Download - , akhirnyarbkunwas.menpan.go.id/images/Lesson_Learned/Kota... · 2019-04-25 · ... guna mewujudkan Clean Government dan Good Governance. ... menyelenggarakan pemerintahan daerah

Transcript

i

KATA PENGANTAR

Alhamdulillaahirobbil alamiin Segala Puja dan Puji hanya kepada Allah SWT, karena

atas berkat limpahan dan rahmatnya, akhirnya Pemerintah Kota Sukabumi dapat

menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi Tahun

2015, sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme,

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Pemerintah, Peraturan Presiden nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, serta Peraturan Menteri Pendayaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi. Shalawat & Salam semoga senantiasa selalu tercurah kepada Nabi Muhammad

SAW, Keluarga, sahabat dan seluruh umatnya.

Secara substantif Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi merupakan

sarana pelaporan kinerja dalam rangka mengimplementasikan sistem akuntabilitas instansi

pemerintah yang menginformasikan tentang penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan

kebijakan, serta pencapaian sasaran dalam mewujudkan tujuan, misi dan visi Pemerintah

Kota Sukabumi.

Laporan Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015 merupakan media

pertanggungjawaban kinerja yang didasarkan pada Penetapan Kinerja tahun 2015 dan

Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi sebagaimana tertuang dalam Peraturan

Walikota Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota

Sukabumi, hal ini sebagai perwujudan penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan

akuntabel, guna mewujudkan Clean Government dan Good Governance. Hasil pencapaian

ii

kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan Kota Sukabumi tidak terlepas

dari kerjasama dan kerja keras semua pihak yakni masyarakat, swasta dan aparat

pemerintah daerah baik dalam perumusan kebijakan, implementasi maupun

pengawasannya.

Akhir kata, semoga Laporan Kinerja ini bermanfaat dan dapat digunakan sebagai

masukan bagi pengelolaan dan penataan serta peningkatan kinerja dalam penyelenggaraan

pemerintahan, pembangunan dan pelayanan prima kepada masyarakat.

Sukabumi, Maret 2016

WALIKOTA SUKABUMI

H. MOHAMAD MURAZ, S.H,.MM

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Ikhtisar Eksekutif iii

IKHTISAR EKSEKUTIF

Dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, Pemerintah Kota Sukabumi berupaya

menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata kelola kepemerintahan yang

baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government) sesuai dengan

kewenangannya. Manajemen pemerintahan memiliki aspek penting yang perlu

diimplementasikan yaitu akuntabilitas kinerja. Akuntabilitas kinerja setidaknya harus

memuat visi, misi, tujuan dan sasaran yang memiliki arah dan tolok ukur yang jelas atas

rumusan perencanaan strategis organisasi sehingga gambaran hasil yang ingin dicapai

dalam bentuk sasaran dapat terukur, dapat diuji dan diandalkan.

Tahun 2015 merupakan tahun kedua dalam upaya pencapaian tujuan dan sasaran

RPJMD 2013-2018, secara umum pencapaian sasaran melalui indikator-indikator sasaran

menunjukkan keberhasilan untuk mewujudkan misi dan tujuan sebagaimana yang tertuang

dalam Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 5 Tahun 2013 tentang RPJMD Kota

Sukabumi Tahun 2013-2018 dan Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 20 Tahun 2013

tentang Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Menengah Daerah Tahun 2013-2018 serta Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23

Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi.

Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja

Utama Pemerintah Kota Sukabumi menetapkan 22 sasaran dengan 33 indikator kinerja dan

mengacu kepada 5 tujuan dengan rincian sebagai berikut :

Misi pertama terdiri 1 sasaran dan 2 indikator kinerja;

Misi kedua terdiri 2 sasaran dan 2 indikator kinerja;

Misi ketiga terdiri 10 sasaran dan 16 indikator kinerja;

Misi keempat terdiri 6 sasaran dan 9 indikator kinerja;

Misi kelima terdiri 3 sasaran dan 4 indikator kinerja.

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja terhadap 33 indikator sasaran, disimpulkan

bahwa :

Pertama, Indikator sasaran pada Misi I, terdiri atas 2 indikator sasaran dengan

realisasi 2 indikator sasaran telah mencapai target yang ditetapkan. Kedua, indikator sasaran

pada Misi II berjumlah 2 indikator sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 2

indikator sasaran. Ketiga, indikator sasaran pada Misi III yang berjumlah 16 indikator

sasaran dengan realisasi pencapaian sasaran sebanyak 14 indikator dan indikator yang

belum/tidak tercapai adalah 2 indikator sasaran. Keempat sasaran pada misi IV yang

berjumlah indikator 9 sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 7 sasaran dan

indikator yang belum/tidak tercapai sebanyak 2 sasaran. Kelima, indikator sasaran pada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Ikhtisar Eksekutif iv

misi V yang berjumlah 4 indikator sasaran dengan realisasi ketercapaian sebanyak 4

indikator sasaran.

Pemerintah Kota Sukabumi akan melakukan segala upaya yang diperlukan sesuai

dengan kewenangan untuk menyelenggarakan pemerintahan dengan berprinsip pada tata

kelola kepemerintahan yang baik dan berorientasi kepada hasil (result oriented government).

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Daftar Isi v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................... i

IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................................... iii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1

1.2 Urusan Pemerintahan ............................................................ 4

1.3 Pertumbuhan Ekonomi/PDRB ............................................. 5

1.4 Aspek Strategis Kota Sukabumi........................................... 6

1.5 Struktur Organisasi ................................................................ 8

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 10

2.1 Rencana Strategis ................................................................... 10

2.2 Visi dan Misi Kota Sukabumi ............................................... 10

2.3 Arah Kebijakan Umum dan Strategi ................................... 12

2.4 Tujuan dan Sasaran................................................................ 18

2.4.1 Tujuan ............................................................................. 18

2.4.2 Sasaran ............................................................................ 19

2.5 Prioritas Pembangunan Tahun 2015 ................................... 21

2.6 Target Indikator Makro ......................................................... 22

2.7 Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja ............................. 23

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja ............................................. 27

3.2 Capaian Indikator Makro ..................................................... 28

3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja ... 32

3.4 Akuntabilitas Keuangan ....................................................... 110

BAB IV PENUTUP ...................................................................................................... 117

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Lampiran vi

Lampiran

Perjanjian Kinerja Tahun 2015

Pengukuran Kinerja Pencapaian Sasaran Kota Sukabumi Tahun 2015

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945 Pasal 18 ayat (2) dan ayat (5) menyatakan bahwa Pemerintah Daerah

berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri Urusan Pemerintahan menurut Asas

Otonomi dan Tugas Pembantuan dan diberikan otonomi yang seluas-luasnya. Pemberian

otonomi yang seluas-luasnya kepada Daerah tersebut diarahkan untuk mempercepat

terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan

peran serta masyarakat. Kota Sukabumi sebagai salah satu daerah otonom berkewajiban

menyelenggarakan pemerintahan daerah sesuai dengan asas otonomi dan tugas

pembantuan. Konsekuensi logis menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang

Pemerintahan Daerah, mewajibkan Pemerintah Kota Sukabumi menyelenggarakan urusan

wajib yang terkait dengan pelayanan dasar maupun yang tidak terkait dengan pelayanan

dasar, sehingga terjamin hak konstitusional masyarakat. Dengan demikian, terwujud

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang efektif, efisien dan berorientasi pada hasil di

lingkungan Pemerintah Kota Sukabumi dalam kerangka negara kesatuan, dimana

keberhasilan pencapaian kinerja pemerintahan daerah akan berdampak pada keberhasilan

pembangunan regional maupun nasional.

Penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan akan dapat dikatakan berhasil

jika mampu mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam mencapai tujuan serta

cita-cita yang diharapkan dengan menerapkan penyelenggaraan good governance. Di samping

itu diperlukan suatu sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate.

Good governance yang dimaksud adalah merupakan proses penyelenggaraan

kekuasaan negara dalam melaksanakan penyediaan public good and services, istilah

governance adalah pemerintahan atau kepemerintahan, sedangkan praktek terbaiknya

disebut good governance(kepemerintahan yang baik). Agar good governance dapat menjadi

kenyataan dan berjalan dengan baik, maka dibutuhkan komitmen dan keterlibatan semua

pihak yaitu pemerintah, private sector dan masyarakat. Good governance yang efektif

menuntut adanya alignment (koordinasi) yang baik dan integritas, profesional serta etos

kerja dan moral yang tinggi, dengan demikian penerapan konsep tersebut merupakan

tantangan tersendiri dan peluang dalam pembangunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah.

Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan

aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan Negara, dan

diperlukan pengembangan serta penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas,

dan nyata sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

2 Bab I Pendahuluan

secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan bertanggung jawab serta bebas KKN. Perlu

diperhatikan pula adanya mekanisme untuk meregulasi akuntabilitas pada setiap instansi

pemerintah dan memperkuat peran dan kapasitas legislatif, serta tersedianya akses yang

sama bagi masyarakat luas akan ketersediaan informasi tentang penyelenggaraan

pemerintahan maupun pembangunan.

Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial

pada tiap lingkungan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

tiap bagian. Masing-masing individu pada setiap jajaran aparatur bertanggung jawab atas

kegiatan yang dilaksanakan pada bagiannya. Konsep inilah yang membedakan adanya

kegiatan yang terkendali (controllable activities) dengan kegiatan yang tidak terkendali

(uncontrollable activities). Kegiatan yang terkendali merupakan kegiatan yang secara nyata

dapat dikendalikan oleh seseorang atau suatu pihak. Ini berarti, kegiatan tersebut benar-

benar direncanakan, dilaksanakan dan dinilai hasilnya oleh pihak yang berwenang.

Akuntabilitas didefinisikan sebagai perwujudan kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah

merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan, sebagaimana

amanat TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan

Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang

Penyelengaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme serta

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP).

Sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2014 tentang

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah mewajibkan setiap Pemerintah Daerah

menyampaikan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) atau Laporan Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) kepada Presiden melalui Menteri Negara

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, sebagai perwujudan kewajiban

suatu Instansi Pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan

pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik setiap akhir tahun anggaran.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj) dibuat dalam rangka perwujudan

pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta pengelolaan sumber daya

dan pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada setiap Instansi Pemerintah,

berdasarkan suatu sistem akuntabilitas yang memadai. Laporan Kinerja juga berperan

sebagai alat kendali, alat penilai Kinerja dan alat pendorong terwujudnya good governance.

Dalam perspektif yang lebih luas, maka Laporan Kinerja berfungsi sebagai media

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 3

pertanggungjawaban kepada publik yang memerlukan dukungan dan peran aktif seluruh

lembaga pemerintahan pusat dan daerah serta partisipasi masyarakat.

Bertitik tolak dari Indikator Kinerja Utama (IKU) dan RPJMD Kota Sukabumi Tahun

2013 2018, Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Sukabumi Tahun 2015 dan

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah serta memperhatikan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur

Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah,

penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2015 berisi ikhtisar pencapaian sasaran sebagaimana

yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja dan dokumen perencanaan. Pencapaian

sasaran merupakan informasi mengenai pencapaian sasaran Indikator Kinerja Utama (IKU),

realisasi pencapaian indikator kinerja disertai dengan penjelasan yang memadai atas

pencapaian kinerja dan pembandingan capaian indikator kinerja dengan kinerja tahun

sebelumnya. Dengan demikian, Laporan Kinerja Kota Sukabumi Tahun 2015 merupakan

bentuk pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan oleh

Walikota selama Tahun 2015 telah disusun dan disesuaikan dengan peraturan yang berlaku.

Realisasi yang dilaporkan dalam Laporan Kinerja ini merupakan hasil pencapaian sasaran

pada tahun 2015.

Pelaksanaan penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015

dengan memperhatikan kepada peraturan perundang-undangan yang melandasi

pelaksanaan akuntabilitas kinerja, yaitu :

1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

2. Undang- Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih

dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme;

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Daerah;

4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan

Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;

6. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

7. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

4 Bab I Pendahuluan

9. Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang

Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

10. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 2 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintah Kota

Sukabumi;

11. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat

Daerah Kota Sukabumi;

12. Peraturan Daerah Kota Sukabumi Nomor 5 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi Tahun 2013 - 2018;

13. Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama

(IKU) Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2013 2018.

1.2 Urusan Pemerintahan

Sebagai pelaksanaan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah Pasal 12 bahwa urusan wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar

Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, yaitu:

a. pendidikan;

b. kesehatan;

c. pekerjaan umum dan penataan ruang;

d. perumahan rakyat dan kawasan permukiman;

e. ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat; dan

f. sosial.

Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar meliputi :

a. tenaga kerja;

b. pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

c. pangan;

d. pertanahan;

e. lingkungan hidup;

f. administrasi kependudukan dan pencatatan sipil;

g. pemberdayaan masyarakat dan Desa;

h. pengendalian penduduk dan keluarga berencana;

i. perhubungan;

j. komunikasi dan informatika;

k. koperasi, usaha kecil, dan menengah;

l. penanaman modal;

m. kepemudaan dan olah raga;

n. statistik;

o. persandian;

p. kebudayaan;

q. perpustakaan; dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 5

r. kearsipan.

1.3 Pertumbuhan Ekonomi / PDRB

Salah satu variabel penting dari PDRB adalah Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE)

yang diperoleh dengan membandingkan PDRB atas dasar harga konstan tiap tahun dengan

tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi menunjukkan perkembangan atau pertumbuhan

riil perekonomian, atau dapat menggambarkan kinerja pembangunan dari suatu periode ke

periode sebelumnya.

PDRB juga dapat menginformasikan struktur perekonomian daerah, yang

menggambarkan kontribusi sektor-sektor ekonomi terhadap perekonomian secara makro.

Prioritas pembangunan melalui kerangka kebijakan pembangunan daerah dapat dengan

mudah dilaksanakan dengan mempertimbangkan struktur perekonomian. Manfaat lain dari

informasi struktur perekonomian ini adalah keterbandingan kekuatan ekonomi baik antar

sektor ekonomi maupun antar wilayah kecamatan di Kota Sukabumi.

Pertumbuhan yang cukup tinggi belum menjamin meningkatnya kesejahteraan

masyarakat karena pertumbuhan penduduk melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi maka

kesejahteraan masyarakat akan menurun. Namun demikian, dengan mengamati

pertumbuhan PDRB per kapita dapat dipakai untuk menunjukkan perkembangan

kemakmuran dan kesejahteraan suatu daerah. Meningkatnya PDRB per kapita yang

diterima penduduk, maka daya beli (purchasing power) masyarakat akan bertambah,

sehingga kebutuhan rumah tangganya (demand) terhadap barang dan jasa akan terpenuhi.

Demand yang diikuti purchasing power, akan mengakibatkan kesejahteraan masyarakat

meningkat.

Perekonomian akan mengalami pertumbuhan apabila total output produksi barang

dan jasa tahun tertentu lebih besar daripada tahun sebelumnya. Oleh karena demikian,

pertumbuhan ekonomi ini menggambarkan perkembangan aktivitas ekonomi dalam kurun

waktu tertentu. Adapun peningkatan output produksi barang dan jasa tersebut terjadi

apabila terdapat peningkatan permintaan baik oleh masyarakat daerah tersebut atau luar

daerah.

Laju pertumbuhan PDRB Kota Sukabumi menunjukan perkembangan yang positif

yang ditunjukan oleh Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE). LPE Kota Sukabumi pada Tahun

2015 terhadap Tahun 2014 sebesar 4,88 persen, sementara di tahun sebelumnya tercatat 5,29

persen. Hal ini menunjukan bahwa kinerja perekonomian di Kota Sukabumi di Tahun 2015

bergerak positif, hanya saja terindikasi mengalami perlambatan dibanding tahun

sebelumnya. Berdasarkan kontribusi terhadap perekonomian di Wilayah Kota Sukabumi,

sektor yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB adalah dari sektor

perdagangan, hotel dan restoran sebesar 47,80 persen, yang disusul oleh sektor

pengangkutan dan komunikasi sebesar 16,43 persen, serta sektor jasa-jasa lainnya sebesar

12,53 persen.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

6 Bab I Pendahuluan

1.4 Aspek Strategis Kota Sukabumi

Wilayah Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada titik

koordinat 10652'12,23" BT10657'36,32" BT, dan 653'32,69" LS-658'44,32" LS, terletak di

kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango yang ketinggiannya 344 657 Mdpl, dengan

kemiringan 0 3 dan 3 8 di bagian utara.

Secara geografis Kota Sukabumi terletak di antara pusat pertumbuhan mega urban

Jabodetabek dan Bandung Raya. Jarak dari Ibukota Provinsi Jawa Barat (Bandung) 92 km

dan jarak dari Ibukota Negara (Jakarta) 120 km. Cukup dekatnya jarak membuat tingginya

pergerakan orang dan barang dari kota-kota tersebut. Luas Wilayah Kota Sukabumi adalah

48 km dengan jarak terjauh dari Utara ke Selatan 7,5 km dan dari Barat ke Timur 6 km

yang terdiri dari 7 Kecamatan, 33 Kelurahan, 355 Rukun Warga (RW) dan 1.550 Rukun

Tetangga (RT).

Secara topografi Kota Sukabumi merupakan dataran tinggi, yang menurut

penggunaannya yaitu untuk lahan pertanian sebesar 1.751 Ha (36,48%) dari seluruh wilayah

dan sisanya seluas 3.049 Ha (63,52%) adalah lahan kering. Fenomena yang terjadi di daerah

perkotaan adalah adanya perubahan fungsi lahan pertanian ke penggunaan lain sebagai

akibat banyaknya pembangunan di bidang perumahan, perdagangan dan industri sehingga

berdampak pada menyempitnya luas tanah pertanian, khususnya sawah.

Letak Kota Sukabumi yang strategis yaitu berada pada jalur lintasan Ibukota Provinsi

Jawa Barat (Bandung) dengan Ibukota Negara (Jakarta) serta didukung oleh infrastruktur

yang cukup memadai, menjadikan Kota Sukabumi sebagai salah satu tujuan para migran

dari berbagai daerah untuk datang dan tinggal baik sebagai penanam modal maupun

sebagai pencari kerja. Secara ekonomis hal tersebut menguntungkan Kota Sukabumi karena

dapat menciptakan lapangan kerja baru serta dapat meningkatkan pendapatan baik dari

sektor jasa, perdagangan dan sektor lainnya, namun demikian masuknya para migran juga

harus diimbangi oleh penyediaan sarana perumahan, penyediaan air bersih, dan

infrastruktur pendukung lainnya. Selain itu dari aspek kesehatan, dengan adanya para

migran tersebut berpotensi membawa penyakit dan masalah kesehatan lainnya.

Jumlah Penduduk Kota Sukabumi pada Tahun 2015 berdasarkan data dari Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil tercatat sebanyak 321.328 jiwa. Untuk lebih jelasnya

terlihat pada tabel berikut ini :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 7

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kota Sukabumi Tahun 2015

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Gunungpuyuh 23.152 22.493 45.645

2 Cikole 30.139 30.345 60.484

3 Citamiang 25.548 25.182 50.730

4 Warudoyong 28.206 26.935 55.141

5 Baros 16.968 16.542 33.510

6 Lembursitu 18.609 18.525 37.134

7 Cibeureum 19.689 18.995 38.684

Kota Sukabumi 162.311 159.017 321.328

Potensi penduduk tersebut diharapkan mampu memiliki daya dukung untuk

pelaksanaan program dalam pembangunan yang ditujukan untuk upaya pencapaian visi

dan misi Kota Sukabumi, program dan kegiatan prioritas pada setiap bidang atau sektor

pembangunan, diharapkan mampu mencerminkan adanya kesatuan pembangunan antara

aspek pemerintahan dan agama, aspek ekonomi, aspek sosial budaya, aspek tata ruang dan

infrastruktur Kota Sukabumi.

Untuk mendukung arah kebijakan yang jelas dan terarah perlu dirumuskan strategi

pencapaian sasaran melalui pelaksanaan program dan kegiatan dalam tataran operasional

dan strategi pembangunan kota yang mengacu pada Master Plan (Rencana Induk

Pembangunan Kota), kondisi eksisting (potensi) dan Grand Planning Strategic (program

strategi pelayanan yang mendasar) yang dimiliki Kota Sukabumi, sehingga kebijakan

pembangunan kota selain bersifat normatif dan komprehensif juga tanggap terhadap

aspirasi dan tuntutan masyarakat sesuai dengan kondisi dan potensi kota. Oleh karena itu,

pembangunan Kota Sukabumi dirumuskan ke dalam 4 (empat) strategi, yaitu sebagai

berikut:

1. Aspek Pemerintahan dan Agama

Strategi pembangunan Aspek Pemerintahan dan Agama mencakup upaya

pembangunan kelembagaan Pemerintahan Daerah yang dinamis dan demokratis disertai

dengan pengembangan profesionalisme aparatur, berdasarkan kompetensi sesuai

dengan prinsip Civil Servant dan Civil Mission, dan kebijakan pokok pelayanan

masyarakat, manajemen pemerintahan diselenggarakan secara kreatif dan tanggap

terhadap kehendak masyarakat dan taat kepada asas pertanggungjawaban publik.

Upaya menumbuhkembangkan keyakinan, pelayanan, dan toleransi umat beragama

dengan pemanfaatan fungsi, peran, dan kedudukan agama sebagai landasan moral

spiritual dan etika dalam kehidupan masyarakat.

2. Aspek Ekonomi

Strategi pembangunan aspek ekonomi mencakup upaya membuka peluang investasi

untuk mengembangkan dan mengoptimalkan pendayagunaan potensi ekonomi. Adanya

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

8 Bab I Pendahuluan

investasi serta pemanfaatan potensi ekonomi secara optimal diharapkan memberikan

kontribusi terhadap indikator ekonomi makro yaitu PDRB, Inflasi, Laju Pertumbuhan

Ekonomi, Laju Investasi, konsumsi pemerintah dan indikator sosial makro yaitu jumlah

pengangguran terbuka.

3. Aspek Sosial Budaya

Strategi pembangunan aspek sosial budaya mencakup upaya meningkatkan derajat dan

kondisi sosial masyarakat yang bertumpu pada peningkatan derajat kesehatan,

pendidikan, ketenagakerjaan, dan menurunkan keluarga miskin serta memelihara

harmonisasi sosial dan nilai-nilai budaya daerah yang dapat merespon dinamika

kehidupan yang humanistis.

4. Aspek Tata Ruang dan Infrastruktur Kota

Strategi pembangunan tata ruang dan infrastruktur kota merupakan upaya untuk

mendukung keselarasan pemanfaaatan ruang yang mampu mengembangkan fungsi

setiap kawasan. Menciptakan hubungan sinergis antara wilayah Kota Sukabumi dengan

wilayah/daerah sekitar. Mendukung kota agar dapat berfungsi optimal sesuai peran dan

beban yang diemban sebagai Pusat Pelayanan Jasa Terpadu di Bidang Perdagangan,

Pendidikan, dan Kesehatan.

1.5 Struktur Organisasi

Organisasi Perangkat Daerah sebagai wadah penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan, dan pembinaan kemasyarakatan menjadi penentu keberhasilan pencapaian

tujuan pemerintah daerah dalam mewujudkan reformasi birokrasi haruslah kokoh.Struktur

organisasi Pemerintah Kota Sukabumi mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 41

Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti melalui Peraturan

Daerah Kota Sukabumi Nomor 16 Tahun 2012 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota

Sukabumi. Susunan Organisasi Pemerintah Kota Sukabumi terdiri dari:

1. Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi;

2. Sekretaris Daerah;

3. Tiga Asisten, yaitu Asisten Pemerintahan yang membawahkan 3 bagian yaitu Bagian

Tata Pemerintahan, Bagian Hukum dan Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Asisten

Perekonomian dan Pembangunan yang membawahkan 3 bagian yaitu Bagian

Administrasi Perekonomian, Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat dan Bagian

Administrasi Pembangunan dan Kerjasama Daerah, dan Asisten Administrasi yang

membawahkan 3 bagian yaitu Bagian Umum dan Protokol, Bagian Keuangan dan

Kepegawaian, dan Bagian Perlengkapan Setda dan Rumah Jabatan;

4. Tiga Staf Ahli yaitu Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Staf Ahli Bidang

Perekonomian dan Pembangunan dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber

Daya Manusia.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

Bab I Pendahuluan 9

5. Sepuluh Lembaga Teknis terdiri dari Bappeda, Inspektorat, Badan Kepegawaian

Pendidikan dan Pelatihan, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga

Berencana, Kantor Komunikasi dan informatika, Badan Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu, Kantor Lingkungan Hidup, Kantor Perpustakan Umum dan Arsip

Daerah, Kantor Kesatuan Bangsa, Politik, dan Satuan Polisi Pamong Praja dan

Perlindungan Masyarakat, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah;

6. Sebelas Dinas terdiri dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kesehatan, Dinas

Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan, Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan

dan Aset Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Pengelolaan Sampah, Pertamanan dan

Pemakaman, Dinas Tata ruang, Perumahan dan Pemukiman, Dinas Pertanian, Perikanan

dan Ketahanan Pangan, Dinas Pemuda, Olahraga,Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif,

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil serta Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan

Transmigrasi;

7. Lima puluh sembilan UPT terdiri dari 15 UPT Puskesmas, 25 UPT sekolah-sekolah, 7

UPT TK/SD, 1 UPT PPNFI, 1 UPT Pemadam Kebakaran, 1 UPT Laboratorium Kesehatan,

1 UPT Terminal, 1 UPT Parkir , 3 UPT pada Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, 2

UPT Pasar, 1 UPT Unit Layanan Pengadaan, dan 1 unit UPT Pelayanan Pajak.

8. RSUD R. Syamsudin, SH;

9. Tiga BUMD terdiri dari PDAM Tirta Bumi Wibawa, PD. BPR Pasar, PD Waluya;

10. Tujuh Kecamatan yaitu Kecamatan Gunungpuyuh, Cikole, Citamiang, Warudoyong,

Baros, Cibeureum, Lembursitu dan 33 Kelurahan; dan Sekretariat DPRD

Secara fungsional landasan pemikiran pembentukan perangkat daerah diawali

dengan kegiatan pengkajian dan analisis terhadap:

a. Kewenangan pemerintahan yang dimiliki atau yang telah ditetapkan menjadi

kewenangan daerah;

b. Karakteristik, potensi, dan kebutuhan daerah;

c. Kemampuan keuangan daerah;

d. Ketersediaan sumber daya aparatur;

e. Mampu membangun pola pengembangan kerja sama antar daerah dan atau dengan

pihak ketiga.

Sebagai upaya pemberdayaan perangkat daerah dalam penyelenggaraan tugas

pokok dan fungsinya, telah dibentuk Tim Evaluasi Kelembagaan dan secara

berkesinambungan diadakan evaluasi, baik dari aspek kelembagaan, kepegawaian,

ketatalaksanaan, dan pembangunan kesisteman, melalui evaluasi diharapkan dapat

terbentuk kelembagaan yang mempunyai visi dan misi organisasi yang pada akhirnya

mampu memenuhi tuntutan kebutuhan serta dapat dipahami dan diaplikasikan oleh

seluruh aparatur yang menjalankan organisasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

10 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

BAB II

PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

Pada penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015 ini, mengacu pada

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, juga masih mengacu

pada Peraturan Kepala LAN Nomor 239/1X/6/8/2003 Tahun 2003 tentang Perbaikan

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dengan

penambahan outline pada Bab II yaitu penyampaian dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015.

2.1 Rencana Strategis

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, perencanaan strategis

merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

menjawab tuntutan lingkungan strategis lokal, nasional, global dan tetap berada dalam

tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena demikian,

pendekatan perencanaan strategis yang jelas dan sinergis, instansi pemerintah lebih dapat

menyelaraskan visi dan misinya dengan potensi, peluang, dan kendala yang dihadapi dalam

upaya peningkatan akuntabilitas kinerjanya.

Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015 ini,

mengacu pada Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator

Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kota Sukabumi, berpedoman pada Peraturan Walikota

Sukabumi Nomor 8 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Tahun 2015,

Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 22 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama

RPJMD 2013 2018, dan Perjanjian Kinerja Tahun 2015.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Sukabumi Tahun

2013 2018 merupakan Dokumen Perencanaan Strategis yang disusun dan dirumuskan

setiap lima tahun (perencanaan jangka menengah) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan,

Sasaran, Program dan kegiatan daerah. RPJMD secara sistematis mengedepankan isu-isu

lokal, yang diterjemahkan ke dalam bentuk strategi kebijakan dan rencana pembangunan

yang terarah, efektif dan berkesinambungan sehingga dapat diimplementasikan secara

bertahap sesuai dengan skala prioritas dan kemampuan anggaran pembiayaan.

2.2. Visi Misi Kota Sukabumi

VISI

Visi pembangunan daerah di dalam RPJMD adalah merupakan visi Kepala Daerah

dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah.

Visi Walikota dan Wakil Walikota terpilih Kota Sukabumi menggambarkan arah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 11

pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai (desired future) dalam

masa jabatan selama 5 ( lima) tahun sesuai misi yang diemban.

Berdasarkan kondisi masyarakat Kota Sukabumi saat ini, permasalahan dan tantangan

yang dihadapi di masa depan, serta dengan memperhitungkan faktor strategis dan potensi

yang dimiliki oleh masyarakat, pemangku kepentingan, serta Pemerintah Daerah, maka

dalam pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan untuk periode 2013-2018, ditetapkan

Visi Pembangunan Walikota dan Wakil Walikota Sukabumi adalah sebagai berikut :

Dengan Iman Dan Taqwa Mewujudkan Pemerintahan Rahmatan Lil Alamin

Bahasa visi ini mengandung nilai-nilai dan harapan yang luhur, dalam menjalankan

pemerintahan sampai dengan kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan, sebagai kerangka

amanat pencapaian Visi Pembangunan Kota Sukabumi Tahun 2005-2025, yaitu

Terwujudnya Kota Sukabumi Sebagai Pusat Pelayanan Berkualitas Bidang Pendidikan,

Kesehatan dan Perdagangan di Jawa Barat Berlandaskan Iman dan Takwa.

Pemahaman atas pernyataan visi tersebut mengandung makna terjalinnya sinergi

yang dinamis antar masyarakat, pemerintah dan seluruh stakeholder dalam merealisasikan

pembangunan Kota Sukabumi secara terpadu, yang dijalankan melalui sistem pemerintahan

yang baik dan adil dalam melayani masyarakat, serta berpijak pada pola berpikir dan pola

berbuat berdasarkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Konsep Rahmatan Lil Alamin merupakan penjabaran atas pemahaman konsep

pemerintahan Nabi Muhammad SAW dalam sejarah kemanusiaan membangun masyarakat

yang bercorak majemuk, dengan mengedepankan prinsip persamaan, kebebasan, keadilan,

pengakuan dan perlindungan hak asasi manusia, serta kesejahteraan rakyat. Hal ini sejalan

sebagaimana yang dikemukakan oleh Prof. Dr. H. Deddy Ismatullah, M. Hum (di dalam

bukunya : Gagasan Konstitusi Modern Dalam Konstitusi Madinah), dijelaskan bahwa

eksistensi dari pemerintahan Nabi Muhammad SAW, sebagai contoh tauladan dalam sejarah

kemanusiaan membangun masyarakat yang bercorak majemuk dan mengakui hak-hak,

serta meletakkan dasar hukum bagi kemerdekaan politik, kebebasan berbicara dan

menyatakan pendapat, serta didukung gagasan pemerintahan yang mengandung prinsip

mendasar, yaitu : (1) prinsip keumatan, (2) prinsip persatuan dan persaudaraan, (3) prinsip

persamaan, (4) prinsip kebebasan, (5) prinsip hubungan antar pemeluk agama, (6) prinsip

pertahanan, (7) prinsip hidup bertetangga, (8) prinsip tolong menolong dan membela yang

lemah dan teraniaya, (9) prinsip perdamaian, (10) prinsip musyawarah, (11) prinsip

keadilan, (12) prinsip pelaksanaan hukum, (13) prinsip kepemimpinan, dan (14) prinsip

ketaqwaan, amar maruf dan nahi munkar.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

12 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

MISI

Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk

mewujudkan visi. Misi berfungsi sebagai pemersatu gerak, langkah dan tindakan nyata bagi

segenap komponen penyelenggara pemerintahan tanpa mengabaikan mandat yang

diberikannya. Adapun misi Pemerintah Kota Sukabumi periode 2013-2018, adalah :

1. Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,

bertaqwa dan berilmu.

2. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,

profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.

3. Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

4. Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

5. Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.

Kelima misi tersebut akan dijabarkan dalam tujuan dan sasaran pembangunan, yang

akan dicapai melalui pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. Untuk

mengimplementasikan keutuhan tujuan dan sasaran tersebut diperlukan strategi

pembangunan yang tepat, berdasarkan pada kondisi lingkungan internal dan eksternal pada

tahun awal perencanaan.

2.3. Arah Kebijakan Umum dan Strategi Tujuan Pembangunan

Untuk merealisasikan pelaksanaan misi pemerintah Kota Sukabumi, perlu

ditetapkan tujuan pembangunan daerah yang akan dicapai dalam kurun waktu 5 (lima)

tahun ke depan. Tujuan pembangunan daerah ini ditetapkan untuk memberikan arah

terhadap pembangunan kota secara umum, dan dalam rangka memberikan kepastian

operasional dan keterkaitan terhadap isu strategis yang telah ditetapkan.

Guna menindaklanjuti isu strategis, visi, dan misi tersebut pemerintah Kota

Sukabumi menetapkan tujuan yang akan dicapai dalam 5 tahun ke depan sebagai berikut :

1. Misi 1

Mewujudkan Reformasi Birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,

bertaqwa dan berilmu.

Tujuan :

a. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kehidupan sosial bermasyarakat.

b. Menumbuhkan wawasan keilmuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

2. Misi 2

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,

profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.

Tujuan :

a. Menciptakan organisasi pemerintah yang efektif dan efisien dan memenuhi azas

good governance, clean dan strong government.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 13

b. Mengembangkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, terukur dan sesuai

dengan kaidah-kaidah tata kelola pemerintahan yang baik.

c. Mewujudkan pemerintahan yang mampu berjalan pada aturan hukum dan

Perundang-undangan yang berlaku.

3. Misi 3

Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

Tujuan :

a. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan.

b. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan.

c. Meningkatkan kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup masyarakat

d. Mewujudkan penataan ruang dan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan.

e. Mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih berkualitas.

4. Misi 4

Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

Tujuan :

a. Menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada

pengembangan investasi.

b. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang

luas bagi masyarakat.

c. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK).

d. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan

berbasis sumber daya lokal.

e. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong

pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah.

f. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga.

5. Misi 5

Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.

Tujuan :

a. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat.

b. Menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan indah.

D. SASARAN PEMBANGUNAN

Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategis dan menjadi

dasar pengendalian dan pemantauan pencapaian kinerja Kota Sukabumi. Sasaran-sasaran

yang ditetapkan akan mendukung pencapaian tujuan karena sasaran menggambarkan hasil

yang akan dicapai secara nyata dari pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan dan

diharapkan bahwa tujuan terkait juga telah dapat dicapai dan diharapkan berdampak pada

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

14 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sasaran-sasaran tersebut disajikan dalam keterkaitan

Misi, Tujuan dan Sasaran sebagaimana diuraikan pada tabel-tabel berikut :

1. Misi 1

Mewujudkan reformasi birokrasi menuju sumber daya manusia yang beriman,

bertaqwa dan berilmu.

Tabel 2.1 . Keterkaitan Misi 1 dengan Tujuan dan Sasaran

No. Tujuan Sasaran

a. Mewujudkan reformasi

birokrasi melalui

peningkatan kualitas

keimanan dan ketaqwaan

kepada Tuhan Yang Maha

Esa, dan kehidupan sosial

bermasyarakat.

1) Meningkatnya pelaksanaan reformasi

birokrasi pemerintah daerah.

2) Meningkatnya aktifitas masyarakat

dalam kehidupan beragama dan

kesetiakawanan sosial.

3) Meningkatnya sarana dan prasarana

peribadatan.

b.

Menumbuhkan wawasan

keilmuan yang dapat

meningkatkan kualitas

hidup.

1) Terwujudnya sumber daya aparatur

pemerintah yang berkualitas.

2) Terwujudnya pendidikan budi pekerti,

wawasan kebangsaan dan kearifan lokal

bagi masyarakat.

3) Meningkatnya apresiasi masyarakat

terhadap budaya baca.

2. Misi 2

Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, berwibawa, jujur, adil,

profesional, mendengar dan melayani masyarakat dengan ikhlas.

Tabel 2.2 . Keterkaitan Misi 2 dengan Tujuan dan Sasaran

No. Tujuan Sasaran

a. Menciptakan organisasi

pemerintah yang efektif dan

efisien dan memenuhi azas

good governance, clean dan

strong government.

1) Meningkatnya mutu pengawasan dan

pelaksanaan pengendalian intern

dalam penyelenggaraan pemerintahan

daerah.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 15

No. Tujuan Sasaran

b. Mengembangkan

sistem, proses dan

prosedur kerja yang

jelas, terukur dan sesuai

dengan kaidah-kaidah

tata kelola

pemerintahan yang

baik.

1) Meningkatnya kualitas dokumen

perencanaan dan pengendalian

pembangunan daerah yang terpadu.

2) Meningkatnya efisiensi dan efektifitas

penggunaan anggaran yang seimbang

dan terkelolanya aset daerah

berorientasi pada kepentingan publik.

3) Meningkatnya pemanfaatan teknologi

informasi.

4) Meningkatnya kualitas pelayanan

kepada masyarakat.

c. Mewujudkan

pemerintahan yang

mampu berjalan pada

aturan hukum dan

Perundang-undangan

yang berlaku.

1) Terwujudnya harmonisasi dan

sinkronisasi rancangan produk hukum

untuk kepastian hukum.

2) Meningkatnya kualitas layanan

administrasi kependudukan.

3) Meningkatnya pengelolaan dan

pelayanan kearsipan daerah.

3. Misi 3

Mewujudkan pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas.

Tabel 2.3 . Keterkaitan Misi 3 dengan Tujuan dan Sasaran

No. Tujuan Sasaran

a. Meningkatkan kualitas

pelayanan pendidikan.

1) Meningkatnya mutu, relevansi dan daya

saing pelayanan pendidikan.

2) Meningkatnya kinerja pendidik dan

tenaga kependidikan.

b. Meningkatkan kualitas

layanan kesehatan.

1) Meningkatnya kesehatan ibu, anak, dan

gizi masyarakat.

2) Terkendalinya kasus penyakit menular.

3) Terwujudnya jaminan pemeliharaan

kesehatan Masyarakat.

4) Meningkatnya Kualitas Kesehatan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

16 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

No. Tujuan Sasaran

Lingkungan.

5) Meningkatnya jaminan keamanan obat

dan makanan bagi kesehatan masyarakat..

6) Meningkatnya Kemandirian Masyarakat

Dalam Promotif dan Prefentif Bidang

Kesehatan

7) Meningkatnya kualitas pelayanan

kesehatan sesuai standar.

c. Meningkatkan

kesejahteraan, kualitas dan

kelangsungan hidup

masyarakat

1) Terkendalinya pertumbuhan penduduk

serta meningkatnya keluarga yang

berkualitas dan sejahtera

2) Meningkatnya peran perempuan dalam

pembangunan.

3) Meningkatnya kualitas dan kuantitas

potensi pemberdayaan masyarakat.

4) Menurunnya penyandang masalah

Kesejahteraan Sosial

d. Mewujudkan penataan

ruang dan Lingkungan

Hidup yang berkelanjutan.

1) Terwujudnya kota yang teratur sesuai

penataan ruang.

2) Meningkatnya kualitas lingkungan hidup

kota.

e. Mengembangkan sarana

dan prasarana perkotaan

yang lebih berkualitas.

1) Meningkatnya kualitas dan keterse-diaan

infrastruktur pendukung kota.

2) Meningkatnya kualitas pelayanan jasa

transportasi jalan.

4. Misi 4

Mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing daerah.

Tabel 2.4 . Keterkaitan Misi 4 dengan Tujuan dan Sasaran

No. Tujuan Sasaran

a. Menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada pengembangan investasi.

1) Terwujudnya prosedur di bidang perizinan dan investasi yang lebih mudah, cepat,dan transparan sesuai peraturan yang berlaku.

2) Meningkatnya nilai investasi PMA dan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 17

No. Tujuan Sasaran

PMDN

b. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang luas bagi masyarakat.

1) Meningkatnya kualitas tenaga kerja sehingga mampu bersaing di pasar kerja.

2) Meningkatnya partisipasi angkatan kerja

3) Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

c. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK).

1) Meningkatnya produktifitas UMKM melalui pemanfaatan teknologi dan pemenuhan sarana prasarana usaha.

2) Meningkatnya kapasitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.

3) Meningkatnya akses permodalan bagi pelaku koperasi dan UKM.

4) Meningkatnya iklim usaha Perdagangan yang kondusif.

d. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan berbasis sumber daya lokal.

1) Meningkatnya kondisi ketahanan pangan daerah.

2) Meningkatnya kemandirian dan produktivitas lembaga usaha bidang agribisnis.

3) Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu produk agribisnis.

4) Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis

5) Meningkatnya kualitas keamanan pangan dan diversifikasi pangan

e. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah.

1) Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi pariwisata.

2) Terwujudnya gedung kesenian untuk melestarikan dan mengembangkan budaya.

3) Meningkatnya pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya.

f. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga.

1) Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada prestasi.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

18 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

5. Misi 5

Meningkatkan keamanan, ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota.

Tabel 2.5 . Keterkaitan Misi 5 dengan Tujuan dan Sasaran

No. Tujuan Sasaran

a. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat.

1) Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat.

2) Meningkatnya pemahaman dan kemampuan aparatur dan masyarakat dalam penanganan resiko bencana.

2. 4. Tujuan dan Sasaran

2.4.1 Tujuan

Tujuan adalah sesuatu (apa) yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1

(satu) sampai dengan 5 (lima) tahunan. Tujuan ditetapkannya dengan mengacu kepada

pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu dan analisa stratejik. Tujuan tidak

harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, tetapi harus dapat menunjukkan suatu kondisi

yang ingin dicapai di masa mendatang.

Sebagaimana visi dan misi yang telah ditetapkan, untuk keberhasilan tersebut perlu

ditetapkan tujuan Pemerintah Kota Sukabumi, yang ditempuh melalui penetapan beberapa

sasaran yang satu dengan lainnya saling terkait, tujuan yang ditetapkan adalah sebagai

berikut :

1. Mewujudkan reformasi birokrasi melalui peningkatan kualitas keimanan dan

ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan kehidupan sosial bermasyarakat.

2. Menumbuhkan wawasan keilmuan yang dapat meningkatkan kualitas hidup.

3. Menciptakan organisasi pemerintah yang efektif dan efisien dan memenuhi azas good

governance, clean dan strong government.

4. Mengembangkan sistem, proses dan prosedur kerja yang jelas, terukur dan sesuai

dengan kaidah-kaidah tata kelola pemerintahan yang baik

5. Mewujudkan pemerintahan yang mampu berjalan pada aturan hukum dan Perundang-

undangan yang berlaku

6. Meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan

7. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan

8. Meningkatkan kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup masyarakat

9. Mewujudkan penataan ruang dan Lingkungan Hidup yang berkelanjutan

10. Mengembangkan sarana dan prasarana perkotaan yang lebih berkualitas

11. Menumbuhkembangkan kegiatan perekonomian perkotaan yang didasarkan pada

pengembangan investasi

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 19

12. Membuka peluang penyerapan tenaga kerja serta pendayagunaan tenaga kerja yang

luas bagi masyarakat

13. Mewujudkan pemberdayaan usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (UMKMK)

14. Meningkatkan ketahanan pangan daerah dan mengembangkan agribisnis perkotaan

berbasis sumber daya local

15. Mengembangkan potensi keragaman budaya, pariwisata dan mendorong

pengembangan ekonomi kreatif yang berbasis keunggulan daerah

16. Mengembangkan potensi kepemudaan dan olahraga

17. Mewujudkan rasa aman dan ketentraman di masyarakat

18. Menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan indah

2.4.2 Sasaran

Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintahan

dalam rumusan yang lebih spesifik, terukur, dalam kurun waktu yang lebih pendek dari

tujuan. Sasaran diupayakan untuk dapat dicapai dalam kurun waktu tertentu/tahunan

secara berkesinambungan sejalan dengan tujuan yang ditetapkan. Sasaran yang ditetapkan

adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintah daerah.

2. Meningkatnya aktifitas masyarakat dalam kehidupan beragama dan kesetiakawanan

sosial.

3. Meningkatnya sarana dan prasarana peribadatan.

4. Terwujudnya sumber daya aparatur pemerintah yang berkualitas.

5. Terwujudnya pendidikan budi pekerti, wawasan kebangsaan dan kearifan lokal bagi

masyarakat.

6. Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap budaya baca.

7. Meningkatnya mutu pengawasan dan pelaksanaan pengendalian intern dalam

penyelenggaraan pemerintahan daerah

8. Meningkatnya kualitas dokumen perencanaan dan pengendalian pembangunan

daerah yang terpadu.

9. Meningkatnya efisiensi dan efektifitas penggunaan anggaran yang seimbang dan

terkelolanya aset daerah berorientasi pada kepentingan publik.

10. Meningkatnya pemanfaatan teknologi informasi.

11. Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat.

12. Terwujudnya harmonisasi dan sinkronisasi rancangan produk hukum untuk kepastian

hukum.

13. Meningkatnya kualitas layanan administrasi kependudukan.

14. Meningkatnya pengelolaan dan pelayanan kearsipan daerah.

15. Meningkatnya mutu, relevansi dan daya saing pelayanan pendidikan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

20 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

16. Meningkatnya kinerja pendidik dan tenaga kependidikan.

17. Meningkatnya kesehatan ibu, anak, dan gizi masyarakat.

18. Terkendalinya kasus penyakit menular.

19. Terwujudnya jaminan pemeliharaan kesehatan Masyarakat.

20. Meningkatnya Kualitas Kesehatan Lingkungan.

21. Meningkatnya jaminan keamanan obat dan makanan bagi kesehatan masyarakat.

22. Meningkatnya Kemandirian Masyarakat Dalam Promotif dan Prefentif Bidang

Kesehatan

23. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan sesuai standar.

24. Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya keluarga yang berkualitas

dan sejahtera

25. Meningkatnya peran perempuan dalam pembangunan.

26. Meningkatnya kualitas dan kuantitas potensi pemberdayaan masyarakat.

27. Menurunnya penyandang masalah Kesejahteraan Sosial

28. Terwujudnya kota yang teratur sesuai penataan ruang.

29. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup kota.

30. Meningkatnya kualitas dan keterse-diaan infrastruktur pendukung kota.

31. Meningkatnya kualitas pelayanan jasa transportasi jalan.

32. Terwujudnya prosedur di bidang perizinan dan investasi yang lebih mudah, cepat,dan

transparan sesuai peraturan yang berlaku.

33. Meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN

34. Meningkatnya kualitas tenaga kerja sehingga mampu bersaing di pasar kerja.

35. Meningkatnya partisipasi angkatan kerja

36. Meningkatnya penyerapan tenaga kerja

37. Meningkatnya produktifitas UMKM melalui pemanfaatan teknologi dan pemenuhan

sarana prasarana usaha.

38. Meningkatnya kapasitas kelembagaan koperasi sesuai dengan jati diri koperasi.

39. Meningkatnya akses permodalan bagi pelaku koperasi dan UKM.

40. Meningkatnya iklim usaha Perdagangan yang kondusif.

41. Meningkatnya kondisi ketahanan pangan daerah.

42. Meningkatnya kemandirian dan produktivitas lembaga usaha bidang agribisnis.

43. Meningkatnya produksi, produktivitas, dan mutu produk agribisnis.

44. Meningkatnya kesejahteraan pelaku agribisnis

45. Meningkatnya kualitas keamanan pangan dan diversifikasi pangan

46. Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi pariwisata.

47. Terwujudnya gedung kesenian untuk melestarikan dan mengembangkan budaya.

48. Meningkatnya pembinaan lembaga/ kelompok seni dan budaya.

49. Meningkatnya pembinaan olahraga yang berorientasi pada prestasi.

50. Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 21

51. Meningkatnya pemahaman dan kemampuan aparatur dan masyarakat dalam

penanganan resiko bencana.

52. Meningkatnya pembinaan politik daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan

organisasi kemasyarakatan.

53. Terwujudnya kerukunan antar dan inter umat beragama sebagai perwujudan nilai-

nilai agama.

54. Meningkatnya penanganan persampahan perkotaan.

55. Meningkatnya kebersihan dan keindahan kota.

2.5 Prioritas Pembangunan Tahun 2015

Dalam melaksanakan kebijakan yang telah ditetapkan, maka SESUAI Peraturan

Daerah Kota Sukabumi Nomor 7 tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah Kota Sukabumi tahun 2005-2015 digariskan bahwa kebijakan umum tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Sukabumi Tahun 2013-2018 adalah :

1. Mewujudkan sumber daya manusia yang beriman, bertaqwa dan berbudaya;

2. Mewujudkan pelayanan pendidikan yang berkualitas;

3. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas;

4. Mewujudkan pengembangan perdagangan dan sektor lapangan usaha lainnya yang

berdaya saing tinggi;

5. Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik dengan aparatur pemerintah daerah

yang professional dan amanah;

6. Mewujudkan kota suabumi yang nyaman dan indah.

Dalam upaya pencapaian visi dan misi, maka disusun prioritas pembangunan yang

menjadi indikator terhadap pencapaian target-target pembangunan. Program pembangunan

yang menjadi indikator pencapaian visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota tersebut

dikaitkan dengan pencapaian terhadap 7 (tujuh) aspek prioritas pembangunan, yaitu :

1. Aspek Agama dan sosial Budaya;

2. Aspek Reformasi Birokrasi;

3. Aspek Pemeliharaan dan Pembangunan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup;

4. Aspek Pendidikan;

5. Aspek Kesehatan;

6. Aspek Daya Saing Daerah Ekonomi, Pemberdayaan Koperasi dan UMKM, serta

Penanggulangan Kemiskinan;

7. Aspek Peningkatan Pelayanan Dasar Adminsitrasi Kependudukan.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

22 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

2.6 Target Indikator Makro Tahun 2015

Seluruh kebijakan pembangunan yang tertuang dalam sasaran misi dan prioritas

pembangunan Tahun 2015 diarahkan untuk mencapai sasaran indikator makro Kota

Sukabumi Tahun 2015 sebagai berikut:

Tabel 2.6

Target Indikator Makro Kota Sukabumi Tahun 2015

No Indikator Target Tahun 2015

1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Jumlah Penduduk (jiwa) 314,845

b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP/%) 1.03

c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE/%) 5.02

d. Laju Inflasi (%) 8.38

e. Ketimpangan Kemakmuran (Gini Ratio) 0.36

f. PDRB Perkapita (Rp/Tahun) 33.509.468.47

g. Daya Beli (000Rp/kapita/tahun) 645.25

2 Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan

a. Angka Melek Huruf (AMH/%) 99.97

b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS/Tahun) 9.42

c. Angka Partisipasi Murni Sekolah (APM/Tahun)

SD 94.00

SMP 73.25

SMU 52.48

d. Angka Partisipasi Kasar (APK/Tahun)

SD 107.40

SMP 98.80

SMU 61.25

3 Kesehatan

a. Angka Usia Harapan Hidup (AHH/Tahun) 70.38

b. Jumlah Kematian Bayi (Orang) 26.35

4. Kemiskinan

a. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 25.30

b. Persentase Penduduk Miskin (%) 8.03

5 Ketenagakerjaan

Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 88.36

TPT (%) 9

6 Keuangan Daerah

a. Pendapatan Asli Daerah (PAD) 212.581.474.000,00

b. Dana Perimbangan 596.858.177.000,00

c. Lain-lain Pendapatan yang sah 145.037.681.200,00

d. APBD 1.279.

7 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76.33

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 23

2.7 Rencana Kinerja dan Penetapan Kinerja

Perencanaan Kinerja merupakan proses penyusunan rencana kinerja sebagai

penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis, yang

akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah melalui berbagai kegiatan tahunan. Penyusunan

Rencana Kinerja dilaksanakan seiring dengan agenda penyusunan dari kebijakan anggaran

serta merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun tertentu. Di

dalam Rencana Kinerja ditetapkan Rencana Capaian Kinerja Tahunan untuk seluruh

indikator kinerja yang terukur secara kualitatif dan kuantitatif pada tingkat sasaran dan

program/kegiatan melalui Perjanjian Kinerja Pemerintah Kota Sukabumi Tahun 2015.

Dokumen Rencana Kinerja memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai

pada tahun yang bersangkutan, Indikator Kinerja Sasaran, dan rencana capaiannya melalui

pelaksanaan Program, Kegiatan, serta Kelompok Indikator Kinerja dan Rencana Capaiannya.

Indikator Kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Penetapan Indikator Kinerja harus didasarkan

pada perkiraan yang realistis dengan memperhatikan tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

Berikut kami sampaikan Perjanjian Kinerja yang akan dicapai pada tahun 2015 dengan

Jumlah Anggaran APBD pada Tahun 2015 sebesar Rp. 1.279.648.405.321,00 adalah:

1. Misi 1:

Mewujudkan Reformasi Birokrasi Menuju Sumber Daya Manusia Yang Beriman,

Bertaqwa Dan Berilmu

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

Meningkatnya Pelaksanaan

Reformasi Birokrasi Pemerintah

Daerah

1. Indeks Reformasi Birokrasi

2. Kategori Akuntabilitas

Kinerja

indeks

10.29

nilai 71.01

2. Misi 2:

Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik, Bersih, Berwibawa, Jujur, Adil,

Profesional, Mendengar dan Melayani Mayarakat Dengan Ikhlas

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

Meningkatnya kualitas

Pemerintahan yang bersih dan

bebas KKN

1. Opini BPK RI atas Laporan

Keuangan Pemerintah

Daerah

Opini WTP

Meningkatnya kualitas pelayanan

kepada masyarakat

2. Nilai Rata-rata Indeks

Kepuasan Masyarakat

(IKM)

% 45

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

24 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

3. Misi 3:

Mewujudkan Pelayanan dasar yang lebih baik dan berkualitas

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

Meningkatnya mutu,

relevansi dan daya saing

pelayanan pendidikan

1. Angka melanjutkan SMA/SMK ke

Perguruan Tinggi

2. Rata-rata lama sekolah penduduk

usia diatas 15 tahun

% 100

% 99,80

Meningkatnya Kesehatan

ibu, anak dan gizi

masyarakat

1. Angka Kematian Ibu (AKI)

2. Angka Kematian Bayi

3 Prevalensi Kekurangan Gizi

( underweight ) pada anak dan

balita

Per 1000

kelahiran

hidup

135

Per 1000

kelahiran

hidup

10

% 11

Terkendalinya kasus

penyakit menular

1. Persentase populasi risiko tinggi (

risti) yang melakukan

pemeriksaan / test HIV

% 100

2. Persentase tingkat kesembuhan

TB ( cure rate TB > 85%)

% 100

Terwujudnya kota yang

teratur sesuai penataan

ruang

1. Persentase kesesuaian fungsi

lahan dengan dokumen tata ruang

hasil pengendalian pemanfaatan

ruang

% 100

Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup kota

1. Luas ( Ruang Terbuka Hijau )

2. Persentase kawasan Kumuh

Ha 34.40

% 22.63

Meningkatnya Kualitas

dan ketersediaan

infrastruktur pendukung

kota

1. Persentase kondisi jalan baik

2. Persentase kondisi jalan

lingkungan baik

%

%

69

68.93

Meningkatnya pemenuhan

dan perlindungan hak

hak perempuan dan anak

korban tindak kekerasan

1. Persentase realisasi penyelesaian

pengaduan perlindungan

perempuan dan anak dari

tindakan kekerasan

% 65

Meningkatnya kuantitas

potensi/pemberdayaan

masyarakat dan kualitas

kelembagaan masyarakat

1. Persentase Posyandu Strata

Mandiri

% 30

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB II Perencanaan dan Penetapan Kinerja 25

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

Terkendalinya

pertumbuhan penduduk

serta meningkatnya

keluarga yang berkualitas

dan sejahtera

1. Cakupan sasaran pasangan usia

subur (PUS) menjadi peserta KB

aktif

% 67.45

Menurunnya Penyandang

Masalah Kesejahteraan

Sosial ( PMKS )

1. Persentase Penurunan PMKS % 0.5

4. Misi 4:

Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Dan Daya Saing Daerah

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

Meningkatnya nilai investasi PMA

dan PMDN

1. Nilai Investasi PMA

2. Nilai Investasi PMDN

Rp (ribu) 6.000.000

Rp (ribu) 133.474.000

Meningkatnya Partisipasi angkatan

Kerja

1. Jumlah penyerapan tenaga

kerja % 5000

Meningkatnya iklim usaha

perdagangan yang kondusif

1. Jumlah kawasan Penataan

PKL

% 2

Meningkatnya produktifitas

UMKM melalui pemanfaatan

teknologi dan pemenuhan sarana

prasarana usaha.

1. Persentase peningkatan

IKM Produktif

2. Jumlah pengembangan

Pasar Tardisional % 1.7

unit 1

Meningkatnya kondisi ketahanan

pangan daerah

1. Tingkat ketersediaan

pangan pokok (beras)

2. Skor Pola Pangan Harapan

(PPH)

% 125

% 75

Tercapainya peningkatan daya

saing dan daya jual destinasi

pariwisata

Jumlah Wisatawan

orang 110.000

5. Misi 5:

Meningkatkan Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan Kebersihan Kota

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

Meningkatnya ketertiban, disiplin

dan perlindungan masyarakat.

Persentase gangguan

keamanan, ketentraman,dan

ketertiban masyarakat yang

% 90

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

26 Bab II Perencanaan dan Penetapan Kinerja

Sasaran Indikator Kinerja Satuan Target

Tahun 2015

tertangani

Meningkatnya kebersihan dan

keindahan kota.

1. Persentase Penanganan

Sampah

2. Persentase Ruang Terbuka

Hijau (RTH) Taman Kota

dan Jalur Hijau dalam

kondisi baik

% 83.63

% 73

Terwujudnya kerukunan antar dan

inter umat beragama

Persentase unjuk rasa yang

disebabkan konflik intern dan

antar umat beragama

% 10

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 27

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah

untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program dan

kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi

organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melalui

laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. Untuk mencapai hal

tersebut maka diperlukan suatu sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang

merupakan rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang

untuk tujuan penetapandan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka

pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.

Pemerintah Kota Sukabumi selaku pengemban amanah masyarakat Kota Sukabumi

melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Pemerintah

Kota Sukabumi yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Perpres Nomor 29

Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan

Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan Keputusan Kepala LAN

Nomor 239/IX/618/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian target

kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan penilaian tingkat

pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja sasaran yang ditetapkan

dalam dokumen Indikator Kinerja Utama maupun RKPD Tahun 2015. Sesuai ketentuan

tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan

pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka

mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah Kota

Sukabumi ini didasarkan pada Perjanjian Kinerja Tahun 2015 dan Indikator Kinerja Utama

Pemerintah Kota Sukabumi. Perubahan tersebut dituangkan dalam Peraturan Walikota

Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota

Sukabumi.

3.1 Kerangka Pengukuran Kinerja

Mengacu pada ketentuan yang berlaku dalam Perpres Nomor 29 Tahun 2014,

Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan

Keputusan Kepala LAN Nomor 239 IX/6/8/2003 tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

28 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Kinerja

Pemerintah Kota Sukabumi diukur realisasinya berdasarkan tingkat pencapaian sasaran dari

sasaran dan indikator kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Kinerja dan Perjanjian Kinerja.

Pencapaian Sasaran diperoleh dengan cara membandingkan target dengan

Realisasi Indikator Kinerja melalui media formulir Pengukuran Kinerja. Kemudian atas hasil

pengukuran kinerja tersebut dilakukan evaluasi untuk mengetahui keberhasilan dan

kegagalan pencapaian sasaran strategis yang terkait dengan Core Area Kota Sukabumi

sebagai pusat pelayanan jasa terpadu di bidang perdagangan, pendidikan, dan kesehatan.

Untuk mempermudah interprestasi atas pencapaian sasaran dan program/kegiatan

serta indikator makro diberlakukan nilai disertai makna dari nilai tersebut yaitu :

- 85 s.d. 100 = Baik Sekali

- 70 s.d.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 29

ketercapaian setiap indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh

stakeholder pembangunan yang meliputi: Pemerintah, Swasta dan Masyarakat. Oleh karena

itu dalam menyikapi kinerja kebijakan pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator

makro, perlu diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan pelaku

terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran pencapaian indikator makro

merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku pembangunan.

Sebagai gambaran bahwa perbandingan indikator makro Kota Sukabumi pada

Tahun 2013 2014 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1.

Indikator Makro Kota Sukabumi

No Indikator Realisasi

Tahun 2013

Realisasi

Tahun 2014

1 Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi

a. Jumlah Penduduk (**) 312.782* 315.001*

b. Laju Pertumbuhan Penduduk (LPP/%) 1,38 1,03*

c. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE/%) 4,88 5,02

d. Laju Inflasi (%) 8,08 8,38

e. Ketimpangan Kemakmuran (Gini Ratio) 0,34 0,36

f. PDRB Perkapita (Rp/Tahun)

Atas Dasar Harga Berlaku 24,097,315.50 33,509,468.47

Atas Dasar Harga Konstan 7,231,839.20 7,594,877.53

g. Daya Beli (Rp/kapita/tahun) 643,75 645,25

2 Kesejahteraan Sosial dan Pendidikan

a. Angka Melek Huruf (AMH/%) 99,74 99,76

b. Angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS/Tahun) 9,37 9,42

c. Angka Partisipasi Murni (APM/Tahun)

SD 93,79 94,00

SMP 72,18 73,25

SMU 51,47 52,48

d. Angka Partisipasi Kasar (APK/Tahun)

SD 106,50 107,40

SMP 98,78 98,80

SMU 60,98 61,25

3 Kesehatan

a. Angka Harapan Hidup 70,36 70,38

b. Jumlah Kematian Bayi (Orang)

4. Kemiskinan

a. Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) 25,20 25,30

b. Persentase Penduduk Miskin (%) 8,05 8,03

c. Persentase Keluarga Prasejahtera dan Sejahtera I (%) 22,77

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

30 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

No Indikator Realisasi

Tahun 2013

Realisasi

Tahun 2014

5 Ketenagakerjaan

Angka Partisipasi Angkatan Kerja (%) 88,76 88,36

6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 76,16 76,33

Keterangan : * = Hasil proyeksi

** = Angka Sementara

Dari tabel terlihat bahwa tingkat pencapaian aspek penanggulangan kemiskinan

secara jumlah masih belum sesuai dengan target yang telah ditetapkan, walaupun secara

persentase menunjukan ketercapaian pada target. Dengan demikian, pada tahun-tahun

berikutnya program dan kegiatan yang dilaksanakan harus difokuskan pada upaya

pencapaian indikator makro aspek penanggulangan kemiskinan dan Penyandang Masalah

Kesejahteraan Sosial karena akan berdampak pada pencapaian Indeks Pembangunan

Manusia (IPM), angka sementara pada tahun 2014 berdasarkan data rilis BPS mencapai

76,33. Data penduduk miskin masih menunjukkan perbedaan angka kemiskinan yang

disebabkan perbedaan kriteria kemiskinan dari masing-masing instansi sehingga

diharapkan terdapat kriteria kemiskinan yang seragam sehingga memudahkan untuk

melakukan pendataan penduduk miskin.

Pembangunan kapasitas sumberdaya manusia Kota Sukabumi yang berkualitas

memiliki peran yang paling besar dalam menjawab tuntutan dan perkembangan dunia

global yang semakin kompetitif, SDM yang handal akan mampu menghasilkan sesuatu yang

berkualitas dan mampu bersaing. Oleh karena demikian, pendidikan yang bermutu sangat

penting karena akan menghasilkan SDM yang bermutu pula. Menyikapi hal tersebut Kota

Sukabumi melalui Dinas Pendidikan dengan bantuan Pemerintah Pusat melaksanakan

program Kota Vokasi yang menitikberatkan pada penambahan kemampuan dan

keterampilan siswa-siswa SMK dalam teknologi yang mempunyai nilai jual di pasar.

Produk-produk yang telah dihasilkan oleh siswa-siswa SMK melalui program Kota

Vokasi ini diantaranya adalah merakit Komputer PC dan Laptop dengan merk Forsa SMK

yang memiliki peluang pasar yang cukup baik, di bidang otomotif sepeda motor dengan

merk Kanzen SMK telah mampu menjual beberapa unit sepeda motor ke pasaran, serta

produk alat mesin pertanian yang berupa mesin perontok gabah juga telah dapat diproduksi

oleh siswa-siswa SMK melalui Kota Vokasi ini. Pemerintah Kota Sukabumi dalam

mendukung perkembangan program ini sedang membangun teaching factory sebagai tempat

produksi dan inovasinya.

Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Sukabumi dari tahun ke tahun mengalami pertumbuhan

positif, dengan kata lain terjadi peningkatan output produksi barang dan jasa setiap

tahunnya. Pada tahun 2013 Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) sebesar 4,88 %, lebih rendah

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 31

dibanding pertumbuhan pada periode 2011-2012 yang sebesar 5,29 %, walaupun demikian

secara umum roda perekonomian Kota Sukabumi pada tahun 2013 tetap mengalami

pertumbuhan yang posiif, hanya saja mengalami perlambatan dibanding tahun sebelumnya.

Jika ditelaah lebih jauh lagi kedalam kelompok sektor, dalam empat tahun terakhir, kecuali

tahun 2011 kelompok sektor primer mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Seperti

yang telah kita pahami bahwa kondisi sosiogeografis wilayah Kota Sukabumi tidak memiliki

potensi untuk mengembangkan kelompok sektor primer ini. Keterbatasan sumber daya

alam dan alih fungsi lahan seiiring dengan pengembangan daerah perkotaan akan

cenderung menekan LPE sektor dikelompok primer. Sebaliknya perubahan gaya hidup

masyarakat di daerah perkotaan akan mendorong pesatnya pertumbuhan di sektor

sekunder dan tersier. Terbukti kelompok sekunder dan tersier mengalami LPE yang

signifikan selama empat tahun tersebut.

Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi ke daerah perkotaan, seperti Kota Sukabumi,

akan memacu kebutuhan akan pembangunan hunian secara massal dan peningkatan

kebutuhan daya dukung kehidupan seperti listrik dan air. Fenomena pembangunan hunian

di Kota Sukabumi cenderung bergerak ke jenis bangunan yang bisa sebagai tempat tinggal

sekaligus tempat usaha mengingat keterbatasan lahan, seperti ruko (rumah toko) dan rukan

(rumah kantor).

Laju Pertumbuhan Ekonomi sektor sekunder, khususnya bangunan membuktikan

pola tersebut. Pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya juga terjadi pada sektor tersier,

dimana semua sektor yang termasuk didalamnya menunjukan pertumbuhan yang positif.

Hal ini menunjukan pentingnya peran kedua sektor tersebut dalam menggerakan roda

perekonomian di Kota Sukabumi dalam kurun waktu 2010-2013.

PDRB Kota Sukabumi Tahun 2010-2013 untuk setiap sektornya dapat dilihat pada

tabel berikut :

Tabel 3.2

PDRB Kota Sukabumi

Menurut Kelompok Sektor Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2010-2013 (%)

PDRB ( Milyar Rupiah )

No. KELOMPOK SEKTOR 2010 2011 2012*) 2013**)

Atas Dasar Harga Konstan

1 Sektor Primer -6,80 1,80 -6,37 -6,24

a. Pertanian 1,87 1,80 -6,38 -6,25

b. Pertambangan -3,89 1,86 3,28 -0,74

2 Sektor Sekunder 11,40 5,44 8,31 9,65

a. Industri Pengolahan 8,62 4,73 4,25 7,93

b. Listrik, Gas & Air Bersih 7,19 7,22 11,98 5,07

c. Bangunan 6,05 5,70 11,08 12,00

3 Sektor Tersier 13,85 6,65 5,30 4,54

a. Perdagangan, Hotel & Restoran 6,18 6,18 7,40 5,96

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

32 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

No. KELOMPOK SEKTOR 2010 2011 2012*) 2013**)

b. Pengangkutan & Komunikasi 6,83 8,32 2,79 2,02

c. Keuangan, Jasa Perusahaan & Persewaan 8,06 10,43 9,32 5,55

d. Jasa-jasa 3,92 3,63 (1,01) 2,17

PDRB KOTA SUKABUMI 5.175,32 5.921,02 6.658,05 7.513,54

Sumber : Indikator Ekonomi Kota Sukabumi 2013

Catatan : *) Angka sementara

**) Angka sangat sementara

Laju Pertumbuhan Ekonomi sektor sekunder, khususnya bangunan membuktikan

pola tersebut. Pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya juga terjadi pada sektor tersier,

dimana semua sektor yang termasuk di dalamnya menunjukkan pertumbuhan yang positif.

Hal ini menunjukan pentingnya peran kedua sektor tersebut dalam menggerakkan roda

perekonomian di Kota Sukabumi selama kurun waktu 2010-2013.

3.3 Evaluasi Pencapaian Sasaran dan Pengukuran Kinerja

Secara umum Pemerintah Kota Sukabumi telah dapat melaksanakan tugas dalam

rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen IKU Kota

Sukabumi. 22 (Dua Puluh Dua) sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2015

sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Walikota Sukabumi Nomor 23 Tahun 2015

tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Sukabumi, memiliki indikator sasaran

atau indikator kinerja utama sebanyak 33 (tiga puluh tiga), indikator kinerja tersebut terdiri

dari 2 indikator untuk Misi 1, 2 indikator untuk Misi 2, 16 indikator untuk Misi 3, 9 indikator

untuk Misi 4, dan 4 indikator untuk Misi 5.

Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam matrik sebagai berikut :

Tabel 3.3

Ketercapaian Indikator Kinerja Terhadap Target Tahun 2015

No Sasaran Jumlah

Indikator

Ketercapaian

Target

Misi 1 : Mewujudkan Reformasi Birokrasi Menuju Sumber Daya Manusia yang Beriman,

Bertaqwa dan Berilmu

1 Meningkatnya Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah

Daerah 2 2

Misi 2 : Mewujudkan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik, Bersih, Berwibawa, Jujur, Adil,

Profesional, Mendengar dan Melayani Masyarakat dengan Ikhlas

1 Meningkatnya Kualitas Pemerintahan yang bersih dan bebas

KKN 1 1

2 Meningkatnya kualitas pelayanan kepada masyarakat 1 1

Misi 3 : Mewujudkan Pelayanan Dasar yang Lebih Baik dan Berkualitas

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 33

No Sasaran Jumlah

Indikator

Ketercapaian

Target

1 Meningkatnya mutu, relevansi dan daya saing pelayanan

pendidikan 2 2

2 Meningkatnya Kesehatan ibu, anak dan gizi masyarakat 3 3

3 Terkendalinya Kasus Penyakit Menular 2 2

4 Terwujudnya kota yang teratur sesuai penataan ruang 1 1

5 Meningkatnya kualitas lingkungan hidup kota 2 2

6 Meningkatnya kualitas dan ketersediaan infrastruktur

pendukung kota 2 2

7 Meningkatnya pemenuhan dan perlindungan hak-hak

perempuan dan anak korban tindak kekerasan 1 1

8 Meningkatnya kuantitas potensi/pemberdayaan masyarakat dan

kualitas kelembagaan masyarakat 1 -

9 Terkendalinya pertumbuhan penduduk serta meningkatnya

keluarga yang berkualitas dan sejahtera 1 1

10 Menurunnya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) 1 -

Misi 4 : Mendorong Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Saing Daerah

1 Meningkatnya nilai investasi PMA dan PMDN 2 1

2 Meningkatnya Partisipasi Angkatan Kerja 1 1

3 Meningkatnya iklim usaha perdagangan yang kondusif 1 1

4 Meningkatnya produktifitas UMKM melalui pemanfaatan

teknologi dan pemenuhan sarana prasarana usaha 2 1

5 Meningkatnya kondisi ketahanan pangan daerah 2 2

6 Tercapainya peningkatan daya saing dan daya jual destinasi

pariwisata 1 1

Misi 5 : Meningkatkan Keamanan, Ketertiban, Keindahan, dan Kebersihan Kota

1 Meningkatnya ketertiban, disiplin dan perlindungan masyarakat `1 1

2 Meningkatnya kebersihan dan keindahan kota 2 2

3 Terwujudnya kerukunan antar dan intern umat beragama 1 1

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada

tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran adalah

sebagai berikut :

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Kota Sukabumi Tahun 2015

34 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

Sasaran 1

Meningkatnya Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah

Pencapaian sasaran 1 dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut :

Tabel 3.4

Evaluasi Pencapaian Sasaran 1

Meningkatnya Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah

No Indikator Kinerja Satuan

Tahun 2014 Capaian

Kinerja

thn 2014

(%)

Tahun 2015 Capaian

Kinerja

thn 2015

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Indeks Reformasi Birokrasi Indeks - - - 53,27 50,70 95,17

2 Kategori Akuntabilitas

Kinerja Kategori B B 100 BB BB 100

Berdasarkan