The Relationship between Positioning Blackberry Always On ...

15
The Relationship between Positioning Blackberry Always On, Always Connected with Blackberry Brand Image Rezha Eko Purnomo 1 , Uud Wahyudin 2 , Kismiyati El Karimah 3 Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Corresponding Author: [email protected] ABSTRACT Research title is "The Relationship between Positioning Blackberry Always On, Always Connected with Blackberry Brand Image." The purpose of this study is to determine whether there is positioning relationship that includes product attributes, product image and positioning statement. The method used a correlation method that aims to examine the relationship variations on a factor with variations in other factors. The research data obtained through questionnaires distributed to undergraduate students of Faculty of Communication Sciences Padjadjaran University Jatinangor using Blackberry Smartphones, interviews with relevant parties on the Blackberry and literature study. The object of this research is the product of the Blackberry Smartphone. The population in this study was undergraduate students of Faculty of Communication Sciences Padjadjaran University Jatinangor using Blackberry Smartphones, amounting to 392 people. With simple random sampling technique and using 0.1 fractions obtained a sample size amounts 80 persons.The result shows that there is a significant relationship between variables X and Y that is positioning includes aspects of product attributes, product image, and the image of the brand positioning statement.The conclusion in this research is that there is a positive relationship between Brand Image Positioning with Blackberry on the students of Faculty of Communication Sciences Padjadjaran University Jatinangor Keyword : Brand Image, Correlation, Product, Positioning Latar Belakang Dari sisi penguasaan pasar global, Worldwide Mobile Terminal Sales to End-User Estimates for (Q2) di tahun 2002 menyebutkan bahwa Nokia masih menjadi pemimpin pasar dengan penjualan (dalam ribuan unit) sebesar 35.089 dan market share 35,6%. Hal ini membuktikan dominasi Nokia di saat itu. Namun kemudian di akhir tahun 2004, Research in Motion (RIM) memperkenalkan produk terbaru mereka, Blackberry, yang pertumbuhannya 1 Penulis 2 Pembimbing Utama 3 Pembimbing Pendamping eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012) Page 1 of 15

Transcript of The Relationship between Positioning Blackberry Always On ...

The Relationship between Positioning Blackberry Always On, AlwaysConnected with Blackberry Brand Image

Rezha Eko Purnomo1, Uud Wahyudin2, Kismiyati El Karimah3

Jurusan Ilmu Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu KomunikasiUniversitas Padjadjaran

Corresponding Author: [email protected]

ABSTRACT

Research title is "The Relationship between Positioning Blackberry Always On, AlwaysConnected with Blackberry Brand Image." The purpose of this study is to determinewhether there is positioning relationship that includes product attributes, product image andpositioning statement. The method used a correlation method that aims to examine therelationship variations on a factor with variations in other factors. The research dataobtained through questionnaires distributed to undergraduate students of Faculty ofCommunication Sciences Padjadjaran University Jatinangor using BlackberrySmartphones, interviews with relevant parties on the Blackberry and literature study. Theobject of this research is the product of the Blackberry Smartphone. The population in thisstudy was undergraduate students of Faculty of Communication Sciences PadjadjaranUniversity Jatinangor using Blackberry Smartphones, amounting to 392 people. With simplerandom sampling technique and using 0.1 fractions obtained a sample size amounts 80persons.The result shows that there is a significant relationship between variables X and Ythat is positioning includes aspects of product attributes, product image, and the image ofthe brand positioning statement.The conclusion in this research is that there is a positiverelationship between Brand Image Positioning with Blackberry on the students of Faculty ofCommunication Sciences Padjadjaran University Jatinangor

Keyword : Brand Image, Correlation, Product, Positioning

Latar Belakang

Dari sisi penguasaan pasar global, Worldwide Mobile Terminal Sales to End-User

Estimates for (Q2) di tahun 2002 menyebutkan bahwa Nokia masih menjadi pemimpin pasar

dengan penjualan (dalam ribuan unit) sebesar 35.089 dan market share 35,6%. Hal ini

membuktikan dominasi Nokia di saat itu. Namun kemudian di akhir tahun 2004, Research in

Motion (RIM) memperkenalkan produk terbaru mereka, Blackberry, yang pertumbuhannya

1 Penulis2 Pembimbing Utama3 Pembimbing Pendamping

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 1 of 15

hingga kini terus meningkat pesat dan menggeser posisi dominan Nokia. Bahkan penggunaan

Blackberry (BB), menurut laporan RIM, di Indonesian adalah yang tertinggi di antara negara

lain di kawasan Asia Pasifik dengan angka pertumbuhan mendekati 500% per tahunnya.

Di bursa ponsel tanah air, Blackberry tak hanya berhasil “merusak” peta persaingan di

pasar ponsel premium, khususnya pasar ponsel pintar, tetapi juga memorak-porandakan pasar

ponsel di segmen menengah dan bawah. Blackberry juga kemudian menjadi tidak hanya

simbol fungsi, tetapi juga simbol gengsi. Capaian ini tentu tidak terlepas dari tawaran kualitas

produk Blackberry dan strategi pemasaran RIM. Untuk produknya sendiri, Blackberry hadir

dengan inovasi seperti push e-mail, kemampuan Blackberry yang dapat menampung e-mail

hingga puluhan ribu tanpa ada risiko hang, pesan instan, bisa digunakan untuk chatting dan

berbagai fasilitas lainnya.

Sementara untuk strategi pemasaran, Blackberry ditawarkan sebagai ponsel pintar

yang tidak biasa. Positioning yang ditawarkan pada para konsumen adalah 'Always on,

always connected', yang sengaja dirancang dan dikelola dalam server RIM melalui servis

khusus data Blackberry. Positioning ini sekaligus merupakan pembentukan image dari

produk Blackberry yang dianggap tepat dengan kebutuhan masyarakat akan teknologi

komunikasi di masa sekarang ini, mengingat banyaknya jejering sosial dan kegiatan yang

berhubungan dengan dunia maya. Dan nampaknya, keberhasilan Blackberry menggeser

posisi Nokia juga mengindikasikan keberhasilan positioning Blackberry dalam menggeser

positioning Nokia ‘Conecting People’ yang selama ini melekat di benak konsumen.

Positioning sendiri adalah konsep yang penting dalam komunikasi pemasaran untuk

menggaet konsumen yang menjadi target marketnya. Positioning berelasi dengan citra

(iamge) produk yang akan dipasarkan. Ries & Trout (1986) menyebutkan “positioning is not

what you do to a product. It is what you do to the mind of the product” (dalam Kasali, 1998:

560). Apa yang disampaikan Ries & Trout secara eksplisit menegasskan bahwa positioning

berkaitan dengan image produk yang nantinya dilekatkan di benak calon konsumen. tak ayal,

keberhasilan komunikasi pemasaran suatu peroduk seringkali banyak ditentukan oleh

ketepatan dalam perumusan strategi “positioning”-nya. Sebab dari sudut pandang konsumen,

eksistensi suatu produk cenderung ditentukan oleh citra dan persepsi (mental image) yang ada

di benak mereka tentang nilai-nilai kegunaan atau kelebihan dari produk tersebut.

Tidak terkecuali dari produk yang lain, Blackberry pun memiliki konsep positioning

yang sesuai dengan image produk yang diharapkan dapat menarik perhatian konsumen. Maka

trend Blackberry yang sedang terjadi di tengah masyarakat saat ini tentunya tidak dapat

dilepaskan dari mental image atau persepsi yang ada di benak konsumen melalui citra merek

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 2 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Blackberry yang diciptakan berdasarkan strategi positioning yang dilakukan sebelumnya.

Sebab citra merek merupakan reprsentasi dari keseluruhan persespsi konsumen terhadap

merek yang dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut.

Berdasarkan uraian positioning Blackberry di atas dan dilihat dari segi segmentasi

pasar Blackberry, pelajar (dalam hal ini mahasiswa) merupakan pasar yang potensial bagi

produsen Blackberry di Indonesia. Dari sini peneliti tertarik untuk meneliti permasalahan

tentang hubungan positioning Blackberry ‘Always on, always connected’ dengan brand

image (citra merek) Blackberry di kalangan mahasiswa pengguna Blackberry pada Program

Sarjana (S1) Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadajran, Jatinangor. Identifikasi

permasalahan penelitian meliputi tiga hal, yaitu hubungan antara atribut produk dengan citra

merek pada produk Blackberry, hubungan antara citra produk dengan citra merek pada

produk Blackberry, dan hubungan antara pernyataan positioning dengan citra merek pada

produk Blackberry

Untuk menjawab permasalahan penelitian tersebut, akan digunakan penelitian survei

eksplanatori dengan metode korelasional dengan 80 orang responden. Dan analisis terhadap

data yang diperoleh akan menggunakan teknik statistik deskriptif dan teknik statistik

inferensial dengan berdasar pada kerangka pemikiran yang dibangun dari teori-teori

komunikasi pemasaran khususnya positioning dan teori respon kognitif.

Kerangka Pemikiran

1. Teori Respon Kognitif

Merujuk pada David A. Aaker (1987:235), teori Respon Kognitif (Cognitive Response

Theory) memiliki asumsi dasar bahwa “khalayak secara aktif terlibat dalam proses

penerimaan informasi dengan cara mengevaluasi informasi yang diterima berdasarkan

pengetahuan dan sikap yang dimiliki sebelumnya, yang akhirnya akan mengarah pada

perubahan sikap”. Asumsi dasar dari teori respon kognitif kemudian menjadi landasan dalam

komunikasi pemasaran dan menerapkan berbagai strategi pemasaran. Yang secara sederhana

dapat dijelaskan bahwa setiap konsumen selalu mengalami reaksi kognitif ketika menerima

beragam informasi dari sebuah produk yang nantinya menentukan terhadap penerimaan atau

penolakan terhadap produk tersebut.

Informasi yang disampaikan terhadap calon konsumen salah satunya adalah strategi

positioning yang disampaikan melalui media iklan yang nantinya akan memunculkan

perubahan sikap tertentu. Perubahan sikap yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 3 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

munculnya kesan atau citra tertentu bagi pengguna telepon selular di kalangan mahasiswa

Universitas Padjadjaran Jatinangor terhadap citra Blackberry.

2. Positioning dan Brand Image

Menurut Aaker dan Myers (1987:36) positioning menunjuk pada penciptaan posisi

suatu merek produk tertentu dalam kognisi para konsumen dikaitkan dengan merek-merek

lain yang menjadi pesaingnya. Positioning sangat berkaitan dengan bagaimana membentuk

persepsi, persepsi calon konsumen khususnya. Konsumen saat ini dipenuhi informasi tentang

produk dan jasa, jadi agar suatu produk siap untuk memasuki persaingan pasar, maka setiap

produk harus memiliki atribut produk yang relevan dengan jenis dan katagori calon

konsumen yang menjadi target marketnya, selain itu citra produk yang akan dipasarkan juga

harus diperhatikan agar sesuai dengan strategi positioning yang ditetapkan.

Konsep positioning yang telah ditentukan nantinya akan ditunjukkan dari beragam

hal, di antaranya: atribut produk, yaitu karakteristik yang melengkapi fungsi dasar produk

seperti kualitas produk, fitur produk, dan desaign produk; citra produk, yakni karakteristik

produk yang lekat dengan persepsi khalayak terhadap produk seperti logo dan tag line; dan

pernyataan positioning itu sendiri, seperti untuk Blackberry ‘Always on, always connected’.

Tiga hal ini—atribut produk, citra produk, dan pernyataan positioning—harus sesuai dengan

konsep positioning produk yang telah ditentukan.

Selain membentuk citra yang sesuai dengan positioning, pada saat yang bersamaan

positioning juga membentuk citra produk dan pada turunannya yaitu citra merek (brand

image). Brand image pada dasarnya adalah hasil pandangan atau persepsi konsumen terhadap

suatu merek tertentu yang di dasarkan pada pertimbangan atau perbandingan beberapa merek

lain. Aaker (1996:69) menyebutkan bahwa “brand image is how costumer and others

perceive the brand”. Maka brand image merepresentasi identitas merek (brand identity) dan

sekaligus merepresentasikan keseluruhan persepsi konsumen terhadap merek yang dibentuk

dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tersebut. Merujuk pada Aaker

(1996: 196), brand image biasanya ditentukan oleh lima aspek, yaitu produk attributes,

consumer benefits, brand personality, user imagery, dan organizational associations.

Dari kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirangkum ke dalam skema berikut ini:

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 4 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Hipotesis Penelitian

Melalui kerangka pemikiran di atas, dapat diperoleh struktur hipotesis penelitian sebagai

berikut:

Dari struktur tersebut, hipotesis mayor penelitian dirumuskan sebagai berikut:

Variabel XPositioning

Varibel YCitra Merek

(Brand Image)

X1: AtributProduk

X2: CitraProduk

X3: PernyataanPositioning

Citra Merek (BrandImage)

Product/MessageThoughts

Apakah ada hubungan antara Positioning Blackberry ‘Always On, AlwaysConnected’ dengan Citra Merek pada produk BlackBerry?

Brand Attitudes

Y Citra Merek (Brand Image)Indikator:

Produk AttributesConsumer BenefitsBrand Personality

User ImageryOrganizational Associations

X PositioningX1: Atribut produk

Indikator: Kualitas produk , Fiturproduk, Desain produk

X2: Citra produk/PerusahaanIndikator: Aspek persepsi, Aspek

kognisi, Aspek motivasi, Aspek sikapX3: Pernyataan Positioning

Indikator: Pernyataan mudah diingatdan dinyatakan kembali, Pernyataanmerupakan kalimat yang enakdidengar dan klaim yang unik,Pernyataan dapat dipercaya

Khalayak secara aktif terlibat dalam proses penerimaan informasi dengancara mengevaluasi informasi yang diterima berdasarkan pengetahuan dan

sikap yang dimiliki sebelumnya, yang akhirnya akan mengarah padaperubahan sikap

Teori Respon Kognitif(Cognitive Response Theory)

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 5 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

1. Ho: Tidak ada hubungan antara positioning Blackberry ‘Always On, Always

Connected’ dengan citra merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fikom

Unpad

2. H1: Ada hubungan antara positioning Blackberry ‘Always On, Always Connected’

dengan citra merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fikom Unpad

Adapun hipotesis minor penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Ho: Tidak ada hubungan antara citra produk Blackberry dengan citra merek blackberry

pada mahasiswa program sarjana Fikom Unpad

H1: Ada hubungan antara citra produk Blackberry dengan citra merek blackberry pada

mahasiswa program sarjana Fikom Unpad

2. Ho: Tidak ada hubungan antara atribut produk Blackberry dengan citra merek

blackberry pada mahasiswa program sarjana Fikom Unpad

H1: Ada hubungan antara atribut produk Blackberry dengan citra merek blackberry

pada mahasiswa program sarjana Fikom Unpad

3. Ho: Tidak ada hubungan antara pernyataan positioning Blackberry ‘Always On,

Always Connected’ dengan citra merek blackberry pada mahasiswa program sarjana

Fikom Unpad

H1: Ada hubungan antara pernyataan positioning Blackberry ‘Always On, Always

Connected’ dengan citra merek blackberry pada mahasiswa program sarjana Fikom

Unpad

Pembahasan

Data pokok dari hasil penelitian berupa data responden yang merupakan hasil

penyebaran kuesioner terhadap 80 orang responden yang kemudian di-skor berdasarkan

jawaban responden atas pertanyaan atau pernyataan mengenai variabel penelitian, yaitu

variabel X (Positioning Blackberry ‘Always On, Always Coneccted’) dan variabel Y (Citra

Merek). Data tersebut juga ditunjang dengan data sekunder yaitu hasil observasi di lapangan,

wawancara dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam hasil

analisis.

Secara umum, berdasarkan hasil skor penyebaran kuesioner, penilaian terhadap citra

merek (brand image) Blackberry adalah baik. Mayoritas responden, sebanyak 59 orang

(73,75%) menilai baik terhadap citra merek Blackberry. Sementara responden yang lainnya

sebanyak 21 orang (26,25%) menilai citra merek Blackberry cukup baik. Dan tidak ada yang

menjawab tidak baik (0%).

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 6 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Sementara, secara lebih detail, penilaian terhadap faktor-faktor yang menjadi tolok

ukur suatu brand image, dapat dipetakan sebagai berikut:

1. Produk Attributes

Salah satu atribut yang menjadi ciri khas tentunya adalah fitur produk Blackberry

Messenger dan fasilitas push e-mail. Dan pernyataan tentang fitur produk yang

ditawarkan Blackberry memiliki keunggulan dibandingkan produk sejenis, direspon

oleh 68,75% responden dengan jawaban setuju.

2. Consumer Benefits

Keuntungan produk Blackberry antara lain bisa memenuhi kebutuhan alat komunikasi

responden saat ini dan memudahkan pekerjaan pemakai khususnya mahasiswa yang

berkaitan dengan penerimaan dan pengiriman data lewat e-mail. Dalam merespon

keuntungan pertama, 58% responden menjawab setuju dan 22% menjawab sangat

setuju. Sementara 47,50% responden menjawab setuju untuk keuntungan kedua dan

35% lainnya menjawab sangat setuju.

3. Brand Personality

Untuk brand personality Blackberry, sebagian besar responden menjawab positif. Hal

ini mengindikasikan bahwa karakter personal dari produk Blackberry telah mampu

menjadi ciri khas yang salah satu di antaranya adalah bentuk tombol pengoperasian

Blackberry (keypad qwerty) telah menjadi ciri dari segi fisik produk tersebut. untuk ini

50% responden menjawab setuju dan 6% responden menjawab sangat setuju.

4. User Imagery

Berdasar data keusioner, saat ini Blackberry sering dikaitkan dengan trend alat

komunikasi masyarkat perkotaan yang dibuktikan dengan 50% responden menjawab

setuju dan 10% menjawab sangat setuju. Selain itu Blackberry juga identik dengan

pembentuk trend media telekomunikasi terbaru yang disetujui oleh 50% responden dan

sangat disetujui oleh 31% responden.

5. Organizational Associations

Kredibilitas perusahaan produsen Blackberry (RIM) di mata responden pun terbilang

positif. Kepercayaan responden terhadap kualitas dan keunggulan Blackberry yang

diproduksi oleh RIM adalah salah satu faktornya. Merespon kredibilitas baik RIM,

46% responden menjawab setuju dan 16% menjawab sangat setuju.

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 7 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Analisis berikutnya akan masuk lebih rinci ke dalam analisis inferensial yang menguji

hubungan antara positioning Blackberry ‘Always on, Always connected’ dengan citra merek

(brand image) Blackberry. Dalam analisis inferensial, korelasi rank Spearman digunakan

untuk menguji ada tidaknya hubungan variabel/sub variabel positioning Blackberry dengan

variabel citra merek Blackberry. Yaitu dengan memberi bobot skala Likert pada data

kuesioner kemudian skor dari masing-masing responden dihitung berdasarkan total jumlah

dari jawaban yang telah diberi bobot, setelah itu dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu

skor X dan skor Y, lalu dilakukan perangkingan berdasarkan jumlah skor X dan skor Y.

Untuk mengetahui hasil analisis statistik inferensial hubungan antara positioning

Blackberry dengan citra merek Blackberry, uraiannya dimulai dengan paparan hasil statistik

mulai dari hubungan subvariabel positioning dengan variable citra merek. Dimana pada

variabel X (positioning) terdapat tiga sub variabel yaitu atribut produk, citra produk, dan

pernyataan positioning.

Hubungan Atribut Produk Blackberry dengan Citra Merek (Brand Image) Blackberry

Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara Atribut

Produk dengan citra merek (Brand image) adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan antara atribut produk Blackberry

dengan citra merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana

Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor

H1 : ρ ≠ 0 Terdapat hubungan antara atribut produk Blackberry dengan citra

merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas

Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor

Hasil pengujian hubungan antara atribut produk Blackberry dengan citra merek

Blackberry terangkum sebagai berikut:

Tabel 1

Korelasi rank

Spearmanthitung ttabel Ket.

0,432 4,230 1,991Ho

Ditolak

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 8 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi antara atribut

produk Blackberry dengan citra merek Blackberry sebesar 0,432 dengan nilai thitung sebesar

4,230. Karena thitung (4,230) lebih besar dari ttabel (1,991), maka pada tingkat kekeliruan 5%

ada alasan yang kuat untuk menolak Ho sehingga H1 diterima. Melalui hasil pengujian ini

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara atribut produk Blackberry dengan citra

merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad

Jatinangor.

Ada dua fitur utama yang menjadi keunggulan dari produk Blackberry yang

disimpulkan peneliti dari data penelitian. Pertama adalah adanya fasilitas Blackberry

Messenger (BBM) dimana 65% dari responden menjawab sangat setuju bahwa fitur

Blackberry ini menjadi keunggulan utama yang membuat Blackberry menarik dibandingkan

produk sejenis. Adanya BBM ini juga menjadi salah satu alat baru pengguna Blackberry

menyangkut koneksi pesan singkat selain media lama yaitu SMS. Keunggulan fitur

berikutnya yang menjadi andalan dan mendapatkan respon positif dari sebagian besar

responden adalah fasilitas push e-mail dimana fasilitas ini memungkinkan setiap e-mail yang

masuk keakun pengguna diteruskan ke smartphone Blackberry layaknya pesan singkat biasa

(SMS). Blackberry Messenger meruapakan salah satu fitur unggulan pada produk Blackberry

yang berhasil membentuk citra positif di benak konsumen. Fitur produk yang lengkap

tentunya akan membuat produk tersebut mendapat respon positif dari konsumen.

Aspek berikutnya adalah desain produk rancangan produk yang berbeda dari yang

lain merupakan cara lain untuk menambah nilai konsumen. Menurut Kotler dan Armstrong

(2004:348) cara lain untuk menambah nilai konsumen adalah melalui desain atau rancangan

produk yang berbeda dari yang lain. Dengan desain yang unik, lain dari yang lain dan

menjadi cirri yang khas tentunya akan membuat konsumen mudah membedakan suatu produk

dengan produk lainnya. Dengan desain yang unik nantinya tentu akan membuat konsumen

mengidentikan rancangan produk tersebut dengan cirri khas yang dimilikinya walaupun

desain produk tersebut nantinya diadaptasi oleh produk pesaing. Contohnya pada pernyataan

no.19 menggambarkan ciri khas desain produk Blackberry adalah keypad qwerty dimana

45% responden menjawab setuju dan 20% menjawab sangat setuju.

Hubungan Citra Produk Blackberry dengan Citra merek (Brand Image) Blackberry

Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara Citra Produk

dengan citra merek (Brand image) adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 9 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Ho : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan antara citra produk Blackberry dengan

citra merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana

Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor

H1 : ρ ≠ 0 Terdapat hubungan antara citra produk Blackberry dengan citra

merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas

Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor

Berikut ini hasil pengujian hubungan antara citra produk Blackberry dengan citra

merek Blackberry:

Tabel 2

Korelasi rank

Spearmanthitung ttabel Ket.

0,471 4,716 1,991Ho

Ditolak

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi antara citra

produk Blackberry dengan citra merek Blackberry sebesar 0,471 dengan nilai thitung sebesar

4,716. Karena thitung (4,716) lebih besar dari ttabel (1,991), maka pada tingkat kekeliruan 5%

ada alasan yang kuat untuk menolak Ho sehingga H1 diterima. Melalui hasil pengujian ini

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara citra produk Blackberry dengan citra

merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad

Jatinangor.

Pembentukan citra produk selalu terkait dengan empat aspek. Pertama, aspek

persepsi, dikaitkan dengan tingkat pemahaman konsumen mengenai konsep dan tag line.

Kedua, aspek kognisi, dikaitkan dengan pembentukan keyakinan konsumen untuk

menggunakan. Ketiga, aspek motivasi, dikaitkan agar konsumen tertarik. Keempat, aspek

sikap, dikaitkan dengan proses pembentukan nilai konsumen.

Dengan memahami keempat aspek tersebut pemasar akan mudah untuk merancang

sebuah citra yang ingin disampaikan pada konsumen sehingga nantinya konsumen memiliki

pandangan tertentu terhadap produk dan dengan mudah mengidentikasikan produk tersebut di

dalam benak mereka.

Dengan demikian dari data dan hasil pengujian yang sebelumnya dipaparkan penneliti

menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara citra produk yang disampaikan prdusen

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 10 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Blackberry dengan citra merek Blackberry yang tumbuh pada mahasiswa program sarjana

Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor.

Hubungan Pernyataan Positioning Blackberry ‘Always On, Always Connected’ dengan

Citra merek (Brand Image) Blackberry

Hipotesis yang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara pernyataan

positioning dengan citra merek (Brand image) adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan antara pernyataan positioning

Blackberry ‘always on, always connected’ dengan citra merek

Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu

Komunikasi Unpad Jatinangor

H1 : ρ ≠ 0 Terdapat hubungan antara pernyataan positioning Blackberry

‘always on, always connected’ dengan citra merek Blackberry

pada mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi

Unpad Jatinangor

Berikut ini hasil pengujian hubungan antara pernyataan positioning Blackberry

‘Always on, Always connected’ dengan citra merek Blackberry:

Tabel 3

Korelasi rank

Spearmanthitung ttabel Ket.

0,563 6,015 1,991Ho

Ditolak

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi antara

pernyataan positioning Blackberry ‘always on, always connected’ dengan citra merek

Blackberry sebesar 0,563 dengan nilai thitung sebesar 6,015. Karena thitung (6,015) lebih besar

dari ttabel (1,991), maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho

sehingga H1 diterima. Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan antara pernyataan positioning Blackberry ‘always on, always connected’ dengan

citra merek Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad

Jatinangor.

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 11 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Pernyataan positioning erat dengan strategi komunikasi. Dimana dituntut pernyataan

positioning harus mewakili citra yang hendak dicetak dalam benak konsumen. Positioning

yang baik mengandung klaim yang unik dan bukti yang mendukung (Myers, 1996).

Pernyataan positioning yang disampaikan hendaknya enak didengar, klaim yang uni,

dapat dengan mudah disampaikan kembali dan tentunya menggambarkan kelebihan produk

sehingga dapat dipercaya konsumen. Pernyataan positioning Blackberry “Always On, Always

Connected” tentunya diarahkan untuk membentuk citra di benak konsumen bahwa produk

Blackberry memungkinkan pengguna untuk selalu terhubung dengan siapapun. Tampak citra

yang hendak disampaikan adalah produk Blackberry adalah produk yang sesuai dengan

kebutuhan alat komunikasi sekarang dimana telepon selular juga berfungsi sebagai

penghubung seseorang dengan dunia maya.

Dari paparan deskriptif tanggapan respoden terhadap pernyataan positioning sebagian

besar konsumen memandang positif. Sebagian besar responden (70,00%) memberikan

penilaian cukup terhadap pernyataan positioning Blackberry ‘Always On, Always

Connected’. Disusul kemudian responden yang memberikan penilaian baik (28,75%)

terhadap pernyataan positioning Blackberry ‘Always On, Always Connected’. Dari gambaran

deskriptif dan analisis korelasi yang telah dipaparkan, respon positif dari responden tetunya

akan menimbulkan citra merek yang baik bagi Blackberry. Klaim dan pernyataan yang

disampaikan oleh RIM dapat diterima oleh konsumen sehingga akan menghasilkan citra

positif.

Hubungan Positioning Blackberry ‘Always On, Always Connected’ dengan Citra merek

(Brand Image) Blackberry

Setelah sebelumnya dipaparkan mengenai hubungan antar subvariabel selanjutnya

peneliti memaparkan bagaimana hubungan tiap variable. Pada bagian ini peneliti mencoba

menganalisis hubungan antara positioning Blackberry dengan citra merek. Hipotesis mayor

yang digunakan untuk menguji ada tidaknya hubungan antara positioning Blackberry ‘Always

On, Always Connected’ dengan citra merek (Brand image) adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

Ho : ρ = 0 Tidak terdapat hubungan antara positioning Blackberry ‘always

on, always connected’ dengan citra merek Blackberry pada

mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad

Jatinangor

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 12 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

H1 : ρ ≠ 0 Terdapat hubungan antara positioning Blackberry ‘always on,

always connected’ dengan citra merek Blackberry pada

mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad

Jatinangor

Berikut ini hasil pengujian hubungan antara positioning Blackberry ‘Always on,

Always connected’ dengan citra merek Blackberry:

Tabel 4

Korelasi rank

Spearmanthitung ttabel Ket.

0,630 7,165 1,991Ho

Ditolak

Berdasarkan hasil pengolahan data diperoleh nilai koefisien korelasi antara

positioning Blackberry ‘always on, always connected’ dengan citra merek Blackberry sebesar

0,630 dengan nilai thitung sebesar 7,165. Karena thitung (7,165) lebih besar dari ttabel (1,991),

maka pada tingkat kekeliruan 5% ada alasan yang kuat untuk menolak Ho sehingga H1

diterima. Melalui hasil pengujian ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara positioning Blackberry ‘always on, always connected’ dengan citra merek

Blackberry pada mahasiswa program sarjana Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Jatinangor.

Melalui data tersebut terlihat bahwa positioning Blackberry yang terdiri dari atribut

produk, citra produk dan pernyataan positioning memberikan dampak terhadap pembentukan

citra merek pada Blackberry. Dari hasil sebelumnya bahwa atribut, citra produk dan

pernyataan memberikan dampak terhadap pmbentukan citra merek. Dengan adanya citra

yang baik tentunya suatu produk akan mendapatkan posisi yang baik di benak konsumen

yang nantinya berujung pada keputusan pembelian dan menimbulkan loyalitas merek untuk

jangka panjang.

Pada penelitian ini peneliti mengasumsikan bahwa informasi yang dimaksudkan oleh

teori respon kognitif diadaptasikan peneliti sebgai sebuah positioning produk, dimana

pemasar membentuk startegi positioning sebagai sebuah informasi berbentuk rangsangan

guna memberitahukan bahwa produk yang mereka tawarkan adalah produk yang berbeda

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 13 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

dengan produk lainnya, sehingga nantinya perubahaan sikap yang diinginkan akan terjadi

yakni tumbuhnya citra merek yang positif di benak konsumen.

Kesimpulan

Berdasarkan uraian dalam hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan

antara positioning Blackberry ‘Always On, Always Connected’ dengan Citra merek (Brand

Image) Blackberry, maka dapat diambil kesimpulan secara general bahwa ada hubungan

antara positioning Blackberry dengan citra merek (Brand Image) Blackberry. Kesimpulan

general ini diperoleh melalui kesimpulan dari hasil pengujian variabel dan subvariabel, yaitu

(1) terdapat hubungan antara atribut produk dengan citra merek (brand image), (2) terdapat

hubungan antara citra produk dengan citra merek (brand image), dan (3) terdapat hubungan

antara pernyataan positioning dengan citra merek (brand image).

Maka jika mengaitkannya dengan teori respon kognitif yang berasumsi bahwa

khalayak secara aktif terlibat dalam proses penerimaan informasi dengan cara mengevaluasi

informasi yang diterima berdasarkan pengetahuan dan sikap yang dimiliki sebelumnya, yang

akhirnya akan mengarah pada perubahan sikap, hal ini teruji sesuai dengan apa yang tengah

diteliti oleh peneliti, yakni bahwa mahasiswa program sarjana Fikom Unpad Jatinangor

secara aktif mengevaluasi informasi dari lingkungan dan media hingga kemudian mengalami

perubahan sikap pada informasi yang diterima yaitu sikap terhadap brand Blackberry. Sikap

yang dimaksudkan adalah terbentuknya citra merek pada produk Blackberry. Informasi yang

disampaikan oleh produsen lewat positioning produk (atribut produk, pernyataan positioning,

dan citra produk) teruji mampu membentuk citra merek pada produk Blackberry.

DAFTAR RUJUKAN

Aaker, D. A., & Myers, J. G. (1987). Advertising management. Englewood Cliffs, N.J:Prentice-Hall.

Kartajaya, Hermawan. 2004. Hermawan Kartajaya on Brand. PT. Mizan Pustaka: Bandung---------------------------. 2004. Hermawan Kartajaya on Positioning. PT Mizan Pustaka:

BandungKasali, Renald. 1995. Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di

Indonesia. Jakarta: Grafiti--------------------. 2003. Membidik Pasar Indonesia : Segmentasi, Targeting, dan Positioning.

Gramedia: JakartaKotler, Philip. 1996. Manajemen Pemasaran. Erlangga: JakartaKotler, Philip dan Gary Armstong, 1997. Dasar-dasar Pemasaran, Terj. Alexander Sindoro,

Jakarta: Prenhallindo,.

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 14 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id

Pearce, David M. (2007). Reach The Right Oudience for Your Marketing Campaign. ContactLens Spectrum. April.

Rangkuti, Freddy. 2004. The Power of Brand; Teknik Mengelola Brand Equity dan StrategiPengembangan Merk. PT. Gramedia: Jakarta

Ries, Al dan Jack Trout. 2002. Positioning: the Battle for Your Mind. Jakarta: SalembaSetiadi, Nugraha J. 2003. Perilaku Konsumen, Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan

Penelitian Pemasaran. Prenada Media: Jakarta TimurTjiptono, Fandy. 2005. Brand Management & Strategy. Andi: YogyakartaTrout, Jack. (2004). Trout on Strategy: Menguasai Benak Konsumen Menaklukkan Pasar.

Kelompok Gramedia: PT Bhuana Ilmu Popular.

eJurnal Mahasiswa Universitas Padjadjaran Vol. 1 ., No. 1 (2012)

Page 15 of 15Rezha Eko Purnomo - The Relationship between Positioning...Program Studi Ilmu KomunikasiFakultas Ilmu Komunikasi © 2012http://journals.unpad.ac.id