Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU -2014 ==================== Disusun Oleh : Koko Harianto,...

14
Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014 ==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 1 Modul Dasar Pengolahan Citra 1. Deskripsi Pada modul ini akan menjelaskan : a. Hubungan antara pengolahan citra dengan disiplin ilmu yang terkait. b. Menjelaskan pengertian citra, pencitraan, dan pengolahan citra. c. Menjelaskan klasifikasi citra. 2. Tujuan Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenal jenis- jenis pengolahan citra serta dapat memanfaatkan delphi untuk mengolah citra digital. 3. Teori A. Disiplin Ilmu Pengolahan Citra Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat multidisiplin, yang terdiri dari banyak aspek, antara lain: fisika (optik, nuklir, gelombang, dll), elektronika, matematika, seni, fotografi, dan teknologi komputer. Dalam modul ini, pembahasan difokuskan pada teknik-teknik pengolahan citra digital. Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat dengan disiplin ilmu yang lain seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1. Jika sebuah disiplin ilmu dinyatakan dalam bentuk proses suatu input menjadi output, maka Pengolahan Citra memiliki input berupa citra serta output juga berupa citra. 4

Transcript of Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU -2014 ==================== Disusun Oleh : Koko Harianto,...

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 1

Modul

Dasar Pengolahan Citra

1. Deskripsi

Pada modul ini akan menjelaskan :

a. Hubungan antara pengolahan citra dengan disiplin ilmu yang terkait.

b. Menjelaskan pengertian citra, pencitraan, dan pengolahan citra.

c. Menjelaskan klasifikasi citra.

2. Tujuan

Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan mampu mengenal jenis-

jenis pengolahan citra serta dapat memanfaatkan delphi untuk mengolah citra digital.

3. Teori

A. Disiplin Ilmu Pengolahan Citra

Pengolahan citra merupakan bidang yang bersifat multidisiplin, yang terdiri

dari banyak aspek, antara lain: fisika (optik, nuklir, gelombang, dll), elektronika,

matematika, seni, fotografi, dan teknologi komputer. Dalam modul ini, pembahasan

difokuskan pada teknik-teknik pengolahan citra digital.

Pengolahan citra (image processing) memiliki hubungan yang sangat erat

dengan disiplin ilmu yang lain seperti ditunjukkan pada Gambar 4.1. Jika sebuah

disiplin ilmu dinyatakan dalam bentuk proses suatu input menjadi output, maka

Pengolahan Citra memiliki input berupa citra serta output juga berupa citra.

4

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 2

CitraDeskripsi/

Informasi

Grafika Komputer

Pengenalan Pola

Kecerdasan Buatan

Pengolahan Citra

Gambar 4.1. Disiplin ilmu pengolahan citra

B. Citra

Citra adalah suatu representasi, kemiripan, atau imitasi dari suatu obyek atau

benda. Jadi foto saudara mewakili entitas diri saudara sendiri di depan kamera. Citra

dapat dikelompokkan menjadi citra tampak dan citra tak tampak. Contoh citra

tampak dalamkehidupan sehari-hari adalah: foto keluarga, gambar anak SD, lukisan,

apa yang nampak di layar monitor dan televisi dan lainnya. Sedangkan citra tak

tampak misalnya: data gambar dalam file (citra digital), dan citra yang

direpresentasikan menjadi fungsi matematis.

Diantara jenis-jenis citra tersebut di atas, hanya citra digital yang dapat diolah

menggunakan komputer. Jenis citra lain jika hendak diolah dengan komputer, harus

diubah dulu menjadi citra digital, misalnya foto dipindai (scan) dengan scanner dan

lain ebagainya.

C. Pengolahan Citra

Setelah mengenal citra, maka selnjutnya adalah melakukan pengolahan citra.

Karena citra digital berbentuk data numeris, maka citra digital dapat diolah dengan

komputer. Suatu citra digital yang telah melalui pengolahan citra digital (digital

image processing) menghasilkan citra digital yang baru termasuk di dalamnya adalah

perbaikan citra (image restoration) dan peningkatan kualitas citra (image

enhancement). Sedangkan anallisis citra digital (digital image analysis)

menghasilkan suatu keputusan atau suatu data termasuk di dalamnya adalah

pengenalan pola (pattern recognition).

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 3

Istilah pengolahan citra berarti pengolahan gambar berdimensi dua yang

dilakukan dengan menggunakan komputer. Melalui pengolahan citra, gambar yang

kurang cerah bisa lebih diterangkan, dan lain sebagainya.

D. Citra Dalam Delphi

Delphi tidak menyediakan secara khusus rutin-rutin untuk pengolahan citra,

oleh karena itu perlu dibuat sendiri program untuk mengolah citra. Namun Delphi

telah menyediakan sarana untuk menampilkan citra, yaitu melalui komponen Timage

yang terdapat pada komponen Additional.

Komponen ini memiliki properti picture yang digunakan untuk menyimpan

data citra. Citra yang akan ditampilkan diambil dari file gambar yang dapat

ditentukan pada saat mendesain dengan cara mengisi nilai properti in, atau pada saat

program dijalankan dengan menggunakan prosedur LoadFromFile.

Subproperti yang penting pada picture antara lain adalah:

1. Height, berisi nilai tinggi citra

2. Width, berisi nilai lebar citra

3. Bitmap, berisi data format dan piksel citra. Pada modul ini, pengolahan

dilakukan terhadap nilai-nilai piksel pada Bitmep ini.

Dengan membaca nilai PixelFormat (pf) dapt diketahui cara penyimpanan

piksel dalam memori sehingga mempermudah dalam pemrograman. Misalnya, untuk

pf8bit, setipa piksel disimpan dalam ukuran 1 byte, sedangkan untuk pf24bit, setiap

piksel disimpan dalam ukuran 3byte yang masing-masing berisi nila elemen Merah

(R), Hijau (G), dan biru (B). Sebaliknya apabila nilai PixelFormat diubah, maka

otomatis format citra akann berubah sesuai dengan nilai yang baru.

4. Praktikum

A. Program Penampil Citra

Pada bagian ini akan dibuat contoh program sederhana untuk menampilkan

sebuah citra yang diambil dari file berekstensi BMP. Pengambilan gambar dilakukan

dengan menggunakan komponen TopenPictureDialog yang terdapat pada palet

komponen dialog. Komponen ini mempermudahkan kita dalam memilih file citra

yang akan ditampilkan karena memiliki fasilitas priview.

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 4

Berikut ini tahapan untuk menampilkan citra :

1. Buatlah project baru.

2. Simapn form dengan memilih menu File-Save As..., dan mengisi file name=

U_TampilCitra.

3. Ubah ukuran form sesuai gambar 4.2.

4. Ubah nama form1 menjadi F_TampilCitra dan tambahkan komponen berikut

serta ubahlah nilai-nilai propertinya.

Komponen Properti Nilai

TForm Name FormTampilCitra

Caption Penampil Citra

Position poDesktopCenter

FormStyle fsMDIForm

BorderStyle bsSingle

TPanel Name PanelAtas

Caption <kosong>

Align alTop

TStatusBar Name StatusBar

Align alBottom

SimplePanel True

TButton Name ButtonAmbilCitra

Caption &AmbilCitra

TOpenPictureDialog Name OpenPictureDialog

Filter Bitmaps (*.Bmp) | *.bmp

Gambar 4.2. Form Utama Program Penampil Citra

5. Buat form baru, yang digunakan sebagai window anak untuk menempatkan citra

yang akan ditampilkan, dengan memilih menu File-New-Form.

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 5

6. Ubah nama form tersebut menjadi FormCitra dan tambahkan komponen TImage

dari palet komponen additional sesuai dengna gambar 4.3.

Komponen Properti Nilai

TForm Name FormCitra

Caption Citra

FormStyle fsMDIChild

TImage Name Image

AutoSize True

Center True

Gambar 4.3. Form Anak Program Penampil Citra

7. Simpan form ini dengan memilih menu File-Save-As..., dan mengisi file name =

U_FormCitra.

8. Form anak ini hanya akan ditampilkan ketika file citra sudah diambil. Secara

default, Delphi akan membuat dan menampilkan form yang ada. Untuk

mencegah Delphi secara otomatis membuat FormCitra, jalankan menu Project-

Option..., kemudian pilih FormCitra pada kotak Auto-Create forms dan tekan

tombol “ >” sehingga FormCreate pindah ke kotak Available forms Forms,

seperti terlihat pada Gambar 4.4.

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 6

Gambar 4.4. Dialog Project Option

9. Klik kembali pada FormUTama dan pilih menu File-Use Unit... Pada Dialog

Use Unit, pilih U_FormCitra dan tekan tombol OK (Pastikan bahwa sudah ada

tulisan uses U_FormCitra; di bawah key word Implementation).

10. Buat event handler OnClick pada ButtonAmbilCitra (dengan cara klik ganda

pada ButtonAmbilCitra). Mula-mula didefinisikan variabel untuk menampung

tulisan jenis format citra (biner, keabuan, atau true color).

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 7

Pengambilan gambar hanaya akan dilakukan apabila kita tidak membatalkan

pemilihan file dalam OpenPictureDialog, atau dengan kata lain

OpenPictureDialog jadi dieksekusi. Yang pertama dilakukan adalah membuat

FormCitra sebagai tempat untuk menampilkan citra dengan menggunakan

fungsi Application.CreateForm.

Kemudian fungsi LoadFormFile dipanggil untuk membaca file citra yang

dipilih, lalu mengubah tinggi dan lebar FormCitra agar sesuai dengan ukuran

citra.

Lalu tentukan tulisan mengenai format citra yang telah dipilih.

Akhirnya, tampilkan tulisan tersebut beserta nama file citra yang dibaca dan

ukurannya.

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 8

Berikut ini Listing lengkapnya event hendler OnClick pada ButtonAmbilCitra.

11. Jalankan program tersebut. Tekan tombol Ambil Citra dan pilih file citra yang

akan ditampilkan (Gambar 4.5)

Gambar 4.5. Tampilan OpenPictureDialog

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 9

12. Lalu Open.

Gambar 4.6. Penampilan Citra di Window Anak

B. Konversi dari Citra berwarna ke Beraras Keabuan

Konversi citra berwarna ke citra beraras keabuan dapat dilakukan dengan cara

menjumlahkan ketiga komponen penyusun warna dan kemudian membaginya dengan

3. Berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan.

1. Tambahkan sebuah form, lalu simpan dengan nama = U_Konv_Keabuan

2. Lakukan desain komponen seperti pada tabel berikut.

Komponen Properti Nilai

TForm Name FormKonversiKeabuan

Caption Konversi Keabuan

TImage1 Name ImageSumber

AutoSize True

Center True

TImage2

Name ImageKonversi

AutoSize True

Center True

TButton Name ButtonProses

Caption &Konversi

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 10

Gambar 4.7. Desain form konvesi warna

Pada bagian ini, saudara tidak lagi dibimbing secara terperinci untuk

menampilkan citra pada TImage, karen pada bahasan sebelumnya sudah

dijelaskan dengan lebih terperinci.

3. Penggalan program pada tombol “Konversi”.

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 11

4. Jalankan program, lalu klik tombol “Konversi”, sehingga dapat terlihat seperti

gambar berikut.

Gambar 4.8. Hasil Konversi Keabuan

C. Membuat Film Negatif

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 12

Bila pernah melihat film hasil kamera analog, gambar terekam dalam film

tersebut berkebalikan dengan foto saat dicetak, yang dikenal sebagai film negatif.

Citra seperti ini biasa digunakan pada rekam medis, misalnya hasil fotografi rontgen.

Hubungan antara citra dan negatifnya untuk yang beraras keabuan dapat dinyatakan

dengan rumus :

𝑔(𝑦, 𝑥) = 255 − 𝑓(𝑦, 𝑥)

Dalam hal ini, 𝑓(𝑦, 𝑥) adalah citra asli dan g(𝑦, 𝑥) adalah citra kebalikannya.

Untuk membuat film negatif, lakukan pengubahan pada form sebelumnya (tombol

konversi menjadi Konversi keabuan, kemudian tambahkan 1 button “Konversi Film

Negatif”) sehingga terlihat seperti berikut :

Gambar 4.9. Form Konversi Keabuan

Kemudian lakukan penulisan pada event OnClick yang dimiliki oleh tombol

“Konversi Film Negatif” (tombol yang ditambahkan), sehingga kode yang tertera

pada event tersebut akan menjadi seperti di bawah ini:

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 13

Setelah selesai menyalin kode tersebut, maka jalankan aplikasi kemudian klik

tombol “Konversi Film Negatif”. Jika berhasil, maka akan memberikan hasil seperti

pada gambar berikut :

Gambar 4.10. Hasil Konversi ke Film Negatif

Pemrograman Science II STMIK-AMIK RIAU - 2014

==================== Disusun Oleh : Koko Harianto, S.Kom ==================== 14

5. Tugas

Tampilkan nilai desimal warna (R, G, dan B) yang terdapat pada sebuah gambar

(*.bmp) dalam sebuah matriks (TStingGrid).