5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
1/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
BAB III
ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGIS
A Teknologi Pengola!an
TBS hasil panen dari kebun akan diolah di pabrik kelapa sawit untuk
diambil minyak dan intinya. Minyak dan inti hasil proses pengolahan pada PKS
merupakan produk setengah jadi. Umumnya PKS memproduksi CPO dan inti
kernel! "KS# saja! namun ada juga pabrik yang melakukan pengolahan lanjutan
inti menjadi PKO pada KCP yang terintegrasi dengan PKS.
Berikut adalah nera$a massa pengolahan TBS menjadi CPO pada PKS
%ama %ama &
'
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
2/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
(
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
3/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
)ambar *. +iagram ,lir Proses Pengolahan Kelapa Sawit
Menurut Pahan -/#! pabrik kelapa sawit memiliki beberapa stasiun
proses pengolahan TBS menjadi CPO dan inti! yang terbagi ke dalam stasiun
utama dan stasiun pendukung. 0ungsi stasiun utama antara lain sebagai berikut&
Penerimaan buah fruit reception#.
%ebusan sterilizer#.
Pemipilan stripper#.
Pen$a$ahan digester# dan pengempaan presser#.
Pemurnian clarifier#.
Pemisahan biji dan inti kernel#.
,dapun stasiun pendukung ber1ungsi sebagai berikut&
Pembangkit tenaga power#.
2aboratorium.
Pengolahan air water treatment#.
Penimbunan produk bulking#.
Bengkel workshop#.
*
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
4/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
**
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
5/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1. Stasiun Penerimaan Bua!
a "em#atan Tim#ang
Proses pengolahan pada PKS %ama %ama diawali dari stasiun penerimaan
yang sekaligus dilakukan penimbangan pada stasiun ini. Prosedur sebelum
dilakukan penimbangan pada truk yang masuk adalah terlebih dulu supir truk
harus melapor kepada satpam jaga untuk menentukan antrian. Supir truk
melaporkan Surat Pengantar Buah SPB# untuk dilakukan pen$atatan oleh satpam.
Beberapa hal yang di$atat antara lain& nama supir! 3o SPB! plat no kendaraan!
asal KU+! dan jam lapor. Selesai melapor! supir truk kemudian menunggu giliran
untuk masuk pabrik. Satpam akan memanggil urutan truk yang masuk setelah
mendapat kode dari bagian grading apabila stasiun bongkar muat siap untuk
menampung TBS.
Setelah mendapat kode dari bagian grading! maka satpam langsung
memanggil sejumlah truk yang bisa masuk untuk melakukan bongkar muat.
Terlebih dahulu truk melakukan penimbangan di jembatan timbang Weight
Bridge# dalam keadaan mesin truk mati agar tidak mengganggu kerja jembatan
timbang dengan platform*456m. Supir dan kenek turun dari truk sehingga tidak
ada orang yang ikut ditimbang. Supir kemudian memberikan SPB kepada operator
timbangan yang memasukkan data ke dalam master program komputer operator
timbangan.
)ambar -. Penimbangan Truk TBS
*-
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
6/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Bruto truk dengan muatan TBS se$ara otomatis akan nampak beratnya
pada ,7ery Berkel yang telah terhubung pada jembatan timbang. Berat maksimal
truk yang dapat terba$a pada ,7ery Berkel adalah /. Kg! sedangkan berat
minimalnya adalah 8 Kg. Operator Weight Bridgeakan memberi kode kepada
supir truk apabila selesai melakukan penimbangan pertama. Truk kemudian dapat
masuk untuk melakukan bongkar muat.
Selesai melakukan bongkar muat! truk melakukan penimbangan kedua
untuk mengetahui netto TBS yang masuk. 9asil penimbangan kedua
menunjukkan berat truk dalam keadaan kosong. 3etto TBS yang masuk akan
dapat diketahui dari selisih hasil timbang pertama dengan hasil timbang kedua.
Setelah didapatkan netto TBS yang masuk! operator men$etak data:data hasil
penimbangan pertama dan kedua menggunakan printer ;pson 2
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
7/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
2ine , 2ine B
)ambar 6.Loading Ramp
TBS yang telah ditimbun sementara pada loading rampdimasukkan pada
lori berkapasitas 6!?4 ton sebelum masuk ke perebusan. 2ori yang masih kosongdibariskan pada line masing: masing dengan menariknya menggunakan capstand.
Barisan lori untuk pengisian TBS dibuat bergiliran antara line , dan line B.
Sementara pada line , dilakukan penimbunan TBS pada loading ramp! maka
pengisian TBS pada lori dilakukan di line B sampai loading ramp pada line ,
penuh. Manajemen pengisian TBS yang seharusnya adalah berdasarkan ketentuan
0"0O First in First Out#! namun aktualnya di lapangan adalah terkadang TBS
yang datang terlebih dahulu justru menunggu lebih lama untuk dimuat. 9al ini
disebabkan karena lantaigradingharus terus menampung truk TBS yang masuk
agar tidak terjadi banyak antrian di luar pabrik! sehingga whell loader harus
se$epatnya mendorong TBS yang berada di bagian luar lantaigradingmasuk ke
loading ramp. Sehingga pintu yang e1ekti1 digunakan untuk mengisi TBS dari
loading rampke lori terkadang hanya ' pintu dari *- pintu loading ramp yang
ada.
2ori yang sudah terisi TBS pada barisan loading ramp kemudian
dipindahkan dengan transfer carriage pada rail trackyang terhubung ke ketel
rebusan. Penentuan penempatan lori pada rail track tergantung urutan ketel
rebusan yang terlebih dulu siap. "dealnya lori yang telah terisi TBS selalu stand by
di depan pintu ketel rebus sehingga proses perebusan dapat berjalan lan$ar tanpa
harus menunggu datangnya lori TBS.
*8
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
8/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
PintuLoading Ramp 2ori TBS
)ambar 8. Stasiun 2ori
2. Stasiun Pere#usan
Stasiun lanjutan setelah stasiun penerimaan pada pabrik kelapa sawit
adalah stasiun perebusan. Proses perebusan PKS %ama %ama menggunakan 8
ketel rebusan sterilizer vessel# dengan dimensi masing:masing adalah diameter
dalam -.? mm dan dengan panjang *'. mm! yang dapat menampung
maksimal ? buah lori TBS. 2ori yang telah siap berisi TBS ditarik menuju ketel
rebusan menggunakan capstand. Pemasukan lori berisi TBS ke dalam ketel
membutuhkan waktu 4 @ * menit. Proses perebusan membutuhkan waktu standar
( menit dengan sistem triple peak.
)ambar 4. )ra1ik riple !eak Proses Sterilisasi TBS
*4
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
9/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
)ambar /. Ketel %ebusan
Proses perebusan diawali dengan pemasukan inlet steam# dan
pengeluaran kondensat sisa rebusan sebelumnya yang mebutuhkan waktu 6 menit.Titik pun$ak pertama perebusan yang men$apai tekanan *!4 Kg=$m- kira:kira
membutuhkan waktu * menit! kemudian tekanan kembali diturunkan dengan
membuka pembuangan kondensat dan e"haust sementara inlet dihentikan.
Tekanan kembali dinaikkan men$apai - Kg=$m- dan terakhir titik pun$ak tekanan
akan men$apai 6 Kg=$m- yang dipertahankan selama > 84 menit. Tahap terakhir
proses perebusan adalah dengan menurunkan kembali tekanan dengan
menghentikan inlet dan membuka pembuangan e"haustserta kondensat. +engan
demikian proses perebusan memiliki */ tahapan dengan suhu dapat men$apai
>*86 oC dengan e1isiensi TBS hasil rebusan adalah ''A.
Tabel -. Tahapan Buka Tutup Katup Ketel %ebusan
Ta!ap Inlet $ondense E%!aust &aktu
'menit(
&aktu Kumulati)
'menit(
* O O S 6& 6&- O S S 8& ?&
6 O O S *& '&
8 S O O -& *&
4 O O S *& **&
/ O S S 4& */&
? O O S *& *?&
' S O O -& *(&
( O O S *& -&
* O S S 4& -4&
** O O S -& -?&
*/
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
10/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
*- O S S -8& 4*&
*6 O O S -& 46&
*8 O S S -8& ??&
*4 O O S 4& '-&
*/ S O O '& (&
Keterangan& O Buka S Tutup
3. Stasiun Pemipilan
TBS rebus berikut lori selanjutnya dikirim menuju stasiun pemipilan.
Stasiun pemipilan merupakan satu desain dengan sistem yang sederhana! namun
tak kalah pentingnya untuk menjembatani kelangsungan dan keberhasilan proses
pengolahan TBS pada pabrik kelapa sawit. Tujuan dari stasiun ini antara lain
adalah untuk melepaskan brondolan buah TBS hasil rebusan# dengan tandannya
melalui sistem bantingan! serta untuk menjaga oil loss maupun kernel loss
seoptimal mungkin agar berada dibawah target=parameter yang sudah ditetapkan
perusahaan
Urutan kerja stasiun ini adalah dimulai dari lori yang sudah siap dari
rebusan ditarik menuju daerah thresher menggunakan capstand. 2ori kemudian
diangkut menggunakan hoist craneuntuk menuang TBS hasil rebusan ke dalamhopper. TBS yang ditampung dalam hopper diumpankan ke drum thresher
meman1aatkan prinsip gra7itasi. 3amun! proses jatuhnya TBS hasil rebusan ke
drum thresherini diatur ke$epatannya oleh auto feeder. Pengaturan ke$epatan ini
dimaksudkan agar tidak terjadi penumpukan TBS di dalam drum thresher
sehingga proses perontokan brondolan dapat berlangsung optimal.
hresher yang ada pada PKS %ama %ama berjumlah 6 unit! dengan - unit
yang berjalan dan * stand bysebagai $adangan apabila terdapat kerusakan pada
salah satu thresheryang bekerja. Selain itu terdapat juga satu unitsecond thresher
yang ditujukan untuk melakukan bantingan kedua untuk janjangan yang keluar
dari thresher sebelumnya! sehingga brondolan yang mungkin masih tersisa
sebelumnya dapat dirontokkan padasecond thresher.
#rum stripper adalah alat utama untuk melakukan pemipilan=pelepasan
brondolan dari janjangannya. Pemipilan berlangsung di dalam drum thresheroleh
shaft drumyang berputar sehingga bantingan terjadi dariplatestripper/ sampai
? kali dari ketinggian optimalnya. Pemasanganstripperdengan panjang > ' $m
*?
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
11/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
ini menggunakan sudut kemiringan ?:*4 derajat! dengan ketinggian diameter
rata:rata cook fruit bunch! serta ke$epatan putar drum stripper ini dibuat -6:-4
rpm. Target kegagalan pemipilan sesuai standar yang ditetapkan manajemen
hanya maksimal 4A! bila diatasnya harus dilakukan suatu pemeriksaan terhadap
stasiun perebusan! peralatan threshingmaupun kualitas TBS itu sendiri.
)ambar ?.hresher
9asil threshingadalah didapatkan brondolan cook fruitless# yang terpisah
dari janjangannya dengan $ara beberapa kali bantingan pada drum thresher.
Brondolan dialirkan melalui below thresher conveyor menuju bottom cross
conveyor yang selanjutnya akan dibawa ke stasiun press dengan fruit elevator
untuk diekstraksi. ,dapun janjangan kosong jjk# dibawa empty bunch horizontal
conveyormenuju lokasi penimbunan sementara empty bunch area# di luar PKS
yang selanjutnya dapat diman1aatkan untuk land aplicationsebagai pupuk pada
kebun.
4. Stasiun Pen*a*a!an 'Digester( dan Pengempaan 'Presser(
a Digester
#igester merupakan alat yang digunakan untuk pen$a$ahan berupa sebuah
tangki 7ertikal yang dilengkapi dengan lengan:lengan pen$a$ah di bagian
dalamnya serta diisolasi pada bagian luarnya. Brondolan dari thresheryang telah
didistribusikan oleh screw conveyor akan masuk ke dalam digester untuk
dilumatkan.
0ungsi digester antara lain adalah untuk melepaskan sel:sel minyak dari
!ericarp daging buah# dengan $ara men$abik dan mengaduk! memisahkan
*'
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
12/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
!ericarpdan$ut! menghomogenkan massa brondolan =fruitletsebelum diumpan
ke press! serta dengan mempertahankan temperatur massa $ampuranfruitletagar
tetap pada (C : (4C untuk menghasilkan ekstraksi minyak yang e1isien pada
Press .
Dumlah digesteryang terpasang sebanyak 6 unit pada masing:masing line!
jadi total digester di PKS %ama %ama adalah / unit. Saat pengolahan! hanya -
unit digesteryang bekerja pada masing:masing line sedangkan yang *stand by
untuk mengantisipasi apabila terjadi kerusakan pada salah satu digester yang
beroperasi. Kapasitas masing:masing digester adalah *4 ton=jam! jadi dengan 8
digester yang beroperasi saat pengolahan maka akan dapat mengolah / ton
brondolan per jamnya.
Spesi1ikasi digesteradalah terbuat dari bahanplate mild steelyang dilapisi
liner dari bahanstainless steel/ mm dan bottom plateterbuat dari mild steel plate
*- mm : -4 mm. +alam setiap digester dilengkapi 4 set stiring arm pisau
pen$abik# yang dipasang melintang dan berselang seling! serta satu set e"peller
arm pisau pelempar# yang dipasang pada bagian bawah shaft. Pisau pen$abik
memiliki kemiringan tertentu sehingga pada saat pengoperasian memberikan e1ek
naik dan turun dari fruitletdan hal ini akan menyebabkan pen$abikkan. Pisau
pelempar 1ungsinya menolak fruitletkeluar dari digester menuju chuteke press.
+inding digesterdilengkapi dengan bufflesiku = pelat penahan untuk memberikan
e1ek pen$abikan yang lebih sempurna.
Prosedur pengoperasian digester adalah diawali dengan pengisian digester
se$ara berurutan dengan terlebih dahulu menutup $hute pressan. Kemudian
7olume masing:masing unit digester dipastikan tetap penuh minimal E dari
7olumenya#! dan apabila kurang dari E operasional press dihentikan. Setelah itu
brondolan dalam digester dipanaskan dengan steam sehingga suhunya dapat
dipertahankan (:(4C!steamjuga dapat ber1ungsi untuk membersihkan drainase
pada bottom plate. Maka stiring arm digester dapat dijalankan selama *4:-
menit awal operasi dan dengan memperhatikan suara:suara tidak normal! lalu
$hute pressan dapat dibuka sehingga minyak dari drainase bottom plate dapat
dikeluarkan.
*(
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
13/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
)ambar '.#igesterdan!ress
# Screw Press
9asil rajangan dari digester diteruskan untuk diekstraksi minyaknya
semaksimal mungkin dengan screw press dan dengan nut pe$ah seminimal
mungkin pada press cake. Tipescrew pressyang digunakan adalah tipe double
worm screwkarena umum digunakan pada pabrik kelapa sawit.
Prinsip kerja dariscrew pressadalahfruit mashdipress di antara dua worm
screwyang berputar dengan ke$epatan *-:*4 rpm berlawanan arah didalam press
cage yang menghasilkan tekanan a5ial. Tekanan juga diperoleh oleh adanya
tahanan=hambatanpress cagedan adanya tekanan lawan dari ad%usting conepada
ujungpress cage. Selama operasi monitoring kerja dilihat berdasarkan ampere
elektromotor dan tekanan hidraulic cone.
9asil dariscrew press ini adalah crude oildanpress cakeyang masing:
masing memilki perlakuan lanjutan yang berbeda. &rude oilse$ara otomatis akan
jatuh ke oil gutteryang selanjutnya akan dialirkan ke dalamsand trap tanksambil
ditambahkan hot water untuk menurunkan 7iskositas sehingga memudahkan
proses pengolahan selanjutnya! sedangkan press cakeyang merupakan $ampuran
antara serabut dan nutdibawa oleh cake breaker conveyormenuju stasiun nutF
kernel.Keberhasilan pressing ini dilihat dari standar oil lossesdi serabut harus
kurang dari 'A terhadap sampel! sedangkan total nut pe$ah terhadap total nut
harus kurang dari *A.
5. StasiunNutdanKernel
!ress cakeyang berupa nut dan serabut kemudian dibawa cake breaker
conveyorCBC# menujudepericarper. +alam perjalanan tersebutpress cakeyang
-
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
14/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
menggumpal sambil dipe$ah oleh gerakan pisau:pisau CBC yang berputar. Pisau :
pisau paddle# CBC dipasang dengan kemiringan sudut# tertentu untuk
mendapatkan e1ek penghantar gerakan ke depan# dengan ke$epatan gear motor
?:?- rpm atau -!8 m=det. Salah satu yang mempengaruhi keberhasilan
pengoperasian CBC adalah kadar minyak yang terkandung dalampress cakeharus
minimal.
Pada stasiun nut F kernel ini dilakukan pengutipan inti sawit kernel
e"traction# yang tingkat e1isiensinya sangat ditentukan oleh perlakuan di
dalamnya. Tahapan kerja pada stasiun ini adalah pemisahan nutdengan serabut!
peme$ahan nut! pemisahan=pengutipan inti dan pengeringan inti. Tingkat
keberhasilan pada stasiun ini adalah kernel e"traction yang maksimal dengan
lossesyang seminimal mungkin dengan kualitas standar yang memenuhi standar
pasar.
)ambar (. Stasiun$utF'ernel
$ut dan serabut yang dibawa CBC akan masuk ke dalam (eparating
&oloumkemudian dilakukan pemisahan berdasarkan perbedaan berat jenisnya.
Serabut yang memiliki berat jenis lebih ringan akan terbawa udara yang terhisap
oleh blower menuju transport)convening ducting. Udara yang membawa serabut
bergerak dengan ke$epatan *- @ *8 m=detik. Sedangkan nutkarena memiliki berat
jenis lebih berat dari serabut se$ara otomatis akan jatuh kepolishing drumdengan
bantuan gaya gra7itasi. Keberhasilan proses pemisahan nut dan serabut dapat
dilihat dari persentase kernellossespada serabut harus kurang dari !**A to 00B!
selain itu juga harus dipastikan bahwa serabut tidak tertinggal atau menumpuk
pada nutpolishing drum.
-*
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
15/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
Serabut yang telah terpisah dengan nutjustru kemudian ter$ampur dengan
udara ketika dihisap oleh blower. Serabut kemudian diangkat dari (eparating
&oloum dan kemudianakan masuk ke bagian atasFibre&ycloneuntuk dilakukan
pemisahan dengan udara menggunakan sistem 7orte5 pusaran#. Ketika serabut
diteruskan dari separating coloum ke fibre cyclone! terjadi pembesaran 7olume
pada fibre cyclonesehingga ke$epatan udara hisap menjadi berkurang dan pada
titik tertentu serabut akan jatuh ke bagian bawah cyclone. Serabut yang jatuh ke
bagian bawah cyclonekemudian akan dikeluarkan se$ara kontinyu oleh air lock
yang berputar terus:menerus. Serabut kemudian akan diman1aatkan sebagai bahan
bakar boiler.
$uthasil pemisahan dengan inti yang jatuh kepolishing drumdilakukan
perlakuan pembersihan sisa:sisa serabut yang masih menempel di permukaan nut.
+i dalampolishing drum*nutdiaduk dengan $ara dilempar ke atas dan dibanting
oleh pelat pelempar. Ke$epatan putar nutpolishing drumdisesuaikan *-:*8 rpm.
Sebagian besar serabut yang masih menempel pada nut pun kemudian bisa
terlepas karena adanya gesekan antar nutyang dibanting di dalampolishing drum.
Serabut yang terlepas kemudian terbawa oleh udara yang dihisap oleh blower
menuju fibre cyclone. $ut yang sudah $ukup bersih dari serabut selanjutnya
masuk ke lubang:lubang ke$il yang ada di bagian luar polishing drum. $ut
selanjutnya dipindahkan dari depericarpermenuju kernel recoverymenggunakan
transport fannutdistoner#! yang juga sekaligus ber1ungsi untuk memisahkan nut
dari partikel berat seperti batu dan potongan besi. Pertama kali nutakan diterima
oleh nut hopper yang merupakan tempat penampungan sementara sebelum nut
dipe$ah dengan ripple mill. Selain kernellossesyang harus kurang dari !**A to
00B atau kurang dari *A terhadap sampel! ukuran keberhasilan depericarper
station juga dapat dilihat dari penampakan 1isik nut yang harus bersih dari
serabut! serta pengoperasian depericarperharus seimbang dengan kapasitas press.
--
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
16/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
)ambar *.$ut!olishing #rum
$ut yang telah ditampung sementara dalam nut hooper selanjutnya
diteruskan kepada ripple mill untuk dilakukan ekstraksi inti dengan $ara
peme$ahan nut. Prinsip peme$ahan nut dengan ripple mill ini adalah dengan
menekan atau menggiling nutdengan diantar rotor bardan ripple plate. 9asil dari
peme$ahan ini diharapkan diperoleh inti yang terlepas dari $angkang dengan
$ra$king e1isiensi yang maksimal yaitu G (/A dan inti rusak harus H*4A.
Sehingga dari proses ekstraksi inti ini diperoleh kehilangan yang seke$il mungkin
serta dengan kualitas inti yang memenuhi standar.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengoperasian ripple mill
untuk peme$ahan nutantara lain adalah ke$epatan rotor bardibuat berkisar antara
(:* rpm. Selain itu ruang antara rotor bardan ripper platedibuat *-:*8 mm
atau dapat disesuaikan dengan besar diameter nut terbanyak. Pengaturan umpan
ke ripple mill juga diupayakan harus konstan sesuai kapasitas dan nera$a massa!
serta dengan kadar air pada nut harus dijaga H*?A. Perlu juga dilakukan
perawatan ripple platese$ara periodik std * jam# serta penggantian rotor bar
yang aus std 8 jam# untuk mendapatkan $ra$king e1isiensi yang maksimal.
9asil peme$ahan nutdengan ripple millkemudian dibawascrew conveyor
menuju 2T+S untuk dilakukan pemisahan inti dan $angkang. Prinsip kerja 2T+S
adalah memisahkan partikel yang berbeda berat jenisnya dalam sebuah kolom
dengan sistem ke$epatan udara tertentu. Pemisahan pertama inti dan $angkang
dilakukan dalam 2T+S *! dimana $angkang dengan berat jenis lebih ringan akan
terhisap blower! sedangkan inti akan jatuh dan diteruskan pada kon7eyor. +alam
pemisahan pertama masih terdapat $ampuran inti dengan $angkang karena
-6
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
17/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
memiliki berat jenis yang hampir sama! sehingga perlu dilakukan pemisahan
lanjutan pada 2T+S -. "nti dan $angkang yang masih belum terpisah pada 2T+S -
selanjutnya dipisahkan dengan $ara pemisahan basah pada claybath.
Proses pemisahan inti dan $angkang pada claybath ini menggunakan
penambahan larutan Kalsium Karbonat CaCO6# dengan prinsip pemisahan
berdasarkan perbedaan spesi1ik gra7itasi inti! $angkang! dan larutan pada
claybath. 2arutan CaCO6 yang telah dibuat di bak penampungan larutan kemudian
dipompakan pada cyclone pemisah untuk membantu pemisahan inti dan
$angkang. Spesi1ik gra7itasi larutan CaCO6 dipertahankan berkisar antara *!*-:
*!*8 sehingga dapat memisahkan inti yang memiliki s.g. *!/:*!( dengan
$angkang yang memiliki s.g. *!-4:*!84. "nti yang memiliki s.g lebih ringan akan
berada di bagian atas larutan CaCO6 dan kemudian akan diteruskan pada vibrating
screen untuk pemisahan akhir dengan $angkang yang masih ter$ampur karena
memiliki s.g yang sama. "nti hasil pemisahan kemudian dibawa'ernel conveyor
untuk diteruskan pada proses pengeringan! sedangkan $angkang akan dibawa oleh
shell conveyor.
"nti yang telah terpisah dengan $angkang kemudian dikeringkan pada
kerneldrieruntuk mendapatkan inti dengan kadar air standar yaitu /:?A. Selain
itu parameter kualitas inti juga ditentukan dari kadar kotoran dirt# yang hanya
boleh 4:/A! serta dengan inti rusak harus kurang dari *4A. "nti kemudian dapat
disimpan sementara pada storage bin sebelum dilakukan pengiriman.
Penyimpanan inti pada %ama %ama Mill=KCP menggunakan tipe Bisley.
Penyimpanan tipe Bisley ini dilengkapi dengan e"haust blower untuk
menghindari terjadinya kelembaban udara akibat kondensasi sehingga kualitas inti
dapat dijaga agar tetap baik.
6. Stasiun Pemurnian 'lari!ication Station(
Stasiun klari1ikasi merupakan lanjutan proses produksi setelah stasiun
press. Tujuan utama dari pemisahan minyak pada stasiun kalri1ikasi ini adalah
untuk menghasilkan CPO &rude !alm Oil# sesuai dengan standar dan
mendapatkan ekstraksi yang maksimum dengan melaksanakan kontrol yang
optimal untuk memperke$il kehilangan minyak serta pemakaian biaya yang
-8
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
18/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
serendah mungkin. Stasiun ini terdiri dari beberapa mesin pemisah dan pemurni
minyak dari sludge lumpur#! air! pasir! dan kotoran lain yang terdapat pada
#ilution &rude Oil+CO# hasil mesin press. Komposisi crude oilyang dihasilkan
stasiun press antara lain adalah minyak 8:4A minyak dalam +CO 64:6(A#! air
6:64A! dansludge6:64A.
Prinsip dasar pemisahan minyak pada stasiun ini adalah sistem
pengendapan dan sistem sentri1ugal. 9al penting yang harus diperhatikan pada
proses pemisahan di stasiun ini adalah penambahan air water dilution# dan
temperaturnya! sehingga dengan pengen$eran dan temperatur yang sesuai akan
dapat membantu proses pemisahan minyak dan$on Oil (olid3OS# dengan lebih
optimal. Penambahan air yang baik disesuaikan dengan kondisi crude oil hasil
press! biasanya dipakai *&*! sedangkan temperatur tergantung pada standarisasi
mesin:mesin yang digunakan! antara ':(4 oC.
Proses operasi stasiun klari1ikasi ini diawali dari sand trap tank! yang
merupakan tempat penampungan sementara +CO yang mengalir melalui oil
gutter dari press. +i dalam sand trap tank ini dilakukan pemisahan crude oil
+CO# dari pasir ataupun pengotor lain dengan dibantu oleh panas dari steam
yang diinjeksikan ke dalam tangki bertemperatur (:(4 oC. (and trap tank
berbentuk keru$ut pada bagian bawah yang dilengkapi dengan termometer dan
steam in%ektor. Prinsip pemisahan pada sand trap tank ini adalah berdasarkan
perbedaan berat jenis crude oildan pasir. Pasir karena memiliki berat jenis lebih
berat maka se$ara otomatis akan mengendap di bagian bawah sand trap tank!
sedangkan crude oilakan berada di bagian atas dan keluar melalui pipa over flow
menuju vibrating screenuntuk pemisahan lanjutan.
0ungsi vibrating screen adalah untuk memisahkan 3OS yang berupa
sampah dan serabut yang berukuran besar serta pasir yang terikut bersama crude
oilkarena tidak mengendap disand trap tank. +ibrating screenyang digunakan
adalah tipesingle deck! hanya dengan satu tingkat penyaringan yang digunakan
untuk mendapatkan hasil yang sempurna. #eckyang digunakan adalah dengan
ukuran screen 8 Mesh. &rude oil dari over flowsand trap tank masuk ke
+ibrating screen! partikel yang lebih halus akan menembus lubang saringan dan
ditampung pada crude oil tank! sedangkan sel:sel yang kasar 3OS# akan tertahan
-4
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
19/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
pada deck tersebut dan dialirkan dengan getaran ke arah luar deck menuju ke
sludge waste conveyor yang akan mengirim kembali ke fruit elevator.
Keberhasilan penyaringan dengan vibrating screen ini dipengaruhi beberapa
1aktor! antara lain amplitude dan 1rekuensi getaran! dimensi mesh saringan!
kapasitas umpan! dan temperatur.
&rude oil tankberbentuk segi empat dengan lantai yang dibuat miring!
dilengkapi dengan steam in%ektordan termometer untuk memonitor temperatur
yang harus tetap terjaga >(IC. &rude oil tank selain sebagai tempat
penampungan sementara crude oil dari vibrating screen juga untuk
mengendapkan pasir 3OS# halus yang masih terikut dari vibrating screen
sebelum diteruskan padasand cyclone.
0ungsi sand cyclone adalah untuk memisahkan pasir dengan $ara
memompakan kotoran sludge# melalui unit ini. (and cycloneberbentuk tabung
silinder yang didesain agar kotoran yang melewati dapat berputar mengikuti gaya
sentri1ugal yang berakibat benda yang memiliki berat jenis lebih berat pasir:
pasir# akan turun atau mengendap. Konstruksi sand cycloneterdiri dari cyclone
terbuat dari bahan keramik tahan gesekan serta sebuah tabungstainless steelyang
dipasang dibawah cyclone tersebut sebagai tempat menampung pasir hasil
operasional unit tersebut. 9al yang harus diperhatikan saat pengoperasian adalah
tekanan kotoran yang masuk ke cyclone minimal *!4 Kg=$m-! hal ini sangat
berpengaruh sekali terhadap gaya sentri1ugal yang dihasilkan pada saat kotoran
melewati cyclonetersebut! selain itu 1rekuensi drain atau mengeluarkan pasir dari
tabung harus dilaksanakan se$ara rutin agar kerja alat bisa optimal.
#ecantermerupakan tempat operasi lanjutan untuk memisahkan crude oil
dan kotoran slurry# berdasarkan prinsip perbedaan 1asa kedua bahan tersebut.
+engan penggunaan decanter dapat mengganti penggunaan continuous settling
tank CST# dansludge sentrifusepada PKS! sehingga dapat meminimalkan biaya
serta perawatan dan dalam pengoperasiannya pun mudah karena bekerja se$ara
otomatis. Penggunaan decanterini pun dapat meminimalkan penambahan air pada
proses sebelumnya. #ecanter yang digunakan merupakan tipe dua 1asa yang
dihasilkan! yaitu berupa heavy phase slurry# dan light phaseyang berupa crude
oiluntuk diteruskan pada oil tank.
-/
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
20/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
)ambar **.#ecanter
Recovery tankmerupakan tempat penampungan semua sludgehasil dari
draintangki:tangki yang ada di stasiun klari1ikasi dan air kondensat perebusan
untuk dikutip kembali kandungan minyak yang masuk terikut di dalam sludge
tersebut. Recovery tank berbentuk silinder dengan keru$ut pada bagian ujung
bawahnya! berkapasitas * s=d *4 ton yang dilengkapi dengan steam coil
sebagai pemanas tangki.
Penggunaan oil purifierditujukan untuk mengurangi kadar kotoran dan
kadar air yang terkandung di dalam minyak. Cara kerja alat ini berdasarkan gaya
sentri1ugal! dimana kotoran dan air yang terkandung didalam minyak karena
memiliki berat jenis lebih berat akan terlempar keluar sedangkan minyak akan
mengumpul ditengah dan akan dipompakan ke luar menuju ke vacum drier! yang
selanjutnya akan dilakukan pengurangan kadar air moisture# dalam CPO.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pengoperasian oil purifier
adalah temperatur minyak masuk harus dipertahankan 'IC agar pemisahan
sempurna! tentunya dengan kapasitas umpan yang harus dikontrol karena dapat
mempengaruhi kerja! sertaflushing=pen$u$in harus kontinyu dilaksanakan selama
mesin beroperasi untuk membersihkan kotoran yang melekat pada disk.
CPO hasil pemurnian pada stasiun klari1ikasi selanjunya dipompakan
menuju storage tank. (torage tank ber1ungsi sebagai tempat penimbunan
semntara CPO hasil produksi sebelum dilaksanakan pengiriman dispatch#. +alam
storage tankdengan konstruksi berbentuk silinder berkapasitas - ton tersebut
terpasangsteam coiluntuk mempertahankan temperatur dalam tangki berkisar 84:
44 oC. Pengiriman CPO ke bulkingmenggunakan sistem 0"0O! serta persediaan
CPO diusahakan selalu minimum untuk menjaga kualitasnya.
-?
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
21/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
)ambar *-. CPO F PKO (torage ank
B +esin dan Peralatan PKS ,ama ,ama
- &eig! Bridge
a. %oad Jeigh Bridge
b. )earbo5=Jorm gear redu$er
. Loading ,ampa. 2antai 2oading %amp
b. Trolley Bed
$. Pintu 2oading %amp
d. Cat Jalk
e. Capstand
1. Trans1er Carrier
g. %ail Tra$k
/ Sterilli0er
a. Sterilier Lessel
b. Pipa kondensat
/5*'m
65*!4m
$. Pressure )auge
d. Pneumati$ ,$tuator
e. ,utomati$ st. $ontrol
1. ,ir $ompressor
g. Sterillier $at walk
h. Conne$ting rail
i. )ui$le bollard
-
-
-
4
-8 bays
-
8
-
8 jalur
8
8
8
'
*-
*
*
*
8
-
-'
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
22/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
1 T!res!ing Station
a. Threshing +rum
b. 0ruit Con7eyor Below Thresher
$. ,uto 0eeder
d. Bottom Cross Con7eyor
e. 9oist Crane
1. Capstand
g. Pendorong lori
h. 9oriontal ;mpty Bun$h Con7eyor
i. %ethreshing ele7ator ;mpty Bun$h
j. ;mpty bun$h storage
2 Pressing Station
a. 0ruit ;le7ator
b. Top Cross Con7eyor
$. 0ruit +istributing Con7eyor
d. 0ruit re$y$ling $on7eyor
e. +igester
1. S$rew Press
g. Crude Oil )utter
h. Sand Trap Tank
i. Cake breaker $on7eyor
3 Deperi*arper Station
a. Polishing drumb. 0ibre $y$lone
$. ,irlo$k 1ibre $y$lone
d. ,uger $on7eyor
e. 3ut transport 1an
1. +istoner split
g. 3ut Silo
h. %ipple Mill
i. Cra$ked mi5ture $on7eyor
j. 2T+S *
2T+S -k. Kernel ele7ator
l. Kernel $on7eyor
m. Kernel distribution Silo
n. Shell ele7ator
o. Con7eyor $u$ian Claybath
p. Con7eyor Cross Creaked Mi5ture
N. Libros$reen $laybath
r. Stirrer
s. Jorm gear redu$tion
t. 0an=blower kernel silou. 9eater Kernel Silo
8
8
6
-
6
-
-
*
*
64 m 5 64 m
6
-
-
-
/
/
-
-
-
--
-
-
-
-
-
8
-
-
--
-
-
-
-
-
-
-
-
88
-(
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
23/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
7. Librator Kernel Silo
w. Kernel bat$hing tank
5. +ry kernel ele7ator
y. Shell bin
. Kernel despa$th ele7ator
aa. Bulk kernel silo
4 $lari)i*ation Station
a. Librating s$reen
b. Crude oil tank
$. Sand Cy$lone
d. +e$anter
e. +esanding $y$lones
1. Colle$tion oil tank
g. CST
h. Pure oil tank
i. Oil puri1iers
j. La$uum dryer
k. Librator s$reen Sludge
l. Sludge $entri1uge
m. Ba$k tank
n. Slud oil re$o7ery tank
5 Oil Storage Despat*! Area
a. Storage TankCPO
PKO
b. +espa$th oil pump
$. Oil 1low meter
d. 9ot water tank
e. 9ot proses water tank
6 Po7er Plant
a. Steam separator
b. Turbine$. Ba$k pressure header
d. +iesel storage tank
-8 &ater Treatment
a. %aw water pump
b. Clari1ied water tank
$. ;le7ated water storage tank
d. Pressure sand 1ilter
e. Sand 1ilter pump
1. Chemi$al mi5er=stirerg. Chemi$al pump
8
-
-
-
*
*
6
-
8
-
6
*
-
*
8
-
-
?
-
*
- - ton#
* - ton#
*
6*
*
-
*
6
6
8
88
6
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
24/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
h. Pemadam kebakaran
i. Jater intake pump
-- Boiler
a. Bosster pump
b. So1tener
$. Boiler 1eed water tank
d. +earator pump
e. Boiler 1eed system
1. Boiler $hemi$al 1eed system
g. Condensate return tank
h. Chemi$al stirer
i. Boiler
j. O7er 1ire 1an
k. 0uel 1eeder 1an
l. +ust $olle$tor
m. Compressor
n. ,ir rese7oir tank
o. Con7eyor abu boiler
p. 9ammer meal shell
N. Con7eyor 9ammer Meal
-. E))luent Plant
a. Pompa land apli$ation
b. Kolam limbah$. Stirrer
*
-
-
-
*
-
8 Boiler 1eed pump
8 Chemi$al pump
*
-
-
-
-
6
-
*
*
*
*
-
' *-4 5 6 5 8 m#/
$ Kernel rus"ing Plant'K$P(
'ernel &rushing !lant KCP# yang merupakan pabrik pengolah inti sawit
milik PT. %amajaya Pramukti sudah terintegrasi dengan pabrik pengolah kelapa
sawit. KCP %ama %ama didirikan pada tahun *((( guna mengolah inti sawit hasil
samping produksi CPO PKS %ama %ama! maupun mengolah inti sawit dari PKS
lain dalam grup Sinar Mas di Kabupaten Kampar menjadi!alm 'ernel OilPKO#
maupun!alm 'ernel ,ealPKM#.
"nti sawit yang datang dari supplier ditimbun sementara pada stasiun
penerimaan! setelah itu inti sawit dialirkan oleh screw conveyor menuju kernel
hooper)hooper stock menggunakan elevator. Setelah itu dikeluarkan melalui
ujung bawah kernel hooper dan ditampung dalam screw conveyor. "nti sawit
bergerak menuju elevatoruntuk didistribusikan menggunakanscrew conveyorke
dalam kernel hooper press. Proses ekstraksi minyak dari kernel dilakukan dengan
6*
5/19/2018 39034440 Aspek Teknis Teknologis Pabrik Kelapa Sawit
25/25
Nur Hidayat
Departemen Teknologi Industri Pertanian
Institut Pertanian Bogor
menggunakan mesinpressyang terpasang di bagian ujung bawah masing:masing
kernel hooper press. Proses ekstraksi dilakukan dua kali. Output hasil press
pertama akan ditampung dalam cake hooper press dan kemudian diekstrak
kembali minyaknya menggunakan mesinpresskedua.
Minyak hasil ekstraksi akan disalurkan menuju crude oil tankdan selama
proses ekstraksi tidak dilakukan penambahan air dan steam. Minyak pada crude
oil tankdipisahkan dari kotoran:kotoran yang ikut bersama minyak. Setelah itu!
minyak dipompakan menuju oil filter 1ilter press# untuk disaring dari kotoran
halus yang masih terbawa. Bagian dasar mesin 1ilter dilengkapi dengan kran
sebagai tempat keluarnya minyak dari mesinpressmenuju clean oil tank. Minyak
yang telah bersih dari kotoran dipompakan menujustorage tankuntuk disimpan
sebelum didistribusikan. ,mpas bungkil# hasil pressdisalurkan menuju gudang
PKM untuk penimbunan sementara menggunakanscrew conveyordan elevator.
6-