Download - 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Transcript
Page 1: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

SatuanPendidikan : SMA Yasiha Gubug

Kelas/ Semester : XI /2

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

MateriPokok : Proklamasi Kemerdekaan SebagaiPenegakan Hak Bangsa

Indonesia

Pertemuanke : -

Alokasiwaktu : 1 X 4JP

A. Kompetensi Inti

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong

royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari

solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial

dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

3. Memahami,menerapkan dan menganalisispengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalamilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural

pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda

sesuai kaidah keilmuan.

B.KompetensiDasar dan Indikator

1.1Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan YangMaha

Esa.

2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai- nilai rela berkorban dankerjasama yang dicontohkan para

pemimpin pada masapergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara 3.11.1 Peserta didik dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi setelah Proklamasi 17 Agustus 1945

dibacakan 3.11.2 Peserta didik dapat menjelaskan proses penyebaran berita Proklamasi kemerdekaan RI kepada

seluruh masyarakat Indonesia dan dunia 3.11.3 Peserta didik dapat menjelaskan bentuk respons dan dukungan masyarakat terhadap

proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 4.11 Menyajikan gambaran peristiwa- peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus1945 dan artinya bagi

kehidupanberbangsa dan bernegara dalam bentuk media visual 4.11.1 Siswa dapat menyajikan hasil analisis mengenai proses penyebaran informasi Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945 4.11.2 Siswa dapat menyajikan hasil analisis mengenai bentuk respon dan dukungan masyarakat

Indonesia maupun dunia atas peristiwa 17 Agustus 1945.

D. TujuanPembelajaran

1. Dengan membaca buku teks dan penayangan video tentang Pembacaan Teks Proklamasi

Kemerdekaan Tahun 1945, peserta didik memiliki rasa ingin tahu tentang Peristiwa penyebaran berita

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945

2. Dengan menyimak penjelasan darigurutentang peristiwa penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan

17 Agustus 1945, peserta didik dapat mengidentifikasi media yang digunakan dalam penyebaran berita

Proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.

Page 2: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

3. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menganalisis keterkaitan antara peristiwa proklamasi

dengan proses penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

4. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik dapat menganalisis bentuk respon dan dukungan masyarakat Indonesia

terhadap peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

5. Melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu memiliki sikap toleransi, menghargai prestasi, cinta tanah

air dan demokratis

6. Melaluihasildiskusipesertadidikdapatmemilikiketrampilanmengolahinformasidanmenyajikandalambentukt

ulisan tentang keterkaitan antara peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan sikap

masyarakat Indonesia terhadap Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

E.Materi Ajar

1. Penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

2. Respon dan Dukungan masyarakat terhadap peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

F. MetodePembelajaran

Pendekatanpembelajaran : Scientific

MetodePembelajaran :Ceramah, tanyajawab, diskusi,danpenugasan

Model dan Strategipembelajaran : Problem Based Instruction

G. KegiatanPembelajaran

Kegiatan Deskripsi AlokasiWak

tu

Pendahuluan a. Mengawali pembelajaran dengan berdoa dan memberi salam

b. Mempersiapkankelas agar lebihkondusifuntukmemulai proses

KBM (kerapian, kebersihanruangkelas, menyediakan media

danalatsertabuku yang diperlukan)

c. Memantaukehadirandenganmempresensi kehadiran pesertadidik

d. Tanya jawab tentang pengertian Proklamasi Kemerdekaan

e. Memotifasipesertadidikuntuklebihfokusdansemangatdalammengik

utipembelajaran

f. Menginformasikankompetensidasardantujuanpembelajaran yang

akandicapai sertacakupanmaterisecaragarisbesar melalui

tayangan power point.

20 Menit

Inti (Mengamati)

Menayangkan video tentang pembacaan teks Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945 melalui power point serta

melakukan tanya jawab singkat

(Menanya)

Pesertadidikmengajukanpertanyaanberkaitandengantayangan

140 menit

Page 3: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Video tersebut

(Menalar)

Peserta didik mendapatkan penjelasan tentang proses

pelaksanaan teknik Problem Based Instruction (PBI)

Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai dan

menyebutkan sarana atau alat pendukung yang dibutuhkan.

Guru membagi kelas menjadi 3 kelompok kecil untuk

melaksanakan kegiatan diskusi kelompok

Guru memotivasi peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas

pemecahan masalah yang dipilih.

Masing-masingkelompokdimintauntuk mencari informasi materi

dengan membaca buku siswa dan mencari informasi dari

internet tentang peristiwa penyebaran berita Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Setiapkelompokdiberikantugasuntukmenganalisa:

a. Bagaimana proses penyebaran berita proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945

b. Bagaimana keterkaitan antara berita Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dengan bentuk respon dan

dukungan masyarakat Indonesia terhadap peristiwa

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945.

(Mencoba)

Guru membantu peserta didik

dalammerencanakan/menyiapkan rambu-rambu format yang

sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas

dengan temannya

Peserta didik memiliki keberanian untuk melakukan refleksi

terhadap diskusi dan proses-proses yang mereka lakukan

Setiappesertadidik dengan penuh tanggung jawab

mencatathasildiskusikelompoknya

Pesertadidik secara

bersamamembuatlaporanhasildiskusikelompoknya

(Membuatjejaring)

Masing-masing kelompokdengan percaya diri melaporkan/

mempresentasikanhasildiskusi, dankelompok lain

menanggapimaupun menyanggahpendapat dari kelompok

Page 4: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

tersebut

Peserta didik dibantu guru melakukan umpan balik positif dan

penguatan dalam bentuk lisan pada kelompok-kelompok

diskusi yang telah selesai melaporkan hasil diskusinya.

Penutup Peserta didik bersama guru menyimpulkan materi yang

didiskusikan hari itu sebagai penguatan pengetahuan peserta

didik

Menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan

berikutnya dengan memberikan tugas mandiri terstruktur,peserta

didikdimintamembuatdeskripsitentangpeta persebaran manusia

purba di Indonesia dan dunia.

Guru menutup pelajaran dengan salam

20 Menit

H. Media/AlatdanSumberBelajar

1. a. Media: Video, Slide power point, LembarSoal,Lembarobservasi, Lembarinstrumentugas

b. Alat : LCD, Spidol, White Board

2. SumberBelajar

Kemendikbud. 2013. Buku Sejarah SMA KelasXI Peminatan. Jakarta: Kemendikbud

Djoened Poesponegoro, Marwati dan Nugroho Notosusanto.2009. Sejarah Nasional Indonesia II.

Jakarta: Balai Pustaka

Mustopo, M. Habib, 2013. Sejarah 2 (Peminatan Ilmu-ilmu Sosial). Jakarta: Yudistira

I. PenilaianHasilBelajar

a. Tes

1. Uraian (terlampir)

b. Non Tes

1. Lembar pengamatan kerja kelompok (terlampir)

2. Lembar pengamatan sikap (terlampir)

3. Lembar pengamatan presentasi (terlampir)

Gubug Juni 2014

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran

Drs. H. Syafi’i Sarinah, S.Pd

Page 5: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Lampiran 1

MATERI PELAJARAN

Berbagai Peristiwa Pasca Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

1. Penyebaran Berita Proklamasi

Berita proklamasi yang sudah meluas di seluruh Jakarta disebarkan ke seluruh Indonesia. Pagi hari itu juga, teks proklamsi telah sampai di tangan Kepala Bagian Radio dari Kantor Berita Domei, Waidan B. Palenewen. Ia menerima teks itu dari seorang wartawan Domei yang bernama Syahrudin. Segera ia memerintahkan F. Wuzuntuk menyiarkan tiga kali berturut-turut. Seorang Jepang masuk ke ruangan radio. Ia memerintahkan penyiaran berita dihentikan. Namun Waidan memerintahkan kepada F. Wuz untuk terus menyiarkannya setiap setengah jam. Akibatnya, pucuk pimpinan tentara Jepang di Jawa meralat berita itu dan menyegelnya pada hari Senin 20 Agustus 1945.

Para tokoh pemuda tidak kehilangan akal. Mereka membuat pemancar baru dengan bantuan beberapa teknisi radio. Alat-alat pemancar yang diambil dari kantor berita Domei dibawa ke rumah Waidan dan Menteng 31. Akhirnya terciptalah pemancar baru di Menteng 31, dengan kode panggilan DJK 1. Dari sinilah berita Proklamasi disiarkan.

Selain lewat radio, berita proklamasi juga disiarkan lewat telepon, pers dan surat selebaran. Adam Malik yang waktu itu sebagai wartawan menyampaikan teks proklamasi melalui telepon kepada Asa Bafaqih yang kemudian diteruskan kepada Penghulu Lubis untuk mendapatkan pengesahan lolos sensor dan selanjutnya di kawatkan ke daerahdaerah. Seluruh koran di Jawa dalam penerbitan 20 Agustus 1945 memuat berita proklamasi kemerdekaan dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Harian Suara Asia di Surabaya merupakan koran pertama yang memuat berita proklamasi.

Proklamasi kemerdekaan juga disebarluaskan kepada rakyat Indonesia melalui pemasangan plakat, poster, maupun coretan pada dinding tembok dan gerbong kereta api,misalnya dengan slogan ”Respect our Constitution, August 17!” Hormatilah Konstitusi kami tanggal 17 Agustus! Melalui berbagai cara dan media tersebut, akhirnya berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dapat tersebar luas di wilayah Indonesia dan di luar negeri. Pamflet itu juga dipasang di tempat-tempat strategis. Selain itu, berita proklamasi kemerdekaan juga menggunakan pengerahan massa dan penyampaian dari mulut ke mulut.

Keampuhan cara itu terbukti dan berdatangannya masyarakat ke Lapangan Ikada untuk mendengarkan pembacaan Proklamasi Kemerdekaan. Di samping melalui media massa, berita proklamasi juga disebarkan secara langsung oleh para utusan daerah yang menghadiri sidang PPKI. Berita proklamasi secara resmi dibawa dan disebarluaskan ke luar pulau Jawa melalui para anggota PPKI yang berasal dari daerah yang kebetulan menyaksikan peristiwa proklamasi dan menghadiri sidang PPKI.

B. Respon dan Dukungan masyarakat terhadap Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Kemerdekaan yang diproklamasikan tanggal 17 Agustus 1945 ternyata mendapat sambutan yang

luar biasa di berbagai daerah, baik di Jawa maupun luar Jawa. Di Sulawesi Selatan, Raja Bone

(Arumpone) La Mappanjuki, yang masih tetap ingat akan pertempuranpertempuran melawan Belanda pada

awal abad XX, menyatakan dukungannya terhadap Negara Kesatuan dan Pemerintahan Republik

Indonesia. Mayoritas raja-raja suku Makasar dan Bugis mengikuti jejak Raja Bone mengakui kekuasaan

Dr. Sam Ratulangie yang ditunjuk pemerintah sebagai Gubernur Republik di Sulawesi.

Raja-raja Bali juga mengakui kekuasaan Republik. Empat raja di Jawa Tengah (Mangkunegaran,

Kasunanan Surakarta, Kasultanan, dan Paku Alaman Yogyakarta) menyatakan dukungan mereka kepada

Republik Indonesia pada awal September 1945.Dukungan yang sangat penting ditunjukkan oleh Sri Sultan

Hamengku Buwono IX dari Kasultanan Yogyakarta yang nampak dalam pernyataannya tanggal 5

September 1945. Dalam pernyataan tersebut Sri Sultan Hamengku Buwono IX menegaskan bahwa Negeri

Ngayogyokarto Hadiningrat yang bersifat kerajaan sebagai Daerah Istimewa dalam Negara Republik

Indonesia. Pernyataan tersebut merupakan suatu keputusan yang cukup berani dan bijak di dalam negara

kerajaan yang berdaulat. Sesuai dengan konsep negara kesatuan yang dianut Indonesia, tidak akan ada

negara di dalam negara. Kalau hal tersebut terjadi akan memudahkan bangsa asing mengadu domba.

Page 6: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Dukungan terhadap negara kesatuan dan pemerintah Republik Indonesia juga datang dari rakyat

dan pemuda. Di Sulawesi Selatan, pada tanggal 19 Agustus 1945, rombongan Dr. Sam Ratulangi,

Gubernur Sulawesi, mendarat di Sapiria, Bulukumba. Setelah sampai di Ujungpandang, gubernur segera

membentuk pemerintahan daerah. Mr.Andi Zainal Abidin diangkat sebagai Sekretaris Daerah. Tindakan

gubernur oleh para pemuda dianggap terlalu berhatihati, kemudian para pemuda mengorganisasi diri dan

merencanakan merebut gedung-gedung vital seperti studio radio dan tangsi polisi.

Kelompok pemuda tersebut terdiri dari kelompok Barisan Berani Mati (Bo-ei Taishin), bekas kaigun

Heiho dan pelajar SMP. Pada tanggal 28 Oktober 1945 mereka bergerak menuju sasaran. Akibat peristiwa

tersebut, pasukan Australia yang telah ada bergerak dan melucuti mereka. Sejak peristiwa tersebut

gerakan pemuda dipindahkan dari Ujungpandang ke Polombangkeng.

Di Bali para pemuda secara sponan membentuk berbagai organisasi pemuda, seperti AMI, Pemuda

Republik Indonesia (PRI) pada akhir Agustus 1945. Mereka berusaha untuk menegakkan Republik

Indonesia melalui perundingan tetapi mendapat hambatan dari pasukan Jepang. Pada tanggal 13

Desember 1945 mereka melakukan gerakan serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang,

meskipun gerakan ini gagal. Pada tanggal 13 September 1945 di Gorontalo terjadi perebutan senjata

terhadap markas-markas Jepang. Kedaulatan Republik Indonesia berhasil ditegakkan dan para pemimpin

Republik menolak ajakan untuk berunding dengan pasukan pendudukan Australia.

Rapat Raksasa dilaksanakan di Lapangan Ikada (Ikatan Atletik Djakarta) tanggal 19 September

1945. Sekitar 200.000 orang hadir dalam pertemuan tersebut. Pada peristiwa ini, kekuatan Jepang,

termasuk tank-tank, berjaga-jaga dengan mengelilingi rapat umum tersebut. Rapat Ikada dihadiri oleh

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta serta sejumlah menteri. Untuk menghindari

terjadinya pertumpahan darah, Presiden Soekarno menyampaikan pidato yang intinya berisi permintaan

agar rakyat memberi kepercayaan dan dukungan kepada pemerintah RI, mematuhi perintahnya dan

tunduk kepada disiplin. Setelah itu Presiden Soekarno meminta rakyat yang hadir bubar dan tenang.

Pada tanggal 19 September 1945, ketika orang-orang Belanda bekas tawanan Jepang menduduki

Hotel Yamato, dengan dibantu segerombolan pasukan Serikat. Orangorang Belanda tersebut mengibarkan

bendera mereka di puncak Hotel Yamato. Hal tersebut memancing kemarahan para pemuda. Hotel

tersebut diserbu para pemuda, setelah permintaan Residen Sudirman untuk menurunkan bendera Belanda

ditolak penghuni hotel. Bentrokan tidak dapat dihindarkan. Beberapa pemuda berhasil memanjat atap hotel

serta menurunkan bendera Belanda yang berkibar di atasnya. Mereka merobek warna birunya dan

mengibarkan kembali sebagai Merah Putih.

Di Yogyakarta perebutan kekuasaan secara serentak dimulai tanggal 26 September 1945. Sejak

pukul 10 pagi semua pegawai instansi pemerintah dan perusahaan yang dikuasai Jepang melaksanakan

aksi mogok. Mereka memaksa agar orang-orang Jepang menyerahkan aset dan kantornya kepada orang

Indonesia. Tanggal 27 September 1945 Komite Nasional Indonesia Daerah Yogyakarta mengumumkan

bahwa kekuasaan di daerah tersebut telah berada di tangan Pemerintah Republik Indonesia. Pada hari itu

juga di Yogyakarta diterbitkan surat kabar Kedaulatan Rakyat.

Dukungan dan perebutan kekuasaan terjadi di Sumatra Selatan pada tanggal 8 Oktober 1945, ketika

Residen Sumatra Selatan dr. A.K. Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu dalam suatu upacara

menaikkan bendera Merah Putih. Setelah upacara selesai, para pegawai kembali ke kantornya masing-

masing. Pada hari itu juga diumumkan bahwa di seluruh Karesidenan Palembang hanya ada satu

kekuasaan yakni kekuasaan Republik Indonesia. Perebutan kekuasaan di Palembang berlangsung tanpa

insiden, sebab orangorang Jepang telah menghindar ketika terjadi demonstrasi.

Di Semarang setelah para pemuda berhasil merebut kekuasaan, terjadi perbenturan yang dahsyat

antara para pemuda Indonesia melawan Jepang karena pihak Jepang merasa terancam oleh para pemuda

yang berusaha merebut senjata mereka. Pada 14 Oktober 1945, 400 tawanan Jepang dari pabrik gula

Cepiring diangkut oleh pemuda-pemuda Indonesia ke Semarang dengan rencana menutupnya di penjara

Bulu. Sebelum mereka sampai ke penjara Bulu, sebagian tawanan itu melarikan diri dan minta

perlindungan kepada batalyon Kido. Para pemuda menjadi marah dan mulai merebut dan menduduki

kantor pemerintah. Orang-orang Jepang yang ditemui disergap dan ditawan. Pada keesokan harinya

pasukan Jepang menyerbu kota Semarang dari tangsinya di Jatingaleh. Sejak hari itu mulailah

Page 7: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

pertempuran yang berlangsung selama lima hari di Semarang. Korban yang jatuh dalam pertempuran itu

ditaksir 990 orang dari kedua pihak.

Di Bandung, pertempuran diawali dengan usaha para pemuda untuk merebut pangkalan Udara Andir

dan pabrik senjata bekas ACW (Artillerie Constructie Winkel, sekarang Pindad). Usaha tersebut

berlangsung sampai datangnya pasukan Sekutu di Bandung tanggal 17 Oktober 1945. Di Semarang

setelah para pemuda berhasil merebut kekuasaan, terjadi perbenturan yang dahsyat antara para pemuda

Indonesia melawan Jepang karena pihak Jepang merasa terancam oleh para pemuda yang berusaha

merebut senjata mereka.

Di beberapa kota di Kalimantan mulai timbul gerakan yang mendukung proklamasi. Akibatnya

tentara Australia yang sudah mendarat atas nama Sekutu mengeluarkan ultimatum melarang semua

aktivitas politik, seperti demonstrasi dan mengibarkan bendera Merah Putih, memakai lencana Merah Putih

dan mengadakan rapat. Namun kaum nasionalis tidak menghiraukannya. Di Balikpapan tanggal 14

November 1945, tidak kurang 8.000 orang berkumpul di depan komplek NICA sambil membawa bendera

Merah Putih.

Di Sulawesi Utara, sekalipun telah hampir setengah tahun dikuasai oleh NICA (Netherland Indies

Civil Adminstration) ,usaha menegakkan kedaulatan tidak padam,. Pada tanggal 14 Februari 1946, para

pemuda Indonesia anggota KNIL tergabung dalam Pasukan Pemuda Indonesia (PPI) mengadakan

gerakan di Tangsi Putih dan Tangsi Hitam di Teling, Manado. Mereka membebaskan tawanan yang

mendukung Republik Indonesia antara lain Taulu, Wuisan, Sumanti, G.A. Maengkom, Kusno Dhanupojo,

dan G.E. Duhan.

Di sisi lain mereka juga menahan Komandan Garnisun Manado dan semua pasukan Belanda di

Teling dan penjara Manado. Dengan diawali peristiwa tersebut para pemuda menguasai markas Belanda

di Tomohon dan Tondano. Berita tentang perebutan kekuasaan tersebut dikirim ke pemerintah pusat yang

saat itu di Yogyakarta dan mengeluarkan Maklumat No. 1 yang ditandatangani oleh Ch.Ch. Taulu.

Pemerintah sipil dibentuk tanggal 16 Februari 1946 dan sebagai residen dipilih B.W. Lapian. Satuan

tentara Indonesia disusun dengan pilihan kolektif Ch.Ch. Taulu, SD Wuisan, dan J Kaseger.

Di Gorontalo pada tanggal 13 September 1945, terjadi perebutan senjata terhadap markas-markas

Jepang. Kedaulatan RI berhasil ditegakan dan pemimpin-pemimpin Republik menolak setiap ajakan untuk

berunding dengan pasukan pendudukan Australia. Kekuatan mereka berjumlah 600 orang pemuda yang

terlatih.Di Pulau Sumbawa, pemudapemuda Indonesia pada bulan Desember 1945, berusaha merebut

senjata dari Jepang. Di Gempe terjadi bentrokan antara 200 pemuda melawan Jepang. Juga di sape 400

orang pemuda berusaha merebut senjata di markas Jepang, juga di Raba terjadi peristiwa yang sama.

Di Bali, para pemuda telah membentuk beberapa organisasi pemuda seperti AMI, Pemuda Republik

Indonesia (PRI) pada akhir bulan Agustus. Mereka berusaha menegakanRI melalui perundingan tetapi

mendapat hambatan dari pihak Jepang. Pada tanggal 13 Desember 1945 mereka melakukan gerakan

serentak untuk merebut kekuasaan dari tangan Jepang akan tetapi gagal.

Di Banda Aceh pada tanggal 6 Oktober 1945 para pemuda dan tokoh masyarakat membentuk

Angkatan Pemuda Indonesia (API). Pada tanggal 12 Oktober 1945 Shucokan Jepang memanggil para

pemimpin pemuda. Ia menyatakan sekalipun Jepang telah kalah, tetapi keamanan dan ketertban masih

menjadi tanggung jawab pemerintah Jepang. Karena itu ia meminta agar semua kegiatan mendirikan

perkumpulan yang tanpa ijin dihentikan. Perkumpulan yang sudah terlanjur didirikan supaya dibubarkan.

Para pemimpin pemuda menolak dengan keras. Sejak hari itu dimulailah perebutan dan pengambil alihan

kantorkantor pemerintah dengan pengibaran bendera merah putih. Perlucutan senjata Jepang terjadi di

beberapa tempat. Bentrokan-bentrokan dengan pasukan Jepang terjadi di Langsa, Lho Nga, Ulee Lheue

dan tempat-tempat lain di Aceh.

Di Sumatera Selatan perebutan kekuasaan terjadi pada tanggal 8 Oktober 1945, di mana residen

Sumatera Selatan dr. AK Gani bersama seluruh pegawai Gunseibu dalam suatu upacara mengerek

bendera Merah Putih. Pada hari itu juga diumumkan bahwa di seluruh karesidenan Palembang hanya ada

satu kekuasaan yakni Republik Indonesia. Perebutan kekuasaan di palembang itu berlangsung tanpa

insiden,karena orang-orang jepang telah menghindar ketika terjadi demonstrasi

Page 8: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

b. Evaluasi Hasil

Testertulis

1. Uraian

A. INDIKATOR SOAL

NO INDIKATOR SOAL RANAH KOGNITIF

Bentuk Soal No Soal

1 Siswa dapat mengetahui proses penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

C1 Uraian 1

2 Siswa dapat menyebutkan media yang digunakan dalam menyebarkan berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

C1 Uraian 2

3 Siswa dapat menjelaskan bentuk respon dan dukungan masyarakat Indonesia terhadap peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

C2 Uraian 3

4 Siswa dapat menjelaskan alasan-alasan masyarakat di daerah ikut mendukung peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus1945

C2 Uraian 4

5 Siswa dapat menganalisa bahwa kemerdekaan Indonesia merupakan harga mati bagi kebebasan rakyat Indonesia

C4 Uraian 5

Jawablahpertanyaan-pertanyaandibawahinidenganbenar!

1. Bagaimana proses penyebaran berita Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai ke telinga

masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke?

2. Media apa sajakah yang digunakan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesai untuk menyebarkan berita

Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

3. Bagaimana sikap dan respon masyarakat Indonesia dalam menyambut peristiwa Proklamasi

Kemerdekaan 17 Agustus 1945?

4. Jelaskan alasan masyarakat di daerah ikut mendukung peristiwa Proklamasi Kemerdekaan 17

Agustus1945!

5. Apa arti kemerdekaan sebagai harga mati bagi bangsa Indonesia!

Pedoman penilaian

1. Setiap soal apabila dijawabbenarsempurna diberi nilai 20

2. Setiap soal apabila dijawabmendekatibenardiberi nilai 15

3. Setiap soal apabila dijawabsetengahbenar diberi nilai 10

4. Setiap soal apabila dijawabtapisalahdiberi nilai 5

5. Setiap soal apabila yang tidakdijawab diberi nilai 0

c. Evaluasi Pembelajaran (Proses)

Page 9: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Lamp. 2

LEMBAR PENGAMATAN DISKUSI KELOMPOK

Mata Pelajaran :Sejarah Peminatan

Kelas / Semester : XI / 2

Kompetensi Dasar:Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus

1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

MateriPokok : Proklamasi Kemerdekaan Sebagai Penegakan Hak Bangsa Indonesia

Hari / tgl pengamatan : Mei 2015

NO NAMA PESERTA DIDIK ASPEK PENILAIAN JUMLAH

SKOR

KATEGORI

1 2 3 4 5

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 Dst....

JUMLAH SKOR

RERATA SKOR

1. Aspek yang dinilai:

1). Tanggung jawab

2). Kerja sama

3). Keberanian mengajukan pertanyaan

4). Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan

5). Menghargai pendapat orang lain

2. Keterangan Skor dan Katagori skor

Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 katagori tidak aktif

Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 katagori kurang aktif

Skor 3= cukup Jumlah skor11-15 kategori cukup aktif

Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 kategori aktif

Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21 -25 kategori sangat aktif

Page 10: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Lampiran 3

Rubrik Penilaian Presentasi

Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan

Kelas/Semester : XI / 2

Tahun Pelajaran : 2013-2014

Waktu Pengamatan : Mei 2015

No. Nama Siswa

A s p e k P e n i l a i a n

Jumlah Skor

Nilai Ket. Komunikasi

Sistematika penyampaian Wawasan Keberanian Antusias

Gesture dan

penampilan

1

2

3

4 Dst…

Keterangan Skor : Masing-masing kolom diisi dengan criteria

4 = Baik Sekali

3 = Baik

2 = Cukup

1 = Kurang

Nilai =

∑ Skor perolehan

X 100

Skor Maksimal (20)

Kriteria Nilai

A 80 – 100

Baik Sekali

B 70 – 79 Baik

C 60 – 69 Cukup

D ‹ 60 Kurang

Page 11: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

1. Penilaian Diri

Pedoman Penilaian Diri Sikap Spiritual

Mata Pelajaran : ...................................................................

Nama Peserta Didik : ....................................................................

Kelas : ....................................................................

Tanggal Pengamatan : ....................................................................

Materi Pokok : ....................................................................

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi

4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan

terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat

mempelajari sejarah

6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianut

Jumlah Skor

CATATAN: Disarankan untuk ditambah lagi aspek pengamatannya

Petunjuk:

Lembaran diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada

kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai

berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :

Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4

Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :

Page 12: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

2. Penilaian Teman Sejawat

Pedoman Penilaian Teman Sejawat Sikap Spiritual

Mata Pelajaran : ...................................................................

Nama Peserta Didik : ....................................................................

Kelas : ....................................................................

Tanggal Pengamatan : ....................................................................

Materi Pokok : ....................................................................

No Aspek Pengamatan

Skor

1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan

pendapat/presentasi

4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan

terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat

mempelajari sejarah

6. Menjalankan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya

Jumlah Skor

CATATAN: Disarankan untuk ditambah lagi aspek pengamatannya

Petunjuk:

Lembaran diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada

kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai

berikut :

4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan

3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan

kadang-kadang tidak melakukan

2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan

sering tidak melakukan

1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan

Petunjuk Penskoran :

Page 13: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

3. Penilaian Observasi

Lampiran 1: Instrumen Penilaian Sikap Spiritual Nama Sekolah :..........

Mata Pelajaran :.........

Semester/ tahun pelajaran :..........

Kelas :..........

No Nama Peserta Didik

Indikator pengamatan

1 2 3 4 5 6 Jumlah

Skor

Nilai

akhir

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10 Dst…

Kisi-kisi indicator sikap spiritual: berdoa sebelum dan sesudah kegiatan pembelajaran

1. Berdoa dengan tidak sungguh-sungguh

2. Kadang-kadang berdoa dengan sungguh-sungguh

3. Sering berdoa dengan sungguh-sungguh

4. Selalu berdoa dengan sungguh-sungguh

INDIKATOR ASPEK PENGAMATAN

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2. Mengucapkan rasa syukur atas karena Tuhan

3. Memberisalam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat

4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat

kebesaran tuhan

5. Merasakan keberadaan dan kebesaranTuhan saat mempelajari Sejarah

6. Melaksanakan kegiatan ibadah yang dianut

Petunjuk penskoran: Peserta didik memperoleh nilai: Baik Sekali : apabila memperoleh skor 4

Baik : apabila memperoleh skor 3

Cukup : apabila memperoleh skor 2 Kurang : apabila memperoleh skor 1 Skor diperoleh x 4 = Nilai akhir Skor maximal Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :

Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00

Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33

Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33

Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,33

Page 14: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Lampiran 4

LEMBAR PENGAMATAN PENILAIAN SIKAP

Mata Pelajaran

: SejarahPeminatan : XI / 2

: 2013-2014 : Mei 2015

Kelas/Semester Tahun Pelajaran Waktu Pengamatan

Indikator sikap aktif dalam pembelajaran 1. Kurang baik jika menunjukkan sama sekali tidak ambil bagian dalam pembelajaran

2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha ambil bagian dalam pembelajaran tetapi

belum ajeg/konsisten

3. Sangat baik jika menunjukkan sudah ambil bagian dalam menyelesaikan tugas

kelompok secara terus menerus dan ajeg/konsisten

Indikator sikap bekerjasama dalam kegiatan kelompok 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha untuk bekerjasama dalam kegiatan

kelompok. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bekerjasama dalam kegiatan

kelompok tetapi masih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkan adanya usaha bekerjasama dalam kegiatan kelompok

secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Indikator sikap toleran terhadap proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif. 1. Kurang baik jika sama sekali tidak bersikap toleran terhadap proses pemecahan

masalah yang berbeda dan kreatif. 2. Baik jika menunjukkan sudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap proses

pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif tetapi masuih belum ajeg/konsisten. 3. Sangat baik jika menunjukkansudah ada usaha untuk bersikap toleran terhadap

proses pemecahan masalah yang berbeda dan kreatif secara terus menerus dan ajeg/konsisten.

Bubuhkan tanda √pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan. No Nama Siswa Sikap

Aktif Bekerjasama Toleran

KB B SB KB B SB KB B SB

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Keterangan:

KB : Kurang baik

B : Baik

SB : Sangat baik

Page 15: 4. rpp penyebaran berita proklamasi

Lampiran 5

TUGAS MANDIRI TERSTRUKTUR

Sekolah : SMA___________ Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan Kelas /Semester : XI / 2

Kompetensi Dasar Indikator Kegiatan Waktu Keterangan

3.11 Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara

4.11 Menyajikan gambaran peristiwa- peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus1945 dan artinya bagi kehidupanberbangsa dan bernegara dalam bentuk media visual

3.11.1 Peserta didik dapat menjelaskan peristiwa yang terjadi setelah Proklamasi 17 Agustus 1945 dibacakan

3.11.2 Peserta didik dapat menjelaskan proses penyebaran berita Proklamasi kemerdekaan RI kepada seluruh masyarakat Indonesia dan dunia

3.11.3 Peserta didik dapat menjelaskan bentuk respons dan dukungan masyarakat terhadap proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

4.11.1 Siswa dapat menyajikan hasil analisis mengenai proses penyebaran informasi Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

4.11.2 Siswa dapat menyajikan hasil analisis mengenai bentuk respon dan dukungan masyarakat Indonesia maupun dunia atas peristiwa 17 Agustus 1945

Siswa membuat analisa tentang keterkaitan antara peristiwa proklamasi kemerdekaan dengan bentuk respon dan dukungan masyarakat Indonesia.

1 Minggu

Tugas terstruktur individu