7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
1/26
18/10/2015
1
UNDIPbecomesanaxcellentresearch university
UNIVERSITASDIPONEGORO
MODUL5.2
MATERITHTKL 9
NEUROOTOLOGI1
GANGGUANPENDENGARAN
Tujuan Instruksional Umum
Mahasiswa mampu membuat diagnosis klinik
dan memberikan terapi serta mampu melakukan
rujukan yang tepat
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
2/26
18/10/2015
2
Tujuan Instruksional Khusus
Mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan anatomi dan fisiologi sistem
pendengaran dan vestibuler
2. Menjelaskan proses patologi pada sistem
pendengaraan dan vestibuler
3. Menyimpulkan diagnosis dari hasil anamnesis
dan pemeriksaan4. Menentukan terapi
5. Menentukan kasus rujukan
PokokBahasan
AnatomidanFisiologiSistemPendengaran
danVestibuler
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
3/26
18/10/2015
3
TOPIKBAHASAN
GangguanPendengaran
Otosklerosis 3A
Tulikongenital 2A
Tuliakibatbising 3A
Presbikusis 3A
Sistem pendengaran
Perifer Sentral
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
4/26
18/10/2015
4
Fungsi telinga sebagai alat pendengaran:
Prinsip:Menangkap,memprosesdanmeneruskanimpulssuaradariudara/sumbersuarakeN.VIII
Telinga Luar
Dauntelinga:Memantulkan,mengumpulkan,mengarahkangelombangsuara
Liangtelinga:Meneruskan,menggaungkan,memperkuatgelombangsuara
Telinga Tengah
Membran timpani:Baroreseptor (dengan bergerak/bergetar)meneruskan impuls suara ke osikula
Tulang pendengaran :Meneruskan dan memperkuat impulsdari MTke basisstapes(foramenovale)
Tubaeustakii :Konduksi suara (patency)
Telingadalam
Transmisi
Penerusanimpulssuaradaribasisstapedia perilimfe
membranavestibulidanmembranabasalis endolimfe
organoncorti
Tranduksi
Perubahanimpulssuaradaribentukenergifisikkeenergilistrik
Organonkortimenerimaimpulsakustikdalambentuk
energifisikmengirimkanimpulsakustikdalambentuk
energilistrik
Proses:Membranatektoriabersinggungandenganselsel
rambutcorti terjadialiranlistrik n.spiralis ganglion
spirale n.koklearis nukleuskoklearis gyrus
temporalis
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
5/26
18/10/2015
5
Beberapa catatan penting:
Perjalanan suara dari TL sampai TD, energi suara sebagian
besar hilang sebagai akibat berpindah media. Guna
mengurangi hal ini, TT mempunyai mekanisme yang disebut
Impedance matching
Impedancematchingdi TTdimungkinkan oleh:
a.Mekanisme osikula (ungkit)
b.Mekanisme hidrolik antara MTdan basisstapes
Kedua mekanisme ini akan memperbesar tekanan suara
18,2kalisetara dengan 25dB
Mekanismeungkit
Maleusdaninkusmerupakansatuunit,stapesunityanglain
Sumberungkitpadaartikulasioinkudomalearis
Panjang
manubrium
malei
dibandingkruslonguminkudis=1,3:1.
TekanansuarayangditerimaMTakandiperbesar1,3kalipadastapes
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
6/26
18/10/2015
6
Mekanismehidrolik
LuasMT/FO:21/1
BagianMTyangefektif
menghantarkansuarahanya
parstensa(PT)yang
merupakan2/3dariluasMT
LuasMTefektif = 14
LuasFO 1
energisuara
akan
diperbesar14kali
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
7/26
18/10/2015
7
PEMBAGIANKURANGPENDENGARAN
Bedasarkan tipe /jenis (kualitas)
1.KPtipe hantaran :"conductivehearingloss"(CHL)
2.KPtipe sensorineural /perseptive:sensoryneural
hearingloss"(SNHL)
3.KPtipe campuran,"MixedHL(MHL)
Berdasarkan derajat (kuantitas)
Kongenital
Trauma
Radang
Bendaasing
Neoplasma
z vphg
chshl
roa
sf th
j mdbn
nge i
u
FREQUENCY IN CYCLES PER SECOND (HZ)
10
0
30
40
50
60
70
80
90
100
110
120
125 250 500 1000 2000 4000 8000
HEARINGL
EVEL(dBH
L)
20
NORMAL HEARING
RINGAN
SEDANG
BERAT
SANGAT BERAT
A
udiogram
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
8/26
18/10/2015
8
KURANGPENDENGARAN
TIPE HANTARAN
(CHL)
Sebab : Gangguan pada sistem konduksi dalam mekanisme
mendengar Telinga luar dan / Telinga tengah.
Ciri/sifat:
1.Berderajatringansampaisedang
2.Umumnyamengenainada/frekuensirendah
3.Correctable"
4.Dengan"hearingaid"(ABD) baik.
5.Penderita
umumnya
suaranya
pelan
(suaranyasendiriterdengarkeras
6.Ditempatramailebihjelasmendengar
(parakusiswillissis)
KURANGPENDENGARANTIPESENSORINEURAL
(SNHL)/PERSEPTIF:
Sebab:Gangguan/lesipadasistemsensorineural
(Telingadalam/kokleadanN.VIII)
BedasarkanletaklesiSNHLdapatdibagi:
1.SNHLtipekoklear :bilalesiditelingadalam(koklea)
2.SNHLtiperetrokoklear:bilalesidiN.VIII(N.koklearis)
Ciri/sifat:
1.Derajatbisadariringansampaiberatsekali
2.Umumnyamengenainadatinggi
3.Umumnya"uncorrectable"
4."Hearingaid"/ABDumumnyatidak banyakmembantu
5.Suarabicarapenderitaumumnyakeras
6.Ditempatramailebihsulitmendengar
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
9/26
18/10/2015
9
EVALUASIPENDENGARAN
TUJUANEVALUASI:
A.Normal/KP?
B.BilaKP: 1. Jenisnya?
2.Derajatnya?
3.Sebabnya?
4.Rehabilitasinya
Pemeriksaan:
VOICETEST
:(Tes
suara
/bicara
/bisik)
Fungsipendengarandggarputala
Audiometrinadamurnidantutur
BERA
Otosklerosis 3A
Gangguankalsifikasi tulang pendengaran
Tersering pada kakistapes
Penyebab belum diketahui Keturunan,autoimun,hormonal
Banyak pada wanita (2:1)
Onset2025tahun,progresif selama/segera setelah
kehamilan
Gejala:
KP progresif Hantaran (CHL) pdfaseawal;SNHL,MHL
(faselanjut)
Tinitus
Pendengaran lebih jelas ditempat ramai (parakusis
willissis)
Dizzines
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
10/26
18/10/2015
10
Otosklerosis 3A
Tanda:
membrantimpaniintak(schwartzesign)
Tesrinne(),weberlateralisasisisisakit
Penanganan:
Simtomatis
Rujuk:
Audiometri(carhartnotch),timpanometri(A/As)
ABD,BAHA
Operatif
TuliSejakLahir/kongenital
Ketulianyangterjadipadabayi
Faktorpenyebab:Ibuataufaktoranak
Prenatal,perinatal,
postnatal
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
11/26
18/10/2015
11
Faktorrisikotulisejaklahir
1. Riwayat keluarga dengan tuli sejak lahir
2. Infeksi prenatal(TORSCH)
3. Kelainanbentukpadakepaladanleher
4. BayiBeratLahirRendah(BBLR
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
12/26
18/10/2015
12
Deteksidini0 4bulan:reflekmoro,startle,auropalpebra
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
13/26
18/10/2015
13
Usia 12bulan :belum dapat mengoceh
(babbling)atau meniru bunyi
Usia 18bulan :
tidak dapat menyebut 1
katayang mempunyai arti
Usia24bulan :perbendaharaankata
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
14/26
18/10/2015
14
DETEKSI
ALAT
CANGGIHOAE BERA
HABILITASIDANREHABILITASIANAKTULI
Habilitasi :sedinimungkin
Umur
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
15/26
18/10/2015
15
ALAT BANTUDENGAR (ABD)
Elektronik amplifikasi Dengar jelas
IMPLANTKOKLEAR Pengganti koklea
DiIndonesiath 2000
Tuli saraf berat dan totalbilateral
Gagal ABD&tx audioverbal (23bulan)
Anak atau dewasa
24
channel,
Biaya mahal Berhasil :
Terapi wicara (Audioverbal)
Pertambahan kosa kata
Pemahaman bahasa
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
16/26
18/10/2015
16
Tuli
akibat
bising(NIHL)
Bising :suara megganggu,tidak diharapkan
Tuli saraf ,terpapar bising terus menerus, dalam jangka waktu
tertentu (min5tahun)
Prevalensi meningkat
Industri
Transportasi /lalu lintas
Tekno audio
Gayahidup
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
17/26
18/10/2015
17
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
18/26
18/10/2015
18
Tanda :Denging,
Kurang
dengar
Kedua
telinga
Pemeriksaangarputala:SNHL
Bataspajanan bising yangdiperkenankan
(SK Menaker 1999)
Lamapajanan /hari (jam) Intensitas (dB)
24 80
16 82
8 85
4 88
2 91
1 94
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
19/26
18/10/2015
19
.
Timpanometri Audiometri
Pengaruhbising
Gangguan fisiologi :
tekanan darah meningkat,denyut nadi
meningkat,ketegangan otot
Gangguan psikologi :
stres,lelah,emosional, gangguan
komunikasi &konsentrasi
.
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
20/26
18/10/2015
20
Pencegahan
Gunakan alat pelindung telinga,
sumbat telinga(ear
plug)
tutup telinga(ear
muff)
pelindung kepala(helmet).
Meredam sumber bunyi
Pemeriksaan pendengaran :berkala 6
bl
KIE(Komunikasi,Informasi,Edukasi )
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
21/26
18/10/2015
21
85,6-90,4dB : 5,9%
70-95dB : 32,4%
Before using Rubber Pad in M/C Mould
Noise Intensity 93,4 dB (A) 102 dB(A)After using Rubber PadNoise intensity 88.1 dB(A) 90.5 dB(A)
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
22/26
18/10/2015
22
Closing Hydrolic Injection machine
in Hot Press Departemen (noise intensity 94,9 dB (A) )
Before noise controlled.Intensity 86 dB(A)
After noise controlled.
Intensity 84 dB(A)
Sound level meter
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
23/26
18/10/2015
23
KIE(Komunikasi,
Informasi
,Edukasi
)
Presbikusis(TuliUsila)
Kurangpendengarantipesaraf,bilateral,progresif
WHO(Geneva,2000)
2000
2020
:
Pop.
>
80
th meningkat hampir 200
%.Usia >65 : 50% gangguan pendengaran
Indonesia:
Tahun 2001 : penduduk >65thn :4.1% (8.5juta )
Survei 7Prop: Presbikusis 2.6%
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
24/26
18/10/2015
24
EPIDEMIOLOGI Onset dekade ke-4, meningkat seiring usia
L > P
ETIOLOGI
Multifaktorial
Degeneratif
EndogenEksogen
KLASIFIKASI
Sensorik
Neural
Strial
koklear
Konduktif
koklear
Campuran
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
25/26
18/10/2015
25
Gejala Kurang pendengaran sensorineural, bilateral, progresif
lambat.
Gangguan memahami bicara.
Sulit mendengar pada lingkungan berisik.
Tinnitus.
Vertigo.
Depresi. Faktor risiko : Usia, hipertensi, DM, kolesterol, rokok
PEMERIKSAAN FISIK DAN
PENUNJANG
7/24/2019 9. Neurootologi 1 - Kelainan Pendengaran
26/26
18/10/2015
TERIMA KASIH
Top Related