KONSEP DASAR STATISTIKA
OLEH
RAHAYU ASTUTI
PENGERTIAN
"statistik" berasal dari kata status (bahasa latin) atau state (bahasa Inggris) yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi negara. Pada mulanya, kata "statistik" diartikan sbg "kumpulan bahan keterangan (data), baik yg berwujud angka (data kuantitatif) maupun yg tidak berwujud angka (data kualitatif), yg mempunyai arti penting dan kegunaan yg besar bagi suatu negaraDlm bbrp dekade, statistik semata-mata hanya dikaitkan dg penyajian fakta-fakta dan angka-angka tentang situasi perekonomian, kependudukan dan politik yang terjadi di suatu negara. Namun sekarang telah diperlukan oleh seluruh aspek kehidupan seperti kedokteran, bisnis, pertanian, hukum dan lain-lain.Biostatistik ilmu statistik (statistika) yang
diterapkan dalam ilmu biologi/kesehatan
Contoh:
Mahasiswa ingin menaksir proporsi ibu hamil yang anemi di Kab. X.Mahasiswa ingin mempelajari hubungan antara asupan energi dengan status gizi (IMT).Mahasiswa ingin mempelajari hubungan merokok dengan terjadinya Ca paruMahasiswa ingin mempelajari faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap kejadian BBLRMahasiswa ingin mempelajari pengaruh obat X terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensidllKegunaan dalam kesehatan:
Gambar 1
Kegiatan dalam setiap tahap kegiatan statistik
Kesimpulan:
Spesifik/ Umum
Pengumpulan data :
Primer/sekunder/ tersier
Pengolahan data :
Manual/elektronik
Penyajian data :
Tulisan/Tabel/Grafik
Analisis data :
Deskriptif/ Analitik
1. Pengumpulan data
2. Pengolahan data
a). Editing
Yaitu kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuisioner apakah jawaban yang ada di kuisioner sudah lengkap, jelas, relevan, konsisten
b). Koding
Yaitu kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/ bilangan. Kegunaan dari koding adalah untuk mempermudah pada saat analisis data dan juga mempercepat pada saat entry data.
c). Processing
Yaitu kegiatan memproses data agar dapat dianalisis, dengan cara meng-entry data ke paket program komputer.
d). Cleaning
Yaitu pembersihan data merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry ke komputer.
3. Analisis data
Yaitu analisis yang menjelaskan/ mendeskripsikan
karakteristik masing-masing variabel
b). Analisis bivariatYaitu menganalisis hubungan 2 variabel
c). Analisis multivariateYaitu menganalisis atau menghubungkan beberapa
variabel dengan satu variabel
Misalnya faktor mana yang paling besar pengaruhnya
terhadap satu variabel dependen.
4. Penyajian data
tekstular
tabular
grafikal
PERANAN DALAM PENELITIAN
MACAM-MACAM STATISTIKA:
Statistika DeskriptifYaitu metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan /menyajikan dan analisis data yang telah dikumpulkan.Statistika Inferens/analitik/induktifYaitu metode statistika yang dapat menggeneralisir nilai-nilai dari sampel yang sengaja dikumpulkan menjadi nilai populasi. Atau metode statistika yang digunakan untuk mengetahui (menarik kesimpulan) tentang sebuah populasi berdasarkan suatu sampel.STATISTIKA DESKRIPTIF VS INFERENSI
Statistika Deskriptif :
metode-metode statistika yang digunakan untuk menggambarkan (menyajikan) data yang telah dikumpulkan.
Statistika Inferensi (Penarikan Kesimpulan) metode metode statistika yang digunakan untuk mengetahui (menarik kesimpulan) tentang sebuah populasi berdasarkan suatu sampel.
DATA
pengumpulan data
pengolahan data
penyajian data
analisis data
pada populasi pada sampel generalisasi
uji hipotesa estimasi
uji parametrik uji non parametrik
DATA, VARIABEL
DAN SKALA PENGUKURAN
PENGERTIAN DATA
Data berasal dari kata Latin yaitu datum. Bentuk jamak dari kata datum adalah data. Data adalah kumpulan hasil pengamatan atau pengukuran terhadap sifat atau karakteristik yang diteliti. Sifat atau karakter yang akan diamati atau diukur disebut variabelMACAM DATA
Berdasarkan cara mendapatkan data:
a). Data diskrit: yaitu data yang berbentuk bilangan bulat (diperoleh dengan cara menghitung)
Contoh: - jumlah tempat tidur di RS 100 buah
- jumlah akseptor KB 30 orang
b). Data kontinyu: yaitu data yang dapat merupakan rangkaian data, dan nilainya dapat dalam bentuk desimal (diperoleh dengan cara mengukur).
Contoh: - tinggi badan mahasiswa 155,3 cm
- berat badan 60,8 kg
- suhu tubuh 36,8 oC
Berdasarkan bentuk datanya:
a). Data kualitatif: yaitu data dalam bentuk kualitas atau berhubungan dengan mutu. Atau data hasil dari penggolongan/pengklasifikasian (katagorik).
Contoh: - pernyataan terhadap KB: setuju, kurang
setuju, tidak setuju.
- pendidikan: tinggi, menengah, rendah
- status gizi: baik, kurang, buruk
b). Data kuantitatif: yaitu data dalam bentuk bilangan/angka (numerik)
Contoh: - jumlah anak balita: 25 anak.
- tinggi badan 167,2 cm
- kadar hemoglobin 12,0 gr/dl
Berdasarkan sumber data yaitu:
a). Data primer: yaitu data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri atau data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian
b). Data sekunder: yaitu data yang diambil dari suatu sumber, misalnya Puskesmas, Rumah Sakit, Kelurahan dll.
c). Data tersier: yaitu data yang diperoleh dari hasil penelitian atau laporan-laporan yang berupa kesimpulan-kesimpulan.
Types of Data
Partai pilihan, Pekerjaan, Pendidikan, dll.
Jumlah pemilih, Jumlah keluarga
Usia, Berat, Waktu proses, dll.
Data
Categorical
(Qualitative)
Numerical
(Quantitative)
Discrete
Continuous
Data Sources
Primary
Data Collection
Secondary
Data Compilation
Observation
Experimentation
Survey
Print or Electronic
VARIABEL
Variabel adalah suatu sifat/karakteristik yang akan diukur atau diamati yang nilainya bervariasi antara satu obyek dengan obyek lainnya
Macam variabel:
1. a). Variabel katagorik/ kualitatif: variabel hasil dari penggolongan atau pengklasifikasian.
Contoh: - jenis kelamin (laki-laki, perempuan)
- tingkat pendidikan (SD,SLTP, SLTA, PT)
- status perkawinan (kawin, belum kawin)
b). Variabel numerik/kuantitatif: variabel hasil penghitungan/pengukuran dan berbentuk bilangan/angka (numerik)
Contoh: - jumlah bayi lahir
- tinggi badan
Macam variabel:
2. a). Variabel diskrit: yaitu variabel yang nilainya dinyatakan dalam bentuk bilangan bulat dan hasil dari penghitungan
Contoh: - jumlah anak balita dalam keluarga
- jumlah anggota keluarga
- jumlah pasien di kelas VIP
b). Variabel kontinyu: yaitu variabel yang nilainya bisa dalam bentuk desimal, dan hasil dari pengukuran.
Contoh: - tekanan darah
- suhu tubuh
- kadar hemoglobi
Macam variabel:
3. a). Variabel dependent/ var. terikat/ akibat/ respon
Yaitu variabel yang tergantung/ terpengaruh oleh variabel lain
b). Variabel independent/ var. bebas/ sebab/ sebab
Yaitu variabel yang mempengaruhi/ menjadi sebab dari variabel lain
variabel x variabel y
(variabel independent) (variabel dependent)
Pengukuran adalah usaha memperpaksakan suatu angka secara sistematik sebagai cara menyajikan ciri-ciri atau sifat suatu subyek
SKALA PENGUKURAN
Skala PengukuranSifatMembedakanAda Urutan/TingkatanAda JarakAda titik nol yang punya artiNominalOrdinalIntervalRasioSKALA PENGUKURAN
1. Skala Nominal
Ciri : - isinya dapat dibedakan
- nilainya sederajat (antara kategori tidak dapat
diketahui tingkat perbedaannya.
Contoh : - jenis kelamin (laki-laki ; perempuan)
- agama (Islam, Kristen dll)
- suku bangsa (Jawa, Sunda, Betawi, dll)
2. Skala Ordinal
Ciri : - dapat dibedakan
- ada tingkatan
- belum ada jarak/ besar beda
Contoh : - Status ekonomi : baik, sedang, kurang
- status gizi : baik, kurang, buruk
- tingkat pendidikan : SD, SLTP, SLTA, PT
SKALA PENGUKURAN
3. Skala Interval
Ciri : - dapat dibedakan - ada tingkatan
- ada jarak/ besar beda - belum ada kelipatan
Contoh: - Suhu badan dalam 0C
(pasien A: 36,00C ; pasien B: 37,50C, jarak: 1,50C)
Pada skala interval tidak dapat dikaitkan kelipatannya secara mutlak. Subyek yang bersuhu 500C tidak dua kali lebih panas daripada subyek yang bersuhu 25 0C. Hal ini karena tidak ada nilai nol mutlak. Seperti diketahui bahwa 00C adalah 320 F.
4. Skala Rasio
Ciri : - dapat dibedakan - ada tingkatan
- ada jarak/ besar beda - ada kelipatan
Contoh : - berat badan
- tinggi badan
Pada skala rasio arti kelipatan disini yaitu bila subyek A mempunyai BB 60 kg dan subyek B mempunyai BB 30 kg maka subyek A berat badannya 2 kali subyek B.
2010
Top Related