mampu menjelaskan: Peran dari Project Manager, PERT ( Program Evaluation and REVIEW Technique ), CPM ( Critical Path Method ), Proyek yang sebenarnya, dan Penggunaan Proyek MS. BETCHEL PROJECTS : 1) Ekspansi bandar udara Dubai di UAE ($600 juta), dan Bandar udara Miami di Florida ($2 Milyar). 2) Membangun Pabrik LNG di Yemen ($2 Milyar) dan di Trinidad, West Indies ($1 Milyar). 3) Membangun kereta bawah tanah di Athens, Yunani ($2.6 Milyar). 4) Membangun pipa gas alam di Thailand ($700 Juta). 5) Membangun jalan tol yang menghubungkan Kroasia Utara dan Selatan. STRATEGI PENTING DALAM PROYEK MANAGEMENT : 1) Proyek Betchel Kuwait : 8000 pekerja, 1000 construction profesional, 100 tenaga medik, 2 tim evakuasi helikopter, 6 ruangan makan dengan servis penuh, 27000 makanan perhari dan 40 rumah sakit. 2) Proyek Microsoft Windows Longhorn : Ratusan programer, Juatan baris kode, dan biaya jutaan dolar. 3) Proyek Ford Redesign of Mustang : Beranggotakan 450 tim proyek, Biaya $700 juta, 25% lebih cepat dan 30% lebih murah dari pada proyek lainnya di Ford. KARAKTERISTIK PROYEK : 1) Single Unit, 2) Terhubung dengan banyak aktivitas, 3) Perencanaan produksi yang rumit dan kontrol pada Inventory, 4) Peralatan dengan tujuan yang umum, dan 5) Pekerja dengan skill yang tinggi. CONTOK DARI PROYEK : 1) Membangun konstruksi dan 2) Proyek Penelitian. ORGANISASI PROYEK SANGAN BAIK KETIKA : 1) Pekerjaan dapat di definisikan dengan tujan yang spesifik dan deadline. 2) Pekerjaan tersebut unik atau tidak biasa dilakukan oleh organisasi tersebut. 3) Pekerjaan tersebut berisi hubungan tugas yang kompleks dan membutuhkan kemampuan lebih. 4) Proyek tersebut bersifat sementara namun sangat berpengaruh bagi organisasi tersebut.MANAJEMEN PROYEK : 1) Planning : Penentuan tujuan, mendefinisikan proyek, tim yang terorganisir. 2) Scheduling : Berhubungan dengan orang, uang dan suply bagi aktivitas tertentu dan aktivitas tersebut dengan yang lainnya. 3) Controlling : Memonitor sumber daya, biaya, kualitas dan keuangan; merevisi perencanaan dan shift sumber daya agar sesuai dengan waktu serta biaya yang dibutuhkan.AKTIVITAS MANAJEMEN PROYEK

PERENCANAAN PROYEK : 1) Membangun obyek, 2) Menentukan Proyek, 3) Membuat struktur kerja breakdown, 4) Menentukan sumber daya, 5) Membentuk organisasi.ORGANISASI PROYEK : 1) Struktur yang sementara. 2) Menggunakan spesialis dari seluruh perusahaan. 3) Dikepalai oleh seorang Proyek Manajer (Untuk mengkoordinasi aktivitas, dan memonitoring jadwal serta biaya). 4) Struktur tetap bernama matrix organization.PERAN DARI MANAJER PROYEK : 1) Memastikan semua kegiatan yang dibutuhkan selesai sesuai permintaan dan tidak terlambaat. 2) Memastikan proyek datang sesuai dengan budget. 3) Memastikan proyek sesuai dengan kualitas yang diinginkan. 4) Orang-orang yang bekerja dalam proyek memperoleh movitasi, arahan dan informasi.SEORANG MANAJER PROYEK HARUS : 1) Seorang pelatih yang baik, 2) Seorang dengan kemampuan komunikasi yang baik, dan 3) Mampu mengorganisir aktivitas dalam bentuk disiplin yang berbeda-beda.WORK BREAKDOWN STRUCTURE : Level 1: Proyek, Level 2: Kegiatan Utama dalam Proyek, Level 3 : Sub-Kegiatan pada kegiatan utama, Level 4 : Aktivitas yang harus diselesaikan.PROJECT SCHEDULING : 1) Menentukan hubungan mana yang harus didahulukan. 2) Urutan aktivitas-aktivitas. 3) Menentukan waktu aktivitas dan biaya, 4) Estimasi bahan dan pekerja yang dibutuhkan, 5) Menentukan aktivitas critical.TUJUAN PROJECT SCHEDULING : 1) Menunjukkan hubungan dari tiap-tiap aktivitas dengan aktivitas lainnya selama proyek berlangsung. 2) Menentukan hubungan aktivitas

mana yang harus didahulukan dalam keseluruhan aktivitas. 3) Menganjurkan waktu yang dibuthkan dan memperkirakan biaya untuk setiap aktivitas. 4) Membantu membuat penggunaan pekerja, uang dan sumber daya lebih baik dengan cara mengidentifikasi critical bottlenecks dalam proyek.TEKNIK MANAJEMEN PROYEK : 1) Gantt Chart, 2) Critical Path Method, dan 3) Program Evaluation and Review Technique (PERT). GANTT CHART Disusun berdasarkan waktu yang dibutuhkan oleh masing-masing aktivitas dan masing-masing aktivitas terhubung atau terkait satu sama lain sesuai waktu yang diubtuhkan. PROJECT CONTROL REPORTS : 1) Perincian mengenai biaya breakdowns untuk tiap-tiap kegiatan. 2) Kurva total program pekerja ( Total Program Labor). 3) Tabel Distribusi Biaya. 4) Biaya fungsional dan rekapitulasi jam. 5) Perkiraan bahan mentah dan pengeluaran. 6) laporan Varians. 7) Laporan analisa waktu. 8) Laporan status pekerjaan. PERT dan CPM : 1) Teknik Jaringan. 2) Dikembangkan pada tahun 1950 ( CPM oleh DuPont 1957 dan PERT oleh Booz, Allen untuk US Navi pada pembuatan misil Polaris 1958 ). 3) Mempertimbangkan hubungan mana yang harus didahulukan dan keterkaitannya dengan yang lain. 4) Masing-masing metode menggunakan estimasi waktu aktivitas yang berbeda. Enam langkah PERT dan CPM : 1) Tentukan proyek dan persiapkan struktur kerja breakdown. 2) Kembangkan hubungan diantara aktivitas-

Page 2: A4 Final Banget

aktivitas – Tentukan aktivitas mana yang menjadi pelopor dan mana yang harus mengikuti aktivitas lainnya. 3) Gambarkan jaringan yang menghubungkan semua aktivitas-aktivitas tersebut. 4) Menetapkan waktu serta biaya yang diperkirakan untuk setiap aktivitas. 5) Hitung waktu yang paling panjang yang dibutuhkan pada jaringan aktivitas – Ini disebut sebagai critical path. 6) Gunakan gambar jaringan tersebut untuk menolong membuat perencanaan, pembuatan jadwal, monitoring dan mengontrol proyek.PERTANYAAN YANG PERT DAN CPM DAPAT JAWAB : 1) Kapan seluruh proyek terselesaikan ?. 2) Aktivitas apakah yang menjadi critical activities dalam proyek?. 3) Manakah aktivitas yang bukan termasuk dalam critical activities?. 4) Apa kemungkinannya bahwa proyek akan selesai oleh waktu yang telah ditentukan?. 5) Apakah proyek tersebut tepat selesai sesuai waktu yang ditentukan, terlambat atau justru selesai sebelum waktu yang ditentukan? 6) Apakah uang yang digunakan sudah sesuai dengan yang dianggarkan atau justru kurang atau lebih ?. 7) Apakah sumberdaya sudah mencukupi untuk menyelesaikan proyek tepat waktu ?. 8) Jika proyek ingin diselesaikan dalam waktu yang lebih cepat, jalan seperti apakah yang harus diambil agar biaya nya sekecil mungkin ?.ACTIVITY ON NODE/ARROW :

DETERMINING THE PROJECT SCHEDULE : Melakukan analisa Critical Path. : 1) Critical Path adalah jalur yang paling panjang yang ditempuh oleh jaringan. 2) Critical Path adalah waktu paling singkat yang dapat ditempuh oleh suatu proyek untuk dapat diselesaikan. 3) Segala bentuk penundaan pada aktivitas yang termasuk critical path akan menunda proyek secara keseluruhan. 4) Critical Path tidak mempunyai slack time. EARLIEST START (ES) : Waktu awal bagi sebuah aktivitas dapat dimulai, dengan asumsi bahwa aktivitas pendahulunya telah diselesaikan. EARLIEST FINISH (EF) : Waktu penyelesaian paling cepat bagi sebuah aktivitas untuk diselesaikan. LASTEST START (LS) : Waktu paling lama yang di butuhkan untuk suatu aktivitas dimulai agar tidak menunda proyek secara keseluruhan. LASTEST FINISH (LF) : Waktu paling lama yang dibutuhkan untuk suatu aktivitas diselesaikan agar tidak menunda proyek secara keseluruhan.FORWARD PASS : Peraturan Earliest Start Time : 1) Jika suatu aktivitas hanya punya satu aktivitas pendahulunya, maka ES aktivitas tersebut sebanding dengan EF dari aktivitas pendahulunya. 2) Jika suatu aktivitas memiliki aktivitas pendahulu lebih dari 1, maka ES dari aktivitas tersebut adalah EF yang paling besar yang dimiliki oleh aktivitas pendahulunya. ES = Max ( EF dari aktivitas pendahulunya).

Peraturan Earliest Finish Time : 1) EF dari suatu aktivitas adalah jumlah dari ES si aktivitas tersebut ditambah dengan waktu si aktivitas itu sendiri, EF = ES + Waktu Aktivitas.BACKWARD PASS : Peraturan Lastest Finish Time : 1) Jika suatu aktivitas tersebut adalah aktivitas pendahulu hanya untuk satu aktivitas, maka LF dari aktivitas tersebut sebanding dengan LS dari aktivitas yang mengikutinya. 2) Jika suatu aktivitas terebut merupakan aktivitas pendahulu bagi banyak aktivitas lainnya, maka LF dari si aktivitas tersebut adalah LS minimum dari seluruh aktivitas yang mengikutinya. LF=Min (LS dari semua aktivitas yang mengikutinya.) Peraturan Lastest Start Time : 1) LS dari suatu aktivitas adalah perbedaan dari Lastest Finish dengan waktu aktivitas nya. LS = LF – Activity time.MENGHITUNG SLACK TIME : Setelah menghitung ES, EF, LS dan LF untuk semua aktivitas maka kita harus menghitung waktu slack atau waktu bebas dari setiap aktivitas : 1) Slack adalah waktu dari suatu aktivitas dimana aktivitas tersebut dapat di tunda tanpa harus menunda proyek secara keseluruhan. Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF.

Variability In Activity Times CPM mengasumsikan kita mengetahui estimasi waktu yang pasti untuk setiap aktivitas dan tidak ada perubahan dalam waktu aktivitas. PERT menggunakan distribusi kemungkinan terjadinya perubahan dalam waktu kegiatan.Ada 3 estimasi waktu yang dibutuhkan: 1. Optimistic Time (a) : bila segalanya berjalan sesuai dengan yang direncanakan 2. Most-Likely Time (m) : Estimasi waktu yang paling realistis 3. Pessimistic Time (b) : mengasumsikan segala kemungkinan yang paling buruk yang terjadiExpected time: t = (a + 4m + b)/6Variance of Times: v= [(b-a)/6]2

σ2= Σ (variance of activities on critical path)PERT membuat 2 asumsi:- Waktu total penyelesaian project mengikuti normal probability distribution - Waktu aktivitas secara statistik berdiri sendiriVariability waktu penyelesaian pada noncritical path Kemampuan pada aktivitas yang berada di noncritical path untuk dirubah-rubah waktunya harus dipertimbangkan ketika ditemukan kemungkinan penyelesaian pada waktu tertentu (mungkin lebih cepat). Variasi pada noncritical activity dapat menyebabkan perubahan pada critical path

Apa yang project management sudah sediakan sejauh ini:

Proyek diperkirakan selesai dalam waktu 15 minggu - Ada kemungkinan 71,57% peralatan ditempatkan menjadi 16 week deadline - Aktivitas A,C,E,G,H berada pada critical path - Aktivitas B,D,F punya slack time dan tidak berada pada critical path -Schedule yang lebih detil tersedia Trade off and Project Crashing Situasi yang tidak jarang terjadi:- Proyek terlambat selesai dari schedule - Deadline project dimajukan Project Crashing adalah proses memendekkan durasi proyekFactor to Consider When Crashing a Project: - Jumlah aktivitas yang akan diubah (crashed) harus sesuai dengan yang diizinkan. - Durasi dari aktivitas yang dipendekkan harus dapat membuat kita menyelesaikan proyek pada deadline baru yang ditentukan - Biaya total yang digunakan untuk crashing harus serendah mungkinLangkah – Langkah Dalam Project Crashing1. Menghitung biaya crashingCrash cost per period =

Cras h cost−Normal costNormal time−Cras h time

2. Tentukan waktu aktivitas, critical path dan tentukan critical activitiesnya3. Bila hanya terdapat 1 critical path, pilih aktivitas dari critical path yang: a) Masih bisa dirombak ulang (crashed) b) Punya crash cost yang paling kecil Bila terdapat lebih dari 1 critical path, pilih 1 aktivitas dari setiap critical path yang: a) Setiap aktivitas yang masih bisa dirombak ulang (crashed) b) Crash cost total dari kegiatan yang dipilih yang paling kecil Ingat bahwa suatu aktivitas dapat berada di lebih dari 1 critical path.4. Perbaharui waktu dari setiap aktivitas, bila deadline yang diinginkan tercapai, berhenti. Bila belum tercapai, ulangi dari tahap ke-2

Keuntungan dari PERT dan CPM 1. Berguna saat schedulling dan controlling proyek 2. Konsepnya tidak bertele-tele dan tidak kompleks secara matematis 3. Hubungan grafik membantu mengerti hubungan antara tiap aktivitas dalam sebuah proyek 4. Analisis Critical path dan slack time membantu mematok aktivitas mana yang harus diperhatikan ekstra 5. Dokumentasi proyek dan grafik dapat menunjukkan siapa yang bertanggung jawab dalam setiap aktivitas pada proyek 6. Dapat diaplikasikan dalam berbagai varietas proyek 7. Berguna untuk memonitoring tidak hanya schedule tapi juga biayaDETAILED ENGINEERING(EPC: Eng Procurement&Construction)• General characteristics: has significant difference in execution between small & major project. DE is the phase having opportunities of substantial cost reduction. Produk: spesifikasi utk procurement (barang, jasa, start up pabrik) n utk construction. Di Basic Design hanya kasi info utk dkasi ke DE. Pablo bilang DE beda volume utk proyek kecil n besar. DE makan wktu 50% dr sluruh pkerjaan di kantor pusat, klo BD 10-12%. DE : fasa dmn masi bisa hemat dlm jml besar, soalnya masi konsep (masi di depan keyboard) phmatan biaya dri sisi konsep . Kalo bisa nemuin proses yg lebih sederhana di DE. Rute n panjang pipa juga ud tau di DE. • The Scope includes : - Upgrading P&ID to AFD (approved for design) and AFC (approved for construction) – Detailed project spec Approved for design – DE execution and prepare AFC drawing for all disciplines – Purchasing package for competitive bidding of construction work DE mlakukan kgiatan shg smua alat bisa utk konstruksi. Sblm bisa buat AFC harus lewat AFD

dulu. AFC : produk di DE n akan diproses lagi di DE. P&ID tu bruba2 tampilannya, berevolusi terus. P&ID kasi indikasi pipa ap yg harus dpake, pcabangan, smuanya diomongin ttg ini. 1. Issued R : Proses design kita kumpulin data2 buat PFD. P&ID pertama dibuat di process design, trus diedarkan di dlm prusahaan (intern), dlakukan oleh engineering bgian analytical and plan (yg nganalisa P&ID dri satu key g lain : flow, , P, T), kasi juga ke kontraktor, kalo ad komen dperbaiki 2. Issued 1 : utk pmilik proyek (dminta komentar, +, -) Client review, berarti smua ud final dari sisi client 3. Issued 1A : intern lagi4. Issued 2 : bisa utk desain alat, approved for design, spesifikasi jenis pipa 5. Issued 3 : cek trakir6. P&ID (Construction Issue) : utk construction, dkirim ke bengkel utk dbuat peralatannya. P&ID diunggulkan krn mrupakan HUB/ percabangan. Orang instrument pake P&ID, org mechanical pake juga, tapi klo orang listrik jarang si. Contoh P&ID : ad BFD : block diagram Process Flow Diagram : ad neraca massa, info, flowmeter digmbar, ad kondisi T P tiap titik, tapi tidak ada gambar pompa n controller. P&ID : ad solenoid valve (utk ngasilin udara instrument, yg gerakin control valve, valve tdiri dari kumparan listrik, pdhal dia kcil. Di P&ID ad sampel point disini detail! Major project owner will select EC contractor: general spec, estimating, scheduling, cost control, procurement, sub contracting, project mgt, construction, or construction mgt EC contractor has well structured organization with formal procedures which may cause high overhead burden. Evaluasi komersial: tinjau smw aspek,bkn cm harga. DE produknya utk procurement & construction. Pmbuatan kontrak utk start up masuk DE ap ga?? Jgn lupa ga perlu nunggu smua slesai baru lanjutin langkah brikutnya, jdi hamper paralel, mknya muncul PMBOK, smuanya bareng gt, bntuknya matriks. Tender utk construction jasa, utk AFD, AFC purchasing package for competitive bidding of construction work. Tar milih contractor yg nanganin E&C, kalo proyek kecil bisa tanganin ndiri., klo proyek besar pake contractor aja. Contractor ndiri ga nglakuin semua, dia nunjuk contractor lain yg lebih ahli subcontracting. Kalo proyek kecil jgn ke kontraktor besar, tar mahal. CONTRACTOR ACTIVITIES contractor bisa muluk-muluk biar kliatan jago Scope definition & change control ap yg mau DE? Gmn prubahan? Ribet loh kalo 1 brubah smua brubah, harus dkontrol krn ad DOF Checking of design cek desain Reviews and approval at various levels ke atas dan ke samping, biasa dstujui oleh org yg ud professional yg ngapproved.Inter-squad coordination Bkin organisasi, rencanakan plan, koordinasi harus jelas, ad mslh lapor ke sp? Progress evaluation CPM adl planning. Sbrp jauh bisa mmnuhi planning tsb. Resource allocation. Variance reports beda dari yg kita mau, ad pnyimpangan. Cost tracking brp biaya yg dbutuhin. Design procedures di DE ad prosedur construction. Communication formats gmn jalurnya harus jelas, buat kontrak sp yg approve? Some of the procedures are intended only for contractor’s interest, internal cost control, internal data gathering - Other procedures & activitiesare directed to control quality, cost & schedule - There may procedures andactivities that serve only to impress the client which the Project manager should review carefully mainly in reimbursable contract DETAILED ENGINEERING (=PRODUCTION ENGINEERING) Consumes approx 50% of all home office man-hours. Documents generated directly required for procurement and construction dokumen yg biasa dgunakan di procurement n construction. Civil Engineering: piling design dipukul di bawah gedung, bbrp dsusun, it tmpt duduk bngunan, mukul terus smp beban yg diinginkan, lama2 bisa bkurang brp mm, bisa aj lama2 miring, steel & concrete (beton) structure bangun ruko cepet bgd tinggal baut2in aja tapi mahal pake I beam, building. Piping Engineering: equipment arrangement di pabrik LNG ribet banget, piping plan ngatur ppipaan, isometric gambar 3D. Gbr ppipaan dlm bntuk 3D, ad arahnya n ad ukuran pnjangnya, stress analysis stress yg dialami pipa saat fluida ngalir. Aslinya pipa dbuat belok2, di piperack, pas dipasang baik2 aja, tapi pas dialirin gmn? harus tau fluida ap yg dgunakan. Fluida kasi stress ttt. Pipa juga perlu rel, jdi pas muai tap dlm rel, kasi support2 smp stress ilang, software Caecar, valve schedule, BOM (Bill of Material) : daftar material/material take off/list of material, heat tracing : pipa

dmasukin ke tube kecil (steam jenuh), trus diisolasi biar panasnya ke dalam. Pipa bisa bocor karena stress corrosion cracking, pnyebab utama clorida, tnyata isolasinya ga tahan clorida, jdi harus isolasi pake chloride free. Instrument Engineering: spec & data sheet spesifikasi ttulis, hook up dwg sambungan, interlock contohnya metanator. Reaksinya sgt eksotermis, CO2 naik 1% T naik 50o, desain cuma buat 400o, jdi perlu djaga pake interlock, slg mengunci. Kya penpros it namanya interlock, dia link kmn2 pake mekanisme relay, emergency, UPS, emergency electrical system.Electrical Engineering: Material & mechanical spec, single line diagram jaringan listrik yg dgbr dgn 1 garis, load schedule, relay diagram, lighting, grounding hindari bahaya short, substation gardu listrik, MCC (Motor Control Centre): buat taro breaker2 gt., Emergency power, cable duct etc. Emergency Electrical System : listrik pada saat darurat. Lampu mati, pasti ad kedipan dlu. Dari lampu utama – cadangan – emergency. Emergency utk alat2 yg kecil2 aja. Emergency lebih kecil dripada Standby Power. Emergency Power kalo power cadangan ga nyala, ada emergency. Standby Power kalo PLN mati, nanti muncul ini, tpi pasti ad kedipan. Control room diituin pake UPs, soalnya kalo control room mati, gawad! UPS (Uninteruptable Power Supply) cadangan listrik yg dgunakan apabila smua listrik mati, ga terputus, tpi ga smua alat bisa pake krn dikit banget, Cuma tahan 30 menit. UPS itu batre, aliran searah, jadi harus masuk inverter dulu baru jadi bolak balik baru bisa dpake. Klo sehari2 gt dia di cas.Pabrik yg mati utilitasnya gawad, maka pabrik didesign fail save. Kalo uda mati, trus mau nyalain lagi black start up.ADDITIONAL:Basic Engineering: Setelah menerima tawaran dari pemilik proyek, maka hal pertama yang dilakukan oleh kontraktor adalah menggunakan standar yang telah dipunyai untuk menentukan mana yang kurang dan bagaimana basic engineering harus dilakukan untuk membawa proyek ke permulaan untuk detailed design. +Detailed (Production) Eng Menghabiskan sekitar 50% dari home office man-hours,mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan untuk pemesanan dan konstruksi (AFD dan AFC) seperti : Civil Engineering : mempelajari lokasi dan tanah, kerangka fondasi dengan baja dan beton, jalan, lahan parker, desain bangunan. Piping Engineering : layout perpipaan, perpipaan tiga dimensi dengan arah, analisis stress pada pipa, valve, sistem pemindah panas. Instrument Engineering : spesifikasi instrument dan data sheet, list material dan gambar sambungan, sistem pengamanan, sistem darurat listrik, gambar skematik untuk perpipaan suplai udara, gambar skematik untuk alat penukar panas, UPS. Electrical Engineering : spesifikasi mekanik dan bahan untuk pelayanan listrik, gambar sistem penerangan dan kebutuhan penerangan secara detail, layout kabel dan kontrol motor, sumber listrik darurat untuk ruang kontrol, layout gardu listrik, diagram motor kontrol, sumber energy darurat. Insulation painting and Fireproofing : spesifikasi peralatan penukar panas dan perpipaan, membuat daftar permintaan untuk material insulasi dan penukar panas, detail spesifik untuk pelapisan tahan api. +Agar proyek diterima untuk didesain : Meninjau ulang desain proses dan neraca massa dari klien Mempersiapkan prosedur koordinasi proyek dan menerima tanggung jawabMenentukan kebutuhan jam kerja yang diperlukan. Menyiapkan beberapa rencana eksekusi proyek termasuk : jadwal engineering, peninjauan ulang dengan klien dan keperluan persetujuan, jadwal awal konstruksi, dan strategi pembagian kerja antara pemilik proyek dan konstruktor. Mengkaji P&ID agar AFD (Approved for design) : berkaitan dengan kalkulasi penurunan tekanan pada sirkuit kompresor, kalkulasi penurunan tekanan dan temperature vessel dan exchanger design, perhitungan hidrolik pada pompa dan control valve. Meninjau ulang data sheet semua peralatan yang terlibat : informasi mekanik agar siap untuk dipesan. Menyiapkan dokumen-dokumen untuk mengontrol proyek, seperti : list gambar, list vendor, jadwal, pengecatan dan insulasi, pemesanan dan pembelian, alat pengontrol, spesifikasi pabrik (laju alir dan alat-alat penunjang). Beberapa data yang mungkin belum tersedia seperti data kelembaban, data gempa dan arah angin, peta topografi. Menyiapkan gambar layout pabrik. Mengembangkan diagram kelistrikan beserta besarnya beban listrik tiap peralatan+Koordinasi dan Kontrol Secara umum,diperlukan :Jadwal proyek secara detail – Koordinasi - QA/QC (Quality assurance

Page 3: A4 Final Banget

and control) - Perhitungan produktivitas dan kemajuan. Untuk proyek kecil dibutuhkan staff sekitar 15-25 orang selama pengerjaan detailed engineering. Masing-masing di antaranya haruslah dapat menerima informasi dengan tepat pada waktu yang tepat untuk menyelesaikan tugas dengan benar. Untuk itu diperlukan sistem kontrol dalam pengerjaan suatu proyek. Untuk proyek besar pun justru dibutuhkan kontrol yang lebih lagi daripada proyek kecil karena melibatkan orang yang lebih banyak. +Small Project Execution Options Proyek kecil memiliki karakteristik pemilik proyek bertindak sebagai kontraktor umum yang memiliki tanggung jawab untuk proses engineering, manajemen proyek, manajemen konstruksi, subcontracting, pengontrolan proyek seperti estimasi, penjadwalan, dan pengontrolan harga. Terkadang pemilik proyek juga menyusun pemesanan dan pembelian serta instrumentasi engineering. +Pengambilan keputusan (manager proyek):Mengestimasi waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan detailed engineering in-house sebagus yang dilakukan oleh kontraktor. Bekerja sama dengan para ahli di bidangnya untuk memerlukan keahlian tertentu untuk memastikan keselamatan dan kesehatan untuk keperluan teknologi khusus. Mengevaluasi kemungkinan sumber daya pada in-house dan kemampuannya untuk tetap konsisten pada jadwal proyek. Memegang komitmen pada level manajemen yang tepat. Mengevaluasi, bersama dengan contract engineer, kesediaan dan kemampuan dari perusahaan engineering local.+In-House Engineering (utk proj kcil,dgn pdkt proyek bkn o/CED) – Murah - Ttg Mech/Elect Dsgn&Purchasing spec, layout&piping dsgn, elect/instr schematic/loop drwg - Civil&structuralkontraktor Pada proyek kecil, CED atau mekanik pabrik dan engineer listrik dapat mengambil partisipasi dalam desain alat dan spesifikasi untuk pemesanan dan pembelian. Untuk proyek kecil pendekatan in-house engineering menyediakan sumber daya yang tersedia untuk bagian plant engineering karena : Kebutuhan jam kerja engineering design dapat lebih rendah 50% dari yang dibutuhkan bila memakai kontraktor luar. Harga yang dikeluarkan dapat dimnimalkan Pada sistem ini diperlukan komunikasi, koordinasi, dan pembagian kerja yang lebih efektif lagi karena bekerja sama dengan project engineers, design engineers, dan draftsmen. +Contracted Engineering beberapa opsi: kepada perusahaan engineering tunggal dan besar, beberapa perusahaan engineering kecil, atau perusahaan engineering medium dan kecil tunggal. Untuk menggunakan opsi perusahaan engineering yang besar, dikeluarkan pula harga yang lebih mahal dan penyelesaian proyek yang akan lebih rumit. Pada kontraktor besar, komunikasi dan pengecekan prosedur tidak fleksibel tetapi tidak akan berjalan tanpa adanya komunikasi dan pengecekan prosedur tersebut. Dalam opsi ini hanya akan dihemat biaya fungsi pengontrolan oleh pemilik proyek jika proyek masuk dalam kategori proyek kecil. Untuk opsi pengerjaan detailed engineering dikerjakan oleh beberapa perusahaan local dapat cukup ideal untuk pembagian tugas sesuai dengan bidang nya masing-masing, seperti civil engineer dapat mendesain fondasi, electrical engineer dapat mengatur beberapa motor penggerak, dll. Opsi ini cukup atraktif secara finansial. Untuk kontraktor kecil, dan kontraktor terpilih dalam proyek harus mempunyai personil yang berkualitas yang fleksibel untuk bekerja tanpa struktur organisasi yang dimiliki, mempunyai kemampuan adaptasi untuk menerima partisipasi langsung pemilik proyek sebagai manajer proyek dalam kegiatan mendesain. +The Project Manager as General Contractor Ketiadaan general contractormanajer proyek mengambil alih kegiatan dengan koordinasi dan kontrol pada detailed engineering. Kegiatan tersebut: -Prosedur koordinasi engineering : mengatasi penyebab hambatan dalam jadwal proyek, melanjutkan koordinasi per bagian, dan pengecekan desain serta penerimaan desain. -Spesifikasi detail –Dokumentasi -Memonitor harga engineering dan perkembangannya -Pembagian anggota - Mempersiapkan teknis untuk pembagian tugas dengan kontraktor +Partisipasi manajer proyek dalam membuat detailed engineering : Detailed engineering tidak dapat dikerjakan tanpa kejelasan dan koordinasi prosedur yang baik dalam menentukan seberapa besar pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepada masing-masing peserta. Harus diketahui porsi dari koordinasi pekerjaan baik dikerjakan oleh perusahaan kontraktor besar maupun kecil. Disinilah peran dari pemilik proyek sebagai

manajer proyek dalam membatasi peninjauan ulang prosedur yang menyangkut kontraktor dan memastikan konsistensi terhadap proyek. Beberapa pemilik hanya memiliki spesifikasi yang umum dan bergantung pada kontraktor engineering dalam mengerjakan spesifikasi proyek. Dalam hal ini, peran tanggung jawab dari manajer proyek untuk memastikan bahwa kontraktor memiliki konsistensi dalam kualitas dan keamanan terhadap keperluan proyek. Dokumen formal sangat diperlukan dalam proyek manajemen. Walaupun kontraktor sangat baik dalam bidang ini, tetapi diperlukan pula persetujuan dari klien yaitu proyek manajer untuk mengkonfirmasi keakuratan dan apakah sesuai dengan yang telah didiskusikan. Dalam in-house atau perusahaan banyak yang terlibat dalam proyek, manajer proyek haruslah mengambil tindakan proaktif dam memegang kendali dalam akitivitas dokumen proyek karena akan berpengaruh terhadap cakupan atau jadwal proyek. Manajer proyek harus mempunyai partisipasi dalam mengontrol harga proyek dan kemajuannya walaupun kontraktor memiliki metodenya masing-masing. Manajer proyek mempunyai hak untuk mengontrol dan mengecek secara independen hasil laporan kontraktor. Dalam engineering in-house, manajer proyek harus secara kontinu mengevaluasi dan membuat prediksi yang akurat dalam menentukan kebutuhan dalam penyusunan proyek. Cakupan dalam perusahaan engineering mengerjakan detailed engineering haruslah termasuk dalam penentuan secara teknis kontraktor untuk konstruksi yang kompetitif.PROCUREMENT(Pengadaan Logistik)Procurement=pengadaan/lgoistik tp tdk smata2 pembelianlebih luas Project owner: 1. Process owner 2. Bank 3. Kontraktor/supplier shop supplier (Shop supplier = subkontraktor, vendor/supplier) Bangun pabrik ada kegiatan EPC = milih kontraktor, supplier, nentuin proses pengadaannya. Supplier=org yg nyediain brg/jasa u/ qt. Yg mw dikontrakin? EPC (smua/ slh 1/slh2). Klo toko : EC kontrak, P sendiri. Yg biasa dikontrakin C. Pengadaan= 1. Pembeli 2.Expediting=menelusuri brg yg qta kontrakin: brg smpe mn?ada mslh?gmbr ud lngkap? 3. Inspection =procur bkn 1 1 nya inspec, ada inspec lain cnth inspeksi jalanny pabrik, brg2 yg diadakan 4. Receiving =penerimaan brg 5. Keg procur klo ud d catat d buku akuntansiaccount payable(jd hutang bagi yg bkin brg). Account receivable = piutang. Purchase order= dokumen pembelianprocurement tdk hanya ini. Kontraktor, vendor, screeningqt milih mk hrs tw gmn bwt kontrak & perjanjian.Manager/ unit kerja hrs punya vendor list yg qualified. Expeditegambar,keg vendor. Inspect vendor shop hrs dianalisa shocknya, prosedur, welder,inspektor,memadai ato ga klo ga disqualified. Witness equipment inspection= siapa yg lakuin inspeksi? Kontraktor. Shipment & delivery =pengiriman darat/laut.Subkontraktor untuk alat2 bukan kritis, biasanya kelakuan buruk. u/ alat kritismain kontraktor (bhn siolasi,pipa,las). Alat curah (tdk spesifik)=pipa, semen,pasir. Turbin bukan alat curah.Procurement divariasikan dengan strategi kontrak dan ukuran suatu proyek. Fungsi procurement untuk proyek lbi bsr: Pmbayarn, Inspeksi, Hutang, Expediting (Mempercepat), dan Penerimaan(Receiving). Pembagian responsibility: peralatan&bulk material yg pntng o/ kontraktor utama, bulk material o/ subcon. Procurement ngga cma nyangkut mslh naro pesanan yg udh dibeli, tapi tmasuk: nguji vendor, ngelist vendor, ngelancarin aktivitas vendor (expedite certified drawing and vendor activites), inspeksi toko dan fasilitas vendor, menguatkan proses inspeksi peralatan (witness equipment inspection), ngetes dan nerima vendor, dan pengiriman. Procurement yg efektif perlu proses pencatatan dan record keeping yg baik dan akurat: penyelidikan/pemeriksaan, bid analysis, komunikasi dg vendor, procurement logs (Syarat/permintaan, PO,inspeksi&persetujuan,invoice&pmbyrn),proses klaim.INQUIRY (Tawar Menawar) guidelines.Bidder list hrs brdsrkn kualifikasi dan kemampuan u/ bkrja. Spek hrs komplit dan detail spy proses tawar menawarnya bisa lancer (meaningful bids) tp ngindarin over-spek. Hrs nyari vendor yg lg butuh permintaan (cari vendor jgn yg trlalu sibuk (vendor ato subkontraktor) krn nnti bs dpt org no 2. Tp jgn yg ga laku. Klo sibuk tp bonafittunjuk org d kontrakny, kualifikasi org, jdwal). Ngasi waktu yg ngga berlebihan buat tawar menawar tp hindari penilaian yg terlalu cpt (avoid premature inquires (pemeriksaan /penilaian). Klo vendor minta waktu mundurin deadline akhir proses tawar menawar bisa jd

tanda bakal ada bnyk mslh ntarnya (kerja yg jd numpuk dan indikasi tdk adany tnggung jwb). Proses tawar menawar yg kompetitif lebih baik. Sumber tunggal paling baik tp tetep hrs dicek dan didokumentasikan. Semua kontak ama bidders/vendor hrs dikasi ke bag.pembayaran. Minta perhitungan harga yg akurat tmsk hrg unit dan cadangan yg diperluin. TECHNICAL BID EVALUATION Proposal hrs cocok ama permintaan dan technical spek. Klo ada alternative laen yg lebi murah dan atraktif, tetep hrs ditentuin dlu disetujui ga scr teknis. Evaluasi biaya pemeliharaan ama operasi dan dampak laen (sparepart,dkk). COMMERCIAL BID EVALUATION GUIDELINES Pastiin biaya tmbhn udh dipisahin. Kasi juga brp biaya operasi dan maintenancenya dan hrs berwujud. Klo misal pengirimannya kelamaan tp brng penting gapapa ngirim lebi mahal asal cepet, itung biaya tambahannya itu. Klo pengirimannya penting pastiin jadwal nyampenya barang ngga bkin ganggu kerja dan tepat waktu. Bandingin harga yg ditawarin ama perkiraan budget kita dan itung besar selisihnya. Klo bidder yg lebi rendah ngga disaranin, cari tau alasannya dan catet. PURCHASE ORDER Pastiin smua perubahan yg udh dinego in udh digabungin. Pastiin konfirmasi verbal u/ item” yg penting udh didokumentasiin. Klo P/O termsk proses start up &/or check out assistance pastiin smua dokumen yg diperluin dan smua informasi termsk di P/O (insurance certificate etc). Milih vendor ama bkin P/O biasanya plng mudah dri proses procurement. Do not issue open ended P/Obahaya! Entar dulu lah, gampang2, taunya trakhir2 mhl (trjdi dispute).INSPECTION & EXPEDITING GUIDELINES P/O hrs dipercepat u/ mastiin pengiriman tepat waktu. Proses pembuatan quipment ama material hrs diperiksan spy mastiin kualits. INSPECTION GUIDELINE=hati” ama kontraktor yg pny grup inspeksi gede yg suka overdoing job. Jgn ngelepasin tugas inspeksi dri kontraktor, mrk yg hrs mastiin kualitas bgs buat kita. Define frequency and extent for every item. Owner specialist bisa ikut inspeksi untuk critical equipment dg ngunjungin toko yg buatnya lnsgung. EXPEDITING Expediting untuk material curah / bulk material dan atau peralatan off-the-shelf biasanya dilakukan dengan telepon secara periodik oleh agen pembelianExpediting untuk peralatan kritis melibatkan engineering khusus/costum engineering dan pembuatannya membutuhkan expediting di lapangan dengan cara mengunjungi kantor vendor dan toko pembuat oleh personel yang berkualitas. KERJAAN EXPEDITOR=mastiin dan nyari tau jadwal vendor buat item yg penting”. Ngumpulin kopian suborder vendor yg blm ada harganya. Review jadwal toko pembuatan dan evaluasi spy cocok ama jadwa keseluruhan. Nyari tau problem vendor yg mungkin muncul. Nyiapin lapo untuk ngasi tau Projek Manager.INSPECTION Pre-Purchase Inspc: fasilitas vendor, capabilities assessment (engineering, peralatan, teknik pembuatan, sertifikat welding, QA/QC) Post-Purchase: Ngecek material konstruksi,heat treatment (pre&post weld), Inspeksi selama proses(mastiin kelengkapan sblm welding,etc), Tes pressure dan tightness, Tes performa untuk alat yg berputar, inspeksi akhir (kebersihan, painting), review documentation, release for shipment. Kontraktor besar biasanya mempunyai staff inspeksi yang berkualitas sementara kontraktor kecil biasanya menggunakan mechanical engineer dan electricalengineer. Projek manajer tidak diharapkan untuk melakukan inspeksi tetapi diharapakn memiliki pengetahuan yang cukup mengenai proses inspeksi untuk memastikan bahwa inspeksi itu sendiri telah berjalan / dilakukan. Equipment normally included in an inspection and testing: tanks & pressure vessel, heat exchangers, process equipment (dryer, filter, centrifuges ,mill,mixer), compressor and turbines, special pumps, special valves, boilers/ furnace, package equipment(peralatan yg melibatkan byk komponen terhubung dlm frame atau pipa n disambung bersama). PERFORMANCE TESTING Test dilakukan di toko vendor dan dilapangan. Test performa scr keseluruhan, Prosedur tes yg umum biasanya ada dri ASME, API, etc. Ukuran dasar pengetesesn hrs udh ada sblm bkin P/O.

Bahan 2Engineering adalah kegiatan merancang proyek yg menghasilkan info apapun yg diperlukan u/ proyek tsb, yg terdiri dari Process Design (PD) dan Detailed Engineering/design proyek.•Pablo mengartikan PD sebagai dokumen, info dan/ kegiatan mulai dari merancang dari skala

laboratorium/ proven technology smp menghasilkan semua info spesifik yg diperlukan u/detailed design bagi proyek yg sudah spesifik.• (Misleadingly!) Sering orang membatasi pengertian PD hanya terbatas pd info tentang process & technology yg sifatnya masih umum(belum spesifik u/ suatu proyek tertentu). Bila info ini berupa teknologi yg dipatent-kan maka secara legal mrp proprietary/ license. Bila Info ini dirancang lebi spesifik u/ sebuah proyek tertentu (kapasitas, bahanbaku, lokasi dsb) maka disebut Process Engineering Design Package (PEDP),yg bila dirancang lebi spesifik akan menghasilkan dokumen yg disebut Basic design. Keduanya akan diikuti dgn tahapan Engineering berikutnya yaitu Detailed Engineerin g / design . Process design menghasilkan info yg bsifat umum: gbr, prosedur, perhitungan, spesifikasi,(bkn cm pjg, tinggi tp ada tekanan, material, corrosion allowance). Produk dr PD itu diperjualbelikan dan biasa disebut PEDP (Process Engineering Design Packaged). PEDP bs dkasi tw yg umum2nya aja (ky dinternet gt) tp kn lumayan dsesuaikan dgn asumsi2 gt. Klo mw bikin pabrik baru yg sm brarti hrus beli PEDP lg krn ga mgkn smwnya bs sm persis. Klo emg mw sm cek dlu ky bahan baku dan survey tanahnya. Ex pusri 4 beli PEDP pusri 3 brarti dsini dy beli smw tmasuk kesalahan2nya. Makanya harus dperiksa lg smwya bener apa ga. Klo perjanjian u/ mbangun : lisensiNah nti klo mw yg lebi spesifik dspesifikasi di Basic designMulai process design bs brasal dr rx kimia di lab/liat dr teknologi sbelumnya di paten/jurnal gt (proven tech). PD yg dtemukan seseorg dan dipatenkan, klo qt mw brati qt harus beli. Lisensi ; ijin u. mgunakan proses yg uda dbeli. Dgn beli PEDP brarti dkasi ijin gt. Dgn selesainya PD hrus uda tw smw spesifikasi gt. Istilah DETAILED ENGINEERING•Detailed engineering (detailed design)=info dan/atau kegiatan dalam bentuk apapun yg sifatnya rinci, spesifik dan akurat tentang sebuah proyek.•Info yg dihasilkan detailed Engineering harus memadai untuk: –Melakukan kegiatan procurement peralatan dan jasa –Melakukan kegiatan konstruksi(termasuk start up dan performance test). Di konstruksi ada start up dan performance test (dicek apa sesuai dgn garansi atau ga). Misal beli kamera rusak, dbalikin.dganti baru waranty, ammonia 99,8% klo g atcapai guarantee. Klo cm butuh 99% tcapainya 99,2% qt masi bs terima ga ? smw diatur di kontrak. Guarantee dbagi jd 2 : absolute guarantee, liquidated guarantee. PROCESS DESIGN (versiPablo) •Mrpkn –Langkah pertama implementasi proyek –Dasar untuk design yg lebi rinci –Tanggung jawab Process Engineer •Terdiri dari : –Conceptual Design (CD) –Phase 0 Design –Phase 1 Design. Perbedaan lebih disebabkan keandalan info dan asumsi proses dari pd tingkat rinci itu sendiri. Langkah pertama u/ implementasi proyek : rx kimia, ekstraksi, grinding. CD, phase 0,phase1 = pbedaannya berdasarkan keandalan infonya. CD bole pake asumsi2 tp phase 1 uda hrus data real. Missal minta gas dr pertamina, uda harus dapet data gas analisis dr pertamina, tp masalahnya sk ga pasti gt biasanya harus ada skenario2.CONCEPTUAL DESIGN –Tujuan•Menyajikan konfigurasi proses smp menghasilkan equipment list, ukuran alat dan jenis materialnya •Menghasilkan info untuk Cost Engineer untuk estimasi harga •Menghasilkan info untuk Kelayakan dan Risiko Proyek (dasar untuk Phase 0 Design). –Kegiatan •Pengolahan data teknis dan rancangan untuk Basic Process Design –Sumber info•Proven Technology /Technology baru yg infonya belum lengkap. Alirannya hrus jelas, dftr alat, jenis, uk alat hrus uda dperoleh, risiko kerja. Jgn curi informasi nti dtuntut.INFO DARI CONCEPTUAL DESIGN •Info umum (output) : –tujuan membangun, fungsi fasilitas tsb (pabrik/unit/alat), kapasitas, pilihan alternative proyek sebagai pembanding –falsafah dasar (hemat energi, substitusi impor(pupuk urea,tekstil), fasilitas sementara(water treatment), ekspansi dsb) –Lokasi –Jangka waktu pembangunan –Fasilitas yg diperlukan •Info teknis –Deskripsi pabrik, bahan baku, produk (komposisi& spec), produk samping, design capacity, grade produk, preliminary process flow diagram (PFD) & equipment list-size-material, limbah, info ttg K3 ybs –Status technology yg tersedia(proven, pilot) –Kebutuhan fasilitas dan off-site (storage, handling, shipping, utilities) –Pemanfaatan existing facilities(pake sisa dr pabrik sbelumnya, u/ nurunin biaya). Grade product: ammonium nitrat u/ pupuk & ammonium nitrat u/ peledak. K3 : process safety tmasuk gmn mengamankan rx (apa sensitive thd air, apa temp bs dkendalikan). Bikin pabrik baru butuh teknologi plg baru / sbelumnya ? yg sebelumnya !!

krn klo yg baru = prototype masi ada risiko dan blm proven. Lisensi tiap ngr tu beda2. Paten tu ada umurnya ex 20 tahun gt, klo abis umur patennya pabriknya jd public domain. Pilih pabrik yg manuf costnya plg rendah. Ga bs dliat dr hrg plant cost doank, ga bs liat 1 aspek aja. Sm aja yg falsafah ini harus pilih gt9tgantung tuj kita tuh mau apa) substitusi impor : gpp biaya lebi mahal tp buat sendiri. Informasi Umum: •Uraian dari fasilitas yang diusulkan •Tujuan yang dimaksudkan •Fungsi atau produk •Tanggal penyelesaian yang diinginkan •Ukuran atau kapasitas •Usulan atau kemungkinan lokasi •Alternatif kasus-kasus yang sedang dipertimbangkan •Sebutkan dari setiap lingkup, desain, perkiraan atau biaya yang sebenarnya untuk tipe proyek yang umum. Perbedaan antara proyek sebelumnya dan yang akan dilakukan. •Basic philosophy project: misalnyajangka waktu (panjang atau pendek), jalur cepat atau biaya minimum. •Fasilitas yang terdapat pada lokasi yang diusulkan. Informasi Teknis •Bahan baku, produk, produk samping, limbah dan limbah cair (komposisi atau spesifikasi yang telah diketahui) •Desain kapasitas per tahun untuk setiap produk dan tingkatannya•Perkiraan penggunaan bahan baku dan energi dan efisiensi•Deskripsi singkat mengenai proses •Kesehatan dan informasi keselamatan •Pertimbangan pada lingkungan sekitar•Konfigurasi proses (diagram PFD) •Daftar peralatan proses awal dan perkiraan ukuran untuk menebak bahan bangunan yangterbaik. •Penggunaan fasilitas atau layanan yang tersedia•Persyaratan Off-site, misalnya penyimpanan, penanganan, pengiriman dan persediaan utilitas PHASE -0 DESIGN (batas basic design?)•Tujuan phase-0 (meski ada pabrik serupa tetapi perlu penyesuaian: kapasitas, kondisi setempat dsb) –Menyajikan general definition proses kimia ybs bersumber dari License, Riset atau existing plant dgn penyesuaian-penyesuaian–Estimasi biaya operasi dan keekonomiannya berdasar basis hitungan tertentu –Awal pembuatan detailed process design dan engineering spec •State of the art (karakteristik): –Reaksi kimia(utama & hasil samping) dan produk telah dikuasai–Tersedia Basic Flow Diagram, recycle dan material balance–Tahapan proses& pemisahan skala lab (blm komersial) sudah dikuasai–Material of construction yg ekonomi stelah di-identifikasi–Filosofi instrumentasi sudah ditentukan–List of buildings. Data phase 0 uda lebi akurat. State of the art : klo dlu skripsi ketik manual, salah ketik ulang lg dr awal. Berikutnya ada tipe ex. Berikutnya ada computer uda bener bru dprint. Itu brarti state of the artnya uda beda. Pilih material yg bener ada byk crnya u/ milih, ada pertimbangan2nya gt buat milih. Phase 0 vs Conceptual•Mencakup semua hal yg ada di conceptual •Berdasar data konkrit(pilot atau komersial) •Terdiri dari PFD& material balance (aliran utama dan recycle), identifikasi limbah dan penanganannya, kebutuhan utilitas•Main Equipment list yg mencerminkan material balance •Equipment list yg memadai untuk budget •Filosofi instrumentasi dan jenisnya •List, description dan type of buildings •Preliminary lay out (alat, building, jalan) •Kemudahan mengidentifikasi area yg belum jelas/ lengkapInstrumentasi pake computerized apa gmn. Ada layout ada lokasi.. Harus jelas soalnya kita mau itung biayanya.Phase 0 package harus mencakup item-item penting yang ada pada conceptual design package. Namun informasinya tidak lagi bersifat konseptual tetapi berdasarkan data yang berasal dari skala pilot yang aktual atau operasi yang komersial: •Konfigurasi proses didasarkan pada diagram alir proses yang lengkap (PFD) dan dari neracamassa dapat ditunjukkan main recycle streams and control loops.• Daftar peralatan termasuk semua ukuran peralatan utama pada proses didapatkan berdasarkan necara massa. • Daftar peralatan termasuk deskripsi dasar cukup memadai untuk melakukan anggaran harga. • Dari PFD dan necara massa telah diidentifikasikan limbahdari semua aliran dan telah diusulkan metode atau skema pembuangan yang layak. •Dari PFD dan necara massa juga telah diidentifikasikan utilitas dan perkiraan konsumsi yang diperlukan.• Instrumentation philosophy dan jenisnya harus ditentukan.• Semua bangunan sudah terdaftar dengan deskripsi singkat dan ukuran awalnya. •Tata letak (layouts) awal harus mencakup semua peralatan dan bangunan, menunjukkan area beraspal dan jalan dan juga mengidentifikasi tempat-tempat yang memiliki syarat tertentu. • Daerah yang tidak lengkap dan sensitif terhadap perubahansecara signifikan harus diidentifikasi.

Page 4: A4 Final Banget

PHASE-1 DESIGN (1) Essensi phase-1 • Mrpkn detailed definition ybs • Memberi info cukup kpd kontraktor utk membangun pabrik dan kpd Cost Engineer utk membuat estimasi akurat (biasa di kantor pemilik proses)Phase-1 harus sudah sepenuhnya mendefinisikan : •Lokasi termasuk future area • Sumber bahan baku, bahan pembantu dan sifat fisik sdh tersedia • Urutan proses, sudah effisien dan neraca selesai dibuat, recycle, purge • Process engineering dan neraca selesai • Instrumentasi, control & tingkat komputerisasi sdh ditentukan •Produk, grade, & testing, packaging sdh ditentukan dan uji pasar sdh dilakukan • Physical/ chemical property semua material telah tersedia • Material of construction sdh dibatasi pd alternative yg acceptable • Amdal, analisa hazard dan environmental compliance telah dibuat • Peluang penghematan energy • Kebutuhan asuransi (blh sbgn) sdh ditentukanSmw data uda bs dipake tp blm bs u/ beli brg/jasa kecuali long delivery item(LDI). Kcuali LDI uda bs soalnya blm spesifik bgd/ga terlalu spesifik gt.ex mw beli HE ga perlu tw smp tebel2nya ckup tw P,Tnya aja nti mrk yg rancang sndiri smwnya. PHASE-1 DESIGN (2) Info lain yg tersedia : •Data lengkap physical dan chemical • Neraca lengkap termasuk utilitas • Turn down ratio (laju pabrik min dmn klo lebi rendah dr situ ga bs produksi) ex kecp pes min 200 klo mw lebi rendah hrus turun ganti kendaraan klo mw lebi rendah lg harus jalan kaki(turn down ratio=0)• Falsafah expansi P & ID lengkap •Lay out • Design data sheet untuk semua alat Instrument list • Motor list yang menunjukkan perkiraan beban total dan rata-rata. •Insulation • Spesifikasi umum(equipment, piping & valves, electrical, etc). Beberapa hal yang pada akhir Phase I harus benar-benar didefinisikan adalah sebagai berikut: ◦Lokasi dan ukuran pabrik serta philosophy untuk ekspansi telah ditentukan. ◦ Sumber bahan baku telah diidentifikasi dan diuji. ◦ Langkah proses telah dioptimalkan untuk efisiensi energi dan bahan.◦ Daur ulang dan pemurnian telah diuji atau simulasi secara realistis dengan pengendalian (control). ◦ Instrumentasi dan tingkatan dari sistem kontrol telah disiapkan berdasarkan pada instrument engineering awal. ◦ Tingkat kualitas produk telah ditetapkan ◦ Spesifikasi produk dan cara pengujian telah ditetapkan ◦ Kemasan dan metode pengiriman sudah dipilih. ◦ Data physical and chemical property telah tersedia untuk semua material yang akan ditangani ◦ Bahan konstruksi telah dipilih atau dispesifikasikanuntuk alternatif yang dapat diterima. ◦ Pilihan metode penghematan energi telah dipelajari dan dibuat ◦ Setiap ketidakpastian proses yang tersisa telah dianalisis dan didefinisikan ◦ Analisis dan dampak terhadap bahaya dan juga perlindungan bahaya dengan alat khusus telah ditetapkan. ◦ persyaratan Asuransi telah ditentukan ◦ Process engineering termasuk neraca massa dan energi serta ukuran peralatan telah selesai. Selain informasi yang tercantum dari Phase 0, Phase I package harus mencakup: ◦ Data fisik dan kimia yang lengkap dari bahan baku, produk, produk samping, produk antara dan limbah ◦ Neraca massa dan energi yang lengkap termasuk konsumsi penggunaan semua utilitas ◦ Persyaratan kapasitas yang lebih rendah (turn-down). ◦ Proyeksi kapasitas yang akan dating dan filosofi pengembangan (expansion) ◦ Piping and instrumentation diagram (P & ID's) yang lengkap yang berisi daftar semua peralatan, instrumen ,ukuranproses dan garis utilitas. Semuanya telah dinomorkan dengan benar. ◦ Awal pengaturan tata letak (layout)peralatan dan juga bangunan yang diperlukan. ◦ Desain lembar data untuk semua item peralatan ◦ Daftar instrumen yang engkap dengan deskripsi ◦ Daftar motor lengkap yang menunjukkan perkiraan beban total dan rata-rata. ◦ Peralatan dan persyaratanpipayang isolasi ditampilkan pada P & ID ◦ Spesifikasi umum untuk: 1. Peralatan 2. Perpipaan dan keran 3. Listrik 4. Isolasi 5. Lainnya PERAN Penting Project Mgr smp Phase-0 •Melaksanakan cost optimization dan menghindari unpleasant surprises), antara lain : ♥ pengaruh alternative proses terhadap biaya & jadwal ♥ memantau (tracking) dan membuat proyeksi biaya agar siap setiap saat. ♥ Memastikan semua yg akan berdampak pd biaya telah diperhitungkan. ♥Membantu pembuatan lay out yg effisien ♥ Memastikan bahwa spesifikasi mencukupi dan tidak berlebian(unnecessary gold plating) ♥thickness & corrosion allowance ♥ultraconservative material of construction ♥Jumlah block valves dan by pass berlebian ♥Spare pump yg tidak diperlukan ♥Structure yg berlebian PERAN PM DALAM Phase-1 • PM harus selalu melakukan review tentang proyek • Project Manager harus mampu dan aktif mengikuti/memeriksa

pkmbngan proyek. Yg perlu diperhatikan: –Kesesuaian terhadap Process Design & Eng. Spec. –Memberi masukan/ review terhadap : •Litbang •Produksi •Pemeliharaan •Lingkungan •Keselamatan kerja •CED Specialist –Ketepatan jadwal –Masukan untuk Estimator DE boleh nyuruh org soalnya uda std gt lho PERAN PM DALAM PROCESS DESIGN (cost control dan menghindari unpleasant surprises) ♥ Koordinasi dgn pabrik ♥ Mengerjakan sesuatu di pabrik yg. Beroperasi ♥ Shut down ♥ Tie in ♥ Constructibility ♥ ReasonnableSpec. ♥ Mpersoalkan : •Ketebalan vessel minimum •Perlu tidaknya menggunakan alloy mahal •Perlu tidaknya alat cadangan •Lay out yg terlalu besar •Winterizing practices (di negara dingin) ♥ Soft area/ allowances Tie in:pas buat pabrik pasti mikir ekspansi, ada future area. Ko ada pabrik baru dbangun, utilitas dan produk pasti ditie-in/dsambung dgn utilitas pabrik yg lama. Tie in=penyambungan dr pabrik lama dan baruPM vs Specification •Project Manager mengontrol kualitas dan biaya dgn memastikan bahwa Spec yg dibuat pd phase 1 tercermin pd: ♥pabrik yg dibangun ♥masalah lingkungan dan keselamatan yg telah ditentukan Perusahaan dan Peraturan perundangan ♥tidak terjadi pemborosan yg tidak perluSpecification•mrp rumusan kualitas design dan fabrikasi alat dan perlatan lain (piping, civil, electrical dsb.) •mrp rumusan design criteria, material of constr., design safety factor dsb. yg berpengaruh pd. cost. •Dua macam Specification –General Specification/Standards (menggambarkan kebutuhan minimum/ pembatas biaya) •design criteria •applicable codes (aturan) –Project Specifications (spesifik bagi setiapproyek sesuai kebutuhannya: proses, site conditions, keselamatan, sifat alat ybs.) •smp ketingkat data sheet rinci • Dilengkapi dgn semua info yg perlu: proses, mekanikal, cara fabrikasi dsb. • Idealnya phase 1 dilengkapi dgn Project Spec lengkap tetapi kadang-kadang harus ditangani kontraktor.Conceptual PLANT LAY OUT•Pertimbangan Umum •Pertimbangan Keselamatan •Pertimbangan Pemeliharaan pabrik(maintenance)Bedain sitting&lay out!! Sitting:di bandung, lay out:tataletak.Proses design : langkah pertama yang dilakukan dalam membangun proyek. Proses design biasanya disiapkan sebagai titik awal untuk menuju ke tahap perancangan selanjutnya ataupun sebagai basis untuk mengestimasi biaya yang dibutuhkan, sehingga secara tak langsung ini akan menjadi pertimbangan dalam keberlangsungan sebuah projek. 3 tahap dalam proses design yaitu: 1. Conceptual design, titik awal untuk basic process design (phase 0) yang digunakan untuk persiapan estimasi, mendukung dalam pengambilan keputusan suatu projek. 2. Phase 0 design, titik awal untuk process design yang lebih lengkap dan spesifikasi engineering (phase 1) dan sebagai basis perkiraan awal biaya yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan proses dan pengambilan keputusan apakah proses dilanjutkan atau tidak. 3. Phase 1 design, titik awal untuk detailed engineering dan mechanical design, Digunakan juga sebagai basis pengestimasian biaya untuk appropriation dan formal project approval. Ketiga tahap ini diklasifikasikan lebih berdasarkan kepada informasi atau asumsi prosesnya dibandingkan dengan detail prosesnya. Suatu proses umumnya sudah termasuk neraca massa dan energi yang detail serta Piping and Instrumentation Diagrams (P&ID’s) yang dalam conceptual design hanya berdasarkan proses secara teori dan harus dilakukan pengujian di laboratorium. Persiapan nyata dari suatu process design merupakan tanggung jawab dari pemilik process engineering atau kontraktor di bawah arahan Technical Manager. Project manager harus berpartisipasi untuk memastikan bahwa biaya yang dikeluarkan untuk design digunakan secara efektif. Process design tidak dapat dikatakan selesai atau lengkap tanpa adanya project engineering. Kesempatan untuk menghemat biaya yang cukup besar dapat dilakukan di awal tahap suatu projek.Selama tahap phase 1, project manager bertanggung jawab untuk: a. Perencanaan pelaksanaan projek secara keseluruhan. b. Membuat jadwal kegiatan pendahuluan yang realistis c. Memastikan kecukupan input dalam melakukan estimasi d. Penyediaancontinuing basis cost dan keberlangsungan pelaksanaan untuk memastikan biaya dan jadwal proyek yang optimum. Dalam setiap kasus manajer proyek harus melihat kembali dan memastikan pada setiap level process design yang bersesuaian, khususnya dalam phase 1.

Process Design Package a. Conceptual Design Hal-hal yang dilakukan di dalam tahap conceptual design adalah sebagai berikut: • Process engineering group mulai mengembangkan data teknis dan melakukan desain yang diperlukan untuk basic process design (Phase 0) • Memungkinkan seorang cost engineer untuk memberikan label harga perkiraan mengenai fasilitas yang diusulkan • Menyediakan kepada orang bisnis informasi yang memadai untuk menilai resiko yang terlibat dan membuat evaluasi ekonomi yang berarti. Sebuah conceptual design dapat didasarkan baik pada penerapan teknologi lama dan unit operasi yang berisi teknologi baru yang belum sempurna.Rincian informasi yang diperlukan masih minimal dan perkiraan besar harga dapat dengan mudah dicari melalui pencarian literatur. Konfigurasi proses perlu dikonseptualisasikan sehingga daftar peralatan, termasuk perkiraan ukuran dan bahan bangunan, dapat dilakukansebagai perkiraan dasar. b. Phase 0 Design Phase 0 design memberikan definisi umum dari sebuah fasilitas pengolahan bahan kimia yang diusulkan. Ini menjadi dasar untuk pengembangan biaya operasional dan ekonomi. Phase 0 design adalah titik awal untuk pengembangan detailed process design dan spesifikasi (Phase I) dan juga merupakan dasar untuk estimasi biaya awal. Informasi phase 0 design tersedia dari dan pengembangan riset, pengalaman dengan unit komersial, atau lisensi dari luar. Dalam phase 0 design akanada banyak pengetahuan dan pengalaman bila dibandingkan dengan conceptual design. c. Phase 1 Design Phase 1 design merupakan desain rinci dari proyek. Idealnya, sebuah phase I package harus berisi informasi yang cukup untuk: Memiliki desain dari kontraktor yang kompeten dan membangun fasilitas yang diusulkan dari klien. Cost engineer dapat mengestimasi biaya yang lebih rinci. Phase I design biasanya didasarkan pada phase 0 package dan proses telah dilakukan secara penuh termasuk penanganan limbah. Proses dalam fasa inidilakukan baik dalam operasi pabrik yang aktual atau melalui operasi pilot yang besar dan memuaskan. Peran Manajer Proyek a) Optimasi Biaya Selama tahap process design, seorang manajer proyek dapat mengendalikan biaya proyek akhir dan menghindari pembengkakan biaya yang tidak menyenangkan dengan: Memberikan penilaian dampak dari alternatifbiaya dan jadwal berbagai pertimbangan proses dalam process design.Membuat tracking cost dan proyeksi biaya selama pembuatan desain berlangsung, sehingga dapat memberikan kriteria untuk tindakan tepat yang dilakukan oleh oleh manajer teknis ataupemilikmanajemen. Menjamin bahwa seluruh faktor dan dampak biaya yang potensial telah diperhitungkan sehingga dapat dimasukkan dalam perkiraan biaya dan jadwal proyek dapat diatur. Membantu manajer teknis dalam pengembangan biaya yang efektif dan pengaturan tata letak peralatan. Menjamin spesifikasi telah memadai dan tidak memasukangold plating yang tidak perlu. b) Mereview Phase I Manager Proyek tidak perlu ahli di setiap bidang yang berhubungan dengan proyek tetapi harus berpengetahuan dan cukup pintar untuk mengajukan pertanyaan yang tepat, berpikir konstruktif dan memastikan bahwa orang lain telah melakukan pekerjaan mereka. Manajer Proyek harus cukup berani dalam menuntut kualitas kerja dari anggota tim serta kontraktor. c) Menspesifikasikan Phase I Spesifikasi akan menentukan kualitas desain dan manufaktur peralatan proyek serta komoditas terkait sperti perpipaan, sipil, listrik, dll.Sebuah pabrik tidak mungkin untuk dibangun tanpa semacam spesifikasi.Spesifikasi juga merupakan faktor yang sangat penting dalam memperkirakan biaya proyek karena dalam spesifikasi telah didefinisikan mengenai kriteria desain, bahan konstruksi, faktor keselamatan desain, dll, yang semuanya dapat mempengaruhi biaya.Manajer Proyek akan mengontrol kualitas dan biaya dengan memastikan bahwa spesifikasi dalam Phase I sudah memenuhi standar keamanan yang telah ditentukan oleh manajemen perusahaan atau hukum dan peraturan yang berlaku dan juga menghindari terjadinya pemborosan dan harga yang mahal. Spesifikasi dapat diklasifikasikan dalam dua kelompok umum: a. Spesifikasi Umum / Standar Pada spesifikasi ini didefinisikan kriteria desain, kode yang berlaku dan preferensi yang konsisten dengan persyaratan kode harus mencerminkan persyaratan kualitas minimum. b. Spesifikasi Proyek Pada spesifikasi ini harus tersedia informasi mengenai proses, kondisi lokasi, keselamatan, peralatan khusus, dll. Spesifikasi proyek yang lengkap akan menghasilkan desain lembar data peralatan

yang rinci dengan semua informasi pada proses dan yang diperlukan untuk membuat sebuah peralatan. Idealnya, Phase I package harus mencakup spesifikasi lengkap proyek. Namun, hal ini tidak selalu memungkinkan. Biasanya spesifikasi dalam Phase I berkonsentrasi pada proses dan persyaratan tertentu dan menyerahkanstrukturdan mekanismeyang rinci kepada engineering contractor dan seringkali spesifikasi proyek tidak selalu diperbaharui kembali.Maka seorang manajer proyek selaluberhati-hati dan selalu ingat bahwa spesifikasi yang umum jauh lebih baik daripada spesifikasi yang tidak benar, tidak rinci dan tidak diperbaharui. Pada proyek besar, di mana detailed engineering dilakukan oleh perusahaan luar, manajer proyek dapat mengandalkan engineering contractor untuk melakukan perincian lengkap dan memperbarui spesifikasi sesuai kebutuhan pemilik..Pada proyek-proyek kecil, manajer proyek harus terus menerus sadar biaya dan cukup berani untuk menantang para ahli.Konsep Pedoman Layout Pabrik a. Pertimbangan Umum Rencana alur proyek dan tata letak peralatan harus dikembangkan selama Phase 0/Phase I untuk menentukan persyaratan dan membantu memvisualisasikan fasilitas yang akandiusulkan dan menyiapkan perkiraan biaya yang realistis. Informasi ini akan berguna untuk memperkirakan: ♥Pengembangan lokasi - jalan, rel kereta api, pagar, dll ♥Pekerjaan sipil - fondasi, bangunan, struktur, dll ♥Tank farms and fasilitas off-site lainnya ♥Perpipaan halaman dan sistem distribusi lainnya . Pada tahap persiapan akhir, optimasi tata letak (layout) akan memakan waktu yang lama dan membutuhkan partisipasi dari orang mengalami banyak sehingga diperlukan pedoman yang berguna untuk melakukannya. Pedoman tersebut juga harus dapat meninjau sistem kerja yang dilakukan oleh kontraktor.Parameter dan kriteria yang termasuk dalam panduan ini mencerminkan asuransi dan persyaratan OSHA serta standar praktek yang baik.Informasi yang diperlukan untuk penyusunan tata letak konseptual dan tersedia pada conceptual design package dan harus terdapat pada Phase O package adalah sebagai berikut: ♥Daftar peralatan dengan perkiraan dimensi dan tenaga motor ♥Diagram P&IDmenunjukkan peningkatan relatif awal. ♥Persyaratan off-site - bangunan, tangki, daerah tanggul, kereta api, cooling towers, area penyimpanan, dll ♥Pertimbangan Bahaya ♥Persyaratan proses dan struktur bangunan ♥Pertimbangan ekspansi b. Pertimbangan Keamanan Keselamatan dan perlindungan harus menjadi perhatian penting dalam penyusunan layout.Pertimbangan keselamatan yang akan memiliki dampak besar pada pabrik dan biaya modal adalah sebagai berikut: Untuk proteksi bila terjadi kebakaran, setiap bagian pabrik harus dapat diakses dari setidaknya dua arah Unit untuk penanganan bahan yang terbakar harus dipisahkan untuk meminimalkan kemungkinan penyebaran kebakaran Semua daerah yang terlindung dengan sprinkler or deluge systems harus memenuhi ketentuan sistem drainase yang cepat ke penampungan yang besar. Tanki proses yang mengandung cairan yang mudah terbakar harus berada pada ruangan Bahan mudah terbakar harus disimpan di luar ruangan, pada daerah tanggul dan jauh dari unit proses ruangcontrol, ruang kantor, ruang ganti dan daerah aktif lainnya. Peralatan yang dapatmeledak harus berada jauh dari gedung dandaerahyang tempati. Semua wilayah operasi harus memiliki minimal dua jalur untuk masuk dan keluar. Pada yang daerah tinggiharus tersedia setidaknya satu tangga. c. Pertimbangan Pemeliharaan Sebuah pabik yang tidak dapat dipelihara dengan baik akan memburuk secara bertahap dan akhirnya menjadi tidak bisa dioperasi. Pabrik yang baik dapat dipertahankan berdasarkan hasil dari pemikiran layout yang baik. Panduan berikut yang harus diingat ketika mengembangkan layout: •Semua perlengkapan harus dapat diakses dengan baik dengan mesin derekatau truk. •Daerah untuk pemeliharaan dan pembongkaran harus disediakan di sekitar kompresor •Daerah untuk bundle removal pada shell-and-tube exchangers.• Jarak Suction head yang memadai untuk memompa cairan yang panas Construction. Construction tdri dr actual construction(psg pipa, fondasi) + construction management. Field work memerlukan lebih dari 50% biaya. #Construction=bulk material,labor. #Field indirect=labor related, supervision & QC, construction equipment rental, temporary facilities(bangunan smntra), rework(brg yg dhslkn krg bgs jd dbwt ulg), construction management, others. Resiko yang dihadapi Field Work(cuaca,

kecelakaan(injury-orang, loss-barang), sengketa fisik, perselisihan legal kontrak, sengketa perburuhan(perusahaan dan kontraktor), produktivitas buruh). Resiko dapat dikurangi dengan perencanaan yang baik dan membagi resiko ke kontraktor.Scope bahasan=Aspek yang dibahas Construction & construction mgt options, Construction management activities. Construction option merupakan sebuah kelanjutan reimbursable EPC contract(u/ proyek besar), (separate, single, competetive lump sum contract), menggunkn construction mngt contract( owner mlkukan CM dgn bbrp kontraktor), multiple competitive lump sum contract(owner mjd CM). Construction mgt activities=actual construction & construction mgt. Actual construction= 1. Civil(site preparation, underground and sewer, fondasi, bangunan, pngcatan),2.Mechanical work(relokasi&modifikasi, equipment setting, piping, instrument installation),3.electrical work (power&lighting,instrument wiring), 4.Specialty work(insulation&fire protection). Overview construction mg t= CM meliputi koordinasi,kontrol&mgt thdp kontraktor dlm mnjlnkn kegiatanny & mcptakan lngkn yg brsh dan slmt agr kinerja pkrja baik. Construction mnger dpt dlksnakan olh gneral contractor, independent CM, owner. Tanggung jwb kontraktor dlm CM (staffing,payroll,day to day scheduling, pngawasan pekerja(craft), mnydiakn tmporary facility, craft training, mnydiakan constr.equipmnt and tools). Tanggung jwb construction mngr dlm CM( Layout temporary facilit(parkir,kantor dsb), prjnjian dgn srikat pekerja, safety(enforcement,communicate potential hazard, investigasi dan mbuat dokumn kcelakaan, indoktrinasi kslmtn krja, mbuat emergency response plan), kemanan lokasi(pintu,org),worker motivation,activity checks,koordinasi(para kontraktor,pabrik) ,mbuat jdwl overall dan memantai, progress measurement, verifikasi layout, mberikan & check koordinat, base elevation dan lokasi, manage brg yg dbli owner, QC(welder qualification,witness test, work acceptance), mgndlikan change order(estimasi,log,revisi,subkontrak(,review tagihan & mnyetujui pmbyrn, komunikasi & dokumentasi, reguler meeting, notulen, daily log, housekeeping). Commisioning & startup.Stlh mechanical completion mnju tahap RFC(ready for commisioning). Startup ada 2=normal(saat pabrik mati trs dnylkan lg) dan initial startup(bgtu pabrik slse dbgn. Yg tmsk initial startup MC, RFC, pre com, com, startup). Commisioning adalah mnykinkan bhw alat2 bagus. Precom= pipa dibersihin dl pke criminal cleansing; alat putar diputer dl(dry run). Com= pipa dialirin dl pke air, kl ud bgs pke feed. Keterlambatan initial start up bs berakibat membengkak biaya investasi proyek( 5-15% capital investment cost) berakibat pd Biaya bahan baku, utilitas & tenaga kerja, Biaya modifikasi & perbaikan kerusakan, Kehilangan peluang pasar, Semangat kerja menurun. Illustari masalah saat commisioning= Ribuan pekerjaan instrument yang perlu commissioning (instrumen, interlock,analyzer) dalam kurun waktu yang sangat terbatas, Kerusakan alat: bocor, patah, short circuit, penyumbatan,Hal yang terkait dengan kapasitas: tower flooding, overload drivers, pressure drop, korosi,Kegagalan proses: karena data design dsb. Dr pnglmn 75% kgagaln disebabkn krusakan pralatan, 20% kapasitas, 5% gagal proses. Rncana start up( jdwl, prosedur&logsheet: SOP, perhit proses; estimasi biaya, program lab, progrm pmlharaan lingk) SOP(standard operating procedure terdiri dari initial start up, normal start up, normal shutdown, emergency shutdown). Program Laboratorium(Metoda, perhitungan dan jadwal analisa, Jenis analisa lab selama start up< Stream analysis untuk meyakinkan pabrik beroperasi aman & sesuai spesifikasi, Untuk melakukan optimasi proses & trouble shooting, Quality Control untuk produk dan limbah>. Dokumen utk informasi(Project Design file,Process file,Engineering data file,Plant-layout file.Operating Instructions,Analytical procedures,Log sheet & Calculation Procedures).Langkah startup:1. Mengorganisasikan semua pihak yang terkait – pemeliharaan,process engineering, Laboratorium dsb.2. Mengorganisasikan informasi yang diperlukan,3. Siapkan rencana, jadwal dan anggaran,4. Training,5. Pressure Test,6. Dry run,7. Hot tests,8. Test (dinamis) dengan fluida aman,9. Pressure Test sebelum memasukkan bahan beracun dan mudah Terbakar. Langkah start up:1. Test dinamis dengan pelarut,2. Operasikan pabrik menuju produksi,3. Lakukan troubleshooting dan pelaksanaan Performance test,4. Pertahankan operasi dan lakukan modifikasi

Page 5: A4 Final Banget

yang diperlukan. Plant comissioning & start up merupakn tanggung jwb pemilik pabrik atau kontraktor.