DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN PALEMBANGPRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAUTAHUN AKADEMIK 2007/ 2008
PEDOMANKARYA TULIS ILMIAH
BIDANG KEPERAWATAN U N T U K I N T E R N
Disusun Oleh :Cikwi, SKM, M.KesNs. Jhon Feri, S.KepD. Eka Harsanto, S.KpElly Hastuti, SKM
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Buku Pedoman Karya Tulis Ilmiah Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes
Depkes Palembang merupakan buku panduan KTI yang diadopsi dari buku panduan KTI
FKM-UI, Pembuatan Skripsi PSIK USU Medan dan Poltekkes Depkes Palembang.
Walaupun belum sepenuhnya sesuai dengan Program Studi/ Jurusan
Keperawatan, tapi secara prinsip keilmuan buku panduan KTI ini sudah dapat dijadikan
acuan di dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah. Selain itu hendaknya buku panduan
KTI ini diharapkan dapat digunakan oleh staf pengajar Prodi Keperawatan Lubuklinggau
Poltekkes Depkes Palembang dalam memberikan bimbingan untuk pelaksanaan
penelitian dan penulisan Karya Tulis Ilmiah kepada mahasiswa.
Pedoman KTI ini sudah memenuhi syarat untuk penulisan KTI. Dan untuk lebih
menyempurnakan panduan ini kami tetap mengharapkan segala kritik dan saran agar
lebih baik.
Terima kasih kami ucapkan kepada FKM-UI, PSIK USU Medan dan Poltekkes
Depkes Palembang yang telah menjadi acuan dalam penulisan KTI di Prodi Keperawatan
Lubuklinggau Poltekkes Depkes Palembang.
Lubuklinggau, Februari 2008
Penyusun
1. Cikwi, SKM, M. .Kes2. Ns. Jhon Feri, S.Kep3. D. Eka Harsanto, SKp4. Elly Hastuti, SKM
ii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah ..................................................... 1
B. Tujan Penulisan KTI ..................................................................... 2
C. Bobot KTI ....................................................................................... 2
D. Persyaratan Penyusunan KTI ....................................................... 2
E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan ............................................... 3
BAB II PROSEDUR PENYUSUNAN KTI................................................. 5
A. Penentuan Judul Penelitian ........................................................... 5
B. Persyaratan Judul Penelitian......................................................... 5
C. Proposal Penelitian ......................................................................... 6
D. Seminar KTI ................................................................................... 6
E. Kepanitiaan ..................................................................................... 8
BAB III FORMAT PENULISAN KTI
A. Kertas .............................................................................................. 9
B. Pengetikan ....................................................................................... 9
C. Jarak Baris ...................................................................................... 10
D. Penomoran Halaman ..................................................................... 10
E. Penulisan Tabel dan Gambar ....................................................... 10
iii
F. Pemberian Tanda Bagian KTI ...................................................... 11
BAB IV SISTEMATIKA PENULISAN
A. Proposal Penelitian ......................................................................... 13
B. Laporan Penelitian (KTI) .............................................................. 15
BAB V URAIAN DAN PENATAAN ISI TULISAN .................................. 18
A. Bagian Pendahuluan ...................................................................... 18
B. Bagian Utama ................................................................................. 22
C. Bagian Akhir ................................................................................... 31
BAB VI MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA .................. 33
A. Kutipan dalam Naskah KTI .......................................................... 33
B. Penulisan Daftar Pustaka .............................................................. 34
C. Penulisan Nama Pengarang .......................................................... 36
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah merupakan hasil tulisan yang menuruti suatu aturan tertentu.
Aturan tersebut biasanya merupakan suatu persyaratan tata tulis yang telah dibakukan
oleh masyarakat akademik. Secara umum, proses penulisan Karya Tulis Ilmiah dilakukan
dalam tiga tahap yaitu: tahap pra penulisan, tahap penulisan, dan tahap perbaikan.
Dalam tahap pra penulisan, penulis membuat suatu rancangan tulisan. Semua
catatan penting dan bahan teoritis dicantumkan dalam rancangan tulisan ini. Untuk
melakukannya, penulis membutuhkan literatur atau bahan bacaan yang sesuai dengan
masalah yang akan ditulis.
Tahap penulisan, penulis mulai mewujudkan rancangan tertulis yang telah
dibuatnya. Semua catatan penting dan bahan teoritis yang sudah disiapkan, mulai ditulis
dengan bahasa yang sesuai untuk pembaca yang dituju. Hasil tulisan tahap ini disebut juga
kertas kerja pertama (first draft).
Meskipun proses penulisan karya tulis ilmiah pada umumnya sama tetapi
bentuknya ada bermacam-macam. Diantara beragam bentuk karya tulis ilmiah itu, yang
biasa digunakan adalah: makalah, laporan, skripsi, thesis, dan disertasi.
KTI merupakan karya tulis ilmiah yang merupakan tulisan wajib bagi mahasiswa
untuk mencapai jenjang akademis program Diploma III (D-III) dan merupakan
persyaratan akademis. Penulisannya didasarkan pada hasil penelitian maupun studi
kepustakaan yang dilakukan mahasiswa sendiri, topik yang dipilih disesuaikan dengan
bidang ilmu Keperawatan.
Karena KTI merupakan tugas yang wajib diselesaikan oleh mahasiswa maka
penulisannya harus memperhatikan beberapa hal berikut:
1. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa sendiri
1
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
2
2. Menghasilkan simpulan dari masalah yang dibahas atau diteliti
3. Memberikan sumbangan nyata bagi kemajuan ilmu pengetahuan
B. Tujuan Penulisan KTI
Tujuan penulisan KTI antara lain untuk:
1. Melatih mahasiswa dalam pelaksanaan kegiatan penelitian.
2. Memenuhi persyaratan akademis untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan.
C. Bobot KTI
KTI diberi bobot 3 (tiga) Satuan Kredit Semester (SKS)
D. Persyaratan Penyusunan KTI
1. Mahasiswa
a. Persyaratan Akademik.
1). Telah terdaftar sebagai mahasiswa pada semester yang berjalan.
2). Telah menyelesaikan sekurang – kurangnya 85%, beban studi kumulatif yang
dipersyaratkan (87 SKS).
3). Lulus mata kuliah Riset Keperawatan dengan nilai minimal C.
4). Masuk Kartu Program Rencana Studi (KRS).
b. Persyaratan Administrasi.
Telah menyelesaikan administrasi / keuangan sesuai dengan ketentuan.
2. Pembimbing
a. Syarat Pembimbing
1). Merupakan Dosen Politeknik Kesehatan Depkes Palembang. Program Studi
Keperawatan Lubuklinggau.
2). Pendidikan minimal Strata I (Satu) dengan latar belakang pendidikan yang
sesuai dengan penulisan laporan/tujuan akhir mahasiswa yang dipimpin.
3). Mau dan mampu untuk menjadi Pembimbing KTI.
4). Dosen Pembimbing ditetapkan oleh Direktur Institusi JPT Diknakes.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
3
b. Tugas Pembimbing.
1). Membimbing mahasiswa menyusun rancangan (Proposal) karya tulis ilmiah
(KTI).
2). Menyediakan waktu dan memberikan bimbingan selama proses penulisan KTI
berlangsung.
3). Mengarahkan dan membantu mahasiswa bimbingannya dalam memperdalam
telaah kepustakaan dan pemanfaatan data.
4). Memberikan pengarahan dalam melakukan penelitian di lapangan dan atau
perpustakaan serta pemanfaatan data.
5). Memberi arahan dan masukan kepada mahasiswa bimbingannya dalam materi
KTI-nya.
c. Pergantian Pembimbing
Pergantian pembimbingan dimungkinkan apabila terjadi hal-hal sebagai
berikut:
1). Apabila sejak konsultasi pertama setelah penetapan pembimbing, kemudian
pembimbing karena sesuatu dan lain hal tidak dapat melaksanakan tugas
membimbing, maka Ketua Prodi atas permohonan mahasiswa dapat menunjuk
pembimbing pengganti atas usulan bagian akademik
2). Proses bimbingan tidak berjalan secara efektif atau tidak terdapat kesesuaian
pendapat antara mahasiswa dan pembimbing
3). Pembimbing tidak bersedia menjadi pembimbing berdasarkan surat rujukan
atau kesediaan.
E. Pelaksanaan Kegiatan Bimbingan
1. Kegiatan bimbingan dimulai dari menyusun rancangan penelitian/ penetapan judul.
2. Waktu dan tempat kegiatan pembimbingan dilaksanakan pada waktu kerja dan
bertempat di Kampus Prodi Keperawatan Lubuklinggau Poltekkes Depkes Palembang.
3. Bila butir 2 tersebut diatas tidak dapat dipenuhi, pembimbing KTI dan mahasiswa
secara bersama-sama dapat menentukan waktu dan tempat kegiatan bimbingan
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
4
4. Setiap kali melakukan kegiatan konsultasi, pembimbing membubuhkan paraf pada
kartu bimbingan KTI yang disediakan.
BAB II
PROSEDUR PENYUSUNAN KTI
A. Penentuan Judul Penelitian
Dalam proses penentuan judul, berlaku ketentuan sebagai berikut :
1. Setiap mahasiswa yang akan menyusun KTI harus menentukan masalah apa yang
akan diteliti dan diajukan ke Dosen Pembimbing dalam bentuk Judul Penelitian
sebanyak 3 (Tiga) buah judul disertai latar belakang penelitian.
2. Judul Penelitian dipilih dari ketiga judul yang diajukan mahasiswa berdasarkan
kesepakatan antara mahasiswa dengan dosen pembimbing.
3. Bila judul-judul penelitian dalam butir 2 tersebut tidak dapat diterima oleh
Penanggung Jawab KTI (PJ KTI), karena alasan tertentu misalnya adanya kesamaan
judul dengan mahasiswa lain, maka mahasiswa yang bersangkutan harus mengajukan
alternatif judul lain untuk dipilih kembali oleh mahasiswa bersama-sama dengan
dosen pembimbing.
4. Judul penelitian harus mendapat pengesahan dari Ketua Prodi Keperawatan
Lubuklinggau dan selanjutnya ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes
Depkes Palembang.
B. Persyaratan Judul Penelitian
Adapun syarat dari judul penelitian pada penyusunan KTI ini adalah:
1. Judul disesuaikan dengan tujuan Pendidikan D III Keperawatan Prodi Keperawatan
Lubuklinggau Poltekkes Depkes Palembang.
2. Judul penelitian dibuat sesingkat mungkin, tetapi cukup jelas dan menunjukkan secara
tepat masalah yang akan diteliti (5W+1H) serta tidak memungkinkan penafsiran yang
beragam.
5
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
6
3. Judul penelitian harus berbeda diantara mahasiswa.
4. Bilamana diperlukan, judul penelitian dapat diubah. Perubahan judul dapat dilakukan
atas permintaan mahasiswa dengan persetujuan dosen pembimbing dan
Penanggungjawab KTI. Perubahan judul itu ditetapkan dengan Surat Keputusan
Direktur Politeknik Kesehatan Depkes Palembang.
C. Proposal Penelitian
Proposal penelitian bertujuan untuk membantu mahasiswa mengemukakan
keterangan yang rinci tentang proses penelitiannya.
Proposal penelitian menggambarkan secara singkat dan jelas unsur utama yang
dijadikan panduan dalam proses penyusunan KTI.
Proposal penelitian harus disetujui oleh dosen pembimbing.
Proposal penelitian berisi 4 (empat) pokok bahasan sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
BAB II Tinjauan Pustaka (Landasan Teori)
BAB III Kerangka Konsep, Definisi Operasional dan Hipotesis (jika ada)
BAB IV Metode Penelitian
D. Seminar KTI
Selama penulisan KTI dilakukan seminar sebanyak 2 (dua) kali, yaitu seminar
proposal dan seminar hasil (Ujian KTI), Seminar KTI bersifat komprehensif dan terbuka
bagi dosen dan mahasiswa yang berminat sejauh tidak mengganggu jalannya ujian.
Seminar dihadiri oleh Dosen Pembimbing mahasiswa bersangkutan yang bertindak
sebagai moderator dan pembimbing lainnya sebagai penguji, serta ditunjuk 2 (dua) orang
mahasiswa sebagai penyangga/ oponen.
Bagi mahasiswa yang akan mengikuti seminar, materi KTI diserahkan selambat-
lambatnya 2 (dua) hari sebelum seminar dilaksanakan.
1. Seminar Proposal
Syarat untuk dapat mengikuti seminar proposal adalah :
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
7
a. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah melakukan bimbingan Proposal sebanyak 5
(lima) kali dibuktikan dengan menyerahkan lembar bimbingan KTI.
b. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menghadiri 5 (lima) kali seminar
proposal mahasiswa lain yang dibuktikan dengan menyerahkan bukti lembar
oponen dan peserta seminar proposal
c. Mahasiswa sekurang-kurangnya telah pernah menjadi oponen seminar proposal
mahasiswa lain, minimal 1 (satu) kali yang dibuktikan dengan menyerahkan bukti
lembar oponen dan peserta seminar proposal. Persyaratan ini tidak berlaku bagi 5
(lima) peserta yang melaksanakan seminar proposal paling awal.
Hasil masukan pada waktu seminar dicatat dan digunakan untuk
menyempurnakan proposal sehingga layak untuk dilaksanakan. Setelah pembimbing
menyatakan proposal layak dilaksanakan di lapangan barulah pelaksanaan penelitian
dilakukan.
2. Ujian KTI
Syarat utuk mengikuti Ujian KTI adalah:
a. Sebelum diujikan, KTI dicetak sebanyak 3 (tiga) eksemplar tanpa harus dijilid.
b. Mahasiswa telah lunas administrasi pendidikan, dibuktikan dengan melampirkan
tanda lunas administrasi dan kartu bebas perpustakaan.
c. Mahasiswa telah melakukan penelitian, pengumpulan data atau model/ prototipe
dilaksanakan. Jarak waktu antara seminar proposal dan seminar hasil (Ujian KTI)
sekurang-kurangnya 4 (empat) minggu.
d. 3 (tiga) hari sebelum Jadwal Ujian, mahasiswa sudah harus menyerahkan naskah
KTI sebanyak 3 eksemplar dan diserahkan kepada masing-masing penguji
Setelah diujikan dan diperbaiki, KTI di cetak sebanyak 7 (Tujuh) eksemplar
yang harus diserahkan dengan perincian sebagai berikut: 1 (satu) eksemplar untuk
perpustakaan Prodi Keperawatan Lubuklinggau, 1 (satu) eksemplar untuk Lokasi
penelitian, 1 (satu) eksemplar untuk Direktorat Poltekkes Depkes Palembang, 1 (satu)
eksemplar untuk Jurusan Keperawatan Poltekkes depkes Palembang, 1 (satu)
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
8
eksemplar untuk Pembimbing 1 (satu) eksemplar untuk masing-masing Penguji dan 1
(satu) eksemplar untuk penulis.
KTI yang harus diserahkan adalah KTI yang telah selesai dan disetujui
Pembimbing, Penguji, dan diketahui oleh Ketua Prodi Keperawatan.Lubuklinggau.
3. Dewan Penguji
Dewan penguji ditetapkan dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes
Palembang atas usulan Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau, yang terdiri dari:
a. Ketua penguji : Pembimbing yang bertindak sebagai moderator
b. Anggota : 2 (dua) orang
Moderator membuka ujian, memimpin proses tanya jawab antara penguji dan
mahasiswa, mengatur waktu agar semua penguji mendapat waktu yang sama, menutup
sidang dan melaporkan hasil ujian kepada Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau.
Bila moderator ingin menggunakan haknya sebagai penguji, maka ia menjadi penguji
setelah anggota penguji lainnya mengajukan pertanyaan.
4. Lamanya Ujian
Ujian dilangsungkan paling lama 60 – 90 menit dengan alokasi waktu sebagai
berikut:
a. Pembukaan oleh moderator : 5 menit
b. Penyajian oleh mahasiswa : 15 menit
c. Tanya jawab : 45 menit s.d 50 menit
d. Rapat Dewan Penguji : 5 menit
E. Kepanitiaan
Panitia ujian dibentuk dengan Surat Keputusan Direktur Poltekkes Depkes
Palembang atas usulan Ketua Prodi Keperawatan Lubuklinggau.
Susunan dan jumlah Panitia ujian ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan tugas
yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan kepanitiaan dalam ujian akhir program.
BAB III
FORMAT PENULISAN KTI
A. Kertas
Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih tanpa garis minimum 80 gr, dengan
ukuran kuarto.
B. Pengetikan
KTI/ Proposal Penelitian diketik memakai komputer dengan menggunakan program
pengolah kata (misal: Microsoft Word atau Word Perfect) dengan pilihan huruf "Times
New Roman" berukuran (Font):
1. Naskah : 12
2. Judul Bab :14
3. Judul KTI : 14 -16 (tergantung pada panjang pendeknya judul) Judul Bab dan
judul KTI diketik tebal (bold)
Pengetikan naskah dilakukan pada satu sisi halaman saja (tidak bolak balik). Jarak
ketikan adalah 2 spasi (kecuali untuk abstrak dengan jarak pengetikan 1 spasi), dengan
batas pengetikan (page setup margin): Batas atas (Top) : 4 cm, Batas Bawah (Bottom): 3
cm, Batas Kanan (Right) : 3 cm, Batas Kiri (Left) : 4 cm.
Setiap bab dimulai pada halaman baru/ judul bab diketik pada batas atas bidang
pengetikan, disusun simetris menggunakan huruf besar (capital), tanpa penggaris bawahan
atau pembubuhan titik di akhir kalimat. Kalimat pertama dimulai 2,5 cm ditambah dua
spasi dari tepi atas kertas (2 spasi adalah jarak antara nomor halaman dan kalimat pertama),
Judul sub-sub didahului dengan 1 huruf atau angka Latin (sebagaimana pemberian
tanda pada uraian berikutnya). Awal alenia diketik 1 "tab" dan batas kiri bidang
9
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
10
pengetikan. Pada sub-judul atau anak sub-judul, awal alenia dimulai 1 "tab" dari batas
huruf pertama sub-judul ataupun anak sub-judul.
C. Jarak Baris
Jarak antara judul dan awal naskah adalah 2 spasi. Jarak antara akhir naskah dengan
sub-judul maupun antara sub-judul dan anak sub-judul adalah 4 spasi. Sedangkan jarak
antara sub-judul dan awal naskah berikutnya, serta jarak antar alenia sama dengan jarak
antar baris, yaitu 2 spasi.
D. Penomoran Halaman
Bagian pendahuluan/persiapan KTI (preliminaries) diberi nomor halaman dengan
angka Romawi kecil, sedangkan bagian naskah/ isi dan bagian akhir KTI dengan angka
Latin. Nomor halaman diletakkan disebelah kanan atas, kecuali untuk halaman bab baru di
bagian tengah bawah.
Tata cara penulisan nomor halaman mengikuti aturan sebagai berikut:
1. Nomor halaman untuk bagian awal KTI (sebelum Bab Pendahuluan) diberi nomor
urut dengan menggunakan huruf Romawi kecil (i, ii, iii, dan seterusnya) yang ditulis
pada bagian bawah tengah dengan jarak 4 (empat) spasi dibawah teks.
2. Lembar halaman sampul dalam tetap dihitung tetapi tidak diberi nomor halaman
3. Halaman yang memuat Pendahuluan sampai dengan lembar terakhir dari lampiran
diberi nomor urut dengan angka Arab (1, 2, 3, 4, dan seterusnya).
4. Nomor halaman pada halaman dengan judul Bab, ditulis dibawah tengah dengan jarak
2 cm dari tepi bawah.
5. Semua nomor halaman selain judul bab, diketik pada sudut kanan atas dengan jarak 3
cm dari tepi kanan dan 1,5 cm dari tepi atas
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
11
E. Penulisan Tabel dan Gambar (Peta dan Grafik)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan tabel dan gambar (peta dan
grafik) yaitu:
1. Tabel diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat tabel) dan
diikuti nomor urut tabel dengan angka Arab. Contoh: Tabel 4.2 (tabel ini berada di bab
IV dan merupakan tabel kedua).
2. Tabel diberi judul diatas tabel dengan jarak 1 (satu) spasi. Jarak antara judul tabel
dengan tabel 2 (dua) spasi
3. Bila tabel atau gambar yang disajikan diambil atau dikutip dari suatu sumber tertentu,
maka sumber tabel ditulis dibawah tabel atau gambar dengan jarak 1 (satu) spasi
dengan huruf yang lebih kecil.
4. Tidak dibenarkan melakukan pemutusan tabel, kecuali untuk lampiran. Misalnya satu
tabel diletakkan pada 2 (dua) halaman naskah KTI, setengah tabel pada halaman
sebelumnya dan setengahnya pada halaman berikutnya.
5. Gambar diberi nomor urut dengan angka Arab (menunjukkan Bab tempat gambar) dan
diikuti dengan angka Arab (juga menunjukkan nomor urut gambar). Contoh: Gambar
4.2 (gambar ini berada di bab IV dan merupakan gambar kedua)
6. Gambar diberi judul dibawah gambar dengan jarak 1 (satu) spasi.
7. Contoh cara penulisan tabel.
TABEL 4.2DISTRIBUSI PENDUDUK DESA P.1 PURWODADI KEC. O. MANGUNHARJO
KABUPATEN MUSI RAWAS PROPINSI SUMATERA SELATANMENURUT GOLONGAN UMUR DAN JENIS KELAMIN
TAHUN 2007
Golongan Umur(Tahun)
JumlahPria % Wanita %
JumlahSumber: Data monografi Kecamatan O Mangunharjo tahun 2007
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
12
F. Pemberian Tanda Bagian KTI
Penomoran atau pemberian tanda pada judul sub-bab atau sub-bab harus tetap
konsisten. Bila menggunakan tanda (abjad atau angka) Latin harus tetap demikian
seterusnya (konsisten) sampai akhir naskah.
Jika dalam naskah KTI terdapat pembagian dari suatu bagian, sub bagian, sub-sub
bagian dan seterusnya, maka acuan untuk kerangka kategori yang digunakan adalah
sebagai berikut:
. BAB I
PENDAHULUAN
A. A
1. A
a. A
1). A
a). A
(1).A
(a). A
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam penyusunan KTI Jurusan Keperawatan Poltekes Depkes
Palembang ini dibagi menjadi sistematika penulisan Proposal Penelitian (Proposal) dan
sistematika penulisan Laporan Hasil Penelitian.
A. Proposal Penelitian (Proposal)
Sistematika penulisan proposal penelitian mencakup langkah-langkah penulisan
sebagai berikut :
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Peryataan Persetujuan
4. Kata Pengantar
5. Daftar Isi
6. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Pertanyaan Penelitian
d. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
2). Tujuan Khusus
e. Manfaat Penelitian
f. Ruang Lingkup Penelitian
7. Bab II. Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan Umum tentang Topik/ Substansial yang Diteliti
b. Kerangka Teori
8. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional
13
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
14
a. Kerangka Konsep (atau Kerangka Pikir pada Penelitian Kualitatif)
b. Definisi Operasional (atau Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk
pengukuran/ variabel penelitian)
c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/Observasional dan Eksperimental)
9. Bab IV. Metode Fenelitian
a. Jenis/Desain (Rancangan) Penelitian
b. Populasi dan Sampel (untuk penelitian kuantitatij) atau Sumber Informasi (untuk
penelitian kualitatif)
1). Populasi (Sumber Informasi)
2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)
3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/ diperlukan)
c. Tempat Penelitian
d. Waktu Penelitian
e. Etika PenelitianPengumpulan Data
1). Sumber Data (primer/sekunder)
2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi, pemeriksaan, FGD,
dsb)
3). Alat/ Instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar pertanyaan,
dsb)
f. Pengolahan Data
1). Editing
2). Coding
3). Processing/Entry
4). Cleaning
g. Analisis Data
1). Univariat (penelitian Deskriptif)
2). Bivariat (penelitian Analitik; bila ada)
3). Multivariat (bila ada/ diperlukan; termasuk Uji Interaksi & Uji Confounding)
10. Daftar Pustaka
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
15
11. Lampiran-Lampiran
a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data, wajib ada)
b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)
c. Lembar Konsultasi (wajib ada, lihat form pada lampiran)
B. Laporan Penelitian (KTI)
Sistematika penulisan laporan hasil penelidan (KTI) mencakup langkah-langkah
berikut:
1. Halaman Sampul
2. Halaman Judul
3. Abstrak Indonesia
4. Abstrak Inggris
5. Halaman Judul dengan Spesifikasi
6. Lembar Persembahan
7. Pernyataan Persetujuan
8. Lembar Pengesahan
9. Riwayat Hidup
10. Kata Pengantar
11. Daftar Isi
12. Daftar Tabel
13. Daftar Gambar/ Skema (bila ada)
14. Daftar Istilah/ Singkatan (Glossary, bila ada)
15. Daftar Lampiran
16. Bab I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
b. Rumusan Masalah
c. Pertanyaan Penelitian
d. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
16
2). Tujuan Khusus
e. Manfaat Penelitian
f. Ruang Lingkup Penelitian
17. Bab II. Tinjauan Pustaka
a. Tinjauan umum tentang topik/ substansial yang diteliti
b. Kerangka Teori
18. Bab III. Kerangka Konsep (Kerangka Pikir) dan Definisi Operasional
a. Kerangka Konsep (Kerangka pilar pada penelitian kualitatif)
b. Definisi Operasional (Definisi Istilah pada penelitian kualitatif; untuk pengukuran
variabel penelitian)
c. Hipotesis (pada penelitian Analitik/Observasional dan Eksperimental)
19. Bab IV. Metoda Penelitian
a. Jenis/Desain (Rancangan) Penelitian
b. Populasi dan Sampel (penelitian kuantitatif) atau Sumber Informasi (penelitian
kualitatif),
1). Populasi (Sumber Informasi)
2). Sampel (Informan Kunci/ Key Informan)
3). Kriteria Subyek Penelitian (bila ada/diperlukan)
c. Tempat Penelitian
d. Waktu Penelitian
e. Etika Penelitian
f. Pengumpulan Data
1). Sumber Data (primer/sekunder)
2). Teknik Pengumpulan Data (wawancara, angket, observasi, pemeriksaan, FGD,
dsb)
3). Alat/instrumen Pengumpulan Data (kuesioner, check list, daftar pertanyaan,
dsb)
g. Pengolahan Data
1). Editing
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
17
2). Coding
3). Processing/Entry
4). Cleaning
h. Analisis Data
1). Univariat (penelitian Deskriptif)
2). Bivariat (penelitian Analitik/Observasional & Eksperintental)
3). Multivariat (termasuk Uji Interaksi & Uji Confounding; penelitian Analitik/
Observasional & Eksperimental; bila ada)
20. Bab V. Hasil Penelitian
21. Bab VI. Pembahasan
22. Bab VII. Simpulan dan Saran
a. Simpulan
b. Saran
23. Daftar Pustaka
24. Lampiran-Lampiran
a. Kuesioner, Check List, Daftar Pertanyaan (alat pengumpulan data; wajib ada)
b. Surat izin/ keterangan/ rekomendasi (bila ada)
c. Lembar Konsultasi {wajib ada, lihat form pada lampiran)
25. Daftar Ralat (bila ada)
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
18
BAB V
URAIAN & PENATAAN ISI TULISAN
KTI terdiri dari 3 bagian besar dengan penjelasan masing-masing sebagaimana uraian
berikut ini:
A. Bagian Pendahuluan
1. HALAMAN SAMPUL
Wama sampul KTI adalah HIJAU dengan bahan karton tebal dilapisi linen
dan selubung plastik transparan, Huruf-huruf pada sampul dicetak dengan tinta cetak
wama KUNING-KEEMASAN, menyebutkan judul KTI secara lengkap, nama
penulis dan nomor pokok mahasiswa (ditulis dibawah lambang tersebut dengan jenis
huruf Book Antiqua ukuran 12)
Tulisan PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
POLTEKKES DEPKES PALEMBANG dan Tahun pembuatannya diletakkan di
bawah. Semua huruf dicetak dengan huruf besar, dengan huruf judul utama yang lebih
menonjol. Komposisi huruf dan letak masing-masing bagian diatur agar simetris
(tengah/ center), serasi dan rapi diatur sedemikian rupa sehingga berbentuk trapesium
(piramida) terbalik. Pada punggung halaman sampul dicetak nama penulis, nomor
induk mahasiswa (di bawah nama) dan terietak pada sisi kanan punggung halaman
sampul diikuti judul di bagian tengan dan tahun pembuatan di sisi kiri punggung
halaman sampul/ semuanya dicetak dengan huruf besar, Pencetakan dari kiri ke kanan
bila halaman sampul menghadap ke atas (lihat contoh pada lampiran).
2. HALAMAN JUDUL
Sama dengan halaman sampul, halaman judul dicetak pada kertas HVS putih
dengan tinta cetak wama hitam (lihat contoh pada lampiran).
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
19
3. ABSTRAK
Abstrak merupakan ringkasan stngkat isi KTI tanpa tambahan penafsiran,
kritik maupun tanggapan penulis. KTI harus mempunyai abstrak yang membekali
pembaca dengan inti tulisan yang bersangkutan dan mencakup (a) rumusan masalah
penelitian, (b) tujuan umum dan khusus, (c) jenis dan desain penelitian, (d)
populasi dan sampel, (e) analisis data yang dipergunakan, (f) simpulan hasil
penelitian dan saran sesuai pembahasan. Dalam abstrak juga tercantum jumlah
daftar pustaka dan rentang tahun penulisannya yang terlama dan terbaru. Abstrak
ditulis dalam bahasa Indonesia dan Inggris masing-masing diketik dengan spasi 1
(satu) dan tidak lebih dari 2 (dua) halaman. Kalimat efektif sedapat mungkin
digunakan, baik abstrak berbahasa Indonesia maupun Inggris. Abstrak ditempatkan
pada halaman setelah halamanjudul (lihat contoh pada lampiran).
4. HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI
Selain judul KTI secara lengkap seperti tertulis pada halaman judul, halaman
judul dengan spesifikasi (lihat contoh pada lampiran) dilengkapi dengan keterangan
khusus sebagai berikut:
KTI ini ditujukan sebagai
salah satu syarat untuk memperoleh gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN (AMK)
Seperti halnya halaman judul dan sampul/ halaman ini juga dicetak dengan
komposisi huruf dan letak masing-masing bagian secara simetris.
5. LEMBAR PERSEMBAHAN
Halaman ini diperuntukkan bagi penulis yang ingin mempersembahkan
karyanya kepada orang tertentu atau diisi dengan kata-kata mutiara, cuplikan do'a,
semboyan atau motto yang ingin dikemukakan penulis (lihat contoh pada lampiran).
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
20
6. LEMBAR PENGESAHAN
Lembar pengesahan berisi pernyataan pengesahan oleh Panitia Sidang atau
Tim Penguji KTI sebagaimana kalimat berikut ini.
PANITIA SIDANG KTI
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALEMBANG
Pernyataan dicetak dengan huruf kapital/ besar dan diletakkan pada bagian
paling atas dari halaman lembar pengesahan ini. Setelah kalimat diatas, disusul di
bawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan tentang tempat
(Palembang) dan tanggal sidang ujian KTI, kemudian kata Tim Penguji, ke bawah
disusul Ketua dengan nama, dan tanda tangan pembunbing (sebagai Ketua tim
penguji) serta Anggota berurut ke bawah nama/ dan tanda tangan dua/ tiga penguji
lainnya (lihat contoh pada lampiran).
7. PERNYATAAN PERSETUJUAN
Halaman persetujuan berisi pemyataan yang diketik dan diletakkan setelah
kata "PERNYATAAN PERSETUJUAN" yang terletak pada bagian paling atas dari
halaman tentang ini, dengan keterangan atau kalimat berikut:
KTI ini telah disetujui dan dipertahankan dihadapan :
Tim Penguji KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau
Politeknik Kesehatan Depkes Palembang
Disusul dibawahnya (dengan jarak yang proporsional) dengan tulisan tentang
tempat (LUBUKLINGGAU) dan tanggal sidang ujian KTI, nama, dan tanda tangan
pembimbing serta (diketahui) Ketua Program Studi (lihat contoh pada lampiran).
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
21
8. RIWAYAT HIDUP
Dalam riwayat hidup penulis, terbagi dua atau tiga bagian/ yakni: (a) Identitas
Diri berisi secara tersusun ke bawah tentang nama, tempat dan tanggal lahir, Agama,
Alamat; (b) Riwayat Pendidikan yang berisi secara tersusun ke bawah tentang
Rentang Tahun Pendidikan formal yang telah ditempuh termasuk di Jurusan
Keperawatan Poltekkes Depkes Sumsel serta (c) Riwayat Pekerjaan (bila ada/ telah
bekerja, kliusus untuk Kelas Khusus/ Ekstensi). Oleh karena KTI merupakan karya
tulis ilmiah, hanya dicantumkan hal-hal yang perlu diketahui (lihat contoh pada
lampiran).
9. KATA PENGANTAR
Umumnya berisi penjelasan singkat substansi masalah atau kondisi penelitian,
serta utamanya ucapan terima kasih penulis kepada pihak-pihak yang telah
membantunya selama penulisan ataupun pendidikan. Judul KATA PENGANTAR
diketik simetris tanpa garis bawah dan titik di akhir kalimat. Pada akhir teks disebelah
kanan bawah dicantumkan tanggal penulisan dan kata "Penulis" tanpa mencantumkan
nama atau identitas penulis (lihat contoh pada lampiran).
10. DAFTAR ISI
Berisi daftar seluruh isi penulisan secara kronologis/sistematis yang mencakup
semua judul bab, Judul sub-sub disusun secara vertikal. Semua judul bab diketik
dengan huruf besar, sedangkan sub-bab, anak sub-bab dan rinciannya hanya huruf
awal yang diketik dengan huruf besar.
Pada Daftar Isi dimasukan halaman-halaman KATA PENGANTAR,
ABSTRAK/ DAFTAR ISI, DAFTAR TABEL, DAFTAR GAMBAR, DAFTAR
ISTILAH/ SINGKATAN/ DAFTAR LAMPIRAN, dalam angka Romawi kecil,
diikuti dengan rincian bab-bab bagian utama KTI, dan diakhiri dengan DAFTAR
PUSTAKA dan LAMPIRAN (lihat contoh pada lampiran).
11. DAFTAR TABEL
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat
mengetahui tabel apa saja yang terdapat dalam KTI serta letak halamannya.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
22
Penomoran tabel dan gambar dapat disesuaikan dengan letaknya di dalam bab. Contoh
misalnya tabel ke-2 dari bab 3 dituliskan sebagai tabel 3.2. disusul dengan nama
tabelnya. Bila tabel diambil atau dikutip dari sumber lain harus dicantumkan sumber
aslinya di bawah tabel yang bersangkutan (lihat contoh pada lampiran).
12. DAFTAR GAMBAR/ SKEMA
Berisi daftar gambar untuk memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat
dengan cepat mengetahui gambar apa saja yang terdapat dalam KTI tersebut dan letak
halamannya. Penomoran gambar dapat disesuaikan dengan letaknya di dalam bab.
Contoh misalnya gambar ke-1 dari bab 2 dituliskan sebagai gambar 1.2. disusul
dengan nama gambamya. Bila gambar diambil atau dikutip dari sumber lain harus
dicantumkan sumber aslinya dibawah gambar yang bersangkutan (lihat contoh pada
lampiran).
13. DAFTAR ISTILAH/ SINGKATAN
Daftar ini memberikan petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat
mengetahui istilah atau singkatan apa saja yang terdapat dalam KTI dan letak
halamannya (lihat contoh pada lampiran).
14. DAFTAR LAMPIRAN
Berisi daftar hal-hal yang menjadi lampiran dalam KTI. Daftar ini memberikan
petunjuk kepada pembaca agar dapat dengan cepat mengetahui lampiran apa saja yang
terdapat dalam KTI serta letak halamannya (lihat contoh pada lampiran)
B. Bagian Utama
Bagian ini merupakan inti dari KTI, yang pada dasamya merupakan bentuk laporan
penelitian. Dalam bagian ini tercantum teks yang secara ilmiah memaparkan penelitian
yang dilakukan serta hasil-hasil yang diperoleh. Penyajiannya lugas dan sistematis,
menggunakan Bahasa Indonesia sesuai kaidah tata bahasa yang berlaku. Peng-Indonesia-an
istilah mengikuti Pedoman Umum Pembentukan Istilah, sedangkan ragam bahasa baku
mengikuti Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
23
Pengetikan KTI menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai Ejaan
Yang Disempurnakan (EYD). Untuk istilah asing yang belum dibakukan ke dalam Bahasa
Indonesia, dapat ditulis dengan menggunakan cetak miring (italic).
1. PENDAHULUAN
Dalam bab PENDAHULUAN, yang merupakan BAB I dikemukakan dengan
singkat dan jelas tentang (a) latar belakang masalah yang akan dibahas, (b) rumusan
masalah, (c) pertanyaan penelitian, (d) tujuan penelitian yang rnemuat tujuan umum
dan tujuan khusus yang bersifat dapat diukur, (e) manfaat yang diharapkan dapat
diperoleh dari penelitian atau analisis yang dilakukan; atau alasan-alasan mengapa
penelitian tersebut perlu dilakukan, (f) ruang lingkup bahasan yang meliputi
pendekatan penelitian, subjek dan level pembahasan, area, substansi, serta wilayah
geografis atau topografi atau administrasi (makro atau mikro).
a. Latar Belakang
Berisikan tentang keadaan atau kondisi umum suatu keadaan yang
berkalian dengan masalah yang akan diteliti. Biasanya pada latar belakang ini
terdapat hal seperti kebijakan dan strategi pembangunan nasional, kebijakan dan
strategi pembangunan di bidang kesehatan mulai dari tingkat nasional sampai
tingkat lokal, kebijakan. Pada bagian ini harus dinyatakan secara jelas topik atau
hal apa yang menjadi pokok dalam penelitian yang akan dilaksanakan.
Setelah topik pokok penelitian dinyatakan secara jelas pada latar belakang,
kemudian penulis menentukan masalah apa yang akan diteliti, maka pada bagian
ini penulis harus sudah mulai dapat menguasai permasalahan yang akan diteliti.
Masalah yang akan diteliti tersebut harus diuraikan secara jelas dengan
didukung oleh fakta atau data empiris, sehingga memang masalah itu perlu untuk
diteliti. Selain itu, pada bagian ini penulis harus mengutarakan alasan mengapa
masalah itu perlu untuk diteliti dan melakukan identifikasi tentang aspek apa saja
yang terkait dengan masalah tersebut dengan tujuan untuk memudahkan penulis
dalam membatasi ruang lingkup penelitiannya.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
24
b. Perumusan masalah
Berdasarkan ruang lingkup permasalahan penelitian yang telah ditentukan
pada bagian latar belakang kemudian penulis merumuskan secara konkrit masalah
apa yang akan diteliti dalam bentuk pertanyaan penelitian (research question)
yang ditulis dalam bentuk kalimat tanya.
c. Tujuan Penelitian
1). Tujuan Umum
Tujuan umum merupakan suatu pertanyaan umumtentang tujuan yang
ingin dicapai dari penelitian secara keseluruhan. Dari tujuan umum ini
diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam menjawab
permasalahan penelitian.
2). Tujuan Khusus
Tujuan khusus merupakan penjabaran dan pentahapan dari penelitian
untuk mencapai tujuan umum penelitian, yang sifatnya lebih operasional. Pada
tujuan khusus ini penulis harus menyatakan secara spesifik variabel apa yang
akan diukur atau diuji untuk menunjang pernyataan pada tujuan umum.
d. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini diuraikan secara jelas manfaat dari penelitian dan
operasionalisasi hasil penelitian baik bagi penulis sendiri, bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, bagi teknologi dan seni, bagi praktisi, bagi ilmuan lain dan bagi
masyarakat pada umumnya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab Tinjauan Pustaka, yang merupakan BAB II diulas berbagai
publikasi resmi yang berhubungan dengan masalah yang diteliti, mencakup antara lain
aspek masalah dan penjelasan faktor-faktor yang diduga berkaitan dengan substansi
yang diteliti, dan model kerangka teori yang dipakai sebagaimana dipaparkan dalam
sumber bersangkutan.
Pada bagian ini penulis harus mengutarakan secara sistematik dan mengkaji
tentang fakta, hasil penelitian sebelumnya, teori, konsep atau pendekatan baru yang
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
25
ada hubungannya dengan penelitian yang akan dilakukan. Teori, konsep dan
pendekatan yang disampaikan tersebut harus rasional dan diakui kebenarannya yang
pada akhirnya nanti akan digunakan untuk menunjang analisis pembahasan terhadap
hasil penelitian yang telah dilakukan.
Pengulasan berbagai publikasi yang dapat mengarah kepada analisa seperti di
atas dapat dilakukan bila minimal diulas (sebagai suatu perkiraan kasar) 1 (satu) buku
teks bahasa Inggris, 5 (lima) buku utama (text book) dan 3 (tiga) artikel dari jumal-
jumal yang terkait dengan topik penelitian, dalam kurun waktu 10 (sepuluh) tahun
terakhir.
Setelah menjelaskan berbagai pendekatan dengan kelehihan masing-masing
bagian akhir bab ini menjelaskan pendekatan mana yang akan dipakai untuk penelitian
ini (berupa KERANGKA TEORI PENELITIAN), yang dapat beserta alasan-alasan.
Pendekatan yang akan dipakai tersebut kemudian akan dijelaskan secara rinci dalam
bab selanjutnya, yaitu bab KERANGKA KONSEP.
3. KERANGKA KONSEP
Dalam bab KERANGKA KONSEP, yang merupakan BAB III, dijelaskan
secara rinci pendekatan pemecahan masalah dan atau model yang digunakan dalam
penelitian ini. Bab ini terdiri dan (a) visualisasi hubungan berbagai konsep dan/atau
model matematis dengan penjelasannya; (b) penjelasan secara terinci konsep dan/atau
variabel serta definisi operasional setiap konsep/variabel; dan (c) hubungan antara
berbagai konsep dan/atau variabel dalam model pemecahan masalah yang juga
dijelaskan secara rinci, serta hipotesis (jika ada).
a. Kerangka Konsep
Berdasarkan teori, konsep dan pendekatan yang telah dijabarkan, kemudian
penulis harus mengkaji dan mensintesis penyusunan suatu kerangka konsep.
Kerangka konsep tersebut merupakan suatu paradigma untuk menjawab
permasalahan penelitian dan menyusun hipotesis. Kerangka konsep penelitian
dapat berbentuk uraian kualitatif, model atau persamaan fungsional.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
26
b. Definisi Operasional
Mendefinisikan dan membatasi ruang lingkup atau pengertian secara
operasional variable-variabel penelitian yang akan diteliti, meliputi: pengertian,
cara ukur, hasil ukur dan skala ukur. Definisi operasional juga bermanfaat untuk
mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap variable-variabel
yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (alat ukur)
c. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian
dimana kebenarannya masih harus diuji berdasarkan Simpulan.
4. METODE PENELITIAN
Dalam bab METODE PENELITIAN/ yang merupakan BAB IV, dijelaskan
beberapa hal pokok, yaitu (a) jenis penelitian atau desain penelitian yang digunakan;
(b) populasi, sampel dan unit analisa, serta cara pengambilan dan perlakuan sampel;
(c) pengukuran dan cara pengamatan variabel atau konsep yang diukur; (d) tempat
dan waktu penelitian; (e) etika penelitian; (f) langkah-langkah dalam pengumpulan
data dan manajemen penelitian di lapangan dan (e) pengolahan data serta analisis
data yang dipakai. Semuanya dijelaskan secara cermat dan jelas, agar bila diulang
orang lain dalam kondisi yang sama diharapkan akan memberikan hasil yang sama
pula.
Untuk KTI berdasarkan laporan kegiatan ilmiah untuk menghasilkan suatu
model atau prototype, maka bagian ini perlu secara lengkap menjelaskan/ diuraikan
(a) kerangka dasar pengembangan model, (b) bagaimana langkah-langkah kegiatan
dilaksanakan (c) cara pengukuran dan pengamatan variabel (d) langkah-langkah
pengumpulan data atau informasi yang diperlukan (e) teknik analisa data atau
infomasi yang didapat sehingga pembaca dapat mengerti bahwa yang dilaksanakan
bukanlah penelitian kuantitatif.
a. Desain Penelitian
Pada bagian ini harus disebutkan secara jelas, apa jenis atau rancangan
penelitian yang akan dilakukan dan alasan mengapa memilih jenis atau rancangan
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
27
penelitian tersebut, baik kekurangan maupun kelebihannya. Selain itu harus
disebutkan pula usaha apa yang dilakukan utnuk mengatasi kekurangan dari jenis
atau rancangan penelitian yang akan digunakan tersebut.
b. Populasi Penelitian
Populasi adalah sekumpulan obyek (misalnya: masyarakat, lembaga)
penelitian yang memiliki karakteristik yang sama. Pada bagian ini penulis harus
menyebutkan secara jelas siapa atau apa populasi penelitiannya dan bagaimana
karakteristik dari populasi tersebut.
c. Sampel Penelitian
Sampel merupakan bagian dari populasi. Pada bagian ini penulis harus
menyebutkan secara jelas siapa atau apa saja sampel penelitiannya, bagaimana
cara penentuan sampelnya, berapa besar sampelnya, dan bagaimana cara
pengambilan sampelnya (prosedur).
d. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi dan waktu penelitian harus disebutkan secara jelas, kapan dan
dimana penelitian akan dilakukan. Selain itu perlu juga disebutkan alasan memilih
lokasi tersebut.
e. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Bagian ini memuat uraian secara rinci dan jelas bagaimana cara atau
prosedur pengumpulan data. Peneliti dianjurkan untuk melakukan pengumpulan
data sendiri. Apabila peneliti tidak sanggup dan pengumpulan data dilakukan oleh
orang lain, maka harus dijelaskan langkah apa saja yang dilakukan oleh peneliti
untuk menjamin reliabilitas dan validitas data yang diperoleh. Selain itu, pada
bagian ini harus disebutkan alat atau instrumen apa yang digunakan untuk
pengumpulan data, alasan pemilihan instrumen atau alat tersebut dan jika perlu
disertai uraian tentang reliabilitas dan validitas instrumen atau alat yang
digunakan.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
28
f. Teknik Pengolahan Data
Diuraikan secara jelas bagaimana cara/prosedur pengolahan data dari hasil
pengumpulan data, meliputi: Coding, Editing, Entry dan Cleaning.
g. Teknik Analisis Data
Bagian ini berisi uraian mengenai cara atau teknik analisis apa yang
digunakan dan alasan menggunakan cara atau teknik tersebut. Bila menggunakan
uji statistic, sebutkan uji statistik apa yang digunakan dalam analisis tersebut,
misalnya: “...uji statistic yang digunakan yaitu uji Chi Square” dan lain
sebagainya.
5. HASIL PENELITIAN
Bagian ini merupakan BAB V, yang memaparkan hasil penelitian secara
obyektif. Untuk analisis data kuantitatif, analisa dilakukan secara bertahap dari
distribusi frekuensi, kemudian analisis bivariat dan terakhir analisis multivariat (bila
diperlukan). Pada tahap ini, analisis dilakukan dengan inembaca dan menterjemahkan
hasil penelitian di atas secara obyektif dan belum menampilkan pendapat/
subjektivitas peneliti.
Untuk analisis data kualitatif, analisis dilakukan dengan menuliskan hasil
penemuan lapangan secara sistematis topik demi topik. Pembuktian bahwa hasil
lapangan tersebut didapat dari wawancara, observasi dari penelitian lapangan perlu
ditekankan.
Penyajian hasil penelitian dapat dibuat dalam bentuk tabel, gambar atau grafik
yang mudah dibaca dan dipahami, dengan tetap memperhatikan tata cara penulisan
tabel, gambar atau grafik.
Untuk lebih mempermudahkan pembaca dalam membaca dan memahami
tabel, gambar atau grafik dibuat komposisi serta perlu diikuti dengan penjelasan
singkat yang merupakan Simpulan dari tabel, gambar, atau grafik tersebut. Sumber
data apakah itu primer atau sekunder harus dicantumkan. Dalam bab ini belum
dilakukan pembahasan mengenai data yang diperoleh.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
29
Untuk pembuatan model dan hasil kegiatan lapangan pada bagian ini
dipaparkan bagaimana model tersebut dapat dioperasikan. Hasil ini juga dapat
digabungkan dengan pembahasan sehtngga topik bab ini adalah hasil dan pembahasan.
6. PEMBAHASAN
Bagian ini merupakan BAB VI, yang membahas hasil penelitian secara
menyeluruh. Disini akan dilakukan perbandingan hasil penelitian tersebut dengan
teori dan hasil penelitian terdahulu seperti yang dituliskan dalam tinjauan pustaka.
Penekanan pada mekanisme "compare" (apa yang sarna) dan "contrast" (apa yang
berbeda) dari hal diatas amat ditekankan. Terakhir/ pada pembahasan inilah
mahasiswa (penulis) diharuskan mengutarakan bagairnana pendapatnya tentang
kondisi tersebut, setelah melakukan perbandingan antara apa yang ditemukannya di
lapangan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya. Kemampuan mengutarakan
analisis dan perspektif keilmuan menurut visi mahasiswa (penulis) amat dipentingkan
dalam bab ini.
Pembahasan berisi uraian atau pembahasan secara mendalam hasil
penelitianyang telah disajikan. Dalam melakukan pembahasan, penelitian harus
menggunakan paradigma, teori, atau konsep yang telah diuraikan pada BAB II
TINJAUAN PUSTAKA serta membandingkan dengan penelitian sebelumnya yang
sejenis.
Tekankan pada hal yang penting dan menonjol hasil penelitian. Jangan
mengulang penyajian data yang tertulis pada Bab sebelumnya (Hasil). Penekanan pada
mekanisme “Compare” (apa yang sama) dan “Contrast” (apa yang berbeda) dari hal
diatas amat ditekankan. Penulis diharuskan untuk mengutarakan bagaimana
pendapatnya tentang masalah tersebut, setelah melakukan perbandingan perbandingan
antara apa yang ditemukannya dilapangan dengan analisis dan perspektif keilmuan
menurut visi penulis, amat diutamakan dalam bab ini. Pada bagian ini juga akan dapat
diketahui sampai seberapa jauh penguasaan peneliti terhadap paradigma, konsep dan
teori yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
30
Pembahasan bertujuan memberi arti pada hasil penelitian dan bila
memungkinkan dapat menunjukkan suatu penemuan baru. Selain itu sedapat mungkin
pembahasan ini bertujuan untuk mengembangkan suatu hipotesis, konsep atau teori
baru yang sesuai.
7. SIMPULAN DAN SARAN
Bagian ini merupakan BAB VII, yang memuat simpulan hasil peneltitian
secara ringkas dan sistematis yang berkaitan dengan upaya menjawab hipotesis
dan/atau tujuan penelitian. Pada akhir bab ini dikemukakan saran-saran yang berkaitan
dengan penelitian yang telah dilakukan maupun model/ prototipe yang dihasilkan.
Saran-saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan
masalah yang dihadapi, dan bahan atau aspek yang dapat diteliti lebih lanjut. Saran
harus dibuat seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi mereka yang menerima
saran tersebut.
a. Simpulan
Simpulan berisikan uraian singkat dan sistematis yang berkaitan dengan
upaya menjawab hipotesis dan/atau tujuan. Dalam menyusun suatu simpulan,
dapat menggunakan nomor atau ditulis sebagai suatu kesatuan uraian. Jangan
menulis atau menyajikan penyataan barui yang tidak sesuai dengan data atau
informasi yang diperoleh dari penelitian.
b. Saran
Saran merupakan suatu implikasi hasil penelitian baik itu terhadap
pengembangan ilmu maupun penggunaan praktis. Saran harus dibuat
seoperasional mungkin sehingga bermanfaat bagi yang menerima saran. Saran-
saran tersebut dapat berupa bentuk kebijakan dan upaya praktis pemecahan
masalah yang dihadapi.
Pada bagian ini juga, peneliti dapat memberikan saran bagi peneliti lain,
sebagai hasil pemikiran peneliti yang tertuang dalam pembahasan atas penemuan
dan keterbatasan penelitian yang dilakukan, tentang hal apa saja yang perlu
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
31
diperhatikan dan perlu disempurnakan bila akan melakukan penelitian yang
serupa.
C. Bagian Akhir
Bagian ini merupakan bagian akhir KTI yang tidak ditandai oleh judul BAB,
namun penomoran halamannya melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Bagian ini
terdiri dari beberapa bagian, yaitu: (1) Daftar Pustaka, (2) Lampiran, dan (3) Ralat
1. DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini penulis harus menguraikan kepustakaan apa saja yang
digunakan dalam menyusun KTI, baik itu dalam bentuk majalah, jurnal, buletin, buku
teks, maupun sumber kepustakaan yang lain. Lihat cara penulisan kepustakaan. Untuk
KTI, kepustakaan yang digunakan minimal 1 (satu) buku teks bahasa Inggris, 5 (lima)
buku teks Bahasa Indonesia dan 3 (tiga) journal atau majalah atau buletin atau hasil
penelitian (KTI, skripsi, tesis dan disertasi) terbitan 10 (sepuluh) tahun terakhir
Pembahasan mengenai penyusunan Daftar Pustaka dapat dilihat pada BAB-VI
Buku Pedoman KTI ini.
2. LAMPIRAN
Bagian ini diawali halaman kosong yang ditandai kata LAMPIRAN di tengah
bidang pengetikan. Halaman mi tidak diberi nomor, tetapi ikut dihitung. Dalam
LAMPIRAN disajikan keterangan-keterangan yang dianggap penting untuk KTI tetapi
akan mengganggu kelancaran membaca bila dicantumkan di Bagian Utama KTI.
Nomor lampiran dinyatakan dengan angka Latin dan diketik di tengah bidang
pengetikan.
Lampiran merupakan bagian yang menyajikan berbagai bahan yang digunakan
dalam penelitian (misalnya: kuesioner, tabel, grafik, peta, keterangan tambahan, dan
bahan lain yang berguna untuk lebih memahami ini KTI secara rinci. Selain itu, pada
bagian lampiran dapat juga disajikan cara penelitian, misalnya perhitungan statistic
dan sebagainya. Lampiran harus diberi nomor dan judul lampiran sesuai dengan
pengelompokkan ataupun kumpulan berkas yang disertakan.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
32
3. DAFTAR RALAT
Apabila seluruh KTI telah selesai diketik dan ternyata kemudian terdapat
beberapa kesalahan, maka dapat dibuat suatu Ralat. Namun apabila pada satu halaman
terdapat lebih dari tiga ralat, maka halaman tersebut diganti ulang seluruhnya.
Ralat dibuat di halaman tersendiri, tanpa diberi nomor halaman dan
ditempatkan di bagian akhir, yaitu sebelum halaman kulit sampul belakang.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
33
BAB VI
MENGACU DAN MENULIS DAFTAR PUSTAKA
KTI yang baik harus dilengkapi dengan acuan kepada sumber informasi untuk
menguatkan pernyataan penulis. Sumber informasi tersebut dikumpulkan dalam suatu daftar
acuan yang disebut DAFTAR PUSTAKA. Daftar pustaka adalah suatu daftar sumber
informasi yang telah digunakan dalam KTI. Semua bahan pustaka yang dikutip penulis
dicantumkan dalam daftar pustaka yang ditempatkan setelah bab terakhir KTI.
Sumber data atau informasi yang tidak dipublikasikan, berasal dari komunikasi
langsung ataupun catatan kuliah tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Untuk sumber
informasi semacam itu, pengacuan dalam teks dicantumkan keterangan dalam tanda kurung
siku. Sebagai contoh: [data tidak dipublikasikan] atau [Suprijanto, wawancara, 18 Februari
1991].
A. Kutipan dalam Naskah KTI
Dalam naskah KTI, pengacuan pada sumber informasi dapat merupakan bagian
kalimat dengan mencantumkan nama penulis yang diacu serta tahun sumber informasi
tersebut dalam tanda kurung. Sebagai contoh : ... (Sampumo, 1990) atau Sampurno (1990)
menyatakan bahwa ... (dan seterusnya).
Khusus untuk kutipan dengan sumber elektronik (komputer) dapat dilakukan
dengan mencantumkan sumber utama waktu/tanggal akses dilakukan/ contoh:
(www.depkes.or.id, diakses 25 Mei 2007). i
Kutipan yang pendek dapat dimasukkan ke dalam naskah dengan diberi tanda
kutip pada permulaan dan akhir kutipan. Bila kutipan terdiri dari beberapa baris, maka
kutipan tersebut harus dimulai pada alinea baru dan diketik 1 (satu) spasi dengan sub-tab
ke dalam. Untuk beberapa bagian dari kutipan yang perlu dihilangkan, karena tidak
dianggap penting, maka bagian tersebut diberi 3 (tiga) titik.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
34
Penggunaan catatan kaki hanya dilakukan bila penulis merasa perlu mengacu pada
suatu sumber informasi yang bila dimasukkan kedalam naskah akan menggangu alur
pembahasan. Hal lain adalah bila penulis hendak membuat ulasan tambahan untuk
menjelaskan pembahasan dalam naskah tanpa mengganggu pokok pikiran dalam naskah.
Untuk menyebutkan sumber informasi yang tidak dipublikasikan juga perlu dibuatkan
catatan kaki. Catatan kaki dituliskan pada halaman yang sama dengan tempat kutipan
dicantumkan dan diberi nomor dengan angka Latin yang diurutkan dari bab 1 sampai
terakhir. Penempatan catatan kaki dipisahkan dari naskah oleh garis sepanjang 4 cm mulai
dari batas kiri bawah naskah dan jarak antara baris terakhir naskah adalah 2 spasi.
Disarankan agar catatan kaki ini digunakan hanya bila perlu benar.
B. Penulisan Daftar Pustaka
Sumber informasi yang dicantumkan dalam daftar pustaka berupa:
1. Buku, atau salah satu bab/bagian dari buku
2. Artikel dalam majalah
3. Laporan atau penerbitan resmi suatu badan/institusi
4. Naskah yang sedang dipersiapkan untuk diterbitkan dengan mencantumkan
keterangan [abstrak]
5. Monografi
Judul daftar pustaka diketik secara simetris dan terietak di batas atas bidang
pegetikan. 4 (empat) spasi di bawahnya, di batas kiri bidang pengetikan diketik pustaka
acuan pertama (diatur berdasarkan susunan abjad Arab awal nama keluarga penulis),
dan seterusnya bersusun ke bawah. Baris kedua dan selanjutnya untuk tiap pustaka acuan
dimulai 1 tab ke dalam dari batas kiri bidang pengetikan, dengan jarak antar baris dalam 1
pustaka acuan adalah 1 spasi. Pustaka acuan berikutnya dimulai di batas kiri bidang
pengetikan, sama dengan penulisan pustaka acuan pertama. Jarak antar uraian pustaka
acuan pertama dengan pustaka acuan kedua adalah 2 spasi, demikian pula urutan pustaka
acuan selanjutnya, dengan teknik pengetikan yang sama pula.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
35
Tiap tanda baca diberi jarak satu ketukan bebas, kecuali antara kependekan nama
depan pengarang. Judul sumber informasi (buku, majalah, dan semacamnya) dicetak
miring. Sumber informasi dalam daftar pustaka tidak diberi nomor, tetapi dibuat menurut
abjad berdasarkan nama akhir pengarang/penulis.
Setiap pustaka acuan dalam DAFTAR PUSTAKA sedapatnya mencantumkan data
bibliografi sumber mformasinya selengkap mungkin. Data yang perlu dicantumkan
adalah:
1. Nama lengkap pengarang/penulis, editor atau lembaga yang bertanggung jawab atas
penerbitan pustaka tersebut.
2. Judul buku/ artikel, bab/bagian dari buku atau majalah.
3. Data penerbitan untuk buku/ berikut jilid, edisi, tahun terbit/ penerbit, kota, dan tebal
atau jumlah halaman buku.
4. Data penerbitan untuk majalah adalah judul majalah, volume/tahun, nomor, tahun
terbit, dan halaman artikel tersebut (yang dikutip).
Dalam daftar pustaka, nama penulis/pengarang dituliskan dengan nama keluarga
atau nama akhir mendahului nama kecil atau inisialnya. Sedangkan untuk catatan kaki
nama penulis/pengarang dituliskan seperti tertulis dalam judul. Untuk sumber informasi
yang ditulis oleh 2 orang pengarang/penulis, maka kedua nama pengarang/penulis
dituliskan dengan menambahkan tanda ampersand "&" di antara kedua nama pengarang
tersebut yang disertai masing-masing spasi bebas untuk menggantikan kata "dan" atau
"and". Sedangkan untuk sumber informasi yang ditulis oleh ≥ 3 orang pengarang/penulis,
hanya dituliskan nama pengarang pertama disertai kata "et al".
Contoh:
Pencantuman daftar pustaka untuk buku:
Notoatmodjo, S, 2002
Pendidikan Kesehatan dan Perilaku KeseJwtan. Rineka Cipta, Jakarta.
Phoon, W.O & Chen, P.C.Y (eds), 1986
Textbook of Community Medicine in South East Asia. Jhon Wiley & Souns,
Chichester: xx+609 hlm.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
36
Pencantuman daftar pustaka untuk majalah:
Sjaaf, A.C, 1991 ;
Analisis Biaya Layanan Kesehatan Rumah Sakit. Medika, 17 (10): 819-824.
Jamison, D.T & Mosley, W.H, 1991
Disease Control Priorities in Developing Countries, Health Policy Responses to
Epidemiological Change. Am. J. Public Health, 81 (I): 15-22.
Catatan:
1. Singkatan nama majalah disesuaikan dengan peraturan intemasional yang beriaku.
Ketentuan untuk itu dikernukakan antara lain dalam Cummulated Index Medicus,
edisi Januari.
2. Nama majalah dicetak miring/ volume majalah dalam majalah Indonesia biasanya
dinyatakan dengan tahun ke berapa, nomor majalah dicetak di antara tanda kurung.
Bila data volume tidak ada, maka nomor majalah dicetak tanpa tanda kurung.
Contoh penulisan daftar pustaka menurut acuan APA 1994:
BUKU:
Dick, R, & Ramson, S (2002). Nursing Culture Issues and Developments. Sydney: W.B.
Saunders Comp.
Bjork, R.A (1999). Retrivial Inhibition, dalam Roediger, H.L. & Craik, F.I.M (Eds),
Varieties of Memory &• Consiousness (hlm. 309-330). Hillsdale, NJ: Eribaum.
JURNAL:
Fagard, R.H. (2003). Epidemiology of Hipertension in Ederly. American Journal of
Geriatric Cardiology, 11 (1), 3-28.
SURAT KABAR:
Peran Enterpreneur dalam Pendidikan Profesi. (15 Juli, 2003). Kompas, hlm. 1 & 8.
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
37
SUMBER ELEKTRONIK:
Barbara, A.I. 2006. Maternal Mortality Rate, Medical Journal (online)
Vol.3 No.l (http://olam.ed.asu edu/epaa/, diakses 24 Maret 2007).
Kumaidi, 2006. Pengukuran Hasil Belajar, Jumal Ilmu Pendidikan (online)
Jilid 5, No.3 (http://www.malang.ac.id, diakses 25 Mei 2007).
C. Penulisan Nama Pengarang
Berikut ini beberapa contoh untuk menentukan cara penulisan nama pengarang.
1. Untuk pengarang Indonesia yang menggunakan lebih dari satu bagian nama selain
nama keluarga, maka penulisannya tetap nama akhirnya mendahului nama kecilnya.
2. Bagi nama pengarang yang bagian akhir namanya dituliskan dengan inisial dan tidak
diketahui kepanjangannya, maka namanya diurutkan pada bagian pertama yang
tertulis lengkap.
3. Nama yang dimulai dengan "Mc" atau "St" ditempatkan pada urutan nama dengan
ejaan "Mac" atau "Saint"
4. Sebutan "Sr" atau "Jr" atau urutan keturunan dicantumkan setelah nama keluarga
pengarang, contoh : Hamengkubuwono IX, Sri Sultan
5. Nama ganda dituliskan berdasarkan nama pertamanya, contoh : Wai-On Phoon
menjadi Phoon, W
6. Nama China dituliskan berdasarkan nama keluarga yang ditulis lebih dahulu, contoh:
Kwik, K.G
Untuk penulisan nama selanjutnya dapat dilihat dari standar penentuan suatu tajuk
entri yang diterbitkan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI, 1981).
Bila sumber informasi merupakan karya ilmiah yang dimuat dalam suatu
kumpulan karya, maka acuan menuliskan nama penults yang karyanya digunakan disertai
keterangan lengkap mengenai himpunan karya yang menjadi asal acuan tersebut
Pedoman KTI Prodi Keperawatan Lubuklinggau Tahun 2008
38
Contoh:
Pratomo, H., 1991
Pengantar Riset Kualitatif vs Kuantitatif. Dalam: Jatiputra, S. & Yovsyah (eds). 1991.
Presiding Lokakarya dan Pelatihan Metodologi Penelitian Kesehatan, 22/3-12/4, 1991.
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta: 54-61.
Catatan:
Penulisan kata "Dalam" digaris bawahi atau dicetak miring dan diikuti tanda baca titik dua
dan nama editor mendahului judul karya. Bila sumber informasi yang digunakan tidak
mencantumkan nama penulis maupun editor, maka acuan menggunakan nama tim penyusun
atau lembaga yang bertanggung jawab yang menerbitkan karya tersebut.
LAMPIRAN : CONTOH
LAMPIRAN : CONTOH
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2008
Oleh
HENDARTI HASTUTYNIM. 01.22.76
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALAEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATANLUBUKLINGGAU
TAHUN 2008
LAMPIRAN : CONTOH
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALEMBANGPROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
KARYA TULIS ILIMIAH, AGUSTUS 2008
Hendarti Hastuty
Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi Nosokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008
xix + 58 halaman, 3 skema, 8 tabel, 2 diagram/gambar, 7 lampiran
ABSTRAK
Infeksi merupakan komplikasi pasca bedah yang sering terjadi. Salah satu infeksi yang sering didapat penderita berasal dari rumah sakit tempat penderita dirawat atau disebut juga dengan infeksi nosokomial. Panitia Pengendalian Infeksi RSMH Palembang melaporkan bahwa angka kejadian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III pada tahun 2004 infeksi luka operasi bersih terkontaminasi 2,27%, infeksi luka operasi terkontaminasi 3,7%, infeksi luka operasi kotor 8,3% dan pada tindakan keperawatan untuk pemasangan IVFD sebesar 0,38%.
Kasus infeksi nosokomial ini menjadi masalah yang besar. Diperparah oleh tindakan keperawatan post operasi yang dilakukan kurang memeperhatikan teori-teori yang telah didapat selama masa pendidikan, misalnya penggunaan alat-alat instrumen yang tidak steril, kurangnya kesadaran tentang kebiasaan dan teknik mencuci tangan yang benar serta lingkungan rumah sakit yang kurang dipelihara secara maksimal.
Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa perawat atau petugas medis lainnya kurang menyadari, memahami arti penting resiko yang akan timbul. Dalam kaitan inilah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskripsi tentang tingkat pengetahuan perawat tentang pengendalian infeksi nosokomial di IRNA Bedah Dewasa Kelas III RSMH Palembang Tahun 2004.
Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional. Sampelnya merupakan total populasi 36 orang yang terdata sebagai responden dari 57 perawat yang bekerja di IRNA Bedah Dewasa Kelas III RSMH Palembang.Penelitian ini menggunakan data primer melalui kuesioner yang dilaksanakan pada bulan Juli 2004 dan data sekunder yang didapat dari Panitia Pengendalian Infeksi RSMH Palembang.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa perawat dengan tingkat pengetahuan tentang pengendalian infeksi nasokomial cukup baik yaitu 75%. Sedangkan dari hasil analisis bivariat didapat bahwa ada dua variabel yang berhubungan secara bermakna dengan tingkat pengetahuan tentang pengedalian infeksi nasokomial pada pasien post oprasi yaitu umur perawat 26 – 40 tahun dan tingkat pendidikan DIII keperawatan.
Dari hasil penelitian ini ada berbagai saran yang perlu di tindaklanjuti yaitu hendaknya perawat lebih meperhatikan lagi tindakan yang mereka lakukan supaya di sesuaikan dengan tingkat pengetahuan mereka tentang pengendalian infeksi nasokomial. Kemudian, mengingat dalam penelitian ini penulis tidak meneliti tentang tindakan pengendalian infeksi nasokomial diharapkan untuk dilakukan penelitian selanjutnya guna menurunkan angka kejadian infeksi nasokomial.
Daftar Pustaka : 20 (1999 - 2006)
LAMPIRAN : CONTOH
HEALTH DEPARTEMENT OF REPUBLIC INDONESIAPOLYTECHNIC OF HEALTH PALEMBANG THE FIELD OF NURSING
MASTERPIECE WRITE ERUDITELY, AGUSTUS 2008
Hendarti Hastuty
Knowledge of Nurse About Nosokomial Infections to Post Operation Patients in Ruang Rawat Inap Dr. Sobirin Hospital Lubuklinggau Year 2008
xix + 58 pages + 8 tables + 2 figures + 7 enclosures
ABSTRACT
Infection represents complicacy after sugical operation which often happened. One of the infection which is often got by patien come from home patientplace pain taken care of or refered also with nosokomial infection. Commitee Operation of Infection RSMH Palembang report that number occurence of nosokomial infections in Adult IRNA Surgical Operation of Class III in the year 2004 cleanoperation hurt infection of infected 2,27 %, hurt infection operate for infected 3,7%, dirty operation hurt infection 8,3% and at treatment action for the intalation of IVFD equal to 0, 38%.
This infection nosokomial case become the big problem. Hardest by action treatment of operation post that conducted is less paying attention of theory which have been got by during of education, for axample usage of instrument applience which is not sterile. Lack of awareness about technique and habit clean real correct hand and also less looked after hospital environment maximally.
The mentioned above indicating thet other medial officer of nurse is less realizing, comprehending important meaning of risk to arise. In bearing this is conducted by research with aim to obtaintdescription about store knowledge of nurse about operation of nosokomial infection in IRNA Adult Surgical Operation of Class III RSMH Palembang year 2004.
This research use sectional cross device. Its sample represent totally of population 36 people who data as responder from 57 laboringnurse in IRNA Adult Surgical Opreation of ClassIII RSMH Palembang. This research use primary data through executed questioner in July 2004 and got sekunder data from Commitee Operation of Infection RSMH Palembang.
Result of univariat analysis indicate that nurse with knowledge storey about operation of good enough nosokomial infection that is 75%. While from result of bivariate analysis got that there is two corresponding variable by having a meaning ofwith knowledgestorey about operation of nosokomial infection at post operate for that is nurse age 26 – 40 year and level education of DIII Treatment.
From result of this research there is varios seggestion which need to take control that is nurse shall more paying attention operation of nosokomial infection infection. Then, considering in this research the writer not check about action operation of nosokomial infection expected to be done by recearch hereinafter utilize to degrade number occurence of nosokomial infection.
References : 20 (1999 - 2006)
LAMPIRAN : CONTOH
PENGETAHUAN PERAWAT TENTANG PENGENDALIAN INFEKSI NASOKOMIAL PADA PASIEN POST OPERASI
DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT Dr. SOBIRIN LUBUKLINGGAU
TAHUN 2008
Karya Tulis Ilmiah Ini Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar
AHLI MADYA KEPERAWATAN (AMK)
oleh
HENDARTI HASTUTYNIM. 01.22.76
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATANLUBUKLINGGAU
TAHUN 2008
LAMPIRAN : CONTOH
PANITIA SIDANG KARYA TULIS ILMIAH
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES PALEMBANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
Lubuklinggau , Agustus 2008
Tim Penguji
Ketua
Ns. JHON FERI, S.KepNIP. 140 316 180
Anggota :
Penguji I
D. EKA HARSANTO, SKpNIP. 140 368 307
Penguji II
BAMBANG SOEWITO,SKMNIP. 140 307 367
LAMPIRAN : CONTOH
PERNYATAAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian Infeksi
Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Dr. Sobirin
Lubuklinggau Tahun 2008” telah disetujui, diperiksa untuk dipertahankan dihadapan Tim
Penguji Karya Tulis Ilmiah Politeknik Kesehatan Depkes Palembang Prodi Keperawatan
Lubuklinggau.
Lubuklinggau, Agustus 2008
Pembimbing
Ns. JHON FERI, S.KepNIP. 140 316 180
Mengetahui
Ketua Program Studi Keperawatan LubuklinggauPoliteknik Kesehatan Depkes Sumsel
CIKWI,SKM,M. KesNIP. 140 335 488
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NAMA : HENDARTI HASTUTY
TEMPAT/TANGGAL LAHIR : LUBUKLINGGAU, 12 MEI 1985
AGAMA : ISLAM
ALAMAT : JL. YOS SUDARSO NO. 231 RT.2 RW. 05
TABA PINGIN LUBUKLINGGAU 31668
PENDIDIKAN
TAHUN 1997 – 2001 : SD NEGERI N0. 11 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2001 – 2003 : SLTP NEGERI N0. 4 LUBUKLINGGAU
TAHUN 2003 – 2005 : SMU MUHAMMADIYAH LUBUKLINGGAU
TAHUN 2005 : PRODI KEPERAWATAN LUBUKLINGGAU
POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES
PALEMBANG
LAMPIRAN : CONTOH
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr.wb,
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan ridho-Nya jualah maka
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Karya Tulis Ilmiah ini merupakan
salah satu syarat untuk menyelesaikan program DIII keperawatan dan memperoleh gelar
Ahli Madya Keperawatan.
Dalam Karya Tulis Ilmiah ini penulis meneliti tentang “Pengetahuan Perawat
Tentang Pengendalian Infeksi Nasokomial Pada Pasien Post Operasi di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008” di bawah bimbingan Bapak, Ns.
Jhon Feri, S.Kep.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa
masih banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, baik dari teknik penulisan maupun
materi.hal ini karena keterbatasan, kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki.
Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca yang sifatnya membangun
guna penyempurnaan dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah di masa yang akan datang.
Penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan bantuan,
bimbingan, saran, keterangan dan data-data baik secara tertulis maupun secara lisan. Maka
pada kesempatan ini juga penulis ingin menyampaikan ucapan terimah kasih kepada :
1. Bapak Drg. Rusdiansyah, M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Depkes
Palembang.
2. Bapak Sulaiman, Spd. MPd, selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Depkes
Palembang.
LAMPIRAN : CONTOH
3. Bapak Cikwi, SKM, M.Kes selaku Ketua Program Studi Keperawatan
Lubuklinggau Politeknik Kesehatan Depkes Palembang.
4. Ibu Drg. Hj. Mifta Hulummi, M. Kes selaku Direktur Rumah Sakit Dr. Sobirin
Kabupaten Mura di Lubuklinggau.
5. Bapak Ns. Jhon Feri, S.Kep selaku Pembimbing dalam Penyusunan Karya Tulis
Ilmiah ini.
6. Bapak D. Eka Harsanto, SKp dan Bapak Bambang, SKM selaku penguji Karya
Tulis Ilmiah.
7. Seluruh Staf Dosen yang telah banyak memberikan Bimbingan Selama Penulis
Mengikuti Pendidikan di Poltekkes Depkes Palembang Prodi Keperawatan
Lubuklinggau.
8. Seluruh pihak Rumah Sakit Dr Sobirin yang telah banyak Membantu dalam
Memperoleh Data guna mendukung Penyelesaian Penelitian ini
9. Saudara - saudariku yang telah banyak memberikan semangat dan dorongan baik
Material maupun Spiritual
10. Rekan - rekan dan adik-adik seperjuangan yang telah begitu banyak memberikan
Pengertian dan Perhatian Selama Penyelesaian Penelitian ini.
Akhirnya penulis mengharapkan Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua Amin.
Wasalamu’alaikum wr.wb
Lubuklinggau, Agustus 2008
Penulis
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
ABSTRAK ...................................................................................................... ii
LEMBAR PANITIA SIDANG KTI.............................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP....................................................................... vi
KATA PENGANTAR.................................................................................... vii
DAFTAR ISI................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... xiv
DAFTAR ISTILAH/SINGKATAN............................................................... xviii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xx
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................. 1
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 4
E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 5
A. Infeksi............................................................................................ 5
1 Kuman Yang Berperan Pada Infeksi...................................... 5
LAMPIRAN : CONTOH
2 Infeksi Luka............................................................................ 6
3 Infeksi Nosokomial................................................................. 8
4 Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial..................................... 10
B. Perawatan Luka............................................................................. 13
C. Pengendalian Infeksi Nosokomial................................................. 15
1 Kebiasaan Mencuci Tangan.................................................... 16
2 Instrumen dan Lingkungan..................................................... 21
D. Pendidikan Kesehatan.................................................................... 25
E. Studi Lain tentang Infeksi.............................................................. 26
F. Pengetahuan................................................................................... 27
1 Pengertian Pengetahuan.......................................................... 27
2 Tingkatan Pengetahuan........................................................... 29
3 Pengetahuan Infeksi Nosokomial........................................... 31
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASIONAL DAN
HIPOTESIS...................................................................................... 32
A. Kerangka Konsep........................................................................... 33
B. Definisi Operasional...................................................................... 37
C. Hipotesis ....................................................................................... 37
BAB IV METODE PENELITIAN................................................................ 37
A. Jenis dan Desain Penelitian........................................................... 37
B. Lokasi dan Waktu Penelitian......................................................... 37
C. Populasi.......................................................................................... 38
D. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 38
LAMPIRAN : CONTOH
1 Data Primer............................................................................ 38
2 Data Sekunder....................................................................... 39
E. Pengolahan Data............................................................................ 39
F. Analisa Data................................................................................... 40
BAB V HASIL PENELITIAN....................................................................... 41
A. Data Umum.................................................................................... 41
1 Umur Responden.................................................................... 41
2 Jenis Kelamin......................................................................... 42
3 Tingkat Pendidikan Terakhir.................................................. 42
B. Data Khusus................................................................................... 43
1 Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial............. 43
2 Pengetahuan Perawat Tentang Faktor Penyebab
Infeksi Nosokomial............................................................ 44
3 Pengetahuan Perawat Tentang Kebiasaan
Mencuci Tangan................................................................ 44
4 Pengetahuan Perawat Tentang Penggunaa Alat Instrumen
dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit..................... 45
5 Pengetahuan Perawat Tentang Pengendalian
Infeksi Nosokomial............................................................ 46
BAB VI PEMBAHASAN............................................................................... 46
A. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial..................... 47
B. Pengetahuan Perawat Tentang Faktor Penyebab Infeksi
LAMPIRAN : CONTOH
Nosokomial................................................................................... 48
C. Pengetahuan Perawat Tentang Kebiasaan Mencuci Tangan........ 49
D. Pengetahuan Perawat Tentang Penggunaan Alat Instrumen
dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit................................ 51
E. Pengetahuan Perawat Tentang Infeksi Nosokomial...................... 52
BAB VII SIMPULAN..................................................................................... 54
A. Simpulan........................................................................................ 54
B. Saran.............................................................................................. 55
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 : Distribusi Frekuensi Umur Responden Perawat di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008.............................................. 41
Tabel 5.2 : Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Responden Perawat di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008....................................... 42
Tabel 5.3 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Terakhir Responden Perawat Di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008.......... 43
Tabel 5.4 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008....................................................................... 43
Tabel 5.5 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang
Faktor Penyebab Infeksi Nosokomial di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008....................................................................... 44
Tabel 5.6 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang Kebiasaan Mencuci Tangan di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin
Lubuklinggau Tahun 2008....................................................................... 45
Tabel 5.7 : Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Responden Perawat Tentang Penggunaan Alat Instrumen dan Pemeliharaan Lingkungan Rumah Sakit
di Ruang Rawat Inap RS Dr. Sobirin Lubuklinggau Tahun 2008........... 45
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. : Lembar Persetujuan Sebagai Responden Penelitian
LAMPIRAN 2. : Permohonan Pengisian Kuesioner
LAMPIRAN 3. : Kuesioner
LAMPIRAN 4. : Surat Usulan Pengambilan Data
LAMPIRAN 5. : Surat Izin Pengambilan Data
LAMPIRAN 6. : Surat Izin Penyebaran Data
LAMPIRAN 7. : Lembar Konsultasi
LAMPIRAN : CONTOH
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi Prof. Dr. 1997Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi V. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Bouwhuizen. M, 1991Ilmu Kepaerawatan (Verpleegkunde ZV) Bagian I. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
British Medical Assotiation, 1996.Petunjuk Praktis Sterilisasi Instrumen dan Pengendalian Infeksi Silang. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Depkes, 1991Ditjen P2M & PL, Infeksi Nosokomial. Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan. Jakarta
______. 1997.Pedoman dan Pelatihan Penggerak Pendidikan elompok Sebaya Dalam Penanggulangan Infeksi Nosokomial. Depkes. Jakarta
Hasbullah, H. Thamrin, 1993.Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Persahabatan Jakarta. Cermin Dunia Kedokteran No. 8. Jakarta.
Lyerly, Sabiston, 1994.Buku Teks Ilmu Bedah Penuntun Praktis Jilid I. Binarupa Aksara. Jakarta.
Musadad, D. Anwar, dkk, 1993.Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit Umum Bekasi. Cermin Dunia Kedokteran No. 82. Jakarta.
Nasution, Effendy, 1995.Besaran Masalah Infeksi Pada Penderita Trauma. Ropannasuri Vol. XXIII No. 3. Juli- September. Medan.
Nealon, Thomas F. Jr. MD, dkk, 1994.Keterampilan Pokok Ilmu Bedah Edisi IV. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
LAMPIRAN : CONTOH
Notoatmodjo,2000.Metodologi Penelitian Kesehatan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta
Nathalia, Regina, 2004
Hubungan Motivasi Kerja dengan Kinerja Perawat dalam Melakukan Asuhan
Keperawatan. FK-USU : Medan.
Nurbaiti, 2004
Ilmu Perilaku dan Tingkat Kepatuhan. www.alnurses.com : Jakarta. Dibuka pada
tanggal 25 Juni 2008
PPNI, 2008
Motivasi Kerja Perawat. http : // www.perawat blogspot.com : Jakarta Dibuka
pada tanggal 20 Juni 2008
Rumah Sakit Cempaka Putih, 2008 www.pdpersi.co.id Dibuka pada tanggal 21 Mei 2008
Siswono,2002
Metode Praktek Keperawatan Profesional http : // www.perawat blogspot.com :
Jakarta Dibuka pada tanggal 19 Juli 2008
Top Related