Download - “ SOSIOLOGI ” Jakarta, 21 , Juni , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko Departemen Sosiologi FISIP-UI

Transcript
Page 1: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

11

““SOSIOLOGI SOSIOLOGI ””

Jakarta, Jakarta, 2121, , JuniJuni , 20 , 201313Iwan Gardono Sujatmiko Iwan Gardono Sujatmiko

Departemen SosiologiDepartemen Sosiologi

FISIP-UIFISIP-UI

Page 2: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

SOSIOLOGISOSIOLOGI*“Ilmu Masyarakat/ Kemasyara- katan”*“Ilmu Masyarakat/ Kemasyara- katan”

* Social Order (How is Society * Social Order (How is Society possible?)(Institutions)possible?)(Institutions)

*Fokus pada Civil Society, Struktur *Fokus pada Civil Society, Struktur Sosial, Kelompok vertikal (kelas) & Sosial, Kelompok vertikal (kelas) & horizontal (etnik, gender, agama),horizontal (etnik, gender, agama),

*Stratifikasi & Mobilitas Vertikal*Stratifikasi & Mobilitas Vertikal

* Konflik-Konsensus (Integrasi * Konflik-Konsensus (Integrasi Nasional) Nasional)

* Gerakan Sosial (CSOs); Globalisasi* Gerakan Sosial (CSOs); Globalisasi22

Page 3: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

33

TEORI INTEGRASI NASIONALTEORI INTEGRASI NASIONAL(Negara-Bangsa)(Negara-Bangsa)

• Memori SejarahMemori Sejarah• Ancaman dari luarAncaman dari luar• Kesepakatan pemimpinKesepakatan pemimpin• Homogentias sosial budaya Homogentias sosial budaya

(agama-etnik)(agama-etnik)• Paksaan negara/pusatPaksaan negara/pusat• Saling tergantung pusat-daerahSaling tergantung pusat-daerah

Page 4: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

44

DATA AGAMA DAN ETNIKDATA AGAMA DAN ETNIK

* Tidak ada korelasi (positif dan negatif) * Tidak ada korelasi (positif dan negatif) antara umur negara-bangsa dengan luas antara umur negara-bangsa dengan luas negara atau jumlah penduduknegara atau jumlah penduduk

* Dari 139 negara: 45 negara >* Dari 139 negara: 45 negara > 100 tahun; 39 100 tahun; 39 bisa diidentifikasibisa diidentifikasi

* 26 Negara: homogenitas Agama (51- 100%) * 26 Negara: homogenitas Agama (51- 100%) dan etnik (51-100%)dan etnik (51-100%)

* 10 Negara: homogenitas Agama (51- 100%) * 10 Negara: homogenitas Agama (51- 100%) dan etnik (0-50%): dan etnik (0-50%): INDONESIA 2045INDONESIA 2045

* 2 Negara: homogenitas Agama (0-50%) dan * 2 Negara: homogenitas Agama (0-50%) dan etnik (51-100%): Inggris dan Belandaetnik (51-100%): Inggris dan Belanda

* 1 Negara: homogenitas Agama 0-50%) dan * 1 Negara: homogenitas Agama 0-50%) dan etnik (0-50%): Swissetnik (0-50%): Swiss

Page 5: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

55

DATA DISINTEGRASIDATA DISINTEGRASI

• Data 1945-1995:Data 1945-1995:

38 Perang; 64 separatisme; 62 38 Perang; 64 separatisme; 62 ideologi/faksionalideologi/faksional

Dari 27 Separatisme (1944-1994):Dari 27 Separatisme (1944-1994):

* 10 pusat/militer* 10 pusat/militer

* 8 otonomi khusus* 8 otonomi khusus

* 9 “de facto partition”* 9 “de facto partition”

Page 6: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

66

KESIMPULAN INTEGRASI (1)KESIMPULAN INTEGRASI (1)

1. SEJARAH INTEGRASI1. SEJARAH INTEGRASI

1.1.SUKARELA (Swiss, 1294; 1.1.SUKARELA (Swiss, 1294; Indonesia 1928, 1945)Indonesia 1928, 1945)

1.2.PAKSAAN/INVASI/ANKESASI/1.2.PAKSAAN/INVASI/ANKESASI/IMPERIALISME/KOLONIALISMEIMPERIALISME/KOLONIALISME

1.3.TERPAKSA (“PERANG DINGIN”)1.3.TERPAKSA (“PERANG DINGIN”)(Timtim)(Timtim)

Page 7: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

77

KESIMPULAN INTEGRASI (2)KESIMPULAN INTEGRASI (2)

2. BENTUK NEGARA SEBELUMNYA2. BENTUK NEGARA SEBELUMNYA

3. NEGARA FEDERAL TIDAK 3. NEGARA FEDERAL TIDAK JAMINANJAMINAN

4. FAKTOR EKSTERNAL SEBAGAI 4. FAKTOR EKSTERNAL SEBAGAI PENDORONG/PENGHMABATPENDORONG/PENGHMABAT

5. TOTAL-PARSIAL5. TOTAL-PARSIAL

6. AGAMA DAPAT MEMBANTU6. AGAMA DAPAT MEMBANTU

7. PERAN GENERASI PERTAMA7. PERAN GENERASI PERTAMA

Page 8: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

88

PELAJARAN BAGI INDONESIAPELAJARAN BAGI INDONESIA

1.1. Kesepakatan sebagai modal dasarKesepakatan sebagai modal dasar2.2. Etnik heterogen-agama homgenEtnik heterogen-agama homgen3.3. Masa kritis (antara 50-100)Masa kritis (antara 50-100)4.4. Renegosiasi Kesepakatan (2 daerah Renegosiasi Kesepakatan (2 daerah

“quasi-federal”)“quasi-federal”)5.5. Exit, Voice, LoyaltyExit, Voice, Loyalty6.6. Nasionalisme “popular” (dari Nasionalisme “popular” (dari

bawah) vs “Official” (dari atas)bawah) vs “Official” (dari atas)7.7. Paradigma intergasi daerah (hak vs Paradigma intergasi daerah (hak vs

kewajiban)kewajiban)

Page 9: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

99

4 4 KKelompok elompok SSeparatisme eparatisme

4 Kuadran:4 Kuadran:1.1. Pusat dan Internasional tidak Pusat dan Internasional tidak

mendukung (disintegrasi sulit: mendukung (disintegrasi sulit: DI/TII; Aceh; Papua)DI/TII; Aceh; Papua)

2.2. Pusat memberi ijin; internasional Pusat memberi ijin; internasional menolakmenolak

3.3. Pusat menolak internasional Pusat menolak internasional mendukung (1. Sukses: Banglades; mendukung (1. Sukses: Banglades; 2. Gagal: PRRI/Permesta)2. Gagal: PRRI/Permesta)

4.4. Pusat memberi ijin dan internasional Pusat memberi ijin dan internasional mendukung (mudah disintegrasi: mendukung (mudah disintegrasi: Timtim)Timtim)

Page 10: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1010

AKSI GLOBAL GUS DUR AKSI GLOBAL GUS DUR

• Think Locally and Act GloballyThink Locally and Act Globally• Kekuatan internasional Kekuatan internasional

(superpower dan negara (superpower dan negara tetangga) untuk mencegah tetangga) untuk mencegah disintegrasidisintegrasi

• Hatta: 2 kutub (kapitalisme-Hatta: 2 kutub (kapitalisme-Komunisme)Komunisme)

• Sekarang: Putih (Eropa-Amerika) Sekarang: Putih (Eropa-Amerika) dan Kuning (Cina, Jepang)dan Kuning (Cina, Jepang)

Page 11: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1111

POSISI INDONESIAPOSISI INDONESIA

* Dekat ke “Putih” (AS-Eropa)* Dekat ke “Putih” (AS-Eropa)

* Dekat ke “Kuning” (Jepang, Cina, * Dekat ke “Kuning” (Jepang, Cina, East Asia Community)East Asia Community)

* Dekat ke India* Dekat ke India

* Dekat ke Islam* Dekat ke Islam

Multipolar Peradaban dan Multipolar Peradaban dan Regional Regional

Page 12: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1212

STRATEGI INTEGRASI (1)STRATEGI INTEGRASI (1)INKLUSI SOSIALINKLUSI SOSIAL

*Pusat-Daerah (Elit, dana/DAU, *Pusat-Daerah (Elit, dana/DAU, sister cities, dll)sister cities, dll)

* Antar Daerah (propinsi-* Antar Daerah (propinsi-kabupaten)kabupaten)

* Intra Daerah (vertikal: * Intra Daerah (vertikal: keterbukan stratifikasi)keterbukan stratifikasi)

* Intra daerah (horizontal: agama, * Intra daerah (horizontal: agama, etnik)etnik)

Page 13: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1313

STRATEGI INTEGRASI (2)STRATEGI INTEGRASI (2)

1.1. INSENTIF DIPERBESAR INSENTIF DIPERBESAR (BANTUAN)(BANTUAN)

2.2. KOERSI/PAKSAAN KOERSI/PAKSAAN DIPERLEMAH (NEGARA TETAP DIPERLEMAH (NEGARA TETAP EFEKTIF)EFEKTIF)

3.3. EMOSI (NASIONALISME) EMOSI (NASIONALISME) MENINGKAT (TERGANTUNG 1 MENINGKAT (TERGANTUNG 1 DAN 2)DAN 2)

Page 14: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1414

SKENARIO POLRI 2025SKENARIO POLRI 2025

Studi “Grand Strategy Studi “Grand Strategy

Polri 2025” Polri 2025”

PTIK 201PTIK 20133

Page 15: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1515

KERANGKA RINGKASANKERANGKA RINGKASAN

Matriks SkenarioMatriks Skenario Konsep dasar: “Focal Konsep dasar: “Focal

Concern;” “Driving Forces”Concern;” “Driving Forces” Kegunaan Kegunaan MetodologiMetodologi Implikasi bagi Rencana Implikasi bagi Rencana

StrategisStrategis

Page 16: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1616

GABUNGAN “Skenario” dengan GABUNGAN “Skenario” dengan ‘Rencana Strategis”‘Rencana Strategis”

““Skenario” dan “Renstra” saling Skenario” dan “Renstra” saling melengkapimelengkapi

““Skenario”: Perspektif masa Skenario”: Perspektif masa depan mejadi lebih luas namun depan mejadi lebih luas namun kurang sensitif pada keadaan kurang sensitif pada keadaan masa kini.masa kini.

““Renstra”: Strategic Planning: Renstra”: Strategic Planning: Sensitif pada masa kini namun Sensitif pada masa kini namun pandangan masa depan terlalu pandangan masa depan terlalu sempitsempit

Page 17: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1717

KERANGKA SKENARIOKERANGKA SKENARIO Skenario: lebih merupakan Skenario: lebih merupakan

“Foresight,” bukan “Forecast”“Foresight,” bukan “Forecast” Apa yang mungkin pada masa Apa yang mungkin pada masa

depan (“Unwanted,” depan (“Unwanted,” “Unintended”)“Unintended”)

Terdiri dari “Focal Concern” dan Terdiri dari “Focal Concern” dan “Driving Forces” yang “Driving Forces” yang membentuk “Matriks Skenario” membentuk “Matriks Skenario” untuk “Kebijakan”untuk “Kebijakan”

Page 18: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1818

““FOCAL CONCERN” FOCAL CONCERN” (PERTANYAAN STRATEGIS(PERTANYAAN STRATEGIS))

““Bagaimana Status dan Peran Bagaimana Status dan Peran Polri pada tahun 2025?”Polri pada tahun 2025?”

Apakah Polri akan: Apakah Polri akan: “Profesional,” “Akuntabel,” “Profesional,” “Akuntabel,” “Mandiri”“Mandiri”

Hasil Skenario: dapat positif dan Hasil Skenario: dapat positif dan negatif, sementara Renstra negatif, sementara Renstra diarahkan pada yang positif.diarahkan pada yang positif.

Page 19: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

1919

KEADAAN SEKARANGKEADAAN SEKARANG* Kinerja dan Profesionalisme Polri: Rendah (* Kinerja dan Profesionalisme Polri: Rendah (PSPK UGM, 2000PSPK UGM, 2000))

* 65% Penduduk “Tidak Puas” (* 65% Penduduk “Tidak Puas” (Survey 8 kota, Survey 8 kota, KompasKompas))

* 43% Tidak Percaya pada Polri dalam Penegakkan Hukum * 43% Tidak Percaya pada Polri dalam Penegakkan Hukum (60%; bagi yang berpengeluaran diatas Rp 1.5 juta perbulan) (60%; bagi yang berpengeluaran diatas Rp 1.5 juta perbulan) ((Survey di 32 Propinsi, Asia Foundation, 2003Survey di 32 Propinsi, Asia Foundation, 2003))

* Citra Polri: Buruk: 49.%; Baik: 43%; Tidak Tahu: 7% (Survey * Citra Polri: Buruk: 49.%; Baik: 43%; Tidak Tahu: 7% (Survey Kompas di 8 kota, Kompas di 8 kota, KompasKompas 29 Mei, 2006) 29 Mei, 2006)

• Kinerja Polri: Baik: 62% ; Buruk: 28%; Tidak Tahu: 10% Kinerja Polri: Baik: 62% ; Buruk: 28%; Tidak Tahu: 10% (Survey Nasional LSI, (Survey Nasional LSI, Media IndonesiaMedia Indonesia 13-9-2005). 13-9-2005).

• KINERJA--CITRAKINERJA--CITRA

(Pemirsa TV: 99%; Radio: 41%, Koran: 13%; Majalah-(Pemirsa TV: 99%; Radio: 41%, Koran: 13%; Majalah-Tabloid: 7%; HP: 40 juta; Internet: 25 juta; Bloggers: Tabloid: 7%; HP: 40 juta; Internet: 25 juta; Bloggers: 500.000).500.000).

Page 20: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2020

DRIVING FORCES (DAYA DRIVING FORCES (DAYA DORONG PERUBAHAN)DORONG PERUBAHAN)

Tren Masyarakat (Global: Positif; Tren Masyarakat (Global: Positif; Inklusif atau konflik dan anarki; Inklusif atau konflik dan anarki; Regional, terintegrasi dan stabil atau Regional, terintegrasi dan stabil atau terfragmentasi; Nasional: demokratis, terfragmentasi; Nasional: demokratis, makmur atau disintegrasi)makmur atau disintegrasi)

Tren Sumber Daya (krisis sumber alam Tren Sumber Daya (krisis sumber alam atau inovasi) atau inovasi)

Tren Kamtibmas (kejahatan Tren Kamtibmas (kejahatan transnasional dan mafia global atau transnasional dan mafia global atau suksesnya Interpol; Aseanpol dan Polri)suksesnya Interpol; Aseanpol dan Polri)

Page 21: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2121

TREND GLOBALTREND GLOBAL

““Pernicious Globalization”: (Negatif) Pernicious Globalization”: (Negatif) Mayoritas penduduk global tidak Mayoritas penduduk global tidak mengalami kemajuanmengalami kemajuan

““Post Polar World” (Negatif): Konflik Post Polar World” (Negatif): Konflik regionalregional

““Regional Competition” (Positif): Regional Competition” (Positif): Penguatan Eropa, Asia dan Amerika Penguatan Eropa, Asia dan Amerika Latin VS ASLatin VS AS

““Inclusive Globalization” (Positif): Inclusive Globalization” (Positif): Pembangunan positif bagi mayoritasPembangunan positif bagi mayoritas

Page 22: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2222

TREND REGIONAL (ASEAN)TREND REGIONAL (ASEAN) Integrasi Politik: Polri lebih aktif dan Integrasi Politik: Polri lebih aktif dan

terlibat (Deplu, Badan Internasional terlibat (Deplu, Badan Internasional /UN/Asean)/UN/Asean)

Integrasi/Mobilitas Penduduk: Kerjasama Integrasi/Mobilitas Penduduk: Kerjasama dan intelejen L.N.dan intelejen L.N.

Integrasi Ekonomi (Pasar Bebas ASEAN Integrasi Ekonomi (Pasar Bebas ASEAN 2015): Kemampuan Ekonomi dan Hukum2015): Kemampuan Ekonomi dan Hukum

Integrasi Media: Kemampuan teknologi Integrasi Media: Kemampuan teknologi MediaMedia

*Bahasa Inggris, Cina*Bahasa Inggris, Cina

Page 23: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2323

TREND INDONESIA (1)TREND INDONESIA (1)

1. Redefinisi Keindonesiaan (Terlibat 1. Redefinisi Keindonesiaan (Terlibat dalam Perencanaan Sosial-Nasional, dalam Perencanaan Sosial-Nasional, Propinsi, Kabupaten)Propinsi, Kabupaten)

2. Demokratisasi (Pencegahan “Money 2. Demokratisasi (Pencegahan “Money Politics dan Politisasi Polri)Politics dan Politisasi Polri)

3. Transparansi dan Akuntabilitas 3. Transparansi dan Akuntabilitas (Kepuasan Publik, Penerapan UU KIP, (Kepuasan Publik, Penerapan UU KIP, 2010)2010)

4. Otonomi Daerah (Pengaturan 4. Otonomi Daerah (Pengaturan Kerjasama Polda dengan Pemda)Kerjasama Polda dengan Pemda)

Page 24: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2424

TREND INDONESIA (2)TREND INDONESIA (2)

5.Urbanisasi (Warga Kritis: Pembayar 5.Urbanisasi (Warga Kritis: Pembayar Pajak; Warga Rawan: daerah kumuh)Pajak; Warga Rawan: daerah kumuh)

6. Industrialisasi (Potensi Konflik 6. Industrialisasi (Potensi Konflik Perburuhan)Perburuhan)

7. Peran Perempuan (Peningkatan 7. Peran Perempuan (Peningkatan Kualitatif dan Kuantitatif Polwan dan Kualitatif dan Kuantitatif Polwan dan Peningkatan Pelayanan Sensitif Peningkatan Pelayanan Sensitif Gender)Gender)

8.Media8.Media Massa-Sosial Massa-Sosial: Kemampuan : Kemampuan Humas dan Komunikasi SosialHumas dan Komunikasi Sosial

Page 25: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2525

TREND INDONESIA (3)TREND INDONESIA (3)9. Perlindungan HAM (Prosedur Proaktif)9. Perlindungan HAM (Prosedur Proaktif)

10.Teknologi (Peningkatan SDM dan 10.Teknologi (Peningkatan SDM dan Teknologi)Teknologi)

11. Kejahatan:Kekayaan Negara/Lembaga 11. Kejahatan:Kekayaan Negara/Lembaga Internasional-KKN, Terorisme: Internasional-KKN, Terorisme: (Pencegahan/Intel(Pencegahan/Inteliijen Polisi; jen Polisi;

Intelkrim Intelkrim Intelkam) Intelkam)

12. Demiliterisasi (Polri lebih 12. Demiliterisasi (Polri lebih “menyerupai” Jaksa dan Menjauh dari “menyerupai” Jaksa dan Menjauh dari militer; masalah Satgas)militer; masalah Satgas)

Page 26: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2626

MATRIKS SKENARIOMATRIKS SKENARIOPolri 2025Polri 2025

 

ReformasiiPolri

Tren Sosial-Sumberdaya-Kamtibmas

Positif Negatif

Sukses 1. Profesional dan Mandiri

2. Rentan

Gagal 3. Bayaran 4. Mafia

Page 27: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2727

EMPAT SKENARIO 2025EMPAT SKENARIO 2025 (1) (1) (Satu yang dominan, namun dapat terjadi (Satu yang dominan, namun dapat terjadi

kombinasi dan perubahan dalam dinamika kombinasi dan perubahan dalam dinamika menuju 2025)menuju 2025)

““PROFESIONAL DAN MANDIRI”PROFESIONAL DAN MANDIRI” (Eksternal, (Eksternal, Positif dan Internal/Reformasi, Sukses): Positif dan Internal/Reformasi, Sukses): Globalisasi multipolar berlangsung damai, Globalisasi multipolar berlangsung damai, kejahatan global dan regional sedikit, kejahatan global dan regional sedikit, pembangunan nasional sukses, kebijakan pembangunan nasional sukses, kebijakan negara (termasuk dana) mendukung Polri. negara (termasuk dana) mendukung Polri. Reformasi sukses: Polri: Profesional, Mandiri, Reformasi sukses: Polri: Profesional, Mandiri, Akuntabel.Akuntabel.

““RENTAN”RENTAN” (Eksternal, Negatif dan Internal, (Eksternal, Negatif dan Internal, Sukses). Konflik dan anarki terjadi pada Sukses). Konflik dan anarki terjadi pada tingkat global, regional dan nasional. tingkat global, regional dan nasional. Reformasi Polri sukses namun rentan terhadap Reformasi Polri sukses namun rentan terhadap gangguan eksternal. gangguan eksternal.

Page 28: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

EMPAT SKENARIO 2025EMPAT SKENARIO 2025 (2) (2) ““BAYARAN”BAYARAN” (Eksternal, Positif dan (Eksternal, Positif dan

Internal, gagal). Keadaan global, Regional Internal, gagal). Keadaan global, Regional dan nasional relatif positif namun dan nasional relatif positif namun Reformasi gagal. Terjadi “pasar gelap” Reformasi gagal. Terjadi “pasar gelap” dalam Pelayanan dan Perlindungan pada dalam Pelayanan dan Perlindungan pada publik.publik.

““MAFIA”MAFIA” (Global, negatif dan Internal, (Global, negatif dan Internal, Gagal). Berbagai kelompok dan faksi Gagal). Berbagai kelompok dan faksi dalam Polri bekerjasama dengan jaringan dalam Polri bekerjasama dengan jaringan kejahatan nasional dan global. Dibutuhkan kejahatan nasional dan global. Dibutuhkan intervensi dari luar.intervensi dari luar.

2828

Page 29: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

2929

PENCEGAHAN SKENARIOPENCEGAHAN SKENARIONEGATIFNEGATIF

Polri sebagai organisasi “power” dan Polri sebagai organisasi “power” dan “service”“service”

Peningkatan Transparansi Peningkatan Transparansi & & AkuntabilitasAkuntabilitas

Kontrol negara (Komisi DPR/D, Kontrol negara (Komisi DPR/D, Kementrian, Kompol Daerah).Kementrian, Kompol Daerah).

Penggunaan jaringan positif (global, Penggunaan jaringan positif (global, regional, lokal)regional, lokal)

Teknologi tepat guna Teknologi tepat guna *KESEJAHTERAAN - PNBP*KESEJAHTERAAN - PNBP

Page 30: “ SOSIOLOGI  ” Jakarta,  21 ,  Juni  , 20 13 Iwan Gardono Sujatmiko  Departemen Sosiologi FISIP-UI

3030

PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN PENINGKATAN TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS AKUNTABILITAS

Laporan Kinerja yang terbukaLaporan Kinerja yang terbuka Keterbukaan dan kejelasan perkaraKeterbukaan dan kejelasan perkara Pemantapan status Polri dalam tata Pemantapan status Polri dalam tata

negara (TNI, Kejaksaan, Depdagri, B.I.N., negara (TNI, Kejaksaan, Depdagri, B.I.N., Bea Cukai, Imigrasi, dll)Bea Cukai, Imigrasi, dll)

Kontak dan komunikasi (leaflet, poster dan Kontak dan komunikasi (leaflet, poster dan tatap muka) pada komunitas tempat tatap muka) pada komunitas tempat tinggal, tempat kerja dan sekolahtinggal, tempat kerja dan sekolah. . Kemitraan dan Pelayanan Prima.Kemitraan dan Pelayanan Prima.

* KESEJAHTERAAN-PNBP* KESEJAHTERAAN-PNBP