Trauma Medula Spinalisdr. R.A. Neilan Amroisa., M.Kes., Sp.S
DefinisiTrauma langsung atau tidak langsung terhadap medula spinalis yang menyebabkan kerusakan medula spinalisMekanisme terjadinya :Fraktur vertebra/dislokasiLuka penetrasi/tembusPerdarahan epidural/subduralTrauma tidak langsungTrauma intranedular/kontusio
PendahuluanInsidens : 30-40 per satu juta penduduk per tahunAngka mortalitas diperkirakan 48% dalam 24 jam pertama dan 80% meninggal di tempat kejadian vertebra servikalis memiliki resiko paling besar dgn level tersering C5, diikuti C4, C6 kemudian T12, L1 dan T10
Klasifikasi Klasifikasi tingkat keparahan ditegakkan pd saat 72 jam sampai 7 hari stlh traumaBerdasarkan Impairment Scale
GradeTipeGangguan medula spinalis ASIAAKomplitTdk ada fungsi motorik & sensorik sampai S4-S5BInkomplitFungsi sensorik msh baik tapi motorik terganggu sampai segmen sakral S4-S5CInkomplitFungsi motorik terganggu di bawah level tapi otot-otot motorik utama msh punya kekuatan < 3DInkomplitFungsi motorik terganggu dibawah level , otot-otot motorik utama punya kekuatan > 3ENormalFungsi motorik dan sensorik normal
Tabulasi perbandingan klinik lesi komplet dan inkomplet
KarakteristikLesi KompletLesi InkompletMotorikMenghilang di bawah lesi Sering (+)Protopatik (nyeri, suhu)Menghilang di bawah lesi Sering (+)
Propioseptif (joint position, vibrasi)Menghilang di bawah lesi Sering (+)
Sacral Sparing(-)(+)Rontgen VertebraSering dgn fraktur, luksasi & listhesisSering normalMRI (Ramon, 1997; penelitian thdp 55 pasien, 28 komplet & 27 inkomplet)Hemoragi (54%), kompresi (25%), kontusi (11%)Edema (62%), kontusi (26%), normal (15%)
Karakteristik klinik sindrom cedera medula spinalis
Karakteristik klinikCentral cord syndromeAnterior cord syndrBrown sequard syndrPosterior cord syndrKejadianSeringJarangJarangSangat jarangBiomekanikaHiperekstensiHiperfleksiPenetrasiHiperekstensiMotorikGangguan bervariasi; jarang paralisa kompletSering komplet paralisis (ggn tract desenden) biasanya bilateralKelemahan anggota gerak ipsilateral lesi; ggn tract desenden (+)Ggn bervariasi; ggn tract desenden ringanProtopatikGangguan bervariasi tdk khasSering hilang total (ggn tract asenden);bilateralSering hilang total (ggn tract asenden) kontralateralGangguan bervariasi biasanya ringanPropioseptorJarang sekali tergangguBiasanya utuhHilang total ipsilateral; ggn tract asendenTerganggu
PerbaikanSering cepat & nyata; khas kelemahan tangan & jari menetapPaling buruk diantara lainnyaFungsi buruk namun independensi paling baikNA
Pemeriksaan PenunjangLaboratoriumRadiologi- Foto vertebra sesuai letak lesi- CT Scan/MRI jika dgn foto konvensional meragukan atau bila akan dilakukan tindakan operatifEKG bila terdapat aritmia jantung
Tujuan pengobatan pada trauma MSMenjaga sel yg masih hidup agar terhindar kerusakan lebih lanjutEliminasi kerusakan akibat proses patogenesis sekunderMengganti sel yg rusakMenstimulasi pertumbuhan akson & koneksitasnyaMemaksimalkan penyembuhan defisit neurologisStabilisasi vertebraNeurorestorasi & neurorehabilitasi utk mengembalikan fungsi tubuh
Penanganan trauma medula spinalisAirway : menjaga jalan nafas tetap lapangBreathing : mengatasi gangguan pernafasan bila perlu dpt dilakukan intubasi endotrakeal atau pemasangan alat bantu nafas supaya oksigenasi adekuatCirculation : memperhatikan tanda2 hipotensi Pasang foley catheter utk monitor hasil urine dan cegah retensi urinePasang NGT (hati-hati pada cedera servikal) utk dekompresi lambung pada distensi dan nutrisi enteral
Penanganan trauma medula spinalisJika terdapat fraktur atau dislokasi kolumna vertebralis :Servikal : pasang kerah fiksasi leher atau collarTorakal : lakukan fiksasi (torakolumbal brace)Lumbal : lakukan fiksasi dgn korset lumbal
KortikosteroidBila diagnosis ditegakkan < 3 jam pasca trauma : metilprednisolon (MP) 30 mg/kg BB iv bolus selama 15 mnt selanjutnya infus terus menerus MP selama 23 jam dgn dosis 5,4 mg/kg BB/jamBila 3-8 jam : idem, hanya infus MP dilanjutkan utk 47 jamBila >8 jam tdk dianjurkan utk pemberian MP
Efek metilprednisolon dalam mencegah cedera sekunderInhibition of lipid peroxidationPreservation of spinal cord blood flowPreservation of mitochondrial aerobic energy metabolismAttenuation of delayed glutamate releasePreservation of Na+, K+ homeostasisPreservation of Ca++ homeostasisAttenuated of calpain-mediated cytoskeletal damage
Terapi lainAntipiretikAnalgetikAntibiotik bila ada infeksiAnti spastisitas otot sesuai keadaan klinikMencegah dekubitusPemberian antioksidan utk mencegah proses sekunderOperatif bila ada fraktur atau herniasi diskus yg menekan MS
Prognosis tergantung pada :Lokasi Lesi (lesi servikal atas prognosis lebih buruk)Luas Lesi (lesi komplet atau inkomplet)Tindakan diniTrauma multipelFaktor penyulit