Semester I

50
STUDY GUIDE Semester I BLOCK BASIC MEDICAL SCIENCE I 9 Oktober 2014 – 10 November 2014 School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University 2014

Transcript of Semester I

STUDY GUIDE

Semester I

BLOCK BASIC MEDICAL SCIENCE I

9 Oktober 2014 – 10 November 2014

School of Dentistry Faculty of Medicine Udayana University 2014

Study Guide Basic Medical Science I 2014

1

~ KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI ~

DOMAIN II. Penguasaan Ilmu Pengetahuan Kedokteran dan Kedokteran Gigi III. Pemeriksaan Fisik Secara Umum dan Sistem Stomatognatik IV. Pemulihan Fungsi Sistem Stomatognatik

KOMPETENSI UTAMA 5.1. Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagai sumber

keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dan tindakan medik kedokteran gigi

6.1. Memahami Ilmu Kedokteran Klinik yang relevan sebagai pertimbangan dalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis

7.1. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar mencakup : Biologi Oral, Biologi Material, dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjang keterampilan klinis preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran gigi

9.1 Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatik dengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologis dan sosial guna mengevaluasi kondisi medik pasien

KOMPETENSI PENUNJANG 5.1.1. Mengintegrasikan ilmu biomedik yang relevan dengan bidang kedokteran

gigi untuk menegakkan diagnosis, menetapkan prognosis, dan merencanakan tindakan medik Kedokteran Gigi (C3, P3, A4)

5.1.2. Menghubungkan morfologi makroskopis, mikroskopis, dan topografi organ, jaringan penyusun sistem tubuh manusia secara terpadu, sebagai landasan pengetahuan untuk diagnosis, prognosis, dan merencanakan tindakan medik kedokteran gigi (C3, P3, A4)

7.1.1. Memahami ilmu-ilmu kedokteran gigi dasar untuk pengembangan ilmu kedokteran gigi dasar klinik (C2, P4, A4)

7.1.3. Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar untuk menunjang keterampilan preklinik, dan klinik, serta penelitian bidangkedokteran gigi, meliputi : Biologi Oral, Biomaterial Kedokteran Gigi, Radiologi Kedokteran Gigi (C2, P3, A4)

9.1.3. Menentukan pemeriksaan penunjang laboratoris yang dibutuhkan (C4, P3, A4).

9.1.4. Menginterpretasikan hasil pemeriksaan laboratoris (C4, P3, A3).

Study Guide Basic Medical Science I 2014

2

PLANNERS TEAM

NO. NAMA NOMOR

HANPHONE KETERAN

GAN

1. drg. L.Wy. Ayu Rahaswanti, Sp.KGA 0818322169 Ketua

2. drg. L. Cinthia Hutomo, Sp.Ort. 085857373714 Sekretaris

3. dr. I Wayan Sugiritama, Mkes 08164732743 Anggota

4. dr. I Nyoman Gede Wardana, M.Biomed

081999234174 Anggota

LECTURERS

NO. NAMA NOMOR

HANDPHONE

1. dr. I G.N. Mayun , PHK 08155715359

2. dr. I Wayan Sugiritama, Mkes 08164732743

3. dr. I G.N. Sri Wiryawan, M.Repro 08123925104

4. dr. I A. Ika Wahyuniari, M.Kes 08123614856

5. dr. Ni Made Linawati, M.Si 081337222567

6. dr. I G A Dewi Ratnayanti, M.Biomed 081934332433

7. dr. I G K Nyoman Arijana, M.Si.Med 08124665966

8. Prof. Dr. dr. I Nyoman Mangku Karmaya, M.Repro., PA(K)

0811387105

9. dr. Muliani, M.Biomed 0361-8043575

10. dr. I Gusti Ayu Widianti, M.Biomed 08123921765

11. dr. I Nyoman Gede Wardana, M.Biomed 081999234174

12. dr. I Wayan Suarya, PAK 082144842442

13. dr. Yuliana, M.Biomed 085792652363 03619979303

Study Guide Basic Medical Science I 2014

3

ASISTEN BLOK

NO. NAMA NOMOR

HANDPHONE

1. Ni Putu Chandra Parama Jyoti 082236621962

FACILITATORS

NO. NAMA NOMOR

HANDPHONE

1. Drg. Louise Cinthia Hutomo, Sp.Ort 085857373714

2. drg. Luh Wayan Ayu Rahaswanti, Sp.KGA 0818322169

3. Drg. Desak Nyoman Ari Susanti, MKes 08179767114

4. drg. Nyoman Ayu Anggayanti, M.Biomed 08113853707

5. drg. Putu Lestari Sudirman, M.Biomed 081239885740

STUDENT PROJECT TOPICS

1. Aspek Anatomis Articulus Temporomandibularis

2. Vaskularisasi dan inervasi regio maksila

3. Vaskularisasi dan inervasi regio mandibula

4. Kelenjar Ludah (meliputi struktur dan peranannya dalam menjaga kesehatan rongga mulut)

5. Sistem Pertahanan Terhadap Mikroorganisme Di Rongga Mulut (sistem imun di rongga mulut)

Keterangan :

• Topik Student Project akan diundi dan pembimbing penyusunan makalah langsung dilakukan oleh pembimbing SGD masing-masing kelompok.

• Presentasi dan diskusi Student Project akan dinilai oleh dosen dari bidang bersangkutan.

Study Guide Basic Medical Science I 2014

4

TIME TABLE

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Thu

9

Oct

2014

08.00 - 09.00

Lecture Anatomi :

Introduction, Skeletal

System

Skill Lab 1st

Floor

Prof. Dr. dr. I Nyoman

Mangku Karmaya,

M.Repro., PA(K)

09.00 - 10.00

Lecture Anatomi :

Articular and Muscular

System

Skill Lab 1st

Floor dr. Muliani, M.Biomed

10.00 - 11.00 Independent Learning

11.00 - 12.00

Lecture Anatomi :

Respiratory and

Aligmentary System

Skill Lab 1st

Floor dr. I Nyoman Gede

Wardana, M.Biomed

12.00 - 13.00 Break

13.00 - 14.00 Student Project � Ketua kelompok SGD ke sekretariat untuk undian topik SP

dan mengambil soft copy referensi topik-topik blok ini 14.00 - 15.00

Fri

10

Oct

2014

08.00 - 09.00

PPKN (Group 1)

Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

PPKN (Group 2)

Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Mon

13

Oct

2014

08.00 - 09.00 Independent Learning

09.00 - 10.00 SGD Anatomi :

Skeletal System

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

10.00 - 11.00

SGD Anatomi :

Articular and Muscular

System

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

SGD Anatomi :

Respiratory and

Aligmentary System

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Study Guide Basic Medical Science I 2014

5

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Tue

14

Oct

2014

08.00 - 09.00

Praktikum Anatomi

Laboratorium

Anatomi

(FK 1st

Floor)

Tim Anatomi 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 Plenary Anatomi :

Skeletal System Skill Lab 1

st Floor

Prof. Dr. dr. I Nyoman

Mangku Karmaya,

M.Repro., PA(K)

13.00 - 14.00

Plenary Anatomi :

Articular and Muscular

System

Skill Lab 1st

Floor dr. Muliani, M.Biomed

14.00 - 15.00

Plenary Anatomi :

Respiratory and

Aligmentary System

Skill Lab 1st

Floor dr. I Nyoman Gede

Wardana, M.Biomed

Wed

15

Oct

2014

08.00 - 09.00 Lecture Histologi :

Introduction, Jaringan dasar

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. Ida Ayu Ika

Wahyuniari, M.Kes

09.00 - 10.00 Lecture Histologi :

Tulang dan Tulang Rawan

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. Ni Made Linawati,

M.Si

10.00 - 11.00 Independent Learning

11.00 - 12.00

Lecture Histologi :

Otot, sistem pencernaan

dan kelenjar ludah

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I G.N. Mayun , PHK

12.00 - 13.00 Break

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Thur

16

Oct

2014

08.00 - 09.00 Independent Learning

09.00 - 10.00 SGD Histologi :

Jaringan dasar

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

10.00 - 11.00 SGD Histologi :

Tulang dan Tulang Rawan

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

SGD Histologi :

Otot, sistem pencernaan

dan kelenjar ludah

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Study Guide Basic Medical Science I 2014

6

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Fri

17

Oct

2014

08.00 - 09.00

PPKN (Group 1)

Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

PPKN (Group 2)

Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Mon

20

Oct

2014

08.00 - 09.00

Praktikum Histologi

Laboratorium

Histologi

(FK 4th

Floor)

Tim Histologi 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 Plenary Histologi :

Jaringan dasar

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. Ida Ayu Ika

Wahyuniari, M.Kes

13.00 - 14.00 Plenary Histologi :

Tulang dan Tulang Rawan

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. Ni Made Linawati,

M.Si

14.00 - 15.00

Plenary Histologi :

Otot, sistem pencernaan

dan kelenjar ludah

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I G.N. Mayun , PHK

Tue

21

Oct

2014

08.00 - 09.00 Lecture Anatomi :

Cardiovascular System Skill Lab 1

st Floor

dr. I Gusti Ayu Widianti,

M.Biomed

09.00 - 10.00 Lecture Anatomi :

Urogenital System Skill Lab 1

st Floor

10.00 - 11.00 Independent Learning

11.00 - 12.00 Lecture Anatomi :

Endocrine and Five Senses Skill Lab 1

st Floor dr. Yuliana, M.Biomed

12.00 - 13.00 Break

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Study Guide Basic Medical Science I 2014

7

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Wed

22

Oct

2014

08.00 - 09.00 Independent Learning

09.00 - 10.00 SGD Anatomi :

Cardiovascular System

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

10.00 - 11.00 SGD Anatomi :

Urogenital System

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 SGD Anatomi :

Endocrine and Five Senses

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Thur

23

Oct

2014

09.00 - 10.00

Praktikum Anatomi

Laboratorium

Anatomi

(FK 1st

Floor)

Tim Anatomi 10.00 - 11.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 Pleno Anatomi :

Cardiovascular System

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I Gusti Ayu Widianti,

M.Biomed 13.00 - 14.00

Pleno Anatomi :

Urogenital System

Classroom

(Skill Lab 1st Floor)

14.00 - 15.00 Pleno Anatomi :

Endocrine and Five Senses

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. Yuliana, M.Biomed

Fri

24

Oct

2014

08.00 - 09.00

PPKN (Group 1)

Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

PPKN (Group 2)

Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Mon

27

Oct

2014

08.00 - 09.00 Lecture Anatomi :

Nervous System

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I Wayan Suarya, PAK

09.00 - 10.00 Lecture Histologi :

Sistem Saraf

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I G.N. Mayun , PHK

10.00 - 11.00 Independent Learning

11.00 - 12.00 Lecture Histologi :

Endokrin dan limfatis

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I.G.A Dewi

Ratnayanti, M.Biomed

12.00 - 13.00 Break

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Study Guide Basic Medical Science I 2014

8

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Tue

28

Oct

2014

08.00 - 09.00 Independent Learning

09.00 - 10.00 SGD Anatomi :

Nervous System

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

10.00 - 11.00 SGD Histologi :

Sistem Saraf

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 SGD Histologi :

Endokrin dan Limfatis

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Wed

29

Oct

2014

08.00 - 09.00

Praktikum Histologi

Laboratorium

Histologi

(FK 4th

Floor)

Tim Histologi 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00 Pleno Anatomi :

Nervous System

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I Wayan Suarya, PAK

13.00 - 14.00 Plenary Histologi :

Sistem Saraf

R. Histologi

(FK 4th

Floor) dr. I G.N. Mayun , PHK

14.00 - 15.00 Plenary Histologi :

Endokrin dan Limfatis

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I.G.A Dewi

Ratnayanti, M.Biomed

Thur

30

Oct

2014

08.00 - 09.00

Lecture Histologi :

Respirasi dan

Kardiovaskuler

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I.G.N Sri Wiryawan,

M.Repro

09.00 - 10.00 Lecture Histologi :

Reproduksi dan Urinalis

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I Wayan Sugiritama,

M.Kes

10.00 - 11.00 Lecture Histologi :

Darah dan Sumsum Tulang

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I G K Nyoman

Arijana, M.Si.Med

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

Praktikum Anatomi

Laboratorium

Anatomi

(FK 1st

Floor)

Tim Anatomi 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Fri

31

Oct

2014

08.00 - 09.00

PPKN (Group 1)

Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

PPKN (Group 2)

Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Study Guide Basic Medical Science I 2014

9

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Mon

3

Nov

2014

08.00 - 09.00

SGD Histologi :

Respirasi dan

Kardiovaskuler

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

09.00 - 10.00 SGD Histologi :

Reproduksi dan Urinalis

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

10.00 - 11.00 Break

11.00 - 12.00 SGD Histologi :

Darah dan Sumsum Tulang

Discussion Room

PSPDG (FK) Facilitators

12.00 - 13.00 Break

13.00 - 14.00 Student Project

14.00 - 15.00

Tue

4

Nov

2014

08.00 - 09.00 Independent Learning

09.00 - 10.00

Plenary Histologi :

Respirasi dan

Kardiovaskuler

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I.G.N Sri Wiryawan,

M.Repro

10.00 - 11.00 Plenary Histologi :

Reproduksi dan Urinalis

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I Wayan Sugiritama,

M.Kes

11.00 - 12.00 Plenary Histologi :

Darah dan Sumsum Tulang

R. Histologi

(FK 4th

Floor)

dr. I G K Nyoman

Arijana, M.Si.Med

12.00 - 13.00 Break

13.00 - 14.00 Presentasi Student Project

(Histologi)

R. Histologi

(FK 4th Floor) Tim Histologi

14.00 - 15.00

Wed

5

Nov

2014

08.00 - 09.00

Praktikum Histologi

Laboratorium

Histologi

(FK 4th

Floor)

Tim Histologi 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

Presentasi Student Project

(Anatomi) Skill Lab 1

st Floor Tim Anatomi 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Study Guide Basic Medical Science I 2014

10

Day / Date Time Activity Venue Lectures

Thu

6

Nov

2014

B R E A K F O R E X A M

Fri

7

Nov

2014

08.00 - 09.00

PPKN (Group 1)

Student Project (Group 2) Classroom PSPD MKDU 09.00 - 10.00

10.00 - 11.00

11.00 - 12.00 Break

12.00 - 13.00

PPKN (Group 2)

Student Project (Group 1) Classroom PSPD MKDU 13.00 - 14.00

14.00 - 15.00

Mon

10

Nov

2014

A S S E S S M E N T

Study Guide Basic Medical Science I 2014

11

ABSTRACTS

Sistem musculoskeletal terdiri dari 3 sistem, yaitu: sistem skeletal, sistem articular dan sistem muscular. Sistem skeletal mempelajari mengenai tulang-tulang rangka yang terdapat dalam tubuh. Tulang-tulang yang membentuk skeletal sistem dibagi menjadi tulang axial dan tulang appendicular. Tulang axial terdiri dari cranium, vertebra, sternum dan costae sedangkan tulang appendicular terdiri dari extremitas superior dan extremitas inferior.

Sistem articular mempelajari mengenai jenis-jenis persendian yang terdapat pada tubuh beserta pergerakan yang dihasilkan dari persendian tersebut. Persendian diklasifikasikan menjadi persendian synarthrosis dan diarthrosis. Persendian diarthrosis memiliki pergerakan yang lebih bebas karena adanya cavum articularis di antara kedua tulang yang mengadakan persendian.

Sistem muscular mempelajari mengenai otot-otot skelet. Otot skelet merupakan otot yang menempel pada tulang dan berfungsi untuk menggerakkan tulang rangka (skelet). Penamaan otot skelet umumnya berdasarkan bentuk, lokasi, arah serat, origo-insertio, fungsi dan komponen otot tersebut. Origo merupakan bagian otot yang tidak bergerak sementara insertion adalah bagian otot yang bergerak.

ANATOMI :

SKELETAL SYSTEM

ANATOMI :

ARTICULAR AND MUSCULAR SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

12

Sistema respiratorium dibagi menjadi dua zona yaitu: 1). Zona konduksi: pada zona ini gas-gas hanya dihantarkan, disebabkan dinding saluran terlalu tebal sehingga tidak memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas antara kapiler dan saluran nafas. 2). Zona respirasi: pada zona ini dindingnya tipis sehingga memumgkin terjadinya proses pertukaran gas antara kapiler dan saluran nafas. Selain zona tersebut otot-otot pernafasan, dinding thorax, dan pleura akan dibahas dalam perkuliahan ini

Alimentary system dibagi menjadi dua bagian yaitu: 1). Canalis Alimentaris dan 2). Organ-Organ Aksesoris. Canalis alimentaris dimulai dari cavum oris, pharynk, esophagus, gaster, instestinum teneu, instestinem crassum, dan berakhir pada canalis analis. Sedangkan organ aksesoris adalah struktur yang sekresinya dituangkan ke dalam canalis alimentaris meliputi: glandula salivatorius, hepar, pancreas, dan spleen yang berfungsi membantu proses pencernaan dalam tubuh. Mencerna adalah proses kimia dan mekanik yang berfungsi untuk memecah makanan dari molekul besar menjadi molekul yang lebih kecil.

ANATOMI :

RESPIRATORY SYSTEM

ANATOMI :

ALIGMENTARY SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

13

1. Sebutkan tulang-tulang yang termasuk dalam long, short, flat, sesamoid, irregular dan pneumatic!

2. Sebutkan tulang-tulang cranium yang terlihat dari arah anterior! 3. Sebutkan tulang-tulang cranium yang terlihat dari arah inferior! 4. Sebutkan tulang-tulang cranium yang terlihat dari arah lateral! 5. Sebutkan bagian-bagian dari os mandibulla!

SELF ASSESSMENT :

1. Sebutkan fungsi tulang! 2. Sebutkan jenis-jenis tulang dan berikan contohnya! 3. Apa yang dimaksud dengan axial dan appendicular skeleton, jelaskan dan

sebutkan tulang-tulang penyusunnya! 4. Tulang cranium dibagi menjadi 2, sebut dan jelaskan. Sebutkan pula tulang-

tulang pembentuknya! 5. Sebut dan jelaskan susunan collumna vertebralis dan bagian-bagian umum

vertebrae! 6. Sebut dan jelaskan tulang-tulang yang menyusun kerangka thorax!

1. Gambarkan bagian-bagian dari suatu persendian diarthrosis. 2. Jelaskan dan sebutkan jenis-jenis persendian diarthrosis beserta tulang-

tulang yang menyusun persendian tersebut. 3. Jelaskan dan sebutkan tipe, pergerakan dan tulang yang mengadakan

persendian pada temporomandibular joint. 4. Jelaskan dan sebutkan masticatorii muscle. 5. Jelaskan dan sebutkan facial musle. 6. Jelaskan dan sebutkan otot-otot pada dinding ventrolateral abdomen.

LEARNING TASK 1

Monday Oct 13th

, 2014

SKELETAL SYSTEM

ARTICULAR DAN MUSCULAR SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

14

SELF ASSESSMENT :

1. Sebut dan jelaskan jenis-jenis sendi dan pergerakan yang dimungkinkan! 2. Sebut jenis dan pergerakan masing-masing persendian berikut:

a. Humeral joint. b. Acromioclavicular joint. c. Elbow joint. d. Wrist joint. e. Interphalangeal joint. f. Femoral joint. g. Knee joint. h. Ankle join

3. Jelaskan perbedaan shoulder dan pelvic girdle! 4. Sebut dan jelaskan faktor-faktor yang menghambat persendian. 5. Apa yang dimaksud dengan ligament, tendon, bursa, aponeurosis, 6. Sebut dan jelaskan penamaan otot beserta contoh otot-ototnya. 7. Jelaskan apa yang dimaksud dengan origo dan insertion.

1. Sebutkan struktur-struktur yang termasuk dalam zona konduksi dan zona respirasi

2. Deskripsikan nasus, cavum nasi, sinus paranasales, larynx, trachea, bronchus

3. Sebutkan persamaan antara pulmo dexter dan sinister, serta apa perbedaan antara pulmo dexter dan sinister

4. Jelaskan mengenai pleura

1. Jelaskan pembagian dari cavum oris 2. Jelaskan mengenai pharynx 3. Sebutkan mm. Masticatoria dan glandula salivatorius 4. Identifikasi regio-regio dan kuadran yang dipakai untuk membagi cavum

abdomen 5. Cari definisi

a. Peritoneum parietalis b. Peritoneum visceralis c. Cavum peritoneum

RESPIRATORY SYSTEM

ALIGMENTARY SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

15

d. Mesenterium e. Omentum majus dan minum

6. Sebutkan otot-otot yang membentuk ventrolateral abdominal wall 7. Jelaskan mengenai gaster, intestinum tenue, intestinum crassum 8. Deskrisikan hepar dan gallblader serta ductus-ductusnya

Study Guide Basic Medical Science I 2014

16

ABSTRACTS

Sebagian besar sel dalam organisme multiselular terorganisasi membentuk jaringan. Terdapat 4 jaringan dasar, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf. Keempat jaringan dasar ini ditemukan pada sebagian besar organ. Jaringan epitel terdiri dari banyak sel yang letaknya rapat satu sama lain dengan sedikit matriks ekstraselular yang disebut basal lamina. Sedangkan jaringan ikat terdiri dari sedikit sel dengan banyak matriks ekstraselular.

Jaringan epitel terdapat dalam 2 bentuk, yaitu sebagai lembaran sel yang berkelanjutan (epitel penutup) dan sebagai kelenjar. Secara histologi, epitel penutup diklasifikasikan berdasarkan jumlah lapisan sel (selapis atau berlapis) dan bentuk selnya (pipih, kubis, atau silindris). Sedangkan epitel kelenjar diklasifikasikan berdasarkan kemurnian dari sekresinya (asinus serus, mukus, dan tercampur), tipe sekresinya (holokrin, apokrin, dan merokrin), dan jumlah selnya (uniselular dan multiselular). Fungsi sel epitel adalah untuk proteksi, transport transelular, sekresi, absorpsi, permeabilitas selektif, dan deteksi sensasi. Fungsi ini dihubungkan dengan morfologi sel epitel.

Jaringan ikat, sesuai dengan namanya berfungsi untuk menghubungkan jaringan lain dalam tubuh kita. Dengan demikian, jaringan ikat dapat ditemukan pada setiap organ atau dapat sebagai organ itu sendiri. Selain sebagai penghubung, jaringan ikat juga berfungsi untuk penyokong, proteksi, transportasi, penyimpanan, dan produksi hormon. Secara histologi, jaringan ikat diklasifikasikan menjadi jaringan ikat embryonal dan jaringan ikat yang sebenarnya. Jaringan ikat embryonal terdiri dari mesenkim dan jaringan mukoid. Jaringan ini hanya ditemukan pada embrio dan tali pusat. Sedangkan jaringan ikat yang sebenarnya ditemukan pada jaringan matur atau organ. Jaringan ini terdiri dari 4 jenis, yaitu jaringan ikat longgar, padat, retikular, dan lemak. Jaringan ikat juga bisa dispesialisasikan menjadi tipe jaringan yang berbeda, yaitu tulang, tulang rawan, dan darah.

HISTOLOGI :

EPITEL DAN JARINGAN IKAT

Study Guide Basic Medical Science I 2014

17

Tulang rawan terdiri dari sel dan matrik. Sel tulang rawan disebut kondrosit, sedangkan matrik ekstrasellulernya terdiri dari bahan amorf (tidak berbentuk) yang kaya akan glukosaminoglikan dan proteoglicans serta bahan berbentuk yaitu serat kolagen dan elastis. Variasi dalam komponen matriks menghasilkan 3 jenis tulang rawan. Ada tiga bentuk tulang rawan: tulang rawan hialin, elastis dan fibrocartilage.

Tulang adalah jaringan ikat khusus yang terdiri sel dan matrik ekstraseluler. matrik ekstraseluler dari tulang berbeda dari tulang rawan karena mengandung matrik anorganik yang terdiri dari kalsium phospat.

Terdapat 3 jenis sel dalam tulang yaitu : osteocytes, osteoblast dan osteoklas. Pada pemeriksaan mikroskopis tulang menunjukkan 2 tipe yaitu tulang primer (immature bone) dan tulang sekunder (lamellar bone). Pada tulang immature tidak ditemukan adanya osteon sedangkan pada tulang lamellar sudah ditemukan adanya osteon. Tulang dapat dibentuk dalam 2 cara: secara intramembran dan secara endokondral.

Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang mengandung protein kontraktil pada sitoplasmanya. Struktur protein ini menghasilkan kekuatan yang memungkinkan kontraksi seluler, yang selanjutnya memungkinkan pergerakan organ-organ tubuh dan bisa menggerakan tubuh secara keseluruhan. Sel-sel penyusun jaringan otot berasal mesoderm, yang mengalami diferensiasi menjadi sel yang panjang dan memproduksi protein myofibrillar dalam sitoplasma.

Organel sel-sel otot diberi nama yang berbeda dari sel-sel lainnya pada tubuh manusia. Sitoplasma sel otot disebut sarcoplasm , retikulum endoplasma disebut sarcoplasmic retikulum. , membrane sel atau plasmalemma disebut sarcolemma , dan ribosom disebut sarcomere .

Pada mamalia / tubuh manusia ada tiga jenis jaringan otot yaitu otot rangka , otot polos dan otot jantung . Ketiga jenis otot tersebut diklasifikasikan berdasarkan karakteristik morfologi dan fungsinya, dengan kata lain setiap jenis jaringan otot memiliki struktur yang disesuaikan dengan peran fisiologisnya. 1. Otot rangka

Otot rangka terdiri dari sel-sel otot yang sangat panjang,berbentuk silinder,mempunyai lebih dari satu inti pada sitoplasnya ( sel multinuklear), dan pada sitoplasma dapat diamati adanya garis gelap dan terang (cross-striations). Garis

HISTOLOGI :

TULANG DAN TULANG RAWAN

HISTOLOGI :

OTOT

Study Guide Basic Medical Science I 2014

18

gelap dan terang pada sitoplasma disebabkan oleh adanya kumpulan myofilamen pada sitoplasma. Myofilament disusun oleh unit kontraksi yang disebut sarkomer . Karakteristik kontraksi otot rangka adalah : cepat, kuat, dan dibawah kesadaran (volunter) . Kontraksi otot rangka disebabkan oleh adanya interaksi antara filamen tipis (aktin) dan filament tebal (myosin) pada sarkomer, yang mempunyai konfigurasi tertentu yang memungkinkan mereka untuk meluncur di atas satu sama lain. 2. Otot Jantung

Otot jantung jika diamati dibawah mikroskop juga memiliki garis gelap dan terang seperti halnya otot rangka. Sel-sel otot jantung berbentuk silindris dan memiliki cabang. Pada sambungan antara satu sel dengan sel yang lain didapatkan adanya intercalated-disc , struktur yang hanya ditemukan pada otot jantung. Sel otot jantung memiliki satu inti yang terletak ditengah. Kontraksi otot jantung bersifat kuat, berirama dan involunter (tidak dibawah kendali). Unit kontraksi dan mekanisme kontraksi otot jantung sama dengan otot rangka. 3. Otot Polos

Otot polos terdiri dari kumpulan sel-sel berbentuk fusiform. Sitoplasma sel otot polos tidak menunjukan adanya garis gelap dan terang (cross-striations). Sel otot polos mempunyai satu inti yang terletak ditengah. Karakteristik kontraksinya lambat dan bersifat involunter . Unit kontraksi dan mekanisme kontraksi otot polos berbeda dengan otot rangka dan jantung. Kata kunci : jaringan otot, myofilament, aktin, myosin, sarkomer, kontraksi, volunteer, involunter.

Pencernaan atas dimulai dari bibir, pipi, lidah, palatum, dan faring. Apabila dilakukan pemeriksaan mikroskopis maka struktur tersebut diatas dapat dibagi secara umum menjadi 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, dan tunika muskularis. Tunika mukosa terdiri dari epitel berlapis pipih serta tunika propria dimana merupakan jaringan ikat fibroelastis padat yang terdapat pembuluh darah, saraf, limfe dan kelenjar. Tunika submukosa terdiri dari jaringan fibroelastis namun lebih longgar daripada tunika mukosa. Tunika muskularis terdiri dari otot bergaris.

Bibir dibagi menjadi 3 bagian yaitu pars kutanea, pars intermedia dan pars mukosa. Pipi dibagi menjadi 2 bagian yaitu pars kutanea dan pars mukosa. Lidah dibagi menjadi 2 bagian yaitu radix lidah (⅓ belakang) dan korpus lidah (2/3 depan). Pada korpus lidah dapat dijumpai adanya papil lidah sedang radik lidah tidak memiliki papil lidah. Papil lidah dapat berupa papilla filiformis, fungiformis,

HISTOLOGI :

SISTEM PENCERNAAN

Study Guide Basic Medical Science I 2014

19

circumvalata, dan foliate. Lidah memiliki 2 otot yaitu otot ekstrinsik dan otot intrinsik. Lidah berfungsi sebagai alat pengecap, oleh karenanya secara histologis terdapat alat pengecap yang terdiri dari sel basal, sel penyangga, dan sel pengecap. Palatum dibagi menjadi 2 yaitu palatum durum (langit-langit keras) dan palatum mole (langit-langit lunak). Faring secara umum memiliki 3 lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis.

Kelenjar ludah berfungsi menghasilkan saliva, dimana saliva berfungsi pada pencernaan, lubrikasi rongga mulut, antibacterial, dll. Komponen saliva sebagian besar terdiri dari air (97-99,5%), enzim, serta zat organik dan inorganik.

Kelenjar ludah secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil. Kelenjar ludah besar meliputi kelenjar parotis, submaksilaris, submandibularis, sub lingualis, serta pancreas. Kelenjar ludah kecil meliputi kelenjar labialis, bukalis, von ebner, weber, blandin-nuhn.

Secara umum, struktur histologis kelenjar-kelenjar ludah tersebut dibagi menjadi dua yaitu parenkim dan stroma. Parenkim sendiri dibagi menjadi dua yaitu asinus (bagian sekretoris yang mengeluarkan sekret) dan duktus (saluran tempat secret dialirkan ke muara). Sedangkan stroma merupakan jaringan ikat antara asinus-duktus, jaringan yang membungkus kelenjar ludah (kapsel) dan masuk ke dalam kelenjar sehingga terbagi menjadi lobus dan lobules. Pada stroma dapat dijumpai pembuluh darah dan saraf. Asinus sendiri secara mikroskopis dapat dibedakan menjadi serus murni, mucus murni, dan campuran seromukus serta mukoserus. Duktus terbagi menjadi duktus intralobularis dan duktus interlobularis. Duktus intralobularis dapat berupa duktus sekretoris dan duktus interkalaris. Duktus interlobularis misalnya Stenon, Wharton, Bhartolin.

HISTOLOGI :

KELENJAR LUDAH

Study Guide Basic Medical Science I 2014

20

1. Jelaskan klasifikasi epitel penutup dan epitel kelenjar serta contoh lokasinya! 2. Jelaskan polaritas epitel penutup! 3. Jelaskan komponen dari jaringan ikat! 4. Jelaskan klasifikasi jaringan ikat! 5. Bedakan jenis jaringan ikat berikut berdasarkan komponennya (sel, substansi

dasar, dan sabut) dan susunannya : a. Jaringan ikat padat dan longgar b. Jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur c. Jaringan ikat padat kolagen dan elastis teratur d. Jaringan lemak putih dan coklat

SKENARIO: Wanita 20 tahun, mengkonsumsi suplemen peninggi badan namun tidak berhasil meningkatkan tinggi badannya. LEARNING TASK : Berdasarkan skenario di atas:

1. Kenapa hal tersebut bisa terjadi ? jelaskan secara histologis! 2. Jelaskan tentang struktur mikroskopis Pertumbuhan panjang tulang panjang!

1. Diskusikan istilah-istilah yang khusus untuk jaringan otot! 2. Jelaskan perbedaan struktur sel otot rangka, otot polos, dan otot jantung 3. Jelaskan struktur unit kontraksi otot 4. Jelaskan mekanisme kontraksi otot 5. Jelaskan jaringan ikat yang membungkus jaringan otot

LEARNING TASK 2

Monday Oct 16th

, 2014

EPITEL DAN JARINGAN IKAT

TULANG DAN TULANG RAWAN

OTOT

Study Guide Basic Medical Science I 2014

21

Skenario Seorang anak umur 5 tahun diantar kedua orang tuanya berobat ke dokter dengan keluhan nyeri di tenggorakan disertai demam, selama 3 hari, tanpa adanya pilek, batuk. Dari riwayat diketahui sang anak suka makan jajanan gorengan serta es krim sebelum sakit. Dokter mendiagnosa anak tersebut menderita faringitis. Berdasarkan skenario diatas : 1. Bagian pencernaan atas mana yang mengalami infeksi? 2. Jelaskan struktur histologis bagian pencernaan atas yang terkena infeksi tersebut! Tugas Belajar 1. Bedakan secara mikroskopis antara pars kutanea, pars intermedia, pars mukosa

pada bibir! 2. Bedakan secara mikroskopis antara palatum mole dengan palatum durum! Skenario : Seorang anak umur 3 tahun pada bawah telinga kanan membengkak disertai riwayat demam selama 2 hari, tanpa adanya pilek, batuk, serta nyeri di tenggorokan. Dokter mendiagnosa anak tersebut menderita parotitis (gondongan). Berdasarkan skenario diatas: 1. Kelenjar ludah mana yang mengalami infeksi? Apakah termasuk kelenjar ludah

kecil/besar? 2. Jelaskan struktur histologis kelenjar ludah yang terkena infeksi tersebut! Tugas Belajar

1. Bedakan secara mikroskopis antara asinus serus dengan asinus mukus (perbedaan berdasarkan secret yang dihasilkan, inti sel, besar lumen, pengecatan HE, kanalikuli interselular)

2. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki asinus seromukus?

3. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki asinus mukus?

4. Diantara kelenjar ludah besar dan kelenjar ludah kecil yang mana saja memiliki asinus serus?

SISTEM PENCERNAAN

Study Guide Basic Medical Science I 2014

22

ABSTRACTS

JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH BESAR Jantung merupakan pompa darah yang terletak pada mediastinum. Jantung terletak pada middle mediastinum. Jantung terdiri dari bagian kanan yang menerima darah beroksigen rendar melalui vena dari tubuh yang masuk ke jantung melalui superior venae cava (SVC) dan inferior venae cava (IVC). Sedangkan jantung bagian kiri menerima darah beroksigen tinggi melalui arteri dari paru-paru menuju ke jantung. Masing-masing dari bagian tersebut terdiri dari atrium dan ventrikel yang dipisahkan oleh katup (valve). Jantung bagian kanan dipisahkan oleh tricuspid valve dan jantung bagian kiri dipisahkan oleh bicuspid valve atau katub mitral.

Jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu: lapisan mukosa disebut endometrium, lapisan otot disebut myocardium dan lapisan serosanya disebut epicardium.

Tubuh kita memiliki dua sirkulasi yaitu systemic (greater/ mayor) circulation dan pulmonic (lesser/ minor) circulation. Systemic circulation dimulai dari ventricle kiri melalui aorta ke seluruh tubuh dan menuju ke jantung, sedangkan pulmonic circulation dimulai dari ventricle kanan menuju paru melalui pulmonal artery lalu kembali ke jantung menuju atrium kiri melalui pulmonal vein. Sirkulasi ini terdapat perbedaan dengan sirkulasi prenatal.

Sistem konduksi pada jantung adalah sinoatrial (SA) node, atrioventricular (AV) node, AV bundle (bundle of His), right dan left branches, dan Purkinje fiber.

ANATOMI :

CARDIOVASCULAR SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

23

Urinary system adalah system perkemihan yang meliputi : ren (kidney), ureter, urinary bladder dan urethra. Ginjal terletak pada spatium retroperineal setinggi Th 12 – L3. Ginjal kanan letaknya lebih rendah dari ginjal kiri. Ginjal mempunyai ukuran sekitar : panjang 10 cm, lebar 5 cm dan tebal 2,5 cm. bagian lateral dari ginjal berbentuk convex dan bagian medialnya concave. Ginjal terdiri dari nephron yang merupakan unit fungsional terkecil dari ginjal. Nephron terdiri dari: glomerulus, tubulus proximalis, tubulus Henle (loop in Henle), tubulus distalis dan tubulus colligentes. Ginjal terbagi menjadi 5 segmen yaitu segmen : superior, anterosuperior, anteroinferior, inferior dan posterior yang masing-masing mempunyai vascularisasi tersendiri.

Ureter mempunyai panjang sekitar 25-30 cm yang menghubungkan ginjal dengan urinary bladder dan terbagi menjadi dua bagian yaitu: pars abdominalis dan pelvis. Ureter merupakan saluran yang sempit dan memiliki tiga penyempitan, yaitu: pada saat keluar dari pelvis renalis (uteropelvical junction), pada saat ureter masuk ke dalam pelvis inlet dan pada saat masuk ke dalam urinary bladder.

Urinary bladder mempunyai tempat penyimpanan sementara dari urine yang letaknya subperitoneal. Pada saat kosong, urinary bladder berada pada lesser pelvis dan pada saat penuh dapat setinggi umbilicus. Urinary bladder memiliki bagian : apex, body, fundus, neck dan uvula. Vascularisasinya merupakan cabang dari superior dan inferior vesical artery yang merupakan cabang dari internal iliac artery.

Urethra pada laki-laki mempunyai panjang sekitar 18-20 cm, sehingga dibagi menjadi 4 bagian yaitu: preprostatic, prostatic, intermediate dan spongy urethra. Sedangkan urethra wanita mempunyai panjang sekitar 2,5-4 cm sehingga tidak dibagi.

ANATOMI :

URINARY SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

24

ORGAN REPRODUKSI PRIA

A. INTERNAL

Organ reproduksi pria internal terdiri dari testis, epididimys, ductus deferens, seminal glands, ejaculatory ducts, prostate, dan bulbouthralis ducts.

Testis yang berbentuk oval tertahan di dalam scrotum oleh serabut-serabut penghasil sperma. Testes menghasilkan sperma (spermatozoa) dan hormon-hormon yaitu hormon testosteron. Sperma dibentuk dalam tubulus-tubulus seminiferus yang digabungkan oleh sebuah tubulus yang langsung menuju rete testis.

Epididymis merupakan struktur yang memanjang pada permukaan posterior dari testis dan terbentuk akibat adanya pelebaran duktus pada epididymis, dimana struktur tersebut rapat satu sama lain sehingga tampak sebagai suatu bentukan yang padat. Ductus efferent mendistribusikan sperma-sperma yang baru terbentuk dari rete testis ke epidydimis, di mana sperma akan disimpan sampai matang. Rete testis merupakan suatu sekelompok kanal-kanal yang saling berhubungan di ujung akhir tubulus seminiferous. Bagian-bagian epydidimis terdiri dari kepala, badan, dan ekor.

Ductus deferens merupakan lanjutan dari ductus epidydimis, dengan ciri-ciri : 1. Berawal pada bagian ekor epidydimis di bagian inferior dari testis. 2. Mengarah ke atas dalam serabut spermatik dan mengalir melalui inguinal

canal. 3. Menyeberangi dinding lateral dari pelvis mulai dari bagian eksternal

sampai parietal dari peritoneum. 4. Berakhir dengan bergabungnya duktus-duktus seminal glands dan

membentuk ejaculatory duct. Seminal glands merupakan struktur yang terletak miring pada bagian posterior dari prostat dan tidak menyimpan sperma. Tiap seminal gland merupakan struktur yang memanjang dan terletak antara bagian fundus kandung kemih dan rektum. Ejaculatory duct tampak di dekat bagian servikal dari kandung kemih dan melintang rapat satu sama lain dari aspek anteroinferior melalui bagian posterior dari prostat. Setiap ejaculatory duct berbentuk tabung sempit memanjang yang

ANATOMI :

REPRODUCTIVE SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

25

terbentuk akibat adanya penggabungan duktus dari seminal gland dengan duktus deferns. Prostat yang berukuran sebesar kacang walnut mengelilingi prostatic urethra. Dua pertiga bagian prostat berbentuk glandula dan sepertiga bagian sisanya berupa jaringan fibromuskuler. Prostat terdiri dari bagian dasar, apeks, bagian muskuler di permukaan anterior, posterior, dan inferior. Glandula bulbourethralis sebesar dua biji kacang (Cowper glands) terletak di bagian posterolateral ke bagian intermediate dari urethra, terbenam dalam urethral sphincter bagian eksternal. Duktus dari bulbourethralis glands bersama bagian intermediate dari urethra melewati membran perineal kemudian membuka celah sempit menuju bagian proksimal dari spogy urethra ke bagian penis.

B. EKSTERNAL

Organ reproduksi pria eksternal terdiri dari scrotum dan penis.

Scrotum merupakan suatu kantong cutaneous yang terdiri dari 2 lapisan : kulit yang terpigmentasi padat dan yang sangat mirip dengan dartos fascia, yaitu lapisan jaringan ikat bebas lemak meliputi serabut otot polos (dartos muscle) yang membentuk tampilan ‘keriput’ pada scrotum. Scrotum akan mengkerut dan ‘keriput’ pada suhu dingin sebagai bentuk respon untuk mempertahankan suhu normal.

Penis merupakan organ reproduksi pria yang berfungsi ganda sebagai saluran keluarnya urin dan semen. Bagian-bagian penis terdiri dari bagian pangkal, badan, dan glandula penis, yang membentuk 3 bentukan silindris yaitu jaringan erectile cavernous, corpora cavernosa berpasangan, dan corpus spongiosum tunggal.

ALAT REPRODUKSI WANITA

A. INTERNAL

Organ reproduksi wanita internal terdiri dari vagina, uterus, uterine tubes, dan ovarium.

Vagina merupakan suatu bentukan tabung muculomembranous, yang memanjang dari bagian servikal uterus sampai ke bagian vestibulum, yaitu celah antara labia minora ke arah terbukanya vagina dan urethra. Pangkal vagina bagian superior mengelilingi bagian servikal dari uterus. Bagian dinding anterior dan posterior dari vagina biasanya berdekatan sehinga tampak menempel, kecuali di ujung akhir vagina bagian superior yang dipisahkan oleh bagian servikal uterus. Vagina memiliki

Study Guide Basic Medical Science I 2014

26

fungsi sebagai saluran cairan menstruasi, membentuk bagian inferior dari jalan lahir, sebagai tempat penis dan proses ejakulasi saat proses hubungan intim.

Uterus merupakan organ muskular berongga, berdinding tebal, dan berbentuk seperti buah pir. Uterus biasanya terletak di daerah pelvis bagian bawah, di mana bagian badannya terletak di atas kandung kemih, dan bagian servikalnya terletak antara kandung kemih dan rektum. Posisi uterus dewasa biasanya anteverson dan anteflexion sehingga organ ini terletak di atas kandung kemih. Uterus dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu bagian badan rahim dan bagian leher rahim. Dinding dari bagian badan uterus terdiri dari 3 lapisan, yaitu perimetrium, myometrium, dan endometrium.

Uterine tubes memanjang secara lateral dari tanduk uterus dan membuka ke dalam rongga peritoneal di dekat ovarium. Uterine tubes berada dalam mesosalphink pada tepi bebas dari broad ligament. Tiap uterine tube dibedakan menjadi 4 bagian : infundibulum, ampulla, isthmus, dan bagian uterine.

Ovarium yang berbentuk seperti kacang almond biasanya berada di dekat perlekatan antara broad ligament dengan dinding lateral dari pelvis, dipisahkan dari kedua organ tersebut oleh peritoneal folds, yaitu memisahkan mesovarium dengan bagian posterosuperior dari broad ligament, dan memisahkan suspensory ligament dari ovarium dengan dinding pelvis.

B. EKSTERNAL

Organ reproduksi wanita internal meliputi mons pubis dan labia majora ( melingkupi pudendal cleft), labia minora (melingkupi vestibulum), clitoris, bulbs of the vestibule, serta greater and lesser vestibular glands. Istilah-istilah sinonim dari pudendum dan vulva termasuk dalam hal ini. Vulva berfungsi sebagai jaringan sensorik dan erektil pada rangsangan seksual dan proses hubungan intim, mengarahkan aliran urin dan mencegah masuknya benda-benda asing ke dalam organ-organ urogenital.

C. PAYUDARA

Baik pria maupun wanita memiliki payudara (mammae), dimana pada umumnya glandula mammae berkembang dengan baik hanya pada kaum wanita. Glandula mammae pada wanita memiliki fungsi aksesoris dan reproduksi, sementara pada pria tidak memiliki fungsi apapun dan hanya mengandung duktus-duktus atau serabut-serabut kecil. Glandula mammae merupakan modifikasi dari kelenjar keringat, oleh karena itu tidak memiliki kapsul atau selaput selubung. Kontur dan

Study Guide Basic Medical Science I 2014

27

volume payudara dibentuk oleh lemak subkutan, kecuali selama masa kehamilan saat glandula mamaae membesar dan jaringan glandular baru terbentuk.

Ukuran dan bentuk payudara dipengaruhi oleh faktor genetik, ras, dan makanan. Bagian dasar payudara wanita yang berbentuk sirkular melebar dari batas lateral sternum ke arah garis midmaxillary dan secara vertikal dari tulang rusuk ke-2 sampai ke-6.

Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem saraf, mengontrol dan memadukan fungsi tubuh. Kedua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Jika sistem endokrin bekerja melalui hormon, maka sistem saraf bekerja melalui neurotransmitter yang dihasilkan oleh ujung-ujung saraf. Kelenjar endokrin meliputi hipofisis (pituitary), tiroid, paratiroid, adrenal, testes, ovarium, dan timus. Kelenjar pituitari disebut dengan master gland. Hormon yang dihasilkan kelenjar pituitari akan mengatur kerja kelenjar endokrin yang lainnya. Sebagai contoh, Thyroid Stimulating Hormone yang dihasilkan oleh pituitari akan mengatur kerja kelenjar tiroid. Panca indra merupakan lima indra yang amat penting dalam tubuh ini, dan terdiri dari mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Mata sebagai organ penting untuk melihat, memiliki reseptor berupa rod dan cone cell yang berada di retina. Telinga sebagai organ pendengaran, diatur oleh nervus cochlearis dan reseptornya berada di cochlea (organon Corti). Hidung sebagai organ penghidu diatur oleh nervus olfactorius dan reseptornya berada di mucosa nasi superior. Lidah sebagai organ pengecap memiliki taste bud di mukosa corpus dan radix linguae. Lidah diatur oleh nervus facialis dan nervus glossopharyngeus. Kulit sebagai indra peraba memiliki beberapa reseptor. Reseptor nyeri berupa free nerve ending, reseptor panas yaitu Ruffini, reseptor untuk dingin adalah Krause, reseptor raba halus yaitu Meissner,

ANATOMI :

ENDOCRINE SYSTEM

ANATOMI :

FIVE SENSES

Study Guide Basic Medical Science I 2014

28

reseptor tekan yaitu Paccini, dan untuk posisi sendi/proprioseptif diketahui dari muscle’s spindle. Sense of sight (indra penglihatan) terdiri dari eye dan visual accessory organs. Bulbus oculi (bola mata) berada di dalam orbita, dilindungi oleh palpebra superior dan inferior. Bulbus oculi terdiri dari 3 lapisan yaitu tunica fibrosa (cornea dan sclera), lamina vasculosa (choroid, ciliary body, iris), dan tunica sensorial (retina). Bulbus oculi berisi refractive media yang terdiri dari aqeous humor, lensa, cornea, dan corpus vitreous. Telinga merupakan organ vestibulocochlearis yang berfungsi untuk keseimbangan dan pendengaran. Telinga dibagi menjadi telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar (external ear) meliputi auricle dan meatus accusticus externus. Middle ear terdiri dari tulang-tulang pendengaran (maleus, incus, stapes). Inner ear terdiri dari cochlea, ampula, dan semicircular canal. Lidah (tongue) merupakan organ pengecap yang dilayani oleh n. V, n. VII, n. IX, dan n. X. Taste bud pada papilla lidah amat penting untuk mengecap berbagai rasa makanan maupun minuman. Secara anatomis lidah dibagi menjadi dua bagian, yaitu root (radix) dan body (corpus). Hidung terdiri dari external nose dan nasal cavity. External nose terdiri dari radix, dorsum, apex, nares, dan septum. Nasal cavity dibagi menjadi dua area, yaitu respiratory area dan olfactory area. Sepertiga mukosa nasi superior berperan sebagai area olfactorius, sedangkan duapertiga inferiornya untuk respirasi. Kulit sebagai alat peraba terdiri dari epidermis dan dermis. Epidermis terdiri dari 4-5 lapis. Dalam dermis ditemukan ujung saraf, corpusculum meissner, dan paccini. Kulit berfungsi untuk proteksi, menutupi jaringan/organ di bawahnya, mengatur suhu tubuh, reseptor raba, suhu, dan nyeri, ekskresi keringat, serta absorpsi sinar ultraviolet.

Study Guide Basic Medical Science I 2014

29

1. Sebut dan jelaskan empat komponen utama dari sistem sirkulasi 2. Definisikan sistem cardiovascular, sebutkan empat komponen utamanya serta

cocokan dengan empat komponen utama dari sistem sirkulasi 3. Jelaskan mengenai karakteristik dari pembuluh darah, sebutkan tiga tipe

pembuluh darah serta fungsinya 4. Jelaskan mengenai sirkulasi pulmonal dan sistemik 5. Jelaskan struktur dari atrium dexter, ventrikel dexter, atrium sinister, dan

ventrikel dexter, masing-masing katup, vascularisasi dari jantung 6. jelaskan konsep dasar vaskularisasi dari regio kepala-leher, extremitas

superior-inferior, thorax, dan abdominopelvis

1. Jelaskan struktur anatomi dan vascularisasi dari kidney dan posisinya di dalam abdomen

2. Jelaskan struktur anatomi pada coronal section dari kidney 3. Identifikasi struktur anatomi dari ureter dan posisinya di dalam pelvis. 4. Identifikasi struktur anatomi dari bony pelvis 5. Identifikasi struktur anatomi dan vascularisasi and inervasi dari urinary

bladder dan bagaimana posisinya di dalam pelvis! 6. Jelaskan perbedaan antara urethra laki-laki dan urethra wanita

CARDIOVASCULAR SYSTEM

LEARNING TASK 3

Monday Oct 22th

, 2014

URNARY SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

30

REPRODUKSI PRIA Kasus: Pada seorang pasien pria berusia 72 tahun ditemukan peningkatan kesulitan kencing. Pada siang hari pasien tersebut sering ke toilet dan di malam hari dia terbangun sedikitnya 4 kali untuk pergi ke toilet, namun kondisi tersebut tidak menyelesaikan masalahnya. Pasien ini memiliki kesulitan untuk mulai kencing, aliran air kencingnya buruk, dan kadang-kadang air kencingnya tetap menetes saat pasien merasa dirinya telah selesai kencing.

1. Apa masalah yang dihadapi pasien tersebut? 2. Jelaskan mengenai prostate, lobus dan salurannya serta vascularisasinya! 3. Jelaskaan mengenai testes, ukuran, bentuk dan lokasinya! 4. Sebutkan dan jelaskan mengenai internal male organs, vascularisasi serta

inervasinya! 5. Sebutkan dan jelaskan mengenai external male organs, vascularisasi

serta inervasinya! 6. Jelaskan perjalanan sperma keluar dari male reproductive system

Self Assessment 1. Gambar dan beri keterangan mengenai bentuk makroskopis testis dan

scrotum dari arah koronal 2. Identifikasikan bagian-bagian dari epididymis dan ductus deferens. 3. Identifikasikan serabut spermatic dan sebutkan struktur-struktur utamanya. 4. Jelaskan hubungan antara serabut spermatic dan testis dengan lapisan-

lapisan dinding abdominal bagian anterior 5. Sebutkan vaskularisasi, innervasi, dan kelenjar limfe dari testis 6. Indentifikasikan mengenai penis menyangkut komponen-komponen struktur

dan perlekatannya 7. Sebutkan vaskularisasi, innervasi, dan kelenjar limfe dari seminal glands,

prostat dan penis

REPRODUKSI WANITA

Kasus : Seorang pasien wanita berusia 40 tahun yang telah memiliki 6 orang anak mengeluh ada rasa nyeri saat berhubungan intim (dyspareunia). Dari pemeriksaan oleh dokter yang merawatnya didapatkan bahwa bagian fundus uterus pasien tersebut dapat diraba per rectum, leher uterusnya berada 5 cm di atas vestibulum vagina dan menekan dinding vagina bagian anterior.

REPRODUCTIVE SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

31

1. Jelaskan bagaimana posisi normal uterus! 2. Jelaskan mengenai struktur anatomi, vaskularisasi, dan inervasi gorgan

reproduksi wanita internal! 3. Jelaskan mengenai struktur anatomi, vaskularisasi, dan inervasi gorgan

reproduksi wanita eksternal! 4. Jelaskan mengenai struktrur anatomi payudara beserta vaskularisasi dan

aliran limfenya! 5. Jelaskan perbedaan pelvis wanita dan pelvis laki-laki!

Self Assessment

1. Identifikasikan mengenai ovarium, uterine tubes, uterus, dan broad ligament 2. Sebutkan hubungan peritoneal dari ovarium dengan uterine tube 3. Jelaskan komponen-komponen pembentuk uterine tube 4. Jelaskan mengenai dinding, fornices, dan otot-otot yang membentuk vagina 5. Jelaskan mengenai jaringan-jaringan pendukung uterus

1. Mengapa kelenjar pituitari disebut dengan master gland ? Coba berikan 2 contoh

2. Jelaskan vaskularisasi kelenjar tiroid dan paratiroid 3. Jelaskan inervasi kelenjar adrenal 4. Jelaskan vaskularisasi dan inervasi testes, ovarium, dan timus

Self Assessment

1. Jelaskan posisi anatomi kelenjar pituitari 2. Jelaskan posisi anatomi kelenjar tiroid 3. Jelaskan posisi anatomi kelenjar paratiroid 4. Jelaskan posisi anatomi adrenal 5. Jelaskan posisi anatomi testes 6. Jelaskan posisi anatomi ovarium 7. Jelaskan posisi anatomi timus

ENDOCRINE SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

32

1. Uraikan apa saja yang diketahui mengenai komponen panca indra secara umum!

2. Jelaskan apa saja komponen indra penglihatan (bagian eye dan visual accessory organ)!

3. Uraikan perjalanan cahaya dari sinar masuk sampai ditangkap retina! 4. Jelaskan peran penting pharyngotympanic tube (auditory or Eustachian tube)! 5. Jelaskan innervasi lidah! 6. Jelaskan pembagian lidah secara anatomis! 7. Uraikan peran taste bud dan papilla pada lidah! 8. Sebutkan bagian-bagian kulit! 9. Jelaskan mengenai adneksa kulit! 10. Jelaskan pembagian hidung secara anatomi

FIVE SENSES

Study Guide Basic Medical Science I 2014

33

ABSTRACTS

Susunan/system saraf mempunyai 2 sifat spesifik: irritabilitas, konduktivitas; sehingga dengan 2 sifat utama dari system saraf ini manusia dapat mengadakan integrasi terhadap lingkungan, baik external maupun internal. Biasanya system saraf dibagi menjadi susunan saraf pusat dan perifer. Susunan saraf pusat terdiri dari medulla spinalis dan otak/brain/ encephalon. Susunan saraf perifer terdiri dari: saraf cranialis, spinalis dan otonom. Secara anatomi system saraf penyususn dasarnya adalah neuron: yang dibagi menurut ukurannya: kecil, sedang dan besar dengan rentang ukurannya: 4-120 mikron. Namun yang lebih penting adalah dibagi menurut tonjolan sitoplasmanya: unipolar, bipolar dan multipolar (type I dan type II). Secara fungsional susunan saraf disusun oleh: lengkungan reflex, yaitu: reseptor, serat afferent, efferent, effektor dan interneuron/neuron intercalatus.

Nervus cranialis ada 12 pasang (I s/d XII): I. N. Olfactorius, sifatnya sensoris, ubntuk pembau; II N. Opticus, sensoris, penglihatan; III. N. Oculomotorius, motoris dan parasymphatis, untuk otot bola mata dan otot polos (m. ciliaris dan constrictor papillae.; IV. N. Trochlealis, motoris, otot bola mata; V. N. rigeminus, motoris dan sensoris (motorisnya untuk otot pengunyah, sensorisnya untuk rasa-rasa dari kulit muka, mukosa mulut, rongga hidung, paranasalis, lidah (rasa umum), gusi, gigi.; VI. N. Abducens, Motoris untuk otot bola mata-m. rectus lateralis. VII. N. Facialis, motoris-otot mimic, sensorisnya untuk rasa kecap/taste dari lidah 2/3 anterior-rasa manis asam asin, parasymphatis-untuk kelenjar sublingualis dan submandibularis, kelenjar air mata. VIII. N. Octavus/vestibulocochlearis, sensoris saja, canalis semicircularis dan cochlea ( keseimbangan leher kepala dan pendengaran). IX. N. Glossopharyngeus, sensoris-rasa kecap/taste pahit pangkal lidah, motoris-untuk otot larynx dan pharynx, parasymphatis untuk kelenjar parotis. X. N. Vagus: sensoris-rasa visceral umum dari thorax dan abdomen, motoris dari pharynx bagian bawah dan esophagus, parasymphatis untuk kelenjar dan otot pols organ viscera di cavum thoracis dan abdominis. XI. N. Accerssorius, motoris, untuk otot:m sternocleidomastoideus dan trapezius. XII. N. Hypoglossus, motoris, untuk otot lidah (extrinsic dan intrinsic).

Saraf spinalis-keluar dari medulla spinalis, atau n. segmentalis/n. intervertebralis mempunyai sifat sensoris dan motoris, kecuali segment th. 1—L2/3 tambahan symphaticus; segmen sacral 2 3 4 tambahan parasymphaticus.

Saraf/N. otonom disebut juga saraf vegetative. Symphaticus bersifat katabolisme karena memakai ATP/kalori, mempunyai synapse di ganglion paravertebralis. Untuk organ abdomen bersynaps di prevertebralis/preaorticus, untuk medulla adrenal gland tak mempunyai synapse.

ANATOMI :

NERVOUS SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

34

Parasymphaticus, bersifat menghimpun kalori/anabolisme; mempunyai pusat di n. cranialis III, VII, IX dan X. dan Sacral 2 3 4 sehingga disebut juga saraf craniosacral, atau saraf visceromotorik karena mensarafi otot polos+ kelenjer organ viscera serta otot jantung.

Medulla spinalis, sebelah luarnya substantia alba, profundusnya substantia grisea; terbagi menjadi bagian cervical, thoracal, lumbal, sacral dan coccygeus. Pada orang dewasa ujung distalnya(conus medullaris) setinggi L ½; distalnya diisi serat2 saraf yang disebut cauda equine. Sehingga ini dapat dimanfaatkan untuk mengambil contoh LCS untuk pemeriksaan lab. Dengan Lumbal puncsi melalui L#_$ paling sering.

Medulla spinalis dan otak dibungkus meningen (3 lapisan), di otak duramater membentuk lipatan� terjadi falx dan sinus duramateris (falx sebagai sekat, sinus duramateris tempat lewatnya LCS.

Batang otak (mesencephalon, pons dan medulla oblongata) merupakan penghubung antara MS dan cerebrum, tempat pusat vital (respirasi, cardiovascular dan kesadaran primer). Disamping itu tempat 9 dari 12 nucleus nervi craniales (kecuali No. 1, 2 dan 11).

Otak/brain/encephalon mempunyai 2 hemispherium yang dihubungkan oleh corpus callosum. Permukaan luar cerebrum substantia grisea-cortex cerebri-tempat belajar mengingat, asosiasi. Cerebellum terutama berfungsi mengatur koordinasi gerakan, disamping terlibat dalam mengatur keseimbangan.

LCS/liquor cerebrospinalis dibentuk di plexus choroideus yang ada di dasar ventricle lateralis, atap ventricle III dan IV. Keluar dari system ventricle ke subarachnoidal space melalui for. Luskha dan Magendie. Dari subarachnoidal space –villi�sistim sinus� v. jugularis interna�dst.

Otak dan medulla spinalis dilayani 2 pasang arteri (a. Carotis interna dan vertebralis. Didasar otak kedua pasang arteri ini membentuk circulus arteriosus (lingkaran arteri). Baru dari sini memberikan cabang2 untuk bagian otak lainnya. Stroke adalah salah satu kelainan klinik dibidang neurologi yang diawali kerusakan endothel, sebabnya multifactorial. Stroke dan serangan jantung pembunuh no. 1 di Indonesia saat ini.

Study Guide Basic Medical Science I 2014

35

Secara Anatomis sistem saraf dibagi ke dalam sistem saraf pusat (CNS), yang terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang (spinal cord) dan sistem saraf perifer (PNS) , yang terdiri dari serabut saraf (nerve fiber ) dan sekumpulan kecil badan sel saraf yang disebut ganglia saraf (nerve ganglia ). Secara struktural, jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel, yaitu : sel saraf , atau neuron , dan beberapa jenis sel glia .

Otak mempunyai sekitar 1012 sel saraf (neuron), setiap sel saraf memiliki tonjolan membrane sel yaitu akson dan dendrite . Akson jumlahnya hanya satu untuk setiap sel saraf dan bisa mencapai panjang satu meter, sedangkan dendrite merupakan tonjolan pendek dan jumlahnya satu sampai ribuan untuk setiap sel saraf. Antar satu sel saraf dengan sel saraf yang lain melakukan kontak melalui pembentukan sinaps . Sinaps bisa terjadi antara akson dengan dentrit (axodendritik ), akson dengan badan sel (axosomatik ), dendrite dengan dendrite (dendritodentritik) atau akson dengan akson (axoaxonik). Satu sel saraf bisa melakukan sinaps dengan ratusan sampai ribuan sel saraf, sehingga menyebabkan system saraf menjadi sangat kompleks.

Ruang diantara sel-sel saraf diisi oleh sel glia (neuroglia) yang menggantikan fungsi jaringan ikat. Ada empat macam sel neuroglia pada CNS dan satu sel neuroglia pada PNS yang mempunyai struktur dan fungsi berbeda. Astrosit merupakan sel neuroglia terbesar yang mempunyai peran dalam menjaga keseimbangan lingkungan mikro otak dan membentuk sawar darah-otak (blood-brain barrier ). Oligodendrocyte mempunyai tonjolan sel yang tidak terlalu banyak dan berfungsi memproduksi lapisan myelin pada SSP. Microglia merupakan sel neuroglia terkecil pada SSP yang mempunyai peran sebagai sel imun pada SSP. Sel ependymal adalah sel neuroglia yang melapisis kanalis sentral (canalis sentralis) dari medulla spinalis, yang berfungsi memproduksi dan mengatur sirkulasi cairan serebrospinal (CSF). Satu-satunya sel glia pada PNS adalah sel Schwan yang berperan dalam sintesis lapisan myelin untuk melapisi akson pada PNS.

Otak dan sumsum tulang belakang dilindungi oleh tiga lapisan jaringan ikat, yaitu meningens . Lapisan terluar adalah dura mater , yang terdalam adalah piameter, dan lapisan diantaranya adalah arakhnoid.

Saraf pada PNS terdiri dari sejumlah akson baik yang dilapisis myelin (myelinated) dan dan tidak dilapisi myelin (unmyelinated). Akson berasal dari neuron yang terletak di otak, sumsum tulang belakang, atau ganglia. Secara fungsional, PNS dibagi menjadi komponen (aferen) sensorik , yang menerima dan mengirimkan impuls ke CNS, dan komponen motorik (eferen) , yang berasal dari

HISTOLOGI :

SISTEM SARAF

Study Guide Basic Medical Science I 2014

36

SSP dan mengirimkan impuls ke organ efektor seluruh tubuh. Komponen motor kemudian dibagi lagi menjadi : sistem somatik dan sistem otonom .

Fungsi utama dari CNS adalah untuk menerima rangsangan sensorik dari berbagai bagian tubuh, menganalisis informasi dan menghasilkan respon yang dikirim melalui PNS untuk memulai dan mengintegrasikan fungsi-fungsi tubuh, kontraksi otot, sekresi, dan kegiatan lainnya dalam tubuh. Fungsi system saraf tidak terbatas pada integrasi informasi dari perifer, tetapi ada beberapa fungsi lain yang sampai saat masih belum banyak dimengerti misalnya : kesadaran, memori, penalaran, dan pengaturan perilaku.

Sistem endokrin bersama-sama dengan sistem saraf merupakan pengatur metabolisme berbagai organ tubuh sehingga tercapai keseimbangan (homeostasis) untuk terlaksananya berbagai fungsi biologis. Organ-organ sistem endokrin merupakan penghasil hormon yang bekerja secara lambat dan mencapai target organnya melalui pembuluh darah. Organ-organ tersebut antara lain, hipofise, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, kelanjar pineal, dan bagian endokrin pankreas. Belakangan jaringan lemak juga diketahui mensekresikan hormon, sehingga dapat dimasukkan dalam salah satu organ endokrin.

Hipofise merupakan organ endokrin yang terletak di dalam tengkorak dan disebut sebagai “the master gland”. Hal ini karena kelenjar ini menghasilkan hormon yang mengatur sekresi dari organ-organ endokrin lainnya. Struktur hipofise terdiri atas dua bagian,yaitu adenohipofise dan neurohipofise. Adenohipofise dibagi atas tiga bagian, pars distalis yang mengandung sel kromofil dan kromofob; pars intermedia yang mengadung kista sisa dari kantong Rathke; dan pars tuberalis berupa sel-sel kubus hingga silindris yang mengelilingi tangkai hipofise. Neurohipofise merupakan perkembangan dari otak bagian hipotalamus, terdiri atas median eminence, tangkai hipofise atau infundibulum dan pars nervosa.

Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu yang terletak di depan trakea. Kelenjar tiroid terdiri atas tiga bagian, yaitu lobus kanan, kiri, dan penghubung yang disebut isthmus. Secara histologis kelenjar tiroid terdiri dari folikel-folikel tiroid yang merupakan unit fungsional dari kelenjar ini. Setiap folikel terdiri dari sel folikel berbentuk pipih hingga kubus yang tersusun seperti dinding mengelilingi ruangan yang berisi koloid. Diluar folikel tiroid terdapat septa jaringan ikat dan juga sel parafolikular yang ukurannya lebih besar dari sel folikel tersebar secara tunggal maupun berkelompok.

HISTOLOGI :

SISTEM ENDOKRIN

Study Guide Basic Medical Science I 2014

37

Kelenjar paratiroid terletak tepat di belakang kelenjar tiroid, berupa empat gumpalan terpisah pada masing-masing sudut sisi belakangnya. Secara histologis dikelilingi oleh kapsul dari jaringan ikat fibrus tipis, sedangkan parenkim organ ini tersusun atas sel utama/chief cell dan sel oksifil.

Kelenjar adrenal adalah penghasil utama hormon steroid dan terletak pada kutub atas ginjal kanan dan kiri. Secara histologis organ ini terdiri atas korteks dan medula. Bagian korteks dapat dibedakan menjadi zona glomerulosa, yang terdiri atas sel-sel asidofilik yang berkelompok membentuk rantai; zona fasikulata yang mengandung sinus dan sel spongiosit yang tersusun radial; zona retikularis merupakan zona paling dalam dari korteks dan terdiri atas sel yang mengandung pigmen lipofusin. Bagian medula kelanjar adrenal terdiri dari sel kromafin yang merupakan modifikasi dari sel saraf post ganglion dan ganglion sel saraf simpatis.

Kelenjar pineal adalah kelenjar endokrin terkecil yang terletak di ataf diensefalon. Kapsulnya dbentuk oleh piamater yangmembagi kelenjar ini dalam lobulus tak sempurna. Parenkim kelanjar ini terdiri atas sel pinealosit dan sel interstisial. Pada kelenjar ini juga ditemukan korpora arenasea yang menjadi petanda histologisnya.

Pankreas merupakan organ eksokrin dan juga organ endokrin. Bagian endokrin pankreas di sebut dengan pulau Langerhans. Pulau Langerhans tersebar di antara asinus eksokrin pankreas dan terdiri atas beberapa jenis sel, yaitu sel beta (β), alfa (α), delta (δ), polipeptida pancreas (PP), dan gastrin (G).

Tubuh manusia memerlukan perangkat untuk melindungi diri dari berbagai

bahan yang mungkin mengancam kelangsungan hidupnya, seperti virus, bakteri, toksin, polusi, dan lain-lain. Pertahanan tubuh tersebut disebut dengan sistem imun. Organ-organ yang terlibat dalam sistem imun ini disebut dengan organ limfoid. Organ limfoid secara garis besar terdiri dari organ yang berkapsul dan tidak berkapsul. Organ berkapsul meliputi timus, kelenjar limfoid, dan limpa. Organ yang tidak berkapsul termasuk organ limfoid difus, seperti tonsil dan jaringan limfoid mukosa.

Timus merupakan organ limfoid primer karena menjadi tempat maturasi sel-sel imun. Secara histologis timus terdiri atas korteks yang banyak mengadung sel limfosit T dan medulla yang mengandung sedikit limfosit T serta dapat dikenali dari adanya badan Hassal. Kelenjar limfoid atau limfe atau getah bening terletak hampir diseluruh tubuh dan menerima limpahan debris yang dibawa oleh pembuluh limfe.

HISTOLOGI :

SISTEM LIMFATIS

Study Guide Basic Medical Science I 2014

38

Secara histologis kelenjar limfoid terdiri dari korteks, parakorteks, dan medulla. Korteks terdiri atas nodul primer dan sekunder tempat berkumpulnya sel-sel limfosit B maupun T, sedangkan parakorteks merupakan bagian antara korteks dan medula yang banyak mengandung sel T. Medula kelenjar limfoid terletak pada bagian sentral terdiri atas sinus dan sel-sel yang membentuk medullary cord. Limpa merupakan organ limfoid terbesar, yang terdiri dari pulpa putih dan pulpa merah. Pulpa putih merupakan struktur yang disusun oleh peri arterial lymphatic sheat (PALS) dan nodul limfoid yang mengelilingi arteri sentralis. Pulpa merah menempati ruang disekitar pulpa putih yang berisi sinus-sinus limfatikus dan splenic cord.

Tonsil dapat dibedakan menjadi tiga jenis menurut letak dan struktur histologisnya, yaitu tonsila palatina, faringika, dan lingualis. Bagian parenkim dari tonsil-tonsil tersebut berupa nodul limfoid. Tonsila palatina, sering disebut dengan amandel, memiliki kapsul yang tak sempurna serta memiliki kripte yang dalam. Tonsila faringika dan lingualis masing-masing memiliki kripte yang dangkal. Jaringan limfoid mukosa merupakan nodul limfoid yang terletak pada mukosa dari berbagai organ, tertutama organ yang sering berhubungan dengan dunia luar, seperti di saluran pencernaan disebut dengan gut associated lymphoid tissue (GALT) dan respirasi, disebut dengan bronchus associated lymphoid tissue (BALT).

Study Guide Basic Medical Science I 2014

39

Sebut dan jelaskan mengenai :

1. Dasar-dasar, sifat-sifat, penyusun dari susunan saraf. 2. Pembagian serta penyusun masing-masing bagian system saraf. 3. Nervi craniales: nama, sifat dan innervasinya. 4. Nervi spinals: susunan,sifat-sifatnya dan innervasinya. 5. Susunan saraf otonom/sso: symphatis dan parasymphatis. 6. Susunan medulla spinalis: bagian-bagiannya, nucleus, tractus. 7. Susunan dasar batang otak, serta hubungan-hubungannya. 8. Susunandasar dan fungsi utama dari cerebellum. 9. Susunan dari cerebrum, bagian-bagiannya, lapisan2 dari cortex, maupun

fungsi utama dari cortex cerebri. 10. Susunan dasar dari meningen, refleksinya, serta pembentukan sinus dan falx. 11. Sistem ventricle otak, serta pembentukan, aliran dari liquor cerebrospinalis. 12. Sistem vascularisasi susunan saraf pusat maupun perifer.

1. Diskusikan struktur sel saraf serta klasifikasinya! 2. Jelaskan tentang jenis sel glia dan fungsinya masing-masing! 3. Jelaskan tentang struktur dan fungsi sawar-darah otak (blood-brain barrier)! 4. Jelaskan jaringan ikat pada system saraf tepi ! 5. Jelaskan tentang mekanisme timbulnya rasa nyeri yang dihubungkan dengan

struktur system saraf!

LEARNING TASK 4

Monday Oct 28th

, 2014

SISTEM SARAF

NERVOUS SYSTEM

Study Guide Basic Medical Science I 2014

40

1. Jelaskan struktur histologis timus! 2. Jelaskan struktur histologis kelenjar limfoid! 3. Jelaskan struktur histologis limpa! 4. Bandingkan struktur histologis tonsila palatina, faringika, dan lingualis! 5. Jelaskan struktur histologis jaringan limfoid mukosa!

1. Jelaskan struktur histologis hipofise! 2. Jelaskan struktur histologis kelenjar tiroid! 3. Jelaskan struktur histologis kelenjar paratiroid! 4. Jelaskan struktur histologis kelenjar adrenal! 5. Jelaskan struktur histologis kelenjar pineal! 6. Jelaskan struktur histologis bagian endokrin pankreas!

SISTEM ENDOKRIN

SISTEM LIMFATIS

Study Guide Basic Medical Science I 2014

41

ABSTRACTS

Sistem respirasi atau sistem pernapasan termasuk paru paru dan sistem tubulus ( saluran) yang menghubungkan paru paru dengan lingkungan luar (eksternal environment). Secara umum sistem ini dibedakan menjadi 2 bagian :

1. Bagian konduksi ; yang terdiri dari rongga hidung, nasofaring, laring, trakhea, bronkhus dan bronkhiolus

2. Bagian respirasi ; yang terdiri dari bronkhiolus respiratorius sampai alveoli Pertukaran gas terjadi di antara udara dan darah hanya di alveoli yang

merupakan struktur berbentuk kantong sehingga memperluas permukaan paru paru Bagian konduksi mempunyai 2 fungsi utama :

1. Menyediakan jalan untuk keluar dan masuknya udara dari dan ke paru paru 2. Mengkondisikan udara pada saat inspirasi

Bagian konduksi mempunyai struktur umum yang merupakan kombimasi antara tulang rawan, otot polos, sabut elastis yang akan menberi kekuatan dan kelenturan (flexibilitas) dari bagian ini. Tulang rawan yang membentuk umumnya tulang rawan hyalin (dengan sedikit tulang rawan elastis pada laring) dalam bentuk irregular sampai membentuk cincin yang utuh. Tulang rawan ini akan mencegah kolapsnya lumen bagian konduksi ini sehingga dapat mengalirkan udara yang banyak ke paru paru.

Bagian konduksi maupun bagian respirasi banyak mengandung sabut sabut elastis yang memberikan elastisitas sehingga bagian ini dapat kembali ke dalam keadaan normal setelah mengalami distensi.

Sabut sabut elastis ini pada bagian konduksi didapatkan pada lamina propria dan jumlahnya makin ke dalam makin banyak artinya makin kecil diameter makin banyak sabut elastisnya.

Sabut otot polos menyebar mulai dari trachea sampai ke duktus alveolaris, dan makin kecil diameter sabut otot polos makin berkurang akhirnya hilang pada bronkhiolus.

Pada saat udara masuk rongga hidung disana ada bulu bulu ( vibrissae )yang akan menghalau kotoran /debu. Pada lapisan dalam ada mukosa dengan secret yang dikeluarkan akan membasahi udara yang masuk.

Epitel dari system respirasi ini umumnya adalah epitel berderet bersilia (pseudostratified columnar ciliated epithelium) dengan banyak sel piala (goblet cells)

Makin ke dalam dari sistem respirasi ini epitelnya akan mengalami perubahan/modifikasi dari epitel berderet ke epitel selapis silindris sampai epitel selapis pipih.

Sel piala ( sel goblet ) akan menghilang mulai bronkhiolus terminalis.

HISTOLOGI :

SISTEM RESPIRASI

Study Guide Basic Medical Science I 2014

42

Sel bersilia yang meyertai sel piala melanjut sampai ke bronkhiolus yang lebih kecil untuk mencegah penunpukan mucus pada bagian respirasi dari system ini.

Mukus yang mengandung partikel partikel dan gas yang larut dalam air akan didorong kearah faring bisa tertelan atau dibatukkan ke luar.

Sistem sirkulasi tediri dari dua komponen yang yang ada hubungannya satu sama lain yaitu sistem kardiovaskuler dan sistem vaskuler limfatik (sistem vaskuler limfe).

Sistem kardiovaskuler membawa darah dalam dua arah dari jantung ke jaringan dan dari jaringan balik ke jantung, sedangkan sistem vaskuler limfatik membawa cairan limfe dan cairan ekstra seluler yang berlebihan dari jaringan ke sistem kardiovaskuler

Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah ( arteri dan vena ) dimana sistem ini dibentuk oleh dua sistem sirkulasi yaitu sirkulasi pulmoner dan sirkulasi sitemik. Sirkulasi pulmoner membawa darah dari jantung ke paru paru untuk diberi O2 dan dikembalikan ke jantung, sedangkan sirkulasi sistemik membawa darah kaya O2 ke seluruh jaringan dan mengembalikan darah yang berisi CO2 dari jaringan ke jantung. Sistem vaskuler limfatik ( sistem vaskuler limfe ) mengumpulkan cairan limfe dan cairan ekstra seluler yang berlebihan dan dikembalikan ke dalam sistem kardiovaskuler., sehingga sistem ini berfungsi drainase ( one way transport ).

Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Jantung merupakan organ muskuler yang sebagian besar terdiri dari otot dan mempunyai empat buah ruangan dua buah atrium dan dua buah ruang ventrikel (kanan dan kiri) dimana antara ruang atrium dan ventrikel dipisahkan oleh jaringan ikat septum atrioventrikuler. Antara atrium kanan dan atrium kiri ada septum inter atriale dan antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri ada septum interventrikulare.

Otot yang membentuk organ jantung sebenarnya adalah bergaris yang telah mengalami modifikasi sehingga bisa berkontraksi secara rithmis dan dapat menghantarkan impuls yang masuk ke jantung melalui pace maker dari jantung.

Organ jantung mempunyai jaringan ikat fibrous sebagai kerangka dimana otot otot jantung ( miokardium ) melekat, dan disebut kerangka jantung atau cardiac skeleton.

Sistem pembuluh darah terdiri dari pembuluh darah arteri dan vena mulai dari pembuluh darah yang terkecil diameternya ( kapiler ) sampai pembuluh darah yang besar dan secara umum mempunyai tiga lapisan dinding.

Sistem pembuluh limfe mempunyai struktur sama dengan struktur pembuluh darah vena hanya seluruh lapisan dindingnya lebih tipis dari pembuluh darah vena.

HISTOLOGI :

KARDIOVASKULER

Study Guide Basic Medical Science I 2014

43

Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ reproduksi interna ( sepasang ovarium dan oviduct, uterus dan vagina) dan organ reproduksi eksterna ( klitoris, labia mayora dan labia minora )

Ovarium terbagi menjadi dua area yang tidak berbatas tegas yaitu : kortek dan medulla. Kortek disusun oleh jaringan ikat yang diantaranya terdapat ovarian follicles dalam berbagai tahap perkembangannya, yaitu folikel primordial, primer, sekunder dan folikel de Graaf . Pada saat terjadi pertumbuhan folikel, jaringan ikat disekitar folikel juga mengalami perubahan yaitu menjadi teka interna dan eksterna . Teka interna berperan dalam memproduksi hormone yang penting bagi reproduksi wanita yaitu estrogen.

Oviduct merupakan sepasang tabung yang berperan dalam menangkap dan memindahkan oosit setelah ovulasi, serta menjadi tempat terjadinya fertilisasi . Oviduct pada bagian dalam dilapisi oleh dua jenis sel, yaitu : epitel kuboid tidak bersilia dan epitel kuboid bersilia.

Dinding uterus terdiri dari tiga lapis yaitu endometrium, myometrium dan serosa . Lapisan Endometrium bias dibagi menjadi dua yaitu lapisan basal dan fungsional . Lapisan fungsional mengalami perubahan siklik setiap siklus menstruasi dan akan dilepaskan saat menstruasi jika tidak ada fertilisasi. Mymetrium terdiri dari lapisan otot polos yang cukup tebal.

Vagina merupakan tabung fibromuskular yang mempunyai sifat sangat elastis. Bagian dalam vagina dilapisi oleh epitel berlapis pipih tidak mennduk yang sangat tebal. Dibawah lapisan epitel diisi oleh jaringan ikat yang kaya dengan sabut elastic.

Kelenjar payudara walapun bukan merupakan bagian langsung dari sistem reproduksi, tetapi memilki fungsi dan fisiologi yang berkaitan erat dengan sistem reproduksi. Kelenjar payudara disusun oleh 15-20 lobus compound tubuloalveolar glands.

Sistem reproduksi pria terdiri dari testis, genital ductus, accessory glands ,

dan penis . Testis memilki fungsi ganda, yaitu memproduksi spermatozoa dan hormone. Genital ductus dan accessory glands memproduksi cairan yang bersama-sama dengan spermatozoa disebut dengan semen .

Tiap testis dibungkus oleh tunica albugenia . Testis dibagi menjadi 250 kompartemen berbentuk pyramidal yang disebut testicular lobules . Setiap lobules diisi oleh satu sampai empat tubulus seminiferus , diantara tubulus diisi oleh sel Leydig . Tubulus seminiferus memproduksi spermatozoa , sedangkan sel Leydig memproduksi Testoteron .

Tubulus seminiferus dilapisi oleh dua jenis sel , yaitu sel spermatogenik dan sel sertoli. Sel spermatogenik mengalami proses spermatogenesis dan menghasilkan

HISTOLOGI :

SISTEM REPRODUKSI

Study Guide Basic Medical Science I 2014

44

spermatozoa. Sel sertoli mempunyai peran sangat penting dalam proses spermatozoa yaitu mensuport dan melindungi sel spermatogenik yang sedang tumbuh dan berkembang.

Spermatogenesis dimulai dari saat pubertas, yaitu terjadi pembelahan spermatogonia dan menghasil dua jenis sel yaitu spermatogonia tipe A dan B. Spermatogonia tipe B selanjutnya mengalami diferensiasi menjadi spermatosit primer, kemudian membelah lagi dan menghasilkan spermatosit sekunder. Spermatosit sekunder kemudian membelah dan menghasilkan spermatid, setelah spermatid tidak ada lagi pembelahan sel. Proses selanjutnya adalah pematangan sel yang dikenal dengan spermiogenesis . Spermiogenesis menyebabkan perubahan morfologi spermatid menjadi spermatozoa. Spermatozoa kemudian ditranport melewati beberapa duktus yaitu tubulus rectus, rete testis , and ductuli efferentes, ductus epididymidis, ductus (vas ) deferens, dan akhirnya sampai di urethra

Sistem Urinaris terdiri dari sepasang ginjal dan ureter serta kandung kemih (bladder) dan urethra. Sistem urinalis berperan penting dalam membuang sampah metabolisme melalui pembentukan urin serta menjaga keseimbangan air dan elektrolit tubuh Fungsi sistem urinaris yang kompleks ini dilakukan melalui dua proses dasar yaitu filtrasi pada glomerulus dan absorbsi selektif dan sekresi pada sistem duktus ginjal. Ginjal juga berperan sebagai organ endokrin melalui sekresi dan rennin serta eritropoetin.

Setiap ginjal dibungkus oleh kapsul jaringan ikat pada bagian luarnya. Parenkim dapat dibagi menjadi dua area yaitu kortek pada pagian luar dan medulla di bagian dalam. Medula diisi oleh struktur seperti piramid, yaitu medullary pyramid . Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nephrone yang merupakan unit fungsional ginjal. Nephron terdiri dari renal corpuscle dan sistem tubule/duktus (proximal convoluted tubule, thin and thick limbs of Henle's loop, distal convoluted tubule , collecting tubules dan collecting tubules ducts ). Renal corpuscle terdiri dari kapiler yang berkelok-kelok (glomerulus) yang dibungkus oleh dua lapis kapsul (capsula Bowmans). Renal corpuscle mempunyai dua pole yaitu vascular pole tempat masuknya kapiler, dan urinary pole tempat berawalnya proximal convulated tubule. Kapiler fenestrated yang menyusun glomerulus bersama dengan sel podosit membentuk celah filtrasi (filtration slit). Darah yang melewati glomerulus akan mengalami filtrasi, plasma beserta bahan yang larut didalamnya akan melewati celah filtrasi sedangkan sel-sel darah dan protein masih didalam kapiler. Filtrat ditampung didalam urinary space, yaitu ruangan diantara kapsula

HISTOLOGI :

SISTEM URINALIS

Study Guide Basic Medical Science I 2014

45

Bowmans visceral dan parietal. Filtrat kemudian memasuki proximal convulated tubule melalui urinary pole.

Sistem duktus ginjal dilapisi oleh epitel kuboid dan squamous dengan beberapa variasi sesuai dengan fungsinya. Sistem duktus berperan dalam memodifikasi filtrat yang terbentuk melalui nproses filtrasi di renal corpuscle melalui proses reabsorbsi selektif dan sekresi, sehingga terbentuk urin.

Dalam darah tepi mengandung komposisi cair dan padat yaitu sekitar 55% untuk komponen cair (plasma) dan hampir 45% untuk komponen padat (eritrosit, platelet dan leukosit). Komponen cair (plasma) mengandung air, zat-zat pembekuan darah, protein-protein darah dan lain-lain. Komponen padat yang paling banyak adalah eritrosit, yaitu sel yang berbentuk bikonkaf, ukuran sekitar 7,5 um, tidak mempunyai inti, dan mengandung hemoglobin untuk mengangkut oksigen. Komponen yang lain, yaitu leukosit dibagi menjadi 2 kelompok berdasarkan warna granul spesifik yaitu agranulosit dan granulosit. Agranulosit artinya sel tidak mempunyai granul spesifik, dibagi menjadi limfosit dan monosit. Granulosit artinya sel mempunayi granul spesifrik, dibagi menjadi neutrofil, eosinofil dan basofil. Komponen padat terakhir trombosit/platelet mempunyai fungsi dalam proses pembekuan darah dan tidak mempunyai inti sel

HISTOLOGI :

DARAH DAN SUMSUM TULANG

Study Guide Basic Medical Science I 2014

46

1. Jelaskan dan diskusikan mengenai sistem respirasi ! 2. Jelaskan dan diskusikan gambaran umum atau komponen komponen yang

membentuk sistem respirasi! 3. Jelaskan struktur mikroskopik dari trakhea! 4. Jelaskan dan diskusikan perbedaan antara bronkhus dan bronkhiolus ! 5. Jelaskan fungsi paru paru dan proses yang terjadi dalam paru paru ! Apa

yang dimaksud dengan „bronchial tree“ ?

1. Jelaskan dan diskusikan apa yang dimaksud dengan : sistem sirkulasi, sistem kardiovaskuler, dan sistem vaskuler limfe !

2. Jelaskan dan diskusikan gambaran umum dari organ jantung serta struktur histologi dari organ jantung !

3. Diskusikan tentang kerangka jantung, dimana saja didapatkan . 4. Diskusikan bagaimana impuls ( rangsangan ) masuk ke jantung sehingga bisa

terjadi kontraksi pada seluruh otot jantung ! 5. Jelaskan struktur histologi sacara umum dari pembuluh darah !

1. Jelaskan struktur histologist ovarium ! 2. Jelaskan tahap perkembangan folikel ! 3. Jelaskan struktur histologis endometrium pada fase menstuasi, follikulas dan

luteal ! 4. Jelaskan struktur histologist oviduct ! 5. Jelaskan struktur histologist vagina ! 6. Jelaskan struktur histologist testis ! 7. Jelaskan proses spermatogenesis !

LEARNING TASK 5

Monday Nov 4th

, 2014

SISTEM KARDIOVASKULER

SISTEM RESPIRASI

SISTEM REPRODUKSI

Study Guide Basic Medical Science I 2014

47

8. Jelaskan perjalanan spermatozoa dari tempat produksi sampai dikeluarkan dari urethra !

9. Jelaskan struktur kelenjar prostat ! 10. Jelaskan struktur histologist penis !

1. Jelaskan struktur histologis ginjal ! 2. Jelaskan tentang unit fungsional ginjal ! 3. Jelaskan proses dasar dalam pembentukan urin ! 4. Jelaskan struktur vesika urinaria !

SKENARIO Seorang anak umur 10 tahun dirawat dengan riwayat post-operasi pemasangan pen pada 3 hari yang lalu pada tulang femur kiri mengalami komplikasi perdarahan, suspek DHF dan infeksi nosokomial MRSA. Setelah dilakukan pemeriksaan fisik didapatkan hasil lab: anemia, trombositopenia, hematokrit meningkat dan neutrofilia. Tim Dokter memberikan rencana terapi sesuai diagnosis dan rencana fisioterapi setelah komplikasi bisa diatasi. LEARNING TASKS : Berdasarkan skenario diatas:

1. Pasien mengalami anemia akibat perdarahan, jelaskan sel yang mengalami kelainan dan ciri sel tersebut?

2. Pasien mengalami trombositopenia, jelaskan sel apa yang mengalami kelainan dan ciri sel tersebut!

3. Pasien mengalami hematokrit meningkat, jelaskan konsep hematokrit! 4. Pasien mengalami neutrofilia, jelaskan sel apa yang mengalami kelainan dan

perbedaannya dengan sel-sel lain dalam kelompok leukosit!

SISTEM URINALIS

DARAH DAN SUMSUM TULANG

Study Guide Basic Medical Science I 2014

48

SELF ASSESSMENT :

1. Bedakan secara mikroskopis antara limfosit, monosit, neutrofil, eosinofil dan basofil

2. Bedakan secara mikroskopis eritrosit 3. Bedakan secara mikroskopis platelet

Study Guide Basic Medical Science I 2014

49

REFERENSI

1. Sobotta Atlas of Human Anatomy

2. Gray’s Anatomy

3. Moore KL., Agur AMR., 2002. Essential Clinical Anatomy . 2nd ed. Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins.

4. Langman’s Medical Embryology, 12 th edition

5. Leslie P. Gardner; James L. Hiatt, Color Textbook of Histologi , 3rd Edition

6. Leslie P. Gardner; James L. Hiatt, Concise Histology, 3rd Edition

7. Junqueira’s Basic Histology Text & Atlas