Download - 24. PSIKOSIS

Transcript
Page 1: 24. PSIKOSIS

PSIKOSISPSIKOSIS

Arlisa WulandariArlisa Wulandari

Fakultas Kedokteran Universitas Jend A Fakultas Kedokteran Universitas Jend A YaniYani

20082008

Page 2: 24. PSIKOSIS

Definisi Psikosis :Definisi Psikosis :

kondisi adanya hendaya berat dalam kondisi adanya hendaya berat dalam menilai realitas menilai realitas

( ( gross impairment in reality testinggross impairment in reality testing ) )

gangguan persepsi gangguan persepsi

gangguan pikiran gangguan pikiran

kesalahan dalam menafsirkan / menilai kesalahan dalam menafsirkan / menilai kenyataan disekitarnyakenyataan disekitarnya

Page 3: 24. PSIKOSIS

Psikosis menyebabkan :Psikosis menyebabkan :• terganggunya kemampuan individu terganggunya kemampuan individu

dalam melakukan kegiatan hariandalam melakukan kegiatan harian• terganggunya kemampuan individu terganggunya kemampuan individu

dalam melakukan pekerjaandalam melakukan pekerjaan• terganggunya kemampuan individu terganggunya kemampuan individu

dalam bersosialisasi dengan lingkungandalam bersosialisasi dengan lingkungan• terganggunya kemampuan individu terganggunya kemampuan individu

dalam mengurus diri dalam mengurus diri

Page 4: 24. PSIKOSIS

Gejala klasik adalah,Gejala klasik adalah, Terganggunya kemampuan dalam Terganggunya kemampuan dalam

menilai realitas ( autistik )menilai realitas ( autistik ) HalusinasiHalusinasi Waham ( delusi )Waham ( delusi ) IlusiIlusi

Psikosis dapat berdiri sendiri atau timbul Psikosis dapat berdiri sendiri atau timbul

sebagai akibat dari gangguan atau sebagai akibat dari gangguan atau penyakitpenyakit

lain.lain.

Page 5: 24. PSIKOSIS

Psikosis dapat terjadi pada berbagai Psikosis dapat terjadi pada berbagai macammacam

kondisi :kondisi : Gangguan Mental OrganikGangguan Mental Organik Gangguan Mental dan Perilaku Akibat Gangguan Mental dan Perilaku Akibat

Penggunaan Zat Psikoaktif Penggunaan Zat Psikoaktif SkizofreniaSkizofrenia Gangguan SkizoafektifGangguan Skizoafektif Gangguan SkizotipalGangguan Skizotipal Gangguan WahamGangguan Waham Gangguan Suasana Perasaan ( Gangguan Gangguan Suasana Perasaan ( Gangguan

Depresi Berat dengan gejala psikotik )Depresi Berat dengan gejala psikotik )

Page 6: 24. PSIKOSIS

GANGGUAN MENTAL ORGANIKGANGGUAN MENTAL ORGANIK

Menurut PPDGJ-III / ICD X (WHO), al Menurut PPDGJ-III / ICD X (WHO), al

Demensia : - Demensia AlzheimerDemensia : - Demensia Alzheimer - Demensia Vaskular- Demensia Vaskular - Demensia pada penyakit - Demensia pada penyakit

lain lain Sindroma Amnestik Organik bukan akibat Sindroma Amnestik Organik bukan akibat

alkohol dan zat psikoaktif lain alkohol dan zat psikoaktif lain Delirium bukan akibat alkohol dan zat Delirium bukan akibat alkohol dan zat

psikoaktif lain psikoaktif lain Gangguan mental lain, Gangguan Gangguan mental lain, Gangguan

kepribadian dan perilaku akibat kerusakan kepribadian dan perilaku akibat kerusakan / disfungsi otak dan penyakit fisik/ disfungsi otak dan penyakit fisik

Page 7: 24. PSIKOSIS

GMOGMO

PRIMER : SEKUNDER :PRIMER : SEKUNDER :

penyakit, cedera, trauma penyakit /gg sistemik penyakit, cedera, trauma penyakit /gg sistemik

langsung pada otak menyerang otak langsung pada otak menyerang otak

DISFUNGSI OTAKDISFUNGSI OTAK

gangguan kognitifgangguan kognitif

DIAGNOSIS GMO DITEGAKKAN DENGAN CARA :DIAGNOSIS GMO DITEGAKKAN DENGAN CARA :Membuktikan / menunjukan terdapatnya faktor organik Membuktikan / menunjukan terdapatnya faktor organik

spesifik (spesifik (penyakit, cedera atau rudapaksa ) penyakit, cedera atau rudapaksa ) yang dinilaiyang dinilai

secara etiologi berhubungan dengan gangguan mental itusecara etiologi berhubungan dengan gangguan mental itu

atas dasar riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau labatas dasar riwayat penyakit, pemeriksaan fisik atau lab

Page 8: 24. PSIKOSIS

Evaluasidari gangguan kognitif MMSE Evaluasidari gangguan kognitif MMSE

( Mini Mental State ( Mini Mental State Examination )Examination )

Orientasi Orientasi Registrasi Registrasi Atensi dan kalkulasiAtensi dan kalkulasi Recall ( pemanggilan kembali )Recall ( pemanggilan kembali ) Tes bahasa Tes bahasa Konstruksi Konstruksi

Total score minTotal score min : 30: 30 < 25< 25 : suspek adanya gangguan: suspek adanya gangguan < 20< 20 : definitif adanya gangguan : definitif adanya gangguan

Page 9: 24. PSIKOSIS

DELIRIUMDELIRIUM

an impairment of consciousnessan impairment of consciousness, , a sudden onset (hours ora sudden onset (hours or

days) a brief and fluctuating course, and a rapiddays) a brief and fluctuating course, and a rapid

improvementimprovement - - Delirium is Delirium is a syndrome, not a diseasea syndrome, not a disease,, to have many to have many causes,central and systemiccauses,central and systemic,, acute confusional state, acute acute confusional state, acute brain syndromes, metabolic encephalopathy, toxic psychosis, brain syndromes, metabolic encephalopathy, toxic psychosis, and acute brain failure.and acute brain failure.- - (l) the clinical need to identify and treat the underlying cause (l) the clinical need to identify and treat the underlying cause and and - (2) the need to a- (2) the need to alelert the develort the developpment of delirium related ment of delirium related complications. complications. Such complications include accidental injury because of the Such complications include accidental injury because of the patients clouded consciousness or impaired coordination or patients clouded consciousness or impaired coordination or the unnecessary use of restraints.the unnecessary use of restraints.

Page 10: 24. PSIKOSIS

The major causes of delirium: The major causes of delirium: central nervous system disease central nervous system disease systemic disease (for example, cardiac failure)systemic disease (for example, cardiac failure) intoxication or withdrawal from pharmacological or toxic agentsintoxication or withdrawal from pharmacological or toxic agents

When evaluating a delirious patient, the clinician should assumeWhen evaluating a delirious patient, the clinician should assume

that any drug the patient has taken may be causatively relevant tothat any drug the patient has taken may be causatively relevant to

the delirium.the delirium.

PPathophysiological mechanisms have been sugested athophysiological mechanisms have been sugested

for deliriumfor delirium

NNeurotransmitter hypothesized to be involved in delirium is eurotransmitter hypothesized to be involved in delirium is

acetyacetyllcholinecholine, and neuroanatomical area is , and neuroanatomical area is the reticular formationthe reticular formation..

TThe delirium associated with alcohol withdrawal has beenhe delirium associated with alcohol withdrawal has been

associated with hypeactivity of associated with hypeactivity of the locus ceruleusthe locus ceruleus and its and its

noradrenerginoradrenergic neurons.c neurons.

Other neurotransmitters that have been implicated are Other neurotransmitters that have been implicated are serotoninserotonin

and and glutamateglutamate..

Page 11: 24. PSIKOSIS

Diagnostic guidelinesDiagnostic guidelines

It may occur at any age but is most common after It may occur at any age but is most common after thethe age of 60 years. age of 60 years.

The delirious state is transient and of fluctuating The delirious state is transient and of fluctuating

intensity; most cases recover within 4 weeks or less.intensity; most cases recover within 4 weeks or less. DDelirium lasting, with fluctuations, for up to 6 elirium lasting, with fluctuations, for up to 6

months months is not uncommonis not uncommon

  

Page 12: 24. PSIKOSIS

For a definite diagnosis, symptoms, mildFor a definite diagnosis, symptoms, mild

or severe, should be presentor severe, should be present in each one in each one

of the following areas:of the following areas:

(a)impairment of consciousness and (a)impairment of consciousness and attentionattention

(b)global disturbance of cognition (b)global disturbance of cognition

(c)psychomotor disturbances hypo or (c)psychomotor disturbances hypo or hyperactivity hyperactivity

(d)(d) disturbance of the sleep - wake cydisturbance of the sleep - wake cyclclee

(e)(e) emotional disturbancesemotional disturbances ( ( depression, depression, anxiety or fear, irritability, euphoria, anxiety or fear, irritability, euphoria, apathy, or wondering perplexityapathy, or wondering perplexity ) )

Page 13: 24. PSIKOSIS

CClinicallinical F Features :eatures :

ArousalArousal OOrientatiorientationn Language and CognitionLanguage and Cognition PerceptionPerception MoodMood Associated SymptomsAssociated Symptoms  

Page 14: 24. PSIKOSIS

TTreatmentreatment  The primary goal is to treat the underlying The primary goal is to treat the underlying condition that is causing the delirium. condition that is causing the delirium.

The other important goal of treatment is The other important goal of treatment is the provision of physical. sensory, and the provision of physical. sensory, and environmental support. Usually,delerious environmental support. Usually,delerious patients are helped by having a friend or a patients are helped by having a friend or a relative in the room or by the presence of relative in the room or by the presence of a regular sitter.  a regular sitter.  

Page 15: 24. PSIKOSIS

Pharmacological TreatmentPharmacological Treatment

TTreatment are psychosis and insomniareatment are psychosis and insomnia

The drug of choice for psychosis is The drug of choice for psychosis is HHaloperidol aloperidol . . Phenothiazines should be avoided delirious Phenothiazines should be avoided delirious patients, because those drugs are patients, because those drugs are associated significant anticholinergic effectassociated significant anticholinergic effect

Insomnia is best treated with either Insomnia is best treated with either benzodiazepines with short half-lives or benzodiazepines with short half-lives or with hydroxyzine . Benzodiazepines with with hydroxyzine . Benzodiazepines with long half lives and barbiturates should be long half lives and barbiturates should be avoided unless they are being used asavoided unless they are being used as part part of the treatment for the underlying disorder of the treatment for the underlying disorder ( for example, alcohol withdrawal( for example, alcohol withdrawal

Page 16: 24. PSIKOSIS

DEMENTIADEMENTIA

Dementia is a syndrome due to disease of theDementia is a syndrome due to disease of the

brain, usually of a chronic or progressive naturebrain, usually of a chronic or progressive nature

Disturbance of multiple higher cortical functions, Disturbance of multiple higher cortical functions,

including including memory, thinking, orientation, memory, thinking, orientation,

comprehension, calculation, learning capacity, comprehension, calculation, learning capacity,

language, language, and and judgement. judgement.

This syndrome occurs in This syndrome occurs in Alzheimer's diseaseAlzheimer's disease, in, in

cerebrovascular diseacerebrovascular disease, and in se, and in other other conditions conditions

primarily or secondarily affecting the brainprimarily or secondarily affecting the brain..  

Page 17: 24. PSIKOSIS

Dementia produces an appreciable Dementia produces an appreciable decline in decline in intellectual functioningintellectual functioning, and , and usually some interference with usually some interference with personal activities of daily livingpersonal activities of daily living, such , such as washing, dressing, eating, personal as washing, dressing, eating, personal hygiene, excretory and toilet hygiene, excretory and toilet activities. activities.

IItself will depend largely on the social tself will depend largely on the social and cultural setting in which the and cultural setting in which the patient lives.patient lives.

Page 18: 24. PSIKOSIS

EEpidemiologypidemiology Dementia is essentially a disease of the aged.Dementia is essentially a disease of the aged. Of Americans over the age of 65, about 5 percent Of Americans over the age of 65, about 5 percent

have severe dementia, and 15 percent have mild have severe dementia, and 15 percent have mild dementia. dementia.

50 to 60 percent50 to 60 percent ha have dementia of the ve dementia of the Alzheimer's typeAlzheimer's type..

The second most common type of dementia is The second most common type of dementia is vascular dementia-account for 15 to 30 percent vascular dementia-account for 15 to 30 percent of all dementia cases. of all dementia cases.

Other dementia 1 to 5 percent of allOther dementia 1 to 5 percent of all

By the year 2030 an estimated 20 percent of the- By the year 2030 an estimated 20 percent of the- population will be more than 65 years old. population will be more than 65 years old.

Page 19: 24. PSIKOSIS

EEtiologytiologyDementia has many causesDementia has many causes : : Dementia of the Alzheimer's TypeDementia of the Alzheimer's Type

Alois Alzheimer in 1907, Alois Alzheimer in 1907, Senile plaques, Senile plaques, Amyloid precursor protein. Amyloid precursor protein.

Neurotransmitter abnormalities.  Neurotransmitter abnormalities.  

Other potential causes. Other potential causes.

Vascular DementiaVascular DementiaBinswanger'sdisease.  Binswanger'sdisease.  Pick's DiseasePick's DiseaseCreutzfeldt-Jakob DiseaseCreutzfeldt-Jakob DiseaseHHuntington's Diseaseuntington's DiseaseParkinson's DiseaseParkinson's DiseaseHIV-Related DementiaHIV-Related Dementia   Head Trauma-Related DementiaHead Trauma-Related DementiaDementia can be a sequela of head traumaDementia can be a sequela of head trauma

Page 20: 24. PSIKOSIS

CClinical linical FFeatures :eatures :

Memory ImpairmentMemory ImpairmentOrientationOrientationLanguage ImpairmentLanguage ImpairmentPersonality ChangesPersonality ChangesPsychosis Psychosis Other Impairments Other Impairments

PsychiatricPsychiatricNeurological Neurological Catastrophic reaction Catastrophic reaction

Sundowner syndromeSundowner syndrome

Page 21: 24. PSIKOSIS

DDiagnosisiagnosis

Diagnostic guidelinesDiagnostic guidelines : :  AA decline in both memory and thinking which is decline in both memory and thinking which is sufficient to impair personal activities of daily sufficient to impair personal activities of daily living living

Difficult to attend to more than one stimulus at a Difficult to attend to more than one stimulus at a time, and to shift the focus of attention from one time, and to shift the focus of attention from one topic to another.topic to another.

A double diagnosis of delirium superimposed upon A double diagnosis of delirium superimposed upon

ddementia is common ementia is common ..      

Page 22: 24. PSIKOSIS

TTreatmentreatment

  Some cases of dementia are regarded as treatable Some cases of dementia are regarded as treatable

The general treatment approachThe general treatment approachprovide supportive medical care, provide supportive medical care, emotional support for the patients and their families,emotional support for the patients and their families,the maintenance of the patient's physical health, . the maintenance of the patient's physical health, . symptomatic treatment symptomatic treatment

Particular attention must be provided to caretakers and family Particular attention must be provided to caretakers and family members members

When the diagnosis of vascular dementia is made, When the diagnosis of vascular dementia is made, take care of take care of risk risk factors  factors  

Pharmacological TreatmentsPharmacological TreatmentsCurrently available treatments psychoactive drugs Currently available treatments psychoactive drugs Tetrahydroaminoacridine (Tacrine) Tetrahydroaminoacridine (Tacrine)

Page 23: 24. PSIKOSIS

SKIZOFRENIASKIZOFRENIA

EpidemiologiEpidemiologi Diperkirakan 1% penduduk AS > Diperkirakan 1% penduduk AS >

300.000 episode akut SR per tahun.300.000 episode akut SR per tahun. Prevalensi tertinggi kota besarPrevalensi tertinggi kota besar Di RSJ Cisarua 90% penderita kronik SRDi RSJ Cisarua 90% penderita kronik SR

Page 24: 24. PSIKOSIS

Batasan / PengertianBatasan / Pengertian

SR merupakan campuran simptom + dan –SR merupakan campuran simptom + dan –

Simptom +Simptom + Waham : keyakinan yang kacau, salah Waham : keyakinan yang kacau, salah

tafsir tafsir tentang persepsi / pengalamannya tentang persepsi / pengalamannya (Waham kejar, (Waham kejar, somatik, keagamaan, curiga) somatik, keagamaan, curiga)

Halusinasi : halusinasi dengar,lihatHalusinasi : halusinasi dengar,lihat Bicara : berlebih dan kacauBicara : berlebih dan kacau Tingkah laku : kacau, agitasi, katatonikTingkah laku : kacau, agitasi, katatonik

Page 25: 24. PSIKOSIS

Simptom –Simptom –Afek datar Afek datar : intensitas ekspresi emosional : intensitas ekspresi emosional

terbatas terbatasAlogiaAlogia : kecepatan produktivitas : kecepatan produktivitas

pikiran danpikiran dan bicara terbatasbicara terbatas

AvolitionAvolition : memulai tingkah laku yang : memulai tingkah laku yang bertujuan bertujuan tertentu terbatas, tertentu terbatas, lambanlamban

AnhedoniaAnhedonia : kegembiraan kurang: kegembiraan kurangAtensiAtensi : perhatian terganggu: perhatian terganggu

Simptom lainnya:Simptom lainnya: Gangguan berpikir abstrak, pikiran Gangguan berpikir abstrak, pikiran

stereotipi, stereotipi, pasif, pasif, menarik dirimenarik diri

Page 26: 24. PSIKOSIS

EtiologiEtiologi Neurotransmiter : Hipotesis dopaminNeurotransmiter : Hipotesis dopamin

Penyakit dan obat obatan Penyakit dan obat obatan dopamin dopamin ↑ ↑ menimbulkan simptom +menimbulkan simptom +Aktivitas dopaminergik Aktivitas dopaminergik SR karena antipsikotik SR karena antipsikotik memblok reseptor dopamin pasca sinaptik (D2)memblok reseptor dopamin pasca sinaptik (D2)

Faktor keturunan : Faktor keturunan : Hipotesis genetik kembar monozygot 4 X Hipotesis genetik kembar monozygot 4 X

dizigotikdizigotikKembar monozygot Kembar monozygot : 61-86%: 61-86%Kembar dizigotikKembar dizigotik : 2-15%: 2-15%Saudara tiriSaudara tiri : 0.9-1.8%: 0.9-1.8%Saudara kandungSaudara kandung : 7-15%: 7-15%Satu ortu SRSatu ortu SR : 7-16%: 7-16%Kedua ortu SRKedua ortu SR : 40-68%: 40-68%

Faktor hubungan antar keluarga dan sosialFaktor hubungan antar keluarga dan sosial Faktor sosio ekonomi Faktor sosio ekonomi

Page 27: 24. PSIKOSIS

GejalaGejala

SaaninSaanin- Kepribadian prepsikotik skizoid- Kepribadian prepsikotik skizoid- Pengaburan emosi :- Pengaburan emosi :

Afek tidak wajar / datar, kakuAfek tidak wajar / datar, kakuAfek bertentanganAfek bertentangan

- Disorganisasi proses berpikir- Disorganisasi proses berpikir- Waham dan halusinasi- Waham dan halusinasi- Perubahan dan tingkah laku- Perubahan dan tingkah laku

- Perubahan bicara- Perubahan bicara

Page 28: 24. PSIKOSIS

Kusumanto SetyonegoroKusumanto Setyonegoro

- Autisme- Autisme

- Ambivalensi- Ambivalensi

- Gangguan aktivitas- Gangguan aktivitas

- Gangguan afek- Gangguan afek

- Gangguan asosiasi- Gangguan asosiasi

- Gangguan atensi- Gangguan atensi

Page 29: 24. PSIKOSIS

Kurt SchneideKurt Schneiderr

PrimerPrimer- Mendengar pikiran sendiri- Mendengar pikiran sendiri- Mendengar komentar tingkah lakunya- Mendengar komentar tingkah lakunya- Halusinasi somatik- Halusinasi somatik

- Pikirannya seolah olah dikontrol- Pikirannya seolah olah dikontrol- Pikirannya menyebar ke oranglain- Pikirannya menyebar ke oranglain- Perbuatannya dikontrol / dipengaruhi pihak lain- Perbuatannya dikontrol / dipengaruhi pihak lain- Waham- Waham

Sekunder :Sekunder :

- Halusinasi- Halusinasi

- Bingung- Bingung

- Gangguan afek- Gangguan afek

- Penumpulan emosi- Penumpulan emosi

Page 30: 24. PSIKOSIS

PPDGJ IIIPPDGJ III

Gejala gejala khas :Gejala gejala khas :a. Thought eco, insertion / withdrawal dan thought a. Thought eco, insertion / withdrawal dan thought broadcastingbroadcastingb. Waham dikendalikan, waham pengaruhb. Waham dikendalikan, waham pengaruhc. Halusinasi yang mengomentari perilaku pasien, c. Halusinasi yang mengomentari perilaku pasien, halusinasi dari salah satu halusinasi dari salah satu bagian tubuh.bagian tubuh.d. Waham keagamaan / politik, waham kebesaran / d. Waham keagamaan / politik, waham kebesaran / super.super.e. Halusinasi yang menetape. Halusinasi yang menetapf. Arus pikiran yang terputus, interpolasi f. Arus pikiran yang terputus, interpolasi inkoherensi, inkoherensi, neologismeneologismeg. Katatonik : gaduh gelisah, flexibilitas cerea, negativisme g. Katatonik : gaduh gelisah, flexibilitas cerea, negativisme dan stupor.dan stupor.h. Gejala negativ apatis, blocking, emosi tumpul/ tak wajar.h. Gejala negativ apatis, blocking, emosi tumpul/ tak wajar.i. Hilangnya minat, tak bertujuan, malas, berdiam diri, i. Hilangnya minat, tak bertujuan, malas, berdiam diri, menarik dirimenarik diri

Page 31: 24. PSIKOSIS

Diagnosa SR ditegakkan bila :Diagnosa SR ditegakkan bila :

- Satu gejala amat jelas/ dua gejala kurang - Satu gejala amat jelas/ dua gejala kurang jelas jelas dari a-d atau paling sedikit dua gejala dari a-d atau paling sedikit dua gejala dari e-hdari e-h

- Waktu - Waktu ≥≥1bulan untuk gejala khas ( tidak1bulan untuk gejala khas ( tidak termasuk fase prodormal)termasuk fase prodormal)

Page 32: 24. PSIKOSIS

JENIS JENIS SKIZOFRENIAJENIS JENIS SKIZOFRENIA

11 SR ParanoidSR Paranoid- timbul 30 tahun, orang tegang, selalu - timbul 30 tahun, orang tegang, selalu hati hati

hatihati- kriteria SR harus dipenuhi- kriteria SR harus dipenuhi- waham harus menonjol : waham kebesaran, - waham harus menonjol : waham kebesaran, waham cemburu, waham curiga, waham kejar, waham cemburu, waham curiga, waham kejar, waham hubungan, waham pengaruh, waham waham hubungan, waham pengaruh, waham hipokondris dan depresif hipokondris dan depresif waham waham

tersistematiktersistematik

- Halusinasi dengar : suara - Halusinasi dengar : suara mengancam,menakutkan mengancam,menakutkan

atau menuduh, memerintahatau menuduh, memerintah

Halusinasi pembauan, pengecapan, sexual, Halusinasi pembauan, pengecapan, sexual,

halusinasi visual kurang menonjolhalusinasi visual kurang menonjol

- Gangguan afektif, dorongan kehendak, - Gangguan afektif, dorongan kehendak,

pembicaraan, gejala katatonik pembicaraan, gejala katatonik relatif tidak relatif tidak nyatanyata

Page 33: 24. PSIKOSIS

2. SR Hebefrenik2. SR Hebefrenik- timbul pada remaja / dewasa muda 15-25 - timbul pada remaja / dewasa muda 15-25 tahun)tahun)- waham dan halusinasi tidak menonjol, sifat - waham dan halusinasi tidak menonjol, sifat

mengambang, terputus putusmengambang, terputus putus- disorganisasi proses berpikir, pembicaraan - disorganisasi proses berpikir, pembicaraan tak tak menentumenentu- emosi dangkal, tak wajar- emosi dangkal, tak wajar- senyum sendiri, cekikikan- senyum sendiri, cekikikan- grimace, manerisme, pranks.- grimace, manerisme, pranks.- perilaku : hampa tujuan, hampa perasaan- perilaku : hampa tujuan, hampa perasaan

Page 34: 24. PSIKOSIS

3. SR Katatonik3. SR Katatonik- Timbul pada usia 15-30 tahun - Timbul pada usia 15-30 tahun - Bervariasi antara - Bervariasi antara

hiperkinesis dan stuporhiperkinesis dan stuporautomatisme dan negativismeautomatisme dan negativisme

Kriteria SR +Kriteria SR +Klinis :Klinis :- kegelisahan, hiperkinesekegelisahan, hiperkinese- Stupor, mutismeStupor, mutisme

Page 35: 24. PSIKOSIS

-berpose -berpose bizarre bizarre-negtivisme-negtivisme-rigiditas-rigiditas-flexibilitas cerea-flexibilitas cerea-automatisme perintah, perseverai -automatisme perintah, perseverai kata/kalimat (echolali), echopraksikata/kalimat (echolali), echopraksi

DD/ gejala katatonik :DD/ gejala katatonik :-penyakit otak-penyakit otak-gangguan metabolik-gangguan metabolik-alkohol, obat obatan -alkohol, obat obatan

Page 36: 24. PSIKOSIS

4. SR Residual4. SR Residual- stadium kronis : progresi stadium awal - stadium kronis : progresi stadium awal

stadium lanjut dengan gejala – jangka panjangstadium lanjut dengan gejala – jangka panjang- episode psikotik/ SR : gejala – menonjol, - episode psikotik/ SR : gejala – menonjol,

psikomotor menurun, aktivitas menurun, emosi psikomotor menurun, aktivitas menurun, emosi tumpul, pasif, inisiatif - , kualitas dan isi tumpul, pasif, inisiatif - , kualitas dan isi pembicaraan menurun, komunikasi memburuk, pembicaraan menurun, komunikasi memburuk, perawatan diri dan kinerja sosial memburukperawatan diri dan kinerja sosial memburuk

- >1 tahun waham halusinasi menurun, timbul - >1 tahun waham halusinasi menurun, timbul gejala SR – gejala SR –

- tidak terdapat demensia, gangguan otak - tidak terdapat demensia, gangguan otak organik/ depresi kronisorganik/ depresi kronis

Page 37: 24. PSIKOSIS

5. SR Simplex5. SR Simplex- perkembangan tingkah laku aneh secara - perkembangan tingkah laku aneh secara

perlahan dan progresifperlahan dan progresif

- kinerja menurun dan tidak mampu - kinerja menurun dan tidak mampu memenuhi tuntutan masyarakatmemenuhi tuntutan masyarakat

- waham – dan halusinasi –- waham – dan halusinasi –

- gejala – SR Residual tanpa didahului gejal - gejala – SR Residual tanpa didahului gejal psikotik nyatapsikotik nyata

- pendiam, malas, tanpa tujuan - pendiam, malas, tanpa tujuan gelandangangelandangan

Page 38: 24. PSIKOSIS

PROGNOSA PROGNOSA Onset lebih akut , prognosa lebih baikOnset lebih akut , prognosa lebih baik Presipitasi jelas, prognosa baikPresipitasi jelas, prognosa baik Onset makin muda, prognosa jelekOnset makin muda, prognosa jelek

Page 39: 24. PSIKOSIS

GANGGUAN SKIZOAFEKTIFGANGGUAN SKIZOAFEKTIF

: Gangguan yang episodik dengan geala afektif dan SR : Gangguan yang episodik dengan geala afektif dan SR sama sama menonjol dalam episode yang sama atau sama sama menonjol dalam episode yang sama atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang laindalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain

- Klinis : halusinasi dan waham tidak serasi dengan afek Klinis : halusinasi dan waham tidak serasi dengan afek - Tidak memenuhi kriteria SR dan episode manik atau Tidak memenuhi kriteria SR dan episode manik atau

depresifdepresif- Sebagian penduduk mengenal episode skizoafektif Sebagian penduduk mengenal episode skizoafektif

berulang, baik yang manik, depresif, atau campuranberulang, baik yang manik, depresif, atau campuran- Prognosa : biasanya sembuh sempurna, terutama Prognosa : biasanya sembuh sempurna, terutama

yang lebih ke tipe manik, dan kadang kadang yang lebih ke tipe manik, dan kadang kadang berkembang ke keadaan defek atau sisa. Secara berkembang ke keadaan defek atau sisa. Secara umum lebih baik daripada tipe SR lainnya.umum lebih baik daripada tipe SR lainnya.

Page 40: 24. PSIKOSIS

Jenis :Jenis : 1. Gangguan skizoafektif tipe manik1. Gangguan skizoafektif tipe manik

- gejala SR dan manik sama sama menonjol dalam satu - gejala SR dan manik sama sama menonjol dalam satu episodeepisode

- afek : elasi, kegelisahan, iritabilitas, agresiv, hargadiri - afek : elasi, kegelisahan, iritabilitas, agresiv, hargadiri meningkat, ide / waham kebesaran, kejar, bizarre.meningkat, ide / waham kebesaran, kejar, bizarre.

- pikiran disiarkan atau diganggu- pikiran disiarkan atau diganggu - kekuatan tak dikenal sedang mengendalikan dirinya- kekuatan tak dikenal sedang mengendalikan dirinya - halusinasi bermacam macam- halusinasi bermacam macam - suasana perasaan meningkat nyata atau tidak begitu - suasana perasaan meningkat nyata atau tidak begitu

mencolok disertai iritabilitas dan kegelisahan yang tinggi.mencolok disertai iritabilitas dan kegelisahan yang tinggi. - penyembuhan umumnya dalam beberapa minggu- penyembuhan umumnya dalam beberapa minggu

Page 41: 24. PSIKOSIS

2. Gangguan skizoafektif tipe depresif 2. Gangguan skizoafektif tipe depresif - gejala SR dan depresi terdapat bersama - gejala SR dan depresi terdapat bersama secara menonjol pada satu episodesecara menonjol pada satu episode

- gejala depresi : retardasi, insomnia, energi - gejala depresi : retardasi, insomnia, energi hilang, nafsu makan menurun, berat badan hilang, nafsu makan menurun, berat badan menurun, minta menurun, konsentrasi menurun, minta menurun, konsentrasi berkurang, rasa bersalah, putus asa, pikiran berkurang, rasa bersalah, putus asa, pikiran bunuh diri.bunuh diri.

- cenderung berlangsung lebih lama dan - cenderung berlangsung lebih lama dan prognosa kurang baik di banding tipe manikprognosa kurang baik di banding tipe manik

Page 42: 24. PSIKOSIS

3. Gangguan Skizoafektif tipe 3. Gangguan Skizoafektif tipe campuran campuran

: Gejala SR dan gejala afektif bipolar : Gejala SR dan gejala afektif bipolar campuran secara bersama-sama campuran secara bersama-sama

Page 43: 24. PSIKOSIS

GANGGUAN SKIZOTIPALGANGGUAN SKIZOTIPAL

- berjalan kronis dan intensitasnya berfluktuasi, onset tidak - berjalan kronis dan intensitasnya berfluktuasi, onset tidak pastipasti- individu mempunyai hubungan dengan penderita SR - individu mempunyai hubungan dengan penderita SR ( genetik)( genetik)- diandai salahsatu tersebut dibawah :- diandai salahsatu tersebut dibawah :a. afek tak wajar / menyempita. afek tak wajar / menyempitb. perilaku aneh, eksentrikb. perilaku aneh, eksentrikc. hubungan sosial burukc. hubungan sosial burukd. kepercayaan aneh, pikiran magisd. kepercayaan aneh, pikiran magise. ide paranoide. ide paranoidf. ilusi, depersonalisasif. ilusi, depersonalisasig. pemikiran samar samar, sirkumstansial, penuh kiasan, g. pemikiran samar samar, sirkumstansial, penuh kiasan, sangat rinci, ruwetsangat rinci, ruweth. episode menyerupai psikotik, bersifat sementara , dengan h. episode menyerupai psikotik, bersifat sementara , dengan ilusi kuat, halusinasi dengar dan gagasan mirip waham.ilusi kuat, halusinasi dengar dan gagasan mirip waham.

Page 44: 24. PSIKOSIS

GANGGUAN WAHAMGANGGUAN WAHAM

- ditandai oleh perkembangan waham baik - ditandai oleh perkembangan waham baik tunggal maupun sistem berlangsung lama tunggal maupun sistem berlangsung lama atau seumur hidupatau seumur hidup- waham sering berupa waham kebesaran, - waham sering berupa waham kebesaran, waham kejar, waham hipokondri, waham waham kejar, waham hipokondri, waham kecemburuankecemburuan- orang lain berpendapa bahwa dirinya - orang lain berpendapa bahwa dirinya berbau atau homoseks berbau atau homoseks - depresif yang intermiten- depresif yang intermiten- olfaktorik atau taktil- olfaktorik atau taktil

Page 45: 24. PSIKOSIS

- halusinasi dengar yang timbul sewaktu waktu - halusinasi dengar yang timbul sewaktu waktu dan sementara sampai usia lanjutdan sementara sampai usia lanjut- waham dihubungkan dengan situasi - waham dihubungkan dengan situasi kehidupankehidupan waham kejar pada anggota waham kejar pada anggota kelompok minoritaskelompok minoritas- diluar sistem waham - diluar sistem waham afek, pembicaraan dan afek, pembicaraan dan perilakunya adalah normalperilakunya adalah normal- waham menetap saat tanpa gangguan suasana - waham menetap saat tanpa gangguan suasana perasaanperasaan- tanpa ada riwayat gejala SR- tanpa ada riwayat gejala SR- waham berlangsung minimal 3 bulan- waham berlangsung minimal 3 bulan

Page 46: 24. PSIKOSIS

Gangguan Waham TerinduksiGangguan Waham Terinduksi

- jarang terjadi- jarang terjadi

- waham yang dialami dua orang atau - waham yang dialami dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan lebih yang mempunyai hubungan emosional yang eratemosional yang erat

- hanya seorang psikotik (SR), waham - hanya seorang psikotik (SR), waham terinduksi pada yang lain dan menghilang terinduksi pada yang lain dan menghilang bila dipisahkanbila dipisahkan

- waham bersifat : kronis, kejar, kebesaran- waham bersifat : kronis, kejar, kebesaran

Page 47: 24. PSIKOSIS

TERAPITERAPI

ANTI PSIKOTIKANTI PSIKOTIK

PenggunaanPenggunaan ::

Skizofrenia, Skizoafektif, Gangguan Skizofrenia, Skizoafektif, Gangguan WahamWaham

Page 48: 24. PSIKOSIS

Digolongkan menjadi :Digolongkan menjadi :

A. Gol. Antagonis Dopamin ( Anti Psikotik Tipikal)A. Gol. Antagonis Dopamin ( Anti Psikotik Tipikal)

- Phenothiazine : Aliphatic ( Chlorpromazine),- Phenothiazine : Aliphatic ( Chlorpromazine), Piperazine ( Fluphenazine, Trifluoperazine, Piperazine ( Fluphenazine, Trifluoperazine, Pherphenazine), Piperidine ( Thioridazine)Pherphenazine), Piperidine ( Thioridazine)- Thioxanthene : Thiothixene- Thioxanthene : Thiothixene- Dibenzoxazepine : Loxapine- Dibenzoxazepine : Loxapine- Dihydroindole : Molindone- Dihydroindole : Molindone- Butyrophenon : Halloperidol, Droperidol- Butyrophenon : Halloperidol, Droperidol

- Diphenylbutylpiperidine : Pimozide- Diphenylbutylpiperidine : Pimozide

- Alkaloid Rauwolfia : Reserpine- Alkaloid Rauwolfia : Reserpine

Golongan ini bekerja melalui blokade terhadap Golongan ini bekerja melalui blokade terhadap reseptor Dopamin D2. Beberapa macam obat juga reseptor Dopamin D2. Beberapa macam obat juga mempunyai aktivitas anti histamin, anti kolinergik, mempunyai aktivitas anti histamin, anti kolinergik, dandan

Page 49: 24. PSIKOSIS

B. Gol. Antagonis Serotonin-Dopamin ( Anti B. Gol. Antagonis Serotonin-Dopamin ( Anti Psikotik Atipikal)Psikotik Atipikal)

- Benzisoxazole : Risperidone- Benzisoxazole : Risperidone- Dibenzodiazepine : Clozapine, Quetiapine- Dibenzodiazepine : Clozapine, Quetiapine- Thienobenzodiazepine : Olanzapine- Thienobenzodiazepine : Olanzapine- Benzisothiazolyl piperazine : Ziprazidone- Benzisothiazolyl piperazine : Ziprazidone

Golongan ini bekerja melalui blokade Golongan ini bekerja melalui blokade terhadap reseptor Dopamin dan Serotonin.terhadap reseptor Dopamin dan Serotonin.

Page 50: 24. PSIKOSIS

Efek SampingEfek Samping

- Neurologik :- Neurologik :sedasisedasiepileptogenik ( menurunkan ambang kejang)epileptogenik ( menurunkan ambang kejang)gangguan ekstrapiramidal (distonia akut, gangguan ekstrapiramidal (distonia akut,

akathisia, sindroma parkinsonisme, diskinesia akathisia, sindroma parkinsonisme, diskinesia tardif)tardif) - Kardiovaskular :- Kardiovaskular :

perubahan EKGperubahan EKGhipotensi orthostatikhipotensi orthostatik

- Gastrointestinal ( obstructive jaundice)- Gastrointestinal ( obstructive jaundice)

- Gangguan fungsi seksual- Gangguan fungsi seksual

- Hematologik ( Agranulositosis )- Hematologik ( Agranulositosis )

- Endokrin ( peningkatan sekresi prolaktin)- Endokrin ( peningkatan sekresi prolaktin)

- Peningkatan BB- Peningkatan BB

- Sindroma Neuroleptika Maligna- Sindroma Neuroleptika Maligna