KELEMBAGAAN DAN SDM
BADAN LAYANAN UMUM
Tohirin, Ak., MMWidyaiswara Madya
Pusdiklat Anggaran dan perbendaharaanJakarta, 2013
Rumpun DTSS BLU
DTSS PK BU bagi Pegawai BLU DTSS PPK BLU bagi Pegawai
Perbendaharaan. DTSS PKPK BLU bagi Auditor Itjen
2
DTSS Pengelolaan Keuangan BLU
Ada 5 Mata pelajaran Kelembagaan dan SDM BLU Manajemen Keuangan BLU Rencana Bisnis dan Anggaran BLU Pelaksanaan Anggaran Akuntansi dan pelaporan BLU Penilaian Kinerja Keuangan BLU
3
4
FILOSOFI LAHIRNYA BLU
REFORMASI SEKTOR
KEUANGAN
ANGGARAN BERBASIS KINERJA
TIDAK HANYAINPUT TAPI OUTPUT
MEWIRASWASTAKAN PEMERINTAH
PPK-BLU
PENINGKATAN KUALITAS
PELAYANAN PUBLIK
TRANPARANSI PENGELOLAAN
KEUANGAN NEGARA
FLEKSIBILITAS
UU 17 / 2003UU 1 / 2004UU 15/2004
5
Pemerintah & Birokrasi
Max Weber, Bapak Sosiologi Modern, menyatakan bahwa pemerintah merupakan sistem yang paling efektif dalam mengorganisasikan masyarakat umum dengan aneka tujuan, dengan ciri antara lain:•Berbasis pada “rules” (peraturan)•Beralatkan birokrasi
6
Peranan GovernmentPeranan Government
Menurut Max Weber, peranan pemerintah dapat dipandang dari 2 perspektif:
1.Mechanic View• Sebagai Regulator• Sebagai Administrator
2. Organic View• Sebagai Public Service Agency• Sebagai Investor
Fungsi menurut Mechanic View erat dengan birokrasi,
sementara fungsi menurut Organic View hrs dinamis
dan dpt ditransformasikan ke “autonomous agencies.”
7
Kegiatan yang Bisa Ditransformasi sbg
Autonomous Agency a.l.:
1. Layanan pendidikan2. Layanan kesehatan masyarakat3. Layanan LITBANG4. Penyelenggaraan dana bergulir untuk
masyarakat 5. Pembinaan olah raga6. Perawatan jalan raya7. Pertamanan dan kebersihan
8
Kegiatan yang Tidak Bisa Ditransformasi sbg Autonomous
Agency a.l.:
1. Legislasi2. Pengaturan3. Penetapan Kebijakan Pelayaran4. Penganggaran5. Peradilan6. Penindakan7. Pertanggungjawaban
9
Public Goods Private GoodsSemi Public Goods
STATE
PRIVATE
Government Non-for-Profit Market
BUREAUCRACY
Legislation & RegulationAuthoritiesControls & Judiciary
PRIVATE PROPERTIES
YAYASAN & NGOs
B U M NB L U
Public Service Deliveries
Internal Service Agencies
PerumPT BHMN(?)
Persero
?
10
Kelembagaan Sektor Publik
1. Satker biasa Non Profit (pendapatan < belanja) Tidak Otonom Pengelolaan sesuai dengan mekanisme APBN.
2. Satker dengan PK BLU Not For Profit (tidak mengutamakan keuntungan) Pengelolaan keuangan sesuai dengan PP 23/2005 Kekayaan Negara yang Tidak Dipisahkan Semi Otonom/Otonom
3. Perusahaan Negara/BUMN Profit Oriented (Pendapatan > belanja ) Pengelolaan keuangan bisnis murni Kekayaan Negara yang Dipisahkan Otonom
11
PRAKTIK & VARIASI NAMA
1.Canada : Special Operating Agencies (SOAs)
2.UK : Next Step Agencies3.US : Independent Agencies4.Spain : Organismos Autonomous
(OA)5.Germany : Mitelbare Bundesverwaltung6.Netherlands : Zelfstanding
Bestuurorgaane (ZBOs)
7.France : Autorites Administratives Independantes
12
Dasar Hukum BLU
UU No. 1/2004 tentang Perbendaharaan Negara; PP No. 23/2005 tentang PK BLU; PMK no 76/PMK.02/2008 tentang Pedoman
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Badan Layanan Umum;
PMK No. 08/PMK.02/2006 tentang Kewenangan Pengadaan Barang/Jasa pada BLU;
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran serta Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum.
13
BLU adalah instansi di lingkungan Pemerintah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.
Ps 1 UUPN BLU dibentuk untuk meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.
Kekayaan BLU merupakan kekayaan negara yang tidak dipisahkan.
Pembinaan keuangan BLU pemerintah pusat dilakukan oleh Menteri Keuangan dan pembinaan teknis dilakukan oleh menteri teknis yang bertanggung jawab atas bidang pemerintahan ybs.
Ps 68 UUPNPs 68 UUPN
Pendahuluan
14
• Rencana kerja dan anggaran (RKA), LK dan kinerja BLU disusun dan disajikan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari RKA serta laporan keuangan dan kinerja K/L.
• Pendapatan dan belanja BLU dalam RKA tahunan dikonsolidasikan dalam RKA K/L.
• Pendapatan yang diperoleh BLU merupakan pendapatan negara.
• Pendapatan tersebut dapat digunakan langsung untuk membiayai belanja BLU ybs.
Pasal 69 UUPN
Pendahuluan
15
Tujuan BLU
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa
Fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip ekonomi dan produktivitas
Penerapan praktek bisnis yang sehat.
16
Karakteristik BLU
1. Berkedudukan sebagai lembaga pemerintah (bukan kekayaan negara yang dipisahkan)
2. Menghasilkan barang/jasa yang seluruhnya/ sebagian dijual kepada publik
3. Tidak bertujuan mencari keuntungan (laba)
4. Dikelola secara otonom dengan prinsip efisiensi dan produktivitas a la korporasi
5. Rencana kerja/anggaran dan pertanggung jawaban dikonsolidasikan pada instansi induk
6. Pendapatan & sumbangan dpt digunakan langsung
7. Pegawai dapat terdiri dari PNS dan Non-PNS
8. Bukan sebagai subyek pajak
17
Persyaratan BLU
Persyaratan substantif BLU, fungsi dasar pelayanan publik
Persyaratan teknis BLU diatur oleh Kementerian/Lembaga teknis
Persyaratan keuangan/administratif diatur oleh Menteri Keuangan
18
Persyaratan Substantif
Menyelenggarakan tugas pokok dan fungsi utama yang berhubungan dengan: menyediakan barang dan/atau jasa untuk layanan
umum; Mengelola wilayah/kawasan tertentu untuk tujuan
meningkatkan perekonomian masyarakat atau untuk layanan umum; dan/atau
Mengelola dana khusus dalam rangka meningkatkan ekonomi dan/atau pelayanan kepada masyarakat
Bidang layanan umum yang diselenggarakan bersifat operasional yang menghasilkan semi barang/jasa publik (quasi public goods);
Dalam melakukan kegiatannya tidak mengutamakan pencarian keuntungan.
19
Persyaratan Teknis
kinerja pelayanan layak dikelola dan ditingkatkan pencapaiannya melalui BLU sebagaimana direkomendasikan menteri/pimpinan lembaga;
kinerja keuangan satker yang bersangkutan sehat sebagaimana ditunjukkan dalam dokumen usulan penetapan BLU.
20
Persyaratan Administratif
pernyataan kesanggupan untuk meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan, dan manfaat bagi masyarakat;
pola tata kelola; rencana strategis bisnis ; laporan keuangan pokok; standar pelayanan minimum; dan laporan audit terakhir (bila telah diaudit) atau
membuat pernyataan bersedia diaudit secara independen.
21
Pernyataan Kesanggupan Meningkatkan Kinerja
Kesesuaian formulir dengan format yang ditetapkan;
Ditandatangani pimpinan Satker di atas materai;
Disetujui oleh Menteri/Pimpinan
Lembaga terkait.
22
POLA TATA KELOLA
1.1. Organisasi dan Tata Laksana;Organisasi dan Tata Laksana; Struktur Organisasi;Struktur Organisasi; Prosedur Kerja;Prosedur Kerja; Pengelompokan Fungsi yg logis;Pengelompokan Fungsi yg logis; Ketersediaan dan Pengembangan SDM.Ketersediaan dan Pengembangan SDM.
2.2. Akuntabilitas;Akuntabilitas; Akuntabilitas Program;Akuntabilitas Program; Akuntabilitas Kegiatan;Akuntabilitas Kegiatan; Akuntabilitas Keuangan.Akuntabilitas Keuangan.
3.3. TransparansiTransparansi Kejelasan Tugas dan Kewenangan;Kejelasan Tugas dan Kewenangan; Ketersediaan Informasi kepada Publik.Ketersediaan Informasi kepada Publik.
23
RENCANA STRATEGIS BISNIS
1.1.Visi dan MisiVisi dan Misi
2.2.Program StrategisProgram Strategis Program 5 tahunan;Program 5 tahunan; Kesesuaian visi, misi, program, kegiatan dan Kesesuaian visi, misi, program, kegiatan dan
pengukuran pencapaian kinerja;pengukuran pencapaian kinerja; Indikator kinerja 5 tahunan berupa indikator pelayanan, Indikator kinerja 5 tahunan berupa indikator pelayanan,
keuangan, administratif, dan SDM.keuangan, administratif, dan SDM.
3.3.Pengukuran Pencapaian KinerjaPengukuran Pencapaian Kinerja
24
LAPORAN KEUANGAN POKOK
1.1. Kelengkapan Laporan Keuangan Pokok;Kelengkapan Laporan Keuangan Pokok; Laporan Realisasi Anggaran;Laporan Realisasi Anggaran; Neraca;Neraca; Laporan Arus Kas;Laporan Arus Kas; Catatan Atas Laporan Keuangan.Catatan Atas Laporan Keuangan.
2.2. Kesesuaian dengan standar akuntansi;Kesesuaian dengan standar akuntansi;3.3. Hubungan antar laporan Keuangan lain;Hubungan antar laporan Keuangan lain;
Saldo ekuitas di neraca = saldo ekuitas awal +/- Saldo ekuitas di neraca = saldo ekuitas awal +/- dgn suplus / defisit atau laba/rugi periode tsb dgn suplus / defisit atau laba/rugi periode tsb dan +/- lainnya;dan +/- lainnya;
Saldo kas akhir periode pd Lap Arus Kas = saldo Saldo kas akhir periode pd Lap Arus Kas = saldo kas di neraca.kas di neraca.
4.4. Kesesuaian antara Keuangan dgn Indikator Kesesuaian antara Keuangan dgn Indikator Kinerja yang ada di Rencana Strategis;Kinerja yang ada di Rencana Strategis;
5.5. Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
25
STANDAR PELAYANAN MINIMAL
1.1. Penyajian SPM;Penyajian SPM;2.2. Kesesuaian SPM dengan Kebutuhan & Kesesuaian SPM dengan Kebutuhan &
Kemampuan Satker Instansi Pemerintah;Kemampuan Satker Instansi Pemerintah; Keberadaan sistem informasi, pelaporan dan evaluasi Keberadaan sistem informasi, pelaporan dan evaluasi
penyelenggaraan operasi;penyelenggaraan operasi; Standar pelayanan tertinggi yg telah dicapai dlm bid Standar pelayanan tertinggi yg telah dicapai dlm bid
terkait;terkait; Keterkaitan antar SPM dlm suatu bidang & antara SPM Keterkaitan antar SPM dlm suatu bidang & antara SPM
dlm suatu bidang dengan SPM bidang lainnya;dlm suatu bidang dengan SPM bidang lainnya; Kemampuan keuangan, kelenbagaan, dan personil dlm Kemampuan keuangan, kelenbagaan, dan personil dlm
bidang terkait; danbidang terkait; dan Pengalaman empiris ttg cara penyediaan pelayanan Pengalaman empiris ttg cara penyediaan pelayanan
dasar.dasar.
3.3. Rencana Pencapaian SPM;Rencana Pencapaian SPM;4.4. Indikator Pelayanan;Indikator Pelayanan;5.5. Adanya tanda tangan pimpinan satker ybs Adanya tanda tangan pimpinan satker ybs
dan Menteri/Pimp Lembaga terkait.dan Menteri/Pimp Lembaga terkait.
26
LAPORAN AUDIT TERAKHIR ATAU
1.1. Opini auditOpini audit
2.2. Tahun audit dilakukanTahun audit dilakukan
PERNYATAAN BERSEDIA DI AUDITPERNYATAAN BERSEDIA DI AUDIT
1.1. Kesesuaian formulir dgn format yg ditetapkanKesesuaian formulir dgn format yg ditetapkan
2.2. Adanya tanda tangan pimpi. Satker ybs dan Adanya tanda tangan pimpi. Satker ybs dan Menteri/Pimp. Lembaga terkait.Menteri/Pimp. Lembaga terkait.
27
Penetapan BLU (1-2)
Instansi/calon BLU
Menteri Teknis/ Pimpinan Lembaga
Menteri Keuangan
Persyaratansubstantif
memenuhi
Tidak diusulkan
Usulkan BLU
usulan
TelitiPersyaratan
teknis
Usulkan diteruskan
usulan
TelitiPersyaratan administrasi
Penetapan BLU Penuh
Penetapan
BLU bertahap Tdk
disetujui
Tdk diusulkan
tidak
yaya
tidak
tidak
ya
memuaskan
kurang
28
Penetapan BLU (2-2)
Penilaian Persyaratan Administrasi oleh Tim yang dibentuk Menteri Keuangan.
Penilaian dengan SOP yang ditetapkan Dirjen Perbendaharaan.
Penetapan PK BLU paling lambat 3 (tiga) bulan sesudah persyaratan administrasi diterima dengan lengkap.
Penetapan PK BLU dengan Keputusan Menteri Keuangan
29
Status BLU dan Konsekuensinya (1-2)
1. BLU Penuh Kriteria:
Persyaratan Substantif, Teknis Terpenuhi Persyaratan Administrasi Terpenuhi memuaskan sesuai
dengan kriteria SOP penilaian
Fleksibilitas: Semua yang diamanatkan PP 23/2005 a.l Pengelolaan Pendapatan dan Belanja Pengelolaan Kas Pengelolaan Piutang dan Utang Investasi Pengadaan dan Pengelolaan Barang Pengembangan sistem dan prosedur pengelola keuangan
dan akuntansi
30
Status BLU dan Konsekuensinya…(2-2)
2. BLU Bertahap (paling lama 3 tahun) Kriteria:
Persyaratan Substantif, Teknis Terpenuhi Persyaratan Administrasi Terpenuhi kurang memuaskan
sesuai dengan kriteria SOP penilaian Fleksibilitas dibatasi:
Penggunaan langsung pendapatan dibatasi, sisanya harus disetor ke kas negara sesuai prosedur PNBP
Tidak dibolehkan mengelola Utang Tidak dibolehkan mengelola Investasi Pengadaan barang/jasa mengikuti ketentuan umum
pengadaan barang/jasa yang berlaku. Tidak diterapkan flexible budget
31
Dokumen Pelaksanaan Anggaran
RBA yang disetujui sebagai dasar untuk membuat dokumen pelaksanaan anggaran.
Dokumen pelaksanaan anggaran disahkan oleh Menteri Keuangan/pejabat pengelolaan keuangan daerah
Dokumen pelaksanaan anggaran merupakan lampiran dari perjanjian kerja antara pimpinan BLU dengan kementerian/kepala daerah
Dokumen pelaksanaan anggaran menjadi dasar penarikan dana dari APBN/APBD
32
RBA RKA K/L APBNRBA RKA K/L DIPA
(Berbeda dgn DIPA satker Biasa)
Pendapatan: APBN Layanan KSO Hibah Lainnya
PNBP
Cost Accounting Variable Direct Costs Fixed Direct Costs Variable OH Costs Fixed OH Costs
Biaya Pegawai Biaya Material dan
Supplies Depresiasi/Amortisasi Biaya Operasional
Lainnya
Belanja PegawaiBelanja Barang/Jasa
Belanja Pegawai, Barang/jasa, Modal(APBN)
Dgn SPM
Belanja Pegawai Belanja Barang/JasaBelanja Modal
Dgn SPM Pengesahan
Penggunaan pendapatan BLU
Belanja Modal
Ringkasan Belanja Modal:- Belanja Modal APBN Rp xxx
- Belanja Modal dr Pendapatan Fungsional Rp xxx
33
Sumber Pendapatan BLU
-Block fund/belanja barang di APBN-Penarikan dana dgn SPM
Dapat dikelola langsung sesuai RAB
Alokasi APBN
Imbalan Jasa BLU
Hibah Terikat
Hasil KerjasamaDgn Pihak Lain
PNBPK/L
Sesuai persyaratan pemberi hibah
34
Belanja
Pengelolaan belanja fleksibel sesuai dengan ambang batas yang ditetapkan dalam RBA
Jika melampaui ambang batas harus mendapat persetujuan Menkeu/kepala daerah
Jika terjadi kekurangan anggaran, dapat diajukan ke Menkeu/kepala daerah
Belanja BLU dilaporkan sebagai belanja barang dan jasa di kementerian/lembaga/pemerintah daerah
35
Pengelolaan Kas
Pengelolaan kas berdasarkan praktek bisnis yang sehat
Penarikan dana APBN dengan SPM Rekening bank BLU dibuka di bank umum
oleh pimpinan BLU BLU dapat melakukan investasi jangka
pendek dalam rangka cash management.
36
KETENTUAN PENGADAAN
PNBPPelayanan
Hibah APBN/D
Operasional Prinsip Bisnis Prinsip Bisnis Prinsip Bisnis
Modal Prinsip Bisnis Prinsip BisnisKeppres 80/2003
Sumber Pendanaan
Jenis Belanja
37
Remunerasi
Pengelola, dewan pengawas dan pegawai BLU dapat diberikan remunerasi berdasarkan tingkat tanggungjawab dan tuntutan profesionalisme.
Remunerasi ditetapkan berdasarkan peraturan Menteri Keuangan/kepala daerah
38
Pembinaan dan Pengawasan
Pembinaan Teknis BLUmenteri/pimpinan lembaga/kepala SKPD
Pembinaan Keuangan Menteri Keuangan/ Pejabat Pengelolaan Keuangan Daerah
Dapat dibentuk suatu dewan pengawas dalam melaksanakan pembinaan untuk BLU yang memenuhi kriteria yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Pemeriksaan intern dilakukan oleh satuan pemeriksaan intern BLU.
Pemeriksaan ekstern BLU sesuai dengan peraturan perundangan.
39
Tata Kelola
Kelembagaan tunduk pada peraturan perundangan sektoral.
Jika terjadi perubahan kelembagaan, harus berpedoman pada ketentuan Menteri PAN
Pejabat pengelola BLU dapat terdiri dari PNS dan non PNS
Nomenklatur pejabat pengelola BLU disesuaikan dengan nomenklatur yang berlaku di instansi BLU.
40
PENERAPAN PPK-BLU DAN PERUBAHAN ORGANISASI
Perubahan struktur organisasi PERMEN.PAN
NOMOR: PER/02/M.PAN/1/2007
SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN
INSTANSI PEMERINTAH
SATUAN KERJA DI LINGKUNGAN
INSTANSI PEMERINTAH YANG AKAN
MENERAPKAN PPK-BLU
PENERAPAN PPK - BLU
KEBUTUHAN ORGANISASI :•ADJUSTMENT•TRANSFORMASI•RESTRUKTURISASI
41
KELEMBAGAAN SATKER PPK – BLU(PERMEN.PAN NOMOR: PER/02/M.PAN/1/2007)
KEDUDUKAN1. Di bawah Menteri/ Pimpinan Lembaga Pemerintah
Non Departemen/ Gubernur/ Bupati/ Walikota.2. Di bawah unsur pelaksana, misalnya di bawah
Direktorat Jenderal, Deputi, dan atau unsur pelaksana lainnya.
3. Di bawah unsur penunjang, misalnya di bawah Badan, dan atau unsur penunjang lainnya.
4. Rumah Sakit Daerah yang menerapkan PPK-BLU berkedudukan langsung di bawah Kepala Daerah yang secara operasional sehari-hari dikoordinasikan oleh Sekda.
42
KELEMBAGAAN SATKER PPK – BLU(PERMEN.PAN NOMOR: PER/02/M.PAN/1/2007)
TUGASBLU mempunyai tugas melaksanakan kegiatan layanan umum sesuai dengan bidangnya berupa penyediaan barang dan / atau jasa yang dijual dan dikelolaberdasarkan prinsip efisiensi dan produktivitas serta menerapkan praktek bisnis yang sehat
43
KELEMBAGAAN SATKER PPK – BLU(PERMEN.PAN NOMOR: PER/02/M.PAN/1/2007)
SUSUNAN ORGANISASIBLU sekurang-kurangnya memiliki unit organisasi yang merepresentasikan unsur-unsur sebagai berikut:
1. Pemimpin;2. Pejabat Keuangan;3. Pejabat Teknis.
44
STRUTUR ORGANISASI
PIMPINAN BLU
SPI
DEWAN PENGAWAS
PEJABAT TEKNIS
PEJABAT TEKNIS
PEJABAT KEUANGAN
45
KELEMBAGAAN SATKER PPK – BLU(PERMEN.PAN NOMOR: PER/02/M.PAN/1/2007)
MEKANISME PENETAPAN ORGANISASI:o Untuk Satker Pusat:
Menteri/Pimpinan Lembaga mengusulkan ke MenPan dilengkapi naskah Akademik.
o Untuk Daerah:
Kepala SKPD mengusulkan kepada Gubernur / Bupati / Walikota
46
TATA KELOLA BLU YANG BAIK (GOOD CORPORATE GOVERNANCE)
Corporate Governance
Nilai Tambah
Masyarakat
Investor
Pemerintah Pegawai
Lain-lain
Lingkungan
BLU
Flexibilitas Keuangan
Web PK BLU Alamat Kantor Alamat:Gedung Prijadi Praptosuhardjo I lt. 5,
Jalan Lapangan Banteng Timur No. 2-4 Jakarta Telpon:021-3812767 Faksimili:021-3812767 - 3860635
Email:pk_blu[at]perbendaharaan.go.id Tugas:
menyiapkan perumusan kebijakan, standardisasi, penetapan, bimbingan teknis, evaluasi dan monitoring pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum (BLU).
47
Web PK BLU Tugas:1. penyiapan rumusan kebijakan penilaian dan penetapan BLU,
kebijakan penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran, pendapatan dan belanja, pengelolaan kas, piutang dan utang, investasi, akuntansi, serta pelaporan dan pertanggungjawaban BLU;
2. penyusunan standardisasi teknis pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas, piutang, utang, investasi, akuntansi, serta pelaporan dan pertanggungjawaban BLU;
3. pelaksanaan bimbingan teknis penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran, pengelolaan kas, piutang, utang, investasi, akuntansi, serta pelaporan dan pertanggungjawaban BLU;
4. pelaksanaan monitoring dan evaluasi pendapatan, belanja, pengelolaan kas, piutang, utang, investasi, akuntansi , serta pelaporan dan pertanggungjawaban BLU;
5. pelaksanaan urusan tata usaha Direktorat. 48
Top Related