1. PENGORGANISASIAN DIRI PETANI DALAM MENJALANKAN AGRIBISNIS DI
PEDESAAN: Dahulu, Saat ini, dan Mendatang Syahyuti 1
2. Pengorganisasian Diri Petani di Indonesia dahulu dan
sekarang: 1. Menggunakan basis relasi patron-klien 2. relasi
berbasiskan sentimen kekerabatan 3. basis sentimen teritoral 4.
Pengorganisasian berbasis personal (personal organizing). Misal:
manajemen irigasi kecil (ulu-ulu, ili-ili, tuo banda, dan kelian
subak). 2
3. Lingkungan kelembagaan yg dihadapi petani: Intervensi
pemerintah: 1. Keharusan petani masuk kedalam organisasi formal 2.
Komposisi dan relasi antar berbagai organisasi (org penyuluhan,
petugas pendamping program, pemberdaya lain) 3. Tekanan formalitas
dari organisasi Tekanan pasar: karakter kultur pasar sikap ambigu
pemerintah terhadap pasar, mekanisme pasar utk ketahanan pangan,
sikap pro pasar pada organisasi pembangunan dunia 3
4. Respon Pada Pengorganisasian Diri Petani: Proses dan Stuktur
Oganisasi Petani yang Terbentuk : batas organisasi kabur terbuka
dan terpengaruh oleh kultur lingkungan ranah organisasi
(organization field) sempit berkembang kultur pragmatis menerapkan
manajemen non formal Level Interaksi dan Konstruksi Persepsi Antara
Pemerintah dan Petani tentang Organisasi (ada 4 level) Jenis dan
Basis Dari Relasi Yang Digunakan Petani : primordial norma ekonomi
pasar basis keorganisasian Relasi Sosial Individual Sebagai Inti
Pengorganisasian Diri Petani 4
5. Karakter Organisasi milik Petani: 1. Hanya sedikit petani
yang masuk dan mengandalkan organisasi formal 2. organisasi petani
menerapkan manajemen yang terbatas 3. dokumen dan administrasi
organisasi banyak direkayasa. 4. data organisasi lemah 5.
organisasi dibangun untuk kepentingan atas (kebutuhan
administratif). 6. organisasi identik dengan ketua (gejala
individualisasi organisasi). 7. sentralisasi pengurus dan tumpang
tindih peran dalam organisasi 8. Organisasi hanya hidup dalam
fikiran petugas dan pengurus 9. tumpang tindih organisasi untuk
peran yang sama 5
6. Relasi yang dijalankan petani dalam menjalankan usaha :
Aktivitas Sec mandiri relasi individual relasi kolektif 1. Pemenuha
n benih dan bibik benih sendiri, Beli dari kios dan petani lain
Bantuan pemerintah 2. Pemenuha nn pupuk dan obat- obatan pupuk
organik sendiri membeli dari kios dari koperasi bantuan pemerintah
3. Pemenuha n modal modal sendiri Meminjam saudara, pelepas uang,
dan bank dari Gapoktan 4. Pemenuha Lahan milik sendiri Menyewa,
menyakap, membeli disewakan Gapoktan. 6
7. Lanjutan : Aktivitas Sec mandiri relasi individual relasi
kolektif 6. Pemenuha n air irigasi menggiring air sendiri
Mengupahkan orang lain --- 7. Pemenuha n TK untuk budidaya TK
keluarga sendiri TK tetangga dan saudara --- 8. Pengolaha n hasil
Olah sendiri, jasa huller --- 9. Pemasaran hasil --- Menjual ke
pedagang di desa dan di pasar melalui Gapoktan 10. Pemenuha Mencari
sendir Bertanya ke tetangga, saudara, pertemuan di kelompok tani
dan7
8. SATU, Regulasi dari negara sebagai pedoman perilaku petani
Organisasi formal sebagai strategi utama pemerintah, untuk: 1.
kepentingan administrasi 2. kepentingan teknis pelaksanaan 3.
kemudahan komunikasi dan mobilisasi Analisis Kelembagaan: 8
9. DUA, Norma masyarakat dan norma pasar: 1. berkenaan dengan
norma-norma kekerabatan dalam sentimen primordial 2. berkenaan
dengan norma-norma hidup dalam komunitas 3. norma-norma berkenaan
dengan relasi dengan orang luar terutama dengan pemerintah 4.
norma-norma berkenaan dengan relasi pasar 9
10. TIGA, Pemaknaan dan respon aktif petani terhadap aturan dan
norma: Berlangsung perang makna Ketakutan menjadi pengurus kelompok
Membedakan antara relasi dengan pasar vs relasi dengan petugas
pemerintah. Bagi petani, aktivitas bertani tetap bisa berjalan
tanpa organisasi, karena lembaga sesungguhnya telah memberi cukup
pedoman dan kesempatan 10
11. Realitas Organisasi bagi petani: 1. Organisasi sebagai
wadah untuk berinteraksi dengan pemerintah. 2. Adalah prosedur yang
harus dipenuhi untuk mengakses bantuan dari pemerintah. 3. Sebagai
jalan untuk terlibat dalam pembangunan 4. Agar dianggap sebagai
masyarakat yang partisipatif 5. Untuk mengkolektifkan kegiatan
11
12. Format Pengorganisasian Petani Masa Depan 12
13. Fungsi yg harus dipenuhi organisasi: 1. Fungsi
kolektifitas. 2. Fungsi perwakilan (representatif). 3. Fungsi
komunikasi 4. Fungsi partisipasi 5. Fungsi administrasi pembangunan
Prinsip pengembangan organisasi: 1. Organisasi formal hanyalah
pilihan 2. Organisasi hanya alat 3. Petani adalah aktor rasional 4.
Demokratis dan partisipatif 5. Efisiensi dan efektivitas 6.
Fleksibilitas 7. Prinsip keberlanjutan 13
14. Langkah-langkah pengembangan: 1. pahami permasalahan
aktifitas agribisnis 2. tetapkan pilihan relasinya 3. tetapkan
peran organisasinya 4. tetapkan peran pihak pendukung Format
Keorganisasian: Format Organisasi Petani Secara Kewilayahan - Satu,
organisasi individual untuk petani kecil - Dua, organisasi
koordinator (inter-group organization = GAPOKTAN atau koperasi?) -
Tiga, Organisasi pendukung Format Keorganisasian Organisasi Petani:
Ukuran organisasi Keanggotaan Struktur organisasi Basis pembentukan
Kepemimpinan dan manajemen 14
15. Lingkungan kelembagaan yang dibutuhkan: 1. untuk
relasi-relasi individual tanpa organisasi formal 2. untuk
pengembangan organisasi petani 3. Untuk Menjalankan Fungsi-Fungsi
Agribisnis Pasar sebagai basis pengorganisasian 15
16. 16 lembaga organisasi pasar 1.Aktor Bebas, namun berpola
Tertentu, terbatas anggota Bebas, asalkan menyediakan barang dan
jasa 2.Struktur Cair, longgar, berpola, terbentuk karena proses,
bercampur, multi -struktur Ditetapkan, disepakati, ditulis dalam AD
Cair, sesuai kepentingan, terbentuk karena fungsinya 3. Norma
Kepentingan, termasuk sosial Ditulis dalam aturan2, mengikat
Keuntungan, kepentingan 4.Tujuan Melabar, mencakup ekonomi, sosial,
religi, dll Ditulis, ditetapkan Mendapatkan keuntungan, saling
menguntungkan Perbandingan ciri elemen dalam lembaga, organisasi,
dan pasar:
17. Fakta: lembaga cukup bagi petani untuk mengorganisasikan
diri Teori: petani hidup dalam organisasi 17
18. Pengorganisasian secara personal (personal organizing)
Organisasi formal Individualisasi organisasi Gejala individualisasi
organisasi (yang berakar pada pengorganisasian personal) 18
19. 19 Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru) Objek yang
diteliti Organisasi-organisasi yang berhasil Individu (relasi
sosial yang dijalankannya) Unit analisis Organisasi Individu
(didalam dan diluar organisasi) dan organisasi Posisi terhadap
keberadaan organisasi (formal) Organisasi merupakan pendekatan
utama Relasi sosial yang efektif (=pengorganisasian diri yg
efektif) Analisis Analisis organisasi , namun diklaim sebagai
analisis kelembagaan Analisis kelembagaan (norma, regulasi,
kultural-kognitif) Perbedaan antara Teori Organisasi vs Teori
Kelembagaan dalam mempelajari pengorganisasian diri petani
20. 20 Teori organisasi Teori kelembagaan (Baru) Temuan
penelitian Organisasi petani lemah, petani belum sadar utk
berorganisasi Petani berpedoman pada lembaga, petani menggunakan
relasi individual di luar org, pasar sebagai organisasi Saran yang
dihasilkan Organisasi perlu diperkuat Perbaikan lingkungan
kelembagaan, bgm organisasi yg sesuai, utk kondisi petani tanpa
organisasi Penjelasan ttg pengelolaan irigasi kecil: - kondisi
dahulu Disebut sbg organisasi tradisional Adalah pengorganisasi
secara personal, bukan organisasi sebagaimana text book - kondisi
sekarang Disebut sbg lemah (=not organized) Gejala individualisasi
organisasi Perbedaan antara Teori Organisasi vs Teori Kelembagaan
dalam mempelajari pengorganisasian diri petani
21. Teori Temuan Implikasi 1. organisasi merupakan pilihan yang
pokok Petani tidak menggunakan organisasi formal, namun relasi
individual (basis komuitas dan pasar) Dibutuhkan bentuk organisasi
yg berbeda (perpaduan formal dan non formal) 2. Dalam teori
kelembagaan: organisasi adalah aktor pokok Batas organisasi lemah,
terjadi individualisasi organisasi Dibutuhkan struktur dan kultur
yang baru 3. Organisasi memiliki ranah organisasi yg mempengaruhi
lingkungan Ranah organisasi petani sempit dan lemah Dibutuhkan
variabel dan indikator baru utk menilai organisasi petani 4.
Dikotomi pendekatan pemerintah vs pasar Petani tidak membedakannya
Relasi tipe pasar dapat dikembangkan, digabung dg organisasi formal
Rancangan untuk ke Depan : 21
22. Teori Temuan Implikasi 5. Organisasi adalah bentuk ideal
Organisasi sebagai sumber daya, juga oleh pengurus Perluasan makna
organisasi 6. Sistem pasar bukan organisasi Bagi petani, pasar
adalah sebuah organisasi Perluasan makna dan corak organisasi 7.
Ada tiga pelaku utama pemberdayaan (masyarakat, pemerintah, dan
pasar) dengan karakter kelembagaan yg berbeda Terjadi pencampuran,
kekaburan batas, interplay Dibutuhkan perumusan definisi yg baru
Implikasi Teoritis: 22
23. Implikasi kebijakan: Kebijakan selama ini Revisi yg
dibutuhkan 1. Organisasi formal sbg satu-satunya metode
pemberdayaan Perlu metode lain, karena org formal tidak menjangkau
petani marjinal 2. Org formal sebagai aktor pokok Org formal hanya
pilihan, yg dibutuhkan petani relasi yang murah dan efektif 3.
Pengurus organisasi sbg presentasi petani adalah mitos Dibutuhkan
pendekatan individual, selain pendekatan organisasi 4. tumpang
tindih organisasi berikan otoritas ke petani untuk
mengorganisasikan diri 5. Org petani horizontal dgn jangkauan
sempit Dibutuhkan organisasi petani utk relasi vertikal 6.
Organisasi sebagai wadah komunikasi Pendekatan individual perlu
dikembangkan 7. Program berjangka pendek Program berjangka menengah
dan panjang untuk mencapai organisasi yg mandiri 23
24. Implikasi kebijakan: Kebijakan selama ini Revisi yg
dibutuhkan 8. Lima jurus kemampuan kelompok Perlu direvisi, karena
soal reliabilitas dan validitas 9. Petani dipersepsikan bodoh
Prinsip petani adalah aktor rasional yg tahu masalahnya
diaplikasikan dalam pemberdayaan 10. Pengembangan sebatas org
individual Perlu rumusan org individual, dan relasi antar org
(horizontal dan vertikal) 11. Blue print approach utk org petani,
struktur yg sama dan kaku Hanya dibutuhkan prinsip, fungsi yg harus
dijalankan, fleksibel 12. Permentan 273/2007 utk org petani Revisi
pada konsep, pendekatan, dan indikator penilaian org 13. lembaga
dan org dikembangkan banyak pihak Perlu disiplin berkeilmuan 14.
Pendekatan etnografi bersifat spesifik Dapat direplikasikan nila
memilih lokasi dgn karakter yg sama 24