5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
1/18
1
BAB I
Pendahuluan
Gonore merupakan penyakit yang mempunyai insidens yang tinggi diantara
Penyakit Menular Seksual. Pada pengobatannya terjadi pula perubahan karena sebagian
disebabkan oleh NeisserianGonorrhoeae yang telah resisten terhadap penisilin dan
disebut Penicillinase Producing Neisseria Gonorhoeae (PPNG). Kuman ini meningkat di
banyak negeri termasuk Indonesia.
Pada umumnya penularannya melalui hubungan genital kelamin yaitu
secara genito-genital, oro-genital dan ano-genital. Tetapi, disampin itu dapat juga terjadi
secara manual melalui alat-alat, pakaian, handuk, thermometer dan sebagainya.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
2/18
2
BAB II
Laporan kasus
Seorang laki-laki, umur 30 tahun, sudah menikah dan berkerja sebagai pelaut
datang ke klinik Maju Mundur dengan keluhan keluar cairan dari alat kelaminnya
sudah sejak 3hari yang lalu disertai rasa sakit pada waktu BAK.
Dari hasil pemeriksaan didapatkan pus yang keluar dari OUE yang jumlahnya
banyak hingga membasahi celana dalam pasien. Pus berwarna hijau kemerahan yang
kental. Dari anamnesis diketahui bahwa pasien telah melakukan hubungan seksual
dengan PSK ketika kapal pasien sedang sandar di pelabuhan 3 hari sebelum keluarnya
pus dari OUE.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
3/18
3
BAB III
PEMBAHASAN
A. Identifikasi masalah
Masalah yang terdapat pada kasus ini adalah keluarnya pus yang keluar dari OUE
sejak 3 (tiga) hari yang lalu dan disertai dengan rasa sakit saat BAK
B. Hipotesis
Berdasarkan keluhan pasien berupa keluarnya cairan dari alat kelamin disertai
rasa sakit waktu BAK, kami merumuskan beberapa hipotesis. Adanya cairan keluar dari
genitalia yang mula-mula belum diketahui jumlah, warna, dan konsistensinya diduga
merupakan akibat dari infeksi menular seksual. Adapun infeksi menular seksual yang
ditandai oleh adanya duh tubuh uretra pada laki-laki, meliputi gonore dan uretritis non
spesifik. Rasa sakit waktu BAK selain dikarekanan reaksi peradangan uretra akibat
infeksi saluran kemih seperti yang telah disebut di atas, juga dapat disebabkan oleh
obstruksi saluran kemih, seperti batu kandung kemih. Untuk mengerucutkan beberapahipotesis di atas menjadi sebuah diagnosis kerja, maka kami memerlukan informasi
tambahan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, serta pemeriksaan penunjang.
C. Anamnesis
Adapun anamnesis kami lakukan untuk membantu menegakan diagnosis dari
kasus ini. Kami mengajukan beberapa pertanyaan tambahan yang berkaitan dengan
hipotesis, antara lain:
1. Riwayat Penyakit Sekarang
- Seberapa banyak cairan yang keluar dari alat kelamin Bapak?
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
4/18
4
- Bagaimana konsistensi cairan tersebut? Apakah kental atau cair?
- Apakah Bapak pernah melakukan hubungan seksual ekstramarietal?
- Apakah Bapak menggunakan pengaman saat berhubungan seksual?
- Apakah Bapak sering menahan buang air kecil?
- Setelah buang air kecil, apakah Bapak mencuci alat kelamin dengan bersih?
2. Riwayat Penyakit Dahulu
- Apakah Bapak pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya?
- Apakah sudah pernah diobati?
3. Riwayat Penyakit Keluarga
- Apakah ada riwayat penyakit DM dan atau hipertensi dalam keluarga?
D. Diagnosis
Hipotesis pada kasus ini adalahgonore , uretritis non spesifik dan infeksi saluran
kemih. Hipotesis infeksi saluran kemih kita singkirkan karena pada anamnesis tambahan
didapatkan info bahwa pus yang keluar dari genital sang pasien berwarna hijau kemerahan kental
yang merupakan gejala khas dari gonore dan didapatkan info tambahan bahwa sang pasien telah
melakukan hubungan seks dengan PSK 3 hari sebelum pus keluar.Hipotesis Uretritis non spesifik
juga dihapuskan karena didapatkan info bahwa pus yang keluar dalam jumlah banyak sehingga
membasahi celana dalam pasien yang berarti gejala yang ditemukan termasuk berat,sedangkan
diketahui bahwa gejala yang timbul karena Uretritis non spesifik tidak seberat gonore.
E.
Penatalaksanaa
1.Medika mentosa
Pilihan utama ialah penisilin + probenesid, kecuali didaerah yang tinggi insidens
Neisseria gonorrhoeae penghasil penisilin. Secara epidemiologis pengobatan yang
dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal. Macam-macam obat yang dipakai ialah:
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
5/18
5
Penisilin, Spektinomisin, Sefalosporin
Penisilin dengan dosis 4,8 juta unit + 1 gram probenesid. Obat tersebut dapat
menutupi gejala sifilis. Angka kesembuhan pada tahun 1991 ialah 91,1%.
Kontraindikasinya ialah alergi penisilin.
Sefalosporin (generasi ke-3) cukup efektif dengan dosis 250 mg i.m. Sefoperazon
dengan dosis 0.50 sampai 1.00 g secara intramuscular.Sefiksim 400mg per oral tunggal
member angka kesembuhan >95%.
Spektinomisin dengan dosis 2gram i.m. Baik untuk pasien dengan alergi
Penisilin,yang mengalami kegagalan dengan penisilin dan terhadap pasien yang mungkin
menderita sifilis
Obat-obat yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore akibat galur NGPP
ialah kuinolon, spektinomisin, kanamisin, sefalosporin dan tiamfenikol.
2.Non-medika mentosa
-Diberikan edukasi tentang penyakit gonore kepada pasien
-Anjuran untuk memberikan pemeriksaan dan pengobatan pada sang istri
F. Prognosis
a. Ad vitam : Dubia Ad bonam, karena belum tersebar ke darah
b. Ad sanationam : Dubia ad bonam, karena pasien mungkin akan tertular lagi
c. Ad functionam : Dubia ad bonam, karena fungsi organ dalam masih baik dan
belum ada gangguan sistemik
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
6/18
6
BAB IV
TINJAUAN PUSTAKA
I.
Alat Kelamin Pria
Uretra
Uretra adalah organ berbentuk pipa yang tedapat anatara ostium ureter
internum dan ostium ureter eksternum. Panjangnya kira-kira 20 cm dan menyerupai huruf
S terbalik dalam kedudukan horizontal, dari kandung kencing ke simfisis pubis
melengkung dengan cekungan ke depan atas, sedangkan bagian selanjutnya melengkung
dengan cekungan menghadap ke bawah belakang. Pada uretra dapat dibedakan menjadi
uretra pars prostatika, uretra pars membranasea, dan uretra pasr spongiosa.
Uretra pars prostatika
Bagian ini terletak dalam glandula prostate antara ostium uretra internum
dan fasia diafragma urogenitale superior, panjangnya kira-kira 3 cm dan merupaan bagian
uretra terlebar dengan daya dilatasi terbesar. Uretra dilapisi oleh epitel transisional. Pada
dinding belakang dapat dilihat :
Verumontanum: rigi memnajang di garis tengah
Sinus prostatikus : muara saluran glandula prostate
Kolikulus seminalisdan duktus ejakulatorius
Uretra pars membranasea
Merupakan bagian uretra terpendek, mulai dari ujung prostat sampai umbi
zakar da juga dilapisi epitel transisional. Kecuali di ostium uretra eksternum, bagian ini
merupakan bagian uretra tersempit. Di sebalah dorsolateral, masing-masing sebelah
kanan dan kiri, terletak glandula bulvo uretralis Cowper. Pars membranasea ini dilingkari
otot lingkar m. sfingter uretra eksternum.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
7/18
7
Uretra pars spongiosa
Merupkan bagian uretra terpanjang dari fasia diafragma urogenitale
onferior sampai ostium ureter eksternum. Dilapisi epitel torak, kecual I 12 mm terakhir
(fosa navikularis) yang dilapisi epitel gepeng berlapis. Potongan melintangnya 0.5 cm
melebar di fosa navikularis, kemudian menyempit kembali di orifisum uretra eksternu. Di
dinding atas dan sisi terdapat muara kelenjar-kelenjar uretra (Littre) yang mengarah ke
muka.
Penis
Di dalam zakar (penis) terdapat 3 badan pengembung (erektif) :
1.korpus spongiosum penis yang meliputi uretra
Badan penggembung ni mlebar di kedua ujungnya dengan membentuk umbi
zakar(bulbus peni s)di akar penis dan di ujung bebasnya, yakni kepala zakar (glands
penis). Glands penis diliputi oleh kulup (preputium) yang di sebalah ventral berhubungan
dengan galnds melalui frenulum preputii. Di kedua sisi frenulum ini bermuara saluran
kelenjar sebasea, yaitu glandula Tyson yang membuat smegma.
Duktus parauretralisberupa pipa buntu yang teratus sejajar dengan
bagian terakhri uretra dan bermuara di sekitar bibir orifisium ureter eksternum. Glands
penis dan permukaan dalam preputium dilapisi epitel gepeng.
2.korpus kavernosum penis, di sebalah dorsolateral kanan dan kiri korpus spongiosum
penis
Kedua korpus kavernosum penis di akar penis berpencar masing-masing
membentuk krus penisyang memperoleh fiksasi pada ramus inferior osis pubis dan
ramus superior.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
8/18
8
Prostat
Berukuan 4x4 cm, terletak di bawah kandung kencing, di atas diafrgama
urogenitale dan meliputi bagian pertama uretra. Terdiri atas 2 lobus lateral dan 1 blobus
medial, salurannya dialpisi oleh epitel torak dan bermuara pada uretra pasr prostatika
Vesikula seminalis
Kedua vesikula seminalis merupakan alat yang gepeng, lonjong, dan
panjang. Struktur dalamnya berupa tabung yang berkelok-kelok. Saluran kedua vesikula
seminalis masing-masing bersatu dengan bagian terakhir duktus deferens yang
homolateral untuk membentuk duktus ejakulatorius.
Duktus deferens
Merupakan pupa penghubung yang terentang anatar kutub bawah
epididymis dan alat prostate di ekdua sisi tubuh. Bagian ertama berjalan nak di belakang
epididymis lalu ikut membentuk funikulus spermatikus. Bagian terakhirnya melebar
menjadi duktur deferentis, kemudian menyempit dan bersatu dengan saluran vesikula
seminalis menjadi duktus ejakulatorius.
Testis dan epididymis
Kelainan alat terbungkus dala kandung buah zakar(skortum).Anak
buah zakar (epididymis)melekat pada permukaan posterolateral buah zakar testis. Dari
rete testis dielpaskan 20 pipa yaitu duktus eferentis yang membentuk kutub atasepididymis, lalu bersatu menjadi satu saluran yang berliku-liku dan membentuk kaput
dan kauda epididimus
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
9/18
9
II. Alat Kelamin Wanita
Mons veneris dan kedua labium pudenda
Kedua bibir kemaluan besar (labium mayus pudensi) masing-masing
berasal dari benjolan genital kanan dan kiri yang pada laki-laki menghasilkan kantung
buah zakar. Persatuan kedia benjolan genital di sebelah ventrokranial kemudian diubah
menjadi bukit kemaluan (mons pubis atau mons veneri s). Kedua bibir kemaluan kecil
(lbium minora pudenda) berasal dari lipat-lipat urogenital kanan dan kri yang pada
perempuan tidak bersatu di garis tengah. Dalam mons veneris terdapat jaringan lemak
subkutis. Kedua labium mayus berupa lipat yang tebal mulai dari mons veneris ke
belakag bawah untuk bersatu pada kmisura posterior di muka anus. Dalam labium mayus
terdapat jaringan lemak berbentuk kumparan. Kedua labium minus ini di muka bertemu
membentuk kulup kelentit (peputium klitorides) dan di belakang bersati dalam komisura
posterior (fourchette).
Klitoris (kelentit)
Merupakan homolog bagia dorsal penis dan bersala dari tuberkulum
genital yang tidak berkembang seperti halnya pada laki-laki. Alat ini berisi 2 badan
pengembung yang bersati pda glans klitorides.
Vestibulum pudenda
Vestibulum pudenda adalah ruangan yang dibatasi oleh kedua bobir
kemaluan kecil (labia minora). Pada ruangan ini bermuara orofisium ureter eksternum,
saluran kelenjar Bartholi (glandula vestibularis mayor), dan ostium vagine. Di kedua sisi
vestibulum terdapat badan pengembung yang dikenal sebagai bulbus vestibule. Di ujung
bawah bulbus vestibule sebelah kanan dan kiri terdapat galndula vestibularis ayor
(Bartholin) yang dianggap homolog glandula bulbouretralis (Cowper) pada laki-laki.
Saluran kelenjar Bartholin bermuaa di permukaan dalam labium minus ada perbatasan
antara 2/3 bagian depan 1/3 bagian belakang.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
10/18
10
Himen (selaput dara)
Merupakan lipatan mukosa yang membatas ostium vagine pada gadis.
Uretra
Panjang uretra wanita hanya 3 cm. Epitelnya ialah epitel transisional di
abgian proksimal dan epitel berlapis di bagia distal. Kelenjar Skene terletak di sebelah
kanan dan kiri lateral dari orifisium ureter eksterbum, salurannya dilapisi epitel torak dan
bermuara di vertibulum vagine atau orifosium uretre eksternum.
Vagina
Vagina adalah saluran penghubung antara vestibulum pudenda dan serviks
uteri. Panjang dinding depannya 9 cm dan dinding belakang 14 cm, epitelnya adalah
epitel gepeng berlapis yang mengandung banyak glikogen.
Uterus (Rahim)
Terdiri atas leher (serviks)dan badan (korpus)uteri. Korpus uteri terdiri
atas 3 lapisan yaitu endometrium, myometrium dan perimetrium
Di dalamnya terdpat sebuah rongga berukuran 5x7 cm disbeut rongga
Rahim (kavum uteri). Bagian atas korpus uteri disebut fundus uteri dan di sudut lateralfundus uteri bermuara saluran telur (tuba uterine) ke dalam kavum uteri.
Tuba Uterina
Tuba Uterina terletak melingtang di sisi kanan dan kiri Rahim masing-
masing panjangnya kurang lebih 12 cm, terdiri atas pasr uteri, ismus ampula dan fimbrie.
Tuba uterine dilapisi epitel tirak berambut getar. Ovarum berbentuk oval dan melekat
pada permukaan belakang ligamentum latum uteri.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
11/18
11
III. Patogenesis nyeri
Nyeri sebenarnya adalah mekanisme protektif yang dimaksudkan untuk
menimbulkan kesadaran bahwa telah atau akan terjadi kerusakan jaringan. Tidak seperti
modalitas somatosensorik lain, nyeri disertai oleh repons perilaku termotivasi (misalnya
penarikan atau pertahanan) serta reaksi emosi (misalnya menangis atau ketakutan). Juga
tidak seperti sensasi lain, persepsi subjektif terhadap nyeri dapat dipengaruhi oleh
pengalaman di masa lalu atau sekarang (persepsi yeri yang meningkat yang menyertai
rasa takut kepada dkter gigi atau penurunan persepsi nyeri yang dialami seseorang atlet
yang bertanding.
Terdapat tiga kategori reseptor nyeri, nosireseptor mekanis yang
berespons terhadap kerusakan mekanis misa;nya tusukan, benturan, atau cubitan;
nosireseptor terma yang berespons terhadap suhu yang berlebihan terutama panas; dan
nosireseptor polimodal yang berespons secara setara terhadap semua jenis rangsangan
yang merusak, termasuk iritasi zat kimia yang dikeluarkan dari jaringan yang cedera.
Tidak ada nosireseptor yang memiliki struktur khusus; mereka semua adalah ujung-ujung
saraf telanjang. Karena manfaatnya bagi kelangsungan hidup, nosireseptor tidak
beradaptasi dengan rangsangan yang enetap atau repetitive. Di pihak lain semua
nosireseptor dapat disensitisasi oleh adanya prostaglandin, yang sangat meningkatkanrespons reseptor terhadap rangsangan yang mengganggu (yaitu, lebih terasa nyeri apabila
ada prostaglandin). Prostaglandin adalah kelompok turunan asam lemak khusus yang
bekerja secara local setelag dikeluarkan. Obat-obat mirip Aspirin menghambat
pembentukan prostaglandin, sedikit banyak berperan menentukan sifat analgesic
(penghilang rasa nyeri) obat.
Impuls nyeri yang berasal dari nosireseptor disalurkan ke SSP melalui
saah satu dari dua jenis serat aferen ke SSP melalui salah satu dari dua jenis serat aferen.
Sinya-sinyal yang bersal dari nosireseptor mekanis dan termal disalurka melalui serat A-
delta yang beruuran besr dan bermielin dengan kecepatan sampai 30 meter/detik (jalur
nyeri cepat). Impuls dari nosireseptor polimodal diangkut oleh serat C yang kecil dan
tidak bermielin dengan kecepatan yang jauh lebih lambat sekitar 12 meter/detik (jalur
nyeri lambat). Ingatlah saat jari Anda terakhir kali tertusuk atau terkena api. Anda jelas
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
12/18
12
mula-mula merasakan nyeri tajan yang kemudia segera diikuti oleh nyeri yang lebih difus
dan tidak ena. Nyeri biasanya dipersepsikan mulamula sebagai sensai tertusuk yang tajam
dan singkat yan mudah ditentukan lokasinya (jalur nyeri cepat berasal dari nosireseptor
mekanis atau panas). Perasaan ini diikuti oleh sensasi rasa nyeri tumpul yang
lokalisasinya tidak jelas dn menetap lebih lama serta menimbulkan rasa tidak enak (jalur
nyeri lambat diaktifkan oleh zat-zat kimia, terutama bradikinin, suatu zat yang dalam
keadaan normal inaktif dan diaktifkan oleh enzim-enzim yang dikeluarkan ke dalam CES
oleh jaringan yang rusak. Bradikinin dan senyawa-senyawa terkait lainnya tidak hanya
membangkitkan nyeri, mungkin melalui stimulasi terhadap nosireseptor polimodal, tetapi
juga berperan terhadap respons peradangan terhadap cedera jaringan. Zat kimia yang
terus menerus ada ini mungkin menyebabkan adanya nyeri yang tumpul dan tetap terasa
walupun rangsangan mekanis atau termal penyebab keruskan jaringan telah dihentikan.
Serat-serat aferen primer bersinaps dengan atar neuron ordo kedua di
tanduk dorsal korda spinalis. Salah satu neurotransmitter yang dikeluarkan dari ujung-
ujung aferen nyeri ini adalah substansi P, yang diperkirakan khas untuk serat-serat yeri.
Jalur yeri asendens memiliki tujuan (yang belum dipahami dengan jelas) di korteks
somatosensorik, thalamus dan formasio retikularis. Peran korteks dalam persepsi nyeri
belum jelas, walupun korteks mungkin penting paling tidak dalam penentuan lokalisasi
nyeri. Nyeri masih dapat dirasakan walaupun koerteks tidak ada, mungkin pada tingkatthalamus. Formasio retikularis meningkatkan derajat kewaspadaan yang berkaitan dengan
rangsangan yang mengganggu. Hubungan-hubungan antara thalamus dan formasio
retikularis ke hipitalamus dan sistem limbic menghasilkan respons emosi dan perilaku
yang menyertai pebgalaman yang menimbulkan nyeri
Berbeda dengan nyeri yang menyertai cedera perifer, yang berfungsi
sebagai mekanisme protektif normail untuk memberi peringatan mengenai kerusakan
yang sudah atau akan terjadi pada tubuh, keadaa nyeri kronik abnormal diperkirakan
disebabkan oleh kerusakan di dalam jalur-jalur nyeri susunan saraf perifer atau pusat.
Individu mersakan yeri karena adanya penyampaian sinyal abnormal dalam jalur-jalur
nyeri walaupun tidak terdapat cedera perifer atau rangsangan nyeri. Sebagai contoh,
stroke yang merusakn jalur-jalur asendens dapat menimbulkan sensasi nyeri yang
abnormal dan menetap.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
13/18
13
IV. Gonore
Gonore dalam arti yang luas mencakup semua penyakit yang disebabkan oleh Neisseria
Gonorhoeae.
Etiologi
Penyebab gonore adalah gonokok yang ditemukan oleh NEISSER pada tahun
1879 dan baru diumumkan pada tahun 1882. Kuman tersebut termasuk dalam grup
Neisseria dan dikenal dalam 4 spesies, yaitu N. Gonorhoeae dan N.Meningitidis yang
bersifat pathogen serta N.Catarhalis dan N.Pharyngis sisca yang bersifat komensial.
Keempat spesies ini sulit dibedakan kecuali dengan tes fermentasi.
Gonokok termasuk golongan diplokok berbentuk biji kopi yang bersifat
tahan asam. Pada sediaan langsung dengan pewarnaan gram bersifat Gram-Negatif,
terlihat diluar dan didalam leukosit, tidak tahan lama diudara bebas, cepat mati dalam
keadaan kering, tidak tahan suhu diatas 39oC, dan tidak tahan zat desinfektan.
Daerah yang paling mudah terkena infeksi ialah daerah dengan mukosa
epitel kuboid atau lapis gepeng yang belum berkembang (immature), yakni pada vagina
wanita sebelum pubertas.
Gejala Klinis
Masa tunas Gonore sangat singkat, pada pria umumnya bervariasi antara 2-5hari,
kadang-kadang lebih lama dan hal ini disebabkan karena penderita telah mengobati diri
sendiri, tetapi dengan dosis yang tidak cukup atau gejala sangat samar sehingga tidak
diperhatikan oleh penderita.
Gambaran klinis dan komplikasi gonore sangat erat hubungannya dengan
susunan anatomi dan faal genitalia. Berikut ini dicantumkan infeksi pertama dan
komplikasi, baik pada pria maupun pada wanita.
Pada pria, infeksi pertama yang paling sering dijumpai ialah Uretritis. Uretritis
yang paling sering dijumpai adalah uretristis anterior akuta dan dapat menjalar ke
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
14/18
14
proksimal, selanjutnya mengakibatkan komplikasi lokal, asendens dan diseminata.
Keluhan subyektif berupa rasa gatal, panas di bagian distal uretra disekitar orifisium
uretra eksternum, kemudian disusul disuria, polikisuria, keluar duh tubuh dari ujung
uretra yang kadang-kadang disertai darah dan disertai perasaan nyeri pada waktu ereksi.
Pada pemeriksaan tampak orifisium uretra eksternum eritematosa,
edematosa, dan ektropion. Tampak pula duh tubuh yang mukopurulen dan pada beberapa
kasus dapat terjadi pembesaran kelenjar getah bening inguinal unilateral atau bilateral.
Komplikasi lokal yang bisa terjadi pada infeksi gonore pada pria ialah
Tysonitis, Parauretritis, litriris dan Cowperitis.
Pada Wanita, gambaran klinis dan perjalanan penyakit berbeda dengan pria. Hal
ini disebabkan oleh perbedaan anatomi dan fisiologi alat kelamin pria dan wanita. Pada
wanita, baik penyakitnya akut maupun kronik, gejala subyektif jarang ditemukan dan
hamper tidak pernah didapati kelainan obyektif. Pada umumnya wanita datang bila sudah
ada komplikasi. Disamping itu wanita mengalami tiga fase masa perkembangan:
1. Masa Pubertas: Epitel vagina dalam keadaan belum berkembang (sangat
tipis) sehingga dapat terjadi vaginitis gonore.
2. Masa Reproduktif: lapisan selaput lendir vagina menjadi matang dan tebal
dengan banyak glikogen dan basil Doderlein. Basil Doderlein akan memecahkan
glikogen sehingga suasana menjadi asam dan suasana ini tidak menguntungkan untuktumbuhnya juman gonokok.
3. Masa Menopause: selaput lendir vagina menjadi atrofi, kadar glikogen
menurun dan basil Doderlein juga berkurang, sehingga suasana asam berkurang dan
suasana ini menguntungkan untuk pertumbuhan kuman gonokok, sehingga dapat terjadi
vaginitis gonore.
Pada mulanya hanya serviks uteri yang terkena infeksi. Duh tubuh yang
mukopurulen dan mengandung banyak gonokok mengalir keluar dan menyerang uretra,
duktus parauretra, kelenjar Bartholin, rectum dan dapat juga naik keatas sampai pada
kandung telur.
Infeksi pada wanita yang pertama paling sering terjadi ialah Uretritis dan
servisitis. Pada Uretritis, gejala utamanya ialah disuria, kadang-kadang poliuria. Pada
pemeriksaan, orifisium uretra eksternum tampak merah, edematosa dan ada secret
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
15/18
15
mukopurulen. Dan pada Servisitis, dapat simptomatik, kadang-kadang menimbulkan rasa
nyeri pada punggung bawah. Pada pemeriksaan, serviks tampak merah dengan erosi dan
secret mukopurulen. Duh tubuh akan terlihat lebih banyak, bila terjadi servisitis akut atau
disertai dengan vaginitis yang disebabkan oleh Trichomonas vaginalis.
Pemeriksaan penunjang
A. Sediaan Langsung
Pada sediaan langsung dengan pewarnaan Gram akan ditemukan gonokok negatif
Gram, intraselular dan ekstraselular. Bahan duh tubuh pada pria diambil dari daerah
fosa navikularis, sedangkan pada wanita diambil dari uretra, muara kelenjar Bartholin,
serviks dan rectum.
B. Kultur
Untuk identifikasi perlu dilakukan pembiakan (kultur). Dua macam media yang
dapat digunakan: Media transport dan Media pertumbuhan. Contoh dari Media Transpor:
Media Stuart dan Media Transgrow. Media Stuart hanya untuk transport saja, sehingga
perlu ditanam kembali pada media pertumbuhan. Dan media transgrow ini selektif dan
nutririf untuk N.Gonorrhoeae dan N.Meningitidis. dalam perjalanan dapat bertahan
hingga 96 jam dan merupakan gabungan media transport dan media pertumbuhan
sehingga tidak perlu ditanam pada media pertumbuhan. Sedangkan contoh Media
Pertumbuhan: Mc. Leods chocolate agar, Media Thayer Martin, Modified Thayer Martin
agar.
C. Tes Definitif
Terdiri atas dua tes, Yaitu Tes Oksidasi dan Tes Fermentasi. Pada tes oksidasi,
reagen oksidasi yang mengandung larutan tetrametil p-fenilendiamin hidroklorida 1%
ditambahkan pada koloni gonokok tersangka. Semua Neisseria member reaksi positif
dengan perubahan warna koloni yang semula bening berubah menjadi merah muda
sampai merah lembayung. Dan pada tes fermentasi, hasil dari tes oksidasi positif
dilanjutkan dengan tes fermentasi memakai glukosa, maltose dan sukrosa. Kuman
gonokok hanya meragikan glukosa.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
16/18
16
D. Tes Beta-Laktamase
Pemeriksaan beta laktamase dengan menggunakan cefinase TM disc. BBL
961192 yang mengandung Chromogenic Cephalosporin, akan menyebabkan perubahan
warna dari kuning menjadi merah apabila kuman mengandung enzim beta-laktamase.
E. Tes Thomson
Tes ini berguna untuk mengetahui sampai dimana infeksi sudah berlangsung.
Pada tes ini ada syarat yang perlu diperhatikan ialah: sebaiknya dilakukan setelah bangun
pagi, urin dibagi dalam dua gelas, tidak boleh menahan kencing dari gelas I ke gelas II.
Syarat yang mutlak ialah kandung kencing harus mengandung air seni paling sedikit 80-
100ml. jika air seni kurang dari 80ml, maka gelas II sukar dinilai karena baru menguras
uretra anterior.
Pengobatan
Pada pengobatan yang perlu diperhatikan adalah efektivitas, harga dan sesedikit
mungkin efek toksinnya. Pilihan utama ialah penisilin + probenesid, kecuali didaerah
yang tinggi insidens Neisseria gonorrhoeae penghasil penisilin. Secara epidemiologis
pengobatan yang dianjurkan adalah obat dengan dosis tunggal. Macam-macam obat yang
dipakai ialah:
Penisilin
Yang efektif ialah Penisilin G prokain akua. Dosis 4,8 juta unit + 1 gram
probenesid. Obat tersebut dapat menutupi gejala sifilis. Angka kesembuhan pada tahun
1991 ialah 91,1%. Kontraindikasinya ialah alergi penisilin.
Obat-obat yang dapat digunakan untuk pengobatan gonore akibat galur NGPP
ialah kuinolon, spektinomisin, kanamisin, sefalosporin dan tiamfenikol.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
17/18
17
BAB V
KESIMPULAN
Pasien laki-laki berumur 30 tahun ini memiliki keluhan utama berupa keluarnya pus dari
OUE dan nyeri saat BAK. Berdasarkan anamnesis ditemukan gejala khas GO atau Gonore yang
mengaluarkan duh tubuh yang berwarna hijau kemerahan dan sakit saat BAK. Hal ini membuat
kami mendiagnosa pasien ini menderita herpes zoster dengan diagnosis bandingnya adalah
Gonore.
Penatalaksanaan pada pasien ini dapat dilakukan secara medika mentosa dan non
medika mentosa. Pada penyakit Gonore, komplikasi utama yang harus diperhatikan adalah infeksi
local berupa Tysonitis, Parauretritis, Littritis, Cowperitis dan infeksi yang bersifat sistemik seperti
Prostatitis, Vesikulitis, Epididimis, Trigonitis dan Funkulitis.Edukasi untuk pasien ini sangat
penting untuk mencegah terulangnya penyakit ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sherwood L. Pertahanan Tubuh. In : Santoso B I, editor. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Sistem. 2nded. Jakarta: EGC; 2001.p.156-7.
5/19/2018 132254892 Makalah Kasus Gonore
18/18
18
2. Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2010.p.9-10
3. Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2010.p.10-11
4. Djuanda S, Sularsito SA. Dermatitis. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia;
2010.p.369-375