Download - 3.Manual K3 Korporat

Transcript

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 1 / 26

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk adalah Perusahaan dalam bidang pengembangan dan pengoperasian jalan tol, dengan produk berupa jasa jalan tol yang pelayanan yang terdiri dari pelayanan konstruksi, pelayanan lalu lintas dan pelayanan transaksi. 2. Kegiatan pengoperasian jalan tol mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang dapat menimbulkan kerugian baik bagi perusahaan, karyawan dan mitra kerja. 3. Sebagaimana dengan fungsi lainnya dalam perusahaan, seperti sumber daya manusia, keuangan, produksi, kualitas dan lainnya, aspek keselamatan dan kesehatan kerja dalam aktivitas pengoperasian jalan tol harus dikelola dengan baik melalui suatu Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Jasa Marga. 4. Untuk mencapai kinerja perusahaan yang memiliki daya saing yang tinggi di tingkat nasional dan regional, perusahaan mengembangkan sistem manajemen K3 mengacu ke persyaratan nasional dan internasional yang telah diakui. 5. SMK3 Jasa Marga meliputi struktur organisasi, perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dalam pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan pengoperasian jalan tol. 1.2 Dasar 1. Undang Undang No. 1 tahun 1970 mengenai Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2. Sesuai Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 86 pekerja / buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja serta Pasal 87 bahwa setiap perusahaan wajib menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang terintegrasi dengan manajemen perusahaan. 3. Sesuai Visi bahwa Jasa Marga akan menjadi pemimpin dalam industri dan memiliki daya saing yang tinggi maka Jasa Marga harus memiliki kompetensi pengembangan dan pengoperasian jalan tol yang efektif danUCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 2 / 26

efisien dengan tata kelola yang baik, yaitu diantaranya dengan penerapan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja sehingga perusahaan dapat menjadi panutan bagi perusahaan jalan tol yang lain. 4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Jasa Marga ini dikembangkan mengacu kepada Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) yang ditetapkan oleh Menteri Tenaga Kerja No. 05/96 dan Standar Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja OHSAS 18001; 2007 yang telah digunakan di berbagai perusahaan di berbagai negara. 1.3 Tujuan & Sasaran 1. Tujuan Manajemen K3 adalah sebagai berikut: a. Sebagai wujud komitmen terhadap keselamatan dan kesehatan para karyawan, mitra kerja, keselamatan aset, lingkungan serta operasional jalan tol guna meningkatkan efisiensi dan produktivitas. b. Memberikan kerangka penerapan manajemen K3 secara sistematis dan komprehensif sesuai dengan persyaratan internasional. Sasaran manajemen K3 adalah melindungi karyawan, pelanggan, aset serta mitra kerja dari potensi bahaya akibat kegiatan perusahaan.

2.

1.4 Profil Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk didirikan melalui Peraturan Pemerintah No. 4 Tahun 1978 sebagai BUMN Penyelenggara Jalan Tol di Indonesia. Keberadaan perusahaan saat itu sesuai dengan Undang Undang No. 13 Tahun 1980 tentang Jalan. Jalan bebas hambatan pertama di Indonesia adalah Jalan Tol Jagorawi yang dioperasikan pada tanggal 1 Maret 1978, dimulai dengan ruas Jakarta-Cibinong sepanjang 27 Km. Dengan telah diberlakukannya Undang-Undang No. 38 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, telah merubah kegiatan PT Jasa Marga (Persero) Tbk sehingga lebih fokus pada bisnis sebagai developer dan operator jalan tol. Sampai dengan awal tahun 2008, jumlah panjang jalan tol yang dikelola adalah 531 km yang dikelola melalui 9 (sembilan) kantor cabang operasional dan 1 (satu) anak perusahaan PT Jalantol Lingkarluar Jakarta. Jumlah pegawai perusahaan adalah 5.407 orang yang terdiri dari 3.827 orang karyawan operasional dan 1.580 orang karyawan non-operasional.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 3 / 26

BAB II DEFINISI ISTILAH1) Audit Adalah suatu proses sistematis, independen dan terdokumentasi untuk mendapatkan bukti atau rekaman dan evaluasi objektivitasnya untuk menetapkan sejauh mana sistem dilaksanakan sesuai ketentuan berlaku. 2) Ahli K3 Adalah Ahli yang mempunyai kompetensi khusus dibidang K3 dalam menjalankan Sistem Manajemen K3 yang dibuktikan dengan sertifikat dari yang berwenang. 3) Bahaya Adalah keadaan atau situasi yang potensial dapat menyebabkan kecelakaan dan kerugian yang menimpa karyawan, pekerja dan perusahaan seperti luka, sakit, kerusakan harta benda, kerusakan lingkungan kerja atau kombinasi seluruhnya. 4) Dokumen Adalah informasi dan media pendukungnya, baik berupa kertas, magnetis elektronik, cakram, fotografi dan rekaman lainnya. 5) Ekspektasi K3 Adalah harapan yang diinginkan manajemen untuk memenuhi persyaratan sistem manajemen K3. 6) Elemen K3 Adalah bagian dari proses sistem manajemen yang merupakan rangkaian program implementasinya. 7) Identifikasi Bahaya Adalah proses pengenalan adanya suatu potensi bahaya dan menentukan karakteristiknya. 8) Insiden Adalah kejadian yang berhubungan dengan pekerjaan yang potensial menimbulkan atau diyakini dapat menimbulkan cedera, penyakit kerja (tanpa memandang keparahannya) atau kematian. 9) Gangguan Kesehatan Kerja Adalah kondisi yang dapat mengganggu fisik atau mental pekerja yang timbul dari dan/atau dapat memburuk oleh aktivitas kerja dan/atau situasi yang berhubungan dengan pekerjaan.UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) 10) Kategori Risiko K3

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 4 / 26

Adalah tingkatan risiko yang terdiri dari Risiko Tinggi, Risiko Moderat dan Risiko Rendah, yang ditetapkan berdasarkan Kriteria Risiko. 11) Kriteria Risiko K3 Adalah persyaratan untuk menetapkan kategori risiko yang terdiri dari 2 (dua) dimensi. 12) Kecelakaan Adalah peristiwa benturan atau sentuhan dengan benda keras, benda cair, gas serta api yang datangnya dari luar terhadap karyawan yang tidak disengaja dan tidak diduga sebelumnya yang menyebabkan karyawan menderita cedera jasmani atau cedera dalam tubuh. 13) Kecelakaan Kerja Adalah kecelakaan yang terjadi di tempat kerja pada saat karyawan bekerja. 14) Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Adalah kondisi atau faktor yang mempengaruhi atau dapat mempengaruhi keselamatan dan kesehatan pekerja atau pekerja lain (termasuk pekerja sementara dan kontraktor), pengunjung, atau setiap orang di tempat kerja. 15) Kebijakan K3 Adalah komitmen, maksud dan arahan secara menyeluruh dari organisasi berkaitan dengan kinerja K3 yang ditunjukkan secara formal oleh senior leader. 16) Sasaran K3 Adalah hasil akhir dalam pengertian kinerja K3 yang ditetapkan oleh perusahaan untuk dicapai. 17) PDCA Adalah suatu siklus kegiatan yang diawali dengan perencanaan, bagaimana melaksanaan, melakukan koreksi, serta menentukan tindak lanjut yang akan dilaksanakan. 18) P2K3 Adalah Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3). 19) Penanggungjawab K3 Adalah Kepala Divisi/Biro/Satuan/Proyek/Cabang dan Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program K3 di lingkungan unit kerjanya.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) 20) Peningkatan berkesinambungan

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 5 / 26

Adalah proses berlanjut untuk meningkatkan sistem manajemen K3 dengan maksud untuk mencapai peningkatan kinerja K3 secara menyeluruh, konsisten dengan kebijakan organisasi. 21) Penilaian Risiko Adalah proses mengevaluasi risiko yang timbul dari suatu bahaya, dengan memperhitungkan kecukupan pengendalian yang ada, dan menetapkan apakah risiko dapat diterima atau tidak. 22) Petugas K3 (Safety Officer) Adalah karyawan setingkat juru pada setiap unit kerja Bagian di Cabang atau Proyek atau Divisi/Biro pada Kantor Pusat yang memiliki kompetensi K3 dan diberi tugas dan tanggungjawab melaksanakan kegiatan K3 di unit kerjanya. 23) Risiko Adalah kombinasi dari kemungkinan terjadinya kejadian berbahaya atau paparan dengan keparahan dari cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan oleh kejadian atau paparan tersebut. 24) Risiko yang dapat diterima Adalah risiko yang telah dikendalikan sampai tingkat yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan hukum dan kebijakan organisasi. 25) Sistem Manajemen K3 Adalah rangkaian proses manajemen yang sistematik dan terstruktur dengan fokus pada keselamatan dan kesehatan kerja dan melibatkan seluruh sumber daya, yang bertujuan untuk melindungi karyawan, pelanggan, aset dan mitra kerja dari potensi bahaya yang mungkin terjadi. 26) Tempat Kerja Adalah setiap ruangan atau lapangan, terbuka atau tertutup, bergerak atau tetap dimana pegawai bekerja atau sering dimasuki pegawai untuk keperluan suatu usaha dan terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya. 27) Tinjauan Manajemen Adalah kegiatan yang dipimpin oleh Penanggungjawab K3 dengan tujuan melakukan evaluasi efektivitas pelaksanaan sistem manajemen K3 maupun program K3 untuk kemudian ditetapkan langkah perbaikan yang berkelanjutan. 28) Unit Organisasi Adalah unit organisasi di lingkungan Perusahaan yang terdiri dari: Korporat, Kantor Pusat, Cabang, Proyek dan Anak Perusahaan.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) 29) Unit Kerja

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 6 / 26

Adalah unit kerja di lingkungan Perusahaan yang terdiri dari unit: Divisi, Biro, Satuan, Sekretaris Perusahaan, atau satu tingkat dibawah direktur pada anak perusahaan. 30) Wakil Manajemen Adalah manajer yang ditunjuk dan memiliki wewenang untuk melakukan tindakan dan berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal terkait dengan manajemen K3.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 7 / 26

BAB III SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN & KESEHATAN KERJA3.1. Struktur Sistem Sistem K3 Perusahaan mengadopsi standar OHSAS 18001;2007, terdiri dari elemen yang merupakan proses pokok sistem yang disusun secara sistematis dengan menggunakan pendekatan siklus PDCA (Plan-Do-Check-Action). Elemen Sistem K3 adalah bagian sistem yang merupakan standar proses dan menjadi landasan operasional penerapan sistem K3 di lingkungan Perusahaan. Setiap elemen memiliki ekspektasi penerapan yang diinginkan sesuai dengan sasaran K3, karakteristik bisnis dan budaya Perusahaan. SMK3 terdiri atas 16 elemen pokok yang saling terkait dan saling mempengaruhi satu dengan lainnya dalam penerapan SMK3 untuk mencapai sasaran program.1. KEPEMIMPINAN

PERENCANAAN2. Manajemen Risiko 3. Perundangan dan persyaratan K3 4. Sasaran dan Program Kerja

PENERAPAN TINJAU ULANG DAN PERBAIKAN15. Tinjauan Manajemen 16. Perbaikan Berkelanjutan 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. Sumberdaya Pengorganisasian & Tanggungjawab Pelatihan Kompetensi Komunikasi dan Konsultasi Dokumentasi Pengendalian Bahaya Tanggap Darurat

PEMANTAUAN12. Pengukuran & Pemantauan Kinerja 13. Penyelidikan Kecelakaan & Pelaporan 14. Audit Internal

Gambar No.1: Struktur Sistem K3

Sistem K3 dimulai dengan penetapan Kebijakan K3 tertulis sebagai wujud komitmen dan kepemimpinan senior leader yang selanjutnya menjadi dasar sekaligus inspirasi dari elemen manajemen keselamatan dan kesehatan kerja lainnya.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 8 / 26

Proses berikutnya adalah mengidentifikasi isu K3 yang ada dalam Perusahaan, yang harus dikendalikan dan dikelola sehingga kejadian yang tidak diinginkan dapat dihindarkan. Berdasarkan hasil identifikasi tersebut, disusun perencanaan yang meliputi sasaran yang akan dicapai terkait dengan tujuan Perusahaan serta program kerja yang akan dilakukan. Untuk mencapai sasaran tersebut kemudian dilakukan pengorganisasian semua sumberdaya yang diperlukan agar dapat secara efektif dan efisien mencapai sasaran K3. Hasil pelaksanaan tersebut selanjutnya dipantau dan diukur secara berkala guna memastikan bahwa sasaran yang ingin dicapai masih dalam batas koridor yang ditetapkan. Jika terjadi penyimpangan, manajemen dengan perlu segera melakukan peninjauan ulang untuk kemudian menetapkan langkah perbaikan. 3.2. Dokumentasi Sistem manajemen K3 Jasa Marga akan memiliki sistem dokumentasi yang terdiri dari 4 tingkatan yaitu: a. Kebijakan K3 b. Manual SMK3 c. Prosedur K3 d. Instruksi Kerja K3

Gambar No.2: Sistem Dokumentasi K3

Dokumentasi K3 dilaksanakan secara terpadu dan menyatu dengan sistem dokumentasi perusahaan lainnya. Sistem Dokumentasi & Rekaman harus selalu ditinjau ulang secara periodik.

3.3. Elemen dan Ekspektasi K3 Berdasarkan karakteristik dan kondisi operasional Jalan Tol, elemen sistem manajemen Manajemen K3 yang diperlukan serta ekspektasi penerapannya untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut:

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 9 / 26

ELEMEN 1: KEPEMIMPINAN Senior leader harus menunjukkan komitmen yang kuat terhadap K3 dengan menetapkan kebijakan K3 Perusahaan yang memuat visi dan misi Perusahaan serta sasaran K3 yang ingin dicapai untuk meningkatkan kinerja K3, memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku serta peningkatan berkelanjutan. Ekspektasi 1. Manajemen menunjukkan komitmen yang kuat terhadap aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja yang ditunjukkan dalam sikap dan kepemimpinan sehari-hari. 2. Manajemen menetapkan kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja tertulis yang memuat sasaran K3 yang hendak dicapai serta komitmen yang akan dilaksanakan. 3. Adanya peran keteladanan dari pemimpin serta peran dan keterlibatan aktif seluruh pemegang kepentingan dalam meningkatkan kinerja Keselamatan dan Kesehatan Kerja. ELEMEN 2: MANAJEMEN RISIKO Perusahaan menerapkan manajemen risiko untuk mencegah dan mengendalikan bahaya yang ada atau timbul dari operasi perusahaan mulai dari perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan jalan tol sampai batas yang dapat diterima. Manajemen Risiko mencakup identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko yang ada dalam kegiatan operasi jalan tol. Ekspektasi 1. Perusahaan telah memiliki prosedur identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian risiko secara komprehensif baik terhadap personel, fasilitas, publik, konsumen maupun lingkungan untuk setiap tahapan proses operasi jalan tol. 2. Perusahaan telah melakukan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendaliannya dengan metode yang sesuai dengan karakteristik bahaya yang ada. 3. Semua potensi bahaya telah dicatat, dilaporkan dan dikomunikasikan kepada semua pihak yang berhubungan dengan keselamatan dan Kesehatan Kerja. ELEMEN 3: PERUNDANGAN DAN PERSYARATAN K3 Perusahaan akan memenuhi dan menerapkan semua perundangan dan persyaratan K3 yang berlaku dan sesuai dengan kegiatan operasi perusahaan melalui proses identifikasi dan evaluasi pemenuhannya. Ekspektasi 1. Semua perundangan dan persyaratan K3 yang Perusahaan telah diidentifikasi dan didokumentasikan.UCA/DPR/TIA/THN

sesuai

dengan

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) 2.

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 10 / 26

Perusahaan telah melakukan evaluasi pemenuhan persyaratan (compliance audit) untuk memastikan bahwa semua persyaratan telah terpenuhi.

ELEMEN 4: SASARAN DAN PROGRAM KERJA Manajemen menetapkan sasaran dan program kerja untuk mengendalikan risiko K3 dengan mempertimbangkan ketersediaan sumber daya, tingkat risiko dan prioritas pengendaliannya. Sasaran dan program kerja K3 ditetapkan untuk setiap tingkat organisasi termasuk di seluruh cabang-cabang dan unit usaha. Ekspektasi 1. Sasaran dan program kerja K3 serta tolok ukur keberhasilannya ditetapkan untuk setiap tingkat organisasi, cabang dan unit usaha. 2. Sasaran dan program kerja K3 telah didokumentasikan dan disosialisasikan kepada semua pihak terkait. ELEMEN 5: SUMBER DAYA Perusahaan menyediakan sumber daya yang cukup untuk mencapai sasaran K3 yang telah ditetapkan baik untuk tingkat korporat, maupun untuk masingmasing unit kegiatan. Kebutuhan sumber daya ini mencakup manusia, dana, waktu, dan prasarana yang diperlukan dan harus dievaluasi secara berkala. Penyediaan sumber daya dilakukan dengan prinsip manfaat dan efisien. Ekspektasi 1. Kebutuhan sumber daya untuk mendukung keberhasilan dan peningkatan K3 dalam perusahaan telah diidentifikasi dan didokumentasikan dengan baik. 2. Sumberdaya yang diperlukan untuk pelaksanaan program K3 telah disediakan sesuai dengan kebutuhan. ELEMEN 6: PENGORGANISASIAN DAN TANGGUNG JAWAB Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus dikelola dengan baik. Untuk itu perlu akan ditetapkan: tanggung jawab dan tanggung gugat semua unsur yang terkait dengan kegiatan jalan tol. Ekspektasi 1. Adanya struktur organisasi pengelolaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang memuat hubungan antar jabatan, bagian, tugas, wewenang dan tanggungjawab masing-masing unit dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan K3. 2. Tersedianya tenaga kerja yang bertanggungjawab terhadap aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam operasi perusahaan yang berfungsi sebagai fasilitator dan advisor untuk menentukan arahan strategis, tujuan dan sasaran Keselamatan serta pemantauan kinerja

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 11 / 26

pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh setiap unit organisasi yang terkait. 3. Penetapan manajemen senior sebagai penanggungjawab pelaksanaan Keselamatan dalam perusahaan sebagai Management Representative (MR) untuk terciptanya pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang efektif. ELEMEN 7: PELATIHAN KOMPETENSI Kegiatan operasional harus dilakukan oleh personil yang kompeten sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing. Perusahaan harus melakukan program pembinaan untuk meningkatkan kompetensi dan kepedulian seluruh pihak yang terlibat dengan operasi jalan tol. Ekspektasi 1. Perusahaan telah memiliki standar kompetensi untuk setiap jenis pekerjaan, terutama petugas operasional jalan tol sesuai dengan persyaratan. 2. Perusahaan melakukan program pembinaan dan pelatihan bagi tenaga kerjanya secara berkala sesuai dengan kebutuhan khususnya yang mengandung risiko tinggi. ELEMEN 8: KOMUNIKASI DAN KONSULTASI Komunikasi merupakan faktor penting dalam proses penyampaian informasi K3 kepada semua unsur terkait sesuai dengan kepentingannya masingmasing. Perusahaan harus mengembangkan dan menetapkan prosedur komunikasi dan informasi internal maupun eksternal Perusahaan. Ekspektasi 1. Perusahaan telah memiliki prosedur dan sistem komunikasi untuk internal maupun eksternal perusahaan mengenai isu dan aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja. 2. Perusahaan telah mengembangkan sistem manajemen informasi keselamatan dan Kesehatan Kerja. . ELEMEN 9: DOKUMENTASI Dokumentasi merupakan salah satu faktor yang mendukung terlaksananya Sistem Manajemen K3 secara efisien, efektif dan terkendali. Seluruh aktivitas, prosedur, informasi, kejadian dan komunikasi yang berkaitan dengan K3 didokumentasikan dengan baik. Ekspektasi 1. Perusahaan telah memiliki sistem dokumentasi K3 yang baik untuk mendukung pelaksanan sistem manajemen K3.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 12 / 26

2. Semua data dan infomasi K3 telah tersedia dan dikelola dengan baik, mudah diakses, dan dievaluasi secara berkala. ELEMEN 10: PENGENDALIAN BAHAYA Kegiatan pengoperasian jalan tol mengandung berbagai bahaya dan risiko baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitarnya. Karena itu seluruh aktivitas operasi harus dikelola dengan cara yang aman sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Pengendalian bahaya dalam operasi harus dilakukan disetiap tahapan operasi, mulai perencanaan, konstruksi, pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol melalui penetapan prosedur kerja yang sesuai dan cara kerja aman. Ekspektasi 1. Perusahaan telah mengidentifikasi semua kegiatan operasi yang mengandung potensi risiko K3, yang meliputi layanan gardu tol, pemeliharaan, patroli dan perkantoran. 2. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk setiap aktivitas operasi telah dikembangkan dan dijalankan sebagaimana mestinya. ELEMEN 11: TANGGAP DARURAT Perusahaan harus mempersiapkan diri untuk menghadapi setiap keadaan darurat yang meliputi: kecelakaan, kebakaran, gempa, banjir dan bencana lainnya untuk menghindarkan kerugian, kerusakan dan korban yang lebih besar. Perusahaan mengembangkan, menetapkan dan menerapkan manajemen krisis dan prosedur tanggap darurat. Ekspektasi 1. Perusahaan telah melakukan identifikasi semua potensi keadaan darurat yang mungkin timbul dalam kegiatan operasi. 2. Prosedur tanggap darurat telah ditetapkan dan dijalankan dengan baik. ELEMEN 12 : PENGUKURAN DAN PEMANTAUAN KINERJA Perusahaan mengukur secara berkala, mengevaluasi dan melakukan tindakan perbaikan terhadap hasil pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Perusahaan mengembangkan, menetapkan dan melaksanakan prosedur pemantauan dan pengukuran kinerja keselamatan dan Kesehatan Kerja secara berkala dan mendokumentasikan hasilnya. Ekspektasi 1. Perusahaan telah mengembangkan dan menetapkan sistem pengukuran kinerja K3. 2. Pengukuran dan pemantauan K3 telah dilaksanakan, didokumentasikan dan dikomunikasikan.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 13 / 26

ELEMEN 13 : PENYELIDIKAN KECELAKAAN DAN PELAPORAN Setiap kecelakaan harus diselidiki untuk mengetahui faktor penyebab sehingga kecelakaan serupa dapat dicegah. Perusahaan mengembangkan dan menjalankan prosedur penanganan kecelakaan dan insiden yang mencakup penyelidikan kejadian, analisa, pelaporan dan tindak lanjut sebagai bahan pembelajaran dan mencegah terulangnya kejadian serupa. Ekspektasi 1. Prosedur pelaporan, penyelidikan, analisa, dan tindak lanjut insiden untuk mencari akar penyebab (root causes) telah ditetapkan dan dijalankan. 2. Perusahaan telah menjalankan sistem pelaporan kejadian ke instansi berwenang. ELEMEN 14: AUDIT INTERNAL Audit perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan pelaksanaan kegiatan dan program sesuai ketentuan yang berlaku. Ekspektasi 1. Perusahaan telah mengembangkan, menetapkan dan melakukan audit K3 secara berkala. 2. Hasil audit telah didokumentasikan dan ditindaklanjuti. ELEMEN 15: TINJAUAN MANAJEMEN Manajemen harus melakukan tinjauan ulang terhadap penerapan sistem manajemen secara berkala untuk memastikan kebijakan dan sasaran yang ditetapkan telah berjalan sesuai harapan. Ekspektasi Perusahaan telah mengembangkan, menetapkan dan melakukan tinjau ulang Manajemen secara berkala dan konsisten. ELEMEN 16: PERBAIKAN BERKELANJUTAN Perbaikan berkelanjutan merupakan tindak lanjut atas hasil tinjauan manajemen ataupun merupakan inisiatif dari karyawan. Ekspektasi Perusahaan telah melakukan peningkatan berkelanjutan (continual improvement) untuk meningkatkan kinerja melalui perbaikan SMK3.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 14 / 26

BAB IV PROSES KUNCI K34.1. PEMAHAMAN REGULASI & KETENTUAN 1) Langkah penting pada awal pengembangan K3 adalah melakukan inventarisasi regulasi pemerintah dan kemudian memahami semua peraturan dan ketentuan mengenai harus dilakukan oleh Perusahaan terkait dengan keselamatan dan kesehatan para pekerja dan karyawan. 2) Jasa Marga komitmen untuk memenuhi semua peraturan perundangan yang berlaku sebagai wujud nyata good corporate governance serta upaya melindungi keselamatan dan kesehatan pekerja. 3) Hierarki peraturan perundangan adalah: a. Undang Undang Republik Indonesia b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia c. Keputusan Presiden Republik Indonesia d. Peraturan Menteri Republik Indonesia e. Peraturan Daerah setempat 4) Berdasarkan peraturan yang berlaku dapat disusunlah kebijakan Perusahaan yang mengatur prioritas pelaksanaan sesuai dengan hierarki tersebut diatas serta dengan mempertimbangkan kemampuan Perusahaan. 5) Kebijakan Perusahaan sebagai penjabaran ketentuan perundangan diwujudkan dalam bentuk Surat Keputusan Direksi, Surat Edaran Direksi maupun Surat Penugasan. 6) Segenap Pemimpin wajib memahami peraturan perundangan terkait dengan K3 yang berlaku agar dapat memberikan kebijakan dan pengambilan keputusan yang tepat dalam bidang keselamatan dan kesehatan kerja. 7) Para karyawan wajib mengetahui peraturan perundangan yang berlaku serta wajib memahami kebijakan dan peraturan perusahaan yang berlaku serta mematuhinya agar dapat berpartisipasi secara aktif pada pencapaian sasaran K3. ORGANISASI 1) Untuk melaksanakan Kebijakan Mutu serta Pencapaian Sasaran Mutu maka Perusahaan membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang fungsi pokoknya adalah melakukan monitoring evaluasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja di tempat kerja, memberi saran-saran untuk peningkatan penyuluhan, pelatihan, penelitian dan pengawasan keselamatan dan kesehatan kerja dengan menggunakan sumber daya yang ada dan berpedoman dengan peraturan

4.2.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 15 / 26

yang berlaku, agar tercipta lingkungan kerja yang aman dan sehat yang dengan tujuan dan kebijakan Perusahaan. 2) Untuk efektivitas pelaksanaan sistem Manajemen K3, maka Penanggungjawab K3 di Cabang, Proyek, Kantor Pusat dan Anak Perusahaan menetapkan Manajer setingkat Kepala Bagian sebagai Wakil Manajemen (Management Representative) yang memiliki wewenang untuk melakukan tindakan dan berhubungan dengan pihak internal maupun eksternal organisasi dalam hal K3. 3) Selanjutnya untuk efektivitas penerapan Program K3 di masing-masing Unit Kerja setingkat Bagian pada Kantor Cabang/Proyek atau Divisi/Biro pada Kantor Pusat ditunjuk Petugas K3 (Safety Officer) yang fungsi pokoknya melakukan identifikasi bahaya dan assesment risiko, menyusun Pedoman Keadaan Darurat untuk lingkungan Unit Kerjanya, mencatat dan membuat laporan insiden dan kecelakaan serta memandu para karyawan dalam kondisi darurat 4.3. PENETAPAN TARGET KINERJA 1) Sasaran K3 merupakan kewajiban semua pemimpin dan karyawan untuk mencapainya. Oleh karena itu kontrak kinerja K3 berlaku untuk semua tingkatan pemimpin dan karyawan, termasuk dalam kontrak tersebut target kinerja serta tolok ukur pencapaiannya yang disebut Key Performance Indicator (KPI). Target kinerja diterapkan baik untuk individu maupun unit kerja. 2) Kontrak Kinerja dengan KPI tersebut di atas memiliki 2 (dua) aspek penting, yaitu: a. Sebagai wujud nyata komitmen K3 semua tingkatan pemimpin dan karyawan kepada pihak internal maupun eksternal. b. Dilakukannya pengendalian program K3 secara sistematis dan terstruktur melalui tindakan monitor, koreksi dan tindak perbaikan untuk memastikan pencapaian mendekati sasaran K3. 3) Target pencapaian harus memiliki karakteristik: Spesific (Spesifik), Measureable (Terukur), Achievable (Dapat dicapai), Realistic (Realistis) dan Timely (berkelanjutan), disingkat SMART. 4) Penanggung jawab K3 di masing-masing Cabang, Kantor Pusat dan Anak Perusahaan menetapkan sasaran K3, target kinerja serta tolak ukur pencapaiannya setiap tahun dengan mengacu pada Kebijakan K3 Perusahaan serta mempertimbangkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO 1) Manajemen K3 dimasing-masing unit kerja Cabang, Kantor Pusat, dan Anak Perusahaan dilaksanakan dengan mengacu pada kategori risiko K3, yang diperoleh berdasarkan identifikasi bahaya dan assesmen risiko.

4.4.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 16 / 26

2) Klasifikasi Risiko K3 terdiri dari Risiko Tinggi, Risiko Moderat, dan Risiko Rendah, yang ditetapkan mengacu pada Kriteria Risiko. 3) Kriteria Risiko K3 terdiri dari 2 (dua) dimensi yaitu: Dimensi pertama, Kemungkinan/Frekuensi terjadinya K3 yang dinyatakan dalam 5 tingkatan yaitu Sangat Kecil (SK), Kecil (K), Sedang (S), Besar (B), dan Sangat Besar (SB). Dimensi kedua, Bahaya/Kerugian terhadap : Manusia, Harta Benda dan Lingkungan. Masing-masing dimensi Bahaya/Kerugian dinyatakan dalam 5 tingkatan. 4) Kriteria Risiko K3 dalam bentuk Tabel Rating Kemungkinan/Frekuensi dan Tabel Rating Dampak serta Klasifikasi Tingkat Risiko K3 dinyatakan dalam bentuk matriks sebagaimana terlampir.

Gambar No.3 : Proses Manajemen Risiko

4.5.

PERILAKU & MOTIVASI 1) Keselamatan di tempat kerja sangat terkait erat dengan perilaku. Perilaku di tempat kerja akhirnya akan mempengaruhi kinerja K3 perusahaan. Untuk itu, perusahaan akan membangun perilaku disiplin menuju budaya K3 yaitu suatu kondisi dimana perilaku dan sikap para pimpinan senior, karyawan, pekerja, dan mitra sudah mencapai tingkatan kesadaran individu sehingga K3 merupakan kebutuhan sehari-hari baik di dalam maupun di luar tempat kerja. 2) Tahapan menuju budaya disusun berdasarkan referensi bahwa kinerja keselamatan merupakan fungsi waktu dengan asumsi bahwa perusahaan telah memenuhi standar spesifikasi teknis untuk peralatan dan kondisi kerja sehingga faktor akhirnya adalah perilaku pekerja. Tahapan tersebut terdiri dari: a. Pengenalan; pelatihan kepada pekerja b. Standarisasi; penyusunan dokumen peraturan c. Disiplin; penerapan dengan pengawasan ketat

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 17 / 26

d. Kebiasaan; penerapan dengan pengawasan mandiri e. Budaya; penerapan sebagai tuntutan kebutuhan

Gambar No.4: Tahapan Menuju Budaya K3

3) Untuk memastikan pembentukan perilaku disiplin K3 perlu dilakukan penghargaan dan sangsi kepada individu dan atasannya sesuai kinerjanya. Prestasi terhadap pencapaian Sasaran K3 akan mendapat penghargaan dan sebaliknya kelalaian serta perilaku tidak aman yang telah mengakibatkan kerugian berupa cidera manusia dan kerusakan asset akan mendapatkan sanksi. 4) Terkait dengan kinerja kelompok khususnya pada Proyek dan Cabang yang berhasil mencapai tingkatan Zero Accident akan mendapat Penghargaan Khusus. 4.6. INVESTIGASI INSIDEN BERBAHAYA & KECELAKAAN 1) Tujuan dari investigasi insiden maupun kecelakaan adalah untuk mengetahui akar penyebab (kondisi eksposur risiko) kecelakaan agar dapat di tetapkan dan dilakukan tindakan pencegahan yang efektif dengan cara menekan eksposure risiko sehingga kecelakaan sejenis dapat dihindari. 2) Kecelakaan selalu didahului oleh suatu kondisi eksposur yang sangat random. Sulit dipastikan kondisi eksposur spesifik yang kemudian mengakibatkan insiden atau kecelakaan. Yang pasti insiden sangat potensial kemudian menjadi kecelakaan. Untuk itu harus ditetapkan toleransi eksposur yang dapat diterima untuk bisa memastikan tidak terjadi insiden sehingga bebas kecelakaan juga dapat dipastikan. 3) Kedalaman dan kerincian investigasi sangat tergantung dengan potensi bahaya kecelakaan dan kerugian yang mungkin di timbulkan. Insiden kecil namun dengan potensi bahaya kecelakaan dan kerugian yang besar perlu investigasi yang mendalam dan rinci. 4) Umumnya kecelakaan disebabkan oleh lebih dari satu akar penyebab. Investigasi ditujukan untuk menemukenali faktor dominan penyebab yaitu diantara: a. Perilaku atau tindakan pekerja;

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 18 / 26

b. Perlengkapan atau peralatan yang tidak aman atau memadai; c. Peraturan dan prosedur yang tidak sesuai dengan kondisi; d. Kondisi tidak aman karena faktor luar. 5) Investigasi dilakukan dengan arah tahapan yang berlawanan dengan faktor penyebab.

Gambar No.5: Model Investigasi & Penyebab

4.7.

PELAPORAN INSIDEN BERBAHAYA & KECELAKAAN 1) Pada dasarnya semua kejadian insiden berbahaya dan kecelakaan yang memenuhi kriteria harus dilaporkan dan menjadi data base Perusahaan agar dapat diambil tindakan perbaikan, pencegahan insiden dan kecelakaan berikutnya serta tindak lindung terhadap risiko reputasi kinerja K3 perusahaan. 2) Insiden berbahaya dan kecelakaan tertentu perlu segera dilaporkan ke Direksi melalui Wakil Manajemen Perusahaan di bidang K3 untuk dapat diambil tindakan dalam rangka mencegah risiko lebih lanjut dengan ketentuan: a. Laporan dapat disampaikan lisan maupun tulisan paling lambat 1x 60 menit setelah kejadian. b. Laporan segera tersebut berisi informasi obyektif mengenai: proses kejadian, korban, dan kerugian. c. Termasuk dilaporkan: kecelakaan akibat gangguan keamanan di lokasi kerja termasuk; ancaman bom, kecelakaan lalu lintas dan kecelakaan transportasi lainnya yang melibatkan karyawan.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 19 / 26

d. Kejadian (termasuk kejadian akibat tindakan keamanan (security)) dengan kriteria: Korban Manusia: luka berat atau korban meninggal, atau Kerusakan Harta Benda: kerusakan aset ekstrem dengan nilai perbaikan total diatas Rp 100 juta, atau Kerusakan Lingkungan: pengaruh limbah ekstrem yang membutuhkan pembersihan dengan tindakan khusus, atau Reputasi Perusahaan: yaitu potensial menimbulkan reaksi negative dari pemangku kepentingan terutama pemerintah, pemegang saham, media, lembaga swadaya masyarakat. 3) Kelalaian dalam pelaporan dapat dikenakan sanksi oleh perusahaan sesuai ketentuan yang berlaku. 4) Batasan korban meninggal adalah korban yang meninggal hingga 3x24 jam setelah kejadian di lokasi kerja.

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 20 / 26

BAB V PENUTUP5.1 PERALIHAN 1. Penerapan Sistem Manajemen K3 dilaksanakan secara bertahap sesuai kemampuan sumber daya Perusahaan. Semua kegiatan perusahaan baik di lingkungan kantor, area proyek, gerbang tol di jalan tol agar disesuaikan dengan kebijakan dan ketentuan sebagaimana ditetapkan diatas. 2. Prioritas penerapan penerapan di masing masing unit kerja berdasarkan pertimbangan hasil identifikasi bahaya dan assesment risiko yang ditetapkan oleh Penanggung jawab K3 di masing-masing Cabang, Kantor Pusat dan Anak Perusahaan. 3. Penerapan dilaksanakan secara terintegrasi dengan sistem manajemen mutu dan sistem manajemen lainnya sehingga sistem manajemen maupun program K3 dapat berjalan secara terpadu dengan sumber daya yang efisien dan efektif. 4. Semua ketentuan Perusahaan yang ada perlu dilakukan penyesuaian dengan kebijakan dalam Manual K3 ini. Pengaturan dan kegiatan yang tidak sesuai atau tidak mendukung sistem maupun pencapaian sasaran K3 agar disesuaikan dengan kebijakan ini paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak diberlakukannya ketentuan ini. 5.2 TINDAK LANJUT Untuk penerapan manajemen K3 serta efektivitas implementasi Manual K3 ini, maka perlu segera disusun pedoman, prosedur dan instruksi kerja, formulir dan rekaman mutu. Ditetapkan di : J a k a r t a Pada tanggal : 2010 DIREKSI PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

FRANS S. SUNITO Direktur Utama

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 21 / 26

Lampiran No. 1.1 KLASIFIKASI TINGKAT RISIKOEKSPOSURE RISIKO 1 s.d 4 5 s.d 12 12 s.d 25

TINGKAT RISIKO RISIKO RENDAH RISIKO MODERAT RISIKO TINGGI

RATING DAMPAK/ KEPARAHAN RATING PROBABILITAS Ringan Sekali RS 1 Sangat Besar Besar Sedang Kecil Sangat Kecil SB B S K SK 5 4 3 2 1 M R R R R Ringan R 2 M M M R R Sedang S 3 T M M M R Berat B 4 T T T M R Sangat Berat SB 5 T T T T M

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)Lampiran No. 1.2

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 22 / 26

TABEL RATING KEMUNGKINAN/FREKUENSI K3NO KRITERIA FREKUENSI Kemungkinan terjadi satu kali dalam setahun, sesuai pengalaman selama ini Kemungkinan terjadi, beberapa kali sampai 6 kali dalam setahun Kemungkinan Terjadi 1 kali dalam sebulan, sampai 12 kali dalam setahun Kemungkinan terjadi 1 kali seminggu, sampai 4 kali dalam sebulan Kemungkinan terjadi sekali atau beberapa kali dalam sehari, KRITERIA KUALITATIF Kemungkinan tidak terjadi Kemungkinan kecil terjadi Sama kemungkinannya terjadi & tidak terjadi Kemungkinan besar terjadi RATING SEBUTAN Sangat Kecil KODE SK NILAI 1

1

2

Kecil

K

2

3

Sedang

S

3

4

Besar

B

4

5

Sangat mungkin pasti terjadi

Sangat Besar

SB

5

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 23 / 26

Lampiran No.1.3 TABEL RATING DAMPAK TERHADAP MANUSIA NO KRITERIA DAMPAK Luka Ringan Sekali, cukup pengobatan P3K, tetap dapat lanjut bekerja Luka Ringan, cukup pengobatan P3K, tetap butuh istirahat Luka sedang , sakit pengobatan keluar proyek (Puskesmas atau Rumah Sakit), namun opname atau istirahat dirumah Luka berat, sakit pengobatan keluar proyek (Puskesmas atau Rumah Sakit), patah atau cacat, meninggal dunia Ekstrem, Bencana besar, Beberapa orang jadi korban pada kejadian yang sama, meninggal KRITERIA PEMULIHAN Butuh waktu dalam beberapa menit Maksimum istirahat di rumah selama 2X24 jam Maksimum istirahat di rumah selama 5X24 jam RATING SEBUTAN Ringan Sekali KODE RS NILAI 1

1

2

Ringan

R

2

3

Sedang

S

3

4

Maksimum istirahat di rumah selama 6 bulan

Berat

B

4

5

diatas 6 bulan, atau langsung kejadian

Sangat Berat

SB

5

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 24 / 26

Lampiran No.1.4 TABEL RATING DAMPAK KERUSAKAN TERHADAP HARTA BENDA (ASET PERUSAHAAN) NO KRITERIA DAMPAK Perbaikan Ringan Sekali, membutuhkan dana di bawah Rp. 1 juta Perbaikan Ringan, membutuhkan dana Rp. 1 juta - Rp. 5 juta Perbaikan Sedang, membutuhkan dana Rp. 5 juta - Rp. 15 juta Perbaikan berat, membutuhkan dana Rp. 15 juta - Rp. 100 juta Perbaikan Ekstrem, membutuhkan dana di atas Rp. 100 juta KRITERIA PEMULIHAN Waktu pemulihan masih dalam 1 hari (1 x 24 jam) Waktu pemulihan dibutuhkan sampai 3 hari Waktu pemulihan dibutuhkan sampai seminggu Waktu pemulihan dibutuhkan sampai sebulan Waktu pemulihan dibutuhkan diatas sebulan RATING SEBUTAN Ringan Sekali KODE NILAI

1

RS

1

2

Ringan

R

2

3

Sedang

S

3

4

Berat

B

4

5

Sangat Berat

SB

5

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)Lampiran No.1.5

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 25 / 26

TABEL RATING DAMPAK BAHAYA TERHADAP LINGKUNGAN KRITERIA PEMULIHAN Bisa langsung dibuang lewat sarana umum Ada limbah, tapi tidak memberikan efek permanen Ada limbah, namun memerlukan daur ulang untuk dibuang Dibuang keluar oleh operator khusus Ada Proteksi, bangunan khusus dan dibuang oleh operator khusus RATING SEBUTAN Ringan Sekali KODE RS NILAI 1

NO

KRITERIA DAMPAK Tidak ada dampak lingkungan, Ringan Sekali Tidak ada dampak lingkungan, namun ada kompensasi kepada masyarakat, Ringan Berdampak Sedang/Lokal, akan ada komplain Berdampak Lokal/Berat, tanpa menunggu komplain Berdampak Luas dan Ekstrem

1

2

Ringan

R

2

3

Sedang

S

3

4

Berat

B

4

5

Sangat Berat

SB

5

UCA/DPR/TIA/THN

PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk MANUAL SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3)

Lampiran 1 Keputusan Direksi Nomor : 162 /KPTS/2010 Tanggal Terbit Status Revisi Halaman : : : 30 / 09 / 2010 0 26 / 26

KEJADIAN

A

KECELAKAAN ATAU SAKIT

Lampiran No. 1.6 TABEL PERHITUNGAN ZERO ACCIDENT BAGI KONTRAKTOR USAHA PENYEMBUHAN DAN PERBAIKAN, BIAYA DAN DAMPAK PERBAIKAN Terjadi Terjadi Luka, Luka, sakit sakit Terjadi pengobatan pengobatan Bencana Terjadi nya keluar Terjadi Luka, nya keluar besar, Luka, proyek pengobatan proyek Beberapa pengobatan (Puskesmas hanya P3K, (Puskesmas orang jadi hanya P3K, atau Rumah ada istirahat atau Rumah korban pada dan lanjut Sakit), dirumah Sakit), patah kejadian yang bekerja opname atau cacat, sama, atau meninggal meninggal istirahat di dunia rumah Butuh Maksimum Maksimum Maksimum diatas 6 waktu istirahat di istirahat di istirahat di bulan, atau dalam rumah rumah rumah selama langsung beberapa selama selama 6 2X24 jam kejadian menit 5X24 jam bulan 5 Terjadi kerusakan, perbaikan Ringan Sekali, dana dibawah Rp. 5 juta per kejadian Atau Waktu pemulihan masih dalam 1 hari (1 x 24 jam) 4 Terjadi kerusakan, perbaikan Ringan, dana diatas Rp. 5 juta sd Rp.25 juta perkejadian Atau Waktu pemulihan dibutuhkan sampai 3 hari 3 Terjadi kerusakan, perbaikan Sedang, dana diatas Rp. 25 juta - Rp.50 juta perkejadian Atau Waktu pemulihan dibutuhkan sampai seminggu 3 Ada dampak Sedang/Lok al, ada komplain masyarakat Ada limbah, tidak didaur ulang, dibuang ke sarana umum 39 sd 11 zero 3

NILAI PEROLEHAN

2 Terjadi kerusakan, perbaikan berat, dana diatas Rp. 50 juta - Rp. 100 juta perkejadian Atau Waktu pemulihan dibutuhkan sampai sebulan 2 Berdampak Lokal/Berat, komplain, dan pernah masuk koran lokal

1 Terjadi kerusakan, perbaikan Ekstrem, dana diatas Rp. 100 juta perkejadian Atau Waktu pemulihan dibutuhkan diatas sebulan, tidak bisa dibetulkan 1 Berdampak Luas dan Ekstrem, komplain dan masuk koran nasional Tidak Ada Proteksi, bangunan khusus dan tidak ada/dibuang oleh operator khusus 1

B

KERUSAKAN HARTA BENDA

NILAI PEROLEHAN

5

4 Tidak ada dampak lingkungan, pernah ada kompensasi kepada masyarakat, limbah dibuang atau ada dampak, tapi tidak memberikan efek permanen 412 sd 14 zero 2

Tidak ada dampak lingkungan, KERUSAKAN LINGKUNGAN C AKIBAT LIMBAH

Limbah langsung dibuang lewat sarana umum 515 zero 1

Tidak dibuang keluar oleh operator khusus

NILAI PEROLEHANNilai Total KELAS

2

UCA/DPR/TIA/THN