A. Judul Program
Usaha Produksi Gadung(Dioscorea hispida) Instan Rasa CocoPandan
Sebagai Bahan Pangan dan Sebagai Pengobatan Alternatif Rheumatik.
B. Latar Belakang Masalah
Peradaban manusia yang semakin berkembang serta di imbangi dengan
pertumbuhan penduduk yang semakin tahun semakin meningkat, menuntut
adanya suatu terobosan-terobosan baru yang berguna bagi kelangsungan hidup
manusia di muka bumi. Salah satu usaha dalam merealisasikan terobosan tersebut
adalah pemanfaatan Gadung Sebagai Bahan Pangan yang Berkualitas.
Gadung yang mempunyai nama latin Dioscorea hispida merupakan
tumbuhan perambat, berumur menahun (perenial), panjang bisa mencapai 10 m.
Batang berkayu, silindris, membelit, warna hijau, bagian dalam solid, permukaan
halus, berduri. Daun majemuk, bertangkai, beranak daun tiga (trifoliolatus),
warna hijau, panjang 20 - 25 cm, lebar 1 - 12 cm. Gadung tergolong tanaman
umbi-umbian yang sudah popular walaupun kurang mendapat perhatian dari
masyarakat maupun industri untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang
mempunyai kualitas yang baik.
Menurut Rindit Pambayun, staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya
(Kompas, 7/12/97), gadung bisa memenuhi kebutuhan energi tubuh dan enak
dimakan, asal kandungan racunnya dinetralkan.
Selain dapat diolah sebagaibahan pangan yang berkualitas, gadung juga
dapat di jadikan obat alternative untuk mengobati penyakit nyeri sendi atau
rheumatik. Komposisi zat makanan yang terdapat di dalam gadung seperti
alkaloid dioskorina, diosgenina, saponin, furanoid norditerpena, zat pati, dan
tannin, sangat baik sebagai pengobatan alternative untuk mengobati rheumatik.
Saat ini berbagai upaya dilakukan untuk mengembangkan produk pangan
yang dapat diandalkan sebagai pemelihara kesehatan dan kebugaran tubuh.
Bahkan bila dimungkinkan produk tersebut bisa menyembuhkan efek negatif
penyakit tertentu. Pola hidup Back To Nature dewasa ini sangat di gemari oleh
masyarakat yang ingin menjalankan hidup sehat secara alami, aman dan sehat.
Oleh karena itu mengkonsumsi gadung sebagai bahan makanan yang berkualitas
adalah salah satu cara pola hidup back to nature yang alami, sehat serta
bermanfaat bagi tubuh untuk mengobati penyakit rhuematik.
Memang bahan makanan dari gadung kurang popular di masyarakat.
Namun dengan mengolah gadung dengan benar dan memberikan hasil produk
yang menarik dan tidak kalah lezat dari nasi maupun makan pokok yang lain,
maka lama-kelamaan gadung dapat di terima di masyarakat sebagai bahan
makanan pokok di samping beras dan jagung. Disamping itu, agar masyarakat
mengenal lebih jauh tentang makanan pokok dan manfaat dari gadung, diperlukan
promosi atau pemasaran yang akan mensosialisasika produk dari gadung ini ke
dalam masyarakat.
Karena di dalam gadung terdapat racun, maka diperlukan cara pengolahan
gadung dengan benar agar dapat dimanfaatka sebagai bahan makanan pokok
selain beras dan jagung serta tidak berbahaya bagi tubuh kita.
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijelaskan di atas, maka
penulis mengakat judul “Usaha Produksi Gadung(Dioscorea hispida) Instan Rasa
Cocopandan Sebagai Bahan Pangan dan Sebagai Pengobatan Alternatif
Rheumatik” di dalam proposal Program Kreativitas Mahasiswa ini.
C. Rumusan Masalah
Produk bahan pangan dari gadung ini akan sangat digemari konsumen
yang ingin hidup sehat dan yang menginginkan variasi makanan pokok selain
beras dan jagung. Karena disamping dapat mengobati penyakit rheumatik, bahan
pangan dari gadung ini tidak kalah kandungan karbohidratnya jika di bandingkan
dengan beras maupun jagung. Namun permasalahan utama yang dihadapi adalah
produk ini kurang dikenal oleh masyarakat luas dan bagaimana cara pengolahan
gadung yang benar sehingga aman dikonsumsi. Berdasarkan hal tersebut maka
dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara pengolahan gadung yang benar sehingga menghasilkan
produk pangan yang berkualitas yang sehat dan aman dikonsumsi?
2. Bagaimana strategi pemasaran bahan pangan gadung dan sebagai
pengobatan alternative agar dapat diterima oleh masyarakat luas?
3. Apa dampak ekonomis yang timbul dengan adanya usaha produksi gadung
instant rasa cocopandan sebagai bahan pangan dan sebagai pengobatan
alternative rheumatik?
D. Tujuan Program
1. Untuk mengetahui cara pengolahan gadung yang benar sehingga
menghasilkan produk pangan yang berkualitas yang sehat dan aman
dikonsumsi.
2. Mengetahui strategi pemasaran bahan pangan gadung rasa cocopandan dan
sebagai pengobatan alternative rheumatic agar dapat diterima oleh
masyarakat luas.
3. Mengetahui dampak ekonomis yang timbul dengan adanya usaha produksi
gadung instant rasa cocopandan sebagai bahan pangan dan sebagai
pengobatan alternative rheumatik.
E. Luaran Yang Diharapkan
Produk bahan makanan dari gadung rasa cocopandan menjadi bahan makanan
yang digemari masyarakat sebagai bahan makanan pokok pengganti beras
maupun jagung yang bermanfaat untuk mengobati penyakit rheumatik.
F. Kegunaan Program
Adapun kegunaan Program Kreativitas Mahasiswa yang berjudul “usaha
produksi gadung instant rasa cocopandan sebagai bahan pangan dan sebagai
pengobatan alternative rheumatic” sebagai berikut :
1. Bagi Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang manfaat dari gadung
b. Mampu mengembangkan usaha produksi bahan pangan gadung
instant rasa cocopandan sebagai obat alternative rheumatik yang
memiliki nilai ekonomis dan manfaat yang tinggi.
c. Sebagai upaya pengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh sehingga
mampu di aplikasikan dalam masyarakat.
2. Bagi Masyarakat
a. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat bahwa gadung dapat
dimanfaatkan sebagai bahan pangan yang berkualitas dan dapat
mengobati penyakit rheumatik.
b. Untuk membuka lapangan kerja baru serta meningkatkan
pendapatan masyarakat.
c. Dapat menikmati hasil olahan gadung yang sehat dan bermanfaat.
G. Gambaran Umum Rencana Usaha
Bahan makanan gadung(Dioscorea hispida) instant rasa cocopandan sangat
berpotensi di Indonesia sebagai bahan pangan alternativepengganti beras dan
jagung diman Indonesia kaya akan hasil pertanian termasuk didalamnya adalah
gadung(Dioscorea hispida). Untuk pembuatan bahan makanan gadung rasa kelapa,
bahan baku yang digunakan adalah gadung yang berasal dari Desa Ngebel
Kecamatan Ngebel Kabupaten Ponorogo yang banyak menghasilkan gadung yang
mempunyai kualitas yang baik.
Bahan makanan gadung rasa cocopandan selain memiliki nilai ekonomis
juga bermanfaat sebagai obat alternative rheumatik. Mengonsumsi bahan
makanan dari gadung berarti kita mendapat energi yang cukup untuk aktivitas
sehari-hari juga mencegah dan mengobati rheumatik.
Selama ini masyarakat Indonesia pada umumnya menjadikan beras dan
jagung sebagai makanan pokok sehari-hari. Dengan adanya produk bahan
makanan dari gadung rasa kelap yang bermanfaat sebagai pengobatan alternative
penyakit rheumatik, diharapkan mampu menarik perhatian masyarakat Indonesia
untuk mengkonsumsi bahan makanan dari gadung yang mempunyai karbohidrat
yang tidak kalah banyak dari beras maupun jagung.
Pembuatan bahan makanan gadung rasa cocopandan terdiri dari beberapa
tahap diantaranya :
a) Tahap Produksi
b) Tahap Pengemasan
c) Tahap Pemasaran dan Distribusi
a) Tahap Produksi
Menurut Rindit Pambayun, staf pengajar Fakultas Pertanian Universitas
Sriwijaya
(Kompas, 7/12/97), gadung bisa memenuhi kebutuhan energi tubuh dan enak
dimakan, asal kandungan racunnya dinetralkan.
Asam sianida atau asam biru baru timbul saat jaringan umbi gadung
dirusak, misalnya dikupas atau diiris. Bila jaringan rusak, dua senyawa prekursor
(kandidatracun), yaitu linamarin dan lotaustralin, yang terkandung di dalamnya
akan kontak dengan enzim
linamarase dan oksigen udara hingga menjadi glukosa dan sianohidrin.
Sianohidrin, pada
suhu kamar dan kondisi basa (pH di atas 6,8), akan terpecah membentuk racun
sianida
(HCN) dan aseton.
Senyawa linamarin dan lotaustralin sangat mudah larut dalam air dan tidak
tahan panas sehingga mudah dihilangkan. Karena itu, ada tiga cara proses yang
dapat dilakukan.
Pertama, segera setelah dikupas dan diiris (dengan ketebalan kurang lebih
tiga mm) langsung dicuci dengan air mengalir, direndam di dalamnya selama tiga
hari tiga malam. Setelah perendaman, gadung dicuci dan dijemur sampai kering.
Kedua, setelah dikupas dan diiris, irisan segera diolesi abu dapur dan
dijemur sampai kering, direndam dalam air selama satu malam, dan dijemur lagi
sampai kering.
Ketiga, umbi gadung yang telah dikupas segera direbus dalam air
mendidih selama 30 menit, selanjutnya diiris tipis, dicuci, dan dijemur sampai
kering.
Melalui cara perendaman, selain melarutkan senyawa linamarin dan
lotaustralin, juga memacu pertumbuhan mikro-organisme yang dapat
menguraikan racun gadung menjadi asam organik. Cara ketiga, bertujuan
melumpuhkan enzim linamarase sehingga tidak bisa mengatalisis pembentukan
HCN.
Dengan ketiga cara itu, residu HCN tinggal 1-10 mg per kg gadung.
Residu dapat
dihilangkan dengan proses pemanasan cukup saat gadung dimasak. Maka, gadung
pun aman sebagai bahan pangan alternatif.
Bahan-bahan yang diperlukan dalam tahapan produksi adalah :
- Gadung (Dioscorea hispida) yang berkualitas baik (segar
dan tidak busuk)
- Kelapa (tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda)
- Daun pandan
- Air (digunakan untuk merendam dan encuci gadung)
- Wadah tempat merendam gadung
- Alat tumbuk/giling
Proses produksi:
1. Sediakan bahan-bahan yang diperlukan
2. Gunakan cara proses yang pertama untuk menghilangkan racun yang
terdapat di dalam gadung. Kupas dan iris gadung dengan ketebalan
kuarang lebih 3 mm kemudian langsung di cuci dengan air mengalir
dan direndam dalam air selama tiga hari tiga malam. Setelah
perendaman, gadung dicuci dan dijemur sampai kering.
3. Gadung yang sudah kering ditumbuk atau dihaluskan untuk
memperkecil ukuran. Gunanya agar mudah di sajikan dan dikonsumsi.
4. Parut kelapa dan sangrai bersama daun pandan hingga parutan kelapa
berwarna kecoklatan dan kering. Proses sangrai ini bertujuan untuk
mengurangi kadar air dalam kelapa agar makanan bisa tahan lama.
Tambahkan daun pandan untuk meberikan aroma dan garam
secukupnya untuk memberikan rasa, kurang lebih 1 sendok makan
garam untuk setiap 250 gram parutan kelapa.
5. Campurkan Gadung yang sudah ditumbuk atau dihaluskan dengan
parutan kelapa yang sudah di sangrai dengan pandan dengan
perbandingan 10 : 1. 10 untuk Gadung yang sudah dihaluskan dan 1
untuk parutan kelapa yang sudah di sangrai.
b) Tahap Pengemasan
Agar lebih menarik konsumen dan menambah nilai jual maka proses
pengemasan dibuat semenarik mungkin dan higienis agar produk yang
dihasilkan dapat bersaing di pasaran. Misalkan dengan memberikan label
atau gambar produksi yang menarik untuk memberikan kepercayaan kepada
konsumen.
c) Tahap Pemasaran dan Distribusi
Adapun tahap pemasaran produk ini adalah seagai berikut :
1. Menentukan harga jual dilihat dari berapa biaya yang diperllukan
dalam proses produksi dan sudah termasuk laba.
2. Menentukan sasaran sebagaia tujuan tempat pemasaran produk.
3. Mendistribusikan produk
Produk ini akan di distribusikan di tingkat pengecer yaitu dengan
cara di tempetkan di toko-toko kecil. Kemudian siring dengan
berkembangnya usaha dan produksi pemasaran akan diperlebar
dengan mendistribusikan di pedagang besar dan agen-agen penyalur
yang relevan dengan hasil produksi ini misalnya minimarket atau
supermarket.
4. Melakukan promosi produk
Promosi dilakukan dengan memasang iklan,poster dan penyebaran
pamflet di tempat-tempat umum dan tempat sasaran yang
dimungkinkan banyak menarik konsumen. Selain itu, di adakan
basar makanan tradisional terutama makanan tradisional yang
menyehatkan.
5. Melakukan evaluasi produksi dan pengawasan pemasaran terhadap
hasil produksi.
Didalam usaha gadung instant rasa cocopandan ini diproduksi 1500
bungkus dalam 3 bulan. Setiap bungkus mempunyai berat bersih 1 kg.
Dalam bulan pertama memproduksi gadung instant rasa kelapa sebanyak
350 bungkus. Bulan kedua memproduksi 500 bungkus dan pada bulan
ketiga memproduksi gadung instant rasa cocopandan sebanyak 650
bungkus.
Alur proses produksi dapat dijelaskan sebagai berikut :
GadungKupas dan iris gadung Cuci dengan air mengalir
Rendam dalam air mengalir selama 3 hari 3 malam
Cuci dan jemur sampai kering
Tumbuk dan haluskan
Gadung kering yang sudah di haluskan
Kelapa
Parut dan Sangrai sampai kering
Parutan kelapa yang sudah di sangrai
+
Pengemasan
“Gadung Instan Rasa Cocopandan” siap dipasarkan
Pandan
H. Metodologi Pelaksanaan ProgramMetodologi pelaksanaan program kreativitas mahasiswa ini melalui
beberapa prosedur yang dijabarkan sebagai berikut :
Konsultasi dengan Dosen pembimbing PKMK
Proses Produksi
Proses Pengemasan
Menentukan sasaran pemasaran produksi
Menentukan sasaran pemasaran produksi
Proses pemasaran produk
Proses pendistribusian produk
Melakukan evaluasi produksi
dan pengawasan pemasaran
terhadap hasil produksi.
I. Biaya1. Bahan ProduksiNo.
Alat dan Bahan Satuan Harga Jumlah
1. Gadung 1600 Kg Rp 750 Rp 1.200.0002. Kelapa 90 Kg Rp 1.500 Rp 135.0003. Pandan 15 ikat Rp 3000 Rp 45.0004. Garam 6 bungkus Rp 1000 Rp 6.0005. Minyak Tanah 10 liter Rp 3500 Rp 35000
Total Rp 1.421.000
2. Bahan PenunjangNo Bahan Satuan Harga Jumlah
1 Kompor 2 buah Rp135.000 Rp 270.000
2 Wajan 2 buah Rp 35.000 Rp 70.000
3 Alat Penggorengan 2 buah Rp 8.500 Rp 30.000
4 Ember 10 buah Rp 37.500 Rp 375.000
5 Alat Pengemas 1 buah Rp150.000 Rp 150.000
6 Iklan
- Brosur
- Label Kemasan
- Poster
Rp 20.000
Rp 100.000
Rp 45.000
Rp 165.000
7 Plastik Kemasan 60 pak Rp 2.000 Rp 120.000
8 Buku tulis 2 buah Rp 2.500 Rp 5.000
9 Bolpoint 2 buah Rp 1.500 Rp 3.000
10 Listrik komputer Rp 20.000 Rp 20.000
11 Biaya cetak label Rp 50.000 Rp 50.000
Total Rp1.258.000
3. Biaya DistribusiNo Tujuan Jumlah
OrangLama
(3 bulan)Biaya/3 bulan
Jumlah
1 Ponorogo 1 orang 1 minggu sekali Rp 20.000 Rp 240.0002 Trenggalek 2 orang 1 kali dalam 1
bulanRp 100.000 Rp 300.000
3 Malang 2 orang 1 kali dalam satu bulan
Rp 125.000 Rp 350.000
4 Kota lain 2 orang 3 kali Rp 150.000Total Rp 1.040.000
4. Lain-lainNo Keterangan Jumlah
OrangLama Biaya Jumlah
1 Konsumsi 2 orang 3 bulan Rp 120.000 Rp 240.0002 Jasa
Penggilingan3 bulan Rp 150.000
Total Rp 390.000
Hasil Penjualan Produk :
Harga jual setiap kemasan 1kg @ Rp. 3.500,-
Biaya Total Produksi Rp. 4.109.000,-
Produksi yang dihasilkan 1500 bungkus
Pendapatan kotor : Rp.3500,- x 1500 = Rp. 5.250.000,-
Keuntungan : Rp. 5.250.000,- ─ Rp. 4.109.000,- = Rp. 1.141.000,-
Tabel I. Analisis Biaya Produksi Gadung Instan Rasa Cocopandan
UraianWaktu Produksi (bulan)
Total1 2 3
I. Bahan produksi1. Gadung Rp 350.000 Rp 450.000 Rp 650.000 Rp 1.200.0002. Kelapa Rp 40.000 Rp 45.000 Rp 50.000 Rp 135.0003. Pandan Rp 10.000 Rp 15.000 Rp 20.000 Rp 45.0004. Garam Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 2.000 Rp 60005. Minyak Tanah Rp 10.500 Rp 10.500 Rp 14.000 Rp 35000Total I Rp 412.500 Rp 522.500 Rp 736.000 Rp 1.421.000
II. Biaya Penunjang1. Kompor Rp 270.000 Rp 270.000
2. Wajan Rp 70.000 Rp 70.000
3. Alat Penggorengan Rp 30.000 Rp 30.000
4. Ember Rp 600.000 Rp 600.000
5. Alat Pengemas Rp 165.000 Rp 165.000
6. Iklan
- Brosur
- Label Kemasan
- Poster
Rp 165.000 Rp 165.000
7. Plastik Kemasan Rp 120.000 Rp 120.000
8. Buku tulis Rp 5.000 Rp 5.000
9. Bolpoint Rp 3.000 Rp 3.000
10.Listrik komputer Rp 20.000 Rp 20.000
11.Biaya cetak label Rp 50.000 Rp 50.000
Total II Rp1.258.000
III. Biaya Distribusi Rp 1.040.000
Total III Rp 1.040.000
IV. Biaya Lain-lain- Konsumsi Rp 240.000
- Jasa penggilingan Rp 150.000Total IV Rp 390.000
Total Keseluruhan Rp 4.109.000Pemasukan Rp 1.225.000 Rp. 1.750.000 Rp 2.275.000 Rp. 5.250.000,-Keuntungan Rp 266.350 Rp 380.000 Rp 494.650 Rp. 1.141.000,-
J. Jadwal Kegiatan Program
No Kegiatan Bulan I Bulan II Bulan III1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Persiapan- Tempat produksi
√
- Bahan baku √2 Perlakuan
- Produksi √ √ √- Pengemasan √ √ √- Distribusi dan pemasaran
√ √ √ √ √ √
3 Evaluasi dan pemantauan pemasaran
√
4 Membuat laporan dan rancangan kedepan
√ √
Lampiran 1:Curriculum Vitae
Dosen Pendamping
Data PribadiNama lengkap dan Gelar :
NIP :
Golongan :
Jabatan :
Alamat Rumah dan No. Telp. :
Pendidikan Formal
Malang 10 September 2009
Lampiran 2:Curriculum VitaeKetua Pelaksana
Data Pribadia. Nama lengkap : Syamsul Hadi
b. Tempat, tanggal lahir : Ponorogo, 29 maret 1988
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Kewarganegaraan : Indonesia
f. Status : Belum menikah
g. Alamat rumah : Ds/Kec Ngebel Kabupaten Ponorogo
h. Alamat kos : Jl. Bendungan Darma 27, Malang
Telp (085655580408)
Pendidikan Formal
- SDN 02 Ngebel Ponorogo
- SMPN 1 Ponorogo
- SMAN 1 Ponorogo
- Jurusan PJK UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Malang, 10 September 2009
Syamsul Hadi
Lampiran 3:Curriculum Vitae
Anggota Pelaksana
Data PribadiNama lengkap : Baskoro Nugroho
Tempat, tanggal lahir : Malang, 28 juni 1989
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum menikah
Alamat rumah : Jl. Tengah 19 Desa tajuk Kec. Siman Ponorogo
Alamat kos : Jl. Raya Candi II Malang
Telp(085655607682)
Pendidikan Formals
- Madrasah Ibtida’iyah Jendral Sudirman Malang
- SDN Mangkujayan 1 Ponorogo
- SMPN 1 Ponorogo
- SMAN 2 Ponorogo
- JURUSAN PJK 2007 UNVERSITAS NEGERI MALANG
Malang, 10 September 2009
Baskoro Nugroho Putro
Daftar Pustaka
http://id.wikipedia.org/wiki/Gadung
http://masenchipz.com
http://azaima.tripod.com
http://emma65152.tripod.com
http://www.wawasandigital.com
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
USAHA PRODUKSI GADUNG (Dioscorea hispida) INSTAN
RASA COCOPANDAN SEBAGAI BAHAN PANGAN
DAN SEBAGAI PENGOBATAN ALTERNATIF RHEUMATIK
Bidang Kegiatan:
PKMK
(Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan)
Disusun Oleh
1. Syamsul Hadi NIM (107711406990)
2. Baskoro Nogroho Putrro NIM (107771406993)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
MALANG
2009
HALAMAN PENGESAHAN PROGRAM KREATIFITAS MAHASISWA1. Judul Kegiatan : Usaha Produksi Gadung (Dioscorea
hispida) Instan Rasa Cocopandan Sebagai Pengobatan Alternatif Rheumatik
2. Bidang Kegiatan : ( ) PKMP (√) PKMK ( ) PKMT ( ) PKMM
3. Bidang Ilmu : ( ) Kesehatan ( ) Pertanian ( ) MIPA ( ) Humaniora (√) Sosial Ekonomi ( ) Pendidikan ( ) Teknologi dan Rekayasa
4. Ketua Pelaksanaan Kegiatana. Nama Lengkap : Syamsul Hadi b. NIM : 107711406990c. Jurusan : PJKd. Universitas : Universitas Negeri Malange. Alamat : Ds/Kec Ngebel Ponorogof. Alamat Kos : Jl. Bedungan Darma 27 Malang
Telp(085655580408)5. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 1 orang6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : b. NIP : c. Alamat Rumah dan No. Telp. :
7. Biaya Kegiatan Totala. Dikti : Rp 4.109.000,-
b. Sumber Lain : -8. Jangka Waktu Pelaksanaan : 3 bulan
Menyetujui : Malang, 10 September 2009Ketua Jurusan PJK Ketua Pelaksana Kegiatan
Syamsul Hadi
NIP. NIM. 107711406990 Mengetahui,Pembantu Rektor III Dosen Pendamping
Drs. Kadim Masjkur, M.Pd Dr.HartatiNIP. NIP. 131808396
Top Related