Download - PENGANTARciptakarya.pu.go.id/prohamsan/admin/download/1480592252... · 2017-12-21 · BAB II. PERENCANAAN STRATEJIK 2.1. Rencana Stratejik ... Plat duiker sepanjang 68 meter Box culvert

Transcript

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005

i

PENGANTAR Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, bahwa setelah berakhirnya suatu Tahun Anggaran setiap Lembaga Pemerintah wajib menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerjanya masing-masing. Demikian halnya Direktorat Jenderal Cipta Karya – Departemen Pekerjaan Umum, sebagai Lembaga Pemerintah Tingkat Eselon I telah berhasil menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mengemban tugas pokok dan fungsinya selama Tahun 2006, yang selanjutnya disebut sebagai Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Tahun 2006. Dalam proses penyusunan laporan yang menyajikan segala kegiatan sekaligus sebagai piranti untuk mengukur keberhasilan kinerja selama satu tahun, sepenuhnya mengacu pada Keputusan Lembaga Administrasi Negara No. 239/IX/6/8/2003, tanggal 25 Maret 2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Meskipun telah ditetapkan bahwa sebagai landasan penyusunan adalah RENSTRA Departemen Pekerjaan Umum Tahun 2005-2009, namun agar terdapat kesinambungan isi laporan, maka landasan yang digunakan pada Rencana Stratejik Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah Rencana Stratejik Tahun 2005 – 2009, sehingga laporan ini dapat tetap mencerminkan sasaran pencapaian yang konsisten selama kurun waktu 5 (lima) tahun, dengan demikian LAKIP Tahun 2005 menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari LAKIP-LAKIP tahun berikutnya. Apa yang kami sajikan dalam bentuk laporan ini, telah kami upayakan semaksimal mungkin, namun kami yakin masih terdapat kekurangan ataupun kesalahan yang masih perlu disempurnakan, untuk itu kami sangat mengharapkan adanya kritik, sumbang saran serta masukan untuk perbaikannya. Akhirnya kami sampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah mendukung terlaksananya tugas yang diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya pada tahun 2006 yang lalu.

Jakarta, Maret 2007 Direktur Jenderal,

Ir. Agoes Widjanarko, MIP NIP. 110023320

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

ii

DAFTAR ISI

PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................... ii

IKHTISAR EKSEKUTIF ..................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Lingkup Tugas....................................................................... 1 1.2. Struktur Organisasi ................................................................ 1 1.3. Kondisi yang Mempengaruhi ................................................... 5

BAB II. PERENCANAAN STRATEJIK 2.1. Rencana Stratejik

2.1.1. Visi ............................................................................. 6 2.1.2. Misi ............................................................................. 6 2.1.3. Tujuan dan Sasaran ..................................................... 7 2.1.4. Kebijakan, Program, dan Kegiatan ................................. 8

2.2. Rencana Kinerja 2.2.1. Rencana Kinerja Tahunan .............................................. 13 2.2.2. Kegiatan ...................................................................... 29 2.2.3. Indikator Kinerja ........................................................... 41

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Pengukuran Kinerja ................................................................ 44 3.2. Evaluasi Kinerja ..................................................................... 50 3.3. Analisis Akuntabilitas Kinerja ................................................... 62 3.4. Aspek Keuangan .................................................................... 87 3.5. Hal-hal yang Memerlukan Perhatian untuk Peningkatan Kinerja . 93

BAB IV. PENUTUP ........................................................................... 99 LAMPIRAN-LAMPIRAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

iii

IKHTISAR EKSEKUTIF Direktorat Jenderal Cipta Karya dalam mengemban tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya melaksanakan pembangunan prasarana dan sarana ke-Cipta Karya-an, sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005, telah merumuskannya dengan dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan, dan Program serta ukuran keberhasilan dan kegagalan dalam pelaksanaannya.

Secara garis besar pencapaian pembangunan bidang Cipta Karya selama tahun 2006 adalah sebagai berikut: 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN

PENUNJANG

a. Perkotaan dan Perdesaan Rencana kinerja Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006 meliputi 1.840 desa pada 45 kabupaten tersebar di 4 propinsi. Kegiatan ini mencapai sasaran fisik sebanyak 1.840 desa (100%) dan sasaran keuangan Rp 450.395.193.000,- (90,75%).

b. Pendukung dan Penunjang

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Rencana kinerja yang diprogramkan dicapai tahun anggaran 2006 untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 1.808 personil. Pada tahun 2006 pencapaian sasaran untuk Peningkatan Kualitas SDM sebanyak 1.808 personil (100%).

Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan (NSPM) Pada tahun 2006 direncanakan sebanyak 153 paket rumusan yang dihasilkan. Pencapaian sasaran fisik pada tahun 2006 sebanyak 143 paket kegiatan (93,46%).

Keuangan Pencapaian sasaran keuangan Rp 153.402.294.823,- (78,24%).

2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM

Pelaksanaan pengembangan di bidang air minum, secara program tergabung dengan pembangunan pengembangan sistem pelayanan air limbah. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum ditangani oleh Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

iv

bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sektor air minum dan sektor air limbah.

Pengembangan sistem penyediaan air minum bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas pelayanan, meningkatkan kapasitas dan pembangunan sistem baru yang terintegrasi dengan sistem kota, peningkatan pelayanan/pengelolaan sanitasi, serta menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG), gerakan nasional percepatan penyediaan air minum dan sanitasi serta mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR). Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan fisik sistem penyediaan air minum yang memberi pengaruh pada tingkat manfaat adalah sebesar Rp 454,989 milyar yang tersebar di 385 lokasi di 32 propinsi di Indonesia. Diharapkan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum tersebut dapat memberi manfaat kepada 1.065.696 jiwa. Investasi tersebut di atas direalisasikan untuk kegiatan :

Pembangunan intake kapasitas 227 l/d

Pembangunan broncaptering kapasitas 171 l/d

Pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang 1.010.276 m

Pembangunan IPA kapasitas 982 l/d

Pembangunan reservoir volume 8.081 m3

Pengadaan dan pemasangan pompa kapasitas 946 l/d

Pengadaan dan pemasangan terminal air/hidran umum sejumlah 677 unit

Pembangunan sumur kapasitas 156 l/d

Pengadaan mobil tangki sejumlah 3 unit

Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah sejumlah 2.211 unit

Selain pekerjaan fisik, dilakukan pula pekerjaan non-fisik yang terdiri dari penyusunan NSPM, bantuan teknis (bantek), dan bimbingan teknis. Pada TA 2006 Direktorat Pengembangan Air Minum melalui Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah telah menghasilkan 2 (dua) Rancangan Peraturan Menteri, 42 bantuan teknis, dan 31 NSPM senilai Rp 36,153 milyar.

3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP

a. Rencana Kinerja Tahunan

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan

Pengembangan sistem pengelolaan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi: Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan

sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan

Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk pemerintah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

v

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Drainase

Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional, serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).

Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi : Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di

kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional serta kerugian harta benda.

Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).

Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan.

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah

Pengembangan sistem pengelolaan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan padat penduduk dan rawan penyakit, serta kawasan strategis lainnya di kota besar dan metropolitan menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG) dan gerakan nasional percepatan pembangunan air minum dan sanitasi.

Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah meliputi : Pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di wilayah

strategis, cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.

Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)

Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/ibukota kabupaten baru/kota baru.

Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.

b. Kegiatan Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman

Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan TA. 2006

Kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang direncanakan antara lain sebagai berikut : Pengadaan Dump Truck sejumlah 54 unit Pengadaan Truck Sampah sejumlah 15 unit Pengadaan Arm Roll Truck sejumlah 48 unit Pengadaan Container Sampah sejumlah 78 unit Pengadaan Landasan Container Sampah sejumlah 14 unit Pengadaan Bulldozer sebanyak 3 unit Pengadaan Excavator sejumlah 2 unit

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

vi

Pembuatan Trans Depo/TPS sejumlah 46 unit Optimalisasi TPA sejumlah 3 unit Pengembangan TPA sejumlah 2 unit Pembangunan TPA sejumlah 3 paket Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan tersebut dapat memberi manfaat kepada 206.000 jiwa.

Kegiatan Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan TA. 2006

Pengembangan sistem drainase direalisasikan untuk : Pembangunan saluran drainase perkotaan primer sepanjang

110.612 meter Peningkatan saluran drainase perkotaan sekunder sepanjang

53.536 meter Pembangunan Prasarana dan Sarana Drainase ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 235.000 jiwa dengan luas areal penanggulangan genangan air seluas 1.100 Ha.

Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah TA. 2006

Kegiatan Pengembangan sistem Air Limbah yang direncanakan antara lain: Truck/Mobil Tinja sejumlah 27 unit Pembangunan IPAL sejumlah 3 unit Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat sejumlah 27 unit Rehabilitasi IPLT sejumlah 15 unit Pembangunan IPLT sejumlah 6 unit Denpasar Sewerage Development Project sejumlah 1 paket Pengembangan Sewerage sejumlah 13 unit Rehabilitasi IPAL sejumlah 1 unit SANIMAS di 86 Lokasi Pembangunan MCK/Septictank Komunal sejumlah 34 unit Pembangunan MCK Knock Down sejumlah 61 unit Pengadaan WC Mobile sejumlah 1 unit Pelatihan/Sosialisasi Bidang Air Limbah sejumlah 11 pertemuan Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Air Limbah

sejumlah 4 paket Penyusunan Studi/DED/Evaluasi sejumlah 94 laporan Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat memberi manfaat kepada 108.400 jiwa.

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

a. Pengembangan Kawasan Agropolitan

Realisasi kinerja kegiatan pengembngan kawasan Agropolitan meliputi : Jalan poros desa sepanjang 163.829 meter Jalan usaha tani sepanjang 129.114,38 meter Jembatan sebanyak 20 unit Pasar sebanyak 18 unit Los Pasar sebanyak 5 unit Puskesmas sebanyak 1 unit

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

vii

Dermaga sebanyak 1 unit

b. Pengembangan Prasarana Sarana Perdesaan (DPP/KTP2D)

Terlaksananya peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan melalui program KTP2D dengan dana senilai Rp 61.821.121.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :

Jalan lingkungan sepanjang 117.015,51 meter Saluran lingkungan sepanjang 61.051,24 meter Jalan setapak sepanjang 3.500 meter Plat duiker sepanjang 68 meter Box culvert sebanyak 9 unit Gorong-gorong sebanyak 9 unit Jembantan sebanyak 1 unit Talud sepanjang 225 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bahan bangunan sebanyak 80 unit Balai pertemuan sebanyak 1 unit Kios sebanyak 6 unit

c. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP)

d. Penataan dan Perbaikan Lingkungan Permukiman (NUSSP)

e. Pembangunan Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)

Pelaksanaan Pengembangan Permukiman dengan dana Rp 214.585.065.200,-

yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan rusunawa dan PSD

Permukiman sebanyak 23 twin blok.

f. Dukungan Kawasan Perumahan PNS/TNI-Polri/Pekerja

g. Penyediaan Infrastruktur Permukiman di Kawasan Terpencil/Pulau Kecil

Tersedianya prasarana dan sarana permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah tertinggal dengan dana Rp 26.893.865.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :

Jalan lingkungan sepanjang 32.548,89 meter Saluran lingkungan sepanjang 6.137,22 meter Jalan setapak sepanjang 6.218,09 meter Box culvert sebanyak 5 unit Plat duiker sepanjang 20 meter MCK sebanyak 11 unit Bahan bangunan sebanyak 160 unit Rumah pelintas batas sebanyak 30 unit Tambatan perahu sebanyak 4 unit Sumur bor sebanyak 7 unit Talud sepanjang 170 meter Balai pertemuan sebanyak 1 unit Dermaga sepanjang 522,50 meter

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

viii

Rumah tumbuh sepanjang 522,50 meter Penjemuran ikan sepanjang 522,50 meter

h. Penyediaan Infrastruktur Permukiman di Kawasan Perbatasan

Pengembangan Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan

Perbatasan dengan dana senilai Rp 71.106.680.000,- yang dialokasikan untuk

membiayai pembangunan :

Jalan lingkungan sepanjang 11.905 meter

Saluran lingkungan sepanjang 7.962 meter

Jalan poros desa sepanjang 41.195 meter

Jembatan sebanyak 3 unit

Talud sepanjang 816 meter

Pompa sebanyak 10 unit

Genset sebanyak 2 unit

IPA sebanyak 3 unit

Rumah pompa sebanyak 1 unit

Tangki kimia sebanyak 3 unit

Reservoir sebanyak 8 unit

Pos jaga sebanyak 3 unit

Pipa air bersih sepanjang 105.958 meter

Hidrant Umum (HU) sebanyak 93 unit

Broncaptering sebanyak 12 unit

Bak air sebanyak 6 unit

Pasar sebanyak 3 unit

Bak sampah sebanyak 2 unit

Mess sebanyak 1 unit

i.

j. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah) Rencana kinerja yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun anggaran 2006 meliputi :

Terehabilitasinya prasarana dan sarana permukiman pasca konflik/ bencana alam dengan dana senilai Rp 4.493.225.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :

Jalan lingkungan sepanjang 1.330 meter Saluran lingkungan sepanjang 2.060 meter Jalan setapak sepanjang 3.400 meter Pembangunan rumah sebanyak 160 unit MCK sebanyak 10 unit Cubluk sebanyak 60 unit Sumur dangkal sebanyak 11 unit

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

ix

Tersedianya dukungan prasarana dan sarana dasar pada Kasiba/Lisiba dengan dana senilai Rp 51.704.116.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :

Jalan poros sepanjang 89.594,97 meter Saluran lingkungan sepanjang 43.407,41 meter Jalan setapak sepanjang 1.028,57 meter Gorong-gorong sebanyak 68 unit Talud sepanjang 965 meter Plat duiker sepanjang 116 meter

k. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan

Perbatasan

l. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan

Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan dengan dana senilai

Rp 86.714.589.000,- yang dialokasikan untuk membiayai pembangunan :

Jalan lingkungan sepanjang 1.511 meter

Saluran lingkungan sepanjang 3.884 meter

Jalan setapak sepanjang 1.000 meter

Gorong-gorong sebanyak 8 unit

Pipa air bersih sepanjang 3.900 meter

Jalan poros desa sepanjang 265.305,27 meter

Plat duiker sebanyak 3 unit

Tambatan perahu sebanyak 2 unit

Jembatan sebanyak 11 unit

Terminal sebanyak 1 unit

Los pasar sebanyak 7 unit

Kios pasar sebanyak 4 unit

Pasar desa sebanyak 5 unit

m. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman

n. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat)

Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006

meliputi : Pendidikan dan Pelatihan 1 laporan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 5 laporan

2 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi 5 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan 1 paket Penguatan Kelembagaan 1 paket

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

x

Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan Bidang Standarisasi 4 paket

Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006

meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

10 paket Pengembangan Kelembagaan 2 laporan Pengembangan Sistem Informasi 2 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan

Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006

meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 3 laporan

5 paket Pemantauan dan Evaluasi 1 laporan Pengadaan Meubelair 1 set Pengadaan Alat Pengolah Data 2 paket Pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa 1 paket Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Komunitas 1 paket Monitoring/Pengawasan Pelaksanaan Program/Kegiatan 1 laporan Penguatan Kelembagaan 8 paket Bantuan Sarana dan Prasarana 12 paket

Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006

meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 7 paket Pengembangan Lingkungan Perumahan pada KTP2D 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan Monitoring dan Evaluasi 1 laporan

Pengembangan Perumahan dan Permukiman

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006

meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 10 paket Pengembangan Kawasan Perbatasan 1 laporan Pengembangan Pulau Kecil/Terpencil/Tertinggal 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan

o. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP)

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006

meliputi : Penetapan kelurahan/desa yang telah membentuk BKM, Sosialisasi

dan Diseminasi, Rembug Warga, Evaluasi NUP, Persetujuan NOL Kontrak oleh

ADB, dan Pencairan Komponen Infrastruktur.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

xi

p. Satker Pengembangan PS Kawasan Desa Agropolitan

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

Dalam rangka pencapaian sasaran sebagaimana telah ditetapkan dalam rencana strategis di atas, maka Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun rencana kegiatan yang secara umum terdiri dari 9 (sembilan) kegiatan utama yaitu :

a. Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana

Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di daerah bencana adalah untuk membantu pemerintah propinsi dan kabupaten/kota dalam penanganan pasca bencana tsunami dalam mengendalikan pemanfaatan ruang.

b. Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan di daerah dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan melalui sosialisai dan pelatihan peraturan perundang-undangan dan standar teknis penataan bangunan dan lingkungan serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat (empowerment ).

c. Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan.

d. Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan

Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, serta pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung.

e. Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengelolaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

xii

f. Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya.

g. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional

Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan, dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya, khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

h. Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya

Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan.

i. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat

Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005

1

PENDAHULUAN

1.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Sebagaimana tertuang di dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005, Direktorat Jenderal Cipta Karya mempunyai tugas merumuskan dan pelaksanaan kebijakan dan standarisasi teknis di Bidang Cipta Karya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Jenderal Cipta Karya menyelenggarakan fungsi yang meliputi :

1. Penyusunan kebijakan, program dan anggaran, serta evaluasi kinerja pembangunan Bidang Cipta Karya.

2. Pembinaan teknis dan penyusunan Norma, Standar, Pedoman, Manual (NSPM) untuk air minum, air limbah, persampahan, drainase, terminal, pasar, dan fasilitas sosial – fasilitas umum lainnya.

3. Fasilitasi pembangunan dan pengelolaan infrastruktur permukiman perkotaan dan perdesaan.

4. Pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasi air minum dan sanitasi melalui kerjasama pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat, serta standarisasi bidang permukiman, air minum, penyehatan lingkungan permukiman, dan tata bangunan.

5. Penyediaan infrastruktur pekerjaan umum (PU) bagi pengembangan kawasan perumahan rakyat.

6. Fasilitasi pembangunan rumah susun dalam rangka peremajaan kawasan. 7. Penyediaan infrastruktur permukiman untuk kawasan kumuh/nelayan,

perdesaan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, dan pulau-pulau kecil. 8. Penyediaan air minum dan sanitasi bagi masyarkat miskin dan rawan air. 9. Pembinaan teknis dan pengawasan pembangunan bangunan gedung serta

pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara. 10. Penanggulangan darurat dan perbaikan kerusakan infrastruktur permukiman

akibat bencana alam dan kerusuhan sosial. 11. Pelaksanaan urusan administrasi Direktorat Jenderal dan pemberdayaan

kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya.

1.2. STRUKTUR ORGANISASI

Untuk dapat menjalankan fungsi, tugas, dan tanggung jawabnya, berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 286/PRT/M/2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Pekerjaan Umum, maka perangkat institusi/unit kerja yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya, meliputi :

BBAABB I

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

2

1. Sekretariat Direktorat Jenderal Pelaksanaan tugas dan fungsi Sekretariat Jenderal Cipta Karya didukung oleh organisasi yang terdiri dari :

a. Bagian Kepegawaian dan Ortala, yang terdiri dari : Sub Bagian Tata Usaha dan Kepegawaian Sub Bagian Pengembangan Pegawai dan Administarasi Jabatan

Fungsional Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana

b. Bagian Keuangan, yang terdiri dari : Sub Bagian Kas dan Perbendaharaan Sub Bagian Anggaran Pembiayaan Sub Bagian Verifikasi dan Pembukuan

c. Bagian Hukum dan Perundang-undangan, yang terdiri dari : Sub Bagian Perundang-undangan Sub Bagian Bantuan Hukum Sub Bagian Informasi dan Dokumentasi

d. Bagian Umum, yang terdiri dari : Sub Bagian Rumah Tangga Sub Bagian TU dan Kearsipan Sub Bagian Perlengkapan

e. Kelompok Jabatan Fungsional

2. Direktorat Bina Program Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Bina Program didukung oleh organisasi yang terdiri dari :

a. Sub Direktorat Kebijakan dan Strategi, yang terdiri dari : Seksi Rencana dan Kebijakan Seksi Rencana Jangka Menengah

b. Sub Direktorat Program dan Anggaran, yang terdiri dari : Seksi Program Air Minum dan Penyehatan Seksi program Tata Bangunan dan Permukiman

c. Sub Direktorat Evaluasi Kinerja, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan dan Pelaporan Seksi Evaluasi Kinerja

d. Sub Direktorat Kerjasama Luar Negeri dan Pola Investasi, yang terdiri dari : Seksi Kerjasama Luar Negeri Seksi Investasi

e. Sub Direktorat Data dan Informasi, yang terdiri dari : Seksi Data dan Sistem Informasi Seksi Dokumentasi dan Publikasi

f. Sub Bagian Tata Usaha

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

3

3. Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan didukung oleh organisasi yang terdiri dari :

a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan

b. Sub Direktorat Penataan Lingkungan Wilayah I, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Sumatera Seksi Wilayah Jawa

c. Sub Direktorat Penataan Lingkungan Wilayah II, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Kalimantan dan Sulawesi Seksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua

d. Sub Direktorat Bangunan Gedung, yang terdiri dari : Seksi Bangunan Gedung Wilayah I Seksi Bangunan Gedung Wilayah II

e. Sub Direktorat Gedung dan Rumah Negara, yang terdiri dari : Seksi Gedung Negara Seksi Rumah Negara

f. Sub Bagian Tata Usaha

4. Direktorat Pengembangan Permukiman Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Permukiman didukung oleh organisasi yang terdiri dari :

a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan

b. Sub Direktorat Pengadaan Permukiman Baru, yang terdiri dari : Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II

c. Sub Direktorat Peningkatan Permukiman Wilayah I, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Sumatera Seksi Wilayah Jawa

d. Sub Direktorat Peningkatan Permukiman Wilayah II, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Kalimantan/Sulawesi Seksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua

e. Sub Direktorat Kawasan Metropolitan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan dan Pelaporan Seksi Pembinaan/Fasilitasi

f. Sub Bagian Tata Usaha

5. Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman didukung oleh organisasi yang terdiri dari :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

4

a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan

b. Sub Direktorat Pengembangan Sistem Air Limbah, yang terdiri dari : Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II

c. Sub Direktorat Pengembangan Sistem Drainase dan Sampah, yang terdiri dari : Seksi Wilayah I Seksi Wilayah II

d. Sub Direktorat Investasi Penyehatan Lingkungan Permukiman, yang terdiri dari : Seksi Analisis Wilayah I Seksi Analisis Wilayah II

e. Sub Pengelolaan dan Pengusahaan, yang terdiri dari : Seksi Bintek OP Seksi Pembinaan Teknis

f. Sub Bagian Tata Usaha

6. Direktorat Pengembangan Air Minum

Pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Pengembangan Air Minum didukung oleh organisasi yang terdiri dari :

a. Sub Direktorat Perencanaan Teknis dan Pengaturan, yang terdiri dari : Seksi Perencanaan Seksi Pengaturan

b. Sub Direktorat Wilayah I, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Sumatera Seksi Wilayah Jawa

c. Sub Direktorat Wilayah II, yang terdiri dari : Seksi Wilayah Kalimantan/Sulawesi Seksi Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Papua

d. Sub Direktorat Investasi, yang terdiri dari : Seksi Investasi Wilayah I Seksi Investasi Wilayah II

e. Sub Direktorat Pengelolaan dan Pengusahaan, yang terdiri dari : Seksi Bintek O dan P Seksi Bintek Manajemen dan Kelembagaan

Adapun Struktur Organisasi dapat digambarkan, sebagai berikut :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005

4

STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

DIREKTORAT JENDERAL

CIPTA KARYA

DIREKTORAT

PENGEMBANGAN

AIR MINUM

DIREKTORAT

PENGEMBANGAN

PLP

DIREKTORAT

PENATAAN BANGUNAN

DAN LINGKUNGAN

DIREKTORAT

PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN

DIREKTORAT

BINA PROGRAM

SUBDIT.

KEBIJAKAN DAN

STRATEGI

SUBDIT.

PROGRAM

DAN ANGGARAN

SUBDIT.

KLN DAN POLA

INVESTASI

SUBDIT.

EVALUASI KINERJA

SUBDIT.

DATA DAN INFORMASI

SUBDIT.

PERENCANAAN TEKNIS

DAN PENGATURAN

SUBDIT.

PENGEMBANGAN

PERMUKIMAN BARU

SUBDIT.

PENINGKATAN

PERMUKIMAN WIL. I

SUBDIT.

PENINGKATAN

PERMUKIMAN WIL. II

SUBDIT.

KAWASAN

METROPOLITAN

SUBDIT.

PERENCANAAN TEKNIS

DAN PENGATURAN

SUBDIT.

PENGEMBANGAN AIR

MINUM WILAYAH I

SUBDIT.

PENGEMBANGAN AIR

MINUM WILAYAH II

SUBDIT.

INVESTASI AIR MINUM

SUBDIT.

PENGELOLAAN DAN

PENGUSAHAAN

SUBDIT.

PERENCANAAN TEKNIS

DAN PENGATURAN

SUBDIT.

PENGEMBANGAN

SISTEM AIR LIMBAH

SUBDIT. PENGEMB.

SISTEM DRAINASE DAN

PERSAMPAHAN

SUBDIT.

INVESTASI PLP

SUBDIT.

PENGELOLAAN

DAN PENGUSAHAAN

SUBDIT.

PERENCANAAN TEKNIS

DAN PENGATURAN

SUBDIT.

PENATAAN

LINGKUNGAN WIL. I

SUBDIT.

PENATAAN

LINGKUNGAN WIL. II

SUBDIT.

BANGUNAN GEDUNG

SUBDIT.

PENGELOLAAN GEDUNG

DAN RUMAH NEGARA

SEKRETARIAT

DITJEN. CIPTA KARYA

KABAG.

KEPEGAWAIAN DAN

ORTALA

KABAG.

PER-UU-AN

KABAG.

UMUM

KABAG.

KEUANGAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2005

5

1.3. KONDISI YANG MEMPENGARUHI Tugas dan tanggung jawab yang harus diemban oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya sangat dipengaruhi oleh berbagai kondisi yang ada, antara lain :

1. Timbulnya permasalahan daerah yang semakin kompleks atau multi dimensional.

2. Terjadinya degradasi sosial masyarakat yang semakin tajam dan mengarah pada terjadinya kenflik sosial masyarakat di berbagai daerah.

3. Semakin meningkatnya jumlah masyarakat miskin dan pengangguran, terutama di daerah perkotaan.

4. Perkembangan sektor informal yang kurang terkendali.

5. Terjadinya degradasi daya dukung lingkungan baik di perkotaan maupun di perdesaan.

6. Keterbatasan tersedianya infrastruktur perkotaan dan perdesaan yang dapat mendukung pengembangan perekonomian lokal.

7. Semakin menurunnya efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan umum.

8. Masih terbatasnya pemahaman tentang penyelenggaraan pemerintahan yang baik (Good Governance and Management).

9. Kerjasama yang masih kurang kondusif antara Eksekutif dengan Legislatif.

10. Dalam masa transisi proses desentralisasi masih perlu pemantapan.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

6

PERENCANAAN STRATEJIK

2.1. RENCANA STRATEJIK

Dalam penyelenggaraan fungsi, tugas, dan tanggungjawabnya, Direktorat Jenderal Cipta Karya telah menyusun Rencana Stratejik yang dirancang dan digunakan sebagai acuan awal dalam menuju sasaran yang akan dicapai. Penyusunan Rencana Stratejik sepenuhnya mempertimbangkan tuntutan lingkungan stratejik yang bersifat lokal, nasional, maupun global.

Rencana Stratejik yang dimaksud pada hakekatnya memuat tujuan akhir yang hendak dicapai dalam penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya. Secara garis besar, prasarana dan sarana yang saling mendukung antar sektoral sangat beragam, dengan demikian kegiatan dan kebijakan yang ada sangat bersifat multi (lintas) sektoral.

Rumusan yang konstruktif dan terpadu dimaksudkan untuk mengantisipasi kondisi yang mempengaruhi serta tantangan yang dihadapi. Untuk itu telah dirumuskan langkah-langkah perencanaan dalam bentuk Visi, Misi, Kebijakan, Strategi, serta Program yang dapat digambarkan sebagai berikut :

2.1.1. VISI Terwujudnya permukiman perkotaan dan perdesaan yang layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yang handal dalam pengembangan permukiman, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan.

2.1.2. MISI Meningkatkan pembangunan prasarana dan sarana (infrastruktur)

permukiman di perkotaan dan perdesaan dalam rangka mengembangkan permukiman yang layak huni, berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan untuk memperkuat pengembangan wilayah.

Mewujudkan kemandirian daerah melalui peningkatan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, termasuk pengembangan sistem pembiayaan dan pola investasinya.

Melaksanakan pembinaan penataan kawasan perkotaan dan perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara yang memenuhi standar keselamatan dan keamanan bangunan.

BBAABB II

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

7

Menyediakan infrastruktur permukiman bagi kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kawasan terpencil, pulau-pulau kecil terluar, dan daerah tertinggal, serta air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin dan rawan air.

Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman dan penanggulangan darurat akibat bencana alam dan kerusuhan sosial.

Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif dan SDM yang profesional, serta pengembangan NSPM, dengan menerapkan prinsip good governance.

2.1.3. TUJUAN DAN SASARAN a. TUJUAN

Melaksanakan penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang dilakukan melalui pendekatan pengembangan wilayah dan pembangunan yang berkelanjutan serta berwawasan teknologi dalam mewujudkan Indonesia yang adil dan demokratis dan Indonesia yang lebih sejahtera.

b. SASARAN Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada daerah lokasi pasca konflik pada 60 kawasan antara lain NAD, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Tersedianya PS (infrastruktur) permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah tertinggal di 11 propinsi.

Terdukungnya pengembangan PS (infrastruktur) permukiman di daerah perbatasan sebanyak 60 kawasan pada 7 propinsi.

Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur SDM yang profesional dan handal serta terwujudnya sistem institusi/organisasi yang efektif sebanyak 130 paket.

Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan konstruksi dan keselamatan bangunan serta penataan lingkungan permukiman di 160 kabupaten/kota.

Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, prosedur sebanyak 150 paket NSPM, serta pengembangan piranti lunak, bantuan teknik, dan bimbingan teknik sebanyak 50 paket.

Terfasilitasinya prasarana dan sarana permumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau 671 unit, dukungan rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya kualitas permukiman di perdesaan di 665 kawasan, serta terentaskannya kemiskinan di 9.571 kelurahan.

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan PS air minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan dan perdesaan (terutama kawasan rawan air bersih perkotaan dan perdesaan), pengelolaan sanitasi di 276 kabupaten/kota, pengembangan drainase dan pengelolaan sistem

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

8

persampahan, serta meningkatnya kualitas lingkungan permukiman di kawasan kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha yang mencakup sekitar 4,2 juta unit.

Meningkatnya penerapan standar keselamatan bangunan gedung di 32 propinsi dan terehabilitasinya bangunan gedung negara di 15 propinsi.

Meningkatnya kualitas lingkungan dan vitalitas kawasan perekonomian kota, bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya melalui revitalisasi 247 kawasan serta tertatanya kembali lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah pada 395 kawasan, termasuk fasilitasi dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 150 kota.

Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan dan perdesaan, terutama akses jalan, di kawasan cepat tumbuh, di daerah pinggiran kota melalui kawasan desa pusat pertumbuhan, serta kawasan agropolitan dan daerah tertinggal di 31 propinsiuntuk meningkatkan keterkaitan hubungan kota-desa.

Meningkatnya keikutsertaan swasta dalam investasi pembangunan PS (infrastruktur) air minum di 50 kota metro/besar/sedang.

2.1.4. KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

a. KEBIJAKAN

Orientasi kebijakan pembangunan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya yang digariskan mencakup butir-butir sebagai berikut : Penanggulangan dampak konflik sosial dan bencana dalam rangka tanggap

darurat dan peningkatan pelayanan infrastruktur di pulau-pulau, daerah terisolir, dan perbatasan.

Mewujudkan organisasi yang efisien, tata laksana yang efektif, dan SDM yang professional dengan menerapkan prinsip-prinsip good governance.

Meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, masyarakat, dan dunia usaha dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU (Capacity Building).

Penyusunan Norma, Standar, Pedoman, dan Manual (NSPM) penyelenggaraan infrastruktur perumahan permukiman.

Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU dalam mewujudkan perumahan dan permukiman yang berkelanjutan.

Peningkatan penyehatan lingkungan permukiman baik di perkotaan maupun di perdesaan dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh dan nelayan untuk menanggulangi kemiskinan.

Pembinaan bangunan gedung dalam rangka menuju standar keselamatan dan keamanan bangunan sesuai standar yang berlaku dan pengelolaan gedung dan rumah negara.

Peningkatan produktivitas fungsi kawasan perkotaan dan revitalisasi kawasan bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya yang menurun kualitasnya serta pembinaan ruang terbuka hijau.

Peningkatan pelayanan infrastruktur perdesaan, kawasan agropolitan, daerah tertinggal dan dalam rangka keterkaitan kota-desa.

Mendorong keterlibatan swasta dalam pembangunan prasarana dan sarana air minum.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

9

b. PROGRAM

Secara garis besar, klasifikasi program diorientasikan pada penyelenggaraan prasarana dan sarana bidang Air Minum, Penyehatan Lingkungan Permukiman (PLP), Pengembangan Permukiman, Tata Bangunan dan Lingkungan serta Pendukung dan Penunjang, masing-masing untuk kurun waktu tahun 2005-2009 adalah sebagai berikut :

1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Selama tahun 2005 – 2009 diprogramkan Pembangunan Perkotaan dan

Perdesaan yang meliputi Penataan dan Revitalisasi Kawasan dan Program Kompensasi Pengurangan Subsidi BBM (PKPS BBM) di 32 propinsi di Indonesia.

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Selama tahun 2005 – 2009 diprogramkan untuk meningkatkan sumber

daya manusia sebanyak 11.200 personil. Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan

(NSPM) Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan (NSPM) selama tahun 2005–2009 diprogramkan sebanyak 750 paket rumusan yang dihasilkan.

2. SEKTOR AIR MINUM Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum kegiatan

penyusunan kebijakan dan NSPM. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum, dengan

kegiatan: perbaikan PS Air Minum di kawasan kerusuhan sosial, termasuk di NAD, Maluku, Maluku Utara, Papua.

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum, dengan kegiatan Program Pembinaan Kapasitas Daerah, Masyarakat, dan Dunia Usaha dengan kegiatan tersebar di seluruh 32 propinsi di Indonesia.

Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum, dengan kegiatan pengembangan kapasitas air minum sebanyak 15 ribu l/dt dan dukungan PS air minum untuk kawasan rawan air di 5.200 kawasan.

Pengembangan Sistem Air Minum dengan kegiatan fasilitasi penyediaan air minum mendukung perumahan serta penyediaan air minum di perkotaan dan perdesaan.

3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Program Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase dengan

kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM. Program Pengembangan sistem persampahan dan drainase dengan

kegiatan pengembangan PSDPP, kawasan perbatasan, dan pulau-pulau kecil di 330 kawasan perdesaan.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

10

Program Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase dengan kegiatan Program Pembinaan Kapasitas Daerah, masyarakat, dan dunia usaha dengan kegiatan tersebar di seluruh 32 propinsi di Indonesia.

Pengembangan Sistem Persampahan dan Drainase, dengan kegiatan : Pengembangan persampahan regional di kota Metro, besar, dan

sedang di 173 kota/kabupaten, dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di beberapa kota.

Stimulasi pengembangan prasarana drainase untuk penanggulangan genangan di perkotaan dan kawasan strategis pada 306 lokasi.

Program pengembangan sistem persampahan dan drainase dengan kegiatan penataan dan revitalisasi kawasan di kawasan strategis, potensial, dan kota lama yang mengalami degradasi ekonomi, sosial, dan budaya di 247 kawasan.

Program pengembangan sistem air limbah di 276 kabupaten/kota untuk fasilitasi pengembangan sistem air limbah terpusat di kota metropolitan/besar serta percontohan sistem air limbah di kota sedang dan kecil.

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Program Pengembangan Perumahan dengan kegiatan penyusunan

kebijakan dan NSPM serta bantek pengembangan perumahan sebanyak 300 paket.

Program Pengembangan Perkotaan dan Perdesaan dengan kegiatan piranti lunak peraturan perundang-undangan, peningkatan fungsi kawasan, pengembangan perdesaan terpadu, pengembangan perkotaan, NSPM, kebijakan, bantek, bintek pengembangan perkotaan dan perdesaan.

Program pengembangan perumahan dengan kegiatan penanganan pasca bencana alam dan kerusuhan sosial sebanyak 22.000 unit rumah serta penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300 unit rumah.

Dukungan pengembangan perumahan, dengan kegiatan: Dukungan PSD perumahan dan permukiman pada Kasiba/Lasiba

sebanyak 1,3 juta unit PSD. Dukungan PSD perumahan dan permukiman pada Rusunami

sebanyak 65 ribu unit PSD. Fasilitasi pengembangan Rusunawa dan PSD Permukiman sebanyak

60.000 unit. Program Pembangunan PSDPP jalan desa.

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG Program Pengembangan Komunitas Perumahan dengan kegiatan

penyusunan kebijakan dan NSPM serta bantek pemberdayaan komunitas perumahan sebanyak 130 paket.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

11

Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan, dengan kegiatan : Fasilitasi Penyediaan perumahan dan PSD Permukiman yang

bertumpu pada pemberdayaan masyarakat, penataan dan rehabilitasi lingkungan kumuh sebanyak 4,5 unit;

Penanggulangan Kemiskinan di perkotaan (P2KP) sebanyak 6.000 KK.

Pengembangan perumahan dengan kegiatan rehabilitasi gedung negara di 15 propinsi, pembinaan gedung dan rumah negara di 32 propinsi, dan peningkatan kebun raya istana presiden.

Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan fasilitasi perbaikan, dan penataan kembali lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah di 395 lokasi.

Program pengembangan perumahan dengan kegiatan penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung di 160 kota/kabupaten.

Program pemberdayaan komunitas perumahan dengan kegiatan peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam penataan lingkungan permukiman di 80 kota/kabupaten.

c. KEGIATAN Rehabilitasi dan pembangunan rumah sebanyak 100.000 unit dalam rangka

penanganan pasca bencana alam di NAD dan Nias, kerusuhan sosial sebanyak 22.000 unit di berbagai wilayah di Indonesia, serta penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300 unit rumah di 6 propinsi.

Penyediaan PS (infrastruktur) air minum, air limbah, persampahan, dan drainase untuk 60 kawasan di 6 propinsi pada daerah lokasi pasca konflik meliputi : NAD, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua.

Penyediaan PS (infrastruktur) air minum dan pengelolaan sanitasi di pulau-pulau kecil dan terpencil di 11 propinsi.

Pengembangan PS (infrastruktur) permukiman, persampahan, dan drainase di pulau-pulau kecil dan terpencil di 11 propinsi.

Penyediaan PS (infrastruktur) air minum, jalan poros, persampahan, dan drainase pada kawasan perbatasan di 9 propinsi.

Fasilitasi pengembangan permukiman di 190 kawasan di daerah tertinggal dan pulau kecil serta 60 kawasan di daerah perbatasan.

Pendampingan kepada daerah dalam penyiapan strategi pembangunan kota, penyusunan RPJM, penyiapan Renstra, pengembangan sosial-budaya dan ekonomi lokal, serta penanganan lingkungan di 250 kota.

Pendampingan dalam pemberdayaan komunitas perumahan sebanyak 300 paket dan penyusunan pedoman 130 paket.

Penguatan kelembagaan pengawasan konstruksi dan keselamatan bangunan gedung di 160 kabupaten/kota.

Kegiatan penyusunan kebijakan dan NSPM sektor air minum, air limbah, persampahan, dan drainase, serta bidang jalan kota sebanyak 150 paket.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

12

Melakukan kegiatan piranti lunak peraturan perundang-undangan, peningkatan fungsi kawasan, pengembangan perdesaan terpadu, pengembangan perkotaan, kebijakan, bantek dan bintek pengembangan perkotaan dan perdesaan sebanyak 50 paket di 32 propinsi.

Melakukan kegiatan pengembangan perumahan meliputi : Dukungan PSD permukiman pada Kasiba/Lisiba sebanyak 671 unit Fasilitas pengembangan rusunawa dan PSD Permukiman sebanyak

3.794 kelurahan Penanggulangan kemiskinan di perkotaan (P2KP) sebanyak

3.794 kelurahan. Peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan melalui program

KTP2D di 665 kawasan. Pengembangan kapasitas air minum sebanyak 15 ribu l/dt dan dukungan

PS (infrastruktur) air minum untuk kawasan rawan air di 5.200 kawasan, serta pengembangan sistem air limbah di 276 kabupaten/kota.

Kegiatan pengembangan PS (infrastruktur) persampahan dan drainase meliputi : Pengembangan persampahan regional di beberapa kota metro dan

besar, dan stimulan TPA di 173 kota sedang. Stimulasi pengembangan prasarana dan drainase untuk

penanggulangan genangan di perkotaan dan kawasan strategis pada 306 lokasi.

Peningkatan kualitas lingkungan permukiman kumuh dan penyediaan perumahan melalui pemberdayaan masyarakat sebanyak 4,2 juta unit rumah dan peningkatan kualitas kawasan kumuh seluas 1.700 ha di 32 propinsi.

Rehabilitasi bangunan gedung negara di 15 propinsi dan peningkatan kebun raya/istana presiden.

Penataan dan revitalisasi kawasan strategis, potensial yang mengalami degradasi ekonomi, sosial, dan budaya di 247 kawasan.

Kegiatan fasilitasi perbaikan dan penataan kembali lingkungan tradisional dan bersejarah di 395 lokasi, peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat dalam penataan lingkungan permukiman.

Bantuan teknis dalam pengelolaan ruang terbuka hijau di perkotaan sebanyak 150 kota, kegiatan pengembangan PS (infrastruktur) desa pusat pertumbuhan seperti pembangunan jalan poros desa sepanjang 8.000 km, serta pengembangan jalan akses 1.200 km untuk mendukung 1 juta rumah dan jalan sekunder perkotaan.

Pengembangan PS (infrastruktur) desa agropolitan (jalan poros, terminal, pasar desa/regional) sebanyak 238 kawasan yang tersebar di 31 propinsi.

Fasilitasi keterlibatan swasta dalam penyediaan air minum untuk mendukung pengembangan kawasan perumahan dan penyediaan air minum di 50 perkotaan metro/besar/sedang.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

13

2.2. RENCANA KINERJA

2.2.1. RENCANA KINERJA TAHUNAN

1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan

Rencana kinerja yang telah ditargetkan untuk dicapai tahun anggaran 2006 meliputi 1.840 desa dengan 45 kabupaten tersebar di 4 propinsi.

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia Rencana kinerja yang diprogramkan dicapai tahun anggaran 2006 untuk

meningkatkan sumber daya manusia (SDM) sebanyak 1.808 personil. Penyusunan Rencana, Program, Kebijakan dan Pengaturan

(NSPM) Rencana kinerja yang telah diprogramkan untuk dicapai tahun anggaran

2006 sebanyak 153 paket rumusan yang dihasilkan.

2. SEKTOR AIR MINUM Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan fisik sistem penyediaan air minum yang memberi pengaruh pada tingkat manfaat adalah sebesar Rp 454,989 milyar yang tersebar pada 385 lokasi di 32 propinsi di Indonesia. Diharapkan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum tersebut dapat memberi manfaat kepada 1.065.696 jiwa.

3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Pengembangan sistem pengelolaan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi : Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan

sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan

Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk Pemerintah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Drainase Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau

meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).

Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi : Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di

kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

14

terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional dan kerugian harta benda.

Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).

Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Pengembangan sistem pengelolaan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan padat penduduk dan rawan penyakit, serta kawasan strategis lainnya di kota besar dan metropolitan, serta menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG) dan gerakan nasional percepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah meliputi : Pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di wilayah

strategis dan cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.

Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)

Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/Ibu Kota Kab baru/Kota Baru.

Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Rencana kinerja yang ditargetkan untuk dicapai pada tahun anggaran 2006 meliputi :

Program penanggulangan dampak konflik sosial dan bencana dalam rangka tanggap darurat/rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur perumahan dan permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, daerah terisolir, dan perbatasan melalui kegiatan : Pembangunan PS Permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, daerah

tertinggal dengan dana Rp 26.893.865,- di 45 kota/kabupaten pada 50 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 40.473 jiwa.

Pembangunan PS Permukiman pasca konflik/bencana dengan dana Rp 4.493.225,- di 5 kota/kabupaten dengan jumlah KK terlayani 160 KK. Selain itu, ada Satker Inpres 6/2003 yang bertujuan untuk mendukung penanganan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya pada daerah pasca konflik di Maluku dan Maluku Utara yang pada tahun 2006 mempunyai anggaran dana sebesar Rp 40.000.000.000,-.

Pembangunan PS Permukiman di daerah perbatasan dengan dana Rp 71.106.680,- di 24 kota/kabupaten pada 24 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 38.150 jiwa.

Program meningkatkan kapasitas manajemen pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha di daerah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU melalui kegiatan :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

15

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program dengan dana Rp 60.085.463,- dengan produk 113 NSPM dan 269 Bantek.

Program penyelenggaraan pembangunan infrastruktur perumahan dan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan melalui kegiatan : Pembangunan PS Permukiman pada Kasiba/Lisiba dengan dana

Rp 51.704.116,- di 76 kota/kabupaten pada 76 kawasan dengan jumlah KK terlayani 35.750 KK.

Pembangunan PS Permukiman dan pengembangan rusunawa dengan dana Rp 214.585.066,- dengan jumlah rusunawa terbangu 23 twin blok dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa.

Pembangunan PS Permukiman di daerah perdesaan melalui program KTP2D dengan dana Rp 61.821.121,- di 128 kota/kabupaten pada 130 kawasan dengan jumlah KK terlayani 40.000 KK.

Program peningkatan produktivitas fungsi kawasan perkotaan dan revitalisasi kawasan bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya yang menurun kualitasnya mulai TA 2006 terdapat dalam penganggaran pembinaan ruang terbuka hijau melalui kegiatan : Pembangunan PS Permukiman melalui kegiatan NUSSP dengan dana

Rp 137.257.447,- di 32 kota/kabupaten pada 358 kelurahan dengan jumlah penduduk terlayani 686.101 jiwa, serta dengan dana Rp 58.650.000 dengan produk 2 NSPM dan 14 Bantek.

Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 10.800.000,- di 6 kota dengan jumlah penduduk terlayani 39.874 jiwa.

Program peningkatan pelayanan infrastruktur perdesaan, kawasan agropolitan, daerah tertinggal dan dalam keterkaitan kota-desa. Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 86.714.589,- di

121 kota/kabupaten dengan jumlah penduduk terlayani 500.000 jiwa. Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 496.291.000,- di

4 propinsi pada 94 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 2.760.000 jiwa.

Pembangunan PS Permukiman dengan dana Rp 86.714.589,- di 32 propinsi pada 94 kawasan dengan jumlah penduduk terlayani 451.200 jiwa.

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan menyusun rencana kegiatan tahun 2006 yang secara umum terdiri dari 9 (sembilan) kegiatan utama yaitu :

Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana

Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di daerah bencana adalah untuk membantu pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan pasca bencana dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun anggaran 2006, program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

16

Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan, dengan target : - Tersedianya pedoman penataan ruang terbuka hijau 1 NSPM - Tertib pembangunan ruang terbuka hijau 50% - Masyarakat dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk

kegiatan rekreatif 50 % - Lingkungan perkotaan menjadi asri 50 % - Dana Rp 500 juta dengan lokasi 50 kabupaten/kota

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Sumatera, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Sumatera 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 60% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 60% - Dana Rp 700 Juta dengan produk 60 paket

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Jawa 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 60% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 60% - Dana Rp 600 Juta dengan produk 60 paket

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Jawa 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 60% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 110 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 60% - Dana Rp 450 Juta dengan produk 60 paket

Bantek Penanganan Kawasan Kumuh, dengan target : - Terlaksananya bantek penanganan kawasan kumuh 1 Bantek - Penanganan program kawasan kumuh menjadi terarah 50% - Kendala penanganan kawasan kumuh teratasi 50% - Pelaksanaan kegiatan memenuhi sasaran 50% - Dana Rp 750 Juta dengan produk 50 paket

Bantek Penanganan Kawasan Kota Bandanaira, dengan target : - Terlaksananya bantek penanganan kawasan Kota Bandanaira

1 Bantek - Peningkatan Kawasan Bandanaira 50% - Kawasan Bandanaira menjadi tertata 50% - Masalah kawasan Kota Bandanaira teratasi 50% - Dana Rp 750 Juta di 50 kawasan/paket

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, dengan target : - Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan

Sulawesi 1 Bantek - Masalah PBL teratasi 50%

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

17

- Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 800 Juta dengan produk 50 paket

Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan :

Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara, dengan target : - Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di

seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia 33 paket - Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan

gedung di seluruh Indonesia 100% - Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis

dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi 80%

- Terwujudnya BGN yang sesuai fungsi memenuhi syarat administratif dan teknis 75%

- Produk 100 paket, 80 orang, dan 75 kabupaten/kota Penyusunan raperda bangunan Gedung Kabupaten/Kota, dengan

target : - Tersusunnya Dokumen Rancangan Peraturan Daerah tentang

Bangunan Gedung yang mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya setempat yang siap diajukan dalam sidang DPRD pada masa sidang Tahun 2006 25 paket

- Terselenggaranya tertib administrasi dan teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung di daerah 50%

- Terwujudnya bangunan gedung yang andal, fungsional, dan berjatidiri 50%

- Menurunnya tingkat pelanggaran persyaratan bangunan gedung 30%

- Dana Rp 1.827 Juta dengan produk 25 paket di 30 kabupaten/kota Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK), dengan target :

- Tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penanggulangan bahaya kebakaran 33 paket

- Ketersediaan Rencana Induk Kebakaran kabupaten/kota 50% - Meningkatnya kemampuan kelembagaan pemadam kebakaran di

kabupaten/kota dalam pelaksanaan tugas pencegahan terjadinya bencana kebakaran 50%

- Menurunnya kejadian kebakaran, jumlah kerugian, dan korban jiwa 50%

- Dana Rp 16.162 Juta pada 50 wilayah Pembinaan Bangunan Gedung, dengan target :

- Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia 41 paket

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

18

- Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan gedung di seluruh Indonesia 100%

- Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu dan jumlah serta tertib administrasi 80%

- Meningkatnya bangunan gedung yang sesuai fungsi, memenuhi syarat administratif dan teknis 75%

- Dana Rp 41 Juta dan untuk 75 orang Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Propinsi, dengan

target : - Terlaksananya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara

sesuai peraturan dan perundang-undagan yang berlaku 67 paket - Tersedianya informasi mengenai proses dan kelengkapan

pengalihan status dan pengalihan status rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota 80%

- Semakin tertibnya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota 80%

- Meningkatnya fasilitas dan kenyamanan atas pelayanan BG dan RN 80 %

- Dana Rp 358.380 Juta Digitalisasi Arsip Bangunan Gedung Negara, dengan target :

- Terbangunnya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah di tingkat propinsi di seluruh Indonesia 17 paket

- Berfungsinya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah negara di daerah pada tingkat propinsi 100%

- Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai bangunan gedung dan rumah negara di daerah 100%

- Meningkatnya pendataan BGN yang memenuhi syarat administrasi 100%

Inventarisasi Arsitektur dan Bangunan Gedung, dengan target : - Terselenggranya inventarisasi arsitektur dan bangunan gedung

12 paket - Tersedianya informasi arsitektur dan bangunan gedung 100% - Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

akan informasi mengenai arsitektur bangunan gedung di daerah 100%

- Meningkatnya arsitektur dan bangunan gedung yang terdata 100%

Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

19

bangunan dan lingkungan, peningkatan kapasitas menejemen pemerintah daerah, dan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU, yaitu :

Penyusunan Pedoman Pembinaan Teknis Pemberdayaan Komunitas dan Penataan Lingkungan, dengan target : - Tersedianya pedoman pembinaan teknis pemberdayaan komunitas

dan penataan lingkungan 1 NSPM - Standarisasi pemberdayaan masyarakat dan penataan lingkungan

40% - Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran 40% - Berkurangnya penduduk yang tinggal di rumah tidak layak huni

40% - Dana Rp 500 Juta

Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional, dengan target : - Tersedianya Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan

Lingkungan Bersejarah/Tradisional 1 NSPM - Standarisasi perencanaan lingkungan bersejarah 85% - Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran 85% - Menurunnya perusakan lingkungan bersejarah/tradisional 50% - Dana Rp 500 Juta

Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana dan

prasarana bangunan gedung 1 NSPM - Standarisasi kelengkapan sarana dan prasarana BG 50% - Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran 50% - Meningkatnya kenyamanan dan keselamatan pengguna bangunan

gedung 50% - Dana Rp 398.726 Juta

Bantek dan Fasilitasi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung Wilayah I dan II, dengan target : - Terlaksananya Bantek dan fasilitasi pembinaan teknis bangunan

gedung Wilayah I dan II 1 bantek - Masalah BG teratasi 50% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 120 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 1.056 Juta

Penyusunan Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan

gedung 1 NSPM - Standarisasi pemeriksaan berkala BG 50% - Kegiatan sesuai sasaran 40% - Menurunnya angka kecelakaan dan bahaya dalam bangunan

gedung 50% - Dana Rp 422.500 Juta

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

20

Penyusunan Pedoman Teknis Pemb. dan Pemanfaatan Bangunan Gedung Di Atas/Di Bawah Air serta PSU : - Tersedianya pedoman teknis pemb. dan pemanfaatan BG di atas/di

bawah air serta PSU 1 NSPM - Standarisasi pemanfaatan BG di atas/di bawah air 50% - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Berkurangnya kawasan kumuh di sekitar aliran air serta PSU 50% - Dana Rp 400.401 Juta

Penyusunan Pedoman Teknis Model RIK Kebakaran Kabupaten/Kota, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis Model RIK Kebakaran kabupaten/kota

1 NSPM - Standarisasi model RIK 35% - Kegiatan sesuai sasaran 35% - Menurunnya tingkat kebakaran gedung 35% - Dana Rp 422.440Juta

Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Fungsi Khusus, dengan target : - Tersedianya pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung

fungsi khusus 1 NSPM - Standarisasi penyelenggaraan BG fungsi khusus 30% - Kegiatan sesuai sasaran 30% - Meningkatnya bangunan gedung dengan fungsi khusus yang

pembangunannya sesuai ketentuan dan efisien biaya 30% - Dana Rp 400.042Juta

Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara, dengan target : - Terlaksananya pengelolaan gedung dan rumah Negara 3 paket - Meningkatnya fungsi lembaga penyelengara BGRN 80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan BGRN 80% - Meningkatnya kepuasan atas pelayanan BG dan RN 80% - Dana Rp 1.450Juta

Review Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara, dengan target : - Laporan review pedoman teknis pembangunan bangunan gedung

negara 1 NSPM - Tersedianya pedoman teknis pembnagunan bangunan gedung

negara 50% - Perbaikan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara

50% - Penyusunan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung

negara yang lebih baik 50% - Dana Rp 300.910 Juta

Bimbingan Teknis Pengelolaan BGRN di Pusat, Wilayah Barat, dan Wilayah Timur : - Terlaksananya program pengelolaan BGRN di pusat, wilayah barat

dan wilayah timur 1 bantek - Masalah BGRN teratasi 50%

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

21

- Peningkatan ketrampilan SDM PBL 40 orang - Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 700 Juta

Kajian Pelaksanaan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung dan Rumah Negara, dengan target : - Terlaksananya pembinaan teknis bangunan gedung dan rumah

negara 1 bantek - Peningkatan kemampuan penyelenggara pembangunan bangunan

gedung dan rumah negara 85% - Peningkatan tertib pembangunan BGN 95% - Masalah pembinaan BGRN teratasi 83% - Dana Rp 450 Juta

Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, dengan target : - Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan

Sulawesi 1 bantek - Masalah PBL teratasi 50% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 50 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 800 Juta

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, dengan target : - Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa Tenggara,

Maluku dan Papua 1 bantek - Masalah PBL teratasi 50% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 50 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 900 Juta

Pengawasan dan Supervisi, dengan target : - Laporan pengawasan dan supervisi 33 paket - Meningkatnya kualitas program 50% - Tersedianya data dan masalah 60% - Peningkatan kualitas pembinaan program 60%

Bantek Penyusunan Audit Atas UPP 1 dan UPP 2, dengan target : - Tersedianya audit atas UPP 1 dan UPP 2 1 paket - Masalah teratasi 85% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 95% - Kegiatan sesuai sasaran 83% - Dana Rp 1.000 Juta

Bantek Penyusunan RTBL (Koridor JL. Sisingamangaraja), dengan target : - Tersedianya dokumen RTBL (Koridor Jl.Sisingamangaraja) 1 bantek - Masalah teratasi 90% - Peningkatan ketrampilan SDM PBL 85 orang - Kegiatan sesuai sasaran 50% - Dana Rp 500 Juta

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

22

Rencana Teknis Memorandum Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkugan di Daerah, dengan target : - Terselenggaranya kegiatan memorandum kegiatan penataan

bangunan dan lingkungan di daerah 33 paket - Terumuskan kegiatan PBL TA 2007 33 paket - Rencana program terarah dan sesuai sasaran 60% - Peningkatan mutu perencanaan 60%

Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan target : - Terselenggaranya kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan

penataan bangunan dan lingkungan di setiap propinsi 33 paket - Meningkatnya pemahaman para pelaksana dan stakeholder serta

aparat pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan 20 orang

- Pemerintah daerah mampu menyelaraskan pelaksanaan kegiatan di daerah dengan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan 33 paket

- Terwujudnya sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan 100%

Rencana Teknis Identifikasi Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan, dengan target : - Terlaksananya identifikasi kegiatan penataan bangunan dan

lingkungan 33 paket - Teridentifikasi program PBL 90% - Program sesuai sasaran 85% - Peningkatan kualitas kegiatan penataan bangunan dan lingkungan

85%

Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan

Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung. Meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung yang memenuhi standar

Peningkatan dan Pemantapan Kelembagaan dan Fasilitasi Raperda Bangunan Gedung, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknis peningkatan pemantapan

kelembagaan 32 paket - Inventarisasi Peraturan Daerah terkait manajemen

penyelenggaraan bangunan gedung di daerah 30% - Inventarisasi fungsi kelembagaan, bangunan gedung di daerah

30% - Rancangan Peraturan Daerah tentang bangunan gedung 40 paket - Dana Rp 1.546 Juta

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

23

Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan Keselamatan Bangunan, dengan target : - Terselenggaranya sosialisasi BG 33 paket - Tersedianya tenaga pendata harga satuan bahan bangunan di

setiap kabupaten/kota yang terampil, cekatan dan mampu menghitung harga satuan bahan bangunan dan harga satuan/m2 untuk menuju keselamatan bangunan gedung 1.320 orang

- Tersedianya informasi harga bangunan, upah tenaga kerja, harga satuan pekerjaan pembangunan dan harga satuan bangunan gedung negara per m2 di setiap kabupaten/kota sebagai acuan dalam pelaks pembangunan BGN di propinsi dan kabupaten/kota 33 kabupaten/kota

- Meningkatnya BGN yang pembangunanya sesuai ketentuan dan efisien biayanya 75%

- Dana Rp 2.067Juta

Penyusunan RTBL, dengan target : - Terbangunnya Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

yang implementatif dengan memasukkan kaidah penataan bangunan dan lingkungan yang sehat, harmoni, dan berjatidiri 41 paket

- Terciptanya kawasan yang harmoni sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal namun visioner dengan memberikan ruang-ruang inovasi untuk membentuk kawasan yang harmoni dan berjatidiri 50%

- Meningkatnya kualitas penataan bangunan dan lingkungan 50% - Menurunnya jumlah kawasan kumuh 50% - Dana Rp 15.813 Juta

Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung, dengan target : - Terselenggaranya kegiatan sosialisasi Peraturan Perundang-

undangan Bangunan Gedung di setiap propinsi 23 paket - Jumlah peserta sosialisasi 920 orang - Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholders serta

aparat pemerintah tentang Peraturan dan Perundang-undangan tentang bangunan gedung 50%

- Pemerintah daerah mampu menyelaraskan peraturan daerah dalam penyelenggaraan bangunan gedung di wilayahnya 40%

Pengembangan Sistem Informasi Arsitektur Bangunan Gedung, dengan target : - Terbangunnya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di

daerah 18 paket - Berfungsinya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di

daerah 35% - Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

akan informasi arsitektur bangunan gedung di daerah 35% - Peningkatan pelayanan kepada masyarakat atas kebutuhan

informasi arsitektur 40%

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

24

Pemantauan dan Evaluasi, dengan target : - Laporan pemantaun dan evaluasi program 33 paket - Peningkatan kualitas program PBL 50% - Ketersediaan informasi dan masalah program 60% - Peningkatan kualitas pembinaan program 60%

Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengelolaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III dan terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia :

Percontohan Aksesbilitas BGN, dengan target : - Fisik percontohan aksesbilitas BGN 67 paket - Meningkatnya jumlah bangunan gedung negara yang aksesibel

67 paket - Meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pemenuhan

persyaratan aksesbilitas BGN 67 paket - Peningkatan kuantitas dan kualitas BGN yang aksesibel dan ramah

67 paket - Dana Rp 332.380 Juta

Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi : kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya, terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan, dan terbukanya aksesbilitas masyarakat untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera.

Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Wisma Negara

1 Paket - Meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Wisma

Negara 80% - Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana

Kepresidenan Wisma Negara 80% - Meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Wisma

Negara 80%

Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, dengan target : - Terlaksananya Rehabilitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali

1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Tampak

Siring Bali 80%

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

25

- Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali 80%

- Meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali 80%

Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor 1 bantek - Meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Bogor 80% - Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana

Kepresidenan Bogor 80% - Meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Bogor 80%

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi kebun raya Bogor 1 bantek - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana kebun raya Bogor 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan kebun

raya Bogor 80% - Meningkatnya kulaitas dan kuantitas pengelolaan koleksi kebun

raya Bogor 80% - Dana Rp 3.673 Juta

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Cibodas 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cibodas 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cibodas

80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cibodas

80% - Dana Rp 3.673 Juta

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana Kebun Raya 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun

Raya 80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun

Raya 80% - Dana Rp 3.673 Juta, 1 paket dan 80 %

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya Bedugul 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan /sarana Kebun Raya Bedugul 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun

Raya Bedugul 80% - Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun

Raya Bedugul 80% - Dana Rp 3.673 Juta

Lanjutan rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas, dengan target : - Terlaksananya rehabilitasi Cipanas 1 paket - Meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cipanas 80% - Meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cipanas

80%

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

26

- Meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cipanas 80%

- Dana Rp 3.673 Juta

Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional

Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu juga berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.

Dukungan PSD Lingkungan Permukiman, dengan target : - Terlaksananya program PSD lingkungan permukiman 155 kab/kota - Luas kawasan permukiman kumuh yang diperbaiki 90% - Jumlah kepala keluarga yang menerima manfaat 80% - Perbaikan lingkungan kumuh 50% - Dana Rp 97.274 Juta

Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah, dengan target : - Terlaksananya pembinaan penataan lingkungan wilayah 33 paket - Masalah penataan lingkungan teratasi 90% - Kegiatan sesuai sasaran 80% - Terwujudnya tata wilayah sesuai fungsi memenuhi syarat

administrasi dan tertib 50% - Dana Rp 11.849 Juta

Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya

Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi, sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin :

Pendampingan Pelaksanaan Kawasan Kumuh, dengan target : - Terlaksananya pendampingan kawasan kumuh 61 paket - Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan kawasan

permukiman kumuh dan nelayan 90% - Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum

fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan 80%

- Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta 80%

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

27

- Terciptanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan sehat, produktif, harmoni, dan berkelanjutan 50%

- Dana Rp 14.194 Juta Pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional, dengan

target : - Terlaksananya pendampingan penataan lingkungan permukiman

tradisional 23 paket - Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan kawasan

permukiman tradisional/bersejarah 85% - Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum

fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan 90%

- Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta 80%

- Terciptanya lingkungan permukiman tradisional/bersejarah yang harmoni dan berjatidiri 50%

- Dana Rp. 2.062 Juta Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman

Tradisional, dengan target : - Tersusun Dokumen Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan,

Tradisional/Bersejarah di semua lokasi terpilih yang telah dimasukkan dalam dokumen memorandum kegiatan pada tahun 2006 14 paket

- Tersedianya dokumen RTRP tradisional/bersejarah yang dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan penataan kawasan tradisional/bersejarah untuk Tahun Anggaran 2007 90%

- Meningkatnya kualitas yang nyaman, sehat, dan aksesibel 80% - Meningkatnya produktifitas dan tingkat kesejahteraan 50% - Dana Rp 5.050 Juta

Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/ Bersejarah, dengan target : - Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dalam menata dan

merehabilitasi lngkungan permukiman tradisional/bersejarah 33 kabupaten/kota

- Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman tradisional/ bersejarah 90%

- Meningkatnya kualitas lingkunan yang nyaman, sehat, dan aksesibel 80%

- Meningkatnya produktifitas kerja serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya 50%

- Dana Rp 11.849 Juta

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat

Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

28

yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya. Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain. Serta Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran :

Bantek Penyusunan Audit Atas UPP1 dan UPP2, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknis dan penyiapan audit atas UPP 1 dan

UPP II 1 bantek - Meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis dan penyiapan audit

atas UPP 1 dan UPP II 85% - Meningkatnya kualitas audit atas UPP I dan UPP II 95% - Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam program penaganan

dalam program penanganan kemiskinan perkotaan 83% - Dana Rp 1.000 Juta

Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM), dengan target : - Terlaksananya BLM 176 paket - Terlaksananya pembentukan kelompok BKM melalui pemberdayaan

masyarakat 3.784 unit - Tersalurkannya bantuan langsung masyarakat dengan cara yang

bersih dari KKN 40% - Terlaksananya efisiensi pendanaan dan optimalisasi penyaluran

BLM 40% - Meningkatkan produktifitas kerjasama antara masyarakat dalam

pelaksanaan pencairan dana BLM 50% - Dana Rp 356,380 Juta

Bantuan Teknis P2KP, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi

yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain 42 paket

- Meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis P2KP 85% - Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat instansi terkait

dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran 95% - Terselenggaranya Program P2KP TA 2006 secara akuntabel,

memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance mengacu kepada NSPM yang dikeluarkan Ditjen. Cipta Karya 83%

- Dana Rp 522.054 Juta

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap II, dengan target : - Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di masing-

masing propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain 26 paket

- Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran 85%

- Terselenggaranya Program P2KP Tahun Anggaran 2006 secara akuntabel dan memenuhi prinsip-prinsip good governance dan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

29

clean governance mengacu kepada NSPM yang telah dikeluarkan oleh Ditjen. Cipta Karya 95%

- Meningkatnya kepedulian dan kebijakan yang pro-poor dari pejabat dan instansi terkait 83%

- Dana Rp 58.630 Juta

Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan 3, dengan target : - Terlaksananya bantuan manajemen P2KP 3 16 paket - Meningkatnya bantuan manajemen P2KP 3 85% - Meningkatkannya kapasitas manajemen P2KP 3 95% - Meningkatnya kapasitas kelembagaan dalam program penanganan

kemiskinan 83% - Dana Rp 463,423 Juta, 16 Paket, 85 dan 90 %

2.2.2. KEGIATAN 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG

DAN PENUNJANG a. PERKOTAAN DAN PERDESAAN

Pengembangan Kelembagaan sebanyak 15 paket Peningkatan Kemampuan Tenaga Pengelola Program 1 paket Fasilitas Penguatan Organisasi sebanyak 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 1 paket Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat

Pengembangan Desa (KTP2D) sebanyak 2 paket b. PENDUKUNG DAN PENUNJANG

Penyelanggaraan Legal Drafting pada 4 lokasi diperuntukkan bagi 200 orang peserta, dengan biaya Rp 275.328.000,-

Pelaksanaan Pembinaan Hukum Kontrak/Perjanjian dan Perizinan kepada 30 orang petugas, dengan nilai Rp 312.442.000,-

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi PP Nomor 16 Tahun 2005 sebanyak 6 lokasi untuk 240 orang peserta dengan nilai Rp 371.043.000,-

Penyelenggaraan Diseminasi Pengelolaan Keuangan, dengan kegiatan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Keuangan, dan Pembinaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP), bagi 614 orang pegawai di 6 (enam) lokasi senilai Rp 1.492.878.000,-

Penyelenggaraan Pelatihan dan Pembinaan Teknis bagi aparat Satuan Kerja, melalui kegiatan Pelatihan Calon Bendahara Pengeluaran dan Pembinaan Teknis Penerapan SAI di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, untuk masing-masing 3 (tiga) lokasi bagi 279 orang dengan nilai Rp 1.102.138.000,-

Pelaksanaan Advokasi Hukum dalam rangka penangan dan peningkatan Aset milik DJCK dengan nilai Rp 303.431.000,-

Penyusunan 3 buah Sistem Aplikasi Keuangan yang meliputi: Sistem Aplikasi Penggajian, Sistem Aplikasi PNBP, Sistem Aplikasi Peraturan keuangan, dengan nilai Rp 567.202.000,-

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

30

Penyusunan Program dan Rencana Kerja serta pengendalian anggaran Satuan Kerja Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan nilai Rp 317.212.000,-

Penyusunan Naskah Akademik RUU tentang Perumahan dan Permukiman, sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 400.000.000,-

Penyusunan RPP Air Limbah sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 400.000.000,-

Penyusunan Naskah Akademis penyusunan RUU perkotaan sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 400.000.000,-.

Penyusunan Materi Rapermen PU yang terencana, terpadu, dan sistematis dengan nilai Rp 350.186.000,-

Penyusunan Kebijakan dan NSPM berupa Rapermen PU tentang Pengelolaan Persampahan sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 350.186.000,-

Penyusunan Kebijakan dan NSPM berupa Rapermen PU tentang bidang SPAM sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 350.186.000,-

Pelaksanaan koordinasi penyusunan peraturan Perundang-undangan dan bantuan hukum, dengan nilai Rp 650.154.000,-

Pelaksanaan efektifitasi bantuan dan pertimbangan hukum dalam rangka penangan masalah hukum, dengan nilai Rp 300.534.000,-

Rehabilitasi sarana kebakaran Basement Gedung Utama senilai Rp 188.517.000,-

Penyediaan Prasarana dan sarana PLP pada daerah konflik/bencana, dengan nilai Rp 5.000.000.000,-

Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dampak bencana alam dengan nilai Rp 246.250.000,-

Penyusunan Sistem Informasi Kepegawaian dengan nilai Rp 725.186.000,-

Penyelenggaraan Pelatihan Penatausahaan dan pemanfaatan BMN di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, untuk 25 orang peserta dengan nilai Rp 340.041.000,-

Pelaksanaan kegiatan pembinaan standar keselamatan bangunan untuk 30 orang dengan nilai Rp 101.505.000,-

Pembinaan penanggulangan bahaya kebakaran, bagi 40 orang peserta dengan nilai Rp 579.159.000,-

Pembinaan Teknis Peningkatan Keamanan dan Pemeliharaan Hasil Pembangunan untuk 30 orang senilai Rp 378.603.000,-

Pengadaan Peralatan dan Mesin senilai Rp 359.500.000,- Penyusunan proyek selesai di lingkungan Ditjen. Cipta Karya, untuk

10 lokasi, senilai Rp 364.257.000,- Konsolidasi Inventarisasi BMN di lingkungan DJCK, sebanyak 1 paket

senilai Rp 148.063.000,- Penyusunan rincian tugas, fungsi, dan tatalaksana hubungan kerja

dan SOP, sebanyak 6 paket dan 6 SOP, senilai Rp 2.574.880,- Penyusunan Sistem Informasi melalui penempatan ”touch-screen”

sebanyak 1 paket dengan nilai Rp 250.000.000,-

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

31

Rehabilitasi Mess Pejompongan seluas 400 m2, senilai Rp 240.000.000,-

Peningkatan kemampuan 290 orang SDM yang handal dan profesional dalam pengelolaan PS bidang Cipta Karya melalui kegiatan 1 program Diklat Tahunan dan 4 modul Diklat Fungsional, dengan nilai Rp 3.780.400.000,-

Penyediaan Prasarana dan sarana PLP pada daerah konflik/bencana, dengan nilai Rp 16.180.000.000,-

Rehabilitasi Wisma Sanita, senilai Rp 428.343.000,- Penyelenggaraan prasarana dan sarana kantor, meliputi : operasional

kantor, pengelolaan gaji pegawai, TKK, pemeliharaan gedung, listrik, komunikasi, air, gas, serta keperluan operasional lainnya senilai Rp 52.687.958.000,-

Rehabilitasi Sarana Kerja Kantor Setditjen. Cipta Karya dan rehabilitasi sarana kebakaran gedung Blok B 1/c, senilai Rp 689.719.000,-

Kegiatan Kebijakan dan Strategi Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

sebanyak 19 paket Pengembangan Kelembagaan sebanyak 3 paket USDRP Consult to Support IUDP sebanyak 6 paket USDRP Consult to Support PMU sebanyak 1 paket

Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan Penganggaran Administrasi Umum selama 1 (satu) tahun Pengadaan Meubelair sebanyak 3 paket Pengadaan Kendaraan Bermotor Roda-4 sebanyak 2 paket Perbaikan Peralatan Kantor dan Sarana Gedung sebanyak 1 paket Pengadaan Alat Pengolah Data sebanyak 1 paket Pendidikan dan Pelatihan Teknis sebanyak 1 paket Pengembangan Kelembagaan sebanyak 5 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

sebanyak 19 paket Kegiatan Pengembangan Hubungan Kerjasama Luar Negeri dan

Investasi Administrasi Umum selama 1 (satu ) tahun Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

sebanyak 4 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi sebanyak 3 paket Pencetakan/Penerbitan/Penggandaan/Laminasi sebanyak 1 paket Monitoring dan Evaluasi sebanyak 3 paket

Kegiatan Data dan Informasi Administrasi Umum selama 1 (satu) tahun Pengembangan Sistem Informasi Manajemen sebanyak 13 paket Pameran/Visualisasi/Publikasi/Promosi sebanyak 8 paket

Kegiatan Evaluasi Kinerja Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

sebanyak 10 paket

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

32

Evaluasi/Laporan Kegiatan sebanyak 2 paket Monitoring dan Evaluasi sebanyak 5 paket Pengembangan Kelembagaan sebanyak 1 paket

2. SEKTOR AIR MINUM

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada sektor air minum untuk tahun anggaran 2006, yaitu :

Pembangunan intake kapasitas 227 l/d Pembangunan broncaptering kapasitas 171 l/d Pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang 1.010.276 m Pembangunan IPA sejumlah kapasitas 982 l/d Pembangunan reservoir volume 8.081 m3 Pengadaan dan pemasangan pompa kapasitas 946 l/d Pengadaan dan pemasangan terminal air/hidran umum sejumlah

677 unit Pembangunan sumur kapasitas 156 l/d Pengadaan mobil tangki sejumlah 3 unit Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah sejumlah 2.211 unit

Selain pekerjaan fisik, dilakukan pula pekerjaan non-fisik yang terdiri dari penyusunan NSPM, bantuan teknis (bantek), dan bimbingan teknis.

3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

a. Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan yang direncanakan antara lain sebagai berikut : Pengadaan Dump Truck sejumlah 54 unit Pengadaan Truck Sampah sejumlah 15 unit Pengadaan Arm Roll Truck sejumlah 48 unit Pengadaan Container Sampah sejumlah 78 unit Pengadaan Landasan Container sampah sejumlah 14 unit Pengadaan Bulldozer sejumlah 3 unit Pengadaan Excavator sejumlah 2 unit Pembuatan Trans Depo/TPS sejumlah 46 unit Optimalisasi TPA sejumlah 3 unit Pengembangan TPA sejumlah 2 unit Pembangunan TPA sejumlah 3 paket Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan tersebut dapat memberi manfaat kepada 206.000 jiwa

b. Kegiatan Pengembangan Sistem Drainase Perkotaan Pengembangan sistem drainase direalisasikan untuk : Pembangunan saluran drainase perkotaan primer sepanjang 110.612

meter Peningkatan saluran drainase perkotaan sekunder sepanjang 53.536

meter

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

33

Pembangunan Prasarana dan Sarana Drainase ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 235.000 jiwa dengan luas areal penanggulangan genangan air seluas 1.100 Ha.

c. Kegiatan Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Kegiatan pengembangan sistem air limbah yang direncanakan : Truck/Mobil Tinja sejumlah 27 Unit Pembangunan IPAL sejumlah 3 Unit Pembangunan Sistem Air Limbah Terpusat sejumlah 27 unit Rehabilitasi IPLT sejumlah 15 unit Pembangunan IPLT sejumlah 6 unit Denpasar Sewerage Development Project sejumlah 1 paket Pengembangan Sewerage sejumlah 13 unit Rehabilitasi IPAL sejumlah 1 unit SANIMAS di 86 lokasi Pembangunan MCK/Septictank Komunal sejumlah 34 unit Pembangunan MCK Knock Down sejumlah 61 unit Pengadaan WC Mobile sejumlah 1 unit Pelatihan/Sosialisasi Bidang Air Limbah sejumlah 11 pertemuan Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Bidang Air Limbah

sejumlah 4 paket Penyusunan Studi/DED/Evaluasi sejumlah 94 laporan Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat memberi manfaat kepada 108.400 jiwa.

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah)

Kegiatan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi :

Tersedianya prasarana dan sarana permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah tertinggal, yaitu : Jalan lingkungan sepanjang 32.548,89 meter Saluran lingkungan sepanjang 6.137,22 meter Jalan setapak sepanjang 6.218,09 meter Box culvert sebanyak 5 unit Plat duiker sepanjang 20 meter MCK sebanyak 11 unit Bahan bangunan sebanyak 160 unit Rumah pelintas batas sebanyak 30 unit Tambatan perahu sebanyak 4 unit Sumur bor sebanyk 7 unit Talud sepanjang 170 meter Balai pertemuan sebanyak 1 unit Dermaga sepanjang 522,50 meter Rumah tumbuh sepanjang 522,50 meter Penjemuran ikan 522,50 meter

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

34

Terehabilitasinya prasarana dan sarana permukiman pasca konflik/bencana alam, yaitu: Jalan lingkungan sepanjang 1.330 meter Saluran lingkungan sepanjang 2.060 meter Jalan setapak sepanjang 3.400 meter Pembangunan rumah sebanyak 160 unit MCK sebanyak 10 unit Cubluk sebanyak 60 unit Sumur dangkal sebanyak 11 unit

Tersedianya dukungan prasarana dan sarana dasar pada Kasiba/ Lisiba, yaitu : Jalan poros sepanjang 89.594,97 meter Saluran lingkungan sepanjang 43.407,41 meter Jalan setapak sepanjang 1.028,57 meter Gorong-gorong sebanyak 68 unit Talud sepanjang 965 meter Plat duiker sepanjang 116 meter

Terlaksananya peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan melalui Program KTP2D, yaitu : Jalan lingkungan sepanjang 117.015,51 meter Saluran lingkungan sepanjang 61.051,24 meter Jalan setapak sepanjang 3.500 meter Plat duiker sepanjang 68 meter Box culvert sebanyak 9 unit Gorong-gorong sebanyak 9 unit Jembatan sebanyak 1 unit Talud sepanjang 225 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bahan bangunan sebanyak 80 unit Balai pertemuan sebanyak 1 unit Kios sebanyak 6 unit

b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Kegiatan Pengembangan Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 11.905 meter Saluran lingkungan sepanjang 7.962 meter Jalan poros desa sepanjang 41.195 meter Jembatan sebanyak 3 unit Talud sepanjang 816 meter Pompa sebanyak 10 unit Genset sebanyak 2 unit IPA sebanyak 3 unit Rumah pompa sebanyak 1 unit Tangki kimia sebanyak 3 unit

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

35

Reservoir sebanyak 8 unit Pos jaga sebanyak 3 unit Pipa air bersih sepanjang 105.958 meter Hidrant Umum (HU) sebanyak 93 unit Broncaptering sebanyak 12 unit Bak air sebanyak 6 unit Pasar sebanyak 3 unit Bak sampah sebanyak 2 unit Mess sebanyak 1 unit

c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan Kegiatan Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 1.511 meter Saluran lingkungan sepanjang 3.884 meter Jalan setapak sepanjang 1.000 meter Gorong-gorong sebanyak 8 unit Pipa air bersih sepanjang 3.900 meter Jalan poros desa sepanjang 265.305,27 meter Plat duiker sebanyak 3 unit Tambatan perahu sebanyak 2 unit Jembatan sebanyak 11 unit Terminal sebanyak 1 unit Los pasar sebanyak 7 unit Kios pasar sebanyak 4 unit Pasar desa sebanyak 5 unit

d. Satker Inpres 6/2003 Kegiatan yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 meliputi : Pipa air bersih 11.418 meter Jembatan pipa 120 meter Pompa 2 unit Sumur bor 3 unit Reservoir 4 unit Genset 2 unit Hidran umum 35 unit Sambungan rumah 383 meter Gedung negara 6 unit Pembangunan rumah semi permanen 100 unit Saluran 2.500 meter Jalan poros desa 200 meter Gorong-gorong 16 meter Septic tank komunal 2 unit Truk tangki 3 unit

e. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Kegiatan Pelaksanaan Pengembangan Permukiman yang diprogramkan untuk dilaksanakan pada tahun anggaran 2006 adalah pembangunan rusunawa dan PSD Permukiman sebanyak 23 twin blok.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

36

f. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat) Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan

Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi : Pendidikan dan Pelatihan 1 laporan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

5 laporan 2 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi 5 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan 1 paket Penguatan Kelembagaan 1 paket Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Perundang-Undangan

Bidang Standarisasi 4 paket Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi :

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 10 paket

Pengembangan Kelembagaan 2 laporan Pengembangan Sistem Informasi 2 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan

Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi :

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 3 laporan 5 paket

Pemantauan dan Evaluasi 1 laporan Pengadaan Meubelair 1 set Pengadaan Alat Pengolah Data 2 paket Pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa 1 paket Fasilitasi Penguatan Kelembagaan Komunitas 1 paket Monitoring/Pengawasan Pelaksanaan Program/Kegiatan

1 laporan Penguatan Kelembagaan 8 paket Bantuan Sarana dan Prasarana 12 paket

Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan Keggiatan tahun anggaran 2006 meliputi :

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 7 paket

Pengembangan Lingkungan Perumahan pada KTP2D 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan Monitoring dan Evaluasi 1 laporan

Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi :

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program 10 paket

Pengembangan Kawasan Perbatasan 1 laporan Pengembangan Pulau Kecil/Terpencil/Tertinggal 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

37

g. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi : Penetapan kelurahan/desa yang telah membentuk BKM, Sosialisasi dan Diseminasi, Rembug Warga, Evaluasi NUP, Persetujuan NOL Kontrak oleh ADB, dan Pencairan Komponen Infrastruktur.

h. Satker Pengembangan PS Kawasan Desa Agropolitan Kegiatan tahun anggaran 2006 meliputi : Jalan poros desa sepanjang 163.829 meter Jalan usaha tani sepanjang 129.114,38 meter Jembatan sebanyak 20 unit Pasar sebanyak 18 unit Los Pasar sebanyak 5 unit Puskesmas sebanyak 1 unit Dermaga sebanyak 1 unit

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana

Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di daerah bencana adalah untuk membantu pemerintah Propinsi dan Kabupaten/Kota dalam penanganan pasca bencana dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun anggaran 2006, program ini dilaksanakan melalui kegiatan sebagai berikut :

Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan Bantek Pelaks Program PBL TA 2006 Wilayah Sumatera Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa Bantek Penanganan Kawasan Kumuh Bantek Penanganan Kawasan Kota Bandanaira Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan

Sulawesi

Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan di daerah dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, melalui sosialisai dan pelatihan peraturan perundang-undangan dan standar teknis penataan bangunan dan lingkungan, serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat (empowerment). Meningkatnya jumlah bangunan gedung yang laik fungsi dan diselenggarakan secara tertib, serta meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung dan rumah negara yang memenuhi ISO standar.

Pembinaan Teknis Pembangunan Gedung Negara

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

38

Penyusunan raperda bangunan Gedung Kabupaten/Kota Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK) Pembinaan Bangunan Gedung Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Propinsi Digitalisasi Arsip Bangunan Gedung Negara Inventarisasi Arsitektur dan Bangunan Gedung

Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan, peningkatan kapasitas menejemen pemerintah daerah, dan penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU, yaitu :

Penyusunan Pedoman Pemb. Teknis Pemberdayaan Komunitas dan Penataan Lingkungan

Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional

Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung

Bantek dan Fasilitasi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung Wilayah I dan II

Penyusunan Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung Penyusunan Pedoman Teknis Pemb. dan Pemanfaatan Bangunan

Gedung Di Atas/Di Bawah Air serta PSU Penyusunan Pedoman Teknis Model RIK Kebakaran Kabupaten/Kota Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Fungsi Khusus Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara Review Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara Bimbingan Teknis Pengelolaan BGRN di Pusat, Wilayah Barat, dan

Wilayah Timur Kajian Pelaksanaan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung dan Rumah

Negara Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan

Sulawesi Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa

Tenggara, Maluku dan Papua Pengawasan dan Supervisi Bantek Penyusunan Audit Atas UPP 1 dan UPP 2 Bantek Penyusunan RTBL (Koridor JL. Sisingamangaraja) Rencana Teknis Memorandum Kegiatan Penataan Bangunan dan

Lingkugan di Daerah

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

39

Sosialisasi Pelaksanaan Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan Rencana Teknis Identifikasi Kegiatan Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan

Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung. Meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung yang memenuhi standar

Peningkatan dan Pemantapan Kelembagaan dan Fasilitasi Raperda Bangunan Gedung

Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan Keselamatan Bangunan Penyusunan RTBL Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung Pengembangan Sistem Informasi Arsitektur Bangunan Gedung Pemantauan dan Evaluasi

Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengelolaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III dan terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia :

Percontohan Aksesbilitas BGN

Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi : kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya, terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan, dan terbukanya aksesbilitas masyarakat untuk mendukung terwujudnya Indonesia yang lebih sejahtera.

Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul Lanjutan rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

40

Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional

Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Selain itu juga berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.

Dukungan PSD Lingkungan Permukiman Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah

Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya

Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi, sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin :

Pendampingan Pelaksanaan Kawasan Kumuh Pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman

Tradisional Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/

Bersejarah

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat

Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya. Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain. Serta Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran :

Bantek Penyusunan Audit Atas UPP1 dan UPP2 Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Bantuan Teknis P2KP Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap II Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan 3

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

41

2.2.3. INDIKATOR KINERJA

1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG

a. PERKOTAAN DAN PERDESAAN Terlaksananya pengendalian dan pengamanan PKPS BBM

b. PENDUKUNG DAN PENUNJANG Terselenggarakannya tata administrasi di bidang hukum, pengelolaan

keuangan, dan pengelolaan aset (BMN) di lingkungan Ditjen. Cipta Karya

Tersusunnya pedoman aplikasi dalam penggajian, sistem komputerisasi PNBP, aplikasi peraturan keuangan

Terselenggarakannya pembinaan hukum kontrak/perjanjian dan perijinan, penyusunan naskah akademis RUU, Rapermen PU

Tersedianya prasarana dan sarana PLP pada daerah lokasi pasca konflik/ bencana

Terselenggarakannya pembinaan pegawai dan penyusunan modul diklat fungsional, pembinaan teknis peningkatan kemampuan aparatur dalam pengelolaan aset, proyek selesai, pencegahan bahaya kebakaran, keamanan, dan pemeliharaan hasil pembangunan

Tersusunnya Sistem Informasi ke-Cipta Karya-an dan Sistem Informasi Kepegawaian

Tersedianya PS AM pada daerah lokasi pasca konflik/bencana Terselenggaranya administrasi umum Terselenggaranya peningkatan layanan umum dan operasional

Terselenggaranya administrasi pegawai dan rehabilitasi PS perkantoran Terfasilitasinya upaya peningkatan kapasitas masyarakat dalam

pembangunam AM dan PLP Terlaksananya pengembangan sistem tata laksana kelembagaan yang

efektif dalam pembangunan AM dan AL serta persampahan dan drainase

Terfasilitasinya upaya membangun kawasan perdesaan melalui peningkatan keberdayaan masyarakat lokal di kawasan perdesaan dalam mengelola pembangunan perdesaan sesuai dengan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik

Terlaksananya peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam mengelola dan meningkatkan produktivitas kota-kota kecil dan menengah

Terlaksananya peningkatan kapasitas pemerintah lokal dan keberdayaan masyarakat dalam mengelola pembangunan perdesaan

Tersedianya peralatan dan mesin Terlaksananya tertib administrasi penyelenggaraan kegiatan

infrastruktur PU Tersusunnya NSPM, Wasdal, Bantek, dan Diseminasi/Sosialisasi bidang

Pengembangan AM, PLP, Penataan Bangunan dan Lingkungan, serta Pengembangan Permukiman

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

42

Tersedianya standar dan peraturan dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat

Tersedianya standar dan peraturan dalam mewujudkan perkembangan kota-kota secara hirarkis dan memiliki keterkaitan kegiatan ekonomi yang strategis dalam sistem perkotaan nasional

Tersusunnya regulasi kebijakan peningkatan sarana dan prasarana perdesaan

Terkelolanya dan terkendalinya pertumbuhan kota-kota besar dan metropolitan agar pertumbuhannya dapat berkelanjutan

2. SEKTOR AIR MINUM

3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN

Tersedianya PS persampahan di daerah pasca bencana alam : buldozer 3 unit excavator 2 unit jumlah lokasi 1 lokasi jumlah jiwa yang terlayani 880.000 jiwa volume timbunan sampah terangkut 900 m3/hari

Tersedianya SDM yang profesional bidang ke-PLP-an : Pelatihan fasilitator PS AL

- Terlaksananya pelatihan di 22 propinsi dan untuk 300 personil Pelatihan teknis bidang ke-PLP-an

- Terlaksananya pelatihan di 32 propinsi dan untuk 900 personil Terlaksananya tertib administrasi penyelenggaraan kegiatan infrastruktur

PU : Administrasi umum mendukung operasional 32 SNVT di propinsi dan

1 Satker di pusat - Terlaksananya tertib administrasi umum SNVT dan Satker Pusat di

32 propinsi Tersusunnya NSPM, wasdal, bantek rencana program

Bantek, Rencana Program dan Studi lainnya - Bantek, rencana program, dan studi lainnya 131 laporan

Tersedianya PS AL di perkotaan dan perdesaan Sistem AL terpusat mendukung RSH di 31 kabupaten/kota Pengembangan sewerage di 7 kabupaten/kota Penyediaan PS AL kawasan kumuh di 29 kabupaten/kota Truk tinja 25 unit SANIMAS 46 kabupaten/kota Jumlah jiwa yang terlayani 598.031 jiwa

Tersedianya PS persampahan di perkotaan dan perdesaan Pengembangan TPA 6 unit Pembangunan TPA 5 unit Dump truck 74 unit Arm roll truck 55 unit Buldozer 5 unit

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

43

Excavator 3 unit Truk sampah 3 unit TPS 44 unit Kontainer 55 unit Landasan kontainer 17 unit Komposting di 3 kabupaten/kota Jumlah jiwa yang terlayani 440.000 jiwa Volume timbulan sampah yang terangkut 1.100 m3/hari

Tersedianya PS Drainase di perkotaan dan perdesaan Saluran air 217.681 meter Gorong-gorong 1 paket Pintu air 2 paket Jumlah jiwa yang terlayani 108.000 jiwa Luas area genangan yang tertangani 2.176 ha

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Tersedianya PS Permukiman di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah

tertinggal Terehabilitasinya PS Permukiman pasca bencana dan kerusuhan sosial Tersedianya PS Permukiman di daerah perbatasan Tersusunnya rencana teknis pengembangan permukiman Tersedianya dukungan PSD Permukiman pada Kasiba/Lisiba Terfasilitasinya Pengembangan Rusunawa dana PSD Permukiman Terlaksananya peningkatan kualitas permukiman di daerah perdesaan

melalui program KTP2D Terfasilitasinya perbaikan, penataan kembali lingkungan kota, dan

peningkatan pemerintah daerah/masyarakat Terkelolanya dan terkendalinya pertumbuhan kota-kota besar dan

metropolitan agar pertumbuhannya dapat berkelanjutan Terlaksananya pengembangan PS di kawasan Desa Pusat Pertumbuhan

(DPP) Tersedianya infrastruktur perdesaan sesuai kebutuhan masyarakat

setempat (Pembangunan Prasarana Perdesaan) Terlaksananya pengembangan PS di kawasan Desa Agropolitan untuk

meningkatkan produktifitas dan ekonomi lokal.

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG Terfasilitasinya masyarakat untuk pembangunan bangunan gedung dan

lingkungan yang aman terhadap bencana Meningkatnya jumlah bangunan gedung yang laik fungsi dan

diselenggarakan secara tertib, serta meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung dan rumah negara yang memenuhi ISO standar

Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

44

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. PENGUKURAN KINERJA

Dalam mengukur akuntabilitas kinerja, terhadap program yang telah dipersiapkan, disajikan data pencapaian sasaran yang direncanakan di tahun 2005 (secara fisik); tingkat pencapaian terhadap program yang direncanakan, realisasi dan efisiensi keuangan untuk tahun yang bersangkutan. Masing-masing program dapat diuraikan sebagai berikut :

1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN

PENUNJANG

a. Perkotaan dan Perdesaan Kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan mencapai sasaran fisik

sebanyak 1.840 desa (100%) dan sasaran keuangan Rp 450.395.193.000,- (90,75%).

b. Pendukung dan Penunjang Pada tahun 2006 direncanakan 153 paket kegiatan dengan rencana sasaran

fisik 100% dan keuangan 100%. Pencapaian sasaran fisik: 143 paket kegiatan (93,46%) untuk Penyusunan

Rencana, Program, Kebijakan, dan Pengaturan (NSPM), 1.808 personel (100%) untuk pencapaian sasaran Peningkatan Kualitas SDM, dan pencapaian sasaran keuangan Rp 153.402.294.823,- (78,24%).

2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM

a. Realisasi Fisik Sampai dengan Akhir Desember 2006, pada SNVT Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi dari total 1.239 paket, terdapat 1.009 paket pekerjaan fisik dan 230 paket pekerjaan non-fisik. Dari jumlah paket tersebut, 27 paket masih dalam proses lelang karena belum memberikan laporan rinci sampai bulan Desember 2006. Paket-paket tersebut merupakan penambahan paket baru dari sisa kontrak yang ada sebelumnya. Pekerjaan yang dilaksanakan secara swakelola sebanyak 187 paket. Realisasi pelaksanaan fisik sampai akhir Desember 2006 sesuai dengan hasil pelaporan dari daerah mencapai 100%.

b. Realisasi Keuangan

Realisasi keuangan SNVT Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi mencapai 97,52% dan SVT Pengembangan Air Minum 97,98%.

BBAABB III

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

45

3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP Pengukuran kinerja merupakan suatu ukuran yang digunakan sebagai dasar penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Departemen Pekerjaan Umum. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran kinerja mencakup penetapan kinerja, pengumpulan data kinerja, serta cara pengukuran kinerja. Dalam pengukuran kinerja dilakukan penyusunan dasar dan cara perhitungan pencapaian output dan outcome serta didasarkan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2006.

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah) Pencapaian kinerja Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan

Daerah Tertinggal pada tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana yang mencapai Rp 26.729.711.000,- (± 99%), cakupan wilayah 53 kabupaten/kota (100%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 92.252 jiwa (388%).

Pencapaian kinerja Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 59.927.905.400,-, cakupan wilayah 136 kabupaten/kota (106%), dan jumlah penduduk terlayani mencapai 88.807 jiwa (344%)

Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/ Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 14.796.545.000,- serta produk berupa 57 NSPM dan 156 Bantuan Teknis.

b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Kawasan Perbatasan Pencapaian kinerja Penanganan Pengembangan Kawasan Perbatasan Selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana

senilai Rp 69.086.961.000,- (97%), cakupan wilayah 27 kabupaten/kota (117%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 55.350 jiwa (145%).

Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 5.349.150.000,- dan produk berupa 7 NSPM serta 54 Bantuan Teknis.

c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan (Propinsi) Pencapaian kinerja untuk Peningkatan Kualitas Permukiman di Desa

Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 79.492.803.600,- (92%), cakupan wilayah mencapai 124 kabupaten/kota (102%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 515.000 jiwa (103%).

Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 8.422.408.000,- dan produk berupa 3 NSPM serta 92 Bantuan Teknis.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

46

d. Satker Inpres 6/2003 Pencapaian kinerja pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari

penyerapan dana sebesar Rp. 39.906.722.000,- (99.77%).

e. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Pencapaian kinerja untuk pembangunan rusunawa dan PSD permukiman

tahun 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 214.585.065.200,- (100%) dengan capaian pembangunan 23 twin blok (100%) dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa (100%).

f. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat) Pencapaian kinerja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Perkotaan selama

pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang direncanakan dapat terselesaikan dengan baik. Penyerapan dana untuk tiap-tiap paket pekerjaan cukup beragam dengan rata-rata penyerapan mencapai 99,73% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

Pencapaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 menunjukkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang direncanakan dalam Kegiatan Pembinaan Pengembangan Kawasan Metropolitan telah dapat diselesaikan dengan baik dengan pencapaian kinerja mencapai 100%. Sedangkan tingkat penyerapan dana untuk tiap paket pekerjaan berbeda-beda, namun secara keseluruhan tingkat realisasi penyerapan dana mencapai 98,13%.

Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,55% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

Kinerja untuk kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,90% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

g. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Untuk penyerapan dana, kinerja Neighborhood Upgrading and Shelter

Sector Project (NUSSP) menunjukkan bahwa dari 932 paket kontrak SP3 pada 357 BKM yang tersebar di 32 kabupaten/kota senilai Rp 125.439.171.000,- baru dapat diserap sebesar Rp 108.411.024.000,- yang terdiri dari DIPA 2006 sebesar Rp 137.257.447.000,-.

Untuk pelaksanaan Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman dengan dana senilai Rp 58.650.000.000,- yang terdiri dari dana APBN murni sebesar Rp 9.650.000.000,- dan PHLN sebesar Rp 49.000.000.000,- dengan capaian produk 2 NSPM dan 14 Bantek dengan penyerapan dana sebesar Rp 37.777.101.000,- (70,50%).

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

47

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

Pengukuran kinerja kegiatan pada tahun 2006 didasarkan pada Rencana Kinerja Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan yang telah ditetapkan. Dokumen Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari rencana strategis yang memuat informasi tentang sasaran yang ingin dicapai, indikator kinerja sasaran, dan rencana capaian yang meliputi : program, kegiatan, indikator kinerja kegiatan, dan rencana capaiannya.

Sasaran yang akan dicapai (target sasaran) oleh Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan pada tahun 2006 antara lain :

Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan bangunan konstruksi dan keselamatan bangunan serta penataan lingkungan permukiman di 160 kabupaten/kota

Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, dan prosedur 150 NSPM (Norma, Standar, Pedoman, Manual), serta pengembangan piranti lunak, bantuan teknik, dan bimbingan teknik 50 produk

Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan pembangunan infrastruktur/ SDM yang profesional dan handal serta terwujudnya sistem fungsi organisasi yang efektif dan efisien sebanyak 130 produk

Meningkatnya penerapan standar keselamatan dan keamanan bangunan gedung di 32 propinsi dan terehabilitasinya bangunan gedung di 15 propinsi

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan PS air minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan dan pedesaan (terutama di kawasan rawan air bersih perkotaan dan pedesaan), pengelolaan sanitasi di 276 kota/kabupaten, pengembangan drainase dan pengelolaan sistem persampahan, serta meningkatnya kualitas lingkungan permukiman kawasan kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha yang mencakup sekitar 4,2 juta unit

Meningkatnya kualitas lingkungan dan vitalitas kawasan perekonomian kota, bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya melalui revitalisasi 247 kawasan serta tertatanya kembali lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah pada 395 kawasan termasuk fasilitasi terhadap pemerintah daerah dalam pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) di 150 kota

Terfasilitasinya prasarana dan sarana perumahan dan permukiman yang layak huni dan terjangkau sebanyak 671 ribu unit, dukungan rusunawa 30 ribu unit, meningkatnya kualitas permukiman di perdesaan di 665 kawasan, serta terentaskannya kemiskinan 3.790 kelurahan.

Dalam pencapaian sasaran kinerja tahun 2006 tersebut, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan melalui 9 (sembilan) program utamanya melaksanakan beberapa kegiatan, yaitu :

Program Bantuan Teknis pembangunan Bangunan Gedung dan lingkungan didaerah bencana;

Bantuan teknis (bantek) penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) koridor Jl. Sisingamangaraja

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

48

Penyusunan Pedoman Penataan Ruang Terbuka Hijau Lingkungan

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Sumatera

Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Jawa

Bantek Penanganan Kawasan Kumuh

Bantek Penanganan Kawasan Kota Bandanaira

Bantek Pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi

Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Peningkatan dan pemantapan kelembagaan dan fasilitasi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) bangunan gedung

Pelatihan teknis tenaga pendata harga satuan bangunan dan gedung (HSBG) dan keselamatan bangunan

Pembinaan teknis pembangunan gedung negara

Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Bangunan Gedung

Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK)

Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL)

Pembinaan Bangunan Gedung

Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Penyusunan Pedoman Pembinaan Teknis Pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan

Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkuangan Bersejarah/Tradisional

Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung

Bantek dan Fasilitasi Pembinaan Teknis Bangunan Gedung (BG) Wilayah I dan II

Penyusunan Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala Bangunan Gedung

Penyusunan Pedoman Teknis Pembinaan dan Pemanfaatan Bangunan Gedung (BG) Di Atas/Di Bawah Air serta PSU

Penyusunan Pedoman Teknis Model RIK Kebakaran Kabupaten/Kota

Penyusunan Pedoman Teknis Penyelenggaraan Bangunan Gedung Fungsi Khusus

Pengelolaan Bangunan Bedung dan Rumah Negara (BGRN)

Review Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara

Bimbingan Teknis Pengelolaan BGRN di Pusat, Wilayah Barat, dan Wilayah Timur

Kajian Pelaksanaan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung dan Rumah Negara

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

49

Program Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan

Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung

Peningkatan dan Pemantapan Kelembagaan dan Fasilitasi Raperda Bangunan Gedung

Pengembangan Sistem Informasi Arsitektur Bangunan Gedung

Pelatihan Teknis Tenaga Pendata HSBG dan Keselamatan Bangunan Gedung

Pemantauan dan Evaluasi

Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung Negara (BGN)

Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara

Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring, Bali

Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul

Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas

Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan, dan Tradisional

Dukungan PSD Lingkungan Permukiman

Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah

Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan Lingkungannya

Pendampingan Pelaksanaan Kawasan Kumuh

pendampingan Pelaksanaan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional

Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman Tradisional

Dukungan PSD Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional/ Bersejarah

Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat

Bantek Penyusunan Audit Atas UPP1 dan UPP2

Pemberian Bantuan Langsung Masyarakat (BLM)

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap II

Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan Tahap III

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

50

Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2005 telah ditetapkan indikator untuk masing-masing kegiatan (Indikator kinerja kegiatan) mengukur pencapaian sasaran program. Indikator kinerja kegiatan tersebut mencakup 5 (lima) aspek, yaitu :

Masukan (Inputs) : segala sesuatu yang dibutuhkan agar kegiatan dapat terlaksana (menghasilkan output) seperti sumber daya manusia, dana, material, sarana, waktu, teknologi, dan lainnya

Keluaran (Outputs) : merupakan produk atau jasa (fisik maupun non-fisik) yang dihasilkan langsung dari pelaksanaan kegiatan sesuai dengan masukan

Hasil (Outcomes) : segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (output) pada jangka menengah. Outcomes mengukur seberapa jauh produk atau jasa suatu kegiatan dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat

Manfaat (Benefits) : manfaat atau kegunaan suatu keluaran (outputs) yang dirasakan langsung oleh masyarakat, misalnya tersedianya fasilitas yang dapat diakses oleh publik

Dampak (Impacts) : ukuran tingkat pengaruh sosial, ekonomi, lingkungan, dan kepentingan umum lainnya yang dimulai oleh capaian kinerja setiap indikator dalam suatu kegiatan

Indikator kinerja tersebut digunakan untuk mengukur kinerja kegiatan dan pencapaian sasaran kegiatan. Pengukuran dilakukan dengan membandingkan antara rencana pencapaian sasaran (target) dengan realisasi pencapaian sasaran (realisasi) yang akan menghasilkan prosentase tingkat capaian. Dengan pengukuran tersebut dapat dilaksanakan analisis dan evaluasi capaian kinerja kegiatan Program Penataan Bangunan dan Lingkungan Tahun 2006.

3.2. EVALUASI KINERJA

1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG

a. Perkotaan dan Perdesaan Kinerja untuk kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 85,25%, sedangkan untuk penyerapan dana mencapai 90,75% dari jumlah dana yang dialokasikan.

b. Pendukung dan Penunjang

Terhadap indikator masukan yaitu dana, kegiatan Pendukung dan Penunjang menunjukkan kinerja yang tidak menggembirakan pada akhir tahun anggaran. Hal ini dikarenakan penyerapan hingga akhir tahun anggaran baru mencapai 78,24%. Rendahnya penyerapan karena ada beberapa kegiatan yang dibiayai oleh PHLN belum terealisasi serta terjadi efisiensi pengunaan dana APBN.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

51

Terhadap indikator keluaran yaitu jumlah paket kegiatan, kegiatan Pendukung dan Penunjang menunjukkan kinerja yang cukup menggembirakan karena dari 153 paket kegiatan yang direncanakan di luar administrasi umum, terlaksana sebanyak 143 paket kegiatan atau 93,46%. Tidak terpenuhinya rencana pelaksanaan dikarenakan beberapa paket kegiatan yang dibiayai oleh PHLN masih dalam proses.

Terhadap indikator hasil yaitu prosentase kegiatan, kegiatan Pendukung dan Penunjang menunjukkan kinerja yang menggembirakan, dikarenakan dari 143 paket yang telah berjalan, semuanya menunjukkan prosentase fisik 100% (atau telah selesai dilaksanakan).

2. SEKTOR AIR MINUM Peningkatan kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Departemen Pekerjaan Umum. Evaluasi kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan pencapaian indikator kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari pelaksanaan kegiatan pengembangan air minum yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan penilaian atas pertanggungjawaban pencapaian tujuan dan sasaran berdasarkan hasil perencanaan strategis dan analisis pencapaian kinerja untuk menginterpretasikan lebih lanjut hasil pengukuran kinerja. Dalam evaluasi kinerja diadakan penilaian kinerja program dan penilaian kinerja kebijakan. Di dalam perhitungan dilakukan pencapaian output dan outcome dengan didasarkan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2006.

3. SEKTOR PENYEHATAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN Peningkatan kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Departemen Pekerjaan Umum. Evaluasi kinerja mencakup penetapan indikator kinerja dan penetapan pencapaian indikator kinerja. Evaluasi kinerja dilakukan dengan cara menghitung nilai capaian kinerja dari pelaksanaan kegiatan pengembangan air minum yang telah ditetapkan. Setelah itu dilakukan penilaian atas pertanggungjawaban pencapaian tujuan dan sasaran berdasarkan hasil perencanaan strategis dan analisis pencapaian kinerja untuk menginterpretasikan lebih lanjut hasil pengukuran kinerja. Dalam evaluasi kinerja diadakan penilaian kinerja program dan penilaian kinerja kebijakan. Di dalam evaluasi kinerja dilakukan perhitungan pencapaian output dan outcome dengan didasarkan atas program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun anggaran 2006. Hal itu dilakukan berdasarkan hasil-hasil perhitungan Formulir Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK). Evaluasi Kinerja dilakukan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, serta perbaikan untuk pelaksanaan program/kegiatan di masa mendatang.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

52

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah)

Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal

Pencapaian kinerja Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal pada tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana yang mencapai Rp 26.729.711.000,- (± 99%), cakupan wilayah 53 kabupaten/kota (100%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 92.252 jiwa (388%).

Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D).

Pencapaian kinerja Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 59.927.905.400,-, cakupan wilayah 136 kabupaten/kota (106%), dan jumlah penduduk terlayani mencapai 88.807 jiwa (344%).

b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Pencapaian kinerja Penanganan Pengembangan Kawasan Perbatasan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, terlihat dari penyerapan dana senilai Rp 69.086.961.000,- (97%), cakupan wilayah 27 kabupaten/kota (117%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 55.350 jiwa (145%). Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 5.349.150.000,- dan produk berupa 7 NSPM serta 54 Bantuan Teknis.

c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan (Propinsi) Pencapaian kinerja untuk Peningkatan Kualitas Permukiman di Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 79.492.803.600,- (92%), cakupan wilayah mencapai 124 kabupaten/kota (102%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 515.000 jiwa (103%). Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 8.422.408.000,- dan produk berupa 3 NSPM serta 92 Bantuan Teknis.

d. Satker Inpres 6/2003 Satker Inpres 6/2003 yang ada pada daerah pasca konflik di Maluku dan Maluku Utara dengan hasil pembangunan meliputi : pipa air bersih 11.418 meter, jembatan pipa 120 meter, pompa 2 unit, sumur bor 3 unit, reservoir 4 unit, genset 2 unit, hidran umum 35 unit, sambungan rumah 383 meter, rehab. Gedung negara 6 unit, Pemb. Rumah semi permanen 100 unit, saluran 2.500 meter, jalan poros desa 200 meter, gorong-gorong 16 meter, septictank komunal 2 unit, truck tangki 3 unit. Pencapaian kinerja pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp. 39.906.722.000,- (99.77%).

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

53

e. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Pencapaian kinerja pembangunan rusunawa dan PSD permukiman tahun 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 214.585.065.200,- (100%) dengan capaian pembangunan 23 twin blok (100%) dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa (100%).

f. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat)

Pencapaian kinerja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Perkotaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan dengan baik. Penyerapan dana untuk tiap-tiap paket pekerjaan cukup beragam dengan rata-rata penyerapan mencapai 99,73% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

Pencapaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 menunjukkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang direncanakan dalam Kegiatan Pembinaan Pengembangan Kawasan Metropolitan telah dapat diselesaikan dengan baik dengan pencapaian kinerja mencapai 100%. Tingkat penyerapan dana untuk tiap paket pekerjaan berbeda-beda, namun secara keseluruhan tingkat realisasi penyerapan dana mencapai 98,13%.

Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,55% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

Kinerja untuk kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, namun secara keseluruhan mencapai 99,90% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

g. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) Untuk penyerapan dana, kinerja Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) menunjukkan bahwa dari 932 paket kontrak SP3 pada 357 BKM yang tersebar di 32 kabupaten/kota senilai Rp 125.439.171.000,- baru dapat diserap sebesar Rp 108.411.024.000,- yang terdiri dari DIPA 2006 sebesar Rp 137.257.447.000,-. Untuk pelaksanaan Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman dengan dana senilai Rp 58.650.000.000,- yang terdiri dari dana APBN murni sebesar Rp 9.650.000.000,- dan PHLN sebesar Rp 49.000.000.000,- dengan capaian produk 2 NSPM dan 14 Bantuan Teknis dengan penyerapan dana sebesar Rp 37.777.101.000,- (70,50%).

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

54

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG Evaluasi kinerja dimaksudkan agar dapat diketahui tingkat pencapaian realisasi, kemajuan, dan kendala yang dijumpai dalam pelaksanaan kegiatan agar didapatkan penilaian serta pelajaran (lesson learned) dalam rangka umpan balik perbaikan kegiatan di masa datang. Evaluasi kinerja dilakukan berdasarkan isian pada Form Pengukuran Kinerja Kegiatan (PPK). Penilaian (evaluasi) dilakukan berdasarkan hasil perhitungan tingkat capaian sasaran terhadap masing-masing aspek indikator kinerja.

a. Terhadap Indikator Masukan (Inputs)

Masukan (Inputs) yang dimaksud di sini adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dan program dapat berjalan atau menghasilkan keluaran (outputs). Inputs kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2006 meliputi :

Dana

Pada tahun anggaran 2006, pagu dana APBN untuk kegiatan PBL adalah Rp 441.444.909.550, yang dialokasikan pada kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung (PTBG) sebesar Rp 38.457.263.000 dan kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman (PLP) Rp 402.987.646.550. Setelah melalui proses lelang, maka disetujui anggaran kegiatan PBL sebesar Rp 275.767.125.025,- atau 62,47% dari pagu yang disediakan. Dilihat dari sifat pengelolaannya, 76,05 % dari dana tersebut dikelola secara swakelola dan 24 % dikelola secara kontraktual. Dilihat dari paket kegiatannya, dana tersebut dialokasikan untuk membiayai 1.114 paket kegiatan yang terdiri dari 704 paket swakelola dan 410 kontraktual. Menurut jenis kegiatannya, paket kegiatan dapat dibedakan menjadi : 170 paket capacity building, 602 paket software/kajian, 486 paket pendampingan, 14 paket monitoring dan evaluasi, serta 300 paket pembangunan prasarana fisik.

SDM

Pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2006 didukung oleh seluruh staf pada Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan serta staf pelaksana pada 33 Satuan Kerja (Satker) yang tersebar di 33 propinsi di Indonesia. Paket kontraktual yang berjumlah 410 paket, pelaksanaan kegiatannya didukung oleh para konsultan dan pendamping baik di tingkat pusat (Direktorat PBL) maupun di tingkat propinsi (Satker).

Evaluasi input dapat dilakukan antara lain dengan melihat realisasi keuangan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan (PBL) tahun 2006, baik realisasi menurut Satker Propinsi, realiasi keuangan menurut jenis program, maupun realisasi keuangan menurut masing-masing sub-direktorat.

Pada tabel di bawah terlihat bahwa masukan (Inputs) kegiatan pada masing-masing SNVT Propinsi beragam, baik dari jumlah paket maupun nilai dananya karena didasarkan pada usulan yang diajukan oleh masing-masing propinsi. Usulan dari daerah tersebut didasarkan pada kebutuhan daerah tersebut. Prioritas diberikan untuk wilayah yang tertinggal dan terkena

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

55

bencana alam serta memiliki permasalahan yang spesifik. Usulan kegiatan dari SNVT propinsi juga disusun berdasarkan capaian atau kinerja pelaksanaan kegiatan PBL pada tahun sebelumnya. Hal ini sekaligus merupakan mekanisme insentif. Insentif yang dibangun untuk meningkatkan kinerja dan efektifitas pelaksanaan kegiatan PBL.

Tabel 1 Realisasi Keuangan Kegiatan PBL pada SNVT Propinsi Tahun 2006

No. Propinsi Jumlah Paket

Pagu Dana

(Ribuan Rp)

Realisasi

(%)

1. Nangroe Aceh Darussalam 54 30.477.628 64.00

2. Sumatera Utara 48 20.420.000 83.78

3. Sumatera Barat 47 13.409.000 60.32

4. Riau 28 6.816.000 30.25

5. Kepulauan Riau 23 5.542.000 56.00

6. Jambi 56 11.472.000 89.00

7. Bengkulu 54 20.302.000 78.00

8. Sumatera Selatan 25 17.806.000 45.00

9. Bangka Belitung 28 8.128.000 58.59

10. Lampung 24 14.031.000 82.00

11. DKI Jakarta 11 1.359.000 93.24

12. Banten 42 8.063.000 5.00

13. Jawa Barat 28 40.125.940 83.00

14. Jawa Tengah 46 119.887.700 92.00

15. D.I. Yogyakarta 65 6.129.000 55.38

16. Jawa Timur 37 59.106.000 39.27

17. Kalimantan Barat - - -

18. Kalimantan Tengah 30 16.035.172 80.00

19. Kalimantan Selatan 52 16.096.439 32.90

20. Kalimantan Timur 25 13.039.000 55.26

21. Sulawesi Utara 60 20.420.000 -

22. Gorontalo 34 10.372.540 89.00

23. Sulawesi Tengah 22 15.029.185 79.00

24. Sulawesi Tenggara 71 19.384.220 90.00

25. Sulawesi Selatan 47 23.088.000 72.00

26. Sulawesi Barat 22 14.044.000 35.80

27. Bali 26 5.871.316 83.00

28. Nusa Tenggara Barat 27 11.332.000 85.24

29. Nusa Tenggara Timur 26 8.827.650 89.00

30. Maluku 22 15.886.231 60.00

31. Maluku Utara 29 14.577.517 95.00

32. Papua 33 17.162.000 82.00

33. Irian Jaya Barat 23 5.137.880 80.00

T O T A L 1139

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

56

Tabel 2

Realisasi Keuangan Program PBL Tahun 2006

No. Program Jumlah

Kegiatan

Pagu

(juta rupiah)

Realisasi Keuangan

(%)

1. Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan

7 4.550

2. Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

187 380.901

3. Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

150 693.218

4. Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan

180 5.000 84.62

5. Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara 67 5.000 57.026

6. Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

8 30.867 11.56

7. Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional

188 109.123

8. Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung Bersejarah dan

Lingkungan 131 33.155

9. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan 261 1.401.487

Berdasarkan struktur organisasi pada Direktorat PBL, maka realisasi keuangan dapat dilihat pada masing-masing sub-direktorat dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3

Realisasi Keuangan Tingkat Sub Direktorat PBL Tahun 2006

No. Sub Direktorat Jumlah

Kegiatan

Pagu

( juta

rupiah )

Realisasi

Keuangan

(%)

1. Perencanaan dan Pengaturan 27 14.218 31.30

2. Penataan Lingkungan Wilayah I 10 6000 15.31

3. Penataan Lingkungan Wilayah II 10 6.825 18.40

4. Bangunan Gedung 9 5000 84.62

5. Gedung dan Rumah Negara 18 35.78 57.02

b. Terhadap Indikator Keluaran (Outputs)

Evaluasi atas indikator keluaran (outputs) dapat dilihat dari realisasi fisik kegiatan. Dari analisis atas E-monitoring status Bulan Desember 2006 dapat diperoleh data realisasi fisik yang menggambarkan capaian kegiatan terhadap outputs.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

57

Tabel 4

Realisasi Fisik Program PBL Tahun 2006

No. Program Jumlah

Kegiatan

Pagu

(juta rupiah)

Realisasi Fisik

(%)

1. Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan

7 4.550

2. Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

187 380.901

3. Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

150 693.218

4. Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan

180 5.000 88.04

5. Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara

67 5.000 68.823

6. Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

8 30.867 12.44

7. Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional

188 109.123

8. Penataan dan Revitalisasi Penataan

Bangunan Gedung Bersejarah dan Lingkungan

131 33.155

9. Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan

261 1.401.487

Di tingkat sub-direktorat, tingkat capaian outputs pelaksanaan kegiatan tahun 2006 dapat dilihat dari capaian realisasi fisik sebagai berikut :

Tabel 5

Realisasi Fisik Tingkat Sub Direktorat PBL Tahun 2006

No. Sub Direktorat Jumlah

Kegiatan

Pagu

(juta

rupiah)

Realisasi

Fisik

(%)

1. Perencanaan dan Pengaturan 27 14.218 56.84

2. Penataan Lingkungan Wilayah I 10 6000 18.54

3. Penataan Lingkungan Wilayah II 10 6.825 22.59

4. Bangunan Gedung 9 5000 88.04

5. Gedung dan Rumah Negara 18 35.78 68.82

c. Terhadap Indikator Hasil (Outcomes)

Hasil (outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran (outputs) pada jangka menengah. Hasil kegiatan PBL tahun 2006 ini diukur dari seberapa jauh produk atau jasa kegiatan PBL dapat memenuhi kebutuhan dan harapan masyarakat dan berbagai pihak yang menjadi sasaran program tersebut.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

58

Tabel 6 :

Realisasi Target Kegiatan PBL Tahun 2006

No. Kegiatan Target Realisasi

1. Revitalisasi kawasan Terevitalisasi 247 kawasan

Terevitalisasi 33 kawasan

2. Ruang terbuka hijau Tebangun ruang terbuka hijau pada 150 kota

3. Prasarana air minum Terbangun sarana air minus untuk 11 juta jiwa

di 276 kota/kabupaten

Terbangun sarana air minus untuk 244.297

jiwa

4. Peningkatan kualitas permukiman kumuh dan nelayan

Meningkatnya kualitas permukiman kumuh seluas 1.700 ha mencakup 4,2 juta unit

Meningkatnya kualitas permukiman kumuh seluas 486.4 ha

5. Prasarana dan sarana perumahan dan permukiman

- 671 ribu unit rusunawa

- 30 ribu unit permukiman pedesaan di 665 kawasan

Terlaksana rehabilitasi gedung di 15 propinsi

6. Penanggulangan kemiskinan

Telaksana program P2KP pada 3.790 kelurahan

Terlaksana kegiatan peningkatan kapasitas pemda di bidang PBL pada 160 kota/kab

7. Standar keselamatan dan keamanan gedung

Tersusun peraturan keselamatan gedung pada 32 propinsi

Tersusun NSPM 150 produk

8. Terehabilitasinya bangunan gedung

Terlaksana rehabilitasi gedung di 15 propinsi

Dikembangkannya piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik 50 produk

9. Meningkatnya kapasitas pemerintah daerah dalam penyelenggaraan bangunan konstruksi dan keselamatan bangunan serta penataan

lingkungan permukiman

Terlaksana kegiatan peningkatan kapasitas pemda di bidang PBL pada 160 kota/kab

Terlaksana panduan kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM sebanyak 130 produk

10. Penyusunan NSPM Tersusun NSPM 150 produk

Tersusun NSPM 150 produk

11. Pengembangan piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik

Dikembangkannya piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik 50 produk

Dikembangkannya piranti lunak, bantuan teknis, bimbingan teknik 50 produk

12. Meningkatnya kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM serta terwujudnya sistem organisasi yang efektif

Terlaksana panduan kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM sebanyak 130 produk

Terlaksana panduan kapasitas penyelenggaraan infrastruktur/SDM sebanyak 130 produk

Dari 12 jenis kegiatan utama program Penataan Bangunan dan Lingkungan pada tahun 2006, sebagian besar mencapai target yang telah ditetapkan. Faktor – faktor pendukung atas capaian target tersebut antara lain :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

59

Pelaksanaan kegiatan PBL tahun 2006, baik di tingkat pusat maupun propinsi dilaksanakan oleh para staf yang sudah memiliki pengalaman cukup lama dalam pengelolaan kegiatan PBL.

Dukungan pendanaan untuk kegiatan PBL semakin meningkat baik jumlah maupun volumenya, sehingga memberikan dukungan sumber daya yang memadai bagi pelaksanaan kegiatan PBL.

Partisipasi masyarakat dan berbagai pihak dinilai juga meningkat, khususnya untuk kegiatan yang melibatkan masyarakat secara langsung seperti kegiatan penanggulangan kemiskinan dan revitalisasi kawasan kumuh. Hal itu karena masyarakat dan berbagai pihak yang terlibat merasakan langsung manfaat dari kegiatan tersebut.

d. Terhadap Indikator Manfaat (Benefits)

Sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Kegiatan PBL tahun 2006, maka diharapkan pelaksanaan kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat, khususnya masyarakat miskin dan masyarakat yang tinggal di kawasan kumuh, pemerintah daerah terutama dalam bentuk meningkatnya kapasitas dalam penataan bangunan dan lingkungan serta berbagai pihak yang terlibat dalam kegiatan penataan bangunan dan lingkungan.

Hasil kajian tentang manfaat kegiatan penataan bangunan dan lingkungan yang dilakukan oleh Konsultan Manajemen Teknik (KMT) menyimpulkan manfaat kegiatan PBL dapat dilihat dari dua sisi, yakni manfaat menurut jenis programnya dan manfaat dari sisi benefit-nya. Menurut programnya, manfaat dari pelaksanaan kegiatan PBL tahun 2006 adalah :

Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan

Masyarakat pada 150 kota dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk kegiatan rekreatif.

Meningkatnya pengetahuan dan kemampuan SDM pemerintah daerah pada 33 propinsi dalam bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan.

Teridentifikasi dan terinventarisasinya permasalahan 247 kawasan kumuh di Indonesia yang dapat digunakan untuk menyusun rencana revitalisasi kawasan tersebut menjadi kawasan dengan kualitas lingkungan yang lebih baik.

Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Meningkatnya kemampuan pemerintah daerah pada 33 propinsi dalam melaksanakan tugas bantuan teknis di bidang penataan bangunan dan lingkungan dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi.

Meningkatnya kemampuan kelembagaan pemadam kebakaran di kabupaten/kota pada 33 propinsi di Indonesia dalam pelaksanaan tugas pencegahan terjadinya bencana kebakaran.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

60

Tersedianya informasi mengenai proses dan kelengkapan pengalihan status rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota yang mendorong semakin tertibnya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota.

Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai arsitektur bangunan gedung di daerah.

Program penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan :

Adanya kepastian aturan dalam bidang penataan bangunan dan lingkungan yang akan mendorong partisipasi masyarakat dan penegakkan hukum melalui : Standarisasi Pemberdayaan Masyarakat dan Penataan Lingkungan, Standarisasi Kelengkapan Sarana dan Prasarana Bangunan Gedung, Standarisasi Pemanfaatan Bangunan Gedung Di Atas atau Di Bawah Air, Pedoman Teknis Model Rencana Induk Kebakaran (RIK) Kabupaten/Kota, dan Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara.

Menurunnya angka kecelakaan dan ancaman bahaya dalam bangunan gedung, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan BGRN, peningkatan tertib pembangunan BGN, peningkatan kualitas pembinaan program, rencana program terarah dan sesuai sasaran serta peningkatan kemampuan pemerintah daerah dalam menyelaraskan pelaksanaan kegiatan di daerah dengan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan.

Program Pembinaan Bangunan Gedung Dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan :

Adanya inventarisasi fungsi kelembagaan bangunan gedung di daerah dan rancangan peraturan daerah tentang bangunan gedung akan meningkatkan Bangunan Gedung Negara (BGN) yang pembangunanya sesuai ketentuan dan efisien biayanya.

Tersedianya informasi harga bangunan, upah tenaga kerja, harga satuan pekerjaan pembangunan dan harga satuan bangunan gedung negara per m2 di setiap kabupaten/kota sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan BGN di propinsi dan kabupaten/kota yang akan mendorong transparansi dalam pengelolaan BGN.

Terciptanya kawasan yang harmoni sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal namun visioner dengan memberikan ruang-ruang inovasi untuk membentuk kawasan yang harmoni dan berjatidiri.

Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholders serta aparat pemerintah tentang peraturan dan perundang-undangan tentang bangunan gedung serta berfungsinya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di daerah.

Program Pengelolaan Gedung dan Rumah Negara : Meningkatnya jumlah bangunan gedung negara yang aksesibel dan

mendorong meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pemenuhan persyaratan aksesbilitas BGN.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

61

Peningkatan kuantitas dan kualitas BGN yang aksesibel dan ramah bagi masyarakat dan lingkungan.

Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya Meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana

Kepresidenan Bogor, Istana Kepresidenan Wisma Negara, Istana Kepresidenan Tampak Siring di Bali, Bangunan Gedung dan Lingkungan Kebun Raya Bogor, Bangunan Gedung dan Lingkungan Cibodas, Gedung dan Lingkungan Kebun Raya Bedugul, dan Bangunan Gedung dan Lingkungan Cipanas yang akan meningkatkan kualitas pemeliharaan asset negara dan aksesibilitas masyarakat.

Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional : Semakin luas kawasan permukiman kumuh yang diperbaiki yang

meningkatkan kualitas kehidupan keluarga yang menerima manfaat.

Terwujudnya tata wilayah sesuai fungsi, memenuhi syarat administrasi dan tertib serta meningkatkan kenyamanan dan kesehatan warga masyarakat penghuninya.

Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung Bersejarah dan Lingkungan : Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum

fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan.

Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat, dan swasta.

Terciptanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan sehat, produktif, harmoni, dan berkelanjutan.

Mendorong terciptanya lingkungan permukiman tradisional/ bersejarah yang harmoni dan berjatidiri.

Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan : Meningkatnya kualitas pelaksanaan Program Penanggulangan

Kemiskinan di Perkotaan dalam mewujudkan gerakan bersama dalam menanggulangi kemiskinan.

Tersalurkannya bantuan langsung masyarakat dengan secara efektif, transparan, dan bersih dari KKN serta adanya efisiensi pendanaan dan optimalisasi penyaluran BLM.

Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran untuk mendukung terselenggaranya Program P2KP TA 2006 secara akuntabel, memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance, dan mengacu kepada NSPM yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Cipta Karya.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

62

e. Terhadap Indikator Dampak (Impacts)

Dampak sebuah kegiatan dapat mencerminkan tujuan yang telah ditetapkan. Pengukuran dampak dapat dilakukan dengan mengukur indikator dari sasaran yang telah ditetapkan. Dampak dapat juga dimengerti sebagai ukuran pengaruh sosial ekonomi dan lingkungan dari suatu kegiatan.

Hasil kajian tentang dampak pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan tahun anggaran 2006 diperoleh informasi tentang dampak kegiatan sebagai berikut :

Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman (PLP) melalui : Pendampingan Penataan Kawasan Kumuh dan Nelayan, Pendampingan Penataan Lingkungan Permukiman Tradisional, dan Penyusunan Rencana Tindak Revitalisasi Lingkungan Permukiman Tradisional (RTRP) dirasakan oleh masyarakat berdampak pada :

Terbangunnya visi dan persepsi sosial tentang tata lingkungan yang bersih, nyaman, sehat, serta produktif karena dampak dari sosialisasi yang intensif dan efektif serta karena pendekatan kegiatan yang berbasis pada budaya lokal.

Meningkatnya kerjasama di tingkat masyarakat untuk penataan lingkungan permukimannya (gotong-royong).

Pada beberapa wilayah dirasakan bahwa revitalisasi lingkungan kumuh juga telah membuka peluang usaha dan meningkatkan usaha yang telah ada.

Kegiatan P2KP yang dilaksanakan dalam jangkauan wilayah dan kelompok sasaran yang luas memiliki dampak yang besar bagi kehidupan masyarakat, yaitu :

Terbangunnya kelembagaan sosial dalam bentuk Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) dan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) pada hampir sebagian besar wilayah di Indonesia memberikan dampak penguatan dan kepercayaan diri bagi komunitas untuk secara mandiri menanggulangi kemiskinan di wilayahnya.

Terbangunnya koordinasi dan sinergitas yang melembaga dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan di tingkat kabupaten/kota melalui kerjasama dan program-program peningkatan kapasitas pemerintah daerah.

Terbangunnya kerjasama masyarakat melalui BKM dan KSM dengan berbagai pihak (Perbankan, Pengusaha, dan LSM) dalam memajukan kehidupan sosial, ekonomi, dan lingkungannya.

3.3. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN

PENUNJANG a. Perkotaan dan Perdesaan

Peningkatan Infrastruktur Perdesaan dilaksanakan di 45 kabupaten/kota yang tersebar di 4 propinsi meliputi 1.579 desa melalui operasional OMS,

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

63

dengan pembangunan fisik melalui 3 tahap, tahap I berjumlah 1.840 desa, tahap II 1.690 desa, tahap III 1.272 desa. Kinerja untuk kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 85.25%, sedangkan untuk penyerapan dana mencapai 90.75% dari jumlah dana yang dialokasikan.

b. Pendukung dan Penunjang Secara umum, pelaksanaan kegiatan Pendukung dan Penunjang Bidang Cipta Karya telah sesuai dengan sasarannya (100%). Dari rencana 153 paket kegiatan telah terealisasi 143 paket (93,46%). Beberapa paket yang tidak terlaksana merupakan paket kegiatan yang dibiayai oleh PHLN yang hingga akhir tahun anggaran masih dalam proses pelaksanaan.

2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM

Kebijakan pembangunan Prasarana dan Sarana Air Minum di perkotaan dan perdesaan di Indonesia saat ini adalah berupa peningkatan pelayanan bagi penduduk. Penyebaran penduduk dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata serta perbedaan kondisi kualitas dan tipikal berbagai sumber daya (terutama SDM) mengakibatkan penyediaan prasarana dan sarana menjadi lebih sulit dan lebih mahal. Namun konsekuensi tersebut tidak menjadi kendala karena kebijakan Direktorat Jenderal saat ini mengarah kepada pengembangan prasarana dan sarana dasar yang di antaranya adalah pengembangan sektor air minum, sanitasi, dan persampahan, untuk mengejar sasaran yang tertuang dalam MDG (Millenium Development Goals). Pembangunan prasarana dan sarana air minum yang dilaksanakan selama ini adalah merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan infrastruktur permukiman, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial dan penanggulangan kemiskinan, dan lain-lain. Meskipun demikian, aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi dasar kegiatan ekonomi dan kehidupan pada umumnya. Direktorat Pengembangan Air Minum mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, perencanaan teknis, serta pembinaan dan standarisasi teknis di bidang air minum. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Direktorat Pengembangan Air Minum menyelenggarakan fungsi :

Penyusunan rencana teknis pengembangan serta perumusan norma, standar, pedoman, dan manual bidang air minum.

Pengembangan investasi bidang air minum.

Pengawasan dan pengendalian serta pembimbingan dan fasilitasi pengembangan bidang minum.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia bidang air minum.

Pembinaan pengelolaan dan pengusahaan air minum.

Pelaksanaan tata usaha Direktorat Pengembangan Air Minum.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

64

a. Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakaan selama ini merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan perdesaan, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial, dan penanganan bencana alam dan lain-lain. Meskipun demikian, aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi ekonomi bagi kehidupan pada umumnya. Dengan keterbatasan dana pemerintah dalam pembangunan, maka cakupan pembangunan dibatasi hanya prasarana dan sarana dasar untuk skala kabupaten/kota saja.

Hasil pelaksanaan pembangunan prasarana dan sarana air minm adalah sebagai berikut :

Pembangunan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Pelaksanaan pengembangan di bidang air minum secara program tergabung dengan pembangunan pengembangan sistem pelayanan air limbah. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Minum ditangani oleh Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi bertanggung jawab dalam pelaksanaan kegiatan sektor air minum dan sektor air limbah. Pengembangan sistem penyediaan air minum bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas pelayanan, meningkatkan kapasitas dan pembangunan sistem baru yang terintegrasi dengan sistem kota, serta peningkatan pelayanan/pengelolaan sanitasi menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG), gerakan nasional percepatan penyediaan air minum dan sanitasi serta mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR).

Kriteria Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum meliputi :

Bantuan Fisik Mendesak Terbatas (Optimalisasi Sistem) PS Air Bersih:

- Pembangunan/rehabilitasi mendesak dan optimalisasi sistem unit produksi.

- Perluasan pelayanan terutama untuk masyarakat tidak mampu.

- Peningkatan kapasitas pelayanan dan pembangunan jaringan baru yang terintegrasi dengan sistem kota.

- Fasilitasi pengembangan prasarana dan sarana air bersih.

- Bantuan teknis penyehatan PDAM.

Program peningkatan prasarana dan sarana air bersih yang diperuntukan bagi :

- Pembangunan prasarana dan sarana air minum untuk daerah miskin perkotaan dan perdesaan.

- Penyediaan air minum untuk daerah rawan air bersih dan kekeringan.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

65

- Pembangunan prasarana dan sarana air minum untuk pulau-pulau kecil dan kawasan perbatasan.

- Penyediaan prasarana dan sarana di kawasan perumahan dalam mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah.

- Bantuan fisik perbaikan mendesak dan penanganan dampak bencana alam.

- Initial investment dan stimulasi bagi pembangunan prasarana penyediaan air bersih di kawasan perkotaan/perdesaan di ibukota kabupaten baru/kota baru yang belum mempunyai PS air minum

Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan fisik sistem penyediaan air minum yang memberi pengaruh pada tingkat manfaat adalah sebesar Rp 454,989 milyar yang tersebar di 385 lokasi di 32 propinsi di Indonesia. Diharapkan kegiatan pengembangan sistem penyediaan air minum dapat memberi manfaat kepada 1.065.696 jiwa. Investasi tersebut direalisasikan untuk kegiatan : Pembangunan intake kapasitas 227 l/d Pembangunan broncaptering kapasitas 171 l/d Pengadaan dan pemasangan pipa sepanjang 1.010.276 m Pembangunan IPA kapasitas 982 l/d Pembangunan reservoir volume 8.081 m3 Pengadaan dan pemasangan pompa kapasitas 946 l/d Pengadaan dan pemasangan terminal air/hidran umum 677 unit Pembangunan sumur kapasitas 156 l/d Pengadaan mobil tangki sejumlah 3 unit Pengadaan dan pemasangan sambungan rumah sejumlah 2.211 unit

Selain pekerjaan fisik dilakukan pula pekerjaan non-fisik yang terdiri dari penyusunan NSPM, bantuan teknis (bantek), dan bimbingan teknis. Pada TA. 2006 Direktorat Pengembangan Air Minum melalui Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah telah menghasilkan 2 Rancangan Peraturan Menteri, 42 bantuan teknis, dan 31 NSPM dengan nilai Rp 36,153 milyar.

b. Pencapaian Kinerja Program

Kinerja pencapaian sasaran program Direktorat Pengembangan Air Minum sampai dengan akhir tahun 2006 telah mencapai 100%.

c. Pencapaian Kinerja Kebijakan

Kinerja pencapaian sasaran program dalam kerangka kebijakan Direktorat Pengembangan Air Minum sampai dengan akhir tahun 2006 telah mencapai 113 % untuk penyusunan NSPM, 107 % untuk Bantek, dan 100 % untuk penyusunan Rapermen PU. Pelaksanaan program dalam kerangka kebijakan ini untuk penyusunan NSPM dan Rapermen PU dikonsentrasikan di tingkat pusat. Adapun untuk bantuan teknis tersebar di tingkat pusat dan di 32 propinsi.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

66

3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP Kebijakan pembangunan Prasarana dan Sarana PLP khususnya di daerah perkotaan di Indonesia saat ini berupa peningkatan pelayanan bagi penduduk. Kondisi eksisting yang ada saat ini adalah penduduk di wilayah Indonesia yang terbentang mulai dari barat hingga ke timur kondisi penyebarannya sangat tidak merata sehingga mengakibatkan penyediaan prasarana dan sarana menjadi lebih sulit dan lebih mahal. Namun konsukuensi tersebut tidak menjadi kendala karena kebijakan Direktorat Jenderal saat ini mengarah kepada pengembangan prasarana dan sarana yang diantaranya adalah pengembangan sektor air minum, sanitasi, dan persampahan untuk mengejar sasaran yang tertuang dalam MDG (Millenium Development Goals). Pembangunan prasarana dan sarana Penyehatan Lingkungan Permukiman perkotaan yang dilaksanakan selama ini adalah merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan perkotaan, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial dan penanggulangan kemiskinan, dan lain-lain. Meskipun demikian aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi dasar kegiatan ekonomi dan kehidupan pada umumnya. Direktorat pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman mempunyai tugas merumuskan dan melaksanakan kebijakan, perencanaan teknis, serta pembinaan dan standarisasi teknis di bidang air limbah, drainase dan persampahan. Dalam melaksanakan tugasnya di atas, Direktorat Penyehatan Lingkungan Permukiman menyelenggarakan fungsi :

Penyusunan rencana teknis pengembangan serta perumusan norma, standar, pedoman dan manual bidang air limbah, persampahan, dan drainase.

Pengembangan investasi bidang air limbah, persampahan, dan drainase.

Pengawasan dan pengendalian serta pembimbingan dan fasilitasi pengembangan bidang air limbah, persampahan, dan drainase.

Pembinaan dan pengembangan kemampuan sumber daya manusia bidang air limbah, persampahan, dan drainase.

Pembinaan pengelolaan dan pengusahaan air limbah, persampahan, dan drainase.

Pelaksanaan tata usaha direktorat.

a. Pencapaian Kinerja Kegiatan Pembangunan yang dilaksanakan selama ini merupakan salah satu aspek dari penyelenggaraan pembangunan perkotaan dan perdesaan, di samping penyelenggaraan pembangunan lainnya seperti aspek pembangunan ekonomi, lingkungan, sosial dan penanganan bencana alam, dan lain-lain. Meskipun demikian, aspek pembangunan prasarana dan sarana ini memegang peranan penting dalam mendukung fungsi ekonomi bagi kehidupan pada umumnya. Dengan keterbatasan dana pemerintah dalam pembangunan, maka cakupan dibatasi nya yaitu hanya prasarana dan sarana dasar saja untuk skala kabupaten/kota. Pada prinsipnya pembangunan penyehatan lingkungan permukiman meliputi : drainase, persampahan dan air limbah.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

67

Hasil pelaksanaan pembangunan penyehatan lingkungan permukiman adalah sebagai berikut :

Pembangunan Pengembangan Sistem Pelayanan Air Limbah

Pelaksanaan pembinaan terhadap sub sektor air llimbah dilakukan melalui koordinasi dengan Direktorat Pengembangan Air Minum. Hal ini disebabkan karena penyelenggaraan kegiatan Pengembangan Prasarana dan Sarana Air Limbah ditangani oleh Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Pelayanan Air Minum dan Air Limbah. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi bertanggungjawab terhadap pelaksanaan kegiatan sektor air minum dan sub sektor air limbah yang bertanggung jawab pada pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan air limbah. Pengembangan sistem pelayanan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dengan memperluas pelayanan, meningkatkan kapasitas dan pembangunan sistem baru yang terintegrasi dengan sistem kota, peningkatan pelayanan/pengelolaan sanitasi menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG), gerakan nasional percepatan penyediaan air minum dan sanitasi serta mendukung Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNPSR).

Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah meliputi :

Pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di wilayah strategis, cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.

Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)

Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/ibukota kabupaten baru/kota baru.

Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.

Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan sistem pengelolaan air limbah adalah sebesar Rp 192,839 milyar yang tersebar di 95 lokasi kabupaten/kota di 31 propinsi di Indonesia. Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan air limbah tersebut dapat memberi manfaat kepada 612.894 jiwa. Investasi tersebut direalisasikan untuk kegiatan :

Kegiatan Non Fisik

- Studi Kebutuhan Air Limbah sejumlah 10 laporan

- Penyusunan Outline Air Limbah sejumlah 3 laporan

- Penyusunan DED Air Limbah sejumlah 30 laporan

- Supervisi Air Limbah sejumlah 6 laporan

- Pelatihan Fasilitator Air Limbah sejumlah 23 Pelatihan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

68

- Monitoring dan Evaluasi SANIMAS sejumlah 20 laporan

- Bantek Optimalisasi Air Limbah sejumlah 16 laporan

- Diseminasi dan Penyiapan Masyarakat sejumlah 4 kegiatan

Kegiatan Fisik

- Peningkatan IPAL sejumlah 8 paket

- Peningkatan Sewerage sejumlah 9 paket

- Pembuatan Air Limbah Terpusat RSH sejumlah 27 unit

- SANIMAS sejumlah 99 lokasi

- Peningkatan IPLT sejumlah 6 unit

- DSDP sejumlah 1 unit

- Rehabilitasi IPLT sejumlah 12 unit

- Pengadaan Truck Tinja sejumlah 27 unit

- Septic Tank Komunal sejumlah 13 unit

- Pembuatan MCK Komunal 24 unit

- Pengadaan MCK Mobile/Knock Down sejumlah 63 unit

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase (di luar Program Pusat) dilaksanakan oleh Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan dibagi menjadi dua sektor yaitu pengembangan sistem pengelolaan persampahan dan pengembangan sistem drainase. Jumlah investasi yang dialokasikan untuk pengembangan sistem drainase dan pengelolaan fisik persampahan perkotaan adalah sebesar Rp. 237,321 milyar yang tersebar di 32 propinsi di seluruh Indonesia (termasuk Propinsi Sulawesi Barat). Pelaksanaan pengembangan sistem pengelolaan drainase dan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat.

Ø Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi:

Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan

Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk pemerintah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.

Jumlah investasi yang digunakan untuk pengembangan sistem pengelolaan persampahan sebesar Rp 72,16 milyar yang tersebar di 32 propinsi dan 91 lokasi Kabupaten/Kota di seluruh Indonesia. Investasi tersebut direalisasikan untuk :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

69

Fisik

- Administrasi Umum di 32 propinsi

- Penyusunan Data Base PLP sejumlah 34 laporan

- Pendidikan dan Pelatihan PLP sejumlah 32 pelatihan

- Penyusunan DED sejumlah 104 laporan

- Penyusunan Outline Plan sejumlah 10 laporan

- Bantek Pengelolaan Persampahan sejumlah 8 laporan

- Monitoring dan Evaluasi sejumlah 19 paket

- Pendukung Operasional Kegiatan sejumlah 69 paket

Non Fisik

- Pengembangan Komposting sejumlah 8 paket

- Pembangunan/Peningkatan TPA sejumlah 20 paket

- Pengadaan Alat Berat Wheel Loader sejumlah 1 unit

- Pengadaan Alat Berat Excavator sejumlah 3 unit

- Pengadaan Alat Berat Bulldozer sejumlah 7 unit

- Pengadaan Dump Truck kapasitas 6 m3 sejumlah 64 unit

- Pengadaan Pick Up sampah sejumlah 2 unit

- Pengadaan Arm Roll Truck kapasitas 6 m3 sejumlah 76 unit

- Pengadaan Container kapasitas 6 m3 sejumlah 103 unit

- Pengadaan Landasan Container sejumlah 43 unit

- Pengadaan Motor Sampah sejumlah 2 unit

Diharapkan dengan kegiatan pengembangan sistem pengelolaan persampahan dapat memberi manfaat kepada 4,045 juta jiwa.

Ø Pengembangan Sistem Drainase Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).

Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi :

Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional dan kerugian harta benda.

Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah (GNSPR).

Pemb. Drainase

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

70

Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan

Jumlah alokasi anggaran untuk komponen pengembangan sistem drainase sebesar Rp 119,603 milyar yang tersebar di 32 propinsi di seluruh Indonesia. Investasi tersebut direalisasikan untuk :

Supervisi Drainase sejumlah 28 paket kegiatan

Pembangunan saluran drainase perkotaan primer sepanjang 259.930 meter

Peningkatan saluran drainase perkotaan sekunder sepanjang 2.430 meter

Pembangunan Prasarana dan Sarana Drainase ini diharapkan dapat memberi manfaat kepada 262.360 jiwa dengan luas areal penanggulangan genangan air seluas 2.611 Ha.

b. Pencapaian Kinerja Program

Total kinerja pencapaian sasaran program Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman sampai dengan akhir tahun 2006 telah mencapai 96,91 % dengan realisasi :

Terwujudnya Prasarana dan sarana persampahan dan drainase yang handal (Program Pengembangan sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan) sebesar 96,91 %.

Terwujudnya Prasarana dan Sarana Air Limbah (Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Air Limbah) 96,36 %.

Terwujudnya Program Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman yang didukung kelembagaan dan SDM yang memadai 92,91%.

c. Pencapaian Kinerja Kebijakan

Pencapaian kinerja kebijakan Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman adalah telah dilaksanakannya kebijakan yang telah ditetapkan Direktorat Jenderal Cipta Karya, yang meliputi :

Pemerintah pada semua tingkat berfungsi sebagai fasilitator dalam melaksanakan program nasional PLP dan peran fasilitasi harus didukung oleh perundangan dan peraturan yang berlaku

Pengembangan prasarana sarana PLP terkait erat dengan kebijakan dan program nasional meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan perlindungan lingkungan

Penyelenggaraan pelayanan dan pengelolaan prasarana sarana PLP melibatkan peran masyarakat dan swasta dalam rangka menjamin keberlangsungan pembangunan penyehatan lingkungan permukiman

Perkuatan perundangan dan peraturan serta perangkat pendukungnya (NSPM) serta mendorong upaya penerapan hukum

Melalui pelaksanaan program-program pembangunan fisik, non fisik dan pembinaan di 33 propinsi di Indonesia.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

71

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

a. Satker Pengembangan Permukiman (Daerah) Pencapaian kinerja untuk tiap kegiatan adalah sebagai berikut :

Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal pada

tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 29 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 63.005,79 meter Jalan desa sepanjang 2.025 meter Saluran lingkungan sepanjang 7.517,02 meter Jalan setapak sepanjang 12.547,50 meter Gorong-gorong sebanyak 1 unit Plat duiker sebanyak 86 unit Bahan bangunan sebanyak 160 unit Rumah pelintas batas sebanyak 30 unit Tambatan perahu sebanyak 3 unit Sumur bor sebanyak 6 unit Talud sepanjang 1.844,50 meter Balai pertemuan sebanyak 1 unit Jembatan sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bordes sebanyak 3 unit Rehabilitasi sarana ibadah sebanyak 3 unit Pencapaian kinerja Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil dan Daerah Tertinggal pada tahun anggaran 2006 terlihat dari penyerapan dana yang mencapai Rp 26.729.711.000,- (± 99%), cakupan wilayah 53 kabupaten/kota (100%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 92.252 jiwa (388%).

Penanganan Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial Penanganan Bencana Alam dan Kerusuhan Sosial pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 3 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 862,38 meter Saluran lingkungan 2.510 meter Gorong-gorong sebanyak 5 unit Jalan setapak sepanjang 4.577,40 meter Cubluk sebanyak 60 meter MCK sebanyak 10 unit Sumur dangkal 11 unit Pembangunan rumah pengungsi sebanyak 160 unit

Selain itu, ada Satker Inpres 6/2003 di daerah pasca konflik di Maluku dan Maluku Utara dengan hasil pembangunan meliputi : Pipa air bersih 11.418 meter Jembatan pipa 120 meter Pompa 2 unit Sumur bor 3 unit Reservoir 4 unit

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

72

Genset 2 unit Hidran umum 35 unit Sambungan rumah 383 meter Rehabilitasi gedung negara 6 unit Pembangunan rumah semi permanen 100 unit Saluran 2.500 meter Jalan poros desa 200 meter Gorong-gorong 16 meter Septictank komunal 2 unit Truck tangki 3 unit

Bantuan Sarana dan Prasarana Bantuan Sarana dan Prasarana pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 33 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 11.014,76 meter Jalan setapak sepanjang 5.097,72 meter Saluran lingkungan sepanjang 47.518,64 meter Jalan poros sepanjang 83.920,60 meter Gorong-gorong sebanyak 58 unit Jembatan sebanyak 1 unit Talud sepanjang 1.818 meter Plat duiker sebanyak 259 unit

Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) Pengembangan Lingkungan Perumahan pada Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 33 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 154.957,04 meter Jalan desa sepanjang 6.960,30 meter Saluran lingkungan sepanjang 73.174.77 meter Jalan setapak sepanjang 11.747,20 meter Plat duiker sebanyak 120 unit Gorong-gorong sebanyak 24 unit MCK sebanyak 4 unit Jembatan sebanyak 7 unit Talud sepanjang 3.612,16 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit Shelter sebanyak 1 unit Bahan bangunan sebanyak 80 unit Balai pertemuan sebanyak 2 unit Kios sebanyak 6 unit Rehabilitasi sarana ibadah 7 unit Pencapaian kinerja Kawasan Terpilih Pusat Pengembangan Desa (KTP2D) selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 59.927.905.400,-, cakupan wilayah 136 kabupaten/kota (106%), dan jumlah penduduk terlayani mencapai 88.807 jiwa (344%)

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

73

Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 14.796.545.000,- dan produk berupa 57 NSPM serta 156 Bantuan Teknis.

b. Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasan Perbatasan Pencapaian kinerja untuk Satker Pengembangan Prasarana dan Sarana Permukiman Kawasana Perbatasan pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 7 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi : Jalan lingkungan sepanjang 5.880 meter Saluran lingkungan sepanjang 8.209 meter Jalan poros desa sepanjang 52.260,76 meter Jembatan sepanjang 7 unit Talud sepanjang 962,51 meter Tambatan perahu sebanyak 1 unit IPA sebanyak 1 unit Rumah pompa sebanyak 1 unit Box culvert sebanyak 2 unit Reservoir sebanyak 6 unit SPL sebanyak 1 unit BPT sebanyak 2 unit Pos jaga sebanyak 1 unit Pipa air bersih sepanjang 94.661,86 meter Jembatan pipa sepanjang 2 unit Hidran umum (HU) sebanyak 82 unit Kran umum sebanyak 10 unit Bronchaptering sebanyak 11 unit Bak air sebanyak 4 unit Pasar sebanyak 3 unit Mess sebanyak 1 unit

Pencapaian kinerja Penanganan Pengembangan Kawasan Perbatasan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, terlihat dari penyerapan dana senilai Rp 69.086.961.000,- (97%), cakupan wilayah 27 kabupaten/kota (117%), dan jumlah penduduk yang terlayani 55.350 jiwa (145%).

Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/ Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 5.349.150.000,- dan produk berupa 7 NSPM serta 54 Bantuan Teknis.

c. Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan (Propinsi) Pembangunan Prasarana dan Sarana Desa Pusat Pertumbuhan pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 32 propinsi dengan hasil pembangunan meliputi :

Jalan lingkungan sepanjang 3.633 meter

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

74

Saluran lingkungan sepanjang 7.256 meter Jalan setapak sepanjang 1.000 meter Gorong-gorong sebanyak 13 unit Jalan poros desa sepanjang 351.345,67 meter Plat duiker sebanyak 17 unit Tambatan perahu sebanyak 2 unit Jembatan sebanyak 19 unit Terminal sebanyak 2 unit Talud sepanjang 1.599 meter Los pasar sebanyak 6 unit Kios pasar sebanyak 4 unit Pasar desa sebanyak 4 unit

Pencapaian kinerja untuk Peningkatan Kualitas Permukiman di Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 79.492.803.600,- (92%), cakupan wilayah 124 kabupaten/kota (102%), dan jumlah penduduk yang terlayani mencapai 515.000 jiwa (103%). Pencapaian kinerja untuk Penyusunan Program dan Rencana Kerja/ Teknis/Program selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 dapat dilihat dari penyerapan dana sebesar Rp 8.422.408.000,- dan produk berupa 3 NSPM serta 92 Bantuan Teknis.

d. Satker Pelaksanaan Pengembangan Permukiman Pembangunan rusunawa dan PSD permukiman pada tahun anggaran 2006 dilaksanakan di 14 kota dengan hasil pembangunan sebanyak 23 twin blok. Pencapaian kinerja untuk pembangunan rusunawa dan PSD permukiman tahun 2006, dapat dilihat dari penyerapan dana Rp 214.585.065.200,- (100%) dengan capaian pembangunan 23 twin blok (100%) dan jumlah penduduk terlayani 8.800 jiwa (100%).

e. Satker Pengembangan Permukiman (Pusat)

Kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan Kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Perumahan dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Permukiman pada tahun 2006 meliputi : Pendidikan dan Pelatihan 1 laporan Pengembangan Sistem Informasi Manajemen 2 paket Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

5 laporan dan 3 paket Penyuluhan dan Penyebaran Informasi 5 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan 1 paket Penguatan Kelembagaan 1 paket Pengkajian dan Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Bidang

Standarisasi 4 paket Pencapaian kinerja kegiatan Fasilitasi Pengembangan Perkotaan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa seluruh kegiatan yang direncanakan dapat terselesaikan dengan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

75

baik. Penyerapan dana untuk tiap-tiap paket pekerjaan cukup beragam dengan rata-rata penyerapan mencapai 99,73% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman yang dilaksanakan pada tahun 2006 meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

12 paket Pengembangan Kawasan Perbatasan 1 laporan Pengembangan Pulau-pulau Kecil/Terpencil/Tertinggal 1 laporan Bantuan Studi 1 laporan

Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan pada tahun anggaran 2006 melipuiti : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

3 laporan 8 paket Evaluasi/Laporan Kegiatan 1 laporan Pengadaan Meubelair 1 set Pengadaan Alat Pengolah Data 2 paket Pengembangan Rumah Susun Sederhana Sewa 1 paket Monitoring/Pengawasan Pelaksanaan Program Kegiatan 1 laporan Penguatan Kelembagaan 15 paket Bantuan Sarana dan Prasarana 1 laporan 12 paket Pencapaian kinerja kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 menunjukkan bahwa seluruh paket pekerjaan yang direncanakan dalam Kegiatan Pembinaan Pengembangan Kawasan Metropolitan telah dapat diselesaikan dengan baik dengan pencapaian kinerja mencapai 100%. Sedangkan tingkat penyerapan dana untuk tiap paket pekerjaan berbeda-beda, namun secara keseluruhan tingkat realisasi penyerapan dana mencapai 98,13%.

Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan Kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, secara keseluruhan mencapai 99,55% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru pada tahun anggaran 2006 meliputi : Penyusunan Program dan Rencana Kerja/Teknis/Program

11 paket Pengembangan Kelembagaan 2 laporan Pengembangan Sistem Informasi 2 laporan Pemantauan dan Evaluasi 4 laporan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

76

Kinerja untuk kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru selama pelaksanaan tahun anggaran 2006 mencapai 100% yang menunjukkan bahwa paket pekerjaan yang direncanakan dapat diselesaikan sepenuhnya. Untuk realisasi penyerapan dana, meskipun berbeda-beda untuk tiap paket pekerjaan, namun secara keseluruhan mencapai 99,90% dari jumlah dana yang telah dialokasikan.

f. Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP)

Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) yang dilaksanakan di 32 kabupaten/kota yang tersebar di 17 propinsi meliputi: 958 paket kontrak Surat Perjanjian Pemberian Pekerjaan pada 228 BKM di 26 kabupaten dan kota. Untuk penyerapan dana, kinerja Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP) menunjukkan bahwa dari 932 paket kontrak SP3 pada 357 BKM yang tersebar di 32 kabupaten/kota dengan nilai Rp 125.439.171.000,- baru dapat diserap sebesar Rp 108.411.024.000,- yang terdiri dari DIPA 2006 sebesar Rp 137.257.447.000,-. Untuk pelaksanaan Satker Pembinaan Teknis Penataan Lingkungan Permukiman dengan dana senilai Rp 58.650.000.000,- yang terdiri dari dana APBN murni sebesar Rp 9.650.000.000,- dan PHLN Rp 49.000.000.000,- dengan capaian meliputi produk 2 NSPM dan 14 Bantek dengan penyerapan dana sebesar Rp 37.777.101.000,- (70,50%).

g. Satker Pengembangan PS Kawasan Desa Agropolitan

Pembangunan Kawasan Desa Agropolitan pada tahun anggaran 2006 meliputi pembangunan : Jalan poros sepanjang 163.829 meter Jalan usaha tani sepanjang 129.114,38 meter Jembatan sebanyak 20 unit Pasar sebanyak 18 unit Los pasar sebanyak 5 unit Puskeswan sebanyak 1 unit Dermaga sebanyak 1 unit

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

Analisis ini meliputi uraian keterkaitan pencapaian kinerja kegiatan dengan program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, misi, dan visi sebagaimana ditetapkan dalam rencana strategis. Analisis akuntabilitas kinerja (AKIP) Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan tahun 2006 dilakukan pada setiap program utama untuk mengetahui sejauh mana setiap program tersebut memberikan sumbangan bagi pencapaian sasaran, tujuan, visi, dan misi direktorat.

a. Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana

Rencana kegiatan dalam Program Bantuan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung dan Lingkungan di Daerah Bencana adalah untuk membantu

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

77

pemerintah propinsi dan kabupaten/kota dalam penanganan pasca bencana dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tahun anggaran 2006, program ini dilaksanakan melalui kegiatan :

Penyusunan pedoman Penataan ruang terbuka hijau lingkungan : Tersedianya pedoman penataan ruang terbuka hijau, Tertib pembangunan ruang terbuka hijau, Masyarakat dapat memanfaatkan ruang terbuka hijau untuk kegiatan rekreatif, Lingkungan perkotaan menjadi asri. Rp 500 Juta, 1 NSPM, 50 kota/kabupaten

Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 wilayah Sumatera : Terlaksananya bantek PBL TA 2006 wilayah Sumatera, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, dan Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 700 Juta, 60 paket, 120 orang terlatih

Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 wilayah Jawa : Terlaksananya bantek PBL TA 2006 wilayah Jawa, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 600 Juta, 120 orang, 60 paket

Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 wilayah Jawa: Terlaksananya bantek PBL TA 2006 wilayah Jawa, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 450 Juta, 110 orang, 60 paket

Bantek penanganan kawasan kumuh : Terlaksananya bantek penanganan kawasan kumuh, Penanganan program kawasan kumuh menjadi terarah, Kendala penanganan kawasan kumuh teratasi, dan Pelaksanaan kegiatan memenuhi sasaran Rp 750 Juta, 50 paket dan kawasan

Bantek penanganan kawasan Kota Bandanaira : Terlaksananya bantek penanganan kawasan Kota Bandanaira, Peningkatan kawasan Bandanaira, Kawasan Bandanaira menjadi tertata, Masalah kawasan kota Bandanaira teratasi. Rp 750 Juta, 50 kawasan/paket

Bantek pelaksanaan Program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi : Terlaksananya bantek PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, dan Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 800 Juta, 50 paket, 120 orang

b. Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung

Rencana kegiatan dalam Program Penguatan Kelembagaan Penyelenggaraan Bangunan Gedung meliputi kegiatan untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan di daerah dalam penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan, melalui sosialisasi dan pelatihan peraturan perundang-undangan dan standar teknis penataan bangunan dan lingkungan, serta dalam rangka pemberdayaan masyarakat (empowerment), meningkatnya jumlah bangunan gedung yang laik fungsi dan diselenggarakan secara tertib, serta meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung dan rumah negara yang memenuhi ISO standar.

Pembinaan teknis pembangunan gedung negara : Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

78

kabupaten/kota di Indonesia, Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan gedung di seluruh Indonesia, Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi, dan terwujudnya BGN yang sesuai fungsi memenuhi syarat administratif dan teknis. Rp 33 Juta, 100 paket, 80 orang, dan 75 kabupaten/kota

Penyusunan raperda bangunan gedung kabupaten/kota : Tersusunnya Dokumen Rancangan Peraturan Daerah Tentang Bangunan Gedung yang mempertimbangkan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya setempat yang siap diajukan dalam sidang DPRD pada masa sidang tahun 2006, Terselenggaranya tertib administrasi dan teknis dalam penyelenggaraan bangunan gedung di daerah, dan Terwujudnya bangunan gedung yang andal, fungsional dan berjatidiri, dan menurunnya tingkat pelanggaran persyaratan bangunan gedung. Rp 1.827 Juta, 25 paket, 30 kabupaten/ kota

Penyusunan Rencana Induk Kebakaran (RIK) : Tersusunnya dokumen yang dapat dijadikan pedoman bagi pemerintah kabupaten/kota dan masyarakat dalam melakukan perencanaan, pelaksanaan dan penanggulangan bahaya kebakaran, ketersediaan rencana induk kebakaran kabupaten/kota, Meningkatnya kemampuan kelembagaan pemadam kebakaran di kabupaten/kota dalam pelaksanaan tugas pencegahan terjadinya bencana kebakaran, dan Menurunnya kejadian kebakaran, jumlah kerugian, dan korban jiwa. Rp 16.162 Juta, 33 paket, pada 50 wilayah

Pembinaan Bangunan Gedung : Terlaksananya kegiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Standarisasi pemahaman mengenai penyelenggaraan bangunan gedung di seluruh Indonesia, Pemerintah daerah mampu melaksanakan tugas bantuan teknis dengan baik sehingga diperoleh hasil pembangunan yang tepat waktu, mutu, dan jumlah serta tertib administrasi, Meningkatnya bangunan gedung yang sesuai fungsi, memenuhi syarat administratif dan teknis. Rp 41 Juta, paket, 75 orang,

Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara Propinsi : Terlaksananya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara sesuai peraturan dan perundang-undagan yang berlaku, Tersedianya informasi mengenai proses dan kelengkapan pengalihan status dan pengalihan status rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota, Semakin tertibnya pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara di propinsi dan kabupaten/kota dan meningkatnya fasilitas dan kenyamanan atas pelayanan BG dan RN. Rp 358,380 Juta, 67 Paket, 80 %

Digitalisasi arsip bangunan gedung negara : terbangunya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah di tingkat propinsi di seluruh Indonesia, berfungsinya sistem pengarsipan bangunan gedung dan rumah negara di daerah pada tingkat propinsi, terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

79

bangunan gedung dan rumah negara di daerah, meningkatnya pendataan BGN yang memenuhi syarat adminstrasi. Rp Juta, 17 Paket

Inventarisasi arsitektur dan bangunan gedung : Terselenggaranya inventarisasi arsitektur dan bangunan gedung, Tersedianya informasi arsitektur dan bangunan gedung, Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi mengenai arsitektur bangunan gedung di daerah, Meningkatnya arsitektur dan bangunan gedung yang terdata. Rp. Juta, 12 Paket

c. Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan

Rencana kegiatan dalam Program Penyusunan NSPM Penyelenggaraan Penataan Bangunan dan Lingkungan meliputi kegiatan penyusunan NSPM penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan sebagai tindak lanjut Undang-undang No. 28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung dan Undang-undang No. 72 tahun 1959 tentang Rumah Negara, serta peraturan perundang-undangan lainnya yang terkait dengan penataan bangunan dan lingkungan. Peningkatan kapasitas menejemen pemerintah daerah, penyelenggaraan pembangunan infrastruktur PU.

Penyusunan pedoman Pembangunan Teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan : Tersedianya pedoman Pembangunan Teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan, Standarisasi pemberdayaan masyarakat dan penataan lingkungan, Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran dan berkurangnya penduduk yang tinggal di rumah tidak layak huni. Rp 500 Juta, 1 NSPM, 40 %

Penyusunan Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional : Tersedianya Pedoman Perencanaan dan Pembangunan Kawasan Lingkungan Bersejarah/Tradisional, Standarisasi perencanaan lingkungan bersejarah, Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran, dan Menurunnya perusakan lingkungan bersejarah/tradisional. Rp 500 Juta, 1 NSPM, 85 % dan 50 %

Penyusunan Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan sarana dan prasarana Bangunan Gedung: Tersedianya Pedoman Teknis Perencanaan Kelengkapan sarana dan prasarana Bangunan Gedung, Standarisasi kelengkapan sarana dan prasarana BG, Kegiatan tersebut terarah dan sesuai sasaran, dan meningkatnya kenyamanan dan keselamatan pengguna bangunan gedung. Rp 398,726 Juta, 1 NSPM, 50 %

Bantek dan fasilitasi pembinaan teknis B gedung Wilayah I dan II : Terlaksananya Bantek dan fasilitasi pembinaan teknis B gedung Wilayah I dan II, Masalah BG teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, dan Kegiatan sesuai sasaran. Rp 1.056 Juta, 120 orang, 50 %

Penyusunan pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan gedung: Tersedianya pedoman teknis pemeriksaan berkala bangunan gedung, Standarisasi pemeriksaan berkala BG, Kegiatan sesuai sasaran dan menurunnya angka kecelakaan dan bahaya dalam bangunan gedung. Rp 422,500Juta, NSPM, 50 %

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

80

Penyusunan pedoman teknis pemb. dan pemanfaatan BG di atas/di bawah air serta PSU : Tersedianya pedoman teknis pemb. Dan pemanfaatan BG di atas/di bawah air serta PSU, Standarisasi pemanfaatan BG di atas/di bawah air, Kegiatan sesuai sasaran, berkurangnya kawasan kumuh di sekitar aliran air serta PSU. Rp 400,401 Juta, 1 NSPM, 50 %

Penyusunan pedoman teknis Model RIK Kebakaran kabupaten/kota : Tersedianya pedoman teknis Model RIK Kebakaran kabupaten/kota, Standarisasi model RIK, Kegiatan sesuai sasaran , menurunya tingkat kebakaran gedung. Rp 422,440Juta, 1 NSPM, 35 %

Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus : Tersedianya pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus, Standarisasi penyelenggaraan BG fungsi khusus, Kegiatan sesuai sasaran, meningkatna bangunan gedung dengan fungsi khusus yang pembanunanya sesuai ketentuan dan efisien biaya. Rp 400,042Juta, 1 NSPM, 30 %

Pengelolaan gedung dan rumah negara : Terlaksananya pengelolaan gedung dan rumah negara, meningkatnya fungsi lembaga penyelengara BGRN, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan BGRN, meningkatnya kepuasan atas pelayanan BG dan RN. Rp 1.450 Juta, 3 Paket, 80 %

Review pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara : laporan review pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, Tersedianya pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, perbaikan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara, penyusunan pedoman teknis pembangunan bangunan gedung negara yang lebih baik. Rp 300,910 Juta, 1 NSPM, 50 %

Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wilayah barat dan wilayah timur: Terlaksananya program pengelolaan BGRN di pusat, wilayah barat dan wilayah timur, Masalah BGRN teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Pelaksanaan kegiatan sesuai sasaran. Rp 700 Juta, 1 Bantek, 40 orang, 50 %

Kajian pelaksanaan pembinaan teknis bangunan gedung dan rumah negara : Terlaksananya pembinaan teknis bangunan gedung dan rumah negara, Peningkatan kemampuan penyelenggara pembangunan bangunan gedung dan rumah negara, Peningkatan tertib pembangunan BGN, dan Masalah pembinaan BGRN teratasi. Rp 450 Juta, 1 Bantek, 85 %

Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi : Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Kalimantan dan Sulawesi, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Kegiatan sesuai sasaran. Rp 800 Juta, 1 Bantek, 50 orang, 50 %

Bantek pelaksanaan Progaram PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa tenggara, Maluku dan Papua : Terlaksananya program PBL TA 2006 Wilayah Bali, Nusa tenggara, Maluku dan Papua, Masalah PBL teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Kegiatan sesuai sasaran. Rp 900 Juta, 50 orang, 50 %

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

81

Pengawasan dan supervisi : Laporan pengawasan dan supervisi, Meningkatnya kualitas program, Tersedianya data dan Masalah dan Peningkatan kualitas pembinaan program. Rp. Juta, 33 Paket, 50 orang, 60 %.

Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2 : Tersedianya audit atas UPP 1 dan UPP 2, Masalah teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL dan Kegiatan sesuai sasaran. Rp 1.000 Juta, 1 Paket, 85 orang, 95 %

Bantek Penyusunan RTBL (koridor JL. Sisingamangaraja) : Tersedianya dokumen RTBL(koridor Jl. Sisingamangaraja), Masalah teratasi, Peningkatan ketrampilan SDM PBL, Kegiatan sesuai sasaran. Rp 500 Juta, Bantek, 85 orang, 50 %

Rencana teknis memorandum kegiatan penataan bangunan dan lingkugan di daerah : terselenggaranya kegiatan memorandum kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di daerah, Terumuskan kegatan PBL TA 2007, Rencana program terarah dan sesuai sasaran, dan peningkatan mutu perencanaan. Rp. Juta, 33 Paket, 60 %

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan: terselenggaranya kegiatan sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan di setiap propinsi, meningkatnya pemahaman para pelaksana dan stakeholder serta aparat pemerintah tentang pelaksanaan kegiatan penataan bangaunan dan lingkungan, pemerintah daerah mampu menyelaraskan pelaksanaan kegiatan didaerah dengan pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan, terwujudnya sosialisasi pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan. Rp Juta, 33 paket, 20 Orang, 100 %

Rencana teknis identifikasi kegiatan penataan bangunan dan lingkungan: terlaksananya identifikasi kegiatan penataan bangunan dan lingkungan, Teridentifikasi program PBL, Program sesuai sasaran, Peningkatan kualitas kegiatan penataan bangunan dan lingkungan. Rp Juta, 33 Paket, 90 orang, 85 %

d. Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam Rangka Memenuhi Keselamatan dan Keamanan

Rencana kegiatan dalam Program Program Pembinaan Bangunan Gedung dalam rangka memenuhi Keselamatan dan Keamanan di 33 propinsi yang meliputi kegiatan bantuan teknis prenyusunan peraturan daerah, fasilitasi percontohan bangunan gedung yang memenuhi persyaratan teknis, pelatihan tenaga pendata harga dan keandalan bangunan gedung. Meningkatnya manajemen pelayanan pengelolaan gedung yang memenuhi standar.

Peningkatan dan pemantapan kelembagaan dan fasilitasi raperda bangunan gedung : Terlaksananya bantuan teknis peningkatan pemantapan kelembagaan, Inventarisasi Peraturan Daerah terkait menajemen penyelenggaraan Bangunan Gedung di daerah, Inventarisasi fungsi kelembagaan, bangunan Gedung di daerah, dan Rancangan peraturan daerah tentang bangunan gedung. Rp 1.546 Juta, 32 Paket, 30, 40 %

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

82

Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG dan Keselamatan bangunan : Terselenggaranya sosialisasi BG, Tersedianya tenaga pendata harga satuan bahan bangunan di setiap kabupaten/kota yang terampil, cekatan dan mampu menghitung harga satuan bahan bangunan dan harga satuan/m2 untuk menuju keselamatan bangunan gendung, Tersedianya informasi harga bangunan, upah tenaga kerja, harga satuan pekerjaan pembangunan dan harga satuan bangunan gedung negara per m2 di setiap kabupaten/kota sebagai acuan dalam pelaksanaan pembangunan BGN di propinsi dan kabupaten/kota, meningkatnya BGN yang pembangunannya sesuai ketentuan dan efisien biayanya. Rp 2.067Juta, 33 Paket, 1.320 Orang, 33 Kota/Kabupaten, 75%

Penyusunan RTBL : Terbangunnya Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL) yang implementatif dengan memasukkan kaidah penataan bangunan dan lingkungan yang sehat, harmoni dan berjatidiri, Terciptanya kawasan yang harmoni sesuai kaidah tata bangunan dan lingkungan dengan memasukkan unsur-unsur budaya lokal namun visioner dengan memberikan ruang-ruang inovasi untuk membentuk kawasan yang harmoni dan berjatidiri, meningkatnya kualitas penataan bangunan dan lingkungan, menurunnya jumlah kawasan kumuh. Rp 15.813 Juta, 41 Paket, 50 %

Sosialisasi Peraturan Bangunan Gedung : Terselenggaranya kegiatan sosialisasi Peraturan Perundang-undangan Bangunan Gedung i setiap propinsi, Jumlah peserta sosialisasi, Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholders serta aparat pemerintah tentang Peraturan dan Perundang-undangan tentang bangunan gedung, Pemerintah daerah mampu menyelaraskan peraturan daerah dalam penyelenggaraan bangunan gedung di wilayahnya. Rp. Juta, 23 Paket, 920 orang, 50 %

Pengembangan sistem informasi arsitektur bangunan gedung : terbangunnya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di daerah, berfungsinya sistem informasi arsitektur bangunan gedung di daerah, Terlayaninya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan akan informasi arsitektur bangunan gedung di daerah, peningkatan pelayanan kepada masyarakta atas kebutuhan informasi arsitektur. Rp. Juta, 18 Paket, 35 dan 40 %

Pemantauan dan evaluasi : Laporan pemantaun dan evaluasi program, Peningkatan kualitas program PBL, Ketersediaan informasi dan masalah program, Peningkatan kualitas pembinaan program. Rp. Juta, 33 Paket, 50 dan 60 %

e. Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara

Rencana Kegiatan dalam Program Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara meliputi kegiatan bantuan teknis pembangunan bangunan gedung negara dan pengeloaan rumah negara dalam rangka pengalihan status golongan rumah negara golongan II menjadi rumah negara golongan III. terlaksananya keagiatan bantuan teknis bangunan gedung di seluruh propinsi dan kabupaten/kota di seluruh Indonesia :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

83

Percontohan aksesbilitas BGN : Fisik percontohan aksesbilitas BGN, Meningkatnya jumlah Bangunan gedung negara yang aksesibel, meningkatnya apresiasi masyarakat terhadap pemenuhan persyaratan aksesbilitas BGN, Peningkatan kuantitas dan kualitas BGN yang aksesibel dan ramah. Rp 332,380 Juta, 67 Paket

f. Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya

Rencana Kegiatan dalam Program Rehabilitasi Bangunan Gedung Istana Kepresidenan dan Kebun Raya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan gedung Istana Kepresidenan agar laik fungsi serta rehabilitasi bangunan gedung pada Kebun Raya; Terwujudnya peningkatan kualitas lingkungan dan terbukanya aksesbilitas masyarakat untuk mendukung terwujudya Indonesia yang lebih sejahtera

Lanjutan Rehabilitasi Wisma Negara : terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Wisma Negara, meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Wisma Negara, meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Wisma Negara, dan meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Wisma Negara. Rp. Juta, 1 paket, 80 %

Lanjutan Rehablitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring, Bali : terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Tampak Siring Bali, Rp. Juta, 1 paket, 80 %

Lanjutan Rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor : terlaksananya rehabilitasi Istana Kepresidenan Bogor, meningkatnya kualitas bangunan Istana Kepresidenan Bogor, meningkatnya kualitas konstruksi dan keselamatan Istana Kepresidenan Bogor, meningkatnya umur pemanfaatan Istana Kepresidenan Bogor. Rp. Juta, 1 Paket, 80%

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bogor : terlaksananya rehabilitasi kebun raya Bogor, meningkatnya kualitas bangunan/sarana kebun raya Bogor, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan kebun raya Bogor, meningkatnya kulaitas dan kuantitas pengelolaan koleksi kebun raya Bogor. Rp 3.673 Juta, 80 %

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Raya Cibodas : terlaksananya rehabilitasi Cibodas, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cibodas, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cibodas, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cibodas. Rp. 3.673 Juta, 1 paket, 80 %

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya : terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Kebun Raya, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun Raya, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun Raya. Rp 3.673 Juta, 1 paket dan 80 %

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

84

Lanjutan Rehabilitasi Kebon Raya Bedugul: terlaksananya rehabilitasi Kebun Raya Bedugul, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Kebun Raya Bedugul, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Kebun Raya Bedugul, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Kebun Raya bedugul. Rp 3.673 Juta,1 paket, 80 %

Lanjutan rehabilitasi Istana Kepresidenan Cipanas : terlaksananya rehabilitasi Cipanas, meningkatnya kualitas bangunan/sarana Cipanas, meningkatnya kualitas bangunan gedung dan lingkungan Cipanas, meningkatnya kualitas dan kuantitas pengelolaan koleksi Cipanas. Rp 3.673 Juta, 1 Paket, 80 %

g. Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional

Rencana Kegiatan dalam Program Peningkatan Kualitas Lingkungan Permukiman Kumuh, Nelayan dan Tradisional meliputi kegiatan pemberdayaan masyarakat dalam menata lingkungan permukimannya khususnya dalam pembangunan/perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukimannya agar terwujud lingkungan yang nyaman, sehat, dan aksesibel, sehingga dapat meningkatkan produktifitas kerjanya sertta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin.

Dukungan PSD Lingkungan Permukiman : Terlaksananya program PSD lingkungan permukiman, Luas kawasan permukiman kumuh yang diperbaiki, Jumlah kepala keluarga yang menerima manfaat, Perbaikan lingkungan kumuh. Rp 97,274 Juta, 155 Kota/kabupaten, 90, 80 dan 50 %

Pembinaan Penataan Lingkungan Wilayah : Terlaksananya Pembinaan penataan lingkungan wilayah, Masalah penataan lingkungan teratasi,Kegiatan sesuai sasaran, terwujudnya tata wilayah sesuai fungsi, memenuhi syarat administrasi dan tertib. Rp 11.849 Juta, 33 Paket, 90, 80 dan 50 %

h. Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/ Bersejarah dan Lingkungannya

Rencana Kegiatan dalam Program Penataan dan Revitalisasi Penataan Bangunan Gedung/Bersejarah dan lingkungannya meliputi kegiatan rehabilitasi bangunan bersejarah dan lingkungannya untuk laik fungsi, sehingga dapat mendorong pengembangan ekonomi wilayah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan keserasian lingkungan. Berkurangnya kawasan permukiman yang tidak layak huni dan meningkatnya tingkat kesejahteraan masyarakat miskin :

Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh : Terlaksanannya pendampingan kawasan kumuh, Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan, kawasan permukiman kumuh dan nelayan, Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum fasilitator pada

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

85

tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan, Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat dan swasta, dan Terciptanya lingkungan permukiman kumuh dan nelayan sehat, produktif, harmoni dan berkelanjutan. Rp 14.194 Juta, 61 Paket, 90, 80 dan 50 %

Pelaksanaan penataan lingkungan permukiman tradisional : Terlaksananya pendampingan penataan lingkungan permukiman tradisional, Tersusun DED pembangunan untuk pembangunan kawasan permukiman tradisional/bersejarah, Tersedianya Tenaga Penggerak Masyarakat (TPM) sebagai forum fasilitator pada tingkat desa/kelurahan yang memiliki kapasitas untuk mendampingi pelaksanaan kegiatan, Terbentuknya forum peduli bangunan dan lingkungan yang terdiri dari unsur pemerintah, masyarakat dan swasta, dan Terciptanya lingkungan permukiman tradisional/ bersejarah yang harmoni dan berjatidiri. Rp 2.062 Juta, 23 Paket, 85, 90 dan 80%

Penyusunan rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman tradisional : Tersusun dokumen Rencana Tindak Revitalisasi Kawasan, Tradisional/Bersejarah di semua lokasi terpilih yang telah dimasukkan dalam dokumen memorandum kegiatan pada tahun 2006, Tersedianya dokumen RTRP tradisional/bersejarah yang dapat dipergunakan sebagai acuan kegiatan penataan kawasan tradisional/bersejarah untuk Tahun Anggaran 2007, meningkatnya kualitas yang nyaman, sehat, dan aksesibel, meningkatnya produktifitas dan tingkat kesejahteraan. Rp 5.050 Juta, 14 Paket, 90, 80 dan 50%

Dukungan PSD penataan lingkungan Permukiman tradisional/ bersejarah: Terlaksananya pemberdayaan masyarakat dalam menata dan merehabilitasi lingkungan permukiman tradisional/bersejarah, meingkatnya kualitas lingkungan permuliman tradisional/bersejarah, Meningkatnya kualitas lingkunan yang yaman,sehat dan aksesibel, Meningkatnya produktifitas kerja serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Rp 11.849 Juta, 33 Kabupaten/kota, 80, 90 dan 50%

i. Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan melalui Bantuan Langsung Masyarakat

Rencana Kegiatan dalam Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan kegiatan pemberdayaan masyarakat miskin untuk dapat mandiri dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dan penataan lingkungan yang lebih nyaman serta terbangunnya modal sosial kemasyarakatan sesuai konsep tridaya. Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain. Serta Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran :

Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2 : Terlaksananya bantuan teknis dan penyiapan audit atas UPP 1 dan UPP II, Meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis dan penyiapan audit atas UPP 1 dan UPP II,

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

86

Meningkatnya kualitas audit atas UPP I dan UPP II, Meningkatkan kapasitas kelembagaan dalam program penaganan dalam program penanganan kemiskinan perkotaan. Rp 1.000 Juta, Bantek, 85 dan 95%

Pemberian bantuan langsung masyarakat (BLM) : Terlaksananya BLM, Terlaksananya pembentukan kelompok BKM melalui pemberdayaan masyarakat, Tersalurkanya bantuan langsung masyarakat dengan cara yang bersih dari KKN, Terlaksananya efisiensi pendanaan dan optimalisasi penyaluran BLM, Meningkatkan produktifitas kerjasama antara masyarakat dalam pelaksanaan pencairan dana BLM. Rp 356,380 Juta, 176 Paket, 3.784 Unit, 40 dan 50%

Bantuan teknis P2KP : Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain, meningkatnya pelaksanaan bantuan teknis P2KP, Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran, Terselenggaranya Program P2KP TA 2006 secara akuntabel,memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance mengacu kepada NSPM yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Cipta Karya. Rp 522,054 Juta, 42 Paket, 85 dan 90%

Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap II : Terlaksananya bantuan teknik untuk pelaksanaan P2KP di masing-masing propinsi yang merupakan lokasi P2KP sehingga kegiatan lebih terarah dan sinergi dengan kegiatan lain, Meningkatnya kapasitas dan kapabilitas pejabat/aparat instansi terkait dalam melaksanakan program P2KP di wilayah sasaran, Terselenggaranya Program P2KP Tahun Anggaran 2006 secara akuntabel dan memenuhi prinsip-prinsip good governance dan clean governance mengacu kepada NSPM yang telah dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya, meningkatnya kepedulian dan kebijakan yang pro-poor dari pejabat dan instansi terkait. Rp 58,630 Juta, 26 Paket, 85 dan 90%

Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3 : Terlaksananya bantuan manajemen P2KP 3, meningkatnya bantuan manajemen P2KP 3, meningkatkannya kapasitas manajemen P2KP 3, Meningkatnya kapasitas kelembagaan dalam program penanganan kemiskinan. Rp 463,423 Juta, 16 Paket, 85 dan 90%

Dengan membandingkan antara output dengan input, maka dapat dinyatakan bahwa pelaksanaan program PBL tahun 2006 cukup efisien. Kemudian dilihat dari tingkat efektifitas (kesesuaian antara tujuan dengan hasil), maka sebagian besar kegiatan PBL tahun 2006 sudah memberikan sumbangan bagi tercapainya tujuan sebagaimana tercantum dalam rencana strategis. Perbedaan kinerja (performance gap) baik tingkat SNVT Propinsi, antar program dan antar sub-direktorat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti SDM, dukungan pemerintah daerah, partisipasi masyarakat dan pengaruh dari lingkungan strategis yang melingkupi program itu sendiri. Permasalahan yang muncul dan diidentifikasi berpengaruh terhadap kinerja pelaksanaan program di antaranya adalah :

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

87

a) Rentang program PBL dilihat dari jenis, cakupan maupun kewilayahan yang sangat luas juga berpangaruh pada tingkat pengendalian dan kinerja pelaksanaan kegiatan, b) euphoria otonomi daerah cenderung mengurangi tingkat efektifitas koordinasi antara pusat dan daerah, dan c) keberadaan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan yang merupakan organisasi yang relatif baru di bawah Dirjen Cipta Karya juga memberikan efek bagi tingkat efektifitas, koordinasi, maupun kerjasama antar sub direktorat di bawahnya.

3.4. ASPEK KEUANGAN 1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN

PENUNJANG a. Perkotaan dan Perdesaan

Alokasi dana untuk kegiatan Peningkatan Infrastruktur Perdesaan adalah sebesar Rp 496.291.000,-. Penyerapan dana pada tahun anggaran 2006 adalah sebesar Rp 450.395.193,- atau 90.75%.

b. Pendukung dan Penunjang Realisasi penyerapan dana untuk pendukung dan penunjang bidang cipta karya dapat dilihat pada tabel berikut :

RENCANA REALISASI %

196.052.763.000,- 153.402.294.823,- 78,24

Dari total anggaran kegiatan penunjang dan pendukung pada tahun 2006 sebesar Rp 196.052.763.000,- sebanyak Rp 153.402.294.823,- (78,23%) telah terealisasi. Penyebab di balik rendahnya presentase penyerapan/realisasi dana tahun anggaran 2006 adalah : Beberapa kegiatan yang dibiayai oleh PHLN masih dalam proses

pelaksanaan Telah terjadi efisiensi penggunaan dana pada kegiatan pendukung dan

penunjang yang bersumber dari APBN sebesar Rp 16.984.385.202,-.

2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM Pada tahun anggaran 2006 ini, Program Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum dan Pengelolaan Sanitasi memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 706,845 milyar yang terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp 666,865 milyar dan DPLN Rp 88,850 milyar termasuk SKPD (Satuan Kerja Pemerintah Daerah) Propinsi Maluku dan Maluku Utara sesuai Kepres Nomor 06 Tahun 2003 sebesar Rp 40 milyar. Dari nilai tersebut Direktorat Pengembangan Air Minum memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 619,826 milyar. Dari alokasi tersebut alokasi kerangka kebijakan pengembangan air minum (SVT Pusat) adalah Rp 42 milyar, sedangkan alokasi untuk kerangka anggaran pengembangan air minum propinsi (SNVT Propinsi) sebesar Rp 577,826 milyar.

Dari alokasi dana tahun 2006 ini belum terdapat perimbangan yang memadai untuk membangun prasarana dan sarana sektor air minum dan sektor air limbah

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

88

di Indonesia ini ditinjau dari segi jumlah dana. Di samping anggaran yang sangat kecil, juga terdapat kendala lain yaitu SDM yang terbatas untuk melaksanakan pembangunan serta material yang relatif jauh lebih mahal terutama di Wilayah Timur dibandingkan dengan Wilayah Barat dan Tengah, yang disebabkan masalah transportasi serta peralatan yang lebih sulit untuk memperolehnya.

3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP

Pada tahun anggaran 2006 ini, Pengembangan Peyehatan Lingkungan Permukiman (PLP) melalui Satuan Kerja Sementara (SKS) Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Sampah, memperoleh alokasi anggaran sebesar Rp 430.161.303,- yang terdiri dari APBN sebesar Rp 341.311.303.000,- dan DPLN Rp 88.850.000.000,-.

Dari alokasi dana tahun 2006 ini belum terdapat perimbangan yang memadai untuk membangun Prasarana dan Sarana ke-PLP-an di Indonesia ini ditinjau dari segi jumlah dana. Di samping anggaran yang sangat kecil, juga terdapat kendala lain yaitu SDM yang terbatas untuk melaksanakan pembangunan serta material yang relatif jauh lebih mahal terutama di Wilayah Timur dibandingkan dengan Wilayah Barat dan Tengah yang disebabkan masalah transportasi serta peralatan yang lebih sulit untuk memperolehnya.

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN

Dalam upaya mencapai target yang telah ditetapkan, dialokasikan dana senilai Rp 942.246.002.000,- untuk mendukung pelaksanaan program-program di lingkungan Direktorat Pengembangan Permukiman pada tahun anggaran 2006.

Untuk program yang dilaksanakan di daerah, dialokasikan dana senilai Rp 348.853.771.000,- yang digunakan untuk membiayai Satker Pengembangan Permukiman, Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Perdesaan, dan Satker Peningkatan Prasarana dan Sarana Kawasan Perbatasan.

Untuk program yang dikelola oleh pusat, dialokasikan dana senilai Rp 593.392.231.000,- yang terdiri dari Rupiah Murni senilai Rp 44.392.231.000,- dan Pinjaman Luar Negeri senilai Rp 49.000.000.000,- yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan Sistem Pengembangan Kawasan Permukiman, Kegiatan Pengembangan Perumahan Permukiman, Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Kawasan Metropolitan, kegiatan Pembinaan Pengembangan Desa Pusat Pertumbuhan, Kegiatan Pembinaan Pengembangan Permukiman Baru, Satker Pengembangan Rusunawa, Pengembangan PS Desa Agropolitan, dan Satker Pembinaan Teknis Peningkatan Lingkungan Permukiman (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP)). Pinjaman Luar Negeri yang diterima berasal dari Asian Development Bank yang dialokasikan untuk mendukung Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project (NUSSP).

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

89

Alokasi Dana Direktorat Pengembangan Permukiman

NO. SATKER/SKS/KEGIATAN PAGU (x Rp 1000)

RPM PLN TOTAL

1 DAERAH 348.853.771 - 348.853.771

SNVT P2P (33 PROVINSI) 169,224.771 - 169,224.771

SNVT P2SP (32 PROVINSI) 100.619.000 - 100.619.000

SNVT P2SP KWS. PERBATASAN (7 PROVINSI) 79.010.000 - 79.010.000

2 PUSAT 544.392.231 49.000.000 593.392.231

SISTEM PENGEMB. KWS. PERUMAHAN 10.200.000 - 10.200.000

PENGEMBANGAN PERUMAHAN PERMUKIMAN 8.142.500 - 8.142.500

PEMB. PENGEMB. PERMUK. KWS METROPOLITAN 19.962.143 - 19.962.143

PEMBINAAN PENGEMBANGAN DPP 8.142.500 - 8.142.500

PEMBINAAN PENGEMBANGAN PERMUKIMAN BARU 8.142.500 - 8.142.500

PENGEMBANGAN RUSUNAWA 214.585.066 - 214.585.066

PENGEMBANGAN PS DESA AGROPOLITAN 128.310.075 - 128.310.075

NUSSP 137.257.447 - 137.257.447

PEMBINAAN TEKNIS PENATAAN LING. PERMUKIMAN 9.650.000 49.000.000 58.650.000

T O T A L 893.246.002 49.000.000 942.246.002

Sumber: Direktorat Pengembangan Permukiman

5. SEKTOR PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN

a. Alokasi Anggaran

Pada Tahun anggaran 2006 pagu dana APBN untuk kegiatan PBL berjumlah Rp 441.444.909.550 , terdiri dari sub kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan Gedung Rp 38.457.263.000 dan sub kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman Rp 402.987.646.550. Dari sejumlah tersebut 76,05% merupakan kegiatan swakelola dan 24% kontraktual. Setelah melalui proses lelang dan penawaran, maka disetujui anggaran kegiatan PBL sebesar Rp. 275.767.125.025,- atau 62,47% dari pagu yang disediakan.

Jumlah paket kegiatan total 1.114 paket, terdiri dari 704 paket swakelola dan 410 paket kontraktual. Menurut jenisnya, kegiatan dapat dibagi menjadi : 170 paket capacity building, 602 paket software/kajian, 486 paket pendampingan, 14 paket monitoring dan evaluasi, dan 300 paket pembangunan prasarana fisik.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

90

Tabel 7

Jenis Kegiatan, Jumlah Paket, Pagu, dan Nilai Kontrak/Swakelola

Kegiatan PBL APBN TA.2006

No. Jenis Kegiatan

Volume dan Nilai Kegiatan

Jumlah Paket

Pagu Nilai Kontrak /

Swakelola

1 Pembinaan Teknis Bangunan Gedung 374 38.457.263.000 30.709.570.725

2 Penataan Lingkungan Permukiman 665 402.987.646.550 245.057.554.300

Total 1.039 441.444.909.550 275.767.125.025

Dengan jumlah paket pekerjaan dan nilai anggaran yang disetujui, maka nilai rata-rata pekerjaan PBL adalah Rp 247.576.790,-/paket. Untuk kegiatan PTBG, nilai rata-ratanya adalah Rp 114.587.950,-/paket, sedang untuk kegiatan PLP nilai rata-ratanya sebesar Rp 289.666.139,-/paket.

Tabel 8

Jenis Kegiatan, Paket, Pagu, dan Nilai Kontrak/Swakelola

Kegiatan PTBG - TA. 2006

No. Jenis Kegiatan

Volume dan Nilai Kegiatan

Paket Pagu Nilai Kontrak /

Swakelola

1 Jenis Pengelolaan Dana

1.1. Swakelola 191 22.132.817.000 18.156.248.500

1.2. Kontraktual 77 16.324.446.000 12.553.322.225

Total 268 38.457.263.000 30.709.570.725

2 Sifat Kegiatan

2.1. Capacity Building 103 10.657.546.000 8.113.102.000

2.2. Pendampingan 18 1.170.686.000 1.102.047.000

2.3. Monitoring dan Evaluasi 14 1.712.338.000 1.621.398.000

2.4. Software 89 22.537.554.000 18.143.712.125

2.5. Fisik 44 2.379.139.000 1.729.311.600

Total 268 38.457.263.000 30.709.570.725

Secara keseluruhan realisasi dana untuk kegiatan PLP adalah Rp 245.057.554.300 atau 60,81 % dari pagu anggaran tahun 2006 yang disediakan yakni Rp 402.987.646.550,-. Walaupun jumlah paket dan nilai pekerjaan swakelola lebih besar di banding kontraktual, namun realisasi dana paket pekerjaan kontraktual lebih besar dari pagu anggaran yang disediakan atau naik sebesar 620%.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

91

Tabel 9

Jenis Kegiatan, Paket, Pagu, dan Nilai Kontrak/Swakelola

Kegiatan PLP APBN TA.2006

No. Jenis Kegiatan

Volume dan Nilai Kegiatan

Paket Pagu Nilai Kontrak /

Swakelola

1 Jenis Pengelolaan

1.1. Swakelola 513 313.590.157.700 186.773.317.700

1.2. Kontraktual 333 9.397.488.850 58.284.236.600

Total 846 402.987.646.550 245.057.554.300

b. Realisasi dan Pengendalian Keuangan

Sebagaimana realisasi capaian fisik kegiatan, realisasi keuangan pada masing-masing satuan kerja PBL propinsi di seluruh Indonesia juga dikelompokkan dengan cara yang sama agar memudahkan penilaian dan pemeringkatan. Pengelompokkan ini juga dilakukan dalam rangka pengendalian pelaksanaan kegiatan PBL, terutama di tingkat SNVT propinsi. Kemudian dengan pemeringkatan berdasarkan tingkat realisasi keuangan dapat dilakukan tindakan yang diperlukan agar efektifitas dan efisienasi kegiatan dapat terus dijaga, sehingga hasil, manfaat dan dampak kegiatan dapat dicapai sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Berikut contoh hasil monitoring yang menghasilkan pengelompokkan satker propinsi berdasarkan kinerja keuangannya per Bulan September 2006, yaitu:

Tabel 10

Satker Propinsi dengan Realisasi Keuangan di Bawah 50%

No. Satuan Kerja Propinsi Realisasi Keuangan (%) Status

1 PBL NAD 12,19 Kritis

2 PBL Sumatera Utara 26,65 Kritis

3 PBL Sumatera Barat 18,64 Kritis

4 PBL Riau 30,25 Kritis

5 PBL Kepulauan Riau 5,96 Kritis

6 PBL Bengkulu 21,90 Kritis

7 PBL Sumatera Selatan 8,53 Kritis

8 PBL Bangka Belitung 24,62 Kritis

9 PBL Lampung 23,12 Kritis

10 PBL Banten 9,55 Kritis

11 PBL DI Yogyakarta 22,17 Kritis

12 PBL Kalimantan Timur 31,73 Kritis

13 PBL Sulawesi Barat 18,50 Kritis

14 PBL NTT 10,07 Kritis

15 PBL Maluku 6,78 Kritis

16 PBL Maluku Utara 10,18 Kritis

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

92

17 PBL Jambi 38,64 Kritis

18 PBL Jawa Barat 47,43 Kritis

19 PBL Jawa Tengah 39,84 Kritis

20 PBL Jawa Timur 44,22 Kritis

21 PBL Kalimantan Tengah 47,15 Kritis

22 PBL Kalimantan Selatan 48,82 Kritis

23 PBL Sulawesi Utara 44,35 Kritis

24 PBL Sulawesi Tengah 17,86 Kritis

25 PBL Sulawesi Tenggara 38,69 Kritis

26 PBL Papua 29,02 Kritis

Tabel 10 mengelompokkan 26 satuan kerja PBL propinsi dengan realisasi keuangan di bawah 50% sampai dengan kuartal II tahun anggaran 2006. Realisasi keuangan paling rendah dalam kelompok ini adalah satuan kerja PBL Propinsi Kepulauan Riau yakni hanya mencapai 5,96% dan paling tinggi adalah satuan kerja PBL Propinsi Kalimantan Selatan yaitu 48,82%.

Tabel 11

Satuan Kerja dengan Realisasi Keuangan 51% - 80%

No. Satuan Kerja Propinsi Realisasi Keuangan (%)

Keterangan

1 PBL Bali 65,39 Waspada

2 PBL Gorontalo 54,74 Waspada

3 PBL Irian Jaya Barat 55,83 Waspada

Tabel 11 menghimpun kelompok satuan kerja PBL propinsi dengan realisasi keuangan menengah yaitu antara 51% – 80%. Ada 3 satuan kerja PBL propinsi pada kelompok ini dengan realisasi terendah satuan kerja PBL Propinsi Gorontalo yaitu 54,74% dan tertinggi satuan kerja PBL Propinsi Bali yakni 65,39 %.

Tabel 12

Satuan Kerja dan Realisasi Keuangan di Atas 80%

No Satuan Kerja Propinsi Realisasi Keuangan

(%)

Keterangan

1 PBL DKI Jakarta 83,78 Aman

2 PBL Kalimantan Barat 95,96 Aman

3 PBL Sulawesi Selatan 89,47 Aman

4 PBL NTB 84,62 Aman

Kelompok satuan kerja PBL propinsi dengan realisasi keuangan di atas 80% dikelompokkan dalam tabel 12. Satuan kerja PBL Propinsi Kalimantan Barat menempati ranking tertinggi dengan realisasi 95,96% dan menempati urutan paling bawah dalam realisasi keuangan ini adalah satuan kerja PBL Propinsi DKI Jakarta.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

93

3.5. HAL-HAL YANG MEMERLUKAN PERHATIAN UNTUK PENINGKATAN KINERJA

1. SEKTOR PERKOTAAN DAN PERDESAAN SERTA PENDUKUNG DAN PENUNJANG

a. Pembangunan Perkotaan dan Perdesaan Pembangunan infrastruktur pada kawasan permukiman yang baru belum banyak melibatkan peran aktif swasta dan masyarakat, dengan tetap didorong melalui fasilitasi pemerintah yang mengacu pada Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, khususnya pada rencana pemanfaatan kawasan permukiman di masa mendatang.

b. Pendukung dan Penunjang Perumusan indikator kinerja kegiatan khususnya kegiatan non-fisik untuk

tahun-tahun mendatang, perlu didefinisikan guna mengkalkulasi kinerja sasaran dan kegiatan secara lebih tajam dan akuntabel. Dengan demikian penyelarasan potensi, peluang, dan kendala yang ada dapat lebih mudah dilakukan.

Sebagaimana diketahui bahwa pada tahun 2006 merupakan tahun kedua diberlakukannya sistem unified budget, yang mana dampak dari kebijakan tersebut khususnya pada pelaksanaan anggaran mengalami hambatan. Hambatan ini adalah akibat kurangnya pemahaman dalam pelaksanaan berbagai pedoman peraturan pendukungnya. Untuk itu, dalam memperlancar pelaksanaan kegiatan pada tahun mendatang diperlukan peningkatan pembinaan dan sosialisasi peraturan khususnya dalam bidang keuangan kepada para Pejabat Inti Satuan Kerja.

Dalam upaya menerapkan prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik melalui transparansi, belum sepenuhnya unit kerja dapat melaksanakan. Hal ini terlihat dari lambatnya respon unit kerja khususnya di daerah dalam menyampaikan realisasi dan kendala dalam pelaksanaan kegiatannya. Untuk itu, pada tahun mendatang perlu lebih ditingkatkan lagi monitoring dan evaluasi sebagi upaya penerapan prinsip good governance.

2. SEKTOR PENGEMBANGAN AIR MINUM

Dari pelaksanaan TA. 2006 ini terdapat hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut yaitu sebagai berikut :

a. Pembinaan Program Pembinaan program pengembangan perkotaan dan perdesaan perlu mengacu kepada perubahan paradigma, amanat desentralisasi, dan otonomi daerah, serta pembagian kewenanganan Pusat dan Daerah. Oleh karena itu, peran dan fungsi Satker-Satker di lingkungan Direktorat Jenderal Cipta Karya di masa mendatang perlu mendapat perhatian, khususnya mengenai reposisi peran sesuai perkembangan, tantangan, dan perubahan paradigma di atas.

b. Keseimbangan Pembangunan Daerah Perkotaan dan Perdesaan Pembangunan perdesaan selama ini kurang mendapat perhatian dibanding

daerah perkotaan. Dukungan upaya peningkatan hubungan desa-kota

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

94

(“rural-urban linkages”) dalam mendukung pertumbuhan kawasan, perlu mendapat perhatian pula. Selain itu, perhatian terhadap upaya pemenuhan “basic need” khususnya desa-desa/kawasan tertinggal, kawasan rawan air, perbatasan, dan nelayan perlu mendapatkan dukungan.

c. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya kiranya pembinaan dan peningkatan kualitas SDM masih perlu mendapatkan perhatian pula.

Masukan untuk Pelaksanaan Program Tahun Anggaran 2007 Dengan memperhatikan kondisi dan permasalahan yang ada, perlu dilakukan langkah-langkah konkret serta upaya terobosan dalam peningkatan pelayanan air minum yang lebih baik kepada masyarakat serta percepatan pemenuhan kebutuhan pelayanan air minum. Untuk itu diperlukan langkah-langkah terkait dengan penyusunan program serta monitoring dan evaluasi sebagai berikut : a. Penyiapan program yang lebih matang dan siap sehingga pelaksanaan

kegiatan tepat waktu sesuai dengan rencana b. Proses penganggaran lebih awal dan perbaikan mekanisme penganggaran

agar lebih efektif dan tepat waktu c. Pemberlakuan punishment and reward agar dapat memacu perbaikan

kinerja. d. Peningkatan kemampuan SDM di Satuan Kerja Sementara dan Satuan Kerja

Pusat dalam bidang administrasi dan teknik e. Perbaikan metode, teknik penyampaian dalam Monitoring dan Evaluasi,

dengan mengadopsi perkembangan teknologi maupun metode yang ada.

3. SEKTOR PENGEMBANGAN PLP Dari pelaksanaan TA. 2006 ini terdapat hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan tindak lanjut yaitu :

a. Pembinaan Program Pembinaan program pengembangan perkotaan dan perdesaan perlu

mengacu kepada perubahan paradigma, amanat desentralisasi, dan otonomi daerah, serta pembagian kewenanganan Pusat dan Daerah. Karenanya, peran dan fungsi Satker-Satker di lingkungan Ditjen Cipta Karya di masa mendatang perlu mendapat perhatian, khususnya mengenai reposisi peran sesuai perkembangan, tantangan dan perubahan paradigma di atas.

b. Keseimbangan Pembangunan Daerah Perkotaan dan Perdesaan Pembangunan perdesaan selama ini kurang mendapat perhatian dibanding daerah perkotaan. Dukungan upaya peningkatan hubungan desa-kota (“rural-urban linkages”) dalam mendukung pertumbuhan kawasan, perlu mendapat perhatian pula. Selain itu, perhatian terhadap upaya pemenuhan “basic need” khususnya desa-desa tertinggal, kawasan rawan air, perbatasan dan nelayan, perlu mendapatkan dukungan.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

95

c. Pembinaan Sumber Daya Manusia (SDM) Dalam rangka menunjang kelancaran tugas-tugas Direktorat Jenderal Cipta Karya, kiranya pembinaan dan peningkatan kualitas SDM masih perlu mendapatkan perhatian pula.

d. Program Pengembangan Sistem Pelayanan Air Limbah

Pengembangan sistem pengelolaan air limbah bertujuan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah perkotaan terutama wilayah penduduk rawan penyakit, dukungan untuk Rumah Siap Huni (RSH) serta kawasan strategis lainnya di kota besar dan metropolitan, serta menuju sasaran Millennium Development Goal (MDG) dan gerakan nasional percepatan pembangunan air minum dan sanitasi. Dalam pelaksanaannya, perlu diperhatikan kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah yang meliputi : Prioritas pengembangan prasarana dan sarana air limbah terpusat di

wilayah strategis, cepat tumbuh, dan padat di kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.

Optimalisasi sistem terpusat yang telah dibangun baik namun tingkat pelayanannya masih rendah (< 60% cakupan pelayanan)

Bantuan fisik dalam rangka penyiapan pengembangan prasarana dan sarana pengolahan air limbah terpusat di kota-kota sedang/ibukota kabupaten baru/kota baru.

Penyediaan prasarana dan sarana air limbah sistem on-site terkait dengan kawasan pelayanan air bersih di kawasan rawan sanitasi.

e. Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase

Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan dan Drainase (di luar Program Pusat) dibagi menjadi dua satuan kerja yaitu Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan. Satuan Kerja Pengembangan Sistem Drainase dan Pengelolaan Persampahan dibagi menjadi dua sektor yaitu pengembangan sistem pengelolaan persampahan dan pengembangan sistem drainase.

Pengembangan sistem pengelolaan persampahan bertujuan untuk peningkatan kebersihan kawasan perkotaan dan derajat kesehatan masyarakat. Kriteria Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan meliputi : Stimulasi (reward) peningkatan kualitas dan kapasitas prasarana dan

sarana TPA regional untuk kawasan perkotaan kota besar dan metropolitan.

Fasilitas Prasarana dan Sarana Persampahan untuk Daerah Pemekaran serta untuk daerah dengan kinerja yang rendah.

Initial investment yang bersifat stimulan dan reward untuk pemerintah daerah kabupaten/kota yang sudah mengoperasikan TPA dengan baik tetapi masih perlu dioptimalkan operasionalnya.

Pengembangan sistem drainase bertujuan untuk mengurangi atau meminimalisasi tingkat genangan sehingga dapat menurunkan tingkat

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

96

gangguan ekonomi kota dan kerugian harta benda yang berskala nasional serta untuk peningkatan kualitas lingkungan perumahan dalam upaya dukungan terhadap Gerakan Nasional Pengembangan Sejuta Rumah. Kriteria Pengembangan Sistem Drainase meliputi : Stimulasi rehabilitasi dan pembangunan sistem drainase primer di

kawasan strategis perkotaan kota besar dan metropolitan yang rawan terhadap genangan/banjir dan akan menimbulkan gangguan berskala nasional dan regional dan kerugian harta benda.

Rehabilitasi dan pembangunan drainase dalam upaya dukungan terhadap pembangunan Sejuta Rumah (GNPSR) dan Rumah Sehat Sederhana (RSH)

Perhatian diberikan pada daerah yang selalu tergenang di perkotaan

4. SEKTOR PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Hal-hal yang perlu mendapat perhatian : a. Pelaksanaan Program Pengembangan Permukiman Permasalahan substansi Pengembangan Permukiman antara lain belum

tersedianya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pengembangan Permukiman yang melibatkan dan disepakati bersama oleh kabupaten/ kota, mengingat kompleksitas permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan infrastruktur Pengembangan Permukiman dan isue-isue strategis yang dikandungnya.

b. Pembangunan Permukiman yang Berkelanjutan Efektivitas pengendalian pembangunan permukiman di kawasan perkotaan belum berjalan baik, yang diharapkan dapat sesuai dengan rencana pengembangan perkotaan dengan tidak menurunkan kualitas lingkungan permukiman dan tetap menjamin berkembangnya kegiatan perkotaan.

c. Peningkatan Kepasitas Kelembagaan Keberhasilan pencapaian tujuan pengembangan permukiman sangat ditentukan oleh kemampuan instansi-instansi terkait dalam melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan. Melalui Keppres No. 63/2000 telah ditetapkan Badan Kebijakan dan Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Nasional (BKP4N) yang melibatkan departemen/lembaga non-departemen terkait. Di tingkat regional, Pengendalian Pembangunan Perumahan dan Permukiman Propinsi dan Kabupaten/Kota (BKP4P dan BKP4K) diharapkan dapat lebih berperan dan menjalankan fungsi koordinasi antar dinas teknis yang terlibat di dalamnya, sehingga tujuan pengembangan permukiman nasional dapat dicapai.

d. Peningkatan Kapasitas Investasi Daerah dalam rangka Percepatan Desentralisasi Pelaksanaan kebijakan desentralisasi pembangunan dan pengelolaan perkotaan belum berjalan lancar akibat belum lengkapnya peraturan dan perundangan yang berlaku, selain itu pemahaman terhadap desentralisasi sendiri masih minim di kalangan pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah daerah perlu mendukung terwujudnya akuntabilitas publik dalam rangka Good Governance and Management.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

97

Untuk menjaga kesinambungan investasi pembangunan perkotaan dan pelaksanaan reformasi penyelenggaraan pembangunan di daerah, perlu adanya reformasi pembangunan perkotaan, khususnya Pengembangan Permukiman. Pelaksanaan reformasi ini adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan tugas dan kewenangan pemerintah kabupaten/kota, melalui : a. Pelaksanaan reformasi pemerintah daerah untuk meningkatkan partipasi

masyarakat dan akuntabilitasnya. b. Pengembangan sistem pembiayaan pembangunan perkotaan melalui

pengembangan skema pinjaman dan hibah jangka panjang. c. Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana serta pengembangan ekonomi

perkotaan. d. Peningkatan kapasitas kelembagaan pemerintah daerah dalam rangka

reformasi.

5. SEKTOR BANGUNAN GEDUNG

Dilihat dari lingkup tugas dan tanggungjawabnya, Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan memiliki posisi yang strategis dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat terutama dari aspek tata bangunan dan lingkungan permukiman. Oleh karena itu, upaya peningkatan kinerja harus menjadi issue sentral dalam Direktorat PBL terkait dengan peran pelayanan serta fasilitasi pada masyarakat dan pemerintah daerah. Aspek penting yang perlu diperhatikan dalam peningkatan kinerja Direktorat PBL :

a. Aspek Organisasi

Organisasi idealnya selaras dengan fungsi dari peran, tugas, dan tanggungjawab yang diemban sehingga kinerja organisasi efektif dan efisien. Melihat rentang kegiatan, baik dari sisi jenis, jumlah, volume, dan jangkauan wilayah program yang luas maka perlu dilakukan review tata organisasi terkait dengan tugas pokok, fungsi, dan kegiatan yang dilakukan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kecenderungan „absorsifitas‟ (penyerapan muatan) yang berlebihan sehingga membuat organisasi menjadi lamban bergerak untuk merespon dinamika internal maupun lingkungan strategis serta agar organisasi menjadi lebih fokus dan profesional sehingga kinerja organisasi dapat selalu ditingkatkan.

b. Aspek Sosial – Budaya

Kegiatan utama Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan sangat dekat dengan aspek sosial dan budaya masyarakat, baik kegiatan tata bangunan maupun lingkungan permukiman. Dilihat dari jenis dan materi kegiatan, banyak kegiatan dalam lingkup tugas Direktorat PBL telah merespon secara cerdas aspek sosial budaya masyarakat baik dalam pendekatan maupun dalam pelaksanaan di masyarakat. Hal ini perlu dilanjutkan agar dukungan masyarakat terhadap kegiatan PBL dapat terus meningkat dan konflik dalam pelaksanaan kegiatan yang bersumber dari aspek sosial-budaya dapat dihindarkan.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

98

c. Aspek Hubungan Pusat – Daerah

Efek pelaksanaan otonomi daerah tidak hanya dirasakan Direktorat Penataan Bangunan dan Lingkungan, departemen dan instansi yang memiliki kegiatan di daerah pada saat ini merasakan hal yang sama. Situasi euphoria sebagai dampak dari pelaksanaan otonomi daerah ini perlu dikelola secara baik melalui peningkatan koordinasi dengan pemerintah daerah dan menegaskan perubahan paradigma pelaksanaan pemerintahan melalui penerapan prinsip good governance dan prinsip peran fasilitasi yang efektif.

d. Aspek Lingkungan Strategis

Dalam kajian tentang issue-issue strategis selalu diminta perhatian mengenai dampak globalisasi, baik secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan. Aspek perubahan lingkungan strategis dengan variabel utama globalisasi perlu diterus direspon dengan efektif agar pelaksanaan kegiatan penataan bangunan dan lingkungan tidak „mengelak‟ dari situasi serta persoalan yang berkembang dalam masyarakat.

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

99

PENUTUP

Dari rangkaian uraian sebagaimana telah disajikan sebelumnya, dapat dilihat secara jelas pelaksanaan kinerja Direktorat Jenderal Cipta Karya, yaitu dengan alokasi dana Rp 3,752 trilyun dapat terserap sebesar 3,397 trilyun atau 90,54% dengan rata-rata realisasi fisik 96%. Namun demikian bukan berarti dalam pelaksanaan selama tahun 2006 tidak dijumpai permasalahan. Secara garis besar hal-hal yang menjadi kendala adalah sebagai berikut:

1. Masih ada beberapa paket pekerjaan fisik yang belum mencapai 100%. Hal ini disrbabkan beberapa kegiatan masih dalam masa pemeliharaan pelaksanaan konstruksi. Selain itu, juga disebabkan adanya keterkaitan beberapa kegiatan dengan sumber pembiayaan yang berupa pinjaman luar negeri.

2. Untuk beberapa program apabila diukur dengan rencana kinerja atau sasaran yang hendak dicapai untuk tahun berjalan, tidak menunjukkan deviasi yang signifikan. Tetapi bila dibandingkan dengan rencana stratejik 5 tahunan terjadi deviasi yang signifikan, hal tersebut disebabkan keterbatasan kemampuan alokasi dana yang dialokasikan untuk program dimaksud.

3. Secara fisik, program-program yang dilaksanakan hampir seluruhnya dapat mencapai sasaran yang direncanakan pada tahun yang bersangkutan. Namun bila diukur dengan tingkat masyarakat yang dilayani, belum seluruh program dapat diukur secara akurat untuk jangkauan layanan dari hasil prasarana dan sarana yang dibangun.

4. Secara keseluruhan masih dirasakan kurangnya pemenuhan kebutuhan dana bila diukur dengan kebutuhan prasarana dan sarana yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nyata.

Dari kendala utama yang mengemuka sebagaimana uraian di atas, beberapa langkah yang telah dipersiapkan untuk mengantisipasi kegiatan pada tahun yang akan datang, yaitu:

1. Penajaman kembali atas program-program berkenaan dengan Rencana Stratejik yang berbasis pada kinerja yang terukur, dengan didukung penetapan indicator kinerja untuk mengukur keberhasilan produk yang berbasis pada out come.

2. Perlu terus digalakkan penetapan standar-standar tingkat pelayanan minimum, agar dalam setiap penyelenggaraan pembangunan prasarana dan sarana hasilnya dapat diukur dengan tingkat masyarakat yang dilayani untuk setiap program yang dilaksanakan.

BBAABB IV

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM TAHUN 2006

100

3. Konsep utama yang harus dilakukan adalah penggalian sumber-sumber pembiayaan yang menjadi beban berat bagi pemerintah. Hal ini antara lain dilakukan dengan cara mendorong terciptanya Pemerintah Daerah yang mandiri dalam penyediaan prasarana dan sarana, kesetaraan peran oleh semua elemen terkait dalam pelaksanaan pembangunan, serta lebih meningkatkan peran serta masyarakat untuk terlibat dalam pembangunan, sejak pemilihan prasarana dan sarana yang dibutuhkan, perencanaan, pelaksanaan pembangunan, pengawasan serta evaluasi hasil-hasil pembangunan yang dilaksanakan.

4. Terus mendorong pemenuhan terhadap program-program yang telah memiliki kesepakatan mengikat dengan Badan/Lembaga Donor, bagi kegiatan yang sebagian pembiayaannya bersumber dari Pinjaman Luar Negeri, serta terus menggalakkan kemitraan baik dengan swasta nasional maupun dengan Badan/Lembaga Luar Negeri, dalam mencari alternatif sumber pembiayaan dalam pemenuhan pembangunan prasarana dan sarana Bidang Cipta Karya.

Visi : Terwujudnya permukiman perkotaan & perdesaan yg layak huni, produktif dan berkelanjutan melalui penyediaan infrastruktur yg handal dalam pengembangan permukiman

pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan penyehatan lingkungan permukiman dan penataan bangunan dan lingkungan

Misi : - Meningkatkan pembangunan prasrana dan sarana (infrastruktur) permukiman di perkotaan dan perdesaan dlm rangka mengembangkan permukiman yg layak huni,

berkeadilan sosial, sejahtera, berbudaya, produktif, aman, tenteram, dan berkelanjutan utkmemperkuat pengembangan wilayah

- Mewujudkan kemandirian daerah mll peningkatan kapasitas pemda, masyarakat & dunia usaha dlm penyelenggaranaan pembangunan

infrastruktur permukiman, tmsk pengembangan sistem pembiayaan & pola investasinya

- Melaksanakan pembinaan penataan kwsn perkotaan & perdesaan serta pengelolaan bangunan gedung & rumah negara yg memenuhi standar keselamatan & bangunan gedung

- Menyediakan infrasturktur permukiman bg kawasan kumuh/nelayan, daerah perbatasan, kwsn terpencil, pulau-pulau kecil terluar & daerah tertinggal, serta air minum

& sanitasi bg masyarakat miskin dan rawan air

- Memperbaiki kerusakan infrastruktur permukiman & penanggulangan darurat akibat bencana alam & kerusuhan sosial

- Mewujudkan organisasi yg efisien, tata laksana yg efektif & SDM yg profesional, serta pengembangan NSPM, dgn menerapkan prinsip good governance

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Penanggulangan dampak konflik sosial

dan bencana alam dalam rangka

tanggap darurat dan peningkatan

pelayanan infrastruktur di pualu-pulau

kecil terpencil, daerah terisolir dan

perbatasan

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

RENCANA STRATEGIS

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

TAHUN 2004-2009

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN

Instansi : Direktorat Jenderal Cipta Karya

KET.

Rehabilitasi PS Permukiman Paska Bencana,

Kerusuhan Sosial

Terehabilitasinya PS permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

LAMPIRAN 1 : FORM RS

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman1 dari 41 Halaman

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.

Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan

pembangunan infrastruktur/SDM yg

profesional dan handal serta terwujudnya

sistem institusi/organisasi yg efektif dan

efisien sebanyak 130 paket

Peningkatan kelembagaan dan kualitas SDM

penyehatan lingkungan permukiman

Meningkatnya kelembagaan dan kualitas

SDM

Mewujudkan organisasi yang efisien,

tata laksanan yg efektif, SDM yg

profesional dgn menerapkan prinsip-

prinsip good governance

Tersedianya PS (infrastruktur) permukiman

di pulau-pulau kecil, terpencil, dan daerah

tertinggal di 11 propinsi

Terdukungnya pengembangan PS

(infrastruktur) permukiman di daerah

perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7

propinsi

Pengembangan Penyehatan

Lingkungan Permukiman

Pelaksanaan kegiatan pendukung di direktorat

Bina Program

Terlaksananya kegiatan data dan informasi,

pembinaan pemrograman dan

penganggaran, pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM, pengembangan

hub. LN dan pola investasi, jakstra dan

evaluasi kinerja bid. Cipta Karya

Peningkatan keberdayaan masy.

Perdesaan, pemberdayaan masy.,

pengemb. Kota-kota kecil &

menengah, peningkatan PS

Perdesaan, pengembangan

kelembagaan

Terselenggaranya penanggulangan daeruat AM

dan PLP

Tersedianya PS AM dan PLP pada daerah

lokasi paska koflik/bencana alam

Penyediaan PS Permukiman di Pulau-Pulau

Kecil, Terpencil dan Daerah Tertinggal

Penyediaan PS Permukiman di Daerah

Perbatasan

Tersedianya PS Permukiman di daerah

perbatasan

Tersedianya PS permukiman di pulau-pulau

kecil, terpencil dan daerah tertinggal

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase, Program Pengembangan

Peningkatan pelayanan infrastuktur

perumahan dan permukiman di pulau-

pulau kecil terpencil dan daerah

terisolir

Peningkatan pelayanan infrastuktur

perumahan dan permukiman di kwsn

perbatasan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman2 dari 41 Halaman

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.

Pelaksanaan administrasi yang baik

pelaksanaan administrasi dit. BP Pengembangan Ek. Lokal

Peningkatan palyanan adum Pengembangan Perkotaan

pengembangan perumahan

Meningkatkan kapasitas pemda &

masy. Dlm penyelenggaraan

pembangunan infrastruktur PU

Peningkatan kapasitas penyelenggaraan

pembangunan infrastruktur/SDM

Terselenggaranya tata administrasi di bid

hukum, pengelolaan keuangan, dan

pengelolaan aset (BMN) di DJCK

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase

Meningkatkan tingkat akurasi SDM dalam

penanganan administrasi pegawai, pengelolaan

aset dan pengelolaan administrasi kantor

Terselenggaranya pembinaan pembinaan

pegawai, pembinaan teknis

Program Pengembangan

Kelembagaan

Tersusunnya sistem informasi ke-cipta

karya-an dan sistem informasi

Terselenggaranya penguatan kelembagaan

penyelenggaraan bangunan gedung

lancarnya pelaksanaan administrasi Dit. BP

selama 1 tahun

Penguatan Kelembagaan Pemda dan Masy.

Dlm penyelenggaraan penataan bangunan dan

lingkungan

Penguatan kelembagaan

penyelenggaraan BG

Meningkatnya kapasitas pemda dlm

penyelenggaranaan konstruksi &

keselamatan bangunan serta penataan

lingkungan permukiman di 160 kab/kota

Tersusunnya pedoman aplikasi dalam

penggajian, sistem komputerisasi PNBP,

aplikasi peraturan keuangan

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase

Terlaksananaya administrasi pegawai dan

rehab PS Perkantoran

Terselenggaranya pembinaan hukum

kontrak/perjanjian dan perijinan,

penyusunan naskah akademis RUU,

Rapermen PU

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase

terselenggaranya adum dan peningakatan

layanan umum dan operasional

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman3 dari 41 Halaman

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.

Pengembangan Sistem Pelayanan

AM dan AL

Tersusunnya rencana teknis

pengembangan AM

Tersedianya berbagai perangkat kebijakan,

pedoman, prosedur sebanyak 150 paket

NSPM, serta pengembangan piranti lunak,

bantuan teknik dan bimbingan teknik

sebanyak 50 paket

Penyusunan NSPM yg terkait dlm

penyelenggaraan penataan bangunan dan

lingkungan

penyusunan NSPM penyelenggaraan

penataan bangunan dan lingkungan

Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan

Permukiman

Meningkatkan kapasitas manajemen

pemerintah pusat dan daerah, dunia

usaha di daerah dan masyarakat

dalam penyelenggaraan

pembangunan infrastuktur PU

Tersusunnya NSPM bidang penataan

bangunan dan lingkungan

Penyusunan Rencana Teknis Pengembangan

AM

Terfasilitasinya prasarana dan sarana

permumahan dan permukiman yang layak

huni dan terjangkau 671 unit, dukungan

rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya

kualitas permukiman di perdesaan di 665

kawasan, serta terentaskannya kemiskinan

di 9.571 kelurahan.

Tersusunnya rencana teknis

pengembangan permukiman

Pemberian bantek penysusunan pedoman

pemabngunan BG ddan lingkungan di daerah

bencana

Bantuan Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung dan Lingkungan

di Daerah Bencana

Pelaksanaan kegiatan pendukung di direktorat

Bina Program

Terlaksananya kegiatan data dan informasi,

pembinaan pemrograman dan

penganggaran, pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM, pengembangan

hub. LN dan pola investasi, jakstra dan

evaluasi kinerja bid. Cipta Karya

Tersusunnyabantek pembangunan gedung

dan lingkungan

Pengembangan sist. Pelayanan AM

dan AL, pemberdayaan komunitas

perumahan, pengembangan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman4 dari 41 Halaman

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.

Terfasilitasinya perbaikan, penataan

kembali lingk. Kota & peningkatan

pemda/masyarakat

terkelolanya dan terkendalinya

pertumbuhan kota-kota besar &

metropolitan agar pertumbuhannya dapat

berkelanjutan

Pelaksanaan P2KP

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

melalui penyediaan PS air minum kepada 11

juta jiwa di perkotaan dan perdesaan

(terutama kawasan rawan air bersih

perkotaan dan perdesaan), pengelolaan

sanitasi di 276 kabupaten/kota,

pengembangan drainase dan pengelolaan

sistem persampahan, serta meningkatnya

kualitas lingkungan permukiman di kawasan

kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha yang

mencakup sekitar 4,2 juta unit.

Terlaksananya evaluasi kinerja bid. Cipta

Karya

Pelaksanaan Peningkatan Kualitas Permukiman

di Daerah Perdesaan Melalui Program KTP2D

Fasilitasi Perbaikan, Penataan Kembali

Lingkungan Kota & Peningkatan

Pemda/Masyarakat

Terlaksananya peningkatan kualitas

permukiman di daerah perdesaan melalui

program KTP2D

Program Penanggulangan

Kemiskinan Perkotaan

Program pengendalian kota-kota

besar dan metropolitan

Tersedianya dukungan PSD Perkim pada

Kasiba/Lisiba

Penyediaan Dukungan PSD Perkim pada

Kasiba/Lisiba

Fasilitasi Pengembangan Rusunawa dan PSD

Perkim

Pengelolaan dan Pengendalian

pembangunan kota-kota besar dan

metropolitan

Pengendalian Pertumbuhan Kota-Kota Besar &

Metropolitan

Pelaksanaan kegiatan pendukung di direktorat

Bina Program

Penyelenggaraan pembangunan

infrastuktur permukiman yg layak huni

dan berkelanjutan

Penyelenggaraan pemb. infrastruktur

perumahan & permukikman yg layak

huni dan berkelanjutan

Terfasilitasinya pengembangan Rusunawa

dan PSD Perkim

Terlaksananya upaya penanggulangan

kemiskinan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman5 dari 41 Halaman

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.

Peningkatan PS AM yg handal dan memadai Tersedianya PS AM

Pengembangan Sistem AL Tersedianya PS Air Limbah

Tersedianya PS Persampahan Pengembangan PS Persampahan

Tersedianya PS Drainase Pengembangan PS Drainase

Pengelolaan gedung dan RNTerselenggaranya bantek pembangunan

BG dan RN

Pemberian bantek pembangunan BG negara

dan pelayanan pengelolaan RN

Pengembangan Persampahan Regional dan

Stimulasi TPA

Stimulasi pengembangan prasarana Drainase

untuk penanggulangan genangan di perkotaan

& kawasan strategis

Peningkatan penyehatan lingkungan

permukiman baik di perkotaan maupun

perdesaan dan desa nelayan untuk

menanggulangi kemiskinan

Pembinaan BG dlm rangka memenuhi

standar keselamatan dan bangunan

dan pengelolaan rumah negara

Meningkatnya kualitas lingkungan dan

vitalitas kawasan perekonomian kota,

bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya

melalui revitalisasi 247 kawasan serta

tertatanya kembali lingkungan permukiman

tradisional dan bersejarah pada 395

kawasan, termasuk fasilitasi dalam

pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di

150 kota.

Terbinanya para pemangku kepentingan

penyelenggaraan bangunan gedung

Pengembangan Sistem Pelayanan

AM dan AL

Penataan lingkungan permukiman kumuh,

nelayan dan tradisional melalui pemberdayaan

masyarakat

Peningkatan kualitas lingkungan

permukiman kumuh, nelayan dan

tradisional

Pembinaan penyelenggaraan BG kpd para

pemangku kepentingan penyelenggara

bangunan gedung

Pembinaan BG dlm rangka

memenuhi keselamatan dan

keamanan

Meningkatnya penerapan standar

keselamatan bangunan gedung di 32

propinsi dan terehabilitasinya bangunan

gedung negara di 15 propinsi.

Pengembangan Sistem Pengolahan

Air Limbah

Tertatanya lingk. Permukiman kumuh,

nelayan dan trasdisional

Rehabilitasi BG istana kepresidenan

dan kebun raya

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman6 dari 41 Halaman

URAIAN INDIKATOR KEBIJAKAN PROGRAM

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur)

dalam penanganan pasca bencana (±

100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit rumah.

Penanganan tanggap darurat sebanyak

8.300 unit rumah dan rehabilitasi PS

(infrastruktur) permukiman pada daerah

lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara

lain NAD, Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut,

dan Papua

Prioritas pembangunan bidang Cipta

Karya pada hakekatnya ditujukan untuk

meningkatkan pelayanan infrastruktur

dasar dan permukiman perkotaan dan

perdesaan dengan mendorong

peningkatan kapasitas daerah dalam

pembangunan untuk mewujudkan

perkotaan dan perdesaan yang layak

huni (livable), berdaya saing ekonomi,

berkeadilan dan bersosial budaya

SASARAN/KEGIATAN CARA MENCAPAI TUJUAN DAN SASARANTUJUAN KET.

Penataan dan Revitalisasi kawasan

Pengembangan PS DPP

Pengembangan PS Desa Agropolitan

Penataan dan revitalisasi BG bersearah dan

lingkungannnya yang mempunyai nilai strategis

Penataan dan Revitalisasi penataan

BG Bersejarah dan Lingkungannya

Peningkatan produktivitas fungsi

kawasan perkotaan dan revitalisasi

kwsn bersejarah, pariwisata dan

kawasan lain yang menurun

Terlaksananya peningkatan kualitas

gedung bersejarah melalui penataan dan

revitalisasi BG bersejarah dan

lingkungannnya

Terlaksananya peningkatan kualitas &

fungsi kwsn yg menurun kualitasnya

melalui penataan & revitalisasi kwsn

Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan dan

perdesaan, terutama akses jalan, di kawasan

cepat tumbuh, di daerah pinggiran kota

melalui kawasan desa pusat pertumbuhan,

serta kawasan agropolitan dan daerah

tertinggal di 31 propinsi untuk meningkatkan

keterkaitan hubungan kota-desa.

Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn

Desa Agropolitan utk meningkatkan

produktifitas dan ekonomi lokal

Peningkatan pelayanan infrastrukutr

perdesaan, kwsn agropolitan, daerah

tertinggal dan dalam rangka keterkaitan

kota-desa

Meningkatkan pelayanan infrastruktur

perdesaan, daerah tertinggal dan

dalam rangka keterkaitan kota-desa

Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn.

DPP

Tersedianya infrastruktur perdesaan sesuai

kebutuhan masyarakat setempat

(pembangunan prasarana perdesaan)

Program Pengembangan Perumahan

Penyediaan Infrastruktur perdesaan sesuai

kebutuhan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman7 dari 41 Halaman

Instansi: Direktorat Jenderal Cipta Karya

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

100% Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 44,493,225

Lokasi Kota/Kab 5

Pelayanan Jiwa 7,325

100% Dana Rp. 1.000 25,180,000

Produk Paket 1

Dana Rp. 1.000 5,000,000

Produk Paket 1

100% Dana Rp. 1.000,- 26,893,865

Lokasi Kota/Kab 54

Kwsn 50

Pelayanan Jiwa 135,838

100% Dana Rp. 1.000,- 71,106,680

Lokasi Kota/Kab 24

Kwsn 24

Pelayanan Jiwa 83,181

100% Bantuan teknis Pengembangan PLP Dana Rp. 1.000 49,564,000

Bantuan Teknis Prop 32

% Pencapaian % 100

100% Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000 6,400,000

Produk Paket 16

Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN dan Pola InvestasiDana Rp. 1.000 8,000,000

Produk Paket 16

Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000 1,390,000

Produk Paket 4

Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000 750,000

Produk Paket 2

Meningkatnya kelembagaan dan

kualitas SDM

Tersedianya PS permukiman di

pulau-pulau kecil, terpencil dan

daerah tertinggal

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Tersedianya PS Permukiman di

daerah perbatasan

Uraian

Pembangunan PS Permukiman di Pulau-

Pulau Kecil, Terpencil dan Tertinggal

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan

pembangunan infrastruktur/SDM yg

profesional dan handal serta terwujudnya

sistem institusi/organisasi yg efektif dan

efisien sebanyak 130 paket

RENCANA KINERJA TAHUNAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

TAHUN 2006

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Peningkatan pelayanan

infrastuktur perumahan dan

permukiman di kwsn perbatasan

Pengembangan Penyehatan

Lingkungan Permukiman

Peningkatan keberdayaan masy.

Perdesaan, pemberdayaan masy.,

pengemb. Kota-kota kecil &

menengah, peningkatan PS

Perdesaan, pengembangan

kelembagaan

Penyediaan PS PLP pada daerah

konflik/bencana

Penyediaan PS AM pada daerah

konflik/bencana

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase, Program

Pengembangan Kinerja

Pengelolaan AM dan AL

Terlaksananya kegiatan data dan

informasi, pembinaan

pemrograman dan penganggaran,

pengendalian dan pengamanan

PKPS BBM, pengembangan hub.

LN dan pola investasi, jakstra dan

evaluasi kinerja bid. Cipta Karya

Pembangunan PS Permukiman Darah

Perbatasan

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

Tersedianya PS (infrastruktur)

permukiman di pulau-pulau kecil,

terpencil, dan daerah tertinggal di 11

propinsi

Peningkatan pelayanan

infrastuktur perumahan dan

permukiman di pulau-pulau kecil

terpencil dan daerah terisolir

Terdukungnya pengembangan PS

(infrastruktur) permukiman di daerah

perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7

propinsi

Tersedianya PS AM dan PLP

pada daerah lokasi paska

koflik/bencana alam

LAMPIRAN 2 : FORM RKT

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 8dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

Dana Rp. 1.000 11,046,100

Produk Paket 21

Dana Rp. 1.000 11,280,000

Produk Paket 10

100% Tersedianya tenaga yang Dana Rp. 1.000 275,328

handal dan profesional dalam Produk Paket 1

penyusunan peraturan per UU-an jumlah Pegawai 200

(Legal Drafting) bidang CK

Dana Rp. 1.000 1,566,561

Produk Paket 4

100% jumlah Pegawai 30

Pelaksanaan sosialisasi/diseminasi Dana Rp. 1.000 1,863,921

Produk Paket 1

jumlah Pegawai 854

Dana Rp. 1.000 1,102,138

Produk Paket 1

jumlah Pegawai 279

100% Penyusunan sistem aplikasi keuangan Dana Rp. 1.000 567,202

Produk Paket 1

Dana Rp. 1.000 317,212

Produk Paket 1

Dana Rp. 1.000 1,550,186

Produk Paket 4

Penyusunan kebijakan dan NSPM Dana Rp. 1.000 700,366

Produk Paket 2

Rehabilitasi Sarana Kebakaran Dana Rp. 1.000 188,517

Produk Paket 1

100% Pelaksanaan monev Dana Rp. 1.000 246,250

Produk Paket 1

Pelaksanaan Pelatihan dan Pembinaan Dana Rp. 1.000 1,573,072

Produk Paket 5

Jumlah Pegawai 155

100% Penyusunan sistem informasi kepegawaian Dana Rp. 1.000 1,005,186

Produk Paket 1

Penyusunan studi Dana Rp. 1.000 3,087,200

Produk Paket 3

Rehabilitasi Mess Pejompongan Dana Rp. 1.000 240,000

Produk Paket 1

Terselenggaranya tata

administrasi di bid hukum,

pengelolaan keuangan, dan

pengelolaan aset (BMN) di DJCK

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase

Program Pengembangan

Kelembagaan

Tersusunnya pedoman aplikasi

dalam penggajian, sistem

komputerisasi PNBP, aplikasi

peraturan keuangan

Terselenggaranya pembinaan

hukum kontrak/perjanjian dan

perijinan, penyusunan naskah

akademis RUU, Rapermen PU

Terselenggaranya pembinaan

pembinaan pegawai, pembinaan

teknis

Pelaksanaan pembinaan, koordinasi,

advokasi dan bantuan hukum

Pelatihan dan pembinaan teknis bagi aparat

satker

Penyusunan program dan rencana kerja serta

pengendalian anggaran satker DJCK

Tersusunnya sistem informasi ke-

cipta karya-an dan sistem

informasi kepegawaian

Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan

Anggaran

Kegiatan Pengendalian dan Pengamanan

PKPS BBM

Penyusunan naskah akademik dan materi

rapermen/RPP

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 9dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

Dana Rp. 1.000 3,780,400

Produk Paket 1

Jumlah Pegawai 290

Pelaksanaan administrasi yang baik 100% Pengembangan Ek. Lokal Dana Rp. 1.000 2,000,000

Produk Paket 2

100% Pengembangan Perkotaan Rehabilitasi Wisma Sanita Dana Rp. 1.000 428,343

Produk Paket 1

100% pengembangan perumahan Dana Rp. 1.000 52.687.958Produk Paket 1

Dana Rp. 1.000 690Produk Paket 1

100% Dana Rp. 1.000,-

Bintek Paket 33

% 100

Penyusunan Raperda BG kab/kota Dana Rp. 1.000,- 1,827,000

Raperda Paket 25

% 50

Penyusunan RIK Dana Rp. 1.000,- 16,162,000

Pedoman Paket 33

Ketersediaan RIK kab/kota % 50

Pembinaan BG Dana Rp. 1.000,-

Bantek Paket 41

% 100

Pengelolaan BG dan RN Propinsi Dana Rp. 1.000,- 356,380

Pengelolaan BGRN Paket 67

% 80

Digitalisasi arsip BG negara Dana Rp. 1.000,-

Sistem pengarsipan Paket 17

% 100

Inventarisasi arsitektur dan BG Dana Rp. 1.000,-

Inventarisasi Paket 12

% 100

lancarnya pelaksanaan

administrasi Dit. BP selama 1

tahun

Penguatan kelembagaan

penyelenggaraan BG

Terselenggaranya penguatan

kelembagaan penyelenggaraan

bangunan gedung

Meningkatnya kapasitas pemda dlm

penyelenggaranaan konstruksi &

keselamatan bangunan serta penataan

lingkungan permukiman di 160 kab/kota

terselenggaranya adum dan

peningakatan layanan umum dan

operasional

Terlaksananaya administrasi

pegawai dan rehab PS

Perkantoran

Tersedianya informasi mengenai

proses pengalihan status RN

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan AM dan AL

Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan

Anggaran

Penyelenggaraan prasarana dan sarana

kantor

Rehabilitasi Sarana Kerja Kantor Setditjen.

Cipta Karya dan rehabilitasi sarana

kebakaran

Standarisasi pemahaman

penyelenggaraan gedung

Terselenggaranya tertib administasi

dan teknis penyelenggaraan bangunan

Pembinaan teknis pembangunan gedung

negara

Standarisasi pemahaman

penyelenggaraan gedung

Peningkatan kemampuanSDM yang handal

dan profesional dalam pengelolaan PS

bidang Cipta Karya

Berfungsinya sistem pengarsipan BG

dan RN

Tersedianya informasi arsitektur dan

BG

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 10dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

100% Dana Rp. 1.000,- 36,153,000

Produk NSPM 31

Bantek 42

Rapermen 2

100% Dana Rp. 1.000,- 60,085,463

Produk NSPM 113

Bantek 269

100% Dana Rp. 1.000,- 500,000

Pedoman teknis NSPM 1

% 40

Dana Rp. 1.000,- 500,000

Pedoman teknis NSPM 1

% 85

Dana Rp. 1.000,- 398,726

Pedoman teknis NSPM 1

Standarisasi kelengkapan PS BG % 50

Dana Rp. 1.000,- 1,056,000

Bantek Bantek 1

Masalah teratasi % 50

Dana Rp. 1.000,- 422,500

Produk % 50

Standarisasi pemeriksaan berkala

Dana Rp. 1.000,- 400,041

Pedoman teknis NSPM 1

% 50

Dana Rp. 1.000,- 422,440

Pedoman teknis NSPM 1

Standarisasi model RIK % 35

Dana Rp. 1.000,- 400,042

Pedoman teknis NSPM 1

% 30

Pengelolaan BG dan RN Dana Rp. 1.000,- 1,450,000

Pengelolaan BGRN Paket 3

% 80

Tersusunnya NSPM bidang

penataan bangunan dan

lingkungan

Pengembangan Sistem Pelayanan

AM dan AL

Meningkatkan kapasitas

manajemen pemerintah pusat dan

daerah, dunia usaha di daerah dan

masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan

infrastuktur PUpenyusunan NSPM

penyelenggaraan penataan

bangunan dan lingkungan

Tersusunnya rencana teknis

pengembangan permukiman

Tersedianya berbagai perangkat

kebijakan, pedoman, prosedur sebanyak

150 paket NSPM, serta pengembangan

piranti lunak, bantuan teknik dan

bimbingan teknik sebanyak 50 paket

Standarisasi pemberdayaan

masyarakat dan penataan lingk

Penyusunan pedoman pembangunan teknis

pemberdayaan komunitas dan penataan

Standarisasi perencanaan lingk.

Bersejarah

Penyusunan pedoman perencanaan dan

pembangunan kwsn lingk

bersejarah/tradisional

Pengembangan program dan sarana AM

Penyusunan program & rencana

kerja/teknis/program

Standarisasi pemanfaatan BG

diatas/dibawah air serta PSU

Penyusunan pedoman teknis pembangunan

dan pemanfaatan BG diatas/dibawah air serta

PSU

Penyusunan pedoman teknis model RIK

kab/kota

Standarisasi penyelenggaraan BG

fungsi khusus

Penyusunan pedoman teknis

penyelenggaraan bangunan gedung fungsi

khusus

Penyusunan pedoman teknis perencanaan

kelengkapan sarana dan prasarana BG

Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II

Penyusunan pedoman teknis pemeriksanaan

berkala BG

Meningkatnya fungsi lembaga

penyelenggara BGRN

Tersusunnya rencana teknis

pengembangan AM

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 11dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

Dana Rp. 1.000,- 300,910

Laporan NSPM 1

Tersedianya pedoman teknis % 50

Dana Rp. 1.000,- 700,000

Program pengelolaan BGRN Bantek 1

Masalah teratasi % 50

Dana Rp. 1.000,- 450,000

Bintek Bantek 1

% 85

Dana Rp. 1.000,- 1,700,000

Program PBL Bantek 2

Masalah teratasi % 50

Pengawasan dan supervisi Dana Rp. 1.000,-

Laporan Paket 33

Meningkatnya kualitas program % 50

Dana Rp. 1.000,- 1,000,000

Audit Paket 1

Masalah teratasi % 85

Bantek Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 500,000

Dokumen RTBL Bantek 1

Masalah teratasi % 90

Dana Rp. 1.000,-

Kegiatan memorandum Paket 33

Terumusnya kegiatan PBL T.A. 2007 Paket 33

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,-

Terselenggaranya sosialisasi Paket 33

orang 20

Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,-

Terlaksananya identifikasi Paket 33

Teridentifikasinya program PBL % 90

100% Dana Rp. 1.000,- 500,000

Pedoman NSPM 1

Tertib pembangunan RTH % 50

Dana Rp. 1.000,- 2,550,000

Bantek Bantek 4

Masalah PBL teratasi % 60

Bantuan Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung dan

Lingkungan di Daerah Bencana

Tersusunnya bantek

pembangunan gedung dan

lingkungan

Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006

Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi

Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006

wil kalimantan, sulawesi, bali, nusa tenggara,

maluku dan papua

Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan

UPP 2

Rencana teknis memorandum kegiatan PBL

di daerah

Meningkatnya pemahaman tentang

pelaksanaan kegiatan PBL

Penyusunan pedoman penataan RTH lingk.

Review pedoman teknis pembangunan BG

negara

Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di

pusat, wil barat dan wil timur

Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG

dan RN

Peningkatan kemampuan

penyelenggara pembangunan BG dan

RN

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 12dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

Bantek penanganan kwsn kumuh Dana Rp. 1.000,- 750,000

Bantek Bantek 1

% 50

Dana Rp. 1.000,- 750,000

Bantek Bantek 1

Peniingaktan kwsn bandanaira % 50

100% Dana Rp. 1.000,- 3,726,000

Produk Bantek 10

Dana Rp. 1.000,- 1,550,000

Produk Bantek 4

Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000,- 32,781,600

Produk Bantek 26

Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 2,050,000

Produk Bantek 5

Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000,- 1,199,800

Produk Bantek 4

100% Dana Rp. 1.000,- 51,704,116

Lokasi Kota/Kab 76

Kwsn 76

Pelayanan Jiwa 165,340

100% Dana Rp. 1.000,- 214,585,066

TB TB 23

Pelayanan Jiwa 11,520

100% Pembangunan PS Permukiman (KTP2D) Dana Rp. 1.000,- 61,821,121

Lokasi Kota/Kab 128

Kwsn 130

Pelayanan Jiwa 378,652

100% Pembangunan PS Permukiman (NUSSP) Dana Rp. 1.000,- 137,257,447

Lokasi Kota/Kab 32

Kwsn 358

Pelayanan Jiwa 686,101

100% Dana Rp. 1.000,- 1,000,000

Bantek Bantek 1

% 85

Pemberian BLM Dana Rp. 1.000,- 356,380,000

BLM paket 176

unit 3,784

Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira

Program Pengembangan

Perumahan

Program Penanggulangan

Kemiskinan Perkotaan

Terfasilitasinya perbaikan,

penataan kembali lingk. Kota &

peningkatan pemda/masyarakat

Terfasilitasinya pengembangan

Rusunawa dan PSD Perkim

Terlaksananya peningkatan

kualitas permukiman di daerah

perdesaan melalui program

KTP2D

Terlaksananya upaya

penanggulangan kemiskinan

(P2KP)

Penanganan program kwsn kumuh

menjadi terarah

Kegiatan Pembinaan Pemrograman &

Anggaran

Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN

dan Pola Investasi

Pembangunan PS Permukiman Kasiba/Lisiba

Pembangunan PS Permukiman (Rusunawa)

Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan

UPP2

Meningkatnya pelaksanaan bantek dan

penyiapan audit

Terlaksananya pembentukan kelompok

BLM

Program Pengembangan

Perumahan

Program Pengembangan

Perumahan

Program Pemberdayaan

Komunitas Perumahan

Pengembangan sist. Pelayanan

AM dan AL, Pengembangan sist.

Pelayanan DR dan SP,

pemberdayaan komunitas

perumahan, pengembangan

perumahan, lingkungan sehat,

keterkaitan pembangunan antar

kota, peningkatan ps perdesaan

Terlaksananya kegiatan data dan

informasi, pembinaan

pemrograman dan penganggaran,

pengendalian dan pengamanan

PKPS BBM, pengembangan hub.

LN dan pola investasi, jakstra dan

evaluasi kinerja bid. Cipta Karya

Terfasilitasinya prasarana dan sarana

permumahan dan permukiman yang layak

huni dan terjangkau 671 unit, dukungan

rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya

kualitas permukiman di perdesaan di 665

kawasan, serta terentaskannya

kemiskinan di 9.571 kelurahan.

Tersedianya dukungan PSD

Perkim pada Kasiba/Lisiba

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 13dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

Bantuan tekis P2KP Dana Rp. 1.000,- 522,054

Bantek paket 42

% 85

Dana Rp. 1.000,- 58,630

Bantek pelaksanaan P2KP paket 26

% 85

Dana Rp. 1.000,- 463,423

Bantuan manajemen P2KP paket 16

% 85

100% Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 10,800,000

Lokasi Kota/Kab 6

Pelayanan Jiwa 39,874

Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 13,080,000

Produk Bantek 8

Tersedianya PS AM 100% Pengembangan sistem penyediaan AM Dana Rp. 1.000,- 454,989,000

Kwsn yg ditangani lokasi 385

Kab/kota yg ditangani kab/kota 289

Penerima manfaat jiwa 1,065,696

100% Pengelolaan sistem AL Dana Rp. 1.000,- 192,840,000

Kota yg ditangani kab/kota 95

% Pencapaian % 100

Pengembangan PS Persampahan Dana Rp. 1.000,- 117,719,000

100% Kota yg ditangani kab/kota 91

% Pencapaian % 100

Tersedianya PS Drainase 100% Pengembangan PS Drainase Dana Rp. 1.000,- 119,603,000

Kota yg ditangani kab/kota 145

% Pencapaian % 100

100% Dukungan PSD lingkungan permukiman Dana Rp. 1.000,- 97,274,000

Program kab/kota 155

% 90

Pembinaan penataan lingkungan wilayah Dana Rp. 1.000,- 11,849,000

Pembinaan paket 33

Masalah penataan lingkungan teratasi % 90

Program pengendalian kota-kota

besar dan metropolitan

Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat melalui penyediaan PS air

minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan

dan perdesaan (terutama kawasan rawan

air bersih perkotaan dan perdesaan),

pengelolaan sanitasi di 276

kabupaten/kota, pengembangan drainase

dan pengelolaan sistem persampahan,

serta meningkatnya kualitas lingkungan

permukiman di kawasan kumuh dan

nelayan seluas 1.700 ha yang mencakup

sekitar 4,2 juta unit.

Pengelolaan dan Pengendalian

pembangunan kota-kota besar dan

metropolitan

Tersedianya PS Air Limbah

terkelolanya dan terkendalinya

pertumbuhan kota-kota besar &

metropolitan agar

pertumbuhannya dapat

berkelanjutan

Terlaksananya kegiatan evaluasi

kinerja bid. Cipta Karya

Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap

II

Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3

Meningkatnya bantuan manajemen

P2KP 3

Meningkatnya pelaksanaan bantek

P2KP

Meningkatnya kapasitas dan

kapabilitas aparat terkait P2KP

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

DrainasePeningkatan kualitas lingkungan

permukiman kumuh, nelayan dan

tradisional Luas kwsn permukiman kumuh yg

diperbaiki

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

Tertatanya lingk. Permukiman

kumuh, nelayan dan trasdisional

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

Tersedianya PS Persampahan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 14dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

100% Dana Rp. 1.000,- 1,546,000

Bantek Paket 32

% 30

Dana Rp. 1.000,- 2,067

Sosialisasi Paket 33

Tersedianya tenaga pendata HSBG orang 1,320

Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 15,813

RTBL yg implementatif Paket 41

% 50

Sosialisasi peraturan BG Dana Rp. 1.000,-

Sosialisasi Paket 23

Jml Peserta sosialisasi orang 920

Pengembangan sistem informasi arsitektur BG Dana Rp. 1.000,-

Sistem informasi arsitektur BG Paket 18

% 35

Pemantauan dan evaluasi Dana Rp. 1.000,-

Laporan Paket 33

Peningkatan kualitas program PBL % 50

100% Pengelolaan gedung dan RN Percontohan aksesbilitas BGN Dana Rp. 1.000,- 332,380,000

Fisik percontohan Paket 67

Paket 67

Lanjutan rehabilitasi istana kepresidenan Dana Rp. 1.000,- 14,692,000

Rehabilitasi istana kepresidenan Bantek 4

% 80

Lanjutan rehabilitasi kebun raya Dana Rp. 1.000,- 14,692,000

Rehabilitasi kebun raya Bantek 4

% 80

Pembinaan BG dlm rangka

memenuhi keselamatan dan

keamanan

Terbinanya para pemangku

kepentingan penyelenggaraan

bangunan gedung

Terselenggaranya bantek

pembangunan BG dan RN

Meningkatnya penerapan standar

keselamatan bangunan gedung di 32

propinsi dan terehabilitasinya bangunan

gedung negara di 15 propinsi.

Terciptanya kwsn yg harmoni sesuai

kaidah PBL

Berfungsinya sistem informasi

arsitektur BG di daerah

Meingkatnya jumlah BG negara yg

aksesibel

Peningkatan & pemantapan kelembagaan

dan fasiltasi raperda BG

Inventarisasi perda terkait manajemen

penyelenggaraan BG di daerah

Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG &

keselamatan bangunan

Rehabilitasi BG istana

kepresidenan dan kebun raya

Meningkatnya kualitas

bangunan/sarana istana kepresidenan

Meningkatnya kualitas

bangunan/sarana kebun raya

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 15dari41Halaman

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

Ket.ProgramRencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Uraian

Rencana

Tingkat

Capaian

(Target)

Terehabilitasinya PS permukiman

pasca bencana, kerusuhan sosial

Sasaran Kegiatan

Uraian SatuanIndikator KinerjaIndikator

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan pasca

bencana (± 100.000 unit rumah di NAD

dan Nias) serta kerusuhan sosial di

berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap

darurat sebanyak 8.300 unit rumah dan

rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman

pada daerah lokasi paska konflik pada 60

kwsn antara lain NAD, Kalbar, Sulteng,

Maluku, Malut, dan Papua

100% Dana Rp. 1.000,- 14,194,000

Pendampingan Paket 61

Tersusunnya DED % 90

Dana Rp. 1.000,- 2,062,000

Pendampingan Paket 23

Tersusunnya DED % 85

Dana Rp. 1.000,- 5,050,000

Dokumen Paket 14

% 90

Dana Rp. 1.000,- 11,849,000

Lokasi Kab/kota 33

% 90

100% Penataan dan Revitalisasi Kawasan Dana Rp. 1.000,- 110,360,000

DED Paket 61

Fisik Paket 62

100% Pembangunan PS Kwsn DPP Dana Rp. 1.000,- 86,714,589

Lokasi Kota/Kab 121

Pelayanan Jiwa 500,000

100% Pembangunan PS Pedesaan (PPIP) Dana Rp. 1.000,- 496,291,000

Lokasi Prop 4

Kwsn 94

Pelayanan Jiwa 2,760,000

100% Pembangunan PS Kwsn Agropolitan Dana Rp. 1.000,- 128,310,075

Lokasi Kota/Kab 32

Kwsn 94

Pelayanan Jiwa 664,300

Program Pengembangan

Perumahan

Program Peningkatan PS

Perdesaan

Penataan dan Revitalisasi

penataan BG Bersejarah dan

Lingkungannya

Terlaksananya peningkatan

kualitas gedung bersejarah

melalui penataan dan revitalisasi

BG bersejarah dan

lingkungannnya

Meningkatnya kualitas lingkungan dan

vitalitas kawasan perekonomian kota,

bersejarah, pariwisata, dan kawasan

lainnya melalui revitalisasi 247 kawasan

serta tertatanya kembali lingkungan

permukiman tradisional dan bersejarah

pada 395 kawasan, termasuk fasilitasi

dalam pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

(RTH) di 150 kota.

Terlaksananya Pengembangan

PS di kwsn Desa Agropolitan utk

meningkatkan produktifitas dan

ekonomi lokal

Terlaksananya peningkatan

kualitas & fungsi kwsn yg

menurun kualitasnya melalui

penataan & revitalisasi kwsn

Terlaksananya Pengembangan

PS di kwsn. DPP

Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh

Meningkatnya kualitas lingkungan

permukiman tradisional/bersejarah

Program Pengembangan Ekonomi

Lokal

Program Peningkatan PS

Perdesaan

Pelaksanaan penataan lingkungan

permukiman tradisional

Penyusunan rencana tindak revitalisasi

lingkungan permukiman tradisional

Tersedianya dokumen RTRP

tradisional/bersejarah

Dukungan PSD penataan lingkungan

permukiman tradisional/bersejarah

Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan

dan perdesaan, terutama akses jalan, di

kawasan cepat tumbuh, di daerah

pinggiran kota melalui kawasan desa

pusat pertumbuhan, serta kawasan

agropolitan dan daerah tertinggal di 31

propinsi untuk meningkatkan keterkaitan

hubungan kota-desa.

Tersedianya infrastruktur

perdesaan sesuai kebutuhan

masyarakat setempat

(pembangunan prasarana

perdesaan)

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 16dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 44,493,225 44,211,549 99.37

Lokasi Kota/Kab 5 12 240

Pelayanan Jiwa 7,325 10,950 149

Dana Rp. 1.000 23,180,000 22,754,724 98.17

Produk Paket 1 1 100

Dana Rp. 1.000 5,000,000 4,865,077 97.3

Produk Paket 1 1 100

Dana Rp. 1.000,- 26,893,865 26,729,711 99

Lokasi Kota/Kab 54 54 100

Kwsn 50 63 119

Pelayanan Jiwa 135,838 164,617 121

Dana Rp. 1.000,- 71,106,680 69,086,961 97

Lokasi Kota/Kab 24 27 117

Kwsn 24 47 196

Pelayanan Jiwa 83,181 88,300 106

Bantuan teknis Pengembangan PLP Dana Rp. 1.000 49,564,000 46,049,580 92.91

Bantek Prop 32 32 100

% Pencapaian % 100 100 100

Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000 6,040,852 6,007,362 99.45

Produk Paket 16 16 100

Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN dan Pola Investasi Dana Rp. 1.000 6,450,000 5,529,495 85.73

Produk Paket 16 15 93.75

Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000 400,000,000 383,489,330 95.87

Produk Paket 1 1 100

Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000 350,000,000 335,558,120 95.87 Produk Paket 1 1 100

PENGUKURAN KINERJA KEGIATAN

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

TAHUN 2006

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Peningkatan pelayanan infrastuktur

perumahan dan permukiman di

kwsn perbatasan

Pengembangan Penyehatan

Lingkungan Permukiman

Peningkatan keberdayaan masy.

Perdesaan, pemberdayaan masy.,

pengemb. Kota-kota kecil &

menengah, peningkatan PS

Perdesaan, pengembangan

kelembagaan

Realisasi

Pembangunan PS Permukiman di Pulau-Pulau

Kecil, Terpencil dan Tertinggal

Pembangunan PS Permukiman Darah

Perbatasan

Instansi: Direktorat Jenderal Cipta Karya

Penyediaan PS AM pada daerah konflik/bencana

Penyediaan PS PLP pada daerah konflik/bencana

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Peningkatan pelayanan infrastuktur

perumahan dan permukiman di

pulau-pulau kecil terpencil dan

daerah terisolir

LAMPIRAN 3 : FORM PKK

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman17dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Dana Rp. 1.000 10,346,100 10,079,876 97.43

Produk Paket 19 19 100

Tersedianya tenaga yang Dana Rp. 1.000 275,328 237,246 86.17

handal dan profesional dalam Produk Paket 1 1 100.00

penyusunan peraturan per UU-an jumlah Pegawai 200 200 100

(Legal Drafting) bidang CK

Dana Rp. 1.000 1,566,561 1,447,138 92.37

Produk Paket 4 4 100

jumlah Pegawai 30 30 100

Dana Rp. 1.000 1,863,921 1,847,913 99.14

Produk Paket 1 1 100

jumlah Pegawai 854 854 100

Dana Rp. 1.000 1,102,138 1,100,000 99.81

Produk Paket 1 1 100

jumlah Pegawai 279 279 100

Penyusunan sistem aplikasi keuangan Dana Rp. 1.000 567,202 567,112 99.98

Produk Paket 1 1 100

Dana Rp. 1.000 317,212 315,655 99.51

Produk Paket 1 1 100

Dana Rp. 1.000 1,550,186 1,461,143 94.25

Produk Paket 4 4 100

Penyusunan kebijakan dan NSPM Dana Rp. 1.000 700,366 674,474 96.3

Produk Paket 2 2 100

Rehabilitasi Sarana Kebakaran Dana Rp. 1.000 188,517 185,124 98.20

Produk Paket 1 1 100

Pelaksanaan monev Dana Rp. 1.000 246,250 215,209 87.39

Produk Paket 1 1 100

Pelaksanaan Pelatihan dan Pembinaan Dana Rp. 1.000 1,573,072 1,491,355 94.81

Produk Paket 5 5 100

Jumlah Pegawai 155 155 100

Penyusunan sistem informasi kepegawaian Dana Rp. 1.000 975,186 942,656 96.66

Produk Paket 2 2 100

Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan

Anggaran

Pelaksanaan pembinaan, koordinasi, advokasi

dan bantuan hukum

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi/diseminasi

Penyelenggaraan pelatihan dan pembinaan teknis

bagi aparat satker

Penyusunan program dan rencana kerja serta

pengendalian anggaran satker DJCK

Penyusunan naskah akademik dan materi

rapermen/RPP

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

Drainase

Program Pengembangan

Kelembagaan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman18dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Penyusunan studi Dana Rp. 1.000 3,087,200 3,066,363 99.33

Produk Paket 3 3 100

Rehabilitasi Mess Pejompongan Dana Rp. 1.000 240,000 236,311 98.46

Produk Paket 1 1 100

Pengadaan Peralatan dan Mesin Dana Rp. 1.000 359,500 359,500 100

Produk Paket 1 1 100

Dana Rp. 1.000 3,780,400 3,516,125 93.01

Produk Paket 1 1 100

Jumlah Pegawai 290 290 100

Pengembangan Ek. Lokal Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan Anggaran Dana Rp. 1.000 2,000,000 1,614,016 80.70

Produk Paket 2 2 100

Pengembangan Perkotaan Rehabilitasi Wisma Sanita Dana Rp. 1.000 428,343 417,467 97.46

Produk Paket 1 1 100

pengembangan perumahan Penyelenggaraan prasarana dan sarana kantor Dana Rp. 1.000 52.687.958 41,245,124 78.29

Produk Paket 1 1 100

Rehabilitasi Sarana Kerja Kantor Setditjen. Cipta Karya dan rehabilitasi sarana kebakaran Dana Rp. 1.000 689,719 689,719 100

Produk Paket 1 1 100

Pembinaan teknis pembangunan gedung negara Dana Rp. 1.000,- 4,943,000 4,873,800 98.6

Bintek Paket 32 32 100

% 100 90 89.6

Penyusunan Raperda BG kab/kota Dana Rp. 1.000,- 1,827,000 1,598,630 87.5

Raperda Paket 25 25 100

% 50 44 87

Penyusunan RIK Dana Rp. 1.000,- 16,162,000 15,580,200 96.4

Pedoman Paket 33 33 100

Ketersediaan RIK kab/kota % 50 44 87.2

Pembinaan BG Dana Rp. 1.000,- 5,000,000 4,925,000 98.5

Terlaksananya bantek Paket 41 4 100

% 100 81 81

Penguatan kelembagaan

penyelenggaraan BG

Standarisasi pemahamana

penyelenggaraan gedung

Terselenggaranya tertib administasi

dan teknis penyelenggaraan

bangunan

Standarisasi pemahamana

penyelenggaraan gedung

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

Peningkatan kemampuanSDM yang handal dan

profesional dalam pengelolaan PS bidang Cipta

Karya

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman19dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Pengelolaan BG dan RN Propinsi Dana Rp. 1.000,- 356,380 272,274 76.4

Pengelolaan BGRN Paket 67 67 100

% 80 64 79.5

Digitalisasi arsip BG negara Dana Rp. 1.000,- 1,214,000 965,130 79.5

Sistem pengarsipan Paket 17 17 100

% 100 77 77

Inventarisasi arsitektur dan BG Dana Rp. 1.000,- 325,617 250,399 76.9

Inventarisasi Paket 12 12 100

% 100 78 78

Pengembangan program dan sarana AM Dana Rp. 1.000,- 42,000,000 36,153,000 86.08

Produk NSPM 31 31 100

Bantek 134 42 31.34

Rapermen 2 2 100

Penyusunan program & rencana kerja/teknis/program Dana Rp. 1.000,- 60,085,463 67,015,773 112

Produk NSPM 113 129 114

Bantek 269 356 132

Penyusunan pedoman pembangunan teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkunganDana Rp. 1.000,- 500,000 390,500 78.1

Pedoman teknis NSPM 1 1 100

% 40 31 77

Penyusunan pedoman perencanaan dan pembangunan kwsn lingk bersejarah/tradisionalDana Rp. 1.000,- 500,000 493,000 98.6

Pedoman teknis NSPM 1 1 100

% 85 75 88

Tersedianya informasi arsitektur dan

BG

Pengembangan Sistem Pelayanan

AM dan AL

Meningkatkan kapasitas

manajemen pemerintah pusat dan

daerah, dunia usaha di daerah dan

masyarakat dalam

penyelenggaraan pembangunan

infrastuktur PU

penyusunan NSPM

penyelenggaraan penataan

bangunan dan lingkungan Standarisasi pemberdayaan

masyarakat dan penataan lingk

Standarisasi perencanaan lingk.

Bersejarah

Berfungsinya sistem pengarsipan

BG dan RN di daerah

Tersedianya informasi mengenai

proses pengalihan status RN

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman20dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Penyusunan pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana dan prasarana BG Dana Rp. 1.000,- 398,726 352,474 88.4

Pedoman teknis NSPM 1 1 100

Standarisasi kelengkapan PS BG % 50 38 76

Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II Dana Rp. 1.000,- 1,056,000 887,360 84.03

Bantek Bantek 1 1 100

Masalah teratasi % 50 27 53

Penyusunan pedoman teknis pemeriksanaan berkala BG Dana Rp. 1.000,- 422,500 336,310 79.6

Produk nspm 1 1 100

Standarisasi pemeriksaan berkala % 50 39 77

Penyusunan pedoman teknis pembangunan dan pemanfaatan BG diatas/dibawah air serta PSUDana Rp. 1.000,- 400,041 294,030 73.5

Pedoman teknis NSPM 1 1 100

% 50 39 77

Penyusunan pedoman teknis model RIK kab/kota Dana Rp. 1.000,- 422,440 417,793 98.9

Pedoman teknis NSPM 1 1 100

Standarisasi model RIK % 35 27 78

Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khususDana Rp. 1.000,- 400,042 301,632 75.4

Pedoman teknis NSPM 1 1 100

% 30 20 66

Pengelolaan BG dan RN Dana Rp. 1.000,- 5,000,000 4,675,000 93.5

Pengelolaan BGRN Paket 5 5 100

% 80 73 91

Review pedoman teknis pembangunan BG negara Dana Rp. 1.000,- 300,910 236,214 78.5

Laporan NSPM 1 1 100

Tersedianya pedoman teknis % 50 44 88.7

Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wil barat dan wil timurDana Rp. 1.000,- 700,000 676,200 96.6

Program pengelolaan BGRN Bantek 1 1 100

Masalah teratasi % 50 27 54

Standarisasi pemanfaatan BG

diatas/dibawah air serta PSU

Standarisasi penyelenggaraan BG

fungsi khusu

Meningkatnya fungsi lembaga

penyelenggara BGRN

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman21dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG dan RN Dana Rp. 1.000,- 450,000 398,700 88.6

Bintek Bantek 1 1 100

% 85 74 87.5

Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006 wil kalimantan, sulawesi, bali, nusa tenggara, maluku dan papuaDana Rp. 1.000,- 1,700,000 1,456,600 85.85

Program PBL Bantek 2 2 100

Masalah teratasi % 50 34 67.25

Pengawasan dan supervisi Dana Rp. 1.000,- 4,334,000 4,312,330 99.5

Laporan Paket 33 33 100

Meningkatnya kualitas program % 50 34 67

Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2 Dana Rp. 1.000,- 1,000,000 985,000 98.5

Audit Paket 1 1 100

Masalah teratasi % 85 60 71

Bantek Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 500,000 437,500 87.5

Dokumen RTBL Bantek 1 1 100

Masalah teratasi % 90 59 65

Rencana teknis memorandum kegiatan PBL di daerah Dana Rp. 1.000,- 2,358,000 1,579,860 67

Kegiatan memorandum Paket 33 33 100

terumusnya kegiatan PBL T.A. 2007 Paket 33 33 100

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,- 673,000 594,932 88.4

Sosialisasi Paket 33 33 100

orang 20 20 100

Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL Dana Rp. 1.000,- 2,542,000 2,236,960 88

Identifikasi Paket 33 33 100

Teridentifikasinya program PBL % 90 77 85

Penyusunan pedoman penataan RTH lingk. Dana Rp. 1.000,- 500,000 492,500 98.5

Pedoman NSPM 1 1 100

Tertib pembangunan RTH % 50 48 95.4

Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006 Sumatera, Jawa, Kalimantan dan SulawesiDana Rp. 1.000,- 2,550,000 2,404,800 93.8

Bantek Bantek 4 4 100

Masalah PBL teratasi % 60 36 63.38

Bantuan Teknis Pembangunan

Bangunan Gedung dan Lingkungan

di Daerah Bencana

Peningkatan kemampuan

penyelenggara pembangunan BG

Meningkatnya pemahaman para

pelaksana dan stake hoder tentang

pelaksanaan kegiatan PBL

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman22dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Bantek penanganan kwsn kumuh Dana Rp. 1.000,- 750,000 732,000 97.6

Bantek Bantek 1 1 100

% 50 44 88.5

Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira Dana Rp. 1.000,- 750,000 664,500 88.6

Bantek Bantek 1 1 100

Peniingaktan kwsn bandanaira % 50 39 78.9

Kegiatan Pembinaan Pemrograman dan Anggaran Dana Rp. 1.000,- 3,010,790 2,604,725 86.51

Produk Bantek 12 12 100

Kegiatan Pengembangan Hub. Kerjasama LN dan Pola Investasi Dana Rp. 1.000,- 1,550,000 12,174,238 785.43

Produk Bantek 4 4 100

Kegiatan Kebijakan dan Strategi Dana Rp. 1.000,- 35,276,919 15,359,531 43.54

Produk Bantek 29 22 75.86

Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 2,050,000 1,863,136 90.88

Produk Bantek 5 5 100

Kegiatan Data dan Informasi Dana Rp. 1.000,- 1,600,000 1,513,963 94.62

Produk Bantek 5 5 100

Kegiatan Pengendalian PKPS BBM Dana Rp. 1.000,- 11,280,000 7,575,058 67.15

Produk Bantek 10 9 90

Pembangunan PS Permukiman kasiba/lisiba Dana Rp. 1.000,- 51,704,116 51,130,558 99

Lokasi Kota/Kab 76 89 117

Kwsn 76 121 159

Pelayanan Jiwa 165,340 329,835 199

Pembangunan PS Permukiman rusunawa Dana Rp. 1.000,- 214,585,066 214,585,066 100

TB TB 24 24 100

Pelayanan Jiwa 11,520 11,520 100

Pembangunan PS Permukiman ktp2d Dana Rp. 1.000,- 61,821,121 59,927,905 97

Lokasi Kota/Kab 128 136 106

Kwsn 130 170 131

Pelayanan Jiwa 378,652 444,035 117

Penyelenggaraan pemb.

infrastruktur perumahan &

permukikman yg layak huni dan

berkelanjutan

Penanganan program kwsn kumuh

menjadi terarah

Pengembangan sist. Pelayanan AM

dan AL, Pengembangan sist.

Pelayanan DR dan SP,

pemberdayaan komunitas

perumahan, pengembangan

perumahan, lingkungan sehat,

keterkaitan pembangunan antar

kota, peningkatan ps perdesaan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman23dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Pembangunan PS Permukiman nussp Dana Rp. 1.000,- 137,257,447 108,411,024 79

Lokasi Kota/Kab 32 32 100

Kwsn 358 362 101

Pelayanan Jiwa 686,101 686,101 100

Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2 Dana Rp. 1.000,- 1,000,000 697,000 69.7

Bantek dan penyiapan audit Bantek 1 1 100

% 85 65 77

Pemberian BLM Dana Rp. 1.000,- 185,823,000 78,510,200 42.25

BLM paket 176 176 100

unit 3,784 3,784 100

Bantuan tekis P2KP Dana Rp. 1.000,- 522,054 453,143 86.8

Bantek pelaksanaan P2KP paket 42 42 100

% 85 80 93.6

Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap II Dana Rp. 1.000,- 58,630 58,630 100

Bantek pelaksanaan P2KP paket 26 40 100

% 85 78 91.7

Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3 Dana Rp. 1.000,- 463,423 312,811 67.5

Bantuan manajemen P2KP paket 16 14 88

% 85 65 76.5

Pembangunan PS Permukiman Dana Rp. 1.000,- 10,800,000 8,734,587 81

Lokasi Kota/Kab 6 6 100

Pelayanan Jiwa 39,874 39,874 100

Kegiatan Evaluasi Kinerja Dana Rp. 1.000,- 13,080,000 10,417,842 79.65

Produk Bantek 8 7 87.5

pengendalian kota-kota besar dan

metropolitan

Program Penanggulangan

Kemiskinan Perkotaan

Meningkatnya pelaksanaan bantek

dan penyiapan audit

Terlaksananya pembentukan

kelompok BLM

Meningkatnya pelaksanaan bantek

P2KP

Meningkatnya kapasitas dan

kapabilitas aparat terkait P2KP

Meningkatnya bantuan manajemen

P2KP 3

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman24dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Pengembangan sistem penyediaan AM Dana Rp. 1.000,- 372,188,000 454,989,000 122.25

Kwsn yg ditangani lokasi 285 385 143.8

Kab/kota yg ditangani kab/kota 440 289 135.09

Penerima manfaat jiwa 741,096 1,065,696 65.68

Pengelolaan sistem AL Dana Rp. 1.000,- 192,840,000 185,820,180 96.36

Kota yg ditangani kab/kota 95 95 100

% Pencapaian % 100 100 100

Penyediaan PS Persampahan Dana Rp. 1.000,- 117,719,000 114,081,150 96.91

Kota yg ditangani kab/kota 91 145 159.34

% Pencapaian % 100 100 100

Penyediaan PS Drainase Dana Rp. 1.000,- 119,603,000 115,907,370 96.91

Kota yg ditangani kab/kota 145 91 100

% Pencapaian % 100 100 100

Dukungan PSD lingkungan permukiman Dana Rp. 1.000,- 97,274,000 8,939,480 9.19

Lokasi kab/kota 155 155 100

% 90 81 89.5

Pembinaan penataan lingkungan wilayah Dana Rp. 1.000,- 21,164,000 16,592,600 78.4

Pembinaan paket 33 33 100

% 90 89 99.1

Peningkatan & pemantapan kelembagaan dan fasiltasi raperda BGDana Rp. 1.000,- 1,546,000 1,369,760 88.6

Bantek Paket 32 32 100

% 30 28 93

Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG & keselamatan bangunan Dana Rp. 1.000,- 2,067,000 1,854,100 89.7

Sosialisasi Paket 33 33 100

Tersedianya tenaga pendata HSBG orang 1,320 1,320 100

Penyusunan RTBL Dana Rp. 1.000,- 15,813,000 13,994,500 88.5

RTBL yg implementatif Paket 41 41 100

% 50 36 71.5

Pembinaan BG dlm rangka

memenuhi keselamatan dan

keamanan

Masalah penataan lingkungan

teratasi

Inventarisasi perda terkait

manajemen penyelenggaraan BG

Terciptanya kwsn yg harmoni sesuai

kaidah PBL

Luas kwsn permukiman kumuh yg

diperbaiki

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

Limbah

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Air Minum dan Air

LimbahProgram Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

DrainaseProgram Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan dan

DrainasePeningkatan kualitas lingkungan

permukiman kumuh, nelayan dan

tradisional

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman25dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Sosialisasi peraturan BG Dana Rp. 1.000,- 1,437,000 1,086,370 75.6

Sosialisasi Paket 23 23 100

Jml Peserta sosialisasi orang 920 920 100

Pengembangan sistem informasi arsitektur BG Dana Rp. 1.000,- 5,112,000 3,885,120 76

Sistem informasi arsitektur BG Paket 18 18 100

% 35 23 65

Pemantauan dan evaluasi Dana Rp. 1.000,- 1,728,000 136,166 78.8

Laporan Paket 33 33 100

Peningkatan kualitas program PBL % 50 38 76

Pengelolaan gedung dan RN Percontohan aksesbilitas BGN Dana Rp. 1.000,- 332,380,000 332,380,000 100

Fisik percontohan Paket 67 67 100

Paket 67 67 100

Lanjutan rehabilitasi Istana kepresidenan Dana Rp. 1.000,- 14,692,000 12,899,560 87.8

Rehabilitasi istana kepresidenan Bantek 4 4 100

% 80 54 67

Lanjutan rehabilitasi kebun raya Dana Rp. 1.000,- 14,692,000 12,899,560 87.8

Rehabilitasi kebun raya Bantek 4 4 100

% 80 54 67

Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh Dana Rp. 1.000,- 14,194,000 10,929,400 77

Pendampingan Paket 61 61 100

Tersusunnya DED % 90 54 60

Pelaksanaan penataan lingkungan permukiman tradisional Dana Rp. 1.000,- 2,062,000 2,051,690 99.5

Pendampingan Paket 23 23 100

Tersusunnya DED % 85 85 99.9

Penyusunan rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman tradisionalDana Rp. 1.000,- 5,050,000 3,888,500 77

Dokumen Paket 14 14 100

% 90 79 88

Penataan dan Revitalisasi penataan

BG Bersejarah dan Lingkungannya

Rehabilitasi BG istana kepresidenan

dan kebun raya

Berfungsinya sistem informasi

arsitektur BG di daerah

Tersedianya dokumen RTRP

tradisional/bersejarah

Meingkatnya jumlah BG negara yg

aksesibel

Meningkatnya kualitas

bangunan/sarana kebun raya

Meningkatnya kualitas

bangunan/sarana istana

kepresidenan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman26dari41Halaman

(Target) (Target)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Prosentase

Pencapaian

Rencana

Tingkat

Ket.Uraian Indikator Kinerja Satuan

Rencana Tingkat

Capaian

Kegiatan

Realisasi

Penanggulangan dampak konflik

sosial dan bencana

Program

Dukungan PSD penataan lingkungan permukiman tradisional/bersejarahDana Rp. 1.000,- 11,849,000 11,796,900 99.56

Lokasi Kab/kota 33 33 100

% 90 90 99.56

Penataan dan Revitalisasi Kawasan Dana Rp. 1.000,- 110,360,000 107,247,848 97.18

DED Paket 61 61 100

Fisik Paket 62 62 100

Pembangunan PS Kwsn DPP Dana Rp. 1.000,- 86,714,589 79,492,804 92

Lokasi Kota/Kab 121 124 102

kwsn Kwsn 140 149 106

Pelayanan Jiwa 500,000 515,000 103

Pembangunan PS Pedesaan (PPIP) Dana Rp. 1.000,- 496,291,000 450,395,193 91

Lokasi Prop 4 4 100

Kwsn 94 1,840 100

Pelayanan Jiwa 2,760,000 2,760,000 100

Pembangunan PS Kwsn Agropolitan Dana Rp. 1.000,- 128,310,075 126,373,108 98

Lokasi Kota/Kab 32 32 100

Kwsn 94 94 100

Pelayanan Jiwa 664,300 664,300 100

Meningkatnya kualitas lingkungan

permukiman tradisional/bersejarah

Program Pengembangan

Perumahan

Program Peningkatan PS

Perdesaan

Program Pengembangan Ekonomi

Lokal

Program Peningkatan PS

Perdesaan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Halaman27dari41Halaman

Instansi : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Persentase

Pencapaian

Rencana tingkat

capaian (%)

1 2 3 4 5 6

100% 44,211,549 99.37

12 240

10,950 149

2 2

100% 26,729,711 99

54 100

63 119

164,617 121

100% 69,086,961 97

27 117

47 196

88,300 106

100% 100 92.91

86.32

68 bantek 66 bantek 97

ADUM 1 thn ADUM 1 thn 100

Pengadaan alat 1 pkt Pengadaan alat 1 pkt 100

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

TAHUN 2006

Terdukungnya penyediaan PS

(infrastruktur) dalam penanganan

pasca bencana (± 100.000 unit rumah

di NAD dan Nias) serta kerusuhan

sosial di berbagai wilayah di

Indonesia sebanyak 22.000 unit

rumah. Penanganan tanggap darurat

Terehabilitasinya PS

permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

Tersedianya PS (infrastruktur)

permukiman di pulau-pulau kecil,

terpencil, dan daerah tertinggal di 11

propinsi

Tersedianya PS

permukiman di pulau-

pulau kecil, terpencil dan

daerah tertinggal

Ket.

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

Sasaran Indikator Sasaran Rencana tingkat capaian (target) Realisasi

Terselenggaranya tata

administrasi di bid hukum,

pengelolaan keuangan,

dan pengelolaan aset

(BMN) di DJCK

Terdukungnya pengembangan PS

(infrastruktur) permukiman di daerah

perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7

propinsi

Tersedianya PS

Permukiman di daerah

perbatasan

Meningkatkan kapasitas

penyelenggaraan pembangunan

infrastruktur/SDM yg profesional dan

handal serta terwujudnya sistem

Meningkatnya

kelembagaan dan kualitas

Terlaksananya kegiatan

data dan informasi,

pembinaan pemrograman

dan penganggaran,

pengendalian dan

LAMPIRAN 4 : FORM PPS

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 28dari 41 Halaman

Terselenggaranya tata

administrasi di bid hukum,

pengelolaan keuangan,

dan pengelolaan aset

(BMN) di DJCK

Tersusunnya pedoman

aplikasi dalam penggajian,

sistem komputerisasi

PNBP, aplikasi peraturan

keuangan

Terselenggaranya

pembinaan hukum

kontrak/perjanjian dan

perijinan, penyusunan

naskah akademis RUU,

Rapermen PU

Terselenggaranya

pembinaan pembinaan

pegawai, pembinaan

teknis

Tersusunnya sistem

informasi ke-cipta karya-

an dan sistem informasi

kepegawaian

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 29dari 41 Halaman

Pelaksanaan administrasi yang baik Meubelair 1 pkt Meubelair 1 pkt 100

ADUM 1 thn ADUM 1 thn 100

Kendaraan 1 pkt Kendaraan 1 pkt

Pembinaan teknis pembangunan gedung negara 4,873,800 98.6

32 100

90 89.6

Penyusunan Raperda BG kab/kota 1,598,630 87.5

25 100

44 87

Penyusunan RIK 15,580,200 96.4

33 100

44 87.2

Pembinaan BG 4,925,000 98.5

4 100

81 81

Pengelolaan BG dan RN Propinsi 272,274 76.4

67 100

64 79.5

Digitalisasi arsip BG negara 965,130 79.5

17 100

77 77

Inventarisasi arsitektur dan BG 250,399 76.9

12 100

Meningkatnya kapasitas pemda dlm

penyelenggaranaan konstruksi &

keselamatan bangunan serta

penataan lingkungan permukiman di

Terselenggaranya

penguatan kelembagaan

penyelenggaraan

bangunan gedung

lancarnya pelaksanaan

administrasi Dit. BP

selama 1 tahun

terselenggaranya adum

dan peningakatan layanan

umum dan operasional

Terlaksananaya

administrasi pegawai dan

rehab PS Perkantoran

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 30dari 41 Halaman

78 78

100% 31 100

42 31.3

2 100

100% 67,015,773 112

129 114

356 132

Penyusunan pedoman pembangunan teknis pemberdayaan komunitas dan penataan lingkungan390,500 78.1

1 100

31 77

Penyusunan pedoman perencanaan dan pembangunan kwsn lingk bersejarah/tradisional493,000 98.6

1 100

75 88

Penyusunan pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana dan prasarana BG 352,474 88.4

1 100

38 76

Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II 887,360 84.03

1 100

27 53

Penyusunan pedoman teknis pemeriksanaan berkala BG 336,310 79.6

1 100

39 77

Penyusunan pedoman teknis pembangunan dan pemanfaatan BG diatas/dibawah air serta PSU294,030 73.5

1 100

39 77

Penyusunan pedoman teknis model RIK kab/kota 417,793 98.9

1 100

27 78

Penyusunan pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung fungsi khusus301,632 75.4

1 100

20 66

Pengelolaan BG dan RN 4,675,000 93.5

5 100

73 91

Review pedoman teknis pembangunan BG negara 236,214 78.5

1 100

44 88.7

Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wil barat dan wil timur 676,200 96.6

Tersedianya berbagai perangkat

kebijakan, pedoman, prosedur

sebanyak 150 paket NSPM, serta

pengembangan piranti lunak, bantuan

teknik dan bimbingan teknik sebanyak

Tersusunnya rencana

teknis pengembangan AM

Tersusunnya rencana

teknis pengembangan

permukiman

Tersusunnya NSPM

bidang penataan

bangunan dan lingkungan

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 31dari 41 Halaman

1 100

27 54

Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG dan RN 398,700 88.6

1 100

74 87.5

Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006 wil kalimantan, sulawesi, bali, nusa tenggara, maluku dan papua1,456,600 85.85

2 100

34 67.25

Pengawasan dan supervisi 4,312,330 99.5

33 100

34 67

Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2 985,000 98.5

1 100

60 71

Bantek Penyusunan RTBL 437,500 87.5

1 100

59 65

Rencana teknis memorandum kegiatan PBL di daerah 1,579,860 67

33 100

33 100

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL 594,932 88.4

33 100

20 100

Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL 2,236,960 88

33 100

77 85

Penyusunan pedoman penataan RTH lingk. 492,500 98.5

1 100

48 95.4

Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006 Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi2,404,800 93.8

4 100

36 63.375

Bantek penanganan kwsn kumuh 732,000 97.6

1 100

44 88.5

Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira 664,500 88.6

1 100

39 78.9

47 bantek 40 bantek 85

ADUM 1 thn ADUM 1 thn 100

Perbaikan Ged. 1 pkt Perbaikan Ged. 1 pkt 100

Pengadaan alat 1 pkt Pengadaan alat 1 pkt 100

Tersusunnya bantek

pembangunan gedung dan

lingkungan

Terlaksananya kegiatan

data dan informasi,

pembinaan pemrograman

dan penganggaran,

pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM,

pengembangan hub. LN

dan pola investasi, jakstra

dan evaluasi kinerja bid.

Cipta Karya

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 32dari 41 Halaman

100% 51,130,558 98.89

89 117.11

121 159.21

329,835 199.49

100% 214,585,066 100

23 100

8,800 100

100% 59,927,905 97

136 106

170 131

444,035 117

100% 108,411,024 79

32 100

362 101

686,101 100

37,777,101 64

2 100

14 100

Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2 697,000 69.7

1 100

65 77

Pemberian BLM 78,510,200 42.25

176 100

3,784 100

Terlaksananya kegiatan

data dan informasi,

pembinaan pemrograman

dan penganggaran,

pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM,

pengembangan hub. LN

dan pola investasi, jakstra

dan evaluasi kinerja bid.

Cipta Karya

Terfasilitasinya prasarana dan sarana

permumahan dan permukiman yang

layak huni dan terjangkau 671 unit,

dukungan rusunawa 30 ribu unit, dan

meningkatnya kualitas permukiman di

perdesaan di 665 kawasan, serta

terentaskannya kemiskinan di 9.571

Tersedianya dukungan

PSD Perkim pada

Kasiba/Lisiba

Terfasilitasinya

pengembangan Rusunawa

dan PSD Perkim

Terlaksananya

peningkatan kualitas

permukiman di daerah

perdesaan melalui

program KTP2D

Terfasilitasinya perbaikan,

penataan kembali lingk.

Kota & peningkatan

pemda/masyarakat

Terlaksananya upaya

penanggulangan

kemiskinan (P2KP)

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 33dari 41 Halaman

Bantuan tekis P2KP 453,143 86.8

42 100

80 93.6

Penanggulangan kemiskinan perkotaan tahap II 58,630 100

40 100

78 91.7

Penanggulangan kemiskinan di perkotaan 3 312,811 67.5

14 88

65 76.5

100% 8,734,587 81

6 100

39,874 100

8 bantek 7 bantek 88

Tersedianya PS AM 100% 1,062,696 143.8

385 135.1

32 106.7

100% 100 96.36 selesai

92.85

100% 100 96.91 selesai

93.92

100% 100 96.91 selesai

93.92

Pengelolaan dan Pengendalian

pembangunan kota-kota besar dan

metropolitan

terkelolanya dan

terkendalinya

pertumbuhan kota-kota

besar & metropolitan agar

pertumbuhannya dapat

berkelanjutan

Terlaksananya kegiatan

data dan informasi,

pembinaan pemrograman

dan penganggaran,

pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM,

pengembangan hub. LN

dan pola investasi, jakstra

dan evaluasi kinerja bid.

Cipta Karya

Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat melalui penyediaan PS

air minum kepada 11 juta jiwa di

perkotaan dan perdesaan (terutama

kawasan rawan air bersih perkotaan

dan perdesaan), pengelolaan sanitasi

di 276 kabupaten/kota,

pengembangan drainase dan

pengelolaan sistem persampahan,

serta meningkatnya kualitas

lingkungan permukiman di kawasan

kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha

yang mencakup sekitar 4,2 juta unit.

Tersedianya PS Air

Limbah

Tersedianya PS

Persampahan

Tersedianya PS Drainase

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 34dari 41 Halaman

Tertatanya lingk. Permukiman kumuh, nelayan dan trasdisionalDukungan PSD lingkungan permukiman 8,939,480 9.19

155 100

81 89.5

Pembinaan penataan lingkungan wilayah 16,592,600 78.4

33 100

89 99.1

Peningkatan & pemantapan kelembagaan dan fasiltasi raperda BG 1,369,760 88.6

32 100

28 93

Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG & keselamatan bangunan 1,854,100 89.7

33 100

1,320 100

Penyusunan RTBL 13,994,500 88.5

41 100

36 71.5

Sosialisasi peraturan BG 1,086,370 75.6

23 100

920 100

Pengembangan sistem informasi arsitektur BG 3,885,120 76

18 100

23 65

Pemantauan dan evaluasi 136,166 78.8

33 100

38 76

Percontohan aksesbilitas BGN 332,380,000 100

67 100

67 100

Lanjutan rehabilitasi wisma negara, istana kepresidenan tampak siring, istana kepresidenan bogor, istana kepresidenan cipanas, 12,899,560 87.8

4 100

54 67

Lanjutan rehabilitasi kebun raya bogor, cibodas, bedugul dan purwodadi12,899,560 87.8

4 100

54 67

Terlaksananya

peningkatan kualitas

gedung bersejarah melalui

penataan dan revitalisasi

BG bersejarah dan

lingkungannnya

Meningkatnya derajat kesehatan

masyarakat melalui penyediaan PS

air minum kepada 11 juta jiwa di

perkotaan dan perdesaan (terutama

kawasan rawan air bersih perkotaan

dan perdesaan), pengelolaan sanitasi

di 276 kabupaten/kota,

pengembangan drainase dan

pengelolaan sistem persampahan,

serta meningkatnya kualitas

lingkungan permukiman di kawasan

kumuh dan nelayan seluas 1.700 ha

yang mencakup sekitar 4,2 juta unit.

Meningkatnya penerapan standar

keselamatan bangunan gedung di 32

propinsi dan terehabilitasinya

bangunan gedung negara di 15

Terbinanya para

pemangku kepentingan

penyelenggaraan

bangunan gedung

Terselenggaranya bantek

pembangunan BG dan RN

Meningkatnya kualitas lingkungan dan

vitalitas kawasan perekonomian kota,

bersejarah, pariwisata, dan kawasan

lainnya melalui revitalisasi 247

kawasan serta tertatanya kembali

lingkungan permukiman tradisional

dan bersejarah pada 395 kawasan,

termasuk fasilitasi dalam pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 150

kota.LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 35dari 41 Halaman

Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh 10,929,400 77

61 100

54 60

Pelaksanaan penataan lingkungan permukiman tradisional 2,051,690 99.5

23 100

85 99.9

Penyusunan rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman tradisional3,888,500 77

14 100

79 88

Dukungan PSD penataan lingkungan permukiman tradisional/bersejarah11,796,900 99.56

33 100

90 99.56

100% 79,492,804 92

124 102

149 106

515,000 103

100% 450,395,193 91

4 100

1,840 100

2,760,000 100

100% 126,373,108 98

32 100

94 100

451,200 100

Terlaksananya

peningkatan kualitas &

fungsi kwsn yg menurun

kualitasnya melalui

Tersedianya PS (infrastruktur)

perkotaan dan perdesaan, terutama

akses jalan, di kawasan cepat

tumbuh, di daerah pinggiran kota

melalui kawasan desa pusat

pertumbuhan, serta kawasan

agropolitan dan daerah tertinggal di

31 propinsi untuk meningkatkan

Terlaksananya

Pengembangan PS di

kwsn. DPP

Tersedianya infrastruktur

perdesaan sesuai

kebutuhan masyarakat

setempat (pembangunan

prasarana perdesaan)

Terlaksananya

Pengembangan PS di

kwsn Desa Agropolitan utk

meningkatkan produktifitas

Meningkatnya kualitas lingkungan dan

vitalitas kawasan perekonomian kota,

bersejarah, pariwisata, dan kawasan

lainnya melalui revitalisasi 247

kawasan serta tertatanya kembali

lingkungan permukiman tradisional

dan bersejarah pada 395 kawasan,

termasuk fasilitasi dalam pengelolaan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di 150

kota.

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 36dari 41 Halaman

Instansi : DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Persentase

Pencapaian

Rencana tingkat

capaian (%)

1 2 3 4 5 6

100% 240

100

100% 100

100% 196

100% Bantek PLP di 32 prop 100

100% 68 paket kegiatan 97

100% 9 paket kegiatan 100

100% 2 paket kegiatan 100

TAHUN 2006

Terselenggaranya tata administrasi di bid

hukum, pengelolaan keuangan, dan

pengelolaan aset (BMN) di DJCK

Tersusunnya pedoman aplikasi dalam

penggajian, sistem komputerisasi PNBP,

aplikasi peraturan keuangan

Ket.

PENGUKURAN PENCAPAIAN SASARAN

Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota

Pembangunan PS AM & PLP di lokasi bencana/paska

koflik 2 pkt

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana

tingkat capaian

(target)

Realisasi

Terehabilitasinya PS permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA

Pembangunan PS Permukiman di 54 kab/kota

Pembangunan PS Permukiman di 47 kwsn

Meningkatnya kelembagaan dan kualitas

SDM

Tersedianya PS (infrastruktur) permukiman di pulau-pulau kecil,

terpencil, dan daerah tertinggal di 11 propinsi

Tersedianya PS permukiman di pulau-pulau

kecil, terpencil dan daerah tertinggal

Terdukungnya pengembangan PS (infrastruktur) permukiman di

daerah perbatasan sebanyak 60 kwsn pada 7 propinsi

Tersedianya PS Permukiman di daerah

perbatasan

Meningkatkan kapasitas penyelenggaraan pembangunan

infrastruktur/SDM yg profesional dan handal serta terwujudnya

sistem institusi/organisasi yg efektif dan efisien sebanyak 130

paket Terlaksananya kegiatan data dan informasi,

pembinaan pemrograman dan

penganggaran, pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM, pengembangan

hub. LN dan pola investasi, jakstra dan

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan

pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300

unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada

daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,

Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua

LAMPIRAN 4 : FORM PPS

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 37dari 41 Halaman

Persentase

Pencapaian

Rencana tingkat

capaian (%)

1 2 3 4 5 6

Ket.

Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana

tingkat capaian

(target)

Realisasi

Terehabilitasinya PS permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan

pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300

unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada

daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,

Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua

100% 6 paket kegiatan 100

100% 11 paket kegiatan 100

100% 1 paket kegiatan 100

Pelaksanaan administrasi yang baik 100% 2 pkt kegiatan 100

100% Rehab wisma sanita 1 pkt 100

100% Penyelenggaraan PS Perkantoran 1 pkt 100

Rehab PS Kantor 1 pkt 100

100% Bintek pembangunan gedung negara 32 pkt 100

Raperda BG 25 pkt 100

RIK 33 pkt 100

Pembinaan BG 41 pkt 100

Pengelolaan BG dan RN Propinsi 67 pkt 100

Ssitem Pengarsipan 17 pkt 100

Inventarisasi arsitektur dan BG 12 pkt 100

100% 31 pkt NSPM 100

42 pkt Bantek 31.3

2 Pkt Rapermen 100

100% 129 pkt NSPM 114

356 Pkt Bantek 132

100% 100

100

100

100

pedoman teknis pemeriksanaan berkala BG 1 pkt 100

Tersedianya berbagai perangkat kebijakan, pedoman, prosedur

sebanyak 150 paket NSPM, serta pengembangan piranti lunak,

bantuan teknik dan bimbingan teknik sebanyak 50 paket

Tersusunnya rencana teknis pengembangan

AM

Tersusunnya rencana teknis pengembangan

permukiman

Terselenggaranya pembinaan pegawai,

pembinaan teknis

lancarnya pelaksanaan administrasi Dit. BP

selama 1 tahunterselenggaranya adum dan peningakatan

layanan umum dan operasional

Terlaksananaya administrasi pegawai dan

rehab PS Perkantoran

pedoman pembangunan teknis pemberdayaan

komunitas dan penataan lingkungan 1 pkt

pedoman perencanaan dan pembangunan kwsn lingk

bersejarah/tradisional 1 pkt

pedoman teknis perencanaan kelengkapan sarana

dan prasarana BG 1 pkt

Bantek dan fasilitasi bintek BG wil 1 dan II sebanyak 1

pkt

Meningkatnya kapasitas pemda dlm penyelenggaranaan

konstruksi & keselamatan bangunan serta penataan lingkungan

permukiman di 160 kab/kota

Terselenggaranya penguatan kelembagaan

penyelenggaraan bangunan gedung

Tersusunnya NSPM bidang penataan

bangunan dan lingkungan

Terselenggaranya pembinaan hukum

kontrak/perjanjian dan perijinan, penyusunan

naskah akademis RUU, Rapermen PU

Tersusunnya sistem informasi ke-cipta karya-

an dan sistem informasi kepegawaian

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 38dari 41 Halaman

Persentase

Pencapaian

Rencana tingkat

capaian (%)

1 2 3 4 5 6

Ket.

Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana

tingkat capaian

(target)

Realisasi

Terehabilitasinya PS permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan

pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300

unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada

daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,

Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua

100

pedoman teknis model RIK kab/kota 1 pkt 100

100

Pengelolaan BG dan RN 5 pkt 100

100

100

100

Bantek pelaksanaan program PBL TA 2006 2 pkt 100

Pengawasan dan supervisi 33 pkt 100

100

Bantek Penyusunan RTBL 1 pkt 100

Rencana teknis memorandum kegiatan PBL 33 pkt 100

Sosialisasi pelaksanaan kegiatan PBL 33 pkt 100

Rencana teknis identifikasi kegiatan PBL 33 pkt 100

100% pedoman penataan RTH lingk. 1 pkt 100

Bantek pelaksanaan program PBL Th 2006 4 pkt 100

Bantek penanganan kwsn kumuh 1 pkt 100

Bantek penanganan kwsn kota Bandanaira 1 pkt 100

100% 42 pket kegiatan 85

100% Pembangunan PS Permukiman di 89 kab/kota 117

100% Pembangunan Rusunawa sebanyak 24 TB 100

Terlaksananya kegiatan data dan informasi,

pembinaan pemrograman dan

penganggaran, pengendalian dan

pengamanan PKPS BBM, pengembangan

hub. LN dan pola investasi, jakstra dan

evaluasi kinerja bid. Cipta Karya

Terfasilitasinya prasarana dan sarana permumahan dan

permukiman yang layak huni dan terjangkau 671 unit, dukungan

rusunawa 30 ribu unit, dan meningkatnya kualitas permukiman di

perdesaan di 665 kawasan, serta terentaskannya kemiskinan di

9.571 kelurahan.

Tersedianya dukungan PSD Perkim pada

Kasiba/Lisiba

Terfasilitasinya pengembangan Rusunawa

dan PSD Perkim

Bantek penyusunan audit atas UPP 1 dan UPP 2

sebanyak 1 pkt

pedoman teknis pembangunan dan pemanfaatan BG

diatas/dibawah air serta PSU 1 pkt

pedoman teknis penyelenggaraan bangunan gedung

fungsi khusus 1 pkt

Review pedoman teknis pembangunan BG negara 1

pkt

Bimbingan teknis pengelolaan BGRN di pusat, wil

barat dan wil timur 1 pkt

Tersusunnya bantek pembangunan gedung

dan lingkungan

Kajian pelaksanaan pembinaan teknis BG dan RN 1

pkt

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 39dari 41 Halaman

Persentase

Pencapaian

Rencana tingkat

capaian (%)

1 2 3 4 5 6

Ket.

Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana

tingkat capaian

(target)

Realisasi

Terehabilitasinya PS permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan

pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300

unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada

daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,

Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua

100% Pembangunan PS Permukiman di 136 kab/kota 106

100% Pelaksanaan NUSSP di 32 kab/kota 100

100% 100

BLM 176 pkt 100

Bantuan tekis P2KP 42 pkt 100

Bantek pelaksanaan P2KP 26 pkt 100

Bantuan manajemen P2KP 14 pkt 88

100% Pembangunan PS Permukiman di 6 kab/kota 100

100% 7 paket kegiatan 88

Tersedianya PS AM 100% Penyediaan PS AM di 289 kab/kota 135

Tersedianya PS Air Limbah 100% Penyediaan PS ALdi 95kab/kota 100

Tersedianya PS Persampahan 100% Penyediaan PS Persampahan di 145 kab/kota 159

Tersedianya PS Drainase 100% Penyediaan PS Drainase di 91 kab/kota 100

100% Dukungan PSD lingkungan permukiman 155 kab/kota 100

Pembinaan penataan lingkungan wilayah 33 pkt 100

100% 100

100

RTBL 41 pkt 100

Sosialisasi peraturan BG 23 pkt 100

sistem informasi arsitektur BG 18 pkt 100

Pemantauan dan evaluasi 33 pkt 100

100% Percontohan aksesbilitas BGN 67 pkt 100

Terlaksananya kegiatan evaluasi kinerja bid.

Cipta Karya

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui penyediaan

PS air minum kepada 11 juta jiwa di perkotaan dan perdesaan

(terutama kawasan rawan air bersih perkotaan dan perdesaan),

pengelolaan sanitasi di 276 kabupaten/kota, pengembangan

drainase dan persampahan

Pengelolaan dan Pengendalian pembangunan kota-kota besar

dan metropolitan

Tertatanya lingk. Permukiman kumuh,

nelayan dan trasdisional

Meningkatnya penerapan standar keselamatan bangunan

gedung di 32 propinsi dan terehabilitasinya bangunan gedung

negara di 15 propinsi.

Terselenggaranya bantek pembangunan BG

dan RN

terkelolanya dan terkendalinya pertumbuhan

kota-kota besar & metropolitan agar

pertumbuhannya dapat berkelanjutan

Terlaksananya upaya penanggulangan

kemiskinan (P2KP)

Bantek penyusunan audit atas UPP1 dan UPP2

sebanyak 1 pkt

Terlaksananya peningkatan kualitas

permukiman di daerah perdesaan melalui

program KTP2D

Terfasilitasinya perbaikan, penataan kembali

lingk. Kota & peningkatan pemda/masyarakat

Terbinanya para pemangku kepentingan

penyelenggaraan bangunan gedung

Peningkatan & pemantapan kelembagaan dan fasiltasi

raperda BG 32 pkt

Pelatihan teknis tenaga pendata HSBG & keselamatan

bangunan 33 pkt

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 40dari 41 Halaman

Persentase

Pencapaian

Rencana tingkat

capaian (%)

1 2 3 4 5 6

Ket.

Pembangunan PS Permukiman di 12 Kab/kota

Sasaran Indikator Sasaran

Rencana

tingkat capaian

(target)

Realisasi

Terehabilitasinya PS permukiman pasca

bencana, kerusuhan sosial

Terdukungnya penyediaan PS (infrastruktur) dalam penanganan

pasca bencana (± 100.000 unit rumah di NAD dan Nias) serta

kerusuhan sosial di berbagai wilayah di Indonesia sebanyak

22.000 unit rumah. Penanganan tanggap darurat sebanyak 8.300

unit rumah dan rehabilitasi PS (infrastruktur) permukiman pada

daerah lokasi paska konflik pada 60 kwsn antara lain NAD,

Kalbar, Sulteng, Maluku, Malut, dan Papua

100% Lanjutan rehabilitasi istana kepresidenan 4 pkt 100

Lanjutan rehabilitasi kebun raya 4 pkt 100

100% Pendampingan pelaksanaan kawasan kumuh 61 pkt 100

penataan lingkungan permukiman tradisional 23 pkt 100

100

100

Fisik Penataan dan revitalisasi kawasan 62 pkt 100

100% Pengembangan PS DPP di 124 kab 102

100% PPIP di 4 propinsi 100

100% Pengembangan PS Agropolitan di 32 kab/kota 100

Tersedianya PS (infrastruktur) perkotaan dan perdesaan,

terutama akses jalan, di kawasan cepat tumbuh, di daerah

pinggiran kota melalui kawasan desa pusat pertumbuhan, serta

kawasan agropolitan dan daerah tertinggal di 31 propinsi untuk

meningkatkan keterkaitan kota-desa

Tersedianya infrastruktur perdesaan sesuai

kebutuhan masyarakat setempat

(pembangunan prasarana perdesaan)

Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn

Desa Agropolitan utk meningkatkan

produktifitas dan ekonomi lokal

Meningkatnya kualitas lingkungan dan vitalitas kawasan

perekonomian kota, bersejarah, pariwisata, dan kawasan lainnya

melalui revitalisasi 247 kawasan serta tertatanya kembali

lingkungan permukiman tradisional dan bersejarah pada 395

kawasan, termasuk fasilitasi dalam pengelolaan Ruang Terbuka

Hijau (RTH) di 150 kota.

Terlaksananya peningkatan kualitas gedung

bersejarah melalui penataan dan revitalisasi

BG bersejarah dan lingkungannnya

Terlaksananya peningkatan kualitas & fungsi

kwsn yg menurun kualitasnya melalui

penataan & revitalisasi kwsn rencana tindak revitalisasi lingkungan permukiman

tradisional 14 pkt

Dukungan PSD penataan lingkungan permukiman

tradisional/bersejarah 33 pkt

Terlaksananya Pengembangan PS di kwsn.

DPP

LAKIP DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA Halaman 41dari 41 Halaman