Download - 7. Rehabilitasi Pasien Gangguan Neurologi

Transcript
  • Rehabilitasi Klien Gangguan NeurologiTim Rehabilitasi

  • NEUROREHABILITASIPraktik Keperawatan art & science dalam body of knowledgeRehabilitasi holistik perlu knowledge base yang luasNeurorehabilitation pendekatan multi paradigma karena sistem saraf tidak hanya mengatur fisiologis tubuh tetapi juga cara penerimaan dan interpretasi

  • NEUROREHABILITASISangat diperlukan ilmu fisiologis dan patofisiologi serta ilmu psikologi /jiwa sehingga klien dapat memaknai dirinya menjadi seseorang dan membangun kembali realitas dan identitas diri

  • NEUROREHABILITASIProses yang berjalan terus menurusProses yang berpusat pada pasien dengan pendekatan yang memfasilitasi dan meningkatkan kualitas kehidupanMerupakan proses yg aktif dan dinamis dimana seseorang dg disabilitas (ketidakmampuan) difasilitasi untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan untuk memaksimalkan fungsi fisik, psikologis dan sosial (Barner & Radermacher, 2003)

  • NEUROREHABILITASI3 tujuan utama:Meminimalkan injuryMeningkatkan kemampuan berdaptasiMengurangi disabilitas dengan beraktivitas untuk meminimalkan hambatan sosial dan fisik

  • TANTANGAN: StigmaPengetahuan masyarakat rendah mengenai kondisi neurologi dan jarang terlibat kecuali mereka yang benar-benar mengalaminyaTingkat kesadaran rendahKondisi yang diderita sangat jarang terjadi dimasyarakat, jarang terdengar dan sedikit dipahami Individu dengan kemampuan komunikasi khusus cenderung lemah dan dirugikan oleh staff yang gagal mengenal masalah pasien

  • TANTANGAN: StigmaStaff yang sibuk salah menginterpretasikan masalah kognitif dan perilaku klien pada sehingga sulit diatasiSikap mengabaikan dapat menyebabkan individu dengan disabilitas merasa distigmatisasi dan timbul salah paham sehingga menimbulkan kerugian sosial, emosional dan ekonomi

  • KESEMPATAN: PendidikanRehabilitasi disiplin ilmu berbasis pendidikanPerawat dan pasien mengerti tujuan dan proses sehingga dapat bekerjasama untuk mencapai hasil terbaikPeran penting praktisi spesialis memberikan edukasi dan informasi serta menerapkan praktik berbasis bukti/ilmiah terbaik

  • KESEMPATAN: PendidikanPerawat spesialist rehabilitasi neurologi perlu mendatangi klien dengan Setting berbeda ICU atau rumah sakit, dan nursing home atau rumah pasienTujuan support proses rehabilitasi dengan bekerja melalui partnership dengan pasien dan pemberi pelayanan

  • KESEMPATAN: PendidikanPeran perawat:Menjadi advokat pasienDapat mengembangkan proses pengkajianMenetapkan faktor motivasiMengidentifikasi tujuan yang berpusat pada pasien

  • KESEMPATAN: PendidikanPeran perawat:Memberikan kesempatan pada klie berbagi dan mengeksplorasi rasa cemasMemberikan informasi atau nasehat Mendorong klien belajar dan mengembangkan kemampuan untuk berinteraksi dengan teman dan keluarganya

  • STUDI KASUS 1Frank, 32 tahun, mengalami brain damage akibat kecelakaan lalu lintas. Dia telah dirawat di rumah sakit dan akan melanjutkan rehabilitasi hingga mampu beradaptasi. Frank dapat melihat dan berespon tetapi tak dapat berkomunikasi secara konsisten sehingga pengkajian atas persepsi dan kognitifnya terbatas. Frank sulit duduk dengan baik. Lengan dan kaki Frank yang kaku membuatknya sulit dalam melakukan aktifitas sehari-hari seperti mandi dan berpakaian sehingga, Frank sering menangis dan melawan perawat yang membantunya. Perawat dan terapis pun frustrasi karena tak dapat berbuat banyak dalam aktivitas Frank sehinga mereka percaya bahwa tak ada lagi yang dapat dilakukan untuk memperbaiki kualitas hidupnya. Ketegangan pun terjadi antara tim dengan ibunya Frank. Sehingga tim mulai menghindari ibu Frank dan takut merawat Frank.

  • STUDI KASUS 1 (Intervensi)Perawat spesialis mendiskusikan isu dengan tim, meninjau kerusakan fisik Frank, dan mengeksplorasi asumsi tim terhadap intervensiPerawat spesialis memimpin sesi refleksi tim mendukung perawat untuk mempertimbangkan pengaruh perilaku Frank terhadap sikap perawat eksplorasi kepercayaan tim mengenai rehabilitasi sehingga mereka dapat mengidentifikasi mengapa mereka dapat bereaksi dalam situasi tsb dan pembelajaran yang mereka butuhkan dalam situasi tsb

  • STUDI KASUS 1Pendekatan yang dilakukan Perawat?Eksplorasi tantangan thd kepercayaanMengembangkan model prinsip praktik rehabilitasi yang baikPercaya diriPandangan yang lebih baik atas hubungan pasien dan keluargaHasil yang diharapkan bagi Frank?Berpartisipasi dalam kegitan harian, Fungsi tubuh membaikKualiats interaksi dengan staff membaik

  • TANTANGAN: DisabilitasMasalah neurologi banyak terjadi dan bervariasiBeberapa penyakit menetap sepanjang waktu, dan dapat relapseOnset berbahaya sulit diantisipasi dan direncanakan dari hari ke hari dan dimasa mendatangPerencanaan yang tepat melibatkan pengkajian kebutuhan individu dan keluarga

  • TANTANGAN: DisabilitasKeluarga, Individu dan proses penyakit dinamis dan mengalami kemajuanPerlu manajemen yang proaktif dengan peninjauan dan pengkajian ulangModel praktik yang dikembangkan: bekerja sama dengan individu dan keluarga Tantangan: mengatur potensi ketergantungan yang lama dengn cara mempromosikan otonomi diri dan mempertahankan batasan terapeutik

  • KESEMPATAN: Tim Kerja yang Terintegrasi Keuntungan team workingPerawatan berkelanjutanKontak berkelanjutanMenghindari duplikasi pengkajian dan informasiGejala yg sulit dideskripsi oleh pasien dengan kondisi neurologis saling share dengan tim yang sudah terbiasa dengan situasi tsbPengembangan keahlian profesionalPendekatan tim dapat mengembangkan keterampilan dan merupakan sumber bagi profesi lain yang bekerja di setting yg berbeda

  • KESEMPATAN: Tim Kerja yang Terintegrasi Keuntungan team workingDukungan yang meningkat bagi pasien dan timMengenal dan mengatasi aspek sosial, emosional dan praktikal thd situasi individuTim dapat membantu mencegah rasa putus asa yang biasanya menyertai penyakit kronis

  • Clinical SupervisionModel yang memperkuat dukungan dalam tim serta meningkatkan praktik klinik dan profesional dengan mengatasi tantangan dan aspek emosional dalam bekerjaBentuk: proses formal dari pembelajaran dan dukungan profesional yang dapat mengembangkan pengetahuan dan kompetensi praktisi yang bertanggung jawab serta meningkatkan perlindungan dan keamanan konsumen

  • Clinical SupervisionKeuntunganBerkurangnya perasaan terisolasiMeningkatkan percaya diri dan kompetensiKesempatan refleksi dalam membuat keputusan klinisDapat berbagi ideAnggota tim Merasa didukungAnggota tim Merasa aman mengekasplorasi aspek emosi dari peran mereka

  • TANTANGAN: PengkajianBukan pada prosedur pengkajian, tapi pada proses memahami, menginterpretasikan dan mengaplikasikan informasi yang disampaikan pasienPasien mengalami gangguan persepsi atau komunikasi bingung dan kesenjangan dalam memahami situasiPasien dengan gangguan kognitif yang kehilangan daya ingat dan pandangan riwayat yang salah

  • TANTANGAN: PengkajianPerawat harus sadar akan hal ini dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis dan keterampilan interpesonal dengan observasi detail, pengkajian, dalam mendapatkan riwayat klien

  • KESEMPATAN: Pengembangan ProfesionalKesempatan untuk bekerja sama secara erat dengan spesialis dr berbagai disiplin ilmu (neurologist, orthopedist, urologist, gastroenteologist, psychologist dan consellor) sumber ilmu yang dapat meningkatkan keterampilan dan praktikAtau secara formal melalui pelatihan khusus tentang pengkajian

  • Stroke Merupakan gangguan saraf yang menetap baik fokal maupun global yang disebabkan gangguan aliran darah otak, yang mengakibatkan kerusakan pembuluh darah otak yang berlangsung selama 24 jam atau lebih dan dapat menyebabkan kematian

  • Organisasi Perawatan StrokeUnit Stroke bervariasi:unit stroke akut, unit stroke rehabilitasi, dan unit stroke gabungan. Metode ini dapat meningkatkan kemampuan klien untuk aktivitas mandiri lmelibatkan multidisiplin tim saling berkoordinasiRehabilitasi di komunitas setelah pasien pulang dari rumah sakittim spesialis rehabilitasi stroke di komunitas

  • Manajemen StrokeInitial screning dan monitoring pada stroke akut yang fundamental: tingkat kesadaran, suhu, tekanan darah, nadi, pernapasan, rytme jantung, gula darah, saturasi oksigen, dan hidrasi.Initial treatment dari stroke iskemik: berikan aspirin 300mg saat serangan, berikutnya berikan terapi anti platelet dan trombolisis.

  • Manajemen StrokeInitial treatment primary intracerebral hemorrhage: dengan pembedahanInitial treatment subaracnoid hemorrhage. Tujuannya mencegah perdarahan kembali dan resiko komplikasi seperti hidrosepalus dan iskemik cerebral dengan pembedahan

  • Rehabilitasi StrokeTujuan fundamental:Mengoptimalkan peluang klien untuk surviveMeminimalkan pengaruh dari serangan stroke pada klien dan penyertanya

  • Rehabilitasi StrokeRehabilitasi sangat penting untuk menolong klien untuk mencapai tingkat kemandirian yang optimal. Tujuan: menolong perbaikan fisik dari stroke, memfasilitasi kemandirian dalam aktivitas sehari-hari, mengurangi resiko dari komplikasi dan kondisi yg berhubungan, mempromosikan adaptasi holistik

  • Peran Perawat dalam Rehabilitasi StrokeMempromosikan fisik yang baikPeran spesialis dalam perawatan kulitPeran spesialis dalam pembatasan24 jam ada dengan pasien, menciptakan dan mendukung lingkungan untuk rehabilitasi,dan memberi masukan tenaga profesional lain.

  • Keperawatan PaliatifKetika klien tidak dapat survivedibutuhkan penerapan prinsip perawatan paliatifPerawat struk memerlukan pelatihan dalam perawatan agar efektif dalam menagemen gejala yang timbul seperti rasa nyeri, depresi, bingung, agitasi dan masalah cairan dan nutrisi

  • MULTIPLE SCLEROSIS (MS)Penyebab disabilitas neuromuskular yang paling banyak ditemukan pada remajaUsia 20-45 tahunDampak pada kepercayaan diri individu, harga diri, peran dalam keluarga, kehidupan sosial, pekerjaan dan seksualitasPrognosis bervariasiTantangan dalam memberikan keperawatan yang responsif, fleksibel dan tepat

  • Pelayanan RehabilitasiPengkajian individu dengan masalah kompleksTerapi farmakologi spesifikProgram rehabilitasi terintegrasiMonitor perubahanRujuk ke pelayanan lainnya

  • Manajemen GejalaBerdampak pada efektifitas dan efisiensi program rehabilitasiFATIGUESubjektifPengalaman yang sulit terlihatSPASTICITYDapat diobservasiFenomena yang dapat diukur

  • FATIGUERasa letih yang berlebihanBerkurangnya energiMempengaruhi tingkat aktivitas Kekurangan energi fisik dan atau mental yang dialami individu yang mempengaruhi kebiasaan dan kemauan dalam beraktifitas (Fatigue Guidelines, 1998)

  • FATIGUEKarakteristik:Mudah datangMencegah fungsi fisikDiperburuk oleh panasMempengaruhi tanggung jawab dan produktifitas

  • FATIGUEPengkajian bertujuan mengidentifikasi faktor yang memperburukBerusaha untuk memecahkan masalah dengan penanganan, petunjuk, arahan yang tepatPerlu mempertimbangakan keunikan setiap penderita MS

  • SPASTICITYGangguan motorik yang dikarakteristikan oleh peningkatan tonus ototBerdampak pada aktivitas fisik dan emosionalManajemen yang efektif adalah yang kompleks dan memerlukan pendekatan multidisiplin

  • Manajemen Spasticity:PreventionMempertahankan dan promosi fungsi, meminimalkan nyeri, memaksimalkan rasa nyaman dan mencegah komplikasi sekunderPengaturan postur tubuh dan perubahan posisiBergerak / berpindahObat-obatan (antispasticity: baclofen)

  • Manajemen Spasticity:EducationKerugian dan keuntungan penangananEfek samping SupportMood harga diri frustrasi dan gambaran diriEnablementStrategi koping yang tepatMajemen kemampuan dan keterbatasan