Download - 4.4.4 Konduksi Fitroh

Transcript

Gambar 4.4 Grafik nilai k fungsi T averageBerdasarkan grafik di atas, didapatkan grafik nilai k fungsi T average, yang merepresentasikan grafik k teori dan k praktikum setiap spesimen. Pada spesimen besi memiliki trendline k teori dan k praktikum yang berbeda . K teori besi memiliki trendline yang lurus, sedangkan K praktikum besi memiliki trendline menurun. Pada spesimen stainless steel memiliki trendline yang berbeda antara K teori dan K praktikum. Dimana grafik k teori stainless steel memiliki trendline lurus dan k praktikum stainless steel memiliki trendline yang parabolik dimana trendline mengalami kenaikan namun kemudian mengalami penurunan setelah melewati suatu titik.Pada spesimen alumunium memiliki trendline k teori yang berbeda dengan k praktikum .Dimana Trendline k teori memiliki trendline yang lurus, sedangkan k praktikum aluminium memiliki trendline yang turun .Berdasarkan grafik di atas, nilai pada grafik k teori tiap spesimen berbeda dengan nilai k praktikum. Besarnya nilai k teori yang didapat melalui table A.1 urut dari yang terbesar yaitu alumunium, besi, dan stainless steel. Berdasarkan grafik di atas, nilai K praktikum pada spesimen besi dan stainless steel berada di atas nilai k teorinya, sementara pada spesimen alumunium , nilai k praktikum berada di bawah nilai k teori. perbedaan nilai antara k teori dan k praktikum karena saat menghitung K praktikum menggunakan acuan q teori tembaga dimana tembaga merupakan material yang memiliki konduktivitas paling baik.Berdasarkan grafik di atas, terjadi perbedaan nilai antara k teori dan k praktikum pada setiap spesimen baik pada besi, stainless steel maupun alumunium. Hal ini terjadi karena beberapa faktor antara lain dari cara membaca data oleh praktikan , kemudian kondisi alat yang sudah tua, dan terdapat beberapa hal yang diabaikan.