Pkmp
Transcript of Pkmp
1
A. JUDUL
Perencanaan dan Realisasi Pembangkit Listrik
Tenaga Gelombang Laut Sistem Mekanik
B. LATAR BELAKANG
Kebutuhan listrik Indonesia diperkirakan
mengalami kenaikan 6-7% setiap tahunnya. Kenaikan
konsumsi listrik menambah beban APBN Indonesia 2012
mencapai 65 triliun untuk subsidi listrik, berdasarkan
berita dari Jakarta Post Online. Harian Kompas (29 Oktober
2010) menyebutkan bahwa 400 dari total 440 pulau
berpenghuni di Provinsi Maluku dan Maluku Utara belum
teraliri listrik. 40 pulau diantaranya sudah dialiri
listrik dengan rata-rata layanan listriknya hanya 6-12
jam sehari. Selain disebabkan oleh pendanaan yang
besar, kondisi alam khususnya masyarakat pantai dipulau
pedalaman yang tidak terdapatnya aliran arus sungai
sebagai syarat untuk mendirikan PLTA sebagai pembangkit
yang dinilai ekonomis akan terhambat dalam
pembuatannya. Guna mengatasi masalah tersebut
diperlukan energi alternatif memiliki nilai ekonomis
dan sesuai dengan kondisi alam wilayah di Indonesia
yaitu gelombang laut.
Gelombang laut merupakan renewable resource energy
dipandang sangat berpotensi, ekonomis dan mudah
ditemukan di wilayah Indonesia. Selain itu, sumber
energi gelombang laut yang paling penting adalah sangat
2
sesuai dengan lingkungan karena tidak menghasilkan
polusi atau emisi (Nielsen, 2006). Hal tersebut
seharusnya memberikan dorongan agar negara melakukan
penelitian dan pengembangan sebagai sumber pembangkit
listrik tenaga gelombang laut (PLTGL). Contoh dari
pembangkit listrik tenaga gelombang laut adalah
Oscilating Converter Wave (OCW) yaitu pembangkit yang
mengubah energi gelombang laut menjadi energi listrik
menggunakan kolom osilasi (Wijaya, 2010). Akan tetapi
dalam pembuatan dan pendesainya diperlukan dana yang
besar dalam perancangannya. Tahun 2004 untuk membangun
pembangkit listrik tenaga gelombang laut yang
menghasilkan 100-1,5 MW diperkirakan 2.5 hingga 3 sjuta
(dollar), seperti Namibia, dan Rhode Island (Burman and
Andy, 2009). Maka diperlukan pembangkit listrik tenaga
gelombang laut dengan sistem yang relatif lebih
ekonomis yaitu PLTGL sistem pedulum.
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem
pedulum merupakan konverter energi gelombang laut
menjadi energi listrik yang putaran generatornya
berbasis pedulum (Utomo, dkk. 2008). Berdasakan
Indonesian Proud penelitian pertama PLTGL, dilakukan
oleh Zamrisyaf di Sumatra barat yang menggunakan
prinsip sistem bandul sebagi mesin konversi sebelum
menggerakkan turbin. Selain itu juga, telah dilakukan
penelitian tentang PLTGL yang mengintegrasikan pedulum
dengan sistem hidrolik atau piston kompresor (Musriyadi
3
; Ogai, et. al., 2010). Akan tetapi rancangan sistem
tersebut cukup rumit sehingga diperlukan inovasi untuk
menyederhanakannya. Inovasi yang diusulkan yaitu
perancangan pembangkit listrik tenaga gelombang laut
sistem mekanik.
C. PERUMUSAN MASALAH
Merealisasikan dan mengoptimalkan mesin konversi
berupa bandul fisis dan sistem turbin yang memutar
generator pembangkit listrik tenaga gelombang laut
sistem mekanik yang sesuai dengan dinamika gelombang
laut.
D. TUJUAN
Secara umum penelitian ini, bertujuan untuk
membuat prototipe pembangkit listrik tenaga gelombang
laut sistem mekanik. Solusi untuk merealisasikannya
diperlukan :
1. Desain awal pembangkit listrik tenaga gelombang
laut yang didukung dengan studi pustaka dinamika
gelombang dan juga merujuk penelitian PLTG sistem
pedulum (bandul).
2. Menyusun dan merumuskan persamaan matematis mesin
konversi yang berupa persamaan gerak dari bandul
fisis dan sistem turbin (hubungan roda-roda)
menggunakan metode Langrange.
4
3. Mencari solusi persamaan matematis bandul fisis
dan sistem turbin melalui penerapan metode komputasi
Poligon.
4. Menggambarkan model berdimensi dan ukuran komponen
dasar, serta membuat pembangkit skala laboratorium.
5. Menguji dan melakukan perbandingan antara hasil
pengujian dengan teori untuk memperoleh nilai error
(kesalahan).
E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Keberhasilan diharapkan mampu merealisasikan
pembangkit listrik yang sesuai dengan kondisi
fluktuatif gelombang laut, sehingga dapat membantu
permasalahan kebutuhan listrik di pulau pedalaman.
Selain itu, diharapkan dapat dipubikasikan sebagai
jurnal nasional dan internasional.
F. KEGUNAAN
1. Membantu pemenuhan energi listrik bagi wilayah-
wilayah yang belum terpenuhi pasokan listriknya,
khususnya wilayah pedalaman yang dekat dengan daerah
pantai.
2. Dihasilkan formula matematis yang mampu
memprediksi ukuran dan dimensi komponen dasar PLTGL
sistem mekanik skala labolatorium.
G. TINJAUAN PUSTAKA
5
Penelitian ini akan lebih memfokuskan mesin
konverter berupa bandul fisis dan sistem turbin
pembangkit listrik tenaga gelombang laut. Akan tetapi,
diperlukan pengetahuan dasar mengenahi fenomena fisis
berupa dinamika gelombang laut. Hal ini, dikarenakan
untuk menjelaskan alur dasar dari transfer dan konversi
energi sehingga dapat menghasilkan listrik.
Dinamika gelombang laut umumnya dipengaruhi oleh
energi angin yang berhembus di atas permukaan air
sehingga memindahkan energinya ke air. Penyebab
terbentuknya gelombang laut bersal dari transfer energi
dari pergerakan angin. Permukaan air yang semula
tenang timbul riakan–riakan gelombang diakibatkan oleh
transfer energi. Penambahan kecepatan angin
menghasilkan riakan yang semakin besar, dan apabila
angin berhembus terus menerus akhirnya akan terbentuk
gelombang. Semakin lama dan semakin kuat angin
berhembus, semakin besar gelombang yang terbentuk.
Gelombang laut menimbulkan sebuah gerakan pada lapisan
permukaan laut secara bolak bailk tanpa henti-hentinya
(Azis, 2006). Pola gerakan gelombang laut membentuk
pola gelombang sinus :
6
Gambar.1 Gelombang laut secara sederhana (Azis, 2010).
Akibat adanya pergerakan gelombang, diperoleh energi
total yang terdiri energi potensial dan kinetik
dihasilkan oleh perpindahan muka air. Besarnya energi
ini, dapat dirumuskan melalui persamaan (Wijaya,
2010) :
Etotal=12w.ρ.g.A2λ
(1),
ρ merupakan massa jenis air laut (kg/m3), A =
amplitudo, λ panjang gelombang, w = lebar gelombang
dan g dalaha gravitasi bumi. Energi yang dirambatkanoleh gelombang laut dapat dikonversikan menjadi energi
listrik dengan membuat pembangkit listrik tenaga
gelombang laut (PLTG).
7
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut terdiri
atas 3 komponen utama; mesin konversi, turbin dan
generator. Adapun skema kerja dari sistem PLTGL pada
Gambar.2.
Gambar. 2 Skema pembangkit listrik tenaga gelombang
laut (Wijaya , 2010).
Gelombang laut yang bergerak membawa energi yang
dikonversi oleh mesin konversi menjadi energi kinetik
sebagai pemutar sistem turbin, sedangkan turbin memutar
generator untuk menghasilkan energi listrik melalui
energi mekanik (Wijaya, 2010).
Mesin konversi pembangkit listrik tenaga
gelombang laut sistem mekanik adalah bandul fisis.
Pemanfaatan bandul fisis sebagai konverter gelombang
laut didasarkan oleh kajian fisika bahwa bandul dapat
berosilasi mengikuti gerakan gelombang laut. Hasil pola
8
osilasi bandul adalah gelombang sinus sama dengan pola
gelombang laut :
Gambar. 3 Pola gerakan berulang dari pedulum.
Penelitian PLTGL sistem bandul telah dilakukan,
dan mengalami perkembangan, yaitu pengintegrasian
bandul dengan komponen lain, yaitu dengan sistem
hidrolik ataupun dengan piston . Tujuan integrasi ini,
pada umumnya sama yaitu mesin konversi dapat bekerja
secara efisien ( Musriyadi ; Ogai, 2010) sehingga
generator akan menghasilkan energi yang lebih optimal.
Dari beberapa penelitian ini, selanjutnya dilakukan
proses pengkajian dan diperoleh inovasi berupa
pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem
mekanik.
1. Mesin Konversi dan Sistem Turbin PLTG Sistem
Mekanik
Pembangkit listrik tenaga gelombang laut sistem
mekanik merupakan pembangkit listrik memanfaatkan
sistem bandul dan sistem turbin tanpa dilakukan
9
integrasi dengan komponen yang lain. Sistem turbin yang
dimaksudkan adalah hubungan roda-roda (sistem roda).
Sistem roda ini, terdiri dari roda serantai dan
seporos. Sistem serantai yaitu sistem yang memindahkan
gerak menggunakan ban penghubung atau rantai.
Gambar.4 Sistem roda serantai (Tippler, 1991).
Pada sistem ini roda pembangkit akan memiliki karakter
kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuaan angulernya
tidak sama.
v1=v2,tetapiω1≠ω2(2).
Sistem roda sesumbu atau ( Co-Axle ). Jika roda-roda
pembangkit listrik disusun dalam satu poros putar. Maka
sistem tersebut mempunyai kecepatan anguler yang sama,
tetapi kecepatan liniernya tidak sama (Tippler, 1991).
ω1=ω2tetapiv1≠v2,(3).
10
Gambar.5 Sistem roda Co-Axle (Tippler, 1991).
Setelah melakukan pengkajian mesin konversi dan turbin
maka diperlukan pengoptimalan desain dimensi dan ukuran
komponen dasar tersebut. Pengoptimalan dilakukan dengan
merumuskan dan mencari solusi persamaan gerak dari 2
komponen utama (mesin konversi dan turbin).
Perumusan pembangkit listrik tenaga gelombang
laut sistem mekanik diperoleh dari konsep alur Fisika
yang terdiri dari ayunan matematis, gerak melingkar,
dan hubungan roda-roda, serta gelombang laut yang
merupakan dasar dari perancangan PLTGL sistem mekanik.
Alur konsep Fisika ini merupakan salah satu kasus
mekanika klasik yang membutuhkan Hukum Newton II untuk
menyelesaikannya. Akan tetapi, karena kasus yang dikaji
bukan dalam bentuk yang sederhana sehingga diperlukan
maka diperlukan metode lain yaitu metode Lagrange.
Persamaan Lagrange dalam sistem koordinat umum
dinyatakan dengan (Goldstein, 1950) ;
∂L∂qk
− ddt
∂L∂q̇k
=0(4).
Persamaan yang akan diperoleh merupakan persamaan gerak
berupa persamaan diferensial, sehingga diperlukan
metode komputasi untuk mencari solusinya salah satunya
adalah metode Poligon.
11
Metode Poligon merupakan salah satu metode
numerik yang digunakan untuk memecahkan masalah
perhitungan (aritmatika) terutama persoalan
diferensial. Metode ini dimodifikasi dari metode Euler
yang biasanya digunkan untuk menyelesaikan persamaan
diferensial, memanfaatkan deret Taylor dan memberikan
hasil prediksi lebih baik daripada metode Euler.
Secara Matematis formula deret umum poligon adalah
(Aminuddin, 2008).
yi+1=yi+f (xi+1/2,yi+1 /2 )∆x(5).
2. Kelistrikan
Gambar. 6 Gerakan kumparan pada generator (Qodari,
2009).
Generator merupakan mesin yang mengkonversikan
tenaga mekanik menjadi listrik. Tenaga mekanik, yang
berasal dari turbin dimanfaatkan sebagai pemutar
kumparan kawat penghantar dalam medan magnet, sehingga
dihasilkan gaya gerak listrik (GGL). Prinsip dasarpembuatan generator menyebutkan bahwa GGL yang dihasilkan
akibat perubahan sudut antara medan magnetik B dan bidang
normal kumparan. Perubahan sudut dilakukan dengan memutar
12
kumparan yang memiliki luas bidang A dan medan magnet
homogen B dengan kecepatan sudut . Jika kumparan yang
terdiri dari N lilitan, maka sebuah tegangan ini harus
dijumlahkan sehingga setiap lilitan akan menempati
daerah yang sama dari ruangdan fluks akan sama untuk
toroida dan solenoida. Tegangan gerak elektrik imbas
yang dihasilkan adalah (Halliday, 1985)
e=−N d (ABcosωt)dt =NABωsinωt (6).
H. METODE PELAKSANAAN
Penelitian direncanakan selama empat bulan, yang akan
dilaksanakan di Laboratorium Komputasi, Teori dan
Medik, Prodi Fisika Jurusan MIPA FST Unsoed,
Purwokerto. Pengujian akan dilakukan di pantai Cilacap
Jawa tengah. Adapun perencanaan yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut ;
14
I. JADWAL PELAKSANAAN
Tabel 1. Jadwal rencana pelaksanaan kegiatan dalam penelitianNo.
RencanaKegiatan
Bulan ke:I II III IV
1.Studi pustaka Pembuatandesain
2.
Perumusanformula
Solusi formulametodekomputasi
Pemodelandimensi
3.
PengujianPrototipe
Analisis Penulisanlaporan
J. RANCANGAN BIAYA
Tabel 2. Perkiraan biaya yang diperlukan dalampenelitian
No.
Nama alat Jumlah
Dana pakai (peralatan)1 Dinamo high quality Rp2.000.000,-2 Bandul Rp500.000,-3 Sistem Roda Rp2.000.000,-4 Solder listrik high qulity Rp100.000,-5 Perahu Kayu ukuran medium Rp1.000.000,-6 Kabel Penghubung Rp500.000,-7 Rantai Rp500.000,-8 Multimeter digital high quality Rp1.000.000,-9 Lampu high quality Rp40.000,-
15
10 Spiritus Rp35.000,-11 Tiner Rp20.000,-12 Pelitur Rp100.000,-13 Kerangka penyangga pembangkit
listrikRp1.500.000,-
14 Sepasang Pedal Rp500.000,-15 Kuas Rp20.000,-16 Peminjaman Anemometer high quality Rp200.000,-17 Amplas Rp10.000,-Dana habis pakai 1 Oli Rp50.000,-2 Cat minyak Rp50.000,-
Dana penunjang pelaksanaan 19 Pembelian Software matlab 7.0 Rp1.000.000,-20 Pembelian Software Autocad 2008 Rp1.000.000,-22 Biaya pengujian di laut dan
biaya safety Rp100.000,-
23 Pembuatan Laporan Rp200.000,-Jumlah Rp12.425.000,
-
K. DAFTAR PUSTAKA
Aminuddin, J. 2008. Dasar-dasar Fisika Komputasi MenggunakanMatlab. Bandung : Gava Media.
Azis, M. F. 2006. Gerak Air Dilaut.sumber:www.oseanografi.lipi.go.id. Oseana, VolumeXXXI, Nomor 4, Tahun 2006 : 9 – 2,ISSN 0216-1877.
Burman, K. and Andy W. 2009. Ocean Energy TechnologyOverview. Cole Boulevard : U.S. Department of EnergyFederal Energy Management Program.www.femp.energy.gov
Halliday, Resnick. 1985. Fisika Jilid 1 Edisi Kelima. Jakarta :Erlangga, Penerjemah : Patur Silaban dan ErwinSucipto.
16
Herbert, Goldstein.1950. Classical Mechanics SecondEdition.Cambridge, Mass : Addison-Wesley PublishingCompany Inc..
Musriyadi, B. T. dkk. Studi Penerapan Salter Duck di Laut Jawasebagai Alternatif Pembangkit Listrik. FTK-ITS.
Nielsen, Kim. 2006. Ocean Energy Conversion in Europe Recentadvancements and prospects. Denmark : Published in theframework of the “Co-ordinated Action on OceanEnergy” (http://www.ca-oe.org) EU project under FP6Priority: 6.1.3.2.3; Renewable Energy Technologies.
Ogai, Shuji et. al. 2010. An Experimental Study of CompressedAir Generation Using a Pendulum Wave Energy Converter.Shanghai China : 9th International Conference onHydrodynamics. www.inchd2010.org.cn
Qodari , M.C..2009. MOTOR DC DAN GENERATOR DC. Malang :Depdiknas sJoint Program BA Malang Teknik Elektro.
Tippler, Paul A.1991. Fisika untuk Sains dan Teknik. Jakarta:Erlangga.
Utomo, A. R, dkk. 2008. Studi Penerapan Pembangkit ListrikTenaga Gelombang Laut dengan Penggerak Pendulum di LautanKepulauan Mentawai Sumatera barat. Fakultas TeknikUniversitas Indonesia Kampus FT-UI Depok [email protected]. Prosiding Seminar NasionalSains dan Teknologi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008. ISBN : 978-979-1165-74-7.
Wijaya, A. W. I.2010. Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang LautMenggunakan Teknologi Oscilating Water Column di Perairan Bali.Bali: Universitas Udayana. Email:[email protected]. Vol. 55 9 No.2 Juli - Desember2010.
L. LAMPIRAN
1. Biodata Ketua
Nama : Luthfya Umahati
17
NIM : H1E10006Jurusan/Prodi : MIPA/FisikaUniversitas : Jenderal SoedirmanTempat Tanggal Lahir : Bandung, 17 Maret 1992Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah: Perum Margahayu E.54 BekasiTimur 17113
e-mail : [email protected] No. Handphone : 087837449759
Purwokerto, 7 Oktober2012
Ketua
Luthfya Umahati
18
2. Biodata Anggota
Nama : Fero Winda PrasantiNIM : H1E009007Jurusan/Prodi : MIPA/FisikaUniversitas : Jenderal SoedirmanTempat TanggalLahir : Jepara, 22 Februari 1991Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah: Jl. KH. Wachid Hasyim Rt.03/03 Bapangan Jepara
e-mail : [email protected] No. Handphone : 083843151229
Purwokerto, 7Oktober 2012
Anggota
Fero Winda Prasanti
19
3. Biodata Anggota
Nama : Dina RahmawatiNIM : H1E011021Jurusan/Prodi : MIPA/FisikaUniversitas : Jenderal SoedirmanTempat TanggalLahir : Jepara, 23 Februari 1993Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah: Jalan Siliwangi No.43 Cikalang Tasikmalaya
e-mail : [email protected] No. Handphone : 085726233821
Purwokerto, 7Oktober 2012
Anggota
Dina Rahmawati
20
4. Pembimbing
Data PribadiNama : Jamrud Aminuddin, S.Si., M.Si.NIP : 19770611 200604 1 002 Pangkat/Golongan
: Penata / IIIc
Jab. Fungsional : LektorInstitusi : PS. Fisika Fakultas Sains dan
Teknik UnsoedTempat, TanggalLahir
: Kasambang, 11 Juni 1977
Jenis Kelamin : Laki-lakiAlamat Kantor : PS. Fisika Fakultas Sains dan
Teknik UNSOEDJl. Dr. Suparno 61, Purwokerto53132, Indonesia.
21
Alamat Rumah : Perum Griya Satria I Blok B.2Purwokerto
Handphone : 081324723530e-mail : [email protected]. Magister (S2) Fisika Teoretik dan Komputasi,
ITB, Bandung2.3. Sarjana (S1) Fisika, UNHAS, Makassar
Pengalaman Penelitian1.2. Pemodelan Gelombang Laut untuk Menunjang
Pelestarian Pulau Nusakambangan. 3.4. Numerical Solution of Basic Korteweg de Vries Equation.5.6. Pemodelan Distrbusi Suhu dan Kelembaban dengan
Metode Interpolasi Polimial Lagrange untukOptimasi Sistem Ventilasi Greenhouse.
7.8. Pemodelan Dinamika Gelombang Laut denganPersamaan Korteweg de Vries untuk PerancanganSistem Pemecah Ombak Dinamis
9.10. Numerical Analysis of Non Linear Communication withDispersion Managed System.
11.12. Application of Artificial Neural Network in Jitter Analysis ofDispersion Managed Communication System.
13.14. Gain and Filter Effects in Stable Pulses Propagation: FiniteDifference Method
15.16. Application of Finite Difference Methods for Solving Non Liniear Shrodinger Equation
17.18. Analisis Hamilton Propagasi Gelombang Soliton dalam Medium Dispertif.
19.20. Optimasi Pembakaran Genteng Melalui Analisis Perambatan Panas dengan Metode Beda Hingga (StudiKasus Pembakaran Genteng Sokka Kab. Kebumen).
Purwokerto, 7 Oktober2012
Dosen Pendamping
Jamrud Aminuddin, S.Si., M.Si.