EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA
KELAS XI MA NURUL UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA
SKRIPSI
Diajukan Pada Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Disusun Oleh :
DYAH WARDANI
NIM: 04471214
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
2009
ii
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Dyah Wardani
Nim : 04471214
Jurusan : Kependidikan Islam (KI)
Fakultas : Tarbiyah
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
karya yang diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di perguruan tinggi dan
skripsi saya ini adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan
plagiasi dari hasil karya orang lain, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk.
Yogyakarta, juli 2009
Dyah Wardani
NIM:04471214
iii
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-03/RO
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Hal : Persetujuan Skripsi Lamp : Skripsi Kepada Yth Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Di Yogyakarta Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka selaku pembimbing saya menyatakan bahwa skripsi saudara:
Nama : Dyah Wardani NIM : 04471214 Jurusan : Kependidikan Islam Judul : Evktivitas layanan bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI MA Nurul Ummah Kotagede
Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana strata satu pendidikan Islam. Dengan ini kami mengharapkan agar skripsi/tugas akhir saudara tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, juli 2009 Pembimbing Dra.Asnafiyah M.Pd.
NIP.150 246 924
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga FM-UINSK-BM-05-07/RO
PENGESAHAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR Nomor : UIN.02/ DT / PP.01.1/ 47/ 2009
Skripsi/Tugas Akhir dengan judul:
EFEKTIVITAS LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI MA NURUL
UMMAH KOTAGEDE YOGYAKARTA
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
Nama : Dyah Wardani NIM : 04471214 Telah dimunaqosahkan pada : Kamis, 23 Juli 2009 Nilai Munaqosah : B+
Dan dinyatakan telah diterima oleh Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
TIM MUNAQOSAH Ketua sidang
Dra. Asnafiyah, M.Pd NIP. 150236439
Penguji I Penguji II
Dr. Hj. Juwariyah, M.Ag. Dra Sri Purnami, S.Psi. NIP. 19520526 199203 2 001 NIP. 19730119 199903 1 001
Yogyakarta, 28 Juli 2009
UIN Sunan Kalijaga Fakultas Tarbiyah
DEKAN
Prof. Dr. Sutrisno, M.Ag. NIP. 19631107 198903 1 003
vi
MOTTO
3 �χÎ) ©!$# Ÿω ç�Éi�tóム$tΒ BΘöθ s)Î/ 4 ®Lym (#ρç� Éi�tóム$tΒ öΝÍκŦ à�Ρr'Î/ 3
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
(QS. Ar-Ra’du : 11)1
1 Al-quran dan terjemahnya, Departemen Agama RI : Penerbit Diponegoro Bandung,
2005
vii
persembahan
Skripsi ini kupersembahkan untuk
Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga
Yogyakarta
viii
ABTRAKASI Dyah Wardani, Efektivitas Layanan Bimbingan Dan Konseling Dalam
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas XI MA Nurul Ummah. Skripsi .Yogyakarta :Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program bimbingan dan konseling dan sejauh mana efektivitas layanannya dalam meningkatkan motivasi belajar. Dari hasil tersebut diharapkan dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas layanan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar anak serta memberikan sumbangan untuk MA Nurul Ummah sebagai madrasah yang tengah berkembang.
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan ( Field Reseacrh ) dengan menggunakan metode analisis statistik dan non statistik, dengan pola berfikir deduktif dan induktif. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, Interview, dokumentasi dan juga angket. Dengan mengambil latar MA Nurul Ummah. Adapun populasinya adalah kelas XI MA Nurul Ummah
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa layanan BK di MA Nurul Ummah, dalam meningkatkan motivasi belajar siswa terdiri dari lima program yaitu: layanan orientasi, layanan konseling kelompok, layanan pembelajaran, layanan bimbingan dan konseling perorangan dan layanan informasi. Yang mana program ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa, karena kompleksitas permasalahan yang terjadi pada siswa, sehinnga dapat menurunkan motivasi belajar pada siswa
Adapun untuk layanan BK di MA Nurul Ummah sudah dapat dikatakan efektif hal ini di tunjukkan oleh data yang penulis peroleh dan juga hasil wawancara dengan guru BK. Hanya saja untuk konseling perorangan masih belum evektif karena belum adanya partisipasi aktif dari anggota sedangkan untuk layanan yang lain seperti layanan bimbingan belajar, layanan konseling kelompok ataupun orientasi sudah dapat dikatakan efektif karena sudah mencapai tujuan pokok,dan adanya partisipasi aktif dari anggota yaitu semua komponen sekolah terutama guru BK dan juga dari siswa sendiri..
ix
KATA PENGANTAR
�را������ ��� ������ �� و ���� ا��� رب� ا����� ا ا"# ا�� " ان ا �� .وا����� ا
و*�,� ا�� و��� ���#� ��� و&��' *(� ا���'# .ا ر#&�ل ���#�ا ان# وا ��
��� ا�� ,�ا-���
Sesungguhnya segala puji adalah milik Allah SWT, kami memuji,
meminta pertolongan dan ampunan kepada-NYA, dan kami berlindung kepada
Allah dari kejahatan jiwa dan keburukan amal perbuatan kami. Sholawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabat.
Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan
terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr. Sutrisno, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah beserta
seluruh karyawan Fakultas Tarbiyah yang telah menyediakan fasilitas
kepada penulis
2. Bapak Muhammad Agus Nuryatno, Ph.D. selaku Ketua Jurusan
Kependidikan Islam dan Ibu Dra.Wiji Hidayati, M.Ag. selaku sekretaris
Jurusan Kependidikan Islam Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga.
x
3. Ibu Dra.Asnafiyah, M.Pd. selaku pembimbing skripsi yang berkenan
meluangkan waktunya guna memberikan bimbingan, arahan, serta saran-
saran hingga selesainya skripsi ini
4. Ibu Dra. Nadlifah, M.pd. selaku pembimbing Akademik yang selalu
memberikan dorongan dan motivasi selama penulis menjalani masa kuliah
di UIN Sunan Kalijaga
5. Keluarga besar MA Nurul Ummah terutama Bapak M Baihaqi M.Ag
selaku Kepala Sekolah MA Nurul Ummah Bapak Drs Kasiman dan Bapak
Mukrimudin selaku guru bimbingan dan konseling yang telah membantu
penulis selama penulis mengadakan penelitian di MA Nurul Ummah
6. Kedua orang tuaku Bapak Jamaludin dan Ibu Siti Aminah yang tidak
pernah lelah memberikan doa dan motivasinya dan buat Mas Ari terima
kasih atas dukungannnya
7. Teruntuk sahabat nisa dan mba upik kalian adalah anugerah terindah,
Thanks atas semuanya, karena kalian penulis merasa tidak sendirian
8. Teman-teman KI angkatan 04, teman-teman A3, teman-teman Nusantara,
teman-teman seatap tatik, zuni, lia terima kasih atas semua bantuannya,
dan semua pihak yang telah ikut berjasa dalam penyusunan skripsi ini
yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Mudah-mudahan amal baik mereka mendapatkan balasan yang baik di sisi
Allah SWT dan senantiasa diberikan kekuatan dalam menjalankan segala aktivitas
yang mulia.
xi
Penulis sadar dalam penyusunan penelitian ini banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Namun pada sisi lain penulis sudah berusaha sekeras mungkin
untuk membuat yang terbaik dalam penyusunan skripsi ini. Saran dan kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis tunggu dan harapkan. Mudah-mudahan
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Yogyakarta, 02 juli 2009 Penulis
Dyah Wardani NIM 04471214
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................ ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ iii
NOTA DINAS KONSULTAN ..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... v
HALAMAN MOTTO .................................................................................. vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... vii
ABSTRAK ................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................. ix
DAFTAR ISI ............................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 6
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian .................................................... 6
D. Kerangka Teori ............................................................................... 7
E. Telaah Pustaka ................................................................................ 26
F. Metode Penelitian ........................................................................... 28
G. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 33
xiii
BAB II GAMBARAN UMUM MA NURUL UMMAH
A. Letak dan keadaan Geografis ......................................................... 35
B. Sejarah Berdiri dan Perkembangannya ........................................... 36
C. Dasar dan Tujuan Pendidikan ......................................................... 39
D. Struktur Organisasi ......................................................................... 42
E. Keadaan Guru, Karyawan dan siswa ............................................... 52
BAB III BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELA XI
MA NURUL UMMAH YOGYAKARTA
A. Sifat Dasar dan Tujuan Bimbingan dan konseling ........................... 71
1. Pengumpulan Data ..................................................................... 72
2. Jenis-jenis layanan orientasi........................................................ 76
B. Layanan Bimbingan dan Konseling di MA Nurul Ummah ............... 77
1. Layanan Informasi ..................................................................... 77
2. Layanan Konseling Kelompok ................................................... 79
3. Layanan Pembelajaran................................................................ 80
4. Bimbingan dan Konseling Perseorangan ................................... 81
5. Layanan Penempatan dan Penyaluran ......................................... 82
C. Layanan Bimbingan dan Konseling Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa .................................................................................... 83
xiv
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................... 109
B. Saran-Saran ..................................................................................... 110
C. Penutup ............................................................................................ 110
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 111
LAMPIRAN
xv
DAFTAR TABEL
Tabel I : Data Statistik guru MANU Kotagede Yogyakarta masa tugas
2008/2009
Tabel II : Data berdasarkan ijasah pendidikan terakhir
Tabel III : Data berdasarkan status kepegawaian
Tabel IV : Data berdasarkan asal daerah
Tabel V : Daftar perincian nama-nama guru MANU Kotagede yogyakarta
masa tugas 2008/2009
Tabel VI : Daftar nama-nama Karyawan MANU Kotagede Yogyakarta
Tabel VII : Data jumlah siswa MANU Kotagede Yogyakarta Tahun Ajaran
2008/2009
Tabel VIII : Daftar nama-nama ruangan dan perincian MANU Kotagede
Yogyakarta
Tabel IX : Daftar barang-barang inventaris MANU Kotagede Yogyakarta
Tabel X : Daftar barang-barang Inventaris Tata Usaha MANU Kotagede
Yogyakarta
Tabel XI : Daftar kondisi Meubeler MANU Kotagede Yogyakarta
Tabel XII : Daftar buku dan material pendidikan serta koleksi perpustakaan
MANU Kotagede Yogyakarta
Tabel XIII : Tentang pentingnya BK di sekolah
Tabel XIV : Tentang pelayanan BK di sekolah
Tabel XV : Tentang keaktifan siswa berkonsultasi dengan guru bimbingan
dan konseling
xvi
Tabel XVI : Sikap siswa ketika sedang mendapat bimbingan
Tabel XVII : Tentang konsultsi siswa kepada BK
Tabel XVIII : BK dalam menyampaikan arah-arahan belajar
Tabel XIX : Pernyataan siswa tentang penyadaran BK terkait dengan potensi
Tabel XX : Data pernyataan siswa tentang bimbingan siswa dan kemampuan
diri
Tabel XXI : Data pernyataan siswa tentang tujuan belajar
Tabel XXII : Data tentang Belajar yang evektif dan evisien
Tabel XXIII : Data tentang anjuran guru BK dalam membuat kelompok belajar
Tabel XXIV : Data tentang program tambahan belajar
Tabel XXV : Data tentang pernyataan siswa tentang informasi kurikulum
Tabel XXVI : Data tentang prestasi siswa setelah berkonsultasi dengan guru BK
Tabel XXVII : Data pernyataan siswa tentang solusi yang sudah diberikan
oleh guru BK
Tabel XXVIII : Data tentang kebiasaan belajar siswa setelah mendapat
bimbingan
Tabel XXIX : Data pernyataan siswa tentang dampak belajar siswa setelah
mendapat bimbingan
Tabel XXX :Data pernyataan siswa tentang tugas-tugas yang diberikan oleh
guru
Tabel XXXI : Data pennyataan siswa tentang pujian dan penghargaan dari guru
BK
Tabel XXXII :Data pernyataan siswa tentang motivasi dari guru BK
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sebagai salah satu sarana bagi pengembangan potensi
manusia telah disadari sepenuhnya oleh semua bangsa dan aneka ragam
budaya dan tingkat kehidupannya.
Perbedaan yang mungkin ada diantara negara-negara di dunia dalam
hal melaksanakan pendidikan disebabkan oleh adanya latar belakang
pandangan hidup serta tujuan pendidikan yang hendak dicapai dan budaya
yang dimilikinya. Namun pada prinsipnya pendidikan tetap menjadi sarana
terpenting bagi pewarisan nilai budaya serta pandangan hidup yang diyakini
kebenarannya.
Selanjutnya dalam proses pendidikan bahwa pendidikan itu dapat
diartikan sebagai upaya membudayakan manusia muda dengan tujuan
tercapainya perilaku manusia yang didasari atau dijiwai oleh iman dan taqwa
kepada Allah sebagai sumber mutlak yang harus ditaati.1 Oleh karena itu salah
satu upaya untuk mewujudkan dengan menyiapkan manusia muda menguasai
alam lingkungan, memahami dan melaksanakan nilai-nilai dan norma–norma
yang berlaku, melakukan peranan yang sesuai, menyelenggarakan kehidupan
yang layak, serta meneruskan kehidupan generasi orang tua mereka untuk
tugas-tugas masa depannya.
1 M Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta:Bumi Aksara ,1996), hal .19
2
Untuk dapat melaksanakan tugas tersebut maka bimbingan dan
konseling telah menjadi salah satu layanan pendidikan yang sangat diperlukan
untuk di sekolah-sekolah, terutama di Indonesia sebagai negara yang masih
dalam taraf berkembang. Pelaksanaan bimbingan dan konseling merupakan
suatu kegiatan bantuan dan tuntunan yang diberikan kepada individu pada
umumnya dan siswa pada khususnya di sekolah dalam rangka meningkatkan
mutunya. Hal ini sangat relevan jika dilihat dari rumusan pendidikan yang
merupakan usaha sadar bertujuan untuk mengembangkan kepribadian potensi-
potensinya (bakat, minat, dan kemampuannya) kepribadian menyangkut
masalah prilaku atau sikap mental dan kemajuanya meliputi masalah
akademik dan keterampilan.2
Pada dasarnya bimbingan dan konseling diselenggarakan di sekolah-
sekolah mulai dari tingkat dasar, bahkan sampai dengan tingkat tinggi.3 Akan
tetapi bidang garapan bimbingan dan konseling di sekolah sangatlah luas.
Namun demikian dalam penelitian ini yang menjadi fokus garapannya adalah
bimbingan belajar4 yang sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran
Dalam usaha meningkatkan motivasi belajar siswa, seorang
pembimbing harus peka terhadap kompleksitas permasalahan yang dihadapi
siswa. Karena menurut Wasthy Soemanto, masalah memotivasi siswa dalam
2 Dewa Ketut sukardi, Pengantar Pelaksanaan Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
(Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hal. 1 3 Hibana S Rahman, Bimbingan Dan Konseling Pola 17 (Yogyakarta: UCY Press, 2003 ),
hal. 11 4 Ibid, hal. 41-42
3
belajar merupakan masalah yang sangat kompleks.5 Hal ini disebabkan oleh
latar belakang siswa yang bermacam-macam yang akhirnya permasalahan
yang dihadapinya berbeda-beda.
Penemuan–penemuan penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar
pada umumnya meningkat jika motivasi untuk belajar bertambah. Hal ini di
pandang masuk akal karena seperti dikemukakan Ngalim Purwanto: bahwa
banyak bakat anak tidak berkembang, karena tidak diperolehnya motivasi
yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa, sehingga tercapai hasil yang
tidak terduga. Bahkan menurut Slameto seringkali anak yang tergolong cerdas
tampak bodoh karena tidak memiliki motivasi untuk mencapai prestasi sebaik
mungkin. Berbagai faktor bisa saja membuatnya apatis misalnya karena
keadaan lingkungan yang mengancam, perasaan takut bila diasingkan oleh
keluarga atau karena kebutuhan untuk berprestasi pada diri anak sendiri
kurang atau mungkin tidak ada.6 Ada tidaknya motivasi untuk berprestasi pada
diri anak cukup mempengaruhi kemampuan intelektual anak agar dapat
berfungsi secara maksimal.
Mengingat motivasi merupakan motor penggerak dalam perbuatan
maka bila ada anak yang kurang memiliki motivasi intrinsik, di perlukan
dorongan dari luar, yaitu motivasi ekstrinsik, agar anak termotivasi untuk
belajar. Disini diperlukan pemanfaatan bentuk-bentuk motivasi secara akurat
dan bijaksana.
5Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan
(Jakarta: Rineka Cipta, 2002 ), hal. 189 6 Syaiful Bahri Djamaroh, Psikologi Belajar ( Jakarta: Rineka Cipta, 2008 ), hal. 167
4
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa keberadaan bimbingan
dan konseling di sekolah sangatlah menentukan keberhasilan peserta didik
terutama dalam proses belajarnya7, melalui bimbingan belajar inilah siswa
akan diberikan bimbingan, motivasi dan arahan-arahan agar siswa punya
semangat dan keinginan untuk belajar, karena pada dasarnya motivasi adalah
daya penggerak dari dalam dan di dalam subyek untuk melakukan aktivitas-
aktivitas tertentu demi mencapai tujuan.8
Dari sinilah diharapkan peran guru Bimbingan dan konseling dapat
membantu menumbuhkan motivasi siswa dalam belajar. seperti yang sudah
dilakukan oleh guru BK di MA Nurul Ummah, salah satu sekolah yang berada
di bawah asuhan pondok pesantren Nurul Ummah dimana semua siswanya di
wajibkan tinggal di asrama.
Banyak sekali persoalan yang timbul sehingga mempengaruhi
konsentrasi belajar dan berakibat menurunkan motivasi belajar mereka.
Menyan siswa, anak yang sedang bermasalah di sekolah, akan enggan
melakukan apapun., persoalan yang sering kali muncul adalah karena anak
belum terbiasa tinggal di asrama yang mempunyai banyak kegiatan, juga
karena lingkungan yang baru sehingga anak harus beradaptasi. Keadaan
asrama yang ramai dan permasalahan yang timbul karena ketidak cocokan
dengan teman satu kamar juga mempengaruhi kondisi belajar siswa.
persoalan–persoalan seperti ini yang sering sekali timbul dan mengakibatkan
7 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 1999 ), hal. 10 8 Sardiman AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Rajawali Press
,1997 ), hal. 75
5
menurunnya konsentrasi belajar sehingga berimbas pada kegiatan belajar
mereka.9 Selain itu juga dikarenakan kondisi siswa yamg tidak menentu,
kadang mereka mempunyai motivasi yang tinggi, tetapi karena adanya suatu
masalah maka dapat menurunkan motivasi pada anak.10
Disinilah diharapkan peran aktif dari BK dalam menangani persoalan-
persoalan seperti ini. Karena BK merupakan salah satu faktor eksternal dari
meningkatnya motivasi seorang siswa, diharapkan peran BK dapat menjadi
salah satu pendorong motivasi siswa yang nantinya akan membantu siswa
dalam belajarnya. Selain itu BK juga dapat membantu permasalahan siswa
yang terkait dengan kesulitan-kesulitan belajar.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis bermaksud mengadakan
penelitian di MA Nurul Ummah Yogyakarta. Madrasah yang baru berdiri
kurang lebih 5 tahun ini cukup mempunyai mutu pembelajaran yang bagus,
karena dalam lima periode ini semua siswanya dapat lulus 100%, maka
penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian di MA Nurul Ummah,
untuk mengetahui lebih jelas tentang Efektifitas Layanan Bimbingan Dan
Konseling Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa. Terutama pada kelas
IX dikarenakan kelas ini sudah merasakan bagaimana kinerja guru BK dalam
memberikan motivasi belajar.
9 Hasil Observasi di Asrama pelajar MA Nurul Ummah, 19 Januari 2009 10 Wawancara dengan Bapak Kasiman, selaku guru BK MA Nurul Ummah, 21 Januari
2009
6
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah tersebut, maka yang
menjadi pokok permasalannya adalah:
1. Bagaimana pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di MA
Nurul Ummah?
2. Bagaimana efektivitas pelaksanaan program layanan bimbingan dan
konseling terhadap peningkatan motivasi belajar siswa MA Nurul
Ummah?
C. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian
Melihat dari judul yang penulis akan ajukan, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan program layanan Untuk
mengetahui pelaksanaan program layanan bimbingan dan konseling di
MA Nurul Ummah
2. Bimbingan dan konseling terhadap peningkatan motivasi belajar siswa
Kegunaan penelitian:
1. Memberikan kontribusi pemikiran kepada MA Nurul Ummah terkait
dengan upaya yang dilakukan oleh guru BK dalam meningkatkan
motivasi siswa
2. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pertimbangan bagi guru khususnya guru BK dalam upaya
meningkatkan motivasi bela ar siswa di MA Nurul Ummah
7
3. Memberikan sumbangan pemikiran kepada para praktisi pendidikan
tentang pelaksanaan program BK dan upaya guru BK di sekolah
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
D. Kerangka Teori
1. Tinjauan tentang Efektivitas
a. Pengertian Efektivitas
Efektivitas berasal dari kata “efektif” yang berarti dapat
membawa hasil atau berhasil guna11. Menurut E. Mulyasa, efektivitas
adalah adanya kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas
dengan sasaran yag dituju.
Kaitannya dengan organisasi, efektivitas adalah bagaimana suatu
organisasi berhasil mendapatkan dan memanfaatkan sumberdaya
dalam usaha mewujudkan tujuan operasional 12
Berdasarkan pengertian di atas, dapat dikemukakan bahwa
efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok,
tercapainya tujuan, ketepatan waktu dan adanya partisipasi aktif dari
anggota.
2. Tinjauan Tentang Bimbingan dan Konseling
Istilah Bimbingan dan Konseling, sebagaimana digunakan dalam
literatur profesional di Indonesia, merupakan terjemahan dari kata
11 Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan bahasa, Kamus Besar
Bahasa Indonesia , (Jakarta: Departemen Pendidikan Dan Pebudayaan RI,1988), Hal .219 12 E Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi,
(Bandung : PT Remaja Rosdakarya, cet v, 2003), hal .88
8
Guidance dan Counseling dalam bahasa Inggris. Dibawah ini ada
beberapa pendapat yang menjelaskan tentang pengertian Bimbingan antara
lain:
Menurut Crow & Crow:
Bimbingan dapat diartikan sebaga bantuan yang diberikan oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik dan pendidikan yang memadai kepada seorang dari setiap usia untuk menolongnya mengemudikan kegiatan-kegiatan hidupnya sendiri dan memikul bebannya sendiri.13
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bimbingan
merupakan suatu proses bantuan yang diberikan kepada seeorang dengan
tujuan agar orang yang di bimbing mampu menyelesaikan permasalahan
hidupnya sehingga mereka mampu mengembangkan dan menentukan
langkah dan sikapnya sendiri tanpa ada ketergantungan dengan orang lain.
Menurut Prayitno Bimbingan adalah :
“Proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa, agar orang yang di bimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri,dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku.14
Dari dua pengertian diatas, maka penulis dapat merumuskan
pengertian Bimbingan yaitu proses pemberian bantuan yang bersifat
psikologis kepada seseorang atau sekelompok orang yang dilakukan oleh
seorang petugas dengan memiliki keahlian di bidang bimbingan dan
konseling, serta memiliki kepribadian yang baik. Sehingga mampu
13 Khairul Umam dan Ahyar Aminudin, Bimbingan Dan Penyuluhan Untuk Fakultas
Tarbiyah Iain Komponen MKDK (Bandung: Pustaka Setia,1998), hal. 9 14 Prayitno dan Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan Dan Konseling (Jakarta: Rineka
Cipta, 1999), hal. 99
9
membawa klien untuk mengatasi permasalahan hidupnya dan dapat
mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Proses bimbingan memiliki beberapa karakteristik khusus yang
membedakan dengan kegiatan lain, sebagaimana pendapat Prayitno dan
Erman Amti yang dikutip oleh Hibana S. Rahman:
a. Bimbingan adalah suatu proses, artinya bimbingan bukanlah aktivitas
yang sekali jadi melainkan perjalanan panjang yang penuh dinamika.
b. Bimbingan merupakan pemberian bantuan dan bantuan yang diberikan
lebih bersifat non materi yakni penyadaran individu untuk
mengembangkan pribadi lebih baik dan penyadaran akan potensi yang
dimiliki untuk dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.
c. Bantuan yang diberikan kepada individu, baik secara perorangan
maupun kelompok.
d. Pemecahan masalah dilakukan oleh klien, bukan konselor, tugas
konselor adalah mengembangkan kemampuan klien untuk dapat
mengatasi masalahnya sendiri dan mengembangkan diri bukan
mencarikan jalan keluar yang itu dipaksakan oleh konselor sebab klien
lebih berhak untuk menentukan dirinya sendiri sesuai dengan
keberadaannya
e. Bimbingan diberikan kepada semau siswa. 15
Seperti halnya dengan bimbingan, pengertian konseling
(counseling) juga banyak di kemukakan oleh para ahli, antara lain oleh
15 Hibana S. Rahman, Bimbingan dan Konseling Pola 17 (Yogyakarta: UCY Press,
2003), hal. 14-15
10
Bimo Walgito: Konseling adalah bantuan yang diberikan individu dalam
memecahkan masalah kehidupannya dengan wawancara, dengan cara yang
sesuai dengan keadaan individu yang dihadapi untuk mencapai
kesejahteraan hidupnya.16
Sedangkan menurut Jones F Adams yang dikutip pendapatnya
oleh I. Jumhur dan. Muhammad Surya: Konseling adalah suatu pertalian
timbal balik antara dua orang individu dimana yang seorang (konselor)
membantu yang lain (counsele) supaya ia dapat lebih baik memahami
dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hidup yang
dihadapinya pada waktu yang akan datang17
Disamping itu dijelaskan pula oleh WS Winkel yaitu: “Wawancara
Counseling merupakan pertemuan antara dua pribadi yang hasilnya tidak
ditentukan sebelumnya,yaitu pertemuan berhadapan muka antara penyuluh
dengan Counselee/client yang bebas dari penilaian 18
Dari pendapat-pendapat tersebut diatas, maka jelaslah bahwa
bimbingan dan konseling adalah proses bantuan kepada individu untuk
memecahkan masalah kehidupannya dalam bentuk wawancara atau
bertatap muka, dengan memperhatikan kondisi serta kemampuan individu
yang dihadapi agar mencapai kesejahteraan dalam hidupnya pada waktu
itu dan pada waktu yang akan datang.
16 Drs.Bimo Walgito, Bimbingan Dan Penyuluhan Di Sekolah (Yogyakarta: Andi Offset
1989), hal5 17 I. Jumhur dan Drs Muh Surya, Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah (Bandung: CV.
Bina Ilmu, 1975), hal. 26 18 Ws Winkel, Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Menengah (Jakarta: PT Gramedia,
1989), hal. 21
11
Dengan demikian secara ringkas dapat diambil pengertian bahwa
konseling merupakan salah satu pelayanan bimbingan yang dilaksanakan
secara khusus dimana teknik pelayanan dilakukan dengan wawancara
secara langsung dan bertatap muka.
Berdasarkan statemen tersebut di atas, maka dapatlah dikatakan
bahwa bimbingan dan konseling adalah merupakan kegiatan yang integral,
dan saling terkait. Oleh karena itu kedua istilah ini di dalam penggunaanya
seringkali menjadi satu kata, dengan kata lain, kedua istilah tersebut telah
lebur menjadi satu kata majemuk.
a. Fungsi Bimbingan dan Konseling
Ditinjau dari segi sifatnya layanan bimbingan dan konseling
dapat berfungsi sebagai:
1) Pencegahan (preventif)
Layanan bimbingan dapat berfungsi sebagai pencegahan
artinya merupakan usaha pencegahan terhadap timbulnya masalah.
Dalam fungsi pencegahan layanan yang diberikan berupa bantuan
bagi para peserta didik agar terhindar dari berbagai masalah yang
dapat menghambat perkembangannya. Kegiatan dapat berupa
program orientasi, bimbingan karier, inventarisasi data dan lain
sebagainya.
2) Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman yang dimaksud yaitu fungsi bimbingan
dan konseling yang akan menghasilkan pemahaman tentang
12
sesuatu dari pihak tertentu sesuai keperluan pengembangan peserta
didik.pemahaman ini mencakup:
a) Pemahaman tentang diri siswa, terutama oleh siswa sendiri,
orang tua, guru, dan guru pembimbing
b) Pemahaman tentang lingkungan siswa (termasuk didalamnya
lingkungan keluarga dan sekolah, terutama oleh siswa
sendiri orang tua, guru dan guru pembimbing)
c) Pemahaman tentang lingkungan yang lebih luas (termasuk
didalamnya informasi pendidikan, jabatan atau pekerjaan,
karier dan informasi budaya) terutama siswa
3) Fungsi Perbaikan
Walaupun fungsi pencegahan dan pemahaman telah dilakukan,
akan tetapi kemungkinan siswa masih menghadapi masalah-
masalah tertentu. Disinilah fungsi perbaikan itu berperan, yaitu
fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan
terpecahnya atau teratasinya berbagai permasalahan yang dialami
siswa.
4) Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan
Fungsi ini berarti bahwa layanan bimbingan dan konseling
diberikan agar dapat membantu para siswa dalam memelihara dan
mengembangkan seluruh pribadinya secara mantap, terarah dan
berkelanjutan. Dalam fungsi ini hal-hal yang dipandang positif
dijaga agar tetap baik dan mantap. Dengan demikian siswa dapat
13
mamelihara dan mengembangkan berbagai potensi dan kondisi
yang positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap
dan berkelanjutan .
Fungsi tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan berbagai
jenis layanan bimbingan dan pendukung bimbingan dan konseling
untuk mencapai hasil sebagaimana terkandung di dalam masing-
masing fungsi bimbingan dan konseling.
Setiap layanan dan kegiatan bimbingan dilaksanakan
haruslah secara langsung menyatu pada salah satu atau pada
beberapa fungsi itu, agar hasil yang hendak dicapai secara jelas
dapat diidentifikasi dan dapat dievaluasi 19
b. Tujuan Bimbingan dan Konseling
Dalam buku Dewa Ketut Sukardi, tujuan bimbingan dan
konseling di sekolah terdiri dari tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum dari layanan bimbingan dan konseling adalah sesuai
dengan tujuan pendidikan, sebagaimana dinyatakan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yaitu untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.
19 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah
(Jakarta: Rineke Cipta, 2000), hal. 28
14
Secara khusus layanan bimbingan dan konseling bertujuan
untuk membuat siswa agar dapat mencapai tujuan-tujuan
perkembangan meliputi aspek-aspek pribadi sosial dalam mewujudkan
pribadi yang taqwa, mandiri, dan bertanggung jawab. Bimbingan
belajar dimaksudkan untuk mencapai tujuan dan tugas perkembangan
pendidikan. Bimbingan karier dimaksudkan untuk mewujudkan
pribadi kerja yang produktif.20
Disamping itu tujuan bimbingan dan konseling di sekolah
dilihat dari segi siswa yang menerima bimbingan, maka dapatlah
dirumuskan tujuannya agar para siswa dengan kemampuan yang
dimilikinya dapat:
1) Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri
2) Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya yaitu
lingkungan sekolah, kelurga dan masyarakat.
3) Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi dan memecahkan
masalahnya
4) Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuannya, minat,
bakat, dalam bidang pendidikan dan pekerjaan.
5) Memperoleh bantuan secara tepat dari pihak-pihak di luar sekolah
untuk mengatasi kesulitan-kesulitan yang tidak dapat dipecahkan
di sekolah21
20 Ibid, hal. 28-29 21 Tim Dosen PPB UNY, Bimbingan Dan Konseling, hal. 11
15
c. Layanan Bimbingan dan konseling
Pada prinsipnya bimbingan dan konseling merupakan bantuan
yang diberikan kepada individu atau sekelompok individu dalam
mencegah dan mengatasi masalah hidupnya untuk mencapai
kesejahteraan hidup. Bentuk-bentuk layanan yang merupakan realisasi
dari prinsip tersebut minimal para petugas bimbingan harus:
1) Mengenal setiap pribadi siswa dengan segala aspek
2) Membantu memberikan berbagai keterangan yang diperlukan
oleh setiap siswa tentang pemecahan masalah
3) Menempatkan setiap siswa pada posisi yang memadai sesuai
dengan keadaan dirinya
4) Membantu memecahkan kesulitan- kesulitan atau masalah-
masalah pribadi murid secara individual
5) Membantu mengembangkan potensi diri.22
Disamping itu berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu
dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan dan
konseling terhadap sasaran layanan, yaitu siswa. layanan dan kegiatan
tersebut ialah:
1) Layanan Orientasi
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan
pengaruh yang besar terhadap pesreta didik (terutama orang tua)
22 Dewa Ketut Sukardi, Pengantar Program Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah ……,
hal 89
16
memahami lingkungan (seperti sekolah) yang baru dimasuki
peserta didik, untuk mempermudah dan memperlancar berperannya
peserta didik di lingkungan yang baru ini.
2) Layanan Informasi
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta
didik dan pihak-pihak lain yang dapat memberikan pengaruh yang
besar kepada peserta didik (terutama orang tua) menerima dan
memahami informasi (seperti informasi pendidikan dan informasi
jabatan) yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan
pengambilan keputusan sehari-hari sebagai pelajar, anggota
keluarga dan masyarakat.
3) Layanan Penempatan dan penyaluran
Yaitu layanan bimbingan yang memungkinkan peserta
didik memperoleh penempatan dan penyaluran yang tepat
(misalnya penempatan/penyaluran di dalam kelas, kelompok
belajar, kegiatan eksra kurikular) sesuai dengan potensi, bakat,
minat, serta kondisi pribadinya.
4) Layanan pembelajaran
Yang memungkinkan peserta didik mengembangkan diri
berkenaan dengan sikap dan kebiasaan belajar yang baik, materi
belajar yang baik, materi belajar yang cocok dengan kecepatan dan
kesulitan belajarnya, serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan
17
belajar lainnya sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan
kesenian.
5) Layanan Bimbingan dan konseling perseorangan
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik yang mendapat layanan langsung secara tatap muka
dengan guru pembimbing/konselor dalam rangka pembahasan dan
pengentasan permasalahannya.
6) Layanan Konseling Kelompok
Yaitu layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan
peserta didik memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan yang dialaminya melalui dinamika
kelompok.23
3. Motivasi Belajar
a. Motivasi
1) Pengertian Motivasi
Salah satu faktor intern yang mempengaruhi kegiatan
belajar adalah motivasi. Secara umum motivasi dapat diartikan
sebagai tenaga atau pendorong dari dalam yang yang menyebabkan
seeorang berbuat atau bertindak. Motivasi juga diartikan sebagai
dorongan yang timbul dalam diri seseorang secara sadar atau tidak
sadar untuk melakukan tindakan dengan tujuan tertentu.24
23 Ibid, hal.43-49 24 Tim Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1997), hal. 666
18
Motivasi berasal dari bahasa latin “movere” yang diartikan
sebagai menggerakkan. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata “to
move “ yang bila dihubungkan dengan tingkah laku manusia dapat
berarti sesuatu yang menggerakkan timbulnya perilaku. Menurut
James O. Whittaker yang dikutip oleh Washty Soemanto bahwa
motivasi adalah kondisi–kondisi yang mengaktifkan atau memberi
dorongan kepada makhluk untuk bertingkah laku mencapai tujuan
yang ditimbulkan motivasi tersebut.25
Sedangkan menurut Marti Handoko, motivasi adalah suatu
tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia yang
menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya 26
Menurut MC Donald yang dikutip Sardiman mengatakan
motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “feeling” yang didahului dengan
tanggapan adanya tujuan.
Dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mc
Donald ini mengandung tiga unsur yaitu:
a) Bahwa motivasi adalah mengawali terjadinya perubahan energi
pada setiap individu manusia.Perkembangan motivasi akan
25 Washty Soemanto, Psikologi Pendidkan, Landasan Kerja Pimpinan Pendidikan
(Jakarta: Rineka Cipta, 2003 ), hal. 205 26 Marti Handoko, Motivasi Daya Penggerak Tingkah Laku (Yogyakarta: Kanisius, 1995
), hal. 9
19
membawa beberapa perubahan energi dalam system
“Neupiphysicological” yang ada pada organisme manusia
b) Motivasi ditandai dengan rasa atau feeling afeksi seseorang.
Dalam hal ini motivasi relevan dengan persoalan–persoalan
kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah
laku
c) Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi
dalam hal ini sebenarnya merupakan respon dari suatu aksi,
yakni tujuan
Dari ketiga unsur tersebut diatas mengandung pengertian
bahwa seseorang yang memiliki motivasi maka akan terjadi
perubahan energi, terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu
karena didorong adanya tujuan. Menurut Sartain yang dikutip oleh
Ngalim Purwanto menggunakan kata motivasi dan drive untuk
pengertian yang sama, ia mengatakan: Pada umumnya suatu
motivasi atau dorongan adalah suatu pernyataan yang kompleks
didalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku terhadap
suatu tujuan goal atau perangsang (incentive)27
Motivasi dapat juga dikatakan, serangkaian untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang mau
dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka, maka akan
berusaha untuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka
27 M. Ngalim purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosda Karya,
2006), hal. 61
20
itu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor dari luar.Tetapi
motivasi itu adalah tumbuh dari dalam diri seseorang. Dalam
kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan
yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai.28
Dari uraian tersebut diatas maka yang dimaksud dengan
motivasi adalah segala keadaan dalam dari individu untuk
melakukan kegiatan berdasarkan kebutuhan dan tujuan. Jadi
motivasi erat sekali dengan tujuan dan kebutuhan sebab aktifitas
manusia tidak terlepas dari tujuan dan kebutuhan.
2) Fungsi Motivasi
Motivasi mempunyai peranan yang penting dalam setiap
kegiatan atau perbuatan seseorang. Dengan dorongan atau motivasi
tertentu seseorang akan mengambil sebuah keputusan mengapa
seseorang menekuni suatu bidang studi tersebut.
Motivasi mempunyai beberapa fungsi, fungsi- fungsi itu
adalah:
a) Mendorong manusia untuk berbuat ,jadi sebagai penggerak atau
motor yang melepaskan energi
28 Sardiman, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada), hal .21
21
b) Menentukan arah perbuatan,yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai
c) Menyeleksi perbuatan,yakni menentukan perbuatan-perbuatan
apa yang harus di jalankan yang serasi guna mencapai tujuan itu
29
Motivasi dan tujuan tidak dapat dipisahkan.Seseoarang
yang memiliki tujuan, ia akan terdorong untuk berbuat untuk
mencapai tujuan tersebut. Ketiga fungsi motivasi diatas menyatu
dalam sikap dan berwujud dalam perbuatan
3) Macam-macam motivasi
Setiap siswa memiliki motivasi yang berbeda-beda.ada 2
macam motivasi yaitu:
a) Motivasi intrinsik yaitu motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu 30.
Siswa yang memiliki motivasi intrinsik dalam belajar didorong
oleh adanya kebutuhan. Motivasi itu muncul dari kesadaran diri,
misalnya siswa belajar karena ingin mengetahui seluk beluk
suatu masalah selengkap-lengkapnya atau ingin menjadi orang
terdidik atau ingin menjadi ahli bidang tertentu. Semua itu
berpangkal pada penghayatan kebutuhan siswa, dan siswa
29 Ws Wingkel, Psikologi Pengajaran (Jakarta :Gramedia Widiasarana Indonesia , 1996),
hal .76-77 30 Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar ………….., hal 89
22
berdaya upaya untuk memenuhi kebutuhan dengan melalui
kegiatan belajar
b) Motivasi Ekstrinsik yaitu motif-motif yang aktif dan berfungsi
karena adanya perangsang dari luar.31 Siswa yang belajar untuk
mencari penghargaan berupa hadiah, pujian, angka, ijasah, dan
sebagainya, termasuk siswa yang memiliki motivasi ekstrinsik,
meskipun motivasi ekstrinsik bukan datang dari kesadaran diri,
namun bukan berarti motivasi ektrinsik tidak penting
4) Prinsip-prinsip motivasi
Motivasi berhubungan dengan psikologi, sehingga motivasi
dapat berbentuk usaha-usaha yang dapat menyebabkan seseorang
tergerak untuk melakukan sesuatu. Ada beberapa prinsip motivasi
dalam belajar yaitu :
a) Motivasi sebagai dasar penggerak yang mendorong aktivitas
belajar
b) Motivasi intrinsik lebih utama dari pada motivasi ekstrinsik
dalam belajar
c) Motivasi berupa pujian lebih baik dari pada hukuman
d) Motivasi berhubungan erat dengan kebutuhan dalam belajar
e) Motivasi melahirkan prestasi dalam belajar 32
31 Ibid, hal 90 32 Saiful Bahri Djamaroh, Psikologi Pendidikan (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002 ), hal.
119-121
23
5) Indikator untuk mengukur Motivasi
Motivasi merupakan daya penggerak seseorang untuk
melakukan perbuatan, motivasi yang ada pada diri setiap orang
memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai)
b) Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa) tidak
memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik
mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai )
c) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk
orang dewasa (misalnya masalah pembangunan, agama, politik,
ekonomi, keadilan, pemberantasan terhadap setiap tindak
kriminal, amoral dan sebagainya)
d) Lebih senang bekerja mandiri
e) Cepat bosan dengan tugas-tugas rutin (hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif)
f) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu)
g) Tidak mudah melepaskan hal-hal yang diyakini itu
b. Belajar
1) Pengertian Belajar
Belajar adalah berubah, dalam hal ini yang dimaksudkan
belajar berarti usaha mengubah tingkah laku. Jadi belajar akan
24
membawa suatu perubahan pada individi-individu belajar.
Perubahan tidak hanya berkaitan dengan penambahan ilmu
pengetahuan, tetapi juga berbentuk kecakapan, ketrampilan, sikap,
pengertian, harga diri, minat, watak, penyesuaian diri
Jelasnya menyangkut semua aspek organisme dan tingkah
laku pribadi seseorang. Dengan demikian, dapatlah dikatakan
bahwa belajar itu sebagai rangkaian kegiatan jiwa raga, psiko-fisik
untuk menuju ke perkembangan pribadi manusia seutuhnya,yang
berarti menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa, ranah kognitif,
afektif, dan psikomotorik.33
Sebagian orang beranggapan, bahwa belajar adalah
semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang
tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Menurut B.
F.Skinner, seperti yang telah dikutip oleh Muhibbin Syah,
berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi yang
berlangsung secara progresif. Pendapat ini diungkapkan dalam
pernyataan ringkasnya, bahwa belajar adalah “ …a proses of
progressive behaviour adaption”. Berdasarkan eksperimennya ia
percaya bahwa adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil optimal
apabila diberi penguat (reinforcer ). 34
Lain halnya dengan Reber dalam kamusnya, Dictionari of
Psikologi, membatasi belajar dengan dua macam definisi. Pertama,
33 Sardiman AM, Interksi dan Motivasib Belajar Mengajar……,hal 21 34 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru , cet III (Bandung :
PT Remaja Rosdakarya, 1997), hal 89-90
25
belajar adalah The Proses Of Acquiring Knowledge (proses
memperoleh pengetahuan). Pengertian ini biasanya lebih sering
dipakai dalam pembahasan psikologi kognitif yang oleh sebagian
ahli dipandang kurang representatif karena tidak mengikutsertakan
perolehan non-kognitif.35
2) Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Dalam melakukan aktivitas belajar, seseorang dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Secara global, faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu
a) faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan atau
kondisi jasmani dan rohani siswa
b) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi
lingkungan disekitar siswa
c) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis
upaya belajar siswa yang meliputi srategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari
materi-materi pelajaran.36
Sedangkan menurut Sumadi Suryabrata, ada dua faktor
yang dapat mempengaruhi belajar siswa
a) Faktor yang berasal dari luar diri siswa. Ini dapat digolongkan
lagi menjadi dua, yaitu faktor non-sosial dan faktor sosial
35 Ibid, hal 66
36 Ibid , hal 132
26
b) Faktor yang berasal dari dalam diri siswa .ini juga dapat
digolongkan menjadi dua, yaitu faktor fisiologis dan faktor
psikologis 37
Dari pengertian motivasi dan belajar di atas, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah belajar
adalah kekuatan baik yang berasal dari diri maupun yang berasal
dari luar siswa, untuk melakukan aktivitas belajar. Dengan
kekuatan tersebut, siswa semakin gemar dan senang untuk belajar
yang nantinya akan berdampak positif bagi perubahan siswa yang
bersangkutan menjadi lebih baik
D. Telaah Pustaka
Selain dari beberapa buku penulis juga mengambil referensi dari
beberapa skripsi yang pertama adalah skripsi yang ditulis oleh Ima Kusuma
Dewi Fakultas Tarbiyah Jurusan Kependidikan Islam, UIN Sunan Kalijaga,
tahun 2008 yang berjudul Efektivitas Layanan Bimbingan Dan Konseling
Terhadap Problem Belajar Siswa (Study Kasus Di SMA Islam 1 Yogyakarta)
yang membahas tantang layanan bimbingan dan konseling yang berkaitan
dengan bimbingan belajar dilihat dari efektivitas layanan-layanan yang ada di
BK dan hasil yang di capai sudah cukup efektif walaupun masih banyak
hambatan dan kendalanya. Sedangkan dalam penelitian ini menitik beratkan
pada layanan bimbingan dan konselingnya pada motivasi belajar.
37 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Gravindo Persada, 2001), hal. 233
27
Selanjutnya yang kedua skripsi yang ditulis oleh Aris Budi Santoso
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, tahun 2007 dengan judul
“Upaya Bimbingan dan Konseling dalam meningkatkan motivasi Belajar
siswa, yang membahas tentang peran guru bimbingan dan konseling dalam
menumbuhkan motivasi belajar siswa, dalam skripsi ini hanya di khususkan
untuk mata pelajaran kemuhamadiyahan dan Al Islam saja. Sedangkan dalam
penelitian ini penulis meneliti secara umum tentang motivasi belajar. Ketiga
Skripsi Triyanti Hartatik Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, tahun 2006
dengan judul Pelaksanaan Program Bimbingan dan konseling Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah
Negeri Godean Sleman Yogyakarta yang berisi tentang proses Bimbingan dan
konseling dalam meningkatkan prestasi belajar siswa melalui program layanan
yang diterapkan oleh BK yang mengacu pada pola 17 yang terbagi dalam 1
wawasan, 7 layanan BK, 5 kagiatan pendukung dan 4 bidang bimbingan.
Program tersebut diantaranya home visit dan penyelenggaraan bimbingan
belajar yang efektiv. Program tersebut cukup mendapat respon dari siswa
dengan siswa mengikuti program dari BK dan menerapkan dalam belajarnya.
Lain halnya dengan yang penulis teliti, dalam penelitian ini penulis meneliti
tentang peningkatan motivasi yang nantinya akan terkait dengan peningkatan
prestasi siswa. Skipsi yang keempat adalah skripsi saudari Salamah Fakultas
Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga tahun 2007, yang berjudul Efektivitas Layanan
Bimbingan Dan Konseling Dalam Membina Karir Siswa ( Studi Kelas X di
SMK Negeri 5 Yogyakarta Tahun Ajaran 2006/2007 ). Skripsi ini berisi
28
tentang efektivitas layanan BK dalam membantu siswa menerapkan karirnya
setelah dia lulus, karena pada kenyataannya banyak sekali siswa SMK yang
lulus sekolah tidak dapat menerapkan keterampilannya. Sedangkan dalam
penelitian ini membahas tentang efektivitas layanan BK dalam menigkatkan
motivasi belajar.
Selanjutnya skripsi yang kelima Arif Ismunandar Fakultas Tarbiyah
UIN Sunan Kalijaga tahun 2008, yang berjudul Peran Bimbingan Dan
Konseling Dalam Menigkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas VII di SMP
Marif Sultan Agung Sayegan Sleman Yogyakarta. Skripsi ini bertujuan untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan motivasi siswa dalam hal belajar melalui program tahunannya,
Sedangkan dalan skripsi ini menitik beratkan pada keefektivan layanan dari
bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar siswa.
E. Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian lapangan (Field Reseacrh),
yaitu dengan melihat dan terjun langsung ke lapangan dalam proses
penelitian. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian adalah
suatu prosedur penelitian untuk mencari kebenaran yang dituangkan
dalam bentuk perumusan masalah, studi literatur. Asumsi-asumsi dan
hipotesa, pengumpulan dan penganalisisan data hingga penarikan
kesimpulan.
29
2. Teknik Penentuan Subyek Penelitian
Adapun subyek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru BK,
karyawan dan siswa kelas XI. Khusus untuk siswa yang dijadikan
subyek penelitian adalah siswa kelas XI, yang mana siswa tersebut telah
merasakan bagaimana kinerja BK dan bisa memberikan penilaian
terhadap kinerja BK
Populasi (seluruh subyek penelitian)38, untuk penelitian ini diambil
dari siswa kelas XI yang telah melaksanakan kegiatan yang telah
diprogramkan sekolah secara penuh. karena jumlahnya 32 siswa, maka
diambil semua karena mengacu pendapatnya Suharsimi Arikunto, yaitu
untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya kurang dari 100,
lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya merupakan
penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar dapat
diambil antara 10%-15% atau 20%-25%39. Dalam penelitian ini jumlah
siswa kurang dari 100 maka penulis mengambil semua siswa yang ada.
3. Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penelitian ini
,penulis menggunakan teknik-teknik pengumpulan data sebagai berikut :
38 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian,Suatu Pendekatan Praktis (Jakarta:PT Rineke Cipta, 1991), hal .102
39 Ibid, hal. 104
30
a. Observasi
Sebagai metode ilmiah observasi biasa diartikan sebagai
pengamatan dan pencatatan Fenomena-fenomena yang diselidiki
40. Metode ini di gunakan untuk mengamati dan mencatat letak
geografis, kondisi siswa, struktur organisasi, kegiatan yang
dilakukan guru BK dan keadaan guru
b. Interview (Wawancara )
Salah satu metode pengumpulan data ialah dengan jalan
wawancara yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya
langsung kepada responden41. Teknik ini digunakan untuk
mendapatkan informasi dari kepala sekolah untuk mengetahui
tentang keberadaan sekolah, guru BK untuk mendapatkan
informasi bagaimana kondisi BK secara pasti dan mengenai
masalah yang dihadapi guru BK dalam pelaksanaan layanan BK
dan dari siswa untuk mengetahui tentang layanan BK
c. Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal –hal atau
variabel yang berupa catatan, transkip buku, notulen rapat,
agenda dan teknik dokumentasi ini digunkan untuk mendapatkan
informasi mengenai stuktur organisasi, sarana dan prasarana,
serta data-data siswa dan data-data lain yang tidak terdapat atau
tidak diperoleh dari wawancara dan observasi.
40 Sutrisno Hadi, Metode Research (Yogyakarta: Andi, 2000), hal. 136 41 Masri Singarimbun, Metode Penelitian Survai (Jakarta:LP3ES, 1989), hal. 192
31
d. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.42
Angket bertujuan untuk mengetahui sejauh mana efektivitas
layanan bimbingan dan konseling. Dalam hal ini penulis
menggunakan angket yang bersifat tertutup, dalam angket ini
pertanyaan telah mempunyai alternative jawaban yang tinggal
dipilih oleh responden. Jadi responden tidak bisa memberikan
jawaban atau respon lain kecuali yang tersedia sebagai alternarif
jawaban.
Dalam penelitian ini angket diberiakan kepada siswa
MANU untuk memperoleh gambaran umum menenai MANU
tantang efektivitas layanan bimbingan dan konseling.
4. Metode Analisis Data
Setelah semua data terkumpul, melalui observasi, interview,
dokumentasi dan angket, maka langkah berikutnya adalah pengolahan
dan analisa data, ialah proses pengorganisasian dan pengumpulan data
kedalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehingga dapat di
rumuskan hipotesa kerja seperti yang disarankan oleh data. Dalam
menganalisa data penulis menggunakan metode statistik dan non
statistik. Untuk data Yang bersifat kualitatif menggunakan metode
42 Prof. Dr Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendiddikan Praktik, (Jakarta
:Rineke Cipta ), hal. 151
32
deskriptif , analisis non statistik dengan pola berfikir deduktif dan
induktif:
a) Metode deduktif
Adalah metode dengsn cara mengambil kesimpulan yang
berdasar data yang bersifat umum menuju hal-hal yang khusus.
b) Metode Induktif
Adalah metode yang digunakan untuk menganalisa
masalah-masalah yang sifatnya khusus kemudian ditarik
kesimpulan yang bersifat umum.
Teknik analisa data selain menggunakan analisa kuantitatif
dalam hal ini penulis menggunakan teknik prosentasi (statistik
sederhana ). Teknik analisa data ini penulis pergunakan untuk
mengolah data tentang motivasi yang bersifat diskriptif
kuantitatif sedangkan penyajiannya menggunakan rumus:
Rumus prosentasenya adalah
Keterangan : F : Frekuensi yang sedang dicari
N: Number of cases (jumlah frekuensi
/Banyaknya individu)
P : Angka persentase43
43 Drs. Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Grafindo Persada,
1998), hlm. 41.
%100 xN
FP =
33
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan adalah merupakan susunan atau urut-urutan
dari pembahasan dalam penulisan skripsi ini, untuk memudahkan pembahasan
persoalan didalamnya. Skripsi ini terdiri dari empat bagian ditambah dengan
bagian–bagian formalitas dan lampiran–lampiran sebagai syarat dan
pelengkap dalam penulisan skripsi.
BAB 1, berisi pendahuluan merupakan bagian terdepan yang
membicarakan kerangka dasar yang dijadikan landasan dalam penulisan dan
pembahasan skripsi, terdiri dari latar belakang masalah rumusan masalah,
tujuan dan kegunaan penelitian, telaah pustaka, landasan teori, metode
penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II, mengenai gambaran umum MA Nurul Ummah dalam bab ini
berisi masalah yang menerangkan tentang wilayah MA Nurul Ummah yang
meliputi letak geografis, sejarah berdirinya, visi dan misi, stuktur organisasi,
keadaan guru, keadaan siswa dan karyawan, serta sarana dan prasarana.
BAB III, membahas tentang bagaimana pelaksanan program layanan
bimbingan dan konseling, dan efektivitas pelaksanaan program layanan BK
terhadap motivasi belajar siswa.
BAB IV, yaitu penutup, yang mengakhiri dari seluruh rangkaian
pembahasan skipsi ini yang meliputi kesimpulan, saran–saran dan kata
penutup. Kemudian diikuti daftar pustaka dan lampiran–lampiran.
110
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis mengadakan pembahasan dari bab ke bab, akhirnya dapat di
ambil kesimpulan penelitian lapangan tentang bimbingan dan konseling dalam
meningkatkan motivasi belajar siswa di MA Nurul Ummah adalah sebagai berikut:
1. Bahwasanya layanan BK di Nurul Ummah sudah berjalan dengan baik,
walaupun tidak semua program bisa dijalankan dengan maksimal. Hal ini
dikarenakan siswa juga masih menganggap BK sebagai polisi sekolah yang
akhirnya siswa merasa takut apabila berhadapan dengan BK. Selain itu juga
apabila siswa ingin mengadukan masalahnya kepada BK takut di anggap oleh
teman-temannya terkena kasus. Karena anggapan mereka BK adalah tempat
siswa yang mempunyai banyak kasus.
2. Adapun untuk efektivitas dari layanan BK di MA Nurul Ummah, dari data–data
yang penulis peroleh bahwasanya motivasi siswa di MA tersebut tidak mutlak
karena peran BK tetapi sebagian siswa mengungkapkan bahwa motivasi yang
diberikan oleh guru BK cukup memberikan dampak dan juga dapat memberikan
sedikit gambaran tentang cita-cita karena disitu BK memberikan pengarahan
tentang tujuan belajar.
3. Untuk keseluruhan program BK ada layanan yang bisa diaktakan belum efeftif
yaitu untuk bimbingan perorangan, karena siswa menganggap BK hanya untuk
siswa yang terkena masalah saja, tetapi BK juga untuk memecahkan masalah hal
ini karena kurangya sosialisasi dari guru BK dan penulis menyimpulkan juga
karena masih terbawa adat siswa-siwa sebelumnya. Adapun untuk program BK
yang lain dapat dikatakan sudah efektif karena sudah adanya kerjasama antar
111
anggota yaitu dari semua komponen guru, terutama guru BK dan dari siswa, dan
dampak dari layanan tersebut juga sudah dapat dirasakan oleh siswa berupa
peningkatan motivasi belajar.
B. Saran–Saran
1. Hendaknya guru BK lebih intensif lagi dalam menangani siswa yang bermasalah
terutama dalam hal belajar, selain itu juga guru BK diharapkan dapat berperan
aktif dalam menghadapi siswa, sehingga tidak menunggu siswa mengalami
masalah tetapi memberi pencegahan timbulnya masalah. Selain itu BK
diharapkan dapat mengubah image dari para siswa bahwasanya BK adalah tempat
bagi siswa yang bermasalah saja, tetapi BK merupakan tempat siswa
mencurahkan keluhan terutama masalah belajar.
2. Untuk para pengajar di MA Nurul Ummah hendaknya bisa bekerjasama dengan
guru BK terutama dalam hal perkembangan belajar siswa, semakin banyak
pantauan dari semua pihak di sekolah maka akan semakin baik untuk
perkembangan belajar siswa
3. Untuk para siswa diharapkan mereka tidak merasa takut pada guru BK dan tidak
menganggapnya sebagai polisi sekolah yang hanya memberikan sangsi kepada
siswa yang melanggar, tetapi menganggap BK sebagai tempat untuk mencari
solusi
C. Penutup
Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, Taufik, hidayah, serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak yang
terkait rasanya sulit skripsi ini terselesaikan, maka dari itu penulis mengucapkan
112
banyak –banyak terima kasih kepada mereka semua terutama dosen pembimbing,
keluarga besar MA Nurul Ummah , orang tua penulis, serta teman-teman yang yang
telah memberikan tenaga maupun pikirannya. Teriring doa semoga amal
perbuatannya di terima di sisi Alloh SWT .Amiin.
Penulis juga menyadari, bahwa dalam penulisan skripsi ini masih sederhana
dan jauh dari kesempurnaan namun bagaimanapun juga penulis telah berusaha
semaksimal mungkin untuk menyusun skripsi ini
Oleh karena itu penulis mengharap kritik dan saran kontruktif dari pembaca
yang budiman demi kesempurnaan penulisan skripsi ini
Akhirnya hanya Allah SWT sajalah penulis berserah diri dan memohon
petunjuk-Nya akan kebenaran. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya. Amiin.
Yogyakarta 02 Juni 2009 Penulis
Dyah wardani 04471214
112
DAFTAR PUSTAKA
Anas Sujiono, 1998, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: PT Gravindo Persada
Bimo Walgito,
1989, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta : Andi Offset
Departemen P & K RI, 1997, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
Dewa Ketut Sukardi,
2002, Pengantar Pelaksanaan Prssogram Bimbingan dan Konseling di Sekolah, Jakarta: PT Rineka Cipta
2000, Pengantar Program Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineke Cipta
E. Mulyasa,
2003, Manajemen Berbasis Sekolah, Konsep, Srategi dan Implementasi, Bandung: PT Rosdakarya
Hibana S Rahman,
2003, Bimbingan Konseling Pola 17, Yogyakarta: UCY Pres
I Jumhur & Drs Muh Surya, 1975, Bimbingan Dan penyuluhan Di sekolah, Bandung: CV Bina Ilmu
Khairul Umam dan Akhyar Aminudin, 1998, Bimbingan Dan Penyuluhan Untuk Fakultas Tarbiyah Lain Komponen MKDK, Bandung: Pustaka Seti
M. Arifin, 1996, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara
Masri Singarimbun, 1989, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES
Marti Handoko, 1995, Motivasi Penngerak Tingkah Laku, Yogyakarta: Kanisius
Muhiibin Syah,
1997, Psikologi Pendididkan Dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
113
Ngalim Purwanto, 1997, Psikologi Pendidikan, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Prayitno dan Eman Amti,
1999, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Rineke Cipta Sardiman AM,
1997, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Rajawali Press Saiful Bahri Djamaroh,
2008, Psikologi Belajar, Jakarta: Rineke Cipta
2002, Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT Rineka cipta
Sumadi Suryabrata, 2001, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Gravindo Persada
Suharsimi Arikunto,
1991, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Jakarta: PT Rineke Cipta
Sutrisno Hadi, 2000, Metode Research, Yogyakarta: Andi Ofset
Tim Dosen PPB UNY, Bimbingan dan Konseling
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1988, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: DEPARTEMEN Pendiddikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Wasti Soemanti,
2002, Psikologi Pendidikan Landasan Kerja Pimpinan pendidikan, Jakarta: Rineke cipta
WS Winkel,
1996, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
1989, Bimbingan Dan Penyuluhan Di sekolah Menengah, Jakarta: PT Gramedia
Lampiran I
PEDOMAN PENGUMPULAN DATA
A. Pedoman Wawancara
Kepada kepala sekolah MA Nurul Ummah
1. Letak dan keadaan geografis MA Nurul Ummah
2. Sejarah dan perkembangan MA Nurul Ummah
Kepada guru bimbingan dan konseling di MA Nurul Ummah
1. Bentuk-bentuk layanan BK di MA Nurul Ummah
2. Peran bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi belajar
siswa
3. Pelaksanaan layanan BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
B. Pedoman Observasi
1. Letak geografis dan keadaan MA Nurul Ummah
2. Pelaksanaan bimbingan dan konseling dalam meningkatkan motivasi
siswa
3. Efektivitas layanan BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa
C. Pedoman Dokumentasi
1. Keadaan guru dan karyawan di MA Nurul Ummah
2. Keadaan siswa MA Nurul Ummah.
3. Keadaan sarana prasarana yang berkaitan dengan tanah MA Nurul
Ummah.
4. Keadaan sarana prasarana yang berkaitan dengan dan alat pendidikan di MA
Nurul Ummah
5. Keadaan sarana prasarana yang berkaitan dengan perlengkapan madrasah di
MA Nurul Ummah.
6. keadaan sarana prasarana yang berkaitan dengan ruang menurut jenis dan
kondisi di MA Nurul Ummah
ANGKET PENELITIAN UNTUK SISWA
1. Pilihlah satu alternatif jawaban yang sesuai dengan persepsi saudara mengenai peran bimbingan dan konseling
2. Isilah dengan tanda (X) pada jawaban yang tersedia 3. Isilah dengan jujur berdasarkan pada apa yang saudara lihat, dengar,
amati dan saudara rasakan 4. Jawaban saudara tidak mempengaruhi nilai raport atau tindakan
akademis Identitas Responden
Nama : Kelas : Jenis kelamin :
1. Bagaimana keberadaan BK di sekolah a) Sangat penting c) Kurang penting b) Penting d) Tidak penting
2. Menurut saudara bagaimana sikap guru BK dalam pelayanan
bimbingan dan konseling a) Sangat baik c) Kurang baik b) Baik d) Tidak baik
3. Apakah saudara pernah berkonsultasi atau mengadukan permasalahan
saudara kepada guru BK a) Sangat sering c) Kurang sering b) Sering d) Tidak sering
4. Bila pernah atas dasar apa saudara berkonsultasi
a) Keinginan sendiri c) Anjuran guru b) Ajakan teman d) Ikut-ikutan
5. Apakah guru BK memberikan bimbingan tentang kebiasaan belajar secara efektif dan evisien a) Sering c) Kadang-kadang b) Pernah d) Tidak pernah
6. Apakah guru BK memberikan penyadaran akan potensi yang saudara miliki a) Sering c) Kadang-kadang b) Pernah d) Tidak pernah
7. Apakah guru BK pernah memperjelas tujuan belajar a) Sering c) Kadang-kadang b) Pernah d) Tidak pernah
8. Apakah guru BK pernah memberikan bimbingan tentang kemampuan diri a) Sering c) Kadang-kadang b) Pernah d) Tidak pernah
9. Apakah saudara pernah mendapat penjelasan dan informasi dari petugas BK tentang kurikulum yang sedang berjalan di sekolah a) Sering c) Kadang-kadang b) Pernah d) Tidak pernah
10. Apakah guru BK pernah menganjurkan saudara untuk membuat kelompok belajar a) Sering c) Kadang-kadang b) Pernah d) Tidak pernah
11. Setelah berkonsultasi dengan guru BK bagaiman prestasi saudara a) Sangat meningkat c) Tidak meningkat b) Meningkat d) Tidak meningkat sama sekali
12. Bagaimana sikap anda ketika guru BK Memberikan bimbingan
a) Sangat memperhatikan c) Tidak memperhatikan b) Memperhatikan d) Tidak memperhatikan sama sekali
13. Setelah guru BK memberikan solusi tentang belajar apakah solusi
tersebut diterapkan dalam belajar a) Sering diterapkan c) Tidak diterapkan b) Kadang diterapkan d) Tidak diterapkan sama sekali
14. Apakah solusi dari guru BK dapat memberikan dampak berupa penambahan jam belajar a) Sangat memberikan dampak b) Cukup memberikan dampak c) Tidak memberikan dampak d) Tidak memberikan dampak sama sekali
15. Pernahkah anda mengikuti program belajar tambahan yang diberikan oleh guru BK a) Sering mengikuti c) Tidak mengikuti b) Kadang mengikuti d) Tidak mengikuti sama sekali 16. Apakah guru BK memaksakan kehendaknya saat memberikan arahan-arahan tentang belajar a) Sering memaksa c) Tidak memaksa b) Kadang memaksa d) Tidak memaksa sama sekali
17. Setelah mendapat saran dari guru BK bagimana kebiasaan belajar saudara a)Berubah menjadi baik c) Tidak berubah
b)Sedikit berubah d) Tidak berubah sama sekali
18.Apakah guru BK memberikan pujian /penghargaan ketika anda mendapatkan prestasi a) Sering c) Tidak pernah b) Kadang-kadang d) Tidak pernah sama sekali 19. Apakah saudara selalu mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh bapak ibu guru dengan maksimal a) Selalu c) Tidak pernah b) Kadang-kadang d)Tidak pernah sama sekali 20. Apakah saran-saran dari guru BK dapat menambah motivasi belajar
saudara
a) Sangat menambah motivasi b) Kadang-kadang menambah motivasi c) Tidak menambah motivasi d) Tidak menambah sama sekali
CURICULUM VITAE
Identitas Pribadi
Nama : Dyah Wardani
NIM : 04471214
Jurusan/ Fakultas : Kependidikan Islam/ Tarbiyah UIN SuKa Yogyakarta
Tempat, Tanggal lahir : Purworejo, 28 Februari 1985
Alamat rumah : Prapag kidul, Kec.Pituruh, Kab.Purworejo
Alamat di Jogja : PP Nurul Ummah,Kotagede,Yogyakarta
Nama Ayah : Jamaludin
Nama Ibu : Siti Aminah
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan Ibu : PNS
Pendidikan:
1. TK Mardisiwi Pituruh purworejo lulus tahun 1991
2. SDN Megulung Lor Purworejo lulus tahun 1997
3. MTs Guppi At-Taqwa Pituruh Purworejo lulus tahun 2000
4. MA Ali Maksum lulus tahun 2004
5. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta angkatan 2004
Demikian data pribadi ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan dipergunakan
sebagaiman mestinya.
Yogyakarta, juli 2009 Penyusun
Dyah Wardani NIM: 04471214