Download - 148 - IK-PDG-OPH-004 IK-SOP Lokal Gardu Induk Pauh Limo

Transcript
  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 1 dari 36

    GAMBAR SINGLE LINE DIAGRAM GARDU INDUK PAUH LIMO

    Konfigurasi Jaringan Gardu Induk PAUH LIMO dalam kondisi Normal diatur seperti pada gambar Single

    Line Diagram.

    Pengendali PMT, PMS dan PMS GROUND Penghantar 150 kV adalah Sistem 1, Pengendali PMT

    Trafo Daya, Incoming 20 kV dan Penyulang adalah Sistem 2.

    A. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO - SIMPANG HARU.2 A.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH

    LIMO SIMPANG HARU.2

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan :

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 2 dari 36

    1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO

    SIMPANG HARU.2 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 1. Melepas PMT 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara :

    a. Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan

    b. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    c. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    d. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)

    2. Melepas PMS Bus- I PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    3. Melepas PMS Line PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    4. Memasukkan PMS Ground PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara : a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 3 dari 36

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup / close secara baik)

    5. Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH LIMO SIMPANG HARU sudah selesai dilaksanakan.

    6. Memuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    A2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO SIMPANG HARU.2

    Tujuan pemberian tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan pemeliharaan tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO

    SIMPANG HARU.2 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO SIMPANG HARU.2: 1. Melepas PMS Ground PAUH LIMO SIMPANG HAU.2 dengan cara :

    a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kiri sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    membuka / Open secara baik)

    2. Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam) Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 4 dari 36

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    3. Memasukkan PMS Bus I 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam). ). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    4. Memasukkan PMT 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Posisikan Kunci Synchron pada Panel Kontrol ke posisi HAND .

    c. Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti

    pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),

    jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)

    d. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    e. Periksa besaran listrik : Amper, MW, MVAR dan KV

    f. Posisikan kembali Kunci Syncron ke posisi O .

    g. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan menutup/close)

    5. Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150 KV PAUH LIMO SIMPANG HARU.2 sudah diberi tegangan .

    6. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    B. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO LUBUK ALUNG. B.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH

    LIMO - LUBUK ALUNG.

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 5 dari 36

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO

    LUBUK ALUNG siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO LUBUK ALUNG. 1. Melepas PMT 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara :

    a. Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan

    b. Putar handle control berlawanan dengan arah jarum jam .

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)

    2. Melepas PMS Bus-II PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara : a. Putar control switch berlawanan dengan arah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    3. Melepas PMS Line PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara : a. Putar control switch berlawanan dengan arah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    4. Memasukkan PMS Ground PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara : a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    e. menutup / close secara baik)

    5. Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG sudah selesai dilaksanakan.

    6. Memuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 6 dari 36

    B2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO - LUBUK ALUNG.

    Tujuan pemberian tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan pemeliharaan tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO -

    LUBUK ALUNG. siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO - LUBUK ALUNG: 1. Melepas PMS Ground PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara :

    a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kiri sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    membuka / Open secara baik)

    2. Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara : a. Putar control switch berlawanan dengan arah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    3. Memasukkan PMS Bus II 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG cara : a. Putar control switch berlawanan dengan arah jarum jam

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 7 dari 36

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    4. Memasukkan PMT 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG dengan cara : a. Posisikan Kunci Synchron pada Panel Kontrol ke posisi ON.

    b. Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti

    pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),

    jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)

    c. Putar hande control PMT searah dengan arah jarum jam .

    d. Periksa besaran listrik : Amper, MW, MVAR dan KV

    e. Posisikan kembali Kunci Syncron ke posisi OFF.

    f. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan menutup/close)

    5. Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150 KV PAUH LIMO - LUBUK ALUNG sudah diberi tegangan .

    6. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    C. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK. C.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH

    LIMO PADANG INDUSTRI PARK.

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO

    PADANG INDUSTRI PARK siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 8 dari 36

    1. Melepas PMT 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara : a. Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan

    b. Putar handle control berlawanan dengan arah jarum jam .

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)

    2. Melepas PMS Bus- I PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara : a. Putar switch control berlawanan dengan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    3. Melepas PMS Line PAUH LIMO INDUSTRI PARK dengan cara : a. Putar switch control berlawanan dengan arah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    4. Memasukkan PMS Ground PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara : a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    e. menutup / close secara baik)

    5. Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK sudah selesai dilaksanakan.

    6. Memuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    C2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK.

    Tujuan pemberian tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan pemeliharaan tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO

    PADANG INDUSTRI PARK siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 9 dari 36

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK : 1. Melepas PMS Ground PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara :

    a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kiri sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    membuka / Open secara baik)

    2. Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara : a. Putar control switch searah dengan arah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    3. Memasukkan PMS Bus I 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK dengan cara : a. Putar control switch searah dengan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    4. Memasukkan PMT 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PADANG dengan cara : a. Posisikan Kunci Synchron pada Panel Kontrol ke posisi ON.

    b. Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti

    pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),

    jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)

    c. Putar handle control searah jarum jam .

    d. Periksa besaran listrik : Amper, MW, MVAR dan KV

    e. Posisikan kembali Kunci Syncron ke posisi OFF.

    f. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan menutup/close)

    g. Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150 KV PAUH LIMO PADANG INDUSTRI PARK sudah diberi tegangan .

    5. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 10 dari 36

    D. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1. D.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH

    LIMO.1 INDARUNG.1.

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH

    LIMO.1 INDARUNG.1 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 1. Melepas PMT 150 KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara :

    a. Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan

    b. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    c. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    d. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)

    2. Melepas PMS Bus- I PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 11 dari 36

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    3. Melepas PMS Line PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    4. Memasukkan PMS Ground PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara : a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    e. menutup / close secara baik)

    5. Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 sudah selesai dilaksanakan.

    6. Memuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    D2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO.1 INDARUNG.1

    Tujuan pemberian tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan pemeliharaan tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.1

    INDARUNG.1 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 12 dari 36

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 : 1. Melepas PMS Ground PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara :

    a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kiri sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    membuka / Open secara baik)

    2. Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam) Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    3. Memasukkan PMS BusI 150KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara: a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam) Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    4. Memasukkan PMT 150 KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Posisikan Kunci Synchron pada Panel Kontrol ke posisi ON.

    c. Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti

    pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),

    jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)

    d. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    e. Periksa besaran listrik : Amper, MW, MVAR dan KV

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 13 dari 36

    f. Posisikan kembali Kunci Syncron ke posisi OFF.

    g. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan menutup/close)

    5. Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150KV PAUH LIMO.1 INDARUNG.1 sudah diberi tegangan .

    6. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    E. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BAY LINE 150 KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2. E.1 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY LINE

    PAUHLIMO.2 INDARUNG.2.

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay Line PAUH

    LIMO.2 INDARUNG.2 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.2 INDARUNG.2. 1. Melepas PMT 150 KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara :

    a. Catat besaran Arus, MW, MVAR dan Tegangan (KV) sebelum pelepasan

    b. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    c. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) d sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    d. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (lampu hijau menyala/Open)

    2. Melepas PMS Bus-II PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 14 dari 36

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas . Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus I secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    3. Melepas PMS Line PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk melepas (putar ke kiri/berlawanan

    arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kiri ,

    switch otomatis kembali ke posisi lepas. Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa posisi

    membuka/ Open secara baik)

    4. Memasukkan PMS Ground PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara : a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kanan sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    e. menutup / close secara baik)

    5. Melapor ke UPB bahwa pembebasan tegangan pada Bay Line 150 kV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 sudah selesai dilaksanakan.

    6. Memuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    E2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY LINE PAUH LIMO.2 INDARUNG.2.

    Tujuan pemberian tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan pemeliharaan tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.2

    INDARUNG.2 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 15 dari 36

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan (pemasukan/

    pelepasan) PMT dan PMS agar tidak terjadi kesalahan Manuver.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV serta Helm.

    5. Setiap melaksanakan pemasukan dan pelepasan PMS Ground pada Bay Line 150 kV

    harus memakai Sepatu dan Sarung tangan 20 kV serta Helm.

    Langkah pelaksanaan pemberian tegangan pada Bay Line PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 : 1. Melepas PMS Ground PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara :

    a. Buka kunci/lock PMS Ground

    b. Naikkan handle PMS Ground ke atas, dorong ke kiri sampai putaran 180 0 lalu

    turunkan kembali

    c. Pasang kunci/lock PMS Ground

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Ground secara visual (ketiga fasa keadaan

    membuka / Open secara baik)

    2. Memasukkan PMS Line 150 KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam) Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Line secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    3. Memasukkan PMS BusII 150KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara: a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam) Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    c. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/ close secara baik)

    4. Memasukkan PMT 150 KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Posisikan Kunci Synchron pada Panel Kontrol ke posisi ON.

    c. Periksa alat ukur pada panel Synchron, jika jarum synchron berputar berarti

    pemasukan PMT adalah proses paralel dua Pembangkit (perlu syarat synchron),

    jika tidak berputar perhatikan beda tegangannya ( 5 kV PMT dapat dimasukkan)

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 16 dari 36

    d. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) sambil diputar ke kanan ,

    switch otomatis kembali ke posisi masuk. Indikasi lampu siap masuk pada control

    switch padam.

    e. Periksa besaran listrik : Amper, MW, MVAR dan KV

    f. Posisikan kembali Kunci Syncron ke posisi OFF.

    g. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan menutup/close)

    5. Melapor ke UPB Satu bahwa Bay Line 150KV PAUH LIMO.2 INDARUNG.2 sudah diberi tegangan .

    6. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    F. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA TRAFO DAYA 1 ( 10 MVA ) F.1. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY TD1 (10

    MVA) DAN PENYULANG / KUBIKEL 20 KV PENYULANG. ( Merk Kubikel : Meidensha )

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bay TD1 dan Kubikel

    20 kV Penyulang siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.

    F.1.1 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV PENYULANG 2 , 8 :

    1. Melepas PMT 20 KV Penyulang 2 dengan cara : a. Catat beban Penyulang 2 sebelum pelepasan PMT.

    b. Putar handle control berlawanan arah jarum jam .

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan membuka / open)

    d. Periksa beban penyulang setelah pelepasan PMT (Amper meter harus

    nol).

    2. Melepas PMS Bus I Penyulang 2 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus 1 pada kubikel

    b. Turunkan handle PMS ke bawah.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 17 dari 36

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus 1

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus 1 Penyulang 2 secara visual

    (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik).

    3. Memposisikan Truck PMT Penyulang 2 ke posisi maintenance dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik Truck PMT Penyulang 2

    b. Tarik keluar Truck PMT dari cradlenya

    4. Memasukkan PMS Ground Penyulang 2 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus 1

    b. Naikkan handle PMS ke bawah.

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus 1

    d. Periksa posisi pisau PMS Ground penyulang 2 secara visual (ketiga fasa

    keadaan menutup/close secara baik).

    5. Melakukan pembebasan tegangan pada Penyulang 8 seperti langkah 1 s/d 5

    F.1.2 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY TD 1 DAN

    KUBIKEL 20 KV : 1. Melepas PMT 20 KV Incoming TD1 dengan cara :

    a Putar handle control PMT Inc berlawanan arah jarum jam .

    b Periksa indikasi dan posisi PMT Incoming 20 kV secara visual (keadaan

    membuka/open)

    c Periksa tegangan Bus Bar 20 KV (Volt meter R, S, T harus menunjuk nol).

    2. Melepas PMT 150 KV TD1 dengan cara : a. Putar handle control PMT 150kV berlawanan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT 150 kV TD1 secara visual (keadaan

    membuka/open)

    3. Melepas PMS Bus-I 150 KV TD1 dengan cara : a Putar control switch berlawanan arah jarum jam

    b Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-I 150 kV TD1 secara visual

    (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik).

    4. Melepas PMS Bus-I Incoming 20 KV TD1 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk lepas (putar ke

    kiri/berlawanan arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch menyala.

    b. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-I Incoming 20 KV TD1

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 18 dari 36

    c. Turunkan handle PMS secara manual ke bawah (Indikasi lampu siap lepas

    pada control switch padam)

    d. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus-I Incoming 20 KV TD1

    e. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-I Incoming 20 kV TD1 secara

    visual (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik)

    5. Melapor ke UPB bahwa Bay Trafo Daya 1 dan Kubikel 20 KV Penyulang sudah bebas tegangan.

    F.1.3 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TRAFO PS DAN PT 20 KV :

    1. Melepas PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    b. Turunkan handle PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga

    fasa keadaan membuka/open secara baik)

    2. Melepas PMS Bus-I Trafo Pem.Sendiri dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-I Trafo P.Sendiri

    b. Turunkan handle PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus-I Trafo P.Sendiri

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Trafo PS secara visual (ketiga fasa

    keadaan membuka/ open secara baik)

    3. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    F.1.4 LANGKAH PELAKSANAAN PENYAMBUNGAN SUMBER TEGANGAN AC UNTUK PEMAKAIAN SENDIRI : 1. Melepas Saklar Utama (Main Circuit Breaker/MCB) untuk Pemakaian Sendiri di

    panel Pemakaian Sendiri untuk mengisolir hubungan ke Trafo PS

    2. Menyambung/hubungkan sumber tegangan dari Generator ke sisi beban

    Saklar Utama/MCB pemakaian sendiri (hati-hati !!! jangan terbalik)

    3. Memasukkan Saklar Utama Generator

    4. Memastikan Kubikel 20 kV bebas tegangan, aman dan terisolir dari sumber

    tegangan yang berasal dari luar dengan memasang ground lokal.

    5. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    F.2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY TRAFO DAYA 1, KUBIKEL DAN PENYULANG 20 KV.

    ( Merk Kubike : Meidensha )

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 19 dari 36

    Tujuan Pemberian Tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan Pemeliharaan Tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3

    Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay TD1, Bus Bar dan

    Penyulang 20 kV siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.

    F.2.1. LANGKAH PERSIAPAN : Memeriksa Ground Lokal, Indikasi Rele dan Annunciator :

    1. Periksa/buka Ground lokal pada Bay Trafo Daya-1

    2. Periksa/buka Ground lokal pada Kabel Incoming dan Kubikel 20 kV

    Penyulang.

    3. Periksa/reset indikasi rele dan alarm yang timbul

    4. Periksa/reset Annunciator yang timbul

    Memasukkan PMS 20 kV Trafo PS, PT Bus 1&2 : 1. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    2. Masukkan PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    3. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    4. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga

    fasa keadaan menutup/close secara baik)

    5. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-I Trafo P.Sendiri

    6. Masukkan PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri

    7. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus-I Trafo P.Sendiri

    8. Periksa posisi pisau PMS Bus-I Trafo PS secara visual (ketiga fasa

    keadaan menutup/close secara baik)

    Membuka rangkaian sumber pemakaian sendiri dari Generator dan menyiapkan sumber tegangan AC dari Trafo P.Sendiri:

    1. Lepas Saklar Utama Generator

    2. Buka rangkaian Pemakaian Sendiri dari generator

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 20 dari 36

    3. Masukkan Saklar Utama (Main Circuit Breaker/MCB) untuk Pemakaian

    Sendiri di panel Pemakaian Sendiri

    F.2.2. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY TD1 DAN KUBIKEL 20 KV:

    1. Memasukkan PMS Bus-I 150 KV TD1 dengan cara : a. Putar control switch searah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-I 150 kV TD1 secara visual

    (ketiga fasa keadaan menutup/close secara baik)

    2. Memasukkan PMT 150 KV TD1 (Energize Trafo) dengan cara : a. Putar handle control searah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT 150 kV TD1 secara visual (keadaan

    menutup/close)

    3. Mengamati kondisi Trafo Daya 1 secara visual 4. Memasukkan PMS Bus-I Inc. 20 KV TD1 secara manual dengan cara :

    a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah

    jarum jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus I Incoming 20 KV TD1

    c. Naikkan handle PMS secara manual ke atas (Indikasi lampu siap lepas

    pada control switch padam)

    d. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus I Incoming 20 KV TD1

    e. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Incoming 20 kV TD1 secara visual

    (ketiga fasa keadaan menutup / close secara baik)

    5. Memasukkan PMT Incoming 20 KV TD1 dengan cara : a Putar handle control searah jarum jam

    b Periksa indikasi dan posisi PMT Incoming 20 kV TD1 secara visual

    (keadaan menutup/ close)

    c Periksa tegangan Busbar Bus I phasa R-S,S-T,T-R.( 20 KV)

    6. Melapor ke sistem bahwa pemberian tegangan pada Bay TD1 dan Kubikel 20 kV Penyulang telah selesai dilaksanakan.

    F.2.3. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV

    Penyulang 2,8 : 1. Melepas PMS Ground Penyulang 2 dengan cara :

    a. Buka kunci pengaman PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci pengaman PMS

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 21 dari 36

    d. Periksa posisi pisau PMS Ground Penyulang 2 secara visual (ketiga fasa

    keadaan membuka/open secara baik)

    2. Memasukkan PMS Bus-I Penyulang 2 dengan cara : a. Buka kunci pengaman PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci pengaman PMS

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus-I Penyulang 2 secara visual (ketiga fasa

    keadaan menutup/close secara baik)

    3. Memasukkan PMT Penyulang 2 dengan cara : a. Putar handle control searah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT Penyulang 2 secara visual (keadaan

    menutup/close)

    c. Catat beban pemasukan Penyulang 2 pada Amper meter (R, S, T)

    4. Mengatur tegangan trafo melalui Tap Changer (sampai 20 KV). 5. Melakukan pemberian tegangan pada Penyulang 8 seperti langkah 1 s/d

    4. 6. Melapor ke sistem bahwa pemberian tegangan pada Penyulang 20 kV

    Penyulang 2 & 8 telah selesai dilaksanakan.

    G. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA TRAFO DAYA-2 (30 MVA) G.1. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY TD2 ( 30

    MVA), KUBIKEL 20 KV DAN PENYULANG 3 S/D 7 & 9,10 : ( Merk Kubikel : Meidensha )

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan pembebasan tegangan pada Bay TD2dan Kubikel

    20 kV PA siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan / pelepasan) PMT dan PMS.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.

    G.1.1 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV Penyulang 3 s/d 7, 9 &10 :

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 22 dari 36

    1. Melepas PMT 20 KV penyulang 3 dengan cara : a. Catat beban penyulang 3 sebelum pelepasan PMT.

    b. Putar handle control berlawanan arah jarum jam .

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan membuka / open)

    d. Periksa beban penyulang setelah pelepasan PMT (Amper meter harus

    nol).

    2. Melepas PMS Bus-II penyulang 3 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus II pada kubikel

    b. Turunkan handle PMS ke bawah.

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus II

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus II Penyulang 3 secara visual

    (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik).

    3. Memposisikan Truck PMT penyulang 3 ke posisi maintenance dengan cara :

    a. Buka kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT penyulang 3.

    b. Pasang dan putar engkol ke kiri/beralawanan arah jarum jam sampai Truck

    PMT keluar ke posisi service

    4. Memasukkan PMS Ground 3 dengan cara : a. Pasang handle penggerak stang PMS

    b. Turunkan stang PMS ke bawah

    c. Cabut handle penggerak stang PMS

    d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan menutup secara baik).

    5. Melakukan pembebasan tegangan pada penyulang 3 s/d 7 , 9 & 10 mengikuti langkah 1 s/d 4.

    G.1.2 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BAY TD2 30 MVA

    DAN KUBIKEL . 1. Melepas PMT Incoming 20 KV TD2 dengan cara :

    a. Putar handle control berlawanan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan membuka /open).

    c. Periksa tegangan Bus Bar 20 KV (Volt meter R, S, T harus menunjuk nol).

    2. Melepas PMT 150 KV TD2 dengan cara : a. Putar handle control berlawanan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (keadaan membuka/open).

    3. Melepas PMS Bus-II 150 KV TD2 dengan cara : a. Putar control switch berlawanan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II secara visual (ketiga fasa keadaan

    membuka /open secara baik).

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 23 dari 36

    4. Melepas PMS Bus-II Incoming 20 kV TD2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk lepas (putar ke

    kiri/berlawanan arah jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control

    switch menyala.

    b. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-II Incoming 20 KV TD1

    c. Turunkan handle PMS secara manual ke bawah (Indikasi lampu siap lepas

    pada control switch padam)

    d. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus-II Incoming 20 KV TD1

    e. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-II Incoming 20 kV TD1 secara

    visual (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik)

    5. Memposisikan Truck PMT Inc.20 kV TD2 ke posisi maintenance dengan cara : a. Buka kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT

    b. Pasang dan putar engkol penggerak Truck PMT ke kiri/beralawanan arah

    jarum jam sampai Truck PMT keluar ke posisi service

    b. Cabut engkol penggerak Truck PMT

    6. Memasukkan PMS Ground Incoming 20 kV dengan cara : a. Pasang handle penggerak stang PMS

    b. Turunkan stang PMS ke bawah

    c. Cabut handle penggerak stang PMS

    d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan menutup secara baik).

    7. Melapor ke UPB bahwa Pembebasan Tegangan pada Bay TD2, Kubikel 20 kV dan Penyulang 3 s/d 7, 9 dan 10 sudah selesai dilaksanakan.

    G.1.3 LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TRAFO TEGANGAN (PT 20 KV) :

    1. Buka kunci mekanik truck PT 20 kV

    2. Keluarkan/tarik truck PT 20 kV ke posisi service/maintenance

    3. Buat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    G.2 SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY TD 2 (30 MVA),

    KUBIKEL DAN PENYULANG 20 KV . ( Merk Kubikel : Meidensha )

    Tujuan Pemberian Tegangan Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan Pemeliharaan Tahunan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 24 dari 36

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bay TD2, Kubikel 20

    kV dan Penyulang 3 s/d 7, 9 & 10 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    4. Setiap memasuki Switchyard 150 kV harus memakai Sepatu 20 kV dan Helm.

    G.2.1. LANGKAH PERSIAPAN : Pemeriksaan Ground Lokal, Indikasi Rele dan Annunciator :

    1. Periksa/buka Ground lokal pada Bay Trafo Daya-2

    2. Periksa/reset indikasi rele dan alarm yang timbul

    3. Periksa/reset Annunciator yang timbul

    Langkah Persiapan Pemberian Tegangan pada PT 20 kV : 1. Masukkan/engkol Truk PT 20 kV ke posisi siap operasi/stand by

    2. Tutup kunci engkol Truck PT 20 kV

    G.2.2. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA BAY TD2 DAN KUBIKEL 20 KV.

    1. Melepas PMS Ground Incoming 20 kV dengan cara : a. Pasang handle penggerak stang PMS

    b. Naikkan stang PMS ke atas

    c. Cabut handle penggerak stang PMS

    d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan menutup secara baik).

    2. Memasukkan PMS Bus-II Incoming 20 kV dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah

    jarum jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus II Incoming 20 KV TD1

    c. Naikkan handle PMS secara manual ke atas (Indikasi lampu siap lepas

    pada control switch padam)

    d. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus II Incoming 20 KV TD1

    e. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Incoming 20 kV TD1 secara visual

    (ketiga fasa keadaan menutup / close secara baik)

    3. Memposisikan Truck PMT Inc. 20 KV TD2 ke posisi siap operasi/stand by. a. Pasang dan putar engkol ke kanan/searah jarum jam sampai Truck PMT

    merapat ke sel kubikel secara baik/tidak miring

    b. Cabut engkol penggerak Truck PMT

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 25 dari 36

    c. Pasang kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT

    4. Memasukkan PMS Bus-II 150 KV TD dengan cara : a. Putar control switch searah jarum jam .

    b. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II secara visual (ketiga fasa keadaan

    menutup/close secara baik).

    5. Memasukkan PMT 150 KV TD2 (Energize) dengan cara : a. Putar handle control searah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT 150 kV TD2 secara visual (keadaan

    menutup/ close).

    c. Atur tegangan sisi sekunder trafo dengan Tap Changer 20 KV.

    d. Periksa dan amati kondisi Trafo Daya 3 secara visual.

    6. Memasukkan PMT Incoming 20 KV TD2 dengan cara : a. Putar handle control searah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT Incoming 20 kV TD2 secara visual

    (keadaan menutup/ close)

    c. Periksa tegangan ketiga fasa Busbar 20 kV (R-S, S-T, T-R 20 KV).

    7. Melapor ke sistem bahwa pemberian tegangan pada bay TD2 dan kubikel 20 kV sudah selesai dilaksanakan dan dalam kondisi baik.

    G.2.3. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV

    3 s/d 7, 9 & 10 : 1. Melepas PMS Ground Penyulang 3 dengan cara :

    a. Pasang handle penggerak stang PMS

    b. Naikkan stang PMS ke atas

    c. Cabut handle penggerak stang PMS

    d. Periksa posisi PMS Ground (ketiga fasa keadaan membuka secara baik).

    2. Memasukkan PMS Bus-II Penyulang 3 dengan cara : a. Buka kunci pengaman PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci pengaman PMS

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Penyulang 3 secara visual (ketiga fasa

    keadaan menutup/close secara baik)

    3. Memposisikan Truck PMT penyulang 3 ke posisi siap operasi/stand by. a. Pasang dan putar engkol ke kanan/searah jarum jam sampai Truck PMT

    merapat ke dinding sel Kubikel secara baik/tidak miring

    b. Cabut engkol penggerak Truck PMT

    c. Pasang kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT

    4. Memasukkan PMT Penyulang 3 dengan cara :

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 26 dari 36

    a. Putar handle control searah jarum jam

    b. Catat beban/Amper R, S, T penyulang 3 setelah pemasukan PMT.

    c. Atur tegangan Trafo ( 20 KV) melalui Tap changer

    5. Melakukan pemberian tegangan pada penyulang 4 s/d 7, 9 & 10 sesuai langkah 1 s/d 4.

    6. Melapor ke UPB bahwa Pemberian Tegangan pada Penyulang 20 KV 3 s/d 7, 9 & 10 sudah selesai dilaksanakan.

    7. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia G.2.4. LANGKAH PEMBERIAN TEGANGAN PADA PENYULANG/KUBIKEL BUS-1 JIKA

    BEBANNYA DITAMPUNG OLEH TD2 MELALUI COUPLE 1 & 2 : 1. Melakukan langkah sesuai SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA K.2.1. (Langkah

    Persiapan)

    2. Melakukan langkah sesuai SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA K.2.2. (Langkah

    pelaksanaan pemberian tegangan pada Bus Tie 20 kV COUPLE 1 & 2)

    3. Melakukan langkah sesuai SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA K.2.3. (Langkah

    pelaksanaan pemberian tegangan pada Penyulang 20 kV 2 s/d 5, 7, 9 & 10)

    H. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA BUS TIE 20 KV BUS.1 BUS.2 H.1. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BUS TIE 20 KV

    BUS.1- BUS.2 DAN PENYULANG 20 KV 3 S/D 7, 9 & 10 :

    Tujuan Pembebasan Tegangan Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan Tahunan

    Kubikel 20 kV dan Penyulang 3 s/d 7 , 9, 10

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pembebasan Tegangan pada Bus Tie 20 kV BUS.1

    BUS.2 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    H.1.1. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV KV 3 S/D , 7, 9 & 10 :

    1. Melepas PMT 20 KV penyulang 3 dengan cara : a. Catat beban penyulang 3 sebelum pelepasan PMT.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 27 dari 36

    b. Putar handle control berlawanan arah jarum jam

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT penyulang 3 secara visual (keadaan

    membuka/open)

    d. Periksa beban penyulang 3 setelah pelepasan PMT (harus nol).

    2. Melepas PMS Bus-II penyulang 3 dengan cara : a Buka kunci/lock mekanik PMS

    b Turunkan handle PMS ke bawah

    c Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-II penyulang 3 secara visual

    (ketiga fasa keadaan membuka/open secara baik)

    3. Memposisikan truck PMT ke posisi service/maintenance a. Buka kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT penyulang 3 .

    b. Tarik keluar Truck PMT sampai ke posisi service

    4. Masukkan PMS Ground penyulang 3 dengan cara : a. Buka kunci/lock pengaman PMS

    b. Turunkan handle PMS ground ke bawah

    c. Pasang kunci/lock pengaman PMS

    d. Periksa posisi pisau PMS Ground penyulang 3 secara visual

    5. Melakukan pembebasan tegangan pada Penyulang 3 s/d 7, 9 & 10 seperti langkah 1 s/d 5

    H.1.2. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TEGANGAN PADA BUS TIE 20 KV BUS.1

    BUS.2 DAN KUBIKEL 20 KV BUS.1 : 1. Melepas PMT 20 KV Bus Tie BUS.1 BUS.2 di Kubikel BUS.1 dengan

    cara : a Putar handle control berlawanan arah jarum jam

    b Periksa indikasi dan posisi PMT penyulang secara visual (keadaan

    membuka/open)

    2. Melepas PMS Bus-II Bus Tie BUS.1 BUS.2 (di Kubikel BUS.1) dengan cara : a. Tekan tombol elektrik untuk membuka kunci/lock mekanik PMS

    b. Pasang dan putar engkol penggerak stang PMS ke kiri/beralawanan arah

    jarum jam sampai lampu indikasi warna hijau menyala dan warna merah

    padam

    c. Cabut engkol penggerak stang PMS

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II secara visual melalui lobang intip (ketiga

    fasa keadaan membuka/open secara baik)

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 28 dari 36

    3. Melepas PMS 20 kV Bus-II Bus Tie BUS.2- BUS.1 (di Kubikel BUS.2) dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Turunkan handle PMS ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi pisau PMS Bus-II Bus Tie BUS.2- BUS.1 di

    Kubikel BUS.2

    4. Memposisikan truck PMT Bus Tie BUS.2- BUS.1 ke posisi service/maintenance : a. Cabut kunci pengaman truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2- BUS.1 di Kubikel

    BUS.2

    b. Tarik keluar Truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2- BUS.1 sampai ke posisi

    service

    c. Pasang kunci truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2- BUS.1 di Kubikel BUS.2

    5. Memasukkan PMS Ground Bus Tie BUS.2- BUS.1 di Kubikel BUS.2 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Turunkan handle PMS ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa posisi pisau PMS Ground (menutup/close secara baik)

    H.1.3. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBEBASAN TRAFO PS DAN PT 20 KV : 1. Melepas PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 dengan cara :

    a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    b. Turunkan handle PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga

    fasa keadaan membuka/open secara baik)

    2. Melepas PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-II Trafo P.Sendiri

    b. Turunkan handle PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus-II Trafo P.Sendiri

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Trafo PS secara visual (ketiga fasa

    keadaan membuka/ open secara baik)

    3. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    H.2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMBERIAN TEGANGAN PADA BUS TIE 20 KV BUS.1- BUS.2 DAN PENYULANG 20 KV 3 S/D 7, 9 & 10 :

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 29 dari 36

    Tujuan Pemberian Tegangan

    pada Bus Tie 20 kV BUS.1-

    BUS.2

    Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan Pemeliharaan Tahunan Kubikel 20 kV dan

    Penyulang 2 s/d 5, 7, 9 & 10 selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemberian Tegangan pada Bus Tie 20 kV BUS.1-

    BUS.2 siap untuk dilaksanakan. 2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    H.2.1. LANGKAH PERSIAPAN : 1. Memasukkan PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 dengan cara :

    a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    b. Naikkan handle PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus PT1 dan PMS Bus PT2 secara visual (ketiga

    fasa keadaan menutup/close secara baik)

    2. Memasukkan PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri PL dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS Bus-II Trafo P.Sendiri

    b. Naikkan handle PMS Bus-II Trafo Pem.Sendiri ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS Bus-II Trafo P.Sendiri

    d. Periksa posisi pisau PMS Bus-II Trafo PS secara visual (ketiga fasa

    keadaan menutup/close secara baik)

    H.2.2. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA BUS TIE 20 KV BUS.1 BUS.2 :

    1. Melepas PMS Ground Bus Tie BUS.1 BUS.2 di Kubikel BUS.1 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa posisi pisau PMS Ground Bus Tie BUS.1 BUS.2 di Kubikel BUS.1

    (membuka/open secara baik)

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 30 dari 36

    2. Memasukkan PMS Bus-II Bus Tie 20 kV BUS.1 BUS.2 di Kubikel BUS.1 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II Bus Tie 20 kV BUS.1 BUS.2 di

    Kubikel BUS.1 secara visual (lampu merah menyala) 3. Memposisikan truck PMT Bus Tie BUS.2 BUS.1 di Kubikel BUS.2 ke

    posisi siap operasi : a. Cabut kunci pengaman truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2 BUS.1

    b. Dorong Truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2 BUS.1sampai ke posisi siap

    operasi

    c. Pasang kunci pengaman mekanik truck PMT 20 KV Bus Tie BUS.2

    BUS.1

    4. Memasukkan PMS Bus-II Bus Tie 20 kV BUS.1-BUS.2 di Kubikel BUS.1 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Pasang dan putar engkol penggerak stang PMS sampai lampu indikasi

    warna merah menyala dan warna hijau padam

    c. Cabut engkol penggerak stang PMS

    d. Periksa posisi PMS Bus-II Bus Tie 20 kV BUS.1-BUS.2 di Kubikel BUS.1

    secara visual melalui lobang intip.

    5. Memposisikan Truck PMT Bus Tie 20 kV BUS.1-BUS.2 di Kubikel BUS.1 ke posisi siap operasi dengan cara : a. Pasang dan putar engkol ke kanan/searah jarum jam sampai Truck PMT

    merapat ke dinding sel Kubikel secara baik/tidak miring

    b. Cabut engkol penggerak Truck PMT

    c. Pasang kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT

    6. Memasukkan PMT 20 kV Bus Tie BUS.2-BUS.1 di Kubikel BUS.2 dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah

    jarum jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke

    posisi semula. Indikasi lampu siap masuk pada control switch padam

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT Bus Tie BUS.2-BUS.1 di Kubikel BUS.2

    secara visual (keadaan menutup/close).

    d. Periksa tegangan fasa-fasa pada volt meter Busbar 20 kV ( 20 KV).

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 31 dari 36

    H.2.3. LANGKAH PELAKSANAAN PEMBERIAN TEGANGAN PADA PENYULANG 20 KV 3 S/D 7, 9 & 10:

    1. Melepas PMS Ground Penyulang 3 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Turunkan handle PMS ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa posisi PMS Ground penyulang P2 secara visual (ketiga fasa

    keadaan membuka/open secara baik).

    2. Memasukkan PMS Bus-II Penyulang 3 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II Penyulang 2 secara visual (ketiga

    fasa keadaan menutup/close secara baik)

    3. Memposisikan truck PMT Penyulang 3 ke posisi siap operasi dengan cara : a. Dorong Truck PMT ke posisi siap operasi/stand by

    b. Pasang kunci truck PMT Penyulang 2.

    4. Memasukkan PMT Penyulang 3 dengan cara : a. Putar handle control berlawanan arah jarum jam

    b. Periksa indikasi dan posisi PMT penyulang 3 secara visual (keadaan

    menutup/close)

    c. Catat beban pemasukan penyulang 3 pada Amper meter (R, S, T)

    d. Atur tegangan sisi sekunder TD2( 20 KV) melalui Tap changer

    5. Melakukan pemberian tegangan pada penyulang 4 s/d 7, 9& 10 sesuai langkah 1 s/d 4.

    6. Melapor ke UPB bahwa pemberian tegangan pada Penyulang 20 KV 3 s/d 7, 9 & 10 sudah selesai dilaksanakan.

    7. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    I SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PARALEL DAN PEMISAHAN TD 1 DENGAN TD 2 I.1. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PARALEL TD1 DENGAN TD2

    Tujuan Paralel TD1 dengan TD2 1. Dalam rangka pekerjaan Pemeliharaan

    Preventive/Corrective pada Bay TD1 atau Bay TD2.

    2. Menghindari pemadaman penyulang 20 kV yang

    dipikul TD1 atau TD2

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 32 dari 36

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan : 1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan paralel TD1 dengan TD2 siap untuk dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    4. Besar beban yng dialihkan harus perhitungkan sesuai kemampuan Bus Tie dan Trafo Daya

    Langkah pelaksanaan memparalel TD 1 dengan TD 2 1. Memasukkan PMS 20 kV Bus-II (Bus Tie BUS.1 BUS.2 ) di Kubikel BUS.1 dengan

    cara : a. Tekan tombol untuk membuka kunci/lock mekanik PMS

    b. Pasang dan putar engkol penggerak stang PMS searah jarum jam/ke kanan

    sampai lampu indikasi warna merah menyala dan warna hijau padam

    c. Cabut engkol penggerak stang PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-II secara visual melalui lobang intip

    (posisi menutup/close secara baik)

    2. Memasukkan PMS 20 kV Bus-I (Bus Tie BUS.2 BUS.1) di Kubikel BUS.2 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-I secara visual (posisi menutup/close

    secara baik)

    3. Memposisikan Truck PMT 20 kV Bus Tie BUS.1-BUS.2 di Kubikel BUS.1 ke posisi siap operasi dengan cara : a. Pasang dan putar engkol ke kanan/searah jarum jam sampai Truck PMT merapat

    ke dinding sel Kubikel secara baik/tidak miring

    b. Cabut engkol penggerak Truck PMT

    c. Pasang kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT

    4. Memasukkan PMT 20 kV Bus Tie di Kubikel BUS.1(memberikan tegangan ke Bus-I Kubikel BUS.1) dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 33 dari 36

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke posisi

    semula. Indikasi lampu siap masuk pada control switch padam

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT 20 kV Bus Tie secara visual (posisi

    menutup/close)

    d. Periksa tegangan fasa-fasa pada volt meter Bus-I Kubikel BUS.2 ( 20 kV)

    5. Memasukkan PMS Bus-I Kopel Bus 20 kV Kubikel BUS.2 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-I secara visual (posisi menutup/close)

    6. Memasukkan PMS Bus-II Kopel Bus 20 kV Kubikel BUS.1 dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Naikkan handle PMS ke atas

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II secara visual (posisi menutup/close)

    7. Menyamakan tegangan 20 kV TD 1 dan TD 2 dengan cara menaikan/menurunkan Tap Changer TD1 atau TD2 berdasarkan penunjukan Volt meter pada Bus-I dan Bus-II Kubikel .

    8. Memasukkan PMT 20 kV Kopel Bus di Kubikel (memparalel TD 1 dengan TD 2) dengan cara : a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk masuk (putar ke kanan/searah jarum

    jam). Indikasi lampu siap masuk pada control switch menyala.

    b. Jika tegangan pada angka 6 sudah dipenuhi, tekan control switch (sebentar

    saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke posisi semula. Indikasi lampu siap

    masuk pada control switch padam

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT 20 kV Kopel Bus secara visual (posisi

    menutup/close)

    9. Melapor ke UPB bahwa TD1 dengan TD2 sudah paralel 10. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    I.2. SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA PEMISAHAN TD1 DENGAN TD2

    Tujuan Pemisahan TD1 dengan

    TD2

    Dalam rangka pemulihan pengoperasian setelah

    pekerjaan Pemeliharaan selesai

    Pelaksana Manuver Operator Gardu Induk

    Pengawas Manuver Supervisor OPHAR GI

    Pengawas K3 Pegawai yang bersertifikasi K3 Persyaratan :

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 34 dari 36

    1. Melapor ke UPB bahwa pelaksanaan Pemisahan TD1 dengan TD2 siap untuk

    dilaksanakan.

    2. Perintah Manuver dari UPB dicatat pada kertas kerja perintah Manuver.

    3. Kertas kerja perintah Manuver harus dibawa pada saat melaksanakan Manuver

    (pemasukkan/pelepasan) PMT dan PMS.

    Langkah pelaksanaan pemisahan TD 1 dengan TD 2 1. Melepas PMT 20 kV Bus Tie di Kubikel dengan cara :

    a. Posisikan control switch ke posisi siap untuk lepas (putar ke kiri/berlawanan arah

    jarum jam). Indikasi lampu siap lepas pada control switch menyala.

    b. Tekan control switch (sebentar saja/jangan terlalu lama) dan kembalikan ke posisi

    semula. Indikasi lampu siap lepas pada control switch padam

    c. Periksa indikasi dan posisi PMT secara visual (posisi membuka/open)

    2. Membuka PMS 20 kV Bus-II (Bus Tie) di Kubikel PA dengan cara : a. Tekan tombol untuk membuka kunci/lock mekanik PMS

    b. Pasang dan putar engkol penggerak stang PMS berlawanan arah jarum jam/ke kiri

    sampai lampu indikasi warna hijau menyala dan warna merah padam.

    c. Cabut engkol penggerak stang PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-II secara visual melalui lobang intip

    (posisi membuka/open secara baik)

    3. Memposisikan Truck PMT Bus Tie di Kubikel keposisi maintenance/stand by dengan cara :

    a. Buka kunci/lock pengaman mekanik Truck PMT Bus Tie.

    b. Pasang dan putar engkol ke kiri/beralawanan arah jarum jam sampai Truck

    PMT keluar ke posisi service

    c. Cabut engkol penggerak Truck PMT

    4. Membuka PMS 20 kV Bus-I (Bus Tie) di Kubikel dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Turunkan handle PMS ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS 20 kV Bus-I secara visual (posisi membuka/open

    secara baik)

    5. Membuka PMS Bus-I (Kopel Bus 20 kV) di Kubikel dengan cara : a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Turunkan handle PMS ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-I secara visual (posisi membuka/open secara

    baik)

    6. Membuka PMS Bus-II (Kopel Bus 20 kV) di Kubikel dengan cara :

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 35 dari 36

    a. Buka kunci/lock mekanik PMS

    b. Turunkan handle PMS ke bawah

    c. Pasang kunci/lock mekanik PMS

    d. Periksa indikasi dan posisi PMS Bus-II secara visual (posisi membuka/open secara

    baik)

    7. Melapor ke UPB bahwa TD1 dengan TD sudah terpisah (berdiri sendiri) 8. Membuat laporan Manuver ke Logsheet yang tersedia

    DIBUAT OLEH

    DIVERIFIKASI OLEH DISETUJUI OLEH

  • PT PLN (PERSERO) P3B SUMATERA

    SOP LOKAL / INSTRUKSI KERJA GARDU INDUK PAUH LIMO

    SISTEM MANAJEMEN MUTUISO 9001 : 2008

    No.Dokumen IK-PDG-OPH-004 Tanggal 01 Juli 2010 Revisi 0 Halaman 36 dari 36

    TIM ISO 9001:2008

    PT. PLN (Persero) P3B SUMATERA

    ASMAN OPHAR

    ABDUL HAMID

    MANAJER

    WAHYUDI