PENGANTAR
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dengan
tersusunnya Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Periode
20152019 sebagai penjabaran lebih lanjut Rencana Strategis Ditjen
Prasarana dan Sarana Pertanian Tahun 20152019. Dengan berpedoman pada Rencana Strategis Direktorat Alat dan Mesin
Pertanian Periode 20152019, maka diharapkan pelaksanaan program
pengembangan mekanisasi pertanian selama lima tahun kedepan dapat
berjalan lebih terarah dan terkoordinasi sebagai bagian dari komitmen
bersama antara Pusat dan Daerah serta terpadu antar sub sektor maupun
dengan lintas sektor.
Dengan berkembangnya penggunaan alat dan mesin pertanian dalam
kegiatan usaha tani di setiap wilayah, diharapkan mampu memberikan
kontribusi yang nyata terhadap peningkatan produksi dan penerimaan
pendapatan petani guna terwujudnya swasembada pangan yang
berkelanjutan sebagai salah satu target kinerja Ditjen Prasarana dan Sarana
Pertanian 2015-2019.
Akhirnya kepada semua pihak yang telah bekerja-sama dan menyumbangkan
pemikirannya dalam menyusun buku ini, diucapkan terima kasih.
Jakarta, Maret 2015
Direktur Alat dan Mesin Pertanian
Ir. Suprapti
i
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................... i DAFTAR ISI........................................................................... ii DAFTAR LAMPIRAN.................................................................. iii
I. PENDAHULUAN........................................................... 1
1.1. Kondisi Umum....................................................... 1
1.2. Potensi dan Permasalahan........................................ 2
II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN..................................... 4
2.1. Visi dan Misi........................................................ 4
2.2. Tujuan dan Sasaran............................................... 5
III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI................................... 7
3.1. Arah Kebijakan.................................................... 7
3.2. Strategi............................................................. 8
3.3. Program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian............... 9
IV. PENUTUP................................................................ 10
LAMPIRAN
iii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Target Dan Kebutuhan Pendanaan Direktorat Alat dan
Mesin Pertanian Tahun 2015 - 2019
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Kondisi Umum
Alat dan mesin pertanian merupakan sarana yang penting untuk
mendukung peningkatan produksi, mutu hasil dan pendapatan
petani. Peran alat dan mesin pertanian menjadi sangat penting,
karena tuntutan perkembangan teknologi dan terjadinya
kelangkaan tenaga kerja di sektor pertanian. Dengan meningkatnya
luas areal tanam, areal panen dan target produksi pertanian maka
kebutuhan alat dan mesin pertanian akan terus meningkat. Untuk
itu masih diperlukan perhatian pemerintah dalam pengembangan
mekanisasi pertanian melalui fasilitasi penyediaan alat dan mesin
pertanian serta pendampingan dan pengawasan pemanfaatan
alsintan secara konsisten.
Program dan kegiatan Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
difokuskan untuk mendukung pembangunan empat sub sektor
pertanian, yaitu sub sektor tanaman pangan, hortikultura,
perkebunan, dan peternakan.
Penerapan alsintan masih ditandai oleh beberapa kendala yaitu
ketersediaan alsin produksi maupun pasca panen yang belum
mencukupi, penempatan dan pemanfaatan alsin yang belum
optimal, kemampuan petani yang masih terbatas dalam
penggunaan alsin serta kemampuan ekonomi petani pengguna
alsintan yang masih rendah, serta harga alsin pada umumnya relatif
belum terjangkau oleh petani pengguna. Kebijakan strategis
2
pemerintah serta peran aktif akademisi maupun swasta terkait baik
di pusat maupun di daerah diperlukan agar teknologi mekanisasi
tersebut dapat berkembang seiring kondisi/kebutuhan spesifik
lokasi menuju pertanian modern dalam mewujudkan ketahanan
pangan nasional.
1.2. Potensi dan Permasalahan
a. Potensi
Dengan semakin meningkatnya kebutuhan pangan dan
semakin terbatasnya sumberdaya alam (terutama kondisi
lahan dan air) serta semakin berkurangnya tenaga kerja di
sektor pertanian, maka pengembangan mekanisasi pertanian
menjadi tuntutan untuk keberhasilan pembangunan
pertanian. Potensi tersebut akan menjadi output yang
signifikan apabila dikelola melalui kebijakan yang terarah
dan berkelanjutan. Selain hal tersebut dukungan kesadaran
masyarakat pengguna dalam hal pemanfaatan alsintan untuk
selalu menggunakan sesuai standar mutu dan aturan yang
ada perlu terus dibangun.
Potensi pasar alsintan di Indonesia yang sangat terbuka,
sudah direspon positif oleh para pelaku usaha di bidang
alsintan baik produksi maupun perdagangan/tradingnya,
sehingga peluang pengembangan industry, perdagangan dan
penggunaan alsintan perlu didukung dengan kebijakan
pemerintah c/q Kementerian Pertanian dengan instansi
terkait di pusat dan daerah.
Diperkirakan jumlah kebutuhan alsin pra panen sampai
dengan tahun 2019 mencapai 286.902 unit, perkembangan
3
jumlah dan jenis alat sangat dipengaruhi oleh inovasi
teknologi yang terus disampaikan kepada masyarakat tani.
b. Permasalahan
Masalah dan kendala pengembangan alat dan mesin pertanian
(mekanisasi pertanian) di Indonesia, meliputi antara lain :
karakteristik lahan, luas kepemilikan dan sebaran lahan;
beragamnya kondisi sosial ekonomi petani terutama modal,
tingkat pendidikan, pengetahuan, keterampilan dan budaya;
sistem usaha tani yang masih sub sistem dan tradisional serta
prasarana/infrastruktur penunjang khususnya jalan usaha tani
yang belum memadai.
Selain itu kondisi kelembagaan alsintan yaitu Usaha Pelayanan
Jasa Alsintan(UPJA) dan perbengkelan masih belum berkembang
dengan optimal, dikarenakan lemahnya pengelolaan baik dari
aspek teknis, ekonomis dan organisasi.
Dalam peredaran dan distribusi alsintan, pengawasan
terhadap alat dan mesin pertanian baik yang diproduksi di
dalam negeri maupun impor belum maksimal sehingga masih
ditemukan mutu alat dan mesin pertanian yang tidak
memenuhi standar, dan pemenuhan kebutuhan alsintan yang
sesuai dengan kondisi spesifik lokasi perlu terus diupayakan
untuk terwujudnya penggunaan alsintan yang berkelanjutan.
Lemahnya kemampuan dalam pengawasan, peredaran dan
penggunaan alat dan mesin pertanian disebabkan kurangnya
dukungan SDM dan sarana operasional pengawasan alat dan
mesin pertanian
4
BAB II. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
2.1. Visi dan Misi
Visi Direktorat Alat dan Mesin Pertanian adalah terwujudnya
sistem mekanisasi pertanian yang tangguh dalam rangka
pemantapan ketahanan pangan nasional, peningkatan nilai
tambah dan daya saing produk pertanian serta peningkatan
pendapatan petani.
Untuk mencapai Visi tersebut Direktorat Alat dan Mesin
Pertanian mengemban Misi sebagai berikut :
a. Mengembangkan sistem mekanisasi pertanian yang sesuai
dengan arah pembangunan pertanian;
b. Mendorong tersedianya alat dan mesin pertanian ditingkat
petani dalam rangka mendukung pembangunan pertanian;
c. Mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian
dalam rangka peningkatan produktivitas usaha sektor
pertanian;
d. Mengefektifkan peran pengawasan penyediaan, peredaran
dan pemanfaatan alat dan mesin pertanian;
e. Mengembangkan pola kerjasama pelayanan dan
pengembangan alat mesin pertanian yang terintegrasi;
f. Mendorong berkembangnya Lembaga Unit Usaha Pelayanan
Jasa Alsintan di pedesaan yang sesuai dengan karakteristik
dan potensi wilayah setempat.
5
2.2. Tujuan dan Sasaran
2.2.1. Tujuan pengembangan alat mesin pertanian, tahun 2015
2019, adalah sebagai berikut:
a. Menyelenggarakan fasilitasi penyediaan alat dan mesin pertanian ditingkat petani dalam rangka mendukung pembangunan pertanian
b. Mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian dalam rangka peningkatan produktivitas usaha sektor pertanian
c. Mengefektifkan peran pengawasan penyediaan,
peredaran dan pemanfaatan alat dan mesin
pertanian
d. Menumbuh kembangkan Kelembagaan Usaha
Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dan bengkel alsintan
e. Melakukan penguatan UPJA yang sesuai dengan
karakteristik dan potensi wilayah setempat
f. Meningkatkan kualitas pengelolaan UPJA yang
berorintasi bisnis dan mandiri agar menjadi UPJA
Mandiri
g. Meningkatkan koordinasi dan sinkronisasi dalam
pengembangan, pegawasan dan peningkatan
peranan kelembagaan alsintan.
2.2.2. Sasaran pelaksanaan pembangunan dan program
kerja Direktorat Alat dan Mesin Pertanian tahun 2015-
2019 adalah sebagai berikut:
a. Terwujudnya peningkatan kepemilikan alsintan di
33 provinsi sebesar 3 - 5 %
b. Terlaksananya pengawasan pengadaan, peredaran
dan penggunaan alat dan mesin pertanian yang
berdaya guna dan berhasil guna di 33 Provinsi.
c. Terlaksananya Pengembangan dan Pembinaan UPJA
di 33 Provinsi.
6
BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
3.1. Arah Kebijakan
Arah kebijakan alat dan mesin pertanian untuk mendukung
pembangunan pertanian yaitu sebagai berikut :
1) Kebijakan yang terkait dengan sasaran meningkatnya
kepemilikan alsintan pada 33 provinsi sebesar 3 5 %,
adalah : (a) sosialisasi pelaksanaan kegiatan kepemilikan
alsintan, (b) koordinasi dengan Dinas Propinsi dan
Kabupaten/Kota guna pemantapan kegiatan kepemilikan
alsintan, (c) kebijakan dalam pelaksanaan kegiatan
kepemilikan alsintan.
2) Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya
penumbuhan dan pengembangan UPJ Pemula, Berkembang
dan Profesional, meningkat masing- masing 10%, 10% dan
15% pertahun, adalah : (a) sosialisasi Permentan No.25
Tahun 2008 tentang Pedoman Penumbuhan dan
Pengembangan UPJA, (b) Pembentukan Tim UPJA, (c)
kebijakan pemberdayaan dalam pengelolaan UPJA, (d)
peningkatan peranan UPJA dalam pengembangan alsintan,
(e) kebijakan peningkatan integrasi subsistem pengguna,
penyedia alsintan, permodalan dan pembinaan dalam
keberlanjutan kelembagaan UPJA.
3) Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya
pengembangan bengkel alsintan di 33 propinsi, adalah :
(a) sinkronisasi dan koordinasi dengan instansi terkait, (b)
peningkatan peranan produsen alsintan dalam
pengembangan bengkel, (c) peningkatan keahlian
7
pengelola bengkel alsintan.
4) Kebijakan yang terkait dengan sasaran terlaksananya
pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan alat
dan mesin pertanian yang berdayaguna dan berhasil guna
di 33 Provinsi meliputi : (a) Sosialisasi pengawasan
alsintan (b) Meningkatkan jumlah dan kompetensi Petugas
Pengawas Alsintan dan (c) Meningkatkan sarana
pengawasan alsintan.
5) Kebijakan yang terkait dengan pengembangan dan
pembinaan UPJA 33 Provinsi dalam rangka peningkatan
forum komunikasi dan informasi pengembangan,
pengawasan dan kelembagaan alsintan.
3.2. Strategi
Strategi yang dilaksanakan dalam upaya mewujudkan visi dan
misi Direktorat Alat dan Mesin Pertanian adalah sebagai
berikut:
1) Melaksanakan manajemen penyediaan dan pengawasan
alat dan mesin pertanian yang efisien, bersih, transparan,
bebas dari KKN dengan penyelenggaraan disiplin
anggarandan penciptaan kebijakan yang mendorong peran
serta stakeholder terkait baik di pusat maupun daerah
sesuai dengan kewenangannya.
2) Melaksanakan pengembangan alsintan melalui optimalisasi
penggunaan alsintan dan pemanfaatan teknologi alat dan
mesin pertanian yang dapat meningkatkan produktivitas,
efisiensi, serta kualitas semua sumber daya termasuk
8
sumber daya tenaga kerja
3) Memberdayakan petugas pengawas melalui peningkatan
kompetensi petugas pengawas dan penyediaan sarana
pendukung.
4) Memberdayakan kelembagaan UPJA dan bengkel Alsintan
melalui peningkatan kompetensi SDM, organisasi dan
bisnis serta penerapan inovasi teknologi dibidang alat
dan mesin pertanian.
3.3. Program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian.
Program Direktorat Alat dan Mesin Pertanian adalah Program
Pengelolaan Sistem Penyediaan dan Pengawasan Alat dan
Mesin Pertanian dengan indikator kinerja program adalah:
1) Tersedianya kebijakan di bidang pengembangan,
pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian.
2) Tersedianya standart, norma, pedoman, kriteria dan
prosedur dibidang pengembangan, pengawasan dan
kelembagaan alat dan mesin pertanian.
3) Terlaksananya bimbingan teknis di bidang pengembangan,
pengawasan dan kelembagaan alat dan mesin pertanian
4) Jumlah unit alsintan yang digunakan, luasan (Ha) areal
yang dikerjakan menggunakan alsintan, jumlah petugas
pengawas alsintan dan jumlah UPJA/Bengkel Alsintan
yang operasional.
9
BAB IV. PENUTUP
Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Alat dan Mesin Pertanian
2015-2019 merupakan kelanjutan dari program/ kegiatan tahun
2011-2014 yang telah dilaksanakan pada periode lalu. Rencana
Strategis Direktorat Alat dan Mesin Pertanian Tahun 2015-2019,
disusun dengan memperhatikan Renstra Ditjen Prasarana dan
Sarana Pertanian, Renstra Kementerian Pertanian dan RPJM Tahun
2011 2014, dan diharapkan dapat menjadi dokumen yang mampu
memberikan arah strategis, target dan sasaran yang tepat tetapi
fleksibel dengan perkembangan situasi yang terjadi khusus di
bidang alat dan mesin pertanian, sesuai kondisi spesifik lokasi.