7/25/2019 160119_CSF Examination
1/32
Tim Asisten Patologi Klinik 2011
7/25/2019 160119_CSF Examination
2/32
Diagnosis maglinansi :
berguna walau sensitivitas 70%.
Subarachnoid hemorrhage
Multiple sclerosis
Demyelinating disorders
Meningeal infection :
(the most important indication for CSF test)
7/25/2019 160119_CSF Examination
3/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
4/32
Elevated intracranial pressure
Superficial or deep sepsis (skin
infection, cellulitis, epidural abcess)
Deformitas corpus vertebrae di
tempat pungsiKelainan soal hemofilia
7/25/2019 160119_CSF Examination
5/32
Menurut Hukum Monro-Kellie:
Once the fontanelles and sutures are closed:
a. The brain is enclosed in a non-expandable case of bone
b. The brain parenchyma is nearly incompressible
c. The volume of the blood in the cranial cavity is therefore
nearly constant
d. A continuous outflow of venous blood from the cranialcavity is required to make room for continuous incoming
arterial blood.
7/25/2019 160119_CSF Examination
6/32
Keterangan :
1. MAP = CO x TPR (total peripheral resistance)
atau = (2 diastolik + sistolik) / 3atau = diastolik + 1/3 pulse pressure
2. Normal CPP = minimal 70 mmHg
3. Normal ICP = 15mmHg atau
7/25/2019 160119_CSF Examination
7/32
Kenaikan tekanan
intrakaranial
Penurunan tekanan
intrakranial
- Pasien yang tegang tense or straining)
- CHF
- Meningitis
- Superior vena cava sydrome
- Thrombosis of the venous sinuses
-Cerebral edema
- Mass lessions
- Hypoosmolality
-Conditions inhibiting CSF absorption
- Spinal-subarachnoid block
- Dehidrasi
- Circulatory collapse
- CSF leakage
7/25/2019 160119_CSF Examination
8/32
Cairan otak bisa diambil
melalui pungsi dari:
a. Cavum
subarachnoidale
bagian lumbal
b. Suboccipital ke
dalam cisterna
magna
c. Ventrikel
7/25/2019 160119_CSF Examination
9/32
Pengambilan CSF (pungsi lumbal) atau Lumbar Puncture
(spinal tap) menggunakan teknik steril dilakukan dengan
posisi pasien berbaring miring, dengan punggung dan hipfleksi (knee-chest position).
Kulit yang menutup vertebra lumbal bagian bawah
dianestesi, kemudian jarum pungsi lumbar dimasukkan diproc.spinosus antara vertebra L3 dan L4 (atau L4 dan L5).
Pada level ini, tidak ada bahaya yang bisa merusak spinal
cord.
7/25/2019 160119_CSF Examination
10/32
Tabung kesatu dapat digunakan untuk pemeriksaan:
level glukosa dan protein.
Tabung kedua digunakan untuk:
smear preparation, stained with gram, culture.
Tabung ketiga digunakan untuk:
perhitungan leukosit, diff.count.
Tabung keempat digunakan untuk:
special test serology).
7/25/2019 160119_CSF Examination
11/32
Spesimen CSF direkomendasikan untuk
segera dikirim ke laboratorium.
Pemeriksaan CSF dilakukan sebaiknya
dalam waktu 30 menit.
CSF tidak dapat disimpan di kulkas dan
harus dijaga dalam suhu ruangan
7/25/2019 160119_CSF Examination
12/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
13/32
- Normal : seperti aquadest
- Abnormal :a. Merah
b. Coklat
c. Pale pink / kuning (xanthochrom)d. Keabu-abuan
7/25/2019 160119_CSF Examination
14/32
Merah : perdarahan subarachnoid, 400 eritrosit/L tidak
kelihatan mata. Perdarahan hebat jika RBC >6000sel/L.
Coklat : perdarahan lama (hemolisis)
Xanthochrom : perdarahan lama, ikterus berat, kadar
protein tinggi , hypercarotenemia, melanin, terapi rifampin.
Abu-abu : leukosit jumlah besar
7/25/2019 160119_CSF Examination
15/32
Disebabkan oleh darah, sel-sel radang, kuman
Pleocytosis tanpa kekeruhan bisa saja terjadi.
contoh : encephalitis, tabes dorsalis, poliomyelitis,
meningitis TB atau syphilitica.
200 sel/L tidak menyebabkan kekeruhan yang
dapat dilihat; 200-500 sel/L dapat menyebabkan
CSF sedikit keruh; >500sel/L keruh. Leukosit>200sel/L, RBC>400 sel/L, ada
mikroorganisme (bakteri, fungi, amoeba), kontras
media, aspirasi lemak epidural, protein
>150mg/dL
7/25/2019 160119_CSF Examination
16/32
Normal : tidak ada sedimen
Abnormal : sedimen sejajar kekeruhan
Kental pada pasien dengan metastasis Adenocarcinoma,
cryptococcal meningitis.
7/25/2019 160119_CSF Examination
17/32
Dapat diamati pada : traumatic tap, complete spinal block,
meningitis TB
Tidak dapat diamati pada : SAH, encephalitis, poliomyelitis
Mengganggu akurasi penghitungan sel.
7/25/2019 160119_CSF Examination
18/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
19/32
Perhitungan sel total dilakukan dalam setengah jam
pertama setelah pengambilan sampel CSF
Pada kondisi normal, jumlah leukosit yang dapatditemukan di CSF bisa mencapai 5 leukosit (limfosit
dan monosit)/ mm3pada orang dewasa dan 30
leukosit (mononuklear)/ mm3 di newborns.
Peningkatan jumlah WBC juga dapat terjadi setelah
kejang, pada perdarahan intraserebral, keganasan,
dan dalam berba ai kondisi inflamasi
7/25/2019 160119_CSF Examination
20/32
Adanya darah perifer di CSF setelah "pengambilan
traumatis" dapat menyebabkan peningkatan palsu dari
leukosit
Penghitungan dengan Fusch Rosental chamber atau
Improved Neubauer chamber.
Pada Fusch Rosental chamber : 16 large squares (1mm2),
depth 0.2mm.
Pada Improved Neubauer chamber : 9 large squares
(1mm2), depth 0.1mm
7/25/2019 160119_CSF Examination
21/32
Cara hitung dengan Neubauer :
jumlah sel/L=sel dalam 9 kotak x correction for dilution
correction for volume
Keterangan :
Correction for dilution =10
9
Correction for volume = 9 x 1 x 0.1 mm3
1 mL = 1 cm3 , 1 L = 1 mm3
7/25/2019 160119_CSF Examination
22/32
Adult : 0-10 leukosit/mm3(all of which are small
lymphocyte)
Anak
7/25/2019 160119_CSF Examination
23/32
Moderate increase : 10-100/mm3 dengan dominan
limfosit: meningitis TB awal, neurosifilis, anterior
poliomyelitis, encephalitis lethargirca, MS
Meningkat s.d 1000 sel/mm3dominan limfosit: meningitis
TB late, poliomyelitis, acute sifilis meningitis.
Meningkat >1000 sel/mm3 dominan segmented granulosit
: pyogenic meningitidis, influenza meningitis, abses otak.
7/25/2019 160119_CSF Examination
24/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
25/32
Pandys Test : 1mL phenol (5-10%) + 1 tetes CSF
positif : bluish-white ring
lebih sensitif dibanding Ross-Jones
Ross-Jones Modification of Nonne-Apelt Test: 1mL CSF +2mL ammonium sulfat
positif: white or gray ring
lebih spesifik dibanding Pandys Test
7/25/2019 160119_CSF Examination
26/32
Pasien newborn memiliki kadar protein hingga 150 mg/ dL
(1,5 g/L).
Rentang normal pada pasien dewasa adalah 18-58 mg/dL
(0,18-0,58 g/ L) yang sudah dapat tercapai di usia 6-12
bulan
Peningkatan kadar protein CSF dapat terjadi pada infeksi,
perdarahan intrakranial, multiple sclerosis, sindrom Guillain
Barre, keganasan, beberapa kelainan endokrin,
penggunaan obat tertentu, dan berbagai kondisi inflamasi.
7/25/2019 160119_CSF Examination
27/32
Normal di CSF : 50-80 mg/dL , puasa : 35-50 mg/dL
Glukosa CSF : Glukosa serum = 0,6
Infeksi, chemical meningitis, kondisi peradangan,
perdarahan subarachnoid, dan hipoglikemia juga dapatmenyebabkan hypoglycorrhachia(kadar glukosa CSF yang
rendah).
Peningkatan kadar glukosa dalam darah adalah satu-
satunya penyebab meningkatnya kadar glukosa CSF. Tidakada proses patologis yang menyebabkan peningkatan
kadar glukosa CSF.
7/25/2019 160119_CSF Examination
28/32
Meningitis akut merupakan suatu kegawat darurat medis
dengan potensi morbiditas dan mortalitas yang tinggi.
Meningitis bakteri merupakan kondisi yang mengancam
jiwa, dan harus dibedakan dari aseptik meningitis (viral).
Gejala Klinis: Nyeri kepala , Demam , Fotopobia
Meningeal signs + : Neck rigidity / kaku kuduk, Brudzinski
1, 2, 3, 4. Kernig sign, Lasegue sign bilateral
7/25/2019 160119_CSF Examination
29/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
30/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
31/32
7/25/2019 160119_CSF Examination
32/32
Mohon meninjau kembali dengan materiyang ada di Buku Praktikum !
Top Related