LINGKUNGAN PEMASARAN
Oleh:
Fitri Ani 01011181419072
Muhammad Iqbal 01011181419067
Rahma Yolanda Putri 01011181419066
Tanty Khairunnisa 01011181419069
Zastya Esfarenza 01011181419065
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2015/2016
1 | P a g e
Page | 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pengembangan dan pengimplementasi rencana pemasaran
memerlukan sejumlah keputusan. Pengambilan keputusan tersebut
merupakan seni sekaligus ilmu. Untuk memberikan pengetahuan dan
inspirasi bagi pengambilan keputusan pemasaran, perusahaan harus
memiliki informasi terbaru yang komprehensi tentang tren makro, juga
tentang efek mikro tertentu bagi bisnis mereka. Pemasaran holistic
menyadari bahwa lingkungan pemasaran senantiasa menampilkan peluang
dan ancaman baru, dan mereka memahami arti penting pengamatan dan
penyesuaian berkelanjutan terhadap lingkungan tersebut.
Hampir semua industri sedang menghadapi perubahan lingkungan
alam. Dalam makalah ini, kita mempelajari bagaimana perusahaan dapat
mengembangkan proses untuk mengikuti tren. Kita juga mengidentifikasi
sejumlah tren lingkungan makro yang penting.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud lingkungan pemasaran?
2. Lingkungan mikro perusahaan?
3. Lingkungan makro perusahaan?
4. Merespons lingkunmgan pemasaran?
Page | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pemasaran yaitu memuaskan kebutuhan pelanggan artinya
pemasar memahami kebutuhan pelanggan; mengembangkan produk dan
jasa yang menyediakan nilai yang unggul bagi pelanggan; menetapkan
harga, mendistribusikan, dan mempromosikan produk dan jasa secara
efektif, produk dan jasa itu akan mudah dijual. Menurut guru manajemen
Peter Drucker, ”Tuijuan pemasaran adalah membuat penjualan tidak
diperlukan lagi.” Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran
pemasaran (marketing mix) yang lebih besar-seperangkat sarana pemasaran
yang bekerja sama untuk memuaskan kebutuhan pelanggan dan
menciptakan hubungan dengan pelanggan.
Jadi, pemasaran adalah proses sosial dan manajerial di mana pribadi
atau organisasi memperoleh apa yang yang mereka butuhkan dan inginkan
melalui penciptaan dan pertukaran nilai dengan pelanggan yang
menguntungkan. Seorang manajerial harus mampu mengembangkan nilai
pelanggan yang inovatif dan kerangka kerja hubungan pelanggan yang
mencakup esensi pemasaran. Ada lima nilai utama bagi pemasaran:
1. Menciptakan nilai bagi pelanggan untuk menangkap nilai dari
pelanggan sebagai imbalannya. Mereka harus menarik pelanggan
sasaran dengan proporsi nilai yang kuat. Lalu mereka harus
mempertahankan dan menumbuhkan pelanggan dengan menyajikan
nilai yang unggul bagi pelanggan dan efektif mengatur tatap muka
perusahaan-pelanggan. Ssat ini perusahaan pemasaran terkemuka
memahami kebutuhan pasar dan pelanggan, merancang strategi
pemasaran yang menghasilkan nilai bagi pelanggan, merancang
program pemasaran terintegrasi yang menghantarkan nilai dan
kepuasan bagi pelanggan, dan membangun hubungan pelanggan
Page | 3
yang kuat. Sebagai imbalanya, perusahaan mendapat penghargaan
dari pelanggan dalam bentuk penjualan, keuntungan, dan kesetiaan
pelanggan.
2. Membangun dan mengatur merek yang kuat dan menciptakan nilai.
Merek yang diaposisikan dengan baik dan ekuitas merek yang kuat
memberikan dasar bagi upaya membangun nilai pelanggan dan
hubungan pelanggan yang menguntungkan.
3. Mengatur pengembalian pemasaran untuk menangkap kembali nilai
pelanggan. Manajer pemasaran harus mampu mengukur dan
mengatur pengembalain investasi pemasaran mereka.
4. Menggunakan teknologi pemasaran yang baru. Pengembangan
teknologi digital baru dan teknologi tinggi pemasaran lainnya telah
mengubah secara dramatis cara pemasar menciptakan dan
mengomunikasikan nilai pelanggan.
5. Pemasaran dalam cara yang bertanggung jawab secara sosial di
seluruh dunia. Perkembangan teknologi membuat dunia menjadi
tempat yang semakin sempit, pemasar harus mampu memasarkan
merek mereka secara global dan dalam cara yang bertanggung jawab
secara sosial yang tidak hanya menciptakan niali jangka pendek bai
pelanggan perorangan tetapi juga nilai jangka panjang bagi
masyarakat.
Page | 4
Proses pamasaran memiliki 5 langkah yaitu diantaranya:
Page | 5
Menangkap nilai dari pelanggan untuk
menciptakan keuntungan dan
ekuitas pelanggan
Membangun hubungan yang menguntungkan
dan menciptakan kepuasan pelanggan
Merancang strategi pemsaran yang
digerakkan oleh pelanggan
Memahami pasar dan kebutuhan serta keinginan
pelanggan
Membangun program pemasaran terintegrasi yang memberikan nilai
unggul
BAB III
PEMBAHASAN
1. LINGKUNGAN PEMASARAN
Lingkungan pemasaran terdiri dari para pelaku dan kekuatan-
kekuatan “yang di luar kendali” berdasarkan mana organisasi merancang
strategi pemasaran. Secara khusus dirumuskan sebagai berikut:
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan
kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran
perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan mempertahankan transaksi yang sukses dengan para
pelanggan sasarannya.
Kita dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro
suatu perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam
lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya melayani pasar, yaitu: perusahaan, para para
pensuplai, bahan mentah, pasar perantara, para pelanggan, pesaing, dan para
anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang
lebih bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua
pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: faktor kependudukan
ekonomi, fisik, teknologi, politik, hokum dan kekuatan social/budaya. Kita
akan membahas lingkungan mikro kemudian lingkungan makro.
2. LINGKUNGAN MIKRO PEMASARAN
Tujuan utama setiap perusahaan adalah melayani dan memuaskan
seperangkat kebutuhan khusus dari sebuah pasar-sasaran terpilih yang
menguntungkan perusahaan itu. Maka rantai pemasok-perusahaan-
Page | 6
pemasaran/para perantara-para pelanggan itu merupakan ini sistem
pemasaran suatu perusahaan. Keberhasilan perusahaan akan dipengaruhi
oleh kedua kelompok tambahan yaitu: sejumlah pesaing dan kelompok
masyarakat.
2.1 Perusahaan
Manajemen pemasaran harus memperhitungkan kelompok lain
dalam perusahaan seperi manajemen puncak, keuangan, peneliti dan
pengembangan, pembelian, produksi, dan akuntansi. Kelompok ini
membangun kelompok mikro perusahaan.
2.2 Pemasok (Supplier)
Para pemasok adalah perusahaan-perusahaan dan individu yang
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan oleh peerusahaan dan pesaing
untuk memproduksi barang dan jasa tertentu. Perkembangan dalam
lingkungan “pemasok” dapat memberikan pengaruh yang amat berarti
terhadap pelaksanakan pemasaran suatu perusahaan. Manajer pemasaran
perlu mengamati kecenderungan harga dari masukan-masukan terpenting
bagi kegiatan produksi perusahaan.
2.3 Para Perantara Pemasran
Para perantara pemasaran adalah perusahan-perusahaan yang
membantu perusahaan itu dalam promosi, penjualan dan distrubusi barang-
barangnya kepada para pemneli terakhir. Mereka ini meliputi para perantara,
perusahaan ditribusi fisik, lembaga-lembaga jasa pemasaran, dan perantara
bidang keuangan.
Perantara adalah perusahaan dagang yang membantu perusahaan
untuk menemukan pembeli dan/atau menutup penjualan dengan mereka.
Mereka terbagi menjadi dua macam, yaitu agen perantara dan pedagang
Page | 7
perantara. Agen perantara- seperti agen, pialang, dan perwakilan produsen,
yang mencari dan menemukan para pelanggan dan/atau melakukan
perjanjian dengan pihak lain, tapi tidak memiliki barang dagangan itu
sendiri.
Tegasnya, perantara menciptakan kegunaan dari segi tempat,
kegunaan dari sudut waktu, kegunaan dari sudut kuantitas, kegunaan dari
sudut rupa-rupa, kegunaan dari sudut cara memperoleh barang.
2.4 Para Pelanggan
Suatu perusahaan berhubungan dengan para pemasok dan para
perantara agar perusahaan itu dapat menyediakan produk dan jasa secara
efisien kepada pasar sasarannya. Pasar sasaran dapat terdiri dari hanya satu
atau lebih dari lima macam pasar pelanggan berikut ini:
A. Pasar konsumen
B. Pasar industri
C. Pasar penjualan kembali
D. Pasar pemerintah
E. Pasar internasional
2.5 Para Pesaing
Usaha untuk membangun sebuah system pemasaran yang efisien
guna melayani pasar itu disaingi oleh usaha serupa dari pihak lain. System
pemasaran perusahaan di kelilingi dan di pengaruhi oleh sekelompok
pesaing. Para pesaing ini perlu diindetifikasi, dimonitor, dan dikalahkan
untuk memperoleh dan mempertahankan kesetiaan pelanggan kepada
perusahaan yang bersangkutan. Cara terbaik bagi suatu perusahaan untuk
menguasai atau memenangkan persaingan itu adalah dengan mengambil
sudut pandang pelanggan.
Page | 8
2.6 Masyarakat
Kegiatan organisasi mempengaruhi minat kelompok lain, kelompok-
kelompok tersebut menjadi masyarakat umum yang amat penting bagi
organisasi. Masyarakat adalah kelompok yang mempunyai minat nyata atau
yang masih ter pendam atau memberikan dampak terhadap kemampuan
organisasi untuk mencapai sasaran-sasarannya.
Masyarakat umum dapat memperlancar atau menghambat kemampuan
organisasi untuk mencapai sasarannya. Karena masyarakat umum dapat
secara nyata mempengaruhi nasib baik suatu organisasi, maka organisasi
yang bijak perlu mengambil langkah nyata untuk membangun secara
berhasil hubungan dengan masyarakat umum yang amat penting bagi
perusahaan dan tidak hanya tinggal diam atau menunggu. Kita dapat
mengidentifikasi tujuh tipe masyarakat.
A. Masyarakat keuangan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk mendapatkan dana.
B. Masyarakat media dapat membawa berita, fitur, dan opimi editorial.
C. Masyarakat pemerintah. Pemasar harus sering berkonsultasi dengan
pwengacara perusahaan tentang isu keamanan produk, kebenaran iklan,
dan masalah lain.
D. Masyarakat lembaga swadaya masyarakat (LSM). Keputusan
pemasaran perusahaan mungkin dipertanyakan oleh organisasi
konsumen, kelompok lingkungan, kelompok minoritas, dan lainnya.
E. Masyarakat lokal meliputi penduduk sebuah lingkungan dan organisasi
komunitas.
F. Masyarakat umum. Perusahaan harus memperhartikan perilaku
masyarakat umum terhadap produk dan aktivitasnya. Citra publik
perusahaan mempengaruhi daya beli masyarakat.
Page | 9
G. Masyarakat umum meliputi pekerja, manajer, sukarelawan, dan dewan
direksi. Perusahaan besar menggunakan brosur dan sarana laim untuk
menginformasikan dan memotivasi masyarakat internalnya. Ketika
karyawan senang denagan perusahaan mereka, maka perilaku positif
tersebut akan tersebar ke masyarakat eksternal.
3. LINGKUNGAN MAKRO PERUSAHAAN
Perusahaan, para pemasok, para perantara pemasaran, para
pelanggan, pesaing, dan lapisan masyarakat semua menjalankan fungsinya
dalam kekuatan lingkungan makro yang lebih besar dan dalam
kecenderungan-kecenderungan yang amat besar(megatrend), yang
membentuk berbagai peluang dan memberikan ancaman terhadap
perusahaan. Kekuatan-kekuatan ini tampak sebagai factor yang tak
terkendali, yang harus dimonitor dan dijawab oleh perusahaan. Lingkungan
makro terdiri dari enam kekuatan utama yaitu kependudukan, ekonomi,
fisik/alam, teknologi, politik/hokum, dan social budaya.
3.1 Lingkungan Penduduk (Demografis)
Fakta lingkungan pertama yang menarik bagi para pemasar adalah
kependudukan, karena orang banyaklah yang membentuk pasar. Para
pemasar sangat berkepentinganpada besarnya penduduk dunia; distribusinya
secara geografis, tingkat kepadatannya, kecenderungan perpindahan dari
satu tempat ke tempat lain; distribusi usia, kelahiran, perkawinan, dan
tingkat kematian; ras, suku bangsa, dan struktur keagamaan. Kita akan
membahas kecenderungan demografis yang utama dan implikasinya
terhadap peranan pemasaran.
Kekuatan demografis utama yang di amati pemasar adalah populasi,
karena masyarakat adalah pembentuk pasar. Pemasar sangat tertarik pada
Page | 10
ukuran dan tingkat pertumbuhan populasi di suatu kota, wilayah, dan
Negara; distribusi usia dan bauran etnis; tingkat pendidikan; pola rumah
tangga; serta karakterisktik dan gerakan regional. Populasi dunia
memperlihatkan pertumbuhan eksplosif: totlal populasi mencapai 6,1 miliar
pada tahun 2000 dan akan melebihi 7,9 pada tahun 2025. Ledakan populasi
menjadi sumber kekhawatiran utama.
Pertumbuhan populasi yang eksplosif member implikasi besar pada bisnis.
Populasi yang sedang tumbuh tidak serta merta menggambarkan
betumbuhnya pasar, kecuali pasar ini mempunyai daya beli yang cukup
besar. Bagaimanapun, perusahaan yang menganalisis pasar mereka secara
seksama dapat menemukan peluang besar.
3.2 Lingkungan Ekonomi
Daya beli yang tersedia dalam ekonomi tergantung pada
penghasilan, harga, tabungan, utang dan ketersediaan kredit saat ini.
Pemasar harus memperhatikan tren yang mempengaruhi daya beli, karena
tren tersebut bisa memberikan pengaruh yang kuat pada bisnis, terutama
untuk perusahaan yang produknya ditujukan kepada konsumen
berpenghasilan tinggi dan sensitive terhadap harga.
Distribusi pendapatan. Ada empat jenis struktur Negara industry:
perekonomian subsisten seperti Papua Nugini, yang hanya mempunyai
sedikit peluang bagi pemasar: perekonomian pengekspor bahan mentah
seperti Republic Demokrasi Kongo (tembaga) dan arab Saudi (minyak),
dengan pasar yang baik untuk perlengkapan, peralatan, pasokan, dan barang
mewah untuk orang kaya; perekonomian industry baru seperti india, mesir
dan filiphina, dimana kelas kaya dan menengah baru sedang tumbuh
meminta jenis barang yang baru; dan perekonomian industry seperti Negara-
negara di Eropa Barat, yang merupakan pasar yang kaya untuk semua jenis
barang.
Page | 11
Pemasar sering membedakan Negara dengan menggunakan lima
pola distribusi pendapatan yang berbeda: 1. Pendapatan sangat rendah; 2.
Hamper semuanya berpendapatan rendah; 3. Pendapatan sangat rendah,
sangat tinggi; 4. Pendapatan rendah, menengah, dan tinggi; dan 5. Hamper
semuanya berpendapat menengah.
Pengeluaran konsumen dipengaruhi oleh ketersediaan tabungan,
utang dan kredit. Konsumen di AS mempunyai rasio utang terhadap
penghasilan yag tinggi, yang kemudian memperlambat pengeluaran untuk
barang rumah tangga dan barang berharga tinggi.
3.3 Lingkungan Sosial Budaya
Masyarakat membentuk kepercayaan, nilai, dan norma yang
menggambarkan sebagaian besar selera dan preferensi konsumen.
Masyarakat menyerap, secara hamper tidak sadar, pandangan dunia yang
mendefenisikan hubungan mereka bagi diri mereka sendiri, orang lain,
organisasi, masyarakat, alam, dan alam semesta.
Setiap masyarakat mengandung subbudaya (subculture), kelompok
yang bernilai, kepercayaan, preferensi, dan perilaku yang timbul dari
pengalaman atau keadaan khusus dalam hidup mereka. Terkadang
perusahaan mendapatkan imbalan tak terduga dalam membidik subbudaya.
Pemasar selalu menyukai para remaja karena mereka merupakan penentu
tren masyarakat dalam hal mode, music, hiburan, ide, dan sikap. Pemasar
juga tahun bahwa jika mereka menarik seseorang sebagai remaja, terbuka
peluang besar bahwa mereka akan mempertahankan orang tersebut sebagai
pelanggan dalam jenjang kehidupannya kemudian hari.
3.4 Lingkungan Alam/Fisik
Kerusakan lingkungan alam menjadi masalah global yang utama.
Ada kekhawatiran besar tentang “gas rumah kaca” di atmosfer akibat
Page | 12
pembakaran bahan bakar fosil; tentang penipisan lapisan ozon akibat zat
kimia tertentu dan pemasaran global; dan tentang semakin langknya air.
Konsumen sering terlihat menentang keputusan produk yang mempengaruhi
lingkungan alam.
Environmentalisme korporat adalah pengakuan akan pentingnya
masalah lingkungan dihadapi perusahaan dan pengintregrasian masalah-
masalah itu ke dalam rencana strategi perusahaan. Pemasaran yang
mempraktikum paham lingkungan korporat ini harus menyadari berbagai
ancaman dan peluang yang berhubungan dengan empat tren utama di
lingkungan alam: kelangkaan bahan mentah, terutama air; peningkatan
biaya energy; peningkatan polusi; dan perubahan peran pemerintah.
3.5 Lingkungan Teknologi
Salah satu kekuatan paling dramatis yang membentuk kehidupan
manusia adalah technology selama bertahun-tahun, teknologi telah
menghasilkan keajaiban, seperti penilisin, bedah jantung terbuka, dan pil
KB, serta cerita mengerikan seperti bom hydrogen, gas syaraf, dan senapan
submesin. Teknologi juga menghasilkan produk seperti telepon seluler dan
permainan video yang memiliki dampak baik dan buruk sekaligus.
Semua teknologi baru adalah kekuatan “penghancuran kreativ”.
Transistor melalui industry tabung vakum, xerografi melalui bisnis kertas
karbon, otomatif melukai kereta api dan televise melukai surat kabar. Alih-
alih berpindah ke teknologi baru banyak industry lama yang menolak atau
mengabaikannya, dan bisnis mereka menurun. Tetapi inilah inti kapitalisme
pasar yang dinamis dan menolerar si penghancur kreatif dari teknologi
sebagai harga sebuah kemajuan. Sejumlah teknologi utama dan baru yang
hadir mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi.
Page | 13
Teknologi baru juga menciptakan konsekuensi jangka panjang yang
besar dan tidak selalu dapat di perkirakan. Pil konstrasepsi, misalnya,
membantu pencapaian keluarga kecil, semakin banyak ibu bekerja, dan
pendapatan tambahan yang lebih besar-menghasilkan pengeluaran yang
lebih tinggi untuk perjalanan hibiran, barang tahan lama, dan barang
mewah. Telepon seluler, permainan video, dan internet bukan hanya
mengurangi perhatian orang pada media tradisional, piranti-piranti itu juga
mengurangi interaksi social tatap muka karena orang mendengarkan music,
menonton film di telepon seluler mereka, dan seterusnya. Teknologi juga
saling melengkapi. Pemasar harus mengamati empat tren teknologi berikut:
kecepatan perubahan yang semakin tinggi, peluang inovasi yang tak
terbatas, anggaran R&D yang beragam, dan semakin banyaknya peraturan
mengenai perubahan teknologi.
3.6 Lingkungan Politik-Hukum
Lingkungan politik dan hukum terdiri badan hukum, dan badan
pemerintahan, dan kelompok LSM yang mempengaruhi dan membatasi
berbagai organisasi dan perorangan. Kadang-kadang hokum ini juga
menciptakan peluang baru bagi bisnis. Sebagai contoh, hukum yang
mewajibkan daur ulang memberikan dorangan penciptaan lusinan
perusahaan baru yang membuat produk baru dari bahan daur ulang. Dua
tren utama dalam lingkungan politik-hukum adalah meningkatnya peraturan
bisnis dan bertumbuhnya kelompok dengan kepentingan tertentu.
Peningkatan peraturan bisnis mempunyai empat tujuan utama:
melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat, melindungi
konsumen dari praktik bisnis yang tidak jujur, melindungi kepentingan
mayarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali, dan mengenakan biaya
social yang tercipta akibat proses produk atau produksi pada bisnis.
Page | 14
4. MERESPONS LINGKUNGAN PEMASARAN
Perusahaan mengambil langkah proaktif terhadap lingkungan
pemasaran. Mereka tidak hanya melihat dan bereaksi, perusahaan-
perusahaan ini mengambil tindakan agresif untuk mempengaruhi
masyarakat dan kekuatan di dalam lingkungan pemasaran mereka.
Perusahaan semacam ini mempekerjakan pelobi dan mengadakan acara
media untuk memperoleh liputan pers yang menguntungkan. Mereka
memasang iklan (iklan yang mengekspresikan sudut pandang editorial)
untuk membentuk opini publik. Mereka mengajukan tuntutan hukum dan
memberikan keluhan dengan pembuat peraturan untuk menjaga kondisi
persaingan, dan mereka membentuk kontrak kesepakatan untuk
mrngendalikan saluran distribusi mereka dengan lebih baik.
Manajemen pemasaran tidak selalu dapat mengendalikan kekuatan
lingkungan. Manajemen pemasaran hanya dapat mengamati dan bereaksi
terhadap lingkungan. Perusahaan jarang berhasil mempengaruhi perubahan
populasi grafis, lingkungan ekonomi, atau nilai budaya utama. Tetapi,
manajer pemasaran yang cerdik akan mengambil langkah proaktif daripada
pendekatan reaktif terhadap lingkungan pemasaran.
Page | 15
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Lingkungan pemasaran suatu perusahaan terdiri dari para pelaku dan
kekuatan-kekuatan yang berasal dari luar fungsi manajemen pemasaran
perusahaan yang mempengaruhi kemampuan manajemen pemasaran untuk
mengembangkan dan pempertahankan transaksi yang sukses dengan para
pelanggan sasarannya.
Kita dapat membedakan lingkungan mikro dan lingkungan makro
suatu perusahaan. Lingkungan mikro terdiri dari para pelaku dalam
lingkungan yang langsung berkaitan dengan perusahaan yang
mempengaruhi kemampuannya melayani pasar, yaitu: perusahaan, para para
pensuplai, bahan mentah, pasar perantara, para pelanggan, pesaing, dan para
anggota masyarakat. Lingkungan makro terdiri dari kekuatan-kekuatan yang
lebih bersifat kemasyarakatan yang lebih besar dan mempengaruhi semua
pelaku dalam lingkungan mikro perusahaan, yaitu: factor kependudukan
ekonomi, fisik, teknologi, politik, hokum dan kekuatan sosial/budaya.
Page | 16
DAFTAR PUSTAKA
Philip Kotler, Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran, Edisi
Ketiga Belas. Penerbit Erlangga.
Philip Kotler. 1990. Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan Dan
Pengendalian. Penerbit Erlangga.
Page | 17
Top Related