8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
1/15
15
III. METODE PELAKSANAAN3.1 Tempat dan Waktu
ProyekUsaha Mandiri Kewirausahaan (PUM-K) ini dilaksanakan di UPT
Pengemasan Dan Pengolahan Pangan, Politeknik Negeri Jember mulai bulan
Agustus November2010.
3.2 Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan Sosis ayam denganpenambahan pasta wortel yaitu : robotcho p, grinder, stuffer, pisau,
talenan, timbangan, sealer vakum, baskom, lanseng, solet, piring, gelas
ukur, sendok, tali, dan komporgas. Bahan yang digunakan dalam pembuatan Sosis ayam dengan penambahan
pasta wortel yaitu : daging ayam, wortel, te pung terigu, tepung tapioka,
merica bubuk, garam, gula, minyak goreng, es batu, STPP, MSG,
selongsong (casing).
3.3 Tahap Pelaksanaan ProduksiPembuatan Pasta Wortel
Pembuatan pasta wortel menggunakan wortel kualitas yang baikdan agaktua
dengan ciri-ciri pada pangkal wortel tidak ada warna hijau pada pangkal
pemotongannya. Proses pembuatan pasta wortel adalah sebagai berikut :
a. Wortel Dicuci terlebih dahulu dicuci bersih dalambakpencucian.b. Setelah wortel dicuci bersih wortel di blanching, dengan suhu 820C
870C selama 20 25 menit sampai matang
c. Setelah matang wortel di hancurkan dengan grinder atau denganrobotchop sampai halus
d. Setelah wortel halus timbang pasta wortel sesuai dengan kebutuhan dalam 1kali produksi yaitu 2 Kg ke dalam kantong plastik kemudian sim pan dalam
lemari pendingin/freezer.
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
2/15
16
Diagram alirproses pembuatan pasta wortel adalah sebagai berikut:
Gambar 1. Diagram AlirProses Pembuatan Pasta Wortel
3.4 Proses ProduksiProses produksi pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel
yaitu dengan melakukan pengecilan ukuran pada daging ayamyang sebelumnya
dilakukan proses trimming, lalu masukkan daging ayam dalamrobot cup. Bawang
putih, te pung terigu, te pung tapioka, merica, STTP, gula, MSG dan garam
dicampur yang homogen, campurkan dalam robot cup, diaduk sampai kalis.Penambahan minyak dan air dilakukan secara sedikit demi sedikit. Setelah kalis
angkat adonan dan tempatkan ke dalam baskom kemudian dinginan adonan.
Lakukan pencetakan sosis, kemudian pengikatan dan pemasakan.
Tahapan proses produksi dalam pembuatan Sosis ayam dengan
penambahan pasta wortel meliputi : pembuatan pasta wortel, penimbangan,
mixing, pencetakan ke dalam selongsong (casing), pengukusan, pendinginan,
pengemasan.
Proses pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dapat
dilihat pada Gambar2.
Pasta Wortel
Pencucian
Di kukus T 820C 87
0C selama 20 -25 menit
Penghancuran
Wortel
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
3/15
17
Gambar 2. Diagram Alir Proses Pembuatan Sosis Ayam Dengan
Penambahan Pasta Wortel
Daging Ayam
Triming
Penggilingan
Pencampuran
Pengisian ke dalam Casing dan
pengikatan casing
Pengukusan T 700C 85
0C selama 90 menit
Pendinginan
Dikemas dengan kemasan vakum
Sosis Dalam Kemasan
Bumbu (halus), airdanminyak
Pasta Wortel yang telahdisimpan kedalam lemari
pendingin/freezersehari
Pencucian
Di kukus T 820C 870C
selama 20 -25 menit
Penghancuran
Wortel
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
4/15
18
Tahap pembuatan sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dalam 1
kali proses produksi adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Formulasi Rencana Pembuatan Sosis Ayam Dengan Penambahan
Pasta Wortel
No. Nama Bahan Berat (gr) Persentase (%)
1 Daging ayam 3 Kg 37.5%
2 Wortel 2 Kg 25%
3 Tepung tapioka 640 gr 8%
4 Tepung terigu 160 gr 2%
5 Air 1,6 L 20%
6 Merica 32 gr 0.4%
7 STPP 24 gr 0.3%
8 Gula halus 120 gr 1.5%
9 Garam 120 gr 1.5%
10 Minyak/lemak 240 gr 3%
11 Bawang putih 48 gr 0.6%
12 MSG 16 gr 0.2%
Total 8 Kg 100%
Pra Produksi
Pra produksi meliputi survey pasaryang meliputi ada atau tidaknya sosis
ayam dengan penambahan pasta wortel di pasaran. Selain survey pasar juga
dilakukan survey pasar untuk menentukan pangsa pasar produk sosis ayam
dengan penambahan pasta wortel. Untuk survey pasar dilakukan pangsa pasar di
daerah Surabaya, Lumajang, dan Jember. Sedangkan Surveybahan baku utama
dilakukan di Daerah Jember dan survey bahan baku komponen pendukung
dilakukan di daerah Surabaya. Selain survey pasar, pra produksi lebih dititik
beratkan pada penentuan formulasi sosis ayam dengan penambahan pasta wortel
yang te pat dan sesuai untukdigunakan standart mutu dan acuan dalam formulasi
pelaksaan produksi. Formulasi pelaksanaan produksi minimal harus sama dengan
hasil pra produksi atau lebih baikdari hasil pra produksi.
Persiapan Produksi
Pada proses produksi, persiapan perlu dilakukan untuk menunjang dan
mempermudah proses produksi. Persiapan yang biasa dilakukan adalah pengadaan
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
5/15
19
bahan baku. Pengadaan bahan bakuy harus benarbenar diperhatikan sebagai
upaya pengendalian mutu produk dari faktor bahan baku sehingga diharapkan
bahan baku bebas dari kerusakan.
Beberapa kriteria daging ayam segaryaitu: Warna dagingnya putih segar,
Warna lemak putih kekuningan dan merata di bawah kulit, Bau dagingnya segar
dan tidakberbau asing. Dagingnya elastis bila di tekan jari, dan akan kembali
seperti semula, tidakada tanda-tanda memaratau tanda lain yang mencurigakan.
Penyiapan Bahan
Penyiapan bahan meliputi daging ayam, pasta wortel, te pung terigu,
te pung tapioka, air, merica bubuk, STPP, gula, garam, minyak, bubukbawang
putih, dan bahan lainnya.
Mixing
Mixing merupakan proses pencampuran awal yang akan menentukan
terhadap proses berikutnya. Dimana semua bahan dicampur hingga homogen.
Pada proses pencampuran bahan yang dimasukkan ke dalam robotcho p adalah
daging ayam yang telah dihaluskan, pasta wortel, bawang putih, merica, STPP,
dan garam. Di adukdengan robot cup sampai kalis. Penambahan minyakdan air
es/es batu dilakukan sedikit demi sedikit. Penambahan es pada pembentukan
emulsi daging bertujuan untukmelarutkan garam, mendistribusikan secara merata
keseluruh bagian masa daging mudah ekstraksi protein dan mempertahankan suhu
adonan tetap rendah.
Pencetakan
Hasil adonan setelah dimixing, dicetak kedalam selongsong (casing)
dengan menggunakan stufferyang telah tersedia dan di lakukan pengikatan.
Pengukusan
Pengukusan dilakukan dengan menggunakan kompor gas karena panas
api dapat dapat diatur, stabil dan merata. Adonan yang telah dimasukkan ke dalam
casing, segera dimasukkan kedalam langseng. Yang kemudian dikukus
menggunakan suhu 700C 85
0C, selama 90 menit sampai masak. Sosis yang telah
matang ditandai dengan perubahan warna yang berbeda sebelum dilakukan
pengukusan.
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
6/15
20
Pendinginan
Sosis yang masih panas, didinginkan terlebih dahulu ke dalam air es,
setelah suhu sosis dingin kemudian keluarkan dari airdingin. Tujuan pendinginan
bertujuan agar tidak ter jadi penyusutan atau pengkerutan yang menyebabkan
melekatnya casing pada sosis ayam.
Pengemasan
Proses pengemasan dilakukan bertujuan untuk melindungi produk
terkontaminasi dari luardan menghindari kontaklangsung dari udara. Tahap akhir
dalam proses pembuatan sosis ayam yaitu pengemasan dengan menggunakan
plastikyang telah berlabel. Dalamkemasan juga berisi informasi tentang produk
meliputi nama produk, berat, komposisi, bahan.
3.5 Pengawasan MutuPengawasan mutu produk dilakukan dengan memperhatikan kualitas
produk pada setiap tahap tahap pengolahan serta hasil akhir produk yang
dihasilkan. Di usahakan dalam setiap produksi produk yang dihasilkan selalu
dalam kualitas yang sama atau lebih baik. Tujuan dari pengawasan mutu ini
adalah untuk mencegah terjadinya penyimpangan mutu dan perbaikan terhadap
kesalahan kesalahan yang mungkin terjadi.
Pengawasan Mutu Bahan Baku
Bahan baku merupakan penentu utama terhadap keberhasilan hasil akhir.
Pada produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel bahan baku yang
digunakan harus dalam kondisi masih baru dan berkualitas baik. Dalam
pengawasan mutu produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortelharus
memiliki kualitas yang baikdapat dilihat dari tingkat ketentuan, kesegaran, warna
dan kekerasan. Untuk pengawasan mutu bahan baku dapat dilihat padaTabel 5
berikut ini.
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
7/15
21
Tabel 5. Standar Mutu Bahan Baku dalam Produksi Dan Pemasaran Sosis
Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel
No.B
ahan SOP TolakUkur1. Daging
Ayam
Daging ayam
Boiler
Segar, warna putih segar, tidak
memar, elastis dan bau khas ayam.
2. Tepung
Tapioka
Tapioka merek
Ikan Hiu
Bersih, kering, tidak berkapang,
putih,, halus,bersih dari kotoran, bau
dan rasa normal.
3. TepungTerigu
Terigu BogasarimerekSegitiga
Biru
Bersih, kering, tidak berkapang, putih,, halus,bersih dari kotoran, bau
dan rasa normal.
4. Pasta
Wortel
Pasta Wortel Tidak terdapat jamur, bersih dari
kotoran, bau normal, warna oranye.
5. Garam Garammerek
Kapal Api
Butir pasir, bersih, bebas dari
kotoran, bau normal, warna putih.6. STPP STPP Bersih, kering, tidak terdapat
serangga, warna putih, dan tidakberbau.
7. Cashing Chasing Berbentuk silinder, tidak berjamur,tidakberbau.
8. Gula Gula Halus merekMawar
Butir halus, bersih, bau normal,warna purih, bebas dari kotoran.
9. BawangPutih
Bawang Putih
BubukBersih, tidakberjamur, bau normal.
10. Merica Merica bubuk Bersih, halus, tidakberjamur, warna
kuning kecoklatan, dan bau normal.
11. Minyak MinyakGoreng
merekSania
Warna bening, bersih, bebas dari
kotoran, bau normal.
12. MSG MSG merekRoyco
Rasa AyamBerwarna putih kekuningan, bersih,
tidak berjamur, bebas dari kotoran,
bau khas ayam
Dalam proses produksi dilakukan secra kontinyu sesuai dengan batasan
atau standart agar proses produksi dan produkyang dihasilkan dapat terkendali.
Dalam Standart Operating Prosedure terdapat 3 aspek yang harus diperhatikan
yaitu :
a. KesehatanJika produk yang dihasilkan kurang baik atau menyim pang dari batas
kendali akan menimbulkan dampak negative bagi yang mengkonsumsinya,
antara lain sakit perut, sakit tenggorokan karena efek dari after taste dari
produk.
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
8/15
22
b.ProdukAkhir.Dalam proses produksi harus melakukan procedurekerja yang baik jika
tidak maka akan berpengaruh pada produkakhir yang kurang baik sehingga
layakuntukdipasarkan.
c.Nilai EkonomisNilai ekonomi dalam produksi dan pemasaran sosis ayam dengan
penambahan pasta wortel ini dapat dipengaruhi oleh proses produksi yang
kurang baik, kemsan tidakrapi, dan jumlah kemasan tidaksama. Hal ini dapat
mempengaruhi dampak negative dari konsumen terhadap produk, sehingga
daya tarikkonsumen berkurang.
Standart Operating Prosedur (SOP) yang digunakan selama proses
produksi dapat dilihat pada Tabel 6 sebagai berikut :
Tabel 6. Standart Operating Prosedure Produksi Dan Pemasaran Sosis
Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel
AlurProses SOP TolakUkur
PersiapanBahan
Bahanbaku bermutu baik Bahan baku bermutu yangsesuai standart
Penimbangan
Bahan
Tepat sesuai formulasi Bahan sesuai dengan formulasi
yang sudah ditentukan
Pencampuran Bahan yang akan dicampur
kedalamrobotchop dalam
keadaan dingin semua
Adonan tercampur merata
(kalis)
Pencetakan Rapat dan tidakberongga Rapat dan tidak ada rongga
udara dalam chasing sosis
Pengukusan Dikukus dengan suhu 70-850C Matang dan tidakpecah
Pendinginan Airdingin Setelah produk dilakukan
pengukusan produk langsung
dimasukkan ke dalam air
dingin
Pengawasan Mutu Produk Akhir
Pengawasan mutu produk jadi dilakukan dengan melakukan uji
organoleptikberupa uji mutu hedonikdan uji hedonikterhadap sosis ayam dengan
penambahan pasta wortel. Skala hedonik dan mutu hedonik diterapkan sebagai
acuan untukmenentukan kualitas produk(Tabel 7 dan Tabel 8).
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
9/15
23
Tabel 7. Skala Mutu Hedonik Organoleptik Sosis Ayam Dengan
Penambahan PastaWortel
No Organoleptik Uji Mutu Hedonik1. Warna :
* Oranye
1. Putih
2. Putih Kekuningan
3. Kuning
4. Kuning Kemerahan
5. Merah
2. Aroma :
* Khas Aroma Ayam
1. Sangat lemah
2. Lemah
3. Agakkuat
4. Kuat
5. Sangat kuat
3. Rasa :
* Khas ayam
1. Sangat lemah
2. Lemah3. Agakkuat
4. Kuat
5. Sangat kuat
4. Tekstur:
* Sangat Kenyal
1. Sangat tidakkenyal
2. Agaktidakkenyal
3. AgakKenyal
4. Kenyal
5. Sangat kenyal
5. Kenampakan
y Halus 1. Kasar2. Agakkasar3. Agakhalus4. Halus
5. Sangat halus
Tabel 8. Skala Hedonik Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel
No Atribut Mutu Kriteria
1. Warna 1. Sangat tidaksuka
2. Tidaksuka
3. Agaksuka
4. Suka
5. Sangat suka
2. Aroma 1. Sangat tidaksuka
2. Tidaksuka3. Agaksuka
4. Suka
5. Sangat suka
3. Rasa 1. Sangat tidaksuka
2. Tidaksuka
3. Agaksuka4. Suka
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
10/15
24
5. Sangat suka
4. Tekstur 1. Sangat tidaksuka
2. Tidaksuka
3. Agaksuka4. Suka
5. Sangat suka
5. Kenampakan 1. Sangat tidaksuka
2. Tidaksuka
3. Agaksuka
4. Suka
5. Sangat suka
3.6 Higiene dan SanitasiHigiene dan sanitasi dalammelaksanakan produksi produkpangan terdiri dari
sanitasi alat, pekerja, ruang, dan lingkungan produksi dengan menerapkan
Standart Sanitation Operating Prosedur (SSOP). Tujuan ditetapkannya sanitasi di
industri panagan ini adalah untukmenghilangkan kontaminan dari makanan dan
alat pengolahan makana serta mencegah kontaminasi kembali. Pada prisipnya
sanitasi adalah kebersihan, sehingga jika proses dilakukan dalamkondisi bersih,
sudah tentu cemaran kimia, fisikdan mikrobioloogi tidakakan ditemukan dalam
jumlah yang relatifbanyak. Standart Sanitation Operational Prosedure (SSOP)
dalam produksi dan pemasaran sosis ayam dengan penambahan pasta wortel dapat
dilihat pada Tabel 9 berikut ini :
Tabel 9. Standart Sanitation Operational Prosedure (SSOP) Dalam Produksi
Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan Penambahan Pasta Wortel
No Obyeksanitasi SSOP
1. Peralatan * Alat dibersihkan sebelum dan setelah proses
* Terhindar dari bau baik itu dari sabun atau bau
menyimpang lainnya
2. Ruang dan
lingkungan
* Ruangan berventilasi dan memiliki penerangan
yang cukup
* Bersih (disapu sebelum dan sesudah produksi)
3. Peker ja Dalamkondisi sehat dan selalu menjaga kebersihan
(menggunakan penutup kepala, baju kerja yang
selalu bersih, selalu mencuci tangan sebelum dan
sesudah proses)
4. Bahanbaku Dalam kondisi masih segar dan baru serta bebas
dari segala pencemar
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
11/15
25
3.7 Manajemen PemasaranManajement pemasaran sangat penting dalammempertahankan kelangsungan
pengembangan dan pencapaian keuntungan suatu usaha. Manajemen pemasaran
ini ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga promosi dan
mendistribusikan produksi sosis ayam penambahan pasta wortel yang bertujuan
untukmemuaskan konsumen.
Sosis ayam dengan penambahan pasta wortel merupakan produk jadi yang
bisa langsung dimakan dan umur sim pan pendek jika di taruh dalam suhu ruang
dan umursimpan lama jika di taruh ke dalam lemari pendingin/freezer.
Produk sosis ayam dengan penambahan pasta wortel ini di pasarkan secara
langsung dan tidak langsung. Pemasaran secara langsung dilakukan secara doorto
doorkepada konsumen, dan pemasaran tidaklangsung dititipkan produkke toko
tokoyang memiliki lemari pendingin serta pemesanan.
3.8 Analisa BiayaUsaha produksi dan pemasaran sosis dengan penambahan pasta wortel
sebagai alternatif peluang bisnis yang bersifat profit oriented, ini direncanakan
sebanyak15 kali produksi. Kegiatan produksi ini dilakukan 2 hari sekali.
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam usaha produksi dan pemasaran sosis
ayam dengan pemambahan pasta wortel selama 1 kali proses produksi adalah
sebagaiberikut:
Daging ayam ..... 3 Kg
Wortel ... 2 Kg
Tepung tapioka . 640 gr
Tepung terigu ....... 160 gr
Air.... 1,6 L
Merica ...... 32 gr
STPP ..... 24 gr
Gula halus .... 120 gr
Garam ... 120 grMinyak/lemak................................................... 240 gr
Bawang putih ........ 48 gr
MSG . 16 gr
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
12/15
26
Biaya Tetap (Fix Cost) Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam Dengan
Penambahan Pasta Wortel
Biaya tetap dalam usaha produksi dan pemasaran sosis ayam dengan
penambahan pasta wortel berupa biaya penyusutan alat (disertakan dengan biaya
sewa alat untuk produksi). Rincian penyusutan/sewa dapat dilihat pada tabel
sebagaiberikut :
Tabel 10. Tabel Rencana Biaya Tetap (Fixed Cost) Sosis Ayam Dengan
Penambahan Pasta Wortel
No Alat Jumlah Nilai Alat (Rp)Umur
Ekonomis
(Bln)
Nilai Susut(Rp)/Bulan
1Robot cup 1
15,000,00060
250,000
2Grinder 1
4,000,000240
16,667
3SealerVakum
1 15,000,000 240 62,500
4
Pisau
Stainless2 40,000 24 1,667
5
Kompor ZR-
201 250,000 60 4,167
6
Langseng
Kecil1 115,000 60 1,917
7
Timbangan
Digital1 250,000 60 4,167
8TalenanMika
1 40,000 24 1,667
9BaskomPlastik
2 20,000 24 833
10Gelas Ukur 1 13,000 36 361
11
Sendok
Stainless1 2000 60 33
12 Solet 1 1000 6 167
13Stuffer 2 80,000 6 13,333
14 Piring Plastik 2 2,000 12 167
Jumlah357,644
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
13/15
27
Nilai susut = Nilai Alat / UmurEkonomis
Total Biaya Tetap = Rp. 357,644
Biaya Tidak Tetap (Variabel Cost) Produksi Dan Pemasaran Sosis Ayam
Dengan Penambahan Pasta Wortel
Biaya tidak tetap yang digunakan dalam produksi dan pemasaran sosis
ayam dengan penambahan pasta wortel merupakan biaya untukpembelian bahan
habis pakai (bahan baku dan bahan pembantu lain), biaya pemasaran, transporasi,
dan biaya untuk gaji/upah karyawan. Pada bahan baku utama digunakan daging
ayam. Pada setiap 1 kali proses produksi dibutuhkan daging ayam sebanyak3 kg.
Sehingga dalam 1 kali produksi harus membeli daging ayam sebanyak 3 kg
dengan rendemen ratarata 60 % dari berat bersih daging ayam. Rincian biaya
tidak tetap yang digunakan dalam produksi dan pemasaran sosis ayam dengan
penambahan pasta wortel dapat dilihat padaTabel 11 berikut :
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
14/15
28
Tabel 11. Tabel Rencana Biaya Tidak Tetap (Variable Cost) Sosis Ayam
Dengan Penambahan Pasta Wortel Selama15
x Produksi
Bahan Jumlah Satuan
Harga
satuan
(Rp)
Harga total (Rp)
dalam 1x produksi
Harga total dalam
15x produksi
Ayam 3 Kg 18.000 54.000 810.000
Wortel 2 Kg 2.500 6.000 90.000
Tapioka 640 Gr 8.000 5.150 77.250
Terigu 160 Gr 6.000 1.000 15.000
Air 1,6 L - - -
Merica 32 Gr 14.000 2.250 33.750Bawang 48 Gr 15.000 4.100 61.500
STPP 24 Gr 7.000 850 12.750
Gula 120 Gr 12.000 1.450 21.750
Garam 120 Gr 500 250 3.750
Minyak
Sania 240 Gr 10.000 2.400 36.000
MSG 16 Gr 6.500 550 8.250
Selongsong 2 Roll 14.000 28.000 420.000
Tali 1B
uah 1.000 1.000 15.000Gas 2 Jam 4.500 9.000 135.000
Kemasan
dan Label 52 Kemasan 350 20.800 312.000
Transportasi 1 Buah 5.000 5.000 30.000
FeePemasar
20% 52 Kemasan 1.300 67.600 1.014.000
Peker ja 1 Orang 50.000 50.000 750.000
Jumlah 259.400 3.846.000
a. Total biaya produksi = total biaya tetap + total biaya variabel= Rp. 357.700 + Rp. 3.846.000
= Rp.4.203.700
Total biaya produksi
Jumlah produksi (kemasan)b. Harga pokok penjualan =
8/6/2019 14. Metodologi Pelaksanaan
15/15
29
Rp. 4.203.700
780 Kemasan
= Rp.5.400 / kemasan (pembulatan)
c. Total pendapatan = Harga jual x Jumlah kemasan= Rp. 6.500 x 780
= Rp.5.070.000
d. Keuntungan = Hasil penjualan Total biaya produksi= Rp 5.070.000 - Rp. 4.203.700
= Rp. 866.300
e. Laju keuntungan = (Keuntungan/ Totalbiaya produksi) x 100%= (Rp. 866.300 / Rp. 4.203.700) x 100%
= 20,61 %
f. B / C Ratio = penjualan / total biaya produksi= Rp. 5.070.000 / Rp. 4.203.700
= 1,21
g. Biaya variable/unit = total biaya variabel / jumlah perkemasan= Rp. 3.846.000 / 780
= Rp.4.950 (pembulatan)
total biaya tetap
harga jual (perbuah) biaya variable / unit
Rp. 357.700
Rp. 6.500 Rp. 4.950
= 231 Kemasan
total biaya tetap
1 - (total biaya variable/hasil penjualan)
Rp. 357.700
1 (Rp. 3.846.000 / Rp. 5.070.000)
= Rp.1.490.417
=
=
=
=
=i.
BEP
h. BEP (produksi)
Top Related