Download - 1221011_Lina_UIB_Alat Pengupas Apel Otomatis

Transcript
  • PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

    ALAT PENGUPAS APEL OTOMATIS

    DENGAN MIKROKONTROLER ATMEGA8535

    PROPOSAL TEKNOLOGI TEPAT GUNA

    Oleh:

    LINA

    (1221011)

    PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

    FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

    UNIVERSITAS INTERNASIONAL BATAM

    TAHUN 2015

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Apel adalah salah satu buah-buahan yang sangat popular dan paling banyak

    dikonsumsi di seluruh dunia. Setiap wilayah atau Negara memiliki jenis apel yang

    berbeda-beda dengan wilayah atau Negara lainya. Pada awalnya apel ditanam di daerah

    Asia Tengah kemudian menyebar ke seluruh dunia. Tanaman apel sangat cocok ditanam

    di daerah yang memiliki udara dingin. Apel sendiri sangat disukai karena memiliki rasa

    manis dan segar serta memiliki kandungan nutrisi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.

    Berbagai kandungan yang terdapat dalam buah apel antara lain adalah protein,

    karbohidrat, lemak, energi, kalsium, fosfor serat, vitamin A, besi, vitamin B1, vitamin

    B2, vitamin C, niacin serta berbagai kandungan nutrisi lainya. Apel mengandung banyak

    sekali nutrisi yang bermanfaat bagi kesehatan. Konsumsi apel secara rutin tentu saja akan

    sangat membantu organ serta bagian tubuh bekerja secara maksimal karena kebutuhan

    nutrisinya tercukupi. Berikut ini adalah beberapa manfaat buah apel yang telah diteliti

    secara klinis:

    1. Memperkuat Tulang

    Menurut penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan Prancis, kandungan flavanoid

    serta phloridzin pada buah apel berfungsi untuk meningkatkan kepadatan tulang.

    2. Pencegah Penyakit Asma

    Menurut sebuah penelitian yang dilakukan kepada sekelompok anak yang

    menderita penyakit asma, dengan mengkonsumsi jus apel setiap hari selama satu

    bulan dapat mengurangi resiko terkena gangguan pernafasan dibandingkan

    dengan anak-anak yang mengkonsumsi apel sebulan sekali.

    3. Mencegah Alzheimer

    Alzheimer adalah penyakit yang disebabkan karena kerusakan syaraf pada otak.

    Kandungan quercetin pada apel dapat membantu menangkal radikal bebas yang

    berbahaya dan dapat menimbulkan penyakit Alzheimer.

    4. Buah Apel dapat Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat

  • Seseorang yang mengkosumsi apel secara rutin setiap pagi dan sore akan

    menurunkan kadar kolesterol jahat mereka sebanyak 16 persen.

    5. Mencegah berbagai Macam Penyakit Kanker

    Beberapa ilmuwan melakukan penelitian kepada tikus, dari penelitian tersebut

    disimpulkan bahwa tikus yang diberi makanan apel setiap hari mampu

    menurunkan resiko terkena serangan kanker payudara, kanker usus serta kanker

    hati.

    Lima puluh persen nutrisi yang berupa vitamin dan anti oksidan pada buah Apel

    terdapat pada kulitnya. Antioksidan inilah yang membantu tubuh melindungi sel serta

    mencegah penyakit kanker usus besar, kanker prostat dan paru, serta penyakit jantung

    dan rematik.

    Jika kita mengkonsumsi apel segar yang langsung dipetik dari pohon bisa

    langsung dimakan setelah dicuci karena masih aman bagi kesehatan. Namun, pedagang

    apel pada umumnya memetik terlebih dahulu dan dikirimkan ke wilayah lain untuk

    dijual.

    Pada kulit apel yang sebelum dipetik mengandung lilin alami. Lilin tersebut

    berguna untuk melindung kadar air yang memang banyak di dalam buah apel. Tanpa lilin

    maka buah akan kehilangan kelembaban dan kadar airnya akan terus keluar dari pori-pori

    kulit apel sehingga lama kelamaan buah tersebut menjadi lembek dan kering.

    Setelah dipanen, apel akan dicuci dan lapisan lilin ini akan hilang. Namun, untuk

    tetap menjaga kesegaran buah apel dalam waktu lama, maka buah apel ini akan kembali

    dilapisi dengan lilin. Lilin yang digunakan adalah commercial grade wax atau food grade

    wax. Dimana sekitar setengah kilogram lilin dapat digunakan untuk memoles sampai

    sekitar 160.000 buah atau sekitar 2 tetes lilin sudah cukup untuk melapisi 1 apel. Lilin

    bukan terbuat dari bahan kimia tetapi dari bahan alami seperti Carnauba Wax, daun

    Palem Brasil, Candellia Wax, dari tanaman sejenis Euphorbia, Shellac jenis food

    grade yang terbuat dari sejenis kumbang di India dan Pakistan. Bahan lilin tersebut juga

    yang dibuat untuk melapisi permen dan roti-rotian.

    Meskipun begitu terkadang kita tidak yakin apakah apel yang kita beli memang

    benar aman dikonsumsi tanpa membuang kulitnya. Memang benar, beberapa produsen

  • apel di luar negeri sering nakal menggunakan lilin dari bahan sintetis yang dapat

    membahayakan kesehatan kita.

    Untuk itu, kebanyakan dari pembeli lebih suka mengupas apel sebelum dimakan.

    Untuk mengupas apel tidaklah merepotkan bagi mereka yang hanya mengkonsumsi 1 biji

    apel. Tapi bagi mereka yang membuka usaha kuliner dengan menggunakan apel sebagai

    bahan utama, dapat mengalami kesulitan. Contohnya, pada penjual salad, rujak, jus,

    usaha manisan buah dan sebagainya. Umumnya, buah apel ini akan dikupas terlebih

    dahulu sebelum disajikan.

    Untuk meningkatkan efisiensi dalam mengupas apel, sudah banyak alat pengupas

    apel yang dijual dipasaran dengan harga terjangkau. Salah satunya adalah alat pengupas

    apel dengan pisau yang terbuat dari bahan stainless steel yang disertai dengan tempat

    penampungan sisa kulit apel. Alat ini cukup sederhana dan terjangkau harganya sekitar

    Rp10.000. Namun, sayangnya alat ini tidak beda dengan saat kita mengupas apel

    menggunakan pisau. Hanya saja alat ini mempermudah dalam pembuangan kulit apelnya

    saja.

    Gambar 1.1 Alat Pengupas Apel Model 1 (sumber: https://www.tokopedia.com/mitha-

    666/alat-kupas-pengupas-buah-fruit-peeler-praktis-murah)

    Selain alat pengupas apel di atas, juga terdapat alat pengupas apel yang lebih

    mudah penggunaannya dengan harga terjangkau sekitar Rp74.900. Alat pengupas kulit

    apel ini lebih mudah digunakan karena kita cukup menancapkan apel pada tempat yang

    sudah disediakan, atur posisi pisau dan langsung diputar. Penggunaan alat ini lebih cepat

    dibandingkan alat sebelumnya, kemudian tangan dapat terhindar dari resiko terluka, dan

    bisa dipergunakan oleh anak kecil sekalipun.

  • Gambar 1.2 Alat Pengupas Apel Model 2

    (sumber: http://www.duniajasmine.com/alat-alat-dapur/2020-mesin-pengupas-apel.html)

    Dari kedua jenis alat pengupas apel dan beberapa jenis alat pengupas apel lainnya

    yang terdapat pada pasaran, belum ada alat pengupas apel yang berjalan secara otomatis.

    Mayoritas masih menggunakan tenaga manusia dalam proses pengupasan apel. Jadi, pada

    lomba teknologi tepat guna ini, akan dirancang alat pengupas apel yang otomatis dan

    akan berjalan dengan cukup menekan tombol ON yang terdapat pada alat tersebut.

    1.2 Rumusan Masalah

    Adapun permasalahan yang melatarbelakangi proposal ini antara lain:

    1. Bagaimana pengaruh penggunaan alat pengupas apel otomatis dalam lama waktu

    pengupasan apel?

    2. Bagaimana tingkat efisiensi yang diperoleh dari penggunaan alat pengupas apel

    otomatis dalam mengurangi buah apel yang terbuang selama pengupasan?

    3. Bagaimana waktu dan efisiensi alat ini meningkatkan produksi yang dihasilkan?

    1.3 Batasan Masalah

    Terkait dengan penelitian yang akan dikerjakan terdapat beberapa batasan

    permasalahan, diantaranya adalah:

    1. Buah yang dapat dikupas oleh alat pengupas otomatis ini hanyalah buah apel.

    2. Peletakan buah pada alat pengupas apel otomatis ini masih secara manual.

    1.4 Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan yang akan dilakukan dari proposal ini adalah sebagai berikut:

  • 1. Mengetahui pengaruh penggunaan alat pengupas apel otomatis dalam lama waktu

    pengupasan apel.

    2. Mengetahui tingkat efisiensi yang diperoleh dari penggunaan alat pengupas apel

    otomatis dalam mengurangi buah apel yang terbuang selama pengupasan.

    3. Mengetahui pengaruh waktu dan efisiensi dalam meningkatkan produksi yang

    dihasilkan.

    1.5 Sistematika Penulisan

    Penulisan proposal disusun secara sistematis agar mudah dipahami. Adapun

    sistematikanya seperti berikut:

    BAB I PENDAHULUAN

    Uraian mengenai latar belakang, tujuan, identifikasi dan pembatasan masalah,

    metode dan sistematika penulisan proposal.

    BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    Membahas mengenai teori dasar yang merupakan referensi langsung yang

    berhubungan dengan pokok masalah.

    BAB III PERANCANGAN DAN PENGUJIAN

    Uraian mengenai perancangan dan pengujian alat yang telah dibuat, pengambilan

    data serta menguji fungsi dari alat tersebut.

    BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

    Menerangkan dan memberi kesimpulan dari keseluruhan pembahasan tentang alat

    yang dibuat serta diakhiri dengan saran.

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

    2.1 Alat Pengupas Apel

    Perkembangan alat pengupas apel sudah cukup canggih dan mudah didapatkan.

    Dalam pembahasan kajian teori ini, akan dilakukan pembahasan pada 3 jenis alat

    pengupas apel, dimana 2 diantaranya sudah dijual dipasaran dan 1 merupakan penelitian

    dari mahasiswa Politeknik Caltex Riau.

    Alat pengupas apel model 1 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.1,

    merupakan alat yang masih sangat sederhana dan pada dasarnya penggunaannya mirip

    dengan pengupasan apel menggunakan pisau biasa. Alat ini memiliki tempat

    penyimpanan sisa kulit apel yang terkupas sehingga lebih mudah untuk dibuang. Alat ini

    masih jauh dari tingkat efisiensi yang diinginkan karena tidak mempercepat proses

    pengupasam apel secara signifikan dan tidak mudah untuk dioperasikan.

    Alat pengupas apel model 2 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.2,

    merupakan alat yang sedikit lebih canggih dibandingkan dengan alat pengupas apel

    model 1. Harga alat ini juga lebih tinggi dibandingkan model sebelumnya. Alat ini lebih

    mudah penggunaannya, karena kita cukup menancapkan apel pada tempat yang sudah

    disediakan, atur posisi pisau dan langsung diputar.

    Ukuran alat pengupas apel model 2 ini adalah sekitar 16 x 17,5 cm dengan bahan

    yang terbuat dari plastik dan logam. Kulit yang terkelupas dari alat ini biasanya tidak

    terputus sehingga sisa kulit ini bisa dijadikan hiasan bagi mereka yang suka menghias

    makanan dengan bentuk bunga yang terbuat dari kulit apel.

    Alat pengupas apel model 2 ini memiliki kerangka yang bagus sehingga dapat

    mempercepat proses pengupasan apel. Namun, pengoperasian alat ini masih bersifat

    manual karena perlu diputar oleh penggunanya secara manual. Lama waktu pengupasan

    apel tergantung dari kecepatan putar dari penggunanya sendiri. Sehingga, alat ini masih

    kurang karena jika digunakan dalam jangka panjang dan dalam jumlah yang banyak,

    pengguna akan kelelahan memutar alat ini dan dapat menurunkan produktivitasnya.

  • Gambar 2.1 Alat Pengupas Apel Model 2 Tampak Atas

    (sumber: http://www.duniajasmine.com/alat-alat-dapur/2020-mesin-pengupas-apel.html)

    Gambar 2.2 Kerangka Alat Pengupas Apel Model 2

    (sumber: http://www.duniajasmine.com/alat-alat-dapur/2020-mesin-pengupas-apel.html)

    Selain dari kedua alat pengupas apel yang sudah dipasarkan, juga terdapat

    penelitian alat pengupasan apel otomatis dari seorang mahasiswa Politeknik Caltex Riau.

    Muhammad Randi dan Jupri Yanda Zaira pada Oktober 2013 yang lalu juga melakukan

    penelitian alat pengupas apel otomatis yang dirancang khusus untuk meningkatkan

    kecepatan produksi usaha manisan buah, khususnya buah apel.

    Gambar 2.3 Alat Pengupas Apel Model 3 (sumber: Randi, Muhammad dan Jupri Yanda

    Zaira. 2013. Alat Pengupas Apel Otomatis. Politeknik Caltex Riau)

  • Mesin yang dirancang menggunakan pisau yang didesain khusus agar mampu

    mengupas kulit buah apel mengikuti kontur buah tersebut. Mesin tersebut menggunakan

    1 motor DC sebagai pemutar buah apel dan 1 motor DC parabola sebagai penggerak

    pisau pengupas buah apel. Relay digunakan untuk mengatur kinerja sekuensial dari alat

    ini agar sesuai dengan keadaan yang diinginkan.

    Dengan menggunakan alat ini proses pengupasan sebuah apel dapat diselesaikan

    dengan waktu rata-rata 28 detik dan berat apel yang terbuang sekitar 1,775 gram. Mesin

    tersebut masih belum terlalu efektif karena masih banyak bagian apel yang terbuang dan

    ada bagian apel yang belum terkupas juga.

    2.2 Mikrokontroler ATMega8535

    Mikrokontroler merupakan sebuah prosesor keping tunggal (single chip prosesor)

    yang berfungsi sebagai kendali rangkaian elektronik, yang memiliki daya rendah dan

    performa tinggi. Dalam perkembangannya, mikrokontroler telah mengambil peranan

    penting dalam dunia sistem elektronika, pemaanfaatan chip mikrokontroler ini dapat

    dipergunakan untuk aplikasi dalam dunia industri.

    Dalam mikrokontroler terdapat fungsi untuk membangkitkan PWM. Ada

    beberapa jenis inverter diantaranya adalah inverter PWM (Pulse Width Modulation).

    Keuntungan operasi inverter PWM sebagai teknik konversi dibanding dengan jenis-jenis

    inverter lainnya adalah rendahnya derau pada tegangan keluaran dibanding dengan jenis

    inverter lainnya. Selain itu, teknik PWM sangat praktis dan ekonomis untuk diterapkan

    berkat semakin pesatnya perkembangan komponen semikonduktor, terutama komponen

    daya yang mempunyai waktu penyaklaran sangat cepat. Pada pengendalian kecepatan

    motor DC, inverter PWM mempunyai kelebihan yaitu mampu menggerakkan motor

    induksi dengan putaran halus dan rentang yang lebar. Selain itu, apabila pembangkitan

    sinyal PWM dilakukan secara digital akan dapat diperoleh untuk kerja sistem yang bagus

    karena lebih kebal terhadap derau. Atas dasar itu, maka perancangan alat ini bertujuan

    untuk dapat mengatur kecepatan putaran motor yang diaplikasikan pada alat pengupas

    apel otomatis. Perancangan alat ini membutuhkan tiga buah perangkat penting, yaitu

    mikrokontroler ATMega8535 sebagai pengendali, alat pengupas apel dan motor dc

    sebagai penggerak.

  • Gambar 2.4 Mikrokontroler ATMega8535 (sumber: http://www.yujum.com/jual-

    mikrokontroler-atmega-8535-murah-di-jogja/)

    ATmega8535 adalah mikrokontroler standar CMOS 8-bit berdaya rendah yang

    memiliki arsitekstur AVR RISC (Reduced Instruction Set Computer) dimana semua

    intruksi dikemas dalam kode 16-bit. Mikrokontroler ATmega8535 memilki fitur-fitur

    utama, antara lain sebagai berikut:

    a. 8 KByte untuk System Programmable Flash pada Read-While-Write (ROM)

    b. Memori data EEPROM 512 Byte

    c. Memori data SRAM internal 512 Byte

    d. 32 jalur Input-Output

    e. 32 Register umum

    f. 3 Flexible Timer/ counter dengan Compare-Modes

    g. Internal dan ekstenal Interupt

    h. Pemrograman serial dengan USART

    i. Interface serial Two wire sebesar 1 Byte

    j. 8 Single Ended Channels, 10 bit untuk ADC, dan 4 channel PWM

    k. Watchdog timer yang dapat diprogram dengan Internal Oscillator

    Secara fungsional, konfigurasi pin ATmega8535 adalah sebagai berikut:

    a. VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.

    b. GND merupakan pin ground.

    c. Port A (PA0-PA7) merupakan pin I\O dua arah dan ADC.

    d. Port B (PB0-PB7) merupakan pin I\O dua arah dan fungsi khusus, yaitu

    timer/counter, comparator analog, dan SPI.

    e. Port C (PC0-PC7) merupakan pin I\O dua arah dan fungsi khusus, yaitu TWI,

    komparator analog, dan timer oscillator.

  • f. Port D (PD0-PD7) merupakan pin I\O dua arah dan fungsi khusus, yaitu

    komparator analog, instrupsi eksternal, dan komunikasi serial.

    g. RESET merupakn pin yang digunakan untuk men-reset mikrokontroller.

    h. XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.

    i. AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.

    j. AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

    Mikrokontroler ATmega8535 memiliki 3 jenis memori yaitu memori program,

    memori data, dan memori EEPROM. Ketiga memori tersebut memilki ruang sendiri dan

    terpisah.

    a. Memori program ATmega8535 memilki kapasitas memori program sebesar

    8Kbyte yang terpetakan dari alamat 0000h FFFFh.

    b. Memori data ATmega8535 memilki kapasitas memori data sebesar 608 byte yang

    terbagi menjadi 3 bagian yaitu register serbaguna, register I/O dan SRAM.

    c. Memori EEPROM ATmega8535 memiliki memori EEPROM sebesar 512 byte

    yang terpisah dari memori program maupun memori data.

    2.3 Motor DC

    Gambar 2.5 Motor DC (sumber: http://etekno.blogspot.com/2010/07/pengendalian-

    motor-dc-dengan.html)

    Motor DC adalah motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah

    pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik. Kumparan medan

    pada motor dc disebut stator (bagian yang tidak berputar) dan kumparan jangkar disebut

    rotor (bagian yang berputar). Motor arus searah, sebagaimana namanya, menggunakan

    arus langsung yang tidak langsung/direct-unidirectional.

  • Motor DC sederhana memiliki dua kutub medan, yaitu kutub utara dan kutub

    selatan. Garis magnetik energi membesar melintasi ruang terbuka diantara kutub-kutub

    dari utara ke selatan. Untuk motor yang lebih besar atau lebih komplek terdapat satu atau

    lebih elektromagnet.

    Keuntungan utama motor DC adalah sebagai pengendali kecepatan, yang tidak

    mempengaruhi kualitas pasokan daya. Prinsip dasar dari motor arus searah (motor DC)

    adalah jika sebuah kawat berarus diletakkan antara kutub magnet utara dan selatan, maka

    pada kawat itu akan bekerja suatu gaya gerak listrik yang akan menggerakkan kawat itu.

    Motor arus searah secara garis besar memiliki dua bagian yaitu:

    a. Stator

    Stator merupakan bagian motor arus searah yang tidak bergerak yang meliputi:

    1. Badan Motor

    Fungsi utama dari badan motor adalah sebagai bagian dari tempat

    mengalirnya flux magnet yang dihasilkan kutub-kutub magnet. Disamping

    itu badan magnet berfungsi untuk meletakan alat-alat tertentu dan

    melindungi bagian-bagian mesin lainnya. Pada badan motor terdapat

    terminal box yang merupakan tempat ujung-ujung lilitan penguat megnet

    dan lilitan jangkar.

    2. Inti Kutub Magnet

    Setiap motor mempunyai inti kutub magnet yang berfungsi menghasilkan

    medan magnet.

    3. Sikat

    Fungsi dari sikat adalah jembatan bagi aliran arus dari lilitan jangkar

    dengan sumber tegangan. Agar gesekan antara komutator-komutator dan

    sikat tidak menyebabkan ausnya komutator, maka sikat dibuat lebih lunak.

    b. Rotor

    Rotor bagian dari motor arus searah yang berputar, terdiri dari:

    1. Jangkar

    Jangkar berbentuk silinder yang diberi alur-alur pada pemukaanya, untuk

    melilitkan kumparan-kumparan tempat terbentuknya ggl induksi.

    2. Lilitan Jangkar

  • Lilitan jangkar merupakan bagian yang penting pada motor arus searah

    karena merupakan tempat timbulnya torsi. Kumparan biasanya terdiri dari

    beberapa lilitan, yang dihubungkan satu sama lain membentuk belitan.

    3. Komutator

    Komutator berfungsi sebagai penyearah mekanik, terbuat dari bahan

    campuran tembaga dan diantara komutator-komutator terdapat bahan

    isolator. Komutator juga berfungsi untuk mengumpulkan ggl induksi yang

    terbentuk pada sisi kumparan.

  • BAB III

    PERANCANGAN SISTEM

    3.1 Algoritma dan Flowchart

    Algoritma dari mekanisme kerja alat pengupas apel ini adalah sebagai berikut:

    1. Letakkan apel di atas alat pengupas apel otomatis

    2. Posisikan pisau pada daerah yang tepat

    3. Tekan tombol START untuk mulai pengupasan

    4. Pengupasan akan berhenti setelah apel selesai dikupas atau pengupasan juga dapat

    berhenti setelah tombol STOP ditekan

    5. Apel dapat diambil dan letakkan apel yang baru

    6. Jika kotak pembuangan penuh, kotak dapat dibuka dan kulit apel dapat dibuang

    Flowchart dari mekanisme kerja alat pengupas apel ini adalah sebagai berikut:

    START

    LETAKKAN

    APEL

    TEKAN

    TOMBOL

    START

    MOTOR

    BERPUTAR,

    APEL DIKUPAS

    AMBIL

    APEL DAN

    SISA KULIT

    END

    MIKROKONTROL

    LER BEKERJA

    TRANSISTOR

    MEN-DRIVE

    MOTOR

  • 3.2 Perancangan Perangkat Keras (Hardware)

    Sistem perangkat keras dari alat pengupas apel otomatis ini akan dibangun

    menggunakan komponen berikut: Mikrokontroler ATMega8535, alat pengupas apel

    model 2, motor DC, driver motor DC, panel kontrol (start and stop button) dan sumber

    daya. Secara garis besar perancangan sistem yang akan dibangun dapat dilihat dapat

    dikategorikan sebagai berikut:

    1. Perangkat untuk proses (Mikrokontroler ATMega8535)

    Mikrokontroler ATMega8535 berfungsi sebagai minimum sistem pengendali

    pada alat pengupas apel otomatis dan akan dirancang dengan program

    menggunakan bahasa C.

    2. Perangkat-perangkat pendukung lainnya yang termasuk dalam bagian utama

    perangkat keras untuk mendukung sistem pada alat pengupas apel otomatis adalah

    sebagai berikut:

    a. Alat Pengupas Apel Model 2, merupakan bagian utama yang akan

    dioperasikan menjadi alat pengupas apel otomatis.

    b. Motor DC, digunakan sebagai penggerak pemutar pisau.

    c. Driver motor DC, memiliki fungsi untuk mengatur polaritas motor DC.

    Driver motor DC ini menerima masukan Pulse Width Modulation (PWM)

    dimana driver motor ini akan mengatur kecepatan putaran motor DC.

    d. Panel kontrol untuk kontrol on-off dari alat pengupas apel otomatis.

    e. Sumber daya, berfungsi sebagai suplai daya untuk sistem keseluruhan.

    Blok diagram dari sistem perangkat keras seperti berikut:

    Gambar 3.1 Blok Diagram Sistem Perangkat Keras

    Power Supply 9 VDC

    Mikrokontroller

    ATMega8535

    Driver Motor

    DC Motor DC

    START/STOP

  • Blok diagram sistem perangkat keras di atas merupakan bagian dari cara kerja

    sistem yang berhubungan dengan pengaplikasian sistem perangkat keras pada alat

    pengupas apel otomatis, dapat dilihat bahwa sistem bersifat open-loop dengan kecepatan

    konstan sesuai dengan pengaturan dari mikrokontroller.

    Kerangka pada alat pengupas apel otomatis ini dirancang menggunakan bahan

    plastik dan logam. Pengambilan kerangka berasal dari kerangka alat pengupas apel model

    2, lihat gambar 2.2. Pengunaan alat pengupas apel model 2 ini dikarenakan konstruksi

    pengupasan apelnya sudah cukup efektif. Bahannya juga ringan dan mudah ditambahkan

    motor sebagai penggerak pemutarnya. Untuk menggerakkan pemutar, pada bagian

    pemutar akan dipasang motod DC dengan gear agar torsi yang dihasilkan cukup untuk

    memutar pisau pengupas sekaligus memutar apel. Rancangan mekanisme alat ini dapat

    digambarkan sebagai berikut:

    Gambar 3.2 Rancangan Rangka Alat Pengupas Apel Otomatis

    Dari kerangka di atas dapat dilihat bahwa, terdapat motor DC yang diletakkan

    pada bagian pemutar dan terdapat 2 tombol yang akan digunakan, yakni tombol hijau

    sebagai tombol start dan tombol merah sebagai tombol stop jika ingin menghentikan alat

    secara mendadak. Di dalam kotak akan terdapat mikrokontroler dan driver motor DC

    serta sumber daya untuk sistem ini. Pada bagian bawah alat ini akan dilubangin dan

    diletakkan di atas satu kotak pembuangan sisa pengupasan apel yang terbuat dari plastik.

    Rancangan untuk mikrokontroller 8535 yang akan digunakan dapat dilihat pada

    gambar berikut. Board ini dapat dengan mudah didapatkan dengan harga Rp40.000

    (belum termasuk mikrokontroler ATMega8535). Ukurannya adalah sebesar 7 x 6,8 cm

    dengan 4 buah port I/O dengan setiap PORT dilengkapi dengan eksternal power suppy

    +5V (di setiap pin 9 & 10) untuk menyuplai langsung hardware eksternal (LCD, driver

    motor, LED, 7 segmen dan sebagainya). Selain itu, board ini sudah dilengkapi dengan

  • LED, regulator 7805 dan koneksi ADC (AVCC, AGND dan AREF) yang sudah siap

    menerima input analog pada PORT A. Tegangan masukkannya adalah dari 6-12 Volt.

    Gambar 3.3 Board Mikrokontroler 8535

    (sumber: https://www.tokopedia.com/mikro/sistem-minimum-sismin-avr-atmega8535-

    atmega16-atmega32)

    Untuk mengatur kecepatan putar motor DC digunakan PWM yang dibangkitkan

    melalui fitur PWM pada mikrokontroler. Sebagian besar power supply untuk motor DC

    adalah sebesar 12 V, sedangkan output PWM dari mikrokontroler maksimal sebesar 5 V.

    Oleh karena itu digunakan transistor sebagai penguat tegangan. Di bawah ini adalah

    gambar driver motor DC menggunakan transistor.

    Gambar 3.4 Driver Motor DC

    (sumber: http://elektro-kontrol.blogspot.com/2011/06/driver-motor-dc-menggunakan-ic-

    l293d.html)

    3.3 Perancangan Perangkat Lunak (Software)

    Untuk merubah kecepatan pada motor DC supaya stabil dan sesuai dengan

    kebutuhan, kita cukup menggunakan fitur PWM yang ada pada mikrokontroler. PWM

    (Pulse Width Modulation) adalah teknik mendapatkan efek sinyal analog dari sebuah

    sinyal digital yang terputus-putus. PWM dapat dibangkitkan hanya dengan menggunakan

    digital I/O yang difungsikan sebagai output.

  • Pada ATMega8535 ada 2 cara membangkitkan PWM, yang pertama PWM dapat

    dibangkitkan dari port input/outputnya yang difungsikan sebagai output. Yang kedua

    adalah dengan memanfaatkan fasilitas PWM dari fungsi timer/counter yang telah

    disediakan. Dengan adanya fasilitas ini proses pengaturan waktu high/low sinyal digital

    tidak akan mengganggu urutan program lain yang sedang dieksekusi oleh prosesor.

    Selain itu, dengan menggunakan fasilitas ini kita tinggal memasukkan berapa porsi

    periode waktu on dan off gelombang PWM pada sebuah register. OCR1A, OCR1B dan

    OCR2 adalah register tempat mengatur duty cycle PWM.

    Untuk programnya digunakan software AVR studio yang dilengkapi dengan

    WinAVR, sehingga mendukung bahasa C. Setelah program dibuat, maka dapat

    didownload ke mikrokontroler melalui kabel USB. Pada program akan diatur berapa lama

    motor DC akan berputar, kemudian motor akan berhenti setelah waktu yang ditentukan

    selesai, atau setelah tombol STOP ditekan.

    Untuk pengontrolan motor DC satu arah ini sebenarnya bisa menggunakan

    thyristor, namun penggunaan mikrokontroler akan lebih mudah dalam pengaturannya dan

    bersifat lebih stabil.

    3.4 Rincian Biaya

    Rincian biaya yang dibutuhkan dalam perancangan dapat dilihat pada tabel 3.1

    berikut:

    Tabel 3.1 Rincian Biaya Pembuatan Alat Pengupas Apel Otomatis

    No. Alat dan Bahan QTY

    (Unit)

    HARGA PER

    UNIT JUMLAH

    1. Motor DC Gear Box 1 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00

    2. Transistor, push button, dll 1 Rp 25.000,00 Rp 25.000,00

    3. ATMega8535 1 Rp 45.000,00 Rp 45.000,00

    4. Board Mikrokontroler 1 Rp 40.000,00 Rp 40.000,00

    5. Alat Pengupas Manual 1 Rp 75.000,00 Rp 75.000,00

    6. Power Supply 9 V Adapter 1 Rp 60.000,00 Rp 60.000,00

    7. Kotak Pembuangan dari Plastik 1 Rp 20.000,00 Rp 20.000,00

    TOTAL Rp 340.000,00

  • 3.5 Pengujian

    Pengujian alat ini akan dilakukan dengan menghitung kecepatan pengupasan apel

    dengan mengambil sample dimulai dari 1 biji, 2 biji, 5 biji, 10 biji dan 20 biji. Kecepatan

    ini akan diambil dengan alat pengupas manual dan dibandingkan dengan alat pengupas

    otomatis. Pada alat pengupas apel manual dibutuhkan waktu 28 detik per biji. Jika

    digunakan sehari-hari dengan estimasi 100 biji buah per hari, maka akan menghasilkan

    perbandingan lama waktu yang dibutuhkan bagi 1 produsen dalam 1 bulan. Perbandingan

    waktu ini akan menunjukkan tingkat pengaruh penggunaan alat ini secara manual dan

    otomatis.

    Bagian kedua merupakan pengujian efisiensi penggunaan alat ini pada bagian

    kulit buah yang terbuang. Bagian ini dapat dibandingkan dengan penelitian yang telah

    dilakukan, yaitu pada Alat Pengupas Apel Model 3. Pada alat sebelumnya berat apel yang

    terbuang adalah 1,775 gram. Dengan menimbang hasil pengujian, dapat dilakukan

    perbandingan dan perbandingan ini akan menunjukkan efisiensi penggunaan alat ini

    dalam mengurangi bagian yang terbuang. Dengan demikian, diharapkan alat ini mampu

    meningkatkan produksi dari pengolah buah, mengurangi kerugian dan meningkatkan

    kecepatan produksi.

  • BAB VI

    KESIMPULAN DAN SARAN

    4.1 Kesimpulan

    Berikut adalah kesimpulan yang dapat diambil dari berbagai analisa di atas:

    1. Jika alat pengupas apel otomatis ini berhasil dibuat, alat ini mampu meningkatkan

    kecepatan pengupasan apel dibandingkan dengan kecepatan dengan menggunakan

    tenaga manusia.

    2. Dengan adanya alat ini, produsen yang memproduksi dengan menggunakan apel

    sebagai bahan utama, dapat meningkatkan kecepatan produksinya.

    4.2 Saran

    Adapun saran yang dapat diajukan penulis adalah guna mengembangkan

    penelitian tentang T-Shirt Folding Machine yaitu:

    1. Penggunaan bahan lebih baik dirakit sendiri dari awal sehingga dapat mengurangi

    biaya pembuatan alat ini.

    2. Pengembangan alat ini dapat dilakukan sehingga apel tidak perlu diletakkan

    secara manual dan dapat sepenuhnya dijalankan pada mesin tanpa bantuan

    manusia.

    1. Memperkuat Tulang2. Pencegah Penyakit Asma3. Mencegah Alzheimer4. Buah Apel dapat Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat5. Mencegah berbagai Macam Penyakit KankerBAB IIKaJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI