Pemeriksaan laboratorium pada gangguan endokrinMOHAMMAD RIZKI
SISTEM ENDOKRIN“Kelenjar tanpa saluran”Memproduksi hormonMempunyai target organ
Organ yang terlibat dalam produksi hormon
Giant Hormone ChartCLASS HORMONES ROLE IN HOMEOSTASIS? WHY
IMPORTANT?HYPOSECRETION DISORDERS
2
HORMONE NAME CHEMICAL RELATIONSHIP TO OTHER RELEASING GLAND TARGET: CELL, ORGAN, GLAND MAJOR FUNCTIONS
HYPERSECRETION &/OREndorphins Pain receptors in the brain
Growth Hormone Bones
Glucocorticoids Steroid Regulated by ACTH Adrenal Cortex Raise blood glucose level
Mineralocorticoids Steroid Adrenal Cortex Promote re-absorption of Na+ and excretion of K+ in kidney
sAldosterone Steroid Triggered by angiotensin II
Adrenal glands (on top ofkidneys)
Cells in kidney Prevent drop in blood pressure
Reabsorb Na+ & H O from urine
Epinephrine Amine Synergistic effects w/ Adrenal medulla Fight vs. flight response norepinephrine Increase metabolic activities
Raise blood glucose level Constrict certain blood vessels
Norepinephrine Synergistic effects w/ Adrenal medulla epinephrine
ACTH Peptide Anterior pituitary Adrenal cortex Stimulates adrenal cortex to secrete glucocorticoids/ steroid hormones
FSH Glycoprotein Structurally similar to LH & Anterior pituitary Testes/ovaries Stimulates production of ova & sperm TSH
GH Protein Anterior pituitary Stimulates growth (esp. bones) Hyposecretion: dwarfism
Metabolic functions Hypersecretion: giantism Stimulates production of growth factors (ex.
Insulinlike growth factors (IGFs), etc.)LH Glycoprotein Structurally similar to FSH Anterior pituitary Testes/ovaries Stimulates ovaries & testes
& TSHProlactin (PRL) Protein Anterior pituitary Mammary glands Stimulates milk production/secretion
Varied effects from species to speciesTSH Glycoprotein Stimulates production of T3 Anterior pituitary Thyroid Stimulates thyroid gland
& T4
Structurally similar to LH &FSH
MSH Peptide Anterior pituitary Melanocytes Regulates activity of pigment-containing cells in skin
ADH (Vassopressin) Peptide N/a; regulated by water/salt Posterior pituitary Collecting ducts in kidneys Prevent dehydration Hyposecretion : Diabetes balance Reabsorb water from urine insipidusOxytocin Peptide Posterior pituitary Mammary glands, uterine Stimulates contraction of uterus & mammary gland cells
muscles Mammary glands secrete milkEstrogens Steroid Regulated by FSH & LH Ovaries Stimulate uterine lining growth
Promote development & maint. of female 2nd sex chara.
CLASS HORMONES ROLE IN HOMEOSTASIS? WHY IMPORTANT?
HYPOSECRETION DISORDERS
Progesterone Steroid Regulated by FSH & LH Ovaries Promotes uterine lining growth
Glucagon Protein Antagonistic to Insulin Pancreas Mostly liver, some body cells Raises blood glucose level Stimulates the hydrolysis of stored energy (fat, glygocen)
to glucoseInsulin Protein Antagonistic to glucagon Pancreas Fat cells, muscle cells, red Lowers blood glucose level
Hyposecretion: diabetes mellitus blood cells Stimulates the uptake of glucose Type 1 – autoimmune disorder,
pancreas is attacked Type 2 – reduced responsiveness to insulinParathyroid hormone Peptide Opposite effect of calcitonin Parathyroid glands Osteoclasts (in bone) Raises blood calcium level Hyposecretion: tetany –(PTH) Works with active Vit. D (embedded in surface of Kidneys Osteoclasts – decompose bone & release Ca2+
convlusive contractions ofthyroid) Kidneys – resabsorb Ca2+ & convert Vitamin D to active skeletal muscles (fatal)
form
Melatonin Amine Pineal gland SCN cells in brain (biological Involved in biological rhythms (light/dark cycles) clock)
Prostaglandins Modified fatty PGE (muscles relax) Placenta Uterine muscles Stimulate contraction of smooth muscles in uterine wall
acids (lipid) PGF (muscles contract) Local regulators Antagonostic to each other
Helps induce laborAndrogens (ex. Steroid Regulated by FSH & LH Testes Support sperm formation Testosterone) Promote development & maint. of male 2nd sex chara.Thymosin Peptide Thymus Stimulates T lymphocytes-
Calcitonin Peptide Opposite effect of PTH Thyroid Lowers blood calcium level
T3 Amine Converted from T4 Thyroid Maintains normal blood pressure, heart rate, muscle tone, digestion, reproductive functions
Increasing rate of O2 consumption & cellular metabolism
T4 Amine T4 converted to T3 Thyroid Hyposecretion: cretinism = slow skeletal growth & poor mental development
Lack of iodine: goiter
HORMONE NAME CHEMICAL RELATIONSHIP TO OTHER RELEASING GLAND TARGET: CELL, ORGAN, GLAND MAJOR FUNCTIONS
HYPERSECRETION &/OR
http://cms.jeffyoshimura.com/files/Giant%20Hormone%20Chart.pdf
Transpor HormonHormon peptida/protein hidrofilik, larut dalam airHormon steroid dan tiroid membutuhkan pengangkut
• Protein spesifik [hormon] binding protein, contohnya: CBG - cortisol, TBG - thyroid hormones, SHBG - sex hormones
• Albumin afinitas rendah, kapasitas angkut tinggi
Gangguan endokrinSekresi lebih
◦ Hilangnya kontrol umpan balik◦ Sekresi eksogen (sumber yang tidak biasanya, sumber “ektopik”)
Sekresi kurang◦ Hilangnya stimulasi◦ Gagal organ
Gangguan di jalur metabolisme◦ Penurunan produk akhir, peningkatan produk intermedia
Dapat mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, metabolisme, perilaku
Metode PengukuranBioassaysMengukur respon biologis in vivo, di tubuh maupun kultur jaringan
Memakan waktu, teknik rumit, akurasi dan presisi rendah
Ingat percobaan Galli Mainini?
Lanjutan, Metode PengukuranReaksi KimiaTidak dipakai lagi
Contoh PBI untuk tiroksin, pengukuran fluorometrik untuk kortisol serum, ketosteroid urine, steroid ketogenik urine, reaksi Pisano untuk VMA
Mengukur kadar atau jumlah yang diekskresikan, bukan aktivitasnya
Lanjutan, Metode PengukuranKromatografiSangat baik untuk untuk hormon dengan molekul kecil, terutama dari medula adrenal, contohnya VMA, katekolamin
Tahun 1976 HPLC mulai digunakan dalam praktek laboratorium klinik
Lanjutan, Metode PengukuranImmunoassaysSangat baik untuk hormon dengan molekul besar, terutama protein
Poli atau monoklonal
Akurasi dan presisi tinggi
Dapat digunakan untuk banyak sampel sekaligus
Mengukur kadar, bukan aktivitas
Perlu diperhatikan spesifisitas terutama ketika hendak membedakan hormon dengan metabolit inaktifnya
Digunakan untuk mengukur sebagian besar hormon (saat ini)
Beta hCG Human Chorionic Gonadotropin.
◦ (hCG) diproduksi oleh plasenta◦ Dapat dideteksi di dalam urine 10 hari sejak telat bulan dan puncaknya sekitar 10 minggu◦ Kualitatif, kuantitatif
Kelenjar Adrenal Adrenal Medulla.
◦ Medula adrenal mensekresi katekolamin◦ Untuk menilai fungsi medula adrenal digunakan pemeriksaan
ekskresi epinefrin, norepinefrin dan vanillylmandelic acid (VMA) pada urine tampung 24 jam
Lanjutan, adrenal Adrenal Cortex.
◦ Korteks adrenal mensekresi minerolkortikoid, glukokortikoid dan androgen◦ Untuk menilai fungsi korteks adrenal digunakan pemeriksaan
◦ Aldosteron plasma dan urine;◦ Aktivitas renin plasma;◦ Testosteron dan estradiol serum;◦ Kortisol plasma (pagi dan petang);◦ Adrenocorticotropic hormone (ACTH) (pagi); dan ◦ Ekskresi 17-hydroxycorticosteroids, 17-ketogenic steroids, dan 17-ketosteroids dalam
urine
Lanjutan, adrenal Dexamethasone Suppression Test.
◦ Dexamethasone menekan sekresi ACTH◦ Pertama dilakukan pengukuran kadar kortisol baseline pada jam 08.00 pagi,
selanjutnya pada jam 23.00 diberikan dexamethasone 1 mg per oral◦ Keesokan paginya pada jam 08.00 diukur lagi kadar kortisol plasma◦ Normalnya produksi kortisol akan disupresi sehingga kadar kortisol kedua
akan rendah
Lanjutan, adrenal Insulin Tolerance Test.
◦ Insulin (0,05–0,1 U/kgBB) diberikan secara intravena◦ Dilakukan pengambilan sampel secara serial dalam 90-120 menit (misalnya diambil sampel pada menit
ke-30,45, 60, 90 dan 120)◦ Akan terjadi pelepasan ACTH ketika glukosa turun hingga < 40 mg/dl◦ Pemeriksaan ini BERBAHAYA! Dokter akan selalu mendampingi dan siap dengan seluruh perbekalan
emergensi.
Metyrapone Test. ◦ Metyrapone menghambat tahap akhir sintesis kortisol◦ Diberikan metyrapone per oral 500-750 mg tiap 4 jam selama 24 jam dan diambil sampel plasma◦ Respon normal adalah penurunan kortisol plasma dan peningkatan 11-deoxycortisol di plasma dan urine
Pankreas Kadar Glukosa
◦ Kadar glukosa darah digunakan untuk menilai fungsi pankreas dan respon terhadap terapi insulin
Kadar Glukosa Darah Puasa ◦ Diperiksa setelah puasa 10 sampai 14 jam di malam hari◦ Diambil pagi harinya sebelum sarapan
Lanjutan, Pankreas Tes Toleransi Glukosa
◦ Digunakan untuk mendiagnosis DM dan diabetes gestasional◦ Pasien puasa 10-16 jam sebelum tes, diambil sampel dan diberikan
glukosa 75 g◦ Diambil sampel darah serial untuk diukur kadar glukosa◦ Glukosa <200 mg/dl pada menit ke-30, 60, dan 90; dan <140 mg/dl
pada menit ke-120 Glukosa Darah Sewaktu/Random
◦ Sampel dapat diambil kapan saja tanpa puasa
Glycosylated Hemoglobin. ◦ Hemoglobin terglikosilasi secara ireversibel setelah paparan terhadap glukosa
yang tinggi dalam darah◦ Menilai pengendalian jangka panjang terapi insulin dan membedakan
hiperglikemia/normoglikemia palsu pada pasien DM
Insulin.◦ Kadar insulin serum kadang-kadang digunakan untuk menilai fungsi
pankreas.
Kelenjar Paratiroid◦ Kelenjar paratiroid mensekresi parathyroid hormone (PTH).◦ Kadar kalsium tinggi mensupresi sekresi PTH◦ Fungsi kelenjar dinilai dengan mengukur kadar PTH, kalsium, dan fosfor◦ Kadar PTH berguna untuk membedakan hiperkalsemia akibat
hiperparatiroidisme dan akibat sebab lainnya
Kelenjar Pituitaria/Hipofise Pituitaria Anterior
◦ Fungsi pituitaria dinilai dengan mengukur kadar hormon pada baseline dan setelah stimulasi atau supresi
Adrenocorticotropic Hormone Stimulation Test. ◦ ACTH menstimulasi produksi kortisol di adrenal◦ Diukur kadar kortisol baseline dan selanjutnya diberikan cosyntropin 20 mg
intravena◦ Normalnya kadar kortisol plasma mencapai puncak dalam 30-60 menit.
Pituitaria Posterior◦ Hormon yang diproduksi di sini meliputi antidiuretic hormone (ADH) dan
oksitosin◦ Fungsinya dinilai dengan concentration testing dan water loading. ◦ Concentration testing dilakukan dengan puasa air selama semalam dan
dilakukan pengukuran osmolalitas urine dan serum pada keesokan paginya◦ Water loading dilakukan dengan memberikan 1000 ml air dan dilanjutkan
dengan pengukuran osmolalitas urine dan serum
Kelenjar Tiroid Pemeriksaan Fungsi Tiroid
◦ Pemeriksaan fungsi tiroid digunakan untuk menilai tingkat fungsi tiroid dan respon terhadap supresan atau terapi
Free Thyroxine Index. ◦ (FT4I) merupakan hasil penghitungan T4 dan uptake T3 (T3D)◦ Pemeriksaan ini memperhitungkan kadar absolut hormon dan
kemampuan angkut thyroid-binding globulin. ◦ FT4I ↓ pada hipotiroidisme dan ↑ pada hipertiroidisme◦ Kurang reliabel dibanding pengukuran Free T4 langsung
Lanjutan, Kelenjar Tiroid Thyroid-Stimulating Hormone (Thyrotropin).
◦ TSH serum digunakan untuk membedakan hipotiroid yang beretiologi di tiroid dan di pituitaria
◦ Kadar TSH ↑ pada thyroidal hypothyroidism dan ↓ pada pituitary hypothyroidism.
Lanjutan, Kelenjar Tiroid Thyrotropin Releasing Hormone.
◦ TRH menstimulasi pituitaria untuk melepaskan TSH. ◦ Injeksi TRH sintetik pada keadaan normal akan menyebabkan
peningkatan TSH dalam 30 menit Triiodothyronine Uptake
◦ Triiodothyronine uptake (T3D) merupakan pemeriksaan in vitro untuk memperkirakan secara indirek jumlah thyroid-binding globulin dalam serum.
Top Related