Lampiran 5
BENTUK LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS I METODE KOLABORASI
LEMBAR KERJA SISWA
( L K S ) Kelompok : Kelas/ Semester : Hari/ Tanggal : Jenis Kegiatan :
Standar Kompetensi : 8 Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi Aspek Pembelajaran : Menulis Kompetensi Dasar : 8.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi Indikator : 1. Menjelaskan pengertian resensi karya sastra : 2. Menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra
: 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra
: 4. Mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra pada contoh resensi Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Tujuan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian resensi karya sastra
: 2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan isi resensi karya
sastra
: 3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi
karya sastra
: 4. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra Materi Pokok : Prinsip-prinsip penulisan resensi
A. MATERI
RESENSI
Pengertian resensi karya sastra Resensi karya sastra adalah kegiatan mengulas sebuah karya sastra prosa
(baik novel, cerpen maupun roman) dengan melakukan kegiatan memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik karya sastra prosa tersebut.
Struktur Resensi Karya Sastra
Struktur resensi meliputi: Judul, Identitas (data) buku, pebdahuluan (dapat berupa sinopsis), batang tubuh (isi), dan penutup.
67
Prinsip-prinsip penulisan resensi Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan resensi. Intinya, suatu resensi memiliki data buku, yakni meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi. Resensi memiliki ulasan singkat terhadap karya sastra, dan harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat tersebut ditujukan.
Guna memperkuat pemahaman Anda tentang ihwal resensi, bacalah modul yang telah disediakan untuk menuntun Anda dalam mengerjakan kegiatan dalam lembar kerja ini.
Pahamilah petunjuk yang ada sebelum Anda mengerjakan tiap-tiap kegiatan tersebut!
B. KEGIATAN 1
1. Siswa dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok. Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
Kelompok E
Masing-masing kelompok menetapkan fungsi anggotanya pada masing-
masing kelompok sebagai, pemimpin kelompok (leader), pengontrol waktu
(time keeper), dan group evaluasi (evaluator).
2. Tugas Siswa
a. Siswa membaca materi (modul) tentang Prinsip-prinsip Penulisan Resensi berdasarkan kelompoknya masing-masing.
b. Kelompok A mengidentifikasi lalu menjelaskan pengertian resensi. c. Kelompok B menjelaskan struktur resensi. d. Kelompok C menjelaskan isi resensi. e. Kelompok D menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi.
f. Kelompok E mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi
pada contoh resensi.
g. Masing-masing kelompok membacakan/mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain memperhatikan serta menanggapi.
h. Guru mengamati diskusi yang berjalan serta mengatasi kesulitan yang
dialami siswa dalam berdisksusi. i. Siswa dan guru menyimpulkan seluruh materi yang didiskusikan.
68
3. Hasil Kerja Kelompok
a. Inti Bahasan Kelompok ____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
b. Kesimpulan
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
____________________________________________________________
KELOMPOK .
NO NAMA ANGGOTA
KELOMPOK
NO.
URUT
1
2
3
4
5
69
Lampiran 6
STRUKTUR RESENSI BERUPA ANATOMI RESENSI
JUDUL RESENSI
Uraian tentang Judul Buku, Penulis Buku, Penerbit, Data Buku
Dimensi, dan Tebal :
Uraian tentang
Pendahuluan pengarang buku beserta karya-karya dan prestasi-prestasinya
Uraian tentang Tubuh Resensi
Sinopsis, Kelebihan dan Kelemahan
Uraian tentang
Penutup Kelayakan Buku bagi Pembaca beserta alasan-alasannya
70
Lampiran 7
BAGAN STRUKTUR RESENSI SIKLUS II
71
Lampiran 8
DAFTAR NAMA KELOMPOK DISKUSI SIKLUS II
KELOMPOK I
Nama Siswa
Nur hikma
Nurul
Haerul
Nur Agung
Sabri
Nur Hasnita
KELOMPOK II
Nama Siswa
Nur Asma
Abdul kahar
St. Aisya
Lenni Ashari
Hastina
Iwan Kahar
KELOMPOK III
Nama Siswa
Marina Rustan
Rosnaeni
Sulfiana
Masriana
Mirnawati
Nurdiana
KELOMPOK IV
Nama Siswa
Arnianti
Desi handayani
Emi Mastura
Erni saputriani
Abdul Asiz
Riska Mulia
KELOMPOK V
Nama Siswa
Indrawati
Nur Afni Amalia
Salina
Lisnawati
Ika Widyawati
72
Lampiran 9
SUASANA PEMBELAJARAN METODE KOLABORASI SIKLUS I DAN SIKLUS II
73
Lampiran 10
BENTUK LEMBAR KERJA SISWA (LKS) SIKLUS II METODE KOLABORASI
LEMBAR KERJA SISWA
( L K S ) Kelompok : Kelas/ Semester : Hari/ Tanggal : Jenis Kegiatan :
Standar Kompetensi : 8 Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi Aspek Pembelajaran : Menulis Kompetensi Dasar : 8.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi Indikator : 1. Menjelaskan pengertian resensi karya sastra : 2. Menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra
: 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra
: 4. Mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra pada contoh resensi Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Tujuan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengertian resensi karya sastra
: 2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan isi resensi karya
sastra
: 3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi
karya sastra
: 4. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra Materi Pokok : Prinsip-prinsip penulisan resensi
A. MATERI
RESENSI
Pengertian resensi karya sastra Resensi karya sastra adalah kegiatan mengulas sebuah karya sastra prosa
(baik novel, cerpen maupun roman) dengan melakukan kegiatan memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik karya sastra prosa tersebut.
Struktur Resensi Karya Sastra
Struktur resensi meliputi: Judul, Identitas (data) buku, pebdahuluan (dapat berupa sinopsis), batang tubuh (isi), dan penutup.
74
Prinsip-prinsip penulisan resensi Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan resensi. Intinya, suatu resensi memiliki data buku, yakni meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi. Resensi memiliki ulasan singkat terhadap karya sastra, dan harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat tersebut ditujukan.
Guna memperkuat pemahaman Anda tentang ihwal resensi, bacalah modul yang telah disediakan untuk menuntun Anda dalam mengerjakan kegiatan dalam lembar kerja ini.
Pahamilah petunjuk yang ada sebelum Anda mengerjakan tiap-tiap kegiatan tersebut!
B. KEGIATAN 1
1. Siswa dibagi ke dalam 5 (lima) kelompok. Kelompok A
Kelompok B
Kelompok C
Kelompok D
Kelompok E
Masing-masing kelompok menetapkan fungsi anggotanya pada masing-
masing kelompok sebagai, pemimpin kelompok (leader), pengontrol waktu
(time keeper), dan group evaluasi (evaluator).
2. Tugas Siswa
a. Siswa membaca dan membandingkan contoh resensi yang dibagikan pada masing-masing kelompok diskusi
b. Kelompok 1 mengamati dan membandingkan serta mengomentari judul kedua contoh resensi.
c. Kelompok 2 mengamati dan membandingkan serta mengomentari data buku kedua contoh resensi.
d. Kelompok 3 mengamati dan membandingkan serta mengomentari pendahuluan kedua contoh resensi.
e. Kelompok 4 mengamati dan membandingkan serta isi (batang tubuh) kedua contoh resensi.
f. Kelompok 5 mengamati dan membandingkan serta mengomentari penutup kedua contoh resensi.
g. Masing-masing kelompok membacakan/mempresentasikan hasil kerja kelompok dan kelompok yang lain memperhatikan serta menanggapi.
75
h. Guru mengamati diskusi yang berjalan serta mengatasi kesulitan yang dialami siswa dalam berdisksusi.
i. Siswa menyimpulkan sendiri contoh resensi yang telah didiskusikan j. Guru menambahkan kesimpulan siswa sekaligus menutup kegiatan diskusi
dengan menyimpulkan materi disksusi secara menyeluruh.
76
LAMPIRAN
PERANGKAT PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA TAHUN PELAJARAN : 2012/2013 KELAS : XI SEMESTER : GANJIL GURU MATA PELAJARAN : ANDI IRMAWATY AT, S.Pd NIP : 196809112006042007
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA
KAB. BARRU
2013 2
77
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA KAB. BARRU
Alamat : Ralla, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 1 SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XI IPA / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi Menulis
8. Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi
B. Kompetensi Dasar 8.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian resensi karya sastra 2. Menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra 4. Mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra pada
contoh resensi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian resensi karya sastra
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra 3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra 4. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya
sastra pada contoh resensi
E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian resensi karya sastra
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I
78
2. Struktur dan isi resensi karya sastra 3. Prinsip-prinsip penulisan resensi 4. Penggunaan bahasa dalam resensi karya sastra 5. Contoh resensi karya sastra
F. Model Pembelajaran Model pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and Learning (CTL) dengan menerapkan metode Inkuiri.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 Menit) 1. Presensi 2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan resensi karya sastra 3. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari 4. Guru menyampaikan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan 5. Guru membagi siswa ke dalam 5 kelompok diskusi, masing-masing kelompok
terdiri dari 5-6 orang 6. Masing-masing kelompok memilih tiga orang untuk menjadi pemimpin
kelompok (leadership), pengontrol waktu (time keeper), dan evaluator
Inti (70 Menit) Tahap Eksplorasi 1. Siswa mendiskusikan materi tentang prinsip-prinsip penulisan resensi yang
diberikan guru di dalam kelompok diskusi. 2. Siswa membaca dan mengidentifikasi tentang ihwal meresensi, struktur
resensi, prinsip-prinsip penulisan resensi, dan mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip resensi dalam contoh resensi karya sastra.
3. Siswa mencatat dan melaporkan hasil diskusi kepada kelompok diskusi yang lain
4. Siswa kelompok yang lain memperhatikan dan menanggapi hasil laporan diskusi temannya serta memberikan masukan atas kekurangannya
5. Guru memperhatikan jalannya diskusi serta memberikan solusi atas kesulitan yang dialami siswa dalam diskusi
6. Guru menyimpulkan kegiatan diskusi yang telah dilaksanakan 7. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari
Penutup (10 Menit) 1. Guru bersama siswa bertanya jawab secara lisan tentang prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra 2. Guru bersama siswa menemukan manfaat pentingnya mempelajari prinsip-
prinsip penulisan resensi karya sastra 3. Siswa menyampaikan pendapat secara lisan tentang pelaksanaan
pembelajaran
79
H. Sumber belajar/Media/Alat Sumber belajar Priyatni, Endah Tri dkk. . Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas XI
(Hal.49-52). Jakarta: Bumi Aksara Media Lembar Kerja Siswa (LKS) Modul Pembelajaran Kartu diskusi Slide Materi Bagan diskusi kelompok Contoh resensi Bagan alur struktur penulisan resensi atau prosedur penulisan resensi karya
sastra
I. Penilaian 1) Penilaian Hasil
Teknik : Tes tertulis Bentuk : Rubrik
No Indikator Pencapaian Belajar Instrumen
1 Menjelaskan pengertian resensi
karya sastra
Menjelaskan pengertian resensi
karya sastra
2 Menjelaskan struktur dan isi resensi
karya sastra
Menjelaskan struktur dan isi resensi
karya sastra
3 Menjelaskan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra
Menjelaskan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra
4 Mengidentifikasi penerapan
prinsip-prinsip penulisan resensi
karya sastra pada contoh resensi
Mengidentifikasi penerapan
prinsip-prinsip penulisan resensi
karya sastra pada contoh resensi
2) Penilaian Proses
No Nama Siswa
Nilai Bekerja
Sama
Berinisi
atif
Penuh
Perhatian
Bekerja
Sistematis
1
2
3
4
5
80
Keterangan :
Kolom Perilaku diisi dengan angka yang sesuai dengan kriteria berikut :
1 = Sangat Kurang = 0 5
2 = Kurang = 6 9
3 = Sedang = 10 13
4 = Baik = 14 17
5 = Amat Baik = 18 - 20
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
DRS. ABDUL AZIS ANDI IRMAWATY A.T.,S.Pd
NIP. 19581110 197903 1 008 NIP. 19680911 200604 2 007
81
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA KAB. BARRU
Alamat : Ralla, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN 2 SIKLUS 1
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XI IPA / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi Menulis
8. Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi
B. Kompetensi Dasar 8.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian resensi karya sastra 2. Menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra 4. Mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra
pada contoh resensi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian resensi karya sastra
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra
4. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya
sastra pada contoh resensi
E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian resensi karya sastra
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS I
82
2. Struktur dan isi resensi karya sastra 3. Prinsip-prinsip penulisan resensi 4. Penggunaan bahasa dalam resensi karya sastra 5. Contoh resensi karya sastra
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan menerapkan metode Inkuiri.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 Menit) 1. Presensi 2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang diajarkan
sebelumnya 3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang diajarkan sebelumnya 4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari 5. Guru menyampaikan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan 6. Guru kembali meminta siswa untuk berkelompok dan membentuk kelompok
diskusi sesuai dengan bagan yangh telah disampaikan sebelumnya.
Inti (70 Menit)
Tahap Eksplorasi 1. Siswa mengamati beberapa contoh resensi (benar dan salah) yang disediakan
guru berdasarkan kelompoknya. 2. Siswa membandingkan contoh resensi tesebut dan mengomentarinya dalam
kelompok diskusi, dilanjutkan dengan mengisi form (lembar kerja) yang telah disediakan guru
3. Siswa menyampaikan hasil pekerjannya berdasarkan form tersebut di depan kelompok yang lain
4. Siswa kelompok lain menanggapi siswa kelompok pengomentar. 5. Guru memperhatikan jalannya diskusi serta memberikan solusi atas kesulitan
yang dialami siswa dalam diskusi 6. Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam diskusi. 7. Guru mengomentari kegiatan diskusi yang baru saja dilaksanakan 8. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari
Penutup (10 Menit)
1. Guru manyampaikan manfaat kegiatan diskusi yang baru saja dilaksanakan 2. Guru menyampaikan manfaat dalam membandingkan resensi yang benar dan
yang salah
3. Guru memberikan post tes kepada siswa 4. Guru menugasi tiap-tiap kelompok mencari salah satu novel untuk diresensi
pada pertemuan berikutnya.
83
H. Sumber belajar/Media/Alat Sumber belajar Priyatni, Endah Tri dkk. . Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas XI
(Hal.49-52). Jakarta: Bumi Aksara Media Lembar Kerja Siswa (LKS) Modul Pembelajaran Kartu diskusi Slide Materi Bagan diskusi kelompok Contoh resensi Bagan alur struktur penulisan resensi atau prosedur penulisan resensi karya
sastra
I. Penilaian 1) Penilaian Hasil
Teknik : Tes tertulis Bentuk : Rubrik
No Indikator Pencapaian Belajar Instrumen
1 Menjelaskan pengertian resensi
karya sastra
Identifikasikanlah kedua contoh
resensi yang ada, dan jelaskan
perbedaan kedua resensi tersebut,
baik secara lisan maupun tertulis
2 Menjelaskan struktur dan isi resensi
karya sastra
3 Menjelaskan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra
4 Mengidentifikasi penerapan
prinsip-prinsip penulisan resensi
karya sastra pada contoh resensi
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
DRS. ABDUL AZIS ANDI IRMAWATY A.T.,S.Pd
NIP. 19581110 197903 1 008 NIP. 19680911 200604 2 007
84
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA KAB. BARRU
Alamat : Ralla, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : XI IPA / Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit
A. Standar Kompetensi Menulis
8. Mengungkapkan informasi melalui penulisan resensi
B. Kompetensi Dasar 8.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi
C. Indikator 1. Menjelaskan pengertian resensi karya sastra 2. Menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra 4. Mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra pada
contoh resensi
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian resensi karya sastra
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra
4. Siswa dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya
sastra pada contoh resensi
E. Materi Pembelajaran 1. Pengertian resensi karya sastra 2. Struktur dan isi resensi karya sastra 3. Prinsip-prinsip penulisan resensi
PERANGKAT PEMBELAJARAN SIKLUS II
85
4. Penggunaan bahasa dalam resensi karya sastra 5. Contoh resensi karya sastra
F. Model Pembelajaran
Model pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and Learning
(CTL) dengan menerapkan metode Inkuiri.
G. Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan (10 Menit) 1. Presensi 2. Guru memberikan apersepsi yang berkaitan dengan materi yang diajarkan
sebelumnya 3. Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang diajarkan sebelumnya 4. Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari 5. Guru menyampaikan prosedur pembelajaran yang akan dilaksanakan 6. Guru kembali meminta siswa untuk berkelompok dan membentuk kelompok
diskusi sesuai dengan bagan yangh telah disampaikan sebelumnya.
Inti (70 Menit) 1. Siswa mengamati beberapa contoh resensi (benar dan salah) yang disediakan
guru berdasarkan kelompoknya. 2. Siswa membandingkan contoh resensi tesebut dan mengomentarinya dalam
kelompok diskusi, dilanjutkan dengan mengisi form (lembar kerja) yang telah disediakan guru
3. Siswa menyampaikan hasil pekerjannya berdasarkan form tersebut di depan kelompok yang lain
4. Siswa kelompok lain menanggapi siswa kelompok pengomentar. 5. Guru memperhatikan jalannya diskusi serta memberikan solusi atas kesulitan
yang dialami siswa dalam diskusi 6. Guru menanyakan kesulitan yang dihadapi siswa dalam diskusi. 7. Guru mengomentari kegiatan diskusi yang baru saja dilaksanakan 8. Siswa dan guru menyimpulkan materi yang baru saja dipelajari
Penutup (10 Menit)
1. Guru manyampaikan manfaat kegiatan diskusi yang baru saja dilaksanakan 2. Guru menyampaikan manfaat dalam membandingkan resensi yang benar dan
yang salah
3. Guru memberikan post tes kepada siswa 4. Guru menugasi tiap-tiap kelompok mencari salah satu novel untuk diresensi
pada pertemuan berikutnya.
86
H. Sumber Belajar/ Media Alat Sumber belajar Priyatni, Endah Tri dkk. . Bahasa dan Sastra Indonesia SMA/MA Kelas XI
(Hal.49-52). Jakarta: Bumi Aksara Media Contoh Resensi Sastra dan Nonsastra Lembar Kerja Siswa (LKS) Kartu diskusi Slide Materi power point dan latihan berupa kuis
I. Penilaian 1) Penilaian Hasil
Teknik : Tes tertulis Bentuk : Rubrik
No Indikator Pencapaian Belajar Instrumen
1 Menjelaskan pengertian resensi
karya sastra
1. Sempurnakanlah resensi yang ada diserta komponen-
komponen resensi beserta uraian
komponen tersebut!
2. Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan
kelompok yang lain!
2 Menjelaskan struktur dan isi resensi
karya sastra
3 Menjelaskan prinsip-prinsip
penulisan resensi karya sastra
4 Mengidentifikasi penerapan
prinsip-prinsip penulisan resensi
karya sastra pada contoh resensi
Mengetahui,
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
DRS. ABDUL AZIS ANDI IRMAWATY A.T.,S.Pd
NIP. 19581110 197903 1 008 NIP. 19680911 200604 2 007
87
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA KAB. BARRU
Alamat : Ralla, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru
A. Kompetensi Dasar 8.1 Mengungkapkan prinsip-prinsip penulisan resensi
B. Indikator 1. Menjelaskan pengertian resensi karya sastra 2. Menjelaskan struktur dan isi resensi karya sastra 3. Menjelaskan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra 4. Mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi karya sastra
pada contoh resensi
TUJUAN PEMBELAJARAN Anda diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip penulisan resensi,
struktur dan isi resensi, serta dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi pada contoh-contoh resensi karya sastra.
MASIH INGATKAH KAMU TENTANG DEFINISI RESENSI?
Singkatnya, Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah
karya, misalnya buku, film dan lain-lain). Resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie. Dalam bahasa Inggris dikenal
dengan review. Kata tersebut sendiri berasal dari revidere kata dresence Latin, artinya melihat kembali, menimbang sering diistilahkan dengan timbangan, tinjauan, atau bedah buku, dll. Sedangkan menurut Webster Collegate Dictionary (1995), review adalahnof a bookcritical Karena evaluatio pada hakikatnya re suatu karya; baik kelebihan ataupun kekurangannya. Jadi resensi bukanlah tulisan yang menjual karya. Tidak ada pesan sponsor bagi resensi karya; karena itu resensi yang baik hanya mengungkapkan apa yang dibaca, dilihat, didengar, dan disaksikan oleh presensi secara kritis. Jadi, Resensi karya sastra adalah kegiatan mengulas sebuah karya sastra prosa (baik novel, cerpen maupun roman) dengan melakukan kegiatan memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik karya sastra prosa tersebut.
MODUL PEMBELAJARAN SIKLUS I
88
1. Struktur dan isi resensi karya sastra Struktur sebuah resensi karya sastra terdiri atas: a. Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus
jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
b. Data Buku Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain: a. Judul buku, pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata
pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku. b. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit,
tahun terbit, tebal buku, dan hargabuku. c. Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut.
d. Tubuh Resensi Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandangtergantung kepada kepekaan peresensi.
e. Penutup Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis.
Bagaimana Meresensi Karya Sastra?
Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain sebagai berikut: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh.
89
2. Prinsip-prinsip penulisan resensi Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa seprti surat kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekedar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan resensi. 1) Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal
buku.
2) Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
3) Ada ulasan singkat terhadap karya sastra tersebut. 4) Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat tersebut ditujukan. Komponen dalam penulisan resensi novel adalah sebagai berikut.
a. Tema Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaharuan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c. Penokohan Bagaimana pengarang member (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d. Sudut Pandang Sudut pandang apa yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan cerita? Adakah keunikan dalam penggunaan sudut pandang?
e. Latar Cerita Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan
peristiwa?
f. Nilai-nilai Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai
baru yang dikembangkan?
90
g. Bahasa dan Gaya Cerita Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?
h. Pengarang Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
3. Prosedur Penulisan Resensi Karya Sastra
a. Melakukan penjajakan atau pengenalan karya sastra yang diresensi b. Membaca karya sastra yang akan diresensi secara menyeluruh c. Menandai bagian-bagian yang dianggap penting d. Membuat sinopsis atau intisari karya sastra e. Menentukan sikap atau penilaian f. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi
4. Penggunaan bahasa dalam resensi karya sastra
Bagaimana bahasa yang digunakan ketika kita hendak meresensi sebuah karya sastra? Dalam hal ini kita harus menggunakan bahasa resensi, umumnya singkat, padat dan tegas. Pemilihan karakter bahasa disesuaikan dengan karakter Koran atau majalah yang akan memuat resensi dan karkter pembaca yang menjadi sasarannya. Pemilihan karakter bahasa sangat erat hubungannya dengan penyajian tulisan.
91
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA KAB. BARRU
Alamat : Ralla, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru
TUJUAN PEMBELAJARAN Anda diharapkan mampu memahami prinsip-prinsip penulisan resensi,
struktur dan isi resensi, serta dapat mengidentifikasi penerapan prinsip-prinsip penulisan resensi pada contoh-contoh resensi karya sastra.
MASIH INGATKAH KAMU CERITA LASKAR PELANGI? Pada pembelajaran kali ini, kita akan membahas materi tentang prinsip-
prinsip penulisan resensi. Oleh karena itu, untuk menguji pemahaman kalian, materi ini akan dilengkapi dengan contoh novel Laskar Pelangi. Namun, pahami terlebih dahulu pengertian atau batasan serta konsep yang sebenarnya tentang resensi.
Singkatnya, Resensi adalah pertimbangan, pembicaraan atau ulasan sebuah karya, misalnya buku, film dan lain-lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Resensi berasal dari bahasa Belanda, recensie. Dalam bahasa Inggris dikenal
dengan review. Kata tersebut sendiri revidere berasal dari resence, dari artinya kata melihat, menimbang atau menilai. Di negeri kita, resensi sering diistilahkan dengan
timbangan, tinjauan, atau bedah buku, dll. Sedangkan menurut Webster Collegate
Dictionar evaluation of a book Karena pada hakikatnya r baik kelebihan ataupun kekurangannya. Jadi resensi bukanlah tulisan yang menjual karya. Tidak ada pesan sponsor bagi resensi karya; karena itu resensi yang baik hanya mengungkapkan apa yang dibaca, dilihat, didengar, dan disaksikan oleh presensi secara kritis. Jadi, Resensi karya sastra adalah kegiatan mengulas sebuah karya sastra prosa (baik novel, cerpen maupun roman) dengan melakukan kegiatan memberi arti penilaian, mengungkap secara sekilas, membahas, atau mengkritik karya sastra prosa tersebut. 1. Struktur dan isi resensi karya sastra
Struktur sebuah resensi karya sastra terdiri atas: a. Judul resensi harus menggambarkan isi resensi. Penulisan judul resensi harus
jelas, singkat, dan tidak menimbulkan kesalahan penafsiran. Judul resensi juga harus menarik sehingga menimbulkan minat membaca bagi calon pembaca. Sebab awal keinginan membaca seseorang didahului dengan melihat judul tulisan. Jika judulnya menarik maka orang akan membaca tulisannya. Sebaliknya, jika judul tidak menarik maka tidak akan dibaca. Namun perlu
MODUL PEMBELAJARAN SIKLUS II
92
diingat bahwa judul yang menarik pun harus sesuai dengan isinya. Artinya, jangan sampai hanya menulis judulnya saja yang menarik, sedangkan isi tulisannya tidak sesuai, maka tentu saja hal ini akan mengecewakan pembaca.
b. Data Buku Secara umum ada dua cara penulisan data buku yang biasa ditemukan dalam penulisan resensi di media cetak antara lain: a. Judul buku, pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata
pengantar), penerbit, tahun terbit, tebal buku, dan harga buku. b. Pengarang (editor, penyunting, penerjemah, atau kata pengantar, penerbit,
tahun terbit, tebal buku, dan hargabuku. c. Pendahuluan
Bagian pendahuluan dapat dimulai dengan memaparkan tentang pengarang buku, seperti namanya, atau prestasinya. Ada juga resensi novel yang pada bagian pendahuluan ini memperkenalkan secara garis besar apa isi buku novel tersebut. Dapat pula diberikan berupa sinopsis novel tersebut.
d. Tubuh Resensi Pada bagian tubuh resensi ini penulis resensi (peresensi) boleh mengawali dengan sinopsis novel. Biasanya yang dikemukakan pokok isi novel secara ringkas. Tujuan penulisan sinopsis pada bagian ini adalah untuk memberi gambaran secara global tentang apa yang ingin disampaikan dalam tubuh resensi. Jika sinopsisnya telah diperkenalkan peresensi selanjutnya mengemukakan kelebihan dan kekurangan isi novel tersebut ditinjau dari berbagai sudut pandangtergantung kepada kepekaan peresensi.
e. Penutup Bagian akhir resensi biasanya diakhiri dengan sasaran yang dituju oleh buku itu. Kemudian diberikan penjelasan juga apakah memang buku itu cocok dibaca oleh sasaran yang ingin dituju oleh pengarang atau tidak. Berikan pula alasan-alasan yang logis. f.
Bagaimana Meresensi Karya Sastra? Untuk meresensi novel terlebih dahulu kita harus memahami unsur-unsur pembangun novel. Unsur pembangun novel tersebut antara lain sebagai berikut: latar, perwatakan, cerita, alur, dan tema. Latar biasanya mencakup lingkungan geografis, dimana cerita tersebut berlangsung. Latar juga dapat dikaitkan dengan segi sosial, sejarah, bahkan lingkungan politik dan waktu. Perwatakan artinya gambaran perilaku tokoh yang terdapat dalam novel. Pembaca harus dapat menafsirkan perwatakan seorang tokoh.
Cara penggambaran watak ini biasanya bermacam-macam. Ada penggambaran watak secara deskriptif dan ada pula secara ilustratif. Cerita novel bisa meliputi peristiwa secara fisikseperti perampokan, pembunuhan, dan kematian mendadak, namun juga peristiwa kejiwaan yang biasanya berupa konflik batiniah pelaku. Alur berkenaan dengan kronologis peristiwa yang disampaikan pengarang. Sedangkan tema merupakan kesimpulan dari seluruh analisis fakta-fakta dalam cerita yang sudah dicerna.
93
2. Prinsip-prinsip penulisan resensi Istilah resensi berasal dari bahasa Belanda, Resentie, yang berarti kupasan atau pembahasan. Jadi, resensi adalah kupasan atau pembahasan tentang buku, film, atau drama yang biasanya disiarkan melalui media massa seprti surat kabar atau majalah. Pada Kamus Sinonim Bahasa Indonesia disebutkan bahwa resensi adalah pertimbangan, pembicaraan, atau ulasan buku. Tujuan resensi adalah memberi informasi kepada masyarakat akan kehadiran suatu buku, apakah ada hal yang baru dan penting atau hanya sekedar mengubah buku yang sudah ada. Kelebihan dan kekurangan buku adalah objek resensi, tetapi pengungkapannya haruslah merupakan penilaian objektif dan bukan menurut selera pribadi si pembuat resensi. Umumnya, di akhir ringkasan terdapat nilai-nilai yang dapat diambil hikmahnya. Pembuat resensi disebut resensator. Sebelum membuat resensi, resensator harus membaca buku itu terlebih dahulu. Sebaiknya, resensator memiliki pengetahuan yang memadai, terutama yang berhubungan dengan isi buku yang akan diresensi. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan resensi.
1) Ada data buku, meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, dan tebal buku.
2) Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi
pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi. 3) Ada ulasan singkat terhadap karya sastra tersebut.
4) Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat tersebut ditujukan.
Komponen dalam penulisan resensi novel adalah sebagai berikut. a. Tema
Tema apakah yang diungkap dalam novel? Apakah tema yang diungkapkan itu menarik pembaca secara umum? Apakah tema sudah sering diungkapkan dalam seri cerita lain yang dibuatnya? Apakah dapat diterima sebagai kebenaran yang umum?
b. Alur Cerita Bagaimana peristiwa-peristiwa diatur dalam cerita? Apa keunikan susunan peristiwa yang digunakan pengarang? Apakah ada pembaharuan susunan peristiwa dalam cerita itu?
c. Penokohan Bagaimana pengarang member (menciptakan) watak atau karakter pada tokoh-tokohnya? Bagaimana sifat tokoh tersebut? Adakah keunikan dalam menciptakan watak tokoh?
d. Sudut Pandang Sudut pandang apa yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan cerita? Adakah keunikan dalam penggunaan sudut pandang?
e. Latar Cerita Bagaimana latar cerita digunakan? Apakah latar ceritanya cocok dengan peristiwa?
94
f. Nilai-nilai Nilai-nilai apakah yang dapat diambil pembaca dari cerita? Adakah nilai-nilai baru yang dikembangkan?
g. Bahasa dan Gaya Cerita Bagaimana bahasa yang digunakan pengarang? Apakah cerita disampaikan dengan cara humor, serius, atau sinisme?
h. Pengarang Siapa pengarang cerita itu? Bagaimana latar belakang kehidupannya?
3. Prosedur Penulisan Resensi Karya Sastra a. Melakukan penjajakan atau pengenalan karya sastra yang diresensi b. Membaca karya sastra yang akan diresensi secara menyeluruh c. Menandai bagian-bagian yang dianggap penting d. Membuat sinopsis atau intisari karya sastra e. Menentukan sikap atau penilaian f. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi
4. Penggunaan bahasa dalam resensi karya sastra Bagaimana bahasa yang digunakan ketika kita hendak meresensi sebuah karya
sastra? Dalam hal ini kita harus menggunakan bahasa resensi, umumnya singkat,
padat dan tegas. Pemilihan karakter bahasa disesuaikan dengan karakter Koran
atau majalah yang akan memuat resensi dan karkter pembaca yang menjadi
sasarannya. Pemilihan karakter bahasa sangat erat hubungannya dengan penyajian
tulisan
Bacalah ringkasan novel Laskar Pelangi berikut! Kerjakanlah pula kegiatan yang ada dalam lembaran kerjamu!
LASKAR PELANGI
Karya Andrea Hirata
Ini kisah nyata tentang sepuluh anak kampung di Pulau Belitong,
Sumatera. Sebuah SD yang bangunannya nyaris rubuh dan kalau ternak. Sekolah
itu nyaris ditutup karena muridnya tidak sampai sepuluh sebagai persyaratan
minimal. hari pendaftaran murid baru, kepala sekolah dan ibu guru satu-satunya
yang mengajar di SD itu tegang. Sebab sampai siang jumlah murid baru
sekolah bahkan sudah menyiapkan naskah pidato penutupan SD tersebut.
Namun pada saat kritis, seorang ibu mendaftarkan anaknya yang
mengalami keterbelakangan mental. "Mohon agar anak saya bisa diterima. Sebab
Sekolah Luar Biasa hanya ada di Bangka dan biayanya sangat mahal" mohon sang
ibu. Semua gembira. Harun, nama anak itu, menyelamatkan SD tersebut. Sekolah
pun tak jadi ditutup.
95
Pada saatnya para murid diatur tempat duduknya ada satu anak bernama
lintang, dia anak seseorang nelayan yang sangat miskin, setiap hari dia bersepeda
40 KM dari rumahnya yang berada di tanjong kelumpang, desa yang sangat jauh
di tepi laut sampai ke sekolah. Setiap hari ia selalu melewati 4 kawasan pohon
nipah tempat yang lumayan seram, tak jarang ada buaya yang sangat besar
menyebrang disitu (kadang malah nongkrong). Walaupun begitu ia tetap semangat
Ia tak sekalipun pernah bolos dari sekolah meskipun terkadang karena saking
jauhnya jarak perjalanan tersebut terkadang Ia tiba hanya untuk menyanyikan lagu
Indonesia raya dan dia nanti akan menjadi orang yang paling jenius yang pernah
ada di dunia ini (mungkin).
Tidak susah menggambarkan sekolah SD Muhammadiyah itu, keadaan
sekolah yang sudah reyot dengan atap yang bolong dan pasti bocor jika hujan tiba,
dan bisa roboh kalau di tabrak kambing ngamuk. Mereka tidak punya seragam,
apalagi P3K, kalau sakit bakal diberi obat yang sangat pahit yaitu pil APC yang
katanya bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit. Yang rutin datang pun
hanya hanya pembrantas nyamuk. Sekolah ini sangat mirip dengan gudang kopra,
malam harinya buat kandang ternak.
Pernah saat sedang giliran ikal untuk membeli kapur ia bertemu dengan
seseorang yang paling cantik yang pernah ia lihat orang itu namanya A ling tapi
tidak lama setelah itu dia pergi ke Jakarta sampai malah nanti si andrea akan
berkeliling rusia untuk memenangkan sebuah taruhan dan mencarinya(kalau tidak
salah di edensor).
Karena PN timah yang mendominasi seluruh area tambang belitong maka
hampir semua warga belitong itu miskin. Mereka mendirikan tembok raksaksa
agar tidak dicuri. Jika membandingkan dengan pekerja utama PN timah maka
desa belitong itu hanya seperti tikus yang paceklik di lumbung padi. Di tempat
tinggal para pekerja utama setiap malam kompleksnya itu yang bersinar sendirian
diantara seluruh bagian pulau belitong.
Pernah ada karnafal di sekolah PN timah mahar di percayakan sebagai
pemimpin kelompok. Karena maharlah SD SMP muhammadiyah mendapat piala
pertamanya setelah ber tahun tahun di dirikan.
Pernah suatu hari disaat malam hari ada anak bernama flo hilang, walaupun
telah di cari ke seluruh pelosok pulau tidak juga ketemu. Akhirnya para polisi
menggunakan alternatif lain yaitu bertanya kepada tuk bayan tula, seseorang
petapa yang tinggal di pulau yang sangat terpencil banyak orang pergi kesana tiba
tiba hilang begitu saja. Akhirnya setelah bertanya kepada tuk bayan tula walaupun
sudah pagi dia belum juga ditemukan. Karena kucai iseng bilang ada gubuk
diseberang sungai paling angker/sungai buta jadinya mereka harus menyeberangi
96
sungai buta walaupun banyak buaya dan ular, akhirnya flo ketemu juga. Karena
kejadian flo sejak itu mahar menjadi seorang yang sangat tergila gila dengan ilmu
gaib walaupun nanti insyaf lagi.
Keajaiban terjadi lagi karena lintang berhasil memperoleh piagam karena ia
telah memenangkan lomba mata pelajaran dan artinya SD SMP muhammadiyah
telah memiliki 2 prestasi.
Beberapa bulan sebelum lulus SMP Lintang, siswa paling jenius anggota
laskar pelangi itu harus berhenti sekolah padahal cuma tinggal satu triwulan
menyelesaikan SMP. Ia harus berhenti karena ia anak laki-laki tertua yang harus
menghidupi keluarga sebab ketika itu ayahnya meninggal dunia. Sekarang
Indonesia telah kehilangan seorang anak yang super jenius mungkin melebihi
ilmuwan.
Akhirnya PN timah yang membuat rakyat miskin dihancurkan dan sekarang
rakyat belitong bisa kembali menikmati tambang mereka yang puluhan tahun di
eksploitasi. Dan setelah semua laskar pelangi telah lulus mereka semua mendapat
masa depan yang lebih cerah ada yang dikirim ke jepang ada juga yang dapat
pekerjaan, tapi lintanglah yang sampai sekarang tidak diketahui keberadaannya
dan keadaannya. setelah SD SMP muhammadiyah hancur Bu mus mengajar di SD
negeri 6 belitong timur. Ikal sendiri beserta saudaranya yang telah yatim piatu
mendapat beasiswa ke soborne di Paris.
5. Contoh resensi Novel Laskar Pelangi
Judul Buku : Laskar Pelangi Judul Resensi
Penulis : Andrea Hirata Negara : Indonesia
Bahasa : Indonesia Genre : Roman
Penerbit : Yogyakarta: Bentang Pustaka
Tanggal terbit : 2005
Halaman : xxxiv, 529 halaman
Laskar Pelangi adalah novel pertama karya Andrea Hirata yang diterbitkan oleh Bentang Pustaka pada tahun 2005. Novel ini bercerita tentang kehidupan 10 anak dari keluarga miskin yang bersekolah (SD dan SMP) di sebuah sekolah Muhammadiyah di pulau Belitong yang penuh dengan keterbatasan. (Pendahuluan).
Iden
tita
s n
ove
l
97
Isi Buku 1. Sinopsis
Sepuluh anak Melayu Belitong yaitu Ikal, Lintang Samudra Basara bin Syahbani Maulana Basara, N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah, Mahar Ahlan bin Jumadi Ahlan bin Zubair bin Awam, Muhammad Jundullah Gufron Nur Zaman (Kiong), Syahdan Noor Aziz bin Syahari Noor Aziz, Mukharam Kucai Khairani, Borek alias Samson, Trapani Ihsan Jamari bin Zainuddin Ilham Jamari, dan Harun Ardhli Ramadhan bin Syamsul Hazana Ramadhan yang disebut Laskar Pelangi ini tak menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. (Tokoh).
Sebut saja Lintang, seorang kuli kopra cilik, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80 kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-bahkan terkadang hanya untuk menyanyikan lagu padamu negeri di akhir jam sekolah. Ayahnya bekerja sebagai nelayan miskin yang tidak memiliki perahu dan harus menanggung kehidupan 14 jiwa anggota keluarga. Lintang telah menunjukkan minat besar untuk bersekolah semenjak hari pertama berada di sekolah. Ia selalu aktif didalam kelas dan memiliki cita-cita sebagai ahli matematika. Sekalipun ia luar biasa pintar, pria kecil berambut merah ikal ini pernah salah membawa peralatan sekolahnya. Cita-citanya terpaksa ditinggalkan agar ia dapat bekerja untuk membiayai kebutuhan hidup keluarganya semenjak ayahnya meninggal.
Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung mereka dalam karnaval 17 Agustus. Pria tampan bertubuh kurus ini memiliki bakat dan minat besar pada seni. Bakat besarnya pertama kali diketahui ketika tanpa sengaja Bu Muslimah menunjuknya untuk bernyanyi di depan kelas saat pelajaran seni suara. Pria yang menyenangi okultisme ini sering dipojokkan teman-temannya. Ketika dewasa, Mahar sempat menganggur menunggu nasib menyapanya karena tak bisa ke manapun lantaran ibunya yang sakit-sakitan. Akan tetapi, nasib baik menyapanya dan ia diajak petinggi untuk membuat dokumentasi permainan anak tradisional setelah membaca artikel yang ia tulis di sebuah majalah, dan akhirnya ia berhasil meluncurkan sebuah novel tentang persahabatan.
Tokoh aku dalam cerita ini. Ikal yang sebangku bernama Lintang, yang merupakan anak terpintar dalam Laskar Pelangi. Ia berminat pada sastra, terlihat dari kesehariannya yang senang menulis puisi. Ia menyukai A Ling, sepupu dari A Kiong, yang ditemuinya pertama kali di sebuah toko kelontong bernama Toko Sinar Harapan. Pada akhirnya hubungan mereka berdua terpaksa berakhir oleh jarak akibat kepergian A Ling ke Jakarta untuk menemani bibinya.
Sahara, satu-satunya gadis dalam anggota Laskar Pelangi. Sahara adalah gadis keras kepala berpendirian kuat yang sangat patuh kepada agama. Ia adalah
98
gadis yang ramah dan pandai, ia baik kepada siapa saja kecuali pada A Kiong yang semenjak mereka masuk sekolah sudah ia basahi dengan air dalam termosnya.
A Kiong, anak Hokian. Keturunan Tionghoa ini adalah pengikut sejati Mahar sejak kelas satu. Baginya Mahar adalah suhunya yang agung. Kendatipun pria kecil ini berwajah buruk rupa, ia memiliki rasa persahabatan yang tinggi dan baik hati, serta suka menolong pada siapapun kecuali Sahara. Namun, meski mereka selalu bertengkar, ternyata mereka berdua saling mencintai satu sama lain.
Syahdan, Anak nelayan yang ceria ini tak pernah menonjol. Kalau ada apa-apa dia pasti yang paling tidak diperhatikan. Misalnya ketika bermain sandiwara, Syahdan hanya kedapatan jadi tukang kipas putri dan itupun masih banyak kesalahannya. Syahdan adalah saksi cinta pertama Ikal, ia dan Ikal bertugas membeli kapur di Toko Sinar Harapan semenjak Ikal jatuh cinta pada A Ling. Syahdan ternyata memiliki cita-cita yang tidak pernah terbayang oleh Laskar Pelangi lainnya yaitu menjadi aktor. Dengan bekerja keras pada akhirna dia menjadi aktor sungguhan meski hanya mendapatkan peran kecil seperti tuyul atau jin. Setelah bosan, ia pergi dan kursus komputer. Setelah itu ia berhasil menjadi network designer.
Kucai, ketua kelas sepanjang generasi sekolah Laskar Pelangi. Ia menderita rabun jauh karena kurang gizi dan penglihatannya melenceng 20 derajat, sehingga jika ia menatap marah ke arah Borek, maka akan terlihat ia sedang memperhatikan Trapani. Laki-laki ini sejak kecil terlihat bisa menjadi politikus dan akhirnya diwujudkan ketika ia dewasa menjadi ketua fraksi di DPRD Borek, pria besar maniak otot. Borek selalu menjaga citranya sebagai laki-laki macho. Ketika dewasa ia menjadi kuli di toko milik A Kiong dan Sahara.
Trapani. Pria tampan yang pandai dan baik hati ini sangat mencintai ibunya. Apapun yang ia lakukan harus selalu didampingi ibunya, seperti misalnya ketika mereka akan tampil sebagai band yang dikomando oleh Mahar, ia tidak mau tampil jika tak ditonton ibunya. Cowok yang bercita-cita menjadi guru ini akhirnya berakhir di rumah sakit jiwa karena ketergantungannya terhadap ibunya.
Harun, pria yang memiliki keterbelakangan mental ini memulai sekolah dasar ketika ia berumur 15 tahun. Laki-laki jenaka ini senantiasa bercerita tentang kucingnya yang berbelang tiga dan melahirkan tiga anak yang masing-masing berbelang tiga pada tanggal tiga kepada Sahara dan senang sekali menanyakan kapan libur lebaran pada Bu Muslimah. Ia menyetor 3 buah botol kecap ketika disuruh mengumpulkan karya seni kelas enam.
Tokoh-tokoh lain dalam novel ini adalah Bu Muslimah yang bernama lengkap
99
N.A. Musimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid. Dia adalah Ibunda Guru bagi Laskar Pelangi. Wanita lembut ini adalah pengajar pertama Laskar Pelangi dan merupakan guru yang paling berharga bagi mereka.
Pak Harfan, nama lengkap K.A. Harfan Efendy Noor bin K.A. Fadillah Zein Noor. Kepala sekolah dari sekolah Muhammadiyah. Ia adalah orang yang sangat baik hati dan penyabar meski murid-murid awalnya takut melihatnya.
Flo, bernama asli adalah Floriana, seorang anak tomboi yang berasal dari keluarga kaya. Dia merupakan murid pindahan dari sekolah PN yang kaya dan sekaligus tokoh terakhir yang muncul sebagai bagian dari laskar pelangi. Awal pertama kali masuk sekolah, ia sempat membuat kekacauan dengan mengambil alih tempat duduk Trapani sehingga Trapani yang malang terpaksa tergusur. Ia melakukannya dengan alasan ingin duduk di sebelah Mahar dan tak mau didebat.
A Ling, cinta pertama Ikal yang merupakan saudara sepupu A Kiong. A Ling yang cantik dan tegas ini terpaksa berpisah dengan Ikal karena harus menemani bibinya yang tinggal sendiri. Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka, indahnya petualangan mereka dan temukan diri anda tertawa, menangis, dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories dan khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. Di tengah upaya untuk tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi tantangan yang besar. (Di dalam sinopsis novel terdapat unsur intrinsik dan ekstrinsik)
Kelebihan Kelebihannya buku ini menceritakan tentang persahabatan dan setia kawanan yang erat dan juga mencakup pentingnya pendidikan yang begitu mendalam. Serta kisahnya yang mengharukan.
Kelemahan Kelemahannya yaitu penggunaan nama-nama ilmiah dalam cerita-ceritanya. Hal ini membuat pembaca kurang nyaman dalam membaca. Apalagi glosarium diletakkan di bagian belakang novel. Hal ini menambah ketidakpraktisan memahami istilah-istilah ini. Selain itu, imajinasi pembaca bisa terhambat jika mereka tak memahami istilah-istilah tersebut. Alurnya yang tidak jelas. Tidak seperti Harry Potter atau Ayat-Ayat Cinta dengan alur yang enak diikuti, cerita-cerita dalam Laskar Pelangi ini alur waktunya dibolak-balik sehingga membingungkan pembaca. Apalagi tidak disebutkan tahun berapakah tiap-tiap peristiwa itu terjadi. Novel yang berjudul Laskar Pelangi ini dalam penyajiannya sudah cukup baik sebagai bacaan semua umur. Dimulai dari pembukaan cerita sampai penutup cerita sudah baik karena dari satu cerita ke cerita lainnya tidak bertele-tele atau
100
menyambung dan uniknya lagi pengarang dapat mengajak pembaca untuk berpikir akhir dari cerita novel itu (solution) (Organisasi novel) Pengarang menggunakan bahasa yang tidak baku supaya masyarakat umum (bahasa daerah), khususnya para remaja mudah mengerti dari isi novel ini. (Bahasa novel) Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak menjamin kita untuk selalu sukses, seperti cerita pada tokoh lintang, dia anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi seorang supir truk, disini saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan. (Simpulan)
Saran Berikut beberapa saran dari saya bagi para pembaca. Untuk benar-benar memahami novel ini kita harus mengenal nama-nama ilmiah.
101
PEMERINTAH KABUPATEN BARRU
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 TANETE RIAJA KAB. BARRU
Alamat : Ralla, Kec. Tanete Riaja, Kab. Barru
SOAL ULANGAN
1. Di bawah ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan : a. Ada data buku, yang meliputi nama pengarang, penerbit, tahun terbit, edisi
cetakan, tebal buku, dan harga (kalau ada).
b. Pendahuluannya berisi perbandingan dengan karya sebelumnya, biografi pengarang, atau hal yang berhubungan dengan tema atau isi.
c. Bagian isi suatu resensi harus memuat biografi penulis d. Ada ulasan singkat terhadap karya sastra tersebut. e. Harus bermanfaat dan kepada siapa manfaat tersebut ditujukan.
2. Bacalah potongan resensi novel Laskar Pelangi berikut! Dari novel yang di buat oleh Andre Hirata ini, saya dapat mengambil beberapa
pelajaran hidup yang penting, salah satunya kita harus benar-benar menghargai
hidup, menghargai semua pemberian Tuhan, tidak pantang menyerah bila
menginginkan sesuatu, dan tidak ada yang tidak mungkin asalkan kita mau dan
berusaha. Dan satu lagi, pintar tidak menjamin kita untuk selalu sukses, seperti
cerita pada tokoh lintang, dia anak yang pintar, namun diakhir cerita dia menjadi
seorang supir truk, disini saya dapat mengambil kesimpulan, bahwa semua
kehidupan manusia sudah ada yang mengaturnya, yaitu Tuhan. Semua yang kita
kerjakan tidak lepas dari campur tangan Tuhan.
Pernyataan resensi di atas merupakan ulasan dari struktur tubuh (isi) a. Judul resensi d. Tubuh (isi) resensi
b. Data buku e. Penutup
c. Pendahuluan
3. Struktur resensi yang berisikan uraian secara ringkas : a. Judul resensi d. Tubuh resensi
b. Identitas (data buku) resensi e. Penutup
c. Pendahuluan
4. Buku ini menceritakan tentang kisah seorang anak yang memperoleh perlakuan yang sangat tidak manusiawi. Selain itu, buku nini disajikan dalam bahasa yang
mampu menarik pembaca, sehingga masuk ke dalam salah satu buku tersebut. Kutipan resensi buku di atas membahas mengenai ....
a. Amanat dan penilaian buku d. Isi buku dan amanat
b. Isi buku dan bahasa e. Amanat dan bahasa
c. Sistematika dan penilaian buku
5. Berikut ini yang bukan merupakan kegiatan dalam meresensi buku adalah .... a. Menimbang isi d. Mengkritik
b. Merujuk e. Mengungkapkan kembali
c. Membahas
102
6. Berikut ini yang tidak termasuk langkah-langkah menulis resensi adalah .... a. Menentukan jenis buku yang akan diresensi d. Menaksir harga buku
b. Menentukan bagian yang menarik dari buku e. Menilai isi buku
c. Menyusun ikhtisar cerita dalam buku
7. Perhatikan penggalan resensi berikut! Novel karya Armijn Pane dengan tebal 150 halaman ini mempunyai sejarah yang menggemparkan. Cerita ini pernah ditolak oleh Balai Pustaka, ramai dipuji dan dicela. Akan tetapi, akhirnya tak urung menjadi salah satu novel klasik modern Indonesia yang harus dibaca oleh orang terpelajar Indonesia. Kalimat resensi yang sesuai dengan isi kutipan tersebut adalah .... a. Identitas buku adalah karya Armijn Pane dan tebal 150 halaman b. Dia seorang pengarang yang sering mendapat penghargaan c. Buku ini sangat baik dibaca oleh pelajar Indonesia d. Novel ini menceritakan cerita klasik Indonesia, tetapi modern e. Keunggulan buku ini terlihat dalam bahasa dan cara penyajian cerita
8. Perhatikan penggalan resensi berikut ini! Karya Supernova adalah sebuah imajinatif. Sungguh tidak lazim bagi dunia
sastra Indonesia. Ditulis dengan gaya pop, tetapi sarat dengan problema filsafat
dan teori-teori ilmiah. Baru kali ini dalam sastra Indonesia, seorang penulis
mampu mengartikulasikan labirin kehidupan kontemporer secara
eksperimentatif dengan gaya yang hampir science fiction. Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi adalah .... a. Kepengarangan d. Gaya penulisan cerita
b. Kesimpulan terhadap buku e. Bahasa pengarang dalam buku
c. Kekurangan dan keunggulan buku
9. Ronggeng Dukuh Paruk berkisah tentang kehidupan seorang ronggeng, Srintil, yang tinggal di sebuah desa kecil bernama Dukuh Paruk. Di tempat inilah Srintil
salah satu penghuni dari penduduk Dukuh Paruk yang menempati 23 rumah.
Srintil seorang anak yatim. Ayah dan Ibunya bersama penduduk lainnya
meninggal karena keracunan tempe bongkrek saat Srintil masih bayi. Hal yang dibahas dalam penggalan resensi di atas adalah ....
a. Keunggulan buku d. Isi buku
b. Kepengarangan e. Kelemahan buku
c. Bahasa
10. Perhatikan resensi berikut ini! Secara garis besar, komik Alsa bukanlah komik yang benar-benar wajib dibaca
walaupun menawarkan cerita sains fiksi yang jarang ada pada komik Indonesia.
Meskipun memiliki banyak kekurangan, patut diakui bahwa usaha Onnie untuk
menciptakan komik sains fiksi tergolong bagus, hanya saja eksekusinya yang
kurang optimal.
Hal yang diungkapkan dalam penggalan resensi tersebut adalah ...
a. Uraian materi d. Simpulan
b. Kepengarangan e. Kelemahan dan kelebihan buku
c. Ikstisar buku
103
11. Dari Sang Gadis Pemburu Senja Judul Buku : Supernova, Petir
Penulis : Dee
Penerbit : Akur, Desember, 2004
Bagian resensi di atas tertulis dalam bagian ....
a. Latar belakang d. Keunggulan buku
b. Ikhtisar cerita e. Kesimpulan
c. Identitas buku
12. Penilaian terhadap buku dilakukan pada bagian berikut, kecuali .... a. Organisasi tulisan d. Tata wajah buku (layout)
b. Analisis dan kreativitas penulisan ide e. Tebal buku
c. Bahasa yang digunakan
13. Bacalah penggalan resensi berikut! Betapa apiknya Mangunwijaya menelusuri latar keturunan tokoh Atik. Ayahnya,
Pak Ansana, adalah pecinta alam. Maka, tidak menherankan apabila anaknya,
Atik kemudian menjadi ahli biologi. Atik senang buku, ia satu dengan buku. Ia
membuat karirnya dengan buku. Keistimewaan Mangunwijaya lagi bahwa ia
menampilkan penutur-penutur sesuai dengan tingkat sosial dan lingkungannya.
Masalah yang disoroti dalam penggalan resensi novel :
a. Kelebihan pengarang (Mangunwijaya) dalam menggambarkan latar.
b. Cara Mangunwijaya bercerita dalam novel
c. Latar belakang kehidupan tokoh Atik.
d. Pemaparan keturunan tokoh Atik.
e. Kepandaian Mangunwijaya dalam menulis cerita.
14. Bacalah penutup resensi buku berikut ini dengan saksama! Terlepas dari berbagai ketidaksempurnaannya,ku iniharu merupakan karya yang memikat.Bahkan cara dan gaya pengungkapannya, dalam kadar tertentu, telah memberikan sentuhan sastra yang cukup enak dinikmati. Kita menantikan karya berikutnya. Pernyataan yang tepat untuk penutup resensi tersebut
a. Penutup resensi buku tersebut sangat tepat. b. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak untuk membaca
buku karena sangat bermanfaat.
c. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya mengajak pembaca untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh fenomena atau
problema yang muncul dalam sebuah buku.
d. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif tentang apa yang tampak dan terungkap
dalam sebuah buku.
e. Pada bagian penutup resensi buku seharusnya berisi uraian tentang buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
15. Lahir di Magelang, 17 januari 1939, Titis Barino yang mantan pramugari, pada tahun 80-an dikenal sangat produktif menulis, baik cerpen maupun novel,
sarjana muda setara UI pernah meraih shadiah hiburan majalah sastra (1963),
104
beberapa novel yang terbit adalah Pelabuhan Hati (1978), di Bumi Aku
Bersuara di langit Aku Bertemu (1983) dan Bukan Rumahku (1986). Penggalan Resensi di atas ....
a. Keunggulan buku d. Kelemahan buku b. Keunikan penulis e. Buku c. Hasil karya sebelumnya
16. Pernyataan berikut ini merupakan unsur-unsur yang di tulis dalam resensi, kecuali....
a. Memberi informasi tentang keunggulan dan kelemahan buku. b. Menyajikan penilaian yang objektif c. Menginformasikan perlu tidaknya buku tersebut dibaca d. Mengungkapkan identitas buku e. Menginformasikan tebal buku
17. Masalah multikulturalisme di Amerika Serikat muncul melalui pandangan-pandangan Lucy R Lippord. Tak mempersoalkan dominasi nilai-nilai
masyarakat homogen era- Amerika yang memarjinalkan nilai-nilai masyarakat
kelompok Asia, Afrika, Pribumi Amerika/ dan kelompok Amerika Latin.
Penggalan resensi di atas menginformasikan hal-hal yang berhubungan dengan :
a. Gaya bahasa d. Pelaku utama b. Jalan cerita e. Pesan bagi pembaca c. Tema novel
18. Novel Istri secara umum tidak dianggap sebagai karyanya yang sukses, karena baik penggarapan dan temanya, kalah dibanding karya-karya yang ditulis
kemudian, seperti Middleman and Other Stories (1998) dan novel tersuksesnya
Tasmine (1990). Novel terbaik Bharaji itu ditulis di Amerika Serikat dengan
perfektif, dinamis dan optimis.
Unsur resensi yang paling dominan pada pengarang di atas ialah....
a. Pernyataan d. Perbandingan
b. Kelebihan . Kebaikan
c. Pertimbangan
19. Satu luapan rasa simpati yang muncul tiba-tiba membuat air matanya berlinang di kedua belah mata Lucy. Kasihan ibuku sayang pikirnya. Betapa seriing ibunya
kelaparan asalkan anak-anaknya tidak. Aku tidak boleh mementingkan diriku
sendiri. Demikianlah ia mendekatinya dan meletakan kepalanya kepangkuan
ibunya. Nilai moral yang terdapat dalam penggalan cerpen terjamahan di atas adalah.....
a. Anak yang biasanya mementingkan diri sendiri. b. Kesediahan yang mendalam sehingga timbul rasa iba. c. Keluarga yang akrab dengan lingkungan. d. Pengorbanan seorang anak untuk ibunya. e. Tidak mementingkan diri sendiri.
105
20. Ulasan buku Karya Sastragraha ini tidak mendalam dan tidak teliti karena desakan waktu yang disediakan kepada penulisnya. Buku ini merupakan catatn
kesan-kesan pertama seorang pembaca. Kalimat resensi yang menyatakan
kelemahan buku adalah a. Penulis buku tidak teliti dan tidak mendalam mengulas buku b. Membaca, menikmati, dan menghayati Satyagraha tidak sulit c. Buku tersebut disuusn karena desakan penulis d. Pengarang menceritakan secara mendetail karya sastranya e. Pengarang dengan lelusasa mengungkapkan kesan pertamanya
KUNCI JAWABAN
1 C 6 D 11 C 16 E
2 E 7 C 12 E 17 C
3 D 8 D 13 A 18 D
4 B 9 D 14 E 19 B
5 B 10 E 15 C 20 A
Top Related